PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Ayah,
saat Ayah menonton "The
Godfather", Ayah tahu bagaimana
Marlon Brando ditembak, dan Al Pacino membalasnya, kan? Saat aku masih
muda, aku pikir Al Pacino membalas dendam karena Marlon Brando adalah ayahnya dan
tidak ada hal lainnya.” Ucap Hoo Ja menatap ke arah jendela
“Tapi aku
menyadari saat aku besar bahwa itu tidak benar. Al Pacino melakukan itu untuk
mengambil alih organisasi ayahnya, untuk menjadi sang pemimpin alih-alih
saudaranya. Karena itu dia melakukannya. Aku bisa melihatnya sekarang.”kata Hoo
Ja melihat ayahnya terbaring di tempat tidur.
“Karena
itu aku ingin membalas dendam untuk Ayah... Kedengarannya menyenangkan. Jangan
buang air kecil dan besar terlalu banyak... Aku merasa bersalah pada perawat.”
Ucap Hoo Ja lalu pamit pergi pada ayahnya.
Tuan Ma
sudah di tahan oleh anak buah Hoo Ja diatas
meja billiard. Hoo Ja datang berjalan mendekati Tuan Ma mengatakan Orang
berengsek yang menipu ayahnya dengan Tuan Ma tiga tahun yang lalu Yang Jung
Gook.
“ Di mana
dia? Kau akan mati entah kau memberitahuku atau tidak, jadi, beri tahu aku...
Tapi Tidak adil jika kau mati seorang diri.” Kata Hoo Ja dingin.
Jung Gook
sudah membuat "Persetujuan Pembelian Lahan" lalu mengeluh karena Tuan
Ma yang tidak bisa menghubunginya. Hoo Ja memegang telp Tuan Ma melihat Jung
Gook yang menelepon. Tuan Ma sudah diikat tanganya duduk disamping Hoo Ja.
“Ini..
Pasti darurat... Rute Satu macet pada saat ini, kan?” ucap Hoo Ja. Tuan Choi
membenarkan kalau sedikit macet.
“Pilih
jalur Seowon... Kita harus bergegas... Dia terus menelepon.” Ucap Hoo Ja.
Mobil Hoo
Ja dan Mi Young sama-sama melaju terlihat keduanya sama-sama tegang untuk
menangkap Jung Gook. Mi Young tiba-tiba menelp Jung Gook memastikan kalau
Kompor sudah dimatikan, Jung Gook mengaku sudah dan sudah memeriksanya.
“Aku
pikir kita meninggalkannya menyala. Baiklah... Sampai jumpa nanti.” kata Mi
Young
“Baik,
sampai jumpa nanti... Jangan melewatkan makan siang.” Kata Jung Gook tapi
terkesan dingin. Mi Young menganguk mengerti.
Mi Young
terus mencari jalan yang tak macet. Charles datang membawa semua orang yang
akan menjual tanahnya dan cukup banyak. Jung Gook terlihat sangat gelisah
karena Tuan Ma yang belum juga datang akhirnya meminta Tuan Charles agar para
tamu mereka duduk.
“Kenapa
dia lama sekali?” keluh Jung Gook kesal. Saat itu Seung Yi mengirimkan pesan
pada Jung Gook “Baru saja sampai.” Dan klienya turun dari mobil. Sementara di
dalam ruangan,
“Baik, berpura-puralah
kalian ada di kantor, dan jangan gugup, oke? Kami akan membayar kalian begitu
kita selesai.” Ucap Charles. Jung Gook baru saja membaca pesan dari Seung Yi
seperti masih bisa bernafas lega
Jung Gook
kembali menelp Tuan Ma, Hoo Ja akhirnya menyuruh Tuan Ma menjawab teleponnya.
Tuan Ma terlihat binggung. Hoo Ja menegaskan agar Jung Gook tidak mencurigai
apa pun. Tuan Ma akhirnya mengangkat telp. Jung Gook dengan nada kesal ingin
tahu keberadaan Tuan Ma.
“Kenapa
kau belum datang? Apa yang terjadi? Semua orang sudah berkumpul. Di mana kau?”
ucap Jung Gook marah
“Aku
sudah dalam perjalanan... Aku terjebak macet... Rute Satu benar-benar macet...
Ini seperti area parkir... Tidak bisa bergerak. Tapi aku sudah dekat, jadi,
minta dia menunggu.” Kata Tuan Ma gugup dan Hoo Ja yang ada disampingnya
tersenyum karena tak membuat Jung Gook curiga.
“Baik.
Cepatlah datang... Ini mulai mengesalkan, paham?” kata Jung Gook marah.
Tuan Ma
mematikan ponselnya. Hoo Ja ingin tahu apa yang dikatakan Jung Gook. Tuan Ma
mengatakan kalau Jung Gook hanya menyuruhnya bergegas dan sangat kesal. Hoo Ja
menyuruh Tuan Choi agar Cepat karena PYang Jung Gook bilang sangat kesal.
Jung Gook
terdiam memikirkan ucapan Tuan Ma lalu memanggil Charles, bertanya “Rute berapa
yang kau ambil saat datang ke sini?” Charles menjawab Rute Satu. Jung Gook
bertanya apakah jalanan macet. Charles mengaku Tidak karena hari ini kosong.
“Kita
ketahuan... Kita ketahuan! Ayo Cepat!” jerit Jung Gook panik akhirnya Charles
mengajak semua orang itu berdiri karena harus pergi.
Semua
binggung tiba-tiba diminta pergi. Charles menyuruh mereka segera pergi. Semua
mencoba berjalan keluar, Charles berjanji
akan menelepon dan mengirim bayaran. Jung Gook bergegas meminta agar
segera Hancurkan semuanya.
Seung Yi
sudah berjalan dengan klienya, Jung Gook menelp menyurug agar jangan datang karena
mereka ketahuan. Seung Yi melihat dilorong kantor mereka ada banyak berjalan
keluar, lalu langsun menampar wajah klienya.
Si bibi bingung memegang pipinya.
“Kenapa
kau tidak memberiku uang bensin? Aku mengantarmu jauh-jauh ke sini! Kau
benar-benar sudah gila... Kemarilah. Kau akan mati.” Teriak Seung Yi lalu
menarik klienya menjauh dari apartement. Si wanita merasa kalau Seung Yi sudah
gila.
Jung Gook
mencoba membersihkan semua barang diatas meja di mesin penghancur dan papan
namanya pun terjatuh "Dirut Real Estat Haesung Park Soo Il" Charles
menyiram bensin dan Jung Gook menghilankan sidik jari pada setiap barang
diruangan.
Hoo Ja
melihat tempat Jung Gook, Tuan Ma membenarkan. Hoo Ja menyuruh agar putar. Tuan
Choi mengatakan tidak bisa berputar di sana. Hoo Ja menyindir kalau Tuan Choi
bisa membunuh orang tapi tidak bisa berputar secara ilegal.
Mi Young
sudah sampai parkiran meminta mereka Hati-hati
di atas sana. Hoo Ja terlihat marah berteriak marah menyuruh agar berputar,
mobil pun berputar jalan. Mi Young dkk mencoba menaiki gedung untuk menangkap
penipu "Real Estat Haesung"
“Pak
Choi, ikut aku. Sisanya, tunggu di sini.” Ucap Hoo Ja akhirnya turun dari
mobil. Tuan Ma hanya bisa menghela nafas melihatnya.
Mi Young
akan berjalan ke ruangan Real Estat Haesung. Jung Gook dan Seung Yi mencoba terus menghilangkan
bukti. Charles akan mengilangkan berkas tapi tergelincir karena minyak
dilantai. Jung Gook melihatnya, hanya bisa menghela nafas.
“Kurasa
tulangku ada yang patah.” Ucap Charles tak bisa bangun. Jung Gook mengeluh
dengan sikap Charles.
“Kenapa
kau tiba-tiba jatuh dan mendarat di bokongmu?” keluh Jung Gook mencoba membantu
bangun. Charles mengeluh meminta sakit.
“Pastikan
kau membunuh dia. Jangan membuat kesalahan.” Ucap Hoo Ja berjalan di lorong
untuk bertemu dengan Jung Gook.
Jung Gook
menyuruh Seung Yi agar mereka bergegas. Mi Young juga sudah siap menangkap
penipu. Jung Gook seperti merasakan nasibnya tertangkap akan semakin dekat dan
akhirnya pintu terbuka Mi Young dan Hoo Ja masuk ke ruangan "Real Estat
Haesung" dari pintu berbeda.
Ruangan
sudah kosong, Hoo Ja melihat ID card Mi Young sebagai polisi lalu mengaku salah alamat dan tiba di tempat yang salah,
segera bergegas keluar. Mi Young menahanya berpikir Hoo Ja datang untuk bertemu
makelar real estat?
“Ini
agensi real estate palsu... Anda hampir ditipu.” Ucap Mi Young. Hoo Ja
berpura-pura baru tahu dan mencoba agar tenang.
“Pernahkah
Anda menghubungi para bedebah ini secara langsung?” tanya Mi Young mencari
informasi
“Tidak,
aku dirujuk kepada mereka... Aku mendapat rujukan.” Akui Hoo Ja
“Begitu
rupanya. Aku akan memberi Anda kartu namaku. Hubungi aku jika terjadi sesuatu.
Jangan merasa sungkan.” Kata Mi Young. Hoo Ja melihat kartu nama "Letnan Kim Mi Young Kantor Polisi
Seowon" lalu mengucapkan Terima kasih.
Hoo Ja
keluar dengan wajah kesal, lalu masuk mobil memberitahu Seorang detektif ada di
sana dan berpikir kalau Tuan Ma adalah
mata-matanya. Tuan Ma menyangkal dengan wajah kaget.
“Detektif
Koo mengetahui sesuatu tentang aku sebelumnya, jadi... Apa Nama detektif itu
Kim Mi Young? Nama istri Jung Gook juga Kim Mi Young.” ucap Tuan Ma
“Apa Istri
Yang Jung Gook adalah detektif? Kim Mi Young?” kata Hoo Ja terlihat tertarik.
“Tapi
bukan dia... Istrinya bekerja untuk program pionir anak muda atau semacamnya.
Dia tidak bekerja di lapangan. Jadi, apakah kamu menangkap Jung Gook... .” Kata
Tuan Ma
“Aku
kembali sendirian karena tidak berhasil. Apa kau buta? Kau tidak bisa melihat?
Apa kau bodoh?” ucap Hoo Ja marah
“Maaf...
Maafkan aku karena menanyakan sesuatu yang sangat bodoh.” Kata Tuan Ma
tertunduk.
“Omong-omong,
Yang Jung Gook pergi ke mana?” ucap Hoo Ja penasaran.
“Masalahnya,
Hoo Ja... Maaf, tapi aku tidak tahu sebanyak itu...” ungkap Tuan Ma. Hoo Ja
yakin Tuan Ma pasti tahu.
“Beri
tahu aku. Jangan mempermainkan aku... Yang Jung Gook di mana?” kata Hoo Ja
penasaran.
Tuan Yang
Shi Cheol duduk menonton berita “Selanjutnya di berita.. Korban ke-12, Pembunuh
Berantai Timur Laut...” Jung Gook pun sedang bermain dengan keponakanya. Mi Jin
melihat anaknya menyuruh anaknya duduk karena akan marah. Mi Young sibuk
memasak didapur.
“ Hei... Sejujurnya,
bukankah ini agak berlebihan?” ucap Mi Jin, Mi Young tak mengerti maksudnya.
“Kenapa
wanita harus memasak sementara para pria duduk di sana? Mereka juga punya
tangan.” Ucap Mi Jin lalu menyuuh Mi Young agar memotong bawang tipis-tipis. Mi
Young menganguk mengerti.
“Sejujurnya,
kau juga tersinggung, kan? Ini salah, kan?” ucap Mi Jin. Mi Young mengaku baik-baik
saja dan tak masalah.
“Ini
tidak bisa diterima... Apa yang salah tetap salah. Ini salah. Di keluarga lain,
pria melakukan semuanya... Hanya keluarga kita yang terjebak dalam Dinasti
Joseon... Sejujurnya, kau juga kesal, kan?” ucap Mi Jin. Mi Young terlihat binggung.
“Beri tahu
aku. Jangan ditahan. Bagaimana kita bisa melampiaskannya? Sejujurnya, kau juga
tidak ingin memasak.” Kata Mi Jin lalu melihat Iga rebusnya sudah mendidih..
“Sebenarnya,
itu supnya... Aku meminta memberitahu tentang ini . Ada tiga wanita dalam rumah
tangga ini. Kita mengalahkan jumlah pria. Kita harus menyatakan pendapat kita.”
Ucap Mi Jin.
“Sejujurnya..
Aku merasa... Tidak terlalu senang. Maksudku, kita juga bekerja. Kenapa hanya
wanita yang selalu memasak? Yah.. Itu agak... Kau pasti tahu.” Kata Mi Young akhirnya bicara.
Mi Young
hanya bisa terdiam di meja makan, Mi Jin mengaku kalau baik-baik saja karena
suka memasak, jadi tidak apa-apa Tapi Mi Young lelah jadi tidak suka. Jung Gook yang mendengarnya hanya
bisa menutup wajahnya.
“Maksudku,
aku suka memasak makanan yang lezat. Aku senang saat memasak. Tapi... Mi Young
lelah. Dia bilang dia benci karena hanya wanita yang memasak. Apa katamu? Itu
Benar.” Kata Mi Jin seperti ingin menyudutkan Mi Young
“Kita
terjebak dalam Dinasti Joseon.” Kata Mi Jin, Jung Gook mengajak ayahnya untuk
minum soju saja.
“Mi
Young... Apakah kau kesal sekali memasak untuk ulang tahun ayah?” ucap Tuan
Yang. Mi Young mengaku bukan seperti itu.
“Jangan
menyangkal. Kau memberitahuku itu menyebalkan.” Ucap Mi Jin
“Aku hanya
mengatakan itu karena kau terus menekanku.” Keluh Mi Young memegang lengan Mi
Jin, dan Mi Jin berteriak kesakitan. Jung Gook ingin memegang Mi Young tapi
dihempaskan begitu saja.
“Tidak,
Ayah... Aku tidak keberatan memasak untuk ulang tahun Ayah.” Ucap Mi Young
“ Kau
juga harus menyiapkan upacara peringatannya.” Sindir Mi Jin. Jung Gook membela
istrinya.
“Lalu kau
akan melakukannya?” ucap Mi Jin. Tuan Yang pikir tak perlu dibahas lagi.
“Semua
orang akan mati jika saatnya sudah tiba, sama seperti ibu kalian.” Kata Tuan
Yang.
Beberapa
saat kemudian, Tuan Yang terlihat sudah mabuk menceritakan meletakkan Sersan Satu Park di bahu ayah dan
berkata, "Kita mungkin lahir pada hari yang berbeda, tapi kita akan mati
bersamaan.Karena itu, kau tidak boleh mati di sini."
"Tidak,
kamu tidak boleh mati. Aku akan menyelamatkanmu." Ayah mengatakan itu dan
terus berlari ke depan. Viet Cong mengejar ayah dari belakang, dan helikopter
Amerika bersiap terbang di depan. Tentara Amerika...” ucap Tuan Yang dan Jung
Gook seperti sudah tahu lanjutanya “Kellerson.”
“Kellerson
berkata, "Ayo, ayo. Cepatlah." Lalu sebutir peluru... Sebutir peluru
Viet Cong mengenai bahu ayah. Tapi ayah tidak merasa sakit. Kenapa? Karena ayah
menggendong seorang rekan di bahu ayah. Ayah menggendong Park yang ayah bilang
akan mati bersama ayah.” Ucap Tuan Yang.
“Ayah,
aku harus ke kamar mandi.” Kata Mi Young. Tuan Yang mempersilahkan dan segera Kembali
dan dengarkan.
“Ayah
terus berlari, menggertakkan gigi ayah. Selangkah demi selangkah...” ucap Tuan
Yang
Mi Jin menyuruh agar berhenti mengoceh, Tuan
Yang memastikan kalau Mi Young sudah masuk kamar mandi dan mengeluh kalau
berakting itu lelah sekali. Jung Gook pun mengeluh karena ayahnya harus
mengatakan dirinya tentara.
“Dan jika
Ayah menggendong Park di punggung Ayah, bagaimana Ayah bisa ditembak di bahu? Dia
pasti tertembak.” Ucap Jung Gook
“Semua
ini salahmu. Ayah bilang jangan ketahuan polisi, jadi, kau menikahi seorang
polisi.” Kata Tuan Yang.
“Kenapa
Ayah membahas itu sekarang?” keluh Jung Gook. Tuan Ma mengaku Karena masuk akal
untuk membahasnya.
“Aku juga
benci fakta bahwa dia polisi.” Keluh Tuan Ma. Jung Gook meminta agar
menghentikanya.
“Cukup
apa? Chuseok yang lalu, dia memasukkan tangannya di saku ayah untuk memberi
ayah uang, dan ayah hampir mengompol. Ayah pikir dia mengeluarkan borgol.” Kata
Mi Jin.
“Jung
Gook. Begini saja... Bagaimana jika aku memanggil teman gigoloku untuk
menggodanya? Mari buat dia berselingkuh.”ucap Mi Jin licik.
“Hei,
kau... Bagaimana... Gigolo? Apa... Jangan membawa seseorang seperti ayahnya Ha
Roo.” Kata Jung Gook melirik Ha Roo yang tertidur.
“Jangan
mulai... Itu cinta untuk kami.” Tegas Mi Jin akhirnya tak ingin membahasnya.
“Ini
sebabnya aku benci pulang... Kalian selalu mengatakan hal yang sama. Sungguh.
Ayah. Lain kali, aku hanya akan mengirim uang. Itu terlalu sulit bagiku.” Ucap
Jung Gook berjalan pergi.
“Hei... Mau
ke mana kamu? Bagaimana dengan istrimu?” tanya Tuan Yang.
Jung Gook
berjalan keluar rumah terlihat marah,
saat itu ada yang memanggil marah dari kegelapan. Jung Gook pikir itu
Tuan Ma yang tak terlihat dikegelapan.
Tuan Ma mengaku senang Jung Gook ada dirumah ayahnya.
“Aku
pikir kau mengatakan ini ulang tahun ayahmu..” ucap Tuan Ma
“Kau
memihak polisi, bukan? Karena itu kau mengkhianati kami, bukan?” ucap Jung Gook
berjalan mundur.
“Tidak!
Untuk apa aku memihak polisi? Mari bicara sebentar.Mari kita pergi ke suatu tempat
dan berbincang sebentar. Aku hanya butuh sebentar. Mereka bilang ini akan
berakhir sebentar saja.” Kata Tuan Ma. Jung Gook kaget melihat Tuan Ma sudah
babak beluar dan akan kabur.
“Jung
Gook, semuanya akan segera berakhir... Semuanya akan segera berakhir.” Kata
Tuan Ma menahan Jung Gook
“Ada apa?
Apa yang akan segera berakhir? Siapa... Siapa mereka? Apa... Apa yang terjadi?”
ucap Jung Gook melihat ada banyak pria yang datang.
“Jangan
pergi. Kau dan aku bersama.” Kata Tuan Ma menahanya, Jung Gook meminta agar
melepaskanya.
“Mari...
Mari kita mati bersama... Kita melakukannya bersama, jadi, mari kita mati bersama...
Aku menolak mati sendirian! Ini tidak adil!” kata Tuan Ma tak ingin Jung Gook
pergi.
“Bagaimana
dengan Mi Young? Aku tidak boleh mati... Ada terlalu banyak yang tidak bisa
kulakukan untuknya... Maafkan aku.” Kata Jung Gook menanduk kepala Tuan Ma lalu
bergegas pergi.
Di dalam
mobil, Hoo Ja melihatnya dan anak buahnya mencoba mengejar Jung Gook
dilingkungan rumah. Di dalam rumah, Mi Young mengupast buah seperti tak curiga
dengan Jung Gook.
Semua
anak buah mengejar Jung Gook dari berbagai arah. Jung Gook akhirnya masuk ke
sebuah rumah, tetangga yang sedang makan di teras menyapanya
“Hai Jung
Gook... Apa Mau daging perut?” tanya sipaman. Jung Kook menolak dan langsung
bergegas pergi.
“Kenapa dia
berlari di tengah kegelapan?” tanya si bibi binggung. Paman pikir Jung Gook selalu senang berlari di tengah kegelapan dan
mengajak mereka makan saja.
Tuan Choi
dan anak buahnya masuk ke dalam rumah tanpa peduli terus mencari Jung Gook
didalam rumah. Tapi Jung Gook berhasil keluar rumah pamit pergi pada paman dan
Mereka pun meminta Jung Gook agar harus sering-sering mampir.
Jung Gook
terus mencoba menghindar lalu masuk ke toko klontong. Pemiliknya melihat Jung
Gook datang berpikir kalau ini ulang tahun ayahnya. Jung Gook langsung
bersembunyi dibelakang rak. Si pemilik tahu kalau Jung Gook kembali
dikejar-kejar.
“Berapa
banyak?” tanya si paman. Jung Gook memberitahu ada empat. Akhirnya si paman
keluar berpura-pura memeriksa es krim dan melihat para preman lewat sebanyak
empat orang. Setelah itu memberitahu Jung Gook kalau semua sudah pergi. Jung
Gook pun bergegas pergi. Si paman
berteriak agar “Semoga beruntung!”
Jung Gook
mencoba terus berlari tapi malah sebuah mobil sedan yang ditumpangi Hoo Ja
sudah menunggunya. Hoo Ja mengeluh Jung Gook yang lari karena akan tetap tertangkap lalu
menyuruh agar masuk mobil karena akan mengantarnya.
“Ke mana?”
tanya Jung Gook. Hoo Ja pikir Jung Gook tak perlu bertanya karena sudah tahu.
“Kau
tidak mirip dengannya.” Ucap Jung Gook. Hoo Ja mengucap syukur dan langsung menyuruh Jung Gook masuk. Jung
Gook hanya diam saja
“Apa Kau
tidak masuk?” keluh Hoo Ja. Jung Gook menolak. Hoo Ja pikir kalau harus
memaksanya.
“Aku
harus berteriak... Aku harus memotong lidahmu dahulu.. Apa Kau benar-benar
tidak mau masuk?” ucap Hoo Ja. Jung Gook berjalan mundur dan melihat polisi
patroli lalu seorang pria yang berlari dalam kegelakpan.
“Kau
sungguh tidak mendengarkan.” Keluh Hoo Ja dengan sikap Jung Gook.
“Aku
lebih terbiasa bertindak daripada mendengarkan. Lagi pula, aku penipu.” Ucap
Jung Gook terus berjalan mundur lalu berlari dan memukul pria dengan pakain
hitam.
“Berani-beraninya
kau! Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau melakukan sesuatu seperti itu?” kata
Jung Gook memukul pria berbaju hitam.
Tuan Choi
melihat Jung Gook berpikir sudah gila dan berlari mendekatinya, Jung Gook
berteriak meminta tolong. Tuan Choi menariknya agar Jung Gook melepaskan pada
pria itu. Tetangga mulai mendengar keributan dan polisi datang.
Jung Kook
berteriak meminta tolong, Tuan Choi binggung. Hoo Ja menghela nafas menyuruh
mereka masuk mobil dan pergi.Tuan Choi akhirnya bergegas pergi kalau akan
menangkapnya nanti.
“Mari
kita pergi ke kantor polisi bersama... Tolong aku.” Ucap Jung Gook pada si
pria.
“Apa yang
terjadi?” ucap Polisi patroli. Dari arah lain detektif datang melihat pria
menyuruh agar menangkapnya.
“Detektif?
Untuk penyerangan sederhana?” ucap Jung Gook pasrah. Tapi Detektif malah
menjabat tangan Jung Gook lalu mengucapkan Terima kasih banyak. Jung Kook
dibuat binggung.
Berita
tersebar di seluruh korea
“Tuan Kang, tersangka, Pembunuh
Berantai Timur Laut yang membuat seluruh negeri takut, ditangkap berkat seorang
warga pemberani. Sekitar pukul 22.00 kemarin di Seowon-dong,Tuan Kang, yang
berlari dari detektif yang mengejarnya...”
“Dia telah membunuh total 12 orang
selama 12 tahun terakhir... Seorang pria pemberani melakukan sesuatu yang gagal
dilakukan oleh ratusan polisi selama dua tahun.. Kang Hee Kyung melaporkan.”
“Seperti inilah kejadiannya. Yang
Jung Gook, yang melihat tersangka, mendekatinya tanpa ragu. Setelah perjuangan
sebentar, dia menaklukkan Kang.”
Jung Gook
membuka pintu rumahnya dan hanya bisa melonggo melihat banyak wartawan meminta
pernyataan. Mi Young baru saja gosok gigi pun dibuat bingung. Jung Gook
langsung menutup pintu terlihat shock. Keduanya keluar dari rumah dan banyak
wartawan yang mengerubungi.
“Warga Pemberani, Yang Jung Gook yang
lulus dari Universitas Nasional Seoul adalah pengusaha jujur yang mengelola
bisnisnya sendiri.”
Mi Young
pun baru keluar dari kantor polisi langsung dikerubungi wartawan dan mencoba
menghindar.
“Istrinya, Kim Mi Young, adalah
petugas polisi veteran selama delapan tahun di Kantor Polisi Seowon. Ketika menjadi
detektif kejahatan berat, dia menyelesaikan lebih dari 80 kasus kejahatan
berat... Video yang memperlihatkan keberanian Yang telah dilihat sebanyak lebih
dari dua juta kali.”
Jung Gook
sedang berjalan ditarik oleh para Ahjumma untuk foto bersama dan menolak memberikan
tanda tangan. Para fans remaja juga mengaggumi Jung Kook saat baru naik
eskalator.
“Selama interogasinya dengan jaksa,
Tuan Kang menjelaskan bagaimana dia tertangkap.”
Tuan Kang
baru saja keluar dengan tangan diborgol. Wartawan ingin tahu perasaan Tuan Kang
sekarang.
“Dia
mengatakan, "Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau melakukan sesuatu
seperti itu?” Aku mungkin pembunuh. Aku mungkin telah membunuh semua orang itu,
tapi apa yang dia katakan telah mengubahku. Sesama warga masyarakat, maafkan
perbuatanku.” Ungkap Tuan Kang tertunduk.
Jung Kook mendapatkan penghargaan sebagai Pahlawan
yang Menyelamatkan Masyarakat. Semua acara memanggil Jung Gook dengan
penghargaan "Menciptakan Dunia yang
Aman, Membantu Orang yang Membutuhkan Bersama Warga Pemberani".
Jung Gook
datang kantor polisi, Nyonya Kim memberikan penghargaan. Sebagai "Marinir
Kehormatan" Mi Young memberikan bunga dengan sikap canggung. Jung Gook pun terlihat sangat bahagia walaupun
canggung sebagai "Yang Jung Gook Dijadikan Petugas Polisi Kehormatan"
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar