PS : All images credit and content copyright : MBN
Ma Sung
mengikuti CEO Kim dan juga Hyung Joo yang akan pergi menemui Gi Bbeum. Hyung Joo merasakan orang yang dibelakang
mereka mengikutiny dan yakin kalau mendengar pembicaraan mereka, Akhirnya CEO
Kim menyuruh Hyung Joo pergi lebih dulu.
Hyung Joo
berbelok sementara CEO Kim berjalan lurus, Ma Sung ingin mengejarnya tapi
tiba-tiba malah membuat dirinya tertabrak truk dan tergeletak di jalan dengan
darah segar. Beberapa orang hanya melihat, Ma Sung ingin meminta tolong tapi
seperti tak bisa berbicara dan tanganya pun jatuh lemas dengan tatto bunga
ditanganya.
Sementara
Gi Bbeum seperti bisa kabur dari penjagaan Nan Joo lalu menungu di tangga tapi
tak melihat Ma Sung yang datang menemuinya. Di cafe, Hyung Joo memesan minum
dengan sengaja menaruh serbuk di gelas, setelah itu memberikan pada Gi Bbeum
yang datang dengan wajah cemberut.
“Minumlah...”
kata Hyung Joo merayu. Gi Bbeum menolak dengan menyingkirkanya.
“Ayolah,
apa kau akan seperti itu kalau kita dari agensi yang sama? Ini Hanya minum
sekali.” ragu Hyung Joo
“Aku
sedang tidak mood.” Kata Gi Bbeum kesal karena Ma Sung tak menempati janjinya.
“Kau
Pergilah denganku, Gi Bbeum.” Ajak Hyung Joo.
“Aku
tidak akan pergi denganmu bagaimanapun juga, jadi berhentilah mencoba.”
Tegas Gi Bbeum.
Akhirnya
Hyung Joo menyerah menyuruh Gi Bbeum minum saja. Gi Bbeum tanpa curiga langsung
meminum koktail sampai habis. Senyuman Hyung Joo terlihat, Gi Bbeum akhirnya
merasakan kepalanya pusing dan akhirnya tertidur diatas meja bar. Hyung Joo
menatap CEO Kim ada dilantai atas memberikan kode untuk membawa Gi Bbeum.
Gi Bbeum
terbaring diatas tempat tidur, seperti matanya masih sama-sama melihat ada
banyak orang di kamarnya, polisi dan banyak orang yang mengambil gambar.
Reporter pun melaporkan berita dari Lumina
Hotel.
“Sepertinya
tamu wanita sedang mabuk dan seorang tamu laki-laki sudah mati... Sekarang
23:35...” ucap Reporter. Mayat Hyung Joo tergeletak dilantai lalu ditutup kain.
Gi Bbeum seperti masih mengantuk kembali menutup matanya.
[Tiga Tahun kemudian]
Ma Sung
berdiri menatap jendela. Dokter Yoon memberitahu kalau Tiga tahun yang lalu, mereka
memulai perawatan untuk Ma Sung setelah menemukan bahwa lobus temporalnya rusak
Tetapi otak Ma Sung tampaknya tidak merespons perawatan.
“Dan otak
mu mulai menyusut meskipun pada tingkat yang sangat lambat.” Ucap Dokter Yoon
melihat foto CT Scan.
“Apakah
masih belum ada jawaban mengenai . penyebab atau penyembuhan distrofi otak ku?”
tanya Ma Sung penasaran.
“Bagaimana
perasaanmu hari ini?” tanya Dokter Yoon
“Sejak
hari itu tiga tahun lalu hingga sekarang ... Aku tetap sama.” Akui Ma Sung
seperti kepribadianya berubah jadi dingin.
“Sejak kecelakaan tiga tahun lalu
... <Aku menderita penyakit yang unik.
Itu penyakit yang disebut Cinderella amnesia dan itu mencegahku
mengingat apa pun yang terjadi sehari sebelumnya.”
Ma Sung
seperti tinggal lama dirumah sakit untuk menerima perawatan,dari mulai
terbangun sampai akhirnya tertidur kembali tanpa bisa mengingat kejadian dihari
sebelumnya kalau sudah tertidur.
“Cinderella amnesia. Aku ... tidak punya
pilihan selain menerima nasibku. Aku meninggalkan jejak keberadaanku di
belakang di dadaku setiap hari, hampir
seperti sebuah resolusi. “
Ma Sung
seperti memulai jadwalnya dari papan dan menuliskan seperti [Sarapan hari
Senin: salad salmon] agar bisa mengubah menu-menu makananya. Lalu menuliskan
semua ingatan tentang kedokteranya di papan.
“Dan ada
sesuatu yang aku ulangi setiap hari. Ini
adalah metode bertahan hidup yang Aku miliki untuk meminimalkan kekacauan dalam
pikiranku yang datang dengan mengingat
hal-hal dari masa lalu.
“Aku
menulis catatan harian sebelum tidur, setiap malam tanpa gagal dan aku membaca
setiap hari hal yang terjadi sebelumnya, segera setelah aku bangun.”
Ma Sung
menempelkan note, foto-foto dan juga
menuliskan dalam jurnal yang dijejerkan pada rak yang rapi dengan sesuai
bulan dan tahun.
“Ini
peringatan tentang ingatanku yang rapuh yang
menghilang tanpa jejak di waktu yang tak terduga.”
Ma Sung menuliskan dalam
jurnalnya 5 pagi, bangun, lalu 8 pagi, pergi bekerja, jam 10 pagi, periksa
situs di mana Desa Penyembuhan akan dibangun, jam 11 pagi, melihat rencana,Jam
12 siang, makan siang... saat akan menulskan kembali ponselnya berdering.
Nama yang
tertera [Si brengsek yang Bukan
seseorang atau Kekasih.] < seperti sekertaris Ma Sung menelp karena bosnya
belum juga turun. Ma Sung pikir masih
punya 10 menit. Seketarisnya sudah tahu kalau Ma Sunbg akan mengatakan itu.
“Aku
mengatakan kepadamu bahwa Kau memiliki pertemuan dengan bibi dan pamanmu hari
ini.” Ucap Seketaris Ma Sung
“Kapan?”
tanya Ma Sung kaget, tapi menyadari kalau terkadang masih bisa melupakan
hal-hal lain.
Akhirnya
Ma Sung menaiki mobil, Sek mengeluh Ma Sung yang menuliskan semuanya, tapi hanya mengabaikan
apa yang dikatakan. Ma Sung pikir mengapa ia harus menuliskan hal-hal yang
tidak perlu, karean Buang-buang waktu saja. Sek-nya hanya bisa menganguk saja
mengerti
“Dan
akulah yang akhirnya menderita karenanya.” Keluh Sek Ma Sung lalu teringat
sesuatu yang ingin dikatakan.
“Siapa
yang masih menulis di jurnal saat ini? Ini adalah Era Digital. Semua orang
menggunakan laptop dan perekam suara. Kau bisa mencatat saja semuanya.” Ucap
Sek Ma Sung
“Aku
tidak mau.” Kata Ma Sung menolak. Sekertarisnya pikir kenapa tak mau.
“Yang
lebih penting adalah sesuatu lebih aman untuk menuliskannya di buku atau di
atas kertas. “ jelas Ma Sung. Sek mengerti karena semua untuk Keamanan dan ia
bisa melihatnya.
“Direktur
.. Aku ingin Pinjam uang.” Ucap Sek. Ma Sung
ingin tahu berapa banyak
“Sekitar
tiga juta won.” Ucap Sek. Ma Sung setuju meminta agar Sek-nya membayarny
kembali. Senyuman Sek terlihat sangat lebar.
“Dia tidak
akan mengingat ini. Aku yakin hal itu.” Gumam Sek Ma Sung bahagia.
“Dan
terkadang, ingatanku dimanipulasi oleh orang lain. “ gumam Ma Sung mengetahui
sikap busuk sek-nya.
Dokter
Yoon menyambut Ma Sung didepan rumah sakit, lalu membahas tentang Presdir Park,
yang memiliki endarterektomi karotis karena pasti merasa tidak nyaman dengan
operasinya jadi meminta pertemuan dengan Ma Sung jadi ingin tahu apa yang akan
dilakukan Ma Sung.
“Sudah
tiga tahun sejak Aku berhenti melakukan konsultasi rawat jalan. Tolong katakan
padanya bahwa Aku telah menolak.” Ucap Ma Sung. Dokter Yoon menyimpulkan kalau
memang ia yang harus melakukanya.
“dan
Juga... Aku akan mulai melakukan perencanaan untuk Desa Penyembuhan minggu
depan.” Kata Ma Sung
“Jadi,
akhirnya Kau mulai?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung pikir Tiga tahun lebih lambat
dari yang diinginkan.
“Hidupku sebagai dokter bukanlah
satu-satunya yang telah berubah dalam
tiga tahun terakhir. “
Ma Sung
duduk bersama tiga wanita ahjumma dengan gaya sosialita. Seorang pria
memberitahu kalau Presdir Park akan datang. NyonyaPark duduk di kursi tengah,
Seorang wanita berkomentar kalau Putri bungsu ketua Taeim Group sudah kembali
dan mengusulkan ungtuk bertemu dengan Ma Sung.
“Kau
bilang Yang paling muda? Apa maksudmu, Song Hwa?” kata wanita yang ada
didepanya.
“Ya, dia
gadis yang baik dan jinak.” Ucap si wanita berambut pendek merayu Ma Sung agar
mau menemuinya
“Ma Sung
bukan sepatu... Berhentilah mencoba mencari pasangan untuknya. Dia pewaris Grup
Sunwoo, jadi Lebih berhati-hati.” Tegas Nyonya Park.
“Ayolah,
Big Sis... Dia akan berusia 34 tahun tahun ini... Dia harus bertemu seorang
wanita untuk menikah.” Kata wanita berambut panjang
“Kalau
saja ayahmu tidak didorong seperti itu pada hari itu maka ibumu tidak akan meninggal
seperti itu.” Ucap Nyonya Park menyindir.
“ Dia
baru Datang sekarang dan sudah mendengar itu sejak dia berumur delapan tahun.
Jadi Sudah waktunya Kau berhenti membicarakannya.” Ucap wanita dengan rambut di
ikat.
“Dia
tumbuh sebagai anak yang kesepian sejak dia pergi belajar ke luar negeri di
kelas dua. Dan Baru tiga tahun sejak dia kembali ke Korea lal lau mengalami
kecelakaan besar juga..” ucap Si rambut pendek
“Karena
kau, Ma Sung masih tidak bisa mengatur berkencan dengan wanita terlalu lama,
bahkan pada usianya.” Kata wanita rambut di ikat. Suasana mulai terasa tegang
memilih untuk minum teh saja.
“Dengan
cinta dan tanggung jawab... Aku yakin Kau tahu apa yang Aku maksud dengan itu.”
Ucap Nyonya Park. Ma Sung hanya terdiam
“Aku menjadi
lebih sendiri dan menyedihkan.”
Ma Sung
masuk ke dalam rumah yang gelas dan merasakan silau dari matanya, seperti tak
bisa dengan lampu yang menusuk matanya. Kenangannya seperti kembali teringat,
foto keluarga dan juga tabrakan dengan truk saat masih kecil.
Ma Sung
tinggal di rumah tanpa menyalakan lampu dan juga mengunakan kacamata hitam, tak
menyalakan lampu sama sekali.
“Bagiku,
cinta itu ... tragedi.”
Flash Back
Dokter
Yoon bertanya apakah Ma Sung masih tidak ingat hari itu dari tiga tahun yang
lalu ketika mengalami kecelakaan. Ma Sung mengaku tidak ingat apa-apa dengan
menatap tatto ditangan kirinya.
“Aku ingin mengingat apa yang terjadi tiga tahun lalu pada hari
itu.”
Jadwal
kedatangan, Seorang pria dengan rambut berwarna berjalan dengan membiarkan
kopernya berjalan begitu saja. Seseorang bergegas menangkap koper sebelum
berjalan lebih jauh lagi. Sung Ji Koon menyambut CEO Jang dengan mengejek menjadi
sangat tua.
“Apa yang
sedang terjadi? Di mana klub penggemarku? Apa Kau tidak menghubungi mereka?”
tanya Sung Ji Koon melihat sekeliling.
“Aigoo...
Orang akan berpikir bahwa Kamu benar-benar seorang selebriti.” Ucap CEO Jang
“Hei,
ayo. Aku seorang selebriti... Aku akan memberi Kamu tanda tangan.” Kata Ji Koon
mendekati orang-orang yang lewat bahkan ingin memberikan nomor telpnya.
Si
assitant yang membawa koper memberikan bunga untuk Ji Koon. Ji Koon mengucapkan
terimakasih lalu menyapa beberapa orang dengan bangganya bertanya “Apakah kau
tidak tahu siapa aku?”
Ma Sung
melihat nama di ponselnya [Galilei]
Suara Ji Koon terdengar menyapa Ma Sung mengatakan akhirnya datang di Korea dan ingin tahu apakah punya
waktu malam ini
“Aku
tidak bisa menyambutmu ketika Kau diam-diam kembali ke sini. Aku tidak punya
niat untuk menjadi wali mu jadi hubungi Aku kembali setelah Kau menghubungi
orang tua mu. Kalau tidak, maka Aku tidak
akan mengangkat panggilan mu.” Ucap Ma Sung lalu menutup telpnya.
Pesan
masuk ke ponsel Ma Sung “Semua anggota dewan eksekutif menghadiri pertemuan mengenai rumah sakit rehabilitasi anak-anak beroperasi
pada defisit, dan langkah-langkah alternatif untuk diambil.”
Ji Koon
pergi ke sebuah tempat menyapa seorang wanita sebagai manajer di meja
receptionist yang baru dan berpikir kalau pegawai yang lama melakukan perjalanan dan ingin
mendapatkan perawatan.
“Kami
hanya anggota, jadi akan sulit bagi kami untuk mengakomodasi jalan masuk.” Ucap
pegawai menolak
“Aku
tahu. Aku merasa rapuh menggunakan nama ibuku, jadi aku akan menggunakan nama
bibiku.” Kata Ji Koon.
Si wanita
ingin tahu siapa namanya, Ji Koon meminta agar si pegawai mendekat agar
memberitahu namanya “Grup Sunwoo.” Si pegawai kaget dan langsung memberikan
jalan agar Ji Koon menerima perawatan.
Ji Koon
sedang melakukan spa untuk rambut. Sementara seorang pria kaget karena mereka
sudah melakukan resevasi tapi ruangan tak ada. Pegawai merasa kalau Akan sulit
bagi untuk memberi mereka ruang perawatan sekarang. Lee Ha Im kesal mulai
mengumpat pada managernya.
“Mereka
tidak punya ruang!” teriak Ha Im marah
“Tetapi mereka
jelas-jelas mengatakan kepada ku bahwa mereka punya.” Kata Manager memberitahu
pegawai kalau itu Lee Ha Im
“Bintang
top Korea! Dia Aktris papan atas Korea! Adakah yang lebih berpengaruh daripada
dia di sini?” kata Manager. Ha Im mengibaskan rambut dengan sikap sombong.
Nyonya
Park ada diruangan terlihat kesal dengan ada keributan dan meminta Ha Im untuk
mendekat. Si pegawai meminta Ha Im untuk mendekat saja. Ha Im dengan kesal
mendekati Nyonya Park
“Ahjumma..
Kau pikir kau siapa, memberitahuku untuk datang dan pergi sesuka hatimu?” ucap
Ha Im sinis. Nyonya Park memegang wajah Ha Im dan langsung memukulnya sampai
terdengar suara seperti tamparan.
“Kau
harus meminta maaf karena Kau menyebabkan keributan.” Ucap Nyonya Park.
“Aku
minta maaf.” Ucap Ha Im ketakutan sambil
memegang pipinya yang sakit.
Nyonya
Park meminta ponselnya, menelp [anakku yang idiot] saat itu Ji Koon tanpa sadar kalau Ibunya ada
disebelahnya sedang melakukan perawatan juga. Ia langsung memalingkan wajahnya,
Nyonya Park mengomel karena anaknya yang tidak mengangkat teleponnya, lalu
memarahi orang yang ada disebelahnya untuk duduk diam. Ji Koon mengeluarkan
suara wanita mengaku mengerti.
Di atas
kapal, Ji Bbeum menjadi reporter ahli di kapal seperti layaknya seorang
profesional. Ia mengataka akan menangkap ikan grator merah berduri hari
ini yang merupakan ikan musim panas klasik. Ia pun mencium bau ikan itu setelah
yang masih segar setelah menangkapnya.
“Ini
adalah gurnard merah berduri! Bukankah ini sangat cantik?” kata Gi Bbeum.
Kameramenya menyuruh Gi Bbeum agar menciumnya.
“Aku
ingin menciumnya karena itu sangat lucu... Wahh.. Ini pria kecil yang segar... Aku
menyukainya!” kata Gi Bbeum dan langsung mengajak menari-nari diatas kapal.
Saat
menari-nari, Kameramen sekaligus sutradara berhenti mengambil gambar. Gi Bbeum
bertanya apakah tidak menyukainya. Si Pria mengeluh Gi Bbeum yang memandang
rendah orang-orang yang menonton acara internet. “
Apa?
Tentu saja tidak! Mengapa Aku begitu? Aku tidak akan pernah!” kata Gi Bbeum
“Maksud
ku, berbicara secara logis kita membutuhkan sesuatu untuk membuat mereka
benar-benar terserap atau sesuatu yang mengganggu untuk mendapatkan perhatian
mereka! Tapi kita tidak memilikinya. Jika episode ini tidak menyenangkan, maka Aku
akan hapus acara ini.” Ucap si sutradara mengancam.
“Apa?
Tunggu, tidak! Aku akan melakukannya lagi!! Maafkan Aku.” Kata Gi Bbeum
“Hei, ada
orang lain yang berguling-guling memakai masker lembar, dan menempelkan sesuatu
di dalam dan keluar dari mulut mereka. Orang mengatakan acara itu sangat
menyenangkan, jadi apa yang Kau lakukan untuk ini? Kau perlu melakukan sesuatu
untuk membedakan diri.” Kata Sutrdara
“Ahh...
mukbang.... Aku akan memotong ini terbuka dan memakannya. Dan Aku akan
memakannya sendiri.” Ucap Gi Bbeum
“Kau bisa
tempelkan semuanya langsung ke mulut, Mari kita lihat apakah Kau bisa
melakukannya atau tidak... Coba masukkan ke mulutmu” ucap Sutradara. Gi Bbeum
terlihat binggung
“Jika Kau
tidak bisa, maka kami tidak akan menggunakan rekaman ini.” Ucap Sutradara.
Gi Bbeum
mulai memasukan ikan kedalam mulutnya hidupnya dan akhirnya bisa memakan
semuanya. Ia bisa menghabiskan dan mengatakan kalau betapa enak dan lezatnya
itu dengan mencobanya.
Gi Bbeum
membantu nelayan mengangkat ikan dari perahu. Nelayan melihat Gi Bbeum yang bisa
memakannya dalam satu gigitan dan diminta untuk berada di perahu, lalu
merasakan kalau pernah melihat Gi Bbeum sebelumnya.
“Apakah
kamu tidak mengenalnya? Dia adalah penyanyi paling terkenal tiga tahun lalu.
Tapi dia gagal total sekarang.” Ucap Sutradara. Gi Bbeum mengeluh mendengarnya.
“Apakah
Kau akan memberikan ikan ini kepada ku, Pak?” kata Gi Bbeum mengalihkan
pembicaraan.
“Yah, aku
kuberikan, karena kau bekerja sangat keras sepanjang hari.” Ucap Nelayan. Gi
Bbeum dengan sumringah mendengarnya.
“Bisakah
kamu membawa semua ini?” tanya Nelayan. Gi Bbeum enmgaku bisa. Nelayan menyuruh
sutradara untuk membantu Gi Bbeum juga.
“Aku
tidak bisa, karena harus memegang kamera... Ini lebih penting...” kata Sutrdara
menegaskan tak mau mengangkatnya.
“Tidak
masalah. Aku tahu cara melakukan ini. Jangan khawatir, Tuan.” Kata Gi Bbeum
memasukan ikan dalam kantung ukuran besar.
“Hei,
ayo. Apakah Kamu benar-benar perlu mengambilnya?” keluh si sutradara
“Kau
berani bertanya kepadaku untuk semua ini ketika kita kembali di Seoul.” Keluh Gi
Bbeum tak mau menyiakan ikan gratis yang baru saja diambil dari laut lalu
membawa semua barang pada badanya yang kecil.
[Rumah
Sakit Sunwoo]
Seorang
dokter memberitahu kalau Selama tiga tahun terakhir defisit dari rumah sakit rehabilitasi
anak-anak telah melampaui 100 milyar won. Jadi mereka tidak bisa lagi
menanggung beban keuangan ini jadi harus bertindak cepat untuk menemukan
pembeli untuk itu.
“Direktur
Pusat Gong Ma Sung, kau bisa bicara sekarang” kata Nataror duduk berhadapan
dengan Nyonya Park.
“Berapa
banyak uang yang akan kita hasilkan jika kita menjual rumah sakit rehabilitasi
anak-anak?” tanya Ma Sung
“Kami
memperkirakan bahwa ...” ucap Dokter. Lalu narator memberiakn kode “100 milyar
won.”
“itu
sekitar 100 milyar won.” Kata Dokter. Ma Sung mengaku sudah tahu
“Hanya
100 milyar won... Jadi, apa yang akan Kau lakukan dengan uang itu setelah
menjualnya?” tanya Ma Sung
“Pilihan
alternatif kami adalah berinvestasi di sektor medis yang akan menghasilkan
lebih banyak pendapatan bagi kita Dan apakah itu pilihan alternatif sesuatu
yang berharga?” ucap Ma Sung menyindir
“Aku akan
memberikan saran kepada ketua sekarang... Seperti hal-hal ... Aku percaya bahwa
penjualan pusat rehabilitasi anak-anak adalah masalah yang kurang penting
daripada menaikkan gaji penyedia medis kami untuk meningkatkan kualitas layanan
medis yang disediakan fasilitas kami.” Ucap Ma Sung berdiri dari tempat duduknya.
“Aku
setuju.” Kata Nyonya Park, semua terlihat kaget. Ma Sung langsung membungkuk
memberikan hormat.
Gi Bbeum
muntah-muntah di pinggir jalan tol, sutradara di dalam mobil mengeluh karean Gi
Bbeum belum juga selesai, bahkan mengomel karena Semua orang memperhatikan jadi
menyuruh agar masuk mobil dan berhenti mabuk.
“Sudah
kubilang, aku pikir ada tulang yang menempel di tenggorokanku. Itu tidak akan
keluar.” Kata Gi Bbeum
“Jadi Kau
bahkan tidak bisa menelan itu? Dasar Kau tidak bisa melakukan apa pun dengan
benar!” ucap Sutradara marah. Gi Bbeum pun meminta maaf.
Sutradara
akhirnya turun dari mobil mengeluarkan roti dari saku celananya agar Gi Bbeum
makan, Gi Bbeum mengaku kalau Perutnya terasa tidak enak. Si sutradara malah
mengancam kalau Gi Bbeum tak boleh mengatakan ingin pergi ke rumah sakit atau
apapun.
“Cepat
makan itu, jadi kau bisa menelannya.” Kata sutradara. Gi Bbeum tak bisa
melawan.
“Kau
tidak terlihat menyanjung sama sekali. Bagaimana kita akan mendapatkan lebih
banyak orang yang melihat seperti ini? Kamu membuat Aku sangat frustrasi!” kata
Sutradara. Gi Bbeum tak bisa mengatakan apapun.
“Hei, Gi
Bbeum... Apakah kau tahu tentang byeoksabu?” ucap Sutradara. Gi Bbeum terlihat
binggung.
“Aku
bodoh untuk bertanya. Jadi Kau tidak tahu tentang jimat byeoksabu?” kata Sutradara
mengeluarkan kertas kuning dari dalam celananya.
“Ini
adalah jimat byeoksabu. Kau bisa Bakar ini dengan api. Jika Kamu menaruh abu di
air dan meminumnya, maka "tulang" akan turun dalam waktu singkat.” Ucap
Sutradara. Gi Bbeum hanya bisa tertawa.
“Apa Kau
mengharapkan Aku untuk percaya itu? Apakah kau pikir aku idiot?” kata Gi Bbeum
“Hei,
lihatlah di internet, "jimat byeoksabu."” Kata sutradara. Gi Bbeum
pun akan mencarinya dan ternyata memang benar.
“Aku
sudah bilang! Ia bahkan memiliki makna perdukunan di baliknya. Kua masih ingat,
Insiden itu dengan Min Hyung Joon tiga tahun yang lalu sekarang, kan? Saat
itulah periode tiga tahun kemalanganmu dimulai. Orang masih berpikir kau
membunuh Min Hyung Joon, dan ...” kata sutradara.
Gi Bbeum
berteriak agar tak membahasnya, Sutradara pikir kalau hanya mengatakan, yang dipikirkan orang Dan karena
kejadian sial itu Gi Beum ada didepanya sekarang.
“Siklus
tiga tahun pertama adalah penting tetapi siklus tiga tahun ketiga bahkan lebih
penting. Jadi Bakar ini dan minumlah.” Ucap Sutradara menyakinkan.
“Bagaimana
Aku bisa membakar ini dan meminumnya?” kata Gi Bbeum tak yakin
“Aku
membakar ini dan meminumnya juga... Begitulah cara Aku melewati siklus tiga
tahun burukku sendiri. Aku mendapat seorang putra dan memenangkan tempat ketiga
dalam lotere. Dan itulah cara Aku mendirikan perusahaan” kata Sutradara
menyakinkan.
Gi Bbeum
mulai yakin, Sutradara menyuruh Gi Bbeym untuk mulai Bakar sekali saja dan
minum, maka hilangkan tulang itu dari tenggoroka dan singkirkan nasib buruknya
lalu berputar-putar sambil berteriak-teriak. Gi Bbeum pun merasa yakin.
Sutradara
memberikan kertas menyuruh Gi Bbeum agar memBakar dan kemudian diminum, lalu
kibaskan tangan untuk menyingkirkan nasib buruk , lalu Goyangkan tangan dan
kepalanya juga, setelah itu meninggalkan Gi Bbeum sendiri dengan alasan kalau perlu
mengambil beberapa foto lautan
“Jimat
byeoksabu? Aku akan melakukan ini 100 kali lipat jika Aku bisa membersihkan
namaku dengan melakukan ini 3 tahun yang lalu.” Kata Gi Bbeum
“Halo,
pemirsa... Di sini kita punya nona Joo Gi Bbeum yang sangat dibenci di seluruh
Korea. Dia berusaha memutus siklus tiga tahun kesialannya.” Kata Sutradara
mulai mengambil gambar dari kejauhan.
Sutradara
melihat Gi Bbeum yang mulai membakarnya, lalu menginjak abunya setelah itu
memasukan ke dalam botol air minum. Gi Beum mengocok minumanya, lalu mulai
meminumnya dan memutar-mutar badanya seperti orang gila.
“Aku tidak
percaya dia minum itu. Hah? Apa yang dia lakukan sekarang? Kurasa dia secara
resmi mulai kehilangan cengkeramannya pada kewarasannya. “ ucap Sutradara
keluar dari persembunyianya.
“Tariannya
sungguh luar biasa.” Kata Sutradara dengan tawa bahagia. Gi Bbeum berteriak
kaget karena Sutradara merekamnya.
“Ini
lebih lucu dari apa yang Kamu lakukan di perahu! Hei, kita harus membuat ini
menjadi miniseri!” kata Sutrdara.
Gi Bbeum
mengemudikan mobilnya memastikan kalau Sutradara benar-benar menghapusnya,
Sutradara mengaku sudah melakukan dan meminta agar percaya. Gi Bbeum ingin
melihat dalam kamera.
“Hei...kau
akan menyebabkan kecelakaan!” ucap Sutradara menyelamatkan kemaranya. Gi Bbeum
tahu kalau Sutradara kalau itu berbohong!
“Ugh,
kenapa perutku sakit sekali?” ucap Gi Bbeum memegang perutnya. S
Ada apa
denganmu kali ini? Jangan berani muntah di mobil ini. Apa Mungkin karena roti
yang sudah melewati tanggal kedaluwarsanya?” kata Sutradara. Gi Bbeum berteriak
marah.
“Maksudku
jimatnya.” Ucap Sutradara. Gi Bbeum memberikan pukulan. Sutradara menyuruh Gi
Bbeum yang Hanya mengemudi dengan benar.
Akhirnya
Gi Bbeum pergi ke dokter, dengan hasil CT Scan ada tulang ikan panjang dileher.
Dokter kaget melihat tulang ikan yang sangat besar bertanya apa yang
dimakan. Gi Bbeum mengaku kalau itu
Seekor ikan. SI Dokter tak percaya kalau Gi Bbeum memakannya utuh.
“Pastikan
Kau mengeluarkan semua tulangnya di lain waktu. Kau akan baik-baik saja setelah
Kamu mendapatkan suntikan dan sedikit. obat penenang tenang sedikit.” Kata Dokter. Gi Bbeum
menganguk mengerti dan mengucapkan terimakasih.
“Bukankah
dia Joo Gi Bbeum?” ucap perawat. Gi Bbeum langsung menutupi wajahnya lalu
bergegas pergi.
Manager
mengeluh kalau hanya mengambil satu foto saja tak aman membunuh Ma Sung dan
heran bosnya itu bisa sangat takut. Ma Sung bertanya apa yang lebih menakutkan
apakah itu mengambil foto atau istrinya. Manager menjawab kalau itu istrinya.
“Maka
apakah Kau lebih takut pada penjahat dengan pisau atau seseorang dengan kamera?”
tanya Ma Sung. Manager menjawab kalau takut dengan penjahat.
“Itu
Sama.... Bagiku, istrimu dan seorang penjahat kasar yang memegang pisau jauh
lebih tidak menakutkan daripada mengambil foto. Jadi Kau mengerti sekarang,
kan?” ucap Ma Sung.
Pegawai
memberitahu kalau Tim foto sudah datang. Ma Sung pikir akan berbicara dengan sendiri.
Sutrdara
hanya memegang kamera tapi Gi Bbeum membawa semua barang dan mengeluh karena
terus batu padahal sudah mengeluarkan durinya.
Gi Bbeum mengaku kalau kalau masih sangat sakit dan itu sangat menyengat.
Sutradara mengeluh kalau Ruang gawat darurat sangat mahal, tapi sangat tidak
berharga.
“Kau
Pulanglah dan minum air asin... Itu akan membuat tulangnya turun dan itu tidak
membutuhkan biaya. .. Aku tidak akan percaya padamu lagi.” Kata sutradara terus
mengomel.
“Hei, Aku
harus menggunakan kamar mandi. Jadi Pegang ini untukku.” Kata Sutradara
memberikan kameranya.
“Aku
perlu memeriksa kamera... Bagaimana Aku menggunakan ini?” kata Gi Bbeum mencoba
mencari tombol untuk menyalakan.
Tapi yang
terjadi malah menekan tombol rekam dan lampu bagian depan menyala. Gi Bbeum
berhasil melihat hasil rekaman dengan kesal karena sutradara lalu berusaha agar
bisa menghapusnya.
Saat itu
Ma Sung keluar melihat lampu yang menyala, dengan kesal akhirnya berjalan
mendekat dan berteriak marah. Gi Bbeum kaget melihat Ma Sung yang akhirnya
bertemu setelah tiga tahun.
Bersambung
ke episode 2
Kayaknya bagus kakak dramanya...
BalasHapusLanjut ya... Semangat .. ❤️❤️