PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Chan Sung
dan Man Wool akhirnya naik ke lantai atas, Chan Sung memberitahu Namanya Kyung Ah dan mengenakan gaya retro,
lalu sedang menunggu dokter. Ia pun bertany apakah Kyung Ah mencari ayah yang
meninggal di rumah ini.
“Entah.”
Kata Man Wool dengan wajah tak peduli. Chan Sung pikir kalau Kyung Ah melihat Man Wool pasti bisa kabur
jadi akan masuk dulu.
“Apa kau
tak takut?” tanya Man Wool sinis, Chan Sung menatap Man Wool mengatakan kalau
memiliki Man Wool. Man Wool tak bisa
menahan rasa bahagia.
Chan Sun
masuk memanggil Kyung Ah, saat itu Kyung Ah berpikir kalau Min yang datang dan
langsung memeluknya. Saat itu Man Wool masuk melotot marah karena Chan Sung
dipeluk oleh wanita lain. Chan Sung menahanya mengaku kalau baik-baik saja.
“Min, kau
pulang.” Ucap Kyung Ah memeluk erat Chan Sung dan Man Wool menatap sinis dan
Chan Sung bertanya-tanya siapa Min itu.
Chan Sung
akhirnya duduk dengan KyungAh terus merangkul lenganya, Kyung Ah meminta maaf
karena sudah menyakiti Min, Tapi hati Kyung Ah telah menjadi milik Min. Chan
Sung pikir Min dan dokter adalah orang yang berbeda.
“Apa kau
sakit?” tanya Chan Sung melihat Kyung Ah yang terus terbatuk-batuk.
“Min, aku
tak punya banyak waktu. Aku tak bisa berbagi waktu denganmu. Tapi aku akan
mengizinkanmu untuk berpamitan.” Kata Kyung Ah.
Man Wool
sedari tadi berkeliling ruangan menemukan sesuatu lalu bertanya apakah itu buku
harian miliknya. Kyung Ah terlihat marah dan langsung berteriak “Sook Hui,
hentikan. Jangan menyentuh barang-barangku.”
“Aku
pasti Sook Hui.” Ucap Man Wool sudah bisa mengerti dengan nada sinis.
“Bukan
salahku kau tak bisa memenangkan hati Min. Hentikan kecemburuan jahatmu.” Ucap
Kyung Ah
“Apa
semua kartu pos dan surat ini?” tanya Man Wool. Kyung Ah tak menjawabnya. Man Wool menyuruh Chan Sung yang menjadi agar
menanyakan.
“Kyung
Ah, apa semua kartu pos ini?” tanya Chan Sung. Kyung Ah mengaku sangat lemah, jadi tak bisa keluar
“Dan aku
tak punya teman. Jadi, aku mengirim ceritaku ke stasiun radio, dan semua orang
ini mengirimiku kartu pos yang mendo'akan aku baik-baik saja. “ cerita Kyung Ah
"Aku
harap kau segera pulih." "Aku juga berharap semoga sukses dengan
cintamu. Dari Hui, pendengar yang rajin di Ssangmun-dong, Yang juga bercinta
sepertimu." Ucap Chan Sung membaca salah satu kartu pos
“Ini
sebenarnya nyata... Hyuk pasti ada di sini... Pasti ada seseorang bernama Hyuk.
Menilai dari raut wajahnya, Hyuk pasti menyukainya juga.” Kata Man Wool
“Jadi,
itu berarti Hyuk, Min, dan dokter disukai Kyung Ah kecuali Sook Hui.” Ucap Chan
Sung
“Sepertinya
Sook Hui adalah satu-satunya penjahat di sini.” Komentar Man Wool
“Aku akan
terus berpura-pura menjadi Min Dan kita harus membawanya ke hotel.” Kata Chan
Sung
“Kyung Ah
tak bisa menjadi tamu di hotel kita karena dia bukan arwah manusia.” kata Man
Wool
Chan Sung
bingung bertanya Apa artinya dia bukan hantu, Man Wool mematikan pemutar
piringan hitam dan Kyung Ah menghilang. Man Wool bertanya apakah Chan Sung merasakan sesuatu yang aneh saat Kyung AH
memeluknya tadi.
“Kalau
dipikir-pikir, aku sama sekali tak merasakan hawa dingin. Padahal Aku selalu
merasakan hawa dingin setiap kali menyentuh hantu di hotel kami. Tapi tidak
dengan Kyung Ah.” Kata Chan Sung.
“Itu roh
imajiner yang diciptakan oleh seseorang.” Ucap Man Wool. Chan Sun binggung apa
itu "Roh imajiner"
“Benar,
imajiner... Kyung Ah diciptakan dalam imajinasi seseorang.” Ucap Man Wool. Chan
Sung makin bingung memikirkan Seseorang menciptakannya
“Dia
memiliki penyakit yang tak tersembuhkan, dicintai oleh Hyuk dan Min, dan dia
bahkan berselingkuh dengan seorang dokter. Buku harian itu nyata, dan seseorang
memang mengirim cerita ke stasiun radio. Tapi masalahnya bukan Kyung Ah. Itu
dikirim oleh orang yang menciptakannya.” Kata Man Wool.
“Siapa
itu? Jika kita menemukan orang itu, kita bisa menyingkirkan Kyung Ah. Siapa
pendelusi yang begitu terbenam dalam kisah cinta yang menyedihkan ini?” tanya
Chan Sung.
Saat itu
suara seorang ibu terlihat marah dilantai bawah, Nyonya Han mencoba menjelaskn
kalau mereka di sini untuk membantu. Sang ibu tak percaya langsung bergegas
naik ke lantai atas, Chan Sung dan Man Wool mendengar kegaduhan dari lantai
bawah.
“Apa yang
kau lakukan di ruang belajarku? Semua yang di sini adalah milikku.” Ucap Ibu
Nyonya Han. Chan Sung menganguk mengerti.
“Bolehkah
aku menanyakan namamu?” tanya Chan Sung. Ibu Nyonya Han menjawab Lee Bok Hui.
“Kau
harus menunggu di bawah.” Ucap Nyonya Lee menyuruh kedua anaknya turun.
Keduanya menurut.
Mereka
pun duduk bersama, Chan Sung bertanya apakah Nyonya Lee kenal seorang wanita
bernama Kyung Ah. Nyonya Lee mengaku kalau itu adalah dirinya, lalu
menceritakan menikah dengan suaminya saat
berusia 22 melalui perjodohan.
“Aku tak
pernah berkencan dengan siapa pun Dan saat itulah aku menciptakan Kyung Ah. Aku
sangat senang bisa mengalami cinta yang murni, penuh kasih sayang, dan penuh
gairah seperti Kyung Ah, seperti karakter film favoritku.” Cerita Nyonya Lee
“Roh imajinermu
yang kuat masih ada. Ini seperti film lama.” Kata Man Wool. Nyonya Lee menganguk
mengerti. Chan Sung pikir Nyonya Lee yang tak terkejut.
“Jika kau
hidup lama, kau tak mudah terkejut. Selain itu, aku pernah menjadi pasien
delusi yang menciptakan Kyung Ah.” Cerita Nyonya Lee
“Kyung Ah
memanggilku Min.” Akui Chan Sung, Nyonya Lee mengakui kalau Chan Sung terlihat
seperti dia.
“Dia
benar-benar menyukai Min.” Cerita Nyonya Lee. Man Wool menghela nafasnya
“Bagaimana
dengan dokter? Dia pasti sangat menggoda.” Ejek Man Wool. Nyonya Lee bertanya
apakah perlu menyingkirkan Kyung Ah
“Putra
dan istrimu mengalami kesulitan karena dia.” Kata Chan Sung. Nyonya Lee
mengerti
“Aku bisa
melupakan Kyung Ah berkat anakku.” Kata Nyonya Lee seperti sudah bisa pasrah.
Chan Sung
dan Man Wool akhirnya melihat semua yang berhubungan dengan Kyung Ah akhirnya
dibakar. Chan Sung tahu kalau Nyonya Lee menikah dengan orang asing yang tak
dicintai jadi Pasti sulit baginya. Menurutnya Apa itu khayalan atau imajinasi,
Ia yakin itu masih membantu mengatasi
situasinya.
“Apa Dia
mengubah realitasnya dengan menciptakan roh imajiner? Ide yang bagus.” Kata Man
Wool
“Dia
meminta kita bergabung dengannya untuk makan malam. Bagaimana?” kata Chan Sung
“Dia
mengucapkan selamat tinggal pada Kyung Ah, jadi dia pasti kesepian. Jadi, kau
harus tinggal dan menghiburnya saat makan malam. Sook Hui adalah penjahat,jadi
dia akan pergi.”kata Man Wool. Chan Sung menganguk mengerti
“Itu
terbakar dengan cantik.” Kata Chan Sung, Man Wool berpikir seperti juga dan
terus menatap api seperti akhir nanti dirinya akan berubah menjadi api.
Di rumah
Nyonya
Han dan suaminya sibuk menata makanan dimeja, Chan Sung pikir Tak perlu menyiapkan terlalu banyak hidangan.
Nyonya Lee menyuruh Min agar menunggu saja di sini dengan tenang. Chan Sung
menyapa Nyonya Han sedang membawa sup bertanya apakah Mi Ra sudah pergi.
“Ya, dia mungkin
kembali ke rumah sakit. Omong-omong, terima kasih sudah mengundang kami ke
hotel.” Ucap Nyonya Han. Chan Sung terlihat bingung.
“Atasanmu
memberi kami undangan ke hotel. kami Pasti berkunjung. Aku tak bisa menunggu.” Ucap
Nyonya Han.
“Kebetulan,
apa dia juga mengundang Mi Ra?” tanya Chan Sung sedikit panik. Nyonya Han
menganguk.
Mi Ra
pergi sendiri ke depan hotel merasa tak tahu kalau memang ada hotel Del Luna
lalu berkomentar Chan Sung bekerja di sebuah hotel yang luar biasa akhirnya
masuk ke dalam hotel.
“Selamat
datang... Ketua sedang menunggumu.” Ucap Hyun Joong menyapa Mi Ra. Mi Ra pun
mengucapkan terimakasih dan akhirnya Hyun Joong pun mengajak Mi Ra menaiki
lift.
Mi Ra
keluar dari lift hanya bisa melonggo ternyata Hotel Del Luna yang luar biasa.
“Ketua
sudah menyiapkan sesuatu yang sangat istimewa untukmu. Biar kuantar.” Kata Nyonya
Choi
Mi Ra
masuk ke ruangan taman hiburan tak bisa menahan rasa bahagianya, Man Wool
dengan senyuman menyapa tamunya, Mi Ra mengaku senang den mengucapkan Terima kasih sudah
mengundangnya serta suatu kebanggaan bagi dirinya.
“Aku
hanya tak bisa membiarkanmu begitu saja.” Ucap Man Wool. Mi Ra melihat Tempat
ini sangat bagus.
“Tapi,
kenapa tempat ini kosong?” ucap Mi Ra bingung, Man Wool pikir Tempat ini tak
kosong.
“Kau tak
bisa melihat apa pun, karena itu” kata Man Wool menunjuk dengan matanya ke arah
gelang milik Mi Ra. Mi Ra terlihat binggung memegang gelangnya.
“Kau tak
dapat melihatnya karena itu. Sebelumnya, kau juga tak dapat mendengar apa pun.”
Kata Man Wool.
Mi Ra
teringat saat semua orang bisa mendengar suara piringan hitam tapi hanya dia
yang tak mendengarnya. Ia lalu memastikan Jika melepaskan gelang itu, apakah
dapat melihat hal lain. Man Wool meminta agar memegangnya setelah dilepaskan.
Akhirnya
Mi Ra pun melepaskan gelangnya dan memberikan pada Man Wool. Man Wool meremas
gelang dan akhirnya berubah menjadi percikan api kecil, saat itu lampu di taman
hiburan pun menyala seperti banyak orang yang menaikinya.
“Apa kau
menyukainya?” tanya Man Wool. Mi Ra mengaku suka taman hiburan.
“Apa
begitu? Aku juga berpikir begitu. Kau tampak bahagia di foto itu.” Ucap Man
Wool memperlihatkan foto milik Mi Ra
“Kau
menemukan ini... Terima kasih. Saat masih kecil, aku pergi ke taman hiburan bersama
keluargaku dan mengambil foto ini.” Cerita Mi Ra dengan wajah bahagia.
“Sejak
hari itu kau berdiri di sana.” Kata Man Wool menujuk ke arah tempat Mi Ra
terlihat dengan keluarganya dengan senyuman sumringah.
“Itu
orang tua dan adikku. Aku bahagia.” Kata Mi Ra dengan mata berkaca-kaca.
“Aku
benci kau... bahagia. Itu sebabnya aku akan menghembuskan kesedihan kepadamu Dan
itu akan menjadi hadiahmu.” Ucap Man Wool dengan tatapan sinis.
Akhirnya
Man Wool pergi menemui Mi Ra kecil yang berdiri sendirian, lalu mengatakan Mi
Ra tak memiliki keluarga yang bahagia bahkan Ibunya yang membuat Mi Ra berdiri dan mengatakan "Kau seharusnya tak pernah dilahirkan. Aku
menyesal melahirkanmu." Sepanjang waktu.
“Ayahmu marah
setiap kali dia melihatmu. "Tak ada yang berhasil karena kau, Dasar
penyihir." Sesudah adikmu yang menjengkelkan lahir, orang tuamu hanya
mencintainya.” Ucap Man Wool terus menghasut.
“Coba Lihat...
Pada hari saat kau datang ke taman hiburan, keluargamu menelantarkanmu di sini,
lalu pulang. Itu adalah hari paling menyedihkan dalam hidupmu.” Ucap Man Wool
“Ibu,
Ayah. Jangan tinggalkan aku.”pinta Mi Ra dengan wajah sedih, Man Wool pun
menyuruh si Mi Ra kecil untuk pergi.
“Kau Pergi
padanya dan isi setiap hari dalam hidupnya dengan kenangan sedih tentang
seorang gadis yang seharusnya tak pernah dilahirkan.” Ucap Man Wool dan si anak
pun berjalan mendekati Mi Ra
Saat itu
si anak mendekati Mi Ra dan mengeluarkan tanganya, wujudnya berubah menjadi
hantu yang menakutkan. Chan Sung datang saat Mi Ra akan mengelurkan tangan. Man
Wool melihat Chan Sung datang langsung pergi. Chan Sung menahan Man Wool pergi.
“Terima
kasih, Chan Sung. Berkatmu, aku berjumpa dengannya. Dan berkatmu, aku sudah
menemukan cara yang bagus. Dan... aku bisa melepaskan dendamku sedikit.” ucap
Ma Wool menatap sinis. Chan Sung meminta
agar Mi Ra tak melakukanya
“Aku
sudah melakukannya. Ini... jauh lebih kuat dari roh imajiner yang diciptakan
Bok Hui. Karena aku yang menciptakan ini, Itu kutukan.” Ucap Man Wool. Chan
Sung meminta agar menghentikan.
“Apa Kau
tak tahan? Kau bisa Lari dariku, Chan Sung.. Aku akan membiarkanmu. Aku tak
akan memaksa mu” ucap Man Wool
“Lindungi
aku.” Ucap Chan Sung langsung berjalan ke Mi Ra dan langsung memeluk arwah .
“Chan Sung,
lepaskan.” Teriak Man Wool tapi arwah akhirnya masuk ke dalam tubuh Chan Sung.
Mi Ra
langsung jatuh pingsan, Chan Sung merasakan tubuhnya kesakitan karena dimasuki
arwah kesedihan, Man Wool menatap Chan Sung dengan wajah sedih, teringat
kembali yang dikatakan Chan Sung “Apa pun yang akan kau lakukan, jangan
lupakan.”
“Aku tak
peduli jika tempat ini adalah penjara atau pagar untukmu. Aku akan berada di
sini bersamamu.”
“Apa kau
tak takut?” tanya Man Wool. Chan Sung dengan sangat yakin kalau memiliki Man
Wool yang bisa melindunginya. Chan Sung akhirnya tak sadarkan diri, Man Wool
hanya bisa terdiam melihat keduanya tak sadarkan diri.
Mi Ra
terbangun merasakan kepalanya sakit, Yo Na bisa bernafas lega karena akhirnya Mi Ra sudah bangun. Mi Ra binggung
bertanya siapa wanita itu. Yoo Na memberitahu kalau Man Wool memintanya untuk
membawa pulang karena terlalu mabuk.
“Apa Aku
mabuk?” ucap Mi Ra binggung dan merasakan kepalanya sangat sakit.
“Ya.
Rumah sakit di Myeongnyun-dong, 'kan? Ayo berangkat.” Ucap Yoo Na akhirnya
pergi dengan Mi Ra meninggalkan Hotel dengan taksi.
Man Wool
menatap Chan Sun yang masih tak sadarkan diri, lalu memberitahu kalau Semuanya
akan baik-baik saja sekarang, karena Chan Sung yang sudah menghancurkan
segalanya. Ia teringat yang dikatakan oleh Chan Sung tentang dirinya
“Aku tak
tahu. Saat kulihat kau dalam mimpiku, Kau hanyalah sedang jatuh cinta.” Ucap Chan
Sung
Flash Back
Man Wool
duduk dengan Cheong Myung di tepi danau, Man Wool pikir Ini adalah kali terakhir,mereka bisa
mengagumi pemandangan seperti ini bersama sebelum ia pergi. Cheong Myung
bertanya apakah Man Wool berencana untuk
bergabung dengan pemberontakan.
“Mereka
berharap negara ini menghadapi kematian. Jauh lebih baik daripada hidup sebagai
pencuri dan akhirnya tertangkap, lalu terbunuh.”kata Man Wool
“Datanglah
ke istana. Aku bisa membantumu.” Ucap Cheong Myung. Man Wool pikir itu artinya ia meninggalkan
temanku dan pergi bersama Cheong Myung.
“Aku tak
bisa.” Kata Man Wool berdiri, Cheong Myung pikir itu artinya ia yang akan pergi
bersama Man Wool.
“Jika kau
memohon padaku untuk ikut bersamamu, maka akan kupertaruhkan hidupku dan
melakukannya.” Ucap Cheong Myung
“Jangan...
Karena Tak ada cara bagi kita untuk bersama.” Kata Man Wool. Cheong Myung
terlihat kecewa.
“Sepertinya
aku tak perlu datangke sini lagi. Kau teman minum yang baik, jadi aku akan
merindukanmu.” Kata Cheong Myung membawa botol milik Man Wool.
Man Wool
menatap botol minum miliknya yang digantung pada pohon, Yeon Wool datang
memberitahuSemuanya sudah siap dan bertanya Kapan mereka pergi. Man Wool
menatap Botol minumnya yakin kalau Cheong Myung ada disini.
“Dia
mungkin ada di sana sekarang. Biarkan aku pergi menemuinya untuk kali terakhir.”
Ucap Man Wool dan akan pergi.
“Man
Wool, Apa Kau akan kembali?” tanya Yeon Woo. Man Wool mengaguk karena pasti akan
kembali.
“Kau tak
perlu kembali. Aku akan baik-baik saja, lakukan seperti yang kau inginkan.” Ucap
Yeon Woo
“Tidak,
aku akan kembali. Biarkan aku melihatnya sekali lagi.” Kata Man Wool
menyakinkan.
Saat itu
Man Wool pergi dengan kuda berlari ke tepi pantai, tapi tak menemukan siapapun.
Tapi semua prajurit datang mengepungnya, Man Wool binggung melihatnya seperti
sedang dijebak. Putri datang dengan dayangnya, tatapannya sinis.
“Semua
orangmu akan mati gara-gara kau.” Ucap Putri, Man Wool menatap kaget.
Di hutan,
Yeon Woo dengan pengikutinya harus bertarung melawan penjaga kerjaanya. Sampai
akhirnya Yeon Woo diancam dengan pedang oleh Cheong Myung
Man Wool
akhirnya dimasukan ke penjara dengan tubuh penuh luka. Cheong Mung memberitahu
berkat Man Wool jadi memberikan
kontribusi yang besar dan Man Wool yang membawanya pergi ke sana, dan Man Wool
sendiri juga membantu mengulur waktu.
“Karena
itu, aku akan mengampunimu.” Ucap Cheong Myung berkhianat. Man Wool menegaskan
akan membunuh Cheong Myung.
“Aku akan
membunuhmu bagaimanapun caranya.” Ucap Man Wool penuh rasa dendam.
“Jika kau
ingin membunuhku, kau harus tetap hidup.” Kata Cheong Myung.
Akhirnya
Yeon Woo berdiri diatas seperti panggung, Man Wool mengangkat wajanya melihat
temanya akan di hukum gantung. Yeon Woo
bisa terlihat tenang, Man Wool mulai histeris melihat temanya yang terkena
hukuman gantung. Pengawal menahanya agar tak mendekat.
“Karena
kau membantu jenderal membuat kontribusi besar, aku akan menunjukkan belas
kasih padamu.” Ucap Putri yang berdiri diatas dengan Cheong Myung disampingnya.
Man Wool
akhirnya bisa membunuh putri sedang menunggu Cheong Myung dikamar pengantin.
Cheong Myung masuk kamar tanpa tahu kalau dibalik kain merah adala Man Wool.
“Aku akan
membunuhmu...bagaimanapun caranya.” Gumam Man Wool dengan penuh dendam.
Saat itu
Cheon Myung masuk dan melihat Man Wool dibalik kain merah,keduanya saling
menatap dan Man Wool pun sudah siap mengeluarkan pedangnya.
Chan Sung
akhirnya terbangun seperti kembali bermimpi, Sanchez menanyakan keadaan Chan
Sung sekarang. Chan Sung bertanya apa yang terjadi. Sanchez menceritakan Man
Wool membawanya pulang dan sudah tidur selama beberapa hari.
“Kau
bilang "Beberapa hari"? Apa maksudmu?” ucap Chan Sung bingung.
Shancez memberitahu Chan Sung sudah tidur selama tiga hari berturut-turut.
“Lalu Kenapa
lukisan itu ada di sini?” tanya Chan Sung melihat lukisan besar di kamarnya.
“Man Wool
meninggalkannya di sini. Dia bilang itu memakan tempat, jadi dia
meninggalkannya di sini.” Ucap Sanchez.
“Omong-omong,
apa dia pergi ke suatu tempat?” tanya Chan Sung.
Chan Sung
bergegas pergi ke hotel dan tak melihat papan nama, lalu teringat yang
dikatakan Tuan Kim “Ke mana pun dia pergi, Pohon Bulan akan meletakkan akarnya
di sana. Dan di sana berdiri Sanggarloka Bulan.” Ia masuk ke dalam ruangan yang
sudah kosong.
“Dia
pergi.” ucap Chan Sung kebingungan keluar dari hotel yang sudah pindah dan
teringat yang dikatakan Man Wool sebelumnya
“Saat kau mengantarku, jangan merasa kesepian.”
Flash Back
Man Wool mengelus
wajah Chan Sung mengaku tak peduli... jika tempat ini adalah pagar atau penjara untuknya, karena menurutnya
semua yang dimiliki adalah siksaan. Ia pikir
Tak begitu indah disiksa bersama
dan mengucapkan Selamat tinggal pada Chan Sung.
Chan Sung
hanya bisa terdiam didepan hotel, seperti kebingungan mencari keberadaan Hotel
Del Luna sekarang.
Bersambung
ke episode 9
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar