PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Kang
membangunkan Robot Shin yang tertidur di ring, lalu memastikan kalau Robot Shin
memang tak peka terhadap kelembaban, kedinginan atau jika masuk ke air dan
semacamnya. Shin menganguk. Akhirnya
mereka pergi ke sauna.
“Hei...
Aku dengar.. beginilah selebriti datang ke sauna... Tapi kau memang mirip
selebriti.” Komentar Tuan Kang melihat beberapa orang memilih pergi saat
melihat Robot Shin.
“Kenapa
kita ke sini?” tanya Robot Shin. Tuan Kang mengatakan kalau itu karena
menyegarkan berada di ruangan yang panas.
“Suhu di
sini 42 ° C. Kata "Menyegarkan" bukanlah istilah yang tepat.” Ungkap
Robot Shin
“Manusia
perlu berkeringat untuk merasa sejuk dan segar. Kau harus belajar lebih banyak
tentang orang. Makanya aku mengajakmu ke sini... Tapi kau benar-benar tidak
berkeringat...Yah, kau juga mungkin tidak
buang air.” Komentar Tuan Kang menatap Robot Shin lebih dekat.
“Denyut
nadi dan tekanan darah Bapak menaik, Bapak perlu beristirahat.” Ucap Robot
Shin. Tuan Kang pikir kalaujadi Sulit bernafas di ruangan sauna dan mengajak
untuk keluar.
Mereka
duduk sambil minum sikhye, dengan memberitahu botol minuman yang sudah
dibedakan agar Robot Shin Jangan sampai bingung. Tuan Kang menawarkan agar
Robot Shin makan telur rebus. Robot Shin menolak, tapi Tuan Kang menyuruh Robot
Shin harus makan telur rebus ditempat sauna.
“Kau
Lihat.. Begini cara mengupas kulitnya... Coba Lihat ini.... Kupas langsung. Mudah
'kan mengupasnya? Cobalah.” Kata Tuan Kang mencontohkan lalu Robot Shin
melakukan dengan memecahkan telur mengunakan dahinya.
“Aigoo.
Telurnya...hancur... Pasti tidak akan ada yang selamat setelah terbentur
kepalamu. Aku tahu kau tidak perlu makan tapi makanlah saja Ini rahasia, jadi
jangan bertanya atau berdebat.” Ucap Tuan Kang akhirnya mengupas telur untuk
Robot Shin. Robot Shin pun mulai makan terlur rebus.
“Anakku...
Apa kau sungguh menyukainya?” tanya Tuan Kang
“Prioritas
utamaku melindungi Kang So Bong.” Tegas
Robot Shin
“Apa
begitu caramu mengatakan kau menyukainya ?” keluh Tuan Kang. Robot Shin pikir
Tuan Kang pasti khawatir So Bong yang menyukainya.
“Apa itu
perlu ditanya? Aku saja kadang masih
terbangun tengah malam. Dia melakukan segalanya yang membuatnya terluka. Dasar
anak bodoh itu.” Ucap Tuan Kang
“Maafkan
aku.” Kata Robot Shin. Tuan Kang pikir tak perlu meminta maaf karena tak tahu
apakah akan bertahan berapa lama.
“Bagaimana
kau tahu sekuat apa perasaannya?” ucap Tuan Kang
“Aku
tidak tahu tentang dia, tapi aku tidak
berubah. Aku bisa diprediksi.” Ucap Robot Shin yakin
“Jangan
terlalu yakin... Kau itu dibuat menurut rupa seseorang dan kau terus
berkembang sampai sekarang. Kata siapa
kau tidak bisa menjadi seperti orang?
Orang berubah dan mesin berkarat. Itulah fungsi waktu. Jadi hentikan dugaan
bodohmu dan untuk hari ini...” kata Tuan Kang terhenti
“Hari ini
saja, sukalah jika kau suka, bencilah
jika kau benci... Sukalah dan bencilah sesuai isi hatimu. Dengan begitu, kau
tidak akan menyesal nantinya. Kau bisa
menyukai dan bencilah sesuai isi hati
untuk menghindari penyesalan.” Kata Tuan Kang
“Aku
harus pergi ke suatu tempat.” Ucap Robot Shin tiba-tiba dengan mata menerawang.
Robot
Shin membuat kalung yang sama dengan yang diberikan So Bong padanya di toko
perhiasan. Ia memberitahu Tuan Nam kalau
kalung yang dia buat untuk So Bong, karena memberikannya sambil berkata kalau liontin ini hatinya.
“Setidaknya
kau tahu cara membalas cinta wanita... Tentu saja kau harus melakukanya.” Ejek
Tuan Kang
“Ketika
aku memberinya ini, aku akan belajar menyukai dan membenci sesuai isi hatiku.”
Ucap Robot Shin
“Anak
Anda sangat hangat sekali.” komentar pemilik toko. TUan Kang mengeluh kalau Robot
Shin bukan ankanya dan memperingatkan agar Jangan asal kalau bicara.
“Dia
calon menantuku.” Ucap Tuan Kang bangga lalu keluar dari toko. Robot Shin bisa
tersenyum mendengar sebagai calon menantu.
Ye Na
mengemudikan mobil sampai didepan gym, wajahnya khawatir kalau Robot Shin harus
berbuat sejauh ini dan mungkin nanti bisa ketahuan. Shin menyuruh Ye Na diam
dan menunggu didalam mobil saja.
“Aku
takkan lama-lama, jadi langsung pasang alamatnya.” Ucap Shin. Ye Na panik apa
yang akan dilakukan Shin, tapi saat itu beberapa orang sudah menangkap Ye Na
dan membawanya pergi.
Shin
berjalan akan masuk ke gym, In Tae dan Robocop melihat Shin berpikir kalau itu
Robot Shin mengatakan kalau So Bong sedang membeli Kue lalu mengubahnya sedang
membeli roti karena ingin memberikan kejutan.
“Bukankah
kau pergi ke sauna dengan Pelatih Kang?” tanya In Tae
“Ada yang
ketinggalan, jadi aku datang mau
mengambilnya. Jadi Kalian duluan saja.” Kata Shin mencoba tersenyum berakting
seperti Robot Shin yang ramah.
“Oh, ya.
Hyungnim... Aku Robocop. Hyungnim robot... Kita ini saudara.” Ucap Robocop
sudah bisa berbicara dengan Robot Shin
“Aku
juga... Aku akan mengubah nama panggilanku jadi Iron Man atau apalah.” Kata In
Tae. Robocop mengejek In Tae itu tak perlu bermimpi lalu mengajak pergi saja
dan meminta Shin segera datang.
Shin
masuk ke dalam gym mencoba mencari koper, mulai dari sekitar ring dan akhirnya
masuk ke dalam kamar. Robot Moby menyapanya “Nam Shin III Hyungnim, selamat
datang di rumah.” Shin terus mencari dan akhirnya menemukan dibalik kasur.
Wajahnya
sangat bahagia karena menemukan koper yang dinginkanya, lalu keluar dari gym
tapi tak melihat Ye Na ada di depan gym.
Ye Na
sudah ada dirumah mengatakan kalau akan pergi menemui Shin, Tuan Seo menolak dan itu keputusan sebagai
ayah. Ye Na kesal dengan ayahnya. Tuan Seo menegaskan Mulai sekarang, Ye Nan
tidak bisa melihat apapun yang berkaitan
dengan tindakan Ayahnya.
“Itulah
kebaikan terakhir yang bisa Ayah tunjukkan padamu.” Tegas Tuan Seo lalu keluar
dari kamar.
“Mereka
akan menjaganya agar dia tidak bisa
kabur.” Bisik Sek Kang melirik pada dua body guard didepan pintu.
Shin
akhirnya pergi dengan taksi, wajahnya terlihat kesal karena ditinggalkan Ye Na
lalu menerima pesan dari ibunya “Shin. Kemarilah, dan makan masakan Ibu. Ibu akan menunggu sampai kau
datang.” Tapi Shin memilih untuk tak mematikan ponselnya.
Ye Na
kebingungan akhirnya menelp Nyonya Oh dari kamarnya, tanpa disandari ada alat
penyadap. Nyonya Oh kaget kalau Kill switch-nya ada di Shin. Ye Na pikir kalau
Shin akan melakukan sesuatu karena tadinya mau ke lokasi konstruksi tapi ia
diculik.
“Dr.
Oh.... Tolong hentikan Oppa.” Pinta Ye Na dengan wajah khawatir.
Tuan Seo
mendengarkan pembicaraan anaknya menyuruh Sek Kang agar mengecek sistem
navigasi mobil Ye Na.
Robot
Shin ingin mengeluarkan kalungnya tapi Tuan Kang seperti menahanya agar nanti
saja. So Bong heran melihat keduanya seperti saling memberikan kode. Tuan Kang
mengelengkan kepala.
“Padahal
kalian tak mirip dari segi penampilan. tapi entah kenapa kalian mirip.”
Komentar Reporter Jo
“Jangan
begitu... Nanti Nam Shin III-ku tersinggung.” Kata So Bong tak ingin Robot Shin
yang tampan disamakan dengan ayahnya.
“Kau...
Padahal aku membesarkan putriku...,tapi dia...” ucap Tuan Kang dan langsung
disela oleh
“Sangat
berguna... Itu Karena Kang So Bong cantik,
manis, dan menyenangkan.” Ucap Shin memuji So Bong
“Astaga.
Apa kau habis makan kue ? Kenapa mulutmu manis sekali?” keluh Reporter Jo. So
Bong tersipu malu berpikir kalau Shin terjadi error lagi
“Aku
sudah janji mengatakan apa yang
kuinginkan.” Kata Robot Shin saat itu ponselnya berbunyi
Nam Shin
mengirikan pesan “Kau akan kutelepon 10 menit lagi. Kau sebaiknya sendirian.” Robot Shin merasa
pesanan mereka belum datang juga jadi akan mengeceknya lalu pergi meninggalkan
meja.
Saat itu
So Bong dkk berusaha agar cepat-cepat menghias meja untuk meberikan kejutan. So
Bong mengeluh kalau gara-gara Ayahnya pestanya hampir tak jadi. Tuan Kang
mengeluh selalu disalahkan.
Robocop
dan In Tae berjalan sambil berbicara kalau tidak sabar mau makan, lalu melihat
Shin keluar dari toko dan bertanya kapan sampai di restoran karena Baru saja
tadi dari gym. Robot Shin terlihat binggung. In Tae pun heran karena Robot Shin
ceoat sekali menganti baju.
Robot
Shin seperti meraskan sesuatu yang aneh dan menyuruh keduanya masuk lebih dulu
saja. Keduanya bahagia akan makan enak.
Shin
akhirnya menelp, Robot Shin bertanya apakah Shin tadi ke gym. Shin membenarkan
dengan mengejek Robot Shin yang menaruh ini sembarangan. Robot Shin terlihat
binggung, Shin menyuruh Robot Shin agar melihat ke seberang jalan.
“Kill
switch.. Jantungmu... Nyawamu....Hari ini kau akan mati. Jadi Bagaimana ini? Kang So Bong pasti akan sangat sedih
melihatnya. Jika kau tidak ingin melihatnya sedih, ikut aku.” Ucap Shin dengan
kopert ditanganya.
“Tunggu....
Kasih aku waktu beberapa menit.” Kata Robot Shin
“Ya. Kau
tentu harus mengucapkan selamat tinggal.. Kau Lacaklah aku nanti, dan ikuti
aku.” Kata Shin mengancam.
Robot
Shin kembali masuk ke restoran semua seperti menunggu dirinya datang dan
memberikan kejutan, lalu menatap So Bong yang terlihat bahagia menyiapkan
semuanya. Tapi Robot Shin seperti tak ingin membuat sedih lalu menaruh kalung
digantung pada pohon dan pergi.
Saat itu
Nyonya Oh menelp Robot Shin, tapi Robot Shin memilih untuk tak mengangkatnya.
Robot Shin menghentikan taksi dan siap untuk menemui Shin, So Bong tiba-tiba
datang bertanya kemana Robot Shin akan pergi tanpa mengatakan lebih dulu.
“Apa Kau
mau menemui Dr. Oh? Apa Karena ini hari dia membuatmu?” ucap So Bong. Shin
menganguk. So Bong memegang tangan Robot Shin mengeluh kalau itu Bohong.
“Aku Bercanda.
Aku sedih karena kau harus pergi sekarang. Padahal kami sudah menyiapkan pesta
buatmu. Kau nanti langsung pulang, 'kan? Kau Pasangkan ini dulu untuk ku sebelum
pergi.” Ucap So Bong memperlihatkan kalung ditanganya.
“Aku
sudah dengar dari Ayah. Tapi Kau mana bisa begitu saja menaruh hadiah buatku dan pergi... Dasar payah.”
Keluh So Bong. Robot Shin akhirnya memasangkan kalung untuk So Bong
“Kita
harus tetap bersama selamanya sampai akhir, ya? Aku tidak bisa hidup tanpamu
sekarang.” Ucap So Bong. Robot Shin pun akhirnya mencium So Bong seperti salam
perpisahan. So Bong pun memeluk Shin dengan erat.
“Aku
mencintaimu...,Kang So Bong.” Ucap Robot Shin lalu menaiki taksi. So Bong tak
percaya kalau Robot Shin bilang
mencintainya.
Tuan Seo
berada dalam mobil. Sek Park memberitahu kalau mereka hampir sampai. Tuan Seo
memastikan apakah semuanya sudah siap. Sek Park menjawab sudah siap dan
semuanya berjalan lancar jadi Tuan Seo mungkin bisa kembali ke perusahaan.
Shin
sudah sampai di gudang, lalu melihat ibunya kembali menelp tapi memilih untuk
tak mengangkatnya. Robot Shin akhirnya datang mencari sosok Shin dalam gudang.
Shin yang ada di lantai tua mengejek Robot Shin itu tidak takut dan masih sok
percaya diri. Robot Shin akhirnya melihat Shin yang ada di lantai dua.
“Apa Kau
sudah mengucapkan selamat tinggal? Apa Kau sudah siap? Berlutut dan memohonlah.
Siapa tahu? Aku mungkin berubah pikiran.” Ucap Shin mengoda.
“Kau
pasti takkan berubah pikiran. Jika kau sudah memutuskan menekannya, tekan saja.” Kata Robot Shin menantang
“Jangan
bermain-main denganku. Siapa kau menyuruh-nyuruhku? Aku yang memutuskan kapan
harus menekannya” kata Shin marah
“Hentikanlah
amarahmu dengan menghancurkanku dan Berhentilah menghancurkan orang lain. Karena
semuanya bermula Dariku jadi akhirilah denganku... Tekanlah.” Ucap Robot Shin
“Tunggu
saja... Aku akan segera mengakhirinya.” Kata Shin lalu akan menekan tombol.
Nyonya Oh
datang menghentikanya lalu memastikan Robot Shin baik-baik saja. Robot Shin
kaget Nyonya Oh yang datang dan menyuruh pergi saja. Nyonya Oh berbicara pada
Shin agar tak melakukanya. Robot Shin meminta agar Nyonya Oh pergi saja.
“Siapa yang
tahu apa yang akan dilakukan manusia Nam
Shin?” ucap Robot Shin
“Kau
boleh terluka, tapi Ibu tidak boleh? Kau diam saja. Ibu akan menangani ini.”
Ucap Nyonya Oh
“Ibu
tidak boleh terluka... Sudah aturannya begitu... Aku tidak boleh menyakiti
manusia.” kata Robot Shin
“Ibu
bukan manusia... Ibu ini ibumu, Shin... Ibu harus terlibat untuk
melindungi kalian berdua.” Tegas Nyonya
Oh pada Robot Shin
“Ayo
bicara sama Ibu... Ibu akan mendengarkanmu.” Kata Nyonya Oh pada anaknya.
“Bukankah
menyembunyikan kill switch sudah cukup? Kenapa Ibu datang?” sindir Shin
“Dia
tidak salah apapun. Jadi Lampiaskanlah pada Ibu.” Kata Nyonya Oh
“Ibu sudah
kehilangan kesempatan terakhir agar anak kandungmu kembali.” kata Shin lalu
menekan kill swicth lalu pergi
Saat itu
Robot Shin seperti mulai melemah. Nyonya Oh panik melihat Shin yang terjatuh
lalu menanyakan keadaanya. Robot Shin tak tahu meminta Nyonya Oh segera pergi
saja, lalu saat itu juga langsung mati. Nyonya Oh memegang wajah Robot Shin dan
terbuka kulit dibagian leher.
“Ini
hadiah ulang tahun dari Ibu... Semoga ini berhasil... Kumohon.” Ucap Nyonya Oh
menaruh chip dibagian leher Robot Shin. Akhirnya Shin mulai membuka matanya.
“Aku bisa
jelas melihat Tapi badanku tidak mau bergerak.” Kata Robot Shin
“Nanti
akan bergerak... Ibu akan tetap bersamamu, jadi
jangan khawatir.” Kata Nyonya Oh menyakinkan
Saat itu
Tuan Nam yang ada dilantai dua melihat Shin kembali normal langsung mengunting
tali, drum dari atas langsung jatuh. Nyonya Oh mendorong Robot Shin agar
menghindarinya. Robot Shin melihat Nyonya Oh tertimpa drum langsung memeluk
ibunya yang sudah terluka merasa kalau itu karena kesalahannya.
“Itu
bukan salahmu.. Tapi salah Ibu... Karena Ibu menyuruhmu pulang ke Ceko
sendirian... Ibu sungguh minta maaf... Ibu padahal sudah janji pergi bersamamu
tapi Ibu melanggar janji Ibu.” Ucap Nyonya Oh. Shin sedih melihat ibunya.
“Anakku
yang baik... Ketika Ibu membuatmu, Ibu sangat bahagia. Maafkan Ibu karena tidak
bisa menepati janji Ibu kembali ke Ceko bersamamu. Sampaikan pada Shin kalau
Ibu minta maaf karena meninggalkan dia
sendirian lagi.” Ucap Nyonya Oh akhirnya tanganya jatuh setelah memegang wajah
Robot Shin.
Robot
Shin memanggil ibunya agar tak mati, Tuan Seo melihatnya langsung menelp polisi
melaporkan kalau Ada robot membunuh orang, dengan sinis mengatakan kalau itu
Robot pembunuh. Sementara Shin terus memanggil ibunya.
Bersambung ke episode 35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar