PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sebuah
buku dibuka berjudul [SATU KEBOHONGAN KECIL] ada gambar Duk Mi dan Ryan didalamnya. Ryan meminta agar mereka berbohong kalau
berkencan dan Duk Mi menjadi pacarnya.
“Bagaimana
jika aku ingin mencobanya? Apa tidak apa-apa berbohong sekali saja?” ucap Ryan.
Keduanya pun melakukan kencan pura-pura.
Setelah
tu Cindy dengan nama Kim Hyo Jin datang memperkenalkan diri sebagai pegawai intern mulai hari ini. Duk Mi
pun yang tadinya ingin mengaku terpaksa kembali berbohong karena tak ingin
diketahui oleh Cindy.
“Begitu
berbohong, kau tidak pernah berakhir hanya dengan satu kebohongan itu. Mengarah
pada kebohongan lebih besar”
Duk Mi
mengaku kalau Ryan adalah pacarnya, Dua rekan kerjanya pun kaget mendengarnya.
Duk Mi berlari ke arah Ryan sambil meminta maaf dan tak sengaja terjatuh
dipelukan bosnya.
“Dan
mengarah pada kebohongan yang jauh lebih besar. Semenakutkan itulah berbohong.”
Ucap Sun Joo menceritakan dongeng pada anaknya dari buku.
“Bagaimana
jika sering berbohong?” tanya Geom Woo. Eun Gi yang mendengarnya hanya bisa
menghela nafas.
“Jiwa
cantik yang tinggal di sini berkata "Aku benci anak nakal!" lalu
kabur.” Jelas Geum Woo. Eun Gi pun makin mengejek.
Duk Mi
dalam ruangan terlihat, Ryan pun
terlihat masih shock berpikir kalau Duk Mi pasti ada yang harus dijelaskan. Duk
Mi terlihat binggung lalu berani mengatakan kalau itu tentang pegawai Intern
baru adalah fan obsesif yang memposting fotonya di internet.
“Apa Maksudmu Kim Hyo Jin adalah penguntit Cha
Shi An?” tanya Ryan. Duk Mi membenarkan.
“Tapi
bagaimana kau tahu?” tanya Ryan heran. Duk Mi binggung dan mencoba mencari
jawaban agar tak dicurigai.
“Aku
lihat dia memotret hari itu di depan rumah Cha Shi An. Jadi Kim Hyo Jin akan
dipecat, kan? Kita tidak bisa pura-pura berkencan di galeri terus menerus.”
Ucap Duk Mi panik.
“Kita
harus pura-pura berkencan terus menerus, karena Tidak memungkinkan untuk
memecatnya.” Kata Ryan. Duk Mi heran kenapa tak bisa memecat Cindy.
“Kim Hyo
Jin adalah putri mantan direktur.” Ucap Ryan. Duk Mi kaget memastikan tak salah
mendengar.
“Bahkan
jika dia bukan intern, dia pasti akan datang untuk bekerja di sini. Jadi, dia
meminta maaf padamu...” ucap Ryan yang langsung disela oleh Duk Mi
“Putri Direktur
Eom ?” kata Duk Mi memastikan kembali. Ryan membenarkan. Duk Mi menatap ke arah
sofa dibelakangnya.
“Apa ada
di mana wawancara tidak berguna di dunia ini?” gumam Duk Mi mengingat kejadian
sebelumnya.
Flash Back
Nyonya
Eom terlihat kesal setelah berbicara dengan anaknya, mengakau sangat muak dan
lelah dengan putrinya yang bertingkah seperti fan-girl dan menurutnya dirinya
itu tak harus punya karyawan fan-girl juga.
“Jika kau
fan idol, jangan bermimpi melangkah ke galeriku.” Ucap Nyonya Eom sinis.
Duk Mi
yang mengingat kejadian itu hanya bisa menghela nafas dan tawa kebingungan
dengan nasibnya sekarang.
Kyung Ah
membahas tentang hubungan Duk Mi dan Ryan menurutnya tak masuk akal dan ingin
tahu sejak kapan. Yoo Sub pun jadi yakin kalau
berkencan di tempat kerja memungkinkan. Cindy berkomentar kalau Kelihatannya
tidak ada yang tahu, Mereka berkencan.
“Kami
bahkan tidak pernah membayangkannya. Apa itu sebabnya fan Cha Shi An berhenti
mengganggunya? Tapi Bagaimana para fannya tahu saat kita tidak tahu?” ucap
Kyung Ah penasaran.
Cindy
membuka fan cafe milik Duk Mi dengan foto-foto keduanya seperti sedang
berkencan. Keduanya kaget melihat foto
kencan Duk Mi dan Ryan yang terlihat seperti paparazi yang mengambilnya.
Ryan
datang dengan Duk Mi memarahi para pekerjanya malah mengumpul padahal sekarang
jam kerja. Kyung Ah bertanya apakah mereka bis diizinkan melakukan ini selama
jam kerja dengan menunjuk ke arah layar monitor foto kencan keduanya.
“Jika bukan
karena intern, kami tidak akan pernah tahu. Aku tidak percaya paparazzi
memotret kalian. Kalian bahkan bukan selebriti. Kalian akan menuntut orang ini,
kan?” ucap Kyung Ah.
“Apa?
Menuntut? Kami akan membiarkannya... Lagi pula, foto-foto itu benar. Kami harus
meminta orang itu untuk menghapus foto...” ucap Ryan terlihat gugup melihat
foto mereka seperti akan berciuman.
“Kami
masuk menggunakan ID intern dan melihat halaman fanpage. Dan dia tidak tampak
seperti orang normal. Coba dia nuliskan caption dalam tiap foto "Tulang
selangkamu sangat seksi."” Ucap Yoo Sub yang membuat Duk Mi panik
"Aku
ingin mati karena sangat mencintaimu, tapi aku hanya memiliki satu kehidupan. Paha
Shi An seperti kesejahteraan bagiku." Apa Pahanya? "Kau mencoba membuatku
memiliki pikiran buruk dengan secantik ini?" kata Yoo Sub melihat semua caption. Duk Mi
mencoba tenang tapi terlihat gelisah.
Geom Woo
pun mengerti kalau artinya orang akan dihukum jika banyak berbohong. Sun Joo
membenarkan. Eun Gi yang mendengarnya mengejek Sun Joo itu pasti sangat takut.
Sun Joo langsung menatap sinis lalu kembali berbicara pada anaknya.
“Dan Ibu
selalu tahu apa kau berbohong atau tidak.” Ucap Sun Joo. Geum Woo ingin tahu
bagaimana caranya
“Karena
mata tidak bisa berbohong.” Kata Eun Gi menyindir. Sun Joo mengeluh Eun Gi itu
sedang macam-macam denganya.
“Tidak
ada yang akan berubah hanya karena kami pasangan. Dalam pekerjaan, kami akan
profesional...” tegas Ryan
“Berapa
lama kalian berkencan?” tanya Cindy mencoba mengetes. Duk Mi dan Ryan saling
menatap terlihat binggung.
Apa Itu
yang ingin kau tahu pada hari pertama kerja?” komentar Ryan sinis.
“Apa
Mungkin karena jam kerja? Tapi kalian sungguh tidak terlihat saling menyayangi.”
Komentar Cindy. Duk Mi dan Ryan hanya bisa terdiam dan mencoba menutupi
kebohongan mereka.
[EPISODE
5: MATA SEORANG FAN-GIRL DIPENUHI DENGAN CINTA]
Sun Joo
memberitahu Joo Hyun kalau akan membawa Geon Woo ke dokter gigi lalu
mengantarnya ke dojo. Joo Hyun mengerti, Eun Gi
membeirtahu Sun Joo kalau Duk Mi baru saja mengiriminya pesan. Sun Joo
bertanya apa yang ditulis Duk Mi. Eun Gi memberikan ponsel temanya.
“Hei, apa
ini?” ucap Eun Gi melihat foto Duk Mi seperti akan berciuman dengan Ryan.
“Yang
sudah kukatakan... Ini foto dia pura-pura berkencan dengan seseorang.” Ucap Sun
Joo bahagia.
“Katanya
hanya berkencan? Tapi...” komentar Eun Gi yang langsung disela oleh Sun Joo.
“Mereka
terlihat serasi? Aku fotografer mereka.... Wah... Daebak. Fan Shi An mulai
bekerja di galeri sebagai intern, jadi dia harus terus pura-pura berkencan
dengan direkturnya.” Ucap Sun Joo
terlihat makin senang.
Eun Gi
berteriak kaget lalu keluar dari cafe. Sun Joo yang melihat merasa kalau sudah
menduga akan seperti itu. Ia pun mengajak Geun Woo pergi dan memberikan salam lebih dulu. Geun Woo
membungkuk memberikan salam, Joo Hyun langsung memlambaikan tangan walaupun
masih memegang gelas.
Akhirnya
gelas kembali jatuh dan pecah, Sun Joo tak banyak komentar karena pemilik tanah
jadi masih punya banyak uang dan mengajak anaknya pergi tanpa mengomel.
Duk Mi
menemui Eun Gi didepan gallery, bertanya apakah dia tahu berapa banyak tower seluler di negara
mereka dan Ponsel tidak berfungsi kalau
bukan karena tower itu. Eun Gi bertanya
lalu kenapa dengan hal hal itu.
Duk Mi
pikir Jika ada yang ingin dikatakan lebih baik gunakan saja ponselnya dan
jangan datang ke tempat kerjanya.
“Duk
Mi... Kau tahu berapa banyak hal gila yang sudah kau lakukan? Kau tidak pernah
nurut dengan ucapan orang lain, Dasar anak nakal.” Keluh Eun Gi. Duk Mi marah
dan mengumpat marah.
“Apa Kau
akan terus pura-pura berkencan dengannya bahkan di galeri?” ucap Eun Gi. Duk Mi
pikir kenapa dengan hal itu.
“Apa Kau
tidak memikirkan Ibu?” kata Eun Gi. Duk Mi heran Eun Gi yang tiba-tiba menyeretnya.
“Aku
tidak memberitahumu karena tidak ingin membuatmu khawatir. Tapi bahkan ibuku
tahu soal skandalmu dengan Cha Shi An.” Kata Eun Gi
“Ibumu? Dia
tidak memberi tahu Ibu, bukan?” ucap Duk Mi mulai panik
“Jika kau
terus pura-pura, Ibumu mungkin akhirnya akan tahu.” Jelas Eun Gi. Duk Mi pikir
tak ada yang bisa dilakukan selain itu.
“Itu
sebabnya aku akan rahasiakan.” Kata Duk Mi. Eun Gi menyuruh Duk Mi berhenti
saja, tapi Duk Mi menolak dengan nada mengeje.
“Jangan
lakukan” ucap Eun Gi. Duk Mi pikir kalau itu Bukan urusan Eun Gi.
“Aku akan
menceritakan semuanya pada ibumu. Aku akan memberitahu dia kau pura-pura berkencan
dengan seseorang supaya kau bisa melindungi idolamu.” Kata Eun Gi mengancam.
“Aku akan memberi tahu ibumu dan semua orang
di galeri. Aku akan memberi tahu mereka siapa kau dan siapa yang benar-benar
kau sukai. Duk Mi sebenarnya tidak berkencan dengan direktur.” kata Eun Gi. Duk
Mi panik menutup mulut Eun Gi dan akan menghajarnya yang sudah gila.
“Kaulah
yang gila... Ini tidak akan terjadi jika kau jujur sejak awal. Sampai kapan kau
akan berbohong?” ucap Eun Gi.
“Mungkin
tidak lebih dari sebuah kebohongan bagimu. Tapi seluruh hidup dan identitasku tergantung
pada ini, menjauhlah.” Tegas Duk Mi
“Tidak,
aku akan meluruskan ini dengan memberi tahu semua orang.” Kata Eun Gi akan
datang menemui Ryan di ruanganya.
Duk Mi
menahanya dengan memiting kepala Eun Gi, Eun Gi berteriak kesakitan meminta Duk
Mi berhenti.
Eun Gi
berjalan pulang dengan menahan rasa sakit dilehernya, Saat itu Ryan seperti
baru datang menyapa Eun Gi yang sering melihatmu di galeri dan tahu pasti
datang untuk menjumpai Duk Mi. Eun Gi membenarkan kalau datang karena harus
menyadarkannya.
“Masalah
apa?” tanya Ryan. Eun Gi pikir Ryan tak perlu tahu karena lagipula Duk Mi tidak
pernah dengar dan pamit pergi.
“Direktur...
Aku ingin belajar judo.” Ucap Ryan. Eun Gi heran dan ingin tahu alasanya, tapi
seperti tak peduli menyetujui permintaan Ryan.
“Kau
harus datang ke dojoku jika ada waktu.” Kata Eun Gi. Ryan pikir kalau mereka
tidak sibuk bisa pergi sekarang.
“Apa
harus Sekarang juga?” tanya Eun Gi, Ryan menganguk.
Keduanya
sudah ada di ruang latihan dan memakai seragam, Ryan dengan baju berwarna biru
sementara, Eun Gi dengan baju berwarna putih memberitahu kalau Judo dimulai dan
diakhiri dengan hormat lalu keduanya saling memberikan hormat.
“Olahraga
yang tidak memiliki etika tidak lebih dari kekerasan. Ini hari pertamamu, jadi
aku akan mengajarimu cara jatuh. Aku ingin memulai dengan teknik. Tidak akan
mudah untuk mempelajari teknik pada hari pertamamu.” Ucap Eun Gi
“Aku
cukup bagus dalam olahraga.” Komentar Ryan. Eun Gi pun memulai mengajari Ryan.
“Kita
akan mulai dengan lemparan satu lengan karena mudah untuk pemula Pertama,
gunakan lengan kirimu untuk memegang lengan kanan lawan. Kemudian tarik lengan
mereka dan letakkan lengan kananmu di bawahnya” ucap Eun Gi
“Dan sesudah
itu, putar kembali ke arah lawan, tarik lengan lawan dan berdiri tegak. Maka
kaki lawan secara alami akan naik. Sampai sini... Apa sudah mengerti?” tanya Eun Gi setelah
memperagakan tekniknya.
Ryan
menganguk mengerti, Eun Gi pun mengajak
mereka mulai mencoba dan melihat Ryan itu tangan kidal. Ryan mencoba beberpaa
kali dan langsung bisa membanting Eun Gi dengan muda. Eun Gi terlihat kaget
berkali-kali dibanting.
Eun Gi
akhirnya membalas dan membuat Ryan terbanting lalu memintingnya bertanya apa
yang diinginkan sebenarnya. Ryan
mengejek Eun Gi kalau dirinya itu pasti murid yang handal. Eun Gi meminta Ryan
menjawab pertanyaan dan Jangan bicara omong kosong,
“Kau
jelas belajar setidaknya selama beberapa tahun. Kenapa pura-pura jadi pemula?”
ucap Eun Gi
“Karena
itulah satu-satunya caraku bisa melakukan lemparan bahu melawan peraih medali
Olimpiade.” Tegas Ryan.
“Jadi,
kenapa? Apa alasanmu ingin melawanku?” tanya Eun Gi menahan emosi
“Apa Kau
ingin aku terus bicara seperti ini? Bukannya aku tidak suka, kelihatannya
perasaan kita akan tumbuh.”ucap Ryan. Eun Gi akhirnya melepaskan pitinganya.
Eun Gi
meminta Ryan mengatakan yang sebenarnya,karean Sepertinya layak mendengar alasan sesudah yang dilakukan
Ryan padanya. Ryan mengaku dengar apa yang dikatakan Eun Gi kepada Duk Mi di galeri.
Flash Back
Ryan tak
sengaja mendengar dari balik dindin Duk Mi berbicara dengan Eun Gi, Eun Gi
pikir Ini tidak akan terjadi jika berkata jujur sejak awal dan Sampai kapan kau
akan berbohong.
“Mungkin
tidak lebih dari sebuah kebohongan bagimu Tapi seluruh hidup dan identitasku
tergantung pada ini, Jadi menjauhlah.” Ucap Duk mi
“Tidak,
aku akan meluruskan ini dengan memberi tahu semua orang. Di mana kantor?” kata
Eun Gi. Duk Mi langsung menahan Eun Gi dengan memiting kepalanya
“Seperti
yang kau tahu, Nona Sung adalah kelompok
minoritas sosial. Terlebih lagi di masyarakat konservatif Korea. Jadi, apa pun
kebohongan yang harus dia katakan untuk melindungi dirinya sendiri, maka aku
akan berada di sana untuk mendukungnya.” Jelas Ryan
“Setidaknya
di galeri, aku berharap dia aman. Itu sebabnya aku menghargainya jika kau tidak
melakukan apa-apa yang melawan keinginannya.” Jelas Ryan.
Eun Gi
binggung dengan ucapan Ryan, dan Ryan pun meminta agar Hari ini harus dirrahasiakan karena yakin Duk
Mi akan merasa tidak nyaman jika tahu bahwa bosnya itu mengetahuinya. Eun Gi
melihat Ryan pergi binggung maksud ucapanya Duk Mi dari kelompok minoritas.
Eun Gi
masih bingggung bertanya apa maksudnya Kelompok minoritas sosial, Sesuatu yang
melawan keinginannya.Geum Woo datang menyapa Eun Gi sambil membungkuk. Eun Gi
pun menyurn Geon Woo untuk ganti baju lebih dulu.
“Sun
Joo... Apa Duk Mi bagian dari kelompok minoritas sosial?” tanya Eun Gi yang
terlihat bingung.
“Duk Mi
bagian dari kelompok minoritas sosial? Kata siapa?” tanya Sun Joo.
“Direkturnya
mendengar kami berbicara di luar galeri. Aku bilang, akan mengungkapkan kebenaran
soal identitasnya.” Ucap Eun Gi.
“Apa Kau
gila? Kau gila!” jerit Sun Joo sambil memukul temanya. Eun Gi mengeluh sakit
karena Duk mi sudah memukulnya juga.
“Kau
beruntung masih hidup.” Komentar Sun Joo kesal. Eun Gi heran karena dirinya
yang dipukuli tapi Ryan berpikir Duk Mi itu minoritas.
“Bahkan
sesudah melihat kalian berdua? Itu karena dia belum pernah dipukul sebelumnya.”
Komentar Sun Jo. Eun Gi mencoba memikirkan hal yang sama.
“Lalu,
katakan padanya atas namaku... Ini Sangat tidak adil.” Ucap Eun Gi kesal. Sun Joo pikir bosnya itu lemah.
Saat itu
Ryan sudah menganti pakaian dan kaget melihat Sun Joo datang bertemu dengan Eun
Gi. Sun Joo juga kaget melihat Ryan adalah pria yang sebelumnya memberikan
kunci kamar yang pernah di tempati oleh Shi An.
“Bukankah
kau bertukar kamar denganku? Itu Kau, kan? Jadi kau adalah Direktur?” tanya Eun
Gi seperti baru tersadar karena tatanan rambut Ryan yang berbeda. Ryan
membenarkan.
“Lalu
kenapa tidak bilang apa-apa?” ucap Sun Joo. Ryan pikir kalau Sun Joo yang
sengaja menghindarinya.
“Kenapa
aku harus melakukan itu ? Berkatmu, Duk Mi dan aku bersenang-senang di kamar
suite itu.” Ucap Sun Joo dengan senyuman bahagia.
“Apa Kau
pergi ke sana tanpa aku? Kenapa tidak pernah membiarkanku bergabung dengan
kalian?” keluh Eun Gi
“Kenapa
aku harus melakukannya saat bahkan suamiku pun tidak diundang?” komentar Sun Joo
“Karena
kita adalah teman dan Aku juga berteman denganmu.” Kata Eun Gi. Sun Joo kesal
menyuruh Eun Gi diam saja.
“Permisi,
tapi apa kau dan Nona Sung hanya teman?”
tanya Ryan kaget. Sun Joo membenarkan kalau mereka hanya berteman.
“Maksudku,
Kau... "hanya teman”? Tapi Kenapa teman menginap di hotel?” kata Ryan
binggung.
Sun Joo
mencoba mencari jawaban yang tepat, Eun Gi pikir sudah pasti kalau keduanya itu
fan-tour. Sun Joo langsung menyela kalau mereka
Pergi berlibur di hotel terdekat, karena itu sdang tren belakangan ini
dan Bahkan ada namanya dan sangat bersenang-senang..
“Tunggu
sebentar. Bagaimana dengan kau?” ucap Ryan
menunjuk Eun Gi
“
Hubungan palsu... Kau dan Duk Mi pura-pura jadi pasangan... Dia benar-benar
tidak setuju. Itu yang dia bicarakan. Benarkan?” ucap Sun Joo mencoba
menenangkan.
“Ya, aku
menentang seluruh gagasan ini.” Kata Eun Gi lal melihat wajah Ryan terlihat
kebingungan.
“Aku
salah paham... Maaf...”kata Ryan yang terlihat shock lalu pamit pergi. Sun Joo
binggung bertanya-tanya apa itu arti salah paham lalu meudnga sesuatu dan
mengumpat marah.
Duk Mi
yang mendengar tak percaya kalau Ryan itu
Salah paham kalau dirinya dan Sun Joo itu punya hubungan cinta. Sun Joo
pikir seperti itu. Eun Gi yakin Ryan itu
khawatir kalau mengungkapkan identitas asli Duk Mi dan bilang Duk Mi bagian dari
kelompok minoritas sosial.
“Lalu dia
terus bertanya apa kau "hanya" teman.” Ucap Eun Gi.
Duk Mi
mengingat kembali saat Ryan melihat Sun Joo lalu bertanya apakah mereka
pura-pura jadi pasangan dan Sun Joo yang mengambil gambarnya. Duk Mi
membenarkan. Ryan menatap Sun Joo seperti tak percaya dengan mereka yang
terlihat blak-blakan sebagai pasangan.
Duk Mi
pun mengerti itu alasan Ryan melakukan hal itu karena hubunganya dengan Sun Joo
yang terlarang. Eun Gi pikir itu yang didapatkan Duk Mi jika tak mau berhenti
dengan kebohongannya. Duk Mi masih tak habis pikir kalau berpasangan dengan Sun
Joo
“Kenapa?
Apa Sun Joo tidak cukup baik?” ejek Eun Gi. Duk Mi langsung mengumpat marah.
“Kupikir Direktur
itu tertarik padamu dan aku Sedih mendengar bahwa dia tidak.” Ucap Duk Mi sedih
“Bisa
dibilang dia tertarik... Dia menunjukkan cinta untuk kemanusiaan.” Ejek Eun Gi.
Sun Joo menyuruh Eun Gi diam saja.
Duk Mi
pikir ini Menyebalkan, tapi Eun Gi merasa itu tidak. Saat itu suami Sun Joo
datang. Eun Gi terlihat bersemangat melihatnya memberitahu kalau hampir setiap
hari datang. Suami Sun Joo menanyakan keberadaan anaknya.
“Dia
tertidur di rumah Ibu, jadi dia akan menginap. Apa Mau minum sesuatu?” tanya
Sun Joo
“Hyung,
bagaimana dengan bir?”tanya Eun Gi menawarkan diri. Suami Sun Joo menganguk
setuju dan Eun Gi bergegas mengambilkanya.
“Duk Mi,
kau baik-baik saja? Aku dengar soal bagaimana kau dilecehkan oleh fan Cha Shi
An.” Ucap Suami Sun Joo terlihat penasaran.
“Masalah
sudah selesai.” Kata Duk Mi. Ayah Geon Woo pun mengucap syukur tapi ingin tahu
caranya.
“Kenapa kau
tiba-tiba bertanya?” komentar Sun Joo heran. Ayah Geom Woo pikir itu karena Duk
Mi adalah temanya.
“Hyung,
jangan menyinggung ke-fan-girl'an mereka, Aku muak dan lelah. Ayo kita
bicarakan hal lain.” Kata Eun Gi sambil membawakan bir.
“Apa yang
harus kita bicarakan?” ucap Ayah Geon Woo sambil minum bir, tapi Sun Joo
mengambilnya karena suaminya itu harus mengemudi. Duk Mi terlihat sedikit
gugup.
Di rumah
Ryan
seperti sangat frustasi dan malu, teringat kembali saat dirinya yang marah pada
pengemudi mobil dan mengaku sebagai pacar Duk Mi untuk menutupi identitas
aslinya.
Flash Back
Ryan
menegaskan kalau akan melakukannya. Duk Mi bertanya melakukan apa maksudnya.
Ryan menegaskan akan jadi pacarnya. Duk Mi terlihat binggung.
“Kau
dapat memiliki diriku untuk sebentar.” Ucap Ryan dengan penuh keyakinan.
Ryan
mengacak-ngacak rambutnya terlihat sangat frustasi karena salah menduga tentang
hubungan Duk Mi dan Sun Joo.
Saat itu
terdengar bel rumah, Ryan bertanya siapa yang datang. Kurir memberitah kalau
datang membawakan pesanan makanan. Ryan pikir
Salah alamat karena tidak pesan apa pun. Shi An tiba-tiba datang
memberitahu kalau Ryan yang memesan dan masuk meminta agar membayarnya.
“Nikmatilah.. Aku membayarmu karena telah
menjaga rahasiaku.” Ucap Shi An memberikan ayam goreng.
“Apa ini
caramu membayar orang? Dengan membuatku membayar makanan dan membuat rumahku
berbau?” sindir Ryan.
“Aku
ingin membelinya dengan kartu kreditku dan mentraktirmu makan di tempatku. Tapi
aku sedang diet akhir-akhir ini. Jika ketahuan makan ini, aku harus berolahraga
dua kali lebih keras dan mengurangi apa yang aku makan.” Cerita Shi An.
“Ini
mengerikan.” Komentar Ryan. Shi An pikir harus bergegas dengan lagu mereka meskipun tidak punya waktu atau tenaga.
“Apa itu
sebabnya lenganmu pura-pura sakit? Apa Untuk lebih fokus pada musikmu?” tanya
Ryan tak percaya
“Direktur...
Aku akan berpartisipasi dalam pameran kolektor selebriti sebagai gantinya,
rahasiakan.. Apa kau akan sepakat?” kata Shi An mengangkat ayamnya.
Ryan pun
mengangkat ayam juga lalu mereka saling tos bersama tanda sepakat. Keduanya
terlihat sangat dekat dan bahagia, Ryan tiba-tiba merasakan punggungnya sakit.
Shi An bertanya ada denganya. Ryan
mengaku kalau berolahraga hari ini.
“Sakit
otot? Itu sebenarnya spesialisasiku... Coba Ulurkan ibu jari dan tekan perlahan
bagian belakang lehermu dalam gerakan searah jarum jam.” Kata Shi An memperagakan.
Ryan mengikutinya.
“Bukankah
terasa lebih baik?” kata Shi An. Ryan tersenyum bertanya kapan Shi An belajar
cara melakukan ini
“Ototku selalu
sakit selama hari-hariku sebagai peserta pelatihan. Aku tidak punya uang untuk
ke panti pijat, jadi aku belajar dari internet.” Cerita Shi An.
“Pekerjaanmu
lebih sulit daripada kelihatannya.” Komentar Ryan. Shin An pikir kalau tak ada
pekerjaan yang tidak sulit
“Kukira
berkencan dengan rekan kerja akan membuatnya lebih mudah.” Ucap Shi An. Ryan
kaget kalau Shi An melihatnya juga.
“Aku lihat
di fanpage Shi An is My Life... Foto-fotomu dan Nona Sung . Tapi Shi An is My
Life bukan orang yang mengambil foto semacam itu Ini Aneh sekali.” kata Shi An.
Ryan
terdiam melihat kembali file dalam komputernya karena yakin tidak mengirim
foto-foto itu.
Flash
Back
Ryan akan
mengirimkan email pada Shi An is My Life “Aku mengirimimu foto yang diambil dengan
cara yang kau sarankan.” Lalu melihat foto-foto yang akan dikirimkan, dan
melihat foto yang terlihat intim dan berpikir akan menghapusnya. Akhirnya Ryan menghapus tak mengirimkan
fotonya.
“Sekali
lagi terima kasih sudah menyetujui permintaan rumit ini.” Tulis Ryan pada
emailnya.
Saat di
kantor, Kyung Ah bertanya apakah mereka
diizinkan melakukan ini selama jam kerja, lalu dikagetkan dengan foto dirinya
dengan Duk Mi yang tak dikirimkan.
Ryan
melihat note yang ditulis Duk Mi “Kau akan mengadakan pertemuan besok pukul 11
siang soal pameran.”
Duk Mi
duduk di depan komputer mengingat kembali saat Ryan menarik pinggangnya agar
melakukannya dengan benar. Mereka pun melakukan kencan bersama agar mendapatkan saksi sebanyak mungkin bahkan
terlihat sangat bahagia menjalani kencan yang pura-pura.
“Apa Dia
melakukan semua itu karena dia salah paham seksualitasku? Kenapa aku tidak bisa
membedakan antara kebaikan dan ketertarikan?.. Ketertarikan apanya.” Ucap Duk
Mi kesal lalu melihat komputernya.
“Haruskah
aku lihat apa yang mereka bicarakan di fanpage?” kata Duk Mi penuh semangat
lalu menemukan account "CUPATCH"
“Apa itu
CUPATCH? "CUPATCH adalah situs web yang menggali hubungan antara..."CU,
R, dan S.” Apa mereka benar-benar berkencan? CU? CU... C... Cheum? Apa itu R? Ryan?
S? S adalah singkatan dari Sung Duk Mi...” kata Duk Mi tak percaya kalau Sindy
memang sudah gila.
“Aku
punya firasat buruk ini. Apa yang ingin dia lakukan dengan CUPATCH?
"Menggali hubungan".. Tapi Aku harap Singa terus membantuku.” Kata
Duk Mi
Pagi hari
Sindy
melihat ponselnya terlihat marah, supirnya bertanya ada apa. Sindy memberitahu
kalau Pengikutnya hilang banyak dan ini Masalah besar, lalu mengumpat kesal,
menyalahkan semua karena Shi An is My Life.
“Kupikir
jaket itu satu-satunya di Korea. Sindy adalah pembohong yang sombong. Shi An is
My Life sedang mengurus kekacauan total yang dibuat Sindy.”
“Firasatku
benar. Kenapa dia merusaknya?” ucap Sindy kesal lalu terdengar suara ibunya
yang memanggilnya. Sindy bergegas menutup telp meminta agar merahasiakanya,
Supirnya menganguk mengerti.
Di dalam
mobil
Suasana
terlihat canggung, Nyonya Eom memanggil anaknya Intern Cheum Gallery, Kim Hyo
Jin menegaskan kalau belum lupa janjinya
untuk berhenti menjadi fans idol kalau membiarkan untuk bekerja di galeri. Duk
Mi mengaku masih mengingatnya.
“Baiklah.
Ibu percaya.. Dan, apa yang terpenting?” kata Nyonya Eom.
“Aku
tidak boleh memberi tahu siapa pun bahwa aku putrimu.” Kata Sindy.
“Benar...
Jika tersiar kabar bahwa Ibu membiarkanmu bekerja di galeri segera sesudah
mengundurkan diri, maka orang tidak akan menyukainya. Kau tahu maksud Ibu,
kan?” ucap Nyonya Eom. Sindy menganguk mengerti.
Yoo Sub
menyapa Kyung Ah yang berjalan ke galeri, keduanya terlihat penuh semangat lalu
melihat Sindy yang turun dari mobil bersama Nyonya Eom. Yoo Sub heran melihat
keduanya yang datang bersama.
“Hyo
Jin... Rahasiakan kau putri Ibu.” Kata Nyonya Eom. Sindy menganguk mengerti dan
akan pergi.
“Rahasiakan
kau putri Eom So Hye!” teriak Nyonya Eom. Sindy mengerti tapi bingung karena
melihat Nyonya Eom malah membuat orang bisa mendengarnya.
“Dia
bukan hanya Intern, tapi Dia istimewa sejak awal.” Komentar Kyung Ah. Yoo Sub
pun juga tak percaya.
Duk Mi
membuat kopi dengan wajah kesal, lalu seperti ingin meludahi gelas untuk Sindy,
tapi menahan diri lalu menegaskan kalau dirinya akan baik-baik saja. Sindy
masuk lebih dulu, saat itu Kyung Ah dan Yoo Sub pun masuk ruang rapat lalu Duk
Mi datang dengan membawakan kopi
“Nona
Sung, Apa kau punya rencana malam ini?”goda Kyung Ah, Duk Mi mengaku kalau
hanya bekerja.
“Apa kau
benar-benar di sini untuk bekerja? Kau benar-benar berpakaian untuk kencan.”
Goda Kyung AH. Duk Mi hanya bisa tersipu malu sambil melirik pada Sindy yang
menatap sinis.
“Sesudah
memberi tahu semua orang, kau jadi sangat jujur.” Komentar Yoo Sub. Duk Mi
kembali tersenyum lalu melihat pesan masuk.
Ryan
mengirimkan pesan “ Shi An is My Life, bagaimana aku harus mengembalikan buku
catatanmu?” Duk Mi langsung menurunkan ponselnya agar tak terlihat Sindy. Saat
itu Ryan datang, semua menyapanya. Kyung
Ah mengoda kalau Ryan harus pergi ke
suatu tempat yang bagus malam ini.
“Nona Sung
berpakaian terlalu indah untuk pulang saja...” kata Kyung Ah yang langsung
disela oleh Ryan agar memulai rapat.
Duk Mi
terlihat malu, sementara Sindy senang
karena Ryan terlihat acuh lalu mengeluarkan ponselnya. Duk Mi hanya bisa
terdiam saat rapat dimulai. Kyung Ah memberitahu kalau Dari penulis, musisi
pop, aktor, sutradara, dan pemain olahraga, ia sudah mengajukan permintaan ke
berbagai selebriti.
“Jika
melihat di sini, kita dapat melihat daftar seniman yang diharapkan untuk berpartisipasi
dalam pameran ini, beserta daftar koleksinya. Cha Shi An dari White Ocean sudah
mengkonfirmasi bahwa dia akan berpartisipasi.” Ucap Kyung Ah
“Apa
karena kesalahpahaman?” gumam Duk Mi tak mendengar kalau Kyung Ah mengatakan akan
bisa mengundang lebih banyak tamu.
“Nona
Sung, bagaimana menurutmu?” tanya Ryan. Duk Mi terlihat binggung. Ryan
menyindir Duk Mi yang tidak fokus pada rapat ini. Duk Mi langsung meminta maaf.
“Koleksi
para selebritis kebanyakan adalah lukisan, jadi kupikir kurang keanekaragaman.”
Ucap Ryan
“Tapi
kita tidak punya cukup ruang untuk menambahkan karya seni instalasi.” Jelas Duk
Mi
Ryan
melihat gambar [DAFTAR KARYA SENI UNTUK
PAMERAN KHUSUS] dan menemukan nama [YOON
TAE HWA] dan [PENGANTAR KARYA SENI YOON
TAE HWA - SEORANG KOLEKTOR DENGAN NAMA "MANY PEOPLE" MENGAJUKAN
TAWARAN TERTINGGI]
“Bagaimana
dengan karya seni yang belum pernah dirilis mendiang Yoon Tae Hwa yang saat ini
dimiliki oleh novelis Nho Seok?” tanya Ryan.
“Selain
kita, galeri lain juga sudah meminta untuk mengungkapkan karya seninya yang
belum dirilis beberapa kali. Tapi Penulis Nho selalu menolak dengan tegas.” Jelas Kyung Ah
“ Aku
menikmati karya terakhir pelukis Yoon juga dan ingin melihat karya yang belum
dirilis, tapi tidak akan mudah.” Ucap Duk Mi
“Ini
tidak akan mudah, tapi jauh lebih bermakna. Aku akan pergi menemuinya langsung.
Di mana dia tinggal?” tanya Ryan. Yoo Sub menjawab Di Provinsi Gangwon.
“Provinsi
Gangwon? Aku tidak akan bisa pergi ke sana hari ini. Jadi Aku akan pergi minggu
depan ketika galeri ditutup. Berikan aku alamatnya.” Ucap Ryan.
“Apa Kau
akan pergi ke sana sendirian?” tanya Yoo Sub mengoda, Duk Mi seperti berharap. Ryan dengan sinis
mengatakan akan pergi sendiri lalu menyudahi rapat.
Duk Mi
terlihat sedih, Sindy tersenyum puas karena Duk Mi tak berhasil membuktikan
hubunganya. Duk Mi terdiam. Sindy keluar ruangan dengan tatapan mengejek.
**
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar