PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 14 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Gi Bbeum mendorong pemotong rumput di halama tak percaya kalau harus potong rumput juga. Ia merasa yakin Ma Sung itu hanya ingin membuatnya  tersiksa, tapi ia akan memastikan untuk mendapatkan fotonya.
“Kau sudah berurusan dengan orang yang salah... Tapi Bagaimana Ia bisa jadi kejam dalam kurun waktu tiga tahun?” ucap Gi Bbeum lalu melihat bangku ditaman.
“Aku lakukan perayaan disini tiga tahun lalu.” Kata Gi Bbeum mengingat kembali kenangan 3 tahun lalu.
Dengan poster besar, bersama dengan keluarganya merayakan ulang tahun dengan wajah bahagia. Mereka juga merayakan Gi Bbeum yang berhasil membuat record 10 juta kali. Gi Bbeum seperti sedih mengingat kenangan dengan masa lalu. 

Gi Bbeum kembali masuk rumah merasakan bahunya yang sakit, lalu melihat kalau Tak ada orang dan bergegas ke lemari didekat tempat tanaman selada mencari barang-barangnya. Saat itu Ma Sung datang membuat Gi Bbeum kaget dan terdesak di dinding.
“Apa kau mencari foto itu?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum menyangkalnya dengan wajah ketakutan.
“Wah, tanaman pot ini cantik sekali.” kata Gi Bbeum mencoba memegang pot bunga diatas lemari.
Ma Sung menjerit melarangnya, Gi Bbeum sudah memegangnya lebih dulu dan merasakan duri kaktus menempel dijarinya. Ma Sung langsung panik memastikan kalau Gi Bbeum baik-baik saja. 

Ma Sung akhirnya mencabut duri ditangan Gi Bbeum, bertanya apakah terasa sakit. Gi Bbeum mengigit bibirnya seperti menahan rasa sakit. Ma Sung terus mencoba mengobati.  Gi Bbeum ingin membahas mengenai kontraknya.
“Aku menandatanganinya secara tak sengaja saat mabuk. Bisakah kau bantu membatalkannya?” ucap Gi Bbeum memohon.
“Jangan bertanya padaku, tanyakan pada dirimu sendiri.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum terlihat binggung.
“Dalam otak manusia ada bagian otak yang memberimu imbalan untuk memenuhi hasrat naluriah dan bagian yang selalu mengecek emosionalmu. Kenyataan kau menandatangani kontrak itu bahkan disaat kau mabuk, menunjukkan keinginan hati kecilmu dan mewujudkannya.” Jelas Ma Sung
“Jadi Tanyakan pada dirimu apa sebenarnya yg kau inginkan. Karena dirimu sendirilah yang paling tahu. Dan kembali merundingkannya denganku setelah dapatkan jawabannya.” Saran Ma Sung. Gi Bbeum terdiam mendengarnya lalu memalingkan wajahnya.
“Apa masih ada duri di jariku?” tanya Gi Bbeum, Ma Sung mengaku sudah mencabutnya dari tadi.
Gi Bbeum menarik tanganya, tapi Ma Sung malah menahanya karena harus mengolesi salep. Gi Bbeum melihat tulisan di tangan Ma Sung ingin tahu apa yang ditulis dengan tatto bunganya itu.  Ma Sung mengaku itu sebuah nama. Gi Bbeum binggung kenapa Ma Sung tulis disana.
“Supaya aku tak melupakannya.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum mengganguk mengerti.
“Apa itu nama wanita? Semakin aku mengenalmu, aku rasa semakin kau aneh.” Komentar Gi Bbeum, Ma Sung tersenyum mendengarnya
“Ia punya nama yang aneh juga pesona yang aneh.” Komentar Ma Sung, Gi Bbeum lalu menjerit sakit.
“Kenapa mengolesinya dengan rasa sakit? Apa kau benar seorang dokter?” keluh Gi Bbeum. Ma Sung mengaku tak melakukan apapun.
“Kenapa mendadak jadi merengek? Cepat berikan tanganmu.” Ucap Ma Sung. 




Akhirnya Gi Bbeum memegang foto ditanganya mengaku kalau  Hanya ini foto ibunya yang dimilikinya lalu tak lupa mengucapkan Terima kasih. Ma Sung pikir kalau Gi Bbeum bisa datang lagi mengambil barang yang lain. Gi Beum menyuruh agar membuang saja sisanya.
“Kau juga awalnya bilang begitu, namun berakhir mencarinya... Ada banyak hal aneh juga.” Ungkap Ma Sung. Gi Bbeum ingin tahu seperti apa. Ma Sung menaik bahunya tak tahu.
Gi Bbeum kesal memilih untuk bergegas pergi, Ma Sung mengejek kalau Gi Bbem yang pergi tanpa pamitan. Gi Bbeum pun memilih pergi saja tanpa mengubris Ma Sung. 


Foto ibu Gi Bbeum sudah diatas kasur, Sa Rang mencoba menatapnya sambil melihat apakah matanya sama samil terus memasang eyeliner. Semantara Gi Bbeum menatap fotonya saat masih menjadi artis dan mengingat kembali yang dikatakan Ma Sung.
“Kenyataan kau menandatangani kontrak itu bahkan saat mabuk menunjukkan keinginan hati kecilmu dan mewujudkannya. Tanyakan pada dirimu sendiri, yang sebenarnya kau inginkan. Karena kau yang paling tahu.”
Gi Bbeum menatap tanganya yang sudah di plester, lalu memikirkan tentang Perasaan yang sebenarnya.




Pagi hari, Ja Rang memberikan nasi agar kakaknya juga ikut makan. Gi Bebum memberitahu keluarganya kalau  sudah tanda tangan kontrak dan akan berusaha lakukan comeback. Semua melonggo kaget. Gi Bbeum menceritakan Kontraknya secara tidak sengaja terkirim bersamaan dengan naskah puisinya dan menjadi sesuatu menjadi rumit.
“Tapi, aku akan anggap ini sebagai kehendak nirwana. dan mencoba comeback.” Kata Gi Bbeum yakin
“Kau pasti sudah gila. Apa Kau mau melakukan itu lagi?” ucap Ja Rang dan ayahnya tak percaya. Sa Rang hanya berkomentar kalau Ini luar biasa.

Tuan Joo seperti gelisah duduk di teras sambil memandang ke arah langit. Gi Bbeum mendekati ayahnya bertanya apa yang dilakukan ayahnya dan menyadari kalau lagunya ada pada radio milik ayahnya dan mengoda kenapa ayahnya mendengar secara diam-diam.
“Apa kau khawatir aku marah?” tanya Gi Bbeum. Tuan Joo membenarkan.
“Kau punya watak galak seperti ibumu. Tapi, entah bagaimana kau memiliki penampilan yang rupawan dariku.” Ungkap Tuan Joo. Gi Bbeum pikir benar.
“Ayah... Aku akan melakukan yang terbaik... Putrimu akan bekerja keras dan melakukan comeback. Jadi, jangan khawatir dan yakin padaku, oke?” ucap Gi Bbeum menyakinkan ayahnya.
“Apa Kau tahu alasan aku dan ibumu menamaimu Gi Bbeum? (Kegembiraan)” tanya Tuan Joo
“Apa Agar aku bisa senantiasa menari bahagia?” ucap Gi Bbeum. Tuan Joo mengaku bukan itu.
“Agar kesedihan di dunia ini tak akan berani bermacam-macam denganmu. Apa kau Paham? Agar kau tak akan menangis, Agar kau tak akan terluka. Kami ingin kau bahagia dan penuh kegembiraan.” Ucap Tuan Joo
“Sepertinya aku belum mengangkat namaku, yang kulakukan hanya bersedih, jadi Maafkan aku.” Kata Gi Bbeum lalu bersandar pada bahu ayahnya. 


Ki Joon baru saja mandi di gedungnya dibuat kamar untuk dirinya dan mengeluh lapar serta lelah sekali. Saat itu Ji Min dan CEO Jang datang lebih dulu, Ki Joon menyapa keduanya dengan wajah bahagia. CEO Jang mengeluh pada Ki Joon yang terlihat bergembira di pagi hari padahal ia sangat lelah.
“Kita tak punya waktu untuk lelah. Kita sudah dapatkan kontrak Gi Bbeum, jadi sekarang aku ingin main drama.” Kata Ki Joon yakin
“Itu bukan kendalimu. Tapi Kau bisa main drama kalau dapat tawaran.” Ucap CEO Jang
“Kalau begitu, masukan aku ke variety show. Kudengar banyak artis tampil disana.” Kata Ki Joon. CEO Jang mengeluh Ki Joon ingin ikut variety show.
“Apa kau punya kemampuan khusus?” tanya CEO Jang. Ki Joon dengan bangga mengoyangkan kakinya kalau bisa menari.
“Baiklah, cukup... Jadi Ayo lakukan.” Ucap CEO Jang. Ki Joon tak percaya kalau mereka akan melakukanya.
“Ya, pergilah tampil ke program "The Brain Q Show".” Kata CEO Jang. Ji Min kali ini yang panik karena Ki Joon akan tampil di kuis itu. Ki Joon pun tak tahu apa itu "The Brain Q Show"
“Itu acara kuis dimana artis dan temannya memecahkan soal bersama. Tapi, rentang soalnya mulai dari sekolah dasar sampai tingkat kuliah, jadi Sangat sulit. Kalau kau melakukannya dengan baik,  maka kau akan dapatkan perhatian.” Jelas Ji Min
“Apa kau mau melakukan? Kau tak perlu kesana kalau terlalu membebani.” Kata CEO Jang merasa yakin Ki Joon akan menolak.
“Aku akan melakukannya.” Kata Ki Joon yakin. Ji Min mengingatkan kalau Ki Joon tak bisa menjawab soal yang mudah maka akan sangat dipermalukan.
Ki Joon mengumpat kesal kalau dirinya bukan orang bodoh dan itu berpasangan, jadi tahu orang cerdas. Tapi teringat kalau sudah memutuskan hubungan dengannya.



Ma Sung melakukan tes MRI lagi dengan hasil kalau sangat sensitif terhadap cahaya jadi Trauma yang didapatkan sejak kecil. mewujudkan diri secara fisik melalui cara seperti ini dan Ini adalah reaksi fisik yang dipicu secara psikiologis.
Ma Sung menginta semua kenangan dengan ayah dan ibunya, mereka sempat mengambil foto karena akan pergi ke hari pengenalan sekolah, Ayahnya mengatakan kalau akan ambil lebih banyak foto. Akhirnya mereka pergi dengan mobil, Ma Sung dan ibunya duduk dibelakang.
Ibunya seperti sangat sayang dengan Ma Sung menemaninya bermain mobil pemadam. Ma Sung tak sengaja menjatuhkan mobilnya,  lalu memberirtahu kalau truk pemadam kebakarannya jatuh ke kolong mobil.
Ibunya pikir akan mengambilnya tapi tanganya tak sampai, akhirnya Tuan Gong pun berusaha mengambilnya, tanpa disandari setirnya berbelok dan pindah jalur, didepan mereka ada sebuah mobil dan akhirnya terjadi tabrakan.

Ma Sung dipeluk oleh ibunya, dan mobil terus berputar, sampai akhirnya terbalik. Ma Sung terlempar keluar dari mobil dengan kepala berdaya, terlihat foto keluarganya tergeletak dijalan dan matanya seperti mengalami trauma karena melihat cahaya yang terang masuk ketika tergeletak dijalan dan hujan cukup deras.

“Apa kau pernah terkena cahaya seperti itu atau mengalami reaksi, selain selama pemeriksaan?” tanya Dokter Yoon
“Belakangan ini aku banyak melihat cahaya, meski tidak seterang itu. Selama aku berhati-hati terhadap sorotan cahaya yang kuat, seperti sorot lampu depan kendaraan atau kamera. Aku tak akan alami masalah besar.” Jelas Ma Sung yang pernah mendekati Gi Bbeum dengan lampu kamera yang menyala dan juga berhasil mengemudikan mobilnya di malam hari.
Dokter Yoon membuat catatan  [Kelainan impuls saraf optik di otak besar untuk  Ketua Gong Jin Yang, dan menelp seseorang kalau Hasil pemeriksaan Ma Sung sudah keluar.

Ma Sung berjalan dilorong rumah sakit, tiba-tiba seorang anak menghampirinya dan memberikan selembar kertas. Ia membacanya “Ayo berbaikan, Hyung.” Lalu membuangnya. Ki Joon yang bersembunyi akhirnya keluar sambil mengomel.
“Teganya kau melakukan itu setelah aku minta berbaikan memakai tulis tangan?!!” ucap Ki Joon
“Aku tak akan memberikan rumah dan tak mau pindah.” Tegas Ma Sung. Ki Joon ingin tahu alasan.
“Karena aku butuh kenyamanan pada tempat yg biasa kutinggali dibanding pindah ke tempat baru.” Jelas Ma Sung
“Untuk itulah, pindah ke rumah baru .yang lebih mewah dan dapatkan kenyamanannya!” kata Ki Joon merengek
“Aku tidak mau tinggal di tempat lain, aku akan tidak nyaman Dan membuatku stress. Aku butuh tempat yang kukenali dengan baik dan mengenal seluruh denahnya dengan mata tertutup.” Jelas Ma Sung
“Tapi Kenapa kau begitu terobsesi dengan rumah itu? Apa kau, semacam pasien demensia?” ucap Ki Joon blak-blakan.
Ma Sung tak bisa berkomentar, akhirnya meminta Ki Joon meminta yang lain karena akan melakukannya. Ki Joon tersenyum bahagia meminta Ma Sung untuk Ikut kompetisi kuis dengannya. Ma Sung kaget mendengarnya,lalu berpikir kalau itu tak ada gunanya. Ki Joon mengejar Ma Sung merengek agar Ma Sung mau melakukanya karena tadi mengatakan akan lakukan yang diminta. 



Gi Bbeum datang ke kantor mengatakan akan bekerja keras dan berusaha mengembalikan kejayaannya dan yakin bisa melakukan pekerjaan dengan baik. CEO Jang mengerti kalau Gi Bbeum yang akan melakukan comeback dengan cara apa.
“Karena sebelumnya aku seorang penyanyi kurasa lebih baik aku bisa comeback  sebagai penyanyi.” Ucap Gi Bbeum.
“Penyanyi lagi? Di usia 30? Meski banyak penyanyi muda yang bersaing di ranah yang sama? Siapa yang akan mendengar lagumu?” kata CEO Jang mengeluh
“Aku yakin bisa bekerja dengan baik berakting juga.” Kata Gi Bbeum yakin.
CEO Jang memperlihatkan botol air lalu bertanya apa itu. Gi Bbeum menjawab kalau Air. CEO Jang mengatakan kalau itu bukan air,  tapi itu minuman yang sudah ada di ruangan beberapa hari lalu dan meminta Ji Min agar membuangnya sekarang juga.
“Itu air tapi tak bisa diminum karena sudah jelek... Jadi Nona. Gi Bbeum... Dengarkan aku baik-baik... Aku merasa seperti pecundang karena sebelumnyasukses namun kehilangan segalanya. Tapi, sulit untuk mewujudkan comeback. “ jelas CEO Jang

“Ini Nyaris mustahil... Terutama untuk artis wanita! Bahkan tak mempan meski kau terlahir kembali... Sulit mengubah opini publik dibanding kehendak Dewa. Apa yang akan kau lakukan dalam comeback mu terutama disaat kau terjerat kasus pembunuhan?” ucap CEO Jang pesimis
“Tapi, jika kukatakan itu padamu, aku mungkin saja berakhir mati di kubangan. Jadi, aku akan berusaha memberi saran. Bagaimana kiramu air yang barusan dibuang bisa kembali kembali seperti semula?” tanya CEO Jang. Gi Bbeum hanya diam.
“Kalau kita temukan sumur, gali lubangnya, ambil airnya dan singkirkan semua garamnya, itu beda kisah. Apa diPikiranmu kau bisa menggali? Kau paham maksudku, kan?” ucap CEO Jang dan menyuruh  Gi Bbeum pergi saja.



Gi Bbeum akan pergi dengan menahan air matanya, tapi akhirnya malah memilih duduk kembali. CEO Jang binggung apa yang akan dilakukan Gi Bbeum sekarang. Gi Bbeum dengan yakin kalau akan akan menggali. CEO Jang melonggo mendengarnya.
“Aku akan menggali keras sampai aku temukan sumur, dan melakukan yang harus dilakukan! Jadi Berikan aku kesempatan! Aku akan bekerja keras! Ayo.. Semangat...” kata Gi Bbeum yakin. CEO Jang hanya bisa melonggo. 

Ma Sung melihat kembali tanaman seladanya yang kembali tumbuh dan mengeluh karena tanaman yang molek tampak murung, lalu sengaja memutar lagu Gi Bbeum dari earphonenya berpikir kalau itu  membantu tanamanya mendapatkan semangat.
Tiba-tiba suara dari kaset tak keluar, Ma Sung binggung mencoba mengetuk-ketuk walkman. Ia melihat isinya ternyata pita kasetnya kusut dan keluar, lalu merasakan seperti suatu pertanda.

Ma Sung lalu menelp Ki Joon ingin tahu Kuis yang dimintai bantuan. Ki Joon mengaku kalau sudah minta bantuan Gi Bbeum karena Ma Sung yang menolaknya, lalu ingin menutup telp karena sedang sibuk. Ma Sung panik karena keduanya sedang bersama-sama.
“Halo... Apa kau akan ikut kompetisi kuis?” tanya Ma Sung menelp Gi Bbeum. Gi Bbeum dengan suara berbisik mengaku mereka lagi belajar.
“Kau dimana sampai harus berbisik?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku kalau ada di rumah Ki Joon.
“Apa? Rumahnya? Coba Apa ibu kota Madagascar?” kata Ma Sung. Gi Bbeum tak bisa menjawab.
“Antananarivo... Lalu Apa ibukota Oman?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengingat awal namanya.
“Muscat! .... Bagaimana kau akan melakukan kuis disaat itu saja tak tahu? Aku yakin kau akan dipermalukan dan yakin kau akan dapatkan satu juta anti-fans lain.” Ucap Ma Sung merendahkan Gi Bbeum
“Aku tadinya ingin menganggapmu pria baik. tapi kau malah berharap aku dipermalukan.” Kata Gi Bbeum sinis dan langsung menutupnya.
Ma Sung pikir bukan maksuanya seperti itu,  lalu memikirkan mereka itu sedang berdua dan tak habis pikir kalau akan ikut kuis. 


Gi Bbeum dan Ki Joon sudah duduk bersama dengan CEO Jang di sofa. CEO Jang ingin tahu apakah mereka bisa ikut kuis. Ji Min pikir salah satu kontestan biasanya sangat cerdas dengan tak yakin melihat Gi Bbeum. Ki Joon membela kalau Gi Bbeum itu pintar juga!
“Masalahnya, aku lebih percaya diri akan kemampuan fisik dibanding otakku.” Kata Gi Bbeum. Ki Joon bangga karena mengaku kalau ia juga seperti itu.
“Kita pasti pasangan yang ditentukan nirwana. Mari lakukan yang terbaik. Semangat” ucap Ki Joon yakin
“Apa Kalian akan jawab pertanyaan memakai semangat tenaga? Tidak, kalian harus memakai otak” sindir Ma Sung datang. Ki Joon kesal melihat Ma Sung yang datang dan ingin tahu alasan.
“Apa aku perlu alasan mengunjungi rumah sepupuku? Ayo Lanjutkan yang kalian lakukan... Aku cuma ingin melihat-lihat rumahmu saja.” Kata Ma Sung duduk di samping Gi Bbeum.
“Baiklah, aku akan mulai dengan pertanyaan gampang dulu. Apa nama ibukota Madagaskar?” ucap Ji Min.
Gi Bbeum bisa menjawab karena Ma Sung tadi sudah memberitahu jawabanya.  Ma Sung berkomentar kalau itu curang. Ji Min ingin tahua Apa nama ibukota Botswana. Keduanya melonggo tak tahu, CEO Jang mengeluh keduanya yang sudah kesulitan menjawab, lalu menjawab itu Melbourne. Ji Min mengatakan itu salah.
“Gaborone.” Kata Ma Sung. Ji Min membenarkan dan mengajukan kembali pertanyaan.
“Siapa seniman Era Joseon yang terkenal atas lukisan pemandangannya?” tanya Ji Min
“Gyeomje Jeong Seon.” Jawab Ma Sung dengan mudah.
“Kalian berdua benar-benar akan berada diposisi paling bawah kalau ikut.” Ejek Ma Sung
“Katamu kau tak mau ikut!” keluh Ki Joon marah. Ma Sung mengaku  tidak bilang tak mau tapi cuma bilang tidak ada gunanya. Ki Joon mengartikan kalau Ma Sung itu akan ikut
“Tn. Investor menjawab semua pertanyaan dengan benar. Bagaimana kalau dia saja yang ikut bersaing” ucap Ji Min
“Yah. kalian bisa sekaligus mempromosikan Star Entertainment. Dan karena Gi Bbeum, kau lebih banyak pengalaman, ajari mereka berdua. Itu akan luar biasa.” Kata CEO Jang yakin
“Aku juga sependapat sebaiknya Tn. Gong Ma Sung yang ikut bersaing. Aku mendapat banyak tekanan.” Komentar Gi Bbeum
“Yah, kalau kalian bersikeras sepertinya harus kulakukan...” ucap Ma Sung berpura-pura baik.
“Kau bersikap aneh. Kenapa kau berubah pikiran secara mendadak?” keluh Ki Joon
“Itu karena kalian berdua menyedihkan untuk dilihat, paham? Jadi, apa tak boleh?” kata Ma Sung. Ki Joon bersikap baik kalau Ma Sung harus ikut.

Ji Min mengemudikan mobil sampai di stasiun TV, Ki Joon melihat banyak anak SMA sedang bergerombol dengan bangga kalau mereka datang untuk menyambutnya sebagai fans. Ia pun dengan bahagia memberitahu Gi Bbeum, mereka datang untuk mereka tak percaya kalau masih menyukai Gi Bbeum juga.
Di dalam mobil, Ma Sung terlihat gelisah. Sek Yang memberitahu kalau Belum terlambat untuk memutar mobil. Ma Sung membahas tentang Kompetisi kuis dilakukan dengan mengumpulkan orang-orang satu daerah tempat tinggal, dan hadiah untuk pemenang lalu memutuskan untuk segera menyelesaikan semuanya dan segera kembali.

Sek Yang mengemudikan mobil sesuai tujuan dan melihat kalau Ini stasiun penyiaran. Ma Sung kaget kalau mereka sampai Stasiun penyiaran.  Saat itu Ki Joon turun dari mobil semua pelajar wanita seperti menyerbunya, Ki Joon ingin menyapanya tapi ternyata ada mobil artis dibelakang. 
Dan mereka berlari ke mobil van artis untuk mengetuk jendela mobilnya, Ji Min mengeluh kalau sudah memberitahu mereka bukan penggemarnya. Ki Joon ingin tahu Dimana penggemarnya. Sekitar enam orang pelajar datang menghampiri Ki Joon dengan bahagia, Ki Joon pun menyambutnya dengan ramah para fans yang memujinya tampan dan berwajah cerdas.
Ma Sung turun dari mobil didampingi Sek Yang, mereka bertanya siap pria tampan lainya. Ki Joon memberitahu kalau itu kakak sepupunya. Mereka langsung berlari mengepung Ma Sung yang menurutnya Seksi, Sek Yang berusaha melindungi bosnya.  Ki Joon melonggo binggung berteriak memanggil fansnya dan akhirnya malah mengejarnya. Gi Bbeum turun dari mobil dengan mengendap-ngendap seperti ketakutan masuk stasiun TV. 


Ma Sung mengeluh dengan para remaja yang berisik, bertanya pada Sek Yang Siapa bocah-bocah itu. Sek Yang pikir kalau mereka anggota klub penggemar Direktur Sung Ki Joon, Ma Sung tak percaya kalau pelajar wanita itu kuat sekali.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Sek Yang. Ma Sung mengaku baik-baik saja.
“Siapkan mobil. Aku mau pulang saja.” Kata Ma Sung. Sek Yang kaget mendengarnya.
“Jadi Keluar lewat mana? Aku tak ingin berpapasan dengan mereka.” Kata Ma Sung

Terdengar suara Ki Joon dan Gi Bbeum mencari Ma Sung, Ma Sung langsung berpencar untuk tempat sembunyi.  Ki Joon merasa kalau baru saja melihat Ma Sung masuk tapi tak melihatnya, lalu bertanya pada Gi Bbeum kalau Ma Sung itu tidak melarikan diri kan. Gi Bbeum pikir tak mungkin.
“Kita tak punya banyak waktu... Kenapa Ia berulah lagi. Aku tak bisa tampil di acara kalau tak ada dia.” Ucap Ki Joon khawatir.
“Kalau dia tak bisa ikut, biar aku saja.”kata Gi Bbeum. Ki Joon tak percaya mendengarnya. Diam-diam Ma Sung mendengar dari balik pintu.
“Yah, kita tak punya pilihan lain.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung yang mendengarnya mengeluh Gi Bbeum yang selalu berusaha membantu orang. Ki Joon pun mengajak untuk berpencar dan mencarinya. 

Gi Bbeum masuk ke dalam sebuah ruang siaran, Ma Sung lebih dulu bersembunyi. Dari depan pintu, CEO Kim melihat Gi Bbeum lalu memastikan tak ada orang dan menutupi pintu. Gi Bbeum terihat ketakutan. CEO Kim ingin tahu alasan Gi Bbeum yang akan dilakukan di stasiun penyiaran.
“Aku sudah tanda tangan kontrak dengan agensi, Star Entertainment. Aku akan comeback. Kurasa aku akan ikut "The Brain Q Show" karena salah satu kontestan berhalangan hadir.”kata Gi Bbeum.
“Kau bilang Masuk TV? Comeback? Kau sungguh berani. Apa kau Pikir akan baik-baik saja, Joo Gi Bbeum?” ucap CEO Kim menyindir. Ma Sung terus mendengarka dari balik dinding.
“Tentu saja, aku tidak melakukan kesalahan apapun.” Kata Gi Bebeum yakin
“Apa Kau tidak melakukan kesalahan apapun?” tanya CEO Kim. Gi Bbeum mengaku kalau selalu merasa bersalah pada CEO Kim.
“Maaf karena perusahaanmu harus berakhir seperti itu karena aku.” Akui Gi Bbeum
“Setelah Hyung Joon meninggal seperti itu... dan kau terjerat di dalamnya,maka aku banyak mengalami kerugian. Kalian berdua pacaran dibelakangku, kan?” kata CEO Kim.
“Kau tahu kami tidak pacaran, kenapa kau selalu berkata itu?” ucap Gi Bbeum marah
“Bagaimana aku bisa tahu? Bagaimana aku bisa tahu apa yang terjadi antara kalian berdua malam itu?” kata CEO Kim menyindir.
Gi Bbeum langsung berteriak marah, CEO Kim langsung memberikan tamparan pada Gi Bbeum dengan keras, Ia marah karena Gi Bbeum berani berteriak seperti tu, padahal sudah menderita sleama tiga tahun lalu setelah kehilangan perusahaan karena Gi Bbeum.
“Apa Kau masih mengira dirimu bintang papan atas? Kau harus Bicara padaku dengan sopan Dan sadar pada tempatmu. Dasar Wanita sialan... dan soal acara TVnya... Semoga beruntung.” Ucap CEO Kim lalu keluar dari ruangan.
Gi Bbeum hanya bisa menangis, Ma Sung terus melihat dari belakang. Terdengar suara Ki Joon memanggil Gi Bbeum dari luar ruangan. Gi Bbeum buru-buru menghapus air mata dan keluar dari ruangan. 



CEO Kim berbicara dengan seorang pria membahas Joo Gi Bbeum akan tampil di acaranya. Si pria seperti tak tahu kalau Joo Gi Bbeum akan tampil, karena tidak lihat namanya di daftar kontestan. Ceo Kim yakin kalau Gi Bbeum pasti akan mendaftar.
“Hei, bisa minta bantuan... Kau bisa Tanya padanya apa yang terjadi antara dirinya dan Min Hyung Joon malam itu, tiga tahun lalu.”ucap CEO Kim. Pria itu pikir kalau itu keterlaluan.
“Semakin kejam pertanyaannya, maka semakin meningkatkan rating. Apa kau tak mempedulikan rating?” ucap CEO Kim dan mulai membisikan sesuatu. 

Ma Sung kembali mendengar dan melihat dari kejauhan CEO Kim sedang membisikan sesuatu. Sek Yang datang membawa kacamata hitam yang baru dibersihkan. Ma Sung bertanya Apa kaca mata ini sungguh sepenuhnya bisa menghalangi cahaya.
“Ya, kau seperti di gua gelap gulita meski dipadang pasir siang hari. Apa kau sungguh akan melakukannya? Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk?” ucap Sek Yang khawatir.
“Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja.” Ucap Ma Sung yakin. 

Ki Joon dan Gi Bbeum sudah masuk ruang siaran, wajah mereka terlihat gugup. Ki Joon menanyakan kedaaan Gi Bbeum, karena terlihat pucat sekali. Gi Bbeum mengaku baik-baik saja dah ingin mencobanya, jadi pasti bisa melakukannya
“Halo, aku akan mengecek para kontestannya sekarang juga... Tim "Ayo maju, Sung Gong".. Sung Ki Joon dan Gong Ma Sung.” Kata PD
“Kami punya pengganti.” Kata Ki Joon menunjuk ke arah Gi Bbeum.
Saat itu ada keriuhan dibelakang, Ma Sung datang dengan kacamata hitamnya. Gi Bbeum melonggo karena Ma Sung akhirnya datang juga.  Ki Joon mengeluh pada Ma Sung yang baru datang. 
Keduanya pun berada diatas panggung, acara "The Brain Q Show" akan segera dimulai. MC mulai mengenalkan tiga tim yang akan bertanding,  yaitu Sung Ki Joon and Gong Ma Sung dengan nama "Ayo maju, Sung Gong!” Ki Joon memperkenalkan diri lebih dulu.
“Halo, aku debut 5 tahun lalu dan aku bintang berkembang Star Entertainment. Namaku Sung Ki Joon, salam kenal.” Kata Ki Joon heboh sambil tepuk tangan. Gi Bbeum ikut memberikan tangan.
Ma Sung tak ingin bicara, akhirnya Ki Joon memperkenalkan kalau Ma Sung adalah kakak sepupunya. MC ingin tahu apakah ada alasan khusus mengunakan kacamata hitam. Ki Joon menjawab kalau Ma Sung hanya ingin tampil terlihat keren. Mereka pun akan memulai kuis.
“Apa kita harus peringkat teratas?” tanya Ma Sung.
“Tentu saja, itu caranya kita bisa dapat banyak waktu di layar.” Kata Ki Joon.

MC memberikan pertanyaan pertama, Ma Sung dengan cepat bisa menjawabnya dengan tepat. Gi Bbeum langsung memberikan tepuk tangan,pertanyaan kedua Ma Sung pun dengan cepat menjawabnya. MC tak percaya kalau Ma Sung bisa menjawab pertanyaan dengan benar bahkan sebelum pertanyaan selesai ditanyakan. Ki Joon yang ada diatas panggung pun terlihat bahagia.
“Baiklah, pertanyaan selanjutnya akan ditampilkan di layar. Silakan lihat contoh berikut dan pilih pepatah dengan makna serupa.” Ucap MC. Ma Sung tak bisa melihat karena ada sinar yang menyilaukan dimatanya.
Saat soal dibacakan, Ma Sung bisa menjawab dengan kalimat tapi MC meminta menyebutkan pilihan angkanya. Ki Joon akhirya menyebutkan jawaban dengan angka.

Beberapa kali pertanyaan yang dilihat dalam layar, tak bisa dijawab oleh Ma Sung, kejar-kejaran angka pun terjadi. Ma Sung mengaku tak bisa menjawab menyuruh Ki Joon menjawab sendiri. Ki Joon mencoba menjawab tapi salah dan poin di peroleh untuk tim C.
“Tim "Ayo maju, Sung Gong" dan tim "Kerajaan Musim Panas" sama-sama memiliki poin 950. Tersisa satu pertanyaan lagi dalam acara "The Brain Q Show" Pertanyaan terakhir berisi teka-teki... Silakan lihat layarnya...” kata MC
“Kenapa kau tak melihat layarnya?” keluh Ki Joon, Ma Sung mengakumenyerah untuk pertanyaan ini.
“Apa maksudmu? Kita harus menang! Jawab pertanyaannya!” kata Ki Joon. Tim lain mencoba menjawab tapi jawabanya salah.
“Cepat jawab, kita harus menang!” ucap Ki Joon memaksa. Ma Sung mengaku tak bisa melihatnya dengan wajah tertunduk.
“Kalau begitu, lepas saja kaca matanya!” kata Ki Joon langsung menarik kacamata Ma Sung.
Ma Sung seperti merasakan sesuatu, dan membuatnya seperti kehilangan nafas. Gi Bbeum yang ada didepanya kaget melihat Ma Sung seperti terserang sesak nafas. 



Dokter Yoon memberitahu kalau itu "Shame death." Nyonya Park bertanya Apa berbahaya. Dokter Yoon mengatakan kalau Ma Sung akan merasakan kesakitan setengah mati, Jika Ma Sung menatap cahaya terang, maka akan kesulitan bernafas dan mengalami sakit luar biasa.
“Itu Hampir sama dengan mengalami kematian palsu, Rasa sakit seperti kematian.” Kata Dokter Yoon.
“Jadi, itu bisa saja membuatnya mati sungguhan.” Ungkap Nyonya Park tersenyum sinis melihat hasil MRI.
Dokter Yoon dan Nyonya Park ternyata musuh berbuyutan untuk Ma Sung. Sementara Ma Sung diatas panggung seperti hampir kehilangan nafas dan Gi Bbeum panik melihatnya.
Bersambung ke episode 5

Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

4 komentar:

  1. Sungguh hubungan yang aneh antara ma sung dan gi bbeum...

    BalasHapus
  2. Heran itu kan hartay ma sung knp juga harus di usik... Iyu peninggalan ayanhya kan.... Sapa nt yg menyelamatkan ma sung dari serangan halus bibiy.....

    BalasHapus