Gi Bbeum
terbangun dengan bunyi ponselnya ada pesan masuk dari Ma Sung “Datang ke Bar JK
di Hotel Sunwoo pukul 07:00 malam ini. Datang tepat waktu.” Ia binggung kenapa
Ma Sung seperti memaksanya untuk datang.
Flash Back
Gi Bbeum
yang mabuk menulis pesan untuk Ma Sung
“Tn. Gonggalppang. Apa Kau tak ingat sepatu yang ditemukan di lemari?
Kau yang memberiku sepatu itu!”
Ma Sung
yang ada di rumah binggung membaca pesan dari Gi Bbeum tentang sepatu karena ia
yang memberi sepatu. Akhirnya Ia mencoba menelp Gi Bbeum mengunakan video call.
“Apa yang
kau bicarakan? Apa maksudmu, aku membelikanmu sepatu?” tanya Ma Sung penasaran.
“Yah... Ampun,
sepertinya Tn. Gonggalppang tidak ingat lagi, ya?” komentar Gi Bbeum. Ma Sung
ingin tahu apa maksud memanggi nama "Gonggalppang"
“Apa Kau
tak tahu Gonggalppang itu sejenis apa? Itu adalah roti besar yang tak ada isi
di dalamnya, Kau membuatku merasa terkhianati, Jadi apa kau tidak tahu
gonggalppang itu ?” ucap Gi Bbeum terlihat mabuk.
“Tunggu,
kenapa dia ngomong seperti itu? Apa kau mabuk?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum
menyangkalnya.
“Apa ada
yang salah dengan lehermu? Apa lehermu terluka? Hei... Sadarlah, apa kau baik-baik
saja?” ucap Ma Sung melihat Gi Bbeum seperti bersikap manis.
“Kau, Tn.
Gonggalppang menyelamatkanku dari sejumlah preman dan kau menyelamatkanku lagi
saat aku nyaris tenggelam. Aku mengidap aquaphobia” ucap Gi Bbeum
“Apa Aku
menyelamatkanmu?” kata Ma Sung binggung. Gi Bbeum kesal mendengar komentar Ma
Sung.
“Kau
pasti tak ingat ini juga” keluh Gi Bbeum mengomel pada Ma Sung .
“Hari
itu, aku benar-benar jatuh cinta padamu, Tn. Gonggalppang. Jadi aku menunggumu,
menunggu lama sekali, Lalu kenapa kau tidak datang menemuiku?.” ungkap Gi
Bbeum.
“ Apa Kau
menungguku?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum membenarkan.
“Besok
aku juga akan menunggumu, jadi ayo ketemu. Aku akan menunggu sampai kau datang.”
Kata Gi Bbeum lalu bertingkah manis.
Gi Bbeum
panik mengingat saat mabuk, lalu menyakinkan diri kalau menurutnya ini jalan
terbaik. Ia bisa bertanya padanya apa
yang terjadi tiga tahun lalu dan juga ingin bertanya tentang hal itu.
“Ahh...
Seharusnya aku bertanya padanya saat mabuk... kau pasti sudah gila, Joo Gi
Bbeum!” ucap Gi Bbeum kesal sendiri.
Di rumah
Ma Sung duduk di depan sepatu merah sambil menatapnya seperti tak pecaya kalau
ia yang memberikan sepatu itu. Ia tetap tak bisa mengingat dan berusaha untuk
mengingatnya sambil menekan bagian kepalanya.
Ha Im melihat
foto Ma Sung saat dewasa dengan kacamata hitam, merasa tak percaya kalau pernah
bertemu sebelumnya. Tapi ia binggung karena Ma Sung yang tak mengenalnya dan
berpikir dirinya terlalu banyak melakukan operasi di wajahnya jadi tak
mengenalnya.
“Ha Im,
ada panggilan dari CEO Kim.” Ucap Manager memberikan ponsel pada Ha Im.
“Apa Kau
sudah baca naskah Sutradara Ki?” tanya CEO Kim. Ha Im berbohong kalau sedang
membacanya.
“Ini Terlalu
runyam, menyebalkan.” Komentar Ha Im. CEO Kim mengingatkan kalau Sutradara KI
adalah sutradara hebat jadi Ha Im harus fokus.
“Ternyata
Joo Gi Bbeum mendatangi Sutradara Ki Yong Joon juga, Dan meminta peran.” Ucap
CEO Kim
“Kenapa
dia melakukan itu?” ucap Ha Im terlihat kesal.
Ma Sung
sudah menunggu di meja bar, Gi Beum akan masuk bar tapi di pintu masuk tak
sengaja bertemu dengan Ha Im yang akan keluar. Ha Im menyapa Gi Bbeum ingin
tahu alasan datang ke bar, Gi Bbeum mengaku kalau datang karena punya urusan
dan ingin bergegas pergi.
“Berhenti....
Aku belum selesai bicara.” Ucap Ha Im sinis. Gi Bbeum pun mempersilahkan Ha Im
bicara.
“Apa
hubunganmu dengan pria tempo hari?” tanya Ha Im. Gi Bbeum mengaku hanya kenal
saja dan ingin segera pergi.
“Apa kau
punya “sugar daddy”? Itukah alasanmu datang ke hotel ini? Apa pikirmu kau bisa kembali
tenar seperti sebelumnya Kau merayu Gong Ma Sung karena tahu dia akan mewarisi
hotel ini, kan?” sindir Ha Im.
“Jangan
bicara hal yang tidak kau ketahui.” Tegas Gi Bbeum menahan amarah
“Apa kau
berusaha bertahan hidup dengan cara gampang?” ejek Ha Im. Gi Bbeum ingin Ha Im
mengatakan to the point saja.
“Aku
dengar kau memohon sutradara Ki untuk peran dewasa. Aku paham kau mengalami
kesulitan karena kasus Min Hyung Joon. Tapi, apa kau sungguh ingin hidup
serampangan seperti ini?” ejek Ha Im
“Apa kau
saksikan sendiri aku hidup serampangan? Apa kau melihat sendiri aku melakukan
itu? Apa kau mendengar sendiri dari sutradara Ki kalau aku memohon peran?
Jangan memulai gosip disaat kau tidak mendengarnya langsung dari orang
bersangkutan.” Ucap Gi Bbeum berani melawan.
“Apa kau
yakin bicara kurang ajar padaku? Dasar Wanita kurang ajar!” kata Ha Im
marah
“Yah, aku
perlu memperbaiki gosip salah yang kau sebarkan.” Tegas Gi Bbeum.
Ha Im
menyerang Gi Bbeum sambil mendorongnya mengumpat temanya itu pembunuh. Gi Bbeum
menyuruh Ha Im untuk melepaskan karena semua itu tak benar. Ha Im tak mau melepaskan, Gi Bbeum pun
mendorongnya dan berteriak agar Ha Im meminta maaf.
“Apa kau
barusan mendorongku?” ucap Ha Im terjatuh, semua orang akhirnya berkumpul,
Manager Ha Im datang.
“Apa Aku
dia baik-baik saja? Joo Gi Bbeum pasti sudah gila.” Bisik beberapa orang yang
melihat Gi Bbeum.
“Minta
maaf padaku.... Kubilang minta maaf!” teriak Gi Bbeum marah. Ma Sung melihat
dari belakang , beberapa orang tak percaya Gi Bbeum melakukan kekerasan pada aktris
papan atas.
“Apa yang
kau lakukan Nn. Joo Gi Bbeum?” ucap Ma Sung akhirnya datang memarahi Gi Bbeum.
“Aku tak
bisa berdiri, Min Chul.” Kata Ha Im berakting merasakan punggungnya sakit.
Ma Sung
memastika dulu keadaan Ha Im dan membantunya berdiri. Lalu meminta Gi Bbeum agar hentikan sekarang
juga. Gi Bbeum pikir tak mungkin bisa berdiri saat dirinya bisa mengila.
“Tetap
saja, tolong perhatikan sekitarmu. Apa kau tak lihat orang-orang yang
mengelilingimu?” kata Ma Sung dengan nada tinggi.
“Aku
baik-baik saja, jadi jangan khawatir.” Kata Ha Im mencari perhatian Ma Sung
kembali.
Gi Bbeum
yang marah memilih untuk pergi dan Ma Sung mengikutinya. Ha Im pun seperti
kecewa dibiarkan begitu saja.
Gi Bbeum
keluar dari parkiran. Ma Sung menahan Gi Bbeum untuk bicara. Gi Bbeum pikir
kalau Tak ada yang ingin dibicarakan. Ma Sung akhirnya menahan tangan Gi Bbeum
dan mengerti kalau dirinya itu marah dan meminta agar bisa lebih sopan lagi.
“Kita
sedang berada di hotelku... Setiap langkah yang kuambil dan setiap kata yang
aku ucapkan, semuanya akan dibahas oleh orang-orang itu. Kau datang kemari
untuk menemuiku, dan ...“ ucap Ma Sung yang langsung disela oleh Gi Bbeum.
“Sekarang,
aku merasa memberitahunya bahwa dia salah lebih penting dibanding menjaga
sikapku. Orang akan salah paham padaku dan kesalahpahaman itu akan menjadi
kepercayaan, lalu orang mulai percaya gosip itu benar. Tapi, apa kau ingin aku
diam dan tak lakukan apapun?” ucap Gi Bbeum marah
“Pada
akhirnya, mereka semua akan percaya perkataannya kalau itu adalah kebenarannya.
Jika kau menepati janjimu hari itu, maka Aku tidak akan berada dalam keadaan menyedihkan
seperti saat ini.” Ungkap Gi Bbeum.
“Apa kau
membenciku?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku kalau sangat menyesal.
“Aku
menyesal sudah bertemu denganmu... Baik dulu maupun sekarang.” Kata Gi Bbeum
dan akan pergi.
“Jangan
pergi... Aku tak bisa jelaskan...apa yang terjadi hari itu... Jadi Bisakah kau
maklumi posisiku?” ungkap Ma Sung dengan menahan tangan Gi Bbeum. Gi Bbeum
memilih untuk pergi begitu saja tak memperdulikan Ma Sung.
[RS
Sunwoo]
Ma Sung
memperlihatkan gambar anak kecil dalam kerumunan. Dokter Yoon ingin tahu apakah
itu ingatan yang hilang. Ma Sung membenarkan karena itu datang tiba-tiba entah
dari mana, bahkan tidak tahu apakah itu ingatan yang terlupakan atau mimpi.
“Tapi,
terlihat sangat jelas...” ungkap Ma Sung. Dokter Yoon ingin tahu Apa Ma Sung
punya gejala lainnya. Ma Sung mengaku Tidak.
“Ngomong-ngomong,
kau sedikit murung hari ini. Apa kau sedang tidak sehat?” tanya Dokter Yoon
“Sudah
lebih dari seminggu... Tapi, aku selalu mengingat wanita itu, Joo Gi Bbeum,
setiap pagi, itu persis seperti hari terakhir kami bertemu.” Akui Ma Sung lalu
mendengar ponselnya dan meminta keluar sebentar.
Seorang
pria seperti seorang petinggi berkomentar kalau tak tahu bahwan Ma Sung tertarik
pada Pusat Pengobatan ini jadi butuh sesuatu untuk dapatkan pujian ayahnya. Ma
Sung memperingatkan agar tidak main-main dengannya.
“Astaga,
kau masih saja kaku seperti biasa. Sebagai Teman sebaiknya tak membahas hal
penting lewat telepon. Ayo bahas perinciannya secara langsung.” Ucap Si Pria
“Kau
bilang Ketemu langsung?” ucap Ma Sung lalu menutup telpnya.
CEO Jang
memberikan berkas untuk memulai Analisa semua karakter dalam naskah dan meminta
Gi Bbeum agar mengingat semua dalam minggu ini. Gi Bbeum menganguk mengerti. Ki
Joon akhirnya datang, CEO Jang mengeluh Ki Joon yang baru datang karena juga
punya tugas.
“Tugas?
Tidak mau.” Kata Ki Joon malah memberikan undangan pada Gi Bbeum.
“Ikutlah
denganku akhir pekan ini, Nn. Gi Bbeum.” Kata Ki Joon. Gi Bbeum melihat
undangan dan bertanya itu dimana.
“Itu
disebut "Odd Ball", itu perkumpulan tahunan teman-temanku. Dan teman
dari temanku juga diundang tiap tahun.” Jelas Ki Joon. Gi Bbeum menganguk
mengerti.
“Dan ini
perlengkapan yang kau butuhkan.” Kata Ki Joon memberikan tas belanja untuk Gi
Bbeum datang ke pesta.
“Aku sungguh
menghargai kebaikanmu tapi aku harus menolaknya, ada yang harus kulakukan akhir
pekan ini. Dan aku sibuk mengerjakan pekerjaan rumah juga.” Ucap Gi Bbeum
“Apa Kau
mengecewakanku karena pekerjaan rumah ini?” kata Ki Joon
“Tenggat
waktunya bisa kutambahkan, sebaiknya kau pergilah.” Ucap CEO Jang.
Gi Bbeum
bingung karena tak apa-apa tidak ikut dan berbisik memberitahu pada CEO Jang
kalau memang tidak mau. CEO Jan menjelaskan kalau seorang pelakon adalah
seseorang yang hidup menjadi orang lain jadi harus tahu bagaimana kehidupan
orang kaya agar bisa menjabarkannya dalam aktingnya nanti.
“Anggaplah
itu sebagai pembelajaran dan pergilah.” Ucap CEO Jang. Gi Bbeum pun tak bisa
menolaknya.
Ma Sung
turun dari mobil dan masuk ke sebuah tempat. Sek Yang membawa undangan
memberitahu pengawal kalau datang dengan Ma Sung. Tapi Ma Sung menyuruh Sek
Yang agar menunggu diluar karena akan segera pulang.
Ma Sung masuk
ke dalam acara out door sambil mengingat ucapan seseorang yang menelpnya “Teman
sebaiknya tak membahas hal penting melalui telepon. Mari bahas perinciannya
secara langsung.”
Salah
satu temanya menyapa Gong Ma Sung dengan bahasa inggris seperti tak percaya
karena Ki Joon bilang Ma Sung tak bisa datang dan berpikir kalau Ki Joon
berbohong. Ma Sung mengaku Ki Joon tak bohong karena ia akan pergi dalam 10
menit.
“Hei, Ma
Sung, jadilah pasanganku hari ini.” Ajak seorang wanita merangkul lengan Ma
Sung.
“Terima
kasih tawarannya, tapi aku tak bisa, karena Aku bukan kemari untuk berpesta.” Ucap
Ma Sung. Si wanita terlihat kesal mendengarnya lau pergi menjauh.
Ma Sung mencari
seseorang, temanya bertanya apakah datang menemui Seok Hwan, Ma Sung ingin tahu
dimana pria itu. Temanya pikir kalau ada disekitar mereka. Ma Sung pun mencari
Seok Hwan sampai ke lantai atas.
“Wah,
sudah lama sejak terakhir aku kemari.” Ucap Ki Joon saat masuk bersama dengan
Gi Bbeum.
“Apa Tn.
Gong Ma Sung hari ini datang juga?” tanya Gi Bbeum khawatir. Ki Joon yakin Ma
Sung tak akan datang.
“Waktu
pesta ini di adakan di Santa Monica, Seok Hwan menyandera Ma Sung dan wanita pirang
bernama Gina di kapal pesiar sampai pesta selesai.”cerita Ki Joon.
Beberapa
teman menyapa Ki Joon yang baru datang, Ki Joon membalasanya lalu melanjtakn
cerita kalau sejak saat itu, Ma Sung
selalu berpaling tiapkali mendengar kata "Odd Ball." Teman
yang tadi menyapa Ma Sung menyapa Ki Joon juga.
“Hei.. Ki
Joon, Aku melihatmu di TV. Apa kau debut?” tanya temanya. Ki Joon binggung.
“Tidak,
tidak, tidak. Bukan debut, Tapi Comeback... I want to chef... Your company
chef. No guarantee.. Okay?” kata Ki Joon, temanya pun tertawa.
Seorang
wanita melihat Gi Bbeum dan terlihat tak suka karena orang yang tak sederajat
datang. Gi Bbeum merasa kalau merusak suasana. Ki Joon mengaku bukan seperti
itu tapi si wanita yang ingin menjadi pasanganya tapi malah mengajak Gi Bbeum
jadi si wanita it marah.
“Dia
sangat menyukaiku sejak kecil... Kau juga tahu, kan?” kata Ki Joon bangga, saat
itu teman yang lain menyapa Ki Joon dengan memuji. Ki Joon memperkenalkan diri
Gi Bbeum itu kekasihnya.
“Joo Gi
Bbeum di Odd Ball? Kenapa dia bisa kemari? Ini Konyol sekali. Ada gosip beredar
kalau Joo Gi Bbeum merayu pria kaya.”
Beberapa orang
bisik membicarakan Gi Bbeum dan akhirnya Gi Bbeum memilih pergi untuk
menyendiri. Seok Hwa melihat Gi Beum berpikir kalau mereka bisa menunggu dan
saksikan saja. Temanya memberitahu kalau Ma Sung mencarinya.
Akhirnya
Gi Bbeum naik ke lantai atas melepaskan sepatu heels yang membuatnya pegal.
Saat itu Ma Sung tak sengaja bertemu Gi Bbeum d lantai atas, lalu bertanya
kenapa ditempat yang sama dan juga mengunakan pakaian dress itu.
“Aku
diundang kemari dan setidaknya dengan baju ini bersikap sopan” kata Gi Bbeum.
“Apa yang
kau pikirkan? Kenapakau bisa datang kemari?” kata Ma Sung sinis
“Kenapa?
Apa orang sepertiku tak diperbolehkan kemari?”ucap Gi Bbeum sini
“Apa kau
serius bertanya itu padaku? Apa kau berencana menggaet orang kaya? Apa Kau tahu
acara macam “odd ball” itu? Siapapun disini bisa dijadikan bahan ejekan. Apa Kau
ingin jadi bahan ejekan?” kata Ma Sung khawatir.
“Kau yang
sedang mengejekku sekarang.” Ucap Gi Bbeum kesal
Saat itu
Seok Hwa seperti mencari sesuatu di lantai atas, Ma Sung langsung menarik Gi
Bbeum untuk bersembunyi. Gi Bbeum pikir kenapa
mereka bersembunyi saat tak melakukan kesalahan apapun. Ma Sung menegaskan karena
mereka melakukan kesalahan apapun makanya sembunyi.
“Apa Kau
ingin orang salah paham?” kata Ma Sung menyuruh Gi Bbeum untuk menunggu.
“Kenapa
kau melepas sepatumu?” tanya Ma Sung sambil melihat Seok Hwa apakah sudah
pergi.
“Itu karena
sudah lama aku tak pakai heels, dan kakiku sakit.” Akui Gi Bbeum memegang
sepatu.
“Jadi,
kenapa kau menempatkan dirimu seperti ini? Daripada begini, mari bicara
sebentar.” Kata Ma Sung memastikan Seok Hwa sudah pergi dan langsung mengendong
Gi Bbeum seperti seorang pengantin.
Gi Bbeum
panik karena takut menjadi bahan ejekan. Ma Sung tak peduli terus mengendong Gi
Bbeum dengan membawanya ke bagian dapur. Gi Bbeum heran kenapa Ma Sung yang melakukan
hal itu karena kalau ada yang lihat.
“Siapa
peduli kalau ada yang melihat kita?” ucap Ma Sung dan ingin melihat kaki Gi
Bbeum
Gi Bbeum
menolak tapi Ma Sung dengan gaya bertangung jawabnya menyuruh Gi Bbeum diam
saja. Gi Bbeum menatap Ma Sung yang membersihkan kakinya, teringat saat Ma Sung
memberikan pinjama sepatunya agar Gi Bbeum memakain sepatunya lebih dulu.
“Ini
membuatku tak nyamanya, aku pergi dulu.” Ucap Gi Bbeum ingin segera pergi. Ma
Sung menahanya pergi.
“Apa Kau
tahu yang kau lakukan padaku setiap hari?” kata Ma Sung. Gi Bbeum binggung
bertanya apa yang sudah dilakukan.
“Apa aku
sosok yang penting sampai mempengaruhimu?” tanya Gi Bbeum heran.
“Apa Kau
tahu kondisiku saat ini?” kata Ma Sung. Gi Bbeum ingin Ma Sung to the point
saja.
“Ayo kita
berkencan, Cukup satu musim saja yaitu sampai musim dingin.” Kata Ma Sung
berani mengajak kencan.
“Dan...Apa
yang kau lakukan saat musim dingin tiba?” tanya Gi Bbeum.
“Aku akan
memutuskan, akan bersamamu selama 4 musim atau tidak.” Ucap Ma Sung
“Kau
egois Tn. Gong Ma Sung... Apa seperti ini kau memperlakukan wanita? Apa Kau ingin
berkencan cuma satu musim saja dan membuat keputusan setelahnya? Apa kau
meremehkanku karena aku artis gagal?” sindir Gi Bbeum.
“Aku
bukan pria semacam itu dan aku tak pernah meremehkanmu. Aku cuma ingin tahu,
apa aku sanggup atau tidak menghadapimu.” Kata Ma Sung
“Kau tak
akan sanggup bertahan denganku. Jadi, jangan main-main dengan perasaan orang.” Ucap
Gi Beum
“Bagiku,
kau seseorang yang layak menjadi pasanganku Dan seseorang yang harus aku
kencani. Aku benar-benar bergantung padamu, semampuku Karena aku ingin bertahan
hidup.” Akui Ma Sung
“Karena
kau ingin bertahan hidup? Tn. Gong Ma Sung... Apa kau Ingin aku mengajarimu
seperti apa sebenarnya bertahan hidup? Itu adalah banting tulang untuk
menafkasi keluargamu, Tak peduli seberapa banyak orang menghujatmu.” Jelas Gi
Bbeum
“Kau
dengan sadar melompat ke rawa setiap hari. agar bisa bertahan hidup bahkan tak
bisa merasakan cinta karena hal itu. Itulah artinya benar-benar bertahan hidup Dan
seperti itulah hidupku sekarang. Aku yakin sudah banyak wanita yang termakan
bujukan itu sebelumnya, Tapi, tak akan ada wanita yang benar-benar mencintaimu.”
Ungkap Gi Bbeum.
Ki Joon
mencari Gi Bbeum keluar dari pesta dan tak sengaja bertemu dengan Ha Im lalu
bertanya kenapa datang ke acara itu. Ha
Im melihat Ki Joon mengejeknya bodoh dan menyuruh minggir. Ki Joon pun membiarkan Ha Im pergi.
“Apa Kau
tahu dimana CEO Myung Seok Hwan?” tanya
Ha Im malah balik bertanya pada Ki Joon.
“Katanya
dia ingin ambil wine bagus” ucap Ki Joon. Ha Im menyuruh Ki Joon agar
menunjukan jalan.
“Kenapa
harus aku?” keluh Ki Joon. Ha Im tak peduli menyuruh Ki Joon agar cepat
menunjukan saja jalannya. Ki Joon tak bisa menolaknya, berjalan didepan Ha Im.
Keduanya
masuk lift, Ki Joon ingin tahu cara Ha Im bisa dapatkan undangan ke pesta ini, apakah
mendapatkan dari Seok Hwan. Ha Im membenarkan. Ki Joon pikir kalau Ha Im itu saling
kenal.
“Aku
model iklan apartemennya.” Ucap Ha Im. Ki Joon ingin tahu cranya Ha Im datang
ke tempat ini.
“Apa maksudmu? Tentu saja pakai mobil... Apa
kau pikir aku berjalan kesini?” ucap Ha Im kesal.
Ki Joon menunjuk
jalan ke arah kanan, karena Ha Im salah mengambil jalan. Ha Im mengaku bisa percaya dengan Ki Joon dan
keduanya sampai di depan pintu penyimpan wine lalu Ki Joon pamit pergi. Ha Im
kembali memanggilnya karena gerbangnya tak bisa dibuka.
“Astaga,
yang benar saja! Ini Sungguh menyusahkan, Kau bisa cepat masuk.” Keluh Ki Joon
membuka pintu.
“Tunjukkan
jalannya.” Kata Ha Im menyuruh Ki Joon masuk
lebih dulu. Ki Joon sambil mengeluh tetap mengantar Ha Im.
Keduanya
masuk ke sebuah ruangan, Ha Im mengeluh karena gelap dan mencari saklar untuk
menyalakan lampu. Ki Joon bisa tahu tempatnya menyalakan lampu, tanpa sadar
kalau posisinya tepat didepan Ha Im. Ha Im langsung mendorong Ki Joon dan Ki
Joon pun mundur.
“Wah, dia
benar-benar menyembunyikan harta disini.” Kata Ki Joon melihat sekeliling
ruangan banyak wine dan akan membuka botol wine.
“Apa yang
kau lakukan? Tak ada siapapun disini.” Ucap Ha Im. Ki Joon pun tersadar kalau
hanya ada mereka berdua.
“Dia
sungguh berkata akan ke gudang wine.” Ucap Ki Joon. Ha Im lalu berpikir kalau
Ki Joon sedang berusaha memikatnya.
“Hei...
Aku ini Lee Ha Im, Apa kau tahu. Lee Ha Im!” kata Ha Im bangga. Ki Joon tak mau
kalah kalau dirinya itu Sung Ki Joon,
“Apa Kau
tak tahu siapa aku? Aku adalah aktor terkenal yang pernah kerja bareng Joo Gi
Bbeum! Dan Apa kau mengira aku sedang berusaha memikatmu?Aku ini "best
flick Aktor film romantis terbaik " paham?” ungkap Ki Joon.
Ha Im
mengeluh Ki Joon sudah gila, lalu berusaha keluar tapi pintunya tak bisa
terbuka. Ki Joon mengeluh Ha Im yang selalu berurusah dengan pintu yang tak
terbuka dan mengejek kalau Ha Im itu sungguh tidak berguna.
“Apa yang
kau rencanakan setelah mengunciku disini?” kata Ha Im, Ki Joon seperti tak
peduli
“Pintunya
terkunci.” Kata Ha Im meminta perhatian.
“Aku cuma
menyukai Nn. Joo Gi Bbeum!” tegas Ki Joon. Ha Im heran dengan Ki Joon yang menyebutnya
di saat seperti ini.
“Oh,
baiklah. Kau cemburu... Apa kau begitu menyukaiku? ... baiklah, itu bisa
dimengerti.. Bagaimana caraku menghentikan kau menyukaiku?” kata Ki Joon bangga
“Apa kau
sudah tidak waras? Kau pasti benar-benar gila.” Ungkap Ha Im
Ki Joon
tak ingin berlama-lama akan segera keluar, tapi pintu tak bisa terbuka. Ia
memita agar Ha Im yang Berhenti bermain-main dan membukanya karena Gi Bbeum
sedang menunggunya. Ha Im kesal karena pintu terkunci dari tadi. Mereka kebingungan karena tak ada siapapun dan
berusaha meminta tolong.
Gi Bbeum
kebingungan mencari Ki Joon bahkan ponselnya tak diangkat. Saat itu Seok Hwa menepuk
pindah Gi Bbeum dari belakang. Gi Bbeum kaget dan ketakutan, Seok Hwa mengaku
kalau ada yang salah dengan gaunnya. Gi Bbeum pun mengucapkan terimakasih dan
ingin pergi.
“Aku
cukup kecewa... Joo Gi Bbeum... Maksudku, Nn. Joo Gi Bbeum. Apa Kau tak kenal
aku?” ucap Seok Hwa. Gi Bbeum tak ingat bertanya siapa itu.
“Apa kau
ingat Konstruksi Baektak? Tiga tahun lalu, kau model iklan apartemen kami. Tapi
karirmu hancur karena pembunuhan atau apalah jadi, perusahaan kami harus
menanggung kerugian juga.” Ucap Seok Hwa sinis
“Aku dulu
merasa kasihan padamu, sehingga aku tak menuntut kerugian. Tapi, kau bahkan tak
tahu bagaimana kebaikanku padamu. Aku terus melihatmu sejak kedatanganmu tapi
kau mengabaikanku, memalukanku sekali.”sindir Seok Hwa
“Apa yang
ingin kau katakan?”tanya Gi Bbeum ingin tahu penasaran.
“Maksudku
adalah, mari nongkrong bareng malam ini. Kau harus membayar kebaikanku dulu,
kan?” kata Seok Hwa ingin memegang rambut Gi Bbeum.
Gi Bbeum
berteriak menghempaskan tangan Sek Hwa,semua orang melihat keduanya. Gi Bbeum
pun pergi meninggalkanya, Seok Hwa mengeluh kalau semua ini memalukan sekali.
Ma Sung
mencari seseorang, saat itu Seok Hwa datang menyapa Ma Sung sambil bertanya
Siapa yang dicari. Ma Sung tak ingin berlama-lama ingin cepat bahas pekerjaan dan
selesaikan, bahkan tak ingin disentuh oleh Seok Hwa.
“Pakar saraf
terkemuka dunia yang dicintai dunia bisnis. Kau tak akan datang kemari kalau
bukan karena pekerjaan, kan?” ucap Seok Hwa. Ma Sung pikir Sek Hwa itu sudah
mabuk.
“Kalau
ini waktu yang buruk membahas pekerjaan, kita bisa lakukan lain waktu. Memberi
donasi adalah untuk kebaikan... Sudah kubilang, sebaiknya kau jangan
macam-macam denganku.” Ungkap Ma Sung memberikan peringatakan
“Dan
sudah kukatakan pula, keluargaku mulai memberi donasi untuk usaha filantropi
sekarang. Apa Kau tahu berapa banyak yang ingin kutawarkan padamu? Aku bukan
cuma ingin berdonasi sekali saja. Tapi Aku akan memberi donasi 10 milyar
per-tahun selama 10 tahun. Jadi Bagaimana?” kata Seok Hwa
“Jadi,
total 100 milyar won?” ucap Ma Sung. Seok Hwa membenarkan.
“Kesepakatan
verbal tetap kesepakatan. Aku akan kirim pengacara besok, untuk ambil dokumen
yang sudah diaktakan”jelas Ma Sung. Seok Hwa setuju
“Kau bisa
Aku ambil minuma ini, Tapi, sebagai gantinya, kau harus berada disini sampai
pesta selesai.” Kata Seok Hwa memberikan segelas wine. Ma Sung tetap diam dan
saat itu Seok Hwa melihat Gi Bbeum bergegas naik ke bagian atas panggung.
Seok Hwa
mengambil segelas winw dan meminta perhatian semua tamu, kalau ia ingin menyambut
semuanya yang telah hadir hari ini. Ia memberitahu Hari ini, teman istimewnya
yaitu Dokter Gong Ma Sung datang untuk
pertama kalinya setelah sekian lama.
“Mari
rayakan dengan minuman.” Ucap Seok Hwa den mengajak mereka untuk masuk ke acara
utama hari ini.
“Aku akan
tunjukkan tontonan yang menakjubkan, yang akan membawa peruntungan baik di sisa
tahun ini.Majikan uang, yang bisa membantu menyingkirkan siklus kesialan
tiga-tahun... Berapa banyak? 10 juta won.” Kata Seok Hwa mengeluarkan lembaran
kertas dari sakunya.
“Aku akan
membakar uang ini, Dan menaruh debu uangnya kedalam wine ini.” Kata Seok Hwa
memasukan abu pembakaran ke dalam gelas.
“Apa
kalian pernah dengar, meminum ini dan menggila akan membantu menyingkirkan kesialan
siklus tiga-tahun? Aku pernah mendengarnya... Dari siapa? Dari Joo Gi Bbeum, yang
berdiri disana.” Kata Seok Hwa. Gi Bbeum yang sedari tadi mencari Ki Joon
akhirnya menatap ke arah panggung.
“Jika Nn.
Joo Gi Bbeum, yang pernah menjadi bintang papan atas diKorea, dengan minum ini menggantikan
kita maka Ia akan membantu menyingkirkan kesialan siklus tiga-tahun semua
orang.” Ucap Seok Hwa. Ma Sung terlihat kaget melihat Gi Bbeum ada didekatnya.
“Tentu
saja, tak ada hal gratis di dunia ini... Jika kau minum ini, Joo Gi Bbeum, maka
aku akan memberimu 100 juta won.” Ucap Seok Hwa. Gi Bbeum hanya diam
“Kenapa?
Apa 100 juta won kurang? Baiklah, satu milyar won.” Kaat Seok Hwa dengan nada
merendahkan. Semua berteriak tak percaya.
“Kau
Minum ini, atasi kemiskinanmu dan singkirkan kesialanmu. Kau Lakukan, orang
paling sial Nn. Joo Gi Bbeum. Jadi Kemarilah.” Ucap Seok Hwa.
Semua
orang mendukung Gi Bbeum agar bisa meminumnya. Ma Sung menatapnya seperti tak
ingin Gi Bbeum memgikuti permintaan Seok Hwa. Akhirnya Gi Bbeum naik keatas
panggung mengangkat gelasnya kalau itu untuk satu milyar won dan meminta tanpa
ragu. Ma Sung tak percaya melihatnya. Seok Hwa pun terlihat senang melihat ada
orang yang bisa diolok-olok olehnya.
Bersambung
ke episode 6
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Wattpadnya bagus mbk
BalasHapus