PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 25 Agustus 2016

Sinopsis Jealousy Incarnate Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS
Digambarkan beberapa tokoh kartun yang bisa mengendalikan cuaca dari atas bumi, dengan menekan tombol maka akan membuat turun hujan, petir, berawan atau teriknya matahari. Tiba-tiba sebuah meteor seperti menghantam pesawat UFO yang dinaiki oleh kartun tersebut dan akhirnya membuat pesawat UFO mereka jatuh ke dalam bumi.
Cuaca pun berubah sedemikian cepatnya, sampai akhirnya pesawat UFO masuk ke lubang perapian dan terlihat dilayar ada seorang wanita yang sedang memberikan ramalan cuaca di TV.
Belakangan ini cuaca sangat panas. Saya yakin pemirsa mengharapkan cuaca lebih dingin karena musim panas baru saja usai, tapi kelihatannya musim panas belum ingin mengucapkan selamat tinggal.” 

Wanita bernama Pyo Na Ri dengan percaya diri sebagai pembawa berita ramalan cuaca terlihat berdiri didepan layar hijau dan terlihat dilayar TV seperti memperlihatkan peta pasifik.
Temperatur tinggi berasal dari Pasifik Utara, jadi kami memperkirakan cuaca panas masih akan berlanjut. Seluruh penjuru negeri mengalami temperatur yang lebih panas dibanding tahun lalu. Temperaturnya akan kembali naik besok.
PD memberitahu waktunya 60 detik lagi, Na Ri memberitahu besok Seoul akan mencapai suhu 30 derajat, Gwangju akan mencapai 32 derajat maka akan sangat panas. PD dibagian atas meminta Pertahankan dada Na Ri di luar wilayah Seoul. Baju Na Ri terlihat diberi penjepit kertas dibagian belakang agar tak terlihat kebesaran. PD kembali meminta bokong Na Ri di sekitar Laut Timur.

Temperatur akan turun sampai 18 derajat, jadi kenakan pakaian hangat.” Ucap Na Ri memberikan perkiraan suhu, Di ruangan control Choi Dong Gi terus meminta agar Na Ri bisa membusungkan dadanya lagi.
Na Ri mengikuti perintahnya. Dong Gi meminta bagian bokong ditonjolkan, Na Ri pun sedikit membungkuk agar bisa memperlihatkan bokongnya. Setelah itu Dong Gi pun meminta agar Pembaca berita, bersiap dan memberitau Na Ri kalau hanya memiliki waktu 60 detik, lalu dalam hitungan lima Na Ri selesai memberikan laporan perkiraan cuaca.
Kamera pindah ke studio, Pembaca berita pun menyelesaikan acara berita hari ini, Na Ri mengikuti ucapan si pembaca berita walaupun sudah tak disorot kamera lagi. Lampu pun menyala dengan terang semua berteriak mengucapkan terimakasih karena sudah menyelesaikan siaran. 


Beberapa orang naik ke atas panggung studio, memuji si pembaca berita wanita yang terlihat cantik. Dong Gi memberikan terimakasih pada Hye Won dan memujinya sangat sempurna. Na Ri dengan ramah mengucapkan terimakasih juga pada semua kru. Seorang pegawai memanggil Na Ri meminta untuk mengembalikan pakaian pada pembaca berita pukul enam dan tujuh. Na Ri mengerti mengerjakan tugasnya.
Seorang make up artis mengomel pada pembaca acara untuk banyak minum  karena ingin tampil baik membuatnya jadi kerja lembur. Seorang kru menarik kameramen, meminta  untuk melakukan sesuatu agar bisa menyamarkan pori-porinya, karena mendengar penonton mengubah saluran.
Keduanya memanggil salah satu kru lainnya, membahas kalau pori-pori si pembaca berita terlihat sangat besar dan bertanya bagaimana cara mereka bisa memperbaikinya. Si pria mengeluarkan ponselnya berpikir bisa melakukan hal itu karena tim drama menggunakannya, karena dengan mengunakan benda itu dimeja maka wajah para aktris akan tampak seperti disinari cahaya bulan.

Dua kru lain mengeluh kalau tak perlu bercanda karena memangnya ada cara menyembunyikannya di atas meja dengan mengunakan benda yang mengeluarkan cahaya terang. Na Ri ikut nimbrung menyarankan untuk  menggunakan bunga yaitu bisa meletakkan vas berisi bunga di sana untuk menyembunyikannya.
Apa aku perlu menyiapkan vas bunga... hanya untuk menyembunyikan pori-pori wajah mereka?” kata kru bagian peralatan. Na Ri mengatakan akan melakukanya.
Siapa yang meletakkan bunga di meja pembaca berita? Ini bukan acara talk show. Astaga...” keluh kru lain pada saran Na Ri. Tapi menurutnya bukan ide yang buruk, semua pun akhirnya bubar. 

Na Ri melihat pembaca berita akan turun panggung dan memberikan sandalnya, Si pembaca acara meminta agar tak meletakkannya di ruang peralatan seperti terakhir kali. Na Ri mengerti dengan melangkahi kabel membawa barang-barang ditanganya, Kameramen memarahi Na Ri yang menginjak kabel, Na Ri langsung meminta maaf.
Dong Gi pun turun dari ruang control dibagian atas mengucapkan terimakasih dan mengajak untuk mereview siaran hari ini selama sepuluh menit dan bertanya siapa yang akan membelikan kopi, Na Ri langsung menunjuk tangan akan membelikan kopi. Dong Gi pun memberikan kartu kredit dimulut Na Ri karena tanganya sudah penuh. Saat Na Ri keluar ruangan studio, beberapa wanita yang terlihat berkumpul menatap sinis. 

Bangkok
Pria dengan gaya necis naik  tuktuk, dia adalah Lee Hwa Shin berkeliling ke restoran dan tempat tempat wisata melaporkan berita dengan mic dari segala sudut kota Bangkok.
2016 SBC... Koresponden. Ucap Hwa Shin dengan gayanya didepan kamera. Lalu merasa kalau bertanya apakah dirinya terlihat kasar.
Sebuah tongsis dinaikan, Ia membuat laporan dari ponselnya di sebuah pagoda. Di malam hari, Hwa Shin memberikan laporan dari atas perahu SBC sudah seperti teman, keluarga kalian. Siapa pun dapat mengajukan lamaran ke SBC.
Dan diatap sebuah gedung, dengan tongsisnya. Hwa Shin dengan bahagia berkata Perekrutan Terbuka SBC 2016! Kalian juga bisa menjadi bintang! Menurutnya rekamanya itu sudah cukup bagus, dengan melihat cahaya malam di bangkok merasa Latarnya bagus dan seharusnya melakukannya di sini.

Hwa Shin turun masuk ke dalam club, lalu memesan segelas wine, sambil menunggu pesanan menyapa seorang pria yang berdiri dengannya, berkomentar pakaiannya dan gadisnya sangat seksi, dengan bahasa Thailand terlihta sangat fasih.
Kenapa kau tidak membiarkanku memiliki mereka?” ucap Hwa Shim, si pria terlihat kesal sempat sedikit mengumpat.
Gadis cantik sepertinya pasaran tapi kemeja itu adalah edisi terbatas tahun lalu.” Ucap Hwa Shin, si wanita langsung menamparnya.
Berapa yang kau mau?” kata Hwa Shin, Si pria tak terima dianggap wanita itu pasaran
Kemeja ini terlihat lebih baik jika dadamu membentuk huruf "M". Bagaimana pakaian terlihat bergantung bentuk badan penggunanya. Jika kau tidak memiliki dada yang bidang, kau tidak layak memakai pakaian itu. Terutama jika berwarna putih.” Ucap Hwa Shin, Si pria tak bisa terima langsung mencengkram baju Hwa  Shin
Aku akan membayar tiga kali lipat seharga kau membelinya. Kemejamu Sudah terlihat usang.” Balas Hwa Shin seperti tak mau kalah

Si pria tak terima akan dibayar tiga kali lipat, Hwa Shin pikir si pria marah karena  tidak memberi penawaran lebih, lalu bertanya apakah wanita itu mengencani pria miskin. Si pria akhirnya memukul Hwa Shin, tapi Hwa Shin terlihat masih berdiri dengan tegak. Si Pria mengumpat Hwa Shin itu psiko lalu mengajak si wanita keluar.
Hwa Shin hanya memegang wajahnya terlihat tak luka, lalu menyarankan si wanita agar tak mengencani pria miskin. Karena seharusnya mengencani pria kaya. Seorang pria bule didekatnya menepuk pundak Hwa Shin memuji kalau pakaianya sungguh luar biasa. Hwa Shin membalasnya dengan ucapan terimakasih mengunakan bahasa Thailand. 

Na Ri seperti baru selesai dari perkerjaanya melepaskan earphone dan juga penjepit kerta yang menempel dibajunya. Perlahan melihat studio berita yang kosong, lalu meliha sekeliling tak ada orang. Akhirnya Na Ri duduk diatas panggung studio berita,
Terlihat Hwa Shin yang juga duduk disampingnya membawakan berita bersama-sama, Na Ri pun mengucapkan “Terima kasih sudah menyaksikan. Selamat malam.” Seperti pembaca berita menutup acaranya. Tiba-tiba terdengar suara dari atas “Itu bukan kursimu.”. Na Ri tersadar dari lamunannya dan langsung turun dari atas panggung studio.
Diruang kontrol, Dong Gi sedang meminta persetujuan Direktur untuk menyetujui permintaan untuk syuting di Thailand. Direktur mengatakn hanya ingin membahas soal rating,  bukan permintaan seperti ini. Dong Gi meminta agar menyetujuinya. Direktur pun melihat berkas yang dibawakan Dong Gi dengan kacamata bacanya.
Bagaimana bisa video klip seperti itu menghabiskan banyak dana? Sebenarnya Untuk apa saja ini? Biaya Make-up, kostum. Berapa banyak tiket pesawat yang dibeli? Apa kau membawa kameramen dan pengarah lampu juga? Lebih baik Sewa saja helikopter.” Kata Direktur mengomel, Na Ri mendengarkan dari belakang pintu.
Aku juga ingin seperti itu” kata Dong Gi, Direktur menyuruh untuk mengunakan saja staf yang sudah ada di Bangkok.
Mereka terlalu konservatif, bahkan Pekerjaan mereka sangat kaku.” Keluh Dong Gi
Itulah yang harus dibereskan oleh PD sepertimu.” Kata Direktur mengomel lalu melihat Na Ri yang sudah berdiri didepan pintu.
Tidak ada segmen ramalan cuaca di akhir pekan.” Kata Direktur, Na Ri mengetahuinya lalu mengatakan kalau ia bisa melakukanya.
Direktur langsung menolaknya, lalu mengeluh kembali melihat proposal  biaya stylist dan make-up begitu mahal. Na Ri mengatakan akan melakukannya, setengah harga saja. Dong Gi melotot marah, Direktur  pikir membenarkan karena Saat  tes wawancara, Na Ri mengatakan bisa merias wajah, ketika  gagal menjadi pembaca berita utama.
Tidak bisakah mengatakan, "Saat kau akhirnya menjadi penyiar ramalan cuaca"?” ucap Na Ri sedih
Ya. Saat kau menjadi penyiar ramalan cuaca Baiklah. Soal make-up teratasi... maka Untuk stylist, dibanding Kim Mi Hee,.  lebih baik Pyo Na Ri. kau juga bisa menatanya, kan?” kata Direktur dan melihat bagian produksi.
Na Ri menunjuk dirinya kembali, Direktur bertanya Na Ri yang  tidak ada kegiatan setelah merias,  Na Ri mengangguk dan akhirnya Direktur memberikan tugas pada Na Ri. Dong Gi tak percaya kalau mereka  mempersiapkan syuting hanya berdua. Na Ri mengatakan akan mengerjakan semuanya dan bertanya berapa akan dibayar. Dong Gi menjerit kesal. 


Na Ri mengambil uang di ATM setelah menerima bayaran, seorang wanita dengan pakaian sexy berdiri menunggunya dengan sinis mengajak Na Ri untuk mengikutinya. Na Ri melihat semua teman-temanya dengan pakaian sedikit terbuka ternyata masih ada di kantor.
Hey. Kau akan terus hidup seperti itu? Masing-masing kita digaji 1 juta won perbulan. Kami tahu kau harus membayar sewa,  biaya sekolah adikmu dan tidak memiliki cukup uang tersisa untuk makan dan pakaian, tapi kau harus hasilkan uang dari tempat lain. Ambil shift malam di minimarket setelah siaran, atau semacamnya. Jika kau menghasilkan uang tanpa diketahui orang lain, maka kami tidak akan memperlakukanmu seperti ini.” kata si wanita terlihat sangat kesal, Na Ri hanya diam saja.
Bagaimana bisa penyiar ramalan cuaca di stasiun TV... berkerja loncat kesana kemari untuk mengerjakan berbagai tugas aneh?” ucap si wanita berpakaian biru sangat dongkol.
Benar.... Aku akan menghasilkan sebanyak mungkin uang sebisaku... dari stasiun TV sialan ini. Mungkin sekedar perubahan kecil yang kudapatkan,  tapi nanti, aku akan menghasilkan banyak uang dari sini ketika sudah berhasil. Itulah alasanku melakukannya. Apa yang salah dari itu?” kata Na Ri

Si wanita meminta agar Na Ri  Bersikaplah selayaknya pembaca berita demi kebaikan mereka bersama, yaitu Bersikaplah terhormat. Si wanita baju biru memberitahu mereka  penyiar ramalan cuaca jadi Tanamkan itu di dalam kepalanya. Na Ri pikir  Kenyataannya tidak seperti itu. Semua terlihat marah mendengar perkataan Na Ri.
Kita bukan pembaca berita utama.” Ucap Na Ri
Hey... Apakah itu sebabnya saat Choi Dong Gi... menyuruhmu menggerakkan dada dan pantatmu dan berkata, "dadamu ke Seoul, pantatmu ke Laut Timur," Lalu kau berkata, "Baik, Pak," "Tentu, Pak"... dan menuruti semua kata-katanya?” teriak si wanita biru.
Bagaimana bisa kau menempatkan pantatmu di tengah Laut Timur? Dada di Gyeongbuk. Apa Kau pikir kau roket? Bukankah seharusnya fokus di wilayah Seoul saja? Tolong berdiri dengan tegak... dari kepala sampai kaki selayaknya pembaca berita. Aku mohon padamu.” Ucap si wanita baju merah
Jika kita bersikap selayaknya pembaca berita, apakah orang-orang juga akan memperlakukan kita demikian? Kenapa kalian jahat sekali padaku? Hidup kita sudah sulit. Jujur saja, kita hanya penyiar ramalan cuaca yang digaji 70.000 won setiap berita.” Kata Na Ri berusaha menyadarkan semuanya. Akhirnya semuanya pun hanya bisa diam dan terlihat lesu. 


Tim pembawa ramalan berita tak sengaja bertemu dengan tim lainya yang sedang lewat. Mata Na Ri tertuju pada dua orang wanita yang berdiri didepanya.
Flash Back
Na Ri berjejer dengan empat calon pembaca berita. Direktur mengucapkan terimakasih karena sudah menunggu dan akan  mengumumkan hasilnya, walaupun keempat itu  sama-sama layak menjadi pembaca berita SBC tapi tetap harus memilih.
Penyiar baru dipilih setelah melalui... tes intensif selama tiga bulan dan hasil evaluasi dari seluruh departemen. Setelah dua kali tes kamera dan wawancara, evaluasi selama empat hari di asrama... dan wawancara akhir hari ini, kami sudah mendapatkan hasilnya.” Kata Bang Ja Young yang terlihat muda memperlihatkan amplop ditanganya.
Dua dari kalian akan menjadi pembaca berita di SBC... sedangkan dua lainnya yang gagal, jika memang mau, bisa menjadi penyiar ramalan cuaca sebagai tenaga kontrak. Penyiar ramalan cuaca akan ikut di ruang syuting berita dan hanya akan melaporkan ramalan cuaca.” Jelas Kye Sung Sook, seorang wanita sedikit terlihat tua.
Direktur meminta mereka segera mulai mengumumkan saja, Ja Young memanggil nama Hong Hye Won dan Geum Soo Jung lalu memberikan selamat. Keduanya tersenyum bahagia. Sung Sook bertanya pada Hong Ji Min dan Pyo Na Ri, apakah akan menerima posisi sebagai penyiar ramalan cuaca.
Apa kalian pikir aku menempuh pendidikan pasca sarjana selama dua tahun dan menjalani tes yang berat selama tiga bulan hanya untuk menjadi penyiar ramalan cuaca? Lebih Lupakan.” Ucap Ji Min keluar dari ruangan sambil menangis.
Nona Pyo Na Ri, kau bisa pergi juga.” Kata Sung Sook menawarkan pilihan. Na Ri hanya diam. Sung Sook bertanya apakah Na Ri tak akan ikut keluar dari ruangan. Na Ri hanya diam melihat dua temanya yang bisa diterima sebagai pembaca berita.
Seberapa rendah nilaiku dibanding yang lain?” tanya Na Ri,
Kau sebaiknya pergi. Jika tidak,  kau hanya akan mendapatkan kesulitan di masa depan.” Ucap Sung Sook, Direktur akhirnya menyudahi pengumuman, dan Na Ri terlihat diam dengan wajah sedih. 


Na Ri memegang ID Card SBC yang terlihat menyedihkan karena memilih jadi pembaca ramalan cuaca saja, semua penyiar ramalan cuara memberikan hormat pada Ja Young. Soo Jung berbisik pada Ja Young kalau Na Ri menggunakan bantalan pantat. Ja Young melihat bagian bokong Na Ri yang menonjol seperti tak percaya juniornya menggunakan benda seperti itu.
Akhirnya Na Ri sampai ditempat loker, melepaskan celananya dengan bantalan bokong agar terlihat menonjol didepan kamera. Lalu menghela nafas panjang setelah membukanya seperti penyiksaannya sudah usai. Na Ri pun membuka bajunya yang dipakainya. 

[Akademi Hyper]
Beberapa pelajar keluar dari tempat les beramai-ramai, seorang pelajar pria juga keluar dari ruangan. Di bagian depan, seorang pria memanggil dengan nama Pyo Chi Yeol. Chi Yeol tetap saja berjalan keluar, si pria berteriak memanggilnya sambil melempar kepalanya dengan makanan menuduhnya sebagai pencuri.Chi Yeol akhirnya membalikan badanya dengan semua murid melihat kearahnya.
“Hei... Bukankah sudah kubilang padamu untuk tidak masuk kelas sebelum menyelesaikan pembayaran? Kau mencuri pelajaran mereka. Apa kau seorang maling? Apa Kau tahu berapa mereka membayar untuk kelasnya?” teriak si pria, Chi Yeol dengan berani mendekati pria yang memarahinya.
Ada banyak kursi kosong di sana, mak Kau juga tidak akan rugi apa-apa. Mereka akan terus kosong begitu jadi Kau bisa saja menganggap aku tidak ada di sana. lalu Kau menyebutku pencuri.” Ucap Chi Yeol lalu membuka semua bajunya. Si pria binggung apa yang dilakukan Chi Yeol padanya.

Jika aku mencuri sesuatu darimu, maka geledah aku.” Kata Chi Yeol, Na Ri datang melihat dari pintu beberapa orang terkejut melihat Chi Yeol yan membuka baju didepan semua orang yang melihatnya.
Aku akan melepas semua pakaianku dan menunjukkan padamu. Cari di sekujur tubuhku... dan ambil kembali yang sudah kucuri darimu!” teriak Chi Yeol menurukan celananya juga.
Semua murid menjerit, Na Ri akhirnya berteriak memanggil Chi Yeol, berkomentar tak percaya kalau adiknya itu bukan seorang exhibisionis. Ia tak habis pikir adiknya bisa melepas semua pakaian di depan gadis-gadis  dan mengodanya kalau sampai nanti mereka jatuh cinta pada adiknya dan menyuruh memakianya lagi.
Chi Yeol pun menarik celananya kembali memakainya, Na Ri meminta maaf pada pria karena datang terlambat dan memberikan uang bayaran untuk adiknya. Chi Yeol masih sibuk mengunakan kemejanya. 


Chi Yeol berjalan lebih dulu didepan dengan wajah cemberut, Na Ri berjalan di belakangnya merasa lebih baik setelah membayarnya. Seperti menyelesaikan Pekerjaan rumah. Chi Yeol hanya diam saja, Na Ri bertanya apakah adiknya itu marah.
Stasiun TV terlihat memiliki banyak uang, tapi mereka tidak membayarku dengan layak. Maafkan aku karena tidak memiliki pekerjaan tetap  dan penghasilan besar.” Kata Na Ri
Jangan bicara begitu. Lakukan saja yang terbaik di perusahaanmu.” Ucap Chi Yeol
Na Ri memeluk adiknya, Chi Yeon mencium bau alkohol dari mulut kakaknya. Na Ri langsung memberikan ciuman di pipi penuh rasa kasih sayang, Chi Yeol mengeluh kalau bukan anak Na Ri jadi tak perlu menciumnya.  Na Ri merasa Secara tidak langsung Chi Yeol itu anaknya karena mengerjakan segala hal seperti seorang Ibu, kecuali menyusui. Chi Yeon mengeluh itu  memalukan dibahas.

Aku akan membawamu saat aku menikah nanti. Sekarang Aku berhak minum karena sudah menyelesaikan PR-ku. Kenapa kau mengomeliku soal bau alkohol?” kata Na Ri bersandar di pagar lalu melihat langit yang sangat  Bagus sekali.
“Apa kau tahu, Seberapa jauh Bangkok dari sini?” tanya Na Ri
“Waktu perjalanan membutuhkan sekitar enam jam.” Kata Chi Yeol, Na RI pikir tidak terlalu jauh.
Pantas saja kau juara satu di sekolahmu. Kau tahu segalanya. Saat dia meninggalkanku tiga tahun lalu, maka aku menyemangati diriku sendiri bahwa suatu saat akan ke Bangkok dan membuatnya jatuh cinta padaku.” Ucap Na Ri, Chi Yeol menatapnya.
“Dalam pikiran ku "Bisakah kau tetap bersamaku?" Aku berencana melepas semua pakaianku seperti yang kau lakukan tadi. Tapi aku tidak punya kesempatan. Waktu berlalu,  tapi aku masih belum bisa melakukannya.” Kata Na Ri lalu mengajak adiknya segera pulang. 


Chi Yeol keluar rumah melihat kakaknya yang tidur diluar terlihat sangat menyenyak padahal sudah menyuruhnya untuk tidur didalam. Ia mencoba membangunkan, tapi Na Ri terlihat sangat lelap.
jangan melepas pakaianmu sebelum si pria yang melakukanya, karena Lelaki yang harus melakukannya.” Ucap Chi Yeol lalu mengendong kakaknya masuk ke dalam rumah.
Bulan terlihat sangat bulat bersinar dan tulisan Rak restoran Pasta pun terlihat mati didepan rumah Na Ri. 

Bulan juga bersinar terang di thailand, Hwa Shin sibuk memasukan kopernya ke dalam mobil. Pagi hari di pinggir sungai tepatnya di sebuah taman, ada beberapa wanita yang berlatih tari khas Thailand. Hwa Shin berdiri dijembatan mencoba untuk mengikutinya lalu kembali melakukan jogging berkeliling taman.
Banyak kendaran lalu lalang di jalan bangkok pagi hari, penjual makanan pun berderet rapih disepanjang jalan pertokoan. Shi Hwan membeli makanan untuk sarapan dan memakanya sambil berjalan. Ponselnya berdering, terdengar seorang pria bertanya apakah ingin minum kopi. Hwa Shin mengumpat temanya itu ingin mati, lalu menanyakan keberadaan dan tak percaya kalau ada di Bangkok juga. 

Pria terlihat seperti seorang Eksekutif muda keluar dari rumah dengan sekertaris yang membuka pintu mobilnya. Ko Jung Won mengajak mereka untuk segera ke bandara. Sekertarisnya binggung karena Jung Won baru saja kembali dari Italia kemarin setelah dua tahun di sana.Jung Won mengatakan ingin minum kopi.
Kami akan mengambil kelas ekonomi jika tidak ada yang lain.” Ucap Jung Won sampai dibandara, pegawai mengatakan  Hanya tersisa kelas ekonomi.
Anda harus rapat dengan direksi petang nanti.” Kata sekertarisnya.
Begitukah? Kalau begitu undang mereka minum kopi bersama.” Ucap Jung Won santai, Sekertaris  kaget kalau harus pergi ke Di Thailand. Jung Won membenarkan. 

Dong Chi memasukan barang ke kabin, Na Ri masuk ke bagian tempat duduk eksekutif terlihat sumringah karena belum melihat isi dalam pesawat. Dong Chi sibuk melepaskan kaos kakinya, Na Ri duduk disampingnya mengaku  belum pernah naik pesawat sebelumnya. Dong Chi hanya diam saja dan membaca majalah dan Na Ri ikut melihatnya, Dong Chi dengan sinis itu bukan Kursi yang diduduki Na Ri dan menunjuk ke bagian belakang.
Na Ri berjalan ke bagian kelas ekonomi mencari-cari tempat duduknya, menaruh tempat make up dalam kabin. Lalu melihat nomornya ada dibagian tengah, karena penasaran akhirnya bergeser untuk melihat ke bagian jendela.
Jung Won masuk pesawat mencari tempat duduknya dan melihat Na Ri yang melonggo keluar jendela, seperti orang yang baru pertama kali naik pesawat. Akhirnya Jung Won pun duduk disebelahnya, Na Ri sadar ada orang disebelahnya lalu memberitahu kalau itu tempat duduknya. Jung Won melihat Na Ri yang duduk dikursinya jadi ia duduk di kursi milik Na Ri. Na Ri pun hanya bisa diam saja, Jung Won mengatakan kalau akan membaca koran. Pramugari memberitahu kalau mereka akan segera lepas landas. 

Pramugari mulai memberikan makanan dan minuman untuk penumpang, Na Ri masih menatap keluar terlihat penasaran dengan pengalamanya pertama kali naik pesawat. Saat membalikan badanya melihat Jung Won sudah menutup wajahnya dengan koran, tiba-tiba koran itu meluncur turun.
Terlihat wajah Jung Won sedang tertidur pulas dibalik koran, Na Ri seperti langsung terkesima dengan wajah tampan milik Jung Won yang duduk disebelahnya. Teringat kembali dengan kejadian sebelumnya, Jung Won yang mau bertukar tempat denganya, tapi Dong Chi yang satu kantor denganya tak mau bersebelah dan menyuruhnya duduk dikelas ekonomi.
Na Ri tersenyum melihat bagian wajah Jung Won, mulai dari bibi hidup dan mata terlihat benar-benar tampan. Selama perjalanan diudara seperti Na Ri terus menatap Jung Won yang tertidur duduk disampingnya. 

Akhirnya pesawat sampai di bandara bangkok, Na Ri sambil mendorong trolly terus mengamati Jung Won yang berdiri didepanya menuruni tangga ekskalator. Ketika sampai didepa pintu keluar, Na Ri ingin terus mengejarnya tapi Dong Chi memanggilnya untuk berhenti karena ingin pergi ke toilet.
Na Ri terus melihat Jung Won keluar dari bandara, Dong Chi menyuruh Na Ri agar menelp bagian kru untuk menanyakan keberadaanya. Na Ri mengangguk mengerti, Dong Chi memperingatkan Na Ri untuk tak pergi kemana-mana. Na Ri penasaran dengan sosok Jung Won berjalan akan keluar bandara, tapi malah menabrak seseorang.
Hwa Shin menengok karena berjalan sambil membaca koran, Na Ri melongoo melihat Hwa Shin berdiri di depanya. Keduanya saling menatap, sampai akhirnya Na Ri tertunduk. Hwa Shin memperingatkaan Na Ri untuk tetap fokus,  Na Ri mengerti pada seniornya.  Hwa Shin meminta agar Na Ri Jangan merasa tertekan saat bekerja dengannya.
Na Ri kembali mengangguk mengerti. Hwa Shin bertanya keberadan Dong Chi, Na Ri dengan gugup memberitahu sedang pergi ke toilet. Jung Won terlihat memilih mengunakan taksi keluar dari bandara. Di deretan paling depan, Hwa Shin naik mobil dan Dong Chi dengan gaya bosnya menyuruh Na Ri mengangkat barang-barang masuk ke dalam bagasi. 

Di dalam mobil
Dong Chi menyuruh Na Ri untuk bicara dengan sopir, Na Ri pun dengan bahasa inggris  meminta  untuk pergi Chao Phraya Riverside. Dong Chi mengejek kalau seperti itu bisa melakukanya. Hwa Shin pikir  mereka akan pergi ke Silom Road, karena sudah  melihat-lihat beberapa tempat. bahkan memperhitungkan angle kameranya.
Kru pasti sudah di jalan.  Bagaimana dengan yang lain?” tanya Hwa Shin, Dong Chi pikir Hwa Shin tak perlu mengkhawatirkanya.
Dimana stylist dan make-up artisnya? Dimana naratornya?” kata Hwa Shin, Dong Chi mengatakan Mereka akan ada di sana dengan gugup.
Apa kita akan ketemuan di lokasi?” tanya Hwa Shin kembali.
“Hei.... Apa kau ingat saat Na Ri sempat mengejarmu?” kata Dong Chi seperti mengalihkan pembicaraan.
Na Ri kesal karena Dong Chi membicarakan tentang masa lalu. Hwa Shin menghela nafas sambil memalingkan wajahnya ke jendela menurutnya itu perasaan seseorang yang bukan merupakan tanggung jawabnya, lalu bertanya apakah Dong Chi pikir dirinya itu mengingatkan kejadian selama tiga tahun terakhir. Na Ri hanya diam saja duduk dibelakang tertunduk sedih, Dong Chi pikir Hwa Shin jelas mengingatnya karena wajahnya memerah. 

Diatas sebuah gedung, Jung Won terlihat berdiri dengan tegap menunggu seseorang, pakain dan wajahnya terlihat seperti seorang pengusaha yang sangat sukses. Ia mengeluarkan ponselnya menelp menanyakan keberadaanya. Hwa Shin berbicara di telp akan segera selesai. Jadi mengajaknya untuk segera bertemu dan sedang ada di seberang sungai.
Hwa Shin akhirnya naik keatas panggung meminta naskahnya, Dong Chi sibuk melihat angel kamera lalu melihat Hwa Shi menyuruhnya untuk berganti pakaian, bahkan Make up akan membutuhkan cukup waktu juga.  Na Ri sedang sibuk menurunkan barang dari mobil langsung dipanggil Dong Chi untuk mengantar Hwa Shin berganti pakaian. 

Hwa Shin menunggu dikamar hotel sambil melihat sungai, terdengar ketukan pintu dan Na Ri masuk kamar. Hwa Shin dengan dingin bertanya kenapa datang ke kamarnya. Na Ri mengatakan akan membantu semuanya. Hwa Shin langsung menolaknya meminta agar Na Ri segera keluar dan meminta make up artis masuk. Na Ri akhirnya keluar dari kamar.
Ketukan pintu kembali terdengar, Na Ri masuk dengan koper make up bertanya apa yang sudah dipakai oleh Hwa Shin, memberitahu kalau ia sebagai pengganti make-up artisnya. Hwa Shin mengumpat kesal, Na Ri tahu Hwa Shin tidak tahu cara menggunakan make-up jadi ia akan membantunya. Hwa Shin menghela nafas kembali.
Pertama-tama Na Ri memakaikan penjepit bulu mata, lalu mengetahui Hwa Shin tak suka mengunakan foundation jadi akan mengunakan bedak. Dengan cepat Na Ri menepukan bedak ke wajah Hwa Shin, agar cepat selesai. Mata Hwa Shin seperti terkena taburan bedak, Na Ri meminta agar Hwa Shin memejamkan matanya.
Hwa Shin meminta agar Na Ri menghentikanya, Na Ri meminta waktu sebentar saja karena  belum memberikan bedak pada lehernya. Lalu Na Ri memberikan pensil alis pada wajah Hwa Shin, mata Hwa Shin terbuka tiba-tiba keduanya saling menatap. Hwa Shin dengan menahan amarahnya meminta agar Na Ri memanggil Hair stylist masuk ke dalam kamar. Na Ri pun keluar dari kamar dan Hwa Shin melepaskan jubah make upnya. 
bersambung ke part 2 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

8 komentar:

  1. Makasih mba sinopsisnya udah di tunggu dari sinopsisnya tau nya mba yang bikin makasih ya mba senang mba yang buat jadi gak akan lama2 nunggu sinopsisnya gomawo

    BalasHapus
  2. Makasih mba sinopsisnya udah di tunggu dari sinopsisnya tau nya mba yang bikin makasih ya mba senang mba yang buat jadi gak akan lama2 nunggu sinopsisnya gomawo

    BalasHapus
  3. Yeeey... Makasih yaa kak udh share sinopsisnya, sudah aku tunggu, semoga terus lanjut... Semangat kak!

    BalasHapus
  4. Semangat ya mbak. Kayaknya ceritanya bagus nih. Belum terasa banget komedinya karena baru episode 1 part 1 kali ya. Tapi penasaran sama masa lalu Na Ri dan Hwa Shin hehe...
    makasih udah recap ya mbak Deedee. Aq adalah penggemar setia blogmu

    BalasHapus
  5. Masukkan komentar Anda... gomawo unni... aq fans bgt oppa jo jung suk..

    BalasHapus
  6. Yeay.....bak diyah nulis sinop dramanya jjs sama hyo jinnuna...chua.baru nonton ep 1,2 sdh suuuuukaaaa bgt sama akting mrk berdua. Apalagi ada ko gyung pyo.....hehehe.
    Him......

    BalasHapus