PS : All images credit and content copyright : MBN
Gi Bbeum
kebingungan kemana Ki Jon karena ponselnya tak diangkat. Ki Joon masih terjebak
di dalam penyimpanan wine sambil minum. Ha Im mengeluh karena Ki Joon yang bisa
minum disaat seperti ini, lalu bertanya apakah punya ponsel.
“Sudah
kuduga... Nomorku... 010...” kata Ki Joon. Ha Im mengeluh kalau tidak minta
nomor Ki Joon.
“Kita
butuh hubungi seseorang! Berapa sih sebenarnya IQ mu?” kata Ha Im lalu meminta
segera Ki Joon memberikan ponsel.
“Kenapa
kau seperti itu? Bikin takut saja! Kalau kau menyukaiku, gunakan kata-kata!”
keluh Ki Joon.
“Boleh
aku pinjam ponselmu?” ucap Ha Im. Ki Joon mengeluh kalau Ha Im ingin simpan nomornya diponselnya.
Ha Im tak
peduli mengambil ponsel Ki Joon untuk menelp seseorang. Ha Im memperingatkan
agar Ki Joon tak perlu menyimpan nomornya,
Ha Im mengeluh ternyata tidak ada sinyal dan Ki Joon yang sama sekali
tak membantu.
“Satu hal
lagi...Rahasiakan kebersamaan kita disini, paham? Kalau hal ini sampai bocor,
ibuku bisa membunuhku. Jadi Jaga mulutmu, paham?” tegas Ki Joon memperingati.
“Aku yang
seharusnya berkata itu...” balas Ha Im lalu merasakan ruangan mulai terasa
dingin.
“Jelas
saja, karena ini gudang wine. Dan juga... Dari tadi aku sudah berkata ini,
kalau aku cuma tertarik pada Nn. Gi Bbeum. Jadi Maaf, tapi aku tidak tertarik
padamu sedikitpun dan jangan tunjukkan ketertarikan lagi padaku. Paham?” kata
Ki Joon.
Ha Im tak
menjawab karena sudah duduk disisi gudang sambil mendekap badanya. Ki Joon
mengeluh melihat Ha Im malah ada di pojok, Ha Im takut kalau merasa akan
digudang sampai mati. Ki Joon menegaskan kalau Orang tak mati dengan mudah
sambil memberikan jaketnya karena melihat Ha Im yang kedingingan.
“Minumlah
wine paling mahal disini. Itu akan membuat tubuhmu lebih hangat.” Kata Ki Joon
menuangkan wine. Ha Im meminumnya dan langsung menghabiskanya, lalu meminta Ki
Joon menuangkan lagi. Ki Joon tak menolak karena memang wine bisa membuat tubuh
jadi hangat.
Seok Hwa
mengambil segelas winw dan meminta perhatian semua tamu,
“Aku akan tunjukkan tontonan yang menakjubkan,
yang akan membawa peruntungan baik di sisa tahun ini. Tuan uang, yang bisa
membantu menyingkirkan siklus kesialan tiga-tahun... Berapa banyak? 10 juta
won.” Kata Seok Hwa mengeluarkan lembaran kertas dari sakunya.
“Aku akan
membakar uang ini, Dan menaruh debu uangnya kedalam wine ini.” Kata Seok Hwa
memasukan abu pembakaran ke dalam gelas.
“Apa
kalian pernah dengar, meminum ini dan menggila akan membantu menyingkirkan kesialan
siklus tiga-tahun? Aku pernah mendengarnya... Dari siapa? Dari Joo Gi Bbeum, yang
berdiri disana.” Kata Seok Hwa. Gi Bbeum yang sedari tadi mencari Ki Joon
akhirnya menatap ke arah panggung.
“Jika Nn.
Joo Gi Bbeum, yang pernah menjadi bintang papan atas diKorea, dengan minum ini
menggantikan kita maka Ia akan membantu menyingkirkan kesialan siklus
tiga-tahun semua orang.” Ucap Seok Hwa. Ma Sung terlihat kaget melihat Gi Bbeum
ada didekatnya.
“Tentu
saja, tak ada hal gratis di dunia ini... Jika kau minum ini, Joo Gi Bbeum, maka
aku akan memberimu 100 juta won.” Ucap Seok Hwa. Gi Bbeum hanya diam
“Kenapa?
Apa 100 juta won kurang? Baiklah, satu milyar won.” Kaat Seok Hwa dengan nada
merendahkan. Semua berteriak tak percaya.
“Kau
Minum ini, atasi kemiskinanmu dan singkirkan kesialanmu. Kau Lakukan, orang
paling sial Nn. Joo Gi Bbeum. Jadi Kemarilah.” Ucap Seok Hwa.
Semua
orang mendukung Gi Bbeum agar bisa meminumnya. Ma Sung menatapnya seperti tak
ingin Gi Bbeum memgikuti permintaan Seok Hwa. Akhirnya Gi Bbeum naik keatas
panggung mengangkat gelasnya kalau itu untuk satu milyar won dan meminta tanpa
ragu.
Ma Sung
tak percaya melihatnya. Seok Hwa pun terlihat senang melihat ada orang yang
bisa diolok-olok olehnya. Gi Bbeum hanya
meminum sedikit dari wine, Seok Hwa heran karena Gi Bbeum yang tak menghabiskan
demi uang.
“Sudah
kubilang, aku akan kasih satu milyar dan Atasi kemiskinanmu.” Ucap Seok Hwa
mengejek.
“Kurasa
kau benar-benar salah paham... Aku sudah cukup kaya... Jadi, kau saja yang
minum.” Kata Gi Bbeum berani dengan menyiram wajah Seok Hwa.
Seok Hwa
mengumpat marah, semua tamu yang datang pun menjerit. Ma Sung akhirnya naik ke
atas panggung menahan Seok Hwa sebelum memukul Gi Bbeum, sambil berkata kalau
inilah alasan tak pernah datang ke pesta semacam ini, karena acaranya kekanak-kanakkan.
“Hentikan,
Myung Seok Hwan.” Tegas Ma Sung. Seok Hwa tak peduli ingin menyerang Gi Bbeum.
“Kalau
tak kau lepaskan, aku tak jadi menyumbang 100 milyar won.” Kata Seok Hwa
“100
milyar won? Aku tak meninginkan satu sen-pun uangmu, mau itu 1 atau 100 milyar.”
Tegas Ma Sung sambil memelintir tangan Seok Hwa.
“Sadarlah..
Dia wanita menyeramkan... Dia wanita menyeramkan yang membunuh Min Hyung Joon!”
ucap Seok Hwa. Ma Sung akhirnya mendorong Seok Hwa sampai jatuh tersungkur.
“Aku
peringatkan kau, Jangan bicara hal yang
tidak kau ketahui Atau kau akan mati.” Ucap Ma Sung. Seok Hwa mengumpat marah
“Sepertinya
wanita itu telah menggodamu... Benar, kan?” kata Seok Hwa mengejek.
“Tentu
saja tidak... Aku tak menunggu untuk digoda.” Ungkap Ma Sung lalu tiba-tiba
mendekati Gi Bbeeum dan langsung menciumnya. Gi Bbeum pun tak menolak dicium
oleh Ma Sung seperti mengingatkan dengan ciuman pertamanya. Seok Hwa terlihat
sangat marah di permalukan oleh Ma Sung.
Ma Sung
tertidur sambil tersenyum seperti bermimpi indah, lsaat membuka mata seperti
tak percaya kalau Ingatannya dengan Gi Bbeum
tidak terhapus. Ia lalu membuka kembali buku [Joo Gi Bbeum, orang aneh yang bikin rusuh]
wajahnya tak bisa berhenti tersenyum.
Flash Back
Ma Sung
memberikan jaketnya pada Gi Bbeum menyuruh segera masuk rumah. Gi Bbeum pun tak
bisa menahan senyum meminta Ma Sung agar berhati-hati pulangnya. Ma Sung
menyuruh Gi Bbeum masuk saja labih dulu. Gi Bbeum menolak menyuruh Ma Sung
pergi lebih dulu. Keduanya speerti orang kasmaran yang tak ingin berpisah.
Gi Bbeum
juga mengingat kenangana dengan Ma Sung yang membuatnya senyum sendiri di depan
lemari bahakan sampai membuatnya melayang-layang. Sa Rang sedang berdandan mengeluh dengan
sikap kakaknya. Gi Bbeum yang sedari tadi tersenyum mencoba menyadarkan dirinya
dan Fokus.
“Apa kau
dan Gonggalppang berciuman?” kata Sa Rang
“Bagaimana
kau bisa tahu? Apa itu terlihat?” ucap Gi Bbeum panik.
“Aku cuma
menebak, tapi benar dugaanku.” Kata Sa Rang. Gi Bbeum kesal dengan ucapan
adiknya.
“Kenapa
kau pakai riasan ke sekolah? Cepat sana berangkat sekolah, dan langsung pulang.”
Komentar Gi Bbeum pada adiknya dengan nada tinggi.
Gi Bbeum
ingin bergegas perg membawa tasnya, Sa Rang mengeluh kakaknya malah membawa
tasnya, Gi Bbeum seperti salah tingkah mencari jas didalam lemari
“Kita berdua harus sadarkan diri.” Kata Gi
Bbeum berusaha untuk tetap tenang dan langsung pergi. Sa Rang berkomentar kalau
kakaknya juga harus melakukan juga.
Ma Sung
tak berhenti tersenyum mengingat kenangan bersama Gi Bbeum. Sek Yang cemberut
memanggil Bosnya. Tapi Ma Sung tetap tak sadar, sampai akhirnya Sek Yang
berteriak yang membuat Ma Sung kaget. Ma Sung menatap Sek Yang heran dengan
tatapan Sek Yang cemberut.
“Kenapa
kau menghilang begitu saja tadi malam? Apa Kau tahu betapa cemasnya aku?” kata
Sek Yang kesal.
“Kenapa
kau mencemaskan hal yang tidak berguna? Jangan melihat ke arahku, lihat depan
dan menyetir dengan hati-hati.” Ucap Ma Sung menyuruh Sek Yang mengemudi dengan
benar.
“Kenapa
kau banyak senyum sejak pagi? Itu Terjadi sesuatu padamu, kan?” kata Sek Yang
mengantar ke dalam ruangan. Ma Sung menyangkal dengan terus tersenyum.
“Apa CEO
Myung berkata akan memberi sumbangan untuk Pusat Pengobatan? Berapa banyak Ia
memberi donasi?” kata Sek Yang penasaran.
“10
milyar won.” Ucap Ma Sung. Sek Yang tak percaya mendengarnya.
“Tapi,
aku membuangnya.” Kata Ma Sung tetap tersenyum. Sek Yang shock mendengarny dan
ingin tahu apa yang terjadi.
“Itu Terjadi
begitu saja.” Ungkap Ma Sung tak berhenti tersenyum
“Kenapa
kau tertawa setelah kehilangan 10 milyar won? Padahal minggu ini kau depresi
setelah patah hati, Kau melihat Nn. Joo Gi Bbeum, kan?” ucap Sek Yang
Ma Sung
pun menatap ponselnya sambil mengeluh karena Gi Bbeum yang tidak menelponnya. Sek Yang pikir kenapa Gi
Bbeum yang harus menelponnya. Ma Sung mengaku kalau Ada alasan bagi Gi Bbeum untuk menelponknya.
“Bos....
Apa yang akan kau lakukan? Kau tak boleh begini.” Kata Sek Yang panik dengan
sikap Ma Sung
“Aku akan
mengunjungi Pusat Pengobatan siang ini. Jadi Kau boleh pulang cepat.” Kata Ma
Sung tak peduli dengan ucapan Sek Yang
“Apa Kau
akan pergi sendirian lagi?” ucap Sek Yang. Ma Sung membenarkan.
“Aku akan
pergi dan bersenang-senang sendirian. Jadi kau Enyah sana.” Ucap Ma Sung
seperti merencakan sesuatu.
Gi Bbeum
masih penasaran yang terjadi pada Ki Joon karena ponselnya tak bisa
dihubungi. Akhirnya Ia menelp Jae Min
ingin tahu apakah masih belum bisa hubungi Tn. Ki Joon. Jae Min terlihat
kebingungan mengaku sedang mencarinya ke
lokasi dimana pesta dilangsungkan.
“Tapi,
kau tak usah khawatir.... aku akan hubungi kau setelah menemukannya.” Kata Jae
Min. Gi Bbeum pun mengerti.
Saat itu
Min Chul mengangkat telp dari CEO Kim dengan wajah kebingungan mengaku sudah
sampai, dan akan hubungi kembali setelah menemukan Ha Im. Ternyata Jae Min dan
Min Chul berada di tempat yang sama yaitu gudang wine.
“Apa yang
sudah terjadi disini? Bagaimana bisa seperti ini?” ucap keduanya binggung.
Ha Im
terlihat sedang tertidur dan di pangkuanya ada Ki Joon yang tanpa peduli kalau
itu wanita. Mereka seperti menghabiskan semalam dengan minum wine agar hangat
dalam gudang wine.
Ha Im
akhirnya berjalan dengan memegang kepalanya. Nan Joo melihat Ha Im berkomentar
kalau Wajah Ha Im seperti orang habis
mabuk-mabukkan dan bertanya apakah banyak tadi malam. Ha Im menegaskan kalau
itu tanggung jawab Nan Joo pada wajahnya.
“Kau
harus membuat wajahku kembali seperti biasa. Aku harus rapat.” Tegas Ha Im. Nan
Joo menganguk mengerti.
“CEO Kim
murka saat kau tak bisa dihubungi. Apa terjadi sesuatu saat pesta?” ucap Min
Chul datang.
Ha Im
langsung mengumpat marah karena Min Chul yang bicara sembarangan. Ia
memperingatkan kalau akan memplester mulut managernya. Min Chul ingin tahu
apakah Ha Im melihat Tn. Gong Ma Sung
tadi malam.
“Tentu saja
tidak. Aku langsung terkunci sesampainya disana.” Kata Ha Im kesal dan mengumpat kalau semua karena Ki Joon yang
bodoh.
“Oh ya,
bagaimana penulisnya?” tanya Ha Im. Min Chul mengatakan kalau mereka sudah lama
menunggu.
“Cepat
suruh mereka masuk.” Kata Ha Im lalu bergegas pergi.
Nan Joo
berbisik menanyakan alasan Ha Im yang bicara
soal penulis dan Gong Ma Sung. Min Chul menjelaskan kalau Ha Im akan tampil di variety show untuk
menemukan cinta pertamanya. Nan Joo tak percaya kalau Lee Ha Im cinta pertama Gong Ma Sung
menurutnya ada sesuatu yang perlu di ketahui lalu mengajaknya pergi.
Nan Jo
sudah selesai memberikan lipstik pada Ha Im, lalu Ha Im mengaku pada penulis
kkalau menyadari tampil di variety show tidak buruk untuk seorang aktris seperti
dirinya, selain itu ia juga merasa selalu ingat seseorang yang ingin ditemui.
“Terima
kasih banyak, Nn. Ha Im. Kau akan temukan cinta pertamamu, kan?” ucap dua
penulis variety show.
“Itu
cinta bertepuk sebelah tangan... Dia yang menyukaiku.” Akui Ha Im. Keduanya
menganguk mengerti kalau ini cinta bertepuk sebelah tangan.
“Saat
kami kelas 2 SD, dia pergi sekolah ke US. Dia seorang yang cerdas. Namun, aku
tak mengetahui kabarnya sejak itu... Aku tak tahu bagaimana kabarnya sampai
sekarang.” Cerita Ha Im
“Jadi, Apa
Ia mendapat banyak perhatian sebagai seorang yang cerdas, kemudian menghilang?”
ucap penulis memastikan
“Tampaknya
dia seorang cendikiawan gagal, jadi agak susah ditemukan. Apa ada orang lain.”
Komentar penulis lain.
“Tidak...
Dia akan mudah ditemukan, Apa kau Ingin aku kasih tahu dimana menemukannya?”
kata Ha Im. Keduanya bersemangat karena Ha Im bisa menghubunginya/
“Dia
baru-baru ini tampil di "The Brain Q Show". “ kata Ha Im. Keduan ya
kaget dan melonggo kalau yang dimaksud Pria berkaca-mata hitam.
“Ya, itu
dia. Gong Ma Sung... Dia adalah cinta pertamaku... Jadi Penulis. Aku sudah
katakan semuanya, Kalian harus pastikan dia hadir di acara nanti. Kalau tidak,
berarti kalian tidak becus melakukan pekerjaan.” Ungkap Ha Im
Penulis
tak percaya kalau Ha Im itu bersemangat. Ha Im pun berjalan pergi. Min Chul
membisikan Ha Im yang terlalu terlihat. Ha Im pun tak peduli karena yang
dipedulikan adalah bertemu dengan Gong Ma Sung dalam cara yang paling romantis
lalu pamit pergi.
Dua
penulis itu mulai mengumpat Ha Im memang wanita jalang. Mereka pun kebingungan
karena ternyata Cinta pertamanya adalah
pria kaca-mata, Ma Sung yang kemungkinan susah didapatkan.
Gi Bbeum
sedang ada di toko kebingungan karena belum bisa menghubungi Ki Joon dan
berpikir terjadi sesuatu. Ia lalu merapihkan jas milik Ma Sung karena harus
mengembalikan tapi tak tahu kalau nanti
apakah sanggup melihat wajah Ma Sung.
“Gi
Bbeum... Kau datang cepat... Punya siapa
itu? Apa itu punya Gong Ma Sung?” ucap Nan Joo datang menyapa temanya.
“Apa Sekarang
kau bisa langsung tahu ini pakaian siapa hanya sekali lihat? Bagaimana kau bisa
tahu?” tanya Gi Bbeum sinis.
“Ini
jaket setelan yang sangat mahal. Jaket ini sulit didapatkan meski kau berduit.”
Kata Nan Joo melihat jas yang dirapihkan Gi Bbeum.
“Benarkah?
Apa Semahal itu? Aku harus kembalikan selagi ini begitu mahal, kan?” ucap Gi
Bbeum. Nan Joo setuju.
“Tapi,
kenapa ini ada padamu? Sesuatu terjadi kemarin, kan?” tanya Nan Joo penasaran
sambil mengoda.
“Tepatnya
ini kasus besar. Aku seharusnya tidak pergi kesana.” Ungkap Gi Bbeum kesal
“Kenapa?
Apa Lee Ha Im ngajakin berantem lagi?” tanya Nan Joo kesal. Gi Bbeum kaget
karena Ha Im datang juga.
“Apa Kau
tak bertemu dengannya? Tapi Rupanya, Ia terkunci bersama pria kemarin.” Ucap Nan
Joo.
Gi Bbeum
bingung ingin tahu dengan siapa, Nan Joo
mengaku kalau itu yang ingin diketahuinya siapa pria itu. Gi Bbeum seperti tak ambil pusing. Na Joo
mengantung pakaian memberitahu kalau Ada berita heboh lagi yaitu Lee Ha Im
sedang cari cinta pertamanya lewat acara TV.
“Dan kau
tahu siapa pria itu?” kata Nan Joo. Gi Bbeum merasa tak peduli siapa yang
dicari Ha Im.
“Itu Gong
Ma Sung.” Ucap Nan Joo. Gi Bbeum kaget mendengarnya.
“Apa Lee
Ha Im cinta pertama Gong Ma Sung?” tanya Gi Bbeum tak percaya. Nan Joo
membenarkan.
“Apa kau
tahu alasan jalang itu mencari Gong Ma Sung? Karena dia tahu pria itu pewaris
Sunwoo Group Dan dia ingin pria itu dalam cengkaramnnya memakai acara TV. Dasar
wanita licik.” Ungkap Nan Joo geram.
Gi Bbeum
ingin tahu apakah pria itu setuju datang, Nan Joo pikir pasti setuju karena tak
ada pria yang menolak masuk TV, apalagi artis papan atas seperti Lee Ha Im
mencarinya sementara mereka adalah para wanita mungkin membenci Ha Im tapi pria
tergila-gila pada wanita jalan.
“Pria itu pasti punya banyak waktu luang,
dengan Pergi ke acara TV Cuma karena permintaan aktris.” Komentar Gi Bbeum
sinis.
“Apa kau
cemburu?”kata Nan Joo mengoda. Gi Bbeum menyangkalnya,tapi Nan Joo yakin kalau
Gi Bbeum cemburu dan Gi Bbeum tetap menyangkalnya.
Ki Joon
akhirnya sudah terbangun membersihkan wajahnya di depan wastafel. Jae Min
menatap Ki Joon ingin tahu apakah bisa menanyakans sesuatu antara Ki Joon dan
Ha Im dengan wajah ragu. Ki Joon santai menyuruh Jae Min menanyakan saja.
“Kurasa
wanita itu menyukaiku.” Kata Ki Joon yakin. Jae Min merasa itu Mustahil.
“Sudah
kubilang, benar! Kemarin bukan pertama kalinya, aku dapat firasat sejak lama.”
Kata Ki Joon yaikin
“Apa Kau
tahu ini siapa?” tanya Jae Min memperlihatkan foto yang dibawanya.
“Bocah
gendut sekali... Siapa dia?” ucap Ki Joon binggung. Jae Min memberitahu kalau
itu Lee Ha Im. Ki Joon kaget mendengarnya.
“Ha Im
akan tampil di variety show. Itu acara, dimana kau bisa menemui teman sekelasmu
dan menemukan cinta pertamamu. Dan orang yang jadi cinta pertamanya yakni Ma
Sung. Bukankah luar biasa?” kata Jae Min
“Apa Lee
Ha Im sekelas dengan Ma Sung?” ucap Ki Joon kaget. Jae Min menunjuk pria yang
ada dibagian belakang.
Ki Joon
pun sadar kalau itu memang Ma Sung lalu bertanya apakah Ma Sung akan datang
kesana. Jae Min yakin Ma Sung akan datang karena Lee Ha Im, artis papan atas, berkata sendiri
cinta pertamanya adalah Ma Sung. Ki Joon kesal dengan Jae Min yang baru
memberitahunya sekarang.
Gi Bbeum
duduk di taman, teringat kembali dengan kata-kata Nan Joo “Tapi, melihat kalian
selalu terlibat satu sama lain mungkin saja itu sudah takdir.” Ia merasa klalu Segala
hal mungkin akan berbeda saat diriny masih menjadi Joo Gi Bbeum yang dulu. Tapi,
saat ini menurutnya tak punya kesempatan dengan Ma Sung.
“Seorang
pria berkata pada gadis "Halo, kau mau aku kasih tahu rahasia yang lama
kusimpan? Aku menafsirkan waktu secara berbeda dengan orang lain. Bagiku, tiap
harinya seperti setahun dan kematian berada disamping tempat tidurku tiap
malam. Aku bekerja keras setiap hari untuk memutar kembali waktu." Ucap Gi
Bbeum mulai membaca naskah.
Saat itu
diceritakan seperti Ma Sung berjalan masuk ke sebuah gerbang seperti sebuah
istana yang ada didalamnya.
"Tapi,
aku sadar telah terikat dengan mantra yang tak bisa dirusak. Meski begitu. akankah
kau tetap mencintaiku?" Lalu Wanita berkata pada pria "Aku menyukaimu
seadanya Saat ini kau sudah tampak indah dimataku." Dan saat si gadis
berkata itu pria itu tersenyum.”
Gi Bbeum
selesai membaca naskah [Pria yang menghapus waktu] alu berkoemntar kalau pria
loyo itu jadi tokoh utama dalam kisah ini dan mengetik pesan di ponselnya “Apa
kau punya waktu luang siang ini? Aku ingin kembalikan pakaianmu.” Dan
mengirimkan pada Ma Sung.
Ma Sung
pergi ke sebuah tempat layaknya dalam istana sambil menjelaskan kalau Ini bukan
saja tempat untuk merawat pasien gangguan kognitif. namun juga tempat dimana
mereka bisa hidup normal, sepeti sedia kala. Ia memberitahu ada sesuatu hal
yang membedakan tempat ini dengan fasilitas di Eropa Barat.
“Kita
memakai model unit perawatan yang menciptakan lingkungan kekeluargaan.” Ucap Ma
Sung lalu berhenti melihat pesan yang dikirimkan Gi Bbeum dengan senyuman
bahagia.
Ia
membalas [Aku sedang diluar kota...] saat itu orang-orang yang dibelakangnya
binggung karena Ma Sung hanya diam saja.
Ma Sung memasukan kembali ponselnya menjelaskan kalau dengan menciptakan
lokasi yang sama persis dengan rumah asli pasien tak berarti itu jadi lingkungan
yang baik untuk pasien.
“Hal
terpenting adalah memastikan mereka bisa terus mempertahankan gaya hidup yang
sama dan terlibat dalam berbagai kegiatan. Dan diatas semua itu, prioritas utama
kita adalah keselamatan mereka.” Jelas Ma Sung mencoba kembali konsentrasi.
Gi Bbeum
kembali membaca naskah "Suamimu pasti punya banyak uang. Omonganmu setinggi
langit Aku cuma berfoya-foya, puas? Apa aku butuh alasan lain Apa aku dilarang
membangun rumah meski kerjaku berfoya-foya?" lalu menatap ponselnya karena
Ma Sung yang tak membalas pesannya.
“Apa kau
mengingat sesuatu, seperti hari pertama masuk sekolah dasar?” kata Gi Bbeum
kembali membaca naskah menyibukan diri.
Lalu
akhirnya pesan masuk dari Ma Sung “Aku berada diluar kota, Jadi, aku baru bisa
menemuimu pukul 4 sore. Tentukan lokasinya, aku akan datang menemuimu.”
“Setelah
adegan berganti, terdapat kisah yang membuat orang tersenyum.” Ucap Gi Bbeum
dengan wajah bahagia.
Ma Sung
sudah didepan sebuah kawasan dengan rumah rawat yang terlihat mewah,
menjelaskan akan membangun stasiun bus sekitar pusat pengobatan. Mereka ingin tahu alasan Ma Sung membuat stasiun bus
disaat pasien yang tak menyediakan jalur kendaraan karena keamanan
“Mengingat
pasien kebanyakan hampir secara naluriah .berusaha naik transportasi umum untuk
kembali ke rumah. Kita akan bangun stasiun bus palsu, tanpa adanya bus. Jerman
telah mencoba teknik ini, dan mengalami kesuksesan besar.” Jelas Ma Sung
“Jika
pasien penderita gangguan kognitif, meninggalkan kamar mereka karena rindu
keluarga, Atau ingin pulang dan menunggu di stasiun bus, “Sampai mereka lupa
tujuan awal mereka kesana. Para pekerja disini lalu akan mengantar pasien, yang
menunggu bus yang tak kunjung datang, untuk kembali ke kamar mereka. Kuharap
ini bisa menjadi tempat dimana pasien diperbolehkan dan mendapatkan kembali momen
bahagia mereka atau Orang yang mereka cintai selama sisa waktu mereka.” Ungkap
Ma Sung seperti sangat konsentarsi.
Semua
terlihat sangat terpukai dengan penjelasan Ma Sung. Ki Joon tiba-tiba datang memanggil Ma Sung
dengan wajah marah. Ma Sung pun meminta mereka kembali bekerja lalu berbicara
dengan Ki Joon setelah semua pergi.
“Kenapa
kau datang kesini jauh-jauh?” tanya Ma Sung. Ki Joon mengaku Ini super gawat
dan perlu Ma Sung untuk berjanji sesuatu!
“Mengenai
yang terjadi antara aku dan Joo Gi Bbeum.. Jadi, yang terjadi adalah... ” ucap
Ma Sung. Ki Joon bingung dan tersadar sesuatu.
“Oh
tidak... Aku meninggalkan Nn. Gi Bbeum sendirian dan menghabiskan malam dengan
wanita itu.” Ucap Ki Joon panik
“Wanita
apa? Apa Kau menghabiskan malam dengan wanita? Apa kau baru teringat dengan Joo
Gi Bbeum sekarang?” ucap Ma Sung marah
“Aku
benar-benar melupakannya... Apa aku sakit demensia?” kata Ki Joon kebingungan.
“Apa yang
kau lakukan sampai melupakannya dan bermalam dengan wanita lain?” kata Ma Sung sengaja
menyalahkan Ki Joon
“Wanita
itu sungguh playgirl Benar-benar mempermainkanku. Aku terkunci di gudang wine.”
Cerita Ki Joon. Ma Sung tak percaya kalau Ki Joon terkunci
“Lalu
siapa wanita itu?” tanya Ma Sung. Ki Joon mengaku kalau itu Lee Ha Im. Ma Sung kaget untuk kesekian
kalinya.
“Lalu
kenapa kau kemari?” tanya Ma Sung. Ki Joon memberikan sebuah foto dan bertanya
apa itu.
“Ini foto
sekolah dasarku. Ada apa emang?” tanya Ma Sung melihat fotonya.
“Jangan
datang ke acara TV kumpulan alumni SD itu.” Tegas Ki Joon. Ma Sung binggung apa
maksud Acara TV alumni SD da apa hubungan dengan dirinya.
“Itu
adalah acara TV dimana artis berusaha temukan cinta pertama mereka. Tapi, ini
akan membuang waktumu” jelas Ki Joon.
Ma Sung
pikir Ki Joon tak perlu khawatir karena tak ada alasanya untuk datang. Ki Joon
mulai bersemangat dan meminta agar Ma Sung janji. Ma Sung mengoda Ki Joon yang
telihat bersemangat dan membuatnya penasaran.
“Kalau
kau pergi ke acara TV lain,maka kau akan mendominasi seluruh mesin pencaharian dan
mengundang banyak komentar lagi.” Ucap Ki Joon khawatir.
“Jangan
khawatir, aku tidak akan datang kesana. Lalu Siapa gadis yang bilang aku cinta
pertamanya?” tanya Ma Sung
“Gadis
ini... Lee Ha Im...” kata Ki Joon menunjuk foto anak bertubuh tambun. Ma Sung
kaget melihat foto temanya dulu adalah Ha Im yang terlihat berbeda.
“Tunggu
sebentar... Oh, jadi itu alasan kelakuanmu begini.” Goda Ma Sung. Ki Joon
menyangkal bukan seperti itu. Tapi Ma Sung yakin dengan dugaanya dan akhirnya
Ki Joon mengejar sepupunya.
CEO Kim
masuk Cafe, wajahnya langsung kesal melihat CEO Jang berbicara dengan Seorang
PD, mereka membatas tentang acaranya
"Star Survivor. " dan menurutnya cukup sulit. CEO Jang merasa tak
masalah, dan mereka pun akan bertemu minggu depan.
“Kenapa
kau kemari, CEO Jang? Apa artismu akan tampil di variety show?” sapa CEO Kim
melihat CEO Jang pergi.
“Bukan
urusanmu.” Kata CEO Jang sinis dan melangkah pergi.
PD
melihat CEO Kim datang menyapanya lalu menyuruh duduk. CEO Kim ingin tahu alasan
CEO Jang datang apakah Mengenai acara TV. PD pikir tak ingin dibahas tapi
akhirnya menceritakan CEO Jang meminta menampilkan artisnya dalam variety show
dan memperbolehkannya.
“Jang Wook
Jin banyak membantuku saat masih sukses. Aku berhutang banyak padanya.” Kata PD
“Tak ada
artis lain yang direkrutnya, siapa itu?” tanya CEO Kim penasaran.
“Siapa
lagi? Tentu saja Joo Gi Bbeum... Tak buruk baginya untuk memulai karir dari
variety show. Jika Ia ingin comeback Dan Ia bisa memperbaharui citranya
sepenuhnya. Jang Wook Jin rupanya cukup pintar juga.” Ucap PD terlihat senang.
Tapi CEO Kim cemberut mendengarnya.
“Lee Ha
Im benar-benar akan tampil di acara PD Kim, kan? Dia tak akan merengek minta
jaminan, kan?” tanya PD
“Kudengar
kalian tak bisa temukan cinta pertamanya. Jika begitu, dia tak akan tampil
disana.” Kata CEO Kim sinis.
“Ayolah,
jangan begitu. Tak ada pria di Korea yang tak akan datang. saat Lee Ha Im
sendiri yang mencari mereka. Kau Tampilkan saja dia disana.” Kata PD. CEO Ki
pikir mereka bisa melakukan pelan-pelan saja.
“Ngomong-ngomong,
Joo Gi Bbeum akan tampil di acara apa?” tanya CEO Kim. PD menyebut Acara
"Star Survivor."
“Kita
perlu naikkan rating acaramu. Aku punya ide bagus.” Kata CEO Kim. PD penasaran
apa itu idenya mendekatkan diri pada CEO Kim.
Tiga
kakak Nyonya Gong berkumpul bersama membahas apakah menonton acara TV yang
menampilkan Ma Sung, karena menurutnya
Selama 30 tahun ini Ma Sung yang sangat patuh pada perintah mereka tapi sekarang
bertingkah dan membuatnya membuatnya resah.
“Kurasa
dia akan segera mati.” Kata Nyonya Gong yang membuat semua orang terdiam.
“Kita
punya kontrak bisnis dengan Ketua Kang dari TN Group. Bagaimana kalau
pertemukan Ma Sung dengan Song Hwa? Lagipula, mereka tak akan langgeng.”
Komentar wanita yang duduk ditengah.
“Ya,
lebih melelahkan lagi kalau dia tak kencan dengan siapapun. Apa Ingat yang
terjadi terakhir kali, Kan?” kata wanita tambun, wanita yang disampingnya
langsung terbatuk memperingati.
“Apa kau
benar-benar membiarkan dia mengerjakan proyek Pusat Pengobatan itu? Pengerjaannya
ternyata lebih cepat dari rencana.” Komentar wanita lainya.
“Aku akan
segera mengatasinya.” Kata Nyonya Park. Si wanita melihat Ma Sung saat ini
begitu segar bugar dan ingin tahu kapan dan bagaimana.
“Ketua
Kang adalah seseorang yang kita butuhkan dalam jangka panjang. Jadi Libatkan Ki
Joon dengan mereka menggantikan Ma Sung.” Kata Nyonya Gong
“Ki Joon
tak punya kesempatan, mengingat Ketua Kang...” komentar si wanita yang tengah
dan menerima tatapan sinis dari Nyonya Gong
“Itu
satunya cara kalian bisa mengamankan masa depan masing-masing.” Tegas Nyonya
Gong.
Ma Sung
membaca pesan dari Gi Bbeum “Mari bertemu pukul 05:00 sore di depan
Kanghancheon.” Lalu mengeluh karena wanita itu
ingin bertemu di jalanan lagi dan Kenapa suka sekali dengan jalanan.
Saat itu Gi Bbeum sudah ada disamping Ma Sung dan langsung berjalan.
“Kenapa
kau selalu ajak bertemu dijalanan?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku karena suka
jalan kaki.
“Aku
sering keliling jalan kaki dan mendengarkan musik. Aku bahagia saat berjalan
kaki... Aku yakin kau tidak mengerti.” Ungkap Gi Bbeum lalu ingin mengembalikan
jasa Ma Sung dan langsung pergi.
“Apa
karena gampang melarikan diri? Apa Kau menaruh 10 milyar won ditanganku dan
melarikan diri? .. Wah, kau tak punya kesadaran.” Keluh Ma Sung
“Katamu
tak perlu khawatir selagi kau kaya raya.” Komentar Gi Bbeu akan pergi. Ma Sung
mengajak Gi Bbeum untuk bicara. Gi Bbeum menolak karena harus membaca naskah.
“Aku
menempuh perjalanan 3 jam cuma untuk menemuimu.” Tegas Ma Sung seperti tak
dihargai.
“Kalau
begitu cepat katakan.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung berpikir mereka seperti anjing
yang selalu nongkrong dijalanan
“Kumohon,
masuk ke tempat yang layak.” Kata Ma Sung lalu menaraik Gi Bbeum. Gi Bbeum
berusaha agar melepaskan tapi pegangan tangan Ma Sung terlalu erat.
Bersambung
ke part 2
Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"
Taukah judul lagu pas kissing scene eps 6?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKakak pas ma sung masuk taman itu ada backsong nya judulnya tau gak???
BalasHapusrekomendasi drakor terbaru dong kak
BalasHapus