PS : All images credit and content copyright : MBN
Gi Bbeum
mendorong pemotong rumput di halama tak percaya kalau harus potong rumput juga.
Ia merasa yakin Ma Sung itu hanya ingin membuatnya tersiksa, tapi ia akan memastikan untuk mendapatkan
fotonya.
“Kau
sudah berurusan dengan orang yang salah... Tapi Bagaimana Ia bisa jadi kejam
dalam kurun waktu tiga tahun?” ucap Gi Bbeum lalu melihat bangku ditaman.
“Aku
lakukan perayaan disini tiga tahun lalu.” Kata Gi Bbeum mengingat kembali
kenangan 3 tahun lalu.
Dengan
poster besar, bersama dengan keluarganya merayakan ulang tahun dengan wajah
bahagia. Mereka juga merayakan Gi Bbeum yang berhasil membuat record 10 juta
kali. Gi Bbeum seperti sedih mengingat kenangan dengan masa lalu.
Gi Bbeum
kembali masuk rumah merasakan bahunya yang sakit, lalu melihat kalau Tak ada orang
dan bergegas ke lemari didekat tempat tanaman selada mencari barang-barangnya.
Saat itu Ma Sung datang membuat Gi Bbeum kaget dan terdesak di dinding.
“Apa kau
mencari foto itu?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum menyangkalnya dengan wajah ketakutan.
“Wah,
tanaman pot ini cantik sekali.” kata Gi Bbeum mencoba memegang pot bunga diatas
lemari.
Ma Sung
menjerit melarangnya, Gi Bbeum sudah memegangnya lebih dulu dan merasakan duri
kaktus menempel dijarinya. Ma Sung langsung panik memastikan kalau Gi Bbeum
baik-baik saja.
Ma Sung
akhirnya mencabut duri ditangan Gi Bbeum, bertanya apakah terasa sakit. Gi
Bbeum mengigit bibirnya seperti menahan rasa sakit. Ma Sung terus mencoba
mengobati. Gi Bbeum ingin membahas mengenai
kontraknya.
“Aku
menandatanganinya secara tak sengaja saat mabuk. Bisakah kau bantu
membatalkannya?” ucap Gi Bbeum memohon.
“Jangan
bertanya padaku, tanyakan pada dirimu sendiri.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum terlihat
binggung.
“Dalam
otak manusia ada bagian otak yang memberimu imbalan untuk memenuhi hasrat
naluriah dan bagian yang selalu mengecek emosionalmu. Kenyataan kau
menandatangani kontrak itu bahkan disaat kau mabuk, menunjukkan keinginan hati kecilmu
dan mewujudkannya.” Jelas Ma Sung
“Jadi
Tanyakan pada dirimu apa sebenarnya yg kau inginkan. Karena dirimu sendirilah
yang paling tahu. Dan kembali merundingkannya denganku setelah dapatkan
jawabannya.” Saran Ma Sung. Gi Bbeum terdiam mendengarnya lalu memalingkan
wajahnya.
“Apa
masih ada duri di jariku?” tanya Gi Bbeum, Ma Sung mengaku sudah mencabutnya
dari tadi.
Gi Bbeum
menarik tanganya, tapi Ma Sung malah menahanya karena harus mengolesi salep. Gi
Bbeum melihat tulisan di tangan Ma Sung ingin tahu apa yang ditulis dengan
tatto bunganya itu. Ma Sung mengaku itu
sebuah nama. Gi Bbeum binggung kenapa Ma Sung tulis disana.
“Supaya
aku tak melupakannya.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum mengganguk mengerti.
“Apa itu
nama wanita? Semakin aku mengenalmu, aku rasa semakin kau aneh.” Komentar Gi
Bbeum, Ma Sung tersenyum mendengarnya
“Ia punya
nama yang aneh juga pesona yang aneh.” Komentar Ma Sung, Gi Bbeum lalu menjerit
sakit.
“Kenapa
mengolesinya dengan rasa sakit? Apa kau benar seorang dokter?” keluh Gi Bbeum.
Ma Sung mengaku tak melakukan apapun.
“Kenapa
mendadak jadi merengek? Cepat berikan tanganmu.” Ucap Ma Sung.
Akhirnya
Gi Bbeum memegang foto ditanganya mengaku kalau
Hanya ini foto ibunya yang dimilikinya lalu tak lupa mengucapkan Terima
kasih. Ma Sung pikir kalau Gi Bbeum bisa datang lagi mengambil barang yang
lain. Gi Beum menyuruh agar membuang saja sisanya.
“Kau juga
awalnya bilang begitu, namun berakhir mencarinya... Ada banyak hal aneh juga.”
Ungkap Ma Sung. Gi Bbeum ingin tahu seperti apa. Ma Sung menaik bahunya tak
tahu.
Gi Bbeum
kesal memilih untuk bergegas pergi, Ma Sung mengejek kalau Gi Bbem yang pergi
tanpa pamitan. Gi Bbeum pun memilih pergi saja tanpa mengubris Ma Sung.
Foto ibu
Gi Bbeum sudah diatas kasur, Sa Rang mencoba menatapnya sambil melihat apakah
matanya sama samil terus memasang eyeliner. Semantara Gi Bbeum menatap fotonya
saat masih menjadi artis dan mengingat kembali yang dikatakan Ma Sung.
“Kenyataan kau menandatangani kontrak
itu bahkan saat mabuk menunjukkan keinginan hati kecilmu dan mewujudkannya.
Tanyakan pada dirimu sendiri, yang sebenarnya kau inginkan. Karena kau yang
paling tahu.”
Gi Bbeum
menatap tanganya yang sudah di plester, lalu memikirkan tentang Perasaan yang
sebenarnya.
Pagi
hari, Ja Rang memberikan nasi agar kakaknya juga ikut makan. Gi Bebum
memberitahu keluarganya kalau sudah
tanda tangan kontrak dan akan berusaha lakukan comeback. Semua melonggo kaget.
Gi Bbeum menceritakan Kontraknya secara tidak sengaja terkirim bersamaan dengan
naskah puisinya dan menjadi sesuatu menjadi rumit.
“Tapi,
aku akan anggap ini sebagai kehendak nirwana. dan mencoba comeback.” Kata Gi
Bbeum yakin
“Kau
pasti sudah gila. Apa Kau mau melakukan itu lagi?” ucap Ja Rang dan ayahnya tak
percaya. Sa Rang hanya berkomentar kalau Ini luar biasa.
Tuan Joo
seperti gelisah duduk di teras sambil memandang ke arah langit. Gi Bbeum
mendekati ayahnya bertanya apa yang dilakukan ayahnya dan menyadari kalau
lagunya ada pada radio milik ayahnya dan mengoda kenapa ayahnya mendengar
secara diam-diam.
“Apa kau
khawatir aku marah?” tanya Gi Bbeum. Tuan Joo membenarkan.
“Kau
punya watak galak seperti ibumu. Tapi, entah bagaimana kau memiliki penampilan yang
rupawan dariku.” Ungkap Tuan Joo. Gi Bbeum pikir benar.
“Ayah... Aku
akan melakukan yang terbaik... Putrimu akan bekerja keras dan melakukan
comeback. Jadi, jangan khawatir dan yakin padaku, oke?” ucap Gi Bbeum
menyakinkan ayahnya.
“Apa Kau
tahu alasan aku dan ibumu menamaimu Gi Bbeum? (Kegembiraan)” tanya Tuan Joo
“Apa Agar
aku bisa senantiasa menari bahagia?” ucap Gi Bbeum. Tuan Joo mengaku bukan itu.
“Agar
kesedihan di dunia ini tak akan berani bermacam-macam denganmu. Apa kau Paham?
Agar kau tak akan menangis, Agar kau tak akan terluka. Kami ingin kau bahagia
dan penuh kegembiraan.” Ucap Tuan Joo
“Sepertinya
aku belum mengangkat namaku, yang kulakukan hanya bersedih, jadi Maafkan aku.”
Kata Gi Bbeum lalu bersandar pada bahu ayahnya.
Ki Joon
baru saja mandi di gedungnya dibuat kamar untuk dirinya dan mengeluh lapar
serta lelah sekali. Saat itu Ji Min dan CEO Jang datang lebih dulu, Ki Joon
menyapa keduanya dengan wajah bahagia. CEO Jang mengeluh pada Ki Joon yang
terlihat bergembira di pagi hari padahal ia sangat lelah.
“Kita tak
punya waktu untuk lelah. Kita sudah dapatkan kontrak Gi Bbeum, jadi sekarang
aku ingin main drama.” Kata Ki Joon yakin
“Itu
bukan kendalimu. Tapi Kau bisa main drama kalau dapat tawaran.” Ucap CEO Jang
“Kalau
begitu, masukan aku ke variety show. Kudengar banyak artis tampil disana.” Kata
Ki Joon. CEO Jang mengeluh Ki Joon ingin ikut variety show.
“Apa kau
punya kemampuan khusus?” tanya CEO Jang. Ki Joon dengan bangga mengoyangkan
kakinya kalau bisa menari.
“Baiklah,
cukup... Jadi Ayo lakukan.” Ucap CEO Jang. Ki Joon tak percaya kalau mereka
akan melakukanya.
“Ya,
pergilah tampil ke program "The Brain Q Show".” Kata CEO Jang. Ji Min
kali ini yang panik karena Ki Joon akan tampil di kuis itu. Ki Joon pun tak
tahu apa itu "The Brain Q Show"
“Itu
acara kuis dimana artis dan temannya memecahkan soal bersama. Tapi, rentang
soalnya mulai dari sekolah dasar sampai tingkat kuliah, jadi Sangat sulit.
Kalau kau melakukannya dengan baik, maka
kau akan dapatkan perhatian.” Jelas Ji Min
“Apa kau
mau melakukan? Kau tak perlu kesana kalau terlalu membebani.” Kata CEO Jang
merasa yakin Ki Joon akan menolak.
“Aku akan
melakukannya.” Kata Ki Joon yakin. Ji Min mengingatkan kalau Ki Joon tak bisa
menjawab soal yang mudah maka akan sangat dipermalukan.
Ki Joon
mengumpat kesal kalau dirinya bukan orang bodoh dan itu berpasangan, jadi tahu
orang cerdas. Tapi teringat kalau sudah memutuskan hubungan dengannya.
Ma Sung
melakukan tes MRI lagi dengan hasil kalau sangat sensitif terhadap cahaya jadi
Trauma yang didapatkan sejak kecil. mewujudkan diri secara fisik melalui cara
seperti ini dan Ini adalah reaksi fisik yang dipicu secara psikiologis.
Ma Sung
menginta semua kenangan dengan ayah dan ibunya, mereka sempat mengambil foto
karena akan pergi ke hari pengenalan sekolah, Ayahnya mengatakan kalau akan
ambil lebih banyak foto. Akhirnya mereka pergi dengan mobil, Ma Sung dan ibunya
duduk dibelakang.
Ibunya
seperti sangat sayang dengan Ma Sung menemaninya bermain mobil pemadam. Ma Sung
tak sengaja menjatuhkan mobilnya, lalu
memberirtahu kalau truk pemadam kebakarannya jatuh ke kolong mobil.
Ibunya
pikir akan mengambilnya tapi tanganya tak sampai, akhirnya Tuan Gong pun
berusaha mengambilnya, tanpa disandari setirnya berbelok dan pindah jalur,
didepan mereka ada sebuah mobil dan akhirnya terjadi tabrakan.
Ma Sung
dipeluk oleh ibunya, dan mobil terus berputar, sampai akhirnya terbalik. Ma
Sung terlempar keluar dari mobil dengan kepala berdaya, terlihat foto
keluarganya tergeletak dijalan dan matanya seperti mengalami trauma karena
melihat cahaya yang terang masuk ketika tergeletak dijalan dan hujan cukup
deras.
“Apa kau
pernah terkena cahaya seperti itu atau mengalami reaksi, selain selama
pemeriksaan?” tanya Dokter Yoon
“Belakangan
ini aku banyak melihat cahaya, meski tidak seterang itu. Selama aku
berhati-hati terhadap sorotan cahaya yang kuat, seperti sorot lampu depan
kendaraan atau kamera. Aku tak akan alami masalah besar.” Jelas Ma Sung yang
pernah mendekati Gi Bbeum dengan lampu kamera yang menyala dan juga berhasil
mengemudikan mobilnya di malam hari.
Dokter
Yoon membuat catatan [Kelainan impuls
saraf optik di otak besar untuk Ketua
Gong Jin Yang, dan menelp seseorang kalau Hasil pemeriksaan Ma Sung sudah keluar.
Ma Sung
berjalan dilorong rumah sakit, tiba-tiba seorang anak menghampirinya dan
memberikan selembar kertas. Ia membacanya “Ayo berbaikan, Hyung.” Lalu
membuangnya. Ki Joon yang bersembunyi akhirnya keluar sambil mengomel.
“Teganya
kau melakukan itu setelah aku minta berbaikan memakai tulis tangan?!!” ucap Ki
Joon
“Aku tak
akan memberikan rumah dan tak mau pindah.” Tegas Ma Sung. Ki Joon ingin tahu
alasan.
“Karena
aku butuh kenyamanan pada tempat yg biasa kutinggali dibanding pindah ke tempat
baru.” Jelas Ma Sung
“Untuk
itulah, pindah ke rumah baru .yang lebih mewah dan dapatkan kenyamanannya!”
kata Ki Joon merengek
“Aku
tidak mau tinggal di tempat lain, aku akan tidak nyaman Dan membuatku stress.
Aku butuh tempat yang kukenali dengan baik dan mengenal seluruh denahnya dengan
mata tertutup.” Jelas Ma Sung
“Tapi
Kenapa kau begitu terobsesi dengan rumah itu? Apa kau, semacam pasien
demensia?” ucap Ki Joon blak-blakan.
Ma Sung
tak bisa berkomentar, akhirnya meminta Ki Joon meminta yang lain karena akan
melakukannya. Ki Joon tersenyum bahagia meminta Ma Sung untuk Ikut kompetisi
kuis dengannya. Ma Sung kaget mendengarnya,lalu berpikir kalau itu tak ada
gunanya. Ki Joon mengejar Ma Sung merengek agar Ma Sung mau melakukanya karena
tadi mengatakan akan lakukan yang diminta.
Gi Bbeum
datang ke kantor mengatakan akan bekerja keras dan berusaha mengembalikan kejayaannya
dan yakin bisa melakukan pekerjaan dengan baik. CEO Jang mengerti kalau Gi
Bbeum yang akan melakukan comeback dengan cara apa.
“Karena
sebelumnya aku seorang penyanyi kurasa lebih baik aku bisa comeback sebagai penyanyi.” Ucap Gi Bbeum.
“Penyanyi
lagi? Di usia 30? Meski banyak penyanyi muda yang bersaing di ranah yang sama?
Siapa yang akan mendengar lagumu?” kata CEO Jang mengeluh
“Aku
yakin bisa bekerja dengan baik berakting juga.” Kata Gi Bbeum yakin.
CEO Jang
memperlihatkan botol air lalu bertanya apa itu. Gi Bbeum menjawab kalau Air.
CEO Jang mengatakan kalau itu bukan air,
tapi itu minuman yang sudah ada di ruangan beberapa hari lalu dan
meminta Ji Min agar membuangnya sekarang juga.
“Itu air
tapi tak bisa diminum karena sudah jelek... Jadi Nona. Gi Bbeum... Dengarkan
aku baik-baik... Aku merasa seperti pecundang karena sebelumnyasukses namun
kehilangan segalanya. Tapi, sulit untuk mewujudkan comeback. “ jelas CEO Jang
“Ini
Nyaris mustahil... Terutama untuk artis wanita! Bahkan tak mempan meski kau
terlahir kembali... Sulit mengubah opini publik dibanding kehendak Dewa. Apa
yang akan kau lakukan dalam comeback mu terutama disaat kau terjerat kasus
pembunuhan?” ucap CEO Jang pesimis
“Tapi,
jika kukatakan itu padamu, aku mungkin saja berakhir mati di kubangan. Jadi,
aku akan berusaha memberi saran. Bagaimana kiramu air yang barusan dibuang bisa
kembali kembali seperti semula?” tanya CEO Jang. Gi Bbeum hanya diam.
“Kalau
kita temukan sumur, gali lubangnya, ambil airnya dan singkirkan semua garamnya,
itu beda kisah. Apa diPikiranmu kau bisa menggali? Kau paham maksudku, kan?”
ucap CEO Jang dan menyuruh Gi Bbeum
pergi saja.
Gi Bbeum
akan pergi dengan menahan air matanya, tapi akhirnya malah memilih duduk
kembali. CEO Jang binggung apa yang akan dilakukan Gi Bbeum sekarang. Gi Bbeum
dengan yakin kalau akan akan menggali. CEO Jang melonggo mendengarnya.
“Aku akan
menggali keras sampai aku temukan sumur, dan melakukan yang harus dilakukan!
Jadi Berikan aku kesempatan! Aku akan bekerja keras! Ayo.. Semangat...” kata Gi
Bbeum yakin. CEO Jang hanya bisa melonggo.
Ma Sung
melihat kembali tanaman seladanya yang kembali tumbuh dan mengeluh karena
tanaman yang molek tampak murung, lalu sengaja memutar lagu Gi Bbeum dari
earphonenya berpikir kalau itu membantu
tanamanya mendapatkan semangat.
Tiba-tiba
suara dari kaset tak keluar, Ma Sung binggung mencoba mengetuk-ketuk walkman.
Ia melihat isinya ternyata pita kasetnya kusut dan keluar, lalu merasakan
seperti suatu pertanda.
Ma Sung lalu
menelp Ki Joon ingin tahu Kuis yang dimintai bantuan. Ki Joon mengaku kalau
sudah minta bantuan Gi Bbeum karena Ma Sung yang menolaknya, lalu ingin menutup
telp karena sedang sibuk. Ma Sung panik karena keduanya sedang bersama-sama.
“Halo...
Apa kau akan ikut kompetisi kuis?” tanya Ma Sung menelp Gi Bbeum. Gi Bbeum
dengan suara berbisik mengaku mereka lagi belajar.
“Kau
dimana sampai harus berbisik?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku kalau ada di
rumah Ki Joon.
“Apa?
Rumahnya? Coba Apa ibu kota Madagascar?” kata Ma Sung. Gi Bbeum tak bisa
menjawab.
“Antananarivo...
Lalu Apa ibukota Oman?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengingat awal namanya.
“Muscat!
.... Bagaimana kau akan melakukan kuis disaat itu saja tak tahu? Aku yakin kau
akan dipermalukan dan yakin kau akan dapatkan satu juta anti-fans lain.” Ucap Ma
Sung merendahkan Gi Bbeum
“Aku
tadinya ingin menganggapmu pria baik. tapi kau malah berharap aku dipermalukan.”
Kata Gi Bbeum sinis dan langsung menutupnya.
Ma Sung
pikir bukan maksuanya seperti itu, lalu
memikirkan mereka itu sedang berdua dan tak habis pikir kalau akan ikut kuis.
Gi Bbeum
dan Ki Joon sudah duduk bersama dengan CEO Jang di sofa. CEO Jang ingin tahu
apakah mereka bisa ikut kuis. Ji Min pikir salah satu kontestan biasanya sangat
cerdas dengan tak yakin melihat Gi Bbeum. Ki Joon membela kalau Gi Bbeum itu pintar
juga!
“Masalahnya,
aku lebih percaya diri akan kemampuan fisik dibanding otakku.” Kata Gi Bbeum.
Ki Joon bangga karena mengaku kalau ia juga seperti itu.
“Kita
pasti pasangan yang ditentukan nirwana. Mari lakukan yang terbaik. Semangat”
ucap Ki Joon yakin
“Apa
Kalian akan jawab pertanyaan memakai semangat tenaga? Tidak, kalian harus
memakai otak” sindir Ma Sung datang. Ki Joon kesal melihat Ma Sung yang datang
dan ingin tahu alasan.
“Apa aku
perlu alasan mengunjungi rumah sepupuku? Ayo Lanjutkan yang kalian lakukan...
Aku cuma ingin melihat-lihat rumahmu saja.” Kata Ma Sung duduk di samping Gi
Bbeum.
“Baiklah,
aku akan mulai dengan pertanyaan gampang dulu. Apa nama ibukota Madagaskar?”
ucap Ji Min.
Gi Bbeum
bisa menjawab karena Ma Sung tadi sudah memberitahu jawabanya. Ma Sung berkomentar kalau itu curang. Ji Min
ingin tahua Apa nama ibukota Botswana. Keduanya melonggo tak tahu, CEO Jang
mengeluh keduanya yang sudah kesulitan menjawab, lalu menjawab itu Melbourne.
Ji Min mengatakan itu salah.
“Gaborone.”
Kata Ma Sung. Ji Min membenarkan dan mengajukan kembali pertanyaan.
“Siapa
seniman Era Joseon yang terkenal atas lukisan pemandangannya?” tanya Ji Min
“Gyeomje
Jeong Seon.” Jawab Ma Sung dengan mudah.
“Kalian
berdua benar-benar akan berada diposisi paling bawah kalau ikut.” Ejek Ma Sung
“Katamu
kau tak mau ikut!” keluh Ki Joon marah. Ma Sung mengaku tidak bilang tak mau tapi cuma bilang tidak
ada gunanya. Ki Joon mengartikan kalau Ma Sung itu akan ikut
“Tn.
Investor menjawab semua pertanyaan dengan benar. Bagaimana kalau dia saja yang
ikut bersaing” ucap Ji Min
“Yah. kalian
bisa sekaligus mempromosikan Star Entertainment. Dan karena Gi Bbeum, kau lebih
banyak pengalaman, ajari mereka berdua. Itu akan luar biasa.” Kata CEO Jang
yakin
“Aku juga
sependapat sebaiknya Tn. Gong Ma Sung yang ikut bersaing. Aku mendapat banyak
tekanan.” Komentar Gi Bbeum
“Yah,
kalau kalian bersikeras sepertinya harus kulakukan...” ucap Ma Sung berpura-pura
baik.
“Kau
bersikap aneh. Kenapa kau berubah pikiran secara mendadak?” keluh Ki Joon
“Itu karena
kalian berdua menyedihkan untuk dilihat, paham? Jadi, apa tak boleh?” kata Ma
Sung. Ki Joon bersikap baik kalau Ma Sung harus ikut.
Ji Min
mengemudikan mobil sampai di stasiun TV, Ki Joon melihat banyak anak SMA sedang
bergerombol dengan bangga kalau mereka datang untuk menyambutnya sebagai fans.
Ia pun dengan bahagia memberitahu Gi Bbeum, mereka datang untuk mereka tak
percaya kalau masih menyukai Gi Bbeum juga.
Di dalam
mobil, Ma Sung terlihat gelisah. Sek Yang memberitahu kalau Belum terlambat
untuk memutar mobil. Ma Sung membahas tentang Kompetisi kuis dilakukan dengan
mengumpulkan orang-orang satu daerah tempat tinggal, dan hadiah untuk pemenang
lalu memutuskan untuk segera menyelesaikan semuanya dan segera kembali.
Sek Yang
mengemudikan mobil sesuai tujuan dan melihat kalau Ini stasiun penyiaran. Ma
Sung kaget kalau mereka sampai Stasiun penyiaran. Saat itu Ki Joon turun dari mobil semua
pelajar wanita seperti menyerbunya, Ki Joon ingin menyapanya tapi ternyata ada
mobil artis dibelakang.
Dan
mereka berlari ke mobil van artis untuk mengetuk jendela mobilnya, Ji Min
mengeluh kalau sudah memberitahu mereka bukan penggemarnya. Ki Joon ingin tahu Dimana
penggemarnya. Sekitar enam orang pelajar datang menghampiri Ki Joon dengan
bahagia, Ki Joon pun menyambutnya dengan ramah para fans yang memujinya tampan
dan berwajah cerdas.
Ma Sung
turun dari mobil didampingi Sek Yang, mereka bertanya siap pria tampan lainya.
Ki Joon memberitahu kalau itu kakak sepupunya. Mereka langsung berlari
mengepung Ma Sung yang menurutnya Seksi, Sek Yang berusaha melindungi bosnya. Ki Joon melonggo binggung berteriak memanggil
fansnya dan akhirnya malah mengejarnya. Gi Bbeum turun dari mobil dengan
mengendap-ngendap seperti ketakutan masuk stasiun TV.
Ma Sung
mengeluh dengan para remaja yang berisik, bertanya pada Sek Yang Siapa
bocah-bocah itu. Sek Yang pikir kalau mereka anggota klub penggemar Direktur
Sung Ki Joon, Ma Sung tak percaya kalau pelajar wanita itu kuat sekali.
“Apa kau
baik-baik saja?” tanya Sek Yang. Ma Sung mengaku baik-baik saja.
“Siapkan
mobil. Aku mau pulang saja.” Kata Ma Sung. Sek Yang kaget mendengarnya.
“Jadi
Keluar lewat mana? Aku tak ingin berpapasan dengan mereka.” Kata Ma Sung
Terdengar
suara Ki Joon dan Gi Bbeum mencari Ma Sung, Ma Sung langsung berpencar untuk
tempat sembunyi. Ki Joon merasa kalau
baru saja melihat Ma Sung masuk tapi tak melihatnya, lalu bertanya pada Gi
Bbeum kalau Ma Sung itu tidak melarikan diri kan. Gi Bbeum pikir tak mungkin.
“Kita tak
punya banyak waktu... Kenapa Ia berulah lagi. Aku tak bisa tampil di acara
kalau tak ada dia.” Ucap Ki Joon khawatir.
“Kalau
dia tak bisa ikut, biar aku saja.”kata Gi Bbeum. Ki Joon tak percaya
mendengarnya. Diam-diam Ma Sung mendengar dari balik pintu.
“Yah,
kita tak punya pilihan lain.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung yang mendengarnya mengeluh
Gi Bbeum yang selalu berusaha membantu orang. Ki Joon pun mengajak untuk
berpencar dan mencarinya.
Gi Bbeum
masuk ke dalam sebuah ruang siaran, Ma Sung lebih dulu bersembunyi. Dari depan
pintu, CEO Kim melihat Gi Bbeum lalu memastikan tak ada orang dan menutupi
pintu. Gi Bbeum terihat ketakutan. CEO Kim ingin tahu alasan Gi Bbeum yang akan
dilakukan di stasiun penyiaran.
“Aku
sudah tanda tangan kontrak dengan agensi, Star Entertainment. Aku akan
comeback. Kurasa aku akan ikut "The Brain Q Show" karena salah satu kontestan
berhalangan hadir.”kata Gi Bbeum.
“Kau
bilang Masuk TV? Comeback? Kau sungguh berani. Apa kau Pikir akan baik-baik
saja, Joo Gi Bbeum?” ucap CEO Kim menyindir. Ma Sung terus mendengarka dari
balik dinding.
“Tentu
saja, aku tidak melakukan kesalahan apapun.” Kata Gi Bebeum yakin
“Apa Kau
tidak melakukan kesalahan apapun?” tanya CEO Kim. Gi Bbeum mengaku kalau selalu
merasa bersalah pada CEO Kim.
“Maaf
karena perusahaanmu harus berakhir seperti itu karena aku.” Akui Gi Bbeum
“Setelah
Hyung Joon meninggal seperti itu... dan kau terjerat di dalamnya,maka aku
banyak mengalami kerugian. Kalian berdua pacaran dibelakangku, kan?” kata CEO
Kim.
“Kau tahu
kami tidak pacaran, kenapa kau selalu berkata itu?” ucap Gi Bbeum marah
“Bagaimana
aku bisa tahu? Bagaimana aku bisa tahu apa yang terjadi antara kalian berdua
malam itu?” kata CEO Kim menyindir.
Gi Bbeum
langsung berteriak marah, CEO Kim langsung memberikan tamparan pada Gi Bbeum
dengan keras, Ia marah karena Gi Bbeum berani berteriak seperti tu, padahal sudah
menderita sleama tiga tahun lalu setelah kehilangan perusahaan karena Gi Bbeum.
“Apa Kau
masih mengira dirimu bintang papan atas? Kau harus Bicara padaku dengan sopan
Dan sadar pada tempatmu. Dasar Wanita sialan... dan soal acara TVnya... Semoga
beruntung.” Ucap CEO Kim lalu keluar dari ruangan.
Gi Bbeum
hanya bisa menangis, Ma Sung terus melihat dari belakang. Terdengar suara Ki
Joon memanggil Gi Bbeum dari luar ruangan. Gi Bbeum buru-buru menghapus air
mata dan keluar dari ruangan.
CEO Kim
berbicara dengan seorang pria membahas Joo Gi Bbeum akan tampil di acaranya. Si
pria seperti tak tahu kalau Joo Gi Bbeum akan tampil, karena tidak lihat
namanya di daftar kontestan. Ceo Kim yakin kalau Gi Bbeum pasti akan mendaftar.
“Hei,
bisa minta bantuan... Kau bisa Tanya padanya apa yang terjadi antara dirinya
dan Min Hyung Joon malam itu, tiga tahun lalu.”ucap CEO Kim. Pria itu pikir
kalau itu keterlaluan.
“Semakin
kejam pertanyaannya, maka semakin meningkatkan rating. Apa kau tak mempedulikan
rating?” ucap CEO Kim dan mulai membisikan sesuatu.
Ma Sung
kembali mendengar dan melihat dari kejauhan CEO Kim sedang membisikan sesuatu.
Sek Yang datang membawa kacamata hitam yang baru dibersihkan. Ma Sung bertanya
Apa kaca mata ini sungguh sepenuhnya bisa menghalangi cahaya.
“Ya, kau
seperti di gua gelap gulita meski dipadang pasir siang hari. Apa kau sungguh
akan melakukannya? Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk?” ucap Sek Yang
khawatir.
“Jangan
khawatir, semuanya akan baik-baik saja.” Ucap Ma Sung yakin.
Ki Joon
dan Gi Bbeum sudah masuk ruang siaran, wajah mereka terlihat gugup. Ki Joon
menanyakan kedaaan Gi Bbeum, karena terlihat pucat sekali. Gi Bbeum mengaku
baik-baik saja dah ingin mencobanya, jadi pasti bisa melakukannya
“Halo, aku
akan mengecek para kontestannya sekarang juga... Tim "Ayo maju, Sung
Gong".. Sung Ki Joon dan Gong Ma Sung.” Kata PD
“Kami
punya pengganti.” Kata Ki Joon menunjuk ke arah Gi Bbeum.
Saat itu
ada keriuhan dibelakang, Ma Sung datang dengan kacamata hitamnya. Gi Bbeum
melonggo karena Ma Sung akhirnya datang juga.
Ki Joon mengeluh pada Ma Sung yang baru datang.
Keduanya
pun berada diatas panggung, acara "The Brain Q Show" akan segera
dimulai. MC mulai mengenalkan tiga tim yang akan bertanding, yaitu Sung Ki Joon and Gong Ma Sung dengan
nama "Ayo maju, Sung Gong!” Ki Joon memperkenalkan diri lebih dulu.
“Halo,
aku debut 5 tahun lalu dan aku bintang berkembang Star Entertainment. Namaku
Sung Ki Joon, salam kenal.” Kata Ki Joon heboh sambil tepuk tangan. Gi Bbeum
ikut memberikan tangan.
Ma Sung
tak ingin bicara, akhirnya Ki Joon memperkenalkan kalau Ma Sung adalah kakak
sepupunya. MC ingin tahu apakah ada alasan khusus mengunakan kacamata hitam. Ki
Joon menjawab kalau Ma Sung hanya ingin tampil terlihat keren. Mereka pun akan
memulai kuis.
“Apa kita
harus peringkat teratas?” tanya Ma Sung.
“Tentu
saja, itu caranya kita bisa dapat banyak waktu di layar.” Kata Ki Joon.
MC
memberikan pertanyaan pertama, Ma Sung dengan cepat bisa menjawabnya dengan
tepat. Gi Bbeum langsung memberikan tepuk tangan,pertanyaan kedua Ma Sung pun
dengan cepat menjawabnya. MC tak percaya kalau Ma Sung bisa menjawab pertanyaan
dengan benar bahkan sebelum pertanyaan selesai ditanyakan. Ki Joon yang ada
diatas panggung pun terlihat bahagia.
“Baiklah,
pertanyaan selanjutnya akan ditampilkan di layar. Silakan lihat contoh berikut
dan pilih pepatah dengan makna serupa.” Ucap MC. Ma Sung tak bisa melihat
karena ada sinar yang menyilaukan dimatanya.
Saat soal
dibacakan, Ma Sung bisa menjawab dengan kalimat tapi MC meminta menyebutkan
pilihan angkanya. Ki Joon akhirya menyebutkan jawaban dengan angka.
Beberapa
kali pertanyaan yang dilihat dalam layar, tak bisa dijawab oleh Ma Sung,
kejar-kejaran angka pun terjadi. Ma Sung mengaku tak bisa menjawab menyuruh Ki
Joon menjawab sendiri. Ki Joon mencoba menjawab tapi salah dan poin di peroleh
untuk tim C.
“Tim
"Ayo maju, Sung Gong" dan tim "Kerajaan Musim Panas" sama-sama
memiliki poin 950. Tersisa satu pertanyaan lagi dalam acara "The Brain Q
Show" Pertanyaan terakhir berisi teka-teki... Silakan lihat layarnya...”
kata MC
“Kenapa
kau tak melihat layarnya?” keluh Ki Joon, Ma Sung mengakumenyerah untuk pertanyaan
ini.
“Apa
maksudmu? Kita harus menang! Jawab pertanyaannya!” kata Ki Joon. Tim lain
mencoba menjawab tapi jawabanya salah.
“Cepat
jawab, kita harus menang!” ucap Ki Joon memaksa. Ma Sung mengaku tak bisa
melihatnya dengan wajah tertunduk.
“Kalau
begitu, lepas saja kaca matanya!” kata Ki Joon langsung menarik kacamata Ma Sung.
Ma Sung
seperti merasakan sesuatu, dan membuatnya seperti kehilangan nafas. Gi Bbeum
yang ada didepanya kaget melihat Ma Sung seperti terserang sesak nafas.
Dokter
Yoon memberitahu kalau itu "Shame death." Nyonya Park bertanya Apa berbahaya.
Dokter Yoon mengatakan kalau Ma Sung akan merasakan kesakitan setengah mati,
Jika Ma Sung menatap cahaya terang, maka akan kesulitan bernafas dan mengalami sakit
luar biasa.
“Itu
Hampir sama dengan mengalami kematian palsu, Rasa sakit seperti kematian.” Kata
Dokter Yoon.
“Jadi, itu
bisa saja membuatnya mati sungguhan.” Ungkap Nyonya Park tersenyum sinis
melihat hasil MRI.
Dokter
Yoon dan Nyonya Park ternyata musuh berbuyutan untuk Ma Sung. Sementara Ma Sung
diatas panggung seperti hampir kehilangan nafas dan Gi Bbeum panik melihatnya.
Bersambung
ke episode 5
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Sungguh hubungan yang aneh antara ma sung dan gi bbeum...
BalasHapusSemangat mbak dee
BalasHapuskapan sinopsis eps 5 sist
BalasHapusHeran itu kan hartay ma sung knp juga harus di usik... Iyu peninggalan ayanhya kan.... Sapa nt yg menyelamatkan ma sung dari serangan halus bibiy.....
BalasHapus