PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ryan
membaca note yang ditulis Duk Mi “Kau akan mengadakan rapat besok pukul 11 pagi
mengenai pameran khusus.” Lalu berpikir merasakan sesuatu, akhirnya membuka
agenda milik fans Cha Shi An yang ditemukan dibandara
[AKU MENANTIKAN HARI ESOK ISTIMEWA DI MANA
MATA KITA BERTEMU]
Ryan
membandingkan tulisan Duk Mi dengan fans Cha Shi An dan memang mirip. Ia pun
mencoba mengetes kalau memang Duk Mi adalah fans Cha Shi An.
Flash Back
Ryan
mendengar saat Kyung Ah mengejek Duk Mi yang memakai pakaian rapih karena akan
berkencan. Duk Mi hanya tersenyum dan Yoo Sub pun mengejek Duk Mi itu jadi
lebih jujur setelah memberitahu semua orang tentang hubunganya.
“Shi An is
My Life, bagaimana aku harus mengembalikan buku catatanmu?” tulis Ryan dan
melihat Duk Mi yang membaca pesan darinya.
“Aku akan
menghubungimu nanti.” balas Duk Mi lalu bersikap tenang seperti tak terjadi
apapun.
Ia mengingat saat Duk Mi jatuh dari tangga dan Fans Shi Ah yang duduk diatas badanya, dengan tatapan mata yang sama.
Ryan
seperti tak percaya kalau ternyata
Semuanya hanya satu orang dan melihat fanspage [SHI AN IS MY LIFE] lalu
berniat untuk mendaftar di fanpage. Ia
diminta untuk memasukan nama, dan berpikir untuk menyamar setelah itu
menuliskan nama [NA HEE YEON, TANGGAL LAHIR: 2 APRIL 1980, PEREMPUAN]
“Karena
namaku Hee Yeon... Nickname yang tidak akan pernah kugunakan.” Ucap Ryan
mencoba memikirkan Nick yang tidak akan pernah.
“Latte.”
Kata Ryan melirik pada gelas susu yang selalu diminum olehnya.
Duk Mi
menyusun pesan sebagai syarat masuk ke dalam fans pagenya. Ryan berpikir
jawaban pertanyaan Insiden yang membuatnya menjadi fan-girl, lalu teringat saat
Duk Mi yang jatuh diatas tubuhnya saat mengambil foto Shi An.
“Di Bandara
Internasional Incheon... "Aku diinjak-injak" tulis Ryan lalu merasa
tulisanya bagus.
Duk Mi
membaca dan mengingat kejadian yang sama saat bertemu dengan Ryan, lalu mencoba
membela diri kalau itu bukan insiden
tapi hanya kecelakaan.
Duk Mi
gelisah tak bisa tidur dengan nyenyak memikirkan saat Ryan menarik rambut yang
menyangkut pada syalnya dikamar mandi dan mereka saling bertatapan saat
membahas tentang Foto Tuan Yoon. Ia pun
tiba-tiba merasa panas dan berpikir kalau sedang ada di negara tropis.
“Enyah
dari pikiranku... Ini Bikin gila!” kata Duk Mi kesal sendiri tapi bayangan Ryan
kembali terlintas.
Duk Mi
pergi ke kantor dengan wajah kesal karena kemarin ikut pergi dengan Ryan dalam
perjalanan bisnis tanpa di bayar bahkan menginap. Ia lalu buru-buru menyeberang
jalan, tapi lampu merah untuk penjalan kali lebih dulu menyala.
Beberapa
mobil membunyikan klakson, Duk Mi akhirnya berjalan mundur dengan wajah kesal.
Saat itu Ryan melihat Duk Mi berada di tepi jalan, keluar dari mobil dan
memanggilnya.
Duk Mi
tersenyum sumringah, Ryan pun seperti terlihat tampan hari itu. Keduanya
seperti pasangan kekasih yang bertemu kembali di tepi jalan.
[EPISODE
6: AREA RAWAN KECELAKAAN BAGI FANATIK]
Sun Joo
membuat espressso dengan mesin kopi, lalu merasakan rasanya pahit dan berpikir
karena cuaca yang lembab lalu bertanya pada Joo Hyuk apakah di luar hujan. Eun
Gi menjawab kalau tak hujan dan memesan es mocha.
“Di mana
Duk Mi?” tanya Eun Gi. Sun Joo menjawab kalau belum datang.
“Dia
melakukan perjalanan bisnis kemarin, sepertinya dia sedang tidur siang.” Ucap
Sun Joo santai
“Apa Dia
menginap di sana?” kata Eun Gi kaget, saat itu Duk Mi datang dengan wajah
sumringah menyapa dua temanya lalu memesan 1 Es Americano.
“Aku
dengar kau menginap dengan direkturmu dalam perjalanan bisnis itu.” Ucap Eun Gi
sinis. Duk Mi bertanya memangnya kenapa.
“Apa
tidak ada yang terjadi?” tanya Eun Gi, Duk Mi terlihat gugup.
“Bagaimana
bisa kau menginap dengan seorang pria?” kata Eun Gi marah.
“Hei, kau
pikir orang macam apa dia? Direktur Gold bukan pria semacam itu. Bahkan
sekarang, ada motor menabrak mobilnya. Tapi, dia hanya memperingatinya untuk
hati-hati mengemudi lain kali dan membawanya ke rumah sakit.” Ucap Duk Mi bangga
“Sejak kapan
kau sangat menghormatinya? Jadi, Apa tidak ada yang terjadi di antara kalian?”
goda Sun Joo.
Duk Mi
mengaku tak ada, lalu Sun Joo
mengeluhkan mendengarnya dan bertanya-tanya karena Joo Hyuk tidak datang, Duk Mi menjawab kalau
Joo Hyuk pergi ke rumah sakit. Keduanya kaget karena Duk Mi sudah mengetauinya.
“Aku baru
saja beri tahu kau bahwa motor menabrak mobil Direktur. Bukankah aku bilang orang yang mengendarainya
adalah Joo Hyuk?” ucap Duk Mi gugup. Sun Joo tak percaya mendengarnya.
[MUSEUM
SENI CHEUM]
Duk Mi
berjalan sambil menyebut nama “Ryan Gold” berkali-kali, lalu mengeluh dengan
nama Ryan yang membuat hatinya meleleh. Yoo Sub dan Kyung Ah tiba-tiba datang
mengangetkanya. Yoo Sub langsung mengoda Duk Mi.
“Itu yang
terjadi saat hatimu meleleh. Jika kau terus mengulangi kata yang sama seperti
barusan, kata itu mendadak terdengar asing. Nama "Ryan" terdengar
sangat asing bagimu,kan?” goda Yoo Sub.
“Tidak,
bukan begitu... Tapi, kenapa kalian terlihat sangat lelah? Apa begadang semalaman?”
tanya Duk Mi mencoba mengalihkan pembicaran.
“Dia bilang
untuk menggunakan sistem klasifikasi standar internasional untuk menata semua
karya seni. Kita menerima perintah dari pria bernama Ryan saat sungguh sibuk
mempersiapkan pameran.” Ucap Kyung Ah kesal
“ Kita
selalu bilang harus menyelesaikannya suatu hari. Direktur sungguh bekerja hebat
untuk mengidentifikasi masalah kita. Prosesnya mungkin sulit, tapi kedepannya
akan lebih mudah.” Kata Duk Mi membela
“Tidak
ada yang mudah. Kita tidak bisa memakinya lagi karena kau berkencan dengannya. Dan
bahkan tidak bisa memberikan pekerjaan kepada intern karena dia adalah putri Direktur
Eom Semuanya lebih sulit daripada saat
dengan Direktur Eom” keluh Kyung Ah dengan nada tinggi. Duk Mi bisa mengerti.
“Jangan
sungkan... Tapi Kau bisa menjelekkannya jika mau, dan bebas untuk beri
pekerjaan kepada intern... Dia harus datang dulu dibanding kalian” ucap Duk Mi.
Duk Mi
melihat Sindy baru datang menyapa seniornya,
dan langsung memarahinya karena baru datang dan tidak tahu jam berapa sekarang.
Sindy malah tak memperdulikanya, dan bertanya apakah tidak akan mengadakan
makan malam penyambutan untuknya.
“Hyo Jin,
bukan itu yang seharusnya kau bicarakan sekarang.” Kata Duk Mi marah
“Bagaimana
kalau kita menggunakan kartu ibuku untuk makan daging?” ucap Sindy. Yoo Sub
langsung setuju. Kyung Ah langsung menepuknya.
“Kalau
begitu, ayo malam ini kita makan malam... Aku akan traktir Kalian semua tahu
aku adalah putri Eom Gwanjang-nim, kan?” ucap Duk Mi. Yoo Sub mengaku sudah
tahu.
“Ibuku
menyuruhku merahasiakannya... Tapi tidak ada rahasia di dunia ini. Bukankah
begitu, Nona Sung?” sindir Sindy. Duk Mi hanya bisa diam saja.
Sun Joo
melayani pembeli lalu melihat tangan Joo Hyuk yang terluka, dan menyuruh pulang
saja karena menurutnya Walau dokter
bilang baik-baik saja tapi ia yakin lukanya itu masih sakit. Joo Hyuk yanga
diam saja dengan wajah cemberut.
“Jangan
membuatku terlihat seperti bos yang jahat... Kau Pulang saja, istirahatlah.”
Ucap Sun Joo.
“Direktur..
Apa Kau punya banyak uang?” tanya Joo Hyuk. Sun Joo pikir kalau ia Punya lebih
banyak dari Joo Hyuk.
“Maka,
aku akan jadi budakmu.” Kata Joo Hyuk. Sun Joo kaget dan bertanya berpaa
harganya.
“750.000
won.” Ucap Joo Hyuk. Sun Joo makin kaget dan langsung memukul pegawainya.
“Aku bahkan
tidak beli penyedot debu jika mahal.” Kata Sun Joo kesal
“Lalu
bagaimana kalau 760.000 won?” ucap Joo Hyuk. Sun Joo pikir Joo Hyuk sedang
bercanda padanya.
“Direktur
Gold bilang kau tidak perlu membayar biaya perbaikan, dan dia bahkan membayar
biaya rumah sakit. Jadi kenapa kau butuh uang sebanyak itu?” kata Sun Joo
heran.
Joo Hyuk
hanya berdiri dengan wajah sedih dan Sun Joo duduk menatap sesuatu diatas meja. Sebuah gitar
rusak dibagian atasnya, Joo Hyuk seperti sangat sedih dan tak bisa menganti
gitar yang mahal.
Ryan
melihat pengumuman difanspage “Hanya anggota VIP yang dapat membaca posting
ini. Silakan tes untuk meningkatkan levelmu.” Saat itu pesan masuk ke ponselnya
“Silakan kirim buku catatanku ke nomor kotak pos berikut.”
Senyuman
Ryan terlihat lalu diam-diam pergi ke ruangan Duk Mi, menatap dari balik
jendela terlihat Duk Mi sedang sibuk melakukan pekerjaanya. Ryan akhirnya
mengirimkan pesan
“Aku
terlalu sibuk untuk pergi ke kantor pos hari ini. Jika mendesak, kau bisa ambil
sendiri.”
Duk Mi
pun langsung membaca pesan Ryan wajahnya terlihat kesal, Ryan tiba-tiba datang
berpura-pura mencari Yoo Sub, Duk Mi
kaget dan bertanya apakah sibuk hari ini. Ryan heran Duk Mi menanyakan hal itu.
Duk Mi pikir Hari ini pasti sangat sibuk untuk Bosnya.
“Kau
memulai hari dengan kecelakaan mobil dan bahkan harus pergi ke rumah sakit.”
Ucap Duk Mi gugup.
“Benar,
aku sangat sibuk hari ini.” Kata Ryan. Duk Mi pikir Ryan bisa meminta bantuannya jika butuh.
“Misalnya,
pergi ke bank, menjalankan tugas pribadi, atau pergi ke kantor pos mewakilimu.”
Ucap Duk Mi memancing
“Baiklah.
Aku sebenarnya harus pergi ke kantor pos.” Kata Ryan. Duk Mi dengan senang hati
akan pergi mengantikanya.
Ryan
menatap ponselnya sengaja menyebut nama Cha Shi An, wajah Duk Mi kaget dan
akhirnya Ryan memberitahu kalau Shi An bilang akan datang hari ini. Duk Mi
mencoba tenang mengetahui kalau Shi An datang sekarang juga.
“Kapan
kau bisa pergi ke kantor pos?” tanya Ryan. Duk Mi beralasan kalau harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu
jadi bisa Lain kali.
Saat itu
Shi An datang memanggil Ryan dengan panggilan “Hyung” . Duk Mi kaget karena
Ryan seperti sudah dekat, Sindy pun kaget kalau idolanya datang ke tempat
kerja, Kyung Ah dan Yoo Sub menyambut dengan wajah gembira.
Shi Ah
akhirnya sudah ada diruangan bersama dengan Ryan, saat itu Duk Mi datang
berkomentar kalau penasaran apa harus ikut rapat karena ia sebagai kepala
kurator. Ryan menyuruhnya keluar.
Duk Mi
akhirnya keluar, Ryan ingin kembali bicara tapi kali ini Sindy yang datang
dengan memakain masker menawarkan kopi. Ryan kembali menyuruh nya keluar dan
tak habis pikir dengan pegawai yang mencari alasan untuk melihat Shi Ah.
Ryan akan
bicara tapi seperti merasakan sesuatu yang berbeda, akhirnya berjalan ke
jendela dan mengusir semua pegawai yang berdiri didepan jendela ruanganya. Duk
Mi dkk pun bergegas kabur. Ryan kembali duduk lalu meminta maaf.
“Aku
ingin tahu siapa lagi yang berpartisipasi dalam pameran ini. Apa aku boleh
bertanya?” tanya Shi An
“Saat ini
yang sudah menandatangani adalah kau, Tuan Nho Seok, Tuan Moon Seok Chan, dan
balerina Oh Yang Hee. Kami juga berhubungan dengan tiga selebritas asing.” Kata
Ryan
“Apa aku
digunakan sebagai marketing, kan? Aku benci sebagai artis penari simpati” ucap
Shi An. Ryan menegaskan Bukan seperti
itu.
“Boleh
'kan aku sedikit serakah? Hanya karya seni mungkin agak terlalu hambar.
Bagaimana kolaborasi dengan seniman visual?” kata Shi An.
“Apa Kau
memikirkan seniman visual?” tanya Ryan tak percaya. Duk Mi membenarkan kalau
sejauh ini memang seperti itu.
“Dari
album soloku ke pameran ini. Aku ingin menceritakan sebuah kisah. Apa terdengar
aneh?” kata Shi An. Ryan pikir tidak.
“Aku
senang karena terdengar unik dan menyegarkan. Kita akan melanjutkan rapat kita
dengan seniman yang hadir. Bisakah kau memberiku nomor kontak?” ucap Ryan.
“Aku akan
mengirimkannya bersama profil. Selagi di sini, bolehkah berkeliling?” kata Shi
An. Ryan setuju mengajak Shi An berkeliling galeri.
Sindy
mencoba mengambil Shi An dalam gallery dan Duk Mi mencoba menghalanginya. Salah
seorang fans datang menayap Shi An mengaguminya karena tampan, Shi An
mengucapkan terima kasih.
"Apa
yang kupikirkan sebagai kebetulan adalah takdir Dan apa yang aku lihat sebagai
takdir ternyata hanya kebetulan." Ini luar biasa. Siapa yang menulis ini?”
ucap Shi An melihat caption dilukisan.
“Aku...”
ucap Duk Mi yang langsung disela oleh Sindy. Sindy mengaku pengaruh ibunya dapat
dengan mudah dideteksi di mana-mana.
“Oh. Ini
rahasia bahwa ibuku adalah mantan direktur.”kata Sindy yang masih mengunakan
masker.
Saait itu
seorang fans lain datang, dengan nada histeris meminta foto. Duk Mi langsung
menolaknya, tapi Shi An memperbolehkanya. Duk Mi akhirnya meminta izin agar bisa
mengambil gambarnya. Ryan diam-diam melihat sikap Duk Mi sambil menahan tawa.
“Bahkan
tanpa lensa tele, aku dapat mengambil fotomu dari dekat. Shi An...” gumam Duk
Mi sengaja hanya menzoom wajah Shi An saja dengan senyuman bahagia.
“Buat
kami terlihat bagus.” Kata fansnya, Duk Mi akhirnya tersadar lalu mengambil
gambar foto keduanya.
Duk Mi
berjalan dengan Kyung Ah membahas kalau
Cha Shi An memanggi Ryan dengan panggilan "Hyung" lalu
bertanya apakah tahu kalau mereka sudah
dekat. Duk Mi hanya terdiam, Shi An pun akan pamit pergi dengan diantar oleh
semua pegawai.
“Kita
makan malam hari ini... Jika ada waktu...” ucap Kyung Ah. Shi Ah hanya
tersenyum bertanya apakah memang boleh bergabung.
“Tidak.”
Ucap Ryan tak ingin gabung. Shi An berkomentar Ryan itu berhati dingin di rumah tapi lebih dingin di
galeri.
“Selamat
bersenang-senang hari ini.” Ucap Shi An lalu pamit pergi. Duk Mi menatap Shi An
dengan tatapan kagum. Ryan hanya bisa tersenyum melihat tingkah Duk Mi.
Mereka
pun makan malam bersama, membuat pesta sambutan untuk Ryan Gold dan juga Sindy.
Kyung Ah langsung bertanya Bagaimana bisaRyan berteman dengan Cha Shi An karena
dengar memanggilnya "Hyeong" dan berpikir karena rumor kencan
“Kami
bukan teman...” ucap Ryan. Sindy kembali bertanya kapan mereka mulai berkencan. Duk Mi binggung.
“Aku
ingin penasaran juga... Siapa yang suka duluan?” kata Kyung Ah penuh semangat.
“Makan
malam tim adalah bagian dari pekerjaan, mari tetap profesional...” ucap Duk Mi
“Nonat
Sung, Kau merusak rasa alkohol... Direktur, beri tahu, bagaimana bisa berkencan
dengan rekan kerja.” Keluh Kyung Ah.
“Apa Kau
beri tahu atau aku? Kali pertama kita bertemu adalah di pelelangan Cina, kan?”
ucap Ryan dan Duk Mi terlihat panik
“Jadi,
kalian bertemu sebelum dia bekerja di sini.” Ucap Kyung Ah. Duk Mi mengingat
saat pertama kali bertemu dengan Ryan di tempat pelelangan.
“Dia
bilang, dia mengingin aku, Itu kata dia..” Ucap Ryan yakin. Duk Mi kaget
mendengarnya.
“Garis-garis
halus dan fitur wajah harmoni yang sempurna. Proporsi sempurnamu juga
mengesankan. Aku menginginkannya.” Ucap Ryan mengingat saat duduk Duk Mi yang
menatapnya.
Duk Mi
kaget mendenagrnya, Ryan pikir tak ada yang salah mendengarnya. Akhirnya Duk Mi yang mengatakan hal itu.
Kyung Ah langsung memuji kalau Duk Mi memang luar biasa. Sindy terlihat tak
suka mendengarnya. Ryan akhirnya memberitahu pertemuan mereka bertemu di sebuah
hotel di Korea.
“Dia
ingin kamar hotelku.” Kata Ryan. Duk Mi mengeluh Ryan membahas hal itu.
“Aku
menolak, tapi kemudian kami bertemu lagi di galeri.” Kata Ryan. Kyung Ah pun tahu kalau itu sebabnya Ryan
memecatnya.
“Sepertinya
dia menyesal karena dia datang ke kafe. Dia bilang "Maaf. Aku
merindukanmu. Tolong maafkan aku." Ucap Duk Mi membalas Ryan.
Flash Back
Ryan
mengetahui kalau Duk Mi yang tidak akan kembali ke galeri, Duk Mi mengaku kalau
tidak akan kembali.
“Dia meminta
maaf dengan mata berair.” Ucap Duk Mi menyerang Ryan dan bosnya kembali
melawan.
“Tapi,
kemudian dia tidak membiarkan aku pulang sepanjang malam.” Kata Ryan. Duk Mi
tak percaya kalau Ryan memberitahu
Sepanjang malam.
“Malam
itu, kau tidak membiarkan aku pulang dan memegang erat tanganku di tempat
tidur.” Ryan. Duk Mi mengingat kalau memang memegang erat tangan Ryan saat di
rumah sakit akhirnya tak mengelak.
“Bagaimana
skandalmu dengan Cha Shi An? Kenapa tidak segera membantah? “ tanya Sindy
“Bagaimana
bisa mengakui berkencan dengan bawahan yang tidak lama sudah dipecat? Kami
mengerti itu semua.” kata Kyung Ah. Duk Mi mengucapakan Terima kasih.
Mereka
minum soju akhirnya berganti minum arak beras, Duk Mi pikir Ryan tidak harus
minum. Tapi Ryn tetap ingin minum. Kyung Ah mengoda kalau Duk Mi memperhatikan
kesehatannya. Duk Mi menagku Bukan seperti itu karena Ryan tidak bisa minum
kopi, jadi...
“Tapi aku
bisa mengontrol mabuk...”kata Ryan menatap arak yang baru pertama kali
diminumnya.
“Teman-temanku
mengajariku permainan minum Orang yang paling lama menerima balasan pesan dari
orang harus minum.” Kata Yoo Sub.
“Menyenangkan..
Semuanya, lepaskan ponsel.” Ucap Kyung Ah. Duk Mi melihat ponselna akan mati.
“Direktur...
Bukankah kau dengar baterai ponsel pacarmu lemah? Isi daya ponselnya sebanyak
kau mencintainya.” Goda Kyung Ah. Akhirnya Ryan memberikan ponselnya agar Duk
Mi bisa mengisi ponselnya.
“Selagi
menunggu, mari kita uji chemistry kalian. Jawab pertanyaan secara bersamaan.
Kalian harus Minum jika salah.” Ucap Sindy.
“Hyo Jin,
seperti yang kukatakan, makan malam tim adalah bagian dari pekerjaan jadi... “
ucap Duk Mi dan Sinyd langsung menyebutkan piliah.
“Jjajangmyeon
atau jjamppong? 1, 2, 3.” Ucap Sindy. Duk Mi menyebut nama Jjajangmyeon tapi
Ryan tak menjawabnya.
Duk Mi
mengeluh akhirnya berbagi minum dengan Ryan menerima hukuman. Sindy terlihat
senang. Kyung Ah melihat Ryan itu pintar
minum. Sindy bertanya Di mana ciuman pertama mereka. Ryan menjawab di mobil
tapi Duk Mi menjawab di ruangan Ryan.
“Di
kantor? Lalu, siapa yang kau cium di mobilmu?” goda Kyung Ah heran.
“Kami
mulai berciuman di kantor dan melanjutkan di mobil.” Jelas Duk Mi akhirnya
kembali minum
“Kapan
ciuman terakhir? 1, 2, 3.” Tanya Sindy, Duk Mi menjawab kemarin sementara Ryan
menjawab hari ini.
“Tadi,
hari ini.. hanya kecupan.” Keluh Duk Mi mencoba menyangkal. Kyung Ah merasa
mereka itu memang pasangan Luar biasa.
Mereka
akhirnya terus minum dan Duk Mi juga sempat menyuruh Sindy minum. Ryan akhirnya
mabuk keluar dari restoran, Duk Mi memanggilnya beberapa kali. Kyung Ah melihat
Ryan mabuk merasa udah menduga akan seperti itu.
“Makgeolli
adalah ciuman kematian bagi merekayang dibesarkan di luar negeri. Jangan pernah
meremehkanmakgeolli lagi.” Ucap Kyung Ah.
“Bagaimana
kalau putaran ketiga di karaoke?” kata Ryan. Duk Mi langsung menolak.
“Direktur,
pulanglah. Kami akan membawa Hyo Jin bersama kami dan pergi.” kata Kyung Ah
menarik Sindy pulang.
“0 poin
pada Tes Cinta! Ada yang mencurigakan... Aku mencium sesuatu yang sangat
mencurigakan.” Teriak Sindy yang ditarik pergi oleh Kyung Ah dan Yoo Sub. Duk
Mi hanya menatap sinis.
Duk Mi
mengajak Ryan pergi tapi malah membuat hampir jatuh karena tak bisa berdiri.
Ryan bersadar dibahu Duk Mi dan Duk Mi melihat tangan Ryan yang memang erat
tanganya.
Ia
teringat saat kencan bersama Ryan berkata “Bukannya aku tidak suka berpegangan tangan.< Aku tidak
suka moment harus membiarkan pergi lagi. Perasaan hangat itu menghilang dan
perasaan aku satu-satunya yang tersisa di dunia ini.”
Akhirnya
Duk Mi membiarkan Ryan bersandari dibahunya didalam mobil dan tanganya
dibiarkan dipegang erat untuk Ryan. Ryan pun tak bisa melepaskan tangan saat
sedang tertidur.
Suami Sun
Joo sedang mewawancari fans Shi An, Si remaja menjelaskan kalau mereka tidak
tahu pada saat itu, tapi akan menyadarinya nanti. Bahwa ada insiden yang
mengubahnya menjadi fan-girl. Suami Sun Joo
bertanya apa maksudanya itu adalah tahap ketika menemukan seseorang dan
terus memikirkan orang itu.
“Benar.
Setiap orang mengalami insiden berbeda yang membuat mereka menjadi fan-girl.
Bagiku, ketika aku melihat foto Shi An. Serasa kami benar-benar melakukan
kontak mata, dan aku merasa sangat senang sesudah.” Ucap Si wanita dengan
mengebu-gebu.
Akhirnya
wawancara selesai, suami Sun Joo mengucapkan terima kasih banyak. Fansnya
mengaku menantikan pertunjukannya yaitu "Super
fan-girl of the 21st Century" dan berharap kalau Semoga ratingnya luar
biasa!/
“Kerja
bagus hari ini.” Ucap Suami Sun Joo pada dua fans akhirnya pergi meninggalkan
ruangan.
“PD-nim,
bukankah program kita seharusnya soal "twisted love" fanatik? Stasiun
akan menggila jika ini mengudara.” Kata Ass PD.
“Jika ini
mengudara aku sama saja sudah mati.” Ucap Suami Sun Joo karena istrinya adalah
seorang Fangirl.
Joo Hyuk
berteriak memberikan kartu pada Sun Joo merasa tak enak hati kalau tidak perlu
datang jauh-jauh. Sun Joo merasa tak mungkin bisa mempercayai dengan kartu
kreditnya. Joo Hyuk pikir Sun Joo harus percaya karena sekaang adalah miliknya.
“Berhenti
memanggilku seperti itu ! Tapi.. Kenapa kau bermain gitar? Apa impianmu jadi
gitaris Atau hanya hobi?” kata Sun Joo.
“Untuk
saat ini, hobi.. Dan ini sedikit tambahan.” Ucap Joo Hyuk memberikan tiket
untuk Sun Joo.
“Apa ini
Tiket ke pertunjukan? Apa Kau tampil? Kupikir hanya hobi.” Kata Sun Joo
“Kau
tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi dalam hidup.” Kata Joo Huyk
“Kau
mungkin tidak pernah tahu soal kehidupan, tapi kau tahu kekuatan uang. Karena
kau harus membayar uang itu.” Ejek Sun Joo lalu melihat ada banyak gitar yang
lebih bagus lagi.
“Tapi memiliki
nada yang sangat tebal, jadi biasanya digunakan untuk musik rock atau heavy
metal.” Komentar Joo Hyuk. Sun Joo melihat gitar lainya.
“Yang ini
memiliki gema pendek, dan itulah salah satu fitur gitar ini. Ini cocok untuk
nada musik yang funky atau psikedelik.” Jelas Joo Hyuk
“Kau pasti
benar-benar menyukai gitar... Matamu bersinar. Mataku bersinar seperti milikmu ketika
melakukan sesuatu yang aku sukai juga.”Komentar Sun Joo
“Lalu Kapan
kau bermain dengan temanmu?” tanya Joo Hyuk. Sun Joo membenarkaan.
“Aku bahkan
tidak sadar waktu berlalu ketika aku mengotak-atik dan aku tidak merasa lelah ketika
menghabiskan sepanjang malam.” Kata Sun Joo
“Matamu
juga bersinar sekarang” komentar Joo Hyuk. Sun Joo kembali mengalihkan dengan
bertanya ke gitar lain. Joo Hyuk memberitahu ada gitar akustik, Gitar biasa.
Duk Mi
membawa Ryan masuk ke apartement dan langsung membawanya ke tempat tidur. Ia
mencoba melepaskan tapi Ryan menahan bahkan mendekatkan wajahnya memeluknya
dengan erat. Tapi akhirnya Duk Mi bisa melepaskan pelukran Ryan.
“Setidaknya kau harus ringan jika mabuk....
Wah Kau serius...tampan.” ucap Duk Mi menatap Ryan, saat akan pergi tangan Ryan
tak ingin melepaskanya.
Ryan
akhirnya terbangun dari tidurnya, dan melihat tanganya yang mengenggam tanganya
sendiri. Akhirnya mengambil air putih dan melihat minuman yang ditinggalkan Duk
Mi diatas meja “Minumlah ini segera untuk mabukmu.” Ryan mencoba mengingat-ingat apa yang
terjadi.
Flash Back
Duk Mi
memanggil Ryan yang sedang mabuk dan Ryan mengingat semuanya merasa dirinya
sudah gila karena mabuk didepan karyawanya. Ryan mengingat seperti akan mencium
Duk Mi, lalu mengumpat lagi pada dirinya.
Duk Mi
mencoba menyadarkan Ryan yang mencoba bersandar padanya, lalu meminta nomor
sandi rumahnya. Ryan menjawab rahasia. Duk Mi menyuruh Ryan agar menekan
sendiri saja. Ryan pikir Duk Mi sekarang sedang marah padanya.
“Tentu
saja tidak. Aku minta dengan sangat sopan. Jadi Beri tahu sandinya, atau kemari
tekan sendiri.” Ucap Duk Mi
“Baiklah...
Aku akan memberitahumu. Jika kau bernyanyi.” Ucap Ryan merosot duduk di
lantai. Duk Mi kaget Ryan yang memintanya
menyanyi.
“Baik. Aku
akan bernyanyi untukmu, beri tahu aku kode sandi, oke?” kata Duk Mi. Ryan
setuju.
“Jangan
berubah pikiran.” Ucap Duk Mi memastikan lalu menyanyi dikuping Ryan lagu Shi
An.
Keduanya
saling menatap dan akhirnya Ryan membisikan kode rumahnya pada Duk Mi.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar