PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 24 April 2019

Sinopsis My Fellow Citizens Episode 16

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Joo Myung akhirnya mendekati Jung Kook lagi meminta agar  tidak perlu gugup karena wajahnya yang tampak sangat kaku. Jung Kook masih menatap sinis. Joo Myung meminta Jung Kook agar membaca  tepat seperti yang ditulisnya... Maka Kang Soo Il dan Han Sang Jin...
“Apa yang kau lakukan terhadap Mi Young? Pengaduan perdata apa yang kau serahkan terkait Mi Young?”tanya Jung Kook marah. Joo Myung terdiam.
“Aku mengonfirmasi Oh Sung Taek ada di dalam. Ada beberapa orang di dalam sauna.” Kata Sang Hyun setelah masuk sendirian dan kembali ke dalam mobil.
“Apa Dia ada di pemandian?” tanya Mi Young. Sang Hyun membenarkan.
“Kalau begitu, kita tangkap dia. Kau tidak boleh masuk.” Ucap Detektif Lee. Mi Young setuju kalau akan mencegahnya jika dia lari.


Jung Kook dengan wajah penuh amarah meminta agar Joo Myung memberitahu Apa yang dilakukan terhadap Mi Young dengan suara keras. Joo Myung panik meminta Jung Kook agar memelankan suaranya, Sang Jin sempat melihat dan terlihat penasaran.
“Ini Bukan apa-apa... Itu bisa menjadi serius, tapi sudah kuatasi. Jadi, fokus saja pada debat.” Ucap Joo Myung menenangakn.
“Ada apa? Beri tahu aku sekarang.” Kata Jong Kook ingin tahu.
Akhirnya Detektif Lee dkk masuk ke pemandian sementara Mi Young menunggu di dalam mobil. Mi Young memperingatkan Jika sesuatu terjadi, bertindaklah dahulu, laporkan nanti. Semua menganguk mengerti.
“Aku memberinya libur sampai pemilu selesai.” Kata Joo Myung. PD melihat Joo Myung meminta agar pergi dari set karena mereka hampir mulai.
“Park Hoo Ja yang memerintahkan itu. Aku tidak punya pilihan.” Jelas Joo Myung. Jung Kook terlihat marah.
“Kim Joo Myung... Turunlah. Kita akan mulai.” Sindir Tuan Kang. Joo Myung langsung menatap sinis yang membuat Tuan Kang diam. 

Mi Young terlihat gugup mengetahui anakn buahnya yang sudah Masuk sekarang lalu salah satunya membagi tugas, yaitu akan pergi ke loker, akan menandai pintu belakang. Detektif Lee mencoba mencari pintu belakang di dalam ruangan.
“Bukankah itu dia yang memakai celana pendek biru? Halangi pintunya dan ambil posisimu.” Ucap Detektif Lee, Mi Young gugup menunggu diluar.
“Dia ingin istrimu diskors atau dipecat, tapi kuakhiri dengan mengirimnya berlibur. Aku sudah menanganinya, jadi, fokus saja pada ini.” Kata Joo Myung menenangkan Jung Kook. PD kembali meminta Joo Myung turun.
“Jika istrimu memenjarakan Hoo Ja, semuanya akan kacau.” Ucpa Joo Myung.

“Hei, Jo Myung!” teriak Tuan Kang. Joo Myung langsung mengumpat marah.
“Kita harus memilih waktu dengan benar dan masuk bersama. Aku tahu, Berandal. Siapa yang akan berhitung?” Mi Young tegang mendengar pembicaran didalam
“Hei. Kurasa dia melihat kita... Ayo Tangkap dia” teriak Detektif Lee. Mi Young mendengar suara tembakan langsung panik bertanya apa yang terjadi pada anak buahnya.
“Baik. Ini Hampir dimulai... Bacalah tepat seperti yang kutulis. Kau harus terpilih dahulu... Dengan begitu, kau dan istrimu bisa hidup. Aku mendengarkanmu dan Hoo Ja karena satu alasan.” Ucap Joo Myung. Jung Kook hanya diam.
“Dia keluar! Tangkap dia! Celana pendek biru! Tangkap dia! Itu Oh Sung Taek! Oh Sung Taek pergi!” teriak Detektif Lee. Mi Young bertanya  Siapa yang menembak dengan wajah panik.
“Aku harus memenangkan pemilu untuk melindungi Mi Young. Karena itu aku memercayaimu. Dan karena itu aku menahan kemarahanku dan mencoba melakukan sesuai perkataanmu hari ini.” Ucap Jung Kook akhirnya berdiri.  Joo Myung menganguk mengerti.
“Tapi aku tidak bisa memercayaimu lagi. Aku tidak bisa memercayai kalian. Jangan menipu orang, Berandal, jika hidupmu bergantung pada itu. Tegas Jung Kook. Joo Myung terlihat gugup karena banyak orang yang melihatnya. 



Jung Kook teringat dengan yang dikatakan istrinya “Lakukan apa yang kamu inginkan” lalu memberitahu Joo Myung kalau akan melakukan apa yang diinginkan berdasarkan keyakinannya. Joo Myung panik ingin menenangkan, tapi tim debat akhirnya menariknya keluar dari set.
Mi Young menunggu diluar ingin tahu apa yang terjadi. Detektif Lee memberitahu kalau target mereka lewat dan berlari turun. Jung Kook menatap sinis dan Sang Jin menatapnya.  PD memberitahu kalau 20 detik sebelum siaran langsung meminta agar semua Kandidat menghadap ke depan.
“Ingat bahwa aku mungkin akan menghentikan kalian jika kalian membuat komentar negatif yang berlebihan mengenai kandidat lain.” Ucap Moderatr.
Mi Young akhirnya naik ke dalam mobil, siap menanti target keluar. Di dalam ruang debat, Joo Myung terlihat gugup. Moderator mengaku  menantikan diskusi panas dan sikap sportif para kandidat.
“Sekarang kita akan memulai debat kandidat pemilu untuk Majelis... Mari mulai.” Ucap Moderator
Tuan Oh akhirnya keluar hanya dengan pakaian dalam, Mi Young langsung mengemudikan mobilnya menyuruh Tuan Oh berhenti. Tapi Tuan Oh terus berlari dengan cepat.  Mi Young akhirnya mengumpat lalu membuka pintu mobilnya. Tuan Oh akhirnya terlempar ke timpukan sampah.
Tuan Oh tak bisa kabur, Mi Young turun dari mobil langsung memborgolnya. Detektif Lee dkk pun datang dengan nafas terengah-engah, Mi Young memastikan kalau anak buahnya itu tak ada yang terluka.




Debat akhirnya dimulai, Moderator akan memulai dari Kang Soo Il untuk menyapa lebih dulu. Tuan Kang menyapa  sesama penduduk dan warga Seowon tercinta. Ia mengaku kandidat dari Partai Minjin, lalu mulai bercerita Orang-orang bertanya kepadanya alasan  terus berusaha terlibat di politik.
“Mereka menanyakan apa yang ingin kulakukan setelah gagal empat kali. Setiap kali orang menanyakan hal itu kepadaku, aku mengatakan ini. "Jika demi kebahagiaan warga Seowon, aku bisa gagal 10, bukan, 100 kali.".. "Tidak, aku bisa gagal 1.000 kali!" ucap Tuan Kang
Hoo Ja masih sibuk bermain billiard, Sek Park menonton debat betany apaakah kakaknya itu khawatir. Hoo Ja menjawab dengan memasukan bolanya kedalam lubang.
 “Terima kasih, Pak Kang Soo Il. Terlepas dari beberapa kegagalan, dia bersedia terus mencoba demi kebahagiaan warga... Berikutnya, Pak Han Sang Jin.” Kata Moderator.
“Para pemilh yang kuhormati... Aku kandidat dari Partai Nasionalis, Han Sang Jin. Selama musim semi 2019, ada angin perubahan yang kuat yang bertiup di Seowon. Angin itu hangat dan gembira.” Ucap Sang Jin.
“Apa Kau menulis itu?” tanya wanita pendukung Sang Jin pada rekan kerjanya. Si pria mengaku bukan tapi Sang Jin sendiri yang menulisnya. Si wanita pun memuji kalau hasilnya itu bagus.
“Seorang politisi dengan orisinalitas, kebaikan, dan profesionalisme. Harap pilih aku, Han Sung Jin.” Kata Sang Jin.
“Terima kasih... Sekarang giliran Jung Gook.” Ucap MC. Di dalam ruangan Charles dkk sudah siap menunggu sapaan Jung Kook. 


Tuan Yang keluar dari kamar mandi sudah siap menonton debat, bertanya apakah sudah mulai. Tapi Mi Jin dengan anaknya sedang main, Tuan Yang berteriak marah karena anaknya menonton Drama lagi.
“Ayah coba liat Para ibu baru saja mendapati bahwa mereka adik-beradik jadi harus menonton ini.
“Ayah sudah berulang kali memberitahumu untuk menonton drama nanti sesuai permintaan!” teriak Tuan Yang menarik kaki anaknya.
Mi Jin berteriak kesakitan, lalu melempar remote. Tuan Kang tak sadar kalau sudah tertipu mencari remote disudut ruangan. Ha Roo memberikan remote pada ibunya. 

MC pun meminta Yang Jung Gook mulai menyapa. Jung Kook menyapa sebagai kandidat nomor lima dan mengaku tidak berasal dari partai mana pun. Sang Jin dan Tuan Kang binggung, Joo Myung hanya bisa menghela nafas.
Seung Yi yang menonton bertanya-tanya apakah hanya itu saja yang diucapakan Jung Kook. Tuan Yang pun heran anaknya hanya mengucapkan itu saja akhirnya moderator bertanya apakah hanya itu saja. Wang Goo merasa tak mungkin Jung Kook hanya mengatakan itu saja.
Di rumah, Mi Jin akan mengambil remote tapi Tuan Kang sudah membawa pemukul kalau anaknya bertingkah. Jung Kook menjawab pertanyaan moderator dengan anggukan kepala. Hoo Ja yang menonton kaget tak bisa memukul bola dengan benar.
 “Baik, aku mengerti... Kami akan memulai dengan pertanyaan untuk semua orang. Aku akan memberikan empat pertanyaan untuk kalian semua. Silakan jawab pertanyaan yang diberikan.” Ucap Moderator. 


Mi Young sudah menginterogasi Oh Sung Taek, menurutnya pasti tahu alasanya ada di sini, yaitu karnea membunuh seseorang dan Ia yakin kalau Park Hoo Ja membayarnya untuk melakukan itu. Tuan Oh menyangkal kalau tidak melakukannya.
“Ya, kau melakukannya... Kau membunuh seseorang. Bahkan Kau punya banyak catatan kejahatan. Jadi, aku tidak perlu menjelaskan, kan? Park Hoo Ja menyuruhmu membunuh Ma Sang Bum. Akui pembunuhan bayaran itu, dan tulis semua kejahatan terkait Baekkyung. Maka kami akan memperingan hukumanmu.” Ucap Mi Young.
“Kau sudah sering ke sini, jadi, aku tidak perlu menjelaskannya, bukan? Aku tidak bisa memberitahumu. Serta, aku tidak tahu apa pun..” Kata Tuan Oh menyangkal.
“Coba Lihat berandal ini... Apa kau senang? Apakah sukacita mengalir seperti sungai, Berandal?” ucap Detektif Lee marah. Mi Young meminta Detektif Lee menahan amarahnya.
“Hei, Oh Sung Taek.. Jika kau mendekam sekarang, maka kau akan dipenjara setidaknya 20 tahun. Kau bisa mati di sana.” Ucap Mi Young
“Bunuh aku saja... Aku tidak menyesal meninggalkan dunia sialan ini.” Kata Tuan Oh.
“Hei... Apa yang kau kunyah? Apa kau makan sesuatu? Dia menggigit lidahnya.” Ucap Detektif Lee.
Akhirnya mereka langsung mendorong Tuan Oh untuk bisa terbaring di lantai, agar bisa membuka mulutnya. Mi Young meminta Sung Hoon agar memastikan kamera mengarah tempat lain. Sung Hoon pun bergegas mengarahkan kamera ke arah yang lain. 


“Pak Han Sang Jin, silakan beri tahu kami posisi Anda dalam pembangunan kembali Injung-dong. Waktu Anda 90 detik.” Ucap Moderator.
“Injung-dong bisa disebut sebagai pusat kota asli Kota Seowon. Para ibu dan ayah kita, setelah seharian bekerja, dahulu sering minum arak beras dan bersantai di sana. Itu tempat yang penuh dengan kenangan. Karena itu, aku tidak setuju dengan para kandidat lain mengenai pengembangan pembangunan apartemen di lokasi itu.” Kata Sang Jin.
“Jane Jacobs, seorang jurnalis Amerika dan pakar urban, mengatakan kota-kota membutuhkan bangunan kuno. Dia mengatakan, tanpa itu mustahil jalanan yang kuat dan bumi bisa bertumbuh.” Ucap Sang Jin 
“Jane Jacobs. Ini luar biasa. Sang Jin menulis ini juga,bukankan begitu?” ucap Si wanita pendukung Sang Jin. Si pria membenarkan dengan tangan di topang pada wajahnya dan jari ke hidung.
“Apa yang kau lakukan? Apa kau mengupil? Berhentilah mengupil.. Kau akan mimisan.” Ucap si wanita. Si pria menganguk mengerti. 

“Pak Han Sang Jin mengatakan dia akan menghidupkan kembali Injung-dong menjadi pusat kota, pusat untuk seni seperti Haebangchon di Seoul. Terima kasih untuk itu. Berikutnya, aku akan bertanya kepada Pak Yang Jung Gook.” Kata Moderator.
“Anda berjanji akan membangun kembali Injung-dong, bekas pusat kota, untuk membangun sebuah kompleks apartemen mewah. Tolong beri tahu kami pemikiran Anda mengenai hal ini. Waktu Anda juga 90 detik.” Ucap moderator.
Hoo Ja dan Joo Myung menunggu dengan wajah tegang. Jung Kook menjawab kalau sudah berpikiran pendek. Joo Myung kaget, moderato sempat binggung dengan jawaban Jung Kook berpikiran pendek. Hoo Ja menonton dengan tatapan tegang.
“Menghidupkan kembali kota seperti perkataan Pak Han terlalu sulit bagiku. Apartemen mewah?!! Aku salah tentang itu. Aku pikir menjanjikan itu akan memberiku suara, tapi Anda tahu, kan? Aku mendapatkan 3,9 persen.” Ucap Jung Kook
“Kukira 39 persen, dan aku serta timku merayakannya, tapi Dong Il berengsek itu mengatakan dia melewatkan desimalnya. Brengsek. Dengan 3,9 persen, peluangku tidak ada... Karena itu, aku berencana mengikuti kata hatiku... Janjiku salah.” Ucap Jung Kook
“Aku mengakui kesalahanku... Injung-dong tidak boleh dibangun kembali. Ada begitu banyak restoran lezat di sana... Kita tidak bisa membangunnya kembali.” ucap Jung Kook. 


Wang Goo yang menonton terlihat kaget, salah satu tim mereka tak percaya dengan ucapan Jung Kook pamit untuk pergi ke toilet dengan wajah kecewa. Wang Goo memperingatkan untuk mebuka jaket itu karena  sangat mahal.
“Bagaimana jika dia dibunuh karena kalah?” kata Seung Yi. Charles pikir kalau Jung Kook mati maka mereka juga akan mati, Seung Yi binggung kenapa mereka harus mati juga.
“Kita melakukannya bersama... Kita menipu Pimpinan Park dengan bolivar...” kata Charles. Seung Yi mengerti mereka juga mati.
“Ini buruk... Kenapa kalian terus mengatakan kalian akan mati? Aku tidak harus mati bersama kalian, kan?” kata Wang Goo heran. 

Di rumah
Min Ji heran dengan yang dilakukan kakaknya, berpikir Jung Kook memang terlihat bodoh, tapi keren Tuan Yang dengan bangga kalau itu adalah putranya.  Ha Ro pun memuji Kakeknya itu membesarkan pamanya dengan baik. Mereka memberikan tiga jempol bertumpuk.

Joo  Myung yang mendengarnya langsung mengumpat, Moderator  mengaku memahami perkataan dan terlihat binggung akan memulai yang selanjutnya. Saat itu telp Joo Myung berdering, Hoo Ja menelp. Joo Myung pun bergegas keluar dari studio.
“Apa yang terjadi sekarang?” tanya Hoo Ja. Joo Myung mengaku tidak mengerti.
“Apa itu strategimu atau dia bertindak sendiri?” kata Hoo Ja. Joo Myung menegaska kalau Jung Kook bertindak sendiri.
“Mana mungkin itu strategi? Dia mendapati bahwa aku mengajukan pengaduan terhadap istrinya... Pimpinan Park... Menurutku aku tidak akan bisa mengendalikannya lagi.” Kata Joo Myung
“Walaupun perumahan masyarakat kurang mampu masuk, nilai properti akan naik jika sudah seharusnya. Di banyak kota, apartemen masyarakat kurang mampu meningkat nilainya untuk menyamai apartemen di dekatnya. Jika kalian mengkhawatirkan penurunan nilai properti, kalian tidak perlu khawatir.” Ucap Jung Kook berbicara dengan hatinya.
“Menurutku dia bukan orang yang bisa kukendalikan... Jung Gook benar-benar gila!” teriak Joo Myung. Hoo Ja seperti shock tak percaya menjatuhkan ponselnya. 



“Coba Lihat berandal keras kepala ini... Dia masih menggigitinya” ucap Detektif Lee kesal membiarkan Tuan Oh membaringkan kepalanya di meja.
“Kau tidak menggigit lidahmu agar mati, bukan? Apa Kau pikir bisa mengaku tidak waras? Kau membuat hariku sangat panjang. Apa Kau akan terus seperti ini? Mari kita lakukan ini. Aku tidak punya pilihan. Aku akan membebaskanmu.” Ucap Mi Young
Tuan Oh kaget, Mi Young pikir akan membebaskan Tuan Oh  dan membocorkan rumor Bahwa Tuan Oh sudah mengadukan semuanya tentang Park Hoo Ja, dan karena itulah mereka membebaskannya. Tuan Oh terdiam.
“Lalu menurutmu apa yang akan dia lakukan kepadamu? Akankah dia membiarkanmu hidup?” tanya Mi Young. Tuan Oh menjawab Tidak.
“Tepat... Jangan membuat seorang polisi punya pikiran buruk. Jadi Bebaskan dia... Kau Pergilah... Aku membebaskanmu, jadi, pergilah... Keluarlah dari sini.” Ucap Mi Young
Tuan Oh hanya diam saja, Mi Young menyuruh agar Tuan Oh segera keluar.  Tuan Oh akhirnya berjalan pergi. Detektif Lee seperti tak yakin kalau Tuan Oh akan kembali. Mi Young yakin kalau Tuan Oh harus kembali karena itu satu-satunya cara merkea berdua bisa bertahan.


Akhirnya Tuan Oh datang mengatakan kalau akan memberi tahu mereka semuanya Tentang apa yang diperbuat Park Hoo Ja. Mi Young pun menyuruh anak buahnya agar membawa Tuan Oh lalu catat pernyataannya. Sang Hyun menganguk mengerti.
“Kubilang, jangan memberikan jawaban yang sama, mari kita terbuka dan bicara secara jujur. Sejujurnya, berapa lama lagi masyarakat harus menerima cek kosong politisi?” ucap Jung Kook mengebu-gebu.
“Anda mengeluarkan cek kosong selama kampanye Anda, tapi begitu menang, Anda mengubah perkataan And seperti rentenir. Aku mengenal seorang rentenir secara pribadi, dan dia wanita yang sangat jahat.” Kata Jung Kook. 


Hoo Ja menonton dengan wajah ditutup lalu menerima pesan “ Pak Oh ditahan.” Sek Park yang sudah menaruh cake diatas meja langsung dimakan oleh kakaknya. Hoo Ja makan cake tanpa peduli mulutnya yang penuh dengan cream, seperti melampiaskan amarah dengan makan-makanan yang manis.
Nyonya Kim di ruangan terlihat tegang, Mi Young menelp memberitahu kalau  Oh Sung Taek mengaku dan dia mengaku bahwa Park Hoo Ja yang memerintahkannya, bahkan juga memberikan pernyataan mengenai kejahatan lainnya.
“Menurutku akan ada lusinan begitu kita menggali lebih dalam... Apa yang harus kulakukan? Haruskah kita menyerang sekarang?” ucap Mi Young pada ibunya.
“Berapa orang yang bisa kau tahan dengan info yang kamu miliki?” tanya Nyonya Kim
“Kurasa sekitar 30... Semua eksekutif.” Kata Mi Young dengan sangat yakin.
“Ibu akan menelepon Kejahatan dengan Kekerasan. Meminta mereka mendukungmu dan menjemput para berandal itu.” Ucap Nyonya Kim.
Mi Young menganguk mengerti lalu meminta anak buahnya agar menjaga Tuan Oh dengan sangat yakin kalau akan menahan Park Hoo Ja hari ini.
“Aku ingin bertanya kepada Pak Han Sang Jin. Anda dibebaskan dari wajib militer dan malah melayani Balai Kota, benarkan?” kata Tuan Kang menyerang. Sang Jin membenarkan.
“Kenapa Anda dibebaskan dari wajib militer?”tanya Tuan Kang.
“Aku mengalami kecelakaan mobil serius saat masih kecil. Cedera punggung dari...” ucap Sang Jin yang langsung disela oleh Tuan Kang.
“Apakah Anda tidak bisa berjalan? Yang benar saja... Punggung Anda cedera dalam kecelakaan mobil dan tidak mengikuti wajib militer. Tapi Anda tampak baik-baik saja dan bisa berjalan dengan baik, bahkan belajar di luar negeri.” Ucap Tuan Kang.
Sang Jin hanya tersenyum, Tuan Kang tak suka melihat Sang Jin yang  tersenyum lalu bertanya apakah Sang Jin tahu berapa lama penerbangan ke Jerman, yaitu Butuh 12 jam yaitu setengah hari. Jung Kook mendengar dengan menahan amarah.
“Maksudku adalah, entah Anda berbohong tentang kuliah di Jerman atau berbohong tentang cedera punggung Anda untuk menghindari wajib militer. Anda juga menganggap itu lucu, kan? Anda tidak bisa pergi ke Jerman dengan punggung yang sakit.” Ucap Tuan Kang terus menyerang
“Jika Anda pergi ke Jerman, punggung Anda baik-baik saja. Entah latar belakang pendidikan atau wajib militer Anda adalah kebohongan... Ayolah. Jawab aku... Latar belakang pendidikan. Wajib militer... Yang mana yang benar dan yang mana yang bohong? Beri tahu aku... Jangan tersenyum, dan beri tahu aku.” Kata Tuan Kang kesal melihat Sang Jin terus tersenyum. 

 Flash Back
Tim sukses Tuan Kang memastikan kalau apakah rencana mereka itu akan berhasil menurutnya Pemilih tidak bodoh. Tuan Kang yakin Ini berhasil, Karena itu sekarang dirinya ada di posisi pertama dengan 35 persen, menurutnya Pemilu di Korea sederhana.



“Kampanye kotor Anda sudah keterlaluan... Anda tahu, Anda hanya mengatakan hal-hal negatif tentang orang lain. Haruskah aku juga mencobanya? Aku juga pandai dalam hal itu.” Kata Jung Kook.
“Anda dibebaskan dari wajib militer, kan? Sindrom praeksitasi? Apa Itu membuat Anda dibebaskan dari wamil? Tapi Apa itu?” tanya Jung Kook. Sang Jin kaget melihat Jung Kook menyela.
“Di antara atrium dan ventrikel, ada jalur tidak normal untuk sinyal neurologis abnormal. Jadi, itu menyebabkan kontraksi prematur. Itu penyakit yang mematikan dan yang melemahkan. Aku sakit parah. Perhatikan perkataan Anda.” Jelas Tuan Kang
“Aku tidak mengkritik penyakit ini. Aku mempertanyakan apakah Anda benar-benar menderita penyakit ini. Aku bisa memahami dua kasus mengemudi saat mabuk pada 2017, registrasi warga yang salah, dan investasi properti yang tidak benar. Itu masuk akal.” Kata Jung Kok
“Dasar... Jangan mengarang cerita. Anda harus tahu malu! Dan ini giliranku untuk bertanya.” Ucap Tuan Kang marah
Moderator akhirnya meminta mereka tenang dan memberitahu Jung Kook kalau akan mendapatkan waktunya sendiri. Jung Kook mengaku A tidak bisa memahami sindrom praeksitasi menurutnya Jika melihat di internet, dinyatakan Tuan Kang yang tidak bisa melakukan olahraga berat.
“Tetapi hobi Anda adalah olahraga. Semua jenisnya. Anda bahkan mendaki ke puncak Gunung Jiri.” Ucap Jung Kook
“Orang-orang banyak membantuku. Mereka mendorong dan menarik, dan kami bersama...” kata Tuan Kang. Jung Kook mengerti kalau itu yang terjadi.
“Aku akan mengatakan satu hal kepada Pak Kang. Jika Anda bermain-main dengan tuduhan tidak masuk akal lagi, maka aku tidak akan diam saja. Anda tahu aku punya Anggota Majelis Kim Joo Myung, yang akan mengikuti pemilihan untuk Majelis di kampku.” Ucap Jung Kook.
“Pak Yang, harap mengindari pernyataan seperti itu.” Kata Moderator. Jung Kook mengerti.
“Intinya, Anggota Majelis Kim punya beberapa kotak berisi keburukan Anda.. Anda berhadapan tiga kali dengannya. Jadi, Anda pasti tahu apa saja yang ada di dalamnya.” Ucap Jung Kook. Joo Myung pikir Jung Kook memang benar-benar gila.
“Jika Anda mencoba menggunakan kampanye kotor lagi, maka aku akan membagikan hal itu kepada dunia. Anda akan sangat dirugikan nanti. Akankah Anda menggunakan kampanye kotor atau tidak?” ucap Jung Kook memperingati.
“Mari kita lanjutkan.” Ucap Tuan Kang mencoba mengalihkan. Jung Kook menegaskan mereka tidak akan melanjutkan!
“Anda tetap menggunakan kampanye kotor atau tidak?” tanya Jung Kook. Tuan Kang tak peduli meminta agar melanjukan ke sesi selanjutnya lalu mengeluh pada moderator.
“Akankah Anda menggunakan kampanye kotor atau tidak? Jika Anda akan melakukannya, beri tahu aku sekarang! Aku akan membagikan isi kotak itu sekarang!” ucap Jung Kook memperingati.
“Aku tidak akan melakukannya! Aku tidak akan menggunakan kampanye kotor! Jadi, mari kita lanjutkan!” teriak Tuan Kang. Joo Myung kaget Tuan Kang bisa berteriak saat sesi debat.

Mi Young masuk ke gedung menyuruh anak buahnya bisa mengumpulkan para preman yang berjaga-jaga. Tuan Choi dkk bingung tiba-tiba diserang oleh polisi, perkelahian pun terjadi. Sek park menerima kabar kalau Polisi akan naik ke lantai atas.
“Pernahkah Anda pergi ke bendungan saat hujan? Di sana kacau sekali saat hujan.” Ucap Jung Kook. Hoo Ja terus menonton siaran debat Jung Kook.
Mi Young akhirnya masuk ke ruangan Hoo Ja,  Hoo Ja tahu Mi Young sudah datang. Mi Young langsung berkata kalau Ho Ja ditahan,  Hoo Ja meminta menunggu sebentar agar bisa menyelesai menonton, akhirnya keduanya menonton di TV debat saat Jung Kook bicara.
“Di sana bau, penuh dengan serangga. Siapa yang mau berjalan-jalan di sana? Itu tidak masuk akal. Menurutku memperbaiki Bendungan Inbuk dan menciptakan kompleks budaya terpadu seperti janji Pak Han adalah ide yang bagus.” Ucap Jung Kook
“Berikutnya, kita akan mendengar posisi Pak Kang mengenai perluasan Jalur Sinbundang.”kata Moderator.
“Warga Seowon tercinta... Saat aku mendengar Jalur Sinbundang tidak akan datang ke Seowon, tapi malah ke Inseo-dong, aku sangat sedih. Aku yakin kalian semua merasakan hal yang sama denganku. Karena itu, mulai dari saat aku terpilih, maka aku akan melakukan segala cara untuk melawan keputusan itu.” Kata Tuan Kang.
“Mogok makan! Mencukur rambut! Aku tidak takut apa pun. Aku akan memprotesnya.. Mari bersatu! Mari protes! Terima kasih.” Kata Tuan Kang mengebu-gebu. Jung Kook hanya mengorek kupingnya seperti tak suka dengan ucapan Tuan Kang.
“Pak Han.. Apa pendapat Anda mengenai janji Pak Kang?” tanya Moderator.
“Begini, jadi... Aku yakin keputusan untuk meperluas Jalur Sinbundang ke Inseo-dong didasarkan pada studi kelayakan yang dilakukan oleh Kementerian Ekonomi dan Keuangan. Seowon tidak terpilih dahul dan kalah dari Inseo-dong. Distrik kita ditolak, tapi Inseo-dong diizinkan. Itulah yang terjadi, jika Anda tidak tahu.” Kata Sang Jin 


Flash Back
Si wanita mengeluh mendengar ucapan Sang Jin yang tidak membutuhkan jalur kereta bawah tanah.  Sang Jin pikir sudah pernah mengatakan  Inseo-dong lebih membutuhkan kereta bawah tanah daripada distrik mereka. Si wanita mengeluh kalau Sang Jin sedang mengikuti pemilu di Inseo meminta agar sadar.
“Kau mengikuti pemilu di Inbuk 1, 2, 3, Injung-dong. Kenapa kamu mengkhawatirkan warga Inseo? Apakah kau ingin terpilih?” ucap Si wanita.
Jung Kook tersenyum menatap Sang Jin lalu teringat ucapan kakak iparnya “Apa kau masih menepati janji itu?” Jung Kook terlihat binggung.  San Jin tahu kalau Sulit untuk menepati janji yang sungguh-sungguh.

Flash Back
“Bagaimana kau bisa menjanjikan sesuatu yang tidak sungguh-sungguh? Sudah jelas kau tidak akan menepatinya. Saat mengikuti pemilu Anggota Majelis, kau tidak melakukannya untuk mendapat suara. Kau melakukannya untuk masyarakat.” Ucap Sang Jin.

“Aku akan memastikan Jalur Sinbundang masuk ke distrik kita... Benar. Aku berjanji...” ucap Sang Jin. Jung Kook dan Joo Myung kaget mendengarnya.
“Jika tidak bisa, maka aku akan merebutnya dari mereka. Aku anggota Partai Nasionalis bersama Walikota Seowon, Chun Gap Soo. Hanya aku yang bisa mewujudkannya. Aku berjanji akan memberi kalian Jalur Sinbundang.” Ucap Sang Jin yakin.
Hoo Ja selesai menonton akhirnya mengajak Mi Young untuk pergi setelah Sek Park memakaikan jaketnya.  Mi Young mengeluarkan borgol meminta agar mengulurkan tanganya. Hoo Ja pikir tak perlu karena Karyawannya ada di bawah. Mi Young tak peduli meminta Hoo Ja memberikan tanganya.
“Kau akan menyesalinya... Aku berjanji kau akan menyesalinya.” Ucap Hoo Ja.
“Berhentilah bicara dan ulurkan tanganmu... Tangan!” teriak Mi Young. Hoo Ja akhirnya mengangkat tanganya.
“Kami menangkapmu.” Ucap Mi Young. Hoo Ja mengaku membiarkan Mi Young menangkapnya.
“Kenapa kau tidak memahami itu?” komentar Hoo Ja dengan nada mengejek. Mi Young tak peduli, keduanya saling menatap dingin.
Bersambung ke episode 17

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar