Tuan Lee
melihat papan yang dibawa fans Soo Ho [Jangan hancurkan karirnya!] lalu
berkomentar mereka itu seperti manusia abadi atau dewa karena semalaman di depan rumah Geu Rim. Si Fans tak
percaya kalau Tuan Lee tahu kalau panggilan namanya "Immortal" dengan
nada mengejek.
“Hei...
Kalian itu penggemar Ji Soo Ho... Kenapa kalian berkemah di depan rumah kami?
Memangnya ini base camp kalian?” ucap Tuan Lee marah
“Kami harus
menghalangi penulis aneh itu menemui Soo Ho Oppa kami.” Kata Fans Soo Ho.
“Kalian
ini benar-benar mau cari masalah, ya?” kata Tuan Lee seperti ingin memberikan
pelajaran.
Dua mangkuk
sup pedas ditaruh diatas meja. Tuan Lee menyuruh mereka makan makan sup pedas
setelah itu pulang, dan tidur agar
mereka cepat tinggi. Semua terlihat tak bisa menahan air liurnya. Tuan
Lee pikir mereka harus menghangatkan tubuh dan punya banyak tenaga kalau mau
jadi penggemar.
“Waktu
masih muda, aku penggemarnya Kim Hyun Joo... Saat dia mulai pacaran..., maka
aku menangis selama tiga hari. Aku juga mengerti perasaan kalian... Jadi
makanlah.” Cerita Tuan Lee. Semua pun akhirnya mulai makan menikmati sup panas.
“Aku
mengatakan ini karena aku yang punya bangunan ini. Jika aku melihat kalian lagi
di sini besok..., demi ketenangan dan keamanan penghuni..., maka mau tidak mau
aku harus ambil tindakan. Jadi makanlah hari ini dan ini akan menjadi ucapan selamat tinggal kita, ya?” ucap Tuan
Lee yang membuat semua terdiam sambil menikmati sup pedas.
“Soo Ho
benar-benar tidak datang, 'kan?” tanya fans. Tuan Lee mengaku tidak melihatnya
dan menawarkan minuman soda juga.
Geu Rim
berada di halte sambil menelp memberitahu kalau Tidak ada orang dan bertanya
dimana keberadaanya. Soo Ho mengaku sudah
melihatnya dan Tiga detik. Geu Rim binggung maksud dari tiga detik, saat itu
juga mobil Soo Ho datang dan bergegas masuk ke dalam mobil.
“Sekarang,
rasanya seperti aku mau ketemu bintang
top. Rasanya seperti... Aku pacaran dengan
oppa.” Ungkap Geu Rim
“Kau
bilang "Oppa"? Apa Kau memanggilku oppa?” kata Soo Ho gugup. Geu Rim
pun ikut cangung karena tak bisa memanggil “Oppa”
“Tapi
kita mau kemana? Hubungan terbuka macam apa ini? Aku ingin kemana saja
sambil berpegangan tangan... Padahal aku
cuma bilang saja.” Kata Geu Rim
“Hari ini
katanya penggemarku mau masuk rumahmu sembarangan. Aku bahkan tidak ingin minta
maaf lagi.” Kata Soo Ho merasa bersalah. Geu Rim pikir kalau Soo Ho tak perlu
meminta maaf.
Akhirnya
keduanya sampai di dekat sungai Han, Geu Rim mengeluh melihat ada adegan ciuman
pada scene yang menurutnya tak penting, Ia merasa heran penulis yang menulis
begitu banyak adegan ciuman. Soo Ho hanya tersenyum melihat Geu Rim seperti
cemburu.
“Jadi?
Kapan kau syuting ini?” tanya Geu Rim. Soo Ho menjawab Besok.
“Kau
pasti suka syuting adegan ciuman ini dan sudah biasa syuting adegan ciuman..., jadi
ini pasti gampang, 'kan?” komentar Soo Ho mengejek. Soo Ho mengaku tidak juga.
“Jadi,
sudah berapa banyak syuting ciuman yang kaulakukan?” tanya Geu Rim. Soo Ho
pikir Sekitar 1.000. Geu Rim tak percaya kalau itu 1.000
“Jika
film dan drama digabungkan, kira-kira segitu jumlahnya... 1.000.” kata Soo Ho
lalu ingin tahu berapa banyak Geu Rim melakukanya. Geu Rim terlihat binggung
“Yah....Aku
harus menghitungnya.” Ucap Geu Rim tak mau kalah. Soo Ho tak habis pikir kalau
Geu Rim yang sudah pernah ciuman sebanyak itu.
“Pikirkan
seusiaku...” ucap Geu Ri, Soo Ho tak percaya karena Geu Rim sudah tau jadi
melakukannya berkali-kali.
“Jadi itu
sebabnya kau... mencium 1.000 perempuan?” balas Geu Rim. Soo Ho pikir kalau
melakukan di depan kamera jadi mau tak mau harus melakukanya.
“Tapi kau
melakukannya karena kau menginginkannya.” Kata Soo Ho dengan nada tinggi.
Geu Rim
heran Soo Ho yang malah marah, Soo Ho pikir mana mungkin dirinya tidak marah
karena Geu Rim melakukannya dengan orang lain dan itu sangat jahat. Geu Rim
tersenyum akhirnya memberikan kecupan di bibir Soo Ho, Soo Ho tersenyum
membalas ciuman Geu Rim dan keduanya saling menatap setelah adu mulut.
Soo Ho
mengantar pulang dan sudah tak ada fans yang menunggu. Geu Rim menceritakan
kalau sudah baca surat-surat tadi. Soo Ho binggung surat apa yang dimaksud. Geu
Rim menceritakan 12 tahun silam, surat cinta yang dikirimkan Soo Ho padanyda
dan masih menyimpan semuanya.
“Surat
yang norak dimana kau menganggapku
sebagai inspirasimu. Nanti kutunjukkan padamu. Aku akan menggodamu. Tapi aku
ingin bertanya sebelumnya. Kenapa kau mengganti namamu dari Woo Ji Woo ke Ji Soo Ho?” ucap Geu Rim.
“Masuklah
ke rumah, Nanti saja bicaranya.” Kata Soo Ho seperti tak ingin membahasnya.
Di lorong
radio, dua orang membicarakan Geu Rim yang benar-benar mengerahkan semuanya da
memang pantas menjadi penulis utama. Salah satu temanya berpikir kalau iri pada
Geu Rim. Ra Hee bisa mendengarkan keduanya bicara.
“Begitu
banyak penulis yang pacaran sama selebriti. Meski begitu, Geu Rim jadi
terkenal. Keterampilannya dalam memenangkan
tamu dan DJ...” ucap keduanya lalu terhenti karena Geu Rim sudah berdiri
dibelakang.
“Aku tahu
kalian ingin aku mendengarnya tapi ini menyakitkan.” Komentar Geu Rim dan
akhirnya keduanya pergi. Ia melihat Ra Hee dan memberikan hormat lalu berjalan
pergi.
Ra Hee
mendekati Geu Rim yang duduk sendirian karena tahu kalau Pasti perasaannya
sedang gundah karena menanggung semua masalah ini. Geu Rim mengaku kalau Kata-kata
itu memang menyakitkan. Ra Hee ingin memberikan saran untuk seniornya sekarang.
“Memang
benar... Kau tidak berhak pacaran sama Ji Soo Ho... Tapi..., pacaran sama
selebriti? Kalau kalian putus, tidak ada lagi yang tersisa. Tapi..., setelah
kau mengalami hubungan yang membawamu ke dasar laut..., yang orang lain tidak
pernah alami..., maka siapa yang tahu? Tulisanmu mungkin akan membaik.” Cerita Ra
Hee. Geu Rim hanya terdiam mendengarnya.
“Setelah
aku dicampakkan dulu..., tulisanku jadi berkembang.” Akui Ra Hee. Geu Rim
seperti bisa merasakan yang diakui Ra Hee.
Ra Hee
masuk ke dalam ruangan terlihat kesal sendiri. Seung Soo melihatnya binggung
ada apa dengan Ra Hee yang aneh. Ra Hee pikir seharusnya menyumpahi Song Geu Rim
tapi mendengar orang lain menyumpahinya
malah jadi kesal. Seung Soo tak banyak komentar dan sibuk dengan ponselnya.
Tuan Ji
duduk di cafe dengan kacamata hitamnya, beberapa fans menyapanya mengaku sebagai
fans dan memujinya kalau tampan. Saat itu Geu Rim datang menemui calon ayah
mertuanya. Tuan Ji pun dengan ramah menyapa Geu Rim menyuruhnya duduk.
“Sebelum
ini, aku sering melihatmu di foto... Tapi sekarang, aku melihatmu secara
langsung... Senang bertemu denganmu.”kata Tuan Lee. Geu Rim juga mengaku kalau
senang.
“Sejujurnya,
Ji Soo Ho boleh saja dibilang anakku...,
tapi kami tidak sedekat itu, kau tahu
itu, 'kan? Aku mencoba mendengarkan siaran
radionya dan ternyata Ji Soo Ho boleh juga. Apa Kau menyukainya?” ucap Tuan Ji.
Geu Rim membenarkan.
“Tapi
kalian pasti akan berpisah. Cinta itu tidak berdaya. Jika kau akan
bersenang-senang dan putus setelah
itu..., maka aku setuju. Tapi jika kalian bersikeras itu cinta sejati..., kusarankan
kalian harus segera putus Karena cinta itu tidak berdaya.” Kata Tuan Ji yang
berceloteh seperti tahu tentang cinta
“Aku
tidak tahu bagaimana cara memanggil
Anda...Tapi Pak..., Ji Soo Ho yang kukenal sepertinya tahu betapa kuatnya
cinta. Yah, tidak mungkin aku
bisa tahu
segalanya..., tapi menurutku Soo Ho seperti itu.” Kata Geu Rim yakin
“Kau
pasti tahu dari apa yang kau lihat hari
itu...,tapi keluarga kami memang seperti itu. Kau 'kan melihatnya.” Komentar Tuan
Ji
“Entah
bagaimana, aku pernah bertemu ibunya.
Dan hari ini, aku bertemu dengan
ayahnya. Tapi pikiran ini terlintas di benakku. Ji Soo Ho tidak ingin
menghancurkan keluarganya yang
sebenarnya. Kurasa dia ingin menciptakan keluarga sejati.” Kata Geu Rim. Tuan
Ji terdiam mendengarnya.
“Kau
tahu...besok hari ulang tahunnya, 'kan?” tanya Tuan Ji. Geu Rim mengangguk.
“Geu
Rim... kau sepertinya orang baik.” Kata Tuan Ji seperti menyukai sikap Geu Rim
Geu Rim
berjalan pulang teringat cerita Soo Ho pertama kali Aku memanggil ibuku
"CEO Nam.".. Dia bukan ibu kandungku. Tapi aku baru tahu itu saat
ulang tahunku yang kesembilan.” Lalu sempat bertemu dengan Tuan Ji saat di
restoran dengan Da Seul bersama dengan Nyonya Nam
“Ayahku saat
itu tidak ada di rumah. Dia lagi liburan sama kekasihnya atau semacamnya. Inilah
kebenaran tentang keluargaku...,yang didambakan orang lain.”
Geu Rim
hanya bisa terdiam mengingat semua kebenaran yang dihadapi Soo Ho dengan
keluarganya, lalu melihat sebuah toko yang ada didepanya.
Di depan
rumah
Fans
kembali berkumpul berkomentar melihat artikel Geu Rim dengan mengejek Rambut
jelek sekali sambil mengeluh kalau berani . merayunya padahal wajahnya seperti
itu.
Saat itu
Nyonya Jo baru pulang bisa merasakan banyak orang yang berkumpul dirumah dan
bertanya dengan ramah apakah datang untuk bertamu. Si fans tahu kalau Wanita
didepanya pasti ibunya Penulis Song Geu Rim.
“Aku
melihat wanita ini di Internet saat aku
mencari tahu tentang Geu Rim .. Dia Anak Ibu...menggoda oppa kami... Song Geu
Rim itu wanita aneh... Aku tidak tahan dengannya.” Ucap Si fans marah. Nyonya
Jo terlihat sangat marah
Saat itu
Geu Rim yang ada ditoko, menerima telp dan kaget kalau itu dari kantor polisi.
Di kantor
polisi, Fans Soo Ho mengaku kalau Nyonya Jo yang mendorongnya. Nyonya Jo
menyangkalnya karena hanya menyuruhnya
pergi karea menjelek-jelekkan di depan rumah.
Si fans menyangkal kalau Nyonya Nam menyumpahi mereka dan memukulnya
bahkan seperti anaknya.
“Dasar
Kalian ini! Jika aku mendengar kalian menjelekkan putriku di depan rumah kami lagi..., maka aku
tidak akan diam saja.” Teriak Nyonya Nam marah polisi meminta Nyonya Nam agar
bisa tenang.
“Minta
maaflah. Sekarang.” Perintah Polisi, tapi fans So Ho mengaku tidak salah apapun. Geu Rim melihat dari
kejauhan hanya bisa bersedih akibat dari hubungnya ibunya juga terkena masalah.
Geu Rim
akhirnya pulang bersama ibunya meminta maaf karena semua karena dirinya. Nyonya Nam mengaku sangat marah lalu jadi
kenapa Geu Rim yang harus meminta maaf, menurutnya karena anaknya itu jadi bisa berkelahi lagi.
“Sepertinya
berat badanmu turun... Apa pacaran itu berat?” ucap Nyonya Jo memegang pipi Geu
Rim. Geu Rim membenarkan.
“Kalau
begitu Ibu akan membuatkanmu makanan yang sangat lezat.” Kata Nyonya Jo. Geu
Rim mengaku kalau rindu masakan Ibunya.
Soo Ho
mengingat yang dikatakan Geu Rim “12 tahun silam, surat cinta yang kau kirimkan
padaku. Aku menyimpannya semua. Tapi, aku ingin bertanya sebelumnya. Kenapa kau
mengganti namamu dari Woo Ji Woo ke Ji
Soo Ho?”
Saat itu
juga Soo Ho mengemudikan mobilnya setelah lampu merah langsung menginjak rem
karena tiba-tiba melihat Ji Woo dengan pakaian rumah sakit menyebrang jalan. Ia
seperti merasa terganggu karena menyimpan sendiri tentang Ji Woo.
Tuan Lee
pikir kalau mereka harus masukkan
beberapa kutipan bagus. Geu Rim akhirnya membuka buku dan melihat kartu pos
bertuliskan [Ji Soo Ho adalah seorang
pembunuh.] dengan wajah kebingungan bertanya apa maksudnya ini.
“Surat
ini sering dikirim ke kita selama beberapa minggu ini.” Ucap Tuan Lee. Geu Rim
mengingat nama Woo Ji Woo.
Jason
menuliskan "Laporan tentang Song Geu Rim" lalu terdengar bunyi
ketukan pintu dan menyuruhnya masuk setelah menutup layar. Soo Ho masuk dengan
menatap Jason dengan wajah serius. Jason pikir kalauada yang ingin dikatakan.
“Kalau
begitu, darimana kita harus mulai? Haruskah kita berbicara tentang Song Geu Rim
atau Woo Ji Woo?” ucap Jason yang melihat Soo Ho sudah duduk didepanya.
“Kartu-kartu
pos yang baru-baru ini dikirim ke aku, Itu tentang Woo Ji Woo.. Kau benar.. Aku didiagnosis
menderita depresi, bukan amnesia 12
tahun silam.” Akui Soo Ho.
Flash Back
Soo Ho
duduk diantara kedua orang tuanya, tapi terlihat tak nyaman. Mereka bertiga
memperlihatkan keluarga bahagia didepan kamera,
Lalu setelah semua pergi, Nyonya Nam kemana suaminya akan pergi. Tuan Ji
dengan ketus menjawab Bukan urusan Nyonya Nam.
“Kau bilang
Bukan urusanku? Baik. Aku tidak terlalu peduli
dengan urusanmu..., tapi bagaimana dengan Ji Soo Ho?” ucap Nyonya Nam
“Ancamanmu
semakin beragam saja. Kau bilang akan membesarkannya. Dan Kau sudah setuju itu.
Kenapa kau terus bawa-bawa dia untuk
mengancamku? Jika kau terus seenaknya, maka aku tidak akan diam saja!” ucap
Tuan Nam
Soo Ho
yang masih SMP mendengar orang tuanya bertengkar masuk ke dalam kamar dan
langsung meminum beberapa obat, lalu berusaha untuk menutup kupingnya agar tak
mendengar teriakan keduanya.
Soo Ho
terbangun dari tidurnya dan tersadar kalau sudah ad di rumah sakit, lalu
menatap ke arah jendela yang ada ditaman. Saat itu tiba-tiba seseorang mendorongnya
untuk minggir karena tidak bisa lihat.
Soo Ho heran melihat seorang anak yang berani mendorongnya. Geu Rim sedang bermain dengan anak-anak
lainya.
“Berarti...kau
bertemu dengan Woo Ji Woo sebelum
bertemu Song Geu Rim.” Ucap Jason. Soo Ho membenarkan.
“Jadi..
Bagaimana kau dan Woo Ji Woo bisa dekat?” tanya Jason.
Flash Back
Soo Ho
sedang membaca naskah "The Blue Sky Galaxy" Tiba-tiba Ji Woo datang
langsung memeluk Soo Ho seperti teman akrab bertanya darimana karena sudah lama
tinggal di rumah sakit. Soo Ho seperti tak menyangka ada orang yang mau dekat
denganya.
Geu Rim
sedang berbaring di kursi menutup matanya satu dengan bergantian. Ji Woo
berdiri bersama Soo Ho bertanya apakah ingin menjadi temanya kaena akan
ceritakan rahasia indahnya. Soo Ho ingin tahu apa itu.
“Aku
bahkan tidak bisa hidup sampai usia 20
tahun. Jadi aku akan menjalani hidup yang menyenangkan. Tiga kali lebih menyenangkan
dibanding orang lain.” Cerita Ji Woo menghibur pasien sambil memetik gitar.
“Daripada
membuang waktu marah-marah..., aku akan bersenang-senang dan bebas seperti
cewek yang kusukai.” Ungkap Ji Woo lalu
melihat Geu Rim tertidur dan memberikan selimut. Soo Ho juga memberikan syal
untuk Geu Rim.
“Sudah
tiga bulan sejak aku menyukai Song Geu
Rim.” Cerita Ji Woo melihat Geu Rim juga yang berdoa di gereja
Keduanya mengikuti
Geu Rim yang mendorong kursi roda, lalu bersembunyi saat Geu Rim tersadar ada
yang mendorongnya. Ji Woo menegaskan kalau akan menciumnya sebelum mati.
“Jadi...kau
menyukai cewek yang disukai Ji Woo. Apa kau memberi tahu Song Geu Rim kalau kau
bukan Woo Ji Woo? Tapi kenapa kau hidup seperti
Woo Ji Woo di depannya? Song Geu Rim mengira kau itu Ji Woo dari 12
tahun silam.” Ucap Jason
Soo Ho
hanya bisa diam saja, lalu duduk di kamar mengingat yang dikatakan Jason “ Song
Geu Rim menyukaimu karena dia mengira kau Woo Ji Woo dari 12 tahun silam. Tapi
kau Ji Soo Ho.” Lalu melihat alamat pengirim kartu pos [Woori Tempat
Penyimpanan Abu 23]
“Kapan kau akan memberitahunya yang sebenarnya dan mengatakan semua yang kau
tahu?” ucap Jason
Akhirnya
Soo Ho tertidur tapi kembali lagi mengalami mimpi buruk, ketika bertemu di
rumah sakit dan saat terakhir kali melihat Ji Woo yang tertabrak truk dan
meninggal. Soo Ho pun memilih untuk keluar dari kamarnya.
Jason
sedang mengetik dikamar heran karena Geu Rim yang tidak pernah menelepon duluan. Geu Rim mengingat Jason yang bilang
sebelumnya kalau Ji Soo Ho itu Woo Ji Woo.
“Apa Woo
Ji Woo yang kukenal bukan Ji Soo Ho? Apa maksud dari Ji Soo Ho membunuh Woo Ji
Woo?” tanya Geu Rim penasaran
“Jika kau
ingin tahu..., tanya Ji Soo Ho langsung.” Kata Jason lalu menutup telpnya. Geu
Rim binggung karena jason memutuskan telp lebih dulu.
Soo Ho
sudah berada ditempat Ji Woo dengan lembaran Ijazah sekolah dirinya yang sengaja
disimpan dalam tempat abu Ji Woo, Ia kembali mengingat kenangan dengan Ji Woo.
Flash Back
Ji Woo
memberitahu lewat pesan kalau Final kontes menyanyi hari ini jadi meminta agar
Soo Ho datang. Akhirnya Soo Ho sampai di KBC Hall, tempat acara Singing
Contest. Ji Woo mengatakan Jika memenangkan
kontes menyanyi, maka akan memberitahu Song Geu Rim kalau menyukainya.
Ketika
akan pergi, Soo Ho bertabrakan dengan Geu Rim yang akan masuk tempat kontes
lalu bergegas pergi dan pesan dari Ji Woo kalau Hee Jung pemenangnya. Geu Rim
yang selalu berlatih dengan menutup mata menerima ciuman dari Soo Ho dan saat
itu Ji Woo masuk melihat Soo Ho yang mencium Geu Rim.
Tiba-tiba
Jason datang berdiri disamping Soo Ho, Soo Ho tak percay kala Jaosn sengaja
mengirim kartu pos itu supaya membuatnya datang ke tempat Ji Woo. Jason mengaku Jika Sooo Ho di depan Ji Woo,
maka bertanya-tanya bagaimana wajahnya dan apa yang akan dikatakan padanya.
“Aku
membayangkannya berkali-kali... Jadi beginilah penampilanmu.” Ucap Jason
mengejek. Soo Ho terlihat marah mendengarkanya.
“Ketika
membaca "Ji Soo Ho adalah seorang pembunuh." Bagaimana perasaanmu?
Apa Kau sedih?” ucap Jason. Saat itu Soo Ho langsung mencengkram baju Jason dan
sangat marah
“Aku
ingin melihatmu marah padaku dan menarik kerahku seperti ini.” Kata Jason. Soo
Ho langsung memukulnya, tapi Jason malah tersenyum karena bisa melihat untuk
pertama kali memukulnya.
Geu Rim
menelp Manager Kim mengatakan tidak bisa menghubungi Ji Soo Ho jadi sangat
khawatir dan sudah di depan rumahnya. Manager Kim seperti ingin memastikan
keadaan didepan rumah. Geu Rim mengatakan tidak ada wartawan.
“Tapi
kalau aku difoto sambil berdiri
disini..., bisa menyebabkan lebih banyak
masalah, jadi...” ucap Geu Rim. Manager Kim meminta Geu Rim menunggu karena hampir
sampai.
Akhirnya
Manager Kim datang membawa Geu Rim masuk rumah menceritakan kalau Soo Ho selalu
sibuk berbicara dengan Geu Rim dan juga heran kenapa ponselnya dimatikan. Geu Rim pun mengaku
khawatir karena tidak bisa
menghubunginya dan juga tidak bisa menghubungi Jason.
“Apa Kau
mau minum?” tanya Manager Kim. Geu Rim menolak dan Manager Kim pun pamit pergi
lebih dulu.
“Manager
Kim... Apa aku boleh bertanya padamu? Kapan kau mulai bekerja sebagai manajer Ji Soo Ho?” tanya Geu Rim
“Sejak
dia SMA... Kenapa?” ucap Manager Kim. Geu Rim ingin mengatakan sesuatu tapi
menurutnya lebih baik akan bertanya langsung pada Soo Ho lalu mengucapkan
Terima kasih.
Geu Rim
duduk sendirian di dalam rumah mengingat kembali kenangan dengan Soo Ho saat
dirumah sakit ketika ingin melihat wajahnya Soo
Ho meminta agar mengingatnya seperti ini saja. Lalu pertemuan mereka saat dewasa dirumah
sakit.
“Disini...pernahkah
kau bertemu Song Geu Rim yang pakai
penutup mata?” tanya Geu Rim saat itu mereka pun mengenang masa lalu dan
membuat cinta datang.
Saat itu
Soo Ho datang dan langsung memeluk erat Geu Rim yang sudah ada di rumahnya. Geu
Rim lalu bertanya apa maksudnya Soo Ho yang membunuh Woo Ji Woo dan kenapa
mengatakan kalau Soo Ho itu Woo Ji Woo.
Soo Ho sempat kaget dan menatap Geu Rim seperti agar ragu.
Bersambung
ke episode 15
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Terimakasih sinopsisnya mbk... Dtnggu lanjutanx
BalasHapus