PS : All images credit and content copyright : MBN
Ki Joon
membawa Ma Sung ke lantai atas. Ma Sung
pikir kalau Ki Joon membuka restoran
sendiri, dan apakah Ibunya sudah tahu. Ki Joon mengaku kalau Ini bukan restoran
tapi agensi hiburan, dengan memperlihatkan papan nama "Star Entertainment".
“Sepertinya
idiot ini menyebabkan masalah lagi.” Keluh Ma Sung ingin keluar tapi Ki Joon
menahanya bertanya mau kemana
“Aku mau Ke
kantor Pusat. Aku perlu memberitahu Bibi.” Kata Ma Sung
“Tidak,
kau tidak bisa... Beli gedung ini, Hyung Ma Sung.” Ucap Ki Joon memohon. Ma
Sung kaget mendengarnya.
“Bangunan
ini memiliki agensi Hiburan bintang atas di dalamnya Dan banyak potensi
investasi.” Kata Ki Joon.
“Apa yang
kau katakan? Bukankah ini bangunanmu?” pikir Ma Sung
“Yah, ibuku
memotong pendanaanku. Ini Memalukan.” Ucap Ki Joon, Ma Sung makin mengejek kalau Ki Joon pasti
sangat terhina.</font>
“Jadi
selamatkan hidupku, dan...” kata Ki Joon yang langsung disela oleh Ma Sung
karena tujuanya meminta agar berinvestasi. Ki Joon memohon supaya Ma Sung mau
melakukanya.
“Aku
yakin rapat Bibi sudah berakhir sekarang.” Ucap Ma Sung ingin menelp Nyonya
Park.
Ma Sung
panik meminta agar tolong karena Ma Sung adalah seorang dokter. Ma Sung mengaku
kalau dirinya seorang dokter, dan Tidak tertarik pada real estat menurutnya
kalau semua ini hal-hal tidak berharga seperti ini.
“ Ini
berharga! Tugas perusahaan adalah membantu umat Manusia dan menyelamatkan
orang! Dan ada seseorang yang harus Aku selamatkan, oke?” kata Ki Joon yakin.
Ma Sung ingin tahu siapa yang ingin diselamatkan.
“ Seseorang
yang dijebak secara salah. Seseorang yang seluruh Hidupnya hancur karena itu. Aku
harus menyelamatkannya, oke? Aku mohon. Tolong, beli gedung ini.” Kata Ki Joon
memohon sambil merengek.
“Oke,
jadi berapa harganya?” ucap Ma Sung luluh. Ki Joon pun menjerit mengucapkan
berterimakasih sambil memeluknya.
Ma Sung
memberikan tanda tangan sebagai tanda pembelian gedung, Ki Joon senang
menegaskan kalau mereka secara resmi terikat kontrak sekarang. Ma Sung mengeluh
kalau yang dikatakan Nyonya Park kalau Ki Joon pendiam dan melakukan sesuatu
yang tak seharusnya dilakukan.
“Pada saat
ini, kau dapat membuat semua Keputusan tentang Star Entertainment. Dan mengenai
kegiatan ku sebagai selebritas...” kata Ki Joon dan Ma Sung menyuruh Ki Joon
diam saja dan makan.
“Aku
bahkan harus mengubah menu Makan siang untuk hari ini. Kau membuat hariku
berantakan.” Keluh Ma Sung melihat Ki Joon makan daging dengan lahap.
“Hei,
izinkan aku bertanya sesuatu. Aku benar-benar tidak ingat bagaimana kita
bertemu...Tapi aku terus memikirkan seorang wanita...” kata Ma Sung yang
langsung disela oleh Ki Joon.
“Cinta
yang tak terbalas.” Kata Ki Joon. Ma Sung mengaku kalau terus memikirkannya.
“Cinta.
Kerinduan. Apa dia Kekasihmu?” ucap Ki Joon. Ma Sung tak ingin membahasnya
mengajak Ki Joon segera pergi kalau selesai makan.
Ma Sung
turun dari mobil. Ki Joon langsung memberikan tanda cinta pada kakak sepupunya
dan mengucapkan terimakasih. Ma Sung yang malu meminta Ma Sung menurunkan
tanganya, tapi Ki Joon tak peduli mengaku tidak akan pernah melupakan semuanya.
“Gong Ma
Sung, CEO Star Entertainment, sangat keren!” ucap Ki Joon memuji.
Ji Min
menelp dengan wajah panik mengatakan kalau ada masalah yang buruk menyuruh agar
menonton video. Ki Joon binggung video apa maksudnya lalu melihat ponselnya dan
wajahnya langsung panik.
Beberapa
anak melihat video di ponsel seperti tak percaya kalau itu Joo Gi Bbeum dan
mengejek wanita itu sudah gila. Ja Rang mendengar nama kakaknya langsung
mengambil ponsel dari tangan anak-anak lalu mengumpat marah dan menelp
kakaknya.
Gi Bbeum
ada di toko binggung video apa, lalu bergegsa menutup telp karena akan
menontonnya. Dua orang ass Nan Joo sudah melihat lebih dulu, Gi Bbeum akhirnya
menonton video dan ternyata video dirinya saat minum abu dari jimat yang
dibakar lalu berputar-putar menghilangkan nasib sialnya.
Tuan Kim
menuliskan judul pada videonya [Joo Gi Bbeum mencoba menyingkirkan Nasib
buruknya.] Komentar netizen bertuliskan “Sepertinya dia mau melakukan Apa saja untuk bertahan hidup.”
Gi Bbem berteriak kesal melihat video yang sudah dilihat banyak orang dengan
komentar sinis.
Gi Bbeum
pergi ke tempat Tuan Kim memanggil didepan rumah tapi pintunya terkunci. Tuan
Kim seperti sudah mengosongkan tempat kerjanya dan akhirnya Gi Bbeum hanya bisa
duduk lemas didepan gedung.
Di taman
rumah sakit, Sek Yang sedang tertawa bersama para perawat dengan tabnya. Ma
Sung melihatnya menyindir Sek Yang apakah sudah bertemu dengan wanita yang
disuruhnya. Sek Yang langsung berdiri mengaku belum.
“Apa yang
membuatmu cekikikan?” tanya Ma Sung. Sek Yang mengaku kalau sesuatu yang sangat
lucu dan menawarkan Ma Sung agar bisa melihatnya.
“Ini
sangat lucu. Tapi juga sangat menyedihkan.” Kata Sek Yang.
Ma Sung
melihat video Gi Bbeum dari belakang berteriak agar menghilangkan nasib
buruknya. Ia bertanya apa yang dilakukan wanita itu, Sek Yang menjelaskan kalau
Gi Bbeum seperti itu untuk menyingkirkan nasib buruknya.
Saat di
akhir Video, Gi Bbeum membalikan badanya. Ma Sung menyadari wajah wanita yang
masuk dalam ingatanya. Dia langsung
menunjuk ke arah layar, Sek Yang binggung siapa yang dimaksud. Ma Sung
mengatakan aklau dia adalah Wanita yang disebutkan, dengan tas dan ikan.
“Apa Ini
wanita dengan tas itu? Tidak mungkin.” Kata Sek Yang kaget
“Ya, ini
benar-benar mustahil” ucap Ma Sung juga tak percaya
“Tidak,
maksudku adalah Wanita ini adalah Joo Gi Bbeum.” Jelas Sek Yang. Ma Sung tak
mengenal siapa Joo Gi Bbeum.
“Apa Kau
tidak mengenalnya? Maklumlah, karena kau Tinggal di luar negeri sebelumnya.
Tapi Kenapa aku punya firasat buruk?” ucap Sek Yang. Ma Sung ingin tahu firasat
apa maksudnya.
“Jadi,
apa kesimpulanmu?” tanya Ma Sung penasaran. Sek Yang akhirnya mencari keyword
Gi Bbeum.
“Ini
video dari tiga tahun lalu, Coba Lihatlah.” Kata Sek Yang
Gi Bbeum
dibawa turun dari mobil polisi, wajahnya hanya bisa tertunduk.
“Nona Joo
Gi Bbeum telah mengejutkan penggemarnya Karena keterlibatannya dalam pembunuhan
itu. Bintang Hallyu, Min Hyung Joon. Nona Joo Gi Bbeum diselidiki oleh jaksa
selama satu bulan sebagai tersangka dalam kasus Pembunuhan Min Hyung Joon. Dan
pada akhirnya, dia dinyatakan tidak bersalah. Namun, pendapat publik tentangnya
belum Berubah."
“Joo Gi
Bbeum minum alkohol dengan Hyung Joon malam itu dan keduanya ditemukan tergeletak, sepertinya,Joo Gi Bbeum membunuhnya. Bisnis yang bekerja dengan Joo
Gi Bbeum juga menghadapi kerugian besar.”
“Perusahaan
yang menggunakan Nona Joo Gi Bbeum sebagai model untuk produk mereka sekarang menuntut
ganti rugi. Kami menduga, tuntutan hukum Akan berjumlah miliaran won dan ini
akan sangat Membebani dia.”
Ma Sung
kaget kalau Gi Bbeum yang menerima dugaan pembunuhan. Sek Yang menceritakan
kalau Gi Bbeum yang dinyatakan tidak bersalah Tapi keluarga almarhum dan
penggemarnya tidak menganggap itu kecelakaan Tapi pembunuhan,bahkan Gi Bbeum
Banyak haters nya.
“Jadi, siapa
wanita ini sekarang?” tanya Ma Sung
“Menilai
dari komentar-komentar itu, dia tampaknya menjadi reporter untuk acara
internet. Ada orang yang sering aku datangi untuk tips. Jadi Haruskah aku
meminta mereka menceritakan tentang dia?” kata Sek Yang.
“Ini
Sungguh, sia-sia.” Pikir Ma Sung. Sek Yang mengerti tak akan melakukan dan akan
keluar ruangan.
“Apa maksudmu?
Jangan konyol... Coba Lihatlah dia.” Perintah Ma Sung. Sek Yang menganguk mengerti.
Ma Sung
memegang note bertuliskan “Mal Belanja Fantastis” Sek Yang mengatakan kalau
Sepertinya,Gi Bbeum yang menjalankan toko online dan hanya menerima pesanan melalui
teks karena memiliki begitu banyak
haters.
“Tapi
bisnis berjalan sangat buruk... Astaga, bagaimana Joo Gi Bbeum yang sangat
terkenap berakhir seperti ini? dan ini alamat rumahnya.” Kata Ma Sun memberikan
note lainya.
“Kota
Seoul, Ganghan-gu, Haengun-ro, 30-1?” ucap Ma Sung membaca tulisan di notenya.
Sek Yang bertanya apakah Ma Sung mau menemuinya.
“Kau
bilang dia memiliki jutaan haters.”kata Ma Sung langsung meremas note
ditanganya.
“Itu
sangat baik. Kau telah membuat keputusan yang bijak. Apabila kau Membuat dirimu
terlibat dengan wanita seperti dia Akan membuatmu mencapai titik dasar juga.”
Jelas Sek Yang.
“Kau
selalu Bilang hal-hal gila lagi.. Sudah Keluar, kerja sana!” kata Ma Sung tak
ingin membahasnya lagi. Sek Yang pun berjalan pergi dan Ma Sung tetap
memikirkan nama Joo Gi Bbeum.
Ma Sung
melihat note yang tertempel di dinding [Kota
Seoul, Ganghan-gu, Haengun-ro, 30-1] dengan wajah serius, lalu teringat
dengan Jutaan haters, akhirnya memilih
untuk membuangnya. Tapi malah menempel pada sandalnya dan tak bisa lepas.
“Tidak,
pasti ada alasan kenapa Ini sangat menggangguku.” Kata Ma Sung dan memikirkan
apa itu.
Nan Joo
mengeluh Gi Bbeum yang bodoh karena seharusnya mengkonfirmasi dengan matamu
sendiri kalau video itu sudah dihapus, lalu mengumpat Tuan Kim yang cabul dan akan
merontokan semua rambutnya,
“Jika
mereka menulis komentar yang kasar, Katakan kau akan melaporkannya kepada
polisi.” Kata Nan Joo tak bisa menahan amarahnya mendengar bunyi notifikasi.
Gi Bbeum
yang sedih melihat pesan yang masuk [Apa aku bisa memesan sesuatu?] lalu
memberitahu kalau itu permintaan pesanan, tapi tak mengubrisnya.
“Kenapa
dia tidak menjawab? Oh, apa karena aku Tidak memesan secara khusus?” kata Ma
Sung lalu mengetik ponselnya.
Gi Bbeum
membaca pesan Ma Sung [aku ingin memesan 20 buah.] lalu memberitahu Nan Joo
kalau ada yang ingin memesan 20 buah. Nan Joo tak percaya berpikir kalau hanya
candaan dan lelucon saja. Gi Bbeum pikir kalau ada banyak komentar jahat
dirinya jadi mungkin hanya orang iseng saja.
“Apa...
Kenapa dia tidak menjawab? Apa itu tidak cukup?” pikir Ma Sung penasaran
Gi Bbeum
membaca pesan Ma Sung [Maksudku 50 buah.] lalu memberitahu Nan Joo kalau Mereka
menginginkan 50. Nan Joo pikir kalau itu hanya pria dan wanita gila yang menuliskanya.
“Kenapa
dia tidak menjawab? Apa itu masih belum cukup?” pikir Ma Sung
Gi Bbeum
kaget melihat pesan di ponselnya, [100 item!]
dan memberitahu Nan Joo yang juga kaget. Ma Sung ingin tahu apakah Gi
Bbeum masih bisa tahan. Gi Bbeum berteriaktak percaya kalau ada pesanan 100
item.
"100
potong tanpa ukuran, musim, atau gaya. Tidak ada refund." Apa < Ini
nyata?” jerit Gi Bbeum tak percaya
“Aku
dapat membayar sewaku dan mengosongkan inventarisku. Aku harus mempercayainya,
kan?” kata Gi Bbeum merasa yakin kalau itu bukan hattersnya.
Nan Joo
pun merasa ikut senang, Gi Bbeum meminta agar bisa menenangkan diri karena akan
menelpon pelangganya. Nan Joo pun meminta Gi Bbeum untuk Bersikap baik.
Ma Sung
melihat nomor telp yang tak disimpan, Gi Bbeum mengaku menelepon dari Fantastic
Shopping Mall untuk memastikan kalau pelangganya itu baru saja memesan pakaian.
Ma Sung membenarkan. Gi Bbeum kembali memastikan kalau memang menginginkan 100
buah Tanpa ukuran, musim, atau style.
“Kau tidak
akan meminta pengembalian Uang atau mengacaukanku, kan?” ucap Gi Bbeum
“Aku
tidak main-main. Tapi aku punya satu syarat.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum baru saja
menjerit bahagia berubah ingin tahu apa syaratnya.
“Pemilik
ponsel ini, jadi dengan kata lain, pemilik toko, Harus menyerahkannya sendiri
barangnya.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum binggung, Nan Joo berbisik agar Gi Bbeum
menolaknya.
“Sepertinya,
aku tidak bisa melakukan itu. Tapi kami akan mengirimkannya kepadamu ,melalui
pengiriman hari yang sama.” Kata Gi Bbeum
“Pengiriman
pada hari yang sama? Tentu, bagus. Aku akan membatalkan pesananku.” Kata Ma
Sung.
Gi Bbeum
menahan sebelum menutup telp, mengatakan kalau akan datang sendiri karena
pelangganya itu sudah membeli begitu banyak arang, jadi meminta agar memberikan
alamatnya. Ma Sung mengatakan akan mengirimkannya
kepadamu via sms dan bisa menelpnya kalau sampai didekat rumahnya. Gi Bbeum
mengerti dan mengucapkan Terima kasih.
“Hei.
Wow, ini luar biasa... Apa ini nyata?” jerit Gi Bbeum masih tak percaya
“Bagaimana
kalau dia orang aneh?”kata Nan Joo masih berpikiran buruk. Gi Bbeum langsun
memukul leher mantang ass-nya.
“Aku
lebih takut tidak mendapatkan pesanan sama sekali! Aku harus cepat dan
membungkus ini. Aku ingin tahu apa yang akan menjadi baik. Kau lebih menakutkan.”
Kata Gi Bbeum bergegas membungkus baju-bajunya.
Gi Bbeum
membawa tas besar keluar dari subway, wajahnya sangat kelelahan lalu menelp Ma
Sung kalau sudah ada di dekat di lingkungan rumah dan ingin tahu kemana harus
berjalan. Ma Sung bergumma kalau suara
Gi Bbeum yang terdengar manis.
“Berjalan
lurus dari sana.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum ingin tahu Ke arah mana tepatnya. Ma
Sung tetap menyuruh Gi Bbeum agar berjalan lurus saja.
“Tidak
ada rumah di arah ini.” Ucap Gi Bbeum binggung sambil menaiki tangga dan
menarik tas besar.
“Aku tidak
melihat ada rumah. Jadi Rumah yang mana? Tanya Gi Bbeum binggung.
“Dan dia
sangat patuh.” Gumam Ma Sung bahagia dan mengaku kalau itu jalan yang salah dan
menyuruh Gi Bbeum agar berjalan terus saja. Gi Bbeum pun menurutinya dengan
menahan amarha.
“Dia
tidak marah, dan juga sabar. Dia tidak tampak berbahaya, Kecuali jutaan
haternya. sepertinya,itu akan baik-baik saja bagiku Untuk membiarkan dia masuk
ke rumahku.” Gumam Ma Sung bahagia.
“Aku
datang jauh-jauh. Kemana lagi ini?” tanya Gi Bbeum terus menarik tak besarnya.
“Kau
melihat rumah tertinggi dan terbesar di sana, kan? Itu terbuat dari batu bata
abu-abu.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum menganguk melihat rumah didepanya.
“Aku dulu
tinggal di sini, Mereka pasti pemilik baru.” Ucap Gi Bbeum setelah menutup
ponsel melihat rumah di depanya.
Gi Bbeum
dengan yakin menekan bel, Ma Sung melihat wajah Gi Bbeum dilayar interkom lalu
membuka pinu. Gi Bbeum menyapa pelanggan
dari Fantastic Shopping Mall yang memesan barang, tapi dikagetkan karena
ternyata Ma Sung yang memesan.
Ma Sung
karena tak ingin menyuruh Gi Bbeum membawa kedalam, Gi Bbeum pun menariknya
dengan susah payah. Ma Sung mengerjainya meminta agar membawa ke kamar tidur.
Gi Bbeum pun menariknya ke kamar, Ma Sung kembali meminta agar dibawa ke kamar
mandi. Gi Bbeum membuka pintu kamar mandi
“Tunggu...
Bagaimana kau tahu di mana Kamar tidur dan kamar mandi?” tanya Ma Sung. Gi
Bbeum terlihat binggung menjawabnya.
“Yah, denah
lantai pasti mirip...” kata Gi Bbeum. Ma Sung pikir kalau memang denah rumahnya
itu sama. Gi Bbeum pun menyakinkan.
“Semuanya
sangat mirip.. Tapi Denah rumahku tidak Seperti kebanyakan rumah.” Kata Ma
Sung, Gi Bbeum tak peduli dan ingin segera pergi.
Ma Sung
menahan Gi Bbeum sebelum pergi membahas kalau memang mengenalnya dan ada satu pertanyaan
yang sangat penting baginya, jadi meminta agar menjawabdengan benar. Ia merasa Gi Bbeum mengenalnya bahkan tahu tata letak rumahnya.
“Apa kita
dulu saling kenal?”tanya Ma Sung penasaran
“Kau
terus membuat bingung orang lain, Karena kau sudah berkencan dengan begitu
banyak wanita. Tapi kita tidak berkencan.” Kata Gi Bbeum kesal.
“Aku
suka, kau lugas.” Komentar Ma Sung. Gi Bbeum tak ingin membahasnya dan langsung
mengalihkan dengan yang lain.
“Aku kira
itu tidak mengganggumu, Kau merusak lensa kamera kemarin” ucap Gi Bbeum. Ma Sun
tak mengingatnya, tapi seperti bayangan ingatanya datang saat Gi Bbeum panik
melihat kamera yang jatuh.
“Oh, jadi
seperti itu... Aku senang,ternyata tidak lebih dari itu Jadi Berapa harganya?
Kau bisa sertakan dengan harga pakaian. Berapa semuanya?” tanya Ma Sung
“Lensa
harganya 2.567.800 won. Dan pakaiannya berharga 1.250.000 won.” Kata Gi Bbeum
Ma Sung
mengeluarkan ponsel meminta Gi Bbeum memberitahu nomor rekening banknya. Gi Bbeum memberikan
nomornya, lalu membaca pesan yang masuk
[4,635,000 won sudah Disetorkan ke akunmu.] Ma Sung pikir kalau semua
sekarang sudah selesai.
“Aku akan
memberimu nanti...” ucap Gi Bbeum tapi disela oelh Ma Sung kalau tidak
membutuhkannya.
“Jadi,
mari kita bereskan semuanya secara tuntas karena aku benar-benar benci membuang-buang
Waktu untuk usaha yang tidak berguna. Dan kau bisa mengambil kembali bajunya.”
Kata Ma Sung. Gi Bbeum kaget mendengarnya.
“Aku
menerima uang darimu.” Pikir Gi Bbeum,
Ma Sung mengaku kalau sengaja membeli karena ingin mengajukan
pertanyaan.
“Dan aku
menganggap sudah membeli waktumu. Aku tidak membutuhkan pakaian, Jadi kau bisa
mengambilnya kembali Atau membuangnya.” Kata Ma Sung tak peduli
“Kau
tidak menyesal sama sekali, kan?” ucap Gi Bbeum menyindir. Ma Sung pikir tak
ada alasan untuk menyesali apa pun.
“Itu
Karena aku tidak akan Mengingat ini besok” kata Ma Sung.
“Kau baru
saja menyuruhku mengambil kembali bajunya. Tidakkah kau menyesal Menyuruhku
membuangnya?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku tidak.
“Aku akan
mengambil kembali pakaiannya.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung malah makin mengejek Gi
Bbeum yang akan mengambil kembali.
“Untuk orang
sepertimu, yang Tinggal di tempat seperti ini. Pakaian ini hanya alat bagi mu untuk
memuaskan rasa ingin tahumu Jadi kau mungkin tidak peduli sama sekali, Apa aku
membuang Pakaian ini atau tidak Tapi bagiku, ini masalah bertahan hidup. Bertahan
hidup lebih penting daripada rasa malu.” Tegas Gi Bbeum lalu keluar dari rumah.
Gi Bbeum
keluar rumah dengan membawa kembali tasnya, lalu berjongkok sambil menangis,
tapi mencoba menguatkan dirinya untuk tak menangis. Sementara Ma Sung gambar Gi
Bbeum berpikir kalau dia adalah wanita yang sangat aneh dan sangat berani, lalu
tiba-tiba merasakan sesuatu dalam dadanya.
Ki Joon
berada dalam mobil seperti Paparazi mengamati dari luar memastikan rumah
seseorang. Tiba-tiba Sa Rang mengagetkan dari depan kaca mobil. Ki Joon kaget
dan terlihat ketakutan lalu keluar mengejar Sa Rang yang akan masuk rumah
“Hei.... Apa
ini tempat Nona Joo Gi Bbeum tinggal?” tanya Ki Joon.
“Ini
rumahku.” Kata Sa Rang. Ki Joon seperti berpikir kalau memang bukan.
“Apa kau,
kebetulan...” tanya Ki Joon. Sa Rang langsung membalikan badanya. Ki Joon
membaca tulisan dipunggung [Apa yang kau lihat?]
“Apa yang
aku lihat, Jadi kau bertanya?” ucap Ki Joon binggung, Sa Rang tak peduli
memilih untuk pergi masuk ke dalam rumah.
Ki Joon
tersenyum melihat sosok Gi Bbeum sedang menarik tas berjalan pulang lalu
berteriak menghampirinya. Gi Bbeum menghindar dan kaget. Ki Joon berteriak
bahagia melihat Gi Bbeum yang masih bersinar seperti dulu, sebagai cinta pertamanya. Gi Bbeum binggung
siapa Ki Joon yang tiba-tiba mendekatinya.
“Apa kau
tidak tahu siapa aku? Kita bahkan berciuman.” Ucap Ki Joon. Gi Bbeum binggu
karena mereka pernah Berciuman.
“Kita
syuting drama bersama lima tahun lalu. Dan aku cukup lucu saat itu.” Kata Ki
Joon memperlihatkan wajah chubbynya.
“Apa Lima
tahun yang lalu?” tanya Gi Bbeum mengingatnya.
Flash Back
Ki Joon
duduk ditaman, Gi Bbeum menepuk bahunya memanggil pacarnya. Tapi saat Ki Joon
membalikan badan, ternyata bukan pacar Gi Bbeum. Ki Joon yang gugup malah
mengucapkan kalimat kalau aku adalah orang bukan mengakui perasaanya.
Sutradara
berteriak marah pada Ki Joon kalau salah mengucapkan kalimat yang mudah. Ki
Joon meminta maaf dengan wajah panik tapi Gi Bbeum terlihat bahagia melihat Ki
Joon yang lucu.
Gi Bbeum
menyebut nama Sung Ki Joon, Ki Joon tak percay kalau Gi Bbeum masih mengingatnya
dan langsung mengucapkan terima kasih dan main mencintainya karena mengingatnya.
Gi Bbeum pikir sudah pasti mengingatnya.
“Aku
yakin semua orang mengingatmu karena kau seperti orang gila untuk mendapatkan
namamu di luar sana. Kau adalah orang yang cerdas saat itu, dan tampaknya kau
masih seperti itu” komentar Gi Bbeum
“Ngomong-ngomong,
Apa kau tinggal di lingkungan ini? Aku meragukan itu.” Tanya Gi Bbeum
“Apa
lingkungan ini bagus? Aku berpikir untuk pindah ke sini.”pikir Ki Joon lalu
melihat tas yang dibawa Gi Bbeum dan ingin tahu apa itu.
“Ah,
orang aneh memberi ku Uang dan mengembalikan ini. Aku cukup menyedihkan, kan”
pikir Gi Bbeum malu.
“Tidak,
kau tidak. Kau hanya berhemat. Apa kau Ingin aku membeli semua ini?” tanya Ki
Joon.
“Tidak,
aku tidak bisa melakukannya ketika aku sudah menjualnya. Tapi aku tidak tahu
apa yang Harus dilakukan dengan ini.Kata Gi Bbeum
“Oh, aku
punya ide bagus.” Ucap Ki Joon bahagia.
Di tempat
tinggal para pramuwisma dengan duduk beralasan kardus, mereka silau dengan
lampu mobil yang datang dan bertanya siapa mereka. Beberapa saat kemudian,
semua sudah berganti pakaian dengan baju yang dibawakan Gi Bbeum.
“Terima
kasih!” teriak mereka bahagia. Gi Bbeum dan Ki Joon pun juga sangat bahagia
bisa membagikan baju yang akan dibuang.
Ma Sung
duduk di meja kerjanya mengingat yang dikatakan Gi Bbeum kalau akan mengambil kembali
pakaiannya. Lalu ia mneyindir Gi Bbeum yang ingin mengambilnya kembali. Ia tiba-tiba merasakan perasaan tak nyaman.
“Tapi
bagiku, ini masalah bertahan hidup.< Bertahan lebih penting daripada rasa
malu.” Ucap Gi Bbeum
“Wanita
itu pasti tahu bagaimana membuat seseorang menjadi tidak nyaman.” Kata Ma Sung
setelah mengingat yang dikatakan Gi Bbeum sambil memegang dadanya.
Ma Sung
duduk dengan kacamata hitam duduk dibelakang kemudi, matanya langsung
menghindar saat ada lampu yang mengarah padanya. Ia keluar dari mobil merasa
tak percaya kalau mengemudi pada malam hari
karena seorang wanita yang bahkan tidak perlu diingat.
“Aku
harus sadar... Ini membuatku gila.” Kata Ma Sung menenangkan diri diluar mobil.
Sementara
Gi Bbeum diantar pulang oleh Ki Joon mengucapkan Terima
kasih banyak untuk hari ini dan mengajak untuk bertemu lagi nanti. Ki Joon
menahan Gi Bbeum, tanganya ingin memeluk dari belakang tapi Gi Bbeum lebih dulu
membalikan badanya.
“Ada
seekor nyamuk.” Kata Ki Joon mencari alasan, lalu menyuruh Gi Bbeum pulang
saja.
“Aku akan
membuatmu menjadi besar lagi, Gi Bbeum!” ucap Ki Joon yakin melihat Gi Bbeum
yang berjalan pulang.
Ma Sung
sudah sampai didepan rumah Gi Bbeum dengan memastikan alamat yang dimilikinya,
saat akan mengetuk pintu. Sa Rang langsung berteriak “Pencuri!” Ma Sung kaget
dan mengeluh pada Sa Rang yang menganggapnya pencuri.
“Kau
masuk tanpa izin.” Ucap Sa Rang ketus. Ma Sang kesal karena wajahnya dianggap
seperti pencuri.
“Ngomong-ngomong,
kau...” kata Ma Sung yang langsung disela oleh Sa Rang untuk keluar dari
rumahnya lalu masuk ke dalam rumah.
Ma Sung
melihat baju yang dipakai Sa Rang "Apa yang kau lihat?" Tuan Jo datang dan terlihat mabuk, Ma Sung
bingung siapa lagi yang datang. Tuan Jo menuduh Ma Sung yang makan mie dan
membuangnya begitu saja. Ma Sung mengelengkan kepala karena memang bukan dia
pelakunya .
“Maka kau
bisa pergi.” Ucap Tuan Jo, Ma Sung akan pergi tapi Tuan Jo malah kembali
memanggilnya.
“Kenapa
orang menaruh puntung rokok dalam botol kosong? Siapa yang melakukannya Dan
kenapa?” ucap Tuan Jo
“Aku
tidak tahu, karena aku tidak merokok.” Kata
Ma Sung. Tua Jo kembali menyuruh Ma Sung pergi saja.
“Orang-orang
mengambil sampah dan jangan mengurutkannya sebelum membuangnya yang menyebabkan
pengeluaran Pemerintah begitu banyak. Apa kau tahu berapa banyak yang
dihabiskan karena itu?” ucap Tuan Jo meminta agar Ma Sung menebak dan bisa
Kembali ke rumah.</font>
“5 milyar
won.” Kata Ma Sung. Tuan Jo membenarkan kalau jumlahnya 10 milyar won sambil
tertawa mengatakan semua orang gila. Saat
itu Gi Bbeum datang memanggil ayahnya.
Ma Sung
langsung bertanya siapa, Tuan Jo dengan bangga memanggil putri tercintanya dan
mengucapkan selamat Datang di rumah. Gi Bbeum heran melihat ayhnya ada diluar.
Tuan Jo malah berpikir kalau Ma Sung ingin mengajak berkelahi. Gi Bbeum
menenangkan ayahnya, lau mengajaknya masuk.
“Selamat
bersenang-senang.... Semoga harimu menyenangkan.” Ucap Tuan Go akhirnya masuk
ke dalam rumah.
“Apa yang
kau lakukan didepan rumah orang lain?” tanya Gi Bbeum ketus.
“Jadi kau
benar-benar tinggal di sini. Kemudian, pria itu...” kata Ma Sung. Gi Bbeum
mengaku tadi adalah ayahnya.
“Bagaimana
dengan gadis pakaian "Apa Yang kau lihat?" ?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum
menjawab kalau itu adalah Adik perempuannya. Ma Sung melihat sepatu yang
berjejer kalau ada satu penghuni lagi di rumah.
“Bagaimana
kau tahu di mana aku tinggal?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku kalau melihat
alamat di toko online.
“ Aku tidak
menulisnya disana.” Pikir Gi Bbeum. Ma Sung tak bisa membuat alasan dan mencoba
mengalihkan pembicaraan.
“Yah,
bagaimanapun juga aku datang untuk mengambil barang-barangku. Pakaian yang aku
pesan sebelumnya.” Kata Ma Sung
“Kau
bilang kepadaku untuk Membuang mereka atau mengambilnya kembali.” keluh Gi
Bbeum kesal dengan Ma Sung yang plin plan.
“Tidak,
aku berubah pikiran... Aku mungkin akan dihukum Jika aku membuangnya begitu saja.
Jadi Berikan aku kembali pakaianku.” Kata Ma Sung.
Gi Bbeum
mengaku tak ada, Ma Sung kaget berpikir
kalau Gi Bbeum yang sudah menjualnya dan mengejek kalau Gi Bbeum memiliki
naluri bertahan hidup yang luar biasa. Gi Bbeum kesal dengan Ma Sung yang
bilang kalau akan membuangnya tapi malah berubah pikiran.
“Aku tidak
akan meminta itu kembali, Jadi ayo kita mengobrol sebentar.”akui Ma Sung
“ Kenapa
aku harus melakukanya? Aku tidak mau” ucap Gi Bbeum menolak
“Hanya
lima menit.” Ucap Ma Sung, Gi Bbeum mengaku tidak punya waktu. Ma Sung meminta
waktu dua menit tapi Gi Bbeum seperti tak mau.
“Hei... Aku
tidak pernah keluar pada jam segini.. Apa kau tahu yang kulakukan Untuk datang
ke sini? Dan kau bahkan tidak bisa memberiku waktu dua menit?” ucap Ma Sung
marah
“Kenapa
aku harus membuang Waktu berhargaku padamu? Bahkan Satu detikpun, Aku tidak
mau.” Tegas Gi Bbeum
Ma Sung tak
percaya kalau Gi Bbeum begitu percaya
diri dan stidak seharusnya bersikap seperti itu. Gi Bbeum mengetahui banyak
orang bilang percaya diri tidak berasal dari lingkungan seseorang tapi dari
hati seseorang.
“Jadi
inilah kenapa orang sangat membencimu, Karena kepercayaanmu yang tidak
beralasan. Kau memiliki jutaan haters Dan kau adalah wanita yang paling dibenci
di Korea. Aku mendengar kau akan melakukan Apa saja untuk memenuhi kebutuhan.
Jadi Tidak mungkin aku berkenalan dengan wanita sepertimu. Tapi Kenapa aku
datang ke sini?” kata Ma Sung sinis lalu berjalan pergi.
Gi Bbeum
mengejar Ma Sung dan langsung melempar tasnya,
Ma Sung terlihat marah padhal hanya ingin menanyakan hal yang sama. Gi
Bbeum tak terima kalau Ma Sung dan ingin tahu Apa itu menyakitkan dan merasa
ini tidak adil, lalu mengumpat marah. Ma
Sung tak terima mendengarnya.
“Kenapa
kau tidak datang hari itu?” ucap Gi Bbeum akhirnya membahasnya. Ma Sung
binggung hari apa itu.
“Kau bahkan
menciumku.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung tak percaya kalau ia mencium Gi Bbeum.
“Sepertinya
kau tidak ingin mengingatnya.”keluh Gi Bbeum. Ma Sung meminta Gi Bbeum
berbicara lebih spesifik lagi.
“Kenapa
kau menanyakan itu padaku? Kenapa aku harus memberitahumu apa yang terjadi?<
Tidak bisakah kau mengingatnya? Apa berdosa jika kau mengingatnya? Kau
benar-benar jahat.” Ucap Gi Bbeum marah
“Ini
karena...aku tidak dapat mengingat... Karena aku tidak ingat.”akui Ma Sung
tanpa menjelaskan penyakitnya.
“Kau
pasti seorang playboy, kau bahkan tidak dapat mengingat seorang wanita yang
berkencan dan berciuman denganmu. Kau jangan berani jatuh cinta dengan siapa
pun, kaarena kau akan menyakiti seseorang dengan kenangan itu. Jangan pernah
bertindak seperti mengenalku bahkan jika kau bertemu aku secara kebetulan. Meskipun
tidak mungkin kita bertemu lagi.” Tegas Gi Bbeum akan beranjak pergi.
“Tapi... bagaimana
kita bisa putus? Apa kau mencoba mencampakanku atau aku mencoba menghentikanmu?
Apa kita putus seperti itu?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum memilih untuk pergi.
“Sudah
saatnya kau memutuskan sekarang” kata Ma Sung, Gi Bbeum bertanya memutuskan
apa.
“Apa boleh
atau tidak aku mengingatmu besok Atau memang
aku harus melupakanmu... Kau putuskan.” Ucap Ma Sung ingin Gi Bbeum
memilih
“Jangan
pernah ingat apa yang terjadi. Jangan pernah mengingatnya. Hapus saja semua
kenangan itu.” Kata Gi Bbeum membalikan badanya dengan sangat yakin menatap Ma
Sung.
Bersambung ke episode 3
Cek My Wattpad... Kang Daniel
Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Seru banget kak
BalasHapusSemngatt kak nuliss nyaa.. Ganbateee.....
BalasHapussuka mba dee....lanjutin ya...meski udah nonton, tetep cari sinopsisnya...
BalasHapusMBA.. Lanjutin lah sinopsis nya... Please plies...
BalasHapusSemangat yaa mba