PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 03 Februari 2017

Sinopsis Missing Nine Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC
Hee Kyung mengetahui Tae Young itu dari Kantor Kejaksaan Agung lalu menanyakan tujuanya datang.  Tae Young tahu mereka sibuk dengan tugas-tugas publik masing-masing jadi ingin mempersingkat saja dengan memperkenalakan diri sebagai kakaknya Yoon So Hee. Hee Kyung sedikit kaget.
“Apa kau tahu siapa Yoon So Hee?” tanya Tae Young, Hee Kyung pikir pasti tahu karena  suka nonton drama.
“Kemarin...,aku menerima laporan bahwamayatnya ditemukan di Cina. Ini Sungguh disayangkan.” Ungkap Hee Kyung. Tae Young berkomentar kalau ucapan Hee Kyung dangkat tapi membuatnya cukup terhibur
“Kita mencari nafkah denganseperti itu.Aku senang kalau itu bisa menghiburmu walau ucapanku memang dangkal.” Balas Hee Kyung, Tae Young pikir mereka lebih baik ke intinya saja.
“Ra Bong Hee...kudengar dia mengakuyang membunuh Yoon So Hee.Apa benar begitu?” ungkap Tae Young to the point.
“Sudah kuduga kau datang kesini karena suatu alasan. Jadi seerapa banyak yang kau tahu?” tanya Hee Kyung
Tae Young memutar rekaman suara Bong Hee dari ponselnya, terdengar suara Bong Hee “Aku membunuh Yoon So Hee.” Dan mengaku kalau sebanyak itu yang diketahuinya. Hee Kyung pun mengaku juga Cuma tahu sebanyak itu lalu menanyakan darimana mendapatkan rekaman itu.  Tae Young pikir Hee Kyung tidak bisa menyembunyikankebenaran selamanya.
“Seberapa besar usahamu pun..., maka kebenaran pastiakan terungkap.Itulah sifat dasar suatu kebenaran.” Tegas Tae Young
“Kau tahu darimana kalauini memang kebenarannya?Rekaman ini saja dikatakan oleh orang yang hilang ingatan di bawah pengaruh hipnotis.Ini tidak dapat digunakan sebagaibukti. Kau tahu itu.” Komentar Hee Kyung membela Bong Hee

“Kau rupanyaagak melindungi anak ini.” Sindir Tae Young, Hee Kyung beralasan kalau Bong Hee adalah satu-satunya korban yang selamat kalau tugas pemerintah untuk melindunginya.
Tae Young merasa kalau bukan seperti itu, Hee Kyung pikir Hukum bisa ditafsirkan dalam banyak cara jadi terserah Tae Young  mau menganggapnya seperti apa. Tae Young membahas tentang anak Hee Kyung  yang masukperguruan tinggi secara ilegal dan mencuci dana pemerintah dengan membuat berkas perusahaanatas nama suaminya. Hee Kyung terlihat tegang.
“Apa itu boleh kutafsirkan sesukaku?” tanya Tae Young menyindir, Hee Kyung pikir Tae Young sudah banyak menyiapkan bahan pembicaraan ini dan ingin tahu yang dinginkanya saja.
“Lakukanlah tugasmu, Itu yang kuinginkan.Apa yang telah kau lihat dan dengar. Kebenarannya itu ungkapkanlah pada dunia.Satu orang selamat, tapidia hilang ingatan.Yang dia ingat hanyalahdia membunuh seseorang.Korbannya adalah Yoon So Hee.” Jelas Tae Young
“Jadi maksudmu aku harus meenahan Ra Bong Hee atas pembunuhan?” komentar Hee Kyung
“Sepertinya kau ini salah mengerti maksudku. Jadi dengar baik-baik.Ketua Komisi InvestigasiKhusus, Jo Hee Kyung.Kau lakukan apa yang jadi tugasmu. Dan aku Jaksa Yoon Tae Young melakukanapa yang jadi tugasku. Dan Yang memutuskan terkaitdengan Ra Bong Hee...itu ada di keputusan rakyat. Sementara Yang kau lakukan adalah mengumumkan hasil penyelidikan lalu aku akan melakukan penyelidikan hukum.” Tegas Tae Young
Hee Kyung bertanya apakah Tae Young sadar kalau ia adalah seniornya di kejaksaan. Tae Young tahu karena ikut kelasnya selama pelatihan jadi hidup dari ajaran Hee Kyung sebagai jaksa senior yang hebat. Ia berharap Hee Kyung akan melakukan seperti yang dijanjikan pada seniornya. 


Dibalik samar-sama tirai, Presdir Hwang duduk mengucapkan  Terima kasih sudah datang jauh-jauh ke Cina, mengaku tidak percaya mengalami kecelakaan pesawat dan terdampar di sebuah pulau terpencil yang menurutnya sangat mengerikan sekali. Presdir Jang mengaku  sangat senang  Presdir Hwang bisa kembali hidup-hidup.
“Tapi...,apa yang terjadi di pulau itu? Apa Kau tahu stylist-nya JoonOh yang bernama Ra Bong Hee?Dia ditemukan hidup.” Cerita Presdir Jang,
“Kau bilang Ra Bong Hee? Apa Dia selamat?” ucap Presdir Hwang tak percaya.
“Dia sedang diselidiki olehKomisi Investigasi Khusus.Aku tidak bisa mengetahui apa yang terjadi.Ada rumor yang bilang kalau dia hilang ingatan.” Cerita Presdir Jang,

Presdir Hwang makin terkejut mengetahui kalau  hilang ingatan dan tidak ingat apa yang terjadi di pulau. Presdir Jang hanya mendengar berita seperti itu. Presdir Hwang tak percaya kalau Bong Hee tidak ingat pertumpahan darah yang terjadi di pulau, menurutnya  Setidaknya Bong Hee harusingat apa yang terjadi.
“Hyungnim, kalau nantipetugas keamanan menemukanmu..., maka kau pasti akan kembali ke Korea.Dan berarti, kita tidak akan punyawaktu untuk berbicara. Kau pasti sibuk diselidiki.” Ucap Presdir Jang,
“Benar juga... Bagaimana kabar perusahaan?” tanya Presdir Hwang khawatir
“Kacau besar.Para penggemar terus melakukanaksi demo di luar kantor.Hyungnim pasti akan terkejut kalau kau kembali ke Korea.Tapi...,apa yang sebenarnya terjadi di pulau itu?Ceritakan apa yang terjadi.Kita pasti takkan mudahbertemu lagi di Korea.” Kata Presdir Jang penasarn
Presdir Hwang bertanya apakah Presdir Jang bisa percaya yang akan diceritakan. Presdir Hwang pikir sudah pasti percaya karena terkaitdengan perusahaan mereka. 


Malam semakin larut, Bong Hee sudah membuat api unggun sementara So Hee masih duduk menatap ke pulau seberang merasa kalau temanya itu  takkan datang menurutnya kalau mereka pasti akan menolongnya.
“Kenapa tidak ada yangdatang menjemputku?” ucap So Hee benar-benar tak percaya.
“Choi Tae Ho... Ini semua karena si brengsek itu. Pasti dia yang mencegah  mereka menyelamatkan kita. Dan Kenapa kau tenang-tenang saja? Apa kau mau mati di sini?” ucap So Hee kesal melihat Bong Hee duduk tenang didepan api unggun.
“Terus aku harus bicara apa lagi? Apa harus aku ikut-ikutan menyumpahinya?” komentar Bong Hee merasa kalau harus tetap optimis.
“Kita akan mati... Kita sebentar lagi bisa mati kelaparan, mati kedinginan!!” teriak So Hee pesimis.
“Hei... Kau takut mati, tapi kau tidak peduli... dengan kematian orang lain? Kaulah orang yang paling egois yang pernah kutemui.” Tegas Bong Hee menyindirnya.
So Hee tak terima Bong Hee yang berani bicara seperti itu padanya dan memberikan tamparan. Bong Hee membalasnya, menegaskan kalau Bukan hidup Bong Hee saja yang berharga dan hanya ia saja yang merasa tapi. Jadi meminta agar berhenti mengeluh karena semua inilah yang terjadi saat mencoba menyelamatkannya.
Air mata Bong Hee mengalir mengingat kalau Joon Oh belum ditemukan, So Hee pun duduk lemas. Bong Hee yakin kalau mereka akan segera datang menyelamatkan keduanya jadi jangan terlalu khawatir. So Hee merasa kalau  Mereka tidak akan datang menyelamatkan keduanya.

“Bagaimana mereka bisa menyelamatkan kita? Si Brengsek itu mencegah mereka.” Ucap So Hee mengetahui sifat Tae Ho yang egois.
“Mereka akan datang jika kau bersabar sedikit.” Pikir Bong Hee yakin
“Orang itu membunuh seseorang. Choi Tae Ho membunuh seseorang. Aku melihat semuanya dan Dia membunuh seseorang agar bisa bertahan hidup.” Ungkap So Hee mengetahui rahasianya, Bong Hee kaget mendengarnya.

Flash Back
Tae Ho menemukan seorang pilot yang terluka, dengan perasaan tulusnya meminta agar pilot itu bisa bertahan.  Si pilot dengan sekuat tenaga mengaku ingin tetap hidup. Tae Ho mencari sesuatu dalam kopernya agar bisa mengingat bagian lukanya.
Saat itu terlihat ada beberapa makanan didalam koper, sifat jahat Tae Ho merasukinya langsung membekap mulutnya, merasa kalau pilot itu pasti akan mati. So Hee diam-diam melihat Tae Ho yang sengaja membunuh sang Pilot agar bisa bertahan hidup. 

Tae Ho duduk diam dengan sekoci dibelakangnya, Ho Kong membawa kayu bakar lagi untuk mereka. Ki Joon menghela nafas dengan Yeol yang bersandar di pundaknya, merasa tak percaya karena tak bisa melawan Tae Ho malah habis kenapa pukul, Yeol terlihat memiliki banyak luka diwajahnya. Ki Joon tahu kalau Ada kotak P3K  di koper jadi nanti akan di mengolekan pada wajahnya.
“Serahkan sekocinya pada kami.” Ucap Ji Ah mendekati Tae Ho
“Sekoci ini tak ada gunanya lagi karena sudah berlubang. Kau tidak akan bisa menggunakannya, bahkan Mengapung saja, mungkin tidak bisa.” Ungkap Tae Ho.
“Itu bukan urusanmu. Kami yang akan memperbaikinya, jadi Serahkan sekocinya pada kami.” Tegas Ji Ah, Tae Ho tak akan memberikanya.
“Choi Tae Ho! Aku hanya akan mengambilnya, kalau begitu.” Kata Ji Ah mencoba menarik Sekocinya. 

Tae Ho langsung mendorong Ji Ah agar tak menganggunya, Ki Joon pun kembali marah melihat Ji Ah yang di dorong memperingatkan Tae Ho agar menjaga sikapnya. Tae Ho membalikan badanya dan Ki Joon langsung melompat di punggungnya, Ho Kong dan Yeol berusaha merelai tapi malah kena dorongan Tae Ho yang terlihat sangat kuat.
Presdir Hwang tak percaya melihat Sikap Tae Ho yang berubah, Tae Ho pikir mereka semua yang membuat dirinya seperti ini jadi meminta agar mereka  bertahan hidup bersama-sama dan tidak ingin mati di sini. Ki Joon yang terjatuh melihat sesuatu tertimbun di tanah dan langsung membenamnya kembali.
“Tidak ada orang yang mau mati disini dan Kau seperti ini agar  hanya kau yang selamat. Kita harus tetap waspada dan saling menguatkan.” Ungkap Presdir Hwang, Ki Joon berdiri langsung setuju dengan pendapat Tae Ho.

“ Yang penting adalah kita bertahan hidup. Kenapa kita harus peduli dengan mereka? Kalian akan menyadari kalau Tae Ho itu  benar jika kalian merenungkan perkataannya. Kita berhenti saja mencemaskan orang-orang itu dan biarkan saja mereka mati.” Ungkap Ki Joon
Ji Ah binggung melihat tingkah mantan managernya. Ki Joon pikir mereka lebih baik membiarkan saja mereka mati dengan memberikan kedipan matanya. Ji Ah binggung melihat Ki Joon tiba-tiba  mengedipkan matanya. Ki Joon berpura-pura kalau ada pasir dimatanya dan menegaskan kalau setuju dengan pendapat Tae Ho lalu mengajak kembali ke tempat mereka tinggal sementara dengan menunggu sampai ombak tenang untuk menyelamatkan mereka.
Presdir Hwang mulai mengumpat, Ki Joon mengaku dirinya itu bajingan yang mengingikan keduanya mati tapi melakukan ini karen punya ide dan mengeluh mereka semua bodoh dan menyebalkan sekali, lalu mencoba bersikap baik pada Tae Ho untuk kembali ke tempat mereka tinggal denga meminta maaf kalau sudah meninjunya tadi karen seharusnya mereka sudah lebih bijaksana.


Ji Ah dan Yeol bertemu diam-diam dengan Ki Joon yang ternyata menemukan sesuatu untuk memompa sekoci itu. Ki Joon memberitahu kalau menemukan Pompa udara di pantai dan Sepertinya itu memang sudah ada di bagian dalam sekoci. Yeol pun bertanya tentang rencananya.
“Jangan sampai Tae Ho tahu kalau ada pompa udara..., jadi kita harus sangat berhati-hati. Hanya  salah satu dari kita yang bisa melakukan aksi. Kita akan bertindak normal dan mencari cara untuk menambal lubang itu. Kita harus bersikap biasa-biasa saja.” Jelas Ki Joon. 

Esok paginya
Mereka semua terlihat sibuk,  Yeol akan pergi dari tempat tinggal mereka. Tae Ho yang melihatnya langsung bertanya mau kemana, Yeol mengaku kalau ingin mencari sesuatu buat dimakan.
Ki Joon pun membagi tugas agar Yeol pergi ke gunung, karena mereka  tidak punya banyak waktu, jadi harus mencari di area yang berbeda. Ji Ah masih ada dalam kamar rawatnya, Ki Joon memberikan kode kalau Ji Ah harus pergi lebih dulu  dan harus pergi di sekitar jalan ini. Ji Ah mengambil botol karena ingin mencari air minum. Tae Ho pun membiarkanya seperti tanpa curiga sama sekali. 
“Ji Ah, kau kadang bisa kelihatan mencurigakan. Jadi usahakan sikapmu biasa-biasa saja biar Tae Ho tidak sadar apa yang kita rencanakan. Oke?” pesan Ki Joon semalam.
Yeol dan Ji Ah pergi ke area yang berbeda untuk mencari sesuatu untuk menambal.  Ki Joon yang yakin Tae Hoo tak akan mencurigainya akan pergi, Tae Ho tiba-tiba bertanya mau kemana, Ki Joon dengan gelisah  merasa khawatir dengan Ji Ah karena berbahaya, menyuruh Tae Ho saja yang menyusul Ji Ah. Tae Ho menolak menyuruh Ki Joon saja yang pergi. 

Ki Joon pergi ke pantai mencoba memompa perahu untuk melihat bagian yang bocor, dalam hatinya bergumam “Bong Hee mengorbankan dirinya. Agar mereka bisa bertahan hidup Dia kesakitan tapi  menyembunyikannya.”  Bong Hee yang ada diseberang pulau mengumpulkan kayu bakar semantara So Hee hanya duduk diam.
“Sekarang, giliran kita  untuk menyelamatkannya. Bukankah itu yang pantas kita lakukan? Setiap manusia bermoral pasti akan melakukannya. Bukan begitu? Jadi kita harus semangat. dan tetap kuat. menyelamatkan Bong Hee dan menemukan Joon Oh.” Ucap Ki Joon saat berkumpul. 

“Apa menurutmu Joon Oh Hyung masih hidup?” tanya Yeol seperti ragu.
“Aku pernah bertanya pada Joon Oh Oppa soal apakah orang lain masih hidup. Dan Kalian tahu apa jawabannya? Dia bilang kita harus  berharap kalau yang lain masih hidup dan harus terus berharap.” Cerita Ji Ah
“Ya, kita harus berharap dia masih hidup.” Ungkap Ki Joon juga menyakinkan semuanya.
Ki Joon menceritakan kalau kemarin Yeol membawa sejumlah barang Namun, tak satu pun yang temukan itu berguna dan Ji Ah tidak menemukan apa-apa. Jadi ia berharap mereka bertiga  hari ini hari yang lebih baik karena tidak punya banyak waktu jadi mengajak mereka agar bisa semangat. 

Ji Ah berusaha mencari sesuatu, lalu melihat ada sebuah sandal bekas dan berpikir akan membawanya karena tidak ingin dimarahi lagi. Mereka kembali berkumpul, Ki Joon dan Yeol tak menemukan apapun.  Ji Ah membawankan sandal karet ditanganya, Ki Joon sempat berteriak gembira, Ji Ah langsung memperingatkan agar mengecilkan suaranya.
“Kita pasti bisa menambal lubang pakai ini Ini terbuat dari karet.  Begitu juga dengan sekoci. Kita akan melelehkan ini danmenggunakannya buat menambal lubang sekoci.” Jelas Yul
“Tapi bagaimana bisa itu bertahan?” kata Ji Ah tak yakin. Yul pikir itu tak penting sekarang. Ki Joon terlihat sangat bahagia Ji Ah bisa menemukan sesuatu.
“Pokoknya, ini sudah dua hari. Jika kita berlama-lama lagi, maka Bong Hee dan So Hee. bisa dalam bahaya, jadi kita harus bergerak secepat mungkin. Dan Yul, kuserahkan penambalan sekoci padamu. Selesaikan sebelum subuh dan Kita akan pergi setelah matahari terbit Sebelum Tae Ho bangun.” Jelas Ki Joon, Semua setuju lalu kembali ke tempat tinggal mereka dengan bergiliran agar Tae Ho tidak tahu.

Hee Kyung duduk diam mengingat ucapan Jaksa Yoon “Ketua Komisi Investigasi Khusus, Jo Hee Kyung. Kau lakukan apa yang  jadi tugasmu. Dan aku Jaksa Yoon Tae Young,  aku melakukan apa yang jadi tugasku juga. Yang berhak memutuskan terkait dengan Ra Bong Hee itu ada di keputusan rakyat.”
Akhirnya Hee Kyung mengeluarkan ponselnya,  meminta agar memeritahu wartawan untuk berkumpul Terkait kecelakaan pesawat jet pribadi Legend Entertainment sebagai Pengumuman sementara dari Komisi Investigasi Khusus.

Presdir Hwang menaiki mobil sendirian, sopirnya dengan bahasa chian mengatakan Ketika tiba, akan diserahkan ke polisi keamanan. Presdir Hwang mengerti, saat mobil sedang melaju tiba-tiba besi jatuh menimpa bagian mobil atas mobil dan ringsek seketika, Presdir Hwang seperti tak sadarkan diri.
Seorang pria yang mengendalikan alat berat melaporkan sudah menanganinya. Presdir Jang yang menerima laporan langsung tertawa bahagia sambil makan jajamyung dan daging babi asam manis karena sudah tak ada lagi penghalangnya sebagai Presdir. 

Yeol membawa beberapa botol minum dalam tas dan juga sandal, Tae Ho tiba-tiba keluar bertanya mau kemana. Yul kaget melihat Tae Ho belum tidur lalu mengaku kalau akan  mengambil air. Tae Ho tak percaya kalau di tengah malam, Yeol menyakinnya dan Tae Ho pun menyuruh Yeol agar Hati-hati.

So Hee terus saja bicara kalau kalau Mereka tidak datang menyelamatkan keduanya. Sementara Bong Hee terlihat lelah membaringkan tubuhnya, So Hee pikir kalau mereka menyelamatkan keduanya pasti sudah datang menurutnya kalau mereka. Bong Hee terlihat sudah tertidur lelap dan terbangun karena merasa kedinginan, lalu merasakan sesuatu dalam saku jaketnya.
Ia mengeluarkan kalung dan lupa dengan kalung yang akan diberikan pada So Hee. Saat kembali duduk tak melihat So Hee ada didekatanya, lalu berteriak memanggil So Hee. 


Yeol berusaha menambal sekoci dengan sandal karet yang dipanaskan dengan obor yang dibawanya, ketika akan memompanya.Tiba-tiba Tae Ho datang merasa kalau sudah bisa menduga yang dilakukan Juniornya itu dengan berteriak marah karean Yeol yang tak menuruti perkataanya langsung memberikan tendangannya.
“Kubilang kita harus bertahan hidup. Tanpa sekoci ini, kita akan mati. Kita tidak bisa melarikan diri di sini.Apa Kau mau mati, brengsek?” ucap Tae Ho terus memukulinya
Sementara Ki Joon dan Ji Ah terlihat sudah terikat di pohon dan wajahnya babak belur, mereka tak bisa pergi karena terikat. Yeol yang sudah babak belur mencoba untuk melawan Tae Ho dengan memberikan pukulan berkali-kali. 

Bong Hee mencari ke bagian atas tebing, So Hee sudah siap untuk melompat. Yeol berteriak pada Tae Ho agar menghentikan semuanya, Tae Ho memukul Yeol dengan alat pompa merasa  muak dengannya dan  selalu membuatnya seperti orang yang hilang akal dengan menendangnya.
Yeol terjatuh membentur batu dibagian kepala. Tae Ho menyuruh Yeol kembali berdiri tapi juniornya itu tetap diam, akhirnya saat menarik tubuh Yeol sudah mengeluarkan banyak darah dibagian kepala dan membuatnya tak sadarkan diri. Wajah Tae Ho pun panik. 

So Hee sudah siap melompat, Bong Hee berteriak menahanya meminta agar mereka kembali kebawah dan menyakini kalau mereka akan menyelamatkan keduanya dan akan segera datang. So Hee yang pesimis yakin kalau mereka tak akan datang,
“Kalau kita bersabar, mereka akan segera datang. Maaf aku tidak menjawab pertanyaanmu sebelumnya.Aku juga takutAku takut kalau Seo Joon Oh  mungkin saja mati dan kita semua juga mungkin mati. Jadi... Ayo kita ke bawah bersamaku..” Akui So Hee.
“ Lupakan. Kau tidak perlu menjawab pertanyaanku lagi. Selamat tinggal.” Kata So Hee, Bong Hee tiba-tiba menahanya.
“Ini kalungmu. Aku menemukan kalung dari kakakmu. Kau 'kan mencari kalung ini?” ungkap Bong Hee, So Hee terdiam melihat kalung yang ditemukan oleh Bong Hee. 

Tae Ho panik dan histeris melihat Yeol yang tak sadarkan diri dengan kepala terbentur,  Ia berharap agar agar Yeol bisa bangun dan kembali sadar, lalu kebinggungan dengan yang harus dilakukan. Ia hanya bisa menjerit histeris, lalu akhirnya menarik tubuh Yeol dan sengaja menghayutkan dilaut dan membiarkan agar orang tak melihat kalau sudah membunuhnya. 

Para wartawan sudah berkumpul, Hee Kyung memberikan pernyataan kalau pada tanggal 17, mayat dari Aktris Yoon So Hee ditemukan di Huizhou, Cina. Penyebab kematiannya adalah pembunuhan Dan Ra Bong Hee mengunjungi pulau lagi.
Saat itu Penyidik Oh datang membisikan padan Hee Kyung kalau Korban lain telah ditemukan lagi. Hee Kyung kaget mendengarnya. Bong Hee tiba-tiba datang menemui Jaksa Yoon mengaku kalau  ingatanya semua sudah kembali. Hee Kyung diatas podium seperti melihat Bong Hee yang datang menemui Jaksa Yoon.
bersambung ke episode 6 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

3 komentar: