Seorang
ibu dan ayah menyambut para tamu saat masuk gedung, semua tamu memberikan
Selamat kepada keduanya. Si ibu meminta izin agar pergi memeriksa pengantin
wanitanya, suaminya pun mempersilahkan. Si ibu berjalan terlihat terpana
melihat calon pengantin.
Yoo Seol
Ok sudah mengunakan pakaian pengantin dan terlihat cantik. Ibu mertuanya memuji Seol Ok sungguh cantik
sekali. Seol Ok bertanya keberadaan pasanganya sekarang. Ibu mertuanya pikir
pasanganya it bersama Seol Ok. Seol Ok mengaku tidak bersamanya. Ibu mertuanya
binggung kemana calon pasangan Seol Ok.
Ha Wan
Seung terjebak dalam macet, mencoba menelp sambil mengeluh kalau tidak percaya
terjadi hari ini, tapi tak juga di angkat. Ia kesal sendiri karena harus terlambat
ke pesta pernikahan. Sementara Ibu Mertua Seol Ok di luar ruanga binggung
karena calon pasangan Seol Ok yang tidak mengangkatnya
“Aku
sering mengingatkannya agar tiba di sini tepat waktu. Bagaimana dia bisa
terlambat menghadiri pernikahannya sendiri?” ucap Ibu mertua lalu terdengar bunyi
suara lift dan tersenyum bahagia karena yang ditunggu akhirnya datang juga.
“Sekarang
saatnya bertukar cincin, sebuah tanda cinta mereka. Untuk melakukannya, mempelai
wanita dan mempelai pria saling berhadapan Hadirin bisa tahu betapa mereka saling
mencintai. Saat mempelai pria memasangkan cincin di jarinyanya, dan saat
mempelai wanita memasangkan cincin di jarinya, Beri mereka tepuk tangan yang
meriah.” Ucap pendeta. Semua tamu yang melihat seperti sangat bahagia.
“Pertama,
mempelai pria akan memasangkan cincin pada mempelai wanita.” Ucap Pendeta.
Ayah
mertua bertanya Bagaimana dengan mobil pernikahannya. Ibu mertuanya mengatakan Semuanya
sudah siap. Seo Ok akan dipakain cincin terlihat gemetar. Pendeta
berkomentar Pengantin tampaknya sangat
gugup hari ini. Saat itu Wan Seung datang sambil berteriak masuk ke dalam acara
pernikahan.
“Aku keberatan
dengan pernikahan ini! Ini tidak boleh terjadi.” Ucap Wan Seung. Seol Ok kaget
melihat Detektif Ha yang datang.
“Ahjuma,
bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Bagaimana denganku? Ini tidak boleh!
Batalkan pernikahan ini!” teriak Wan Seung marah melempar semua bunga
“Kau
siapa... membuat gaduh di pernikahan mereka?” kata Si ibu mertua Seol Ok.
“Kau
tanya Aku? Siapa aku? Aku anjing pelacak Seodong.” Ucap Wan Seung mengeluarkan
borgol dari saku celanya. Si calon mempelai pria langsung berlari ketakutan.
[5 minggu sebelumnya]
Seol Ok
sibuk membuat kimbap di restoran Kyung Mi, lalu berpikir kalau sudah waktunya.
Kyung Mi membuka pintu restoran, dua polisi langsung masuk menyapa Kyung Mi.
Lalu ibu Mertua Seol Ok datang dengan temanya. Kyung Mi tak percaya ibu mertua
Seol Ok datang
“Tentu
saja, menantu perempuanku akan ada di TV.” Kata Nyonya Park
“Ini
terjadi sejak mereka bercerai. Dia bukan menantu perempuanmu lagi.” Komentar
Teman Nyonya Park
“Dia
seperti salah satu milikku (anak) sendiri.” Kata Nyonya Park. Seol Ok mengeluh
pada keduanya menyuruh agar mereka masuk karena akan mulai.
Semua
duduk menonton acara TV bersama, sepasang host menyapa penonton di acara
"Fresh Morning Live". Wanita bernama Lee Ji Hye dan pria Hwang Yun
Seong. Mereka memberitahu Pada episode "Fresh Morning Live" hari ini,kedatangan
seorang pria yang mengatakan, "Kau ditangkap."
“Dia
seorang profiler yang telah menangkap banyak penjahat. Inspektur Woo Sung Ha
ada di sini bersama kami.” Ucap Nona Lee. Woo Sung menyapa dengan penonton
dengan tatapan dingin.
“Omong-omong,
kudengar kau mengikuti ujian... Apa kau polisi sekarang?” tanya Bibi teman
Nyonya Park
“Mengambil
ujian tidak berarti kau adalah polisi. Kau tidak tahu kan betapa sulitnya ujian
itu?” kata polisi
“Sepertinya
tidak sesulit itu.” Komentar si Bibi mengejek melihat wajah wajah polisi yang
tak tampan.
“Dia akan
melewatkan waktu ini dengan pasti.” Bisik Kyung Mi. Seol Ok memeluk temanya
memberitahu Mi Kyung akan membantunya.
“Sekalipun,
menjadi polisi sangat berbahaya.” Kata Nyonya Park.
Acara TV
“Dia
terkenal karena menangkap Park Yong Soo, pembunuh selotip. Aku mendengar
seorang warga sipil sangat membantu banyak untuk memecahkan kasus ini” ucap
Nona Lee
“Ya itu
benar... Dia ibu rumah yang tinggal di Baebang-dong.” Kata Sung Ha, di
perlihatkan seperti cerita tentang Seol Ok
Flash
Back
Seol Ok
pertama kali menyelesaikan Transaksi obat di pasar dan hubungannya dengan
membawa narkoba. Ia pun tak sengaja bertemu dengan Detektif Ha. Lalu Seol Ok
mencoba memecahkan masalah di sebuah rumah kalau menurutnya ada Seorang
pembunuh dan Penjahat itu akrab dengan rumah atau TKP.
“Ahjuma..
Jika aku melihatmu di TKP lagi...” teriak Detektif Ha marah dengan
memperlihatkan borgolnya.
“Kurasa
aku tahu lebih banyak darimu. Bagaimana kau bisa mengatakan ini adalah
pencurian? Ini jelas adegan pembunuhan.” Teriak Seol Ok marah saat akan keluar
dari TKP.
“Ahjuma!..
Kau hanya meneror otoritas polisi.”balas Detektif Ha dengan nada tinggi. Seol
Ok memperingatkan Jangan berseru kembali padanya.
Pada
kasus berikutnya, Detektif Ha seperti mulai mempercayai kalau si pelaku yang
memindahkan tubuh korban. Seol Ok ingin memberitahu tentang Penjahatnya.
“Itu
berarti dia merekamnya saat dia masih hidup. Pasti sudah lama dia mati.” Kata
Detektif Ha melihat korban di tempat lainya.
“Dia
menikmati tindakan pembunuhan.” Kata Seol Ok
Lalu
keduanya melihat rekaman CCTV, sambil menyimpulkan kalau pelaku bergerak dengan mobil. Mereka
akhirnya berkerja sama menyelesaikan kasus bahkan Detektir Ha sampai babak
belur dan rekamannya itu akan menayangkannya di TV.
“Ini
selotip plastik... Tapi tidak ada jejak penggunaannya. Dia bukan orang yang
membunuh Joo Yeon.” Ucap Seol Ok dengan wajah di blur dan berdiri disamping
Detektif Ha.
Semua
yang menonton binggung karena tidak melihat Seol Ok. Kyung Mi dan Seol Ok pun
terlihat kecewa. Sung Ha menjelaskan Seol Ok luar biasa dalam penalaran jadi
berharap penonton bisa mengerti kalau tidak bisa mengungkapkan identitasnya
untuk melindungi privasi,
“Dia
tidak harus melindungi ku sebanyak itu. Pemirsa punya hak untuk mengetahuinya
juga.” Keluh Seol Ok kembali membuat kimbap
“Detektif
itu lagi... Kenapa mereka selalu bersama?” komentar Nyonya Park. Temanya
berbisik kalau Nyonya Park itu sudah
tahu jawabannya. Nyonya Park melirik sinis.
Wan Seung
berada di tempat elektronik dengan Ketua Tim Bae, lalu Ketua Bae memastikan
pada juniornya kalau ini department store yang benar. Wan Seung mengaku
kalau yakin karenabisa menciumnya dan
punya firasat. Tuan Bae pikir Dua pria berbelanja bersama, menurutnya mereka terlalu menonjol.
“Aku
tidak tahu apa yang kau katakan.” Kata Wan Seung seperti tak peduli dan terus
menonton TV.
“Aigoo,
mereka seharusnya tidak menggesekkan kartu terlalu banyak. Bagaimana kita bisa
menangkap kartu scammer jika mereka menggeseknya begitu banyak?” kata Tuan Bae
“Dia
terlihat seperti lemak karena pixelated. Aku bisa melihatnya jika menyipitkan
mataku.” Komentar Wan Seung sibuk melihat dirinya dengan Seol Ok di layar TV,
Tuan Bae melihatnya hanya bisa menghela nafas.
Bibi yang
ada di Toko menceritakan Seol Ok dan Detektif Ha terus membeli barang atau
makan beli satu gratis 1 di tokonya. Keduanya terlihat sangat kompak dan
memilih menu makanan murah.
Polisi
Seniorn mengaku kalau sering melihat keduanya
saat berpatroli dengan mengeluarkan senternya. Seol Ok dan Detektif Ha
duduk di taman, seperti berusaha menghilangkan rasa dingin dengan memegang
pipi. Lalu Keduanya sama-sama menutup wajah ketika sinar senter menuju ke rah
mereka.
“Seol Ok .
Kalian tidak bersama, kan?” tanya Nyonya Park penasaran.
“Kami
mengadakan pertemuan kasus.”kata Seol Ok menyangkalnya.
“Tidak
apa-apa... Apa yang salah dengan kencan?”bisik teman Nyonya Park
“Itu benar.
Dia sudah bercerai sekarang.” Kata Polisi setuju.
“Detektif
Ha pindah di sebelahnya. Kenapa mereka tidak tinggal bersama saja?” kata Kyung
Mi.
Flash Back
Seol Ok
berlari ke belakang truk ingin membawakan barang ke dalam rumah, Wan Seung
langsung melarangnya lalu menyuruh Seol Ok memegang kotak tissue saja. Seol Ok
langsung memukul manja Wan Seung karena mengajaknya bercanda. Kyung Mi
diam-diam melihat dari depan rumah.
“Mereka
berbisik satu sama lain, lalu SMS dan saling menelpon sepanjang waktu. Mereka
datang ke sini pada malam hari dan makan ramyeon.” Ucap Kyung Mi
Seol Ok
dan Wan Seung makan ramyun bersama di lantai atas dan terlihat sangat lahap.
Wajah keduanya sangat dekat, tapi tak terjadi adegan dalam drama kalau keduanya
berciuman ketika makan ramyun. Polisi yang mendengar ceritanya berpikir Seol Ok
dan Wan Seung sudah berhubungan sangat jauh.
“Tidak!..
Kami tidak berkencan.” Teriak Seol Ok menyangkal hubungannya. Nyonya Park juga
ikut membela mantan menantunya kalau Seol Ok tak berkencan dengan berteriak.
Ponsel
Seok Ok berdering, Seol Ok langsung menjauh dan wajahnya terlihat
bersemangat menyebut nama Detektif Ha.
Semua menatap dengan curiga. Setelah itu Seol Ok pamit karena Ada sebuah kasus. Kyung Mi menyuruh Seol Ok
untuk make up lebih dulu.
“Aku
pergi ke sana untuk menangkap seorang kriminal.” Ucap Seol Ok
“Apa yang
baru saja kau katakan itu bodoh.” Keluh Kyung Mi
Seol Ok
sibuk memakai makeup di counter mall. Pegawai berkomentar kalau Pacar Seol Ok akan
menyukai ini. Detektif Ha sedang menatap cermin memastikan kalau tak ada yang
terselip di giginya. Seol Ok mengaku kalau Detektif Ha bukan pacarnya. Si
pegawa pun mengambil sesuatu untuk Seol Ok.
“Berapa
lama waktu yang dibutuhkan? Aku ada di sini sepanjang pagi seperti yang kau
suruh. Tapi aku tidak mendapatkan apapun dari itu. “ ucap Detektif Ha tak sabar
“Inilah
tempatnya. Apa Kau lihat toko Jhanel di sana? Apa Kau pernah mendengar tentang
Jha-tech? Jika dia memiliki kartu duplikat, maka dia akan membelinya dulu Jika
dia sering datang ke toserba ini, dia tidak akan melewati toko itu.” Ucap Seol
Ok yakin
“Suamimu
pasti menyukai ini.” Komentar pegawai mengambil make up lainya. Detektif Ha
mengaku kalau belum menikah.
Seol Ok
lalu mendekati Detektif Ha menunjuk sepasang pria dan wanita sedang berbelanja
menurutnya terlihat mencurigakan dan merasa kalau bertindak seperti scammer
kartu kredit. Tapi Wan Seung merasa kalau pria itu terlihat sangat normal.
“Laki-laki
biasa tidak bersemangat berbelanja seperti dia.” Ucap Seol Ok melihat si pria
masuk lebih dulu ke dalam toko
“Kau
bilang kita harus menyingkirkan prasangka. Bukan hanya wanita yang berbelanja.”
Komentar Wan Seung.
“Dia
melihat harga dulu dan tidak tertarik dengan desainnya. “ ucap Seol Ok melihat
cara pria berbelanja.
“Itulah
yang pria lakukan saat mereka membeli pakaian wanita. Mereka melihat desain
saat mereka membeli mobil.” Balas Wan Seung
Si pria
memilih sebuah tas lalu berpikir kalau akan terlihat bagus untuk pacarnya dan
meleparnya. Saat itu Seol Ok seperti bisa menghentikan waktu sejenak dan
melihat kalau pria itu membeli label hitam dan Wan Seung pikir si pria hanya
membeli yang mahal. Seol Ok Yakin si pria yang berencana untuk menjualnya
kembali.
“Kenapa
kau melemparkannya?” keluh si wanita menangkap tas pemberian pacarnya.
“Aku
ingin melihat apa kau bisa menangkapnya. Kau Pergi dan bayar itu” ucap Si pria
santai.
“Mereka
sudah menikah atau hanya pasangan kekasih?” ucap Wan Seung melihat keduanya
dari jauh.
“Dalam
kedua kasus tersebut, mereka tidak akan bermain dengan tas mewah seperti itu. Mereka
profesional dan terorganisir.” Kata Seol Ok.
Si pria
dan wanita melihat toko perhiasan, dan memilih satu perhiasan yang dinginkan.
Wan Seung dan Seol Ok pun diam-diam mengikutinya. Wan Seung berkomentar Perhiasan adalah barang
terbaik untuk dijual kembali, sementara Seol Ok sibuk melihat cincin di etalase
yang menurutnya sangat cantik.
“Sadarlah...
Kau baru saja bercerai” ucap Detektif Ha. Seol Ok pikir kalau sedang mencoba
tampil natural.
“Kau
membuatnya terlalu jelas kalau kau seorang detektif” bisik Seol Ok lalu meminta
pada pegawai melihat cincin yang disukainya.
Seol Ok
mencoba cincin di jari tanganya lalu ingin memperlihatkan pada Wan Seung. Tapi
Wan Seung sudah mendekati pria dan wanita
meminta izin agar melihat kartu kreditnya. Si pria mulai ketakutan dan
akhirnya berlari kabur.
Wan Seung
lebih dulu mengejar si pria, dan akhirnya tertangkap di depan mall. Sementara
Seol Ok dengan bangga bisa menangkap juga si wanita yang baru keluar pintu
mall. Akhirnya keduanya di bawa oleh polisi yang datang.
“Apa kartu
itu benar-benar diduplikat?” tanya Seol Ok sepeti tak yakin. Wan Seung balik
bertanya Kenapa Seol Ok malah menanyakan.
“Karena
bukan kartu magnetik, tetapi memiliki IC chip sebagai gantinya.” Kata Seok Ok
“Ini
bukan duplikat.” Teriak si pria. Wan Seung yang marah menendang si pria karena
menurutnya kalau memang bukan kenapa harus lari.
Akhirnya
keduanya dibawa ke kantor polisi. Seol Ok bertanya apakah Wan Seung sudah
makan. Wan Seung mengaku kalau tidak ingat dan bertanya pada Ketua Bae apakah
mereka sudah makan. Ketua Bae yang berdiri tak jauh dari mereka mengatakan mereka belum makan.
“Jangan melewatkan
makan... Kebanyakan detektif tidak bisa menahannya. Kau bisa Bagikan ini dengan
Ketua Bae.. Aku membuat beberapa gimbap.”
Kata Seol Ok bangga memperlihatkan kotak makanya.
“Apa kau
benar-benar berhasil?” tanya Wan Seung seperti tak tak yakin. Seol Ok yakin
kalau rasanya enak.
Ketua Bae
membuka kotak makan yang dibawa oleh Seol Ok, berkomentar kalau sangat lezat.
Mereka pun mulai memakainya di pinggir sungai Han. Ketua Bae mengeluh kalau isi
acar lobak dan Wan Seung mulai mengunyah kalau isinya hanya punya bayam.
“Yah,
jika kau bisa memakannya, berarti itu adalah cinta.” Kata Ketua Bae sudah
melepehkanya. Wan Seung tak bisa
menahanya akhirnya ikut membuangnya juga.
“Berhenti
menggoda atau kau akan kehilangan dia” komentar Ketua Bae
“Dia
hanya tertarik menangkap penjahat.” Kata Wan Seung seperti tak yakin kalau Seol
Ok akan suka padanya.
“Coba Lihat
aku. Aku tidak punya apa apa. Aku tidak punya uang. Keluargaku tidak punya
uang. Tapi aku dalam suatu hubungan yang indah dengan pengusaha yang bergelar
sarjana yang 18 tahun lebih muda dariku” cerita Tuan Bae bangga
Kyung Mi
sedang membersihkan jendela dan Tuan Bae membantunya di balik jendela. Keduanya
saling memberikan ciuman melalui jendela seperti orang yang saling jatuh cinta.
“Aku
lebih baik menangkap hati anak perempuan daripada pelakunya.” Ucap Tuan Bae.
Wan Seung bisa mengerti.
“Apa kau
punya keterampilan?” tanya Wan Seung. Tuan Bae pikir Tidak ada hal seperti itu.
“Kalimat "Aku
menyukaimu, aku mencintaimu." Kau hanya perlu mengungkapkan perasaanmu.”
Jelas Tuan Baek
“Aku
tidak bisa melakukan itu” kata Wan Seung. Tuan Bae menyarankan Wan Seung
letakkan borgol padanya tanpa mengatakan apapun.
Wan Seung
binggung kalau itu atas tuduhan apa. Tuan Bae menjelaskan yang dimaksud adalah
jarinya yaitu Wan Seunbg harus menangkap hatinya. Wan Seung baru mengerti kalau
yang dimaksud adalah cincin
Seol Ok
melatih tubuhnya di tiang olahraga, menceritkan kalau dengan Wan Seung “terus
melihat-lihat cincin, berpikir kalau itu artinya akan mengetahui perasaanya.
Kyung Mi yakin kalau Wan Seung akan
segera membeli cincin. Tapi Seol Ok tidak berpikir begitu.
“Aku
bersumpah karena aku tidak fokus” kata Seol Ok lalu melepaskan tanganya
mengeluh karena melelahkan.
“Sekarang,
taruh kakimu di atas tanah kali ini.” Kata Kyung Mi lalu menunjuk ke arah
samping mereka. Seol Ok mengeluh kesal karena ada tiga anak yang bisa bertahan
lebih lama diatas tiang.
Kyung Mi
membantu Seol Ok sit up mengkau tidak pernah berhenti berkencan dengan pria
tapi merasa yakin tentang Perasaan Detektif H. Menurutnya Wan Seung akan
menerimanya begitu Seol Ok memberinya kesempatan.
“Aku tahu
kau selalu populer, tapi bagiku...” kata Seol Ok minder. Kyung Mi pikir Seol Ok
itu juga menarik.
“Jadilah
percaya diri... Pria tidak mendekatimu... karena kau tidak pernah memberi
mereka kesempatan. Pria tidak sekuat yang kau pikirkan Mereka mengungkapkan perasaan
mereka hanya ketika mereka yakin dia akan diterima.” Saran Kyung Mi
“Apa aku
memberi... tidak ada istirahat” kata Seol Ok membuka matanya lebar-lebar.
“Jangan
membuka mata lebar-lebar saat berbicara dengan pria.” Saran Kyung Mi dengan
mencontohkan untuk menyipitkan matanya. Seol Ok pun mengikutinya.
“Aku
mengantuk sekarang karena aku membuka mataku seperti ini.” Kata Seol Ok, lalu
mehela nafas melihat tiga anak tadi dengan mudah melakukan sit up dibanding
dirinya.
Seol Ok
melakukan pemanasan sebelum lari. Kyung Mi
menyarankan Seol Ok untuk Berhenti menangkap penjahat tapi Pikirkan saja
tentang lulus ujian karena harus menjadi polisi wanita. Seol Ok menegaskan ingin
menjadi polisi wanita untuk menangkap pelaku kejahatan.
“Kau
harus jadi salah satunya untuk menangkap penjahat.” Ucap kyung Mi
“Aku
perlu menjadi polisi wanita untuk menangkap penjahat, tapi untuk menjadi polisi
wanita, Seharusnya aku tidak menangkap pelakunya.” Kata Seol Ok menyakinkan
diri.
Kyung Mi
meberikan aba-aba agar Seol Ok mulai lari, Seol Ok berlari sekuat tenaga dan
kecepatan membuat hembusan angin saat berlari, Semua hanya bisa melonggo
termasuk anak-anak yang sebelumnya mengalahkan Seol Ok.
“Aku
harus menangkap pelakunya juga. Dengan begitu, kita tidak akan punya korban
lain.” Ucap Seol Ok akhirnya sampai di garis finish
“Ku pikir
kau baru saja membuat catatan polisi baru.” Kata Kyung Mi bangga melihat
catatan waktu. Seol Ok pun terlihat bahagia medengarnya.
“Apa
mereka meyewa khusus pelari berbakat?” kata Seol Ok. Kyung Mi menjawab tak ada.
Seol Ok
menatap wajahya di jendela etalase memastikan dandanya sudah pas. Sementara Wan
Seung sibuk seperti sedang memegang pistol memperingatkan Jangan bergerak
karena akan menangkapnya, ternyata ditanganya ada sekotak cincin yang dilihat
oleh Seol Ok.
“Ah... Tidak
mungkin dia tidak mau menerima ini. Aku juga mau jika aku seorang wanita Tapi
Cincin ini juga mahal... Seol Ok, tunjukkan dirimu dan aku akan... Bila ku
lakukan,... “ ucap Wan Seung berbicara
pada sendiri
“Apa yang
akan kau lakukan?”tanya Seol Ok tiba-tiba sudah datang. Wan Seung kaget
langsung menyembunyikan kotak cincinya. Seol Ok heran karena Wan Seung itu
kaget
“Kau
menungguku muncul... Apa kau menemukan sesuatu dari pelakunya?” tanya Seol Ok
duduk disamping Wan Seung
“Tidak
ada yang istimewa.” Ucap Wan Seung gugup. Seol Ok pikir Wan Seung seharusnya
tidak berkeliaran seperti ini.
“Ketua
Bae menginterogasinya hari ini.” Kata wan Seung. Seol Ok mengeluh karena Ketua
Bae itu bukan bawahan Wan Seung.
“Kau
selalu membuat atasanmu melakukan semua pekerjaan. Bagaimana kau layak
menjalani pekerjaan itu.” Komentar Seol Ok mengejek
“Aku
tidak membuatnya melakukan semua pekerjaan itu. Aku keluar untuk membeli
sesuatu.” Ucap Wan Seung
Seol Ok
ingin tahu Apa yang akan dibeli. Wan Seung menjawab kalau Itu bukan urusan Seol Ok dengan wajah gugup.
Seol Ok menatap Wan Seung binggung karena tiba-tiba banyak mengeluarkan
keringat dan menanyakan keadaanya. Wan
Seung mengaku kepanasan dan langsung membuka jaketnya. Seol Ok heran karena menurutnya udaranya
dingin
Wan Seung
berdiri ingin memesan ice americano untuk Seol Ok dan bergegas pergi ke kasir.
Seol Ok penasaran Apa yang disentuh Wan Seung didalam sakunya, lalu terekut karena
ternyata cincin yang dilihat sebelumnya dan buru-buru kembali menaruhnya. Wan
Seung kembali karena gelisah mengajak Seol Ok keluar saja.
Keduanya
berjalan bersama dan terlihat tangan mereka berjalan beriringan. Seol Ok
seperti mendengar ucapan Kyung Mi agar bisa
Pegang tangann, tapi Seol Ok seperti sangat gugup.
“Hei....
Peganglah, bodoh... Inilah waktunya. Lakukan...” ucap Kyung Mi. Seol Ok memilih
untuk mendorong temanya agar menjauh.
“Oh,
semuanya tiba-tiba membeku.. Aku berkeringat beberapa waktu yang lalu.” Ucap
Wan Seung langsung memasukan tanganya ke jaket. Seol Ok pun gagal untuk
memegang tangan Wan Seung.
“Berikan
dia cincinnya... Lakukanlah” ucap Tuan Bae menyuruh Wan Seung. Akhirnya Han
Seung siap mengeluarkan cincin tapi saat itu Seol Ok berteriak
“Coba Lihat,
itu manusia salju.” Teriak Seol Ok. Wan Seung kembali menaruh cincin di sakunya
berkomentar kenapa masih ada manusia salju.
“Pegang
tangannya sekarang juga!” ucap Tuan Bae menyuruh Wan Seung agar lebih agresif.
Seol Ok
merasakan ujung jari Wan Seung menyentuhnya,suasana terasa canggung. Wan Seung
malah seperti menyentuh Seol Ok berkomentar kalau tangan Tangannya dingin dan
mengajak untuk minum saja. Seol Ok pun langsung menyetujuinya.
Di cafe
Seol Ok
dengan kemampuanya mengocok Soju dan bir mengunakan tissue lalu melemparnya
kejendela. Wan Seung yang melihatnya heran dengan tingkah Seol Ok. Seol Ok
menyuruh Wan Seung mulai minum buata dirinya.Setelah itu Seol Ok dengan
kemampuanya mencampur Soju dan Bir seperti sudah terbiasa melakukan.
“Aku
tidak akan tertipu dua kali.” Ucap Wan Seung ingin menolaknya.
“Kau akan
tahu itu berbeda saat kau meminumnya. Aku cukup pandai membuat bom soju.” Kata
Seol Ok bangga. Akhirnya Wan Seung
seperti setengah mabuk.
“Ahjuma,
bagaimana kau menyimpannya sepanjang kehidupan pernikahanmu?” kata Wan Seung
heran
“Aku
tidak tahan... Aku minum dengan Kyung-Mi di siang hari setiap hari.”akui Seol
Ok
“AKu
pikir begitu.. Jika tidak, kau tidak akan pandai meminumnya.” Komentar Wan
Seung.
Akhirnya
keduanya sama-sama terlihat mabuk. Seol Ok mengumpat Wan Seung bodoh, tidak
waras dan menurutnya pasti bodoh atau gila.
Wan Seung pikir Seo Ok sudah mabuk. Seok Ok menyebut nama Seo Hyun Soo.
Wajah Wan Seung langsung terkejut
“Itu
namanya kan.. cinta pertamamu? Bagaimana kau bisa menunggu satu wanita selama
17 tahun? Itu bohong kan? Kau punya
banyak wanita kan? Tidak mungkin kau melakukannya. Beberapa orang berselingkuh bahkan
saat mereka sudah menikah.” Komentar Seol Ok
“Apa dia
buruk bagimu? Apa kau banyak berjuang?” kata Wan Seung membahas tentang mantan
suami Seol Ok
“Kenapa
kau mengubah topik pembicaraan? Aku bertanya padamu Jika kau tidak pernah
menyukai wanita lain.” Kata Seol Ok.
Wan Seung
tiba-tiba mendekat seperti ingin menciumnya, tapi setelah itu malah meminta
izin untuk pergi ke toilet. Seol Ok hanya bisa menghela nafas. Wan Seung
menatap cincin ditanganya, sambil berkata meminta Seol Ok menunggu, dengan
bergaya seperti akan mengankap penjahat dengan cincinya.
Seol Ok
terbangun dari tidurnya dan melihat sosok Wan Seung yang membawakan teh madu
dan tersenyum sumringah. Tapi saat Seol Ok membuka matanya lebar, ternyata
Kyung Mi sudah duduk di samping tempat tidurnya. Kyung Mi langsung bertanya Apa
yang terjadi,Seol Ok heran dengan pertanyaan temanya.
“Kenapa
kau dan Detektif Ha berkelahi di depan rumah?” tanya Kyung Mi. Seol Ok kaget
kalau ia melakukannya
“Kau
sedang berbicara tentang cincin atau semacamnya.” Ucap Kyung Mi. Seol Ok
teringat dengan cincin, tapi sepertinya bukan ada ditanganya.
“Itu
permainan.” Ucap Seol Ok kesal menghabiskan teh buatan temanya. Kyung Mi
binggung siapa yang dimaksud apakah Detektif Ha.
“Jangan
katakan namanya di depanku. Tidak ada Ha Wan Seung, Letnan Ha, atau Detektif
Ha.” Ucap Seol Ok kesal lalu turun dari tempat tidurnya.
Seol Ok
keluar dari rumah membuang sampah, Wan Seung tinggal didepan rumah melihat Seol
Ok lalu mengumpat kalau Seol Ok Penggali emas karena bersikap acuh padahal
mengambil cincin itu, padahal sudah menghabiskan banyak uang untuknya.
“Tentu
saja. Kau merasa buruk tentang itu... Apa yang sedang kau lakukan disana? Kenapa
kau tidak mengangkat teleponmu?” ucap Wan Seung
“Kenapa
kau menelepon? Apa alasanmu?” tanya Seol Ok kaget lalu berpikir kalau
baterainya habis
Wan Seung
mengeluh dengan alasan yang tak masuk akal lalu membuang botol bir sembarangan.
Seol Ok mengomel kalau harus mendaur ulangnya. Wan Seung mengajak masuk ke
mobil karena harus pergi ke suatu tempat. Seol Ok menolak karena sibuk mempersiapkan
tes kebugarannya lalu berjalan masuk ke dalam rumah
“Apa dia
tidak ingat atau dia pura-pura tidak melakukannya?” ucap Wan Seung binggung
lalu mengangkat telpnya.
Seol Ok
langsung penasaran apa yang terjadi. Wan Seung memberitahu kalau Mereka
menemukan pemilik kartu kreditnya. Keduanya pun berjalan ke TKP bertemu dengan Detektif
Lee merasa kalau Butuh waktu sedikit
lebih lama untuk mengambil kembali tubuhnya yang membeku. Ia menanyakan
korbanya.
“Namanya
Jo Soo Jin, umur 28 tahun... Dia menikah tiga minggu yang lalu, Tapi tidak ada
yang mendengar kabar darinya setelah berbulan madu.” Jelas detektif Lee
“Apa
penyebab kematiannya?” tanya Wan Seung. Detektif Lee menjawab itu tenggelam.
“Tidak
ada tanda-tanda obat atau resistensi. Dan Mungkin ini kecelakaan atau bunuh
diri.” Kata Detektif Lee
“Bagaimana
dengan pria yang kita tangkap di mal? Bagaimana dia berakhir dengan kartu Nona
Jo?” tanya Seol Ok penasaran
Flash Back
Wan Seung
melihat beberapa kartu kredit milik si pria dan bertanya “Berapa banyak yang kau punya? Dari mana kau
mendapatkan ini?” si pria mengakumeminjam dari ipar perempuannya.
Seol Ok
pikir tak masuk akal. Tapi Wan Seung itu mungkin bisa terjadi karena Jo Soo Jin adalah saudara ipar dari
pria itu. Detektif Lee memberikan sebuah tas merah sebagai barang milik
korban. Seol Ok melihat foto pernikahan
Soo Ji dengan banyak tamu yang datang.
“Alibi-nya
cukup kuat juga, Dia dan pacarnya menghilangkan pajaknya dengan kartu kredit Jo
Soo Jin.” Jelas Wan Seung
Itu
berarti dia tahu, dia tidak bisa melaporkan kartu itu hilang” kata Seol Ok lalu
membuka ponselnya merasa kalau Ada yang aneh.
Detektif
Lee memberikan ponselnya pada Wan Seung kalau teman korban ingin bicara. Wan
Seung akhirnya bicara dengan memberitahu kala Jo Soo Jin ditemukan tewas. Seol
Ok melihat mayat Soo Ji yang terbujur kaku, seperti bisa membayangkan saat Soo
Ji dengan bahagia melempar buket bunga di acara penikahanya.
“Bagaimana
dengan suaminya? Dimana suaminya?” tanya Seol Ok pada Wan Seung.
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar