PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Di langit
saat kerajaan joseon, semua orang menerbangkan lampion seperti menginginkan
pengharapan. Saat itu Putri dan Cheong Myung berdiri bersama melihat lampion
terbang di langit dan terlihat sangat indah. Keduanya saling menatap seperti
saling jatuh cinta.
Man Wool
datang dengan pedangnya langsung membunuh semua pengawal di kastil. Putri
menunggu di dalam kamar seperti siap menikmati malam pertama, saat pintu
terbuka wajahnya langsung tersenyum karena berpikir Cheong Myung yang datang.
“Kau
terlihat bahagia, Tuan Putri” ucap Man Wool menyindir, Putri bertanya balik
kenapa Man Wool ada di kastilnya.
“Memangnya
Kenapa menurutmu? Apa Kau pikir aku datang untuk memberi selamat atas
pernikahanmu? Seharusnya aku tak menunjukkan belas kasih padamu saat itu. Senyum
lebar yang di wajahmu tadi sangat indah.” Ucap Man Wool mengancam dengan
pedangnya.
“Sangat
disesalkan. Mempelai pria tak akan pernah melihatnya lagi. Sebagai gantinya,
aku akan menggantikanmu. Meski tak tahu akan terlihat indah.” Ucap Man Wool dan
langsung menusuknya dengan pedang.
Man Wool
mengingat semua kenangan buruk dengan Putri yang menikah dengan Cheong Myung.
Saat itu Mi Ra berjalan dengan wajah tersenyum memanggil Chan Sung. Chan Sung
pun membalas panggilan Mi Ra, wajah Man Wool terlihat makin marah.
“Dia
temanku. Entah bagaimana dia tahu aku ada di sini.” Ucap Chan Sung.
“Koo Chan
Sung, Kau memanggilnya ke sini.” Kata
Man Wol dengan taapan sinis. Chan Sung meminta maaf karena membuat Man Wool tak
nyaman.
“Ini
sebabnya kau datang. Sejak dari awal, mereka tak berniat membiarkanku.” Ucap
Man Wool terlihat sangat marah.
“Jang Man
Wool. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Chan Sung kebingungan. Man Wool menatap
Mi Ra yang berjalan ke arah Chan Sung.
“Dia
tersenyum lagi tepat di depanku.” Kata Man Wool lalu memberikan kekuatan angin
dari matanya.
Mi Ra
kebingungan tiba-tiba ada angin yang menerpa ke arahnya, lalu terjatuh ke dalam
air. Chan Sung menatap binggung, Man Wool menyuruh Chan Sung agar melindungi Mi
Ra dan itu menjadi urusannya. Chan Sung pun akhirnya berlari menyelamatkan Mi
Ra.
Ia
melempar tali agar Mi Ra bisa meraihnya. Mi Ra pun bisa meraih tali yang
dilempar Chan Sung padanya. Chan Sung mencari sosok Man Wool tapi Man Wool
sudah menghilang. Mi Ra memanggil Chan Sung agar bisa membantunya. Chan Sung
pun mengulurkan tangan.
Chan Sung
mengemudikan mobilnya lalu berhenti disebuah minimarket, memberikan Mi Ra
handuk untuk mengeringkan rambutnya. Mi Ra mengucapkan terimakasih lalu mengaku
memang datang untuk menghalanginya tapi
tak tahu pada akhirnya akan seperti ini.
“Kau
Minumlah ini... Tadi kau minum air laut. Ini akan segar.” Kata Chan Sung
memberikan minum.
“Apa itu
yang namanya Jang Man Wool? Bosmu. Apa dia pergi gara-gara aku?” tanya Mi Ra
“Apa kau
tahu dia?” tanya Chan Sung heran, Mi Ra mengaku belum pernah menjumpainya.
“Kenapa?
Apa Katanya dia mengenalku? Apa aku berjumpa di rumah sakit? Pokoknya, aku
pasti merepotkan tapi Itu sama sekali tak disengaja. Angin berhembus tiba-tiba
seolah seseorang mendorongku. Ini Sangat menakutkan.” Cerita Mi Ra.
“Apa dia
benar-benar mendorongmu?” tanya Chan Sung lalu mengingat saat Man Wool menatap
Mi Ra penuh kebencian lalu angin berhembus mendorong Mi Ra sampai terjatuh ke
laut.
“Tak ada
yang berjalan sesuai inginku. Ini pasti semacam kutukan. Haruskah aku pergi
menemui seorang dukun?” keluh Mi Ra
“Kau
harus menaburkan garam. Kau harus menyucikan dirimu saat arwah jahat
mengganggumu. Jangan terjaga sampai larut malam, dan jangan pergi sendirian.”
Pesan Chan Sung dengan wajah khawatir
“Sekarang
kau bicara seperti nenekku. Dia selalu bilang aku harus berhati-hati setiap
waktu Karena karma buruk dari kehidupan masa laluku. Jadi Dia memberiku gelang
ini dan Dia bilang akan melindungiku.” Cerita Mi Ra
“Apa Kau
masih memakai gelang itu?” tanya Chan Sung, Mi Ra pikir Chan Sung tak
mengingatnya.
“Chan
Sung, sepertinya arwah jahat mengikutiku berkeliaran. Jadi Tetap bersamaku di
malam hari.” Rengek Mi Ra
“Aku
harus bekerja di malam hari. Jadi Aku memanggilkan taksi untukmu, pulanglah sesudah
tiba.” Ucap Chan Sung.
Mi Ra
mengaku Dompetku hilang. Chan Sung mengatakan akan membayar taksi lebih dulu
dan akan menambahkan pada pinjaman yang harus dibayakan. Ia menegaskan kalau
Jangan lupa hutangnya karean bahkan lebih menakutkan daripada hantu.
Chan Sung
terdiam dengan wajah khawatir mengingat yang dikatakan Man Wool “Chan Sung..
Kau memanggilnya ke sini. Ini sebabnya kau datang.” Lalu memikirkan kedaaan Man
Wool apakah baik-baik saja.
Man Wool
sudah ada dalam bus membawa tas milik Mi Ra, Ia melihat dompet dan melihat ID
Card dengan nama Mi Ra, lau menemukan sebuah foto dalam dompet, terlihat
seperti Mi Ra memiliki keluarga yang bahagia di taman hiburan.
Ia
melihat ponsel milik Mi Ra, dan membuka folder foto dan teringat yang dikatakan
Sanchez sebelumnya “Mantan pacarnya dari AS tiba lebih awal.” Ia menemukan foto
Mi Ra yang merangkul lengan Chan Sung, terlihat seperti pasangan.
“Sungguh
suatu takdir yang kejam. Cukup, jangan terus begini.” Ucap Man Woo kesal
menghapus foto mereka berdua lalu membuang tas Mi Ra.
Saat akan
tidur, Man Wol tiba-tiba berteriak “Berapa lama lagi kalian akan terus begini?
Aku lagi banyak pikiran.” Saat itu di dalam bus terlihat tak banyak orang. Man
Wool mengeluh tarian konyol itu sungguh membuatnya jengkel. Dan terlihat para
hantu ahjussi dan Ahjumma sedang menari dalam bus.
“Cukup
hentikan.” Teriak Man Wool akhirnya dengan kekuatan mengubah frekuensi Radio
dengan saluran berita. Semua hantu pun berhenti menari.
“Kalian
bisa istirahat dan mulai menari lagi sesudah aku turun.” Ucap Man Wool
“Berita selanjutnya. Park Heung Ja, orang
tertua yang masih hidup di negara ini... Beliau.. satu-satunya manusia yang
hidup di negara ini yang lahir pada abad ke-19. Park Heung Ja hidup sampai
berusia 120 dan menjalani kehidupan bahagia bersama anak-anak dan cucunya,
selalu memberikan kata-kata bijak positif dengan senyum di wajahnya. Beliau
menjalani kehidupan yang hebat dan meninggal tanpa penyesalan.”
Di depan
rumah duka, Nyonya Park akan siap naik mobil kesurga, Malaikat mengatakan Hidup
Nyonya Park beruntung selama lebih dari seabad, sehingga dapat pergi tanpa
penyesalan. Nyonya Park akan masuk mobil tiba-tiba Man Wool datang.
“Apa Kau
akan pergi seperti ini? Istri cucumu akan segera melahirkan. Tunggu beberapa
bulan, dan kau bisa bertemu dengan cicitmu.” Kata Man Wool
“Dia
hidup selama 120 tahun. Dia suda punya 8 anak dan 24 cucu. Sungguh serakah demi
tinggal hanya untuk bertemu cicitnya.” Kata Malaikat.
“Cicit
buyutmu akan sangat menggemaskan. Kau akan sangat sedih jika tak bisa bertemu
bayi ini.” Ucap Man Wool terus mengoda.
“Aku bilang,
dia hidup selama 120 tahun.. Tak perlu bersedih.” Ucap Malaikat. Nyonya Park
akhirnya berubah pikiran kembali masuk ke dalam rumah duka.
“Kenapa
menghentikan arwah yang siap untuk beristirahat dengan tenang?” ucap Malaikat
terlihat marah
“Apa Aku
menghentikannya? Tidak, cicit buyutnya.” Kata Man Wool merasa tak bersalah.
“Dia
telah menyaksikan tiga abad dan mengalami segala hal yang mungkin dialami
manusia dalam satu kehidupan. Dan gara-gara kau, arwah istimewa itu akan berkeliaran
di Alam Dunia sekarang.” Keluh Malaikat.
“Mereka
tak akan membiarkan arwah istimewa seperti itu berkeliaran di Alam Dunia. Coba Lihat,
wanita usil itu sudah tiba.” Ucap Man Wool melihat Ma Go datang membawakan
sebuah bunga pada Nyonya Park.
Man Wool
duduk bertopang dagu dengan wajah cemberut, Ma Go membawa banyak makan dengan
bangga kalau Anak-anak Nyonya Park adalah koki yang hebat jadi membuat makanan
lezat bahkan untuk pemakamannya dan menyuruh Man Wool aga mencobanya.
“Aku bisa
langsung tahu bahwa itu dari pemesanan. Jika kau harus memasak sendiri untuk
pemakaman, maka keluargamu tak akan pernah damai.” Komentar Man Wool
“Sepertinya
moto keluarganya adalah mengambil jalan yang mudah. Inilah sebabnya keluarganya
sangat bahagia. Apa kau menghentikan perjalanan arwah ke Alam Baka hanya untuk
menjumpaiku?” kata Ma Go
“Aku
sedikit menyesalinya... Dia terlalu jauh. Seharusnya aku langsung
mendatanginya... Kepada Song Hwa... Tidak, dalam hidup ini, dia adalah Lee Mi
Ra.” Ucap Man Wool sinis
“Selagi
waktumu berhenti, dia kembali ke kehidupan ini sebagai manusia sesudah
menjalani banyak kehidupan. Kau menjumpainya karena hubungan dalam kehidupan
sebelumnya. Biarkanlah saja dia.” Saran Ma Go
“Bagaimana
bisa kubiarkan dia?” kata Man Wool penuh rasa dendam.
“Bagimu,
mungkin dia adalah sasaran dendam yang belum terselesaikan. Baginya, kau adalah
bagian dari kehidupan sebelumnya yang tak diingatnya.” Tegas Ma Go
“Kau
ingin aku membiarkannya. Itu sebabnya kau membuatku berjumpa dengannya melalui
Chan Sung.” Kata Man Wool sinis
“Jangan
pernah membahayakan gadis itu.” Pesan Ma Go. Man Woo tahu kalau Hanya dengan
begitu, ia akan meninggalkan dunia ini dengan dama seperti yang Dewa inginkan.
“Untuk
memberimu bantuan, aku akan kembali ke hotel tanpa menimbulkan masalah dan
tinggal di sana.” Kata Man Wool lalu berjalan pergi mendekati malaikat.
“Turunkan
aku di jalan Atau kau bisa membawaku ke Sungai Sanzu.” Kata Man Wool akan naik
mobil menuju ke surga. Malaikat terlihat binggung, tapi menatap Ma Go dan Ma Go
menganguk memperbolehkan.
“Dia akan
datang juga?”tanya Man Wool. Mo Go hanya diam saja. Akhirnya Man Wool masuk
mobil dengan wajah penuh amarah
“ Supaya
bunga mekar, dia perlu merasakan angin dan menghadapi hujan juga.” Ucap Ma Go
menatap sedih.
Chan Sung
kembali ke hotel bertanya apakah mereka tahu keberadan Man Wool sekarang.
Nyonya Choi memberitahu Man Wool belum kembali dan bertanya balik Apa ada masalah
dengan perjalanan mereka. Chan Sung menceritakan Man Wol Tiba-tiba marah, lalu
menghilang.
“Jika
suasana Nyonya Jang mendadak berubah itu sudah tak mengherankan. Itu terjadi
setiap saat.” Ucap Tuan Kim
“Saat
marah, biasanya dia pergi berbelanja atau ke restoran. Dia mungkin di department
store atau di restoran terkenal sekarang” kata Nyonya Choi yakin
“Dia tak
mungkin melakukan itu karena kartu kreditnya mencapai batas.” Kata Chan Sung
“Maka,
dia pasti marah. Aku harus menjauh darinya.” Kata Tuan Kim , Man Wool bertanya Saat
marah, apa Man Wool menghilang dan tak kembali ke hotel
“Itu
belum pernah terjadi. Nyonya Jang pasti kembali ke hotel. Tidak peduli seberapa
jauh dia kabur, maka hotel akan mengejarnya.” Kata Tuan Kim
“Hotel
akan mengejarnya?!! Apa ada rahasia hotel yang masih belum kuketahui?” kata
Chan Sung penasaran. Tuan Kim melirik Nyonya Choi dengan wajah binggung.
“Jika Ketua
tak memberitahumu, kau tak...” kata Tuan Kim yang langsung disela oleh Chan
Sung
“Apa Aku
tak harus tahu? Aku di sini bukan untuk tinggal sementara lagi. Jika semua staf
hotel tahu, maka aku juga harus tahu. Dia harus tinggal di hotel ini, katamu
itu adalah hukuman. Apa hukumannya mengikuti meskipun dia kabur?” ucap Chan
Sung
“Benar...
Jang Man Wool tak pernah bisa meninggalkan hotel ini.” Kata Tuan Kim
Man Wool
hanya berdiam diri depan terowongan sendirian, wajahnya terlihat sedih dan
akhirnya berbalik arah ke hotel.
“Dia tak bisa pergi ke Alam Baka
Dan dia juga tak bisa hidup di dunia ini. Pada awalnya, sepertinya dia pernah
mencoba untuk kabur Tapi tak pernah berhasil. Jang Man Wool adalah Pohon Bulan.
Energi Pohon Bulan menciptakan ruang ini.”
Man Wool
sudah ada di dalam hotel mulai dari jaman kerjaan, penjajahan sampai zaman
modern menjadi pemilik Hotel Del Luna dengan pohon yang ada di dalam hotel.
“Ke mana pun dia pergi, Pohon Bulan
akan meletakkan akarnya di sana. Dan di sana berdiri Sanggarloka Bulan. Saat dia
jauh dari hotel selama lebih dari satu hari, Pohon Bulan mengikutinya ke tempat
dia berada. Itu sebabnya dia pasti kembali. Dia takkan bisa kabur.”
Man Wool
keluar dari lift dengan tatapan kosong, dilantai atas Chan Sung menatap sedih
setelah mendengar cerita tentang Man Wool.
***
Flash Back
“Itu
berarti dia terikat di hotel ini. Kenapa dia terikat di sini, dan tak bisa
pergi?” tanya Chan Sung.
“Aku
dengar, dia hampir menjadi arwah jahat, tapi Ma Go membawanya ke sini dan
mengikatnya di tempat ini.” Kata Tuan Kim
“Kau
sudah melihat apa yang terjadi kepada arwah pendendam yang melukai manusia
dalam kehidupan ini. Bagi Jang Man Weol, ini mungkin penjara, tapi juga pagar.
Jadi Aman baginya untuk tinggal di sini.” Ucap Nyonya Choi.
Chan Sung
menatap Man Wool yang akhirnya masuk ruangan.
Mi Ra
pergi ke terminal mengambil tasnya sambil mengucapkan Terima kasih. Sopir
berpikir Mi Ra beruntung karena Tak ada
yang mengambil tasnya. Mi Ra menerima
tasnya bertanya-tanya Bagaimana bisa ada di bus, lalu memeriksa tasnya.
“Fotoku
tak ada.” Ucap Mi Ra binggung karena yang hilang malah foto bukan uangnya.
Man Wool
melihat foto keluarga Mi Ra dan itu ada di
Taman Hiburan. Ia pikir kalau Kelihatannya Lee Mi Ra bahagia. Saat itu
terdengar suara seseorang yang datang, wajah Man Wool bahagia berpikir Chan
Sung yang datang lalu bergegas keluar ruangan.
“Manager
menyuruhku untuk menyiapkan ini. Dia cukup khawatir saat kau tak kembali sesudah
menghilang tanpa kata.” Ucap Nyonya Choi datang dengan sebotol sampanye.
“Aku
menjumpai seseorang, jadi perlu waktu untuk berpikir.” Kata Man Wool dengan
menahan wajah kecewa.
“Saat dia
khawatir, kuceritakan alasan kau tak punya pilihan selain kembali ke hotel.”
Akui Nyonya Choi
“Begitukan?
Lalu Di mana Ku Chan Sung sekarang?” tanya Man Wool
Chan Sung
sedang ada diatap menatap bulan, Man Wool datang langsung bertanya Apa dia
baik-baik saja, dengan nada sinis. Chan Sung hanya menatapnya, Man Wool mengaku
kalau teman Chan Sung kalau ia menjatuhkannya ke dalam air.
“Apa dia
tenggelam?” tanya Man Wool. Chan Sung memberitahu Mi Ra baik-baik saja.
“Sayang
sekali... Tapi Kenapa kau tak bertanya padaku, kenapa aku menjatuhkannya dan
apa yang kulihat di wajahnya? Kau harus bertanya jutaan pertanyaan, memarahi,
dan menghentikanku.” Ucap Man Wool kesal melihat sikap Chan Sung seperti tak
peduli.
“Jika
kucoba menghentikanmu, apa itu akan berhasil? Aku benar-benar tak tahu. Kau
sebut dirimu orang jahat Dan melihat bagaimana kau terjebak di sini selama
lebih dari 1.000 tahun, sepertinya itu bukan sesuatu yang bisa dianggap
enteng.” Ucap Chan Sung
“Saat
kulihat kau dalam mimpiku, kau hanyalah sedang jatuh cinta. Jadi, apa yang kau
lakukan tadi?” kata Chan Sung marah. Man Wool terlihat bingung.
“Kemana
kau pergi sesudah menelantarkanku? Tak ada yang bisa kau lakukan dengan kartu
kreditmu.” Ucap Chan Sung
“Aku tak
membutuhkanmu atau kartu kreditku untuk bersenang-senang. Aku menghadiri pesta
dansa dan makan makanan enak di pesta.” Akui Man Wool berbohong.
Chan Sung
tak percaya Man Wool pergi ke Pesta
dansa. Man Wool menceritakan kalaumenari dengan mereka yang punya kapal pesiar.
Chan Sung tak terima Man Wool pergi ke sana sendirian padahal bisa mengajaknya.
“Jika kau
ada di sana, sepertinya akan bagus.” Komentar Man Wool sinis
“Kedepannya,
apa pun yang menghibur, kita akan lakukan bersama. Selalu lebih bagus berbagi
pengalaman menyenangkan. Pemandangannya jauh lebih baik sekarang karena aku
memiliki teman.” Ucap Chan Sung. Man Wool menatap Chan Sung tak percaya.
“Apa pun
yang akan kau lakukan, jangan lupakan. Aku tak peduli jika tempat ini adalah
penjara atau pagar untukmu. Aku akan... berada di sini bersamamu.” Tegas Chan
Sung lalu berjalan pergi. Man Wool terdiam wajahnya sedikit tersenyum.
Di sebuah
rumah, sebuah piringan hitam menyala dan memutar lagu. Seorang pria keluar
kamar dengan wajah kesal mematikan piringan hitam dengan mematahkanya berkeping-keping.
Saat itu piringan hitam kembali menyala, seorang hantu keluar.
“Dokter,
sedang turun hujan. Aku selalu senang setiap kali hujan karena aku akan
bersamamu.” Ucap Hantu,
“Aku
bukan doktermu.” Tegas si pria. Hantu itu meminta agar tetap bersamanya sampai lagu berakhir.
Si pria
seperti merasakan suara dari piringan hitam hanya bisa terdiam, istrinya keluar
dari kamar memanggil sang suami, sampai akhirnya sang suami jatuh pingsan.
Chan Sung
akhirnya pulang, Sanchez menyapa Chan Sung yang baru pulang pagi hari. Chan
Sung binggung melihat ada koper diruang tamu, Shancze pikir Chan Sung yang
bilang dia harus tinggal bersama. Chan Sung bingung siapa yang dimaksud.
“Aku”
ucap Mi Ra keluar dari kamar mandi sambil mengosok gigi. Chan Sung bingung bertanay
Apa yang dilakukan Mi Ra di sini.
“Aku
takut sendirian...Kau tak tahu apa yang terjadi padaku.” Ucap Mi Ra. Chan Sung
ingin tahu Apa yang terjadi
“Aku
menemukan dompetku yang hilang di bus ekspres padahal aku tak pernah
menaikinya.” Ucap Mi Ra
“Tunggu
Sebentar... Apa Artinya si Tas naik bus itu sendiri?” kata Sanchez ketakutan.
Mi Ra pun ikut ketakutan.
“Hentikan,
kalian berdua. Saat di rumah, aku ingin istirahat dari yang berbau
supernatural.” Keluh Chan Sung sudah tahu pasti ada campur tangan Man Wool
“Tapi ini
tak bisa dijelaskan secara ilmiah.” Kata Mi Ra. Chan Sung menyakinkan kalau Seseorang
pasti sudah mengambil dompet Mi Ra dan meninggalkannya di bus. Sanchez setuju
“Apa kau
tak kehilangan sesuatu? Uang atau kartu kredit?” tanya Chan Sung
“Aku tak
pernah membawanya. Makanya itu, pinjami aku uang? Sanchez..” rengek Mi Ra.
Sanchez memilih pergi, Mi Ra pun mengejarnya.
“Aku akan
membiarkan dia tinggal di sini untuk sementara.” Kata Chan Sung pasrah.
Hyun
Joong berjalan di lorong dengan Man Wool bertanya apakah membuka taman hiburan
hotel lagi. Man Wool membenarkan karena seseorang tampaknya memiliki beberapa kenangan
indah dari taman hiburan.
“Siapa
pun itu, dia akan bersenang-senang di sini.” Kata Man Wool masuk ke taman
hiburan.
“Jadi,
kapan tamu itu akan tiba?” tanya Hyun Joong. Man Wool mengatakan akan segera mengundangnya.
“jadi Bawa
dia dengan hati-hati.” Pesan Man Wool. Hyun Joong menganguk mengerti.
“Jadi, ke
mana kau mengirim Tuan Kim dan Nyonya Choi?” tanya Hyun Joong, Man Wool
mengatakan Untuk mencari tanah.
Nyonya
Choi dan Tuan Kim pergi ke sebuah tempat, terlihat tanah yang luas tapi itu
adalah lapangan bola didepan sebuah sekolah. Tuan Kim pikir Di sini menakutkan dan penuh dengan energi
negatif, Tak ada bangunan di jalan juga jadi suka tempat ini.
“Tak ada
pusat perbelanjaan atau restoran dalam 15 menit berkendara. Ketua tak akan
menyukainya. Ayo pergi... dan pergi ke gedung sauna di sebelah.” Ucap Nyonya
Choi
“Kenapa
tiba-tiba mencari untuk membeli tanah? Kelihatannya, dia hampir tak dapat melunasi
tagihan kartu kreditnya.” Kata Tuan Kim
“Dia
harus menjual tanah yang dimilikinya.” Ucap Nyonya Choi. Tuan Kim tak yakin
karena menurutnya Man Wool menyukai tempat itu.
“Sebuah
department store dan restoran naengmyeon berada dalam jarak berjalan kaki.
Mungkin karena Chan Sung terlalu ketat dengan uang, dan itu mungkin memicu
minat mendadak untuk menjual tempat itu.” Kata Tuan Kim
“Dia
memilih tempat itu sesudah banyak pertimbangan. Jadi Tak mungkin dia menjual
tempat itu. Ayo pergi.”kata Nyonya Choi lalu meminta GPS menunjuk jalan ke Sauna
Eunseong.
“Kau
sangat cepat menguasai perangkat fitur baru.” Ejek Tuan Kim, Nyonya Choi
memberitahu kalau Tuan Kim bisa
menguasainya sesudah mengklik di sana-sini.
“Ini
sulit karena aku dari Dinasti Joseon.” Ucap Tuan Kim membela, Nyonya Kim
menegaskan kalau ia juga sama
“Kau harus
memperbaiki cara bicaramu terlebih dahulu. Sampai kapan kau akan menggunakan frasa
kuno?” keluh Nyonya Choi. Tuan Kim berjanji
akan coba melakukannya.
Nyonya Choi
sudah bergegas pergi, Tuan Kim meminta agar menunggu tapi tiba-tiba melihat
hantu dida lam sekolah, lalu mengucapkan Terima kasih untuk turnya dan akan
menghubungimu sesudah berbicara dengan bos mereka.
Yoo Na
sedang makan dengan Hyun Joong, membahas Hotel akan membuka taman hiburan. Hyun
Joon memberitahu kalau Yoo Na harus memeriksanya. Yoo Na pkir Akan menyenangkan
pergi ke sana bersama pacarnya sambil menatap Hyun Joong.
“Apa kau
punya pacar?” tanya Hyun Joong dengan nada mengejek, Yoo Na menceritakan Dari
rumor yang didengar kalau punya satu di
tiap sekolah.
“Ah....
Kau punya.. Baguslah. Kau punya teman sekarang, jadi teruslah belajar, dan
datang ke kelas tepat waktu.” Pesan Hyun Joong
“Sudahlah!
Apa dengan aku pergi bersekolah tak akan memjadi bodoh?” keluh Yoo Na kesal
langsung mengambil sandwich dari tangan Hyun Joong.
“Apa salahnya
menyuruhmu belajar giat di sekolah? Alangkah bagusnya belajar giat dan menjadi
dokter keren seperti pacar manager” kata Hyun Joong menatap Mi Ra sedang
mengantri
“Ketua bilang
kepadaku untuk mengawasinya Dan juga untuk mencari tahu apa yang dipikirkan
orang tentangnya.” Ucap Yoo Na menatap Mi Ra
Mi Ra
memesan Sandwich denan meminta banyak bawang. Yoo Na bisa mendengar Mi Ra yang
suka bawang lalu menuliskan dalam bahasa inggris. Hyun Joong mengejek kalau Yoo
Na salah menulis. Akhirnya Yoo Na dengan kesal menuliskan dengan bahasa korea.
“Kau
pintar, Tuan” ejek Yoo Na kesal. Hyun Joong pikir Man Wool lebih baik dari yang
dikira.
“Dia juga
perhatian kepada orang terdekat manager” kata Hyun Joong
“Apa kau
benar-benar berpikir dia baik? Bisakah kau bersikap baik pada pacarku?” ucap
Yoo Na
“Kenapa? Apa
pacarmu jahat?” tanya Hyun Joong polos. Yoo Na membenarkan.
“Pacarku
sangat kejam dan benar-benar bodoh.” Ucap Yoo Na kesal.
Mi Ra
berjalan dengan temanya membahas keadaan Tuan Han. Temanya mengaku tidak dan
membuatnya takut sampai mati setiap malam, bahkan Kemarin bernyanyi di ruang
kerjanya. Mi Ra terlihat binggung lalu masuk ke dalam rumah, Yoo Na dan Hyun
Joong diam-diam mengikutinya.
“Apa Kau
ingin masuk?” tanya Hyun Joong, Yoo Na mengangguk karena akan punya sesuatu untuk
dilaporkan kepada Ketua.
“Dengarkan
ini. Haruskah kukatakan, tetangga sebelah yang lucu datang untuk meminjam
obeng? Ahh... Tidak, apa tak ada ide lain?” ucap Yoo Na berpikir
“Ada
sesuatu yang aneh di rumah ini.” Kata Hyun Joong menujuk ke depan jendela
lantai atas.
“Dia
bukan manusia, 'kan?” ucap Yoo Na melihat hantu yang menganggu si pemilik
rumah.
Sanchez
menceritakan pada Chan Sung kalau meminjamkan keramik Dinasti Qing kepada Mi Ra
dan Sebenarnya meminta untuk meminjamkannya sesudah Mi Ra mengambilnya. Chan Sung terlihat
binggung, Sanchez menegaskan meminjamkannya kepada Mi Ra.
“Sesudah
dijual dan semua uangnya digunakan, maka kau tak akan mendapatkannya kembali. Aku
akan bantu mengambilnya.” Ucap Chan Sung
“Tak apa.
Jika dia tak bayar, maka aku akan mengambil gajinya. Kau tak bisa melakukannya,
tapi aku bisa.” Ucap Sanchez yakin
“Aku
seharusnya mengambil gajinya atas semua uang yang dia ambil dariku.” Kata Chan
Sung merasa menyesal
“Kau
bilang akan hanya berkerja sebentar di hotelmu saat ini.” Ucap Sanchez. Chan
Sung terlihat bingung karena sudah berubah pikiran.
“Ayah
Veronica baru-baru ini mengambil alih sebuah hotel di Sydney. Dua restoran
ayahku akan buka di sana. Ini Hotel bintang lima. Apa kau ingin bekerja di
sana?” ucap Sanchez
“Aku tak
punya niat untuk pindah dari hotel ini.” Tegas Chan Sung, Sanchez ingin
tahu Apa ada alasan khusus kenapa Chan
Sung harus tinggal di hotel Man Wool.
“Kau
memiliki latar belakang karir yang baik, dan suka pamer. Tapi ini hotel tanpa
nama bahkan tanpa kartu nama yang jelas. Kau selalu bekerja lembur di sana. Aku
pikir itu sangat aneh.” Ucap Sanchez
“Sanchez,
apa kau pikir aku akan bekerja di hotel biasa? Hotelku punya fasilitas yang
berkelas lalu Para tamu sangat istimewa. Kau bahkan tak dapat membayangkan
betapa istimewanya mereka.” Ucap Chan Sung
“Hanya
ada satu kekurangan. Dan itu adalah aku tak bisa membual soal itu.” Tegas Chan Sung
bangga. Sanchez menganguk mengerti.
“Aku
pikir kau bertahan bekerja di hotel jelek itu karena memiliki perasaan kepada
Jang Man Wool.” Ejek Sanchez. Chan Sung tersedak mendengarnya sambil mengeluh
dengan ucapan temanya.
Sanchez
pikir Chan Sung sudah bisa ketahuan, Chan Sung berkomentar Sanchez terlihat
seperti ramah tapi tak ramah, dan terlihat lambat tapi tajam. Sanchez
membenarkan kalau dirinya terlihat seperti pemilik tempat pizza.
“Tapi aku
seorang jutawan, 'kan? Veronica sekarang sepenuhnya mencintai pribadiku. Aku
akan memberimu lebih banyak soda.” Ejek Sanchez. Chan Sung hanya bisa mengeluh.
Saat itu
Mi Ra menelp, Chan Sung mengangkatnya langsung bertanya apakah menjual keramik
Sanchez dengan nada sinis. Mi Ra malah bertanya apakah ada kamar yang tersedia di
hotel Chan Sung saat ini. Chan Sung terlihat bingung
Yoo Na
mengambil gambar dari ponselnya dari jendela rumah, tapi mengeluh tak bisa
mengambil foto hantu dengan ponselnya. Ia mengarahkan pada Hyun Joong tapi tak
bisa mengambil foto dengan wajah sedih.
“Kau
bisa, jika kubuat diriku terlihat seperti yang kulakukan di sekolahmu. Meskipun
aku tak bisa melakukannya lama.”kata Hyun Joong
“ Ayo
Lakukan sekarang, buat dirimu terlihat.” Kata Yoo Na, Hyun Joong akhirnya bisa
menampakan di ponsel.
Yoo Na
senang melihat Hyun Joong bisa terlihat di layar dan akan mengambil foto
bersama Hyun Joong. Chan Sung tiba-tiba datang bertanya Apa yang mereka lakukan
di sini. Hyun Joong kaget melihat Chan Sung yang datang.
“Apa yang
kau lakukan di sini?” tanya Chan Sung. Yoo Na mengaku mengikuti pacarnya.
“Mi Ra? Kenapa?”
tanya Chan Sung binggung. Man Wool datang mengaku menyuruh mereka.
Akhirnya
keduanya berbicara di depan rumah. Chan Sung pikir Man Wool ingin mengirim hantu ke Mi Ra untuk menyiksanya.
Man Wool pikir kalau Chan Sung tak peduli Tapi sepertinya khawatir akan
melakukan sesuatu pada Mi Ra.
“Apa kau
datang untuk berjaga di rumah pacarmu?” ucap Man Wool. Chan Sung mengakuIni
bukan rumah Mi Ra tapi rumah seniornya.
“Mi Ra
tinggal bersamaku.” Akui Chan Sung, Mi Ra melotota kaget memastikan kalau yang
dimaksud Di rumah Sanchez.
“Jadi,
kalian hidup bersama.” Ucap Mi Ra kesal. Chan Sung ingin tahu Apa Mi Ra akan
terus mengikutinya dan harus tetap
berjaga.
“Aku hanya
ingin tahu betapa baiknya kehidupan yang dimilikinya.” Ucap Mi Ra kesal dan
berjalan pergi.
Chan Sung
menahannya bertanya mau kemana Man Wool sekarang,karena harus membawa hantu
itu. Man Wool pikir tak meletakkannya di sana dengan wajah kesal bahkan tak
tahu Chan Sung yang tinggal bersama Mi
Ra dalam satu rumah.
“Jika aku
tahu, maka aku akan melepaskan 108 hantu.” Ucap Man Wool kesal. Chan Sung pikir
ini tak penting.
“Artinya
ada hantu di rumah ini. Ayo bawa dia ke hotel.” Ucap Chan Sung, Man Wool tak
peduli dan akan pergi.
“Ketua...
ketua..” rengek Chan Sung memohon. Man Wol mengeluh kala Chan Sung hanya
memanggilku begitu menginginkan sesuatu darinya.
Chan Sung
akhirnya pergi ke rumah Tuan Han mengaku
mendengar dari Mi Ra Bahwa Tuan Han terus mendengar suara aneh dan
melihat hal aneh dan ingin tinggal di hotel untuk sementara waktu. Nyonya Han
menceritakan Orang tuanya memberikan
rumah yang mereka tinggali ini.
“Rumah
ini sudah tua sehingga bisa menjadi masalah apabila terjadi kebisingan.” Cerita
Nyonya Han.
“Aku sudah
menceritakan semuanya.” Kata Mi Ra menenangkan temanya. Chan Sung tahu
kalau Nyonya Han yang tak bisa tidur
sesudah pindah.
“Kami
bisa saja pergi ke hotelmu, tapi Kau tak harus datang.” Kata Mi Ra
“Aku
datang untuk melihat bagaimana keadaan para tamu. Kami tak menerima tamu biasa.”
Kata Chan Sung
“Apa itu
sebabnya atasanmu ikut?” tanya Mi Ra. Chan Sung membenarka kalau Mi Ra hanya
dapat datang ke hotel mereka saat mendapat undangan Man Wool.
Man Wool
melihat bingkai penghargaan dan foto keluarga lalu berkomentar kalau Ada banyak
dokter di keluarga Nyonya Han. Nyonya Han pikir Hotel Man Wool pasti dijalankan dengan semacam keanggotaan
dan mengaku hanya butuh hotel biasa.
“Lalu,
silakan kalau begitu.” Ucap Man Wool akan pergi, Chan Sung menahanya
“Ketua...
Kita harus membawa tamu ke hotel.” Kata Chan Sung. Man Wool pikir lebih baik
melupakan saja .
“Apa aku
harus mengurus hantu di rumah ini?” keluh Man Wool kesal. Chan Sung menegaskan
kalau ini adalah rumah dari teman, temanya.
“Aku tak
suka temanmu, aku tak suka kau yang adalah temannya.” Tegas Man Wool kesal
Tiba-tiba
terdengar suara dari lantai atas, Chan Sung memastikan apakah suara itu. Nyonya
Han kaget kalau Chan Sung bisa mendengarnya juga, lalu wajahnya bisa tenang
karena mereka itu tak gila. Mi Ra terihat kebingungan karena tak mendengar
apapun.
Chan Sung
dan Man Wool, memberitahu kalau mereka memiliki
layanan khusus di hotel jadi meminta agar memberikan layanan. Man Wool hanya
bisa menghela nafas melihat tingkah Chan Sung.
***
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar