PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Lee Yeol
berada di perpustakaan membaca buku, merasakan ayahnya datang, lalu
berkata kalau mendengar bahwa buku
goblin ini cukup luar biasa dan untuk
goblin, setiap hari adalah hari yang baik. Tuan Lee tahu kalau semua pasti
tidak nyaman untuknya.
“Apa kau
membodohi keluarga kerajaan supaya kamu bisa membaca omong kosong ini?” ucap
Raja.
“kau
selalu ingin aku membaca.” Komentar Lee Yeol merasa tak ada yang salah.
“Yeol...
keadaan sekarang, belum ada hujan dalam beberapa bulan. Aku yakin kau menyadari
penderitaan orang-orang diluar sana karena mereka harus bertani. Tapi kau tetap
menolak untuk tidur dengan putri mahkota,ini mengganggu keseimbangan yin dan
yang. Jadi bagaimana mungkin akan ada hujan?” ucap Raja
“Apakah
kau mengatakan bahwa aku harus disalahkan untuk kekeringan?” balas Lee Yeol
“Tentu
saja tidak... Raja yang bodoh mungkin harus disalahkan.” Ucap Raja mengaku
kesalahanya. Lee Yeol ingin bicara tapi Raja lebih dulu menyela
“Kau
juga... ingin mengatakan bahwa aku aib, kau ingin berbicara buruk tentang aku
sama seperti orang lain.” Kata Raja
“Aku
tidak pernah berharap kau menjadi raja dan tidak pernah ingin menjadi putra
mahkota juga. Jadi jangan pernah memaksaku masuk untuk melakukan tugas” tegas
Lee Yeol
“Apakah
orang-orang yang benar-benar mengganggumu? Ataukah Wakil Perdana Menteri?” ucap
Yeol
Apakah kau sangat membencinya?” tanya Raja.
“Bukan
hanya dia ... yang aku benci.” Tegas Lee Yeol lalu keluar dari ruang
pepustakaan.
Lee Yeol
keluar dari kamar merasakan dadanya sangat sakit, Kasim Yang panik melihat Lee
Yeol kembali merasakan sakit. Lee Yeol akhirnya meminta Kasim yang untuk mengirim
pesan ke para pejabat. Kasim Yang menganguk mengerti.
Semua
sudah berkumpul di tempat Lee Yeol, melihat ada semangkuk minuman dengan bunga
mawar diatasnya. Mereka merasakan aroma yang bagus mengaku tidak pernah
berharap melihat mawar berharga seperti itu di ponsaku bukan forsythia atau
azalea di musim semi.
“Aku
telah menanam mawar di rumah kaca itu sendiri. Ini adalah tanda terima kasih
aku atas kerja keras kalian, jadi Nikmatilah.” Kata Lee Yeol.
“Terima
kasih, Yang Mulia... Bahkan aromanya lezat... Mulutku beruntung hari ini.” Kata
Pejabat mulai minum
“Ngomong-ngomong,
kenapa kamu tidak makan, Yang Mulia?” tanya Tuan Park Sun Do
“Aku
punya banyak ketidaknyamanan. Karena penampilan ganteng dan kulitku yang cerah,
itu tidak menunjukkan bahkan jika aku sakit. Tapi Rasa sakit di dadaku memburuk
sejak 15 hari yang lalu, jadi Kerajaan dalam melarang ku memakan makanan
tertentu.” Cerita Lee Yeol
“Dan
mereka ingin aku minum siang dan malam
jamu pahit ini. Aku tidak sehat apa adanya, jadi aku ingin tahu apakah kau
menikungku untuk mati dengan memaksa ku untuk menghabiskan malam bersama istri
ku.” Ucap Lee Yeol setelah meminum jamu dalam mangkuk
Semua
langsung meminta maaf dengan wajah panik dan menaruh mangkuk yang ada yang
sudah menghabiskannya. Tuan Jung Sa Yeob menyela mengatakan Jika Lee Yeol terus
mengganggu keharmonisan yin dan yang, maka tidak peduli berapa banyak ritual
yang mereka lakukan, hasilnya tidak akan
ada turun hujan.
“Kau
bilang Harmoni yin dan yang? Apakah semuanya akan diselesaikan hanya karena aku
menyelaraskan milik ku? Ada begitu banyak wanita dan pria yang belum menikah di
usia 20-an di negara ini. Jika kita membantu ribuan dari mereka menikah, maka itu
akan meningkatkan kemungkinan hujan bahkan lebih. Apakah kau tidak berpikir
begitu?” kata Lee Yeol. Tuan Jung ingin menyela tapi Lee Yeol kembali bicara.
“Bahkan
raja-raja hebat menikahi orang yang
belum menikah di negara pada saat kekeringan, maka aku akan melakukan hal yang
sama. Kalian harus Menikahkan semua
orang yang belum menikah di negara ini pada akhir bulan depan dan tidak boleh
meninggalkan satu pun dari mereka.” Ucap Lee Yeon. Semua hanya melonggo diam.
“Kalian
tampaknya sangat khawatir tentang kekeringan, jadi aku telah menghemat air
juga. Kelopak mawar itu dibuat dengan air yang digunakan untuk mandi aku
kemarin. Mereka menaruh ginseng, akar angelica, dan bahkan air, jadi Kulit ku
terasa lebih lembut sekarang.” Kata Lee Yeol memegang tanganya.
Semua
kaget dan ingin muntah mendengarnya, Lee Yeol menuruni tangga tiba-tiba dadanya
sesak dan langsung tak sadarkan diri. Kasim Yang dan lainya pun panik melihat
Lee Yeol tak sadarkan diri.
Yoon Yi
Seo sudah berganti nama menjadi Hong Sim sedang mengali di hutan, Ia mengeluh
kalau mereka akan mati dengan cara ini
karena tak bisa hidup .hanya makan sayuran. Temanya, Kkeut Nyeo berkomentar
kalau suami mereka setidaknya yang akan memberi makan jika menikah.
“Ada
banyak orang yang tidak bisa menghasilkan cukup uang. Jika kau menikahi suami
seperti itu, kau akan berada dalam masalah yang lebih buruk.” Kata Hong Sim
“Kau
terlalu berpikir negatif dalam setiap keadaan.” Balas Nyeo
“Aku agak
terlalu realistis dalam setiap keadaan..”ucap Hong Sim lalu berteriak karena
melihat sesuatu yang langka.
“Mereka
akan membayar cukup banyak uang jika kita mengeringkan dan menjual ini... Mari
kita makan gukbap daging yang Besar.” Kata Hong Sim dengan penuh semangat akan
mengali tanah.
Dua orang
pria datang berkomentar kalau itu tidak mungkin, lalu mengumpat karena dua
wanita berani yang belum menikah berkeliaran di hutan.
“Kau
telah membawa sial di sini, jadi kita tidak dapat menemukan satu jejak pun dari
ginseng. Berpura-pura tersesat saja saat kita bersikap baik. Jangan datang ke
sini lagi.” Ucap si pria
“ Kami
akan turun setelah selesai memilih ini.” Kata Hong Sim akan mengali tananh
“Aku berkata,
sekarang, Dasar kau tidak beruntung, wanita yang tidak menikah...kau lebih baik
mengembalikannya pada tempatnya.” Ucap si pria mengancam. Hong Sim bisa melawan
dengan wajah penuh amarah.
“Mereka
mengatakan seorang wanita dengan dendam dapat membawa salju di musim panas.
Jadi Menurut kau apa yang akan terjadi jika wanita yang tidak menikah menyimpan
dendam? Haruskah aku maju dan menyimpan dendam?” ucap Hong Sim dengan sabit
ditanganya.
“kau bisa
jatuh dari tebing dan mematahkan kaki mu Atau kau bisa digigit ular dan kakimu
lumpuh.” Kata Hong Sim menantang, Si pria ingin memegang wajah Hong Sim tapi
tangan Hong Sim lebih dulu menahanya.
“Saat tangan
mu menyentuh wajah ku, maka kau akan mengalami akhir dendam ku. “ tegas Hong
Sim. Si pria terlihat ketakutan sementara Kkeut Nyeo yang tadinya bersembunyi
tak percaya melihat Hong Sim berani melawan dua pria.
Keduanya
berjalan pulang, Kkeut Nyeo mengeluh kalau dua pria itu menyalahkan merkea atas
apa pun yang terjadi, padahal keadanya sudah menyedihkan bahwa tidak bisa menikah.
“Bukannya
aku tidak bisa menikah. aku telah memilih untuk tidak melakukannya.” Tegas Hong
Sim
“Bagaimana
jika pria tampan seperti Tuan Park mengusulkan
kepada mu?” tanya Kkeut Nyeo. Hong Sim hanya terdiam.
“Kau
melihat wajah tampannya juga, kan?” ejek Kkeut Nyeo.
“Sebaliknya,
aku melihat wajah murahan di sana.” Kata Hong Sim melihat pria tua berlari
dengan wajah panik dan kelelahan.
Tuan Park
Bo Eun menghampiri keduanya karena sudah mencarinya, Hong Sim bertanya apakah terjadi sesuatu.
Tuan Park menyuruh Berkumpul di kantor
pemerintah sekarang. Hong Sim kaget dan binggung kenapa mereka harus kesana.
Akhirnya beberapa pria dan wanita berkumpul.
“Seo Gu
Dol...” ucap Tuan Park. Seorang pria mengangkat tangan mengaku berumur 26
tahun.
“Tapi
wajahmu seperti 40 tahun, ini Aneh sekali.” komentar Tuan Park dan melihat
catatanya kembali
“Park
Kkeut Nyeo...” kata Tuan Park memanggil Kkeut Nyeo mengatakan berumur 23 tahun.
“Wah, kau
seharusnya memiliki dua anak pada usia itu.” Komentar Tuan Park
“Yeon
Hong Shim...” ucap Tuan Park. Hong Shim dengan santai menyebut umur 28 tahun.
Tuan Park terlihat sangat kaget.
“Wahh...
Itu mengejutkan, Aku tidak dapat mempercayai ini. Apakah kau bukan wanita
tertua yang belum menikah di sini?” ejek Tuan Park
Hong Shim
dengan bangga kalau wajahnya itu terlihat seperti umur 20an. Tuan Park pikir Hong Shim sednag minum di
siang bolong, karena temanya yang lain sudah menikah ketika berusia 16 tahun
dan akan tetap tak ingin menikah pada usianya sekarang.
“Kau
bilang Menikah ??? Bahkan aku hampir kelaparan sampai mati karena kelaparan Atap
rumah ku hampir rusak karena gempa bumi. Aku tidak akan dapat mengirim anak ku
ke sekolah bahkan jika aku memilikinya.” Ucap Hong Shim
“Kenapa
kau mengeluh padaku? .. Lupakan. Temukan pasangan kau dan kalian harus
menikah.” Ucap Tuan Park. Hong Shin menolalk karena semua hanya omong kosong
dan sesuatu yang konyol.
“Putra
Mahkota telah memberi kita perintah kerajaan...Jadi, orang muda yang belum
menikah, berusia 20-an harus menikah sebelum akhir bulan depan.” Tegas Tuan
Park.
Hong Shim
mengeluh kalau pangeran itu pasti gila, Tuan Park tak percaya dengan ucapan
Hong Shim karena seperti ingin mulutnya dicabik-cabik. Hong Sim menegaskan itu
tidak masuk akal dan ingin tahu alasan Pangeran yang tiba-tiba mengeluarkan
perintah seperti itu.
“Apakah
aku yang memberi perintah itu? Apakah itu? Apa yang kau pikirkan? Katakan
padaku.” Kata Tuan Park tak bisa menahana amarah
Dari
dalam rumah, Tuan Park Sun Do mengeluh melihat Hong Sim sebagai wanita yang
banyak bicara. Jo Boo Young juga mengeluh kalau ini sangat mengganggu, karena hampir
tidak menyelesaikan kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi.
“Apa Sekarang,
aku harus bertanggung jawab atas pernikahan para petani itu?” keluh Tuan Jo
“Orang-orang
tampaknya meningkatkan suara mereka terhadap Raja karena kekeringan, jadi
pemerintah berusaha menenangkan mereka. Kau sebaiknya melakukan yang terbaik,
dan kau akan ditegur dengan pasti jika mereka tidak menikah.” Tegas Tuan Park
“Apa yang
harus aku lakukan? aku melakukan penelitian, dan jumlahnya bahkan belum sesuai.
Ucap Tuan Jo panik. Tuan Park pikir kalau keadaan jadi makin buruk.
Tuan Park
menegaskan kalau sudah memberitahunya bahwa semua harus dilakukan karena
kekeringan. Hong Shim mengartikan kalau mereka yang harus disalahkan. Tuan Park
mengatakan kalau ini belum semuanya, yaitu Ada gempa bumi bulan lalu, pohon
zelkova disambar petir, dan benda gelap terbang itu terlihat di dekatnya.
“Semua
insiden itu karena kau.” Tegas Tuan Park menyalahkan Hong Shim.
“Apakah
ini berarti semuanya akan terselesaikan jika kita menikah?” tanya Hong Shim.
Tuan Park membenarkan.
“Jadi aku
adalah dewa... Mungkin, goblin... Karena aku tidak tahu ternyata memiliki
kemampuan seperti itu.” Sindir Lee Yeol
“Sudah
Diam, kau akan berada dalam masalah besar jika tidak mematuhi perintah
kerajaan. Jadi mulailah berpasangan. Para
atasan itu menyalahkan orang-orang
setiap kali terjadi sesuatu.” Tegas Tuan Park
“Sebagai
Putra Mahkota, dia harus membantu kita memberi makan diri kita sendiri. Tapi Sebaliknya,
dia menyalahkan orang lain atas tanggung jawabnya sendiri. Itu tidak benar. Apakah
kau tidak berpikir? Apa pendapatmu tentang aku?” kata Hong Shim saat itu Tuan
Park memilih pergi dan ternyata semua sudah pergi dengan pasangan
masing-masing.
Di dalam
rumah meja sudah lengkap dengan sajian upacara penikahan, Goo Dol terlihat
bahagia menerima ucapanya selamat. Goo
Dol pikir untuk jangan beri selamat karena hanya mengikuti perintah. Temanya
yang lain melihat Goo Dol terlihat sangat senang.
“Bagaimana
dia bisa mengharapkan kau menikahi sembarang orang?” ucap Hong Shim yang sedari
tadi mondar mandir didepan rumah menemani temanya yang sedang menangis, melihat
didalam makin sibuk akan menyajikan ayam.
“Jika kau
tidak suka Gu Dol, maka katakan kau tidak akan menikah dengannya.” Tegas Hong
Shim
“Jika aku
menolak, mereka akan mencambuk aku 100 kali.” Ucap Kkeut Nyeo ketakutan
“Siapa
yang melakukannya ? Siapa?” tanya Hong Shim. Kkeut Nyeo hanya bisa menangis.
Hong Shim sudah bisa menebak dan ingin memberikan pelajaran. Kkeut Nyeo
menahanya.
“Tidak
ada gunanya, hidupku sudah berakhir.. Hidup ini berakhir.” Kata Kkeu Nyeo
seperti sangat pasrah.
Hong Shim
berjalan sendirian, Tuan Park ikut berjalan disampingnya menunjuk ke arah
langit kalau itu adalah hidup Hong Shim yang di sana yaitu Matahari terbenam dan Sepertinya
Hong Shim akan menjadi yang berikutnya., yaitu yang terakhir.
“Aku
tidak perlu menikah... Kau bisa lihat Kkeut Nyeo menikah, dan tidak turun
hujan.” Kata Hong Shim
“Itu
karena kau masih belum menikah! Ini kesempatan bagus, kau tidak akan kesepian
lagi, dan mereka meminjamkan kostum juga.” Ucap Tuan Park meyakinkan.
“Jika itu
hebat,maka nikahi putrimu dulu.... Jika dia berusia 15 tahun, maka dia seharusnya
sudah menikah.” Kata Hong Shim mengejek.
“Yang aku
maksud adalah ... Putriku ... Tapi Aku mengkhawatirkanmu. Jika kau dicambuk. Apa
yang bisa kau lakukan ketika gubernur sedang mencoba untuk menikahi semua
orang karena takut bahwa dia akan dihukum
dan bayarannya dikurangi? Tidak ada bujangan yang tersisa.” Jelas Tuan Park.
Hong Shim hanya terlihat cemberut.
“Jika kau
terus melawan, maka kau mungkin akan menjadi selir. Jadi kau harus berpikir.”
Tegas Tuan Park memperingati.
“Aku
berjanji untuk menikahi seseorang. Setelah Memenangkan Deuk dari desa di seberang
sungai dan ke hulu, maka aku bertemu dia melalui ayah ku dulu dan berjanji
untuk menikah dengannya” kata Hong Shim yakin
“Itu
Bagus untukmu, maka kau bisa menikah dengannya.” Ucap Tuan Park
“Tapi Masalahnya
adalah, dia melayani di militer. Apa lagi yang bisa aku lakukan ketika dia
melayani negara kita?” kata Hong Shim
“Astaga,
kau dan kebohonganmu.” Ejek Tuan Park. Hong Shim menantanga agar periksa saja
sendiri.
“Jadi
Kapan dia kembali?”tanya Tuan Park, Hong Shim mengaku tidak tahu.
“Dia
pergi begitu lama karena harus melayani waktu
tambahan untuk putra bangsawan juga. Katakan kepada gubernur itu untukku, Aku
tidak bisa menikah karena alasan itu, dan bahkan Putra Mahkota tidak bisa
menghukumku.” Tegas Hong Shim lalu berjalan pergi.
“Hei...
kau membuat seseorang jadi merasa bersalah.
Putra Mahkota jahat ...maksudku Dia memiliki temperamen buruk....” tegas
Tuan Park. Hong Shim membalas kalau putra Mahkota hanya bodoh.
Putri Kim
So Hye datang melihat Lee Yeol masih terbaring dikamarnya, lalu bertanya Apa
yang sedang dilakukan oleh staf medis, karena tidak ada perubahan dalam
beberapa hari. Tabib meminta maaf, So Hye ingin tahu obat apa saja yang sudah
diberikan.
“Dia telah
muntah lebih belakangan ini, dan dering pingsan, jadi dia tidak bisa meminum
obat apapun...Itu sebabnya dia belum pulih.” Ucap Kasim Yang
“Apakah
kau memperlakukannya sebaik mungkin?” tanya So Hye ragu, Kasim Yang mengaku
sudah melakukan semuanya.
“Dia
harus minum obatnya, karena Hanya dengan begitu dia akan menjadi lebih baik.”
Tegas So Hye. Semua menganguk mengerti.
“Yang
Mulia, kau harus bangun... kau harus pulih.. Hidupku ada di tanganmu... Jadi
tolong.” Ucap So Hye menatap Lee Yeol yang terbaring tak berdaya.
Di ruang
kerajaan, Wakil mentri kedua menyayangkan keadaan Putra Mahkota yang
sakit-sakitan dan tidak memiliki seorang putra. Mentri yang lain berkomentar
kalau Mentri itu menyarankan agar segera dipindahkan dari jabatanya.
“Kondisi
Putra Mahkota memburuk setiap hari... Dia hanya berkomentar karena khawatir.” Ucap
Jung Sa Yeob membela
“Kau
bilang Perhatian? Apakah kau yakin dia tidak memiliki motif tersembunyi? Dia
menggunakan kondisi Putra Mahkota untuk mengatakan Pangeran Seowon ...”
komentar mentri yang lain.
“Kau
sudah keluar dari masalah” komentar Tuan Jung, Raja pikir kalau Inspektur
Jenderal benar.
“Yang
Mulia... Putra Mahkota jatuh sakit, setiap tahun di waktu yang sama Bagi
seorang menteri untuk terus membicarakan hal ini, maka seseorang bisa menduga
dia memiliki motif lain.” Balas Mentri mendukung Lee Yeol.
“Kali ini
berbeda... Dia telah sakit selama 10 hari...Jika dia ... “ tegas Mentri dengan
nada tinggi.
“Turunkan
suaramu... Berani sekali kalian semua ... menaikan suara kau di hadapan Raja?”
tegur Tuan Kim, semua pun akhirnya tertunduk diam.
“Yang
Mulia... Putra Mahkota masih muda. Jadi Ia akan mengatasi penyakit pada
waktunya. Apa yang perlu dikhawatirkan?” ucap Tuan Kim
“Wakil
Perdana Menteri benar.... kalian tidak perlu lagi mengeluh tentang kesehatan
Putra Mahkota” kata Raja. Semua orang menuruti perintah Raja, tapi beberapa
orang menatap sinis.
Tuan Jung
datang bertemu Ratu Park kalau Wakil Perdana Menteri, yaitu ayah mertua Putra
Mahkota, berdiri dengan teguh jadi Tidak akan mudah untuk menyingkirkannya.
Ratu Park berkomentar kalau mereka harus
mendayung ketika air pasang sedang tinggi
“Dorong
lebih kuat saat kita punya alasan.” Ucap Ratu Park memberikan perumpaman.
"Byunggang jeuk bulseong, mokgang jeuk
gong." Pasukan yang hanya kuat tidak bisa menang ...” kata Tuan Jung yang
langsung disela Ratu Park
“Jangan
mencoba menguliahiku, Aku adalah seorang ratu dan Putraku adalah pewaris sah
Raja. Apa Menurutmu masuk akal kalau anak lelaki yang sudah mati, adalah Putra
Mahkota?” tanya Ratu Park
“Waktu akan
menyelesaikan masalah itu... Putra Mahkota melemah setiap hari. Mungkin semuanya
berjalan sesuai keinginan kau.” Kata Tuan Jung
“Yah...
Seolah-olah itu... Tapi aku menciptakan nasib aku sendiri.” Tegas Ratu Park
licik.
“Yang
mulia. Apakah kau berpikir ...” kata Tuan Jung kaget, Ratu Park membenarkan.
“Aku
mengambil tindakan... Upaya aku akhirnya menunjukkan hasil” ucap Ratu Park,
Saat itu Tuan Jung mulai panik.
Lee Yeol
akhirnya terbangun mengaku sangat tidak nyaman. Do Joon datang mengatakan kalau
itu memang pasti merasakan seperti itu karena Lee Yeol telah berbaring di
posisi itu selama berhari-hari. Lee Yeol yakin kalau Beberapa orang past bersukacita.
Flash Back
Mereka
pergi ke gudang obat, Seorang tabib ingin tahu alasan Lee Yeok mencurigai obat
yang diminumnya. Lee Yeol mengaku merasakan mual saat meminumnya lalu menyadari nyeri dada berkurang saat tak
meminumnya jadi Karena penasaran, sengaja membuang obatnya secara rahasia.
“Sekarang
aku cukup sehat untuk pergi secara diam-diam dari kamarku.” Kata Lee Yeol
“Tidak
ada yang salah dengan obatnya.” Tegas Tabib. Lee Yeol pikir itu artinya kalau
dugaanya salah.
“Namun, itu
jelas ada upaya untuk meracunimu. Dan Tidak
ada masalah dengan obat itu sendiri, tetapi ketika kau makan dengan makanan
tertentu yang kau nikmati, maka itu bisa bertindak sebagai racun karena kondisi
mu. “jelas tabib
“Aku
mengirim catatan daftar makanan dan bahan-bahan yang seharusnya tidak kau
ambil, tetapi tampaknya seseorang salah meletakkannya dengan sengaja. Aku tidak
dapat mengetahui apakah itu seorang pelayan dapur, seseorang di staf medis,
atau orang lain sepenuhnya.” Jelas Tabib
“Apa yang
harus aku lakukan?” tanya Do Joon seperti siap membalas dendam
“Siapa
yang berdiri di depanmu?” tanya Lee Yeol, Tabib mengaku tidak bertemu siapa pun
hari ini. Lee Yeol akan pergi tapi tabib memberitahu informasi.
“Yang
mulia... aku tidak yakin apakah itu terkait, tetapi beberapa saat yang lalu,
seorang pembantu staf medis menghilang” jelas Tabib.
“Dong
Joo... Kita harus memainkan "Detektif" sekali lagi.” Ucap Lee Yeol
“Apakah
kau akan menyelidiki secara langsung? Mereka mencoba meracuni mu, kau harus
mengingatkan Raja dan menempatkan Pengadilan Negeri pada kasus ini.” Ucap Do
Joon khawatir
“Menurutmu
siapa di balik ini?” tanya Lee Yeol
“Jika aku
berani mengatakan demikian, Itu pasti Ratu.” Kata Do Joon
“Kita
tidak bisa melakukan apa pun hanya berdasarkan keyakinan. Di dalam istana ini, aku
tidak bisa mempercayai siapa pun. Bahkan tidak... pada ayah aku sendiri. Bahkan
jika Pangeran Seowon menggantikanku, apa ada yang akan berubah? Itulah mengapa... aku butuh
bukti.” Tegas Lee Yeol
“Aku akan
mempersiapkan penyamaranmu.” Ucap Do Joon
“Kita
akan mencari tahu siapa yang memberi aku obat yang berharga ini dan memberi mereka hadiah.” Kata Lee Yeol
menatap mangkuk obat di disampingnya.
Semua orang
masih berkumpul, Jung Je Yoon masuk mendekati Kim Soo Ji, bertanya Apa yang
sedang terjadi. Soo Ji mengaku telah berada di tempat itu selama berhari-hari,
karena Putra Mahkota melarang pergi
sampai mereka menyelesaikan pertanyaannya.
“Untuk
ada dan menginginkan...Aku bisa membuat kalimat jika mencoba...”kata Soo Ji
melihat lembaran kertas soal yang belum terjawab.
“Yang
Mulia tidak akan memberikan kuis yang mudah.” Ucap Je Yoon. Soo Ji pun
menyetujuinya.
“Jika
kami mengirimkan jawaban yang salah, maka dia mungkin mengaku kesal dan memecat
kita dari kantor. Itu sebabnya tidak ada yang bisa dengan mudah maju. Bagaimana
jika akhirnya aku mati di sini dan menjadi hantu yang belum menikah?” ucap Soo
Ji
“kau
sudah menikah, jadi itu tidak berlaku... Jadi apa yang terjadi jika kau
menjawabnya dengan benar?” kata Je Yoon.
“Dia akan
mempromosikan kita .terlepas dari status kami saat ini. Bisakah seseorang menjawab
pertanyaan sialan itu? Aku ingin pulang ke rumah.” Keluh Soo Ji. Je Yoon
menatap soal wajahnya tersenyum seperti bisa menjawab pertanyaan.
Hong Shim
memasukan beberapa sepatu dalam tasnya, ayah angkatnya ingin tahu kemana Hong
Shim akan pergi karena Seorang wanita tidak bisa melakukan perjalanan panjang
sendirian. Hong Shim pikir telah melakukan perjalanan berkali-kali dan ayahnya selalu
mengatakan itu.
“Karena
itu sangat berbahaya! Bagaimana jika seseorang dari Hanyang mengenali kau?”
ucap Ayah angkat Hong Shim khawatir.
“Ini Sudah
10 tahun berlalu... Aku terlalu cantik sekarang untuk mengenali siapa pun, jadi
semua Akan sia-sia sekalipun dan Tidak ada yang muncul dalam 10 tahun terakhir.”
Kata Hong Shim yakin, Ayahnya terlihat masih tak tega.
“Jangan
lewati makanan dan jangan lakukan apapun untuk Gu Dol bahkan jika dia mengaku
sakit... Dia selalu berbohong..Jadi Pokoknya, aku libur.” Ucap Hong Shim lalu
berjalan pergi.
“Jika kau
bertemu saudaramu, apakah kau tidak akan kembali?” tanya Ayahnya.
“Aku akan
membawanya kembali bersama ayahku” kata Hong Shin yakin lalu beranjak pergi.
Di malam
hari
Do Joon
dan Lee Yeol sudah mengunakan pakaian orang biasa, melihat banyak penjaga di
depan pintu. Saat itu Do Joon sengaja bersiul, dua pengawal ingin melihat asal
suara siulan, tapi saat itu Kwon Hyuk melihat anak buahnya langsung mengomel.
“Hei... Di
mana perhatianmu?” teriak Kwon Hyuk. Keduanya mengaku baru saja mendengar suara peluit.
“kau
mungkin mendengarnya sambil tertidur dan Yang kamu butuhkan adalah disiplin.” Kata
Kwon Hyuk memberikan hukuman.
Akhirnya
dua penjaga pergi, Lee Yeol dan Kwon Hyuk pun bisa keluar dari istana.
Mereka pergi
ke sebuah rumah, tapi semua yang ada di dalam rumah sudah berantakan seperti
baru saja di obrak-obrik oleh banyak orang.
Do Joon pikir mereka bisa bertanya kepada tetangga. Lee Yeol melarang
karena yakin sepertinya mereka sedang diikuti.
“Aku akan
mencoba mencari mereka”kata Do Joon. Lee Yeol menganguk mengerti dan saat itu
seseorang bersembunyi melihat keduanya meninggalkan rumah.
Mereka sengaja
berpencar dan Lee Yeol bisa merasakan seseorang mengikutinya dari belakang, dan
terlihat bayangan saat bersembunyi lalu terlihat seorang wanita dengan pedang
dilehernya. Do Joon sudah bisa menangkapnya meminta agar mengungkapkan dirinya.
“Aku Song
Sun, seorang dokter wanita... Yang mulia!” ucap Dokter Song
“Apa yang
membuatmu takut untuk bersembunyi?” tanya Lee Yeol
“Bukan
itu masalahnya. aku dibawa oleh preman dan nyaris tidak berhasil melarikan
diri... Aku seperti sudah mati, jadi aku memilh untuk tetap bersembunyi.” Jelas
Dokter Sung
“Apakah
ada yang salah dengan daftar bahan-bahan yang seharusnya tidak aku ambil?”
tanya Lee Yeol
“Yang
Mulia, tolong maafkan aku!” ucap Dokter Sung. Lee Yeol tak percaya kalau Dokter
memohon pada orang yang ingin dibunuh untuk memberikan pengampunan.
“Aku
tidak tahu apa-apa.. Yang aku lakukan adalah mengikuti perintah.” Akui Dokter
Sung
“Lalu
Perintah siapa? Jadi.. Mendekatlah... Seseorang ingin membungkammu dan juga membunuhku.
Siapa orangnya?” tanya Lee Yeol.
Dokter
Sung berdiri berjalan mendekati Lee Yeol, ingin memberitahu seseorang yang
cukup kejam melakukanya. Tiba-tiba hanya jarak 1 cm sebuah panah langsung
menusuk leher Dokter Sung. Lee Yeol langsung memerintahkan Do Joon agar
mengejar mereka karena bukan ia sebagia targetnya.
Moo Yeon
berdiri dibalik kain penutup diwajahnya berhasil melepaskan panah, lalu
berusaha kabur dengan membawa pedangnya. Do Joon tak bisa mengejar tapi
akhirnya Lee Yeol berhasih menghentikan Moo Yeon, ingin tahu siapa yang
memberikan perintah.
Tapi Moo
Yeon malah mengeluarkan pedangnya, Lee Yeol melawan dengan batang kayu yang ada
dikakinya. Mereka berkelahi ditengah hutan, dan akhirnya Lee Yeol terdesak
dibatang pohon dengan pedang ditanganya. Saat itu Do Joon datang melempar pisau
mengenai bahu Moo Yeon.
Akhirnya
Moo Yeon kabur, Do Joon melihat pelaku pergi menuju pasar. Lee Yeol meminta Do Joon agar tetap berjaga.
Moo Yeon terus berlari menghindar kejaran. Lee Yeol mencari di sekeliling pasar
tanpa sengaja bertabrakan dengan Moo Yeon yang sudah berganti baju.
Lee Yeol
menatap curiga dari belakang, Moo Yeon sengaja berjalan santai untuk
mengelabuhi Lee Yeol padahal di dadanya terlihat ada noda darah. Do Joon datang
meminta maaf karena kehilangan targetnya.
Hong Shim
datang ke rumahnya yang sudah tak berpenghuni dan terbengkalai begitu saja, Ia
mengingat kenangan masa lalunya saat berlati dengan kakaknya lalu terkena
pukulan. Ayahnya keluar memperingati sang kakak.
“Seok
Ha.. kau seharusnya tidak memukul adikmu seperti itu.” Ucap Tuan Yoon
“kau
belum belajar cara mengambil pedang dengan benar. Aku akan bersikap lunak
padanya, tapi bocah ini memberikan ikat rambutnya yang merupakan hadiahku untuk
seorang anak laki-laki bernama ...” ucap Seok Ha mengejek. Hong Shim terlihat
kesal
“Apa?
Apakah kau malu? Apakah kau memiliki perasaan untuk anak itu?” ejek Seok Ha.
Hong Shim terlihat malu.
Saat
sedang mengenang masa lalunya, dua pengawal datang memberitahu kalau tidak bisa masuk ke sini tanpa izin. Hong
Shim meminta maa mengaku kalau pemilik rumha yang sedang mencari penjual rumah itu
“Pengkhianat
dulu tinggal di rumah ini... Semua anggota keluarga terbunuh. Itu telah
dibiarkan kosong untuk waktu yang lama. Bisa Dikatakan semua jenis preman berkumpul
di sini pada malam hari, jadi cepat keluar dari sini.” Ucap Pengawal. Hong Shim
pun bergegas pergi.
Hong Shim
pergi ke pasar, seorang pria menjual buku saat melihat Hong Shin datang
memberitahu kalau telah menyimpan "Dasar Pembelajaran" di dalam. Hong
Shim pun berjalan masuk dengan menaruh tasnya, terlihat isinya gaun cantik yang
biasa digunakan untuk bangsawan.
“Ayo beli
beberapa buku... Kami menjual buku... Kami punya novel erotis... Novel erotis
untuk orang dewasa, "Dasar Pembelajaran" untuk anak-anak... Kami
memiliki edisi baru... Ini adalah kisah tentang pria dan wanita terakhir yang
dipaksa menikah dengan enggan karena
perintah Putra Mahkota dan Tidak disangka erotis.” Ucap penjual buku saat
melihat Lee Yeol lewat didepan tokonya.
Hong Shim
selesai berganti pakaian lalu keluar dari rumah, Lee Yeol melihatnya tapi tak
menyadarinya. Saat itu bunga sakura sedang berguguran. Hong Shim sempat
melihatnya, Lee Yeol pun berhenti didepan pohon sakura lainya, teringat kembali
kenangan dengan Yi Seo.
“Mereka
cantik. Apakah kau tidak berpikir begitu juga? Mana yang lebih kamu sukai,
hujan salju atau bunga?” tanya Yi Seo yang masih menjadi anak bangsawan.
“Aku...
menyukai mu... Aku akan menikahimu.” Kata Lee Yeol yakin.
Hong Shim
menurunkan penutup kepalanya, saat itu Lee Yeol bisa melihat wajahnya dan
matanya melotot kaget karena orang yang dicarinya sudah ada di depan mata. Hong
Shim melihat tatapan Lee Yeol bergegas untuk kabur. Lee Yeol pun langsung
mengejarnya.
Bersambung
ke episode 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Kerrren sinopsisnya. Semangat kakak 😙
BalasHapus