PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sanchez
video call dengan Veronica., bertanya
Apa sedang di Waitan, Shanghai. Veronica menjawa sedang rapat, tapi keluar
untuk makan siang lalu mengaku kesal dengan pacarnya. Sanchez binggung kenapa
kesal denganya.
“Aku
sangat merindukanmu. Kau benar-benar membuatku sulit fokus pada pekerjaan. Aku
akan memarahimu.” Goda Veronica.
“Veronica,
aku tak sabar bertemu kau sehingga kau bisa memarahiku. Aku menemukan cara untuk
dimarahi olehmu selamanya, Kau bisa menantikannya.” Kata Sanchez
“Apa yang
akan mengejutkanku kali ini?” tanya Veronica. Sanchez mengatakan tak bisa
memberitahu sekarang
“Kau bisa
datang ke sini dan memeriksa sendiri... Hei Chan Seong datang., Kau Sapalah.”
Kata Sanchez
Veronica
langsung menyapa Chan Sung, Sanchez pun menutup telp Veronica dan akan
menghubunginya nanti. Chan Sung bertanya apakah Veronica datang ke Korea.
Sanchez membenarkan Veronica di Shanghai sekarang dan akan datang dua hari
lagi.
“Jadi,...
Aku berencana untuk melakukan sesuatu yang sangat penting. Dan aku berpikir
untuk melakukannya di hotelmu.”ucap Sanchez. Chan Sung akan pergi ke hotelnya.
“Veronica
sudah ke semua jenis hotel di seluruh dunia. Dan saat aku bilang bahwa kau
bekerja di hotel yang sangat istimewa, dia ingin melihatnya. Aku juga sangat
penasaran.” kata Sanchez
“Tidak,
kau tak dapat melakukannya di hotel kami.” Kata Chan Sung panik. Sanchez
menduga kalau Chan Sung bekerja di hotel yang tak layak. Chan Sung terlihat
binggung.
“Kau
harus mengundang seseorang ke rumah kami sehingga kau bisa menjual lukisan. Dan
Man Wool bahkan memintaku untuk menjual kuda. Apa finansial kalian begitu tak
bagus?” ucap Sanchez . Chan Sung mengaku itu sangat buruk.
“Chan
Sung, kau harus cerita jika kau mengalami kesulitan. Kau tak bisa menanggung
semuanya dengan cinta. Mengerti?” kata Sanchez. Chan Sung menganguk mengerti.
Saat itu
Mi Ra keluar dari rumah terlihat sangat marah ditelp kalau mereka akan putus.
Sanchez memberitahu kalau Mi Ra berkelahi sepanjang waktu jadi menurutnya pasti
musuh dengan polisi itu di kehidupan sebelumnya.
“Mereka
berkelahi sepanjang waktu. Tapi lucunya dia selalu pergi keluar untuk bertemu
dengannya.” Kata Sanchez
“Apa? Kau
bukan satu-satunya yang sibuk. Aku juga sibuk. Kau berbicara seolah-olah
pekerjaanmu adalah menyelamatkan dunia. Apa kau anaknya super hero?” ucap Mi Ra
marah
“Mereka
adalah musuh di kehidupan sebelumnya.” Ucap Chan Sung lalu mengajak Sanchez
makan bersama saat Veronica datang ke Korea yaitu lusa.
“Akan ada
gerhana bulan malam itu.” Ucap Chan Sung. Sanchez mengaku berencana menonton
gerhana bulan di Sky Bar hotelnya yang selalu dibanggakan tapi tak bisa. Chan
Sung pun meminta maaf.
Chan Sung
pikir Mereka bisa terkejut jika bertemu dengan tamu hotel jadi harus mengosongkan kamar yang berdekatan.
Nyonya Choi mengaku sudah beri tahu para tamu di lantai empat dan memindahkan
mereka ke kamar lain.
“Kau
benar-benar penuh kesiapan.” Ucap Chan Sung melihat tamu sudah di pindahkan ke
kamar lain.
“Menu
makan malamnya enak. Jenis minuman apa yang akan kau... Apa kau yang
menghidangkan minuman untuk mereka?” tanya Chan Sung melihat dua minuman diatas
bar.
“Aku
menerima saranmu dan membuat menuku sendiri. Angel's dan Devil's. “ kata Tuan
Kim. Chan Sung pikir ini Luar biasa.
“Tapi aku
tak yakin apa manusia akan menyukainya. Bisakah kau coba rasanya?” ucap Tuan
Kim. Chan Sung mencoba dan menyukainya.
Hyun
membawa buket bunga, Chan Sung menyuruh agar meletakkan setengah dari mereka di
meja makan dan setengah lainnya di kamar mereka. Hyun Joong kaget dan kaget
melihat ada Lebah padahal Lebah datang bersama dengan bunga asli.
“Bunga di
sini tak nyata. Itu sebabnya tak ada serangga seperti lebah atau kupu-kupu.
Mungkinkah, apa ada juga serangga hantu yang terlihat seperti kunang-kunang?”
tanya Chan Sung teringat saat melihat kunang-kunang.
“Aku
belum pernah mendengar sesuatu yang disebut hantu serangga.” Ucap Hyun
Joong. Chan Sung bertanya-tanya apa itu
yang dilihatnya.
“Haruskah
aku meletakkan buket ini di kamar mereka?” tanya Hyun Joong, Chan Sung
membenarkan.
“Yang itu
terlihat lebih romantis. Aku ingin meletakkannya di kantorku.” Ucap Chan Sung
membawa satu kuntum bunga. Hyun Joong melihat Chan Sung dengan curiga.
Man Wool
keluar ruangan mengaku sangat lelah, Chan Sung tahu Man Wool mendapat banyak
permintaan khusus lagi hari ini, Man Wool melihat mereka sangat bersemangat
mengenai tamu-tamu manusia itu tapi berpikir ia satu-satunya yang mengurus tamu
yang sebenarnya.
“Hari ini
terasa sangat panjang. Aku sangat lelah.” Keluh Man Wool. Chan Sung pikir ada sesuatu untuk menyemangati Man Wool.
“Ini bunga
asli, jadi aromanya enak.” Kata Chan Sun
memberikan sekuntum bunga. Man Wool pikir Ada banyak bunga di kebun.
“Tak ada
yang nyata... Tidak, tunggu. Bungamu. Pohonmu itu dipenuhi bunga-bunga cantik.”
Ucap Chan Sung mengoda.
“Ada apa
denganmu? Apa kau pamer?” kata Man Wool. Chan Sung pikir kalau ini Benar-benar
layak dipamerkan.
“Bunga-bunga
mekar saat aku memelukmu. Jika aku tahu ini akan terjadi, aku seharusnya
memelukmu bukannya membelikanmu sampanye.” Kata Chan Sung bangga mengulurkan
tanganya.
“Apa yang
kau lakukan? Aku tak pernah memintamu memelukku. Apa Kau gila?” ucap Man Wool
“Aku
meminta telepon.” Ejek Chan Sung, Man Wool memberikan ponselnya. Chan Sung
langsung membuka tanganya lebar-lebar kalau
akan memberikan pelukan.
“Lupakan.
Dasar lulusan Harvard yang sombong, serakah, dan curang...” ucap Man Wool
menjaga harga dirinya dan Chan Sung langsung menaruh bunga di mulu Man Wool
“Kau
terlihat sangat cantik. Kita mendapat beberapa permintaan khusus, dan aku
menaruhnya di mejamu. Kau harus kembali bekerja sesudah beristirahat.” Kata
Chan Sung lalu berjalan pergi.
Man Wool
kesal membuang bunga dari mulutnya, lalu mengingat saat Chan Sung memeluknya
sambil berkata “Aku tak akan membiarkanmu melenyap. Percayalah padaku.” Lalu
Man Wool senang karena memberikan bunga nyata padanya bukan imitasi.
“Kau, kubiarkan
kau karena kau lemah.” Gumam Man Wool menatap bunga ditanganya dan menaruh
dibotol wine.
Man Wool
mengumpulkan semua pegawai memberitahu
Gerhana bulan sudah dimulai jadi akan ada tamu istimewa yang datang hari
ini. Chan Sung meminta agar merkea Bekerja samalah untuk bersiap-siap melayani
tamu. Semua mengerti dan langsung bergegas pergi ke tempat masing-masing.
“Semuanya
tampak sangat bersemangat.” Komentar Chan Sung melihat semua terlihat bahagia.
“Saat
matahari menutupi bulan, mereka dapat merasakan hotel kami dikenali oleh dunia.
Dan tamu manusia juga datang. Itu membuat mereka merasa seperti hidup kembali.”
kata Man Wool
Sepasang
pria dan wanita masuk hotel, Hyun Joong menyapanya karena mereka sudah membuat
reservasi dan bertanya sudah berapa lama sejak mereka meninggal. Keduanya
binggung, Hyun Joong tersadar kalau yang datang adalah manusia.
“Maksudku,
sudah berapa lama sejak kau menikah? Ah.. Benar, kau menikah hari ini! Selamat.”ucap
Hyun Joong lalu mengantar tamunya.
“Kami
akan membawa barang bawaanmu ke kamarmu. Silakan nikmati makanan terlebih
dahulu.” Ucap Nyonya Choi menyambut pasangan baru menikah.
“Tears adalah
koktail khas hotel kami. Ini berasal dari air mata malaikat yang indah. Lalu
Ini berasal dari air mata setan yang mengamuk.” Kata Tuan Kim melayani tamunya.
Man Wool
tersenyum bahagia melihat gerhana bulan dari jendela, Chan Sung datang bertanya
alasan Man Wool yang terlihat bahagia. Man Wool mengaku benci melihat bulan purnama.Tapi
sekarang semuanya hilang sekarang jadi senang
rasanya melihatnya.
“Ini
adalah momen favoritku.” Ucap Man Wool. Chan Sung melihat seluruh bulan
tertutup sekarang.
“Akan
menjadi bulan baru saat sudah tak tertutup.Mungkin bulan yang lebih ramah dan
penyelamat. Sesudah tamu berada di lantai atas kamar mereka, apa kau ingin
keluar dan melihat bulan yang ramah? Kau adalah bulan jahat.” Ejek Chan Sung
“Apa kau
ingin mati, Chan Sung?” kata Man Wool marah. Chan Sung pikir akan menganggap
itu sebagai persetujuan.
“Inilah
sebabnya aku suka namaku. Aku suka artinya "setuju", jadi seolah-olah
semua orang setuju denganku. Sempurna. Di atas semua prioritas, Koo Chan Sung.”
Kata Chan Sung membuat jarinya bulat.
“Tentu,
Koo Chan Sung, namamu adalah Tuan Okay Ku sekarang.” Ucap Man Wool. Chan Sung
tak mengerti maksudnya.
“Nama
Inggris-ku adalah Andrew. Chan Seong bukannya okay, artinya
"persetujuan". Kata Chan Sung
“Agree,
Andrew, terserahlah. Kau hanya Okay Koo untukku... Okay Koo, gerhana bulan
akhirnya berakhir.” Ucap Man Wool bahagia membuat tanganya yang bulan seperti
gerhana.
“Ini menandakan
bahwa itu milikmu, kan?” kata Chan Sung membuat bulan dengan tanda garis
ditengah. Man Wool membenarkan.
Chan Sung
mengingat dalam mimpinya, ada jepitan yang diberikan pada Cheon Myung. Ia pun
ingin tahu apa pria itu menunggunya.
Nyonya
Choi datang memberitahu Man Wool Para
tamu ingin menuju ke kamar mereka sekarang. Man Wool mempersilahkan karena
gerhana bulan berakhir jadi menyuruh masih ke kamar 404 karena waktu yang
sempurna. “Ketika kau masuk ke dalam, tolong jangan keluar dari kamar sampai
kau check out.” Ucap Nyonya Choi pada tamunya.
“Aku
sudah mendengar soal kamar ini dari orang tuaku.” Kata Si pria lalu masuk
ruangan.
Hyun
Joong memeluk Tuan Kim terlihat bahagia karena
Seorang pemain sepak bola terkenal di dunia dikandung, jadi membuatnya penasaran
orang seperti apa kali ini. Tuan Kim mengeluh Hyun Joong itu yang masih kecil selama 70 tahun terakhi jadi
tak akan tahu.
“Tapi hal
seperti ini tak terjadi hanya dalam semalam.” Ucap Tuan Kim, Hyun Joong tahu tak
terjadi hanya dalam semalam.
“Kenapa
kau tertawa?” tanya Tuan Kim binggung melihat Malaikat Maut yang tertawa.
“Aku tahu
semuanya.” Kata Malaikat maut. Tuan Kim tak percaya mendengarnya
“Jangan
berasumsi bahwa aku tak tahu banyak hal.” Keluh Malaikat Maut.
“ Kita berbicara
soal kehidupan di sini. Ini bukan percakapan di mana Malaikat Maut bisa ikut
campur.” Komentar Hyun Joong.
“Aku
harap. seorang sarjana hebat dikandung saat ini.” Kata Tuan Kim. Hyun Joong berharap
anak itu akan menerima Hadiah Nobel atau semacamnya suatu hari nanti.
“Aku
berharap kembar tiga, sehingga mereka akan mendapatkan tiga Hadiah Nobel. Aku
yakin semua tamu dan karyawan di hotel sekarang akan bersorak untuk Kamar 404.”
Kata Hyun Joong penuh semangat.
Sanchez
menelp Chan Sung memberitahu kalau Veronica belum datang dan sudah menunggunya,
berpikir bahwa penerbangannya tertunda, tapi ternyata penerbangan tidak
ditunda, bahkan tak mengangkat teleponnya.
“Chan
Sung, apa kau pikir Veronica menghindariku, mengetahui rencanaku untuk
melamarnya?” kata Sanchez gugup.
“Veronica
mencintaimu lebih dari kau mencintainya.” Komentar Chan Sung.
“Tidak,
aku sangat mencintainya. Veronica tak pernah melanggar janji. Aku baru saja
mendapat pesan, ini Pasti dari Veronica. Aku akan menghubungimu nanti.” ucap
Sanchez binggung. Saat itu seorang wanita datang dengan luka dibagian tubuhnya.
Chan Sung
berlari ke rumah memanggil Sanchez ingin tahu Apa maksudnya kecelakaan. Sanchez
pikir Veronica terluk dan sepertinyamengalami kecelakaan mobil di Shanghai jadi
harus pergi sekarang. Chan Sung ingin tahu seberapa parah veronica terluka.
“Aku
harus pergi dan memeriksanya. Aku yakin dia akan baik-baik saja.” Ucap Sanchez.
Chan Sung pun menyakinkan.
“Hei, aku
harus tetap di sana sampai dia membaik.. Di mana kunci mobilku?” ucap Sanchez
dan akan pergi. Chan Sung menahan tangan Sanchez karena melihat veronica yang
ada dibelakang.
“Bahkan
jika kau pergi ke sana, kau tak akan dapat melihatnya.” Kata Chan Sung. Sanchez
marah meminta agar jangan mengatakan hal itu.
“Kau tak
akan dapat melihatnya. Sudah terlambat.” Ucap Chan Sung menahan sedih.
“Ada apa
denganmu? Aku belum terlambat! Jika pergi sekarang, aku bisa melihatnya.” Ucap
Sanchez frustasi.
“Hyung...
Aku akan membiarkanmu melihatnya. Jika kau datang ke hotel kami sekarang, maka kau
bisa bertemu dengannya.” Ucap Chan Sung, Sanchez tak mengerti maksudnya.
“Apa Kau
percaya aku? Kita tak punya banyak waktu. Kau tak akan dapat melihatnya jika
terlambat.” Ucap Chan Sung mengajak pergi.
Chan Sung
mengajak Sanchez masuk, Sanchez melonggo binggung melihat hotel tempat Chan
Sung berkerja. Hyun Joong menyapa Chan Sung yang baru datang. Chan Sung
memberitahu kalau ada seorang tamu wanita yang akan datang tepat sesudah
mereka.
“Kita akan
menunggunya di Sky Lounge. Tolong bawa dia dengan cara yang tak akan mengejutkan
temanku.” Kata Chan Sung. Hyun Joong menganguk mengerti. Chan Sung pun membawa
Sanchez naik lift.
Hyun
Joong melihat Veronica masuk ke dalam hotel, dan keduanya saling menatap. Sanchez
melepaskan tangan Chan Sung dengan wajah keasl bertanya apa yang dilakukan di
hotelnya.
“Kau akan
melihat begitu kau pergi ke sana. Aku akan memberitahumu sesudah kau melihat
ini.” Ucap Chan Sung lalu menari Sanchez pergi.
Chan Sung
membawa Sanchez ke balkon atap hotel, Sanchez tak percaya melihat pemandangan
yang indah. Chan Sung memberitahu kalau Ini
adalah hotel yang sangat istimewa yaitu hotel untuk hantu. Chan Sung tak
percaya mendengarnya.
“Aku tak
punya waktu untuk menjelaskan. Kau juga dapat melihat hantu hanya sebelum
gerhana selesai. Jadi,... kau hanya akan memiliki sedikit waktu untuk
mengucapkan selamat perpisahan pada Veronica.” Jelas Chan Sung. Sanchez
binggung.
“Berhentilah
bercanda. Bagaimana dia bisa datang ke sini?” kata Sanchez binggung.
“Karena
dia sudah meninggal. Dia sekarang di sini... Sanchez, Veronica sudah
meninggal..” kata Chan Sung. Sanchez tak bisa menahan tangisnya.
Chan Sung
pergi akhirnya Veronica datang, Sanchez menangis melihat Veronica yang terluka.
Veronica memegang wajah Sanchez meminta maaf karena mengejutkannya seperti ini.
Ia meminta agar Sanchez Jangan terlalu
banyak menangis gara-gara dirinya.
“Aku
memiliki kehidupan yang bahagia berkatmu. Cintaku yang sangat tampan. Selamat
tinggal.” Ucap Veronica. Sanchez pun menangis histeris.
Chan Sung
berdiri dengan wajah termenung, Man Wool melihatnya dari kejauhan. Nyonya Choi
memberitahu kalau teman Chan Sun harus mengucapkan salam perpisahan pada
kekasihnya.
“Kematian
mendadak seperti itu membuat mereka yang ditinggalkan dalam kesedihan.” Kata
Nyonya Choi
“Aku
hanya melihat hantu, jadi, sudah lama aku tak melihat kesedihan manusia.” kata
Man Wool. Chan Sung dan Man Wool saling menatap.
Nyonya
Choi mengetuk pintu kamar 404, lalu bertanya
Apa mereka senang menginap di sini. Si pria mengaku tak akan bisa
melupakan waktu yang dihabiskan di hotel ini lalu pamit pergi dan akan keluar
kamar hotel. Saat keluar suasana hotel
berubah bahkan pintu kamar menghilang.
“Persis
seperti yang dikatakan orangtuaku. Ini adalah hotel yang tak dapat ditemukan
lagi. Ketika kita punya anak nanti, ayo kita menemukan hotel ini lagi untuk
membulan madukan mereka kelak.” Ucap si pria. Sang istripun menganguk setuju.
Mi Ra
duduk dengan wajah termenung, Chan Sung memberitahu aklau Pemakaman Veronica
akan diadakan di Italia jadi Sanchez akan tinggal di sana sementara. Mi Ra
mengaku merasa kasihan pada Sanchez, karena n tak bisa melihat saat-saat
terakhir pacarnya.
“Dia tak
bisa mengucapkan salam perpisahan.” Ucap Mi Ra. Chan Sung mengatakan kalau
Sanchez bisa melihatnya.
“Dia
mengucapkan salam perpisahan juga Dia belajar bahwa kematian bukanlah akhir,
jadi aku yakin Sanchez akan bisa melewatinya.” Kata Chan Sung.
“Jadi,
dia sudah mengucapkan salam juga rupanya. Tapi bagaimana dia melihatnya? Bukankah
dia meninggal di Shanghai?” kata Mi Ra binggung.
Chan Sung
mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Mi Ra mencoba menyium bau kopi yang
enak.
Yoo Na
akhirnya bisa mengambar wajah pengemudi yang dicurigai menjadi pelaku. Ketika
menyeberang jalan, sebuah mobil hampir menabraknya. Ji Won mengemudikan
mobilnya meminta maaf. Yoo Na kaget lalu melihat wajah Ji Won dan juga ada
hantu Nyonya Lee.
Akhirnya
Yoo Na mengejar Ji Won dengan taksi, Ji Won tak percaya kalau Yoo Na
benar-benar membuntutinya, lalu mengejek Kenapa siswa yang imut ini
mengikutinya dan akan bertanya.
Nyonya
Hwang bertemu dengan Chan Sung karena mendengar dari anaknya kalau sangat
menikmati tinggal di Hotel del Luna. Chan Sung pun mengucapkan terimakasih.
“Jika kau
akhirnya berhenti dari pekerjaanmu di Hotel Del Luna, datanglah mencariku.
Ketua bilang, kau cukup kompeten dan merekomendasikanmu kepadaku.” kata Nyonya
Hwang
“Aku tak
berpikir akan berhenti.” Ucap Chan Sung. Nyonya Hwang tahu dari Man Wool
kalau Chan Sung akan segera pergi.
“Ada tamu
yang harus dilihat Chan Sung. Begitu dia melihat tamu itu keluar, maka dia akan
meninggalkan tempat ini.” Kata Nyonya Hwang. Chan Sung kaget Man Wool
mengatakan hal itu
“Apa mereka membuat aturan baru untuk manajer
umum hotel? Siapa tamu terakhir yang akan kau kirim?” tanya Nyonya Hwang
penasaran.
“Dia
adalah orang yang aku suka.” Akui Chan Sung, Nyonya Hwang pikir Ini akan sulit
bagi Chan Sung.
“Sepertinya
begitu. Terlalu sulit bagiku untuk menghibur diriku sendiri mengetahui itu akan
tiba.” Akui Chan Sung menahan rasa sedihnya.
Chan Sung
berjalan diatas jembatan, Man Wool
menelp bertanya apakah Chan Sung sedang tidur. Chan Sung mengaku masih bangun
dan melihat bulan. Man Wool binggung karena melihat bulan di siang hari. Chan
Sung pikir itu benar.
“Jika aku
ingin melihatnya tapi tak bisa, ternyata sesulit ini.” Ucap Chan Sung sedih.
“Dimana
kau?” tanya Man Wool. Chan Sung menjawab dalam perjalanan pulang.
“Tunggu
di sana. Aku akan datang menemuimu.” Kata Man Wool. Chan Sung pun menutup
telpnya.
Tiba-tiba
Yoo Na menelp, Chan Sung bertanya ada apa menelpnya. Yoo Na melihat plat nomor
mobil yang diingatnya lalu memberitahu Chan Sung kalau sudah menemukan mobil
itu, Chan Sung bergegas pergi menanyakan keberadaan Yoo Na sekarang.
Di dalam
bar, Ji Won melihat dari kemera CCTV, Yoo Na terlihat sedang ada didepan mobil
lalu bertanya-tanya Kenapa mengikutinya sampai jauh ke sini. Saat itu Chan Sung
datang memanggil Yoo Na,
“Orang di
sketsa dan pemilik mobil itu terlihat sama. Mungkinkah itu pelakunya?” ucap Yoo
Na memberikan gambarnya. Chan Sung terdiam melihat gambar Yoo Na
“Dia
sangat mirip seseorang yang kukenal. Aku akan memeriksanya sekarang. Kau harus
pulang. “ kata Chan Sung. Yoo Na menganguk mengerti.
Sementara
Man Wool pergi ke rumah Chan Sung mengeluh padahal sudah bilang kalau untu
menunggu tapi malah Chan Sung yang membuatnya menunggu. Man Wool pun berteriak
dari luar rumah“Apa ada orang? Apa tak ada siapapun di sini?” tapi malah yang
lain datang
“ Yang
kutunggu-tunggu belum datang, tapi Ma Go yang ditakuti datang. “ keluh Man Wool
melihat dewa Ma Go pakaian hitam
“Kenapa? Kenapa
aku dewa yang paling tak ingin kau lihat?” tanya Ma Go Hitam
“Kau tak
peduli dengan reinkarnasi, penyembuhan, dan koneksi. Kau hanya ingin melihatku
dan tak ada lagi. Lalu? Apa kau di sini untuk melakukan itu untukku?” ucap Man
Wool sinis.
“Aku
mendengar bunga-bunga mekar. Akhirnya, kau kehilangan sesuatu juga.” Ejek Ma Go
“Apa kau
pikir aku takut melihat bunga layu?” kata Man Wool
“Bagaimana
dengan yang membantumu memekarkan bunga? Bagaimana jika kau kehilangan dia?”
kata Ma Go dengan nada mengancam.
Chan Sung
berjalan ke dalam ruangan terlihat seperti bar, dan tiba-tiba Ji Won datang
dengan senyuman liciknya menyapa Chan Sung yang sudah lama tak bertemu.
“Man
Wool, kau sombong dan bodoh. Apa kau bilang tak takut melihat bunga layu?” ucap
Ma Go, Man Wool mengaku tidak.
“Bungamu
akan mulai layu saat kau menjadi takut.” Ucap Ma Go, Man Wool terlihat mulai
ketakutan.
Bersambung
ke episode 12
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar