PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ryan
datang menyelamatkan Duk Mi sebelum tertabrak mobil, lalu membantunya berdiri
memastikan kalau baik-baik saja. Duk Mi terlihat masih ketakutan akhirnya
berdiri. Ryan pun mendekati mobil sambil mengedor jendela.
“Siapa
kau? Wanita itu pacarku... Dia pacarku!” teriak Ryan marah. Duk Mi kaget
melihatnya.
“Wanita
itu...” teriak Ryan dan jendela mobil berbuka, ternyata petugas keamanan galeri
dibalik kemudi.
“Selamat.”
Ucap Petugas keamanan dan Ryan hanya bisa melonggo karena dugaanya salah. Duk
Mi pun mencoba menahan tawanya.
Ryan
mengemudikan mobilnya menahan malu, Duk Mi mencoba menjelaskan kalau terus bilang padanya untuk tidak parkir
ilegal, tapi jadi kebiasaannya. Ryan menganguk mengerti tapi teringat saat
berteriak di depan mobil “Wanita itu pacarku... Dia pacarku!”
“Dia
sudah tua, aku tidak bisa tegas padanya.” Jelas Duk Mi. Ryan teringat kembali
saat si kakek malah mengucapkan selamat dengan nada mengejek.
“Direktur
Ryan... Apa Kau baik-baik saja? Haruskah aku belikan latte susu kental?” ucap
Duk Mi yang ada didepan cafe milik Sun
Joo, Ryan terlihat makin shock melihat sosok Sun Joo mengendong anak lalu
mencium seorang pria.
“Direktur,
aku benar-benar mengerti... Wajar kau salah paham. Kau sudah melihat yang
terjadi padaku sore tadi, dan mobil hitam bisa membuat takut. Aku juga berpikir
begitu. Dan kau mencari karyawanmu, itu wajar. Pokoknya, aku akan melupakannya.”
Kata Duk Mi tak ingin Ryan salah paham.
“Sejujurnya,
aku sudah lupa... Aku Serius.” Tegas Duk Mi. Ryan akhirnya bicara terlihat
sangat shock.
“Nona
Sung... Aku akan melakukannya.” Kata Ryan. Duk Mi binggung bertanya melakukan
apa maksudnya.
“Aku akan
jadi pacarmu.” Kata Ryan. Duk Mi kaget. Ryan mengatakan kalau Duk Mi dapat
memiliki dirinya walaupun sebentar. Duk Mi langsung tertawa terbahak-bahak.
“Maaf...
Ini Sangat lucu... Ini pertama kalinya aku tertawa hari ini.” Kata Duk Mi
“Perkataan
itu bukan candaan.” Tegas Ryan. Duk Mi bertanya apakah Ryan memang
menyukainya. Ryan mengaku kalau itu
pasti tidak.
“Lalu
kenapa kau ingin jadi pacarku? Kenapa aku inginkan dirimu? Aku tidak mau.” Kata
Duk Mi. Ryan kaget mendengar penolakan Duk Mi.
“Kata
"Sebentar"... Apa Kau tidak dengar aku bilang "sebentar"? Maksudku
aku akan pura-pura jadi pacarmu sebentar saja.” Kata Ryan. Duk Mi binggung.
“Mari
buat seperti kita berkencan.” Tegas Ryan. Duk Mi tak bisa berkata-kata.
Ryan
mengantar Duk Mi sampai ke depan rumah dan kembali bicara, lalu bertanya Kenapa
tidak pikirkan perkataannya tadi. Duk Mi mengaku sudah tahu kalau Ryan
melakukannya karena bingung dan malu soal... Ryan menyela ucapan Duk Mi.
“Informasi
pribadimu diketahui semua orang dalam waktu kurang dari sehari. Bisa saja
mereka melakukan hal yang sama pada keluarga dan temanmu. Apa Kau baik-baik
saja?” ucap Ryan.
Duk Mi
terdiam mengingat yang dikatakan Sun Joo “Bagaimana jika orang mengetahui bahwa
kau adalah fan Shi An dan pengelola fanpage dari Shi An is My Life?” lalu
keduanya merasa merinding.
“Mereka
akan melenyapkanku tanpa ada yang tahu. Seperti embun pagi” kata Sun Joo. Duk
Mi pikir juga seperti itu.
Duk Mi
memikirkan nasibnya dan masih berpikir tentang ajakan Ryan menjadi pacar
sementara. Ryan pikir kalau bersama Duk Mi di tempat Cha Shi An jadi ia yang
meminjamkan jaket itu dan meminta agar memberitahu agensi bingung soal jaket...
Duk Mi menyela.
“Segalanya
jadi tidak terkendali karena agensi berbohong pada para fan. Kupikir segalanya
hanya akan bertambah buruk jika kita berbohong lagi. Bagaimana jika semuanya
bisa diselesaikan dengan satu kebohongan itu?” ucap Duk Mi
“Tapi
tentu saja, seperti apa yang dikatakan Nona Yoo , itu akan jauh lebih mudah jika
kau tunjukan pada semua orang, kalau ada orang yang kau kencani sebenarnya.”
Kata Ryan
“Tapi aku
tidak berkencan dengan siapa pun, Yah... Benar.. Katakanlah aku berbohong. Lalu
Di mana aku harus mengunggah informasi itu? Jika aku tiba-tiba mengunggahnya di
akun media sosialku, orang mungkin tahu itu bohong. Aku akan berpikir sedikit
lagi. Kau harus memutuskan apa kau akan melakukannya atau tidak.” Ucap Duk Mi.
Ryan pun pamit pergi.
Duk Mi
berjalan masuk ke rumah sakit sambil menutupi wajahnya karena takut ada yang
mengenali wajahnya. Eun Gi mengeluh kalau Duk Mi menarik banyak perhatian karena Tidak ada
yang akan mengenalinya di rumah sakit. Duk Mi pikir mungkin saja ada fans Shi
An yang menyerangnya.
“Cucu
perempuan yang datang mengunjungi kakeknya bisa jadi fan Shi An.” Ejek Eun Gi.
Duk Mi berteriak marah
“Duniamu
mungkin berputar di sekeliling dia karena kau adalah fannya. Tapi seluruh dunia
tidak tertarik. Mereka bahkan tidak tahu siapa dia. Shi An tidak ada artinya
bagi mereka.” Keluh Eun Gi mengejek.
“Kau
mungkin tidak mengenal Shi An, tapi kau mengenalku. Aku tidak memaafkan orang yang
menjelek-jelekkan kesayanganku.” Ucap Duk Mi. Eun Gi malah makin mengejek. Duk
Mi langsung memberikan pelajaran.
Mereka
berjalan di lorong, Eun Gi kaget seperti salah dengan apa yang dimaksud palsu.
Duk Mi menegaskan kalau itu masksudnya pasangan palsu karena menurutnya mungkin
segalanya akan tenang jika pura-pura sedang berkencan.
“Aku
tidak percaya kau rela melangkah sejauh itu. Kenapa tidak berhenti nge-fangirl
dan serius berkencan?” kata Eun Gi seperti berharap dirinya jadi pasangan.
“Orang
tidak bisa berhenti jadi fan. Bahkan dukun pun tidak bisa menghentikan orang
jadi fangirl.” Ucap Duk Mi
“Kenapa
kau ingin pertaruhkan hidupmu untuk melindungi idola?” keluh Eun Gi
“Bukan itu
yang kulakukan. Aku hanya... sudah... Lupakan. Muggle tidak perlu tahu.” Kata
Duk Mi. Eun Gi benar-benar tak mengerti dengan sikap Duk Mi.
Di dalam
ruang rawat
Nenek Duk
Mi memuji anaknya memang juara, karean Sesudah dengar dirinya yang sakit, jadi
membawanyake rumah sakit paling terkenal bahakn bisa menerima operasi dari
dokter paling terkenal di negeri ini. Lalu menyindir Ibu Duk Mi kalau sudah
mengatakan untuk punya anak laki-laki lagi. Anaknya meminta ibunya menahan
diri.
“Aku
tidak membicarakan kebohongan... Kenapa kau mengurus anak perempuan lain?”
sindir Nenek Duk Mi
“Ibu...
Aku orang yang mencari dan menemukan rumah sakit ini Dan aku yang mengurus
operasimu. Kau harusnya tidak berterima kasih pada putramu, tapi Kau harus
berterima kasih padaku.” Ucap Ibu Duk Mi, saat itu Duk Mi dan Eun Gi mendengar
dari depan pintu
“Anakku,
kenapa kau terlihat sangat lelah? Kau terlihat sangat lelah. Apa dia
menyiksamu?” ucap nenek Duk Mi megang wajah anaknya. Ibu Duk Mi hanya bisa
menghela nafas.
“Harusnya
kau bersyukur memiliki suami seperti ini. Ada pria yang selalu minum dan
merokok hanya karena kenyataan mereka sibuk bekerja. Dibandingkan dengan
orang-orang seperti mereka, suamimu 100 kali lebih baik.” Ucap Nenek Duk Mi
terus membela anaknya.
“Menghasilkan
uang bukan satu-satunya hal buruk yang dia lakukan. Dia tidak bisa melakukan
pekerjaan rumah, tidak tahu cara tersenyum, dan bahkan tidak menyenangkan.
Tidak ada satu pun hal baik dalam hidup bersamanya.” Keluh Ibu Duk Mi
“Dia
tampan... Coba Lihat? Lihatlah betapa tampannya dia.” Kata Nenek Duk Mi terus
memuji anaknya.
“Itulah
yang disebut "melindungi seseorang".” Gumam Duk Mi yang hanya bisa
terdiam melihat sikap neneknya lalu berlari menyapa neneknya. Eun Gi pun datang
membawakan buah untuk Nenek Duk Mi.
[Episode 4: AKU AKAN MELINDUNGI KESAYANGANKU]
Saat itu
banyak orang berkumpul di depan galery. Ryan Gold keluar mobil mengetuk sebuah
mobil. Pria itu membuka jendela. Ryan memperkenalkan diri sebagai Direktur
Cheum Gallery jadi meminta izin agar mengajukan beberapa pertanyaan.
“Biar
kuberi tahu kau satu hal. Aku sangat suka mengajukan tuntutan hukum, membawa
barang ke pengadilan, dan mengambil prosedur hukum. Aku hanya memberitahu
sebelum kau menulis artikel yang tidak mendasar. Dan Juga, dia mengambil cuti
hari ini. Jadi, kau harus pergi dengan tangan kosong.” Tegas Ryan marah lalu
masuk gallery.
“Apa dia
pacarnya?” keluh Manager Shi An. Ryan hanya terdiam mendengarnya. Beberapa
orang pun langsung mengerubungi ingin tahu apa yang dikatakan Ryan.
Duk Mi
akan berangkat kerja, Ryan mengirimkan pesan “Fans dan reporter Cha Shi An ada
di depan galeri... Maksudku ambillah cuti, jangan masuk kerja.” Wajah Duk Mi
terlihat kesal akhirnya masuk ke cafe, Joo Hyuk pun menyapa pelanggan yang
datang.
“Joo
Hyuk, beri aku secangkir kopi.” Kata Duk Mi kesal. Joo Hyuk bertanya apakah
Dengan tembakan ekstra.
“Ya, dua
tembakan... Tidak, tiga. Agar pikiranku jernih.” Kata Duk Mi sambil menghela
nafas.
“Kenapa?
Apa ada masalah?” tanya Sun Joo. Duk Mi menceritakan Atasannya baru saja
mengirim sms dan bilang jangan masuk
kerj karena ada wartawan di depan galeri.
“Fandom
sudah membicarakan namamu... Tapi itu cerita lain tentang kau.” Ucap Sun Joo
juga khawatir.
“Haruskah
aku wawancara dan bilang aku tidak ada hubungannya dengan Shi An?” kata ucap
Duk Mi
“Hei,
tidak masalah apa yang kau katakan... Judulnya akan tertulis "Pacar Cha
Shi An Berbicara".” Ucap Sun Joo. Duk Mi pun memikirkanya.
Saat itu
segerombolan anak remaja masuk cafe, Sun Joo langsung menyuruh Duk Mi agar
bersembunyi. Tiga orang remaja memesan Tiga gelas Es Americano memegang spanduk
fans Shi An. Duk Mi mendengar dari balik kasir.
“Reporter
bilang hari ini adalah hari liburnya, kan? Bisakah kita percaya reporter?” ucap
Fans 1
“Aku
tidak bisa percaya reporter atau artikel yang mereka tulis. Aku ingin lihat
wajah wanita itu.” Kata Fans 2
“Menurut
fanpage Sindy, dia lumayan cantik.” Kata Fans 3. Duk Mi yang mendengarnya hanya
bisa tersenyum. Fans menegaskan kalau wanita itu Ahjumma, wajah Duk Mi langsung
cemberut.
“Omong-omong,
sepupuku bilang, dia mengira kurator itu dulunya fangirl. Dia mengira
melihatnya di fan club TVXQ. Ada orang yang tidak pernah jadi fangirl, tapi
tidak ada yang pernah berhenti jadi fangirl.” Kata Fans 1
“Lalu,
apa maksudmu bisa saja dia fans Shi An? Jika benar fans Shi An, aku tidak akan
memaafkannya karena artinya dia mengkhianati golongannya sendiri. Jika ada yang
membunuh dia, akan kuberi hadiah.” Kata fans 2
Duk Mi
dan Sun Joo terlihat panik dan ketakutan,
Si fans pun meminta agar Sun Joo mengembalikan kartunya. Sun Joo
mengembalian dengan sedikit gugup.
Ryan
sedang membuka komputer dan akan mengirimkan email, saat itu Duk Mi datang
meminta maaf karena datang terlambat.
Ryan terlihat marah karena sudah mengatakan kalau Duk Mi bisa tetap di rumah hari ini dan berpikir ada
banyak orang di luar yang menunggunya.
“Aku
menunggu di kedai kopi dan masuk saat sudah tidak ada siapa-siapa. Maaf karena
mengganggumu. Aku akan menghindari wartawan...” ucap Duk Mi yang langsung
disela oleh Ryan.
“Kenapa
tidak menggunakan itu?” kata Ryan. Duk Mi bertanya apa maksudnya Menggunakan
itu
“Kita
akan sengaja membiarkan mereka melihat kita bersama. Kita bisa pulang-pergi
bekerja bersama. Maka secara alami mereka akan menerbitkan artikel.” Kata Ryan
merasa rencananya akan berhasil.
“Tentu
saja artikel diterbitkan... "Apa Pacar Cha Shi An Berselingkuh?"
"Cha Shi An Putus dengan Dia". "Apa Cha Shi An dikhianati?"
Lalu berakhir dengan berita kematianku.” Kata Duk Mi, Ryan terkejut
mendengarnya.
“Fans Cha
Shi An tidak akan percaya apa pun yang dikatakan oleh wartawan. Mereka akan
percaya berita yang beredar di kalangan fan.” Jelas Duk Mi.
“Mereka
percaya berita yang diedarkan oleh fans ? Seperti mempercayai kata-kata
penguntit Cha Shi An bukan agensinya?” tanya Ryan. Duk Mi pikir itu tampak
lebih mungkin.
“Lalu
kita bisa memainkan metode yang sama.” Kata Ryan. Duk Mi tak mengerti dengan
kata “Metode yang sama”
“Aku akan
memberitahumu... Tapi Omong-omong, kau sudah mengatur pertemuan dengan Pelukis Ahn?”
tanya Ryan. Duk Mi memberitahu kalau Pelukis Ahn, bilang sore ini senggang.
“Baguslah...
Aku akan memberitahu waktunya.” Kata Ryan. Duk Mi masih terlihat binggung
akhirnya keluar ruangan.
Ryan
duduk dimeja kerjanya memikirkan rencana untu menolong Duk Mi.
Flash Back
Shi An
menceritakan Sepertinya tidak ada yang mengenalnya lebih baik dari Shi An is My
Life, menurutnya Shi An is My Life pasti fan spesial. Ryan menganguk mengerti.
Shi An memberitahu kalau Fans yang mengambil foto selebriti dan mengunggahnya
secara online disebut pengelola fanpage.
“Dia
tidak hanya spesial bagiku tapi juga untuk fanku yang lain. Suatu kali,
desas-desus menyebar soal grup kami, kalau kami bertengkar sesudah
pertunjukan... Tertulis juga bahwa kami akan bubar.” Cerita Shi An sambil
melihat foto yang diambil fansnya.
“Namun,
Shi An is My Life mengumpulkan semua foto yang diambil oleh pengelola fanpage dan
membuktikan bahwa kami tersenyum dan bahkan tidak punya waktu untuk berdebat. Dia
bisa meyakinkan para fans, Sejak kejadian itu, para fan percaya Shi An is My
Life.” Cerita Shi An.
“Dia
bahkan lebih baik daripada pekerja di agensi kami.” Ungkap Shi An. Ryan
mengingat semua ucapan Shi An seperti mencari sesuatu rencana.
Ryan
menunggu didepan mobil melihat account [SHI AN IS MY LIFE] terlihat ragu,
akhirnya menekan untuk follow. Duk Mi keluar galery memanggil Ryan yang sudah
menunggunya.
Saat itu
notifikasi masuk [RYAN GOLD SEKARANG JADI PENGIKUT] Duk Mi kaget sampai membuat
ponselnya terjatuh, Ryan akhirnya melihat Duk Mi akhirnya berjalan
mendekat. Duk Mi panik seperti melihat
laber diatas kepala atasanya [RYAN GOLD SEKARANG JADI PENGIKUT.]
“Kenapa?
Apa mereka melacak ponselmu?” ucap Ryan melihat ponsel Duk Mi terjatuh.
“Tidak....Tidak
ada apa-apa.” Kata Duk Mi langsung mengambil ponselnya tapi wajahnya masih tak
percaya kalau Ryan menjadi pengikutnya sekarang.
Duk Mi
berpikir dan mengingat yang dikatakan Ryan sebelumnya “ Seperti mempercayai
kata-kata penguntit Cha Shi An bukan agensinya? Lalu, kita bisa memainkan
metode yang sama.” Lalu menduga sesuatu dengan wajah panik di dalam mobil.
Ryan
meminta maaf pada Tuan Ahn karena tidak datang menemuinya lebih cepat. Tuan Ahn
pikir Ryan mungkin sibuk jadi orang baru di tempat itu dan harusnya
memikirkannya sebelum membuat Ryan kesulitan dan merasa tak enak hati juga
dengan Duk Mi karena pasti kesulitan juga.
“Tidak...
Kurangnya penilaianku adalah apa yang menyebabkanmu kesulitan. ..Maaf.” ucap
Duk Mi rendah hati.
“Seperti
kata Sung Duk Mi, pameran ulang tahun kelima... Kita tidak perlu membahas
masalah itu lagi. Seharusnya aku tidak serakah.” Kata Tuan Ahn.
“Dengan
segala hormat, aku ingin kau jadi lebih serakah. Ini adalah proposal pameran Galeri
Seni Mono di New York.” Kata Ryan. Tuan Ahn kaget mendengar nama Galeri Seni
Mono di New York.
“Aku
ingin kau mengadakan pameran pribadi di New York, dan sekarang aku akhirnya
mendapatkan kesempatan.” Jelas Ryan. Tuan Ahn seperti tak percaya Pada usia
yang sudah tua seperti ini.
“Kau
berada pada usia yang sempurna untuk pergi ke luar negeri.” Ucap Ryan. Duk Mi
memberikan Selamat.
“Semua
berkatmu, Nona Sung.. Terima kasih.” Kata Tuan Ahn terlihat bahagai. Duk Mi pun
juga ikut senang.
“Aku
selalu ingin menunjukkan karya seni dia di luar negeri. Aku merasa tidak enak
karena butuh waktu untuk memperkenalkannya. Tidak ada yang mengenal karya
seninya selain aku. Jika kau membiarkanku merencanakan pameran, aku akan
pastikan berjalan dengan lancar.” Ucap Duk Mi penuh semangat.
“Baik.. Aku
akan menghubungkanmu dengan kurator di Mono Art Gallery.” Ucap Ryan yang terus
menatap ponselnya dengan gelisah.
“Direktur,
Metode apa yang ada dalam benakmu? Apa mungkin Metode penguntitan?” tanya Duk
Mi penasaran.
“Kau
mungkin tidak sadar, tapi ada pengelola fanpage.” Kata Ryan. Duk Mi kaget Ryan
tahu tentang Pengelola fanpage.
“Mereka
mengambil foto selebriti dan mempostingnya di internet. Mereka terkenal di
kalangan fan.” Jelas Ryan. Duk Mi makin panik mendengarnya.
“Aku
punya sesuatu untuk dikembalikan pada pengelola fanpage Cha Si An. Mungkin kita
bisa meminta bantuannya. Kata-kata pengelola fanpage akan lebih dipercaya untuk
fan Cha Shi An.” Ucap Ryan.
“Tapi apa
kau pikir orang itu akan setuju untuk melakukannya?” kata Duk Mi
“Aku
tidak berpikir dia akan melakukannya... Sebenarnya dia berutang maaf padaku. Jika
dia setuju untuk melakukannya, apa kau akan ikut?” tanya Ryan.
“Tidak!......
Aku bukan orang yang bisa berbohong... Meskipun butuh waktu, aku akan diam-diam
menunggu rumor.” Kata Duk Mi yang sempat berteriak mencoba menenangkan diri
lalu bergegas mengajak Ryan pergi saja.
Di depan
gedung TV, semua fans sudah menunggu bahkan sampai memsan taksi. Shi An pun
keluar dengan manager yang menemaninya, semua fans langsung menyerbu
mendekatinya. Saat itu ada sebuah fans yang terlihat kebingungan lalu mendekat
sebelum Shi An masuk mobil.
“Shi An!
Tolong katakan... bahwa rumor itu tidak benar.” Ucap si fans. Shi An binggung,
Manager Shi An malah marah dan langsung mendorong fans sampai terjatuh.
Shi An
ingin membantu, tapi Manager malah menahanya dan menyuruh masuk. Shi An tak
bisa menolak akhirnya masuk mobil dan Fans masih jatuh di tanah saat mobil pun
pergi. Shi An duduk di mobil terlihat kesal dengan managernya.
“Tidak
bisakah kau bersikap lebih lembut? Dia fans-ku.” Keluh Shi An. Si manager pikir
kalau itu menganggu.
“Kau pasti
lelah. Istirahatlah.” Ucap Managernya lalu mengeluh dengan manager yang tak
bisa mengemudi dengan benar
“Taksi
ada di belakang kita.” Kata Ass Manager. Di luar mobil terlihat dua taksi
mengejar mobil Shi An berteriak memanggil namanya, fans yang sebelumnya juga
ikut ada dalam mobil.
Akhirnya
Shi An sampai ke dalam apartementnya, banyak fans juga yang menunggunya. Mobil
pun sempat tersendat, Manager memuji kerja Shi An jadi meminta agar Pulang dan
istirahat saja. Saat itu fans yang sebelumnya melihat mobil Shi An masuk ke
parkiran.
Tiba-tiba
langsung berlari ke depan mobil. Sopir langsung menginjak rem, didalam mobil Shi An mengalami benturan.
Manager kaget bertanya apa yang terjadi karena mengerem mendadak.
Berita di
TV “Van Cha Shi
An dari White Ocean menabrak seorang wanita berusia 20-an yang adalah fannya. Menurut
Kantor Polisi Gangnam, sekitar 10 malam pada tanggal 18, di tempat parkir yang
terletak di Seocho-gu, van Cha Shi An menabrak seorang wanita berusia 20-an
yang dikenal sebagai Kim.”
Sun Joo
yang menontonya terlihat shock, suaminya melihat Sun Joo langsung mematikan TV
di restoran dan memberitahu kalau baru empat hari mereka bertemu. Sun Joo
terdiam
“Jangan
bilang kau akan meninggalkanku untuk pergi menjumpai Duk Mi.” Keluh Suaminya.
“Oppa,
luangkan waktumu makan dan bawa Geon Woo pulang. Dan Geon Woo, makan semua kimchimu.... Kau harus Kasih
dia makan kimchi, mengerti?” ucap Sun Joo akhirnya bergegas pergi.
“Dia
pergi... Tentu saja dia harus pergi... Dia satu-satunya teman yang tersisa... Apa
dia punya dua suami?” ucap Suami Sun Joo kesal. Geun Woo yang melihatnya hanya
bisa makan saja.
Di rumah
Duk Mi
menonton berita di TV sambil melonggo “Sepertinya dia melompat di depan van Cha Shi An. Polisi
sedang menyelidiki detail kecelakaan itu.” Sun
Joo akhirnya datang dengan terburu-buru dengan wajah panik. Duk Mi pun terlihat
tak bisa menutup rasa khawair.
“Shi An dan
korban tidak terluka parah. Semuanya akan baik-baik saja.” Kata Sun Joo
menenangkan.
“Kecelakaan
ini terjadi karena aku. Ini semua salahku.” Kata Duk Mi merasa bersalah.
“Kenapa
ini salahmu? Itu hanya karena fangirling obsesif.” Ucap Sun Joo.
“Fan yang
melompat di depan van-nya bukan fan obsesif. Dia kebalikan dari itu, Dia hanya
fan biasa yang mendukungnya di rumah.” Kata Duk Mi yakin. Sun Joo heran karena
Duk Mi bisa mengetahuinya.
Flash Back
Fans
melihat berita yang ditulikan Sindy pada fan cafe dengan menampilkan foto Duk
Mi keluar dari rumah Shi An. Wajahnya langsung panik dan langsung menuliskan
komentar.
“Apa kebenaran soal skandal Shi An
yang sudah diposting di fanpage Sindy? Agensinya tidak bilang hal lain. Aku
ingin bertanya pada Shi An langsung. Aku sangat frustrasi dan depresi, dan aku
ingin mati saja.”
“Sesudah
itu, dia terus berkomentar bahwa dia sedang menunggu di dekat agensi atau
apartemennya, tapi berhenti memposting sesudah kecelakaan itu.” Jelas Duk Mi
“Jika dia
sangat rentan atas skandal kecil seperti ini, bagaimana dia jadi fangirl?”keluh
Sun Joo.
“Apa yang
kupikirkan salah. Ini tidak akan selesai hanya dengan menunggu waktu yang
tepat.” Kata Duk Mi. Sun Jo binggung maksud ucapan Jika tidak selesai
Saat
rapat di kantor, Duk Mi melamun sambil bergumam
“Si Singa itu benar. Yang diperlukan hanyalah satu kebohongan.”
Semantara Ryan bertanya pada Kyung Ah kapan akan melengkapi daftar selebriti yang diundang
ke pameran istimewa.
“Aku
harus memeriksa ulang beberapa orang, akan kusiapkan besok. Apa Menurutmu Cha
Shi An akan bisa datang? Dengan kecelakaan dan semua skandalnya.” kata Kyung
Ah.
“Aku akan
menghubungi Cha Shi An... Lalu Sek Kim, periksa apa kita bisa menyimpan karya
seni di ruang penyimpanan.”kata Ryan. Yoo Sub menganguk mengerti.
“Kurotor
Sung.... “ kata Ryan. Duk Mi yang melamun hanya terdiam. Ryan kembali
memanggilnya. Kyung Ah dan Yoo Sub pun sempat heran melihat Duk Mi hanya diam
saja. Ryan kembali memanggilnya. Duk Mi pun tersadar.
“Kenapa
kau dan aku tidak memilih bagian pertama untuk pameran Pelukis Ahn?” kata Ryan.
Duk Mi menganguk mengerti.
Duk Mi
mengikuti Ryan sampai keruangan, Duk Mi bertanya Apa ada masalah, karena Duk Mi yang tampak terganggu selama rapat. Duk Mi meminta
maaf, dan mengaku kalau ingin bertanya
sesuatu soal Cha Shi An. Dan membahas tentang berbohong bahwa mereka berkencan.
“Kau
adalah pacarku. Aku penasaran apa kita harus mencobanya. Aku memikirkannya
lagi, dan berharap waktu akan menanganinya sepertinya sedikit salah. Kecelakaan
Cha Shi An kemarin terus menggangguku.” Jelas Duk Mi
“Baik,
mari kita lakukan.. Bagaimana menurutmu? Aku akan bertanya pada pengelola
fanpage Yang kusebutkan terakhir kali untuk mewawancarai kita.” Kata Ryan. Duk
Mi panik mendenagrnya.
“Wawancara?? Apa Dia akan meminta untuk
bertemu dengan Shi An is My Life?” kata Sun Joo. Duk Mi membenarkan.
“Kupikir
dia salah soal pengelola fanpage. Dari mana kita harus mulai mengajarinya?” kata
Sun Joo binggung.
“Aku
hampir bilang mengenalnya.” Kata Duk Mi tak bisa menahan tawa. Sun Joo heran
dengan Duk Mi yang terus tertawa dan memikirkan yang akan dilakukan temanya
itu.
“Aku
punya rencana.” Ucap Duk Mi memperlihatkan ponselnya.
Ryan
sedang ada di rumah menerima notifaksi di ponselnya, [SHI
AN IS MY LIFE MENGIKUTIMU] Lalu Duk Mi mengirimkan pesan “Halo!” u Sun Joo yang
mendengarnya hanya bisa mengeluh. Duk Mi heran bertanya apakah terdengar aneh.
Sun Joo heran yang dilakukan temanyan itu.
“Aku
harus terdengar sebaliknya dari diriku yang cerdas dan anggun, jadi dia tidak
tahu itu aku. Bukankah begitu?” ucap Duk Mi berusaha mengunakan bahasa gaul.
“Tidak
akan ada bedanya jika kau bertingkah seperti dirimu sendiri.” Komentar Sun Joo.
Duk Mi mengerti dan kembali mengirimkan pesan.
RYAN GOLD
digambar seperti datang ke dalam sebuah hutan yang masih asing, dengan wajah
digambar Singa melihat sekeliling lalu melihat sosok yang dianggap sebagai “SHI
AN IS MY LIFE” dan Duk Mi sudah menunggu dalam fans pagenya.
“Apa Kau
Shi An is My Life? Aku Ryan Gold, Direktur Cheum Gallery.Aku tidak tahu apa kau
ingat, tapi kita pernah bertemu di bandara sebelumnya. Kau jatuh dari tangga
mencoba mengambil foto, kan?” ucap Ryan.
“Oh,
kaulah yang berbaring di bawahku?” kata Duk Mi malu-malu. Ryan membenarkan
kalau air mat itu adalah dirinya.
“Aku
benar-benar minta maaf” kata Duk Mi. Ryan mengaku bukan untuk menerima
permintaan maafmu.
“Aku
menghubungimu karena buku catatanmu ada padaku.” Ucap Ryan. Duk Mi pura-pura
kaget kalau Ryan yang mengambilnya.
“Aku akan
berterima kasih jika kau mengembalikannya. Lalu... Apa yang mau kau tanyakan
padaku?” kata Duk Mi memancing. Ryan terlihat gugup menjelaskan.
“Apa Kau
bilang Cheum Gallery? Bukankah itu tempat di mana wanita yang tertangkap dalam
skandal dengan Shi An bekerja?” kata Duk Mi kembali memancing.
“Sebenarnya,
itu sebabnya aku menghubungimu.” Akui Ryan. Duk Mi bertanya ada apa
berpura-pura tak tahu.
“Kurator
itu adalah pacarku.” Akui Ryan. Duk Mi merasa Ryan terdengar sangat tangguh.
Sun Joo
yang ada disamping Duk Mi merasa kalau ini Sangat menyenangkan dan ingin tahu
apa yang dikataka si Singa itu. Duk Mi
memastikan kalau Ryan ingin ia
memposting wawancara dan foto pasangannya di fanpage. Ryan membenarkan.
“Dalam
keadaan itu, aku tidak bisa bertemu denganmu sendiri. Namun ada cara lain. Apa
Kau akan mempercayaiku?” ucap Duk Mi memiliki rencana.
Ryan
menelp Duk Mi kalau membutuhkan bantuan lain meminta agar mencari Seseorang
yang akan memotret dari kencan palsu mereka yaitu Paparazzi palsu. Duk Mi
dengan senyuman bahagia menatap Sun Joo kalau mengenal orang yang sempurna
untuk pekerjaan itu.
Esok
harinya, Gallery di tutup. Duk Mi datang bersama dengan Sun Joo lengkap dengan
camera. Ryan menatap binggung, Sun Joo menyapa Ryan mengaku Ini pertama kalinya
mereka bertemu. Ryan akhirnya memanggil Duk Mi agar bicara sebentar.
“Apa Dia
orang yang kau bicarakan?” tanya Ryan menatap Sun Joo seperti tak percaya
“Dia
cukup berbakat dalam mengambil foto.” Kata Duk Mi menyakinkan. Sun Joo pun
menebark senyuman.
“Foto-foto
palsu kita sebagai pasangan?!!” kata Ryan. Duk Mi membenarkan. Ryan seperti tak
yakin memastiskan kalau Sun Joo adalah orangnya. Duk Mi membenarkannya.
Ryan
seperti mengingat kejadian sebelumnya, saat melihat Sun Joo bersama dengan
seorang pria dan anak berciuman, lalu kebersamaan dengan Duk Mi, seperti
hubungan keduanya sangat berbeda dengan yang lainya.
“Baik, sepertinya
ini yang terbaik.”kata Ryan, Duk Mi binggung apa maksudnya. Ryan menyela
mengaku bukan apa-apa.
“Aku
melakukan riset pada foto paparazzi. Ini Mungkin membantu.” Kata Sun Joo
menunjukan foto yang terlihat vulgar dan sangat intim sebagai seorang pasangan.
Duk Mi mengeluh dengan pilihan foto temanya.
“Ini yang
paling harus kau lakukan. Usia kalian lebih dari 30... Setuju 'kan, Direktur?”
kata Sun Joo
“Katakan
saja kita pasangan yang sangat hati-hati yang berpacaran secara rahasia di
tempat kerja.” Ucap Ryan terlihat malu dengan posisi foto dan bergegas pergi.
Duk Mi mengeluh kalau temanya itu gila.
“Apa Kau
bisa melakukan ini?” keluh Duk Mi. Sun Joo pikir bisa melaukan dengan suaminya.
Mereka
pergi ke luar gallery, sambil minum kopi. Sun Joo meminta agar tak melihatnya
ke arah camera. Mereka pun foto terlihat gugup, Sun Joo melihatnya mengeluh
kalau mereka itu berpacaran atau seroang atasan yang memarahi bawahanya.
“Kenapa?
Kami terlihat seperti pasangan dari cara minum kopi bersama.” Kata Duk Mi
“Jika
minum kopi bersama membuatmu pasangan, maka aku pasti memiliki ribuan kekasih
sekarang” kata Sun Joo mengejek
“Lalu apa
yang akan kau lakukan dengan kekasih sungguhanmu?” tanya Ryan. Sun Joo
memikirkan yang dilakukannya saat pacaran.
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar