PS : All images credit and content copyright : MBN
Berita di TV layar lebar atas
gedung
“Dunia
Bisnis, publikasi yang akan berpengaruh dari Amerika Serikat, menerbitkan
daftar nama, dari 10 orang paling berpengaruh di dunia Dan di antara orang yang
baru terdaftar sebagai otoritas terkemuka di dunia dalam ilmu saraf adalah
Dokter Gong Ma Sung dari Rumah Sakit Sunwoo Korea.
Wajah
Dokter Gong sudah terlihat di layar besar menerima penghargaan begitu juga
dirumah sakit.
Sementara
Ma Sung sedang berlibur mengemudikan mobilnya, Dokter Yoon menelp dari rumah
sakit memastikan kalau sedang berada di
Hainan sekarang dan akan datang dapat datang ke upacara pembukaan besok.
“Ada
seseorang yang harus Aku temui untuk Global Research Consortium. Aku mengambil
penerbangan malam, kembali malam ini. Aku akan menemuimu di upacara pembukaan
besok.” Ucap Ma Sung yakin.
Dokter
Yoon terlihat berusaha bersikap baik pada Ma Sung, dan setelah menutup telpnya
meminta perawat agar menganti channel yang sedang menayangkan berita Ma Sung.
Berita
lain “Ms. Joo Gi Bbeum, yang menerima perhatian dari luar negeri sebagai
Bintang Hallyu, baru saja mengumumkan bahwa dia akan melakukan tur keliling
Asia. Dan karena fenomena Joo Gi Bbeum
yang terjual habis, dia telah membuktikan dirinya sebagai kegembiraan bukan
hanya Korea, tapi Asia. “
Gi Bbeum
banyak dikerubungi fans dan juga wartawan saat dibandara, lalu melakukan
pemotretan dan juga iklan bahkan diluar negeri. Wajah cantik dan senyuman yang
manis bisa membuat penjualan produk meningkat.
Produser
melihat dari depan layar berpikir kalau Jika Gi bbeum tidak masuk ke air, itu
tidak akan terasa otentik dan ingin tahu Mengapa Ms. Gi Bbeum benci masuk ke
air. Seorang penerjemah memberitahu dalam bahasa korea ingin tahu Kenapa Gi
Bbeum benci pergi ke air.
“Dia
hampir tenggelam sekali, sewaktu kecil.” Kata Nan Joo
“Bukankah
seharusnya dia berenang karena dia ada di pantai?” kata Produser. Nan Joo
akhirnya meminta agar menunggu dan bergegas pergi karena tatapan Tuan Kim.
Na Joo
berusaha membujuk Gi Bbeem untuk masuk ke air walaupun hanya sedikit. Gi Bbeum
yang kelelahn meminta agar mengatakan pada CEO Kim bahwa tidak akan memperbarui kontraknya jika terus
berusaha memaksa untuk melakukan sesuatu.
“Apa Kau
ingin Aku mengatakan kepadanya bahwa Kau tidak akan memperbarui kontrak mu?”
ucap Nan Joo panik.
“Ya, Aku
serius... “ ucap Gi Bbeum mengancam, akhirnya Nan Joo keluar dari kamar dengan
wajah panik. Dan Gi Bbeum merasakan perutanya terasa sakit dan beprikir kalau
karena terlalu lelah jadi perutnya terus terasa sakit.
Nan Joo
datang menemui CEO Kim di pantai. CEO Kim ingin tahu hasilnya dan Apakah Gi
Bbeum akan melakukannya. Nan Joo pikir Sangat sulit bagi Gi Bbeum untuk masuk
ke air dan juga sedang tidak sehat jadi berpikir dia tidak bisa melakukannya.
Si Produser yang mengetahui langsung berteriak marah,
“Mengapa
mereka bersikeras untuk memasukkan hal-hal yang bukan bagian dari naskah?” ucap
Nan Joo
“Apa yang
sedang kau lakukan? Apa yang sedang terjadi?” tanya Produser iklan.
Tidak bisakah kita membawanya ke dekat air bukannya
masuk?” saran CEO Kim
“Kami
akan membicarakan kompensasi atas kerugian kami ketika kami kembali. “ kata
produser sinis lalu berajak pergi
Nan Joo
meminta maaf, CEO Kim tak bisa menahan amarah meminta agar membawa Gi Bbeum
sekarang juga.
Gi Bbeum
berbicara sambil berjalan mengetahui kalau benar-benar merusak syuting jadi
harus melakukan yang lain, Tapi, menurutnya Min Hyung Joon jadi Kenapa harus
Min Hyung Joon, dari semua orang. Nan Joo terus mengikuti Gi Bbeum dari
belakang.
“ Dan itu
tidak disebutkan selama negosiasi kontrak.” Kata Gi Bbeum kesal
“Pemilik
biro iklan adalah teman ayah Hyung Joon. Kau tahu Hyung Joon menyukaimu, kan?”
jelas Nan Joo terus mengikuti Gi Bbeum dari belakang.
“Aku
sangat membencinya. Dia selalu berusaha menyentuhku, bahkan dia mengutuk begitu
banyak. Dia benar-benar bukan tipeku... Dia pasti "tidak" untukku.”
Keluh Gi Bbeum sambil memilih baju
“Masalahnya
adalah, dia akan menemuimu di lokasi.” Ucap Nan Joo
“Katakan
pada CEO Kim bahwa ini benar-benar terakhir kalinya Aku melakukan pemotretan
dengan Hyung Joon.” kata Gi Bbeum terpaksa lalu melihat pakaian di cermin.
Gi Bbeum
melihat bajunya terlihat cantik dan kembali merasakan perutnya sakit, tapi Dibagian
belakangnya banyak sekali penjepit kertas karena bajunya kebesaran. Nan Joo
pikir Gi Bbeum telah kehilangan banyak berat badan sejak melakukan diet sebelum
tur jadi meminta agar membiarkan penjepit kertas dibagian belakang.
Hyung Joo
ingin tahu keberadaan Gi Bbeum karena tidak melihatnya. CEO Kim memberitahu
kalau Gi Bbeum selesai persiapan untuk syuting dan sedang dalam perjalanan.
“Kau harus
meluangkan waktu untuk Aku berdua denganya malam ini.” Kata Hyung Joo. CEO Kim
mengaku sudah melakukanya.
“Pastikan
Kau tidak memulai rumor.” Tegas CEO Kim memperingati.
Ma Sung
menerima telp memastikan kalau akan
bertemu di restoran itu dan hampir sampai. Sek. Nyonya Kent meminta maaf pada Ma Sung karna Nyonya Kent akan datang sedikit terlambat. Ma
Sung tak masalah karena tetap akan
menunggu.
Nan Joo
berpikir Gi Bbeum masih merasakan perutnya sakit karena terus gelisah. Gi Bbeum
mengaku bukan itu tapi Klipnya benar-benar
tidak nyaman jadi meminta agar mengambil dua dari badanya. Nan Joo menolak dan meminta Gi Bbeum menahan saja
meskipun itu tidak nyaman.
“Ngomong-ngomong,
mengapa mereka belum di sini?” tanya Gi Bbeum heran.
Assitant
yang lain menerima telp kalau akan menemuinya di depan Pent Studio, lalu
menutup telp berpikir kalau CEO Kim tersesat jadi akan menjemputnya. Gi Bbeum
pun menyuruh agar mereka segera. Nan Joo
tiba-tiba melupa kotak makeup.
“Aku akan
mengambilnya karena ada di mobil. Aku akan segera kembali.” ucap Nan Joo
“Hei, aku
seharusnya tinggal di sini sendirian, kalau begitu?” kata Gi Bbeum menahan Nan
Joo pergi.
Nan Joo
pikir Gi Bbeum akan ikut denganya, Gi Bbeum seperti malas untuk berjalan
akhirnya membiarkan Nan Joo pergi tapi harus cepat kembali karena Perut ny
sakit jadi merasa tidak sehat.
Nan Joo
melihat sekeliling merasakan Kebun didepanya sangat cantik, lalu mulai berjalan
saat mendengar bunyi suara lonceng yang nyaring. Ma Sung juga berada ditempat yang sama,
keduanya sempat saling menatap tapi tak saling mengenal.
Gi Bbeum
merasakan kembali perutnya yang bergejolak, lalu mencoba masuk ke dalam gedung
yang bentuk seperti gereja tapi banyak pintu yang terkunci. Semantara dua
assitantnya berteriak mencari Gi Bbeum. Hyung Joo sudah menunggu dengan CEO
Kim.
“Kami
mencari di mana-mana tetapi kami tidak dapat menemukannya.” Ucap Assitant pria.
Nan Joo pikir mereka bisa memanggil
polisi.
“Mengapa
kalian meninggalkan Gi Bbeum sendirian? Mari kita batalkan syutingnya untuk
saat ini dan cari dia dengan tidak menarik perhatian, jadi wartawan tidak
memperhatikan.” Ucap CEO Kim. Hyung Joo terlihat marah dan bergegas pergi
dengan CEO Kim.
Di sebuah
restoran, Ma Sung mengeluarkan berkas [Perjanjian Investasi Konsorsium
Global] dan sebuah kartu nama
bertuliskan “Joy Kent, Wakil Presiden” seperti sengaja menunggu seseorang
disana.
Didepan
restoran, Gi Bbeum dengan bahasa inggris pas-pas berminta agar bisa pergi ke
Toilet dengan memegang perutnya yang sakit. Tapi pelayan mengerti mengatakan
kalau Kamar kecil hanya untuk pelanggan. Gi Bbeum tak mengerti yang dikatakan
Si pelayan, dan berusaha menyakinkan.
“Um,
tidakkah kau tahu siapa aku? Aoa Kau tidak mengenal Aku?” ucap Gi Bbeum mulai
menyanyikan lagu yang membuatnya terkenal. Tapi si pelayan tak mengetahuinya.
“Apakah
kau tidak tahu Joy? Aku adalah Joy!” kata Gi Bbeum. Ma Sung mendengarnya
langsung berdiri.
Gi Bbum
melihat Ma Sung langsung menghampirinya memastikan kalau pria itu memang orang
korea. Ma Sung membenarkan. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung tahu tentang dirinya,
Ma Sung pikir kalau memang bisa mengenal Joy.
“Masalahnya
adalah, Aku sangat terburu-buru.. Dapatkah Aku memintamu untuk membelikan segelas jus mangga?” kata Gi Bbeum. Ma Sung
tak menolaknya.
“Terima
kasih. Maafkan Aku, sebentar.” Kata Gi Bbeum lalu kembali menghampiri si
pelayan.
“Aduh.
Um, orang itu di sana ..... Kita bersama... Dia temanku.” Ucap Gi Bbeum
berusaha bicara dengan bahasa inggris.
“Tunggu...
Aku perlu tanda tangan Kau terlebih dahulu.” Kata Ma Sung menahan Gi Bbeum yang
akan masuk.
“Aku
sedang terburu-buru.” Ucap Gi Bbeum tapi akhirnya mencoba untuk ramah ketika
ada orang yang meminta tanda tanganya.
Ma Sung
mengajak Gi Bbeum duduk dikursinya, dengan memperkenalkan nama. Tapi sat itu Gi
Bbeum merasakan sakit karena jepitan dibagian bawah saat akan duduk jadi tak
mendengar nama Ma Sung.
“Apakah
kau baik-baik saja?” tanya Ma Sung terlihat khawatir. Gi Bbeum pikir baik-baik
saja dengan menahan malu dan sakit perutnya.
“Tolong
cepat dan berikan Aku selembar kertas.” Kata Gi Bbeum tak ingin berlama-lama
“Kau
telah membuat keputusan yang bagus untuk kebaikan bersama.” Ucap Ma Sung. Gi
Bbeum meminta kertas segera.
“Mari
kita mulai dengan ini.. Apa Kau tidak butuh penjelasan?” kata Ma Sung
“Aku
tidak perlu menjelaskan apa pun kepadamu untuk tanda tangan sederhana.” Kata Gi
Bbeum bergegas memberikan tanda tangan diatas kertas print dan segera bergegas
pergi.
Ma Sung
menahanya, dengan berteriak marah. Gi Bbeum pikir lupa menuliskan nama lalu
meminta namanya. Gong Ma Sung menyebutkan nama dan Gi Bbeum langsung menulis
dibagian atas mengaku senang bertemu denganya. Ma Sung makin marah.
“Ini
adalah kontrak investasi untuk Global Research Consortium” kata Ma Sung marah
“Global
... apa?” ucap Gi Bbeum binggung. Ma Sung ingin
memastikan kalau namanya Joy Kent. Gi Bbum binggung siapa Joy Kent. Ma
Sung akhinya balik bertanya siapa namanya.
“Aku...
Aku Joo Gi Bbeum! Aku bukan hanya doppelganger-nya. Aku benar-benar nyata... Pokoknya,
semoga beruntung untukmu.” Ucap Gi Bbeum bergegas pergi untuk masuk ke toilet
restoran.
“Apa yang
coba kau lakukan disini? Bagaimana Kau berencana untuk bertanggung jawab atas
ini?” kata Ma Sung menahan Gi Bbeum sebelum pergi.
“Kau
meminta Aku untuk menanda tangani.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung pikir itu bukan
tanda tangan, tapi hanya coretan.
“Kau
menghancurkan kontrak!” teriak Ma Sung marah
“Apakah
Kau baru saja mengatakan tanda tangan ku sebagai coretan?” ucap Gi Bbeum marah
dan tak bisa menahan sakit perutnya, Ma Sung melepaskan Gi Bbeum dan akhirnya
menerima telp dari Joy.
Joy
memberikan tanda tangan dengan coretan tanda tangan Gi Bbeum., Ma Sung
mengucapkan terima kasih atas pengertiannya pada Nyonya kent. Joy Kent pikir
masalah karena tak sebanding dengan Ma Sung yang sudah menunggunya jadi itu
salahnya juga.
“Terima
kasih banyak... Aku berharap segera dapat melihat Kau di Korea.” Kata Ma Sung.
Mereka pun selesai melakukan penandatangan kontrak.
Gi Bbeum
akhirnya selesai dari toilet, lalu menerima segelas jus dan pegawai memberitahu
kalau itu pemberiaan dari Ma Sung. Ma Sung menatap sinis Gi Bbeum yang duduk di
meja sampingnya. Gi Bbeum kebingungan karena takut Ma Sung memposting sesuatu
disocial media kalau bertemu denganya.
“Itu
buruk... Tapi Ngomong-ngomong, dimana aku?” kata Gi Beum kebingungan.
Akhirnya
Gi Bbeum memilih segera pergi meninggalkan restoran, Ma Sung melihat Gi Bbeum
pergi sendirian. Beberapa pria melihat Gi Bbeum mengoda Gi Bbeum sebagai Wanita
kecil yang manis dan mengajak bersenang-senang.
“Cepat
pergi ... minggir! Minggir.... Aku ... aku akan memanggil polisi!” ucap Gi
Bbeum berusaha mengancam.
Si pria
malah mengejek Gi Bbeum kalau mereka ketakutan karena akan memangil polisi. Gi
Bbeum berteriak ketakutan memanggil ayahnya. Tiba-tiba Ma Sung datang mengaku
sebagai ayah Gi Bbeum yang baru datang. Si anak-anak ingin melawan.
Tapi Ma
Sung dengan santai meminta agar mereka minggir dan mendekati Gi Bbeum setelah
itu berbisik agar dihitungan ketiga
mereka akan berlari. Semua anak nakal pun mengejar keduanya yang terus
menaiki tangga, Ma Sung mencari tempat tersembunyi.
Mereka
berusaha mencari tempat persembunyian, sampai akhirnya Ma Sung berlari ke
lorong kecil. Gi Bbeum langsung bersembunyi dibalik jas dan jarak mereka sangat
dekat. Ma Sung seperti merasakan getaran dalan jantungnya.
“Apakah
kita sudah tertangkap ?” tanya Gi Bbeum panik
“Aku
pikir ada lebih banyak orang di sekitar kita sekarang. Apa yang kita lakukan?”
kata Ma Sung mengoda. Gi Bbeum makin panik mendengarnya
“Kau
tidak dapat mengkhianati Aku dan meninggalkan Aku sendiri, oke? Berjanjilah
padaku.... Berjanjilah padaku” ucap Gi Bbeum. Ma Sung dengan senyuman berjanji
dan seperti mulai merasa nyaman.
“Hei....
Apa ini? Apakah kau berbohong?” kata Gi Bbeum menyadari kalau tak ada orang
yang mengejar mereka.
Ma Sung
hanya tersenyum lalu meminta Gi Bbeum agar melepaskan tangan pada jasnya. Gi
Bbeum dengan wajah malu langsung melepaskanya. Ma Sung melihat sepatu Gi Bbeum
hilang, lalu mengajak pergi. Gi Bbeum pun mengikuti Ma Sung dengan kaki
berjalan pincang.
Ma Sung
mengambil sepatu kets di bagasi mobilnya lalu bertanya Apakah mereka mengangkatnya. Gi Bbeum
mengelengkan kepala dengan ponsel Ma Sung ditanganya, karena tahu mereka harus mematikan ponsel selama pemotretan.
“Wahh... Ini
buruk. Aku tidak memiliki nomor orang lain yang dihafal.” Kata Gi Bbeum
kebingungan.
“Kau
setidaknya, pakailah ini” kata Ma Sung memberikan sepatunya. Gi Bbeum
memakainya.
“Ini
sangat besar bagi mu.... Mereka terlihat
seperti sirip perenang.” Komentar Ma Sung melihat sepatunya yang dipakai oleh
Gi Bbeum.
“Kau telah
melakukan banyak hal untukku hari ini... Kamu menyelamatkanku dan memberiku
sepatu kets ini. Bahkan membantu mengurus beberapa urusan yang mendesak.” Kata
Gi Bbeum merasa tak enak. Ma Sung malah dengan bangga menganguk membenarkan.
“Aku
sangat berterima kasih atas jus mangga.” Kata Gi Bbeum
“Ngomong-ngomong,
apakah kamu akan baik-baik saja sendiri?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum yakin kalau
akan baik-baik saja.
“Pastikan
untuk membayarku untuk semua itu jika kita bertemu lagi. Sekitar sepuluh kali
lipat atau lebih.” Kata Ma Sung menagih. Gi Beem hanya menjawa “emmm” dengan
anggukan. Ma Sung tak suka dengan jawabanya, akhirnya Gi Bbeum berjanji akan
membayarnya.
“Kau
harus pulang dengan selamat.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum juga pesan agar Ma Sung juga
mengurus apa pun yang perlu dijaga lalu beranjak pergi.
“Apa Kau
ada uang?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku tidak dan kembali menghampiri Ma
Sung.
“Dan Kau
tidak memiliki ponsel sekarang juga... Aku pikir Kau harus mencari yang lain.”
Ucap Ma Sung.
Keduanya
tiba-tiba saling berkata untuk membantu. Ma Sung menawarkan bantua sementara Gi
Bbeum meminta bantuan.
Keduanya
berjalan di lobby hotel, Gi Bbeum dengan sepatu yang kebesaran tersandung. Ma
Sung membantunya berdiri, Gi Bbeum mengaku baik-baik saja. Ma Sung dengan
bahasa inggris yang lancar mencari nama Gi Bbeum di bagian reservasi tapi tak menemukanya.
Mereka
pergi ke hotel lain, dua hotel yang
didatengi tak menemukan nama Gi Bbeum. Ma Sung akhirnya berjalan keluar dari
bagian reservasi da melihat Gi Bbeum yang kelelahan tertidur dibagian lobby
dengan pemandangan pantai yang indah.
“Wanita
ini sangat tidak takut... Bagaimana bisa kau tertidur di saat seperti ini?”
komentar Ma Sung sambil tersenyum menatap Gi Bbeum yang terlihat sangat cantik.
Gi Bbeum
akhirnya terbangun dari tidurnya dan melihat sepasang hells merah disampingnya,
dengan malu-malu berpikir kalau Ma Sung tidak perlu memberikan itu tapi tetap
mengucapkan Terima kasih atas hadiahnya. Ma Sung mengaku kalau itu bukan
hadiah.
“Apa Kau
tidak berencana membayarku kembali ? Aku akan memberi tahu grup mu semua
tentang hal ini ketika melihatnya... Aku tidak pernah mengatakan itu. Jadi Ayo
cepat pergi. Matahari akan terbenam segera.” Kata Ma Sung
“Karena
aku sudah meminjam uang darimu, jadi belikan aku es krim juga.” Kata Gi Bbeum
melihata ada penjual es krim
“Bukan
hanya kau bangkrut, kau tidak tahu malu untuk meminta” ejek Ma Sung.
Gi Bbeum
memakan es krim, Ma Sung menelp untuk membatalkan penerbangan untuk jam 8 malam
dan ingin mengubahnya menjadi ... tapi melihat Gi Bbeum berpikir kalau Hanya
membatalkan penerbangan. Gi Bbeum bertanya apakah semua karena dirinya.
‘Ya, itu
karena kamu. Aku tidak bisa meninggalkanmu di sini, dan tidak bisa pergi begitu saja.” Ucap Ma Sung
“Yah,
kita tidak saling kenal sebelumnya dan tak saling berpacaran. Kita baru bertemu
hari ini Jadi Kamu tidak perlu merasa bertanggung jawab. Kau bisa meninggalkan
Aku di sini dan pergi.” Kata Gi Beebum yakin
“Apakah
itu baik-baik saja?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum yakin akan baik-baik saja. Ma Sung
pun akhirnya beranjak pergi.
“Hei..
Tunggu! Apa Kau benar-benar pergi? Kau ... Kau perlu mendapatkan uang kembali dari
ku! Aku bukan orang yang meninggalkan hutang yang belum dibayar. Jadi tinggalkan
Aku nomor rekening bankmu atau nomor telepon mu karena Aku harus membayar Kamu
kembali..” Kata Gi Bbeum menahan Ma Sung tak pergi.
Ma Sung
hanya bisa tersenyum mendengarnya, saat itu tak sengaja seorang anak berlari
menyenggol Gi Bbeum yang ada di pinggir kolam renang. Ma Sung berusah
menyelamatkanya tapi membuatnya jatuh ke kolam renang bersama Gi Bbeum.
Gi Bbeum
tak sadarkan diri, Ma Sung mencoba menyadarkan dengan menepuk bagian pipinya.
Gi Bbeum akhirnya tersadar dan bertanya apakah ia masih bisa hidup. Ma Sung menjawab kalau Gi Bbeum masih hidup.
“Aku
takut air!.. Aku sangat takut... Aku hampir tenggelam ketika Aku masih kecil...
Aku sangat takut bahwa Aku pikir akan mati!” ucap Gi Bbeum menangis dipelukan
Ma Sung
“Jangan
khawatir... Aku tidak akan meninggalkanmu di sini sendirian.” Kata Ma Sung
memeluk erat Gi Bbeum.
Ma Sung
tersenyum melihat Gi Bbeum dari belakang yang mengunakan jasnya yang kebesaran.
Akhirnya Ma Sung berjalan mendekat, seperti memeluknya dari belakang. Gi Bbeum
terdiam merasakan jantungnya berdegub dengan kencang.
“Apakah
Kau mengharapkanku melakukan sesuatu yang lain? Kau tiba-tiba berani, kan?”
goda Ma Sung yang melipat lengan jas yang kebesaran.
“Baiklah,
sekarang aku bahkan tidak merasa menyesal lagi... Terima kasih banyak untuk
hari ini, sungguh... Kau menyelamatkanku berkali-kali.” Ucap Gi Bbeum
membalikan badan.
“Aku hanya
menyelamatkanmu karena kau terkenal... Wah, Aku bertanya-tanya berapa banyak
uang yang harusku minta.” Goda Ma Sung
“Berapa
banyak yang Kau inginkan? Kau bisa Katakan padaku. Aku seorang wanita yang
sangat hebat.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung pikir akan mengatakan sekarang.
“Tapi
Aku...akan meminta jumlah yang cukup tinggi.” Kata Ma Sung
“Kau bisa
Lanjutkan... Aku akan mendengarkanmu dan memberikannya kepadamu jika aku bisa.”
Kata Gi Bbeum yakin.
“Bisakah
kau memberiku hatimu?” kata Ma Sung kembali mengoda. Gi Bbeum terdiam.
“Apakah
itu terlalu banyak untuk diminta?” tanya Ma Sung, Gi Bbeum mengaku Itu tidak
terlalu banyak dengan wajah malu.
Ma Sung
melihat “serratula coronata” Gi Bbeum binggung apa itu lalu melihat dibagian
belakang, mengaku kalau melihat bunga itu
di laut ketika masih kecil dan
bisa melihat kembali saat ada didarat, lalu memuji kalau bunganya sangat
cantik.
“Apakah
Kamu tahu apa yang arti untuk bunga itu?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung yang sibuk
mengambar langsung menjawab.
“Artinya
"Kenangan," kurasa...” ucap Ma Sung. Gi Bbeum pikir seperti
menyimpulkan harinya dengan sempurna.
“Maksudmu,
hari "kita".” Kata Ma Sung lalu mengajak mereka pergi setelah
mengambar.
“Waahh..
Kau benar-benar pandai menggambar.” Puji Gi Bbeum melihat gambar Ma Sung sambil
melepaskan jas yang dipakainya.
“Kau
harus tetap memakai jaket.” Ucap Ma Sung tertawa karena bra yang dipakai Gi
Bbeum lepas
“Mengapa?
Apakah Kau mencoba untuk mengatakan bahwa Aku tidak memiliki badan yang bagus?”
keluh Gi Bbeum kesal
“Tidak,
maksudku...apakah kau seekor unta atau semacamnya” Apa Aku hanya mendapatkan
kupu-kupu di perut mu, di atas seekor unta? ?”ejek Ma Sung dengan memalingkan
wajah.
“Oh, Aku
tidak tahu! Jangan lihat! Berputar!” teriak Gi Bbeum malu menutup dadanya.
“Tidakkah
Kau perlu menemukan temanmu? Ayo cepat pergi. Ayo coba pergi ke tempat terakhir
kali Kau melihat mereka. Dan ingat bajumu, Ms. Camel.” Kata Ma Sung mengoda
lalu berjalan pergi.
Ma Sung
mengantar Gi Bbeum ke tempat yang terdekat bertanya apakah tidak ingat apa pun
yang dekat dengan tempat itu. Gi Bbeum mengaku tak ingat, lalu melihat Nan Joo
dkk sedang menunggu akhirnya mengajak pergi dan saat itu seperti ada yang
melihat dan menelp seseorang untuk menemukan targetnya.
Gi Bbeum
menarik Ma Sung ke kerumunan orang yang sedang menikmati suara penyanyi china.
Ma Sung ingin tahu Apa ada yang salah. Gi Beum hanya meminta Ma Sung untuk Bertepuk
tangan dan bertindak alami. Ma Sung ingin tahu alasan Gi Bbeum yang menariknya
lalu berlari tiba-tiba.
“Apakah
Kau melihat preman yang tadi?” tanya Ma Sung
“Tidak,
Aku melihat teman-teman ku.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung heran kenapa Gi Bbeum malah
berlari.
“Karena
Aku belum ingin berpisah dari mu.... Maksudku, aku belum mendapatkan informasi
kontakmu.” Ucap Gi Bbeum mencari alasan.
“Apakah
kau bodoh? Kau menelepon dengan ponselku ke ponselmu sebelumnya” kata Ma Sung.
Gi Bbeum terlihat malu mencob agar Ma Sung menikmati lagu yang dibawakan
penyanyi.
“Apakah
penyanyi menyukai hal-hal seperti ini?” ejejk Ma Sung.. Gi Bbuem pikir seperti
itu
“Lalu
Jenis musik apa yang kau suka? Balada? Atau lagu dance?” tanya Gi Bbeum
“Aku suka
Karen dari Carpenter.” Ucap Ma Sung yakin
“Jangan
terlalu yakin tentang itu. Kau akan menjadi penggemar ku dalam tiga menit
setelah mendengarkan lagu ku.” Ucap Gi Bbeum
Ma Sung
akhirnya melihat Gi Bbeum bernyanyi sambil memainkan gitar, sepertinya sangat terhanyut mendengarkanya.
Bahkan Gi Bbeum berani memegang tangan Ma Sung ditengah-tengah penonton.
Keduanya
menaiki tanggan, Gi Bbeum ingin tahu pendapat Ma Sung tentang nyanyianya. Ma
Sung hanya berkomentar singat. Gi Bbeum pikir kalau Ma Sung pasti tidak
menyukainya karena bukan gaya musiknya jadi bisa mengerti.
“Apakah Aku
harus menjadi penggemar mu?” goda Ma Sung.
“Kau tidak
harus seperti itu jika Kau tidak mau.” Ucap
Gi Bbeum
“Tidak
bisakah aku menjadi pacarmu? Itulah yang Aku inginkan.” Kata Ma Sung
Gi Bbeum
terdiam dan Ma Sung langsung memberikan ciumanya, Gi bbeum pun tak menolak
membiarkan Ma Sung menciumanya. Mereka berucuman pertama kali diatas tangga,
lalu terdengar suara teriak memanggil nama Gi Bbeum. Gi Bbeum langsung
bersembunyi dibalik tubuh Ma Sung yang tinggi.
“Apa yang
kita lakukan?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum pikir
harus pergi sekarang.
“Hubungi
aku ketika kau sampai di Korea... Kita bisa bertemu kapan saja.” Ucap Gi Bbeum
“Bagaimana
kalau satu jam dari sekarang?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum langsung menyetujuinya.
“Mari
kita bertemu di sini... Aku akan menunggu untuk mu... Jadi Pergilah sekarang.”
Kata Ma Sung membiarkan Gi Bbeum pergi dan melihat menuruni tanggga.
Ma Sung
mengambil gambar tangga tempat berciuman pertama kali dengan Gi Bbeum wajahnya
tersenyum bahagia menatap tangga yang kosong sebagai kenangan untuknya.
Gi Bbeum
akan pergi tapi Nan Joo menahanya ingin tahu kemana akan pergi karena tetap tidak
boleh pergi dari kamarnya. Gi Bbeum tetap ingin berpegi. Nan Joo ingin tahu
kemana Gi Bbeum pergi sekarang setelah berkeliaran
sepanjang hari.
“Bagaimana
jika Kau bertemu dengan beberapa orang berbahaya?” kata Nan Joo takut. Gi Bbeum mengeluh dengan ucapan Nan Joo yang
berlebihan.
“Lalu Siapa
yang membelikanmu ini?” tanya Nan Joo melihat sepatu heels berwarna merah. Gi
Bbeum hanya tersenyum dan berusaha kabur.
“Aku
tidak bisa melepaskanmu. CEO Kim mengatakan kepada ku untuk memastikan Kau
tetap disini.” Kata Nan Joo
“Tolong
aku sekali ini saja, Nan Joo. Tolonglah” rengek Gi Bbeum tapi Nan Joo tetap
merasa menolak walaupun sebagai temanya.
Ma Sung
berjalan menaiki tangga melihat gambar di kartu nama Rumah Sakit Sunwoo dan
mengingat tentang bunga yang artinya "Kenangan" lalu Gi Bbeum
mengartikan kalau itu menyimpulkan hari yang dengan sempurna. Ma Sung akhirnya
memutuskan masuk ke tempat pembuatan tatto.
Seorang
pria tambun selesai membuat tatto bunga ditangan Ma Sung, lalu memberikan
secangkir minuman dan juga obat. Wajah
Ma Sung tersenyum walaupun seperti menahan rasa sakit. Terdengar dari
bayang-bayang tirai seseorang sedang berbicara.
“Bagaimana
hasilnya? Apakah Kau menemukan Joo Gi Bbeum?” tanya si pria. Pria lain menjawab
sudah menemukanya. Ma Sung langsung terlihat tegang mendengar nama Gi Bbeum.
“Aku sudah
mengunci Gi Bbeum di kamar hotelnya, jadi dia tidak bisa pergi kemana-mana jadi
semuanya diatur.” Kata CEO Kim
“Aku
tidak tahu apakah Aku dapat mempercayai Kamu, Kim Bum Soo.”kata Hyung Joo
terdengar dari suaranya.
“Sekarang
dia benar-benar salah tingkah, jadi biarkan saja Gi Bbeum tidur dulu... Bersenang-senanglah
dengan Joo Gi Bbeum hari ini, oke? Dan Kamu memperbarui kontrak dengan ku.” Ucap
CEO Kim. Hyung Joo pun meyakinkanya. Ma
Sung tak bisa tinggal diam mendengarnya.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar