PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Cheong
Myung memandan bulan purnama dari atas kastil, Pengawal datang berternyata
Kenapa ada di sana. Cheong Myung mengaku
Di sini pemandangan bulannya paling indah. Pengawal lalu memberitahu
kalau Putri Song Hwa datang menemuinya lalu melangkah mundur.
Saat itu
Putri Song Hwa dengan tatapan berkaca-kaca datang melihat Cheong Myung penuh
pengharapan. Cheong Myung sempat menatapnya tapi tatapanya mengarah pada
seseorang yan berlari kabur didepan matanya.
Man Wool
berjalan keluar dengan tatapan kecewa dan wajah ditutup oleh selendang,
akhirnya menghela nafas panjang melempaskan penutup wajahnya. Tiba-tiba
tanganya ditarik dari belakang, Man Wool kaget dan ternyata Cheong Myung yang
datang.
“Kenapa
kau pergi begitu saja? Bukankah kau datang ke kastil untuk menemuiku?” goda
Cheong Myung. Man Wool dengan sinis mengaku bukan.
“Aku
datang untuk mencuri. Penjaga bodoh yang jaga, jadi kupikir, ini malam yang
tepat untuk mencuri.” Ungkap Man Wool
“Kupikir,
aku telah menemukan orang yang merindukanku. Rupanya aku hanya bertemu pencuri.”
Ejek Cheong Myung dan ingin tahu apa yang dicuri oleh Man Wool
“Ini milik
orang yang sangat berharga. Aku kira kau datang untuk menemuiku karena tak
muncul saat kau sedang minum.” Goda Cheong Myung menemukan botol minum milik Man
Wool dengan tanda bulan yang diberi coretan.
“Lupakan.
Sepertinya kau sedang sibuk merayu wanita itu. Jadi Pergilah.” Ucap Man Wool
sinis.
Cheong
Myung tak percaya kalau Man Wool ternyata melihatnya, lalu memastikan kalau apakah memang ia yang sungguh terlihat sedang merayunya. Man Wool
hanya terdiam, Cheong Myung menegaskan kalau Wanita itu yang merayunya. Man
Wool terlihat bisa bernafas lega.
“Baguslah.
Bahkan kau mendapat minuman dari seorang wanita bangsawan. Yang ini lebih bagus
Dan ini milikku. Aku pergi... untuk menyita ini. Sama seperti kau sudah mencuri
apa yang ada di dalam sini.” Kata Cheong Myung
“Pulanglah.
Para penjaga sangat waspada karena pasukan pemberontak, jadi sangat berbahaya.
Aku akan membayar botolnya saat bertemu nanti.” kata Cheong Myung lalu berjalan
pergi. Man Wool tak bisa menutupi rasa bahagianya.
Man Wool
mengingat kenangan dengan Cheong Myung berpikir-pikir Jika seperti ini, bukankah
bunga pohon ini akan rimbun. Saat itu sebuah kuncup bunga muncul, Man Wool
yakin kalau Chan Sung akan bertingkah lagi saat melihat ini.
Di sebuah
toilet, Seorang pria melihat video wanita dalam sebuah kamar yang akan membuka
baju. Ia terus menatap sampai si hantu berkata didepan layar “Apa Kau suka? Aku
seksi, kan?” dan akhirnya berubah menjadi hantu jahat.
Si pria
ketakutan dan akan kabur tapi tangan hantu bisa menariknya ke dalam toilet lalu
membuat matanya memerah, ponsel pun terjatuh dilantai. Beberapa saat kemudian,
pria itu dibawa masuk ke dalam ambulance. Yoo Na melihat si pria teringat
sebelumnya sedang menonton video lalu pergi.
“Sedang
apa pria itu di toilet wanita?” ucap seorang wanita berbisik, temanya yang lain
berpikir pria itu pasti orang mesum.
Yoo Na
mendengar "Toilet wanita"
langsung bergegas pergi, dan merasakan hawa dingin didalam toilet. Ia terlihat
penasaran akhirnya menemukan sebuah ponsel yang tergeletak di lantai dan
berpikir kalau semacam kerasukan.
“Rupanya
kau hantu yang hidup di dalam tubuh manusia.” ucap Ma Go ke empat melihat Yoo
Na dan langsung mencekiknya. Yoo Na tak bisa berkata-kata hanya bisa merasakan
sakit.
“Kaukah
yang baru saja melakukan itu? Pergilah ke Alam Baka. Ini adalah hukuman karena
melanggar aturan dunia ini. Kau harus segera ditiadakan.” Kata Ma Go 4 terus
mencekik Yoo Na.
“Bukan dia
yang melakukannya. Dia hanyalah arwah... yang diputuskan untuk tetap hidup oleh
Jang Man Wool. Dia bukan arwah jahat yang melukai manusia.” kata Malaikat
Kematian datang.
“Kenapa
arwah rendahan mengambil alih tubuh dan berkeliaran seperti ini?” ucap Ma Go
tak percaya.
“Pemilik
tubuh sudah meninggal karena pilihan bodoh orang tuanya. Jang Man Wool
membiarkan arwahnya hidup dalam tubuh kosong. Initinya, dia tak melukai
manusia.” jelas Malaikat.
“Jang Man
Weol berprilaku aneh lagi.” Keluh Ma Go akhirnya melepaskan tanganya. Malaikat
langsung menyuruh Yoo Na untuk pergi.
Ma Go
memberitahu Baru saja seorang manusia terluka karena hantu. Malaikat mengaku
Dia adalah hantu yang dicari juga. Ma Go marah karna Hantu itu sudah melukai
manusia, jadi jelas dia adalah arwah jahat. Ia menyuruh agar Lenyapkan segera
sesudah menemukannya.
“Ma Go
yang lain memerintahkanku untuk menemukan dan mengembalikannya ke tempat
semula.” Ucap Malaikat.
“Apa Hotel
Del Luna lagi?” keluh Ma Go kesal. Malaikat memberitahu kalau Hantu itu adalah
tamu di sana.
“Saat
hantu berkeliaran, kau harus menangkap mereka semua. Lalu, bawa mereka ke Alam
Baka daripada membiarkan mereka beristirahat. Apa jalan Alam Baka merupakan
jalan TOL? Kenapa mereka butuh tempat istirahat?” kata Ma Go kesal
“Kenapa
dia harus membuat keputusan seperti itu dan mempercayakannya kepada arwah jahat
seperti Jang Man Weol?” keluh Ma Go pada saudaranya sendiri.
“Sebenarnya,
dia bukan arwah jahat. Dan juga, dia akan pergi ke Alam Baka segera.” Ucap
Malaikat
“Aku
dengar, orang yang akan mengantarnya ke Alam Baka sudah diutus ke sana. Apa
Mereka ingin mengirim Man Weol dengan mudah ke Alam Baka? Arwahnya tak bisa
pergi ke Alam Baka dengan mudah.” Ucap Ma Go sinis.
“Takdir
yang na'as dengan hidup ini akan terulang. Dia akan menyakiti manusia lagi, dan
dia akan dikirim ke Alam Baka sebagai arwah jahat.” Ucap Ma Go ke empat dengan
wajah penuh amarah.
Chan Sung
mengantar seorang pria mengaku senang karena datang ke hotel mereka sesudah
istirahat yang baik jadi Jika menemukan
istri yang meninggal bersamanya, mereka bisa pergi bersama. Ia pun harap pria akan bersatu kembali dengan istrinya di
Alam Baka.
“Jalan ke
Alam Baka lewat sini. Aku akan mengantarmu.” Ucap Chan Sung akan pergi.
Tapi saat
itu seorang wanita datang dengan pria muda diantar oleh Hyun Joong. Si pria
melihat istrinya jalan dengan wanita lain.
“Apa yang
kau lakukan di sini?” tanya si istri kaget. Sang suami mengaku datang karena
sudah mati.
“Apa kau
tahu betapa aku mencarimu sesudah aku mati?” keluh sang suami.
“Apa Kau
sudah mati juga? Kupikir kau selamat.” Kata sang istri kaget.
“Siapa
pemuda itu? Apa kau berselingkuh dengan pemuda itu sesudah meninggal?” kata
sang suami marah
“Jangan
bicara banmal! Itu karena dia meninggal lebih awal. Tapi Dia tiga tahun lebih
tua darimu!” kata Sang istri dan
memanggilnya Oppa.
“kau
bilang "Oppa"? Siapa kau? Jangan berani-berani menyentuhnya!’ teriak
si suami marah
“Dia
cinta pertamaku!” teriak sang istri, Suami tak terima melihat istrinya yang
selingkuh mengumpat istrinya sudah gila.
“Ya, aku
gila... Jangan berani-berani menyentuhnya, pergilah.” Kata sang istri
melindungi pria yang terlihat muda.
“Aku akan
membunuhmu!” teriak sang Suami, Chan Sung menahanya memberitahu mereka sudah
mati jadi tak perlu membunuhnya.
“Lepaskan.
Aku akan membunuhnya!” ucap sang suami mendorong Chan Sung.
Chan Sung
tiba-tiba terpental jauh seperti di dorong oleh kekuatan lainya,Hyun Joong
panik melihat Chan Sung memastikan keadaanya. Chan Sung dengan keadaan menahan
rasa sakit mengaku baik-baik saja. Tiba-tiba Man Wool datang menyuruh
membiarkan keduanya berkelahi.
“Di hotel
kami, kami menyediakan semua layanan keinginan tamu. Kalian sudah mati jadi Tak
sulit bagi kalian untuk mati lagi. Bunuh dia semaunya sampai merasa lebih baik.”
Ucap Man Wool memberikan kapak dan juga pisau.
“Nah,dengan
apa kau ingin membunuhnya? Silakan pilih... Kau Suami, tusuk dan tikam. Lalu Isteri,
kau tak bisa hanya diam... Pangkas dia dengan baik.” Kata Man Wool dan
mempersilahkan keduanya perang. Chan Sung terlihat binggung.
“Kalian,
akan ada banyak darah dan daging berceceran. Semuanya mundur selangkah.” Ucap
Man Wool dan akhirnya semua mundur ketakutan.
“Kalian
semua sudah mati. Tapi kalian bisa membuat rasa sakit yang mematikan pada arwah
orang lain. Harap manfaatkan waktu sesuka hati kalian. Jadi Potong, tikam dan
hancurkan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu kalian melepaskan
dendam.” Kata Man Wool menantang.
“Apa yang
kau lakukan? Saat seseorang berkelahi, harusnya kau menghentikan dan membujuk mereka
untuk hidup dengan baik.” Kata sang suami marah pada Man Wool.
“Bagaimana
bisa kalian hidup dengan baik? Kalian sudah mati. Kalian bahkan tak memiliki
satu detikpun untuk hidup. Jadi Silakan lepaskan dendam kalian. Apa kalian
saling tikam, atau mandi darah, nikmati sesuka hati. Sampai jumpa.” Kata Man
Wool lalu pamit pergi
Akhirnya
sang suami menjatuhkan pisau dan istri pun menaruh kampaknya. Hyun Joong
langsung mengambilnya sebelum keduanya berubah pikiran. Chan Sung hanya bisa
menatap Man Wool yang pergi karena melihat cara yang berbeda menyelesaikan
masalah.
Tuan Kim
menceritakan Mereka adalah kekasih saat masih hidup dan itu sangat disesalkan,
Nyonya Choi tahu Cinta pertama yang sangat dia cintai, ternyata sudah mati. Si
wanita pun memilih akan menikah dengan asal pria siapapun.
“Perkelahian
terjadi di depan pintu kematian.” Komentar Tuan Kim
“ Apa kau
ingat terakhir kali saat para tamu yang punya masalah utang bertemu di sini dan
menyebabkan keributan hebat? Mereka tak menggunakan uang sesudah kematian. Tapi
mereka berkelahi seperti kucing dan anjing.” Keluh Nyonya Choi.
“Mau
besar atau kecil, mereka memiliki kebencian. Berkelahi adalah cara melepaskan
dendam.” Kata Tuan Kim
Pelayan
datang memberikan Patbingsu yang sudah siap. Nyonya Choi mengeluh akan
melepaskan dendam sang istri, karena ingin makan patbingsu yang dimakan dengan
cinta pertamanya pada kencan pertama mereka. Tuan Kim menatap sang suami yang
duduk sendiri dengan wajah lesu.
Tuan Kim
membawakan soju dan juga makanan, sang suami bertanya Apa itu. Tuan Kim memberitahu itu adalah soju
dan daging panggang yang disukai saat masih hidup dan dengar dari istrinya
kalau selalu menyiapkan makanana ini.
“Dia
sangat jahat.” Ungkap Sang suami masih kesal. Tuan Kim pkir Ini pertanyaan yang tak tepat untuk
ditanyakan dalam situasi ini.
“Tapi apa
kau tak memiliki seseorang di hatimu?” tanya Tuan Kim. Sang Suami mengaku tidak
ada.
“Bagiku, istriku
adalah cinta pertamaku. Rasanya seperti dia mengkhianatiku.” Ucap Sang suami.
Tuan Kim menegaskan kalau pria itu sudah mati.
Chan Sung
ada di ruanganya, Hyun Joong bisa mengucap syukur karena para tamu sudah tenang dan terngat Chan Sung
di pukul. Ia menasehati agar Chan Sung harus berhati-hati terhadap hantu yang
marah. Chang Sung mengaku Tidak terlalu sakit.
“Sakit
bukanlah masalahnya. Tapi Kau dipukul dendam jahat.” Ucap Hyun Joong. Chan Sung
bingung apa maksudnya "Dendam"
“Dendam
tamu itu sudah memukulmu. Itu bisa berbahaya. Tapi, karena Ketua melihatnya,
maka kau akan baik-baik saja.”ucap Hyun Joong. Chan Sung tak percaya Man Wool
datang.
“Dia
mungkin datang karena berisik. Apapun itu apabila para tamu berkelahi atau
memiliki pertempuran berdarah, dia hampir tak pernah peduli soal itu. Tapi dia
melangkah hari ini. Sepertinya dia melakukan itu karena khawatir kau akan
dipukul lagi.” Ucap Hyun Joong.
“Itu...
Aku tak akan terpukul lagi.” Kata Chan Sung seperti tersadar kalau Man Wool
datang setelah ia terlempar. Man Wool marah melihat Chan Sung yang terjatuh.
“Karena
kau dipukul hantu, maka kau harus menaburkan garam untuk menangkal pengaruh
jahat.” Saran Hyun Joong lalu keluar dari ruangan.
“Katanya
dia akan melindungiku, ternyata Dia benar-benar melindungiku. Tapi ini sedikit memalukan.”
Ungkap Chan Sung lalu melihat surat yang masuk ke atas meja kerjanya.
Ia
melihat sebuah buku yang bergambar Laut, lalu teringat yang dikatakn Man Wool
“Lautan terlihat cantik. Aku sedikit sedih sekarang. Lautan terlihat lebih
cantik daripada tadi.”
Di kamar
Man Wool sedang sibuk memoles kukunya, Chan Sung datang dengan wajah penuh
amarah karena datang untuk memastikan sesuatu. Man Wool pikir Jika Chan Sung
akan mengomel, menyuruh agar melakukan nanti karena Kukunya sedang tampak sangat bagus.
“Jika ini
hancur, kubunuh kau.” Ucap Man Wool lalu mengejek Chan Sung kalau tak percaya
dipukuli oleh arwah seperti pecundang.
“Wahh..
Itu warna biru laut. Ini cantik, kan?” ucap Man Wool bangga memperlihatkan
kukunya.
“Cantik
tapi Sangat menyedihkan... Apa ini alasannya kenapa laut terlihat sedih? Apa Karena
tak ada kapal pesiar?” kata Chan Sung memperlihatkan buku yang ditanganya.
“Ahh.. Sudah
tiba rupanya? Ini dikirim dari Norwegia, jadi aku pikir akan memakan waktu.
Tapi, tiba dengan cepat. Cepat Berikan.” Ucap Man Wool sudah tak sabar.
“Apa kau
akan membelinya?” tanya Chan Sung, Man Woo pikir sudah menjual semua mobilnya
jadi Setidaknya bisa menggunakan kapal pesiar.
“Kau tak
punya tujuan untuk pergi dengan kapal pesiar itu.” Keluh Chan Sung
“Tentu
saja, aku punya tempat tujuan... Apa sebutannya itu? Ahh Benar, "The Fishermen and the
City". Mereka berkeliling negeri dengan menggunakan perahu untuk menangkap
ikan. Jangan khawatir. Aku punya banyak tempat tujuan.” Ucap Man Wool santai.
“Bagaimana
dengan uangnya? Apa Kau mampu membelinya?” tanya Chan Sung
“Itu
masalahnya. Lukisan harimau Baekdu itu. Apa tak ada yang mau beli? Coba jual
dengan harga seperempatnya.” Kata Man Wool
“Kau tak
boleh beli kapal pesiar. Jika kau ingin pergi memancing, aku akan membawamu ke
lubang memancing di Pulau Wolmi. Kita bisa pergi dengan menggunakan mobil.”
Ucap Chan Sung
Man Wool
pikir Chan Sung sudah menjual semua mobilnya. Chan Sung menegaskan masih ada
dua tersisa. Man Wool kaget karena setahunya
ada tiga. Chan Sung membenarkan kalau yang dimaksud tiga. Kaget lalu
mengambil katalog ditangan Man Wool.
“Kau
sudah Puaskan? Kalau begitu ayo pergi ke Pulau Wolmi. Aku akan cari restoran
yang bagus juga. Aku akan... batalkan permintaan ini sendiri.” Ucap Chan Sung
lalu beranjak pergi.
“Semuanya
hancur dalam waktu yang tepat. Warna biru dan Pulau Wolmi tidak cocok. Pulau
Wolmi terkenal karena perjalanannya, Hantu Pang Pang. Aku akan beralih ke warna
yang lebih menonjol.” Man Wool lalu memilih warna untuk ke Pulau Wolmi.
Chan Sung
keluar dari ruangan, senyumanya terlihat bahagia karena melihat tanda tangan di
taruh bingkai dan masih tertulis “Jang Man Weol, aku mencintaimu.”
Chan Sung
pulang ke rumah mencari sesuatu, lalu langsung menaburkan ke badanya, sesuai
dengan Hyun Joong yang menyuruh untuk menaburkan garam jadi menurutnya sudah
cukup menghilangkan dendam dari arwah. Sanchez datang bertanya apa yang sedang
dilakukan Man Wool
“Hyung...
Apa Kau belum berangkat ke toko?” ucap Chan Sung kaget, Sanchez mengaku akan
berangkat dan bertanya apa yang ditaburkan Chan Sung.
“Oh,
garam.” Kata Chan Sung panik. Sanchez pun bertanya kenapa memakai garam, Apa
ada masalah
“Aku
dengar, garam bagus untuk mencegah pengaruh jahat.” Kata Chan Sung. Sanchez
binggung apa itu "Pengaruh jahat"
“Kau tak
berbicara soal Mi Ra, 'kan? Apa Mi Ra mencuri kartu kreditmu lagi? Apa dia
meminjam uang atas namamu?” kata Sanchez panik
“Ya, Mi
Ra melakukan itu padaku waktu dulu. Aku baru ingat betapa marahnya aku.” Kata
Chan Sung seperti hilang ingatan sejenak.
“Hei,
lupakan menaburkannya. Ada garam pink Himalaya. Apa kau mau?” kata Sanchez
“Aku tak
perlu menggunakan garam sebagus itu untuk melakukan ini. Garam dapur sudah
cukup.” Ucap Chan Sung.
Sanchez
ingin membantu Chan Sung agar bisa menaburkan garam juga, Chan Sung mengeluh
kalau garamnya Terlalu banyak dan tak sedang membuat kimchi. Sanchez menghentikan
menaburkan garam karena tak keluar.
“Apa Man
Wool memesan kapal pesiar?” tanya Sanchez. Chan Sung memastikan kalau Sanchez mengenalkan
perusahaan kapal pesiar di Norwegia.
“Aku
mengunggah foto kapal pesiarku di media sosial, lalu dia melihat itu dan
bertanya di mana aku membelinya, jadi kuberitahu. Apa Dia akan membeli yang
mahal? Dia adalah pemilik hotelmu, Dia pasti sangat mampu.” Ucap Sanchez bangga
“Bahkan Aku
akan membiarkan dia bergabung dengan klub kapal pesiar kami juga.” Kata
Sanchez. Chan Sung tak percaya kalau Man Wool akan ebrtemu Klub kapal pesiar
dan juga Klub sosial orang kaya.
“Ini akan
membantu bisnisnya juga. Dia tak berkencan dengan siapa pun, kan?” ucap
Sanchez. Chan Sung heran Sanchez mengatakan hal itu.
“Aku
ingin mengenalkannya dengan salah satu anggota kami. “ ucap Sanchez
“Jika
klub kapal pesiar, kau hanya harus naik kapal. Kenapa kau mengenalkan orang-orang
itu?” keluh Chan Sung.
“Orang-orang
bertemu mitra untuk bisnis dan kehidupan mereka di klub semacam itu. Di situlah
aku bertemu Veronica. Lalu Bagaimana menurutmu? Bukankah dia pasangan yang
cocok untuknya?” ucap Sanchez memperlihatkan sebuah foto.
Chan Sung
melihat pria bertelanjang dada duduk diatas kapal pesiar, lalu berkomentar pria
terlalu kurus. Sanchez memperlihatkan foto yang lainya. Chan Sung memberitahu Jang Man Wool suka
orang seperti Kim Joon Hyun yaitu Orang yang bisa makan lima pangsit sekaligus.
“Begitukah?
Kalau begitu, bagaimana dengan dia? Dia lumayan, 'kan?” kata Sanchez
memperlihatkan foto lainya.
“Dia
terlihat terlalu muda.” Komentar Chan Sung, Sanchez memberitahu kalau pria itu berusia
30.
“Jang Man
Wool lebih tua dari yang kau pikirkan. Tak peduli apa yang kau kira, dia lebih
tua dari itu. Dia terlalu muda.” Tegas Chan Sung
“Kalau
begitu, siapa yang akan cocok dengannya?” ucap Sanchez mencari foto pria
lainya.
“Hyung,
Jang Man Wool tak punya uang untuk membeli kapal pesiar. Dia tak memenuhi
syarat menjadi bagian dari klub. Jadi, jangan mengenalkannya pada mereka.
Jangan lakukan itu” tegas Chan Sung
“Jika
begitu, dia dapat bergabung dengan klub tenis atau golf kami bukannya kapal
pesiar, atau...” kata Sanchez bersikukuh.
“Sanchez...
Sejak kapan kau begitu suka pada berolahraga? Kau olahragawan. Tapi, Jang Man Weol
tak tertarik pada olahraga. Jadi Lupakan.” Kata Chan Sung dengan nada tinggi
dan ingin tahu keberadaan garam pink Himalaya.
Sanchez
menunjuk ke arah dapur, Chan Sung pun pergi mencari garam. Sanchez pikir Chan
Shun memang sangat menyukai Man Wool lalu mengeluh karena temanya sduah membuat
kekacauan di ruang tengah dan tersadar kalau bukan garam tapi gula yang
ditaburkan.
Yoo Na
terlihat pucat saat masuk ke kelas melukis, semua sibuk melukis buak kesemek.
Ia memegang lehernya ada bekas kecikan yang membiru lalu teringat yang
dikatakan Ma Go “Ini adalah hukuman karena melanggar aturan dunia ini. Kau
harus segera ditiadakan.” Lalu saat itu Yoo Na bisa merasakan hantu remaja
dibelakangnya berkomentar.
“Dia
menjadi sangat lemah.” Komentar Hantu pria dan Hantu wanita mengatakan akan
mengambil alih tubuhnya.
Yoo Na
langsung menjerit ketakutan meminta agar tak melakuka padanya, lalu berlari
menjatuhkan kanvas milik temanya. Semua anak murid binggung melihat tingkah Yoo
Na yang ketakutan, Yoo Na akhirnya bersembunyi didalam lemari.
“Apa dia
baik-baik saja? Apa dia sungguh gila? Haruskah kita memanggil guru? Hei, kita
harus menelepon 911. Haruskah kita berbicara dengannya? Mungkin dia sungguh
melihat hantu.” Ucap Beberapa teman Yoo Na
“Bisakahkah
kalian minggir?” ucap Hyun Joong akhirnya datang, Yoo Na ketakutan terus
menutup pintu.
“Yoo Na ,
ini aku... Sekarang kau bisa keluar... Tak apa.... Ayo.” Kata Hyun Joong
memastikan. Yoo Na akhirnya keluar dengan tubuh yang lemah.
“Apa ada
tempat beristirahat?” tanya Hyun Joong, temanya memberitahu ada di ujung
lorong. Hyun Joong mengucapkan Terima kasih dan mengendong Yoo Na pergi.
Akhirnya
Hyun Joong membawa Yoo Na di ruangan UKS, dan melihat ada luka di lehernya dan
berpikir Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya. Ia sedih melihat Yoo Na
terlihat sakit.
Man Wool
mengantar Arwah yang pergi dan bertemu dengan malaikat, membahas kalau Ma Go
keempat yang melukai magang mereka yaitu yang keempat memakai gaun hitam dengan
nada sinis. Malaikat meminta Man Wool jangan berani menghitung dewa.
“Meskipun
terlihat berbeda, mereka bersatu dengan rencana yang lebih besar.” Tegas
Malaikat.
“Bukankah
bodoh mengatakan bahwa mereka punya rencana yang lebih besar saat mereka tak
muncul dengan cara yang manusia inginkan? Apa yang diinginkan Ma Go adalah
hantu pendendam yang tinggal sebagai tamu di hotel. Jika Ma Go menemukannya, akankah
dia menyingkirkannya?” kata Man Wool
“Ma Go
yang lain ingin membuatnya beristirahat.” Tegas Malaikat.
“Rencana yang
lebih besar dari para dewa selalu begitu membingungkan. Semua yang kau lihat
sama saja. Yang pertama yang ingin aku mati dan yang keempat yang ingin
menghancurkanku setelah aku menjadi arwah jahat...” keluh Man Wool
“Kau
benar, mereka semua dewa. Tapi menurutmu siapa yang lebih kuat? Yang pertama,
atau yang keempat?” ejek Man Wool
“Jangan
berani menghitung para dewa.” Ucap Malaikat. Man Wool mengeluh Perkataan
malaikat itu membosankan.
“Siapa
pun yang lebih kuat, mereka hanya memiliki satu tujuan. Bagaimanapun, aku harus
pergi dari sini.” Ucap Man Wool lalu berjalan pergi.
Hyun
Joong datang berkumpul dengan yang lainnya memberitahu Ada sesuatu yang aneh dari ponsel Yoo Na.
Nyonya Choi pikir Sepertinya tamu di Kamar 13 melukai manusia dengan menyebarkan
video melalui jaringan. Man Wool pikir mereka hanya akan tahu saat menonton
videonya.
“Tapi
untuk memanggil arwah, kita harus menggunakan manusia sebagai umpan. Siapa yang
akan kita pakai?” ucap Nyonya Choi
“Tidak
ada yang datang ke pikiranku. Tapi Bukankah hanya ada satu orang di sini yang
bisa kita gunakan sebagai umpan?” kata Tuan Kim
“Panggil
Chan Seong.” Kata Man Wool dengan wajah penuh keyakinan.
Chan Sung
melihat di layar ponsel dan langsung menolaknya, Man Wool langsung menatap
sinis. Chan Sung berkomentar Berdasarkan
apa yang dikatakan di obrolan grup, jadi yakin itu adalah rekaman seks yang
direkam tanpa persetujuan.
“Merekam
Video konten tersebut merupakan pelanggaran pidana, begitu juga menontonnya.
Aku tak akan pernah menonton hal seperti ini.” Tegas Chan Sung
“Pria
yang luar biasa... Kau pria yang cerdas.” Ucap Man Wool memberikan tepuk tangan
seperti tanda mengejek.
“Tapi kau
harus berani. Kita harus menemukan hantu.” Kata Nyonya Choi Chan Sung terlihat
mulai serius, memastikan kalau dengan menonton video.
“Itu milik
tamu yang tingal di Kamar 13. Kita harus membukanya untuk memanggil arwah.”
Jelas Nyonya Choi
“Maka,
maksudmu tamu sudah mendendam sesudah terlibat dalam insiden seperti video di
ponsel ini?” ucap Chan Sung
“Video
itu mungkin tak pantas, atau mungkin menakutkan. Apa kau Ingin coba?” kata Man
Wool.
Chan Sung
akhirnya melihat Link bertuliskan [Video yang menjadi viral online? Aku belum
menontonnya.] dengan wajah tegang lalu melonggo binggung karena Kamarnya kosong
dan Tak ada apa-apa. Semua langsung berdiri dibelakang Chan Sung untuk
memastikan.
“Yoo Na
bilang, dia merasakan sesuatu saat telepon berdering.” Ucap Hyun Joong
binggung.
“Benar
dia di sini.” Kata Man Wool tiba-tiba sudah ada di dalam kamar dan terlihat di
layar ponsel.
“Aku
masih bisa merasakan dendam hantu di sini. Dia pencipta ruangan ini.” Ucap Man
Wool
“Jadi,
maksudmu ini bukan konten yang divideokan secara ilegal?” tanya Chan Sung
memastikan.
“Tidak,
ini hanya kamar yang dibangun oleh arwah. Pasti ada beberapa lagi yang seperti
ini.” Kata Man Wool
“Yoo Na
bilang, dia merasakan sesuatu yang menakutkan bahkan sebelum pria itu memutar
video.” Ucap Hyun Joong
“Dia mengirim
video hanya ke targetnya., Maka pasti ada yang berikutnya.” Ucap Man Wool. Tuan
Choi ingin tahu Di mana dia sekarang.
“Mungkin
dia sudah mengirim video kamar yang terlihat seperti ini ke target berikutnya. Dan
dia harus menunggu seorang pria untuk memutar video, lalu, dia akan membunuh
pria itu.” Kata Man Wool yakin didepan layar ponsel.
Seorang
pria menatap ponselnya saat makan, sang istri meminta agar meletakan ponselnya
saat kau bersama Mi Ran. Si pria mengaku kalau ada pekerjaan jadi harus mengirim
sesuatu ke klien dan bergegas masuk ruang kerja sambil mengambil mangkuk mie
yang baru matang.
Ia
melihat di obrolan grup terlihat video hantu di kamar dan siap melihatnya, tapi
si hantu kembali menganggu. Si pria ketakutan menahan agar tak ditarik oleh si
hantu, tapi kekuatan hantu pendendam lebih kuat akhirnya bisa memasukan wajah
si pria ke dalam kuah panas.
Si pria
kesakitan dengan wajah ke dalam mangkuk panas, dan akhirnya tergeletak dengan
mata yang memerah. Istrinya masuk ruangan panik melihat sang suami dan menutup
mata anaknya agar tak melihatnya.
Chan Sung
bertemu dengan kakak korban di cafe. Sang kakak menceritakan sudah lima tahun
sejak adikny meninggal, tapi videonya masih ditemukan secara online. Ia pikir
Chan Sung pasti sudah tak asing lagi jika sudah melihat kasus korban video
tersebut.
“Tak mungkin
kita bisa mendapatkan video dari internet.” Kata Chan Sung. Si kakak
membenarkan.
“Apa orang
yang membagikan video itu dihukum?” tanya Chan Sung. Si kakak mengeluh tentang
pelaku yang Dihukum.
“Yang
mereka lakukan hanyalah membayar denda saat Ga Young meninggal.” Ucap Kakak Ga
Young.
“Apa
orang ini terlibat dengan insiden itu?” tanya Chan Sung memperlihatkan sebuah
foto pria.
“Dia
senior adikku... Video itu dibagikan dalam obrolan grup. Di situlah video itu
bocor.” Cerita Kakak Ga Kyung.
Flash Back
Ga Kyung
masuk ke dalam ruang kelas, beberapa pria berkumpul sambil melihat ponsel. Lalu
mereka menunjuk ke arah Ga Kyung sambil menonton video di ponsel, Ga Kyung
seolah tak peduli hanya membuka bukunya.
“Orang-orang
di kampus yang dia temui setiap hari menonton video bersama.” Cerita Ga Kyung.
“Apa kau
ingat siapa yang menonton video itu?” tanya Chan Sung. Kakak Ga Kyung pikir tak
mungkin bisa melupakanya.
“Aku
ingat namanya satu per satu. Seandainya saja salah satu dari mereka memberitahu
kami soal video tersebut, maka kami akan mencegahnya menyebar secara online.
Maka mungkin adikku tak akan meninggal.” Cerita Ga Kyung sedih
“Adikku mengunci
diri di kamarnya seperti orang gila dan mencari di internet untuk melihat apa
dia bisa menemukan lagi video dirinya. Dia perlahan-lahan sekarat.” Cerita Ga
Kyung
Flash Back
Ga Kyung
mencari dalam forum lalu melihat subject [Ratu Teknik Mesin Akan Menunjukkan
Kepunyaannya.] wajahnya langsung panik karena melihat tubuhnya yang direkam
tanpa sepengetahuan dirinya.
“Sebagai
arwah, dia pasti dalam damai bebas dari rasa sakit. Benarkan?” ucap sang kakak.
Ga Kyung terlihat sebagai arwah penasaran hanya bisa menangis.
“Aku pun
berharap demikian.” Kata Chan Sung dengan tatapan penuh harapan.
“Orang yang
merekam video dan menjualnya juga merupakan anggota obrolan group. Menariknya
kini pria itu memiliki platform video-sharing, menghasilkan banyak uang dan
menjalani kehidupan terbaiknya.”
Seorang
pria turun dari mobil, sebagai seorang CEO Perusahan berbicara lebih dulu di
lobby. Chan Sung melihat dari kejauhan, mengakui pria itu benar-benar menjalani kehidupan terbaiknya
jadi ingin membunuhnya. Man Wool datang menyuru Chan Sung agar Jangan marah,
karena hanya Buang-buang tenaga.
“Ini
enak, kau cobalah.” Ucap Man Wool memberikan sisa kue di toples. Chan Sung
menolak karena melihat hanya tinggal satu keping.
“Yang
terakhir selalu yang terbaik... Coba Lihat? Arwah pendendam meninggalkan yang
terbaik untuk yang terakhir juga.” Kata Man Wool
“Itu
sebabnya aku yakin dia akan datang padanya. Yang perlu kita lakukan hanyalah
membawa ponselnya ke hotel sebelum video dikirim.” Ucap Chan Sung yakin.
“Entah...
Apa kau pikir dia benar-benar akan meninggalkan target terakhir dan mengikuti
kita?” kata Man Wool dan akhirnya si pria masuk ke dalam gedung.
“Aku tak
percaya dia sangat kaya sesudah melakukan hal buruk seperti itu. Hidup ini tak
adil.” Kata Chan Sung kesal
“Itu
sebabnya aku tak suka hidup... Seperti yang kukatakan, yang terakhir selalu
yang terbaik.” Komentar Man Wool memakan kue terakhir lalu berjalan pergi.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar