PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Mereka
pergi ke sudut gedung yang sepi, Duk Mi berhadapan dengan Ryan terlihat sedikit
gugup. Sun Joo sudah ada diatas gedung. Duk Mi pikir tak ada yang melakukan ini
di tempat kerja. Sun Joo pikir Tidak ada yang tidak bisa dilakukan pasangan.
“Pasangan
sungguhan yang berkencan di tempat kerja melakukan sesuatu yang bahkan lebih
buruk. Aku dengar mereka bertingkah seperti binatang di kebun binatang.” Ucap
Sun Joo. Duk Mi mengingatkan kalau Ini galeri seni.
“Seni
adalah hasil dari hasrat. Tunjukkan aktingmu yang menggambarkan hasratmu... Ini
Hanya akting.... Siap, beraksi.” Ucap Sun Joo sudah siap mengambil gambar.
“Duk Mi,
kau harus terlihat menginginkannya agar tepat.” Kata Sun Joo. Duk Mi panik
kalau tak mungkin bisa melakukan itu
“Kenapa
kita tidak melakukannya dengan benar?” kata Ryan. Duk Mi tak percaya Ryan
menyetujuinya. Ryan pun terlihat sangat gugup, mengangguk akan melakukan
semuanya, demi menutupi gossip yang beredar
Duk Mi
mendekat seperti ingin mencium Ryan, suasana terasa sangat gugup tapi penuh hasrat. Sun Joo sudah
mengambil gambar lalu berkomentar kalau Ryan itu terlalu kaku jadi meminta agar lebih alami.
Duk Mi mengeluh dengan permintaan temanya.
Ryan
malah terlihat sangat yakin, memeluk Duk Mi dibagian pinggang dan membuat tubuh
mereka seperti bersatu. Duk Mi kaget bersandar dipintu dengan tangan Ryan yang memegang
leher Duk Mi. keduanya terlihat sepert sedang berciuman karena wajah mereka
sangat dekat.
“Apa
temanmu biasanya menikmati sesuatu seperti ini?” tanya Ryan. Duk Mi tak
mengerti dengan ucapan Ryan.
“Apa dia
senang melihatmu bersama orang lain atau "bersentuhan" dengan orang
lain?” kata Ryan heran
“Dia bahkan
menggila... Dia sangat suka... Dia sangat tertarik pada orang yang kutemui dan
apa yang kulakukan dengan mereka. Tapi dia selalu memberitahuku untuk tidak
menikah.” Kata Duk Mi
“Apa Kau
baik-baik saja dengan itu? Apa tidak mengganggumu?” ucap Ryan
“Aku
tidak begitu senang soal itu, tapi apa yang bisa kukatakan?” kata Duk Mi
“Kenapa
kau tahan dengan itu?” tanya Ryan. Duk Mi mengaku kalau Sun Joo itu punya
banyak uang. Ryan langsung melepaskan tanganya.
“Kalian
terlihat cocok bersama... Ini Membuat hatiku berdebar.” Komentar Sun Joo
melihat foto keduanya. Ryan pikir sudah cukup lalu bergegas pergi.
Di toilet
Ryan
menatap dirinya dicermin mencoba agar menyakina diri kalau itu kehidupan
pribadi Duk Mi jadi Bukan urusannya jadi
Bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Saat keluar dari toilet, terkejut
dengan Duk Mi dan Sun Joo foto bersama, terlihat seperti orang yang saling
menyukai.
“Riasanmu
terlihat cantik hari ini... Kau tampak cantik.” Puji Sun Joo. Duk Mi tersenyum
bahagia lalu melihat Ryan sudah keluar dari toilet.
“Direktur
, ayo berangkat.” Kata Sun Joo. Ryan binggung kemana mereka akan pergi.
“Sepertinya
kita sudah selesai mengambil foto.” Kata Ryan. Sun Joo pikir kalau Ryan itu
belum pernah berkencan
“Kita
harus melakukan dengan benar... Ayo pergi!” ucap Sun Joo tersenyum bahagia
penuh rencana.
Geon Woo
sedang berlatih di ruangan, Eun Gi sedang melatih anak buahnay mendekati Geon
Woo, anak dari temanya. Geon Woo menyapa dengan salah menyembut “Diektur” Eun
Gi memberitahu yang benar adalah “Direktur” tapi Geon Woo tetap salah
menyebutkannya.
“Yahh...
Sudahlah... Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah seharusnya kau di rumah?
Ibumu pasti sedang menunggu.” Ucap Eun Gi
“Ibuku
menyuruhku bermain denganmu karena dia sibuk.” Ucap Geun Woo. Eun Gi mengeluh Sun Joo yang meminta
Bermain
“Sepertinya
aku sudah menjelaskan bahwa aku bukan pengasuhnya... Tapi Kenapa Ibumu sibuk?”
tanya Eun Gi
“Ibuku
berkencan.” Kata Geun Woo, Eun Gi kaget kalau Sun Joo sedang Kencan.
Di taman
terlihat sangat ramai karena sakura sedang bermekaran. Sun Joo menjelakan kalau
konsep fotonya sangat Sederhana, karena mereka
harus benar-benar berakting seperti sedang berkencan lalu ia diam-diam
akan mengambil foto seperti paparazzi asli.
“Jadi,
jangan coba-coba mencariku bahkan jika kau tidak dapat melihatku.” Ucap Sun Joo
“Apa ini
benar-benar perlu?” tanya Ryan seperti merasa terlalu berlebihan.
“Direktur
, Apa kau belum pernah berkencan?” keluh Sun Joo. Ryan mengaku pernah.
“Aku
sudah banyak berkencan dan punya banyak pacar.” Akui Ryan. Sun Joo menegaskan
kalau Ryan hanya perlu menggunakan pengalamannya itu
Sun Joo
sudah siap mengambil gambar dan menyuruh mereka untuk berjalan seperti sedang
kencan. Duk Mi berjalan dengan gugup disamping Ryan, Sun Joo mengeluh meminta
keduanya berhenti, bertanya apakah ini disebut kencan. Ryan bertanya apakah ada
yang salah.
“Kalian
terlihat seperti pasangan yang sudah menikah selama 40 tahun. Dan terlihat seperti
akan pulang sesudah makan karena tidak ingin masak di rumah. Di atas semua itu,
seolah-olah kalian bertengkar sambil makan.” Ucap Sun Joo. Duk Mi mengeluh
temanya yang sangat detail.
“Kalian
sedang berkencan.. Kau bisa liat pasangan disana, lalu disana” kata Sun Joo
menunjuk pasangan sedang melakukan skin ship dan juga selfie bersama.
“Hei, kau
gila? Jangan terlalu teliti seperti itu.” Keluh Duk Mi. Sun Joo piki pasti
harus teliti
“Kita
harus membodohi ribuan orang... Setidaknya harus berpegangan tangan... Cepat
Ayo pergi.” ucap Sun Joo.
Duk Mi
terdiam mengingat saat bertemu pertama kali dengan Ryan mengulurkan tangan,
Ryan dengan sinis mengatakan sudah tahu namanya jadi tak perlu menjabat tangan.
Lalu melihat juga saat Eun Gi mengulurkan tangan, Ryan juga tak mau menjabat
tanganya.
“Jika tidak
ingin berpegangan tangan, kita bisa berjalan sedikit lebih dekat satu sama
lain.” Ucap Duk Mi
“Aku
orang yang menyarankan ini, ayo kita lakukan dengan benar.” Kata Ryan
memberikan lenganya. Duk Mi akhirnya memegang lengan Ryan dan berjalan bersama.
Sun Joo
yang mengambil gambar Duk Mi berjalan dengan Ryan sambil bergandengan pun ikut
bahagia karena fotonya terlihat seperti pasangan serasi.
Di ruang
pelatih
Eun Gi
terlihat kesal mengetahui Sun Joo yang Kencan, Geon Woo mengintip dari balik
pintu dengan tatapan polosnya. Eun Gi mencoba menelp tapi tak diangkat, Geum Woo melihat Eun Gi keluar langsung
berpura-pura sedang berlatih.
“Aku tahu
mereka fangirl, tapi mereka harusnya memiliki hati nurani. Bagaimana bisa
mereka mengorbankan hidup mereka seperti ini?” kata Eun Gi marah karena telp
tak diangkat.
“Kenapa
dia tidak menjawab?.. Hei... Geon Woo.. bisakah berikan ponselmu?” ucap Eun Gi
dengan senyuman. Geon Woo langsung memperlihatkan tangannya, Eun Gi langsung
menelp dengan memilih panggilan SOS.
Sun Joo
masih sibuk melihat Duk Mi dan Ryan yang berkerja lalu memuji mereka yang
terlihat benar-benar seperti sedang berkencan. Saat itu psan masuk di ponselnya
[GEON WOO: BANTU AKU. PESAN DIKIRIM DARI
CHOIKANG JUDO]
“Geon
Woo?” kata Sun Joo panik dan mencoba menep anaknya tapi ponselnya mati karena
habis battery.
Ia
mencoba memanggil Duk Mi tapi Duk Mi sudah berjalan jauh, akhirnya memilih
untuk pergi membiarkan Duk Mi berjalan terus dengan Ryan.
Sun Joo
panik datang menemui Geon Woo bertanya apakah baik-baik saja dan tak ada yang
terluka. Geun Woo mengaku tidak terluka. Eun Gi menanyakan keberadaan Duk
Mi. Sun Joo tak menjawabnya memberitahu
kalau Geun Woo yang mengirimkan SMS.
“Itu
Diektur” ucap Geon Woo. Sun Joo tak percaya kalau Eun Gi yang mengirimnya dan ingin tahu alasanya.
“Kau dan
Duk Mi tidak menjawab teleponku. Jadi, aku menggunakan ponsel putramu. Lalu Duk
Mi? Kenapa kau datang sendiri?” kata Eun Gi panik
“Kenapa
kau mati-matian menanyakannya? Lagian kau tidak punya perasaan padanya.” Ejek
Sun Joo
“Menyukainya?
Aku hanya bersimpati.” Kata Eun Gi, Sun Joo pikir Eun Gi memang sudah gila.
“Bagaimana
bisa berkencan dengan pria untuk menjaga reputasi selebriti?” keluh Eun Gi
“Jika
bukan pria, siapa yang seharusnya dia kencani? Kau sama buruknya. Apa Kau
membuat panggilan lelucon ke seorang ibu soal keselamatan anaknya? Beraninya
kau.” Kata Sun Joo mencengkram baju Eun Gi.
Eun Gi memberitahu
kalau anaknya melihat, Sun Joo menyuruh Geon Woo agar menutup matanya. Eun Gi
menyuruh Geon Woo membuka matanya. Geon Woo yang binggung akhirnya menutup satu
mata dengan tangan dan membuka satu matanya.
Akhirnya
Sun Joo melepaskan cengkramanya, Eun Gi menanyakan apa yang dilakukan Duk Mi
dan keberadaanya. Sun Joo menyuruh Geon Woo berganti pakaian lebih dulu agar
tak bisa mendengar. Geon Woo menuruti perintah ibunya.
“Eun
Gi... Kau suka Duk Mi, kan?” ucap Sun Jo. Eun Gi mengeluh Sun Joo bisa
mengatakan hal seperti itu.
“Aku
hanya kakak yang peduli...Jangan bicara omong kosong. kata Eun Gi membela diri.
“Bagaimana
bisa kau jadi saudara kandung saat kau tidak memiliki hubungan darah? Dengarkan.
Pria yang tidak berhubungan darah termasuk dalam salah satu kategori ini untuk
wanita.” Tegas Sun Joo
“Pria
yang ingin perhatian atau pria yang membenci. Jika kau ingin jadi salah satu
dari mereka, hentikan omong kosong tentang saudara kandung ini. Apa Kau tidak
melewati usia bermain rumah-rumahan?” ejek Sun Joo. Eun Gi hanya diam saja
dengan wajah kesal dan tetap mengelak.
Ryan
menatap anak dan orang tua yang ada di teman bermain, seperti sangat iri.
Sementara Duk Mi menerima telp daru Sun Joo mengeluh kalau seharusnya bilang
akan pulang, Sun Joo seperti menceritaan
tentang Geon Woo. Duk Mi pun bisa mengerti lalu menutup telpnya.
“Direrktur,
ada masalah mendesak dan Sun Joo harus pulang.” Ucap Duk Mi.
“Bagaimana
dengan fotonya?” tanya Ryan. Duk Mi pikir sudah cukup. Ryan pun mengajak pergi.
Duk Mi menganguk setuju.
“Kelihatannya
banyak anak di sini...” ucap Ryan melihat keluarga lengkap.
“ Ini
salah satu tempat terbaik untuk membawa mereka. “ kata Duk Mi. Ryan bertanya
apakah Duk Mi pernah datang ke sini saat masih kecil juga
“Tentu
saja. Semua orang yang tinggal di sini dan dekat Seoul mungkin melakukannya.” Kata
Duk Mi lalu melihat Ryan dari belakang seperti mengerti kalau atasanya itu tak
pernah berjalan seperti anak kecil lainya.
“Direktur.....
Apa Kau ingin tinggal lebih lama? Sudah lama tidak ke tempat hiburan dan kau
belum pernah ke mana pun di Korea selain rumah dan galerimu.” Ucap Duk Mi. Ryan
pikir pergi ke rumah sakit.
“Dan Juga,
mungkin ada fan Cha Shi An di antara sekelompok gadis di sana. Anggap saja
sebagai saksi.” Kata Duk Mi
“Kalau
begitu ayo kita berfoto sebanyak yang kita bisa.” Kata Ryan akhirnya memberikan
lenganya, Duk Mi pun tak bisa menolak melingkarkan tanganya.
Duk Mi
dan Ryan naik komidiputar, dengan naik kuda-kudaan. Duk Mi dengan sengaja
mengambil foto Ryan tapi salah menekan karena dalam mode selfie. Ryan mengeluh
karena Duk Mi yang mengambil fotonya. Duk Mi tetap mengambil gambar foto Ryan.
Mereka
pergi membeli permen kapas, lalu makan bersama. Wajah Ryan pun terlihat senang
bisa berlibur bersama. Mereka pergi ke kandang singa, Duk Mi menunjuk singa
yang sedang tidur sambil memujinya kalau terlihat tampan lalu mengejek kalau
itu kembaran Ryan.
“Ini
tempat yang bagus untuk berfoto.” Kata Duk Mi, Ryan mengeluh karena ada
disamping patung Lion. Duk Mi terus menyuruh Ryan agar tersenyum.
“Katakan,
lion!” ucap Duk Mi. Ryan mengeluh kalau namanya Ryan bukan Lion.
“Lion,
tersenyumlah! Tidak, tersenyumlah seperti kau bahagia.” Kata Duk Mi akhirnya
Ryan tetap mengangkat dua jarinya. Duk Mi pun meminta Ryan agar mengambil
gambar foto dirinya juga.
Saat itu
keduanya berjalan bersama dan melewati beberapa anak murid yang sedang
mengambar. Duk Mi tanpa sengaja menahan tangan Ryan untuk berhenti sejenak.
Ryan kaget melihat tangan Duk Mi yang memegang dengan erat. Duk Mi tersadar
lalu meminta maaf.
“Ini
mengingatkanku ke hari-hariku di sekolah. Aku malu bilang ini di depanmu, tapi
aku dulu cukup mahir dalam kontes melukis di sekolah. Intinya, saat itu, kupikir
aku akan pergi ke sekolah seni dan menjadi seorang seniman.” Cerita Duk Mi
duduk di bangku taman.
“Aku
harus menyerah saat patah pergelangan tangan di tahun seniorku. Aku harus
menyusul UAN... bahkan Dokterku menakutiku dengan bilang pergelangan tanganku
mungkin tidak akan sembuh Itu Sangat menakutkan.” Cerita Duk Mi sedih
“Apa
Karena kemungkinan tidak dapat melukis lagi?” tanya Ryan. Duk Mi membenarkan.
“Tapi,
setelah dipikirkan, tidak semuanya menghilang karena insiden itu. Keinginanku
untuk tidak bersekolah seni dan jadi seorang seniman. Semua yang kuinginkan
hanyalah untuk dapat melukis lagi. Aku bukan seniman, tapi gambarku tidak
mengerikan. “Ucap Duk Mi lalu memberikan gambar yang sudah dibuatkan untuk
Ryan.
Ryan
mengeluh karena Duk Mi mengambar seekor Lion lalu mengeluh kalau namanya
Ryan, tapi Duk Mi memberitahu kalau itu Hadiah.
Ryan bisa tersenyum melihat dibagian bawahnya tertulis [MUSIM SEMI 2019] dengan nama Duk Mi.
Eun Gi
berlatih di ruangan, terlihat melampiaskan amarah sambil memperlihatkan jurus
dan membanting lawannya. Dalam pikiran teringat dengan ucapan Sun Joo “Bagaimana
bisa kau jadi saudara kandung saat tidak memiliki hubungan darah? Hentikan
omong kosong soal saudara kandung ini. Eun Gi, kau suka Duk Mi, kan?”
“Direktur...
Kau pria pertama yang menghantamkanku ke tanah seperti ini.” Keluh seorang
wanita yang sudah tergeletak di lantai. Eun Gi pun tersadar kalau sudah kasar
akhirnya membangukan anak muridnya memastikan kalau baik-baik saja.
Ryan
berdiri menatap anak-anak yang sedang berkumpul bermain balon sabun, teringat
dengan dirinya yang dahulu bermain yang sama, lalu memanggil ibunya yang sibuk
menulis tapi seperti tak memperdulikanya. Duk Mi sempat melihat Ryan yang hanya
terdiam akhirnya mendekat.
“Direktur,Apa
kau mau pulang sekarang?” ucap Duk Mi. Ryan menganguk setuju. Tapi tiba-tiba
seorang anak datang memegang tangan Ryan dan langsung memanggil ayah sambil
menangis.
“Apa Kau
kehilangan ayahmu? Siapa namamu?” ucap Duk Mi. Si anak menjawab namanya Min Ho.
“Min Ho,
pegang tanganku...” kata Duk Mi yang langsung disela oleh Ryan .
“Apa Kau
ingin pergi bersama Ahjussi untuk menemui ayahmu?” kata Ryan. Duk Mi menatap
Ryan seperti tak percay kalau Ryan memegang tangan anak kecil.
Duk Mi
yang mencari tempat ke pusat informasi, saat itu seorang pria sedan melapor kalau
kehilangan anaknya di area bermain. Duk Mi dan Ryan datang, sang ayah melihat
anaknya langsung memeluknya dengan erat. Ryan melihatnya seperti sangat marah,
menahan dengan mengepalkan tanganya.
Duk Mi
akhirnya berjalan dengan Ryan berkomentar kalau atasanya itu benci berpegangan
tangan Tapi aku tidak mau melepaskan tangan anak tadi jadi ingin tahu
alasannya. Ryan mengaku kalau anak
itu mengingatkannya. saat masih kecil.
“Bukannya
aku tidak suka berpegangan tangan. Tapi Aku tidak suka momen saat aku harus
pergi lagi. Perasaan hangat menghilang dan rasanya, aku satu-satunya yang
tersisa di dunia ini. “ jelas Ryan
“Maka,
kau tidak berpegangan tangan dengan siapa pun? Aku sangat suka berpegangan
tangan. Sun Joo memberitahuku bahwa kondisinya semakin memburuk saat aku mabuk.”
cerita Duk Mi. Ryan heran Duk Mi membahas Mabuk
“Makanya
itu... jika, misalkan kau ingin memegang tangan seseorang, atau jika tidak
ingin melepaskannya... Aku akan membiarkanmu meminjam tanganku.” Ucap Duk Mi
mengangkat tanganya.
Ryan
menganguk mengerti, Duk Mi akhirnya berjalan mundur melihat bunga sakura yang
sudah mekar sambil memujinya kalau terlihat cantik, tapi langkahny malah
membuatnya hampir jatuh. Ryan langsung menahan tangan Duk Mi agar tak jatuh. Suasana
terasa canggung.
“Sepertinya
aku sudah cukup meminjam untuk hari ini.” Ucap Ryan. Duk Mi hanya tersenyum dan
terdiam.
Duk Mi
mengucapkan Terima kasih sudah mengantarnya pulang. Ryan mengodanya sudah pasti
mengantarnya pulang karena Duk Mi adalah pacarnya. Duk Mi tersenyum mengaku
bersenang-senang hari ini Meskipun adalah kencan palsu.
“Aku
harap semuanya berhasil.” Kata Duk Mi. Ryan berjanji akan mengirim foto mereka ke pengelola
fanpage. Duk Mi menganguk mengerti lalu bergegas pamit pergi.
Duk Mi menaiki
tangga rumahnya mengaku merasa sangat bersalah dengan Ryan lalu dikagetkan
dengan sosok Eun Gi yang sudah ada
didepan rumahnya. Eun Gi malah heran melihat Duk Mi yang sangat terkejut smal
mengejek kalau Duk Mi sudah melakukan dosa. Duk Mi mengeluh dengan yang
dikatakan temanya.
“Hidupku berantakan
untuk dosa-dosayang kulakukan di kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan ini, aku
akan selalu hidup dengan melakukan perbuatan baik.” Keluh Duk Mi
“Kenapa
si Singa? Jika palsu, bisa jadi siapa saja. Tapi kenapa direktur itu? Bisa saja
aku.”kata Eun Gi kesal
“Kau
butuh uang, bukan? Itu akan jadi kesempatan yang sempurna. Berpura-pura seperti
pacar palsuku dan mengancamku untuk uang.” Kata Duk Mi mengejek
“Kau
anggap aku apa?”keluh Eun Gi, Duk Mi mengeluarkan dompet lalu memberikan uang
pada Eun Gi.
“Aku
tidak punya lebih dari ini. Aku akan memberimu lebih banyak saat gajian.” Ucap Duk
Mi. Eun Gi mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Nyonya
Nam sedang melalui waktu yang sulit,
Bahkan Sulit menghasilkan uang melalui majalah seni sekarang. Kau mungkin tidak
mendapatkan uang dari yang kau pinjamkan padanya.” Ucap Duk Mi bisa mengerti.
“Aku
tidak meminjamkannya padanya. Tapi Aku hanya memberikan padanya.”tegas Eun Gi.
Duk Mi memuji Eun Gi itu putra yang baik.
“Pokoknya,
jika butuh uang, minta padaku. Hanya dalam jumlah kecil. Tapi kau bisa meminta
pada Sun Joo untuk jumlah yang lebih besar. Jika butuh uang, minta saja....
Jangan berbelit. Apa kita orang asing?” Kata Duk Mi. Eun Gi mengaku mereka Orang
asing.
“Kuharap
begitu... Tapi Siapa yang akan percaya jika kita berkencan? Kau sama sekali
tidak bisa membantu. Jadi Pergilah” ucap Duk Mi. Eun Gi tak bisa berkata-kata.
Duk Mi
pun duduk di depan komputernya, Ryan mengirimkan pesan “Halo, Shi An is My
Life. Aku melampirkan foto yang diambil sesuai dengan apa yang kita diskusikan.
Sekali lagi dengan tulus terima kasih sudah membantu kami. Aku lampirkan foto
pembuktian.”
Duk Mi
pun melihat foto mereka kencan dan tak bisa menahan senyuman bahagia. Ia memuji kalau foto Duk Mi yang sangat
sempurna dan tersipu malu, lalu tersadar kalau tak boleh seperti ini menurutnya
dirinya itu sangat polos.
“Bagaimana
aku bisa begitu polos soal hasratku? Aku sangat malu.”ucap Duk Mi melihat foto
dirinya seperti sangat dekat.
Akhirnya
Duk Mi mengirimkan foto-foto kencan mereka berdua, komentar pun mulai masuk ke
fans page.
“Kupikir
jaket itu satu-satunya di Korea. Sindy adalah pembohong yang sombong. Kita
dicap sebagai fan obsesif karena Sindy. Apa Kau bisa percaya ini? Shi An is My
Life sedang mengurus kekacauan total yang dibuat Sindy.”
Sindy
mengumpat kesal melihat foto di mobil, lalu teringat dengan foto Duk Mi yang
keluar sendiri dan naik takis. Menurutnya Jika mereka berkencan,tapi Ryan
membiarkan pulang sendirian, wajahnya pun tersenyum licik.
Ryan
duduk sendirian menatap gambar singa yang digambar Duk Mi, Senyuman tak bisa
hilang. Saat itu terdengar ada orang yang menekan kunci rumahnya, wajahnya
panik dan ketakutan sambil membawa botol wine sambil bertanya siapa yang
datang.
Akhirnya
Ryan membuka pintu dan kaget melihat Shi An mabuk berjalan masuk denga tangan
di gips. Shi An pun jatuh pingsan di
lantai, Ryan pun dibuat binggung.
Shi An
terbangun dengan badan dibalut selimut dan bingung karena bukan dirumahnya.
Ryan menyapa Shi An yang sudah bangun lalu memberikan air putih karena pasti
haus. Shi An bertanya bagaimana bisa
datang ke rumah Ryan.
“Aku
hanya melihatmu dari sana datang ke sini. Kau hampir sedang berenang.” Ucap Ryan.
Shi An
seperti mencoba mengingatnya, setelah jatuh di lantai dengan setengah sadar Shi
An merayap untuk sampai ke sofa. Wajah Shi An terlihat sangat malu lalu
kebingungan karena hanya menutupi badanya dengan selimut.
“Kau
melepas pakaianmu sendiri, dan aku menutupimu dengan selimut agar kau tetap
hangat. Apa Ada pertanyaan lain?”kata Ryan. Shi An mengaku tak ada
“Pemikiran
yang bagus. Kau harus berpakaian, karena Aku harus pergi bekerja.” Ucap Ryan.
Shi An menganguk mengerti bergegas mengambil bajunya.
Suasana di
dalam lift terlihat canggung, Shi An akhirnya keluar lebih d ulu lalu meminta
agar merahasiakanya dengan memanggilnya Hyung agar terasa akrab. Ryan hanya
tersenyum lalu memberitahu kalau gipsnya itu Hyeong. Ada gips di lengan kanan.
Shi An langsung memindahkan gipsnya yang bohongan. Ryan tak bisa menahan tawa saat pintu lift
ditutup. Shi An terdengar mengumpat kesal.
Duk Mi
baru saja datang melihat Nyonya Eom turun dari mobil. Akhirnya mereka berjalan
bersama ditaman. Nyonya Eom bertanya apakah Duk Mi tahu cara orang Eskimo mengendalikan
kemarahan. Duk Mi binggung. Nyonya Eom
memberitahu saat orang Eskimo marah, mereka berjalan sampai kemarahan mereka
hilang.
“Dan
mereka menandai di mana mereka berhenti dengan tongkat dan berjalan balik. Begitulah
cara mereka menjadi damai kembali. Nona Sung, aku yakin kau benar-benar marah hari
itu karena aku tiba-tiba menamparmu entah kenapa.” Ucap Nyonya Eom. Duk Mi
ingin menjelaskan tapi Nyonya Eom lebih dulu bicara.
“Tapi... Aku
percaya kau adalah orang yang dengan bijak dapat mengendalikan amarahmu sama
seperti orang Eskimo.” Ucap Nyonya Eom Duk Mi tak mengerti maksudnya.
“Apa ini
cukup untuk menenangkanmu? Gunakan sebagai ganti tongkat.” Kata Nyonya Eom lalu
menyuruh Sek Kim untuk memberikan buah.
“Apa ini
Sebagai sarana untuk meminta maaf?” kata Duk Mi mencoba tersenyum.
Duk Mi
masuk gallery dengan senyuman bahagia, Kyung Ah dan Yoo Sub menyapa Duk Mi
memberitahu kalau sudah mengaktifkan kembali papan berita online hari ini dan
sekarang benar-benar bersih lagi Bahkan tidak ada satu pun panggilan telepon.
“Kalian
bekerja ekstra karena aku.. Terima kasih... Sekarang sesudah semuanya berakhir,
kalian dapat kembali fokus bekerja.” Ucap Duk Mi
“Bagaimana
hal bisa berubah dalam semalam?” kata Kyung Ah heran. Duk Mi ingin memberitahu
rahasia tapi dikejutkan melihat sosok Sindy ada di gallery.
“Dia
intern.” Kata Kyung Ah. Duk Mi kaget mengetahui ada pekerja magang. “Kita
membuka lowongan kerja, dan Direktur pasti mempekerjakannya.” Ucap Kyung Ah.
“Halo. Namaku
Kim Hyo Jin, dan aku akan bekerja di sini sebagai intern mulai hari ini. Aku
tidak sabar untuk melihat dan mempelajari hal baru di Cheum Gallery. Aku harap
dapat bekerja sama denganmu.” Kata Sindy ramah.
“Apa yang
ingin dia lihat dan pelajari?” gumam Duk Mi panik lalu melihat sosok Ryan
datang sambil menelp
“Sejujurnya,
ada sesuatu yang belum kukatakanpada kalian. Aku berkencan dengan direktur”
akui Duk Mi menunjuk ke arah Ryan.
Kyung Ah
dan Yoo Sub kaget mendengarnya, Duk Mi memberitahu kalau Ryan itu adalah
pacarnya. Keduanya melonggo,berpikir Duk Mi itu
bercanda karena itu tidak masuk akal.
Duk Mi
mencoba menyakinkan dengan berlari ke arah Ryan, Yoo Sub tak percaya sampai
menjatuhkan buket buah ditanganya. Ryan kaget melihat Duk Mi berlari, Duk Mi
berlari sambil berkata meminta maaf tapi kakinya tersandung lalu jatuh di
pelukan Ryan. Sindy yang melihatnya terlihat sinis, seperti tak percaya begitu
saja.
Bersambung ke episode 5
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar