PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 13 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 3 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ma Sung mengikuti Gi Bbeum ingin tahu apakah akan pergi lama. Gi Bbeum tak peduli. Ma Sung meminta agar menjawabnya, Gi Bbeum pun tak peduli memilih pergi ke toko kain minta diskon beberapa kain masing-masing 32,000 won.
“Bagaimana aku bisa untung kalau kukasih potongan 2,500? Terakhir kali kau kasih potongan 2,000 won.” Keluh si bibi
“Tidak, aku tak pernah.” Kata Gi Bbeum. Si bibi dan Gi Bbeum saling tarik –menark bahan
“Beli sajalah kalau cuma 2,500 won. Itu Murah” komentar Ma Sung
“Berhenti ikut campur, ini bukan urusanmu.” Komentar Gi Bbeum.
“Suamimu sungguh pengertian. Coba kau Dengar itu? Sudah kasih 2,500 won.” Kata Bibi
“Ia bukan suamiku, lagipula aku tak kenal paman ini.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung kesal dipanggil Paman.
“Hei, ayolah. Ia tidak setua itu...  Tapi Pantas saja, pria itu terlalu bagus buatmu.” Komentar Bibi.
“Wah, hatiku pahit... Ayo Beri ini masing-masing 2,000,.. Dan kasih harga ini 32,000 untuk yang ini.” Pinta Gi Bbeum memberikan penawaran.
Si bibi tetap tak mau melakukan, Gi Bbeum memohon. Ma Sung merogoh saku celananya ingin tahu Berapa harga semuanya, Bibi menghitung semuanya jadi  39,000 won. Gi Bbeum berharap dan hanya diam.
Tapi Ma Sung hanya mengeluarkan ponsel menyuruh Gi Bbeum membayarnya. Agar cepat pergi. Gi Bbeum mengumpat kesal mengeluarkan uangnya dan meminta agar diskon1,000 won saja. Si bibi tetap tak memberinya. 

Gi Bbeum mengeluh karena Ma Sung harus ikut ngoceh saat lagi menawar harga dengan bibi itu. Ma Sung pikir kenapa harus menawar, karna harus bayar sesuai harga yang tertera di stikernya dan menyindir Gi Bbeum meminta diskon di pembayaran rumah sakit juga.
“Kau tak beli apapun dengan harga penuh, kan?” kata Ma Sung. Gi Bbeum mengaku tak seperti itu.
“Tarif subway dan ongkos bus!” kata Gi Bbeum. Ma Sung pikir kalau Gi  Bbeum bisa dapatkan diskon, pasti meminta.
“Tentu saja, tak perlu ditanya.” Tegas Gi Bbeum lalu merasa lapar dan mengajak mencari tempat dan makan sesuatu.

Gi Bbeum pun mengajak mereka makan dan bayar sama rata. Ma Sung tak percaya kalau Kelakuannya berubah total 180 derajat. Mereka pergi ke stand makanan cemilan seperti hotang besar. Ma Sung mengeluhGi Bbeum yang membeli makanan itu.
“Wah, kau tak punya hati nurani.” Ejek Ma Sung
“Ini karena duitku sedikit, bukan karena tak punya hati nurani.” Kata Gi Bbeum
“Kau bersikap Begitu lagi kalau menyangkut uang. Kenapa kau selalu membahas uang dalam obrolan?” keluh Ma Sung
“Kau punya banyak uang, Jadi, wajar kalau kau merayakan sesuatu di tempat mahal, Saat sesuatu yang baik terjadi padamu. Tapi ini menyangkut kesanggupan, jadi kubeli ini... Jadi Tetap saja, ini ucapan terima kasih yang besar.” Kata Gi Bbeum.
“Jadi, Apa kau samakan ini dengan tagihan rumah sakit?” keluh Ma Sung lalu mengajak untuk duduk dimana saja.
“Apa kau anjing dan tak malu makan dijalan?” ejek Ma Sung. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung tak mau makan akan memakan sendiri saja.
“Kenapa kau ambil sesuatu yang sudah diberikan ke orang lain?” keluh Ma Sung langsung mengambil makananya. 

Gi Bbeum melihat di stand sebelah,  [Es krim dingin 1,000 won] lalu menawarkan apakah ingin makan es krim.  Ma Sung tak percaya Gi Bbeum baru saja makan yang panas lalu makan yang dingin. Gi Bbeum tak peduli memilih untuk membeli es krim untuk mereka berdua.
“Apa Aku jatuh cinta padanya?” kata Ma Sung menatap Gi Bbeum dari kejauhan seperti tak percaya.
“Ini Es krim, Berarti aku sudah membayar hutangku padamu.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung membenarkan sambil mengejek kalau meski bukan 10 kali lipat.
“Apa itu kau gambar sendiri?” tanya Gi Bbeum melihat gambar ditangan Ma Sung yang ditutupi plester dan sedikit terbuka.
“Tidak, ini tato..” kata Ma Sung dan Gi Bbeum pun mengingat kenangan dengan Ma Sung sebelumnya.
Flash Back
Gi Bbeum pikir karena sudah meminta uang pada Ma Sung maka meminta belikan es krim juga. Ia pun menegaskan Ma Sung yang harus dapatkan uangnya kembali, karena ia bukan orang yang suka berhutang tanpa dibayar.
“Kau mau kuberi berapa banyak? Bisa kau berikan hatimu?”kata Ma Sung mengoda.
“Bagaimana es krimnya? Bukankah seperti berkelana menyusuri kenangan?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung tak mengerti maksud ucapan Gi Bbeum. 


Akhirnya mereka keluar dari pasar, Ma Sung akan naik mobil tapi Gi Bbeum berjalan begitu saja. Ia bertanya kenapa Gi Bbeum akan pergi. Gi Bbeum mengatakan akan naik bus lalu pamit pergi.  Ma Sung mengejar Gi Bbeum untuk ikut denganya.
“Nn. Joo Gi Bbeum.. Ngomong-ngomong, Kenapa kau pilih bangsal VVIP selagi tak punya uang? Aku tak tahu kau tipe orang yang ambil langkah berani seperti itu. Aku tak suka wanita seperti itu.” Tanya Ma Sung
“Itu , ada kenalanku dari rumah sakit itu.” Ucap Gi Bbeum., Ma Sung binggung siapa selain dirinya.
“Ya, aku kenal orang yang punya posisi tertinggi di RS itu. Jadi Itulah sebabnya.”kata Gi Bbeum percaya diri.
“Oh, Apa posisi tertinggi? Siapa ya dia, aku penasaran.” kata Ma Sung
“Aku harus mengadukanmu bolos kerja.” Balas Gi Bbeum. Ma Sung mempersilahkan.
“Aku kenal Direktur Sung Ki Joon.” kata Gi Bbeum. Ma Sung kaget mendengarnya.
“Kau pasti sekarang ketakutan selagi dia bisa saja memecatmu.” Ejek Gi Bbeum yakin.
“Kalian punya hubungan apa? Kalian tak cocok.” Ucap Ma Sung. Gi Bbbum pikir mereka sangatlah cocok.
“Ki Joon orangnya menggemaskan dan ganteng, Lalu aku orangnya cantik.” Ungkap Gi Bbeum membanggakan Ki Joon.
“Bocah itu tak suka wanita yang berkata kasar sepertimu.Ia suka wanita lembut dan polos” komentar Ma Sung. Gi Bbeum pikir kalau itu cirinya ada pada dirinya.
“Ngomong-ngomong, apa seperti itu membicarakan bosmu?” tegas Gi Bbeum
“Direktur yang kau katakan, dulu main denganku hanya memakai celana dalam..Dia sepupuku...” kata Ma Sung. 


Gi Bbeum kali ini yang kaget mengartikan Ma Sung itu orang yang kaya raya juga. Ma Sung mengeluh Gi Bbeum yang kelakuannya berubah tiap kali berhubungan dengan uang dan akan memandangnya berbeda karena tahu dirinya yang memiliki banyak uang. Gi Bbeum membenarkan.
“Ya, benar... Kuyakin kau akan bersikap baik padaku.” Komentar Ma Sung yakin
“Tak perlu bagiku untuk berlaku baik padamu. Kuyakin kita tak akan bertemu lagi.” Ucap Gi Bbeum yakin
Saat itu ada beberapa orang yang mengenali Joo Gi Bbeum dan sambil bergosip. Ma Sung tak percaya kalau Gi Bbeum yang ternyata Orang mengenalnya,lalu mengambil syal menutupi wajahnya agar  jangan bersikap saling mengenal. 

Gi Bbeum pun berdiri berjauhan dengan Ma Sung lalu naik ke dalam bus lebih dulu. Ma Sung melihat banyak orang hanya menyetuh bagian tasnya makan bisa masuk, tapi saat mendekatkan saku celananya tak berbunyi apapun.
Sopir pun meminta Ma Sung agar memakai kartu namanya. Ma Sung terlihat binggung dan Gi Bbeum pura-pura tak mengenal dengan memalingkan wajahnya.
“Kalau kau tak punya uang, turunlah.” Kata Sopir. Ma Sung mengaku  bukanya tak punya uang.
“Ayolah, Nn. Joo Gi Bbeum, bayarkan. “ ucap Ma Sung meminta tolong.
“Kekasihmu sedang memalukan dirinya. Apa kalian bertengkar?” kata Bibi yang duduk didepan Gi Bbeum.
“Aku bukan kekasihnya.” Kata Ma Sung. Akhirnya Gi Bbeum pun terpaksa berjalan ke depan pintu
“Apa Ingin kubayarkan, sayang?” ucap Gi Bbeum sengaja membuat malu lalu kembali duduk setelah membayar bus. Ma Sung berpikir Gi Bbeum gila dan memilih duduk dibelakang Gi Bbeum tanpa saling bicara.

Keduanya pun berjalan pulang, Ma Sung lalu mengeluh Gi Bbeum yang berlagak mengenalku disana dmemanggilnya sayang, lalu menegaskan kalau ia bukan kekasihnya dan tak ada alasan untuk menjadi pacar Gi Bbeum.
“Kau menyuruhku untuk berlaku baik padamu. Jadi, aku bersikap sangat baik tadi. Pokoknya, hati-hati di jalan, Tn. Gong Ma Sung.” Kata Gi Bbeum berlaku sopan akan jalan lebih dulu.
“Tunggu sebentar... Kenapa kau selalu saja berpamitan dan menyuruhku pergi? Apa kau perlu menyiapkan diri untuk perpisahan?” kata Ma Sung. Gi Bbeum membenarkan.
“Itu adalah tata krama dan hormat mendasar.” Kata Gi Bbeum
“Dan aku sudah membuntutimu seharian, Tapi, kau malah menyuruhku pergi?” “ keluh Ma Sung. Gi Bbeum bertanya Apa masih ada yang perlu dibicarakan.
“Katamu kita berciuman, kan? Ceritakan padaku soal itu.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum pikir memilih untuk lain kali saja.
“Sekali ini saja, kumohon.... Beritahu aku.” Ucap Ma Sung memohon.
“Kita kebetulan berjumpa di Hainan dan jatuh cinta pada pandangan pertama.” Cerita Gi Bbeum
“Jadi, Itulah alasan kita berciuman? Kapan itu?” tanya Ma Sung makin penasaran.
“Tiga tahun lalu... Hari terakhir bulan Juni.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung mengartikan kalau itu alasan mengingat Gi Bbeum setiap hari
“Apa Karena dulu kita saling menyukai?” ucap  Ma Sung

“ Jika kita benar-benar saling suka dulu kita tak akan bertemu seperti ini sekarang. Itu cuma pertemuan singkat.” Kata Gi Bbeum seperti tak ingin mengingat masa lalunya.
“Maafkan aku karena tak bisa mengingatnya.” Ucap Ma Sung.
Gi Bbeum pikir tak perlu karena Ma Sung tak melakukan kesalahan apapun dan ini tak merubah apapun diantara mereka jadi  Ma Sung tak perlu khawatir lalu berjalan pulang. 

Ma Sung mengambarkan tempat yang selama ini hanya dipikiranya dalam papan, jadi mengingat kalau wanita itu adalah Gi Bbeum Ia berpikir kalau itu cuma pertemuan singkat, kenapa ia selalu mengingat Gi Bbeum setiap hari. 

Ha Im turun dari mobil meminta agar meriksa kembali pemotretannya. Saat itu Ki Joon sudah menunggu didepan gedung, Ha Immelihat kalau Ki Joon itu pakai kalung palsu. Ki Joon pun menyapa Ha Im dan melihat kalungnya sama yang dipakai olehnya.
“Tapi Tunggu.. Apa Kau pakai barang palsu padahal kau artis?” ucap Ki Joon melihatnya.
“Aku pakai yang asli... Apa katamu? Ini bulu rubah arktik asli.” Tegas Ha Im.
“Kurasa tidak.” Kata Ki Joon dan langsung mendekat memeriksa kalung yang dipakai Ha Im. Ha Im mendorong Ki Joon agar menjauh.

“Aku tumbuh di keluarga kaya, jadi alergi bulu palsu.” Tegas Ha Im. Ki Joon ingin melihatnya kembali.
“Ah, benar! Palsu!” ucap Ki Joon yakin. Tapi Ha Im pikir agar menjauhkan benda palsu yang dipakai Ki Joon.
“Kenapa kau memakai kalung palsu padahal seorang artis?” ejek Ki Joon. Ha Im tak peduli memilih untuk masuk ke  gedung.
Saat akan menekan tombol kunci tak bisa terbuka, Ki Joon menyuruh Ha Im minggir saja dan membuka dengan sidik jari lalu pintu terbuka dan masuk lebih dulu. Ha Im pun masuk sebelum pintu tertutup. 


Gi Bbeum sibuk menghitung semua nota, Sa Rang memanggil kakaknya untuk makan ramen, Gi Bbeum meminta agar menyisahkan saja untuknya. Tuan Joo membahas Ja Rang yang datang dengan motor pengiriman makanan. Ja Rang meminta ayahnya agar nyari berusaha karena takut kakaknya mengetahuinya.
“Aku kerja paruh waktu, karena Aku harus mencari uang juga. Rahasiakan dari Noona.” Ucap Ja Rang lalu memberikan uang untuk ayahnya membeli arak beras. Tuan Jo pun tersenyum bahagia lalu mulai menyanyi.
Gi Bbeum selesai menghitung nota lalu sedikit bersembunyi berdiri dibelakang dinding menelp Nam Joo, untuk meminjam uang karena kekurangan biaya hidup. Nam Joo pun mau meminjamkan. Gi Bbeum mengucapkan terima kasih.
“Ya, aku banyak keluar biaya akibat tagihan rumah sakit ayahku. Terima kasih banyak, aku akan kembalikan bulan depan.” Kata Nam Joo dan saat itu Ja Rang seperti mendengarnya. 

Setelah menutup telp, Gi Bbeum mengangkat telp dari Ki Joon. Beberapa saat kemudian, Gi Bbeum keluar sudah berganti pakaian dan bergegas mengambil mie. Ja Rang meminta kakaknya untuk makan pelan-pelan dan ingin tahu mau kemana karena seperti terburu-buru.
“Aku dapat pekerjaan paruh waktu, aku pergi sekarang!” ucap Gi Bbeum. Ja Rang meminta kakaknya makan lagi tapi Gi Bbeum terburu-buru bergegas keluar rumah.

Ma Sung kembali menulis jurnalnya  [Ingatan mengenai satu wanita, Joo Gi Bbeum, orang aneh yang menyebabkan kericuhan] Lalu perkataan Dokter Yoon yang menyimpulkan Ma Sung sedang jatuh cinta.
“Ingatanmu mungkin saja menghilang setiap hari, Namun otakmu bekerja keras untuk tidak melupakan cinta itu. Dan itulah kenapa kau selalu memikirkan wanita itu” Ucap Dokter Yoon.
Ma Sung terdiam melihat nama judul di depan bukunya [Joo Gi Bbeum, orang aneh yang menyebabkan kericuhan] saat sedang menatap nama Gi Bbeum dengan nama “Orang aneh yang menyebabkan kericuhan” tapi saat itu nama  [Galilei]  yang menelpnya. 

Ki Joon dengan bangga meminta agar Ma Sung datang ke perusahaan sebentar. Ma Sung ingin tahu alasanya harus datang kesana. Ki Joon mengatakan Hari ini akan tanda tangan kontrak dengan seseorang. Ma Sung heran kenapa harus datang kesana.
“Terakhir kali sudah kuceritakan kalau ada seseorang yang dijebak secara tidak adil yang ingin kuselamatkan. Kau sumber danaku, jadi aku harus melaporkan ini.” Kata Ki Joon.
“Aku tak perlu laporan, jadi lakukan... Tapi Tunggu. Wanita yang dijebak bukan Joo Gi Bbeum, kan?” kata Ma Sung memastikan
“Apa Kau juga kenal Joo Gi Bbeum?” tanya Ki Joon kaget. Ma Sung tak percaya memang benark kalau yang dimaksud Joo Gi Bbeum, yang punya jutaan anti-fans
“Ya, Nn. Gi Bbeum. Ia akan tanda tangan kontrak denganku hari ini. Pokoknya, aku sudah melakukan tugasku melaporkannya padamu.”kata Ki Joon
“Hei, yang benar, kau harus melaporkannya secara tatap muka! Kau harus Tunggu aku!” teriak Ma Sung. 


Gi Bbeum berdiri di depan gedung Star Entertainment memikirkan kerja paruh waktu bayaran per-hari, tapi punya firasat buruk mengenai hal ini. Sementara di dalam ruangan, CEO Jang ingin tahu Siapa yang akan datang. Ki Joon dengan bangga kalau itu Seorang bintang.
“Kau bilang Bintang? Apa kau merayu Lee Ha Im? Apa Ia bersedia tanda tangan kontrak dengan kita?” kata CEO Jang penasaran.
“Kau bisa Tebak yang lebih tinggi lagi, bintang ini bahkan lebih besar dari Lee Ha Im.” Kata Ki Joon
“Kau bilang Lebih besar dibanding Lee Ha Im? Apa Ia bintang global? Apa Ia Cheori?” ucap CEO Jang penasaran.
Ji Min memberitahu Ki Joon kalau Bintangnya sudah datang, Ki Joon pun menyapa Ki Bbeum untuk masuk. CEO Jang melonggo melihat Ki Bbeum yang datang ke kantor agencynya. Gi Bbeum mengaku sudah tahu CEO Jang akan bereaksi seperti ini.
“Kau sangat kaget sampai kehabisan kata-kata, kan?” kata Ki Joon menutupi CEO Nya.
“Kau benar-benar ingin jatuh bobrok dalam kecepatan luar biasa rupanya.” Komentar CEO Jang, Tapi Ki Joon pikir kalau itu kalimat yang luar biasa. 


Akhirnya mereka duduk bersama. CEO Jang ingin tahu alasan Gi Bbeum datang ke kantornya. Gi Bbeum memberitahu kalau Ki Joon akan memberikan kerja paruh waktu. CEO Jang kaget kalau Ki Joon kerja paruh waktu. Saat itu Ji Min membuka pintu memberitahu kalau  Tn. Investor sudah datang. Saat itu Ma Sung masuk ruangan.
“Kenapa kau kemari?” tanya Gi Bbeum binggung dan Ma Sung balas bertanya kenapa Gi Bbeum juga ada di kantornya dengan berpura-pura kaget.
“Apa Kalian saling kenal? Sejak kapan? Bagaimana? Kalian punya hubungan apa?” ucap Ki Joon panik seperti cinta pertamanya akan di ambil
“Kita cuma kenal begitu saja jadi, Tak perlu khawatir.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung tak terima mendengarnya.
“Kau membuatku khawatir saja.” Ucap Gi Bbeum lalu CEO Jang ingin tahu siapa Ma Sung.
“Ia pemilik gedung ini, beserta sumber danaku. Dan penyelamatku. Kau harus berikan kesan yang baik padanya.” Kata Ki Joon. CEO Jang menganguk mengerti.
“Sepertinya kau ingin bersikap sok kaya.” Sindir Gi Bbeum melihat sikap Ma Sung melipat tangan didada.
“Ini bukan sok-sokan. Tapi Inilah yang disebut kemampuan. Ngomong-ngomong, kenapa kau kemari?” tanya Ma Sung
“Ini Bukan urusanmu.” Tegas Gi Bbeum. Ma Sung makin kesal mendnegrnya.
“Apa kerja paruh waktu yang ingin kukerjakan, Tn. Ki Joon?” tanya Gi Bbeum sengaja mengalihkan pembicaraan.
“CEO kami ingin merekrutmu.” Kata Ki Joon. CEO Jang kaget tiba-tiba namanya disebut.
“Mustahil... Ki Joon.. Ayo bicara secara pribadi sebentar.” Ajak CEO Jang. Ki Joon langsung menolaknya dengan cepat.
“Kami ingin tanda tangan kontrak secara eksklusif denganmu.” Kata KI Joon.

Gi Bbeum pun terlihat binggung lalu mengatakan kalau untuk kontrak aku masih... Ki Joon tahu Gi Bbeum berpikir Masih terlalu mendadak, karena kaget dan kebingungan. Ma Sung ingin tahu apakah Ki Joon ingin kerja sama dengan selebriti yang punya jutaan anti-fans.
“Ini seperti penipuan.” Ucap Ma Sung. Ki Joon mengeluh Ma Sung yang berkata seperti itu.
“Aku benar-benar sedang serius menawarkan kerja sama dengannya!” kata Ki Joon
“Untuk itulah, diantara banyak orang, kenapa kau memilihnya seorang mantan artis tenar? Dan seperti yang terlihat, kondisinya...” kata Ma Sung yang langsung disela Gi Bbeum
“Inilah kenapa kau disebut penyelamat... Ya, benar. Kontrak bukan persoalan sederhana. Kau dengar yang dikatakan Tn. Investor, kan?” ucap CEO Jang yang senang ada Ma Sung yang satu pemikiran denganya.
“Aku tak peduli! Aku akan lakukan kontrak dengan Nn. Gi Bbeum! Hei, Ji Min! Berikan kontraknya!” teriak Ki Joon.
Ji Min memberikan kontrak, Ki Joon meminta agar Gi Bbeum tak mendengar dua oran itu jadi tanda tangan saja jadi akan urus sisanya. Gi Bbeum terlihat binggung, Ki Joon meminta Gi Bbeum segera tanda tangan saja. Gi Bbeum terlihat binggung. 

Gi Bbuem dan Ma Sung keluar dari lift menuju keluar gedung, mata Gi Bbeum melihat CEO Kim baru keluar mobil meminta Ma Sung agar berjalan perlahan dan jangan jalan cepat-cepat sambil bersembunyi dibalik tubuh yang tinggi besar.
“Apa Kau kenal pria itu?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum meminta agar mengabaikan saja dan pergi saja.
“Ngomong-ngomong, Nn. Joo Gi Bbeum...” kata Ma Sung tiba-tiba sengaja memanggil nama Gi Bbeum
CEO Kim pun tersadar melihat Joo Gi Bbeum berjalan didepanya. Gi Bbeum pun menyapa CEO Kim mengaku sudah lama tak bertemu. CEO Kim ingin tahu alasanya datang ke gedungnya. Gi Bbeum menyembunyikan surat kontrak dibalik tubuhnya.
“Aku bertemu dengan seseorang.” Kata Gi Bbeum dengan sedikit grogi. CEO Kim ingin tahu siapa.
“Seorang teman.” Kata Gi Bbeum. CEO Kim ingin tahu kabar Gi Bbeum sekarang.
“Aku baik-baik saja.” Ucap Gi Bbeum, CEO Kim ingin tahu kerjaanya. Gi Bbeum mengaku kerja banyak hal.
“Ada tempat yang harus segera aku kunjungi, jadi aku pergi dulu.” Kata Gi Bbeum lalu menarik Ma Sung untuk ikut pergi juga. 

Ma Sung ingin tahu Siapa pria itu, karena CEO Kim tak tampak seperti pria baik. Gi Bbeum mengeluh dengan sikap Ma Sung seperti memiliki masalah denganya, dengan tak menepati janji dan membuatnya tampak konyol. Ma Sung mengaku kalau hanya bercanda tapi ternyata seburuk itu.
“Ya! Kau benar-benar melakukan hal buruk!” teriak Gi Bbeum akhirnya tak bisa menahan rasa sedihnya.
“Apa kau sedang menangis?” tanya Ma Sung panik. Gi Bbeum mengelak.
“Mataku cuma kemasukan debu, jangan mengikutiku.” Ucap Gi Bbeum lalu bergegas pergi.
Ma Sung menahanya, tapi Gi Bbeum menegaskan akalu tak ingin melihatnya lagi, Ma Sung seperti merasa serba salah. 


Direktur kaget mengetahui kalau Ma Sung berkencan dengan seorang wanita. Dokter Yoon mengatakan kalau ada wanita yang menarik perhatiannya belakangan ini. Nyonya Park  berkomentar kala ini Aneh sekali.
“Ia tak pernah tunjukkan ketertarikan pada wanita manapun sebelumnya.” Ucap Nyonya Park
“Peristiwa traumatik yang dialaminya sewaktu kecil cukup merugikannya. Dan tentu saja, berlaku juga untuk saat ini.” Jelas Dokter Yoon
“Apa Menurutmu itu akan bertahan lama?” tanya Nyonya Park
“Otaknya cukup berbeda dari kebanyakan orang. Tidak mungkin akan bertahan lama. Apa kau setuju, Dr. Yoon?” ucap Direktur
”Ia punya banyak rintangan yang harus dihadapi, Jika Ia ingin memulihkan ingatan akan hubungannya dan membuat kemajuan dengan itu.” Jelas Dokter Yoon.
Nyonya Park ingin tahu  Wanita seperti apa, Sek Yoon menjawab kalau wanita seorang selebriti. Nyonya Park tak peduli menyuruh agar menyingkirkan wanita itu segera. 


Gi Bbeum bertemu dengan Nam Joo sambil minum soju memberitahu Star Entertainment ingin merekrutnya. Nam Joo pikir kala Hari ini kau beruntung sekali, karena Jang Woo Jin adalah CEO perusahaan itu dan ingin tahu kapan CEO Jang ingin melakukan kontrak.
“Aku tak akan menyetujuinya.” Ucap Gi Bbem. Nam Joo langsung mengumpat Gi Bbeum itu sudah gila
“Sekarang Jang Wook Jin mungkin bukan apa-apa... Tapi, Ia pernah dianggap memiliki tangan Midas di industri ini. Dan Ia yang pertama kali dapatkan kontrak dengan Lee Ha Im. Ngomong apa kau? Kau seharusnya cepat terima.” Ucap Nan Joo penuh semangat.
“Nan Joo... Aku tak punya niat lakukan kontrak dengan agensi manapun. Aku bahagia hidup seperti ini.” Ucap Gi Bbeum
“Apa Kau bahagia? Kau terlibat pekerjaan dengan bajingan mesum dan melakukan video aneh serta kau harus naik kapal dan tangkap ikan selagi kau aquaphobia” ucap Nam Joo mencoba menyakinkan Gi Bbeum
“Joo Gi Bbeum... Kau pernah jadi bintang ngetop dan Korea berada ditelapak tanganmu. Pria akan tertunduk mendengar lagumu. Semua orang bahagia melihat wajahmu terpasang setiap botol soju,  Apa kau tak merindukan saat seperti itu?” kata Nam Joo
“Tidak sama sekali... Aku tidak merindukannya.” Ucap Gi Bbeum
Nam Joo meminta agar Gi Bbeum memikirkan baik-baik karean juga perlu hasilkan uang. Ia tak tahu sampai Kapan Gi Bbeum  akan melunasi hutang, bahkanharus merawat saudara dan mengurus ayahnya dengan benar. Gi Bbeum pikir kalau sangat berterima kasih sekaligus menyedihkan di depan Nan Joo sekarang.
“Aku benci saat kau seperti ini. Kau mungkin kasar, tapi kau selalu percaya diri dan dipenuhi dengan stamina. Aku merindukan dirimu yang dulu. Dan kau harus. memikirkan cara membersihkan namamu terkait kasus Min Hyung Joon 3 tahun lalu. Jadi jika kau ingin melakukan itu, kau perlu bangkit. Terima kontraknya, Gi Bbeum... Paham?” tegas Nam Joo  Gi Bbeum hanya terdiam mengajak mereka minum saja. 


Manager binggung saat Ki Joon membahas tentang rumah. Ki Joon mengingatkan kalau 3 tahun lalu menyuruh sebelum meninggalkan Korea, Membeli rumah Nn. Joo Gi Bbeum yang dijual dan ingin tahu hasilnya.  Manager mengingatnya kalau rumah itu sudah mengalihkannyapada Sekretaris Yang.

Akhirnya Ki Joon memanggil Sekretaris Yang, ingin tahu tentang Rumah. Sek Yang terlihat binggung dengan rumah yang dimaksud. Ki Joon mengingatkan kalau soal rumah itu dari Tn. Noh dan ia yang memintanya membeli rumah itu.
“Oh, maksudmu rumah itu?” ucap Sek Yang bisa mengingatnya.
“Aku bisa melihat rumah itu besok, kan?” kata Ki Joon penuh semangat.
“Seseorang sudah tinggal disana” ucap Sek Yang. Ki Joon ingin tahu siapa orangnya. 

Ma Sung gelisah dalam rumah mondar-mandir merasa Gi Bbeum itu benar-benar mahir menempatkan seseorang dalam situasi yang tidak nyaman, tapi mencoba untuk tak peduli dan mencoba menelp tapi Gi Bbeum menolaknya.
“Apa Ia menutup teleponnya? Apa Ia benar-benar menutupnya?” ucap  Ma Sung marah dan mencoba menelp kembali.
Gi Beum dan Nan Joo sudah mabuk berdiri memegang tiang, mengajak untuk minum lagi. Tapi Nan Joo pikir lebih baik nyanyi saja. Mereka pun nyanyi di pinggir jalan tanpa peduli ada orang yang melihatnya. Ja Rang dan keluarganya bisa mendengar mereka menyanyi dari teras rumah.
“Noona.. Ia menyanyi lagi...Ia pasti sedang terpuruk...” kata Ja Rang
“ Aku ingin tahu apa yang terjadi... Ia pasti sedang kesulitan.” Ucap Tuan Joo sementara Sa Rang sibuk mencuci sayur.
“Aku mabuk sedikit.” Kata Gi Bbeum masuk rumah dan Nan Joo menyapa Tuan Joo.
“Ini rencana penghematan angsuran!” kata Gi Bbeum. Nan Joo pikir mereka jangan khawatir.
“Tapi, kenapa kalian semua berada diluar?” tanya Gi Bbeum. Ja Rang memberitahu kalau Lampunya padam.
“Kita harus mengganti semua bohlamnya.” Ucap Ja Rang. Gi Bbeum pun akan menggantinya.
“Aku yang akan ganti seusai makan malam.” Kata Ja Rang menarik kakaknya untuk makan lebih dulu.
“Ini ikan gurnard merah kesukaanku!” kata Gi Bbeum melihat makanan yang dimasak adiknya.
“Tuan Joo Gi Bbeum terima kontrak hari ini !” ucap Nan Joo mengeluarkan surat kontrak.
Gi Bbeum malah dengan sengaja menjatuhkan ikan diatas surat kontrak. Semua kaget kalau Gi Bbem kembali menerima surat kontrak. dengan agensi, Gi Bbeum pikir kalau  harus taruh saus cabe pada ikan dan makan sekaligus dan membiarkan surat kontraknya terkena noda. 



Gi Bbeum melihat Nan Joo dan  Sa Rang sudah tidur dikamar, sementara Ja Rang dan ayahnya sudah tidur di ruang tengah membiarkan tempat cuci piring yang menumpuk. Gi Bbeum keluar dengan membawa< Kontrak Eksklusif dengan Star Entertainment, berpura-pura seperti berbicara dengan Ki Joon.
“Kumohon terima kontraknya, Nn. Joo Gi Bbeum.” Kata Gi Bbeumb berpura-pura sebagia Ki Joon.
"Star Entertainment"? Aku akan mempertimbangkannya.” Ucap Gi Bbeum
“Jika kau bersedia bekerja sama dengan kami, Nn. Joo. Kami akan sangat bersyukur.” Kata Gi Bbeum berpura-pura sebagia Ki Joon.
““Kau membuatku tersanjung.. Jadi  kalau menurutmu seperti itu. Dimana aku harus menandatanganinya?” ucap Gi Bbeum dan langsung memberikan tanda tangan
“Selesai... Ini Katakan kesepakatannya terjadi seperti sekarang .. Ini sudah cukup bagiku.” Kata Gi Bbeum lalu menaruh kertas di tumpukan yang lain. 


Ma Sung mengeluh karean Gi Bbeum yang tak mengangkat telpnya, lalu memilih tak peduli karean Mungkin hubungan mereka cuma sampai sejauh ini. Ia lalu merasakan kalau ini benar-benar melukai harga dirinya, walaupun tak perlu di ingat, tapi bersalah padanya.
Ia lalu menemukan di lemari earphone, buku dan juga sepatu heels. Sementara Gi Bbeum menyalakan tape dan mendengar nyanyian dirinya, saat itu Ma Sung juga mendengarkan dari walkman yang ditinggalkan dalam lemari.
“Kurasa mereka menggantinya sepanjang waktu, mengingat ini memancing perhatian kita. Musim, kau, aku, dan cinta kita. Itu cuma karena anginnya dingin Dan kita saling menggenggam tangan dengan erat. Lalu kenapa air mataku mengalir dari mataku?”
Gi Bbeum dan Ma Sung tiba-tiba ikut menangis terhanyut dengan lagu yang didengar. Ma Sung pun kebingungan karena bisa menangis.
Bersambung ke episode 4

Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


4 komentar:

  1. Semangat trus kakak,
    Dramanya bagus


    BalasHapus
  2. Lanjut episode 4 ya...

    Salam kenal

    BalasHapus
  3. Tksh sinopsisnya jd penasaran trus biar puas hati ini. .... Hanya disini yg ada sinopsis nya yg lain gk ada.... Php aj
    ☺☺

    BalasHapus