PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 12 April 2019

Sinopsis My Fellow Citizens Episode 7

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Joo Myung kaget mendengar pengakuan Jung Kook. Jung Kook mengulangi kalau dirinya itu seorang penipu.  Joo Myung menyuruh agar melanjutkan. Jung Kook binggung dan menegaskan kembali dirinya seorang penipu dan tidak pernah menginjakkan kakinya ke dekat Universitas Seoul.
“Aku menipu ayahnya tiga tahun lalu.” Ucap Jung Kook. Hoo Ja berteriak marah. Jung Kook menyuruh Hoo Ja diam.
“Aku menjadi Warga Pemberani karena keberuntungan semata.  Aku menghajar seseorang agar tidak ditangkap olehnya, dan dia kebetulan pembunuh berantai  Intinya, jika aku tidak mengikuti pemilihan untuk Anggota Majelis, aku dan istriku akan disakiti.” Ucap Jung Kook. Hoo Ja hanya bisa terdiam.
“Jadi, apa pun yang kau putuskan, maka aku harus mengikuti pemilihan. Aku harus terpilih menjadi Anggota Majelis.” Tegas Jung Kook
“Apa Kau punya catatan kejahatan?” tanya Joo Myung. Jung Kook mengaku tak ada .
“Apa Istrimu adalah polisi?” ucap Joo Myung. Jung Kook membenarkan.
“Apa dia tahu kau penipu?” tanya Joo Myung, Jung Kook mengaku kalau Mi Young masih belum tahu.
“Dasar Berandal ini. Bocah ini karakter yang menarik. Di mana kau menemukan seseorang seperti ini? Aku menyukai karaktermu. Aku suka keterbukaanmu... Aku menyukaimu, Sungguh....  Aku menyukai semuanya, tapi tidak untuk menjadi Anggota Majelis.” Kata Joo Myung
“Kenapa kau berpikir seperti itu?” tanya Hoo Ja. Joo Myung pikir bisa menjadikan seseorang dengan dua kali mengemudi saat mabuk sebagai Anggota Majelis, tapi seorang penipu tidak benar.
“Itu tidak baik bagi negara.” Kata Joo Myung. Hoo Ja membela meminta Joo Myung agar jangan bersikap seperti itu meminta agar memberi.
“Izinkan aku mengatakan ini karena kau mengaku baik. Apakah mengemudi saat mabuk itu baik? Dari pengamatanku tentang Anggota Majelis, mereka melakukan penyerangan, penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan, bahkan perselingkuhan. Apakah orang-orang itu baik?” ucap Jung Kook menyela.
“Berandal ini melancarkan pukulan yang tepat.” Kata Joo Myung
“Majelis tampaknya merupakan tempat orang-orang yang tidak baik bertengkar Kenapa aku tidak bisa pergi ke sana? Apa Karena aku lulusan SMA dan penipu?” ucap Jung Kook 
“Ya, karena itu kau tidak bisa... Hei. Lagi pula ini wilayahku. Kau kurang bagus... Penipu? Yang benar saja. Itu memalukan.” Ucap Joo Myung mengejek
“Apa Karena itu pencalonanmu dibatalkan, kan? Karena menyebarkan kebohongan... Aku secara sadar menipu orang-orang, itu buruk. Sejujurnya, terkadang aku merasa bersalah karena mereka menjadi korban perbuatan jahatku.” Kata Jung Kook. Hoo Ja menahan diri melihat sikap Joo Myung
“Tapi apakah kau menyesalinya? Saat kau menyebarkan kebohongan, apakah kamu merasakan hal yang sama sepertiku?” sindir Jung Kook
“Dengarkan berandal ini... "Perkataanku bohong.Aku menipu mereka. Itu perbuatan buruk yang menjijikkan." Pernahkah kau memikirkan itu? Kurasa aku sudah makin tua, mendengar sesuatu seperti ini dari berandal ini.” Ucap Joo Myung
“Kau tidak menyesal, kan? Kau tidak menyesal, karena itu kau bersikeras kau tidak bersalah dan maju sampai ke Mahkamah Agung.” Sindir Jung Kook.
Joo Myung berteriak marah.  Jung Kook pikir tidak mengatakan tapi menurutnya "kau juga penipu, jadi, kenapa aku, seorang penipu asli, tidak bisa melakukannya." Hoo Ja terdiam. Jung Kook menegaskan kalau Joo Myung seharusnya tidak menilai siapa yang boleh dan tidak boleh.
“Kau berada di sini karena membutuhkan sesuatu, dan aku di sini karena membutuhkan sesuatu. Kalau begitu, mari sama-sama lihat apa yang kita butuhkan, alih-alih memperdebatkan kualifikasi bodoh.” Ungkap Jung Kook.
“Ayo Ikut aku dan Pimpinan Park, pulanglah.” Kata Joo Myung berdiri. Jung Kook bertanya mau kemana Joo Myung pergi.
“Kau bilang jangan memperdebatkan kualifikasi. Jadi, mari kita lihat apa kemampuanmu.” Kata Joo Myung lalu berjalan pergi.
“Hei, Jung Gook... Kita membutuhkan dia, jadi, jangan melakukan kesalahan.” Tegas Hoo Ja
“Bersikap santai atau sopan. Pilihlah salah satu sebelum aku membuat kesalahan.” Komentar Jung Kook lalu keluar dari restoran. 

Di depan sebuah gedung dengan spanduk dipasang didepanya. Joo Myung memberitahu mendapatkan gedung itu dari pelelangan empat tahun lalu dan Nilainya turun setengah harga padahal saat pertama kali membelinya, tidak ada gerai yang kosong
“Tapi setelah orang-orang kehilangan ketertarikan pada area ini, orang-orang mulai berhenti datang, dan toko-toko mulai tutup. Lalu yang tersisa hanyalah area biliar. Dan Mereka membayar sewa 600 dolar per bulan.” Ucap Joo Myung sambil mengumpat kesal.
“Intinya, jual ini senilai 1,5 kali harga belinya. Maka aku akan membantumu.” Perintah Joo Myung. Jung Kook kaget mendengarnya.
“Jual ini 1,5 kali nilai yang kubayar. Aku tidak mempertimbangkan kualifikasimu. Jadi, setidaknya aku harus melihat apa kemampuanmu.” Kata Joo Myung
“Apa kaitan menjual gedung ini dengan kemampuanku?” keluh Jung Kook heran
“Tahukah kau siapa yang berprestasi di Majelis? Di antara petani, mereka yang mahir bertani. Di antara guru, mereka yang mahir mengajar. Di antara pengacara, mereka yang mewakili klien dengan baik berprestasi di Majelis.” Tegas Joo Myung
“Karena aku penipu, kau ingin melihat apakah aku pandai menipu orang, kan?” kata Jung Kook. Joo Myung membenarkan dan menyuruh Jung Kook agar menjualnya.
“Anggota Majelis, maafkan pemilihan kataku, tapi kau tahu itu omong kosong, bukan?” kata Jung Kook. Joo Myung membenarkan.
“Tapi itu persuasif. Jadi, juallah..” kata Joo Myung seperti tak peduli.
“Seperti yang kamu ketahui dari perkataanku, aku berada dalam kekacauan ini karena penipuan yang kulakukan. Aku juga menempatkan istriku dalam bahaya.” Tegas Jung Kook
“Jadi, Apa kau merasa bersalah melakukan penipuan lagi?” kata Joo Myung. Jung Kook pikir itu pasti.
“Kau melakukan penipuan dan menempatkan istrimu dalam bahaya tapi jika kau tidak melakukan penipuan, maka istrimu akan dalam bahaya lagi.” Ucap Joo Myung. Jung Kook membenarkan.
“Jadi, juallah... Apa arti hidup? Semuanya akan kembali ke titik awal. Kau harus memahami kehidupan untuk mengetahui politik.” Kata Joo Myung
Jung Kook memohon agar Joo Myung  jangan lakukan ini menurutnya agar mengunakan cara lain untuk mengujinya. Joo Myung mengaku  tidak butuh hal lain dan meminta agar menjual saja senilai 1,5 kali harganya lalu akan membantu dan memasukkan ke Majelis.
“Kau bilang kita harus melihat kebutuhan kita. Aku hanya melihat uang.”kata Joo Myung
“Jika aku menjual gedung ini, akankah kau membantuku?” kata Jung Kook memastikan. Joo Myung berjanji akan membantunya.
“Kau tidak boleh mengubah janjimu nanti.” ucap Jung Kook seperti tak percaya.
“Aku mungkin akan berganti partai, tapi aku tidak pernah mengubah janjiku.” Teas Joo Myung
“Bisakah kau membuatku terpilih? Bagaimana jika aku memercayaimu dan kalah?” kata Jung Kook.
“Hei, tidak seorang pun yang kubantu pernah gagal masuk. Mereka malah pergi setelah masuk. Kau tidak akan peduli jika masuk lalu keluar.” Ucap Joo Myung
“Aku tidak peduli.Aku tidak berencana tinggal lama.” Kata Jung Kook.
“Hidup selalu kembali ke titik awal. Setidaknya kau akan memahamiku jika kita bekerja sama Aku akan memastikan itu terjadi.” Kata Joo Myung
“Beri aku sepekan. Apa Satu setengah kali harganya? Itu mudah.” Ucap Jung Kook sambil  tersenyum.
Didalam mobil Hoo Ja melihat keduanya dari kejauhan lalu berpikir kalau pembicaraan mereka berjalan lancar dan meminta Sek Park agar mengawasi mereka agar tidak ada masalah.


Detektif Park memberikan berkas pada Mi Young memberitahu nama Park Hoo Ja, sebagai putri Park Sang Pil, seorang mantan rentenir dan pimpinan Baekkyung Capital saat ini. Mi Young melihat berkas yang dimilikir Detektif Park dari pengerebakan kemarin.
“Apa pekerjaannya di Baekkyung Capital? Choi Pil Joo?” tanya Mi Young melihat wajah Tuan Choi yang menghajarnya.
“Manajer Utama Penagihan... Dia penagih utang.” Ucap Detektif Park. Mi Young mengerti kalau itu sebabnya dan menayakan foto seorang wanita.
“Itu Park Hoo Ja, pimpinan Baekkyung.” Kata Detektif Park. Mi Young kaget mengetahui nama Hoo Ja karena pernah melihatnya.
Detekti Park bertanya dimana tepatnya. Mi Young mengaku tak ingat  Tapi pernah melihatnya belum lama ini bahkan menurutnya wajahnya tampak familier dan berusaha mengingat-ingat. Ia lalu mengingat saat mengejar penipuan real estate.
“Bukankah kau datang menemui makelar real estate? Ini agensi real estat palsu. Anda hampir ditipu.” Ucap Mi Young pada Hoo Ja.
“Ya! Itu dia!.. Jika kuingat lagi, mereka datang bersama.. Wah... Kenapa aku tidak ingat itu? Dasar bodoh... Kau bahkan memberinya kartumu. Kenapa kau tidak ingat?” ucap Mi Young lalu berajak pergi.
“Kenapa dia terus berbicara sendiri?” kata Detektif Park binggung. 


Nyonya Kim melihat berkas yang dibawa anaknya tak percaya kalau Mereka melakukannya dan ingin tahu alasanya. Mi Young menceritakan  Ada kasus di mana kami kehilangan pelakunya yaitu Agensi real estat palsu. Nyonya Kim seperti tak percaya Karena itukah mereka menyerang Mi Young  Untuk menghentikan menyelidikinya
“Aku belum tahu pasti.” Kata Mi Young.  Nyonya Kim menganguk mengerti.
“Beri tahu aku jika kau sudah yakin... Lalu Sekarang apa? Akan kau berikan ke Kejahatan dengan Kekerasan?” ucap Nyonya Kim.
“Tidak... Kami akan menangani kasus itu untuk saat ini.” Kata Mi Young
“Ini percobaan pembunuhan dan pembunuhan bayaran. Serahkanlah ke Kejahatan dengan Kekerasan.” Ucap Nyonya Kim
“Jika karena kasus kami, dan jika itu alasan mereka menyerangku, maka kami harus menyelidikinya. Kami tidak bisa menyingkirkan beberapa orang dalam kasus seperti ini.” Ucap Mi Young. Nyonya Kim tak mengerti maksunya.
“Letnan Park dari Tim Dua akan memimpin dan tim kami akan menjadi bantuan. Beri kami dua bulan. Kami akan menyelidiki ukuran, operasi, dan semuanya, dan mendapatkan semua orang mulai dari kepala hingga pionnya sekaligus.” Jelas Mi Young
“Apa Kau akan mengumpulkan bukti dan mendapatkan mereka semua sekaligus? Kau hampir mati, tapi apa kau ingin mengubur itu?” kata Nyonya Kim
“Begitu operasi itu selesai,maka kami akan menambahkan tuntutan tambahan.” Jelas Mi Young. Nyonya Kim setuju agar Mi Young melakukanya.
“Lakukan itu dan cari ikatan orang yang memberikan perintah dengan kaki tangan yang melakukan pekerjaan sekaligus. Berani-beraninya agensi real estat penipu mencari masalah dengan polisi! Dasar berandal tidak sopan. Hei. Tangkap mereka secepatnya. Aku ingin melihat wajah mereka.” Kata Nyonya Kim. Mi Young menganguk mengerti. 



Di Ruangan yang disewa oleh Hoo Ja. Charles dan Seung Yi tak percaya kalau Jung Kook akan menjadi Anggota Majelis dan meminta agar  berhenti membohonginya. Jung Kook menegaskan dirinya serius dan merasa temanya itu tak tidak mendengarkan. Charles seperti tak peduli dan menatap ke arah blue house.
“Jadi, maksudmu, putri Park Sang Pil menangkapmu belum lama ini.” Kata Seung Yi menyakinkkan. Jung Kook membenarkan.
“Tapi berandal menyebalkan itu memintamu mengikuti pemilihan untuk Majelis jika kau ingin hidup.” Kata Seung Yi. Jung Kook menganguk
“Tapi berandal menyebalkan itu memperkenalkanmu kepada orang tua menjengkelkan yang mengaku sebagai pakar, dan orang tua itu mengatakan dia hanya akan membantumu jika kau menjual gedung yang tidak ada nilainya itu.” Kata Seung Yi. Jung Kook membenarkan.
“Kau benar-benar menyebalkan... Kenapa kamu membohongi kami? Aku tersinggung... Sialan. Dasar pembohong.” Keluh Seung Yi tak percaya.
“Apa... Kenapa kau menyebutku... Apakah kalian dibohongi seumur hidup kalian?” kata Jung Kook karena tak ada yang percaya
“Kita berbohong seumur hidup kita... Kita penipu.” Tegas Seung Yi pindah ke tempat duduk lainya.
“Baiklah... Biar kukatakan seperti ini.. Jika aku tidak melakukan ini, maka Mi Young, kakak ipar kalian, istriku, akan terluka. Dia bilang akan membunuh semua orang jika aku tidak masuk Majelis. Aku, Mi Young, semuanya.” Jelas Jung Kook
“Mana mungkin Mi Young terluka? Dia pandai bertarung... Yang benar saja. Kau tidak bisa menipu kami.” Komenta Charles tak perrcaya.
Jung Kook mengumpat kesal,  lalu mengetahui kalau sudah mengajarkan mereka untuk tak percaya dan menurutnya mereka memang  menakjubkan dan tidak akan pernah ditipu oleh siapa pun karena tidak memercayai siapa pun.
“Lupakan semuanya... Pikirkan saja ini. Jika aku menjadi Anggota Majelis, kalian berdua akan diuntungkan, kan?” ucap Jung Kook menyakinkan.
“Bagaimana? Aku bahkan tidak tinggal di distrik itu. Politik? Aku tidak tertarik sedikit pun.” Ucap Seung Yi
“Ada berapa orang di Majelis? Sekitar 40?”kata Charles. Jung Kook menjawab Tepatnya ada 300 Anggota Majelis.
“Apa? Itu lebih banyak dari dugaanku. Jika kau terpilih, apakah akan ada 301 Anggota Majelis?” ucap Charles seperti mengejek
“Tidak. Jumlahnya tetap 300 dengan atau tanpaku... Sebelumnya ada 299, tapi kini ada 300. Apakah kalian tahu hal lain selain menipu orang? Kau tahu apa hukuman karena menghindari politik?” kata Jung Kook
“Hukuman terbesar karena menghindari politik adalah "Dipimpin oleh manusia yang paling menjijikkan." Itu yang tertulis... Bukan itu. Hukuman terbesar karena menghindari politik adalah...” ucap Jung Kook mengikuti yang dikatakan Sang Jin
“Kalian harus bekerja seumur hidup kalian. Mesin pekerja. Apa kalian ingin hidup seperti itu? Tidak, kan?” kata Jung Kook tetap menyakinkan.
“Jangan bodoh. Kita sudah berbulan-bulan tidak bekerja. Kita kehabisan nasi..” Kata Charles kesal
“Kita harus menghindarinya seumur hidup jika ingin bekerja Apakah kau tidak iri dengan mesin pekerja?” kata Seung Yi pada Charles
“Sangat. Mereka pasti punya nasi di rumah.” Komentar Charles. Akhirnya Jung Kook duduk lalu menelp seseorang meminta agar naik. 





Seung Yi dan Charles menatap temanya dengan binggung. Jung Kook memberitahu kalau Ada yang datang. Mereka bertanya siapa. Jung Kook menegaskan  Seseorang yang akan membuat mereka  lebih mempercayainya dan mendengarkan sisanya dari orang itu karena dirinya sangat lelah.
“Apa masalahnya? Kenapa dia berpura-pura tangguh?” ucap Charles menutup kepalanya dengan jaket melihat Hoo Ja datang dengan Tuan Choi. Sementara Seung Yi memalingkan wajahnya.
“Kim Chul Soo. Kenapa kau menjadi Charles? Itu bukan namamu.”sindir Hoo Ja. Charles dengan nada angkuh mengatakan Karakternya  adalah orang Korea Amerika.
“Chul Soo dengan wajah ini tidak bisa melakukan apa pun.” Kata Hoo Ja.
“Omong-omong, kamu tidak sopan. Berapa usiamu, Nona?” komenta Charles. Tuan Choi menendang kaki Charles dan langsung membuatnya jatuh. Charles langsung menjerit kesakitan karena baru saja cedera punggung.
“Apa Ingat aku? Jadi, diamlah dan Berhenti mengeluh.” Ucap Tuan Choi. Charles terus mengeluh kesakitan dengan berbaring dilantai.
“Hentikan. Mereka tidak bergurau.” Ucap Jung Kook lalu membantu Charles untuk kembali duduk.
“Kalian pasti tahu siapa aku dan telah mendengar situasinya. Jadi, mari kita dengar respons kalian. Lalu? Apakah kalian akan melakukannya atau tidak?” ucap Hoo Ja dengan nada menekan.
“Aku akan melakukannya. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Kandidat Nomor Satu, Yang Jung Gook!” kata Charles tak ingin menolak.
Hoo Ja bertanya pada Seung Yi yang terus memalikan wajah, apakah mau melakukan.  Seung Yi menjawab akan melakukannya. Hoo Ja memuji keduanya sangat Bagus dan cepat jadi mereka bisa segera mulai dengan menjual gedung itu.
“Lagi pula kalian pakarnya penipuan real estate..” Ucap Hoo Ja sinis lalu keluar dari ruangan. Ketiganya hanya bisa diam saja. 



Jung Kook memikirkan startegi menurutnya tidak akan sulit karena mereka hanya akan melakukan apa yang selalu dilakukan yaitu Pertama, susupi agensi real estat di sekitarnya dan tidak punya waktu untuk membangun kantor. Seung Yi pergi ke agensi Real estate.
“Tapi bisnis di sana mati. Bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Meski kita memperindah dan mengarang, kita hanya akan mendapatkan...” kata Seung Yi 
“Akan sulit mendapatkan lebih dari dua juta dolar.” Kata Pria pemilik agensi. Seung Yi yang datang pun terlihat kaget.
“Kalau begitu, kita berikan bagian... Minta 4,5 juta. Paling mudah adalah melakukannya tanpa berpikir.”kata Jung Kook
“Aku akan membayar 500.000 dolar jika Anda menemukan pembeli.” Ucap Seung Yi pada Pemilik agensi. Si pria terlihat kaget mendengarnya.
Jung Kook ingin tahu akankan si pria menyetujuinya atau tidak. Si pria langsung setuju dan akan menghubunginya. Seung Yi tersenyum puas dan langsung keluar dari agensi rumah dan akan menghubunginya kembali. Jung Kook menyuruh mereka agar segera Pergilah ke setiap agensi real estat di area itu dan buat penawaran yang sama.
“Jangan menerima siapa pun dari area itu. Mereka mungkin mengenalku. Begitu kita menemukan orang yang bisa kita manfaatkan, Chul Soo akan mulai memancing mereka.” Ucap Jung Kook membuat rencana.
Akhirnya Charles menemui Nyonya Jang Pal Sook yang sudah menunggunya.  Jung Kook pikir Pada saat itu mereka akan menghias gedung itu, spanduk pun diturunkan dengan menuliskan "Disewakan atau Dijual" jadi terlihat rapi serta semuanya bersih serta hanya perlu menunggu.
Semua dibuat seperti layaknya ada restoran, Jung Kook pikir mereka butuh beragam hal. Akhirnya gedung sudah dihias dengan menarik, Charles pun membawa Nyonya Jang ke depan gedung. Seung Yi menjadi pelayan di cafe lantai bawah.
“Gedungnya bersih. Berapa yang Anda peroleh dari sewa setiap bulan?” ucap Nyonya Jang akan melihatnya.
“Sekitar 7.000 dolar. Tidak ada yang kosong.” Kata Charles. Nyonya Jang ingin tahu adakah yang terlambat membayar sewa.
“Tidak ada.. Coba Lihat. Tempat lain tidak sesibuk ini pada jam ini di hari kerja. Tempat ini penuh saat akhir pekan.” Ucap Charles
“Ini persis seperti yang kucari, tapi...” kata Nyonya Jang, Seung Yi terlihat sedang mengantar pelanggan yang baru saja keluar cafe. 




Charles ingin tahu kalau sesuatu terjadi saat kejadian pada Jung Kook. Nyonya Jang mengaku kekurangan uang tunai jadi meminta memberikan diskon yaitu 200.000 dolar Lalu  akan menekennya sekarang dan itu memang kekurangan uang tunai.
“Hanya 200.000 dolar.” Ucap Nyonya Jang memohon, Charles terlihat bingung menatap Seung Yi .
“Tidak. Tidak ada diskon... Sudah jelas tidak ada diskon.” Kata Jung Kook. Charles akhirnya membawa klien yang lain.
“Aku suka gedungnya, tapi... Jika Anda mengurangi 300.000 dolar...” kata Klienya. Jung Kook dengan tegas menolaknya.
“Bisakah Anda memperpanjang tanggal pembayarannya?” ucap Klien. Jung Kook menjawab tidak.
“Uangnya akan siap dalam sebulan. Bisakah aku...” kata Klien. Jung Koo dengan tegas menegaskan jawabnya “tidak!”
“Hei, orang-orang di sini tidak bisa datang karena mereka harus syuting drama mulai besok.” Ucap Mi Jin ditelp. Jung Kook meminta agar Sebentar saja.


Mi Jin dkk sedang minum di sebuah restoran,  Charles membawa calon pembeli, Si pria melihat Tempat itu sangat sukses jadi tidak perlu mencemaskan sewa dan ingin tahu harganya.  Charles menjawab 4,5 juta. Si pria kaget mendengarnya.
“Apa Bukan 450.000 dolar? Jadikan 450.000 saja.” Kata Si pria. Charles kesal menyuruh pergi saja.
“Lupakan saja. Berhenti. Berhenti makan.” Kata Chalres pada Mi Jin tak perlu berakting lagi.
Charles kembali membawa calon pembeli lain dan kembali tak bisa membujuknya lalu menyuruh Mi Jin berhenti minum. Beberapa kali Charles membawa calon pembeli tapi selalu gagal dan Mi Jin yang sudah banyak minum akhirnya pingsan diatas meja. 

“Jung Gook... Aku di rumah sakit, jadi, aku tidak bisa pergi lagi. Dokter bilang jika minum lagi, aku akan mati.” Kata Mi Jin yang sudah ada di UGD> Jung Kook mengerti karena tak bisa memaksa.
“Hei, ini aku. Aku butuh beberapa orang khusus untuk hari ini.” Ucap Jung Kook menelp Hoo Ja.
Hoo Ja mengerti lalu menyuruh Sek Park agar meminta Pak Choi pergi. Tuan Choi dan gangster masuk restoran, mereka berakting sedang minum bersama. Charles pun membawa klien baru, Siprai melihat Bisnis lebih baik daripada perkiraan.
“Bolehkah aku menghubungi Anda setelah berunding dengan keluargaku?” ucap Si pria
“Tentu saja. Kira-kira berapa lama?” kata Charles. Si pria pikir  Sekitar sebulan. Charles pun menyuruhnya pergi dan memberik tanda agar Tuan Choi berhenti minum.
Tuan Choi dkk seperti sangat menikmati pesta minum-minum, Jung Kook kembali tak bisa membujuk pegawai. Tuan Choi kesal pada anak buahnya yang terus memesan padahal tak membayar. Seung Yi pun terlihat kesal karena susah membujuk orang untuk membeli gedung. 


Seung Yi keluar gedung untuk merokok. Tuan Choi melihat Seung Yi tak percaya kalau Seung Yi merokok, karena Pencernaannya bermasalah jadi meminta agar memberikan rokok. Seung Yi mengaku Sudah menghabiskan semuanya.
“Kau Pergilah membeli satu kotak” kata Tuan Choi. Seung Yi menegaskan kalau bukan anak buah Tuan Choi
“Apa kau ingin dipukul? Apa kamu ingin mati? Berani-beraninya kamu melawan orang dewasa! Kau Belilah!” ucap Tuan Choi marah
“Kau belum menikah, kan? Tidak punya pacar, kan?” ejek Seung Yi. Tuan Choi tak percaya kalau Seung Yi bisa mengetahuinya.
“Kau mengatakan hal-hal yang dibenci wanita... Ah... Tidak. Kamu mungkin bahkan tidak punya teman... Kau mengatakan hal-hal yang dibenci manusia.” keluh Seung Yi
“Kau baru saja menghinaku, kan? Dasar Berandal... Hei. Aku ini benar-benar menakutkan, paham? Kau tahu itu.” Ucap Tuan Choi.
“Menakutkan sekali. Bahkan ada darah di dagumu... Aku akan membeli rokokku yang biasanya saja. Apa kau sudah puas?” ucap Seung Yi pergi.Tuan Choi melihat di wajahnya kalau di mulutnya hanya saus tomat.


Di dalam mobil ada seseorang yang mengambil gambar dari dalam mobil. Detektif Kang memberitahu tentang Choi Pil Joo dan membuntutinya sepanjang hari, menurutnya melakukan berbagai hal aneh. Mi Young melihat foto Tuan Choi dengan Seung Yi.
“Kurasa dia berusaha menyelamatkan sebuah gedung mati dengan penipuan real estate.” Kata Detektif Kang.
“Tunggu... Apa maksudmu? Jadi Dia terus keluar masuk setiap kali ada calon pembeli datang.” Kata Mi Young memastikan.
“Jadi, aku memeriksa dengan agensi real estat, dan mereka menjual gedung yang tidak laku itu seharga 4,5 juta dolar.” Jelas Detektif Kang
“Jadi, maksudmu, mereka menjual sebuah gedung, menawarkan imbalan pada agensi, dan mengisi tokonya dengan aktor untuk menyingkirkan gedung mati, begitukah?” ucap Mi Young tak percaya
“Karena identitas pemilik gedung tidak jelas, kurasa begitu.” Kata Detektif Kang.
“ Tanpa memandang imbalan agensi pun, mereka melanggar beberapa hukum, kan? Mereka buruk, kan?” ucap Mi Young. Detektir Kang membenarkan.
“Tidak hanya buruk, tapi kriminal... Hubungi Detektif Na dan Detektif Lee.” Perintah Mi Young. 


Akhirnya Mi Young berdiri dengan gambar Hoo Ja paling atas lalu meminta anak buahnya untuk mendengarkan baik-baik penjelasan dengan memperlihatkan Hoo Ja itu adalah kepalanya, lalu Tuan Choi sebagi tubuh,sementara Seung Yi dan Charles adalah lengan, dan kakinya.
“Lengan dan kaki bisa berubah... Intinya, kita akan menangkap mereka.” Kata Mi Young
“Tunggu... Bukankah ini kasus milik Tim Dua? Kenapa kita melakukan ini?” keluh Tuan Lee. Mi Young mengaku itu terjadi begitu saja.
“Jangan ikut campur... Kenapa kita menangani kasus orang lain? Kita sudah cukup sibuk.” Keluh Tuan Lee
“Ya, aku tahu kita punya banyak kasus, tapi karena itu datang ke meja kita...” ucap Mi Young
“Jadi, kenapa kamu menerimanya... Baiklah... Aku berharap letnan kami berhenti ikut campur.” Kata Tuan Lee marah akan keluar ruangan.
“Ada apa denganmu? Apa Kamu tidak akan bekerja?” keluh Detektif Kang pada seniornya.
“Apa aku salah? Jika tidak tahu apa-apa, jangan ikut campur. Jangan berpura-pura kau tahu segalanya.” Sindir Detektif Lee.
“Detektif Lee... Kenapa kau selalu bermasalah denganku?” kata Mi Young akhirnya juga ikut marah
“Masalahku adalah kau terus memaksa kami bekerja! Kenapa kau terus melakukan itu? Tidak bisakah kita bekerja dengan tenang?” sindir Detektif Lee.
“Sudah cukup! Kau tidak pernah berhenti mengeluh. Aku bilang hentikan! Kau marah karena tidak bisa menjadi letnan...”ejek Detektif Kang. Tuan Lee tak terima langsung mencengkramnya. Keduanya sudah siap berkelahi.
“Mereka mencoba membunuhku... Aku tidak terluka karena jatuh. Si Tubuh itu, Choi Pil Joo... Dia menyerangku. Itulah yang terjadi. Bagian sampingku harus dijahit.”Akui Mi Young. Tuan Lee terlihat kaget melepaskan cengkramnya.
“Tapi tetap saja, aku tidak meminta bantuan untuk menangkap mereka karena mencoba membunuhku, atau membalas dendam seperti di film atau sesuatu seperti itu.” Ungkap Mi Young. Detektif Na terlihat kaget.
“Aku ingin tahu sejahat apa mereka sehingga mencoba membunuhku. Aku penasaran berapa kejahatan yang telah mereka lakukan sehingga mereka mencoba membunuh detektif yang menangani kasus. Itulah yang tiba-tiba terlintas di benakku. Karena itu aku ingin menangkap mereka. Menangkap penjahat melakukan kejahatan adalah tugas kita, kan? Jadi, mari bekerja.” Kata Mi Young. Tuan Lee pun tak bisa menolak. 



Di dalam ruangan sudah banyak barang yang dibawa dan sudah terlihat seperti kantor. Sek Park memastikan semua baik-baik saja. Jung Kook masuk melihatnya berkomentar kalau sekarang mulai terlihat seperti kantor.
“Apakah kau sudah menjual gedung itu?” tanya Sek Park. Jung Kook mengaku sedang mengerjakan.
“Tapi siapa Choi Young Pil, nama di akta itu?” tanya Jung Kook. Sek Park pikir tak kaitannya dengan Jung Kook.
“Aku harus berpura-pura menjadi dia saat menjualnya. Aku harus tahu agar bisa menipu mereka.” Jelas Jung Kook
“Dia seorang gelandangan. Kami meminjam namanya saat kakakku membeli gedung untuk Kim Joo Myung.” Ucap Sek Park
“Apa Pimpinan Park membelikan itu untuknya? Bagaimana dia memilih gedung seperti itu? Dia tidak punya selera yang bagus.” Ejek Jung Kook. Sek Park hanya bisa melonggo mendengarnya. 


Jung Kook menerima telp dari Charles sambil menahan tawan. Charles memberitahu kalau Para pembeli mengatakan mereka akan meneken kontrak nya sekarang karena menyukai gedung itu,jadi ingin bertemu dengan pemiliknya, dan meneken kontrak. Jung Kook tak percaya mendengarnya.
“Baik, aku akan segera ke sana.” Ucap Jung Kook lalu pamit pergi pada Sek Park .
“Tersenyumlah sedikit... Kenapa kalian adik-beradik tidak pernah tersenyum. Ayo Senyumlah.” Ejek Jung Kook. Sek Park terlihat kesal. 

Charles melihat sepasang kakek dan nenek yang akan membeli gedung. Jung Kook datang dengan mobil lalu masuk restoran, Charles menyapa dengan sebutan Tuan Choi berpura-pura kalau tak perlu datang karena  Tidak ada tempat parkir.
“Aku parkir di belakang.” Ucap Jung Kook santai lalu menyapa pembeli.
“Aku akan memperkenalkan kalian. Ini pemilik gedung yang baru saja kalian lihat.” Kata Charles, mereka pun akhirnya duduk.
“Mereka sangat menyukai gedung Anda... Pak Han Min Chul dan Bu Yoo Jung Sook. Mereka suami istri.” Kata Charles.
“Senang berjumpa dengan Anda, Pak.” Ucap Tuan Han, Jung Kook pikir tak perlu memanggilnya Park karena masih muda.
“Jadi, Apa Anda menyukai gedungnya?” tanya Jung Kook ramah.
“Kami tidak hanya menyukainya, tapi  kami sangat menyukainya. Gedung itu dipelihara dengan baik. Begitu kami melihatnya, itu membuat kami senang.” Ucap Tuan Han. Jung Kook membenarkan.
“Aku senang itu membuat kalian senang. Bagaimana kalian memutuskan untuk membeli gedung?” kata Jung Kook
“Kami memenangkan lotre.” Akui Tuan Han. Istrinya mengeluh suaminya mengatakannya dengan lantang. Akhir Charles memutuskan akan memberitahu Jung Kook.
“Aku akan memberi tahu dia... Aku akan berbisik agar orang lain tidak bisa dengar. Mereka pedagang kaki lima di Incheon, dan memenangkan lotre. Mereka sangat bodoh. Mereka tidak tahu apa-apa soal gedung bahkan tidak meminta diskon.” Ucap Charles berbisik.
“Kita bisa mendapatkan enam juta dolar... Kita harus memancing mereka.” Kata Charles lalu memberitahu keduanya kalau sudah menjelaskan semuanya kepada Jung Kook.
“Jadi, omong-omong, mereka setuju meneken kontrak senilai 4,5 juta dolar. Apa Anda bisa menerima itu?” ucap Charles. Jung Kook menganguk setuju.  
“Kalau begitu, mari kita gerak cepat. Kapan waktu yang tepat untuk kalian?” ucap Charles terburu-buru
“Besok, kami harus pergi ke kuburan orang tuaku, jadi, itu akan sulit.  Tiga hari dari sekarang, kami akan pergi ke luar negeri...” kata Tuan Han
“Ini kali pertama kami naik pesawat. Kami akan pergi ke Guam. Kami dengar di sana indah.” kata Nyonya Yoo.
“Jadi, dua hari dari sekarang adalah satu-satunya hari yang luang. Apakah Anda bisa?” tanya Charles pada Jung kook.
Jung Kook mengaku bisa, Charles pun memutusakn sudah terjadwal yaitu 4 April dan ingin tahu Jam berapa. Jung Kook pikir kapan saja asal pembeli itu saja bisa dan bertanya Jam berapa mereka  bisa datang. Tuan Ha pkir mereka harus meluangkan waktu kapan pun Jung Kook  tidak sibuk karena sudah memberikan gedung luar biasa ini.
“Apa maksud Anda? Aku menjualnya sesuai nilainya. Jadi Anda tidak perlu berterima kasih kepadaku. Omong-omong, mari bertemu pukul 11.00 dua hari dari sekarang di kantor makelar dan meneken dokumennya nanti.” kata Jung Kook 



Di dalam mobil, Detektif Han sedang mengintai lalu menyebut Gajah, Detetif Park Harimau, Mi Young Badak, mereka segera bergantian menyebut nama binatang “Camar laut.. Singa... Paus bertanduk.” Akhirnya Mi Young tak bisa menyebut nama binatang.
“Kamu harus membeli makan siang untuk tiga hari ke depan.” Kata Detektif Na. Mi Young menganguk setuju dan memulai kembali dengan menyebut “Kalkun”
“Jangan mulai dengan sesuatu sesulit itu.” Keluh Detektif Lee. Mi Young tersenyum karena Detektif Lee harus membeli makan malam selama tiga hari ke depan.
Saat itu sepasang kakek dan nenek akhirnya keluar dari gedung. Mi Young akhirnya milih untuk turun sendiri. Jung Kook duduk diam seperti masih ragu, Charles heran Jung Kok yang akan pergi. Jung Kook tahu kalau harus pergi tapi terlihat masih ragu.
“Dia melupakan topinya.” Kata Charles melihat topi diatas meja. Jung Kook pikir akan mengembalikanya lalu bergegas pergi. 

Sementara Tuan Han dan Nyonya Yoo sedang membahas kalau Pemiliknya tampak sangat baik. Nyonya Yoo pun merasa beruntung bertemu dengan orang yang sangat baik. Jung Kook membawa topi memanggil Tuan Han tapi tak mendengarnya.
Mi Young mencoba mengejar sepasang kakek dan nenek lalu menyeberang jalan. Jung Kook berusaha mengejar kakek tanpa sadar Mi Young sudah menyapa Tuan Han dan Nyonya Yoo.
“Maaf mengganggu Anda, tapi Anda datang untuk memeriksa gedung lima lantai di seberang jalan, kan?” tanya Mi Young. Jung Kook hanya jarak beberapa langkah bisa melihat Mi Young terlihat kaget lalu bersembunyi dibalik pohon.
Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar