PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 05 Agustus 2019

Sinopsis Hotel Del Luna Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Di langit saat kerajaan joseon, semua orang menerbangkan lampion seperti menginginkan pengharapan. Saat itu Putri dan Cheong Myung berdiri bersama melihat lampion terbang di langit dan terlihat sangat indah. Keduanya saling menatap seperti saling jatuh cinta.
Man Wool datang dengan pedangnya langsung membunuh semua pengawal di kastil. Putri menunggu di dalam kamar seperti siap menikmati malam pertama, saat pintu terbuka wajahnya langsung tersenyum karena berpikir Cheong Myung yang datang.
“Kau terlihat bahagia, Tuan Putri” ucap Man Wool menyindir, Putri bertanya balik kenapa Man Wool ada di kastilnya.
“Memangnya Kenapa menurutmu? Apa Kau pikir aku datang untuk memberi selamat atas pernikahanmu? Seharusnya aku tak menunjukkan belas kasih padamu saat itu. Senyum lebar yang di wajahmu tadi sangat indah.” Ucap Man Wool mengancam dengan pedangnya.
“Sangat disesalkan. Mempelai pria tak akan pernah melihatnya lagi. Sebagai gantinya, aku akan menggantikanmu. Meski tak tahu akan terlihat indah.” Ucap Man Wool dan langsung menusuknya dengan pedang. 



Man Wool mengingat semua kenangan buruk dengan Putri yang menikah dengan Cheong Myung. Saat itu Mi Ra berjalan dengan wajah tersenyum memanggil Chan Sung. Chan Sung pun membalas panggilan Mi Ra, wajah Man Wool terlihat makin marah.
“Dia temanku. Entah bagaimana dia tahu aku ada di sini.” Ucap Chan Sung.
“Koo Chan Sung,  Kau memanggilnya ke sini.” Kata Man Wol dengan taapan sinis. Chan Sung meminta maaf karena membuat Man Wool tak nyaman.
“Ini sebabnya kau datang. Sejak dari awal, mereka tak berniat membiarkanku.” Ucap Man Wool terlihat sangat marah.
“Jang Man Wool. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Chan Sung kebingungan. Man Wool menatap Mi Ra yang berjalan ke arah Chan Sung.
“Dia tersenyum lagi tepat di depanku.” Kata Man Wool lalu memberikan kekuatan angin dari matanya.
Mi Ra kebingungan tiba-tiba ada angin yang menerpa ke arahnya, lalu terjatuh ke dalam air. Chan Sung menatap binggung, Man Wool menyuruh Chan Sung agar melindungi Mi Ra dan itu menjadi urusannya. Chan Sung pun akhirnya berlari menyelamatkan Mi Ra.
Ia melempar tali agar Mi Ra bisa meraihnya. Mi Ra pun bisa meraih tali yang dilempar Chan Sung padanya. Chan Sung mencari sosok Man Wool tapi Man Wool sudah menghilang. Mi Ra memanggil Chan Sung agar bisa membantunya. Chan Sung pun mengulurkan tangan. 


Chan Sung mengemudikan mobilnya lalu berhenti disebuah minimarket, memberikan Mi Ra handuk untuk mengeringkan rambutnya. Mi Ra mengucapkan terimakasih lalu mengaku memang datang untuk menghalanginya  tapi tak tahu pada akhirnya akan seperti ini.
“Kau Minumlah ini... Tadi kau minum air laut. Ini akan segar.” Kata Chan Sung memberikan minum.
“Apa itu yang namanya Jang Man Wool? Bosmu. Apa dia pergi gara-gara aku?” tanya Mi Ra
“Apa kau tahu dia?” tanya Chan Sung heran, Mi Ra mengaku belum pernah menjumpainya.
“Kenapa? Apa Katanya dia mengenalku? Apa aku berjumpa di rumah sakit? Pokoknya, aku pasti merepotkan tapi Itu sama sekali tak disengaja. Angin berhembus tiba-tiba seolah seseorang mendorongku. Ini Sangat menakutkan.” Cerita Mi Ra.
“Apa dia benar-benar mendorongmu?” tanya Chan Sung lalu mengingat saat Man Wool menatap Mi Ra penuh kebencian lalu angin berhembus mendorong Mi Ra sampai terjatuh ke laut.
“Tak ada yang berjalan sesuai inginku. Ini pasti semacam kutukan. Haruskah aku pergi menemui seorang dukun?” keluh Mi Ra
“Kau harus menaburkan garam. Kau harus menyucikan dirimu saat arwah jahat mengganggumu. Jangan terjaga sampai larut malam, dan jangan pergi sendirian.” Pesan Chan Sung dengan wajah khawatir
“Sekarang kau bicara seperti nenekku. Dia selalu bilang aku harus berhati-hati setiap waktu Karena karma buruk dari kehidupan masa laluku. Jadi Dia memberiku gelang ini dan Dia bilang akan melindungiku.” Cerita Mi Ra
“Apa Kau masih memakai gelang itu?” tanya Chan Sung, Mi Ra pikir Chan Sung tak mengingatnya.
“Chan Sung, sepertinya arwah jahat mengikutiku berkeliaran. Jadi Tetap bersamaku di malam hari.” Rengek Mi Ra
“Aku harus bekerja di malam hari. Jadi Aku memanggilkan taksi untukmu, pulanglah sesudah tiba.” Ucap Chan Sung.
Mi Ra mengaku Dompetku hilang. Chan Sung mengatakan akan membayar taksi lebih dulu dan akan menambahkan pada pinjaman yang harus dibayakan. Ia menegaskan kalau Jangan lupa hutangnya karean bahkan lebih menakutkan daripada hantu.
Chan Sung terdiam dengan wajah khawatir mengingat yang dikatakan Man Wool “Chan Sung.. Kau memanggilnya ke sini. Ini sebabnya kau datang.” Lalu memikirkan kedaaan Man Wool apakah baik-baik saja. 

Man Wool sudah ada dalam bus membawa tas milik Mi Ra, Ia melihat dompet dan melihat ID Card dengan nama Mi Ra, lau menemukan sebuah foto dalam dompet, terlihat seperti Mi Ra memiliki keluarga yang bahagia di taman hiburan.
Ia melihat ponsel milik Mi Ra, dan membuka folder foto dan teringat yang dikatakan Sanchez sebelumnya “Mantan pacarnya dari AS tiba lebih awal.” Ia menemukan foto Mi Ra yang merangkul lengan Chan Sung, terlihat seperti pasangan.
“Sungguh suatu takdir yang kejam. Cukup, jangan terus begini.” Ucap Man Woo kesal menghapus foto mereka berdua lalu membuang tas Mi Ra. 

Saat akan tidur, Man Wol tiba-tiba berteriak “Berapa lama lagi kalian akan terus begini? Aku lagi banyak pikiran.” Saat itu di dalam bus terlihat tak banyak orang. Man Wool mengeluh tarian konyol itu sungguh membuatnya jengkel. Dan terlihat para hantu ahjussi dan Ahjumma sedang menari dalam bus.
“Cukup hentikan.” Teriak Man Wool akhirnya dengan kekuatan mengubah frekuensi Radio dengan saluran berita. Semua hantu pun berhenti menari.
“Kalian bisa istirahat dan mulai menari lagi sesudah aku turun.” Ucap Man Wool
 “Berita selanjutnya. Park Heung Ja, orang tertua yang masih hidup di negara ini... Beliau.. satu-satunya manusia yang hidup di negara ini yang lahir pada abad ke-19. Park Heung Ja hidup sampai berusia 120 dan menjalani kehidupan bahagia bersama anak-anak dan cucunya, selalu memberikan kata-kata bijak positif dengan senyum di wajahnya. Beliau menjalani kehidupan yang hebat dan meninggal tanpa penyesalan.”

Di depan rumah duka, Nyonya Park akan siap naik mobil kesurga, Malaikat mengatakan Hidup Nyonya Park beruntung selama lebih dari seabad, sehingga dapat pergi tanpa penyesalan. Nyonya Park akan masuk mobil tiba-tiba Man Wool datang.
“Apa Kau akan pergi seperti ini? Istri cucumu akan segera melahirkan. Tunggu beberapa bulan, dan kau bisa bertemu dengan cicitmu.” Kata Man Wool
“Dia hidup selama 120 tahun. Dia suda punya 8 anak dan 24 cucu. Sungguh serakah demi tinggal hanya untuk bertemu cicitnya.” Kata Malaikat.
“Cicit buyutmu akan sangat menggemaskan. Kau akan sangat sedih jika tak bisa bertemu bayi ini.” Ucap Man Wool terus mengoda.
“Aku bilang, dia hidup selama 120 tahun.. Tak perlu bersedih.” Ucap Malaikat. Nyonya Park akhirnya berubah pikiran kembali masuk ke dalam rumah duka. 

“Kenapa menghentikan arwah yang siap untuk beristirahat dengan tenang?” ucap Malaikat terlihat marah
“Apa Aku menghentikannya? Tidak, cicit buyutnya.” Kata Man Wool merasa tak bersalah.
“Dia telah menyaksikan tiga abad dan mengalami segala hal yang mungkin dialami manusia dalam satu kehidupan. Dan gara-gara kau, arwah istimewa itu akan berkeliaran di Alam Dunia sekarang.” Keluh Malaikat.
“Mereka tak akan membiarkan arwah istimewa seperti itu berkeliaran di Alam Dunia. Coba Lihat, wanita usil itu sudah tiba.” Ucap Man Wool melihat Ma Go datang membawakan sebuah bunga pada Nyonya Park. 



Man Wool duduk bertopang dagu dengan wajah cemberut, Ma Go membawa banyak makan dengan bangga kalau Anak-anak Nyonya Park adalah koki yang hebat jadi membuat makanan lezat bahkan untuk pemakamannya dan menyuruh Man Wool aga mencobanya.
“Aku bisa langsung tahu bahwa itu dari pemesanan. Jika kau harus memasak sendiri untuk pemakaman, maka keluargamu tak akan pernah damai.” Komentar Man Wool
“Sepertinya moto keluarganya adalah mengambil jalan yang mudah. Inilah sebabnya keluarganya sangat bahagia. Apa kau menghentikan perjalanan arwah ke Alam Baka hanya untuk menjumpaiku?” kata Ma Go
“Aku sedikit menyesalinya... Dia terlalu jauh. Seharusnya aku langsung mendatanginya... Kepada Song Hwa... Tidak, dalam hidup ini, dia adalah Lee Mi Ra.” Ucap Man Wool sinis
“Selagi waktumu berhenti, dia kembali ke kehidupan ini sebagai manusia sesudah menjalani banyak kehidupan. Kau menjumpainya karena hubungan dalam kehidupan sebelumnya. Biarkanlah saja dia.” Saran Ma Go
“Bagaimana bisa kubiarkan dia?” kata Man Wool penuh rasa dendam.
“Bagimu, mungkin dia adalah sasaran dendam yang belum terselesaikan. Baginya, kau adalah bagian dari kehidupan sebelumnya yang tak diingatnya.” Tegas Ma Go
“Kau ingin aku membiarkannya. Itu sebabnya kau membuatku berjumpa dengannya melalui Chan Sung.” Kata Man Wool sinis
“Jangan pernah membahayakan gadis itu.” Pesan Ma Go. Man Woo tahu kalau Hanya dengan begitu, ia akan meninggalkan dunia ini dengan dama seperti yang Dewa inginkan.
“Untuk memberimu bantuan, aku akan kembali ke hotel tanpa menimbulkan masalah dan tinggal di sana.” Kata Man Wool lalu berjalan pergi mendekati malaikat.
“Turunkan aku di jalan Atau kau bisa membawaku ke Sungai Sanzu.” Kata Man Wool akan naik mobil menuju ke surga. Malaikat terlihat binggung, tapi menatap Ma Go dan Ma Go menganguk memperbolehkan.
“Dia akan datang juga?”tanya Man Wool. Mo Go hanya diam saja. Akhirnya Man Wool masuk mobil dengan wajah penuh amarah
“ Supaya bunga mekar, dia perlu merasakan angin dan menghadapi hujan juga.” Ucap Ma Go menatap sedih. 



Chan Sung kembali ke hotel bertanya apakah mereka tahu keberadan Man Wool sekarang. Nyonya Choi memberitahu Man Wool belum kembali dan bertanya balik Apa ada masalah dengan perjalanan mereka. Chan Sung menceritakan Man Wol Tiba-tiba marah, lalu menghilang.
“Jika suasana Nyonya Jang mendadak berubah itu sudah tak mengherankan. Itu terjadi setiap saat.” Ucap Tuan Kim
“Saat marah, biasanya dia pergi berbelanja atau ke restoran. Dia mungkin di department store atau di restoran terkenal sekarang” kata Nyonya Choi yakin
“Dia tak mungkin melakukan itu karena kartu kreditnya mencapai batas.” Kata Chan Sung
“Maka, dia pasti marah. Aku harus menjauh darinya.” Kata Tuan Kim , Man Wool bertanya Saat marah, apa Man Wool menghilang dan tak kembali ke hotel
“Itu belum pernah terjadi. Nyonya Jang pasti kembali ke hotel. Tidak peduli seberapa jauh dia kabur, maka hotel akan mengejarnya.” Kata Tuan Kim
“Hotel akan mengejarnya?!! Apa ada rahasia hotel yang masih belum kuketahui?” kata Chan Sung penasaran. Tuan Kim melirik Nyonya Choi dengan wajah binggung.
“Jika Ketua tak memberitahumu, kau tak...” kata Tuan Kim yang langsung disela oleh Chan Sung
“Apa Aku tak harus tahu? Aku di sini bukan untuk tinggal sementara lagi. Jika semua staf hotel tahu, maka aku juga harus tahu. Dia harus tinggal di hotel ini, katamu itu adalah hukuman. Apa hukumannya mengikuti meskipun dia kabur?” ucap Chan Sung
“Benar... Jang Man Wool tak pernah bisa meninggalkan hotel ini.” Kata Tuan  Kim 



Man Wool hanya berdiam diri depan terowongan sendirian, wajahnya terlihat sedih dan akhirnya berbalik arah ke hotel.
“Dia tak bisa pergi ke Alam Baka Dan dia juga tak bisa hidup di dunia ini. Pada awalnya, sepertinya dia pernah mencoba untuk kabur Tapi tak pernah berhasil. Jang Man Wool adalah Pohon Bulan. Energi Pohon Bulan menciptakan ruang ini.”
Man Wool sudah ada di dalam hotel mulai dari jaman kerjaan, penjajahan sampai zaman modern menjadi pemilik Hotel Del Luna dengan pohon yang ada di dalam hotel. 

“Ke mana pun dia pergi, Pohon Bulan akan meletakkan akarnya di sana. Dan di sana berdiri Sanggarloka Bulan. Saat dia jauh dari hotel selama lebih dari satu hari, Pohon Bulan mengikutinya ke tempat dia berada. Itu sebabnya dia pasti kembali. Dia takkan bisa kabur.”
Man Wool keluar dari lift dengan tatapan kosong, dilantai atas Chan Sung menatap sedih setelah mendengar cerita tentang Man Wool.
***
Flash Back
“Itu berarti dia terikat di hotel ini. Kenapa dia terikat di sini, dan tak bisa pergi?” tanya Chan Sung.
“Aku dengar, dia hampir menjadi arwah jahat, tapi Ma Go membawanya ke sini dan mengikatnya di tempat ini.” Kata Tuan Kim
“Kau sudah melihat apa yang terjadi kepada arwah pendendam yang melukai manusia dalam kehidupan ini. Bagi Jang Man Weol, ini mungkin penjara, tapi juga pagar. Jadi Aman baginya untuk tinggal di sini.” Ucap Nyonya Choi.
Chan Sung menatap Man Wool yang akhirnya masuk ruangan. 


Mi Ra pergi ke terminal mengambil tasnya sambil mengucapkan Terima kasih. Sopir berpikir Mi Ra beruntung karena  Tak ada yang mengambil tasnya.  Mi Ra menerima tasnya bertanya-tanya Bagaimana bisa ada di bus, lalu memeriksa tasnya.
“Fotoku tak ada.” Ucap Mi Ra binggung karena yang hilang malah foto bukan uangnya. 

Man Wool melihat foto keluarga Mi Ra dan itu ada di  Taman Hiburan. Ia pikir kalau Kelihatannya Lee Mi Ra bahagia. Saat itu terdengar suara seseorang yang datang, wajah Man Wool bahagia berpikir Chan Sung yang datang lalu bergegas keluar ruangan.
“Manager menyuruhku untuk menyiapkan ini. Dia cukup khawatir saat kau tak kembali sesudah menghilang tanpa kata.” Ucap Nyonya Choi datang dengan sebotol sampanye.
“Aku menjumpai seseorang, jadi perlu waktu untuk berpikir.” Kata Man Wool dengan menahan wajah kecewa.
“Saat dia khawatir, kuceritakan alasan kau tak punya pilihan selain kembali ke hotel.” Akui Nyonya Choi
“Begitukan? Lalu Di mana Ku Chan Sung sekarang?” tanya Man Wool 


Chan Sung sedang ada diatap menatap bulan, Man Wool datang langsung bertanya Apa dia baik-baik saja, dengan nada sinis. Chan Sung hanya menatapnya, Man Wool mengaku kalau teman Chan Sung kalau ia menjatuhkannya ke dalam air.
“Apa dia tenggelam?” tanya Man Wool. Chan Sung memberitahu Mi Ra  baik-baik saja.
“Sayang sekali... Tapi Kenapa kau tak bertanya padaku, kenapa aku menjatuhkannya dan apa yang kulihat di wajahnya? Kau harus bertanya jutaan pertanyaan, memarahi, dan menghentikanku.” Ucap Man Wool kesal melihat sikap Chan Sung seperti tak peduli. 

“Jika kucoba menghentikanmu, apa itu akan berhasil? Aku benar-benar tak tahu. Kau sebut dirimu orang jahat Dan melihat bagaimana kau terjebak di sini selama lebih dari 1.000 tahun, sepertinya itu bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng.” Ucap Chan Sung
“Saat kulihat kau dalam mimpiku, kau hanyalah sedang jatuh cinta. Jadi, apa yang kau lakukan tadi?” kata Chan Sung marah. Man Wool terlihat bingung.
“Kemana kau pergi sesudah menelantarkanku? Tak ada yang bisa kau lakukan dengan kartu kreditmu.” Ucap Chan Sung
“Aku tak membutuhkanmu atau kartu kreditku untuk bersenang-senang. Aku menghadiri pesta dansa dan makan makanan enak di pesta.” Akui Man Wool berbohong. 

Chan Sung tak percaya Man Wool pergi ke  Pesta dansa. Man Wool menceritakan kalaumenari dengan mereka yang punya kapal pesiar. Chan Sung tak terima Man Wool pergi ke sana sendirian padahal bisa mengajaknya.
“Jika kau ada di sana, sepertinya akan bagus.” Komentar Man Wool sinis
“Kedepannya, apa pun yang menghibur, kita akan lakukan bersama. Selalu lebih bagus berbagi pengalaman menyenangkan. Pemandangannya jauh lebih baik sekarang karena aku memiliki teman.” Ucap Chan Sung. Man Wool menatap Chan Sung tak percaya.
“Apa pun yang akan kau lakukan, jangan lupakan. Aku tak peduli jika tempat ini adalah penjara atau pagar untukmu. Aku akan... berada di sini bersamamu.” Tegas Chan Sung lalu berjalan pergi. Man Wool terdiam wajahnya sedikit tersenyum. 



Di sebuah rumah, sebuah piringan hitam menyala dan memutar lagu. Seorang pria keluar kamar dengan wajah kesal mematikan piringan hitam dengan mematahkanya berkeping-keping. Saat itu piringan hitam kembali menyala, seorang hantu keluar.
“Dokter, sedang turun hujan. Aku selalu senang setiap kali hujan karena aku akan bersamamu.” Ucap Hantu,
“Aku bukan doktermu.” Tegas si pria. Hantu itu meminta agar tetap bersamanya  sampai lagu berakhir.
Si pria seperti merasakan suara dari piringan hitam hanya bisa terdiam, istrinya keluar dari kamar memanggil sang suami, sampai akhirnya sang suami jatuh pingsan. 


Chan Sung akhirnya pulang, Sanchez menyapa Chan Sung yang baru pulang pagi hari. Chan Sung binggung melihat ada koper diruang tamu, Shancze pikir Chan Sung yang bilang dia harus tinggal bersama. Chan Sung bingung siapa yang dimaksud.
“Aku” ucap Mi Ra keluar dari kamar mandi sambil mengosok gigi. Chan Sung bingung bertanay Apa yang dilakukan Mi Ra di sini.
“Aku takut sendirian...Kau tak tahu apa yang terjadi padaku.” Ucap Mi Ra. Chan Sung ingin tahu Apa yang terjadi
“Aku menemukan dompetku yang hilang di bus ekspres padahal aku tak pernah menaikinya.” Ucap Mi Ra
“Tunggu Sebentar... Apa Artinya si Tas naik bus itu sendiri?” kata Sanchez ketakutan. Mi Ra pun ikut ketakutan.
“Hentikan, kalian berdua. Saat di rumah, aku ingin istirahat dari yang berbau supernatural.” Keluh Chan Sung sudah tahu pasti ada campur tangan Man Wool
“Tapi ini tak bisa dijelaskan secara ilmiah.” Kata Mi Ra. Chan Sung menyakinkan kalau Seseorang pasti sudah mengambil dompet Mi Ra dan meninggalkannya di bus. Sanchez setuju
“Apa kau tak kehilangan sesuatu? Uang atau kartu kredit?” tanya Chan Sung
“Aku tak pernah membawanya. Makanya itu, pinjami aku uang? Sanchez..” rengek Mi Ra. Sanchez memilih pergi, Mi Ra pun mengejarnya.
“Aku akan membiarkan dia tinggal di sini untuk sementara.” Kata Chan Sung pasrah. 



Hyun Joong berjalan di lorong dengan Man Wool bertanya apakah membuka taman hiburan hotel lagi. Man Wool membenarkan karena seseorang tampaknya memiliki beberapa kenangan indah dari taman hiburan.
“Siapa pun itu, dia akan bersenang-senang di sini.” Kata Man Wool masuk ke taman hiburan.
“Jadi, kapan tamu itu akan tiba?” tanya Hyun Joong. Man Wool mengatakan  akan segera mengundangnya.
“jadi Bawa dia dengan hati-hati.” Pesan Man Wool. Hyun Joong menganguk mengerti.
“Jadi, ke mana kau mengirim Tuan Kim dan Nyonya Choi?” tanya Hyun Joong, Man Wool mengatakan Untuk mencari tanah.


Nyonya Choi dan Tuan Kim pergi ke sebuah tempat, terlihat tanah yang luas tapi itu adalah lapangan bola didepan sebuah sekolah. Tuan Kim pikir  Di sini menakutkan dan penuh dengan energi negatif, Tak ada bangunan di jalan juga jadi suka tempat ini.
“Tak ada pusat perbelanjaan atau restoran dalam 15 menit berkendara. Ketua tak akan menyukainya. Ayo pergi... dan pergi ke gedung sauna di sebelah.” Ucap Nyonya Choi
“Kenapa tiba-tiba mencari untuk membeli tanah? Kelihatannya, dia hampir tak dapat melunasi tagihan kartu kreditnya.” Kata Tuan Kim
“Dia harus menjual tanah yang dimilikinya.” Ucap Nyonya Choi. Tuan Kim tak yakin karena menurutnya Man Wool menyukai tempat itu.
“Sebuah department store dan restoran naengmyeon berada dalam jarak berjalan kaki. Mungkin karena Chan Sung terlalu ketat dengan uang, dan itu mungkin memicu minat mendadak untuk menjual tempat itu.” Kata Tuan Kim
“Dia memilih tempat itu sesudah banyak pertimbangan. Jadi Tak mungkin dia menjual tempat itu. Ayo pergi.”kata Nyonya Choi lalu meminta GPS menunjuk jalan ke Sauna Eunseong.
“Kau sangat cepat menguasai perangkat fitur baru.” Ejek Tuan Kim, Nyonya Choi memberitahu kalau Tuan Kim  bisa menguasainya sesudah mengklik di sana-sini.
“Ini sulit karena aku dari Dinasti Joseon.” Ucap Tuan Kim membela, Nyonya Kim menegaskan kalau ia juga sama
“Kau harus memperbaiki cara bicaramu terlebih dahulu. Sampai kapan kau akan menggunakan frasa kuno?” keluh Nyonya Choi. Tuan Kim berjanji  akan coba melakukannya.
Nyonya Choi sudah bergegas pergi, Tuan Kim meminta agar menunggu tapi tiba-tiba melihat hantu dida lam sekolah, lalu mengucapkan Terima kasih untuk turnya dan akan menghubungimu sesudah berbicara dengan bos mereka.



Yoo Na sedang makan dengan Hyun Joong, membahas Hotel akan membuka taman hiburan. Hyun Joon memberitahu kalau Yoo Na harus memeriksanya. Yoo Na pkir Akan menyenangkan pergi ke sana bersama pacarnya sambil menatap Hyun Joong.
“Apa kau punya pacar?” tanya Hyun Joong dengan nada mengejek, Yoo Na menceritakan Dari rumor yang didengar kalau  punya satu di tiap sekolah.
“Ah.... Kau punya.. Baguslah. Kau punya teman sekarang, jadi teruslah belajar, dan datang ke kelas tepat waktu.” Pesan Hyun Joong
“Sudahlah! Apa dengan aku pergi bersekolah tak akan memjadi bodoh?” keluh Yoo Na kesal langsung mengambil sandwich dari tangan Hyun Joong.
“Apa salahnya menyuruhmu belajar giat di sekolah? Alangkah bagusnya belajar giat dan menjadi dokter keren seperti pacar manager” kata Hyun Joong menatap Mi Ra sedang mengantri
“Ketua bilang kepadaku untuk mengawasinya Dan juga untuk mencari tahu apa yang dipikirkan orang tentangnya.” Ucap Yoo Na menatap Mi Ra
Mi Ra memesan Sandwich denan meminta banyak bawang. Yoo Na bisa mendengar Mi Ra yang suka bawang lalu menuliskan dalam bahasa inggris. Hyun Joong mengejek kalau Yoo Na salah menulis. Akhirnya Yoo Na dengan kesal menuliskan dengan bahasa korea.
“Kau pintar, Tuan” ejek Yoo Na kesal. Hyun Joong pikir Man Wool lebih baik dari yang dikira.
“Dia juga perhatian kepada orang terdekat manager” kata Hyun Joong
“Apa kau benar-benar berpikir dia baik? Bisakah kau bersikap baik pada pacarku?” ucap Yoo Na
“Kenapa? Apa pacarmu jahat?” tanya Hyun Joong polos. Yoo Na membenarkan.
“Pacarku sangat kejam dan benar-benar bodoh.” Ucap Yoo Na kesal. 




Mi Ra berjalan dengan temanya membahas keadaan Tuan Han. Temanya mengaku tidak dan membuatnya takut sampai mati setiap malam, bahkan Kemarin bernyanyi di ruang kerjanya. Mi Ra terlihat binggung lalu masuk ke dalam rumah, Yoo Na dan Hyun Joong diam-diam mengikutinya.
“Apa Kau ingin masuk?” tanya Hyun Joong, Yoo Na mengangguk karena akan punya sesuatu untuk dilaporkan kepada Ketua.
“Dengarkan ini. Haruskah kukatakan, tetangga sebelah yang lucu datang untuk meminjam obeng? Ahh... Tidak, apa tak ada ide lain?” ucap Yoo Na berpikir
“Ada sesuatu yang aneh di rumah ini.” Kata Hyun Joong menujuk ke depan jendela lantai atas.
“Dia bukan manusia, 'kan?” ucap Yoo Na melihat hantu yang menganggu si pemilik rumah. 


Sanchez menceritakan pada Chan Sung kalau meminjamkan keramik Dinasti Qing kepada Mi Ra dan Sebenarnya meminta untuk meminjamkannya sesudah  Mi Ra mengambilnya. Chan Sung terlihat binggung, Sanchez menegaskan meminjamkannya kepada Mi Ra.
“Sesudah dijual dan semua uangnya digunakan, maka kau tak akan mendapatkannya kembali. Aku akan bantu mengambilnya.” Ucap Chan Sung
“Tak apa. Jika dia tak bayar, maka aku akan mengambil gajinya. Kau tak bisa melakukannya, tapi aku bisa.” Ucap Sanchez yakin
“Aku seharusnya mengambil gajinya atas semua uang yang dia ambil dariku.” Kata Chan Sung merasa menyesal
“Kau bilang akan hanya berkerja sebentar di hotelmu saat ini.” Ucap Sanchez. Chan Sung terlihat bingung karena sudah berubah pikiran.
“Ayah Veronica baru-baru ini mengambil alih sebuah hotel di Sydney. Dua restoran ayahku akan buka di sana. Ini Hotel bintang lima. Apa kau ingin bekerja di sana?” ucap Sanchez
“Aku tak punya niat untuk pindah dari hotel ini.” Tegas Chan Sung, Sanchez ingin tahu  Apa ada alasan khusus kenapa Chan Sung  harus tinggal di hotel Man Wool.
“Kau memiliki latar belakang karir yang baik, dan suka pamer. Tapi ini hotel tanpa nama bahkan tanpa kartu nama yang jelas. Kau selalu bekerja lembur di sana. Aku pikir itu sangat aneh.” Ucap Sanchez
“Sanchez, apa kau pikir aku akan bekerja di hotel biasa? Hotelku punya fasilitas yang berkelas lalu Para tamu sangat istimewa. Kau bahkan tak dapat membayangkan betapa istimewanya mereka.” Ucap Chan Sung
“Hanya ada satu kekurangan. Dan itu adalah aku tak bisa membual soal itu.” Tegas Chan Sung bangga. Sanchez menganguk mengerti.
“Aku pikir kau bertahan bekerja di hotel jelek itu karena memiliki perasaan kepada Jang Man Wool.” Ejek Sanchez. Chan Sung tersedak mendengarnya sambil mengeluh dengan ucapan temanya.
Sanchez pikir Chan Sung sudah bisa ketahuan, Chan Sung berkomentar Sanchez terlihat seperti ramah tapi tak ramah, dan terlihat lambat tapi tajam. Sanchez membenarkan kalau dirinya terlihat seperti pemilik tempat pizza.
“Tapi aku seorang jutawan, 'kan? Veronica sekarang sepenuhnya mencintai pribadiku. Aku akan memberimu lebih banyak soda.” Ejek Sanchez. Chan Sung hanya bisa mengeluh.
Saat itu Mi Ra menelp, Chan Sung mengangkatnya langsung bertanya apakah menjual keramik Sanchez dengan nada sinis. Mi Ra malah bertanya apakah ada kamar yang tersedia di hotel Chan Sung saat ini. Chan Sung terlihat bingung 




Yoo Na mengambil gambar dari ponselnya dari jendela rumah, tapi mengeluh tak bisa mengambil foto hantu dengan ponselnya. Ia mengarahkan pada Hyun Joong tapi tak bisa mengambil foto dengan wajah sedih.
“Kau bisa, jika kubuat diriku terlihat seperti yang kulakukan di sekolahmu. Meskipun aku tak bisa melakukannya lama.”kata Hyun Joong 
“ Ayo Lakukan sekarang, buat dirimu terlihat.” Kata Yoo Na, Hyun Joong akhirnya bisa menampakan di ponsel.
Yoo Na senang melihat Hyun Joong bisa terlihat di layar dan akan mengambil foto bersama Hyun Joong. Chan Sung tiba-tiba datang bertanya Apa yang mereka lakukan di sini. Hyun Joong kaget melihat Chan Sung yang datang.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Chan Sung. Yoo Na mengaku mengikuti pacarnya.
“Mi Ra? Kenapa?” tanya Chan Sung binggung. Man Wool datang mengaku menyuruh mereka.


Akhirnya keduanya berbicara di depan rumah. Chan Sung pikir Man Wool  ingin mengirim hantu ke Mi Ra untuk menyiksanya. Man Wool pikir kalau Chan Sung tak peduli Tapi sepertinya khawatir akan melakukan sesuatu pada Mi Ra.
“Apa kau datang untuk berjaga di rumah pacarmu?” ucap Man Wool. Chan Sung mengakuIni bukan rumah Mi Ra tapi rumah seniornya.
“Mi Ra tinggal bersamaku.” Akui Chan Sung, Mi Ra melotota kaget memastikan kalau yang dimaksud Di rumah Sanchez.
“Jadi, kalian hidup bersama.” Ucap Mi Ra kesal. Chan Sung ingin tahu Apa Mi Ra akan terus mengikutinya dan  harus tetap berjaga.
“Aku hanya ingin tahu betapa baiknya kehidupan yang dimilikinya.” Ucap Mi Ra kesal dan berjalan pergi.
Chan Sung menahannya bertanya mau kemana Man Wool sekarang,karena harus membawa hantu itu. Man Wool pikir tak meletakkannya di sana dengan wajah kesal bahkan tak tahu Chan Sung yang  tinggal bersama Mi Ra dalam satu rumah.
“Jika aku tahu, maka aku akan melepaskan 108 hantu.” Ucap Man Wool kesal. Chan Sung pikir ini tak penting.
“Artinya ada hantu di rumah ini. Ayo bawa dia ke hotel.” Ucap Chan Sung, Man Wool tak peduli dan akan pergi.
“Ketua... ketua..” rengek Chan Sung memohon. Man Wol mengeluh kala Chan Sung hanya memanggilku begitu menginginkan sesuatu darinya. 



Chan Sung akhirnya pergi ke rumah Tuan Han mengaku  mendengar dari Mi Ra Bahwa Tuan Han terus mendengar suara aneh dan melihat hal aneh dan ingin tinggal di hotel untuk sementara waktu. Nyonya Han menceritakan  Orang tuanya memberikan rumah yang mereka tinggali ini.
“Rumah ini sudah tua sehingga bisa menjadi masalah apabila terjadi kebisingan.” Cerita Nyonya Han.
“Aku sudah menceritakan semuanya.” Kata Mi Ra menenangkan temanya. Chan Sung tahu kalau  Nyonya Han yang tak bisa tidur sesudah pindah.
“Kami bisa saja pergi ke hotelmu, tapi Kau tak harus datang.” Kata Mi Ra
“Aku datang untuk melihat bagaimana keadaan para tamu. Kami tak menerima tamu biasa.” Kata Chan Sung
“Apa itu sebabnya atasanmu ikut?” tanya Mi Ra. Chan Sung membenarka kalau Mi Ra hanya dapat datang ke hotel mereka saat mendapat undangan Man Wool. 

Man Wool melihat bingkai penghargaan dan foto keluarga lalu berkomentar kalau Ada banyak dokter di keluarga Nyonya Han. Nyonya Han pikir Hotel Man Wool  pasti dijalankan dengan semacam keanggotaan dan mengaku hanya butuh hotel biasa.
“Lalu, silakan kalau begitu.” Ucap Man Wool akan pergi, Chan Sung menahanya
“Ketua... Kita harus membawa tamu ke hotel.” Kata Chan Sung. Man Wool pikir lebih baik melupakan saja .
“Apa aku harus mengurus hantu di rumah ini?” keluh Man Wool kesal. Chan Sung menegaskan kalau ini adalah rumah dari teman, temanya.
“Aku tak suka temanmu, aku tak suka kau yang adalah temannya.” Tegas Man Wool kesal
Tiba-tiba terdengar suara dari lantai atas, Chan Sung memastikan apakah suara itu. Nyonya Han kaget kalau Chan Sung bisa mendengarnya juga, lalu wajahnya bisa tenang karena mereka itu tak gila. Mi Ra terihat kebingungan karena tak mendengar apapun.
Chan Sung dan Man Wool, memberitahu kalau mereka  memiliki layanan khusus di hotel jadi meminta agar memberikan layanan. Man Wool hanya bisa menghela nafas melihat tingkah Chan Sung.
***
Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar