PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 26 April 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 6 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ryan membaca note yang ditulis Duk Mi “Kau akan mengadakan rapat besok pukul 11 pagi mengenai pameran khusus.” Lalu berpikir merasakan sesuatu, akhirnya membuka agenda milik fans Cha Shi An yang ditemukan dibandara
 [AKU MENANTIKAN HARI ESOK ISTIMEWA DI MANA MATA KITA BERTEMU]
Ryan membandingkan tulisan Duk Mi dengan fans Cha Shi An dan memang mirip. Ia pun mencoba mengetes kalau memang Duk Mi adalah fans Cha Shi An. 

Flash Back
Ryan mendengar saat Kyung Ah mengejek Duk Mi yang memakai pakaian rapih karena akan berkencan. Duk Mi hanya tersenyum dan Yoo Sub pun mengejek Duk Mi itu jadi lebih jujur setelah memberitahu semua orang tentang hubunganya.
“Shi An is My Life, bagaimana aku harus mengembalikan buku catatanmu?” tulis Ryan dan melihat Duk Mi yang membaca pesan darinya.
“Aku akan menghubungimu nanti.” balas Duk Mi lalu bersikap tenang seperti tak terjadi apapun.
Ia mengingat saat Duk Mi jatuh dari tangga dan Fans Shi Ah yang duduk diatas badanya, dengan tatapan mata yang sama. 

Ryan seperti tak percaya kalau ternyata  Semuanya hanya satu orang dan melihat fanspage [SHI AN IS MY LIFE] lalu berniat untuk  mendaftar di fanpage. Ia diminta untuk memasukan nama, dan berpikir untuk menyamar setelah itu menuliskan nama   [NA HEE YEON,  TANGGAL LAHIR: 2 APRIL 1980, PEREMPUAN]
“Karena namaku Hee Yeon... Nickname yang tidak akan pernah kugunakan.” Ucap Ryan mencoba memikirkan Nick yang tidak akan pernah.
“Latte.” Kata Ryan melirik pada gelas susu yang selalu diminum olehnya. 

Duk Mi menyusun pesan sebagai syarat masuk ke dalam fans pagenya. Ryan berpikir jawaban pertanyaan Insiden yang membuatnya menjadi fan-girl, lalu teringat saat Duk Mi yang jatuh diatas tubuhnya saat mengambil foto Shi An.
“Di Bandara Internasional Incheon... "Aku diinjak-injak" tulis Ryan lalu merasa tulisanya bagus.
Duk Mi membaca dan mengingat kejadian yang sama saat bertemu dengan Ryan, lalu mencoba membela diri kalau  itu bukan insiden tapi hanya kecelakaan.

Duk Mi gelisah tak bisa tidur dengan nyenyak memikirkan saat Ryan menarik rambut yang menyangkut pada syalnya dikamar mandi dan mereka saling bertatapan saat membahas tentang Foto Tuan Yoon.  Ia pun tiba-tiba merasa panas dan berpikir kalau sedang ada di negara tropis.
“Enyah dari pikiranku... Ini Bikin gila!” kata Duk Mi kesal sendiri tapi bayangan Ryan kembali terlintas.

Duk Mi pergi ke kantor dengan wajah kesal karena kemarin ikut pergi dengan Ryan dalam perjalanan bisnis tanpa di bayar bahkan menginap. Ia lalu buru-buru menyeberang jalan, tapi lampu merah untuk penjalan kali lebih dulu menyala.
Beberapa mobil membunyikan klakson, Duk Mi akhirnya berjalan mundur dengan wajah kesal. Saat itu Ryan melihat Duk Mi berada di tepi jalan, keluar dari mobil dan memanggilnya.
Duk Mi tersenyum sumringah, Ryan pun seperti terlihat tampan hari itu. Keduanya seperti pasangan kekasih yang bertemu kembali di tepi jalan.
 [EPISODE 6: AREA RAWAN KECELAKAAN BAGI FANATIK]

Sun Joo membuat espressso dengan mesin kopi, lalu merasakan rasanya pahit dan berpikir karena cuaca yang lembab lalu bertanya pada Joo Hyuk apakah di luar hujan. Eun Gi menjawab kalau tak hujan dan memesan es mocha.
“Di mana Duk Mi?” tanya Eun Gi. Sun Joo menjawab kalau belum datang.
“Dia melakukan perjalanan bisnis kemarin, sepertinya dia sedang tidur siang.” Ucap Sun Joo santai
“Apa Dia menginap di sana?” kata Eun Gi kaget, saat itu Duk Mi datang dengan wajah sumringah menyapa dua temanya lalu memesan 1 Es Americano.
“Aku dengar kau menginap dengan direkturmu dalam perjalanan bisnis itu.” Ucap Eun Gi sinis. Duk Mi bertanya memangnya kenapa.
“Apa tidak ada yang terjadi?” tanya Eun Gi, Duk Mi terlihat gugup.
“Bagaimana bisa kau menginap dengan seorang pria?” kata Eun Gi marah.
“Hei, kau pikir orang macam apa dia? Direktur Gold bukan pria semacam itu. Bahkan sekarang, ada motor menabrak mobilnya. Tapi, dia hanya memperingatinya untuk hati-hati mengemudi lain kali dan membawanya ke rumah sakit.” Ucap Duk Mi bangga
“Sejak kapan kau sangat menghormatinya? Jadi, Apa tidak ada yang terjadi di antara kalian?” goda Sun Joo.
Duk Mi mengaku tak ada, lalu  Sun Joo mengeluhkan mendengarnya dan bertanya-tanya karena  Joo Hyuk tidak datang, Duk Mi menjawab kalau Joo Hyuk pergi ke rumah sakit. Keduanya kaget karena Duk Mi sudah mengetauinya.
“Aku baru saja beri tahu kau bahwa motor menabrak mobil Direktur.  Bukankah aku bilang orang yang mengendarainya adalah Joo Hyuk?” ucap Duk Mi gugup. Sun Joo tak percaya mendengarnya. 



[MUSEUM SENI CHEUM]
Duk Mi berjalan sambil menyebut nama “Ryan Gold” berkali-kali, lalu mengeluh dengan nama Ryan yang membuat hatinya meleleh. Yoo Sub dan Kyung Ah tiba-tiba datang mengangetkanya. Yoo Sub langsung mengoda Duk Mi.
“Itu yang terjadi saat hatimu meleleh. Jika kau terus mengulangi kata yang sama seperti barusan, kata itu mendadak terdengar asing. Nama "Ryan" terdengar sangat asing bagimu,kan?” goda Yoo Sub.
“Tidak, bukan begitu... Tapi, kenapa kalian terlihat sangat lelah? Apa begadang semalaman?” tanya Duk Mi mencoba mengalihkan pembicaran.
“Dia bilang untuk menggunakan sistem klasifikasi standar internasional untuk menata semua karya seni. Kita menerima perintah dari pria bernama Ryan saat sungguh sibuk mempersiapkan pameran.” Ucap Kyung Ah kesal
“ Kita selalu bilang harus menyelesaikannya suatu hari. Direktur sungguh bekerja hebat untuk mengidentifikasi masalah kita. Prosesnya mungkin sulit, tapi kedepannya akan lebih mudah.” Kata Duk Mi membela
“Tidak ada yang mudah. Kita tidak bisa memakinya lagi karena kau berkencan dengannya. Dan bahkan tidak bisa memberikan pekerjaan kepada intern karena dia adalah putri Direktur Eom  Semuanya lebih sulit daripada saat dengan Direktur Eom” keluh Kyung Ah dengan nada tinggi. Duk Mi bisa mengerti.
“Jangan sungkan... Tapi Kau bisa menjelekkannya jika mau, dan bebas untuk beri pekerjaan kepada intern... Dia harus datang dulu dibanding kalian” ucap Duk Mi. 


Duk Mi melihat Sindy baru datang menyapa seniornya,  dan langsung memarahinya karena baru datang dan tidak tahu jam berapa sekarang. Sindy malah tak memperdulikanya, dan bertanya apakah tidak akan mengadakan makan malam penyambutan untuknya.
“Hyo Jin, bukan itu yang seharusnya kau bicarakan sekarang.” Kata Duk Mi marah
“Bagaimana kalau kita menggunakan kartu ibuku untuk makan daging?” ucap Sindy. Yoo Sub langsung setuju. Kyung Ah langsung menepuknya.
“Kalau begitu, ayo malam ini kita makan malam... Aku akan traktir Kalian semua tahu aku adalah putri Eom Gwanjang-nim, kan?” ucap Duk Mi. Yoo Sub mengaku sudah tahu.
“Ibuku menyuruhku merahasiakannya... Tapi tidak ada rahasia di dunia ini. Bukankah begitu, Nona Sung?” sindir Sindy. Duk Mi hanya bisa diam saja. 


Sun Joo melayani pembeli lalu melihat tangan Joo Hyuk yang terluka, dan menyuruh pulang saja karena menurutnya  Walau dokter bilang baik-baik saja tapi ia yakin lukanya itu masih sakit. Joo Hyuk yanga diam saja dengan wajah cemberut.
“Jangan membuatku terlihat seperti bos yang jahat... Kau Pulang saja, istirahatlah.” Ucap Sun Joo.
“Direktur.. Apa Kau punya banyak uang?” tanya Joo Hyuk. Sun Joo pikir kalau ia Punya lebih banyak dari Joo Hyuk.
“Maka, aku akan jadi budakmu.” Kata Joo Hyuk. Sun Joo kaget dan bertanya berpaa harganya.
“750.000 won.” Ucap Joo Hyuk. Sun Joo makin kaget dan langsung memukul pegawainya.
“Aku bahkan tidak beli penyedot debu jika mahal.” Kata Sun Joo kesal
“Lalu bagaimana kalau 760.000 won?” ucap Joo Hyuk. Sun Joo pikir Joo Hyuk sedang bercanda padanya.
“Direktur Gold bilang kau tidak perlu membayar biaya perbaikan, dan dia bahkan membayar biaya rumah sakit. Jadi kenapa kau butuh uang sebanyak itu?” kata Sun Joo heran.
Joo Hyuk hanya berdiri dengan wajah sedih dan Sun Joo duduk  menatap sesuatu diatas meja. Sebuah gitar rusak dibagian atasnya, Joo Hyuk seperti sangat sedih dan tak bisa menganti gitar yang mahal. 




Ryan melihat pengumuman difanspage “Hanya anggota VIP yang dapat membaca posting ini. Silakan tes untuk meningkatkan levelmu.” Saat itu pesan masuk ke ponselnya “Silakan kirim buku catatanku ke nomor kotak pos berikut.”
Senyuman Ryan terlihat lalu diam-diam pergi ke ruangan Duk Mi, menatap dari balik jendela terlihat Duk Mi sedang sibuk melakukan pekerjaanya. Ryan akhirnya mengirimkan pesan
“Aku terlalu sibuk untuk pergi ke kantor pos hari ini. Jika mendesak, kau bisa ambil sendiri.” 
Duk Mi pun langsung membaca pesan Ryan wajahnya terlihat kesal, Ryan tiba-tiba datang berpura-pura mencari Yoo Sub,  Duk Mi kaget dan bertanya apakah sibuk hari ini. Ryan heran Duk Mi menanyakan hal itu. Duk Mi pikir Hari ini pasti sangat sibuk untuk Bosnya.
“Kau memulai hari dengan kecelakaan mobil dan bahkan harus pergi ke rumah sakit.” Ucap Duk Mi gugup.
“Benar, aku sangat sibuk hari ini.” Kata Ryan. Duk Mi pikir Ryan bisa  meminta bantuannya jika butuh.
“Misalnya, pergi ke bank, menjalankan tugas pribadi, atau pergi ke kantor pos mewakilimu.” Ucap Duk Mi memancing
“Baiklah. Aku sebenarnya harus pergi ke kantor pos.” Kata Ryan. Duk Mi dengan senang hati akan pergi mengantikanya. 



Ryan menatap ponselnya sengaja menyebut nama Cha Shi An, wajah Duk Mi kaget dan akhirnya Ryan memberitahu kalau Shi An bilang akan datang hari ini. Duk Mi mencoba tenang mengetahui kalau Shi An datang sekarang juga.
“Kapan kau bisa pergi ke kantor pos?” tanya Ryan. Duk Mi beralasan kalau  harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu jadi bisa Lain kali.
Saat itu Shi An datang memanggil Ryan dengan panggilan “Hyung” . Duk Mi kaget karena Ryan seperti sudah dekat, Sindy pun kaget kalau idolanya datang ke tempat kerja, Kyung Ah dan Yoo Sub menyambut dengan wajah gembira.
Shi Ah akhirnya sudah ada diruangan bersama dengan Ryan, saat itu Duk Mi datang berkomentar kalau penasaran apa harus ikut rapat karena ia sebagai kepala kurator. Ryan menyuruhnya keluar.

Duk Mi akhirnya keluar, Ryan ingin kembali bicara tapi kali ini Sindy yang datang dengan memakain masker menawarkan kopi. Ryan kembali menyuruh nya keluar dan tak habis pikir dengan pegawai yang mencari alasan untuk melihat Shi Ah.
Ryan akan bicara tapi seperti merasakan sesuatu yang berbeda, akhirnya berjalan ke jendela dan mengusir semua pegawai yang berdiri didepan jendela ruanganya. Duk Mi dkk pun bergegas kabur. Ryan kembali duduk lalu meminta maaf. 


“Aku ingin tahu siapa lagi yang berpartisipasi dalam pameran ini. Apa aku boleh bertanya?” tanya Shi An
“Saat ini yang sudah menandatangani adalah kau, Tuan Nho Seok, Tuan Moon Seok Chan, dan balerina Oh Yang Hee. Kami juga berhubungan dengan tiga selebritas asing.” Kata Ryan
“Apa aku digunakan sebagai marketing, kan? Aku benci sebagai artis penari simpati” ucap Shi An. Ryan menegaskan  Bukan seperti itu.
“Boleh 'kan aku sedikit serakah? Hanya karya seni mungkin agak terlalu hambar. Bagaimana kolaborasi dengan seniman visual?” kata Shi An.
“Apa Kau memikirkan seniman visual?” tanya Ryan tak percaya. Duk Mi membenarkan kalau sejauh ini memang seperti itu.
“Dari album soloku ke pameran ini. Aku ingin menceritakan sebuah kisah. Apa terdengar aneh?” kata Shi An. Ryan pikir tidak.
“Aku senang karena terdengar unik dan menyegarkan. Kita akan melanjutkan rapat kita dengan seniman yang hadir. Bisakah kau memberiku nomor kontak?” ucap Ryan.
“Aku akan mengirimkannya bersama profil. Selagi di sini, bolehkah berkeliling?” kata Shi An. Ryan setuju mengajak Shi An berkeliling galeri. 

Sindy mencoba mengambil Shi An dalam gallery dan Duk Mi mencoba menghalanginya. Salah seorang fans datang menayap Shi An mengaguminya karena tampan, Shi An mengucapkan terima kasih.
"Apa yang kupikirkan sebagai kebetulan adalah takdir Dan apa yang aku lihat sebagai takdir ternyata hanya kebetulan." Ini luar biasa. Siapa yang menulis ini?” ucap Shi An melihat caption dilukisan.
“Aku...” ucap Duk Mi yang langsung disela oleh Sindy. Sindy mengaku pengaruh ibunya dapat dengan mudah dideteksi di mana-mana.
“Oh. Ini rahasia bahwa ibuku adalah mantan direktur.”kata Sindy yang masih mengunakan masker.
Saait itu seorang fans lain datang, dengan nada histeris meminta foto. Duk Mi langsung menolaknya, tapi Shi An memperbolehkanya. Duk Mi akhirnya meminta izin agar bisa mengambil gambarnya. Ryan diam-diam melihat sikap Duk Mi sambil menahan tawa.
“Bahkan tanpa lensa tele, aku dapat mengambil fotomu dari dekat. Shi An...” gumam Duk Mi sengaja hanya menzoom wajah Shi An saja dengan senyuman bahagia.
“Buat kami terlihat bagus.” Kata fansnya, Duk Mi akhirnya tersadar lalu mengambil gambar foto keduanya. 


Duk Mi berjalan dengan Kyung Ah membahas kalau  Cha Shi An memanggi Ryan dengan panggilan "Hyung" lalu bertanya apakah tahu kalau  mereka sudah dekat. Duk Mi hanya terdiam, Shi An pun akan pamit pergi dengan diantar oleh semua pegawai.
“Kita makan malam hari ini... Jika ada waktu...” ucap Kyung Ah. Shi Ah hanya tersenyum bertanya apakah memang boleh bergabung.
“Tidak.” Ucap Ryan tak ingin gabung. Shi An berkomentar Ryan itu  berhati dingin di rumah tapi lebih dingin di galeri.
“Selamat bersenang-senang hari ini.” Ucap Shi An lalu pamit pergi. Duk Mi menatap Shi An dengan tatapan kagum. Ryan hanya bisa tersenyum melihat tingkah Duk Mi. 

Mereka pun makan malam bersama, membuat pesta sambutan untuk Ryan Gold dan juga Sindy. Kyung Ah langsung bertanya Bagaimana bisaRyan berteman dengan Cha Shi An karena dengar memanggilnya "Hyeong" dan berpikir  karena rumor kencan
“Kami bukan teman...” ucap Ryan. Sindy kembali bertanya kapan mereka  mulai berkencan. Duk Mi binggung.
“Aku ingin penasaran juga... Siapa yang suka duluan?” kata Kyung Ah penuh semangat.
“Makan malam tim adalah bagian dari pekerjaan, mari tetap profesional...” ucap Duk Mi
“Nonat Sung, Kau merusak rasa alkohol... Direktur, beri tahu, bagaimana bisa berkencan dengan rekan kerja.” Keluh Kyung Ah.
“Apa Kau beri tahu atau aku? Kali pertama kita bertemu adalah di pelelangan Cina, kan?” ucap Ryan dan Duk Mi terlihat panik
“Jadi, kalian bertemu sebelum dia bekerja di sini.” Ucap Kyung Ah. Duk Mi mengingat saat pertama kali bertemu dengan Ryan di tempat pelelangan.
“Dia bilang, dia mengingin aku, Itu kata dia..” Ucap Ryan yakin. Duk Mi kaget mendengarnya.
“Garis-garis halus dan fitur wajah harmoni yang sempurna. Proporsi sempurnamu juga mengesankan. Aku menginginkannya.” Ucap Ryan mengingat saat duduk Duk Mi yang menatapnya.
Duk Mi kaget mendenagrnya, Ryan pikir tak ada yang salah mendengarnya.  Akhirnya Duk Mi yang mengatakan hal itu. Kyung Ah langsung memuji kalau Duk Mi memang luar biasa. Sindy terlihat tak suka mendengarnya. Ryan akhirnya memberitahu pertemuan mereka bertemu di sebuah hotel di Korea.
“Dia ingin kamar hotelku.” Kata Ryan. Duk Mi mengeluh Ryan membahas hal itu.
“Aku menolak, tapi kemudian kami bertemu lagi di galeri.” Kata Ryan.  Kyung Ah pun tahu kalau itu sebabnya Ryan memecatnya.
“Sepertinya dia menyesal karena dia datang ke kafe. Dia bilang "Maaf. Aku merindukanmu. Tolong maafkan aku." Ucap Duk Mi membalas Ryan. 



Flash Back
Ryan mengetahui kalau Duk Mi yang tidak akan kembali ke galeri, Duk Mi mengaku kalau tidak akan kembali.
“Dia meminta maaf dengan mata berair.” Ucap Duk Mi menyerang Ryan dan bosnya kembali melawan.
“Tapi, kemudian dia tidak membiarkan aku pulang sepanjang malam.” Kata Ryan. Duk Mi tak percaya kalau Ryan memberitahu  Sepanjang malam.
“Malam itu, kau tidak membiarkan aku pulang dan memegang erat tanganku di tempat tidur.” Ryan. Duk Mi mengingat kalau memang memegang erat tangan Ryan saat di rumah sakit akhirnya tak mengelak.
“Bagaimana skandalmu dengan Cha Shi An? Kenapa tidak segera membantah? “ tanya Sindy
“Bagaimana bisa mengakui berkencan dengan bawahan yang tidak lama sudah dipecat? Kami mengerti itu semua.” kata Kyung Ah. Duk Mi mengucapakan Terima kasih.


Mereka minum soju akhirnya berganti minum arak beras, Duk Mi pikir Ryan tidak harus minum. Tapi Ryn tetap ingin minum. Kyung Ah mengoda kalau Duk Mi memperhatikan kesehatannya. Duk Mi menagku Bukan seperti itu karena Ryan tidak bisa minum kopi, jadi...
“Tapi aku bisa mengontrol mabuk...”kata Ryan menatap arak yang baru pertama kali diminumnya.
“Teman-temanku mengajariku permainan minum Orang yang paling lama menerima balasan pesan dari orang harus minum.” Kata Yoo Sub.
“Menyenangkan.. Semuanya, lepaskan ponsel.” Ucap Kyung Ah. Duk Mi melihat ponselna akan mati.
“Direktur... Bukankah kau dengar baterai ponsel pacarmu lemah? Isi daya ponselnya sebanyak kau mencintainya.” Goda Kyung Ah. Akhirnya Ryan memberikan ponselnya agar Duk Mi bisa mengisi ponselnya. 
“Selagi menunggu, mari kita uji chemistry kalian. Jawab pertanyaan secara bersamaan. Kalian harus Minum jika salah.” Ucap Sindy.
“Hyo Jin, seperti yang kukatakan, makan malam tim adalah bagian dari pekerjaan jadi... “ ucap Duk Mi dan Sinyd langsung menyebutkan piliah.
“Jjajangmyeon atau jjamppong? 1, 2, 3.” Ucap Sindy. Duk Mi menyebut nama Jjajangmyeon tapi Ryan tak menjawabnya.
Duk Mi mengeluh akhirnya berbagi minum dengan Ryan menerima hukuman. Sindy terlihat senang.  Kyung Ah melihat Ryan itu pintar minum. Sindy bertanya Di mana ciuman pertama mereka. Ryan menjawab di mobil tapi Duk Mi menjawab di ruangan Ryan. 
“Di kantor? Lalu, siapa yang kau cium di mobilmu?” goda Kyung Ah heran.
“Kami mulai berciuman di kantor dan melanjutkan di mobil.” Jelas Duk Mi akhirnya kembali minum
“Kapan ciuman terakhir? 1, 2, 3.” Tanya Sindy, Duk Mi menjawab kemarin sementara Ryan menjawab hari ini.
“Tadi, hari ini.. hanya kecupan.” Keluh Duk Mi mencoba menyangkal. Kyung Ah merasa mereka itu memang pasangan Luar biasa.



Mereka akhirnya terus minum dan Duk Mi juga sempat menyuruh Sindy minum. Ryan akhirnya mabuk keluar dari restoran, Duk Mi memanggilnya beberapa kali. Kyung Ah melihat Ryan mabuk merasa udah menduga akan seperti itu.
“Makgeolli adalah ciuman kematian bagi merekayang dibesarkan di luar negeri. Jangan pernah meremehkanmakgeolli lagi.” Ucap Kyung Ah.
“Bagaimana kalau putaran ketiga di karaoke?” kata Ryan. Duk Mi langsung menolak.
“Direktur, pulanglah. Kami akan membawa Hyo Jin bersama kami dan pergi.” kata Kyung Ah menarik Sindy pulang.
“0 poin pada Tes Cinta! Ada yang mencurigakan... Aku mencium sesuatu yang sangat mencurigakan.” Teriak Sindy yang ditarik pergi oleh Kyung Ah dan Yoo Sub. Duk Mi hanya menatap sinis. 


Duk Mi mengajak Ryan pergi tapi malah membuat hampir jatuh karena tak bisa berdiri. Ryan bersadar dibahu Duk Mi dan Duk Mi melihat tangan Ryan yang memang erat tanganya.
Ia teringat saat kencan bersama Ryan berkata “Bukannya aku tidak suka berpegangan tangan.< Aku tidak suka moment harus membiarkan pergi lagi. Perasaan hangat itu menghilang dan perasaan aku satu-satunya yang tersisa di dunia ini.”
Akhirnya Duk Mi membiarkan Ryan bersandari dibahunya didalam mobil dan tanganya dibiarkan dipegang erat untuk Ryan. Ryan pun tak bisa melepaskan tangan saat sedang tertidur.

Suami Sun Joo sedang mewawancari fans Shi An, Si remaja menjelaskan kalau mereka tidak tahu pada saat itu, tapi akan menyadarinya nanti. Bahwa ada insiden yang mengubahnya menjadi fan-girl. Suami Sun Joo  bertanya apa maksudanya itu adalah tahap ketika menemukan seseorang dan terus memikirkan orang itu.
“Benar. Setiap orang mengalami insiden berbeda yang membuat mereka menjadi fan-girl. Bagiku, ketika aku melihat foto Shi An. Serasa kami benar-benar melakukan kontak mata, dan aku merasa sangat senang sesudah.” Ucap Si wanita dengan mengebu-gebu.
Akhirnya wawancara selesai, suami Sun Joo mengucapkan terima kasih banyak. Fansnya mengaku menantikan pertunjukannya yaitu  "Super fan-girl of the 21st Century" dan berharap kalau Semoga ratingnya luar biasa!/
“Kerja bagus hari ini.” Ucap Suami Sun Joo pada dua fans akhirnya pergi meninggalkan ruangan.
“PD-nim, bukankah program kita seharusnya soal "twisted love" fanatik? Stasiun akan menggila jika ini mengudara.” Kata Ass PD.
“Jika ini mengudara aku sama saja sudah mati.” Ucap Suami Sun Joo karena istrinya adalah seorang Fangirl. 


Joo Hyuk berteriak memberikan kartu pada Sun Joo merasa tak enak hati kalau tidak perlu datang jauh-jauh. Sun Joo merasa tak mungkin bisa mempercayai dengan kartu kreditnya. Joo Hyuk pikir Sun Joo harus percaya karena sekaang adalah miliknya.
“Berhenti memanggilku seperti itu ! Tapi.. Kenapa kau bermain gitar? Apa impianmu jadi gitaris Atau hanya hobi?” kata Sun Joo.
“Untuk saat ini, hobi.. Dan ini sedikit tambahan.” Ucap Joo Hyuk memberikan tiket untuk Sun Joo.
“Apa ini Tiket ke pertunjukan? Apa Kau tampil? Kupikir hanya hobi.” Kata Sun Joo
“Kau tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi dalam hidup.” Kata Joo Huyk
“Kau mungkin tidak pernah tahu soal kehidupan, tapi kau tahu kekuatan uang. Karena kau harus membayar uang itu.” Ejek Sun Joo lalu melihat ada banyak gitar yang lebih bagus lagi.
“Tapi memiliki nada yang sangat tebal, jadi biasanya digunakan untuk musik rock atau heavy metal.” Komentar Joo Hyuk. Sun Joo melihat gitar lainya.
“Yang ini memiliki gema pendek, dan itulah salah satu fitur gitar ini. Ini cocok untuk nada musik yang funky atau psikedelik.” Jelas Joo Hyuk 
“Kau pasti benar-benar menyukai gitar... Matamu bersinar. Mataku bersinar seperti milikmu ketika melakukan sesuatu yang aku sukai juga.”Komentar Sun Joo
“Lalu Kapan kau bermain dengan temanmu?” tanya Joo Hyuk. Sun Joo membenarkaan.
“Aku bahkan tidak sadar waktu berlalu ketika aku mengotak-atik dan aku tidak merasa lelah ketika menghabiskan sepanjang malam.” Kata Sun Joo
“Matamu juga bersinar sekarang” komentar Joo Hyuk. Sun Joo kembali mengalihkan dengan bertanya ke gitar lain. Joo Hyuk memberitahu ada  gitar akustik, Gitar biasa.

Duk Mi membawa Ryan masuk ke apartement dan langsung membawanya ke tempat tidur. Ia mencoba melepaskan tapi Ryan menahan bahkan mendekatkan wajahnya memeluknya dengan erat. Tapi akhirnya Duk Mi bisa melepaskan pelukran Ryan.
 “Setidaknya kau harus ringan jika mabuk.... Wah Kau serius...tampan.” ucap Duk Mi menatap Ryan, saat akan pergi tangan Ryan tak ingin melepaskanya. 

Ryan akhirnya terbangun dari tidurnya, dan melihat tanganya yang mengenggam tanganya sendiri. Akhirnya mengambil air putih dan melihat minuman yang ditinggalkan Duk Mi diatas meja “Minumlah ini segera untuk mabukmu.”  Ryan mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi.

Flash Back
Duk Mi memanggil Ryan yang sedang mabuk dan Ryan mengingat semuanya merasa dirinya sudah gila karena mabuk didepan karyawanya. Ryan mengingat seperti akan mencium Duk Mi, lalu mengumpat lagi pada dirinya.
Duk Mi mencoba menyadarkan Ryan yang mencoba bersandar padanya, lalu meminta nomor sandi rumahnya. Ryan menjawab rahasia. Duk Mi menyuruh Ryan agar menekan sendiri saja. Ryan pikir Duk Mi sekarang sedang marah padanya.
“Tentu saja tidak. Aku minta dengan sangat sopan. Jadi Beri tahu sandinya, atau kemari tekan sendiri.” Ucap Duk Mi
“Baiklah... Aku akan memberitahumu. Jika kau bernyanyi.” Ucap Ryan merosot duduk di lantai.  Duk Mi kaget Ryan yang memintanya menyanyi.
“Baik. Aku akan bernyanyi untukmu, beri tahu aku kode sandi, oke?” kata Duk Mi. Ryan setuju.
“Jangan berubah pikiran.” Ucap Duk Mi memastikan lalu menyanyi dikuping Ryan lagu Shi An.
Keduanya saling menatap dan akhirnya Ryan membisikan kode rumahnya pada Duk Mi.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar