PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 07 September 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN 

Ki Joon membawa Ma Sung ke lantai atas.  Ma Sung pikir kalau Ki Joon  membuka restoran sendiri, dan apakah Ibunya sudah tahu. Ki Joon mengaku kalau Ini bukan restoran tapi agensi hiburan, dengan memperlihatkan papan nama  "Star Entertainment".
“Sepertinya idiot ini menyebabkan masalah lagi.” Keluh Ma Sung ingin keluar tapi Ki Joon menahanya bertanya mau kemana
“Aku mau Ke kantor Pusat. Aku perlu memberitahu Bibi.” Kata Ma Sung
“Tidak, kau tidak bisa... Beli gedung ini, Hyung Ma Sung.” Ucap Ki Joon memohon. Ma Sung kaget mendengarnya.
“Bangunan ini memiliki agensi Hiburan bintang atas di dalamnya Dan banyak potensi investasi.” Kata Ki Joon.
“Apa yang kau katakan? Bukankah ini bangunanmu?” pikir Ma Sung
“Yah, ibuku memotong pendanaanku. Ini Memalukan.” Ucap Ki Joon,  Ma Sung makin mengejek kalau Ki Joon pasti sangat terhina.</font>
“Jadi selamatkan hidupku, dan...” kata Ki Joon yang langsung disela oleh Ma Sung karena tujuanya meminta agar berinvestasi. Ki Joon memohon supaya Ma Sung mau melakukanya.
“Aku yakin rapat Bibi sudah berakhir sekarang.” Ucap Ma Sung ingin menelp Nyonya Park.
Ma Sung panik meminta agar tolong karena Ma Sung adalah seorang dokter. Ma Sung mengaku kalau dirinya seorang dokter, dan Tidak tertarik pada real estat menurutnya kalau semua ini hal-hal tidak berharga seperti ini.
“ Ini berharga! Tugas perusahaan adalah membantu umat Manusia dan menyelamatkan orang! Dan ada seseorang yang harus Aku selamatkan, oke?” kata Ki Joon yakin. Ma Sung ingin tahu siapa yang ingin diselamatkan.
“ Seseorang yang dijebak secara salah. Seseorang yang seluruh Hidupnya hancur karena itu. Aku harus menyelamatkannya, oke? Aku mohon. Tolong, beli gedung ini.” Kata Ki Joon memohon sambil merengek.
“Oke, jadi berapa harganya?” ucap Ma Sung luluh. Ki Joon pun menjerit mengucapkan berterimakasih sambil memeluknya. 



Ma Sung memberikan tanda tangan sebagai tanda pembelian gedung, Ki Joon senang menegaskan kalau mereka secara resmi terikat kontrak sekarang. Ma Sung mengeluh kalau yang dikatakan Nyonya Park kalau Ki Joon pendiam dan melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan.
“Pada saat ini, kau dapat membuat semua Keputusan tentang Star Entertainment. Dan mengenai kegiatan ku sebagai selebritas...” kata Ki Joon dan Ma Sung menyuruh Ki Joon diam saja dan makan.
“Aku bahkan harus mengubah menu Makan siang untuk hari ini. Kau membuat hariku berantakan.” Keluh Ma Sung melihat Ki Joon makan daging dengan lahap.
“Hei, izinkan aku bertanya sesuatu. Aku benar-benar tidak ingat bagaimana kita bertemu...Tapi aku terus memikirkan seorang wanita...” kata Ma Sung yang langsung disela oleh Ki Joon.
“Cinta yang tak terbalas.” Kata Ki Joon. Ma Sung mengaku kalau  terus memikirkannya.
“Cinta. Kerinduan. Apa dia Kekasihmu?” ucap Ki Joon. Ma Sung tak ingin membahasnya mengajak Ki Joon segera pergi kalau selesai makan.


Ma Sung turun dari mobil. Ki Joon langsung memberikan tanda cinta pada kakak sepupunya dan mengucapkan terimakasih. Ma Sung yang malu meminta Ma Sung menurunkan tanganya, tapi Ki Joon tak peduli mengaku tidak akan pernah melupakan semuanya.
“Gong Ma Sung, CEO Star Entertainment, sangat keren!” ucap Ki Joon memuji.
Ji Min menelp dengan wajah panik mengatakan kalau ada masalah yang buruk menyuruh agar menonton video. Ki Joon binggung video apa maksudnya lalu melihat ponselnya dan wajahnya langsung panik. 

Beberapa anak melihat video di ponsel seperti tak percaya kalau itu Joo Gi Bbeum dan mengejek wanita itu sudah gila. Ja Rang mendengar nama kakaknya langsung mengambil ponsel dari tangan anak-anak lalu mengumpat marah dan menelp kakaknya.
Gi Bbeum ada di toko binggung video apa, lalu bergegsa menutup telp karena akan menontonnya. Dua orang ass Nan Joo sudah melihat lebih dulu, Gi Bbeum akhirnya menonton video dan ternyata video dirinya saat minum abu dari jimat yang dibakar lalu berputar-putar menghilangkan nasib sialnya.
Tuan Kim menuliskan judul pada videonya [Joo Gi Bbeum mencoba menyingkirkan Nasib buruknya.] Komentar netizen bertuliskan “Sepertinya dia mau melakukan Apa saja untuk bertahan hidup.” Gi Bbem berteriak kesal melihat video yang sudah dilihat banyak orang dengan komentar sinis.
Gi Bbeum pergi ke tempat Tuan Kim memanggil didepan rumah tapi pintunya terkunci. Tuan Kim seperti sudah mengosongkan tempat kerjanya dan akhirnya Gi Bbeum hanya bisa duduk lemas didepan gedung. 


Di taman rumah sakit, Sek Yang sedang tertawa bersama para perawat dengan tabnya. Ma Sung melihatnya menyindir Sek Yang apakah sudah bertemu dengan wanita yang disuruhnya. Sek Yang langsung berdiri mengaku belum.
“Apa yang membuatmu cekikikan?” tanya Ma Sung. Sek Yang mengaku kalau sesuatu yang sangat lucu dan menawarkan Ma Sung agar bisa melihatnya.
“Ini sangat lucu. Tapi juga sangat menyedihkan.” Kata Sek Yang. 

Ma Sung melihat video Gi Bbeum dari belakang berteriak agar menghilangkan nasib buruknya. Ia bertanya apa yang dilakukan wanita itu, Sek Yang menjelaskan kalau Gi Bbeum seperti itu untuk menyingkirkan nasib buruknya.
Saat di akhir Video, Gi Bbeum membalikan badanya. Ma Sung menyadari wajah wanita yang masuk dalam ingatanya.  Dia langsung menunjuk ke arah layar, Sek Yang binggung siapa yang dimaksud. Ma Sung mengatakan aklau dia adalah Wanita yang disebutkan, dengan tas dan ikan.
“Apa Ini wanita dengan tas itu? Tidak mungkin.” Kata Sek Yang kaget
“Ya, ini benar-benar mustahil” ucap Ma Sung juga tak percaya
“Tidak, maksudku adalah Wanita ini adalah Joo Gi Bbeum.” Jelas Sek Yang. Ma Sung tak mengenal siapa Joo Gi Bbeum.
“Apa Kau tidak mengenalnya? Maklumlah, karena kau Tinggal di luar negeri sebelumnya. Tapi Kenapa aku punya firasat buruk?” ucap Sek Yang. Ma Sung ingin tahu firasat apa maksudnya.
“Jadi, apa kesimpulanmu?” tanya Ma Sung penasaran. Sek Yang akhirnya mencari keyword Gi Bbeum.
“Ini video dari tiga tahun lalu, Coba Lihatlah.” Kata Sek Yang 


Gi Bbeum dibawa turun dari mobil polisi, wajahnya hanya bisa tertunduk.
“Nona Joo Gi Bbeum telah mengejutkan penggemarnya Karena keterlibatannya dalam pembunuhan itu. Bintang Hallyu, Min Hyung Joon. Nona Joo Gi Bbeum diselidiki oleh jaksa selama satu bulan sebagai tersangka dalam kasus Pembunuhan Min Hyung Joon. Dan pada akhirnya, dia dinyatakan tidak bersalah. Namun, pendapat publik tentangnya belum Berubah." 

“Joo Gi Bbeum minum alkohol dengan Hyung Joon malam itu dan keduanya ditemukan tergeletak, sepertinya,Joo Gi Bbeum membunuhnya. Bisnis yang bekerja dengan Joo Gi Bbeum juga menghadapi kerugian besar.”
“Perusahaan yang menggunakan Nona Joo Gi Bbeum sebagai model untuk produk mereka sekarang menuntut ganti rugi. Kami menduga, tuntutan hukum Akan berjumlah miliaran won dan ini akan sangat Membebani dia.”


\
Ma Sung kaget kalau Gi Bbeum yang menerima dugaan pembunuhan. Sek Yang menceritakan kalau Gi Bbeum yang dinyatakan tidak bersalah Tapi keluarga almarhum dan penggemarnya tidak menganggap itu kecelakaan Tapi pembunuhan,bahkan Gi Bbeum Banyak haters nya.
“Jadi, siapa wanita ini sekarang?” tanya Ma Sung
“Menilai dari komentar-komentar itu, dia tampaknya menjadi reporter untuk acara internet. Ada orang yang sering aku datangi untuk tips. Jadi Haruskah aku meminta mereka menceritakan tentang dia?” kata Sek Yang.
“Ini Sungguh, sia-sia.” Pikir Ma Sung. Sek Yang mengerti tak akan melakukan dan akan keluar ruangan.
“Apa maksudmu? Jangan konyol... Coba Lihatlah dia.” Perintah Ma Sung.  Sek Yang menganguk mengerti. 


Ma Sung memegang note bertuliskan “Mal Belanja Fantastis” Sek Yang mengatakan kalau Sepertinya,Gi Bbeum yang menjalankan toko online dan hanya menerima pesanan melalui teks karena  memiliki begitu banyak haters.
“Tapi bisnis berjalan sangat buruk... Astaga, bagaimana Joo Gi Bbeum yang sangat terkenap berakhir seperti ini? dan ini alamat rumahnya.” Kata Ma Sun memberikan note lainya.
“Kota Seoul, Ganghan-gu, Haengun-ro, 30-1?” ucap Ma Sung membaca tulisan di notenya. Sek Yang bertanya apakah Ma Sung mau menemuinya.
“Kau bilang dia memiliki jutaan haters.”kata Ma Sung langsung meremas note ditanganya.
“Itu sangat baik. Kau telah membuat keputusan yang bijak. Apabila kau Membuat dirimu terlibat dengan wanita seperti dia Akan membuatmu mencapai titik dasar juga.” Jelas Sek Yang.
“Kau selalu Bilang hal-hal gila lagi.. Sudah Keluar, kerja sana!” kata Ma Sung tak ingin membahasnya lagi. Sek Yang pun berjalan pergi dan Ma Sung tetap memikirkan nama Joo Gi Bbeum. 
Ma Sung melihat note yang tertempel di dinding  [Kota Seoul, Ganghan-gu, Haengun-ro, 30-1] dengan wajah serius, lalu teringat dengan  Jutaan haters, akhirnya memilih untuk membuangnya. Tapi malah menempel pada sandalnya dan tak bisa lepas.
“Tidak, pasti ada alasan kenapa Ini sangat menggangguku.” Kata Ma Sung dan memikirkan apa itu. 

Nan Joo mengeluh Gi Bbeum yang bodoh karena seharusnya mengkonfirmasi dengan matamu sendiri kalau video itu sudah dihapus, lalu mengumpat Tuan Kim yang cabul dan akan merontokan semua rambutnya,
“Jika mereka menulis komentar yang kasar, Katakan kau akan melaporkannya kepada polisi.” Kata Nan Joo tak bisa menahan amarahnya mendengar bunyi notifikasi.
Gi Bbeum yang sedih melihat pesan yang masuk [Apa aku bisa memesan sesuatu?] lalu memberitahu kalau itu permintaan pesanan, tapi tak mengubrisnya.
“Kenapa dia tidak menjawab? Oh, apa karena aku Tidak memesan secara khusus?” kata Ma Sung lalu mengetik ponselnya.
Gi Bbeum membaca pesan Ma Sung [aku ingin memesan 20 buah.] lalu memberitahu Nan Joo kalau ada yang ingin memesan 20 buah. Nan Joo tak percaya berpikir kalau hanya candaan dan lelucon saja. Gi Bbeum pikir kalau ada banyak komentar jahat dirinya jadi mungkin hanya orang iseng saja.
“Apa... Kenapa dia tidak menjawab? Apa itu tidak cukup?” pikir Ma Sung penasaran
Gi Bbeum membaca pesan Ma Sung [Maksudku 50 buah.] lalu memberitahu Nan Joo kalau Mereka menginginkan 50. Nan Joo pikir kalau itu hanya pria dan wanita gila yang menuliskanya.
“Kenapa dia tidak menjawab? Apa itu masih belum cukup?” pikir Ma Sung
Gi Bbeum kaget melihat  pesan di ponselnya,  [100 item!]  dan memberitahu Nan Joo yang juga kaget. Ma Sung ingin tahu apakah Gi Bbeum masih bisa tahan. Gi Bbeum berteriaktak percaya kalau ada pesanan 100 item.
"100 potong tanpa ukuran, musim, atau gaya. Tidak ada refund." Apa < Ini nyata?” jerit Gi Bbeum tak percaya
“Aku dapat membayar sewaku dan mengosongkan inventarisku. Aku harus mempercayainya, kan?” kata Gi Bbeum merasa yakin kalau itu bukan hattersnya.
Nan Joo pun merasa ikut senang, Gi Bbeum meminta agar bisa menenangkan diri karena akan menelpon pelangganya. Nan Joo pun meminta Gi Bbeum untuk Bersikap baik.


Ma Sung melihat nomor telp yang tak disimpan, Gi Bbeum mengaku menelepon dari Fantastic Shopping Mall untuk memastikan kalau pelangganya itu baru saja memesan pakaian. Ma Sung membenarkan. Gi Bbeum kembali memastikan kalau memang menginginkan 100 buah Tanpa ukuran, musim, atau style.
“Kau tidak akan meminta pengembalian Uang atau mengacaukanku, kan?” ucap Gi Bbeum
“Aku tidak main-main. Tapi aku punya satu syarat.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum baru saja menjerit bahagia berubah ingin tahu apa syaratnya.
“Pemilik ponsel ini, jadi dengan kata lain, pemilik toko, Harus menyerahkannya sendiri barangnya.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum binggung, Nan Joo berbisik agar Gi Bbeum menolaknya.
“Sepertinya, aku tidak bisa melakukan itu. Tapi kami akan mengirimkannya kepadamu ,melalui pengiriman hari yang sama.” Kata Gi Bbeum
“Pengiriman pada hari yang sama? Tentu, bagus. Aku akan membatalkan pesananku.” Kata Ma Sung.
Gi Bbeum menahan sebelum menutup telp, mengatakan kalau akan datang sendiri karena pelangganya itu sudah membeli begitu banyak arang, jadi meminta agar memberikan alamatnya. Ma Sung mengatakan akan  mengirimkannya kepadamu via sms dan bisa menelpnya kalau sampai didekat rumahnya. Gi Bbeum mengerti dan mengucapkan Terima kasih.
“Hei. Wow, ini luar biasa... Apa ini nyata?” jerit Gi Bbeum masih tak percaya
“Bagaimana kalau dia orang aneh?”kata Nan Joo masih berpikiran buruk. Gi Bbeum langsun memukul leher mantang ass-nya.
“Aku lebih takut tidak mendapatkan pesanan sama sekali! Aku harus cepat dan membungkus ini. Aku ingin tahu apa yang akan menjadi baik. Kau lebih menakutkan.” Kata Gi Bbeum bergegas membungkus baju-bajunya. 


Gi Bbeum membawa tas besar keluar dari subway, wajahnya sangat kelelahan lalu menelp Ma Sung kalau sudah ada di dekat di lingkungan rumah dan ingin tahu kemana harus berjalan.  Ma Sung bergumma kalau suara Gi Bbeum yang terdengar manis.
“Berjalan lurus dari sana.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum ingin tahu Ke arah mana tepatnya. Ma Sung tetap menyuruh Gi Bbeum agar berjalan lurus saja.
“Tidak ada rumah di arah ini.” Ucap Gi Bbeum binggung sambil menaiki tangga dan menarik tas besar.
“Aku tidak melihat ada rumah. Jadi Rumah yang mana? Tanya Gi Bbeum binggung.
“Dan dia sangat patuh.” Gumam Ma Sung bahagia dan mengaku kalau itu jalan yang salah dan menyuruh Gi Bbeum agar berjalan terus saja. Gi Bbeum pun menurutinya dengan menahan amarha.
“Dia tidak marah, dan juga sabar. Dia tidak tampak berbahaya, Kecuali jutaan haternya. sepertinya,itu akan baik-baik saja bagiku Untuk membiarkan dia masuk ke rumahku.” Gumam Ma Sung bahagia.
“Aku datang jauh-jauh. Kemana lagi ini?” tanya Gi Bbeum terus menarik tak besarnya.
“Kau melihat rumah tertinggi dan terbesar di sana, kan? Itu terbuat dari batu bata abu-abu.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum menganguk melihat rumah didepanya.
“Aku dulu tinggal di sini, Mereka pasti pemilik baru.” Ucap Gi Bbeum setelah menutup ponsel melihat rumah di depanya. 


Gi Bbeum dengan yakin menekan bel, Ma Sung melihat wajah Gi Bbeum dilayar interkom lalu membuka pinu. Gi Bbeum menyapa pelanggan  dari Fantastic Shopping Mall yang memesan barang, tapi dikagetkan karena ternyata Ma Sung yang memesan.
Ma Sung karena tak ingin menyuruh Gi Bbeum membawa kedalam, Gi Bbeum pun menariknya dengan susah payah. Ma Sung mengerjainya meminta agar membawa ke kamar tidur. Gi Bbeum pun menariknya ke kamar, Ma Sung kembali meminta agar dibawa ke kamar mandi. Gi Bbeum membuka pintu kamar mandi
“Tunggu... Bagaimana kau tahu di mana Kamar tidur dan kamar mandi?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum terlihat binggung menjawabnya.
“Yah, denah lantai pasti mirip...” kata Gi Bbeum. Ma Sung pikir kalau memang denah rumahnya itu sama. Gi Bbeum pun menyakinkan.
“Semuanya sangat mirip.. Tapi Denah rumahku tidak Seperti kebanyakan rumah.” Kata Ma Sung, Gi Bbeum tak peduli dan ingin segera pergi. 

Ma Sung menahan Gi Bbeum sebelum pergi membahas kalau memang mengenalnya dan ada satu pertanyaan yang sangat penting baginya, jadi meminta agar menjawabdengan benar.  Ia merasa Gi Bbeum  mengenalnya bahkan tahu tata letak rumahnya.
“Apa kita dulu saling kenal?”tanya Ma Sung penasaran
“Kau terus membuat bingung orang lain, Karena kau sudah berkencan dengan begitu banyak wanita. Tapi kita tidak berkencan.” Kata Gi Bbeum kesal.
“Aku suka, kau lugas.” Komentar Ma Sung. Gi Bbeum tak ingin membahasnya dan langsung mengalihkan dengan yang lain.
“Aku kira itu tidak mengganggumu, Kau merusak lensa kamera kemarin” ucap Gi Bbeum. Ma Sun tak mengingatnya, tapi seperti bayangan ingatanya datang saat Gi Bbeum panik melihat kamera yang jatuh.
“Oh, jadi seperti itu... Aku senang,ternyata tidak lebih dari itu Jadi Berapa harganya? Kau bisa sertakan dengan harga pakaian. Berapa semuanya?” tanya Ma Sung
“Lensa harganya 2.567.800 won. Dan pakaiannya berharga 1.250.000 won.” Kata Gi Bbeum
Ma Sung mengeluarkan ponsel meminta Gi Bbeum memberitahu  nomor rekening banknya. Gi Bbeum memberikan nomornya, lalu membaca pesan yang masuk  [4,635,000 won sudah Disetorkan ke akunmu.] Ma Sung pikir kalau semua sekarang sudah selesai.
“Aku akan memberimu nanti...” ucap Gi Bbeum tapi disela oelh Ma Sung kalau tidak membutuhkannya.
“Jadi, mari kita bereskan semuanya secara tuntas karena aku benar-benar benci membuang-buang Waktu untuk usaha yang tidak berguna. Dan kau bisa mengambil kembali bajunya.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum kaget mendengarnya.
“Aku menerima uang darimu.” Pikir Gi Bbeum,  Ma Sung mengaku kalau sengaja membeli karena ingin mengajukan pertanyaan.
“Dan aku menganggap sudah membeli waktumu. Aku tidak membutuhkan pakaian, Jadi kau bisa mengambilnya kembali Atau membuangnya.” Kata Ma Sung tak peduli
“Kau tidak menyesal sama sekali, kan?” ucap Gi Bbeum menyindir. Ma Sung pikir tak ada alasan untuk menyesali apa pun.
“Itu Karena aku tidak akan Mengingat ini besok” kata Ma Sung.

“Kau baru saja menyuruhku mengambil kembali bajunya. Tidakkah kau menyesal Menyuruhku membuangnya?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku tidak.
“Aku akan mengambil kembali pakaiannya.” Ucap Gi Bbeum. Ma Sung malah makin mengejek Gi Bbeum yang akan mengambil kembali. 
“Untuk orang sepertimu, yang Tinggal di tempat seperti ini. Pakaian ini hanya alat bagi mu untuk memuaskan rasa ingin tahumu Jadi kau mungkin tidak peduli sama sekali, Apa aku membuang Pakaian ini atau tidak Tapi bagiku, ini masalah bertahan hidup. Bertahan hidup lebih penting daripada rasa malu.” Tegas Gi Bbeum lalu keluar dari rumah.
Gi Bbeum keluar rumah dengan membawa kembali tasnya, lalu berjongkok sambil menangis, tapi mencoba menguatkan dirinya untuk tak menangis. Sementara Ma Sung gambar Gi Bbeum berpikir kalau dia adalah wanita yang sangat aneh dan sangat berani, lalu tiba-tiba merasakan sesuatu dalam dadanya. 

Ki Joon berada dalam mobil seperti Paparazi mengamati dari luar memastikan rumah seseorang. Tiba-tiba Sa Rang mengagetkan dari depan kaca mobil. Ki Joon kaget dan terlihat ketakutan lalu keluar mengejar Sa Rang yang akan masuk rumah
“Hei.... Apa ini tempat Nona Joo Gi Bbeum tinggal?” tanya Ki Joon.
“Ini rumahku.” Kata Sa Rang. Ki Joon seperti berpikir kalau memang bukan.
“Apa kau, kebetulan...” tanya Ki Joon. Sa Rang langsung membalikan badanya. Ki Joon membaca tulisan dipunggung [Apa yang kau lihat?]
“Apa yang aku lihat, Jadi kau bertanya?” ucap Ki Joon binggung, Sa Rang tak peduli memilih untuk pergi masuk ke dalam rumah. 

Ki Joon tersenyum melihat sosok Gi Bbeum sedang menarik tas berjalan pulang lalu berteriak menghampirinya. Gi Bbeum menghindar dan kaget. Ki Joon berteriak bahagia melihat Gi Bbeum yang masih bersinar seperti dulu,  sebagai cinta pertamanya. Gi Bbeum binggung siapa Ki Joon yang tiba-tiba mendekatinya.
“Apa kau tidak tahu siapa aku? Kita bahkan berciuman.” Ucap Ki Joon. Gi Bbeum binggu karena mereka pernah Berciuman.
“Kita syuting drama bersama lima tahun lalu. Dan aku cukup lucu saat itu.” Kata Ki Joon memperlihatkan wajah chubbynya.
“Apa Lima tahun yang lalu?” tanya Gi Bbeum mengingatnya. 

Flash Back
Ki Joon duduk ditaman, Gi Bbeum menepuk bahunya memanggil pacarnya. Tapi saat Ki Joon membalikan badan, ternyata bukan pacar Gi Bbeum. Ki Joon yang gugup malah mengucapkan kalimat kalau aku adalah orang bukan mengakui perasaanya.
Sutradara berteriak marah pada Ki Joon kalau salah mengucapkan kalimat yang mudah. Ki Joon meminta maaf dengan wajah panik tapi Gi Bbeum terlihat bahagia melihat Ki Joon yang lucu.
Gi Bbeum menyebut nama Sung Ki Joon, Ki Joon tak percay kalau Gi Bbeum masih mengingatnya dan langsung mengucapkan terima kasih dan main mencintainya karena mengingatnya. Gi Bbeum pikir sudah pasti  mengingatnya.

“Aku yakin semua orang mengingatmu karena kau seperti orang gila untuk mendapatkan namamu di luar sana. Kau adalah orang yang cerdas saat itu, dan tampaknya kau masih seperti itu” komentar Gi Bbeum
“Ngomong-ngomong, Apa kau tinggal di lingkungan ini? Aku meragukan itu.” Tanya Gi Bbeum
“Apa lingkungan ini bagus? Aku berpikir untuk pindah ke sini.”pikir Ki Joon lalu melihat tas yang dibawa Gi Bbeum dan ingin tahu apa itu.
“Ah, orang aneh memberi ku Uang dan mengembalikan ini. Aku cukup menyedihkan, kan” pikir Gi Bbeum malu.
“Tidak, kau tidak. Kau hanya berhemat. Apa kau Ingin aku membeli semua ini?” tanya Ki Joon.
“Tidak, aku tidak bisa melakukannya ketika aku sudah menjualnya. Tapi aku tidak tahu apa yang Harus dilakukan dengan ini.Kata Gi Bbeum
“Oh, aku punya ide bagus.” Ucap Ki Joon bahagia. 
Di tempat tinggal para pramuwisma dengan duduk beralasan kardus, mereka silau dengan lampu mobil yang datang dan bertanya siapa mereka. Beberapa saat kemudian, semua sudah berganti pakaian dengan baju yang dibawakan Gi Bbeum.
“Terima kasih!” teriak mereka bahagia. Gi Bbeum dan Ki Joon pun juga sangat bahagia bisa membagikan baju yang akan dibuang. 


Ma Sung duduk di meja kerjanya mengingat yang dikatakan Gi Bbeum kalau akan mengambil kembali pakaiannya. Lalu ia mneyindir Gi Bbeum yang ingin mengambilnya kembali.  Ia tiba-tiba merasakan perasaan tak nyaman.
“Tapi bagiku, ini masalah bertahan hidup.< Bertahan lebih penting daripada rasa malu.” Ucap Gi Bbeum
“Wanita itu pasti tahu bagaimana membuat seseorang menjadi tidak nyaman.” Kata Ma Sung setelah mengingat yang dikatakan Gi Bbeum sambil memegang dadanya. 

Ma Sung duduk dengan kacamata hitam duduk dibelakang kemudi, matanya langsung menghindar saat ada lampu yang mengarah padanya. Ia keluar dari mobil merasa tak percaya kalau  mengemudi pada malam hari karena seorang wanita yang bahkan tidak perlu diingat.
“Aku harus sadar... Ini membuatku gila.” Kata Ma Sung menenangkan diri diluar mobil.
Sementara Gi Bbeum diantar pulang oleh Ki Joon mengucapkan   Terima kasih banyak untuk hari ini dan mengajak untuk bertemu lagi nanti. Ki Joon menahan Gi Bbeum, tanganya ingin memeluk dari belakang tapi Gi Bbeum lebih dulu membalikan badanya.
“Ada seekor nyamuk.” Kata Ki Joon mencari alasan, lalu menyuruh Gi Bbeum pulang saja.
“Aku akan membuatmu menjadi besar lagi, Gi Bbeum!” ucap Ki Joon yakin melihat Gi Bbeum yang berjalan pulang. 

Ma Sung sudah sampai didepan rumah Gi Bbeum dengan memastikan alamat yang dimilikinya, saat akan mengetuk pintu. Sa Rang langsung berteriak “Pencuri!” Ma Sung kaget dan mengeluh pada Sa Rang yang menganggapnya pencuri.
“Kau masuk tanpa izin.” Ucap Sa Rang ketus. Ma Sang kesal karena wajahnya dianggap seperti pencuri.
“Ngomong-ngomong, kau...” kata Ma Sung yang langsung disela oleh Sa Rang untuk keluar dari rumahnya lalu masuk ke dalam rumah.
Ma Sung melihat baju yang dipakai Sa Rang "Apa yang kau lihat?"  Tuan Jo datang dan terlihat mabuk, Ma Sung bingung siapa lagi yang datang. Tuan Jo menuduh Ma Sung yang makan mie dan membuangnya begitu saja. Ma Sung mengelengkan kepala karena memang bukan dia pelakunya .
“Maka kau bisa pergi.” Ucap Tuan Jo, Ma Sung akan pergi tapi Tuan Jo malah kembali memanggilnya.
“Kenapa orang menaruh puntung rokok dalam botol kosong? Siapa yang melakukannya Dan kenapa?” ucap Tuan Jo
“Aku tidak tahu, karena aku tidak merokok.”  Kata Ma Sung. Tua Jo kembali menyuruh Ma Sung pergi saja.
“Orang-orang mengambil sampah dan jangan mengurutkannya sebelum membuangnya yang menyebabkan pengeluaran Pemerintah begitu banyak. Apa kau tahu berapa banyak yang dihabiskan karena itu?” ucap Tuan Jo meminta agar Ma Sung menebak dan bisa Kembali  ke rumah.</font>
“5 milyar won.” Kata Ma Sung. Tuan Jo membenarkan kalau jumlahnya 10 milyar won sambil tertawa mengatakan semua orang gila.  Saat itu Gi Bbeum datang memanggil ayahnya.


Ma Sung langsung bertanya siapa, Tuan Jo dengan bangga memanggil putri tercintanya dan mengucapkan selamat Datang di rumah. Gi Bbeum heran melihat ayhnya ada diluar. Tuan Jo malah berpikir kalau Ma Sung ingin mengajak berkelahi. Gi Bbeum menenangkan ayahnya, lau mengajaknya masuk.
“Selamat bersenang-senang.... Semoga harimu menyenangkan.” Ucap Tuan Go akhirnya masuk ke dalam rumah.
“Apa yang kau lakukan didepan rumah orang lain?” tanya Gi Bbeum ketus.
“Jadi kau benar-benar tinggal di sini. Kemudian, pria itu...” kata Ma Sung. Gi Bbeum mengaku tadi adalah ayahnya.
“Bagaimana dengan gadis pakaian "Apa Yang kau lihat?" ?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum menjawab kalau itu adalah Adik perempuannya. Ma Sung melihat sepatu yang berjejer kalau ada satu penghuni lagi di rumah.
“Bagaimana kau tahu di mana aku tinggal?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku kalau melihat alamat di toko online.
“ Aku tidak menulisnya disana.” Pikir Gi Bbeum. Ma Sung tak bisa membuat alasan dan mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Yah, bagaimanapun juga aku datang untuk mengambil barang-barangku. Pakaian yang aku pesan sebelumnya.” Kata Ma Sung
“Kau bilang kepadaku untuk Membuang mereka atau mengambilnya kembali.” keluh Gi Bbeum kesal dengan Ma Sung yang plin plan.
“Tidak, aku berubah pikiran... Aku mungkin akan dihukum Jika aku membuangnya begitu saja. Jadi Berikan aku kembali pakaianku.” Kata Ma Sung. 


Gi Bbeum mengaku tak ada,  Ma Sung kaget berpikir kalau Gi Bbeum yang sudah menjualnya dan mengejek kalau Gi Bbeum memiliki naluri bertahan hidup yang luar biasa. Gi Bbeum kesal dengan Ma Sung yang bilang kalau akan membuangnya tapi malah berubah pikiran.
“Aku tidak akan meminta itu kembali, Jadi ayo kita mengobrol sebentar.”akui Ma Sung
“ Kenapa aku harus melakukanya? Aku tidak mau” ucap Gi Bbeum menolak
“Hanya lima menit.” Ucap Ma Sung, Gi Bbeum mengaku tidak punya waktu. Ma Sung meminta waktu dua menit tapi Gi Bbeum seperti tak mau.
“Hei... Aku tidak pernah keluar pada jam segini.. Apa kau tahu yang kulakukan Untuk datang ke sini? Dan kau bahkan tidak bisa memberiku waktu dua menit?” ucap Ma Sung marah
“Kenapa aku harus membuang Waktu berhargaku padamu? Bahkan Satu detikpun, Aku tidak mau.” Tegas Gi Bbeum
Ma Sung tak percaya kalau Gi Bbeum  begitu percaya diri dan stidak seharusnya bersikap seperti itu. Gi Bbeum mengetahui banyak orang bilang percaya diri tidak berasal dari lingkungan seseorang tapi dari hati seseorang.
“Jadi inilah kenapa orang sangat membencimu, Karena kepercayaanmu yang tidak beralasan. Kau memiliki jutaan haters Dan kau adalah wanita yang paling dibenci di Korea. Aku mendengar kau akan melakukan Apa saja untuk memenuhi kebutuhan. Jadi Tidak mungkin aku berkenalan dengan wanita sepertimu. Tapi Kenapa aku datang ke sini?” kata Ma Sung sinis lalu berjalan pergi. 


Gi Bbeum mengejar Ma Sung dan langsung melempar tasnya,  Ma Sung terlihat marah padhal hanya ingin menanyakan hal yang sama. Gi Bbeum tak terima kalau Ma Sung dan ingin tahu Apa itu menyakitkan dan merasa ini tidak adil, lalu mengumpat marah.  Ma Sung tak terima mendengarnya.
“Kenapa kau tidak datang hari itu?” ucap Gi Bbeum akhirnya membahasnya. Ma Sung binggung hari apa itu.
“Kau bahkan menciumku.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung tak percaya kalau ia mencium Gi Bbeum.
“Sepertinya kau tidak ingin mengingatnya.”keluh Gi Bbeum. Ma Sung meminta Gi Bbeum berbicara lebih spesifik lagi.
“Kenapa kau menanyakan itu padaku? Kenapa aku harus memberitahumu apa yang terjadi?< Tidak bisakah kau mengingatnya? Apa berdosa jika kau mengingatnya? Kau benar-benar jahat.” Ucap Gi Bbeum marah
“Ini karena...aku tidak dapat mengingat... Karena aku tidak ingat.”akui Ma Sung tanpa menjelaskan penyakitnya.
“Kau pasti seorang playboy, kau bahkan tidak dapat mengingat seorang wanita yang berkencan dan berciuman denganmu. Kau jangan berani jatuh cinta dengan siapa pun, kaarena kau akan menyakiti seseorang dengan kenangan itu. Jangan pernah bertindak seperti mengenalku bahkan jika kau bertemu aku secara kebetulan. Meskipun tidak mungkin kita bertemu lagi.” Tegas Gi Bbeum akan beranjak pergi.
“Tapi... bagaimana kita bisa putus? Apa kau mencoba mencampakanku atau aku mencoba menghentikanmu? Apa kita putus seperti itu?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum memilih untuk pergi.
“Sudah saatnya kau memutuskan sekarang” kata Ma Sung, Gi Bbeum bertanya memutuskan apa.
“Apa boleh atau tidak aku mengingatmu besok Atau memang  aku harus melupakanmu... Kau putuskan.” Ucap Ma Sung ingin Gi Bbeum memilih
“Jangan pernah ingat apa yang terjadi. Jangan pernah mengingatnya. Hapus saja semua kenangan itu.” Kata Gi Bbeum membalikan badanya dengan sangat yakin menatap Ma Sung.
Bersambung ke episode 3



Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

4 komentar:

  1. Semngatt kak nuliss nyaa.. Ganbateee.....

    BalasHapus
  2. suka mba dee....lanjutin ya...meski udah nonton, tetep cari sinopsisnya...

    BalasHapus
  3. MBA.. Lanjutin lah sinopsis nya... Please plies...

    Semangat yaa mba

    BalasHapus