PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Seo
menatap foto temanya di dalam kotak, dalam hati meminta agar Janganlah melihat
seperti itu. Shin datang melihat sinis ditempat abu ayahnya. Tuan Seo menatap
Shin sambil bergumam kalau anak Jung Woo sudah besar.
Flash Back
[1997- Rumah Sakit Perawatan Jangka Panjang Daekuk]
Jung Woo
berteriak meminta agar dilepaskan, dua perawat menahannya agar tak kabur. Ia
meminta agar Tuan Seo tak boleh seperti ini padanya. Tuan Seo pikir kalau Jung
Woo yang harusnya hentikan ini karena Sulit terlibat di antara Ketua dan
temanya.
“Ayo kita
bicara. Kita berdua saja... Istriku dan Shin mau ke sini untuk mengisi seminar.
Setelah dia selesai seminar, aku dan mereka
akan pergi dari negara ini. Jadi tolong, keluarkan aku dari sini.” Pinta Jung Woo
“Makanya
kenapa pula kau bertingkah bodoh? Mereka bilang Pewaris yang jadi pengadu? Apa kata dunia nanti. Jadi Serahkan aku
dokumen-dokumen terkait Manajer Kim.”
Ungkap Tuan Seo. Jung Woo mengingat tentang Manajer Kim...
“Itu
pasti perbuatan Ayah, 'kan? Mungkinkah kau yang membunuhnya, Karena Ayah
menyuruhmu?” kata Jung Woo
“Bukan
aku! Aku juga tidak tahu Ketua akan bertindak sejauh itu. Walau begitu kau
tetaplah anaknya Ketua, jadi Kau harusnya mengabaikannya!” tegas Tuan Seo
“Karena
sebagai anaknyalah, aku tidak bisa mengabaikannya!!”
balas Jung Woo
“Apa
Manajer Kim lebih penting daripada
Ketua? Apa kau tidak peduli yang terjadi pada perusahaan?” kata Tuan Seo
“Aku
tidak butuh perusahaan yang membunuh
orang Atau orang yang membunuh sesamanya.”
Tegas Jung Woo
Tuan Seo
merasa sudah menduga kalau orang yang punya
segalanya pasti berbeda karena bisa menyingkirkan semuanya tanpa pikir panjang. Tapi Ia yang
bekerja keras sebagai teman Jung Woo sekaligus sekretarisnya. Ia yakin kalau
Jung Woo selalu bisa kembali ke posisinya tapi ia kehilangan posisinya.
“Aku bisa
mati! Kumohon, Jung Woo. Serahkan dokumen mengenai Manajer Kim itu padaku!” kata Tuan Seo
memohon
“Maafkan
aku, Jong Gil.” Ucap Jung Woo enggan untuk memberikan berkasnya.
Jung Woo
mencoba untuk melarikan diri dari jendela, tapi malah terjatuh. Tuan Seo
mendengar ada sesuatu yang jatuh dan melihat jendela kamar Jung Woo terbuka. Ia
langsung berlari melihat Jung Woo sudah tergeletak bersimba darah dan wajahnya
terlihat panik.
“Ya, ini
dengan 119...Ada yang bisa dibantu?” ucap petugas saat menerima telp Tuan Seo.
“Saat
itu.... kenapa aku berpikir seperti itu?” gumam Tuan Seo melihat Jung Woo yang
sudah tak berdaya.
Petugas
akhirnya tak menerima telp Tuan Seo, akhirnya Tuan Seo dengan berat hati tanpa
mau menatap Jung Woo sengaja mencekiknya sampai meninggal. Tuan Seo sambil
bergumam kalau sekali lagi membiarkan dirinya untuk memalingkan matanya.
Tuan Nam
panik mencoba untuk menelp, tapi Tuan Seo langsung menutupnya menegaskan Ini
tidak akan berakhir hanya karena jika dirinya yang saja yang ditangkap. Ia
menegaskan kalau sudah tahu alasan Tuan Nam
mengurung anaknya yang sehat dan bagaimana menyingkirkan Manajer Kim.
“Aku tahu
segalanya...Anda dan aku melakukan semua itu demi PK. Jung Woo tidak bisa hidup lagi tapi
Anda harus melindungi PK. “ kata Tuan Seo
“Tutupilah
semuanya dan umumkan kalau dia bunuh diri.” Ucap Tuan Nam. Tuan Seo menganguk
mengerti lalu menatap papan nama Tuan Nam
“Jika kau
memalingkan matamu ke arah lain sekali saja, posisi itu pasti milikku.” Gumam
Tuan Seo yang serakah.
Akhirnya
Tuan Seo bertindak dengan mengambil Shin dari tangan Nyonya Oh demi mencari
muka dengan Tuan Nam. Ia bahkan menabrak Shin demi meraih cita-ciatnya sebagai
Ketua PK.
“Jika aku
menjadi bajingan sekali lagi saja, Jika
aku menjadi kejam sekali lagi saja...Aku hanya perlu melakukannya sekali lagi
saja.” Gumam Tuan Seo
Akhirnya
Tuan Seo memberikan rekaman Ketua dan percakapan Jung Woo di rumah perawatan.
Shin ingin tahu alasanya. Tuan Seo mengaku
takut Shin akan bernasib sama seperti Jung Woo.
“Karena
begitu Ketua memutuskan robot itu lebih
bermanfaat bagi perusahaan, Ketua pasti akan menyingkirkanmu tanpa ragu. Sama
seperti dia menyingkirkan Jung Woo.”
Kata Tuan Seo bisa menghasut Shin.
Tuan Seo
pun bisa melihat Shin yang mengendalikan Robot Shin dengan senyuman bahagia
kalau Tujuannya hampir selesai dan Inilah yang diinginkan, setelah melihat
Robot Shin mencekik leher Tuan Nam.
Robot
Shin yang sadar memeluk So Bong sambil meminta maaf karena baru memeluknya sekarang.
So Bong takut kalau terjadi sesuatu pada Robot Shin dan tak akan kembali,
karena tadi itu sangat mengerikan.
Tuan Ji
sampai diatap kaget melihat Tuan Nam yang sudah tergeletak, So Bong dan Shin
pun sadar kalau Tuan Nam tak sadarkan diri. Tuan Ji bertanya apa yang terjadi
pada Tuan Nam. Robot Shin meminta maaf, menurutnya Tuan Nam shock karean
dirinya. Ada apa ini?
“Bukan
karenamu. Tapi karena si brengsek itu.
Dia mencekik kakeknya sendiri.” Kata So Bong
“Apa Ini
ulah Shin?”kata Tuan Ji tak percaya. Robot Shin memberitahu kalau Kakek sakit
demensia dan ini Demensia sungguhan.
“Karena
nanti mungkin ada orang datang, kalian
pergilah.” Ucap Tuan Ji, Shin dan
So Bong pun beranjak pergi.
Tuan Ji
mencoba membangunkan Tuan Nam yang sudah terlihat mengompol. Tuan Nam akhirnya
tersadar dan langsung menanyakan apa yang terjadi pada dirinya. Tuan Ji tak
banyak bicara mengajak Tuan Nam segera menuruni atap gedung.
“Apa Dia
rupanya benar-benar sakit demensia? Wahh.. Kau kejam sekali.” ucap Tuan Seo
melihat Tuan Nam dan Tuan Ji menuruni tangga.
Shin
berada di mobil kaget melihat So Bong dan Shin sudah keluar dari gedung,
wajahnya terlihat sangat marah. Ia lalu melihat pesan dari Tuan Seo “ Kau
dimana? Kau harus sembunyi. Aku sudah menyiapkan tempat yang tenang. Kau harus terima bantuanku ini.” Akhirnya
Shin memilih kabur ke tempat Tuan Seo.
So Bong
menyakinkan Robot Shin kalau dirinya baik-baik saja dan tak perlu khawatir. Robot Shin merasa tak enak hati, So
Bong menegaskan kalau Ini bukan salahnya
tapi Manusia yang jahatlah yang
emanfaatkan Robot Shin melakukan hal jahat.
“Tetap saja, kau jadi terluka.” Kata Shin
sadar panik. So Bong menyakin kalau baik-baik saja.
“Kau 'kan
sudah kembali. Kau kembali karena tidak jahat
seperti si brengsek itu. Kau melindungi orang dan memeluknya ketika
mereka menangis. Kau bahkan bisa mengabaikan mode manual agar berhenti menyakitiku. Apa kau menyadari
betapa aku sangat berterimakasih dan bangga padamu?” ungkap So Bong
“Ayo kita
ke RS.” Ucap Robot Shin. So Bong menolak ingin ke rumahnya saja.
“Aku
ingin pulang bersamamu.” Kata So Bong, Robot Shin tersenyum bahagia mengengam
tangan So Bong .
Tuan Nam
sudah ada dikursi roda. Nyonya Nam berusaha membujuk ayahnya agar bisa makan
karena makan jauh lebih baik daripada infus. Tuan Nam tetap menolak, Nyonya Nam
meminta ayahnya makan agar cepat sembuh.
“Sudahlah.
Ini juga berat baginya.” Kata Tuan Ji. Tuan Nam mengatakan ingin bicara dengan
Tuan Ji saja. Akhirnya dokter Lee dan juga Nyonya Nam keluar dari kamar.
“Sekarang
Shin dimana?” tanya Tuan Nam, Tuan Ji mengatakan sedang tengah mencari ke hotel
dan dimanapun itu.
“Karena
dia mencoba membunuhku, dia pasti tidak akan berani menunjukkan wajahnya.” Kata
Tuan Nam
“Aku tahu
Anda tidak bisa memaafkannya tapi aku
akan membawanya dan membuatnya minta
maaf pada Anda.” Ucap Tuan Ji
“Young
Hoon... Apa Kau masih juga berpendapat Shin mampu menggantikan posisiku?” ucap
Tuan Nam. Tuan Ji hanya terdiam. Tuan Nam mengaku masih lelah jadi meminta agar
tuan Ji keluar saja.
“Bukankah
menurut Anda, Andalah yang membuat Shin seperti itu?” kata Tuan Ji lalu keluar
dari kamar.
Tuan Ji
berusaha menelp Shin tapi tak juga diangkat. Nyonya Nam mengelh dengan Tuan Ji
yang sangat niat sekali mencari Shin padahal Ayah sudah menyuruh agar
jangan sampai Shin tahu kalau ayahnya sakit
demensia.
“Apa
jangan-jangan dia terlibat masalah dan
sembunyi lagi?” ucap Nyonya Nam, Tuan Ji tak bicara memilih untuk pergi.
Shin
terbangun karena tirai yang dibuka, Tuan Seo menyapa Shin yang akhirnya bangun.
Shin mengeluh karena Tuan Seo membangunkan pagi-pagi sekali, lalu berpikir
sedang pamer kalau ini rumahnya. Tuan Seo mengaku bukan seperti itu.
“Mari
keluar sebentar. Ada orang yang harus kau temui.” Kata Tuan Seo, akhirnya Shin
turun dengan wajah masih mengantuk.
“Ada yang
ingin dikatakan oleh Dr. Lee.” Kata Tuan Seo. Shin ingin tahu kenapa Dokter Lee
datang ke tempatnya.
“Kondisi
Ketua sangat lelah.” Ucap Dokter Lee. Shin seperti tak peduli ingin tahu apa
hubunganya dengan dia.
“Demensia
membutuhkan stabilitas emosi. Jadi Pulanglah, dan hiburlah dia.” Kata Dokter
Lee. Shin kaget kakeknya terkena
Demensia
“Begitu
selesai didiagnosis, dia langsung ingin melihatmu, dia pasti sangat
memercayaimu. Dia memang tidak mengatakannya, tapi dia pasti tengah menunggumu.” Ucap Tuan Nam
“Apa Dia
ingin melihatku?” sindir Shin, Dokter Lee terlihat binggung. Akhirnya Tuan Seo
meminta Dokter Lee pergi saja karena Shin hanya merasa kesal saja dengan
memastikan Shin akan pergi menemui Ketua.
“Kupikir
kau harus tahu apa yang terjadi, jadi
kupanggil Dr. Lee kemari. Aku penasaran kenapa Ketua ingin melihat robot itu
bukannya kau begitu dia selesai didiagnosis menderita demensia. Padahal dia
tahu kalau itu cuma robot.” Ucap Tuan Seo sedih
“Jangan
pura-pura peduli kau. Apa kau ingin membuatku tambah jengkel karena Kakek belum
mati? Aku tahu sifat aslimu. Aku tahu apa tujuanmu memanfaatkanku.” Sindir Shin
“Kau bisa
Marah nanti saja, tapi Kau harus menengok Ketua dulu. Dia pasti akan
mengumumkan penggantinya sebelum kondisi
dia memburuk. Jangan sampai robot yang menjadi penggantinya. Hubungi aku kalau
kau butuh bantuanku. Biarkan aku menebus perbuatanku karena tidak bisa menyelamatkan Jung Woo.”
Ucap Tuan Seo menyakinkan.
Shin
melihat ada 2 panggilan tak terjawab dari Young Hoon lalu mendengar pesan
suara.
“Dimana
kau? Hubungi aku sebelum aku menemukanmu. Jika aku menemukanmu duluan, kau akan menyesalinya.”ucap Tuan JiLalu Shin
medengar suara ibunya yang juga bicara.
David
mengaku tak ada pilihan lagi, makanya sengaja datang. Ia memberitahu Nyonya Oh
kalau Robot Shin hampir membunuh orang dan mengabaikan aturannya dan Anak
kandungnya terlalu kejam Tapi Robot Shin akhirnya kembali.
“Benar.
Dia mengalami banyak kemajuan... Dia berhasil meretas dirinya sendir dan menghidupkan
bagian yang tidak terkontrol untuk
menghentikan perintah. Dia berhasil
melakukannya setelah beberapa kali coba. Dia memang luar biasa.” Ungkap David
bangga.
“Apa kau
datang buat memberitahuku itu?” sindir Nyonya Oh. David meminta agar mereka bisa
kembali.
“Ayo kita
kembali bersamanya dan hidup seperti
dulu. Anakmu tidak menginginkanmu.” Kata David
“Jangan
menghasutku Dan jangan datang ke sini lagi.” Kata Nyonya Oh berjalan pergi
“Apa Kau
sungguh tidak khawatir dengannya? “Ucap David melihat Nyonya Oh hanya terdiam
lalu merasa yakin kalau pasti khawatir.”
Robocop
dan In Tae membagikan brosur, sementara Robot Shin berdiri sambil membawa
standing banner di punggungnya. In Tae
menyakinkan kalau Olahraga fokus yang tidak melelahkan jadi Tak usah khawatir
melakukan diet!
“Berat
badan kalian pasti akan turun, 'kan?” ucap In Tae berhasil mengumpulkan para
wanita
“Betul.
Jadi Hyungnim kami ini nanti akan melakukan kontak mata dengan kalian dan akan tersenyum manis pada
kalian.” Kata Robocop. Shin pun memberikan senyuman manisnya. Semua langsung
menjerit histeris.
“Kami
hanya menerima 30 orang.. 10 orang pertama akan memiliki dia sebagai manajer diet kalian.” Ucap In Tae, Mereka pun
akan melakukan pendaftaran.
“Tidak!..
Kami tidak menawarkan program diet, jadi
pergilah.” Teriak So Bong marah datang masuk dikerumunian.
Semua
wanita heran melihat So Bong yang tiba-tiba datang, So Bong berteriak mengusir semua wanita.
Mereka mengeluh kalau sudah senang dengan Shin. So Bong langsung memarahi keduanya
karena memperdagangkan Robot Shin.
“Apa Kalian
mau mati bersama?” kata So Bong memperlihatkan kepalan tanganya.
“Pelatih
Kang bilang dia harus kerja.” Ucap In Tae, So Bong menyuruh mereka diam saja.
“Ayah tadi
bilang, kalian harus makan.” Kata So Bong, Keduanya senang karena Makan siang
sudah siap lalu bergegas pergi.
“Kita
juga harus pergi, jadi Cepatlah turun.” Ucap So Bong. Robot Shin pun
menurutinya.
Keduanya
berjalan sambil bergandengan tangan, seorang anak tak sengaja menabrak Robot
Shin dan langsung menangis. Robot Shin terlihat ketakutan memilih untuk
melangkah mundur dan pergi. So Bong pun akhirnya memeluk si anak agar tak
nangis dan harus perhatikan langkahnya
Robot So
Bong akhirnya menelp Tuan Nam untuk meminta maaf. Tuan Nam pikir tak perlu
karena sudah tahu itu semua ulah Shin dan juga pasti akan mencoba membunuhnya
lagi setelah cucunya kembali.
“Aku
membutuhkanmu.. Kau harus datang melindungiku dan menangani perusahaan.” Kata
Tuan Nam
“Aku
tidak bisa.” Ucap Robot Shin. Tuan Nam yakin kalau hanya Robot Shin yang bisa
melakukannya.
“Sebelum
aku mati, aku harus melihat M City. Hanya kau yang bisa...” kata Tuan Nam saat
itu Shin datang langsung merampas ponsel dari tangan kakeknya.
“Kakek
harusnya bicarakan soal itu padaku.”komentar Shin pada Tuan Nam.
Tuan Ji
menerima telp dari Nyonya Nam yang panik bertanya apakah Tuan Nam baik-baik
saja. Nyonya Nam memberitahu kalau Shin sudah pulang lalu mengunci pintu kamar
Ayah.
Shin
meihat obat “Aricept” yaitu obat Demensia, berkomentar kalau tidak cocok sama
Kakeknya. Tuan Nam menyinggung Shin yang mencoba membunuhnya dan menyuruhnya
agar keluar sekarang. Shin pikir tak punya bukti.
“Robot
itu pelakunya... Sudah kubilang 'kan, dia hanyalah robot yang bergerak sesuai perintah orang. Jadi Bagaimana
rasanya, Apa robot berharga Kakek
mencoba membunuh Kakek?” kata Shin. Tuan Nam berteriak memanggil Tuan Ji.
“Kakek
menyuruhku jangan bergantung pada orang lain dan mencurigai semua orang. Tapi
sekarang, Apa Kakek minta bantuan dari
orang lain? Setelah jadi sakit begini, Kakek jadi tidak asyik lagi.” Ucap Shin
menyindir.
Tuan Ji
akhirnya datang berteriak memanggil Tuan Nam dan Shin agar membuka pintu begitu
juga Nyonya Nam memanggil ayahnya. Shin
memberikan lembaran kontrak yang isinya Tuan Nam akan
memindahkan saham padanya.
“Tandatanganilah.”
Kata Shin menyuruh kakeknya segera tanda tangan. Nyonya Nam mengetuk pintu agar
membuat pintu.
“Cepat
tandatangan.” Kata Shin menarik tangan kakeknya, tapi Tuan Nam bisa menariknya.
“Kau tidak
akan pernah bisa.” Tegas Tuan Nam menolaknya.
“Kalau
bukan aku, siapa? Apa Robot itu? Menurut Kakek, Apa robot yang mencoba membunuh
Kakek akan melindungi Kakek?” sindir Shin
Saat itu
Nyonya Nam masuk melihat Ayahnya bersama Tuan Ji dan melihat Kontrak Pemindahan Saham lalu
menyuruh Shin untuk segera keluar.
Shin
sudah menunggu di luar, Tuan Ji datang langsung memberi pukulan danegan
bertanya mau sejauh apa lagi akan berulah. Shin malah dengan bangga kalau sudah
mencoba membunuh kakeknya, jadi apa saja pasti bisa di lakukan.
“Jangan
begini, Shin... Kau bersembunyi karena
rasa bersalahmu. Kau bukan orang yang tenang-tenang saja setelah
melakukan hal seperti ini.” Ucap Tuan Ji menasehati
“Hyung,
kau keliru... Aku sudah berhenti berpura-pura menjadi anak yang terluka. Sangat
menjengkelkan melihat diriku sendiri terluka padahal aku kaya dan berkuasa.
Berapa uang yang kudapat kalau kujual perusahaan itu Dan uang itu harus kita
apakan?” ucap Shin bahagia.
“Haruskah
aku menghajarmu lagi?” kata Tuan Ji marah, Shin menyuruh agar menghajarnya
saja.
“Hajar
aku, dan berpihaklah padaku, Karena kau
menghajarku demi diriku. “tegas Shin
“Apapun
alasanmu, kau itu hampir membunuh orang. Cepat minta maaflah ke Ketua.” Kata
Tuan Ji. Shin menolaknya.
“Aku akan
memasukkan Kakek ke rumah perawatan. Aku akan membiarkan dia mati di sana kesepian
dan sedih seperti ayahku.” Kata Shin
“Kau pun
tak pantas untuk dihajar... Kau sebaiknya tidak pernah siuman saja.” Ucap Tuan
Ji marah lalu memilih pergi.
Shin
akhirnya menelp Tuan Seo mengatakan akan memberikan kesempatan menebus
perbuatannya karena tidak menyelamatkan ayahnya, jadi meminta agar membantu mulai besok. Tuan Nam mengucapkan
mengucapkan terimakasih dan Shin pasti takkan menyesalinya
“Tadi...
apa itu dari Seo Jong Gil?” kata Nyonya Oh kaget. Shin melihat ibunya tak
percaya kalau melihat Ibunya di rumah.
“Apa Ibu juga
datang buat menceramahiku? Kau akan bilang "Mana mungkin manusia berbuat
begitu? Kau mana boleh melakukan itu
pada kakekmu." Kata Shin sinis
“Berarti
yang diceritakan Manajer Tim Ji ternyata benar. Kau sudah kelewatan.” Ucap
Nyonya Oh
Shin
terdiam melihat ibunya teringat kembali yang dikatakan Tuan Seo “Jung Woo...Dia
jatuh saat mencoba melarikan diri untuk menemuimu dan Dr. Oh. Kalau ibumu tahu,
ibumu pasti akan syok”
“Seo Jong
Gil itu orang yang mencoba membunuhmu. Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan.
Jadi Bisa-bisanya kau mencoba membunuh kakekmu? Apa kau juga mulai menjadi mirip dia? Bisa-bisanya kau minta bantuan
dengan si brengsek itu?” kata Nyonya Oh marah
“Karena
orang seperti dialah orang satu-satunya
yang bersedia membantuku.” Kata Shin
“Ayo kita
ke Ceko. Kalau kau mau, maka Ibu akan menjauh dari pandanganmu. Makanlah
makanan yang Ibu masak, dan tidurlah di
seprai yang dicuci Ibu. Kau bisa Makan, tidur, menikmati pemandangan,
jalan-jalan...” ucap Nyonya Oh membujuk Shin
“Ibu
Pergi saja sana sama robot itu... Robot yang Ibu bawa buat menggantikanku.”
Kata Shin sinis
“Tidak,
Ibu tidak akan pergi...Ibu pernah sekali meninggalkanmu dan Sekali itu sudah
cukup.” Kata Nyonya Oh
Shin tak
peduli memilih untuk minum, Nyonya Oh meminta Shin agar Jangan minum-minum
karena Nanti lukanya tambah parah. Shin tak suka Nyonya Oh menyuruhnya, dengan
memperingatkan Jika Ibunya benar-benar peduli padanya maka lebih baik
menyingirkan Robot Shin. sekarang juga.
Robot
Shin membersihkan sarung tinju, So Bong heran melihat Rbot Shin yang kerja
keras sekali dan menurutnya pasti bisa cepat membersihkannya. Robot Shin pikir
itu bertentangan... So Bong menyela kalau itu pasti bertentangan dengan
aturannya.
“Kau
sangat berbeda dariku.” Ucap So Bong, Shin tiba-tiba terdiam mengingat ucapan
Tuan Nam “Dia akan mencoba membunuhku lagi setelah dia
kembali. Aku membutuhkanmu.”
“Kenapa
kau melamun? Ketua bilang apa padamu?”
kata So Bong. Shin menutupi kalau Ketua tak mengatakan apapun.
“Lalu kau
tadi kenapa?Anak itu menangis, tapi kau tidak memeluknya. Biasanya, kau pasti
memeluknya dan bersikap baik padanya.”
Tanya So Bong
“Aku juga
tidak tahu apa mematuhi aturan itu hal baik. Aku tidak bisa membuat keputusan.”
Ucap Shin.
So Bong
memegang tangan Robot Shin mengatakan kalau itu Bohong. Padahal tahu semuanya.
Robot Shin heran karena So Bong itu Robot. So Bong membenarkan sebagai cyborg
yang kakinya ada logamnya.
“Kita ini
'kan Pasangan Kaleng.” ucap So Bong bangga, Robot Shin mengulang kata-kata
“Pasangan Kaleng”
Nyonya Oh
melihat dari depan pintu teringat kembali yang dikatakan Shin “Apa ini emosi
yang menyiratkan kau itu lucu? Jika Ibu benar-benar peduli padaku, singkirkan
dia sekarang juga.” Lalu berjalan pergi.
Bersambung
ke episode 31
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar