PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Nam
bertanya “Apa mungkin kau pernah merasa kalau robot itu lebih baik daripada
versi manusianya?” Tuan Ji yang mendengarnya bergumam hati kalau Saat itu,
seharusnya tidak ragu menjawab.
Flash Back
Tuan Nam
memberikan pukulan pada Tuan Ji saat Shin membuat kesalahan. Ia menegaskan
kalau Shin tak bisa menahan amarahnya dan berkelahi lagi seperti hari ini atau
berjudi dan mengonsumsi narkoba seperti anak-anak brandal lainnya, bukan Shin
yang menanggungnya, tapi Ji Young Hoon.
“Dia cuma
marah saja... Aku tak apa, Shin.” Ucap Tuan Ji menenangkan Shin.
“Padahal
aku tahu.” Gumam Tuan Ji melihat Shin tak enak hati melihatnya.
Shin
marah melampiaskan amarahnya dengan menjatuhkan semua barang di kamar. Tuan Nam
bertanya apa yang dilakukan. Shin
menegaskan kalau mengancam Kakeknya sama seperti Tuan Nam mengancam mereka
berdua. Tuan Nam terlihat binggung.
“Jika
Young Hoon Hyung Melindungiku, kenapa Kakek menamparnya? Menamparnya artinya
juga menamparku. Kalau Kakek seenaknya pada Hyung, itu juga artinya Kakek
seenaknya padaku.” Tegas Shin, Tuan Nam heran melihat sikap Shin.
“Jangan
menampar Hyung lagi. Jangan macam-macam sama Young Hoon Hyung yang malang! Kalau
Kakek melakukannya lagi, aku bisa lebih parah dari ini. Apa Kakek mengerti?”
tegas Shin
“Padahal
aku tahu orang macam apa kau.” Gumam Tuan Ji bisa melihat Shin yang membela
dirinya.
Shin
memberikan kompresan berisi es agar tak membuatnya khawatir. Tuan Ji pikir Shin
juga harus melakukan karena Tangannya terluka gara-gara dirinya. Keduanya duduk
sambil mengobati luka masing-masing, lalu saling menatap dan tertawa. Tuan Ji
langsung meminta maaf pada Shin.
“Apa
mungkin kau pernah merasa kalau robot itu lebih baik daripada versi
manusianya?” tanya Tuan Nam. Tuan Ji pun bergumam kalau Inilah yang seharusnya
dijawab.
“Tidak.. Aku
tersinggung mendengar hal seperti itu. Jika aku saja tersinggung, apalagi
perasaan Shin. Jika Anda tidak mempercayai Shin, maka aku juga akan segera
berhenti.” Ucap Tuan Ji
“Aku
seharusnya memihak dirimu tanpa ragu.” Gumam Tuan Ji menyesal.
David
kaget ingin tahu siapa yang memberitahu apakah ketua, Robot Shin membenarkan
kalau Tuan Nam itu sudah tahu dari awal kalau dirinya ini robot. Shin pun
mendengar dari balik dinding pembicaraan keduanya.
“Kau
tidak harus boleh tahu yang sebenarnya. Kalau kau tahu, rasa sakit yang kau rasakan
pasti tak tertahankan.”gumam Tuan Ji
Tuan Ji
datang ke rumah sakit, petugas mengeluh karena sudah bilang berkali-kali nomor
itu tidak ada di sistem mereka. Tuan Ji merasa firasatnya nomor ini ada
kaitannya dengan rumah sakit ini.
“Walaupun
mereka bekerja di sini, kita tidak akan tahu apa-apa jika mereka mengubah
nomornya.” Ucap Petugas lainya.
“Apa ada
cara lain agar aku mengetahuinya?”kata Tuan Ji lalu memberikan kartu namanya.
Si pria kaget melihat Tuan Ji ternyata dari PK.
“Apa
mungkin ini ada kaitannya dengan insiden
itu?” kata si Petugas. Tuan Ji bertanya-tanya insiden apa maksudnya.
“Aku akan
membayar kalau Anda berikan informasinya.” Kata Tuan Ji
“Bahkan
direktur rumah sakit ini saja tak mau buka mulut soal insiden ini. Dia bahkan
menghentikan media untuk menguaknya. Pewaris generasi kedua dari PK Group meninggal
di sini 20 tahun silam. Bunuh diri...” ucap petugas. Tuan Ji kaget
mendengarnya.
Shin
dengan penuh amarah mengikuti Robot Shin yang sedang berkencan, bahkan melihat
senyuman Soo Bong pada kembaranya membuatnya sangat marah. Ia lalu menelp Tuan
Ji kalau butuh bantuan, lalu pergi menemui Shin yang sedang mengambil
tissue.
“Kau
kenapa kemari?” tanya Robot Shin. Shin mengatakan Young Hoon Hyung ingin
bertemu jadi meminta agar mengikutinya.
Robot
Shin mengikuti sampai parkiran lalu bertanya dimana Tuan Ji, Shin mengatakan
kalau sebentar lagi akan datang, saat Robot Shin memalingkan wajahnya tangan
Shin langsung meraih battery ditangan Robot Shin. Robot Shin ingin meraihnya
tapi matanya langsung tertutup karena tak ada daya.
Tuan Ji
akhirnya datang melihat Robot Shin sudah tergeletak di lantai, lalu keluar
dengan wajah marah bertanya apa yang dilakukan Shin. Shin dengan santai
menyuruh Tuan Ji agar Robot Shin taruh di mobil karena hanya ingin pergi
sebentar. Tuan Ji menahan Shin pergi.
“Kakek
tahu dari awal kalau dia itu robot.”kata Shin sinis.
“Tetap
saja kau tak boleh begini. Berikan itu
padaku.” Ucap Tuan Ji ingin meraih jam tangan. Tapi Shin sudah merusak dengan
menginjaknya.
“Apanya
yang tak boleh? Padahal Kakek tahu, tapi kenapa dia tidak melakukan apa-apa?
Itu karena bajingan ini lebih penting baginya. Kenapa aku harus diperlakukan
seperti itu? Aku akan menunjukkan Kakek mana yang nyata, mana yang palsu.”
Tegas Shin marah
“Aku
paham bagaimana perasaanmu, tapi ini tak ada gunanya. Turutilah perkataanku
ini.” Pinta Tuan Ji
“Jika kau
menghalangiku, berarti Hyung sama saja seperti Kakek. Jika kau tidak ingin aku
salah paham, maka bertindaklah seolah kau memihakku.” Balas Shin lalu berjalan
pergi.
Shin
akhirnya berganti peran dengan Robot Shin ikut menangis menonton film. So Bong
kaget melihat kalau Shin yang duduk disampingnya. Shin mengejek So Bong yang mengatakan kalau
tak akann pernah binggung ketika melihat mereka berdua.
So Bong
mencoba menelp Tuan Ji, tapi Tuan Ji hanya terdiam melihat Robot Shin hanya
bisa terdiam duduk di kursi belakang. Akhirnya So Bong pergi ke parkiran mencari Robot Shin dan tak
menemukanya, dengan wajah penuh amarah yakin kalau Shin itu puas setelah
menipunya.
“Padahal
dia itu sudah kesulitan melindungi
posisimu. Apa cuma ini yang bisa kau lakukan setelah kau bangun dari koma?”
kata So Bong marah
“Ya.
Betul... Aku tak suka dia meniruku, tapi ini lumayan seru juga. Haruskah aku
terus melakukannya?” ejek Shin
“Tiru
saja dia semaumu, Karena orang sepertimu
tidak akan pernah bisa sama seperti dia.” Balas So Bong
“Tutup
mulutmu. Aku ini nyata dan dia palsu. Jika kau terus memperlakukanku seperti itu,
maka aku akan menyingkirkannya.”ancam Shin
“Silakan...
Karena jika kau melakukannya, aku takkan diam saja, walau kau itu nyata atau
palsu. Jadi Camkan perkataanku ini.”tegas So Bong lalu berjalan pergi.
Akhirnya
So Bong mencoba menelp Robot Shin dengan wajah panik. Shin masuk mobil
mendengar suara ponsel lalu mengambil dari jaket Robot Shin. So Bong bertanya
dimana keberadaan Robot Shin. Shin berpura-prau jadi robot mengatakan ada di
mobilnya Ji Young Hoon.
“Aku
khawatir karena kau tiba-tiba menghilang. Kenapa kau tidak memberitahuku?” kata
So Bong
“Bukankah
manusia Nam Shin sudah memberitahumu?
Ada masalah sama Medi Car-nya.” Kata Shin. Tuan Ji tak tahan melihat kebohongan
Shin langsung mengambil ponselnya.
“Ya, ini
aku, Kang So Bong.. Kalau masalahnya sudah selesai, akan kuantar dia pulang,
jadi jangan khawatir.” Ucap Tuan Ji lalu menutup telpnya.
Tuan Ji
tak habis pikir dengan Shin yang bertingkah seperti anak kecil dan sudah
berlebihan. Shin pikir kalau itu bagus
karena dirinya adalah anak kecil, lalu Tuan Ji adalah orang dewasa jadi bisa
melakukan segalanya untuknya. Tuan Ji tak banyak berkata-kata memilih untuk
mengemudikan mobilnya.
Nyonya Oh
kaget mengetahui anaknya yang merusak battery milik Shin dan mengetahui kalau
selama ini Tuan Nam tahu keberadaan Robot Shin. Tuan Ji tak bisa berkata-kata
lagi. David datang membawakan obat untuk Nyonya Oh dan melihat Robot Shin hanya
tertunduk diam.
“Benarkah
itu? Apa Ketua Nam benar-benar tahu tentang dia?” ucap Nyonya Oh. David kaget
mendengarnya.
“Dia
bilang kau kenal Ketua Nam. Itu tak benar, 'kan?” kata Nyonya Oh. David ingin
menjelaskan tapi Nyonya Oh yakin kalau memang benar.
“Akan
kujelaskan semuanya... Dr. Oh, dengarkan aku...” kata David. Tapi Nyonya Oh tak
percaya kalau David tega padanya.
“Sejak
kapan ini bermula? Sulit kupercaya ternyata aku mempercayai penipu selama 20
tahun terakhir ini. Padahal cuma kau orang yang kupercaya dan kuandalkan, jadi
teganya kau padaku? Teganya kau pada kami?” ucap Nyonya Oh marah, Shin terlihat
senang melihat pertengkaran keduanya.
“Mari
keluar sebentar.” Kata Tuan Ji mengajak David berbicara di ruangan lain.
David
terlihat kebingungan, Tuan Ji mengaku sangat kaget jadi Nyonya Oh pasti sangat
kaget. Ia meminta agar David bisa mengerti serta meminta agar Ketua Nam tak
mengetahui kalau Shin sebenarnya sudah tahu tentang rencana kakeknya.
“Kau tak
perlu menyuruhku. Aku tidak menerima uang Ketua karena setuju dengan niatnya.”
Jelas David kebingungan.
Shin
berkomentar kalau sudah menduga hal ini karena Kakek adalah selangkah lebih
maju dari Ibunya, bahkan Tuan Nam menipu Ibu selama 10 tahun terakhir. Nyonya
Oh seperti tersingung tak ingin mendengar hal itu.
“Aku cuma
punya satu pertanyaan lagi. Mungkinkah... ada cara untuk menyingkirkan dia?”
kata Shin. Nyonya Oh kaget mendenagrnya.
“Kenapa
Ibu kaget sekali? Apa sungguh tidak ada cara menghancurkannya?” kata Shin
“Shin...
Berhenti mengganggu Ibu... Ibu akan mendengar candaanmu ini nanti saja.” Kata
Nyonya Oh
“Tapi aku
tak pernah merasa kita cukup dekat untuk saling bercanda. Jika tidak ada cara
menyingkirkannya, maka pasang dia dalam mode manual.Katanya kalau dipasang itu,
dia bisa sepenuhnya dikendalikan. Aku harus menunjukkan pada Kakek kalau dia
hanyalah robot yang mudah dikendalikan.” Kata Shin sinis
“Shin,
Ibu mohon!” kata Nyonya Oh, Shin melihat ibunya itu tak mau melakukanya.
“Padahal
kukira Ibu bersedia melakukan apa pun keinginanku. Kalau bagi Ibu, dia cuma
robot, maka bukankah itu tidak masalah? Apa jangan-jangan Ibu juga lebih menyukainya, sama seperti Kakek? Apakah kau
merasa terikat karena telah hidup bersama begitu lama?” sindir Shin. Tuan Ji
datang menghentikan ucapan Shin.
“Aku
sadar perilakumu begini, karena perbuatan
kami. Perbuatan kami untuk melindungimu akhirnya malah menyakitimu. Jika cara
itu akan menghiburmu, maka silakan lakukan. Tapi berjanjilah padaku satu hal. Jangan
menyakiti siapa pun. Paham?” ucap Tuan
Ji
“Baiklah.
Aku janji.” Kata Shin dengan senyuman bahagia. Nyonya Oh terlihat sedikit
khawatir.
So Bong
menatap Maibo, bertanya dimana Robot kakaknya karena tidak datang. Saat itu ponsel So Bong
berdering, wajah So Bong berseri melihat Robot Shin yang menelp lalu bertanya
keberadaanya, Kapan datang, Apa masih lama.
“Ya.
Sepertinya aku tak bisa datang hari
ini.” Ucap Robot Shin. So Bong pikir pun tak bisa berbuat apa-apa dengan wajah
sedih.
“Besok saja
kita ketemu di kantor” kata So Bong. Robot Shin menyetujuinya.
“Tapi
sebelum kau masuk ke rumah, menolehlah
ke belakang.” Ucap Robot Shin. So Bong binggung akhirnya menolehkan kepalanya.
Ia kaget
melihat ternyata Shin datang dan
langsung berlari memeluknya. Robot Shin mengakuk kalau Robot Maibo-nya menusuk
dadanya. So Bong meminta maaf ingin menyingkirnya, tapi Robot Shin pikir tak
masalah karena robot, jadi tidak sakit.
“Karena
inilah aku suka kalau kau itu robot.”ungkap So Bong tersenyum bahagia terus
memeluk Shi.n.
Robocop
dan In Tae mengeluh karena harus membersihkan Gym sendirian. Robot Shin akhirnya datang, keduanya senang
melihatnya tapi In tae berpikir kalau Shin karena menyuruh bersih-bersih jadi takkan
datang lagi.
“Padahal
'kan kau bilang kau tak punya tempat tujuan lagi. Tetaplah di sini bersama
kami, oke?” ucap Robocop lalu memegang tangan Shin.
Saat itu
tiba-tiba Robot Shin langsung memelintir tangan Robocop. So Bong kaget
melihatnya, Robocop pun mengeluh kesakitan. Semua yang ada diruangan binggung
sementara Shin msebelum sudah dipasang menu manual.
Flash back
“Jangan biarkan
siapa pun menyentuh jam tangan ini, termasuk kau juga.”ucap Shin lalu menyuruh
Robot Shin agar melepaskanya.
“Kau
sekarang jadi mainanku... Pergilah dan bertingkahlah seolah tidak ada yang
terjadi.” Ucap Shin memerintahkan Robot Shin
“Hei. Apa
kau itu mau memamerkan kekuatan non-manusiamu atau apa?” teriak Tuan Kang ikut
marah melihatnya.
Robot
Shin seperti tak sadarkan diri beberapa detik, lalu meminta maaf pada Robocop.
Robocop masih kesakitan merasa baik-baik saja. In Ta mengomel merasa tak ada
yang salah dengan mereka tapi malah berbuat kasar. Robot Shin kebingungan
dengan dirinya yang tak bisa mengendalikan kemampuanya.
So Bong
akhirnya menemui Robot Shin ingin tahu keadaanya. Robot Shin mengaku tiba-tiba
hilang kendali atas kekuatannya dan meminta maaf. So Bong pikir tak perlu mengkhawatirkanya
karena dua anak buah ayahnya itu memang sudah biasa dihajar. Shin menerima telp
lalu pamit pergi karena harus kerja besok,
“Apa Kau
bisa pulang sendirian? Haruskah aku menemanimu?” kata So Bong
“Tak
usah... Sampai ketemu di kantor besok.” Ucap Shin lalu bergegas pamit pergi.
Robot
Shin mengingat yang dikatakan Shin “Kau sekarang jadi mainanku.” Lalu mencoba
masuk pada sistem di jam tanganya tapi Akses ditolak. Lalu menceritakan pada
Tuan Ji kalau Hari ini pertama kalinya mengalami
mode manual.
“Tubuhku
tidak mau bergerak sesuai keinginanku.
Kau tahu tentang itu, 'kan?” kata Robot Shin
“Aku
minta maaf... Aku tahu sikapku pengecut, tapi aku tidak mencegah dia meskipun
aku tahu.” Kata Tuan Ji merasa bersalah.
“Aku
bukannya mau mengkritikmu. Aku hanya ingin tahu kenapa Nam Shin melakukan ini.”
Ucap Robot Shin
“Shin
sudah tahu kalau Ketua tahu tentang ini semua. “ kata Tuan Ji
“Jadi dia
marah pada Kakek, tapi melampiaskannya padaku. Bagaimana jika dia membuatku
melakukan hal yang bertentangan dengan aturanku? Bagaimana kalau nanti aku menyakiti
seseorang?” kata Robot Shin khawatir.
“Dia
sudah berjanji takkan melakukannya dan jika dia melanggar janjinya, aku akan
menghentikan mode manualnya. Aku yang akan bertanggung jawab soal itu, jadi jangan khawatir.” Kata Tuan Ji
yakin
“Aku
percaya padamu, tapi aku masih tak percaya dengan manusia Nam Shin. Apa sungguh
dia akan menepati janjinya?” ucap Robot
Shin ragu
Sementara
Shin melihat pembicaran keduanya dari Tab, Tuan Ji yakin kalau Shin akan
menepatinya karena percaya pada Shin. Ye Ne melihat sikap Shin ingin tahu
apakah ada gunanya melakukan ini semua. Shin negaskana Akan menunjukkan pada
mereka betapa berbahayanya robot itu.
“Tunggu
saja. Karena semua orang pasti akan sangat terkejut.” Ucap Shin geram
“Tapi dia
punya wajahmu. Jika dia kena masalah, kau juga yang akan terluka. Kau tak
perlu khawatir tentang orang lain dan tunjukkan
saja kemampuanmu pada Kakek.” Kata Ye Na khawatir.
“Apa kau
ini sekarang mau mengajariku?” sindir Shin.
“Ini
karena kau terobsesi dengannya. Aku
hanya ingin kau menjalani hidupmu
sendiri.” Kata Ye Na
Robot
Shin masuk ke sebuah ruangan, Tuan Nam memberitahu kalau Semua ini adalah
server milik Robot Shin jadi Kalau manusia,
maka ruangan ini akan menjadi
otaknya. Robot Shin ingin tahu alasan Tuan Nam menempatkan ruang servernya di
gedung perusahaan.
“Perusahaan
ini ibarat iblis kelaparan yang selalu lapar. Jika kau tidak kasih makan lebih
banyak daripada sebelumnya, maka dia akan melemah. Aku menganggapmu sebagai
makanan baru... yang bisa membuat iblis kelaparan ini bisa lama kenyang.”
Ungkap Tuan Nam
“Apakah
itu seperti produk AI di Silicon Valley?” tanya Robot Shin. Tuan Nam
membenarkan.
“Untuk
perusahaan terkemuka seperti kami, fokusnya adalah menggabungkan AI dengan
kehidupan manusia. Berkat Medi Car, yang kau rencanakan, impian samarku kini
menjadi lebih jelas.” Ungkap Tuan Nam bangga
“Apa menurut
Anda, AI seperti aku mampu melakukan pekerjaan seperti itu?” tanya Robot Shin.
“Itulah
yang kumaksud. Kota yang tidak bisa dihancurkan, yang sepenuhnya dikendalikan
oleh AI.... "M City." Itulah impian terakhirku. Dan hanya kau yang
bisa mewujudkan impian itu.” Ungkap Tuan Nam.
Shin pun
bisa mendengar ucapan kakeknya yang sangat percaya dengan Robot Shin. So Bong
sedang menunggu didepan lift melihat Robot Shin datang dari arah berbeda karena
tadi mengatakan sudah ada dekat tempat parkir.
“Aku tadi
naik tangga.” Ucap Robot Shin. So Bong pun mengajak Shin naik lift untuk sampai
ke atas.
Keduanya
akhirnya naik lift, So Bong mengaku kalau mareha hanya sehari tak bertemu tapi
entah kenapa merasa senang sekali melihat Robot Shin dan ingin tahu apa yang
dibicarakan dengan ketua Nam. Shin
menjawab kalau itu hanya soal pekerjaan dan Tuan Nam punya impian terakhir.
“Kenapa
dia tidak membicarakan itu dengan cucu kandungnya?” kata So Bong. Shin melihat
dari tabnya.
“Benar
juga, aku saja pasti lebih mempercayaimu daripada orang itu. Jadi Tiru saja dia
semaumu, Karena orang sepertimu tidak akan bisa menyamai dia.” Kata So Bong
sinis.
“Biar
kukasih kau pelajaran, Kang So Bong.” Kata Shin sinis dan mulai memainkan
seperti mainan anak-anak.
Robot
Shin kembali ke sistem manual, tiba-tiba langsung mencekik So Bong sampai So
Bong tak bisa bernafas. Robot Shin terus mencekiknya, So Bong mencoba
menyadakan Robot Shin.
Akhirnya
Robot Shin seperti tersadar lalu melepaskan tanganya, Pintu lift terbuka Sek
Park melihat So Bong jatuh lemas sambil memegang lehernya. Robot Shin pun
bergegas pergi dengan wajah kebingungan.
So Bong
mengejar Robot Shin ingin tahu apa yang terjadi karena kemarin juga seperti itu
dan Robot Shin mengaku tidak bisa mengendalikan kekuatannya, lalu melihat jam
tangan yang dipakai Robot Shin bukan seperti yang biasanya. Robot Shin menarik
tangannya.
“Kenapa
kau begitu! Aku mau lihat!” keluh So Bong. Robot Shin ketakutan meminta agar So
Bong menjauh.
“Jangan
mendekatiku... Kumohon.” Ucap Robot
Shin. So Bong yakin Pasti ada masalah.
“Apa
karena orang itu? Dia pasti macam-macam padamu kemarin, 'kan?” ucap So Bong
marah
“Jangan
tanya aku apa pun, dan jauhilah aku, agar aku tidak bisa melakukan apapun padamu.” Kata Robot Shin
lalu berjalan pergi.
Akhirnya
So Bong menemui Tuan Ji menceritakan kalau Robot Shin sudah menyerangnya. Tuan
Ji kaget mendengarnya, So Bong merasa
Shin seperti Sepertinya tidak mengenalinya, menurutnya ada terjadi masalah
kemari dan pasti itu bukan soal pekerjaan.
“Dia
sudah diganti ke mode manual.” Akui Tuan Ji. So Bong ingin tahu dengan siapa.
“Jangan
bilang orang itu yang melakukannya?”
ucap So Bong yakin kalau itu adalah Manusia Shin.
“Padahal
dia sudah janji tidak menyakiti siapa
pun... Maaf... Tapi Apa kau terluka?” kata Tuan Ji
“Apa itu
masalahnya di sini? Kau tahu seperti apa dia, Dan dia menyerang seseorang.
Bahkan Robot Shin saja panik sampai-sampai lari dariku! Di mana Nam Shin
bajingan itu? Dia sembunyi dimana setelah semua perbuatan dia ini?” ucap So
Bong marah
“Aku saja
yang menanganinya, Akan kupastikan ini tak
terulang lagi, jadi tenanglah.” Ucap Tuan Ji
“Kau
bilang "Tenang"? Apa kau sekarang
memihak padanya? Orang yang melindungi pelaku lebih parah daripada
pelakunya sendiri.” Kata So Bong kesal.
Shin
meminta maaf pada Tuan Ji mengaku kalau itu error dan bukan perintah darinya,
Tuan Ji merasa kalau tak masuk akal karena Shi yang mengaktifkannya. Shin
emngaku cuma mencoba menakut-nakuti So Bong dan Dan tak menyangka Robot Shin seagresif
itu.
“Ayo kita
bicara langsung... Nanti aku kesana.” Kata Tuan Ji merasa tak bisa membiarkan
begitu saja lalu menutup telpnya.
Nyonya Oh
hanya bisa diam melihat sikap anak kandunyanya, David bertanya apakah Nyonya Oh
percaya pada Shin kalau terjadi error. Nyonya Oh tetap diam. David tahu kalau
Nyonya Ohingin percaya pada anaknya tapi menurut ini dalam hal ini berbeda.
“Aku tahu
kau juga cemas, karena kau tidak tahu apa yang mungkin akan dilakukan anakmu
kepadanya.” Ucap David mencoba menyadarkan Nyonya Oh
“Keluar
kau sekarang.. Aku tidak tahan melihatmu” kata Nyonya Oh masih marah
“Baiklah.
Aku akan pergi... Karena aku tahu kau tak bisa memaafkanku. Tapi aku itu cuma
ingin memberimu dana membuat Nam Shin III. Uangku tak cukup,jadi aku cari
bantuan tapi aku baru tahu kalau Ketua
Nam-lah di balik ini semua.” Jelas David.
“Dia
mungkin melakukannya demi keuntungannya sendiri, tapi aku tidak. Aku menyukai
dia Dan aku suka ibunya, yang merupakan orang paling jenius yang kukenal. Aku
akan melindungi dia sampai akhir. Jika kau mau, aku juga akan melindungimu.”
Ungkap David.
Saat itu
David menerima telp dari So Bong
memberitahu kalau Robot Shin tidak ada bersamanya. So Bong mengaku
sangat khawatir pada Rbot Sin jadi meminta agar mencarinya. David berusaha agar
menbantu mencari Robot Shin.
Tuan Ji
akhirnya berhasil menemui Robot Shin mengatakan sudah dengar dari Kang So Bong
dan ingin tahu dari mana saja. Robot Shin tak banyak bicara menunjuk ke arah
ponsel. Tuan Ji membaca pesan “Aku butuh bantuan, Ji Young Hoon”
Ye Na
mengantar Shin ke sebuah tempat, lalu mengaku kalau ada urusan jadi meminta
Shin lebih dulu menemui Tuan Ji, Shin pun pergi membiarkan Ye Na mengurus
urusannya. Ye Na menelp Ketua Nam ingin tahu keberadannya. Shin akhirnya
menemui Tuan Ji di atap gedung.
“Kenapa
kau mau bertemu di sini? Apa Kau tak tahu kondisiku tidak sehat?” sindir Shin.
Tuan Ji hanya diam saat itu Robot Shin berjalan kearah Shin. Shin kaget karena
ternyata dijebak untuk bertemu kembaranya.
“Kupikir
kau takkan mau bertemu denganku, jadi
aku minta bantuannya Ji Young Hoon.” Ucap Robot Shin
“Hyung,
apa kau itu sekretarisnya?” ucap Shin marah.
Tuan Ji mengaku sudah dengar soal perbuatan Shin jadi perlu bicara
nanti. Shin memilih untuk pergi.
“Jangan
kabur.” Sindir Robot Shin. Shin tak terima mendengarnya.
“Yang
kabur itu harusnya kau. Karena kau itu palsu.” Ejek Shin
“Aku juga
nyata dan Aku sama nyatanya denganmu. Jadi apa itu juga dirimu yang sebenarnya
saat mencekik Kang So Bong?” kata Robot Shin
“Bagaimana
rasanya itu? Apa hatimu sakit Atau apa kau ingin mati? Tapi bagaimana, Padahal
ini baru permulaan... Mulai sekarang, banyak yang akan kau lakukan sebagai
budakku.” Ungkap Shin sinis.
So Bong
mencari-cari sosok Shin dan melihat mobil yang terparkir.
“Selesaikanlah
permasalahan manusiadi antara sesama manusia. Tak usah melibatkanku. Kau itu
marah karena kakekmu. Jadi kenapa kau tidak bertarungnya dengannya, bukannya
malah bertindak pengecut memanfaatkanku untuk menyerang orang lain?” kata Robot
Shin
“Karena bermain-main
sama kau jauh lebih seru daripada bertarung sama kakek tua itu. Karena balas
dendam sesungguhnya adalah melukai apa yang paling mereka hargai.” Ucap Shin
“Apa kau
takut padaku?” ucap Robot Shin, Shin kaget mendengarnya.
“Kau
mencoba menjatuhkanku karena kau takut padaku. Aku tidak menganggapmu sebagai
pesaing dan juga tidak ada niat merampas milikmu. Rumah, keluarga, dan
perusahaan semuanya milikmu, jadi jangan khawatir.” Tegas Robot Shin
Shin tak
percaya kalau Robot Shin itu Beraninya lancang padanya dengan menegaksan kalau
Robot Shin tetap saja sebuah mesin dan hanyalah bonekanya menurutnya Jika menyuruh
membunuh Kang So Bong, maka harus melakukannya.
“Aku tidak
ingin menyakiti Kang So Bong. Aku tak boleh melukai orang lain dalam hal ini. Apa
yang harus aku lakukan untuk membebaskan diri darimu? Apa sebenarnya
keinginanmu?” ucap Robot Shin
“Menghilanglah.
Apa Kau tahu betapa mengerikannya melihat
wajahku sendiri dengan mataku sendiri? Jadi Menghilanglah. ..
Menghilanglah dari hadapanku!” kata Shin.
Robot
Shin akhirnya berjalan ke tepi gedung, Shin panik mengumpat kalau Robot Shin
gila dan menyuruhnya segera mundur.
Robot Shin menegaskan lebih baik menghilang daripada menyakiti manusia.
Bersambung
ke episode 30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar