PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 Maret 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Lee melihat papan yang dibawa fans Soo Ho [Jangan hancurkan karirnya!] lalu berkomentar mereka itu seperti manusia abadi atau dewa karena  semalaman di depan rumah Geu Rim. Si Fans tak percaya kalau Tuan Lee tahu kalau panggilan namanya "Immortal" dengan nada mengejek.
“Hei... Kalian itu penggemar Ji Soo Ho... Kenapa kalian berkemah di depan rumah kami? Memangnya ini base camp kalian?” ucap Tuan Lee marah
“Kami harus menghalangi penulis aneh itu menemui Soo Ho Oppa kami.” Kata Fans Soo Ho.
“Kalian ini benar-benar mau cari masalah, ya?” kata Tuan Lee seperti ingin memberikan pelajaran. 

Dua mangkuk sup pedas ditaruh diatas meja. Tuan Lee menyuruh mereka makan makan sup pedas setelah itu pulang, dan tidur agar  mereka cepat tinggi. Semua terlihat tak bisa menahan air liurnya. Tuan Lee pikir mereka harus menghangatkan tubuh dan punya banyak tenaga kalau mau jadi penggemar.
“Waktu masih muda, aku penggemarnya Kim Hyun Joo... Saat dia mulai pacaran..., maka aku menangis selama tiga hari. Aku juga mengerti perasaan kalian... Jadi makanlah.” Cerita Tuan Lee. Semua pun akhirnya mulai makan menikmati sup panas.
“Aku mengatakan ini karena aku yang punya bangunan ini. Jika aku melihat kalian lagi di sini besok..., demi ketenangan dan keamanan penghuni..., maka mau tidak mau aku harus ambil tindakan. Jadi makanlah hari ini dan ini akan menjadi  ucapan selamat tinggal kita, ya?” ucap Tuan Lee yang membuat semua terdiam sambil menikmati sup pedas.
“Soo Ho benar-benar tidak datang, 'kan?” tanya fans. Tuan Lee mengaku tidak melihatnya dan menawarkan minuman soda juga.

Geu Rim berada di halte sambil menelp memberitahu kalau Tidak ada orang dan bertanya dimana keberadaanya. Soo Ho mengaku  sudah melihatnya dan Tiga detik. Geu Rim binggung maksud dari tiga detik, saat itu juga mobil Soo Ho datang dan bergegas masuk ke dalam mobil.
“Sekarang, rasanya seperti  aku mau ketemu bintang top. Rasanya seperti... Aku pacaran dengan  oppa.” Ungkap Geu Rim
“Kau bilang "Oppa"? Apa Kau memanggilku oppa?” kata Soo Ho gugup. Geu Rim pun ikut cangung karena tak bisa memanggil “Oppa”
“Tapi kita mau kemana? Hubungan terbuka macam apa ini? Aku ingin kemana saja sambil  berpegangan tangan... Padahal aku cuma bilang saja.” Kata Geu Rim
“Hari ini katanya penggemarku mau masuk rumahmu sembarangan. Aku bahkan tidak ingin minta maaf lagi.” Kata Soo Ho merasa bersalah. Geu Rim pikir kalau Soo Ho tak perlu meminta maaf. 

Akhirnya keduanya sampai di dekat sungai Han, Geu Rim mengeluh melihat ada adegan ciuman pada scene yang menurutnya tak penting, Ia merasa heran penulis yang menulis begitu banyak adegan ciuman. Soo Ho hanya tersenyum melihat Geu Rim seperti cemburu.
“Jadi? Kapan kau syuting ini?” tanya Geu Rim. Soo Ho menjawab  Besok.
“Kau pasti suka syuting adegan ciuman ini dan sudah biasa syuting adegan ciuman..., jadi ini pasti gampang, 'kan?” komentar Soo Ho mengejek. Soo Ho mengaku tidak juga.
“Jadi, sudah berapa banyak syuting ciuman yang kaulakukan?” tanya Geu Rim. Soo Ho pikir Sekitar 1.000. Geu Rim tak percaya kalau itu 1.000
“Jika film dan drama digabungkan, kira-kira segitu jumlahnya... 1.000.” kata Soo Ho lalu ingin tahu berapa banyak Geu Rim melakukanya. Geu Rim terlihat binggung
“Yah....Aku harus menghitungnya.” Ucap Geu Rim tak mau kalah. Soo Ho tak habis pikir kalau Geu Rim yang sudah pernah ciuman sebanyak itu.  
“Pikirkan seusiaku...” ucap Geu Ri, Soo Ho tak percaya karena Geu Rim sudah tau jadi melakukannya berkali-kali.
“Jadi itu sebabnya kau... mencium 1.000 perempuan?” balas Geu Rim. Soo Ho pikir kalau melakukan di depan kamera jadi mau tak mau harus melakukanya.
“Tapi kau melakukannya karena kau menginginkannya.” Kata Soo Ho dengan nada tinggi.
Geu Rim heran Soo Ho yang malah marah, Soo Ho pikir mana mungkin dirinya tidak marah karena Geu Rim melakukannya dengan orang lain dan itu sangat jahat. Geu Rim tersenyum akhirnya memberikan kecupan di bibir Soo Ho, Soo Ho tersenyum membalas ciuman Geu Rim dan keduanya saling menatap setelah adu mulut. 
Soo Ho mengantar pulang dan sudah tak ada fans yang menunggu. Geu Rim menceritakan kalau sudah baca surat-surat tadi. Soo Ho binggung surat apa yang dimaksud. Geu Rim menceritakan 12 tahun silam, surat cinta yang dikirimkan Soo Ho padanyda dan masih menyimpan semuanya.
“Surat yang norak dimana kau  menganggapku sebagai inspirasimu. Nanti kutunjukkan padamu. Aku akan menggodamu. Tapi aku ingin bertanya sebelumnya. Kenapa kau mengganti namamu  dari Woo Ji Woo ke Ji Soo Ho?” ucap Geu Rim.
“Masuklah ke rumah, Nanti saja bicaranya.” Kata Soo Ho seperti tak ingin membahasnya. 
Di lorong radio, dua orang membicarakan Geu Rim yang benar-benar mengerahkan semuanya da memang pantas menjadi penulis utama. Salah satu temanya berpikir kalau iri pada Geu Rim. Ra Hee bisa mendengarkan keduanya bicara.
“Begitu banyak penulis yang pacaran sama selebriti. Meski begitu, Geu Rim jadi terkenal. Keterampilannya dalam memenangkan  tamu dan DJ...” ucap keduanya lalu terhenti karena Geu Rim sudah berdiri dibelakang.
“Aku tahu kalian ingin aku mendengarnya tapi ini menyakitkan.” Komentar Geu Rim dan akhirnya keduanya pergi. Ia melihat Ra Hee dan memberikan hormat lalu berjalan pergi. 


Ra Hee mendekati Geu Rim yang duduk sendirian karena tahu kalau Pasti perasaannya sedang gundah karena menanggung semua masalah ini. Geu Rim mengaku kalau Kata-kata itu memang menyakitkan. Ra Hee ingin memberikan saran untuk seniornya sekarang.
“Memang benar... Kau tidak berhak pacaran sama Ji Soo Ho... Tapi..., pacaran sama selebriti? Kalau kalian putus, tidak ada lagi yang tersisa. Tapi..., setelah kau mengalami hubungan yang membawamu ke dasar laut..., yang orang lain tidak pernah alami..., maka siapa yang tahu? Tulisanmu mungkin akan membaik.” Cerita Ra Hee. Geu Rim hanya terdiam mendengarnya.
“Setelah aku dicampakkan dulu..., tulisanku jadi berkembang.” Akui Ra Hee. Geu Rim seperti bisa merasakan yang diakui Ra Hee. 

Ra Hee masuk ke dalam ruangan terlihat kesal sendiri. Seung Soo melihatnya binggung ada apa dengan Ra Hee yang aneh. Ra Hee pikir seharusnya menyumpahi Song Geu Rim tapi mendengar orang lain  menyumpahinya malah jadi kesal. Seung Soo tak banyak komentar dan sibuk dengan ponselnya. 

Tuan Ji duduk di cafe dengan kacamata hitamnya, beberapa fans menyapanya mengaku sebagai fans dan memujinya kalau tampan. Saat itu Geu Rim datang menemui calon ayah mertuanya. Tuan Ji pun dengan ramah menyapa Geu Rim menyuruhnya duduk.
“Sebelum ini, aku sering melihatmu di foto... Tapi sekarang, aku melihatmu secara langsung... Senang bertemu denganmu.”kata Tuan Lee. Geu Rim juga mengaku kalau senang.
“Sejujurnya, Ji Soo Ho  boleh saja dibilang anakku..., tapi kami tidak sedekat  itu, kau tahu itu, 'kan? Aku mencoba mendengarkan  siaran radionya dan ternyata Ji Soo Ho boleh juga. Apa Kau menyukainya?” ucap Tuan Ji. Geu Rim membenarkan.
“Tapi kalian pasti akan berpisah. Cinta itu tidak berdaya. Jika kau akan bersenang-senang dan  putus setelah itu..., maka aku setuju. Tapi jika kalian bersikeras itu cinta sejati..., kusarankan kalian harus segera putus Karena cinta itu tidak berdaya.” Kata Tuan Ji yang berceloteh seperti tahu tentang cinta
“Aku tidak tahu bagaimana cara  memanggil Anda...Tapi Pak..., Ji Soo Ho yang kukenal sepertinya tahu betapa kuatnya cinta. Yah, tidak mungkin aku
bisa tahu segalanya..., tapi menurutku Soo Ho seperti itu.” Kata Geu Rim yakin
“Kau pasti tahu dari apa yang  kau lihat hari itu...,tapi keluarga kami memang seperti itu. Kau 'kan melihatnya.” Komentar Tuan Ji
“Entah bagaimana, aku  pernah bertemu ibunya. Dan hari ini, aku bertemu  dengan ayahnya. Tapi pikiran ini terlintas di benakku. Ji Soo Ho tidak ingin menghancurkan  keluarganya yang sebenarnya. Kurasa dia ingin menciptakan keluarga sejati.” Kata Geu Rim. Tuan Ji terdiam mendengarnya.
“Kau tahu...besok hari ulang tahunnya, 'kan?” tanya Tuan Ji. Geu Rim mengangguk.
“Geu Rim... kau sepertinya orang baik.” Kata Tuan Ji seperti menyukai sikap Geu Rim 

Geu Rim berjalan pulang teringat cerita Soo Ho pertama kali Aku memanggil ibuku "CEO Nam.".. Dia bukan ibu kandungku. Tapi aku baru tahu itu saat ulang tahunku yang kesembilan.” Lalu sempat bertemu dengan Tuan Ji saat di restoran dengan Da Seul bersama dengan Nyonya Nam
“Ayahku saat itu tidak ada di rumah. Dia lagi liburan sama kekasihnya atau semacamnya. Inilah kebenaran tentang keluargaku...,yang didambakan orang lain.”
Geu Rim hanya bisa terdiam mengingat semua kebenaran yang dihadapi Soo Ho dengan keluarganya, lalu melihat sebuah toko yang ada didepanya. 

Di depan rumah
Fans kembali berkumpul berkomentar melihat artikel Geu Rim dengan mengejek Rambut jelek sekali sambil mengeluh kalau berani . merayunya padahal wajahnya seperti itu.
Saat itu Nyonya Jo baru pulang bisa merasakan banyak orang yang berkumpul dirumah dan bertanya dengan ramah apakah datang untuk bertamu. Si fans tahu kalau Wanita didepanya pasti ibunya Penulis Song Geu Rim.
“Aku melihat wanita ini di Internet saat  aku mencari tahu tentang Geu Rim .. Dia Anak Ibu...menggoda oppa kami... Song Geu Rim itu wanita aneh... Aku tidak tahan dengannya.” Ucap Si fans marah. Nyonya Jo terlihat sangat marah
Saat itu Geu Rim yang ada ditoko, menerima telp dan kaget kalau itu dari kantor polisi. 

Di kantor polisi, Fans Soo Ho mengaku kalau Nyonya Jo yang mendorongnya. Nyonya Jo menyangkalnya  karena hanya menyuruhnya pergi karea menjelek-jelekkan di depan rumah.  Si fans menyangkal kalau Nyonya Nam menyumpahi mereka dan memukulnya bahkan seperti anaknya.
“Dasar Kalian ini! Jika aku mendengar kalian menjelekkan  putriku di depan rumah kami lagi..., maka aku tidak akan diam saja.” Teriak Nyonya Nam marah polisi meminta Nyonya Nam agar bisa tenang.
“Minta maaflah. Sekarang.” Perintah Polisi, tapi fans So Ho mengaku  tidak salah apapun. Geu Rim melihat dari kejauhan hanya bisa bersedih akibat dari hubungnya ibunya juga terkena masalah. 

Geu Rim akhirnya pulang bersama ibunya meminta maaf karena semua karena dirinya.  Nyonya Nam mengaku sangat marah lalu jadi kenapa Geu Rim yang harus meminta maaf, menurutnya karena anaknya itu  jadi bisa berkelahi lagi.
“Sepertinya berat badanmu turun... Apa pacaran itu berat?” ucap Nyonya Jo memegang pipi Geu Rim. Geu Rim membenarkan.
“Kalau begitu Ibu akan membuatkanmu makanan yang sangat lezat.” Kata Nyonya Jo. Geu Rim mengaku kalau rindu masakan Ibunya. 

Soo Ho mengingat yang dikatakan Geu Rim “12 tahun silam, surat cinta yang kau kirimkan padaku. Aku menyimpannya semua. Tapi, aku ingin bertanya sebelumnya. Kenapa kau mengganti  namamu dari Woo Ji Woo ke Ji Soo Ho?”
Saat itu juga Soo Ho mengemudikan mobilnya setelah lampu merah langsung menginjak rem karena tiba-tiba melihat Ji Woo dengan pakaian rumah sakit menyebrang jalan. Ia seperti merasa terganggu karena menyimpan sendiri tentang Ji Woo. 

Tuan Lee pikir kalau  mereka harus masukkan beberapa kutipan bagus. Geu Rim akhirnya membuka buku dan melihat kartu pos bertuliskan  [Ji Soo Ho adalah seorang pembunuh.] dengan wajah kebingungan bertanya apa maksudnya ini.
“Surat ini sering dikirim ke kita selama beberapa minggu ini.” Ucap Tuan Lee. Geu Rim mengingat nama Woo Ji Woo.

Jason menuliskan "Laporan tentang Song Geu Rim" lalu terdengar bunyi ketukan pintu dan menyuruhnya masuk setelah menutup layar. Soo Ho masuk dengan menatap Jason dengan wajah serius. Jason pikir kalauada yang ingin dikatakan.
“Kalau begitu, darimana kita harus mulai? Haruskah kita berbicara tentang Song Geu Rim atau Woo Ji Woo?” ucap Jason yang melihat Soo Ho sudah duduk didepanya.
“Kartu-kartu pos yang baru-baru ini  dikirim ke aku,  Itu tentang Woo Ji Woo.. Kau benar.. Aku didiagnosis menderita depresi,  bukan amnesia 12 tahun silam.” Akui Soo Ho. 

Flash Back
Soo Ho duduk diantara kedua orang tuanya, tapi terlihat tak nyaman. Mereka bertiga memperlihatkan keluarga bahagia didepan kamera,  Lalu setelah semua pergi, Nyonya Nam kemana suaminya akan pergi. Tuan Ji dengan ketus menjawab Bukan urusan Nyonya Nam.
“Kau bilang Bukan urusanku? Baik. Aku tidak terlalu peduli  dengan urusanmu..., tapi bagaimana dengan  Ji Soo Ho?” ucap Nyonya Nam
“Ancamanmu semakin beragam saja. Kau bilang akan membesarkannya. Dan Kau sudah setuju itu. Kenapa kau terus bawa-bawa dia  untuk mengancamku? Jika kau terus seenaknya, maka aku tidak akan diam saja!” ucap Tuan Nam
Soo Ho yang masih SMP mendengar orang tuanya bertengkar masuk ke dalam kamar dan langsung meminum beberapa obat, lalu berusaha untuk menutup kupingnya agar tak mendengar teriakan keduanya. 

Soo Ho terbangun dari tidurnya dan tersadar kalau sudah ad di rumah sakit, lalu menatap ke arah jendela yang ada ditaman. Saat itu tiba-tiba seseorang mendorongnya untuk minggir karena tidak bisa lihat.  Soo Ho heran melihat seorang anak yang berani mendorongnya.  Geu Rim sedang bermain dengan anak-anak lainya.

“Berarti...kau bertemu dengan Woo Ji Woo  sebelum bertemu Song Geu Rim.” Ucap Jason. Soo Ho membenarkan.
“Jadi.. Bagaimana kau dan Woo Ji Woo bisa dekat?” tanya Jason.
Flash Back
Soo Ho sedang membaca naskah "The Blue Sky Galaxy" Tiba-tiba Ji Woo datang langsung memeluk Soo Ho seperti teman akrab bertanya darimana karena sudah lama tinggal di rumah sakit. Soo Ho seperti tak menyangka ada orang yang mau dekat denganya. 

Geu Rim sedang berbaring di kursi menutup matanya satu dengan bergantian. Ji Woo berdiri bersama Soo Ho bertanya apakah ingin menjadi temanya kaena akan ceritakan rahasia indahnya. Soo Ho ingin tahu apa itu.
“Aku bahkan tidak bisa hidup  sampai usia 20 tahun. Jadi aku akan menjalani hidup yang menyenangkan. Tiga kali lebih menyenangkan dibanding orang lain.” Cerita Ji Woo menghibur pasien sambil memetik gitar.
“Daripada membuang waktu marah-marah..., aku akan bersenang-senang dan bebas seperti cewek yang  kusukai.” Ungkap Ji Woo lalu melihat Geu Rim tertidur dan memberikan selimut. Soo Ho juga memberikan syal untuk Geu Rim.
“Sudah tiga bulan sejak aku  menyukai Song Geu Rim.” Cerita Ji Woo melihat Geu Rim juga yang berdoa di gereja
Keduanya mengikuti Geu Rim yang mendorong kursi roda, lalu bersembunyi saat Geu Rim tersadar ada yang mendorongnya. Ji Woo menegaskan kalau akan menciumnya sebelum mati.


“Jadi...kau menyukai cewek yang disukai Ji Woo. Apa kau memberi tahu Song Geu Rim kalau kau bukan Woo Ji Woo? Tapi kenapa kau hidup seperti  Woo Ji Woo di depannya? Song Geu Rim mengira kau itu Ji Woo dari 12 tahun silam.” Ucap Jason
Soo Ho hanya bisa diam saja, lalu duduk di kamar mengingat yang dikatakan Jason “ Song Geu Rim menyukaimu karena dia mengira kau Woo Ji Woo dari 12 tahun silam. Tapi kau Ji Soo Ho.” Lalu melihat alamat pengirim kartu pos [Woori Tempat Penyimpanan Abu 23]
 “Kapan kau akan memberitahunya  yang sebenarnya dan mengatakan semua yang kau tahu?” ucap Jason
Akhirnya Soo Ho tertidur tapi kembali lagi mengalami mimpi buruk, ketika bertemu di rumah sakit dan saat terakhir kali melihat Ji Woo yang tertabrak truk dan meninggal. Soo Ho pun memilih untuk keluar dari kamarnya. 


Jason sedang mengetik dikamar heran karena Geu Rim yang  tidak pernah menelepon duluan.  Geu Rim mengingat Jason yang bilang sebelumnya kalau Ji Soo Ho itu Woo Ji Woo.
“Apa Woo Ji Woo yang kukenal bukan Ji Soo Ho? Apa maksud dari Ji Soo Ho membunuh Woo Ji Woo?” tanya Geu Rim penasaran
“Jika kau ingin tahu..., tanya Ji Soo Ho langsung.” Kata Jason lalu menutup telpnya. Geu Rim binggung karena jason memutuskan telp lebih dulu. 

Soo Ho sudah berada ditempat Ji Woo dengan lembaran Ijazah sekolah dirinya yang sengaja disimpan dalam tempat abu Ji Woo, Ia kembali mengingat kenangan dengan Ji Woo.
Flash Back
Ji Woo memberitahu lewat pesan kalau Final kontes menyanyi hari ini jadi meminta agar Soo Ho datang. Akhirnya Soo Ho sampai di KBC Hall, tempat acara Singing Contest.  Ji Woo mengatakan Jika memenangkan kontes menyanyi, maka akan memberitahu Song Geu Rim  kalau menyukainya.
Ketika akan pergi, Soo Ho bertabrakan dengan Geu Rim yang akan masuk tempat kontes lalu bergegas pergi dan pesan dari Ji Woo kalau Hee Jung pemenangnya. Geu Rim yang selalu berlatih dengan menutup mata menerima ciuman dari Soo Ho dan saat itu Ji Woo masuk melihat Soo Ho yang mencium Geu Rim. 
Tiba-tiba Jason datang berdiri disamping Soo Ho, Soo Ho tak percay kala Jaosn sengaja mengirim kartu pos itu supaya membuatnya datang ke tempat Ji Woo.  Jason mengaku Jika Sooo Ho di depan Ji Woo, maka bertanya-tanya bagaimana wajahnya dan apa yang akan dikatakan padanya.
“Aku membayangkannya berkali-kali... Jadi beginilah penampilanmu.” Ucap Jason mengejek. Soo Ho terlihat marah mendengarkanya.

“Ketika membaca "Ji Soo Ho adalah seorang pembunuh." Bagaimana perasaanmu? Apa Kau sedih?” ucap Jason. Saat itu Soo Ho langsung mencengkram baju Jason dan sangat marah
“Aku ingin melihatmu marah padaku dan menarik kerahku seperti ini.” Kata Jason. Soo Ho langsung memukulnya, tapi Jason malah tersenyum karena bisa melihat untuk pertama kali memukulnya.
Geu Rim menelp Manager Kim mengatakan tidak bisa menghubungi Ji Soo Ho jadi sangat khawatir dan sudah di depan rumahnya. Manager Kim seperti ingin memastikan keadaan didepan rumah. Geu Rim mengatakan tidak ada wartawan.
“Tapi kalau aku difoto  sambil berdiri disini..., bisa menyebabkan lebih  banyak masalah, jadi...” ucap Geu Rim. Manager Kim meminta Geu Rim menunggu karena hampir sampai.

Akhirnya Manager Kim datang membawa Geu Rim masuk rumah menceritakan kalau Soo Ho selalu sibuk berbicara dengan Geu Rim dan juga heran kenapa  ponselnya dimatikan. Geu Rim pun mengaku khawatir karena  tidak bisa menghubunginya dan juga tidak bisa menghubungi Jason.
“Apa Kau mau minum?” tanya Manager Kim. Geu Rim menolak dan Manager Kim pun pamit pergi lebih dulu.
“Manager Kim... Apa aku boleh bertanya padamu? Kapan kau mulai bekerja sebagai  manajer Ji Soo Ho?” tanya Geu Rim
“Sejak dia SMA... Kenapa?” ucap Manager Kim. Geu Rim ingin mengatakan sesuatu tapi menurutnya lebih baik akan bertanya langsung pada Soo Ho lalu mengucapkan Terima kasih.

Geu Rim duduk sendirian di dalam rumah mengingat kembali kenangan dengan Soo Ho saat dirumah sakit ketika ingin melihat wajahnya Soo  Ho meminta agar mengingatnya seperti ini saja.  Lalu pertemuan mereka saat dewasa dirumah sakit.
“Disini...pernahkah kau bertemu Song Geu Rim  yang pakai penutup mata?” tanya Geu Rim saat itu mereka pun mengenang masa lalu dan membuat cinta datang.
Saat itu Soo Ho datang dan langsung memeluk erat Geu Rim yang sudah ada di rumahnya. Geu Rim lalu bertanya apa maksudnya Soo Ho yang membunuh Woo Ji Woo dan kenapa mengatakan kalau Soo Ho itu  Woo Ji Woo. Soo Ho sempat kaget dan menatap Geu Rim seperti agar ragu.
Bersambung ke episode 15

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: