PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Man Wool
melihat botol yang ditinggalkan oleh Chung Myung, sementara Chung Myung menunggu di tepi sungai dengan tusuk rambut
ditanganya. Man Wool pergi dengan kudanya karena tahu Chung Myung datang. Chung
Myung membalikan badan seperti berharap Man Wool datang
“Ko Chung
Myung... Orang itu... Apakah dia di sana untuk menemuinya?” ucap Chan Sung
bangun dari mimpinya.
Sanchez
berteriak memanggil Chan Sung agar keluar kamar lalu memberikan sebuah
bingkisan kalau Man Weol yang mengirimnya. Chan Sung binggung kalau Man Wool
mengirimkan hadiah untuknya lalu membaca tulisan “Terima kasih”
Chan Sung
bingung apa maksud "Terima kasih" lalu teringat saat terakhir kali
memeluk Man Wool lalu Man Wool meminta agar
Jangan melarikan diri Bahkan jika menggila, dan lenyap suatu hari nanti
agar tetaplah di sampingnya.
“Aku tak
akan membiarkanmu lenyap. Percayalah padaku.” Ucap Chan Sung. Mengingat kejadian semalam membuat Chan Sung
bisa tersenyum.
“Dia memecat
orang kompeten sepertimu, tapi akhirnya dia memulihkan posisimu. Kurasa dia
berusaha bersikap baik, 'kan?” ucap Sanchez
“Ketulusanku
menyentuh hatinya.” Kata Chan Sung bangga lalu membuka kotak dan binggung
melihat isinya jas harimau.
Chan Sung
teringat saat Man Wool memperlihatkan legging harimaunya sambil berkata
“Pastikan kau mendapatkan harga yang bagus untuk Lukisan. Lalu, sebagai hadiah,
aku akan membelikanmu jas dengan motif harimau yang sama.”
“Wanita
ini serius!” keluh Chan Sung kesal, tapi Sanchez melihat kalau jas itu merek
mewah bahkan terlihat sangat seksi.
“Cepat
coba... Ini akan terlihat lucu.” Ucap Sanchez. Chan Sung mengeluh karena tak
ada yang memakai jas harimau.
“Tapi
jika kau tak memakainya, Man Wool akan kesal. Kelihatannya sangat mahal Dan aku
pun akan marah. Aku ingin lihat kau memakainya.” Ucap Sanchez
“Uang
yang kudapat dari lukisan, tak kuberikan padanya. Dari mana dia mendapatkan
uang untuk membeli ini? Dia tak akan pergi ke department store mewah hanya
untuk membelikanku jas.” Ucap Chan Sung heran.
“Hei, ini
sebenarnya sangat bagus Veronica akan mengunjungi Korea minggu depan. Haruskah
aku memakainya untuk bertemu dengannya? Mungkin akan membuatku terlihat sangat
liar dan berbeda.”kata Sanchez dengan wajah mengoda.
“Jangan.
Veronika takkan terkejut.” Kata Chan Sung. Shancez mengeluh Chan Sung itu tak
tahu apa-apa soal berkencan.
“Sangat
penting untuk mengejutkan pasanganmu sesekali.” Ucap Sanchez. Chan Sung pun
akhirnya tak peduli.
“Man Weol
bilang dia akan berbelanja di department store saat terakhir bertemu. Rupanya
saat itulah dia beli ini.” Kata Sanchez
“Apa Kau
bertemu dengan Jang Man Wool?” tanya Chan Sung binggung. Sanchez mengaku beberapa
hari yang lalu.
“Dia
memintaku untuk membantunya menjual semacam warisan dari kakeknya.” Cerita
Sanchez. Chan Sung kaget mengetahui "Warisan dari kakeknya"
Flash Back
Man Wool
memberikan sebuah foto lalu memberitahu kalau itu adalah sepasang kuda Arab
murni dari sebuah peternakan di Qatar dan mendengar keluarga kerajaan ingin memiliki kuda jadi
meminta agar Sanchez membantu untuk menjualnya.
“Sanchez,
apa kau dekat dengan Mansour?” tanya Man Wool. Sanchez ak mengerti maksudnya
"Mansour"
“Tidak.
Tapi kuda murni sangat langka. Jadi, seseorang dari klub berkuda kami akan ada
yang berminat.” Kata Sanchez. Man Wool pikir itu bagus
“Jika kau
membantuku menjual kuda itu dengan harga mahal, aku akan membelikanmu jas putih
yang sangat bagus.” Kata Man Wool
“Tapi,
kenapa kau meminta bantuan kepadaku alih-alih Chan Sung?” ucap Sanchez
“Aku tak
bisa mempercayainya. Dia baru saja dipulihkan, jadi dia benar-benar sibuk.
Tolong bantu aku, Sanchez. Jika kau datang ke hotel kami nanti, maka aku akan
memperlakukanmu dengan baik.” Kata Man Wool. Sanchez tak percaya mendengarnya
lalu tersenyum bahagia.
Chan Sung
tak percaya kalau Man Wool bisa melakukan itu, Sanchezm memberitahu kalau hanya menjual kuda demi
Chan Sung dan ternyata kuda-kuda itu
harganya mahal. Chan Sung yakin kalau Kuda
itu didapatkan dari layanan panggilan.
“Aku tak
boleh lengah. Aku harus selalu mengencangkan kendali.” Ucap Chan Sung geram.
Chan Sung
kembali ke hotel, Nyonya Choi langsung menghampirinya memberitahu kalau Semua tamu meminta layanan khusus dan
mengetahui dari Man Wool jadi banyak sekali yang ingin membuat panggilan mimpi.
“Ini
adalah layanan yang Ketua tawarkan secara rahasia untuk para tamu yang membayar
biaya khusus. Bagaimana ini?” ucap Nyonya Choi binggung.
“ Kita
harus adil dalam menyediakan layanan
kita. Aku akan mengurus ini.” Kata Chan Sung memperlihatkan lembaran tamu.
Man Wool
sibuk melihat barang-barang yang baru dibeli dan tersenyum melihat Chan Sung
datang, lalu mengeluh karena tak memakai jasnya padahal sangat menantikan
melihat Chan Sung mengenakan jas bermotif harimau.
“Ini
tempat kerja.”ucap Chan Sung. Man Wool pikir kalau pemilik hotel tak masalah
jadi itu tak jadi masalah juga.
“Coba Lihat?
Aku membeli ini agar serasi kalau-kalau kau datang berpakaian seperti harimau.
Itu motif Kuda. Kuda Zebra. Bagaimana? Cantik, 'kan?” ucap Man Wool bangga
“Itu
mengganggu.” Keluh Chan Sung, Man Wool pikir Chan Sung tak suka dengan itu.
“Kau sangat
pemilih... Baik, jika kau tak suka motof harimau atau motif zebra, ayo kita pergi.
Aku akan memberimu sesuatu yang akan kau sukai.” Ucap Man Wool penuh semangat
“Kita tak
punya waktu. Ada banyak permintaan khusus dari para tamu. Kau harus mengurus
ini.” Ucap Chan Sung
“Panggilan
mimpi hanya ditawarkan kepada mereka yang membayar harga khusus.”kata Man Wool.
“Kau
sudah dibayar... Kuda. Kau dapat kuda.” Kata Chan Sung, Man Wool mengmpat
karena Sanchez pasti memberitahu Chan Sung.
“Aku tak
akan ikut campur dengan uangmu, tapi kau harus membantu para tamu lainnya.”
Ucap Chan Sung
“Chan Sung,
menurutmu hantu hanya akan mengatakan hal baik saat muncul dalam mimpi? "Aku
mati gara-gara kau. Matilah bersamaku." Bagaimana jika mereka membenci dan
mengumpat manusia?” ucap Man Wool sinis. Chan Sung memikirkan tentang Kebencian
dan umpatan.
“Itu
sebabnya aku melihat mereka dan setiap kasus serta mengambil harga khusus hanya
saat situasinya terlihat benar. Bukan hanya soal uang!” tegas Chan Sung
“Kau
benar... Aku salah paham padamu. Bukan karena uang melainkan kau khawatir.”
Kata Chan Sung
“Ya. Ini
semua demi tamuku. Aku hanya melakukannya untuk mereka yang dapat melakukan
ini. Kau anggap aku apa?” keluh Man Wool
“Dalam
hal itu, aku akan membuat beberapa aturan untuk memilih mereka yang bisa
melakukan ini.” Ucap Chan Sung lalu keluar dari ruangan. Man Wool mengumpat
kesal pada Chan Sung padahal baru saja mendapaan kuda.
Seorang
chef seperti pemilik kedai memberitahu kalau
rahasia stik mie dingin Itu karena pria itu yang paling rajin di antara
stafnya. Man Wool ingin tahu tentang Mie dingin karena menyukainya. Si pria
langsung menutup mulutnya untuk memberitahu rahasianya.
“Oppa? Terima
kasih banyak atas semuanya. Musik tim oppa-oppa memberiku banyak kenyamanan untuk
napas terakhirku.” Ucap seorang wanita seperti meninggalk karena sakit.
Man Wool
binggung apa maksudnya "Oppa-oppa" Chan Sung pikir kalau Pasti oppanya banyak. Si wanita itu percaya musik dan tarian mereka akan berakhir
menyentuh hati dunia. Man Wool yakin kalau
Itu bukan untuk oppa kandungnya.
Chan Sun
melihat lembaran dari si penelp [Aku harus bilang sesuatu kepada kekasihku yang
memberiku banyak kenyamanan.] dan si wanita layaknya fangirl berteriak “Oppa,
aku mencintaimu! Aku akan mencintaimu selamanya!” lalu menyanyikan lagu fake
love – BTS.
Man Wool
menyindir Chan Sung kalau ini pasti Menyenangkan, lalu menyuruh agar cepat
sadar. Chan Sung hanya bisa menganguk mengerti. Seorang ayah dan anaknya
akhirnya datang bersamaan, Chan Sung memberitahu kalau pria itumeninggal hari
ini,
“dan dia
ingin berbicara dengan istrinya sebelum dia meninggal.” Kata Chan Sung
“Bolehkah
aku menelpon satu panggilan saja?” kata Si pria. Chan Sung memberikan kalau
hanya satu panggilan saja.
“Kalau
begitu, aku ingin menelepon orang lain. Aku mengalami kecelakaan mobil dengan
putraku. Aku ingin berbicara dengan supir truk yang menabrak kami.” Ucap si
pria
“Kau tak
dapat membuat panggilan untuk menyalahkan atau mengumpat. Silakan pergi...”
ucap Man Wool sinis
“Bukan
untuk menyalahkan atau mengumpatnya. Aku ingin meminta maaf.” Kata si pria.
Di sebuah
ruangan
Pemilik
truk mengucap syuur karena sopirnya hanya mendapatkan masa percobaan. Si sopir
malah merasa tak bisa tenang karena Dua orang meninggal akibat dirinya lalu
menyerahkan surat pengunduran diri jadi tak bisa bekerja lagi.
“Jika kau
berhenti mengemudi, bagaimana kau hidup?”kata si pemilik. Si pria merasa lebih
baik pergi saja.
Tapi
tiba-tiba masuk ke sebuah ruangan dengan penuh asap dan melihat si pria dengan
anaknya, lalu tahu kalau keduanya adalah orang yan sudah dibunuh olehnya, lalu
berlutut meminta maaf sambil menangis.
“Aku tak
bisa dimaafkan atas apa yang sudah kuperbuat.” Kata si sopir.
“Kami yang
harus meminta maaf. Salah kami karena tiba-tiba melompat ke jalan. Itu adalah
sebuah kesalahan. Kami memang bernasib buruk, tapi kami memberimu banyak sekali
rasa sakit. Maaf. Aku harap... hidupmu tak hancur karena kami.” Ucap si ayah
lalu menutup telpnya.
“Terima
kasih... Perasaanku lebih baik sekarang.” Ucap si ayah pada Man Wool dan juga
Chan Sung lalu mengajak anaknya untuk pergi.
“Apa Hari
ini mau kita sudahi sampai di sini?” tanya Chan Sung, Man Wool pikir Hanya tersisa beberapa orang jadi lebih baik
menyelesaikan hari ini.
Tuan Kim
melihat Bunga-bunga bermekar penuh. Hyun Joong pikir mereka Jangan terlalu
khawatir karean Bunga-bunga itu akhirnya mekar. Dan Akan tetap cantik seperti
ini untuk waktu yang lama. Nyonya Choi pikir
Ma Go sedang mencoba untuk merenggut Man Wool.
“Bunga
bermekaran untuk layu.” Ucap Nyonya Choi. Tuan Kim piki mereka harus pergi
sebelum Man Wool jadi harus bersiap-siap.
Man Wool
keluar dari ruangan mengeluh sangat lelah. Chan Sung hanya bisa tersenyum, Man
Wool pikir Chan Sung tak tahu betapa lelahnya membiarkan hantu berbicara dengan
manusia. Chan Sung pikir berkat Man Wool banyak orang akan tersenyum saat
mereka bangun dari mimpi mereka hari ini.
“Kerja bagus,
aku pun akan membuatmu tersenyum.” Ucap Chan Sung, Man Wool binggung ingin tahu
apa itu.
“Bagaimana?
Apa kau akan mengenakan jas motif harimau?” ucap Man Wool penasaran
“Memang
benar. Kau mengirim itu untuk membuatku terlihat konyol.” Kelh Chan Sung
“Hei,
jika kumasukan banyak uang untuk tertawa, artinya aku berusaha sangat keras.”
Balas Man Wool
“Aku
berusaha sangat keras untuk membuatmu tertawa juga. Aku membuat reservasi di
tempat sup kue beras di mana kau gagal makan, dan marah berkali-kali.” Ucap
Chan Sung, Man Wool tak percaya mendengarnya.
“Mereka
tak menerima reservasi, dan aku harus menunggu lebih dari dua jam. Aku menggunakan
koneksiku dari Harvard.” Ucap Chan Sung bangga
“Apa bisa
mengambil jurusan membuat sup kue beras di Harvard?” kata Man Wool tak percaya
“Putra
restoran itu adalah alumni Harvard. Aku mereservasi seluruh tempat sebelum
mereka tutup. Ayo kita bergegas.” Ucap Chan Sung mengajak Man Wool untuk segera
pergi. Man Wool menanhan Chan Sung.
“Kau
harus berpakaian yang cocok dengan sup kue beras.” Ucap Chan Sung tahu meminta
Man Wool berganti pakaian.
“Itu
bukan sekedar sup kue beras. Itu dibuat dengan kue berbentuk manik. Aku akan
memakai sesuatu yang istimewa.” Ucap Man Wool penuh semangat. Chan Sung kembali ke ruangan menatap jas macam
tapi berpikir tak baik untuk dipakai hari ini lalu memilih pergi.
Chan Sung
sudah ada direstoran, Man Wool sibuk mengambil foto dan meminta Chan Sung
menatapnya tapi Chan Sung seperti enggan lalu menutup wajahnya dengan
tanganya. Chan Sung meminta agar Man
Wool sudah Cukup mengambil fotonya.
“Sanchez
hanya tiga tahun lebih tua dariku. Jika aku makan tiga mangkuk sup kue beras
hari ini, dapatkah aku berbicara Banmal seperti yang dilakukan Sanchez?” ucap
Chan Sung. Man Wool terlihat gugup.
“Sanchez
memanggilmu "Man Wool".” Kata Chan Sung, Man Wool tak percaya Chan
Sung ingin berbicara Banmal.
“Baik, coba
makan 1.300g sup kue beras.” Kata Man Wool. Chan Sung mengeluh Bahkan Kim Joon
Hyun tak bisa makan sebanyak itu
“Jangan meremehkan Joon Hyun. 1 kue beras akan
bernilai 1 tahun...” kata Man Wool. Chan Sung menolak karena ingin 1 kue beras
100 tahun.
“Hei,
Penipu dari Harvard. Kau berusaha mendapatkan bertahun-tahun tanpa usaha.”
Keluh Man Wool kesal
“Sesudah
aku makan 13 kue beras, maka aku akan mulai memanggilmu, Man Wool.” Ucap Chan
Sung, Man Wool pun menyuruh Chan Sung untuk mencobanya.
“Ketika
manusia berusia 1.300 tahun, dia mati.” Ucap Man Wool. Chan Sung menerima
tantangan.
“Aku akan
makan 200 tahun terlebih dahulu.” Ucap Chan Sung lalu berkomentar kalau rasanya
lebih enak karena nilainya 200 tahun.
“Aku
menambahkan 300 tahun.” Kata Chan Sung mulai berusaha makan dengan banyak.
Hyun
Joong meliha pohon meliha kalau pohon dengan bunga itu sangat cantik sekarang,
tapi menurutnya kalau menyedihkan karena harus berguguran lalu keluar dari
ruangan. Terlihat ada kunang-kunang yang mengelilingi bunga.
Man Wool
dan Chan Sung masih makan kue beras, Chan Sung pikir kalau sekarang tersisa 300
tahun dan Man Wool pasti gugup. Man Wool mengaku akan makan 500 tahun. Chan
Sung pikir akan makan lebih cepat. Man Wool tak mau kalah tapi Chan Sung lebih
dulu makan 100 tahun lagi. Man Wool pun makan 200 tahun.
“Aku
punya reputasi di Harvard karena menjadi pemakan cepat.” Ucap Chan Sung
“Umurku
sudah 3.500 tahun... 3.600 tahun... Kau tak bisa mengalahkanku. Akui saja.”
Ucap Man Wool
“Aku akan
makan semua sup kue beras dan juga anting-anting itu.” Kata Chan Sung. Man Wool
merasa kalau itu hanya Omong kosong. Keduanya seperti pasangan yang bahagia.
Detektif
Park memberitahu kalau sudah menemukan motif pembunuhan itu. Yaitu Situs web
ini disebut "Helllo". Teman-temanya terlihat binggung apa maksudnya
"Helllo" dan berpikir Apa ini klub sosial. Detektif Park menjelaskan Ini
"Hell" dan "lo", artinya "Neraka".
“Namanya
adalah permainan kata-kata.” Jelas Detektif Park. Emanya ingin tahu Untuk apa
situs web "Helllo" itu.
“Itu
Adalah komunitas lama dengan lebih dari 100 ribu anggota. Awalnya mereka
berbagi masalah di situs. Sekarang sudah menjadi situs web seperti lubang
berapi. Posting umpatan dan fitnah pada masyarakat. Mirip seperti tempat sampah
emosional.” Jelas Detektif Park. Mereka pun penasaran kelanjutanya.
“Tersangka
memposting beberapa fitnah pada istrinya. Dia menulis komentar soal fitnah pada
enam orang lain yang tewas. Fitnah mengenai para korban punya jumlah pandangan
dan komentar yang tinggi. Sekarang kita sedang melihat postingan dan komentar mengkritik
salah satu korban.” Ucap Detektif Park.
Mereka
melihat postingan [Bunuh! Bunuh!] lalu Detektif Park menjelaskan Jika ada yang memposting fitnahan untuk orang
yang dibenci, meka mereka akan mengumpat bersama dan Itulah yang mereka
lakukan. Detektif Lain ingin tahu apakah tersangka mengumpat juga atau semacam
algojo.
“Kecuali
Lee Do Yeon, istri tersangka, korban lainnya dibunuh oleh seseorang yang belum
pernah mereka temui. Mereka bahkan tak tahu alasannya.” Ucap Detektif Park.
Yoo Na
bertemu dengan hantu para korban untuk memastikan alau priad dalam berita
diponselnya bukan pembunuhnya, Semua mengelengkan kepalanya. Yoo Na akhirnya senang karena Perkataannya
benar dan Pemilik mobil itu adalah pembunuhnya.
“Ada
hantu di mobil itu juga.” Ucap Yoo Na. Hyun Joong menegaskan kalau Yoo Na tak
dapat melaporkan bahwa melihat hantu
tanpa bukti.
“Ada
sketsa komposit. Hal itu selalu kau lihat dalam drama investigasi kriminal. Ayo
lakukan itu. Aku pandai menggambar.” Ucap Yoo Na yakin
“Kau akan
mendapat masalah jika Ketua tahu.” Kata Hyun Joong takut.
“Ceritakan
semua yang kalian ingat., Kau ceritakan apa saja.”ucap Yoo Na penuh semangat.
Ji Won
bertemu dengan pemilik truk mengaku tak bertemu dengan orang bernama Ku Chan
Sung tapi hanya memindahkan
barang-barang dengan seorang siswi. Ia mengeluh kalau benar-benar mengalami
kesulitan karena mobilnya mogok.
“Apa kau
tahu nama siswi itu atau nomor teleponnya?” ucap Ji Won penasaran.
“Aku tak
tahu nomor teleponnya. Dia menggunakan situs web perusahaan untuk menghubungi
kami.” Ucap Si sopir truk.
Ji Won
akhirnya pergi ke sekolahnya dan dua orang pelajar berpikir Ji Woon bekerja di
agensi hiburan dan seorang direktur Casting. Ji Won berbohong membenarkan
dengan memperlihatkan foto Yoo Na yang menurutnya cukup menarik dan ingin
bertemu dengannya.
“Dia tak
bisa menjadi artis, Dia benar-benar aneh.” Ucap temanya. Ji Won ingin tahu apa
yang aneh dari Yoo Na.
“Akalnya
aneh. Dia tak gila, tapi Dia melihat hantu.” Cerita teman yang lainya. Ji Won
tak percaya Yoo Na bisa melihat "Hantu"
“Ya, dia
melihat hantu. Semua orang di sekolah kami tahu.” Ucap Temanya. Ji Won pikir
mereka tak dapat memanggilnya aneh untuk hal-hal seperti itu.
“Dia
berbicara sendiri. Dia mengikuti seseorang padahal tak ada orang.” Ucap
Temanya. Ji Won merasa Yoo Na itu mengikuti hantu lalu dengan senyuman merasa
kalau itu Menarik.
Chan Sung
pergi menemui Tuan Kim dibar, ingin melihat menu baru dan mengubah nama koktail
"Tears" ke "Tear Wine". Tuan Kim mengikuti komentar Man
Wool kalau itu terlalu mencolok. Chan Sung pikir kalau nama sebelumnya itu
bagus.
"Tears"
dan Cheers. Itu sangat cocok.” Kata Chan Sung. Tuan Kim pikir Lulusan Harvard seperti Chan Sung itu pasti
sangat bagus.
“Ketua
Jang mencari kesalahan tanpa alasan.” Keluh Tuan Kim Chan Sung pikir Itu adalah
perwakilan dari hotel mereka
“Jadi kupikir
kau harus mengerjakannya. "Angel's Tears", "Devil's Tears".
Seperti itu.” Chan Sung penuh semangat. Tuan Kim binggung dengan istilah asing
“Aku akan
membuat catatan dan memberikannya kepadamu.” Ucap Chan Sung. Tuan Kim memuji
kalau Harvard tahu cara mengajar dengan benar.
“Apa yang
dilakukan tamu itu di tengah hari?” tanya Chan Sung melihat Yoo Na berbicara
dengan para hantu.
“Mereka
adalah para tamu yang dimakamkan secara diam-diam.” ucap Tuan Kim
“Aku
sudah mendengar cerita tentang tamu-tamu itu. Aku dengar si pembunuh sudah
tertangkap.” Ucap Chan Sung
“Aku pun
sudah dengar. Tapi si Pilihan ke-4 terus bilang dia bukan pelaku sebenarnya.”
Kata Tuan Kim. Chan Sung menatap Yoo Na dengan wajah khawatir.
Yoo Na
memberitahu Chan Sung kalau tak berpikir
orang yang ditangkap polisi adalah pelakunya karena Ada hantu di mobil ini juga
dan Pemilik mobil ini mencurigakan. Ia memperlihatkan plat nomor mobil pelaku-=81G0963=-
“Yoo Na,
kau masih terlalu muda. Kau seharusnya tak terlibat dalam kejahatan berat
seperti ini.” Kata Chan Sung
“Benar...
Kau harus fokus bersekolah.” Kata Hyun Joong khawatir. Yoo Na membela diri
kalau hanya akan menyelesaikan sketsa yang sudah digambar.
“Aku akan
menunjukkannya sesudah selesai.” Ucap Yoo Na, Chan Sung pun akan memeriksanya
jika ada masalah. Jadi harus memberitahunya. Yoo Na menganguk setuju.
Nyonya
Choi memberikan surat [Permintaan Layanan Khusus] dan itu permintaan layanan tambahan yang mereka terima
hari ini. Man Wool mengerti lalu mengeluh kalau semua sangat merepotkan. Nyonya
Choi hanya bisa diam saja dengan waja gugup.
“Kalian
pasti sudah melihat bunga. Kenapa tak bilang apa-apa? Apa kalian memutuskan
untuk naik bus ke Alam Baka?” tanya Man Wool
“Kami
menguatkan diri untuk itu. Aku... akan pergi sesudah melihat semua keluarga itu
hancur.” Ucap Nyonya Choi
“Kau
bilang anakmu harus mati untuk menjalankan garis keluarga itu. Tak peduli betapa
tak sabarnya perasaanmu, maka kau tak boleh melakukan apa yang kau lakukan 42
tahun silam. Jika kau menjadi arwah jahat dan lenyap, 200 tahun kau bekerja di
sini akan sia-sia.” Jelas Man Wool
“Kebencianku
terlalu besar untuk merelakan tahun-tahun itu.” Kata Nyonya Choi. Man Wool
membahas Gerhana bulan akan tiba segera.
“Ya. Aku
dengar bulan akan tertutup untuk sementara waktu. Jadi Aku akan bersiap.” Kata
Nyonya Choi lalu keluar dari ruangan.
Saat itu
seorang tamu seperti kebingungan, Nyonya Choi pun bertanya Apa membutuhkan sesuatu. Tamu mengaku haus.
Nyonya Choi mengatakan akan membawa sesuatu ke kamarnya lalu mengajak untuk
pergi.
Man Wool
melihat akan ada Gerhana bulan yang panjang... Seorang wanita menatap didepan
jendela ruangan dengan bulan yang besar. Chan Sung baru saja pulang, beberapa
orang pria seperti sudah menunggu lalu meminta agar ikut denganya.
Chan Sung
binggung dibawa ke tempat wanita tua, Pria itu pun memberitahu kalau mereka
sudah berhasil membawanya. Si wanita meminta agar Chan Sung mendekat.
“Siapa
kau yang mencariku?” ucap Chan Sung binggung. Si wanita akhirnya menampakan
wajahnya.
“Apa kau
mengenaliku?” kata si wanita. Chang Sung mengaku melihat si wanita di koran
pagi hari ini dan pengagumnya.
“Tapi,
kenapa kau memanggilku?” tanya Chan Sung binggung. Si wanita mendengar Chan Sung bekerja di sebuah hotel yang
terdaftar di Jung-gu. Chan Sung membenarkan.
“Apa kau
bisa membawaku ke hotel itu? Aku ingin bertemu dengan sang bos.” Kata si
wanita.
“Apa kau
tahu bosku?” tanya Chan Sung kaget, Si wanita menyebut nama Jang Man Wool
sebagai pemilik hotel Del Luna.
“Aku
dulunya seorang manajer umum yang melayani Jang Man Wool.” Akui si wanita.
Chan Sung
akhirnya kembali lagi, Hyun Joong binggung karena Chan Sung akan pulang lebih
awal?. Chan Sung mengaku membawa tamu yang luar biasa. Hyun Joong melonggo
melihat tamu yang datang dan wajahnya tersenyum bahagia.
“Ji Hyun
Joong, apa kau masih bolos kerja dan meninggalkan meja depan tanpa pengawasan?”
ucap si wanita. Hyun Joong pun menyapa Nyonya Hwang.
“Ada
perlu apa kemari? Kau belum meninggal, 'kan?” kata Hyun Joong, Nyonya Hwang
mengeluh kalau Hyung Joon masih sulit
membedakan
“Aku
masih hidup.”kata Nyonya Hwang, Hyun Joong mengaku sangat terkejut.
“Omong-omong,
haruskah aku memanggilmu Presiden Hwang sekarang?” kata Hyun Joong
“Aku
hanya kandidat untuk saat ini.” Ucap Nyonya Hwang rendah hai, Chan Sung pun
mengajak Nyonya Hwang untuk masuk ke dalam hotel.
Nyonya
Choi dan Tuan Kim hanya bisa melonggo saat pintu lift terbuka. Nyonya Hwang
menyapa keduanya dengan penuh kerinduan tak pecaya kalau mereka masih ada
dihotel dan sudah lama tak bertemu.
“Apa
Sudah lebih dari 30 tahun sejak terakhir bertemu? Kau sudah tua.” Komentar Tuan
kim
“Kau
masih saja berkata jujur seperti itu. Apa kau punya banyak tamu di hotel saat
ini? Aku tak bisa melihat orang lain selain karyawan hotel sekarang.” Kata
Nyonya Hwang
“Ada
beberapa dan Itu Jang Man Wool” kata Chan Sung menunjuk ke arah tangga. Man
Wool melihat Nyonya Hwang seperti tak begitu tertarik. Sementara Nyonya Hwang
hanya bisa tersenyum.
Nyonya
Hwang pun bertemu dengan Man Wool di ruanganya, memuji Hotel Man Wool menjadi
sangat sukses. Man Wool pikir kalau Ini semua berkat Hwang Moon Sook karena
Berkat uang yang diinvestasikan untuk mereka jadi pindah ke Myeong-dong yang
memungkinkan hotel untuk tumbuh.
“Sepertinya
kau juga semakin sukses. Aku juga sering melihatmu di ponsel. Aku dengar, kau
akan menjadi presiden di suatu tempat yang besar segera.” Kata Man Wool
“Untuk
saat ini masih kandidat, Aku bersyukur kau membebaskanku.” Kata Nyonya Hwang
kembali merendahkan diri.
“Apa kau
pikir aku membiarkanmu pergi karena aku mau? Ma Go berpikir seseorang yang berbakat
sepertimu seharusnya tak diikat di tempat seperti ini.” Keluh Man Wool kesal
“Dia memberimu
obat di tanpa sepengetahuanku jadi, kau tak akan melihat hantu lagi. Matamu rusak,
jadi aku tak punya pilihan selain membebaskanmu. Aku berharap kau tinggal
beberapa tahun lagi untuk mendapatkan uang untukku. Aku akan memiliki beberapa
bidang tanah di Gangnam sekarang.” Ucap Man Wool yang gila uang.
“Berkat
pengalamann di sini... Pandanganku terhadap dunia sudah banyak berubah.” Ungkap
Nyonya Hwang ramah.
“Benar.
Sepertinya kau melakukan banyak pekerjaan dengan baik. Jadi Ada masalah apa
datang kemari?” tanya Man Wool tak ingin berbasa basi.
Nyonya
Hwang mengaku ingin meminta bantuan. Man Wool sudah tahu kalau tak ada yang terlewatkan di sini dan pasti kemari
karena menginginkan sesuatu. Nyonya Hwang mengaku sudah membawa hadiah yang
mungkin cocok untuk Man Wool.
“Kau
seharusnya tak membawa hal seperti itu.... Ya ampun... Baik. Bantuan apa yang
kau inginkan?” ucap Man Wool bahagia melihat perhiasan yang dibawa Nyonya Hwang
“Ini
sesuatu yang sepele, tapi sangat penting. Akan ada gerhana bulan besar sesudah
39 tahun.” Kata Nyonya Hwang.
Chan Sung
duduk dengan Nyonya Choi dan Tuan Kim di lobby. Tuan Kim berkomentar Negara ini melihat kebangkitan ekonomi.
Berkat penampilan Moon Sook, jadi dapat menyelesaikan hari-hari bisnis mereka
yang buruk. Bahkan mampu membangun fondasi untuk menikmati kemewahan yang
dimiliki sekarang.
“Dia
bekerja di sini selama sekitar 7 hingga 8 tahun.” Cerita Nyonya Choi
“Aku tak
pernah mengira orang seperti dia akan bekerja di sini sebagai manajer umum.
Karena Jang Man Wool tak meninggalkan jejak mantan manajer umum manusia yang
ada di sini.” Ucap Nyonya Choi
“Tapi,...
Masalah besar apa... sampai dia datang kemari?” kata Tuan Kim
Chan Sung
binggung kalau mereka akan menerima tamu manusia merasa kalau tak mungkin. Man
Woo mengaku itu mungkin karena karena gerhana bulan akan datang. Chan Sung
ingin tahu Apa ada yang berbeda dengan gerhana bulan.
“Ketika
bulan tertutup oleh gerhana, Kehadiran Guest Sanggarloka Bulan akan terlihat. Itu
sebabnya kami menerima tamu manusia selama gerhana. Bahkan manusia akan dapat
melihat tamu kita saat mereka datang ke hotel.” Jelas Man Wool
“Akan memungkinkan
menerima tamu manusia pada hari gerhana bulan?” tanya Chan Sung masih tak
yakin.
“Tentu
saja. Tapi... apa itu terjadi pada 1981? Ketika Moon Soon ada di sini selama
gerhana bulan, ada pengantin baru menginap di hotel kami.” Cerita Man Wool
mengingat.
Flash Back
Sepasang
pria dan wanita berjalan di bawah hujan yang deras, Sang pria meminta maaf
karena tak menyadari ini melewati jam malam, mereka bergegas mencari tempat
tinggal karena sudah jam malam. Mereka
akhirnya melihat Hotel Del Luna.
“Gerhana
bulan sebaiknya segera berakhir.” Ucap Nyonya Hwang dan akhirnya sepasang pria
dan wanita tadi masuk.
“Apa ada
kamar?” tanya si pria. Nyonya Hwang tersenyum menyapanya.
Nyonya
Hwang memberiathu Man Woo dalam ruanganya, Man Wool baru tahu kalau tamu mereka
Pengantin baru. Nyonya Hwang menceritakan
Mereka datang ke Seoul pada bulan madu dan sekarang sudah lewat jam
malam.
“Jika
kita menolaknya, mereka harus menghabiskan malam pertama mereka di kantor
polisi. Itu tak boleh terjadi.” Ucap
Nyonya Hwang. Man Wool pun dengan helaan nafas mempersilahkan masuk saja.
“Ini
kamarmu... Silakan masuk” ucap Nyonya Hwang mengantar tamu. Keduanya masuk ke
kamar 404
“Pasangan
itu menghabiskan malam pertama mereka di hotel kami. Kamar itu membuat tamu
manusia kita mengandung seorang bayi dari hotel ini. Dan bayi itu tumbuh
menjadi pemain sepak bola paling berbakat di Korea.” Cerita Man Wool. Chan Sung
tak percaya mendengarnya.
“Apa Dia
dikandung di sini?” kata Chan Sung tak percaya.
Man Wool membenarkan dan merasa terkejut saat mendengarnya.
“Omong-omong,
dia akan menjadi menantu Moon Sook. Dia bertemu pasangan yang baru menikah pada
hari dia bertemu dengan calon menantu putrinya, dan mereka semua terkejut.”
Ucap Man Wool
“Suatu
kebetulan yang menarik. Tapi sekali lagi, tempat ini penuh dengan hal yang tak
terbayangkan. Aku kira wajar bayi itu ternyata seseorang yang istimewa.” Ucap
Chan Sung
“Dia
ingin kita membiarkan putrinya dan menantunya di masa depan menginap di sini
selama satu malam sehingga mereka juga dapat mengalami hal yang sama.”kata Man
Wool
“Lalu,
apa kita akan membiarkan mereka menginap di kamar VIP?” tanya Chan Sung. Man
Wool mengatakan tidak.
“Mereka
manusia... Mereka harus tinggal di Kamar 404.” Ucap Man Wool. Chan Sung bingung
dengan pilihan kamar 404
“Tapi tak
ada yang bisa keluar dari kamar itu. Satu-satunya cara kau dapat keluar dari
hotel kami adalah menuju ke Alam Baka.” Kata Man Wool
“Lalu,
bagaimana mereka keluar dari Kamar 404?” tanya Chan Sung panik
“Apa kau
khawatir dengan tamu yang akan menginap di sana? Lalu, kenapa kau tak masuk ke
sana dan memeriksa sendiri?” ucap Man Wool. Chan Sun berdiri didepan kamar 404
dengan wajah gugup.
Man Wool
mengumpulkan semua pegawai memberitahu kalau pada malam gerhana bulan tahun
ini, jadi mereka akan menyambut tamu manusia.
Tuan Kim dkk telihat bahagia. Man Wool memberitahu kalau Mereka adalah
pengantin baru dan Ini akan menjadi bulan madu mereka.
“Mereka
membuat reservasi resmi kali ini, jadi bersiaplah untuk memperlakukan mereka dengan
baik.” Pesan Man Wool. Semua menganguk mengerti.
“Kita
perlu mendapatkan makanan dan dekorasi yang cocok untuk manusia. “ kata Nyonya
Choi senang
“Aku
senang mendengar bahwa kita akan mendapatkan tamu manusia. Tapi di mana Manager kita?” ucap Man Wool
“Dia
masuk ke dalam Kamar 404.” Kata Hyun Joong, Tuan Kim pikir sepertinya dia tak
akan kembali malam ini.
“Apapun
masalahnya, aku sangat bersemangat” ucap Tuan Kim dan semua terlihat bahagia.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar