PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Duk Mi
pulang dengan wajah letih sampai dirumah dikagetkan dengan temanya Lee Sun Joo
sudah berbaring disofa. Sun Joo sedang main ponsel menyapa temanya yang sudah
pulang. Keduanya pun minum bersama, Sun
Joo bertanya apakah Duk Mi baik-baik saja. Duk Mi menganguk.
“Sun
Joo... Seperti ini lagi” keluh Duk Mi sedih. Sun Joo memegang tangan Duk Mi
menegaskan kalau tidak akan kemana-mana.
“Sun Joo...
Apa Kau tahuyang paling kusukai bekerja di galeri seni?” kata Duk Mi. Sun Joo
pikir itu adalah gajinya.
“Aku suka
menggantung karya seni di ruang pameran. Sesudah menggantungnya, orang-orang
datang ke ruang pameran dan merasa tersentuh dengan melihat karya seni yang
kugantung di dinding. Aku sangat suka... melakukan itu.” Ungkap Duk Mi
“Bagaimana
bisa orang sangat suka bekerja? Kau bekerja terlalu keras. Itu masalahmu.”
Keluh Sun Joo
“Tapi Sun
Joo... Rupanya, karya seni yang kugantung di dinding sebenarnya digunakan untuk
menggelapkan dana alih-alih digunakanuntuk menyentuh hati orang. Aku bekerja
sangat keras... Aku bekerja sangat keras seperti orang bodoh.” Ucap Duk Mi
sedih
“Kau tidak
tahu apa-apa.... Kau tidak tahu” ucap Sun Joo menenangkan temanya agar tak
merasa bersalah.
“Tapi
tahukah kau apa yang paling membuatku marah? Bagaimana jika misalkan aku tahu semuanya?
Jika aku sudah tahu semuanya, apa aku akan tetap bekerja? Apa aku masih bisa
bekerja?” ucap Duk Mi. Sun Joo menenangkan temanya agar tak sedih
“Jangan
menangis.... Kau bisa seka airmatamu.” Kata Sun Joo memberikan tisseu.
Duk Mi
mengumpat marah sambil mengusap air matanya, mengaku sungguh tidak tahu apa yang sudah dilakukan
sejauh ini. Sun Joo menegaskan kalau ini Bukan salah Duk Mi lalu ikut mengambil
tissue dan ikut menangis juga.
Esok
paginya, Duk Mi tertidur karena mabuk lalu terbangun setelah menerima telp. Sun
Joo melihat dari kejauhan, Duk Mi tersenyum sumringah bertemu dengan seseorang.
Joo Hyuk ikut melihat lalu bertanya pada Sun Joo apakah temanya itu sedang
kencan buta.
“Pertama,
sahabatku tidak menemui pria di kehidupan nyata. Satu-satunya pria yang dia
kencani ada di layar ponsel dan monitornya. Dan kedua, kenapa dia berani kencan
buta di kafeku? Orang lain boleh melakukan itu, tapi temanku tidak.” Ucap Sun
Joo
“Tapi,
kau sudah menikah dan punya anak.” Komentar Joo Hyuk. Sun Joo mengaku kalau
menikah hanya karena hamil. Joo Hyuk pun bergegas pergi.
Duk Mi
menerima kartu nama melihat nama [GN,
LEE SANG HYUN] lalu memastikan kalau Tuan Lee ingin mempekerjakan sebagai
manajer tim dari Tim Pemasaran Merek GN Group. Tuan Lee membenarkan kalau istri presdir merekomendasikan Duk Mi
“Dia
berteman baik dengan Ketua Eom jadi sering mengunjungi Chaeum Gallery.” Ucap
Tuan Lee.
“Istri
presdir GN Group?” kata Duk Mi mencoba mengingat-ingat siapa itu istri Presdir
GN.
Flash
Back
Nyonya
Eom dan Istri Presdir GN saling menarik rambut saling adu mulut juga. Duk Mi
yang ada didepan keduanya tak bisa merelai akhirnya berteriak meminta maaf
sambil memisahkan keduanya menarik pinggangnya.
“Dia sangat
menghargai kompetensimu.” Ucap Tuan Lee menyakinkan.
“Apa
pekerjaan utamaku di Tim Pemasaran Merek?” tanya Duk Mi memastikan.
“Tidak
akan jauh berbeda dengan apa yang sudah kau lakukan. Kau akan melakukan proyek
bersama dengan lembaga seni dan proyek kontribusi sosial dengan fondasi budaya.”
Kata Tuan Lee. Duk Mi membenarkan.
“Pekerjaan
itu terdengar sangat bermakna. Sekadar informasi, ini adalah moto perusahaan
kami. "Mari kita habiskan malam di luar pekerjaan." Kau akan punya
jam kerja yang fleksibel, jadi sesudah bekerja 40 jam dalam seminggu di kantor,
maka kau bebas melakukan apa pun.” Jelas Tuan Lee.
“Apa ini
artinya aku akan punya cukup waktu untuk jadi fangirl death metal brutality
salawasna?” ucap Duk Mi terlihat sangat bahagia seperti ada kembang api yang
keluar.
“Apa
krisis ini akan berubah jadi peluang?” kata Sun Joo melihat wajah Duk Mi yang
sumringah. Saat itu terdengar piring yang dipecahkan di dapur.
“Joo
Hyuk... Kau hancurkan semuanya aku masih takkan bangkrut. Ayahku adalah tuan
tanah.” Kata Sun Joo menegaskan.
Duk Mi akan
masuk gallery, seperti sudah menyakinkan diri untuk keluar dari tempat Nyonya
Eom. Nyonya Eom sedang melihat lukisan yang dipajang, Duk Mi mendekat mengaku ada sesuatu yang
ingin dikatakan. Nyonye Eom bertanya apa yang ingin dikatakan.
“Aku
sudah memutuskan untuk berhenti...” ucap Duk Mi yang langsung disela oleh
Nyonya Eom.
“Sung
Kuroator... Berapa lama kau bekerja denganku?” tanya Nyonya Eum.
“Selama dua
bulan sesudah galeri dibuka, kau memecat sekitar 12 kurator. Lalu, kau
menugaskanku karena tidak ada yang melamar posisi itu. Maka, sudah lima tahun.”
Kata Duk Mi
“Apa
Sudah selama itu?” ucap Nyonya Eum. Duk Mi membenarkan. Nyonya Eom pikir Duk Mi sungguh bekerja sangat
keras.
“Itu
sebabnya aku datang untuk mengatakan...” kata Duk Mi dan Nyonya Eum menyela
kalau sudah tahu.
“Alasan
galeri sesukses sekarang semua berkatmu, Sung Kyul. Coba Lihatlah... Kau
menentukan tata letak dan kepsen untuk semua karya seni. Selain itu, kau juga
melukis dinding dan memasang semua lampu.” Ucap Nyonya Eom dan Duk Mi seperti
bisa melihat dirinya yang berkerja semua di galeri.
“Kau
terlibat dalam setiap detail kecil. Sejujurnya, aku membuka galeri ini karena
aku sakit mendengar suamiku mengatakan bahwa dialah pencari nafkah. Jadi apa
yang aku ketahui? Jika tidak ada kau, Chaeum Gallery sudah tutup sejak dulu.”
Kata Nyonya Eom
“Sejujurnya,...”
ucap Duk Mi dan Nyonya Eom mengatakan hal yang sama.
“Sejujurnya,
aku akan mengundurkan diri.” Kata Nyonya Eom. Duk Mi kaget mendengarnya.
“Suamiku
akan dipenjara. Dan alasanku mengundurkan diri karena aku percaya kau akan
mengurus galeri dengan baik. Jika tidak, akan kuputuskan saja menutupnya...
Sung Kyul... Menurutmu siapa yang paling cocok untuk jadi direktur Chaeum
Gallery?” ucap Nyonya Eom berbisik.
“Orang
yang mencintai Chaeum Gallery sama sepertiku.” Kata Duk Mi menunjuk wajahnya.
“Orang
yang sudah berada di sini sejak awal... Siapa dia?” ucap Nyonya Eum. Duk Mi
seperti bisa tahu kalau itu dirinya.
“Dia
orang yang kuinginkan sebagai direktur. Apa Kau mengerti maksudku?” kata Nyonya
Eum. Duk Mi terlihat sangat sumringah melihatnya.
Duk Mi
bisa membayangkan saat menjadi direktur, dan Kyung Ha serta Yoo Sub menjadi
assitantnya. Ia dengan gaya seperti
ketua memberitahu proposal pameran berikutnya. Kyung Ah melihat [SHI AN, KEANGGUNAN LUAR BIASA]
“Ketua
Tim Sung Duk Mi.. Ketua Sung Duk Mi” ucap Duk Mi bangga seperti sudah
membayangkan dirinya menjadi Ketua di Gallery.
