PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jung Kook
yang kaget bersembunyi dibalik pohon, Sementara Nyonya Yoo berbicara dengan Mi
Young membenarkan kalau baru saja dari sana. Mi Young mengaku juga ingin
membeli gedung dan menyukai gedung itu lalu bertanya Apa kalian sudah meneken
kontraknya?
“Kami
akan meneken kontraknya dua hari lagi.” Ucap Tuan Han. Mi Young mengerti kalau Dua
hari dari sekarang.
“Benar...
Kurasa kalian akan bertemu di kantor makelar karena mereka juga harus membubuhkan
cap” ucap Mi Young. Tuan Han membenarkan.
“Itu
gedungnya, bukan? Gedung lima lantai itu.” Kata Mi Young memastikan. Tuan Ha
membenarkan.
“Omong-omong,
baiklah... Kurasa aku harus mencari gedung lain. Aku menyukai lokasi dan
semuanya. Sayang sekali. Intinya, terima kasih. Hati-hati di jalan.” Kata Mi
Young berpura-pura.
Jung Kook
terus bersembunyi sampai akhirnya menelp Mi Young yang sudah ada diseberang
jalan menanyakan keberadaanya. Mi Young menagku sedang keluar sebentar di dekat
kantor. Jung Kook ingin tahu di dekat kantor sebelah mana.
“Aku ada
di sebuah kafe. Lalu Kau?” tanya Mi Young. Jung Kook mengaku sedang sibuk dan sedan bekerja di luar kantor.
“Sungguh?
Aku juga sibuk... Kau bahkan kurang sehat. Santai saja.” Kata Jung Kook
“Baik.
Omong-omong, aku harus kembali. Kutelepon lagi nanti.” ucap Mi Young. Jung Kook
pun setuju akan mengajak bicara nanti sambil terus melihat Mi Young dari
kejauhan.
“Mereka
akan meneken kontraknya dua hari dari sekarang. Mari kita awasi mereka dan
tangkap mereka di TKP.” Ucap Mi Young saat masuk mobil dan akhirnya mereka pun
meninggalkan gedung.
Jung Kook
akhirnya menelp Kantor Polisi Seowon
memberitahu naamnya Yang Jung Gook, suami Kim Mi Young mengaku tidak bisa
menghubungi istrinya sekarang karena
darurat jadi meminta agar menghubungkan.
“Tentu.
Baik. Tunggu sebentar.. Kantor Polisi Seowon, Kejahatan Intelektual... Letnan
Kim Mi Young sedang tidak di tempat.” Ucap polisi. Jung Kook terlihat mengumpat
kesal mendengarnya.
Jung Kook
akhirnya berjalan pulang masuk lift, mencoba menenangkan diri saat masuk rumah.
Mi Young sedang makan menyapa Jung Kook lalu mengajak untuk makan. Jung Kook
mengambil nasi lalu memberitahu akalu tadi menelepon kantor Mi Young hari ini.
“Aku
sudah dengar.” Ucap Mi Young. Jung Kook bertanya Apa tugas Kejahatan Intelektual
“Penipuan.
Kami menangkap penipu dan orang-orang seperti itu.” Ucap Mi Young. Jung Kook
terlihat kesal dibelakang istrinya.
“Ohh..
Begitu rupanya... Apa Kau dipindahkan ke sana?” tanya Jung Kook mencoba
wajahnya agar tak terlihat kesal.
“Tidak,
aku di sana untuk membantu. Mereka memintaku membantu dengan berkas-berkas.” Jelas
Mi Young. Jung Kook menganguk mengerti
“Kau
tidak melakukan sesuatu yang berbahaya, kan?” kata Jung Kook. Mi Young mengaku
tidak jadi meminta agar jangan khawatir.
“Baik.
Apa kegiatanmu lusa? Tanggal empat?” tanya Jung Kook. Mi Young berpikir lalu
ingin tahu alasan Jung Kook bertanya.
“Aku
hanya ingin tahu dan Aku pikir kita bisa berwisata jadi Luangkan waktumu.
Gunakan cutimu.” Ucap Jung Kook
“Entahlah...
Sepertinya aku tidak bisa... Mari kita pergi hari lain.” Kata Mi Young. Jung
Kook pun pasrah menganguk mengerti.
“Apa kau
tidak mendengarku? Mi Young ada di sana! Mi Young mengejarku! Mari berhenti.
Kumohon. Kita harus berhenti...” jerit Jung Kook marah
“Itu
masalahmu... Aku tidak bisa mengabaikan masalahku karena masalahmu.” Kata Hoo
Ja. Jung Kook tak percaya mendengarnya.
“Ini
bukan waktunya untuk memperdebatkan siapa... Pimpinan Park. Sekalipun dia bukan
istriku, polisi... Polisi mengejar kita. Apa Kau paham? Jika kita tertangkap sekarang,
semuanya akan berakhir. Kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada Majelis.” Jelas
Jung Kook
“Kalau
begitu, jangan lakukan... Jangan menjual gedung itu, dan biarkan Kim Joo Myung
pergi... Kau urus kampanyemu sendiri... Tapi ingat ini. Jika kau kalah dalam
pemilihan, kau dan Mi Young...”kata Hoo Ja mulai mengancam
“Aku
melarangmu mengatakan itu!” teriak Jung Kook marah
“Kalau
begitu, jual gedung itu, Beengsek! Jual gedung itu dan buat Kim Joo Myung
bergabung! Jual gedung itu kepada orang-orang itu Dan percayakan kampanye itu
kepada Kim Joo Myung lalu bergabunglah ke Majelis Nasional... Begitulah kita
bisa bertahan.. Kau, Mi Young, dan aku.” Tegas Hoo Ja
Jung Kook
duduk diam mengingat semua kata-kata Hoo Ja lalu menelo seseorang dimalam
hari,mengaku perlu menanyakan sesuatu sambil menatap foto pernikahanya dengan
Mi Young seperti butuh keyakinan.
Siaran
radio terdenga di pagi hari “Tanggal 4
April menyambut kita... Kemungkinan di seluruh Korea akan berawan karena sistem
bertekanan tinggi mendekat dari Tiongkok. Jeju...”
Jung Kook
ada didalam gedung melihat di jendela, Tuan Han yang menunggu dibawah dan mobil
Mi Young yang sudah mengintai. Ia lalu menelp Mi Young ingin tahu keberadaan
karena berpikir bisa makan siang.
“Makan
siang? Aku tidak bisa hari ini. Aku sedang keluar kantor.” Ucap Mi Young
“Benarkah?
Kau tidak bisa pergi sebentar? Aku ada di dekat kantormu.” Kata Jung Kook
berbohon
“Maaf,
tapi tidak bisa. Seharusnya kau menelepon.” Ucap Mi Young. Jung Kook mengaku hanya
lewat.
“Baiklah.
Sampai jumpa nanti malam setelah bekerja.” Ucap Jung Kook. Mi Young berjanji akan
langsung pulang setelah bekerja.
“Pastikan
kau makan siang.” Kata Jung Kook. Mi Young membalas kalau Jung Kook juga makan
siang lalu menutup telpnya.
“Ada apa
dengannya? Dia tiba-tiba sangat baik.” Ucap Mi Young binggung setelah menutup
telp.
Jung Kook
akhirnya mengajak Charles dan Seung Yi kalau mereka akan mulai. Keduanya keluar dari ruangan, Jung Kook
menelp Tuan Han Bertanya sedang ada di mana. Dalam mobil, Mi Young
bertanya-tanya Tuan Han itu bicara dengan siapa
“Kenapa
dia tidak masuk ke agensi real estat itu?” kata Detektif Lee heran.
“Maaf, tapi
aku harus pergi ke suatu tempat. Bisakah Anda datang ke sini? Tapi agak sulit
menemukannya, jadi, harap ikuti arahanku. Anda kurang mengenal area ini, kan?”
ucap Jung Kook. Tuan Han membenarkan.
“Kalau
begitu, silakan. Beri tahu aku... Aku akan mencari jalannya.” Kata Tuan Han.
“Pertama,
jalan lurus.” Kata Jung Kook. Mi Young melihat Mereka mengganti lokasinya dan
mengajak Detektif Lee turun.
Tuan Han
mengikuti arahan Jung Kook, diam-diam Mi Young dan Detektif Lee mengikutinya.
Jung Kook bisa melihatnya lalu memberitahu Jika berjalan lurus sejauh 50 meter,
Tuan Han akan melihat toko alat tulis di sebelah kiri.
“Masuklah
ke lorong di sana.” Kata Jung Kook. Tuan Han mengikuti petunjukanya.
“Aku
sudah memasuki lorong ini.” Ucap Tuan Han. Jung Kook meminta agar Berjalanlah sekitar 10 meter lalu belok
kanan.
“Apa Anda
sudah sampai? Kalau begitu, belok kiri di sana.” Kata Jung Kook terus mengikuti
dari belakang dan bisa melihat Mi Young mengikuti Tuan Han dari belakang.
“Anda
lebih jauh dari dugaanku jadi belok kanan sekali lagi.” Kata Jung Kook. Tuan
Han pun Belok kanan. Jung Kook menyuruh agar jalan lurus.
“Ini
Rumit sekali.” keluh Tuan Han yang sudah terlihat lelah. Jung Kook meminta
maaf.
“Lalu
belok kanan dan langsung belok kiri.” Kata Jung Kook. Tuan Han melihat
sekelilin kalau kembali ke tempat awal.
Mi Young
dan Detektif Lee terlihat seperti ditipu, Jung Kook membenarkan karena
Sepertinya ini terlalu rumit jadi akan mengirim mobil dan bertanya apakah melihat
mobil dengan pelat nomor 5628. Tuan Han membenarkan.
“Masuklah...
Orang itu akan membawa Anda menemui aku.” Kata Jung Kook. Tuan Han mengerti
maksud ke dalam mobil yang dikemudikan oleh Charles.
“Tolong
aku, Mi Young.” kata Jung Kook berharapa agar Mi Young tak mengejar tapi Mi
Young melihat Tuan Han pergi langsung bergegas masuk mobil dan mengejar mobil
Tuan Han. Jung Kook pun ikut naik mobil yang dikemudikan Seung Yi.
“Hei... Siapa
yang mengajarimu mengemudi? Apa Kau menyebut ini mengemudi?” keluh Detektif
Kang.
“Diamlah
di belakang sana! Kau menggangguku!” jerit Detektif Na terus mengemudikan
mobil, sementara Tuan Han yang ada di dalam mobil terlihat ketakutan.
“Maaf!...
Hariku buruk sekali!” ucap Charles. Tuan Han bisa mengerti dan bertanya Apa harus
seperti ini. Charles membenarkan.
Kejar-kejaran
pun terjadi, Seung Yi mencoba menghalangi mobil Mi Young. Detektif Na mengumpat
agar Mengemudilah dengan benar. Mi Youn menyuruh Detektif Na untuk fokus mengejar
saja. Detektif Na pikir Orang berengsek seperti itu layak dihujat. Charles mencoba
terus menghindar.
“Hei!
Kurasa aku tidak bisa menyingkirkan mereka... Sopirnya cukup hebat.” Ucap Charles
pada Jung Kook ditelp.
“Turunkan
dia di stasiun kereta bawah tanah.” Perintah Jung Kook. Charles mengerti.
“Silakan
keluar.. Aku sangat kesal sekarang... Aku tidak bisa menenangkan diriku... Aku
bisa mengalami kecelakaan jika seperti ini...Silakan naik kereta bawah tanah. Itu
lebih aman.” Kata Charles. Tuan Han terlihat binggung dan akhirnya menganguk
mengerti.
“Mereka
berpisah... Detektif Lee, ikut aku. Lalu Detektif Na, tetap di mobil.” Kata Mi
Young turun dari mobil dan Detektif Na mengejar mobil Charles yang sudah melaju
kencang.
Seung Yi
turun dari mobil. Jung Kook bisa melihat Mi Young dan Detektif Lee mengikutinya.
Jung Kook menelp Tuan Han dari dalam
mobil. Tuan Han memastikan kalau mereka bisa bertemu hari ini, Jung Kook
meminta maaf dan meminta agar naik kereta bawah tanah lalu turun di Stasiun
Balai Kota Seowon.
“Aku akan
menunggu Anda di depan.” Kata Jung Kook. Tuan Han mengangguk mengerti.
“Maafkan
aku.” Ucap Jung Kook. Tuan Han merasa tak masalah dan akan bertemu nanti.
Mi Young
melihat Tuan Han mulai menuruni tangga dan mengajak Detektif Lee agar perlahan
mengikutinya. Tuan Han menuruni tangga dan sempat melihat ke arah tanggan, Mi
Young dan Detektif Lee berpura-pura tak melihatnya. Akhirnya Tuan Han berdiri
di depan stasiun.
“Kenapa
dia berdiri di sana? Apa mereka bertemu di sini?” kata Detektif Lee melihat
dari kejauhan.
“Tunggu.
Dokumennya... Dokumennya sudah hilang.” Kata Mi Young mengingat saat ditangga
sempat melihat Tuan Han memegangnya dan sempat kehilangan lalu sekarang tak
memegangnya.
“Dokumennya
sudah hilang.” Kata Mi Young panik. Seung Yi akhirnya masuk mobil membawa berkas. Detektif Han berhasil mengejar Charles lalu
menunjukan ID Cardnya dan harus menggeledah mobil.
“Tapi aku
memakai sabuk pengaman dan semuanya, jadi...” kata Charles yang masih
mengunakan helmnya.
Detektif
Kang mencari di dalam mobil lalu tak menemukan berkas milik Tuan Han lalu
melapor pada Mi Young. Mi Young mengerti menurtnya taka masalah karena
Kontraknya tidak bisa disahkan tanpa cap, dan melihat wajah Tuan Han terlihat
sedih setelah menutup telp.
Mi Young
akhirnya menyapa Tuan Han berpura-pura bertemu beberapa hari lalu, tentang
Gedung lima lantai. Tuan Han mengerti dan wajahnya terlihat sedih. Mi Young
merasa Dunia ini kecil sekali lalu ebrtanya apakahs sudah membeli gedung itu.
“Ya,
sudah. Kemarin.” Ucap Tuan Han, Mi Young kaget mendengarnya kalau sudah meneken
kontraknya kemarin.
Flash Back
Jung Kook
menelp Tuan Han mengaku harus menanyakan sesuatu dan ingin bertanya apakah kita
bisa meneken kontraknya besok, sebelum pergi ke kuburan orang tua.
“Jika
Anda meneken dokumennya kemarin...” kata Mi Young
Tuan Han
memberikan cap di surat perjanjian jual beli, keduanya terlihat sangat bahagia
akhirnya bisa membeli gedung. Jung Kook sebagai Tuan Choi pun memberikan tanda
tangan. Charles pikir mereka sudah
selesai melakukan tanda tangan kontrak.
“Lalu
kenapa Anda ke sini... Anda tidak punya alasan... Kenapa Anda membuat rencana
dengan mereka hari ini?” tanya Mi Young
“Mereka
mengatakan ada masalah, jadi dan aku harus meneken ulang dokumennya, itu
alasannya.” Jelas Tuan Han.
Charles
pikir semua sudah beres jadi akan meminta pengacara memproses penggantian
namanya. Keduanya menganguk mengerti Jung Kok pkir mereka sudah bekerja keras
selama bertahun-tahun jadi berharap bisa menghasilkan banyak uang bahkan harus
menaikkan sewanya.
“Terima
kasih.. Tapi kami tidak mau menaikkan sewanya... Bahkan 10, 20 tahun lagi, kami
akan mempertahankan sewa yang sama.” Kata Tuan Han.
“Kami
tahu bagaimana rasanya diusir tanpa mendapatkan deposit karena tidak bisa
membayar sewa. Kami lebih tahu bagaimana rasanya dibandingkan orang lain. Kami
tidak ingin membuat orang lain merasakan kesedihan yang kami derita. Kami tahu
dari pengalaman.” Ungkap Nyonya Yoo.
“Luka dari
pukulan sembuh dengan cepat, tapi luka yang diderita karena uang tidak pernah
sembuh walau bertahun-tahun telah berlalu.” Kata Nyonya Yoo sambil menangis
“Kenapa
kau menangis di hari bahagia seperti ini?” ucap Tuan Yoo menenangkan. Nyonya Yoo
mengaku karena sangat senang. Jung Kook mengerti kalau keduanya sudah melewati
banyak kesulitan.
Mi Young
mendengar cerita Tuan Han terlihat sangat frustasi. Sementara dua hari yang
lalu Charles membereskan berkas. Jung Kook hanya diam saja lalu tiba-tiba
mengajak untuk membatalkan kontraknya. Charles binggung kenapa harus sekarang.
“Jangan
menyerang mereka dengan uang... Mereka bilang luka itu tidak akan pernah
sembuh...” kata Jung Kook.
Mi Young
pun bertanya dimana kontrak milik Tuan Han yang tadi dibawanya.
Flash Back
Tuan Han
sedang berjalan dan Seung Yi dengan cepat mengambilnya. Tuan Han binggung tapi
Seung Yi memberitahu kalau Tuan Choi Choi akan menelepon.
Mi Young
bertanya apakah Tuan Choi sudah menelp Tuan Han dan ingin tahu apa yang
dikatakan. Jung Kook menelp Tuan Choi di dalam mobil sambil meminta maaf karena
tiba-tiba melakukan ini dan menurutnya kalau ini tak benar. Tuan Han terlihat
binggung.
“Aku tidak
ingin menjualnya semurah ini... Aku tidak mau menjualnya... Beri aku 1, tidak,
2 juta lagi. Maka akan kujual.” Ucap Jung Kook
“Tapi aku
tidak punya uang sebanyak itu.” Kata Tuan Han binggung.
“Kalau
begitu, jangan mencoba membeli gedung! Kenapa Anda mencoba membeli gedung tanpa
uang?” teriak Jung Kook marah. Tuan Han binggung meminta agar Jung Kook
mendengarkan.
“Jika
Anda punya uang, jangan membeli gedung, lebih baik Tabung saja. Dan Tabunglah
di rekening bank Anda... Begitulah cara Anda menghasilkan uang... Selamat
tinggal.” Kata Jung Kook marah.
Tuan Han
yang menerima telp Jung Kook terlihat sangat sedih dan lemas. Mi Young terlihat
bingung tapi bisa tersenyum, sementara Jung Kook pergi ke tempat Joo Myung dan
Hoo Ja yang sudah menunggungnya.
Jung Kook
memberitahu keduanya kalau Mereka bilang tidak akan menaikkan sewanya karena pernah
ditipu oleh itu. Joo Myung ingin tahu kelanjutanya. Jung Kook langsung merobek
suarat "Perjanjian Penjualan Gedung" Hoo Ja terlihat kaget dan
berteriak marah.
“Aku tidak
bisa melakukannya. Tidak... Maksudku Aku tidak mau melakukannya... Seorang
Anggota Majelis... Seseorang yang akan mengikuti pemilihan Anggota Majelis seharusnya
tidak menipu orang seperti itu. Benarkan?” ucap Jung Koo.
“Kau
bilang mari lihat kebutuhan kita masing-masing. Kau juga tidak tahu apa yang
harus kau lihat.”kata Joo Myung
“Jadi Aku
akan melakukannya sendiri.... Apa pun yang terjadi, terjadilah... Aku akan
mewujudkannya sendiri.” Kata Jung Kook.
Hoo Ja
mengumpat kalau Jung Kook itu sudah gila.
Joo Myung mengucapkan semoga beruntung bekerja sendiri. Jung Kook pun
berjalan pergi. Hoo Ja terlihat binggung bersama dengan Joo Myung.
Bersambung
ke episode 9
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar