PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Joo Myung
akhirnya mendekati Jung Kook lagi meminta agar
tidak perlu gugup karena wajahnya yang tampak sangat kaku. Jung Kook
masih menatap sinis. Joo Myung meminta Jung Kook agar membaca tepat seperti yang ditulisnya... Maka Kang
Soo Il dan Han Sang Jin...
“Apa yang
kau lakukan terhadap Mi Young? Pengaduan perdata apa yang kau serahkan terkait
Mi Young?”tanya Jung Kook marah. Joo Myung terdiam.
“Aku
mengonfirmasi Oh Sung Taek ada di dalam. Ada beberapa orang di dalam sauna.”
Kata Sang Hyun setelah masuk sendirian dan kembali ke dalam mobil.
“Apa Dia
ada di pemandian?” tanya Mi Young. Sang Hyun membenarkan.
“Kalau
begitu, kita tangkap dia. Kau tidak boleh masuk.” Ucap Detektif Lee. Mi Young
setuju kalau akan mencegahnya jika dia lari.
Jung Kook
dengan wajah penuh amarah meminta agar Joo Myung memberitahu Apa yang dilakukan
terhadap Mi Young dengan suara keras. Joo Myung panik meminta Jung Kook agar
memelankan suaranya, Sang Jin sempat melihat dan terlihat penasaran.
“Ini
Bukan apa-apa... Itu bisa menjadi serius, tapi sudah kuatasi. Jadi, fokus saja
pada debat.” Ucap Joo Myung menenangakn.
“Ada apa?
Beri tahu aku sekarang.” Kata Jong Kook ingin tahu.
Akhirnya
Detektif Lee dkk masuk ke pemandian sementara Mi Young menunggu di dalam mobil.
Mi Young memperingatkan Jika sesuatu terjadi, bertindaklah dahulu, laporkan
nanti. Semua menganguk mengerti.
“Aku
memberinya libur sampai pemilu selesai.” Kata Joo Myung. PD melihat Joo Myung
meminta agar pergi dari set karena mereka hampir mulai.
“Park Hoo
Ja yang memerintahkan itu. Aku tidak punya pilihan.” Jelas Joo Myung. Jung Kook
terlihat marah.
“Kim Joo
Myung... Turunlah. Kita akan mulai.” Sindir Tuan Kang. Joo Myung langsung
menatap sinis yang membuat Tuan Kang diam.
Mi Young
terlihat gugup mengetahui anakn buahnya yang sudah Masuk sekarang lalu salah
satunya membagi tugas, yaitu akan pergi ke loker, akan menandai pintu belakang.
Detektif Lee mencoba mencari pintu belakang di dalam ruangan.
“Bukankah
itu dia yang memakai celana pendek biru? Halangi pintunya dan ambil posisimu.”
Ucap Detektif Lee, Mi Young gugup menunggu diluar.
“Dia
ingin istrimu diskors atau dipecat, tapi kuakhiri dengan mengirimnya berlibur. Aku
sudah menanganinya, jadi, fokus saja pada ini.” Kata Joo Myung menenangkan Jung
Kook. PD kembali meminta Joo Myung turun.
“Jika
istrimu memenjarakan Hoo Ja, semuanya akan kacau.” Ucpa Joo Myung.
“Hei, Jo
Myung!” teriak Tuan Kang. Joo Myung langsung mengumpat marah.
“Kita
harus memilih waktu dengan benar dan masuk bersama. Aku tahu, Berandal. Siapa
yang akan berhitung?” Mi Young tegang mendengar pembicaran didalam
“Hei.
Kurasa dia melihat kita... Ayo Tangkap dia” teriak Detektif Lee. Mi Young
mendengar suara tembakan langsung panik bertanya apa yang terjadi pada anak
buahnya.
“Baik. Ini
Hampir dimulai... Bacalah tepat seperti yang kutulis. Kau harus terpilih
dahulu... Dengan begitu, kau dan istrimu bisa hidup. Aku mendengarkanmu dan Hoo
Ja karena satu alasan.” Ucap Joo Myung. Jung Kook hanya diam.
“Dia
keluar! Tangkap dia! Celana pendek biru! Tangkap dia! Itu Oh Sung Taek! Oh Sung
Taek pergi!” teriak Detektif Lee. Mi Young bertanya Siapa yang menembak dengan wajah panik.
“Aku
harus memenangkan pemilu untuk melindungi Mi Young. Karena itu aku
memercayaimu. Dan karena itu aku menahan kemarahanku dan mencoba melakukan
sesuai perkataanmu hari ini.” Ucap Jung Kook akhirnya berdiri. Joo Myung menganguk mengerti.
“Tapi aku
tidak bisa memercayaimu lagi. Aku tidak bisa memercayai kalian. Jangan menipu
orang, Berandal, jika hidupmu bergantung pada itu. Tegas Jung Kook. Joo Myung
terlihat gugup karena banyak orang yang melihatnya.
Jung Kook
teringat dengan yang dikatakan istrinya “Lakukan apa yang kamu inginkan” lalu
memberitahu Joo Myung kalau akan melakukan apa yang diinginkan berdasarkan
keyakinannya. Joo Myung panik ingin menenangkan, tapi tim debat akhirnya
menariknya keluar dari set.
Mi Young
menunggu diluar ingin tahu apa yang terjadi. Detektif Lee memberitahu kalau
target mereka lewat dan berlari turun. Jung Kook menatap sinis dan Sang Jin
menatapnya. PD memberitahu kalau 20
detik sebelum siaran langsung meminta agar semua Kandidat menghadap ke depan.
“Ingat
bahwa aku mungkin akan menghentikan kalian jika kalian membuat komentar negatif
yang berlebihan mengenai kandidat lain.” Ucap Moderatr.
Mi Young
akhirnya naik ke dalam mobil, siap menanti target keluar. Di dalam ruang debat,
Joo Myung terlihat gugup. Moderator mengaku
menantikan diskusi panas dan sikap sportif para kandidat.
“Sekarang
kita akan memulai debat kandidat pemilu untuk Majelis... Mari mulai.” Ucap
Moderator
Tuan Oh
akhirnya keluar hanya dengan pakaian dalam, Mi Young langsung mengemudikan
mobilnya menyuruh Tuan Oh berhenti. Tapi Tuan Oh terus berlari dengan
cepat. Mi Young akhirnya mengumpat lalu
membuka pintu mobilnya. Tuan Oh akhirnya terlempar ke timpukan sampah.
Tuan Oh
tak bisa kabur, Mi Young turun dari mobil langsung memborgolnya. Detektif Lee
dkk pun datang dengan nafas terengah-engah, Mi Young memastikan kalau anak
buahnya itu tak ada yang terluka.
Debat
akhirnya dimulai, Moderator akan memulai dari Kang Soo Il untuk menyapa lebih
dulu. Tuan Kang menyapa sesama penduduk
dan warga Seowon tercinta. Ia mengaku kandidat dari Partai Minjin, lalu mulai
bercerita Orang-orang bertanya kepadanya alasan
terus berusaha terlibat di politik.
“Mereka
menanyakan apa yang ingin kulakukan setelah gagal empat kali. Setiap kali orang
menanyakan hal itu kepadaku, aku mengatakan ini. "Jika demi kebahagiaan
warga Seowon, aku bisa gagal 10, bukan, 100 kali.".. "Tidak, aku bisa
gagal 1.000 kali!" ucap Tuan Kang
Hoo Ja
masih sibuk bermain billiard, Sek Park menonton debat betany apaakah kakaknya
itu khawatir. Hoo Ja menjawab dengan memasukan bolanya kedalam lubang.
“Terima kasih, Pak Kang Soo Il. Terlepas dari
beberapa kegagalan, dia bersedia terus mencoba demi kebahagiaan warga...
Berikutnya, Pak Han Sang Jin.” Kata Moderator.
“Para
pemilh yang kuhormati... Aku kandidat dari Partai Nasionalis, Han Sang Jin.
Selama musim semi 2019, ada angin perubahan yang kuat yang bertiup di Seowon. Angin
itu hangat dan gembira.” Ucap Sang Jin.
“Apa Kau
menulis itu?” tanya wanita pendukung Sang Jin pada rekan kerjanya. Si pria
mengaku bukan tapi Sang Jin sendiri yang menulisnya. Si wanita pun memuji kalau
hasilnya itu bagus.
“Seorang
politisi dengan orisinalitas, kebaikan, dan profesionalisme. Harap pilih aku,
Han Sung Jin.” Kata Sang Jin.
“Terima
kasih... Sekarang giliran Jung Gook.” Ucap MC. Di dalam ruangan Charles dkk
sudah siap menunggu sapaan Jung Kook.
Tuan Yang
keluar dari kamar mandi sudah siap menonton debat, bertanya apakah sudah mulai.
Tapi Mi Jin dengan anaknya sedang main, Tuan Yang berteriak marah karena
anaknya menonton Drama lagi.
“Ayah
coba liat Para ibu baru saja mendapati bahwa mereka adik-beradik jadi harus
menonton ini.
“Ayah sudah
berulang kali memberitahumu untuk menonton drama nanti sesuai permintaan!”
teriak Tuan Yang menarik kaki anaknya.
Mi Jin
berteriak kesakitan, lalu melempar remote. Tuan Kang tak sadar kalau sudah
tertipu mencari remote disudut ruangan. Ha Roo memberikan remote pada ibunya.
MC pun
meminta Yang Jung Gook mulai menyapa. Jung Kook menyapa sebagai kandidat nomor
lima dan mengaku tidak berasal dari partai mana pun. Sang Jin dan Tuan Kang
binggung, Joo Myung hanya bisa menghela nafas.
Seung Yi
yang menonton bertanya-tanya apakah hanya itu saja yang diucapakan Jung Kook.
Tuan Yang pun heran anaknya hanya mengucapkan itu saja akhirnya moderator bertanya
apakah hanya itu saja. Wang Goo merasa tak mungkin Jung Kook hanya mengatakan
itu saja.
Di rumah,
Mi Jin akan mengambil remote tapi Tuan Kang sudah membawa pemukul kalau anaknya
bertingkah. Jung Kook menjawab pertanyaan moderator dengan anggukan kepala. Hoo
Ja yang menonton kaget tak bisa memukul bola dengan benar.
“Baik, aku mengerti... Kami akan memulai dengan
pertanyaan untuk semua orang. Aku akan memberikan empat pertanyaan untuk kalian
semua. Silakan jawab pertanyaan yang diberikan.” Ucap Moderator.
Mi Young
sudah menginterogasi Oh Sung Taek, menurutnya pasti tahu alasanya ada di sini,
yaitu karnea membunuh seseorang dan Ia yakin kalau Park Hoo Ja membayarnya
untuk melakukan itu. Tuan Oh menyangkal kalau tidak melakukannya.
“Ya, kau
melakukannya... Kau membunuh seseorang. Bahkan Kau punya banyak catatan
kejahatan. Jadi, aku tidak perlu menjelaskan, kan? Park Hoo Ja menyuruhmu membunuh
Ma Sang Bum. Akui pembunuhan bayaran itu, dan tulis semua kejahatan terkait
Baekkyung. Maka kami akan memperingan hukumanmu.” Ucap Mi Young.
“Kau
sudah sering ke sini, jadi, aku tidak perlu menjelaskannya, bukan? Aku tidak
bisa memberitahumu. Serta, aku tidak tahu apa pun..” Kata Tuan Oh menyangkal.
“Coba
Lihat berandal ini... Apa kau senang? Apakah sukacita mengalir seperti sungai,
Berandal?” ucap Detektif Lee marah. Mi Young meminta Detektif Lee menahan
amarahnya.
“Hei, Oh
Sung Taek.. Jika kau mendekam sekarang, maka kau akan dipenjara setidaknya 20
tahun. Kau bisa mati di sana.” Ucap Mi Young
“Bunuh
aku saja... Aku tidak menyesal meninggalkan dunia sialan ini.” Kata Tuan Oh.
“Hei...
Apa yang kau kunyah? Apa kau makan sesuatu? Dia menggigit lidahnya.” Ucap
Detektif Lee.
Akhirnya
mereka langsung mendorong Tuan Oh untuk bisa terbaring di lantai, agar bisa
membuka mulutnya. Mi Young meminta Sung Hoon agar memastikan kamera mengarah
tempat lain. Sung Hoon pun bergegas mengarahkan kamera ke arah yang lain.
“Pak Han
Sang Jin, silakan beri tahu kami posisi Anda dalam pembangunan kembali
Injung-dong. Waktu Anda 90 detik.” Ucap Moderator.
“Injung-dong
bisa disebut sebagai pusat kota asli Kota Seowon. Para ibu dan ayah kita,
setelah seharian bekerja, dahulu sering minum arak beras dan bersantai di sana.
Itu tempat yang penuh dengan kenangan. Karena itu, aku tidak setuju dengan para
kandidat lain mengenai pengembangan pembangunan apartemen di lokasi itu.” Kata
Sang Jin.
“Jane
Jacobs, seorang jurnalis Amerika dan pakar urban, mengatakan kota-kota
membutuhkan bangunan kuno. Dia mengatakan, tanpa itu mustahil jalanan yang kuat
dan bumi bisa bertumbuh.” Ucap Sang Jin
“Jane
Jacobs. Ini luar biasa. Sang Jin menulis ini juga,bukankan begitu?” ucap Si
wanita pendukung Sang Jin. Si pria membenarkan dengan tangan di topang pada
wajahnya dan jari ke hidung.
“Apa yang
kau lakukan? Apa kau mengupil? Berhentilah mengupil.. Kau akan mimisan.” Ucap
si wanita. Si pria menganguk mengerti.
“Pak Han
Sang Jin mengatakan dia akan menghidupkan kembali Injung-dong menjadi pusat
kota, pusat untuk seni seperti Haebangchon di Seoul. Terima kasih untuk itu. Berikutnya,
aku akan bertanya kepada Pak Yang Jung Gook.” Kata Moderator.
“Anda
berjanji akan membangun kembali Injung-dong, bekas pusat kota, untuk membangun
sebuah kompleks apartemen mewah. Tolong beri tahu kami pemikiran Anda mengenai
hal ini. Waktu Anda juga 90 detik.” Ucap moderator.
Hoo Ja
dan Joo Myung menunggu dengan wajah tegang. Jung Kook menjawab kalau sudah berpikiran
pendek. Joo Myung kaget, moderato sempat binggung dengan jawaban Jung Kook berpikiran
pendek. Hoo Ja menonton dengan tatapan tegang.
“Menghidupkan
kembali kota seperti perkataan Pak Han terlalu sulit bagiku. Apartemen mewah?!!
Aku salah tentang itu. Aku pikir menjanjikan itu akan memberiku suara, tapi
Anda tahu, kan? Aku mendapatkan 3,9 persen.” Ucap Jung Kook
“Kukira
39 persen, dan aku serta timku merayakannya, tapi Dong Il berengsek itu mengatakan
dia melewatkan desimalnya. Brengsek. Dengan 3,9 persen, peluangku tidak ada... Karena
itu, aku berencana mengikuti kata hatiku... Janjiku salah.” Ucap Jung Kook
“Aku
mengakui kesalahanku... Injung-dong tidak boleh dibangun kembali. Ada begitu
banyak restoran lezat di sana... Kita tidak bisa membangunnya kembali.” ucap
Jung Kook.
Wang Goo
yang menonton terlihat kaget, salah satu tim mereka tak percaya dengan ucapan
Jung Kook pamit untuk pergi ke toilet dengan wajah kecewa. Wang Goo
memperingatkan untuk mebuka jaket itu karena sangat mahal.
“Bagaimana
jika dia dibunuh karena kalah?” kata Seung Yi. Charles pikir kalau Jung Kook
mati maka mereka juga akan mati, Seung Yi binggung kenapa mereka harus mati
juga.
“Kita
melakukannya bersama... Kita menipu Pimpinan Park dengan bolivar...” kata
Charles. Seung Yi mengerti mereka juga mati.
“Ini
buruk... Kenapa kalian terus mengatakan kalian akan mati? Aku tidak harus mati
bersama kalian, kan?” kata Wang Goo heran.
Di rumah
Min Ji
heran dengan yang dilakukan kakaknya, berpikir Jung Kook memang terlihat bodoh,
tapi keren Tuan Yang dengan bangga kalau itu adalah putranya. Ha Ro pun memuji Kakeknya itu membesarkan
pamanya dengan baik. Mereka memberikan tiga jempol bertumpuk.
Joo Myung yang mendengarnya langsung mengumpat,
Moderator mengaku memahami perkataan dan
terlihat binggung akan memulai yang selanjutnya. Saat itu telp Joo Myung
berdering, Hoo Ja menelp. Joo Myung pun bergegas keluar dari studio.
“Apa yang
terjadi sekarang?” tanya Hoo Ja. Joo Myung mengaku tidak mengerti.
“Apa itu
strategimu atau dia bertindak sendiri?” kata Hoo Ja. Joo Myung menegaska kalau
Jung Kook bertindak sendiri.
“Mana
mungkin itu strategi? Dia mendapati bahwa aku mengajukan pengaduan terhadap
istrinya... Pimpinan Park... Menurutku aku tidak akan bisa mengendalikannya
lagi.” Kata Joo Myung
“Walaupun
perumahan masyarakat kurang mampu masuk, nilai properti akan naik jika sudah seharusnya.
Di banyak kota, apartemen masyarakat kurang mampu meningkat nilainya untuk menyamai
apartemen di dekatnya. Jika kalian mengkhawatirkan penurunan nilai properti, kalian
tidak perlu khawatir.” Ucap Jung Kook berbicara dengan hatinya.
“Menurutku
dia bukan orang yang bisa kukendalikan... Jung Gook benar-benar gila!” teriak
Joo Myung. Hoo Ja seperti shock tak percaya menjatuhkan ponselnya.
“Coba Lihat
berandal keras kepala ini... Dia masih menggigitinya” ucap Detektif Lee kesal
membiarkan Tuan Oh membaringkan kepalanya di meja.
“Kau
tidak menggigit lidahmu agar mati, bukan? Apa Kau pikir bisa mengaku tidak
waras? Kau membuat hariku sangat panjang. Apa Kau akan terus seperti ini? Mari
kita lakukan ini. Aku tidak punya pilihan. Aku akan membebaskanmu.” Ucap Mi
Young
Tuan Oh
kaget, Mi Young pikir akan membebaskan Tuan Oh
dan membocorkan rumor Bahwa Tuan Oh sudah mengadukan semuanya tentang
Park Hoo Ja, dan karena itulah mereka membebaskannya. Tuan Oh terdiam.
“Lalu
menurutmu apa yang akan dia lakukan kepadamu? Akankah dia membiarkanmu hidup?”
tanya Mi Young. Tuan Oh menjawab Tidak.
“Tepat...
Jangan membuat seorang polisi punya pikiran buruk. Jadi Bebaskan dia... Kau
Pergilah... Aku membebaskanmu, jadi, pergilah... Keluarlah dari sini.” Ucap Mi
Young
Tuan Oh
hanya diam saja, Mi Young menyuruh agar Tuan Oh segera keluar. Tuan Oh akhirnya berjalan pergi. Detektif Lee
seperti tak yakin kalau Tuan Oh akan kembali. Mi Young yakin kalau Tuan Oh
harus kembali karena itu satu-satunya cara merkea berdua bisa bertahan.
Akhirnya
Tuan Oh datang mengatakan kalau akan memberi tahu mereka semuanya Tentang apa yang
diperbuat Park Hoo Ja. Mi Young pun menyuruh anak buahnya agar membawa Tuan Oh
lalu catat pernyataannya. Sang Hyun menganguk mengerti.
“Kubilang,
jangan memberikan jawaban yang sama, mari kita terbuka dan bicara secara jujur.
Sejujurnya, berapa lama lagi masyarakat harus menerima cek kosong politisi?”
ucap Jung Kook mengebu-gebu.
“Anda
mengeluarkan cek kosong selama kampanye Anda, tapi begitu menang, Anda mengubah
perkataan And seperti rentenir. Aku mengenal seorang rentenir secara pribadi, dan
dia wanita yang sangat jahat.” Kata Jung Kook.
Hoo Ja
menonton dengan wajah ditutup lalu menerima pesan “ Pak Oh ditahan.” Sek Park
yang sudah menaruh cake diatas meja langsung dimakan oleh kakaknya. Hoo Ja
makan cake tanpa peduli mulutnya yang penuh dengan cream, seperti melampiaskan
amarah dengan makan-makanan yang manis.
Nyonya
Kim di ruangan terlihat tegang, Mi Young menelp memberitahu kalau Oh Sung Taek mengaku dan dia mengaku bahwa
Park Hoo Ja yang memerintahkannya, bahkan juga memberikan pernyataan mengenai
kejahatan lainnya.
“Menurutku
akan ada lusinan begitu kita menggali lebih dalam... Apa yang harus kulakukan? Haruskah
kita menyerang sekarang?” ucap Mi Young pada ibunya.
“Berapa
orang yang bisa kau tahan dengan info yang kamu miliki?” tanya Nyonya Kim
“Kurasa
sekitar 30... Semua eksekutif.” Kata Mi Young dengan sangat yakin.
“Ibu akan
menelepon Kejahatan dengan Kekerasan. Meminta mereka mendukungmu dan menjemput
para berandal itu.” Ucap Nyonya Kim.
Mi Young
menganguk mengerti lalu meminta anak buahnya agar menjaga Tuan Oh dengan sangat
yakin kalau akan menahan Park Hoo Ja hari ini.
“Aku
ingin bertanya kepada Pak Han Sang Jin. Anda dibebaskan dari wajib militer dan
malah melayani Balai Kota, benarkan?” kata Tuan Kang menyerang. Sang Jin
membenarkan.
“Kenapa
Anda dibebaskan dari wajib militer?”tanya Tuan Kang.
“Aku
mengalami kecelakaan mobil serius saat masih kecil. Cedera punggung dari...”
ucap Sang Jin yang langsung disela oleh Tuan Kang.
“Apakah
Anda tidak bisa berjalan? Yang benar saja... Punggung Anda cedera dalam
kecelakaan mobil dan tidak mengikuti wajib militer. Tapi Anda tampak baik-baik
saja dan bisa berjalan dengan baik, bahkan belajar di luar negeri.” Ucap Tuan
Kang.
Sang Jin
hanya tersenyum, Tuan Kang tak suka melihat Sang Jin yang tersenyum lalu bertanya apakah Sang Jin tahu berapa
lama penerbangan ke Jerman, yaitu Butuh 12 jam yaitu setengah hari. Jung Kook
mendengar dengan menahan amarah.
“Maksudku
adalah, entah Anda berbohong tentang kuliah di Jerman atau berbohong tentang cedera
punggung Anda untuk menghindari wajib militer. Anda juga menganggap itu lucu,
kan? Anda tidak bisa pergi ke Jerman dengan punggung yang sakit.” Ucap Tuan
Kang terus menyerang
“Jika
Anda pergi ke Jerman, punggung Anda baik-baik saja. Entah latar belakang
pendidikan atau wajib militer Anda adalah kebohongan... Ayolah. Jawab aku... Latar
belakang pendidikan. Wajib militer... Yang mana yang benar dan yang mana yang
bohong? Beri tahu aku... Jangan tersenyum, dan beri tahu aku.” Kata Tuan Kang
kesal melihat Sang Jin terus tersenyum.
Flash Back
Tim
sukses Tuan Kang memastikan kalau apakah rencana mereka itu akan berhasil
menurutnya Pemilih tidak bodoh. Tuan Kang yakin Ini berhasil, Karena itu sekarang
dirinya ada di posisi pertama dengan 35 persen, menurutnya Pemilu di Korea
sederhana.
“Kampanye
kotor Anda sudah keterlaluan... Anda tahu, Anda hanya mengatakan hal-hal
negatif tentang orang lain. Haruskah aku juga mencobanya? Aku juga pandai dalam
hal itu.” Kata Jung Kook.
“Anda dibebaskan
dari wajib militer, kan? Sindrom praeksitasi? Apa Itu membuat Anda dibebaskan
dari wamil? Tapi Apa itu?” tanya Jung Kook. Sang Jin kaget melihat Jung Kook
menyela.
“Di
antara atrium dan ventrikel, ada jalur tidak normal untuk sinyal neurologis abnormal.
Jadi, itu menyebabkan kontraksi prematur. Itu penyakit yang mematikan dan yang
melemahkan. Aku sakit parah. Perhatikan perkataan Anda.” Jelas Tuan Kang
“Aku
tidak mengkritik penyakit ini. Aku mempertanyakan apakah Anda benar-benar
menderita penyakit ini. Aku bisa memahami dua kasus mengemudi saat mabuk pada
2017, registrasi warga yang salah, dan investasi properti yang tidak benar. Itu
masuk akal.” Kata Jung Kok
“Dasar...
Jangan mengarang cerita. Anda harus tahu malu! Dan ini giliranku untuk
bertanya.” Ucap Tuan Kang marah
Moderator
akhirnya meminta mereka tenang dan memberitahu Jung Kook kalau akan mendapatkan
waktunya sendiri. Jung Kook mengaku A tidak bisa memahami sindrom praeksitasi
menurutnya Jika melihat di internet, dinyatakan Tuan Kang yang tidak bisa
melakukan olahraga berat.
“Tetapi
hobi Anda adalah olahraga. Semua jenisnya. Anda bahkan mendaki ke puncak Gunung
Jiri.” Ucap Jung Kook
“Orang-orang
banyak membantuku. Mereka mendorong dan menarik, dan kami bersama...” kata Tuan
Kang. Jung Kook mengerti kalau itu yang terjadi.
“Aku akan
mengatakan satu hal kepada Pak Kang. Jika Anda bermain-main dengan tuduhan
tidak masuk akal lagi, maka aku tidak akan diam saja. Anda tahu aku punya
Anggota Majelis Kim Joo Myung, yang akan mengikuti pemilihan untuk Majelis di
kampku.” Ucap Jung Kook.
“Pak
Yang, harap mengindari pernyataan seperti itu.” Kata Moderator. Jung Kook
mengerti.
“Intinya,
Anggota Majelis Kim punya beberapa kotak berisi keburukan Anda.. Anda berhadapan
tiga kali dengannya. Jadi, Anda pasti tahu apa saja yang ada di dalamnya.” Ucap
Jung Kook. Joo Myung pikir Jung Kook memang benar-benar gila.
“Jika
Anda mencoba menggunakan kampanye kotor lagi, maka aku akan membagikan hal itu
kepada dunia. Anda akan sangat dirugikan nanti. Akankah Anda menggunakan
kampanye kotor atau tidak?” ucap Jung Kook memperingati.
“Mari
kita lanjutkan.” Ucap Tuan Kang mencoba mengalihkan. Jung Kook menegaskan
mereka tidak akan melanjutkan!
“Anda
tetap menggunakan kampanye kotor atau tidak?” tanya Jung Kook. Tuan Kang tak
peduli meminta agar melanjukan ke sesi selanjutnya lalu mengeluh pada
moderator.
“Akankah
Anda menggunakan kampanye kotor atau tidak? Jika Anda akan melakukannya, beri
tahu aku sekarang! Aku akan membagikan isi kotak itu sekarang!” ucap Jung Kook
memperingati.
“Aku
tidak akan melakukannya! Aku tidak akan menggunakan kampanye kotor! Jadi, mari
kita lanjutkan!” teriak Tuan Kang. Joo Myung kaget Tuan Kang bisa berteriak
saat sesi debat.
Mi Young
masuk ke gedung menyuruh anak buahnya bisa mengumpulkan para preman yang
berjaga-jaga. Tuan Choi dkk bingung tiba-tiba diserang oleh polisi, perkelahian
pun terjadi. Sek park menerima kabar kalau Polisi akan naik ke lantai atas.
“Pernahkah
Anda pergi ke bendungan saat hujan? Di sana kacau sekali saat hujan.” Ucap Jung
Kook. Hoo Ja terus menonton siaran debat Jung Kook.
Mi Young
akhirnya masuk ke ruangan Hoo Ja, Hoo Ja
tahu Mi Young sudah datang. Mi Young langsung berkata kalau Ho Ja ditahan, Hoo Ja meminta menunggu sebentar agar bisa
menyelesai menonton, akhirnya keduanya menonton di TV debat saat Jung Kook
bicara.
“Di sana
bau, penuh dengan serangga. Siapa yang mau berjalan-jalan di sana? Itu tidak
masuk akal. Menurutku memperbaiki Bendungan Inbuk dan menciptakan kompleks
budaya terpadu seperti janji Pak Han adalah ide yang bagus.” Ucap Jung Kook
“Berikutnya,
kita akan mendengar posisi Pak Kang mengenai perluasan Jalur Sinbundang.”kata Moderator.
“Warga
Seowon tercinta... Saat aku mendengar Jalur Sinbundang tidak akan datang ke Seowon,
tapi malah ke Inseo-dong, aku sangat sedih. Aku yakin kalian semua merasakan
hal yang sama denganku. Karena itu, mulai dari saat aku terpilih, maka aku akan
melakukan segala cara untuk melawan keputusan itu.” Kata Tuan Kang.
“Mogok
makan! Mencukur rambut! Aku tidak takut apa pun. Aku akan memprotesnya.. Mari
bersatu! Mari protes! Terima kasih.” Kata Tuan Kang mengebu-gebu. Jung Kook
hanya mengorek kupingnya seperti tak suka dengan ucapan Tuan Kang.
“Pak
Han.. Apa pendapat Anda mengenai janji Pak Kang?” tanya Moderator.
“Begini,
jadi... Aku yakin keputusan untuk meperluas Jalur Sinbundang ke Inseo-dong didasarkan
pada studi kelayakan yang dilakukan oleh Kementerian Ekonomi dan Keuangan.
Seowon tidak terpilih dahul dan kalah dari Inseo-dong. Distrik kita ditolak,
tapi Inseo-dong diizinkan. Itulah yang terjadi, jika Anda tidak tahu.” Kata Sang
Jin
Flash Back
Si wanita
mengeluh mendengar ucapan Sang Jin yang tidak membutuhkan jalur kereta bawah
tanah. Sang Jin pikir sudah pernah
mengatakan Inseo-dong lebih membutuhkan
kereta bawah tanah daripada distrik mereka. Si wanita mengeluh kalau Sang Jin
sedang mengikuti pemilu di Inseo meminta agar sadar.
“Kau
mengikuti pemilu di Inbuk 1, 2, 3, Injung-dong. Kenapa kamu mengkhawatirkan
warga Inseo? Apakah kau ingin terpilih?” ucap Si wanita.
Jung Kook
tersenyum menatap Sang Jin lalu teringat ucapan kakak iparnya “Apa kau masih
menepati janji itu?” Jung Kook terlihat binggung. San Jin tahu kalau Sulit untuk menepati janji
yang sungguh-sungguh.
Flash Back
“Bagaimana
kau bisa menjanjikan sesuatu yang tidak sungguh-sungguh? Sudah jelas kau tidak
akan menepatinya. Saat mengikuti pemilu Anggota Majelis, kau tidak melakukannya
untuk mendapat suara. Kau melakukannya untuk masyarakat.” Ucap Sang Jin.
“Aku akan
memastikan Jalur Sinbundang masuk ke distrik kita... Benar. Aku berjanji...”
ucap Sang Jin. Jung Kook dan Joo Myung kaget mendengarnya.
“Jika
tidak bisa, maka aku akan merebutnya dari mereka. Aku anggota Partai Nasionalis
bersama Walikota Seowon, Chun Gap Soo. Hanya aku yang bisa mewujudkannya. Aku
berjanji akan memberi kalian Jalur Sinbundang.” Ucap Sang Jin yakin.
Hoo Ja
selesai menonton akhirnya mengajak Mi Young untuk pergi setelah Sek Park
memakaikan jaketnya. Mi Young
mengeluarkan borgol meminta agar mengulurkan tanganya. Hoo Ja pikir tak perlu
karena Karyawannya ada di bawah. Mi Young tak peduli meminta Hoo Ja memberikan
tanganya.
“Kau akan
menyesalinya... Aku berjanji kau akan menyesalinya.” Ucap Hoo Ja.
“Berhentilah
bicara dan ulurkan tanganmu... Tangan!” teriak Mi Young. Hoo Ja akhirnya
mengangkat tanganya.
“Kami
menangkapmu.” Ucap Mi Young. Hoo Ja mengaku membiarkan Mi Young menangkapnya.
“Kenapa
kau tidak memahami itu?” komentar Hoo Ja dengan nada mengejek. Mi Young tak peduli,
keduanya saling menatap dingin.
Bersambung
ke episode 17
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar