Di depan
pengacara Shin memberikan tangan tangan Kontrak Pemindahan Saham, lalu Tuan Nam
meminta agar memberikan tanda tangan tapi Tuan Nam hanya diam. Akhirnya pengacara
berpikir memberikan capnya, Tuan Nam menolaknya. Shin berdiri mendekatkan
kakeknya.
“Dengar
baik-baik...Karena demensiamu, hidup Kakek akan menjadi sia-sia. Kakek
memutuskan menyerahkan perusahaan pada
cucu Kakek dan pindah ke rumah perawatan. Itulah yang akan Kakek katakan pada
semua orang, benar, 'kan?” kata Shin
Akhirnya
pengacara memberikan cap untuk Tuan Nam Gun Ho. Shin pikir kalau hubungan
mereka berakhir sekarang jadi tidak mau mendengar kabar dari Kakek lagi. Tuan
Seo mengakusenang bisa melayani Ketua Nam jadi
Mulai sekarang akan melayani Dirut Nam. Pengacara membawa Tuan Nam
keluar.
“Apa kau
dihubungi Manajer Tim Ji? Sepertinya dia
sudah sepenuhnya mengkhianatimu. Jika dia tahu soal Ketua, pasti dia takkan mau
kembali padamu. Mulai sekarang, kau harus mengandalkanku, bukan Manajer Tim Ji. Aku akan berusaha yang
terbaik untuk memastikanmu menjadi Ketua.” Kata Tuan Seo. Shin hanya terdiam.
Shin
melihat kakeknya dibawa oleh mobil, Nyonya Nam merasa tak tega meminta agar
Ayahnya Jangan pergi dan akan mengurusnya. Tuan Nam tetap ingin pergi dan harus
pergi.
“Terus
aku dan Hee Dong bagaimana? Shin itu menakutkan. Aku merasa dia itu bisa
melukaiku.” Kata Nyonya Nam
“Ye Na...
Aku tak ada dendam terhadapmu... Jaga dirilah.” Kata Tuan Nam Ye Na pun meminta
agar Tuan Nam menjaga kesehatanya. Tuan Nam akhirnya pergi
“Ayahmu
dan pacarmu menghancurkan keluarga kami.
Apa kau senang sekarang? Apa ini seru?” kata Nyonya Nam sinis
“Kami
bukannya menghancurkan kalian.” Komentar Tuan Seo lalu menghampiri Hee Dong.
“Suruh
ibumu cepat-cepat tandatangani Surat Kuasa-nya. Aku sudah memberitahumu, 'kan?
Ahjussi ini tak sabaran.” Ucap Tuan Seo.
“Akan
kulakukan keinginanmu jadi tolong jangan begitu pada anakku.” Kata Nyonya Nam
memeluk Hee Dong yang ketakutan.
“Maaf
atas sikap ayahku ini.” Kata Ye Na, Nyonya Nam pun memilh agar masuk bersama anaknya.
“Apa yang
Ayah lakukan ini? Bukankah Kakek sudah cukup? Tapi sekarang, Apa Ayah
mengancam anak kecil juga?” kata Ye Na
marah
“Kau
bilang "Mengancam"? Ayah melakukan ini demi pacarmu.” Kata Tuan Seo
“Tidak.
Ayah malah menjerumuskan dia. Jangan ganggu dia selagi aku bersikap baik. Kalau
tidak, aku takkan diam saja.” Tegas Ye Na. Tuan Seo pun melangkah pergi.
Ye Na
menelp Tuan Ji kalau Kakek baru saja pergi. Tuan Ji ingin tahu keberadaan Shin.
Ye Na mengatakan kalau Shin tidak keluar
bahkan tidak melihat Kakek pergi. Tuan Ji mengucapkan Terima kasih sudah
memberitahunya. Ye Na pun berharap pada
Tuan Ji da meminta tolong agar Shin kembali seperti dulu
Tuan Ji
lebih dulu sampai di rumah sakit lebih dulu menyambut Tuan Nam. Tuan Nam tak
percaya kalau Tuan Ji datang, karena menelepon dan mengatakan akan
melakukannya. Tuan Ji meminta maaf pada Tuan Nam karena menurutnya kesalahan
dirinya karena tidak mampu menghentikan
Shin.
“Tidak....
Setidaknya kau sudah datang... Terima kasih.” Kata Tuan Nam. Tuan Ji mengajak
Tuan Nam segera masuk kamarnya.
Saat
masuk ruangan Shin dan So Bong sudah menunggu, Tuan Nam ingin memegang Robot
Shin, tapi Robot Shin ketakutan berjalan mundur. So Bong menyakinkan Robot
Shin, Robot Shin akhirnya berjalan mendekat
memegang tangan Tuan Nam.
Tuan Nam
menangis dan akhirnya Robot Shin memeluknya, So Bong dan Tuan Ji merasa sedih
melihat Tuan Nam dengan robot Shin.
Robot
Shin baru tahu kalau Manusia Nam Shin meminta
bantuan Seo Jong Gil dan itu Tak terduga sekali. Tuan Ji yakin kalau
Tuan Seo pasti akan memanipulasi dan menyingkirkan Shin begitu tujuannya
tercapai jadi harus menghentikannya sebelum Shin makin terjerumus.
“Apa ada
cara?” tanya Robot Shin seperti ragu.
“Aku punya
ide, tapi aku tidak bisa melakukannya
sendirian. Jadi Bantulah aku.” Ucap Tuan Ji
“Aku
tidak bisa. Manusia Nam Shin memberitahuku kalau aku bahkan tidak punya hak
menghilang. Aku hanyalah mesin, Mesin
yang bisa menyakiti orang. Aku saja hampir membunuh Kakek. Bahkan Aku hampir
membunuh Kang So Bong, orangku yang
paling kuhargai.” Kata Shin
“Pantas
kau ragu-ragu di depan Ketua. Shin memang sudah
melakukan hal yang mengerikan. Kurasa kau sudah mengalami trauma.”
Komentar Tuan Ji. Shin binggung seperti baru mengalami Trauma
“Apa aku
terluka? “ tanya Robot Shin. Tuan Ji pikir kalau ini bukan murni kesalahan
Shin.
“Aku tahu
kau akan terluka tapi aku mengabaikannya karena kupikir itu tak masalah karena
kau robot... Maaf... Aku seharusnya tidak
minta bantuanmu. Aku akan mencari cara entah bagaimana, jadi jangan
pernah ampuni Shin.” Kata Tuan Ji
“Sudah
aturannya membantu manusia. Jadi aku minta maaf tak bisa membantumu.” Kata
Robot Shin lalu pamit pergi.
“Kau bukan
sekedar mesin... Bagiku, kau seseorang yang bisa diandalkan sampai aku pun ingin bergantung padamu. Kau
memang mesin, tapi kau mesin khusus yang
punya perasaan. Jadi Abaikan perkataannya Shin. Kau itu orang yang cukup keren
jadi teruslah jalani hidupmu, Shin.” Kata Tuan Ji
“Terima
kasih, Hyung.” Kata Shin terlihat bisa sedikit tenang.
So Bong
ingin tahu apa yang dibicarakan dengan Robot Shin dan Tuan Ji. Robot Shin pikir
kalau bukan hal penting. So Bong mengeluh Robot Shin terlihat minder padahal
tak cocok minder.
“Kalau
seperti ini, sikap menawanmu jadi hilang. Katakan padaku sebelum aku berhenti menyukaimu.” Kata So Bong ingin tahu
pembicaraan keduanya.
“Manusia
Nam Shin bersekutu dengan Seo Jong Gil. Dia minta bantuanku, tapi aku menolak.”
Cerita Robot Shin. So Bong ingin tahu alasanya.
“Sudah
aturannya membantu manusia, tapi...”
kata Robot Shin yang langsung disela oleh So Bong
“Jadi kau
tidak bisa memutuskan itu aturan baik atau buruk? Jadi kapan kau akan
selesai memutuskannya? Apa kau hanya
membuat keputusan di depan anak kecil yang sekarat? Sejujurnya , menurutku
Kakek itu dan si Brengsek Nam Shin yang
jahat. “ tegas So Bong
“Tapi
jika kau membantu mereka, aku akan
membiarkanmu. Kenapa? Karena membantu orang itu perbuatan baik. Karena meskipun
aku tidak bisa, kau bisa melakukan hal
yang tepat. Itulah dirimu, dan aku suka aturan itu. Janganlah minder begitu.
Memangnya salah jadi robot? Kau Jangan sembunyi.” Kata So Bong
Ia pun
mencoba memberitahu seluruh rumah sakit bawah didepanya Robot Shin. Robot Shin
panik menghentikan So Bong agar tak melakukanya. So Bong mengaku tak masalah
karena akan menempel pada Robot Shin seperti lem. Robot Shin tersenyum bahagia.
Shin
pergi dengan mobilnya, saat itu Robot Shin dan So Bong melihat dari depan pintu
lalu Robot Shin pun bergegas masuk. Hee Dong mencari ponsel di atas rak.
Saat itu
Shin datang memarahin Hee Dong agar jangan bermain ponsel dan sudah
memperingatinya. Hee Dong lalu tertunduk meminta maaf dengan wajah ketakutan
dan tidak akan mengulanginya lagi.
“Hee
Dong, ini Hyung.... Kenapa kau tidak dengar kataku? Kau tak boleh
dekat-dekat ponsel, karena penyakit
jantungmu.” Ucap Shin dengan senyuman.
“Berarti
kau robot Hyung, bukan Hyung jahat...
Benar, 'kan?” kata Hee Dong. Robot Shin membenarkan. Saat itu Nyonya Nam datang
melihat sini langsung panik memeluk temanya.
“Kenapa
kau melakukan ini pada anak kecil? Sudah kubilang aku akan menyerahkan Surat
Kuasa-nya.” Ucap Nyonya Nam
“Ibu. Dia
bukan Hyung yang itu, Dia bukan Hyung yang jahat. Dia orang yang menyelamatkan
hidupku dan balas dendam pada Ahjussi yang menakutkan itu. Itu semua berkat
dia.” Kata Hee Dong
“Apa
maksudmu "Hyung yang ini" dan
"Hyung yang itu"? Kapan kau ganti bajumu?” ucap Nyonya Oh
binggung. Shin terus memberikan senyuman.
Shin
turun dari mobil, Tuan Seo menyambutnya dan memberitahu kalau mulai hari ini,
Shin pemilik PK Group jadi harus masuk ke ruangan Ketua. Tuan Ji datang
langsung mengatakan kalau tak bisa melakukanya. Shin menatap Tuan Ji terlihat sinis.
“Ini
terlalu cepat... Ada terlalu banyak orang yang melihat.Jadi Anda harus mengikuti
prosedur yang benar. Kau Jangan terburu-buru. Dan Mohon bersabarlah. Karena
itulah aku harus tetap berada di sisi
Dirut Nam.” Ucap Tuan Ji
“Ayo kita
turuti kata Manajer Tim Ji.” Kata Shin lalu meminta Tuan Seo agar menungggu
diruangan saja.
“Aku harus
bicara dengan Manajer Tim Ji.” Kata Shin, akhirnya Tuan Seo masuk lebih dulu.
Shin
menyindir Tuan Ji yang kembali datang padahalkemarin tak ingin kembali. Tuan JI
mengaku Karena perbuatan Shin jadi
mengurungkan niatnya. Shin ingin tahu alasan Tuan Ji kembali datang,
dengan memberitahu kalau sudah memasukkan Kakek ke rumah perawatan.
“Kau Lihat,
'kan? Setelah aku meninggalkanmu sendirian,
kau malah buat masalah. Jika kau ingin menimbulkan masalah, lakukanlah
kalau ada aku saja. Sampai kau hancur
atau aku lelah, maka aku tidak akan menyerah.”kata Tuan Ji. Shin hanya
mendengus kesal
“Tapi
mari kita jenguk Ketua. Aku akan menyeretmu ke sana walau kau menendangku dan
menjerit. Jadi ketahuilah itu.” Tegas Tuan Ji. Shin hanya menatapnya tanpa
berkata-kata.
Tuan Seo
menunggu didalam ruangan, Shin akhirnya datang. Ia langsung ingin tahu alasan
Tuan Ji kembai datang dan berpikir kalau memiliki yang direncanakan dan
menurutnya Tuan Ji biasanya bukan tipe orang yang plin plan.
“Kenapa?
Apa Kau takut dia menghalangi jalanmu? Kau 'kan ingin berpura-pura membantuku
dan menjatuhkanku sesudahnya. Apa Karena hal itu takkan terjadi, maka kau
takut?” kata Shin sinis
“Kau masih
mencurigaiku rupanya. Aku akan memihakmu sampai kau percaya padaku. Akan kuatur
pertemuan pemegang saham dan memberi
tahu mereka, bahkan ada pemimpin baru. Bawahan Ketua pasti akan langsung
mendukungmu. Apa kau ada rencana baru untuk
diajukan di pertemuan nanti?” ucap Tuan Ji berusaha menyakinkan.
“Kupikir-pikir
dulu.” Kata Shin sinis. Tuan Ji pun ingin tahu kabarnya lalu keluar ruangan.
Shin memikirkan tentang Rencana baru, lalu
mengingat yang dikatakan Tuan Nam pada Robot Shin “Kota abadi yang sepenuhnya
dikendalikan oleh AI... M City... Itulah impian terakhirku.”
Chang Joo
kaget mengetahui tenang M City. Shin merasa para anggota timnya merasa mustahil
dan menjelaskan kalau Ini inovasi yang jauh lebih baik dari M-Car dengan
menerapkannya menjadi sebuah kota. Ia menegaskan kalau M-City, di mana manusia
tidak mati.
“Siapkan
proposal untuk pertemuan pemegang
sahamnya.” Ucap Shin
“Kami
saja sudah kewalahan dengan peluncuran M-Car.
Sebuah kota itu proyek besar. Itu tidak realistis.” Komentar Hyun Jo
“Karena
itulah kau harus menyusun proposalnya berfokus pada gagasan itu.” Kata Shin
“Tolong
tunjukkan kami bagaimana tepatnya ide
Anda itu. Proyek M-Car 'kan bisa cepat selesai karena perencanaan Anda yang hampir sempurna.” Ucap Hyun Joo
binggung.
“Kalian
itu digaji untuk merealisasikan perencanaan. Kerja lemburlah kalau perlu.” Kata
Shin.
“Tapi
Anda menyuruh kami jangan lembur dan menyuruh kami menghabiskan akhir pekan bersama keluarga.” Kata Pegawai
lain.
“Biar
kuperjelas, Aku yang sekarang ini menginginkan kemampuan dan hasil. Jangan lupa
kalau waktu kalian itu adalah milik
perusahaan.” Tegas Shin sinis. Semua hanya bisa terdiam.
Semua
anggota makan siang bersama, Si pegawai wanita berpikir kalau Shin
berkepribadian ganda, karena berbeda sekali atau kepalanya terbentur,
menururtnya Perubahan kepribadian Shin itu ibarat naik roller coaster.
“Itulah
maksudku... Dia menyuruh kita jangan lembur, tapi sekarang, apa? "Waktu kalian adalah milik
perusahaan"? Bukankah ini sangat aneh? Mereka benar-benar berbeda dengan
wajah yang sama.” Kata Hyun Joo merasa ada yang aneh.
“Dia Kumat
lagi. Apa kau itu ahli teori konspirasi? Sudah Makanlah saja. Cepatlah makan,
setelah itu kita kerjakan proyek Immortal M-City ini.” Kata Chang Joo.
Hyun Joo
keluar dari toilet kaget melihat Shin yang datang. Robot Shin tersenyum
berkomentar mereka yang baru makan siang, padahal sudah menyuruh makan tepat
waktu. Hyun Joo seperti tahu kalau dugaanya memang benar.
So Bong
menunggu melihat Robot Shin yang datang langsung menanyakan hasilnya. Robot
Shin mengatakan sukses, dan melihat sudah lama menunggu lalu menyuapi So Bong makan.
Tuan Ji
menelp Pengacara Park, kalau ingin menemui soal diskusi mereka kemarin.
Pengacara Park bertanya apakah ini maksudnya perubahan kontrak. Tuan Ji
membenarkan meminta agar datang ke Yangpyeong jadi akan mengirimkan alamat
lengkapnya.
“Kau
sudah kembali... Manajer Tim Ji, aku sampai kaget. Kukira kau akan pergi begitu
tahu Dirut Nam bersekutu denganku.” Ucap Tuan Seo
“Kenapa
aku harus pergi padahal kau masih disini Karena kondisi Ketua, maka aku harus
tetap bersama Dirut Nam.” Tegas Tuan Ji
“Kau
sangat membingungkanku... Manajer Tim Ji. .. Aku beda denganmu... Tidak ada
yang bisa sepertiku... Kau harus mencurigai keluarga, teman, dan semua orang... Di dunia ini, orang yang
memihak diri kita adalah diri kita sendiri. Tapi...kau tidak begitu. Makanya
kenapa kau berpura-pura menjadi orang
jahat? Apa sebenarnya yang kau sembunyikan?” kata Tuan Seo
“Entahlah...
Aku juga penasaran... Apa yang kusembunyikan?” kata Tuan Ji lalu pamit pergi.
Tuan Seo merasa kalau Ini semakin menarik saja.
Shin
menemui David keluar dari ruangan Server, David kaget melihat Shin yang datang.
Shin heran David yang kaget dengan bertanya Ada masalah dengan server. David
heran Shin bisa tahu tempat Server robot Shin. Shin pikir mana mungkin tak
mengetahuinya.
“Perusahaan
ini 'kan akan menjadi milikku. Beritahu aku kalau ada masalah. Karena aku akan
membantu jika kau mengizinkanku.” Ucap Shin
“Walau
ini perusahaanmu., kau tidak boleh masuk ke sini.” Kata David
“Berarti
aku tinggal pinjam jarinya Kakek. Jika tidak, aku akan melakukan apa pun untuk
meledakkannya. Lalu Aku tinggal membangun gedung lain.” Ucap Shin
“Kau ini
sudah diluar kendali. Aku kasihan pada ibumu dan anak itu karena menderita
menghadapimu.” Komentar David. Shin pikir kalau itu wajar.
“Aku
mengenalnya selama 20 tahun. Akulah yang memotret fotomu buat ibumu. Begitulah
cara dia melihatmu tumbuh besar. Apa kau tahu kenapa ibumu membuat Robot
seperti itu? Pendeteksi kebohongan, Aturan yang kalau ada orang menangis, dia
harus memeluknya. Mode Bencana. Sistem tahan air. Bukankah itu tak asing olehmu?”
ucap David. Shin tak mengerti maksudnya.
“Kau tak
suka orang yang berbohong. Kau memeluk ibumu tiap kali dia menangis. Kau suka
berenang dengan ibumu Dan kau ingin menjadi seorang pemadam kebakaran. Itulah dirimu.
Dia sangat merindukanmu sampai dia memasang kemampuan itu pada anak itu. Jadi Jangan
meremehkan kasih sayang ibumu terhadapmu lagi. Ibumu memang menyayangi dia tapi
itu rasa sayang dia padamu.” Tegas David. Shin hanya bisa terdiam.
Tuan Seo
berada di mobil teringat kembali yang dikatakan Tuan Ji di telp “ Ya. Kau bisa
datang ke Yangpyeong Akan kukirim alamat lengkapnya.” Lalu bertanya pada Sek
Park keberadaan Rumah perawatan Ketua Nam. Sek Nam menjawab ada di Yangpyeong.
Tuan Seo meminta agar memutar balik.
Tuan Seo
mencoba mencari tahu ruangan Tuan Nam lalu melihat Tuan Ji ada diruangan. Tuan
Ji memarahi Tuan Seo, kalau ini ulahnya sendiri dan pantas menerima semua ini.
Ia mengingatkan tuan Nam yang sangat kejam. Tuan Seo terus mendengar dari depan
pingtu
“Kau Merebut
milik orang lai dan menghancurkan siapa pun yang merebut milik Anda. Apa Anda
tahu betapa memalukannya setiap kali Anda menamparku? Aku merasa seperti bukan
manusia tapi binatang hina.” Ungkap Tuan Ji
“Aku akan
hidup bahagia dengan Shin jadi Anda tinggallah di sini dengan tenang. Shin akan
segera datang jadi jangan pernah katakan padanya kalau aku mengatakan ini.” Kata
Tuan Ji
Tuan Seo
melihat Shin berjalan masuk lorong, lalu bergegas untuk bersembunyi. Shin
dengan gaya angkuhnya masuk ke dalam ruangan, saat itu So Bong menunggu didepan
pintu melihat Tuan Seo sudah pergi lalu bergegas masuk ke dalam ruangan.
“Apa Dia
sudah pergi?” tanya Tuan Seo. So Bong menganguk kalau Tuan Shin benar-benar
tertipu.
“Bagaimana
dia bisa tahu kau memancingnya kesini?” tanya Robot Shin polos
“Kau
mirip Shin yang asli hari ini. Nikmatilah selagi bisa. Karena ini saat terakhir.” Komentar So Bong
Saat itu
Pengacara Park datang, Robot Shin langsung mengubah wajahnya seperti Shin yang
sinis. Shin bertanya apakah datang untuk
merevisi kontrak. Tuan Ji pikir karena Tuan Nam ada didekat mereka jadi meminta
untuk bersabar.
“Bagaimana
Anda ingin merevisi kontraknya?” tanya Pengacara Park
“Itu merepotkan,
jadi bicaralah dengan.. Manajer Tim Ji.” Kata Shin lalu keluar dari ruangan.
Tuan Ji bisa tersenyum karena semua sesuai rencana.
Shin
berdiri di balkon mengingat yang dikatakan David “Jangan meremehkan kasih sayang
ibumu terhadapmu lagi. Ibumu memang menyayanginya, tapi rasa sayang itu rasa
sayang untukmu.” Lalu ia mendengar kembali suara ibunya pada ponsel.
David
melihat Nyonya Oh sedang berdandan, lalu memuji kalau jauh lebih cantik dari
hari ini. Nyonya Oh menyuruh David diam dan memperingatkan Jangan menghalanginya
dan keluar saja. David mengeluh kalau Nyonya Oh tidak tahu harus terima kasih pada
siapa. Nyonya Oh melonggo.
“Aku
tidak bilang apa-apa.” Kata David tak mau membahasnya.
“Shin
menelepon dan menyuruhku datang. Tapi Aku tidak tahu kenapa aku khawatir. Aku
gugup sekali.” ungkap Nyonya Oh
“Ini
memang tiba-tiba, tapi ini ada baiknya. Temuilah dia. Pasti dia ingin bicara.” Kata
David mendukungnya.
Tuan Seo
berdiri di podium, sebagai Direktur Eksekutif PK Group menyapa semua pemegang
saham yang sudah hadir. Nyonya Oh duduk bersama pemegang saham lainya, Tuan Ji,
Nyonya Nam dan Shin duduk diatas panggung.
“Hari ini
merupakan hari yang penting dimana PK Group akan mendapatkan pemimpin baru.
Tapi sangat disayangkan, Ketua Nam Gun Ho sakit demensia dan orang yang
akan menggantikannya adalah Dirut Nam
Shin.” Ucap Tuan Nam
“Dirut
Nam Shin mengerahkan semuanya untuk bisnis PK Group yang akan datang, bisnis
mobil otonom tanpa pengemudi. Dia berhasil meluncurkan M-Car dan MediCar dan juga
punya perencanaan besar yang bernama M-City.” Kata Tuan Seo
“Khususnya,
MediCar, yang menggabungkan fungsi medis dengan mobil tanpa pengemudi, yang
kini sangat digemari di dunia perindustrian.Hadirin sekalian, kita persilakan
Dirut Nam Shin, yang menyukseskan MediCar!”kata Tuan Seo
Tuan Ji
tiba-tiba berdiri menghentikanya, Shin terlihat marah yang dilakukan Shin. Tuan
Ji menegaskan Orang yang menyukseskan MediCar bukanlah Dirut Nam Shin Melainkan
Dirut Nam Shin yang lain. Semua kaget mendengar "Nam Shin yang lain".
Robot Shin datang masuk ruangan.
Semua
melonggo binggung, Nyonya Nam pun binggung karena keduanay sangat mirip. Robot
Shin dengan sangat percaya diri menyapa semua pemilik saham kalau ia yang merencanakan
dan meluncurkan MediCar.
“Akulah
robot AI, Nam Shin III.” Kata Robot Shin percaya diri, lalu saling menatap pada manusia Shin yang
terlihat sinis.
Bersambung
ke episode 33
Critanya kok makin membingungkan ya kak, menurutku gak adil buat manusia Shin..
BalasHapusSeru banget gk sabar untuk baca kelanjutan ceritanya
BalasHapus