“Ambil
saja pekerjaan lain... Dalam 2 tahun akan memuncak.” Saran Sun Joo
“Apa Kau
tahu kata kunci yang terkait dengan Chaeum Gallery? Penggelapan dana. Selama
lima tahun terakhir, aku bekerja siang-malam
sebagai
kuratornya. Namun, "penggelapan dana". Aku tidak bisa menyerah.
Aku akan
mendapatkan kembali reputasinya.” Kata Duk Mi yakin
“Pepatah
bilang, "kepribadian kita menciptakan nasib kita". Sepertinya kau
berkiblat ke sana.” Komentar Sun Joo
“Selain
itu, kita bisa bertemu setiap hari.” Ucap Duk Mi sumringah.
Sun Joo
membenarkan lalu melihat agenda Duk Mi ingin tahu kapan Shi An tiba. Duk Mi menjawab Pukul 8:15
malam. Sun Joo mengaku tak percaya Duk Mi tak di bayar untuk pengabdian ini.
Duk Mi pun memasang maskernya.
“Bukankah
harusnya berhenti gunakan masker? Kau harus membuat Shi An mengenali wajahmu.”
Ucap Sun Joo
“Aku
tidak mau diingat sebagai penggemar generik. Suatu hari, kita akan bertemu
sebagai dua profesional dan takdir kita terjalin. Terjalin erat.” Kata Duk Mi
mengkhayal.
“Terjalin
erat apanya. Pergilah” keluh Sun Joo. Duk Mi dengan sangat yakin kalau mereka
akan terjalin erat lalu beranjak pergi. Sun Joo melihat temanya mengaku ingin
pergi juga.
Dibandara
sudah banyak fans yang menunggu di pintu kedatangan, beberapa fans mengajak
mereka duduk lebih dulu dan ingin tahu apa yang mereka dapatkan.Salah satu fans
melihat foto Shi An.
“Ini
adalah foto keberangkatan Shi An dari New York.” Ucap Salah satu fans melihat
foto.
“Siapa
pengelola fanpage?” tanya wanita lain. Si Fans menjawab kalau itu Sindy [Master
fanpage adalah orang yang memposting foto dan video selebriti online.]
“Dia pasti
pergi ke AS dengan naik pesawat yang sama.” Kata temanya, dan teman yang lain
berkomentar Sindy hanya penguntit yang terobsesi.
Di dalam
pesawat, Sindy mengambil class bisnis lalu selfie dengan camera, saat itu juga
ada Ryan Gold yang melihat dari kejauhan. Lalu Sindy mengambil foto Shi An yang
sedang membaca buku. Ryan Gold pun menatap Shi An seperti merasa jengkel.
“Selain
itu, aku bertaruh bahwa Shi An Oppa lebih menyukai Shi An is My Life.” Ucap
Fans berkacamata
“Tentu
saja. Shi An Oppa tidak akan menemukan ketenaran jika bukan karena Shi An is My
Life.” Kata Fans lainya.
Saat
pertama kali Shi An debut “Shi An is my life” sudah membuat fancade yang
membuat semua fans bisa menonton dari segala negara bisa mengerti karena sudah
di translate ke bahasa inggris.
“Sebelum
Shi An debut, dia memposting video yang dia rekam dan bahkan menambahkan teks
bahasa Inggris. Dia bahkan membuat resep atas namanya yang jadi viral. Aku
tidak akan marah jika Shi An mengizinkan Shi An is My Life berkencan satu
persatu.” Kata Fansnya. Temanya yang lain juga setuju.
Duk Mi
sampai di bandara melihat para fans masih menunggu di pintu kedatangan, tapi
akhirnya memilih untuk naik ke lantai atas. Ia melihat arah pintu masuk dan
sebuah mobil van sudah menunggu untuk menjemput Shi An.
Ia
mencoba memastikan tempat yang bagus untuk mengambil gambar Shi An dengan
jelas. Tiba-tiba matanya melihat di pintu lainya, terlihat ada yang menunggu
sambil menelp dan mobil sedang sudah menunggu. Duk Mi tersenyum karena bisa
melihat pengawal yang mengunakan pakaian biasa.
“Aku
yakin Shi An akan mengeluarkan aroma. Apa Ada yang lihat sesuatu?” ucap Fans
yang sudah menunggu lama. Mereka pun tak bisa melihat Shi An yang datang.
Duk Mi
sudah mempersiapkan fotonya dengan naik ke tangga, Shi An pun datang tanpa
banyak fans yang mengerubunginya, berjalan dengan santai bersama dengan
managernya. Duk Mi dengan cepat bisa langsung mengambil gambar tapi Ryan Gold
tiba-tiba berjala didepan Shi An.
“Apa ini?
Minggir! Tidak minggir? Dasar Sialan. Minggir!” teriak Duk Mi kesal.
Ryan Gold
mencari jalan ke arah pintu kedatangan, saat itu fans yang lain melihat Shi An
datang dari pintu lain dan langsung berteriak. Semua fans langsung berlari
mengejarnya. Ryan Gold binggung terdorong oleh Fans. Duk Mi sedang mengambil gambar tersenggol
oleh Ryan yang berjalan mundur.
Tangan
Duk Mi memegang Ryan sebelum terjatuh, sampai akhirnya jatuh bertegeletak di lantai
dengan memeluk kameranya dan langsung mengucap syukur, tapi berteriak kaget
karena Ryan ada dibawahnya. Ia pun mencoba membantu Ryan untuk bangun.
“Apa yang
kau lakukan? Sepertinya kaulah orang yang merobek jasku.” Kata Ryan marah
“Tetap
saja, kameraku...” kata Duk Mi merasa lebih sayang dengan kamerenya.
“Kameramu?
Tampaknya kamera mahalmu hanya untuk mengambil foto pecundang itu.” Ejek Ryan
Gold.
“kau
bilang Pecundang? Apa Kau baru saja menyebut Shi An pecundang? Kenapa kau
menyalahkannya atas sesuatu yang kulakukan?” ucap Duk Mi marah
“Kau tak
punya tata krama rupanya. Apa Kau takkan meminta maaf padaku?” ucap Ryan Gold
“Yah, aku
minta maaf.” Ucap Duk Mi. Ryan ingin menarik maskert Duk Mi karena ingin
melihat wajah orang yang meminta maaf padanya. Duk Mi panik.
“Tidak,
jangan dilepas!” ucap Duk Mi lalu bergegas pergi. Ryan mengumpat kesal
melihatnya.
Duk Mi
dan Sun Joo akhirnya berkumpul bersama sambil melihat foto Shi An. Sun Joo
meliaht Shi An memang sangat tampan. Duk Mi dengan bangga kalau Hanya dirinya
yang bisa memotret ini dan satu-satunya Sun Joo pikir Duk Mi memang gila.
“Apa dia
tampak sakit atau lelah?” ucap Duk Mi. Sun Joo pikir suka warna rambut barunya
dengan Warnanya abu-abu.
“Lihat
betapa tampannya dia!.. Apa ini? Kenapa dia menghalangi Shi An kita? Dia
melakukan kontak mata dengan kameramu.” Kata Sun Joo melihat foto Ryan.
“Ini
orang yang menyebut Shi An kita pecundang...Tapi Sepertinya aku pernah lihat
dia di suatu tempat, tapi aku tidak ingat.” Kata Duk Mi mencoba mengingat
ingat.
“Garis-garis
halus dan keseimbangan fitur wajah. Rasio sempurna adalah karakteristiknya. Jangan
bilang kau membicarakan dirimu. Apa Kau menginginkannya?” ucap Ryan saat acara
lelang.
“Hei. Dia
pria waktu itu .. Orang sinting yang merebut lukisan favorit Shi An dariku di
Tiongkok.” Kata Duk Mi mengingatnya. Sun Joo tak percaya kaalu Duk Mi
mengingatnya.
“Aku
tidak percaya bertemu orang sinting ini lagi.” Keluh Duk Mi kesal
“Orang
sinting itu bukan masalahnya sekarang. Sindy memposting foto Shi An melatih
para penggemar di mobilnya.” Kata Sun Joo
“Jangan
khawatir soal Sindy. Shi An is My Life adalah ratu photoshopping. Astaga,
berapa banyak foto yang dirusak orang ini?” keluh Duk Mi kesal.
Duk Mi
sudah siap didepan komputernya, sudah menuliskan caption [PRIA PALING TAMPAN
SEALAM SEMESTA, CHA SHI AN] lalu melihat foto Ryan Gold terlihat kesal dan mengingat kata-katanya "Kau
menginginkannya?"
“Apa yang
kau lihat?.. Lihatlah mata yang tampak kejam itu. Sebaiknya kukaburkan matamu.”
Ucap Duk Mi lalu bersiap-siap untuk mempostingnya sekarang
Fans Club
[SHI AN IS MY LIFE] Duk Mi seperti
pemilik tempat memberitahu kalau ingin menyambut semua orang yang datang ke
pameran pertama Shi An is My Life.
“Aku hanya
akan mengundang 100 orang berdasarkan orang yang terlebih dahulu mendaftar, jadi
aku harap kalian mengerti.” Ucap Duk Mi. Semua fans Shi An pun berkumpul.
“Foto
pertama yang akan para hadirin lihat adalah... Shi An tersenyum cerah saat dia
melihat para penggemar menunggunya di gerbang bandara. Para hadirin lihat semua
hati dari yang dikirim penggemarnya?” ucap Duk Mi.
Semua fans
melihat foto Shi An terlihat sangat terkesima memulai berkomentar kalau
mencintai Shi An dan terlihat Menggemaskan.
“Kemudian,
mari kita beralih ke bagian selanjutnya.” Kata Duk Mi yang mulai memperlihatkan
foto seperti layaknya pameran karya yang sangat bagus.
“Aku tahu
kau sudah menunggu lama... Ini foto Shi An dari samping.” Kata Duk Mi, semua
fans seperti sangat dimanjakan oleh foto Duk Mi tentang Shi An.
“Sudah waktunya
untuk sorotan terakhir. Ini adalah barang super langka dari pratinjau bandara ini.
Sudut lehernya 45 derajat dan wajah imutnya yang mengintip adalah poin utama. Ini
adalah "INTIPAN SHI AN".” Kata Duk Mi memperlihatkan foto Shi Ah
dibalik tubuh Ryan Gold.
“Aku
ingin tinggal di sini sepanjang malam.” Kata Fans tak ingin keluar dari fans
club [SHI AN IS MY LIFE]
Saat itu
Duk Mi sudah tertidur pulas dengan senyuman bahagia, terlihat banyak komentar
yang masuk ke dalam fanclubnya. “Banggalah pada dirimu sendiri sebagai fangirl.
Duk Mi
pergi ke kantor dengan wajah sumringah, Kyung Ha bertanya apakah Nyonya Eum
mengundurkan diri lalu bertanya apakah Dukk Mi sudah dengar. Duk Mi mengaku
tidak bisa memberitah karena Nyonya Eom yang meminta untuk merahasiakannya
sampai pengumuman resmi.
“Ya
Tuhan. Terima kasih.” Kata Kyung Ha bahagia. Duk Mi tak percaya kalau Kyung Ha tampak
terlalu bahagia.
“Kurator Sung,
akhirnya kita bisa leluasa.” Kata Kyung Ha bahagi.
“Bahkan
jika Nyonya Eom tidak ada, kita harus bekerja sungguh-sungguh. Aku menantikan
kerja kerasmu.” Kata Duk Mi bahagai.
“Direktur
berikutnya...” ucap Duk Mi. Kyung Ha. pikir Kyung Ha tidak perlu khawatir soal komunikasi dengan
direktur berikutnya.
“Kau tahu
bahasa Inggris-ku di level native.” Kata Kyung Ha. Duk Mi bingung karena Kyung
Ha membahas tentang Bahasa Inggris
“Apa Kau
belum dengar? Direktur berikutnya adalah orang asing.” Ucap Kyung Ha. Duk Mi
melonggo seperti tersambar petir. Kyung ha menyadarkannya. Duk Mi pun bertanya
keberadaan Nyonya Eom sekarang.
Kyung Ha
menunjuk ke layar TV, ["Ketua Eom So Hye Mengumumkan Pengunduran
Diri-Nya"] terlihat Nyonya Eom yang di dorong kursi roda masuk rumah
sakit. Semua wartawan meminta Nyonya Eom memberikan pernyataan.
“Tolong
keluar dari jalan... Kami akan memberitahu kalian nanti mengenai konferensi
pers... Tolong biarkan dia lewat.” Ucap Pengawal dan Nyonya Eom seperti sedang
berakting seperti tertekan.
“Kenapa
kau lakukan itu padaku? Katakan padaku... Aku sudah banyak berpikir... Tapi aku
benar-benar tidak mengerti... Katakan padaku... Aku sudah bekerja untukmu
selama lima tahun... Aku sudah jadi budak bagimu seperti anjing.” Ucap Duk Mi
marah, Nyonya Eom duduk diam dalam ruang rawat.
“Katakan
padaku... Katakan sesuatu... Aku bilang, katakan sesuatu!” teriak Duk Ki marah
“Kau...
sudah menghinaku... Aku tidak bisa membiarkan jalang yang menjambak rambutku menampung
anjing yang sudah kubesarkan selama ini.” Ucap Nyonya Eom yang melihat Duk Mi
bertemu dengan Sek GN Grup.
Nyonya
Eom menyadarkan Duk Mi dengan memanggilnya. Duk Mi pun yang berkhayal dengan
memegang pistol pun tersadar kalau tanganya memegang buket buah dan meminta
Nyonya Eom agar memakanya.
“Untuk
apa kau membawanya? Kau tahu aku tidak suka buah. Tapi Karena kau membawanya, letakkan
di sana.” Ucap Nyonya Eom.
“Bagaimana
tubuhmu, apa baikan?” tanya Duk Mi berusaha untuk bersikap baik.
“Suamiku
bilang pengunduran diriku tidak akan cukup dan agar sempurna harus di rawat di
rumah sakit. Apa kau Sudah nonton berita? Aku terlihat sangat sakit, kan?” kata
Nyonya Eom. Duk Mi menganguk dan ingin membahas tentang direktur.
“Soal
direktur berikutnya aku sudah memilih penerus yang sempurna yang akan
membantuku memanfaatkan media. Kau lanjutkan saja pekerjaan baikmu seperti
biasanya... Lalu apa Kau mau pisang?” kata Nyonya Eom santai. Duk Mi terlihat
menahan kecewa.
Duk Mi
terlihat sangat shock menerima telp dari GN grup kalau sudah merekrut orang lain untuk kepala Tim
Pemasaran Merek. Lalu memberitahu Sun Joo kalau Harga dirinya terhina. Sun Joo
pikir tak ada gunanya terhina menurutnya Nyonya Eom yang menjual harga dirinya.
“Aku tahu
betul dia tidak punya perasaan selama lima tahun terakhir. Tapi aku masih
percaya. Ketua Eom benar... Sepertinya keserakahanku sudah membuatku menggila.”
Kata Duk Mi marah
“Hei.
Jangan bicarakan omong kosong. Apa yang harus kau lakukan saat kenyataan kacau?”
ucap Sun Joo yaitu melakukan fangirl. Duk Mi membenarkan.
“Ayo
pergi... Kita Ziarah.” Ucap Sun Joo keluar dari cafe. Duk Mi hanya terdiam.
["Ziarah" adalah mengunjungi tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh
idolamu dan merasakan jejak yang mereka tinggalkan.]
“Ini
membuatku gila... Tunggu aku!” kata Duk Mi akhirnya mengejar Sun Joo yang sudah
keluar dari cafe.
Duk Mi
akan turun dari mobil tapi ragu walaupun pintu sudah dibuka. Sun Joo memberikan
kuncinya memberitahu kalau akan meninggalkannya di lob jadi akan check-in. Duk
Mi mengajak Sun Joo untuk pergi saja karena Suite Shi An harganya sangat mahal.
“Duk Mi,
ayahku tuan tanah.” Ucap Sun Joo tak peduli lalu masuk hotel. Duk Mi akhirnya
mau tak mau pergi mengikuti Sun Joo.
Ryan
menerima berkas di receptionist lalu Pegawai memberitahu kala Se Kim meminta memberikan
kamar yang berbeda dan memberikan kunci kamar suitenya. Ryan pun menerima
dengan senyuman lalu berjalan pergi.
“Selamat
datang. Ada yang bisa kubantu?” kata Pegawai melihat Duk Mi dan Sun Joo datang.
“Kami
ingin mereservasi kamar nomor 3250.” Kata Sun Joo penuh semangat.
“Maaf,
pelanggan lain check-in suite baru saja” kata pegawai dan menawarkan kamar lain.
“Tidak
apa-apa... Aku akan mengambil keuntungan karena punya teman yang kaya, tapi
sepertinya hari ini bukan hari yang baik. Terimakasih atas niatnya, kau dapat
menyimpannya untuk lain kali.” Ucap Duk Mi menarik Sun Joo pergi.
“Aku fangirl
yang tidak pernah mundur... Aku selalu maju...” kata Sun Joo melihat Ryan yang
akan pergi ke kamarnya.
Sun Joo
bisa mengejar Ryan Gold sampai ke lorong kamar,
lalu bertanya apakah ia tamu yang
menginap di kamar nomor 3250 dan meminta untuk bertukar kamar. Ryan binggung.
Sun Joo tahu kalau Ryan itu pasti
terkejut.
“Aku tahu
sikapku kasar, tapi...” ucap Sun Joo dan disela oleh Ryan. Ryan menyindir Sun
Jo yang sudah tahu.
“Jika kau
tahu, harusnya tidak bertanya.” Sindir Ryan sinis.
“Aku tidak
pernah meminta apa pun secara gratis. Aku akan memberimu uang. Berapa banyak
yang kau inginkan? Aku punya masalah yang tidak dapat dijelaskan.” Kata Sun Joo
“Apa masalah
itu?” tanya Ryan penasaran. Sun Joo menceritakan sebenarnya tapi terlihat ragu.
“Aku
ingin tahu kenapa harus tahan dengan perilaku kasarmu.” Komentar Ryan.
“Aku
sudah bilang, ini Tidak dapat dijelaskan.” Kata Sun Joo. Ryan mengodanya dengan
memperlihatkan kunci hotelnya apakah Sun Joo tidak menginginkanya.
“Aku akan
memberitahumu.Apa Kau akan pindah jika kuberi tahu? Sebenarnya... aku sedang
berziarah... aku suka seseorang. Dan orang ini pernah tinggal di kamar ini. Tapi
kami tidak bisa saling bertemu dengan mudah.” Ucap Sun Joo. Ryan tak percaya memilih
untuk pergi
“Omong-omong,
bukankah kita pernah bertemu?” kata Sun Joo, tapi Ryan tetap masuk ke dalam
kamarnya.
Duk Mi
dan Sun Joo akhirnya duduk dibar sambil minum bersama. Sun Joo terlihat sangat
marah, Duk Mi pikir dirinya yang dikhianati oleh Nyonya Eom Tapi kenapa Sun Joo
yang terlihat sangat marah. Sun Joo pikir datang ke hotel ingin membuat
perasaan Duk Mi membaik.
“Tapi aku
benar-benar berharap untuk bersenang-senang denganmu karena sudah lama. Jadi
teringat saat keadaan aku belum menikah... Kenapa aku menikah?” ucap Sun Joo
kesal
“Kau
tidak sungguh mengatakan itu karena kau menyayangi putramu.” Kata Duk Mi
“Geon Woo
menggemaskan.” Ucap Sun Joo. Duk Mi menyuruh Sun Joo itu harus lebih sayang
terhadap suaminya karena dia adalah soulmatenya.
“Duk
Mi... Orang yang harus bertemu dalam hidup bukan soulmate.” Kata Sun Joo. Duk
Mi bertanya lalu apa.
“Teman
fangirl...” kata Sun Joo. Duk Mi tertawa bahagia lalu mengingat sesuatu dengan
melihat jam .
“Shi An tampil
di acara musik hari ini... Aku pasti gila. Aku benar-benar lupa.” Ucap Duk Mi.
Keduanya pun menonton siaran Shi An dari layar ponsel dan terlihat bahagia
karena Shi An Luar biasa.
Ryan baru
masuk bar melihat sosok Sun Joo sedang tertawa bahagia dengan seseorang lalu
berpikir datang untuk bertemu orang yang dicintainya, lalu teringat kembali
yang dikatakan Sun Joo.
“Aku suka
seseorang... Tapi kami tidak sepenuhnya dapat bertemu dengan sangat mudah.”
Ryan Gold
berpikir kalau Sun Joo bertemu dengan teman wanita sembunyi-sembunyi. Sementara
Sun Joo dan Duk Mi terlihat sangat terkesima dengan wajah Shi An yang sangat
tampan.
“Dengan
asumsi bahwa orang yang dia cintai itu pria adalah pemikiran yang bias dan
tindakan diskriminasi. Selain itu, dia mengumpulkan keberaniannya dan
mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak percaya padanya. Aku sangat kecewa pada
diriku sendiri.” Ucap Ryan Gold terlihat marah masuk ke dalam toilet.
Duk Mi
dan Sun Joo masih tetap asik menonton video Shi An, lalu siaran pun berakhir.
Duk Mi merasa bahagia dan Sun Joo pamit pergi Ke toilet dulu. Saat itu Ryan
sudah menunggu didepan pintu bar.
**
Keduanya
masuk ke dalam kamar yang pernah ditempat Shi An, seperti tak percaya dan akan
menangis haru. Duk Mi pun memeluk Sun Joo
mengaku sangat mencintainya, menurutnya kalau hadiah ini Luar biasa.
Mereka mulai melakukan yang dilakukan Shi An
saat dalam hotel, keduanya melakukan foto yang sama dengan gaya Shi An dikamar
mandi dan disetiap ruangan, mereka foto dengan gaya yang sama seperti yang
pernah diposting.
“Inilah
sebebabnya menjadi fangirl itu awet muda... Aku sudah lelah karena banyak
tertawa...” kata Sun Joo akhirnya duduk di tempat tidur.
“Aku
bahagia berkatmu. Aku akan membayarmu sesudah mendapat pekerjaan baru.” Kata
Duk Mi
“Apa Kau
benar-benar akan berhenti?” ucap Sun Joo, Duk Mi pikir itu pasti.
“Aku
tidak bisa tinggal di sana sesudah dipermalukan oleh Ketua Eom, Aku akan melemparkan surat pengunduran diri
ke wajahnya besok.” Ucap Duk Mi yakin
“Mau apa
kau sesudah itu? Apa Kau punya rencana?” tanya Sun Joo Duk Mi pikir sudah
pasti.
“Pertama,
aku akan membeli tiket lotre di toserba. Dan kemudian, aku akan memenangkan
lotere.” Kata Duk Mi
“Hei.
Rencana macam apa itu? Rencana harus realistis dan terperinci. Aku tidak
berharap kau mengatakan itu. Kau harus memimpikan babi terlebih dahulu... Tidak,
tunggu kau harus memimpikan presiden.” Kata Sun Joo.
“Benar! Jika
aku menang lotre, aku akan... Oh benar, Shi An akan segera mengadakan acara
fansign. Aku akan beli 1.000 album untuk kita.Aku akan beli 2.000 album secara
total dan pergi ke acara tersebut. Aku juga akan mengirim barang ke lokasi
tempat dia syuting drama.” Kata Duk Mi
“Aku akan
mengirim truk makanan, truk makanan ringan, truk kopi, dan truk churros... Tapi
Omong-omong, kenapa pria itu mendadak menawarkan untuk pindah kamar?” ucap Duk
Mi heran.
“Aku
tidak tahu... Tapi wajahnya tampak akrab. Aku yakin pernah lihat dia di suatu
tempat, tapi aku tidak ingat. Aku cenderung banyak lupa sesudah melahirkan Geon
Woo.” Kata Sun Joo kesal
“Berhentilah
menyalahkan Geon Woo. Kau selalu seperti itu. Bahkan Kau hampir buta.” Ejek Duk
Mi
“Bagaimana
kalau kita tulis surat pengunduran dirimu? Ketua Eom tercinta...”balas Sun Joo.
Duk Mi mengeluh agar tak menuliskan itu.
“Lupakan
saja... Aku selalu kembali bekerja.” Ucap Duk Mi
Esok
paginya, Duk Mi masuk melihat ke gallery seperti menenangkan diri lalu
memperbaiki semua sudah ruangan dengan benar agar terlihat baik dimatanya.
Setelah itu melihat lampu sorot yang berkedip, Duk Mi menaiki tangga dengan
heelsnya.
“Apa Kau
bekerja di sini?” ucap seorang yang baru datang. Duk Mi membenarkan dan meminta
untuk menunggu sebentar.
“Apa Ada
yang bisa kubantu?” tanya Duk Mi setelah memperbaiki lampu dan kaget melihat
sosok Ryan.
Saat itu
juga ia mengingat wajah Ryan mengatakan “Apa Kau menginginkannya?” tubuh Duk Mi
pun terjatuh dari tangga. Ryan seperti tak peduli menatap Duk Mi yang terjatuh
dan Duk Mi hanya bisa menatap binggung karena Ryan datang ke Gallerynya.
Bersambung
ke episode 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar