Soo Ho bertanya apakah Hari ini Geu Rim mau
menemaninya. Geu Rim terdiam mendengarnya. Soo Ho mengaku kalau ingin bersama
Geu Rim hari ini. Geu Rim seperti baru tersadar dari kagetnya lalu akhirnya
pergi ke kamar mandi.
“Ji Soo
Ho, kau sudah gila, ya? Bagaimana ini? Apa yang dia pikirkan?” ucap Geu Rim
panik duduk diatas bathub
Geu Rim
akhirnya keluar dari kamar mandi, Soo Ho bertanya apakah Geu Rim sudah selesai
mandinya. Suasana makin canggung, Geu Rim mengatakan tak bawa perlengkapan
mandi. Soo Ho pikir semuanya ada di kamar mandi. Geu Rim makin binggung ingin
menjelaskan alasanya.
“Begini...
aku...butuh produk yang sesuai dengan kulitku.” Ucap Geu Rim
“Kalau
begitu, aku yang akan membelikannya buatmu. Memang produk apa saja yang kau gunakan?”
kata Soo Ho
“Jangan.
Kenapa bintang kita yang pergi sendirian beli itu? Ucap Geu Rim menolak. Soo Ho
pikir akan menyuruh managernya saja.
“Tidak,
aku saja yang beli.” Kata Geu Rim dan akan pergi. Soo Ho menahanya kemana Geu
Rim akan pergi.
“Aku
sudah pesan layanan kamar.” Ucap Soo Ho. Geu Rim pikir hanya sebentar
membelinya dan berjanji akan langsung kembali.
Saat
didepan kamar, Geu Rim seperti merasa tak nyaman dengan sikap So Hoo. Lalu
terdengar suara Ra Hee yang mencari Geu Rim karena yakin berjalan dilorong,
menurutnya kamar 13 yang tadi dicek, kemungkinan besarnya. Geu Rim panik dan langsung masuk kamar, Soo
Ho binggung kenapa Geu Rim kembali masuk.
“Kenapa
Penulis Ra dan Lee PD-nim kemari?” ucap Soo Ho mengintip dari depan pintu.
“Dia
sepertinya masuk ke sini... Kau bisa lihat lewat situ?” ucap Ra Hee yang
setengah mabuk berdiri didepan pintu.
Geu Rim
panik dengan yang karena Jika mereka melihatnya bersama Soo Ho dan kapan bisa
pulang dan bisa-bisa harus tidur di kamar itu. Soo Ho pikir kalau Geu Rim yang
bilang ingin menemaninya.
Saat itu
Jin Tae Ri berjalan di lorong, lalu Soo Ho menerima telp dari Manager Kim ingin
tahu apakah melihat Jin Tae Ri. Soo Ho binggung kenapa Manager Kim membahas Jin
Tae Ri. Manager Kim menjelaskan kalau Manajer perencanaan menelepon, jadi ingin
menemui Soo Ho
“Apa kau
sendirian?” tanya Manager Kim. Soo H menatap Geu Rim yang duduk didepanya.
“Ya. Aku
tidak sendirian. Kenapa Jin Tae Ri datang ke sini?” keluh Soo Ho. Manager Kim
ingin tahu siapa yang ada bersama Soo Ho. Soo Ho seperti tak bisa
menjawabnya.
“Sudahlah
Lagi pula, aku hampir sampai, jadi
tunggulah disitu.” Kata Manager Kim.
Soo Ho
menutup telpnya, Geu Rim ingin tahu apakah Jin Tae Ri datang ke hotel. Soo Ho
terdiam. Geu Rim heran karena dianggap Hotel itu seperti tempat pertemuan dan entah kenapa semua orang
datang kemari. Ia akhirnya memilih untuk pamit pergi saja. Soo Ho pikir mereka pergi bersama saja.
Ra Hee dan Seung Soo masih
terus mencari sampai akhirnya tersadar kalau Tae Ri datang dan buru-buru
bersembunyi.
Saat itu
Soo Ho bersama Geu Rim keluar dari kamar bertemu dengan Tae Ri yang berjalan di
lorong. Tae Ri dengan sinis langsung mengumpat kalau Geu Rim yang tidak sopan.
“Ada apa
ini? Situasi apa ini? Apa kalian berdua benar-benar pacaran? Apa Kalian pun
sampai masuk ke hotel?” ucap Tae Ri sinis merasa kalau semua Gila.
Soo Ho
tak mengubrisnya mengajak Geu Rim pergi saja. Tae Ri menahanya dan langsung
memberikan tamparan pada Geu Rim. Soo Ho marah dan langsung mengumpatnya. Geu Rim
tak membalasnya malah menatap dengan sinis.
“Tae
Ri... kau kasihan sekali... Kau terus bersikap kasar padaku karena Ji Soo
Ho...,tapi aku tidak akan membiarkanmu menghinaku lagi.” Ungkap Geu Rim. Tae Ri
mengejek ucapan Geu Rim itu lucu.
“Ini seru
juga... Apa Jin Tae Ri, Song Geu Rim, dan Ji Soo Ho terlibat cinta segitiga?”
komentar Seung Soo melihat ketiganya.
“Bukan
begitu... Jin Tae Ri sama Ji Soo Ho lagi
pacaran tapi Song Geu Rim merebutnya.” Balas Ra Hee yakin
Soo Ho
mengajak Geu Rim pergi, Tae Ri menahan dengan memperlihatkan alat rekam
ditanganya. Geu Rim terlihat binggung, begitu juga Soo Ho. Tae Ri mengaku
tadinya mau membiarka Soo Ho bisa mendengarkanya sendirian
“tapi sepertinya
aku harus membiarkan Song Geu Rim
mendengarnya juga. Apa Kau tak masalah?” ucap Tae Ri. Soo Ho ingin tahu apa itu
isinya.
“Baiklah
kalau begitu. .. Mari kita dengarkan bersama... Song Geu Rim, kau harus
mendengarkan ini... Pria yang kau kencani telah menjalani hidup penuh kebohongan.” Ungkap Tae Ri.
Saat itu
Manager Kim datang dan langsung menahan tangan Tae Ri sebelum menekan alat
perekam. Tae Ri marah menyuruh Manager Kim melepaskan tanganya. Manager Kim
dengan mata melotot terus menahan tangan Tae Ri sebelum berbuat semaunya.
Seung Soo
binggung melihat kedaaanya sekarang. Ra Hee menyuruh Seung Soo diam saja karena
yang dilihatnya sekarang lebih baik dari sekedar drama.
Geu Rim
duduk sendirian didalam mobil. Manager Kim berdiri di luar mobil. Sementara Soo
Ho dan Tae Ri duduk di mobil Manager Kim sambil mendengarkan rekamannya.
“Hyung....
Kau tahu apa yang kudengar pada ulang
tahun kesembilanku? "Kau bukan anakku." Kau tahu apa yang terjadi
selanjutnya? "Jadi, jangan lakukan apapun yang akan menyakitiku."
“Aku akan
menyerahkan ini ke Reporter atau memutarnya selama wawancara.” Ucap Tae Ri
sedikit mengancam. Soo Ho langsung
menyetujuinya.
“Kau
bilang "Baiklah"? Apa Kau menyuruhku melakukannya?” ucap Tae Ri tak
percaya
“Aku
malah bersyukur kau melakukannya
untukku. Apa kau akan terus seperti ini?” kata Soo Ho seperti tak peduli lalu
keluar dari mobil. Tae Ri terlihat kesal melihat Soo Ho yang tak takut dengan
ancamanya.
Soo Ho
akan kembali ke mobil, Manager Kim khawatir menanyakan apakah bisa menyetir
sendiri. Soo Ho pikir tak masalah meminta Manager Kim untuk mengawasi Jin Tae
Ri. Saat didalam mobil Geu Rim khawatir menanyakan keadaan Soo Ho dan ingin
tahu apa yang terjadi. Soo Ho hanya diam saja lalu mengemudikan mobilnya.
Manager
Kim akhirnya kembali ke mobilnya. Tae Ri dengan santai meminta Manager Kim agar
mengantarnya pulang. Manager Kim terlihat marah menarik tangan Tae Ri dengan
kasar. Tae Ri tak percaya manager Kim bersikap kasar padanya.
“Alasan
aku tidak menghapus rekaman itu karena aku mempercayaimu. Tapi Tak kusangka kau
serendah ini.” Ungkap Manager Kim
“Apa? Apa
kau mengujiku?” tanya Tae Ri tak percaya
“Aku
menguji diriku sendiri. Aku! Kau sudah mengambil semua yang bisa Kau dapatkan dariku..., jadi jangan mencariku
lagi. Aku tidak akan pernah mengangkat
telepon darimu lagi.” Tegas Manager Kim lalu masuk ke dalam mobil. Tae Ri pun
ditinggalkan begitu saja.
Soo Ho
mengantar Geu Rim pulang, Sampai didepan rumah Geu Rim pikir Ada banyak rintangan menjalin hubungan dengan
Soo Ho dan ingin tahu keadaan Soo Ho sekarang. Soo Ho pikir tak ada hal yang
membuatnya baik-baik saja.
“Oh,
ya... Aku tidak bisa menerima mobil ini. Namun, jika kau datang sebagai sopir,
maka aku akan ikut naik mobil di sampingmu.” Ucap Geu Rim mengembalikan kunci
mobil dan akan pamit.
“Maafkan
aku...” ucap Soo Ho. Geu Rim mengaku sudah bisa mengerti. Soo Ho kembali
meminta maaf sambil memegang pipi Geu Rim
“Jin Tae
Ri yang memukulku. Kenapa kau yang minta maaf? Tak apa. Kau tak perlu minta
maaf. Dan Juga, aku akan membuat Jin Tae Ri meminta maaf padaku sendiri. Jadi Kau
pulanglah sekarang.” Kata Geu Rim menyakinkan
“Aku
tidak ingin pergi.” Ungkap Soo Ho seperti tak ingin berpisah dengan Geu Rim
“Kenapa
sikapmu daritadi seperti ini? Semenjak di hotel... Kau aneh.” Ucap Geu Rim. Soo
Ho hanya bisa tersenyum
“Kau tadi
berkaca-kaca, dan sekarang, kau
tersenyum... Kau kenapa?” kata Geu Rim. Keduanya hanya bisa saling menatap dan
tersenyum bahagia.
Tuan Kang
berdiri di ruanganya, mendengar teriakan Tuan Lee merasa malu karena kejadian
yang langka kalau siaran radio jadi pindah jadwal karena tekanan dari
perusahaan. Tuan Kang mengau kalau
keadaan Ini tidak sesederhana itu.
“Memangnya
Kim Dong Ju sehebat itukah? Apa kita hanya akan menuruti yang kata JH
Entertainment? Apa Anda tak punya kekuasaan apapun?” ucap Tuan Lee. Tuan Kang
hanya terdiam. Tuan lee mengaku tak punya.
“Hei, Pak
Kang... Jika kita menuruti semua perintah atasan..., maka acara radio kita
bakal musnah satu per satu. Andalah yang paling tahu ini semua.” Ungkap Tuan
Lee merasa sangat malu. Tuan Kang hanya diam saja.
“Aku akan
mengatasi rasa malu ini.” Kata Tuan Lee lalu keluar dari ruangan. Tuan Kang
panik apa yang akan dilakuan Tuan Lee.
“Jangan
lakukan apa-apa dan diam saja kau...” teriak Tuan Kang panik dengan juniornya
yang gila.
Tuan Lee
mengirimkan pesan dari ponselnya “Hei, para produser drama dan semua acara... Katakan padaku soal gosip tentang artis dari JH.” Akhirnya beberapa orang mengirimkan pesan
“Yoon Oh membuat media menulis artikel, kalau dia jago siaran langsung tapi
aslinya, acara dia itu direkam semua terlebih dulu.”
“Seo Yoo
Jin memacari dua pemain utama di drama yang
sama. Kim Dong Ju saat ini merencanakan berpindah agensi ke Sowoon
Entertainment.”
Wajah
Tuan Lee tersenyum lalu terlihat Geu Rim yang menelpnya.
Tuan Lee
duduk bersama dengan Geu Rim ingin tahu pendapatnya apakah mereka harus duduk
saja seperti pecundang. Geu Rim pikir tentu saja tidak, menurutnya mereka adalah Tim gila dan ace-nya
radio. Tuan Lee dengan bangga kalau ia yang jadi ACEnya.
“Tapi
bukankah sebaiknya kita memberi tahu Ji
Soo H tim kita dibubarkan karena JH? Tim kita sama...” ucap Geu Rim langsung
disela oleh Tuan Lee
“Pertama-tama...,
biar aku yang membuat strategi terlebih dahulu. Dia pasti kesal kalau tahu kita
dibubarkan karena ibunya. Lalu Dia pasti terlalu malu buat bertemu kita. Bahkan
jika sesuatu terjadi karena dia..., itu timku. Jadi aku yang akan bertanggung jawab. Untuk hari ini,
aku akan bertanggung jawab. Lalu Apa rencanamu?” kata Tuan Lee
“Aku
harus tetap bertahan di stasiun radio. Karena kalau tidak, mereka mungkin
mengira aku sudah menghilang.” Ucap Geu Rim. Tuan Lee menyetujuinya.
Geu Rim
mengirimkan pesan “Soo Ho-ssi, kau dimana?” Soo Ho yang berada di mobil
tersenyum membacanya lalu membalas “Aku lagi di jalan mau ketemu kau.” Saat itu Manager Kim masuk mobil
melihat Soo Ho yang tersenyum sendiri sambil menatap ponsel.
“Aku
sudah dapat proposal baru dari drama itu. Mereka sepakat untuk
menyesuaikan syuting di luar negeri. Mereka
akan menunda jadwal tayang dan mempertimbangkan jadwal syuting dilaksanakan duluan.” Jelas Manager Kim
“Baiklah...
Kapan kita akan menandatanganinya?” kata Soo Ho merasa tak masalah
“Tapi ada
syaratnya... Mereka ingin kau membintangi
drama berikutnya juga. Apa Kau tetap melakukannya?” tanya Manager Kim
ragu.
“Cuma ini
cara yang terbaik agar kau bisa siaran radio maupun main drama... Lagipula tak ada pilihan lagi.”
Kata Soo Ho
“Cuma
butuh empat bulan untuk syuting drama... Apa kau harus sejauh ini?” kata
Manager Kim merasa kasihan
“Untuk
pertama kalinya, aku ingin berhasil walau merepotkan.” Ungkap Soo Ho lalu
membaca kembali pesan Geu Rim “Baiklah kalau begitu...Aku merindukanmu.”
“Juga,
soal rekaman Tee Ri kemarin...” kata Manager Kim seperti ragu untuk
membahasnya.
Tuan Lee
datang dengan sebuah berkas dan diberikan oleh Nyonya Nam, Nyonya Nam ingin
tahu apa isinya. Tuan Lee mengatakan "Mata ganti mata, gigi ganti
gigi." Tapi menurutnya benci ungkapan itu tapi ketika seseorang
mengancam apa yang dicintai maka akan
melakukan apapun,Walau itu hal yang dibenci.
“Anda
menghancurkan acara radio kesayanganku
dengan cara Anda sendiri..., jadi aku berencana
menghancurkan artis kesayangan Anda dengan caraku sendiri pula. Harga
diriku juga terluka melakukan ini, tapi apa boleh buat.” Ucap Tuan Lee
“Apa
Pikirmu kami tidak punya manajemen
risiko?” kata Nyonya Nam seperti tak peduli dengan skandal
“Ini baru
permulaan. Jadi Aku akan datang menemu Anda lagi dengan versi baru. Dan Soal
Kim Dong Ju... Katanya dia mau pindah agensi. Anda tidak lagi main-main dengan
kami, kan?” kata Tuan Lee sedikit mengancam
Nyonya
Nam akhirnya duduk dengan wajah tegang dalam ruanganya. Sekertarisnya
memberitahu Tuan Lee telah membuat isu tentang JH di studio dan bahkan punya
teman wartawan. Ia juga mengatakan berita sudah memanas di media sosial. Nyonya
Nam hanya diam saja.
Tuan Kang
bersama dengan yang lainya berjalan di lorong dan melihat Tuan Lee sdang
melakukan demi sambil berteriak “JH Entertainment menyalahgunakan kekuasaan Minta
maaflah.” Tuan Kang melihat anak buahnya menyuruh untuk diam. Tuan Lee tak
peduli.
“JH
menipu para pemirsa dan pendengar kami.
Minta maaflah.” Teriak Tuan Lee. Semua orang ikut berterik “Minta maaf” Soo Ho
melihat dari kejauhan Tuan Lee sedang demo
“Kami
memang lemah, tapi kami masih punya harga diri. Sampai kapan kita harus
menuruti perintah mereka? Aku tidak akan merekrut artis JH lagi. Tidak boleh
ada artis JH yang masuk ke studioku! Artis JH dilarang. Kami menolak bekerja
sama dengan agensi JH.” Teriak Tuan Lee.
Di ruang
siaran
Seung Soo
heran melihat Geu Rim yang ada di luar ruangan padahal sedang tak ada kerjaan
sambil mengejek juniornya itu tidak ada
harga diri. Ra Hee pikir kalau Harga diri sudah diinjak-injak olehnya, lalu
berpikir untu memanggil Geu Rim.
“Lalu
bertanya kenapa dia di hotel sama Ji Soo Ho?”kata Ra Hee
“Hei...
Kalau mau tanya itu..., apa kau juga harus memberitahu dia kenapa kita ke hotel
itu juga.” Ucap Seung Soo. Ra Hee pun memilih untuk menutup mulutnya.
Ga Moom
mengeluh karena Tak ada habis-habisnya menyusun dokumen-dokumen ini. Dan
melihat Geu Rim berpikir kalau seharusnya beristirahat padahal dikasih waktu istirahat. Geu Rim hanya
tersenyum saja.
“Bukankah
kau tak suka udara di studio kita ini?”
ucap Ga Moom, Geu Rim mengaku suka.
“He.. Aku
tadi lihat Lee Gang PD protes. Apa Kau yakin bisa melakukan comeback?” ucap Ga
Moom khawatir. Geu Rim juga tak mengerti.
“Aku
tidak mengerti apa yang terjadi. Aku
sudah kehabisan air mata.” Ucap Geu Rim.
Saat itu
Seung Soo berbisik karena melihat Tae Ri yang datang. Geu Rim pun melihat Tae Ri kembali setelah
kejadian tadi malam. Tae Ri tak percaya kalau mereka jadi bertemu setiap hari
dan mengaku senang. Geu Rim berani melawan mengaku Sama sekali tak senang.
“Sekarang
ronde kedua... Sepertinya Jin Tae Ri yang akan menang. Dia sangat marah.” Ucap
Seung Soo yakin
“Jangan
meremehkan Song Geu Rim. Semangat dia kuat sekali.” Kata Ra Hee.
Tae Ri
menyindir tak percaya kalau penggemar
cepat sekali berubah berpikir kalau sebagai pengemarnya. Geu Rim pikir
memutuskan tidak menjadi penggemarnya.
Tae Ri merasa itu sebabnya merencanakan acara melawan hatersnya.
“Tapi,
kau jadi topik utama berkatku. Bukankah kau harusnya berterima kasih?” sindir
Geu Rim. Ga Moom panik meminta temanya tak cari gara-gara
“Kita
harus bicara.” Ucap Tae Ri lalu keluar dari ruangan.Ga Moom ingin tahu apa ada
dengan sikap Tae Ri. Geu Rim mengaku tak tahu.
Soo Ho
bertemu dengan Tuan Kang di ruangan membahas kalau timnya telah dibubarkan dan ingin tahu apa kesalahan
mereka. Tuan Kang seperti binggung ingin menjelaskan. Soo Ho pikir Selama
sebulan menjadi DJm timnya cukup populer, dan
ratingnya paling tinggi.
“Apa
salah kami sampai acara kami diberhentikan? Aku sungguh tidak bisa memahaminya.
Dan Juga, apa yang diprotes Lee Kang PD
tadi?” kata Soo Ho binggung
“Ibumu...
menyuruhku membubarkan tim radio karena jadwalmu. Apa Kau tidak dikasih tahu
sama timmu” kata Tuan Kang. Soo Ho terkejut mendengarnya.
Soo Ho
keluar dari ruangan Tuan Kang mengingat kembali kejadian sebelumnya.
Flash Back
Geu Rim
mengaku ada yang terjadi pada acara
mereka. Tuan Lee mengaku sudah membuat kesalahan jadi acara mereka
diberhentikan sementara. Ia menegaskan Acara mereka dibatalkan sementara. Lalu
saat Geu Rim mabuk tanpa sadar mengatakan
“Sudah
sebulan sejak aku menjadi penulis utama.
Bisa-bisanya aku dipecat dalam satu bulan?” ucap Geu Rim
Soo Ho
seperti sangat marah karena Geu Rim tak memberitahu kalau semua masalah yang
terjadi adalah karena ibunya. Soo Ho langsung mengeluarkan ponselnya tapi tak
diangkat.
Geu Rim
menemui Tae Ri di luar ruangany. Tae Ri bertanya apakah Geu Rim tak penasaran
sama rekaman itu. Geu Rim mengaku Tidak sama sekali. Tae Ri bertanya apakah Geu
Rim tidak penasaran tentang rahasia Soo Ho. Geu Rim menjawab dengan santai
kalau tidak penasaran.
“Jika aku
penasaran, aku pasti langsung bertanya padanya. Aku tidak butuh rekaman, karena
Aku bisa tanya ke Ji Soo Ho sendiri.” Ucap Geu Rim tak peduli
“Kau tak
tahu malu juga, ya... padahal kau pacaran sama Ji Soo Ho.” Ejek Tae Ri sinis
“Jin Tae
Ri-ssi..., sepertinya kau harus meminta maaf karena menampar wajahku kemarin.”
Ucap Geu Rim marah
Saat itu
Soo Ho datang dan langsung menarik Geu Rim pergi. Tae Ri makin kesal
melihatnya.
Soo Ho
terlihat sangat marah dengan Geu Rim yang sungguh tidak mau dengar yang dikatakanya,
karena Geu Rim yang tidak angkat teleponnya. Geu Rim memberitahu kalau
Ponselnya ketinggalan di ruang siaran, lalu bertanya apakah Soo Ho marah
karena tidak angkat telepon.
“Ada yang
harus kaukatakan padaku, kan?” ucap Soo Ho. Geu Rim binggung bertanya ada apa
dengan Soo Ho.
“Katakan
padaku kalau ada yang mau kau katakan.” Ucap Soo Ho. Geu Rim tak mengerti
meminta Soo Ho menjelaskan agar bisa mengerti.
“Itulah
yang harusnya kukatakan. Bagaimana aku bisa tahu kalau kau tidak memberi
tahuku? Kau padahal bisa memberi tahuku kemarin dan hari ini. Ini salahku kau
dipecat dari pekerjaan yang kau cintai. Kau sangat menyukai radio tapi acara
itu dibatalkan karenaku. Kenapa kau tidak memberitahuku?” ucap Soo Ho terlihat
sangat marah
Geu Rim
mencoba menjelaskan tapi terlihat binggung. Soo Ho menceritakan selalu mencari
tahu tentang dirinya lewat artikel dan Geu Rim it tak tahu bagaimana
perasaannya saat ini. Geu Rim pikir kalau Soo Ho mungkin marah jika memberi
tahu Soo Ho.
“Lee PD
dan aku berhati-hati...” ucap Geu Rim. Soo Ho ingin tahu Apa yang bisa Geu Rim
lakukan sendiri.
“Kami
sudah mengurusnya. Ayo kita makan yang manis-manis dul baru melanjutkan
pembicaraannya. Jadi Mari kita makan dulu.”kata Tuan Lee masuk ke dalam
ruangan.
“Kau
terus menganggap kita tim, jadi aku benar-benar mempercayainya.” Kata Soo Ho
ikut marah pada Tuan Lee
“Kita
memang tim... Aku menganggap kita sebagai tim sejati.” Kata Tuan Lee
“Apa ini
yang namanya tim? Kau mengubahku jadi orang bodoh.” Ungkap Soo Ho
Tuan Lee
mengaku tak tahu dan tidak pernah bermaksud membuat Soo Ho menjadi orang bodoh
dan meminta maaf kalau Tuan Lee berpikir
seperti itu karena itu caranya untuk melindungi Soo Ho. Soo Ho binggung karena
Tuan Lee itu bukan siapa-siapa yang mau
melindunginya lalu keluar dari ruangan, Geu Rim pun mengejarnya.
Geu Rim
memanggil Soo Ho mengajak untuk bicara karena menurutnya kalau pergi begitu
saja, Soo Ho pikir akan memperbaiki semua masalah ini, jadi Geu Rim jangan khawatir dan Akan dipastikan
pekerjaan impianm Geu Rim akan kembali padanya.
“Kau
tidak bisa mengurus masalah ini sendirian..., tapi aku bisa memperbaikinya sekarang.” Ucap Geu Rim.
Sek
Nyonya Nam kembali melaporkan Informasi yang tertulis di dokumen dari Lee kang
PD ternyata memang benar dan juga ia memberitahu kalau ada rumor tentang
keluarga Nyonya Nam bahkan menerima beberapa panggilan hari ini.
“Bagaimana
dengan Jung Da Seul?” tanya Nyonya Nam, Sek memberitahu kalau Satu jam lagi, ada konferensi pers.
Da Seul
duduk sendirian dalam ruangan yang kosong dan spanduk bertuliskan [Konferensi
Pers Jung Da Seul Mengenai JH] Saat itu Nyonya Nam datang memberitahu kalau Tidak
ada reporter yang datang. Da Seul yang marah hanya bisa meremas tanganya
sendiria.
“Kau
pasti ingin menjatuhkan kami... Benarkan? Jadi Jaga sikaplah. Menghancurkan
karirmu itu sangatlah mudah dan Coba saja kau bertingkah lagi.” Kata Nyonya Nam
mengancam lalu berjalan pergi. Da Seul hanya bisa berdiri sendirian.
Soo Ho
sudah ada di rumah ibunya ketika Nyonya Nam pulang. Ia kesal dengan Ibunya menangani urusannya tanpa memberitahuku lagi.
Nyonya Nam santai karena Soo Ho akhirnya tahu,
menurutnya kalau anaknya itu tidak bisa melakukan.
“Kenapa
Ibu membenci radio?” tanya Soo Ho. Nyonya Nam menjawab Karena tidak
menghasilkan uang.
“Makanya
aku setuju main drama dengan gaji yang besar. Kau bilang Uang? Uang memang hal
bagus. Aku juga suka kemewahan yang kunikmati. Tapi untuk pertama kalinya, Aku
sudah memohon pada Ibu, izinkan aku melakukan hal yang ingin kulakukan. Tapi
Ibu menghancurkan semuanya. Karena itulah aku akan pergi.” Kata Soo Ho sudah
tak bisa menahan amarah.
Nyonya
Nam ingin tahu kemana, Soo Ho mengatakan
Pergi dari perusahaan dan rumah. Saat itu Tuan Ji masuk sambil berteriak
memanggil istrinya dan melihat anaknya juga ada dirumah berpikir dan ingin
memeluk istrinya karena Cuma yang bisa ia yang andalkan. Nyonya Nam seperti
jijik mendorong suaminya.
“Hei..
Nak... Lihatlah ibumu... Dia tidak membiarkanku.... Dia tidak membiarkanku
masuk.” Ucap Tuan Ji
“Kau
mabuk. Tidurlah, atau keluarlah.” Kata Nyonya Nam. Tapi Tuan Ji kembali bicara
pada anaknya.
“Soo Ho
Kenapa kau tidak pulang? CEO Nam selalu panik karena kau. “ ucap Nyonya Nam
“Apa Karena
aku? Bukan karena Ayah?” ucap Soo Ho kaget.
Nyonya Nam berteriak menyuruh Tuan Ji agar menutup mulutnya.
“Teganya
kau... Jika kau masih punya hati nurani,
kau harusnya diam... Haruskah aku menghentikan
konferensi pers Jung Da Seul juga? Apa Kau punya hati nurani?” ucap
Nyonya Nam marah
“Kau
bilang Hati nurani? Kau juga tidak punya hati nurani.” Kata Tuan Ji. Soo Ho
meminta keduanya agar bisa berhenti adu mulut.
“Kau tahu
apa yang selalu kau katakan. Kalau kau kehilangan segalanya karena Soo Ho.. Sudahlah. Pikirkan semua
keuntungan yang kau dapat karena Ji Soo
Ho. Aku tahu kau selalu paranoid... Jika kau kehilangan dia, maka kau akan
kehilangan segalanya.” Ucap Tuan Ji
Soo Ho
meminta ayahnya agar tak membahasnya dan berpikir Sudah saatnya meninggalkan
keluarga ini dan tidak ingin menipu orang lagi. Nyonya Nam pikir tak bisa
melakukan apapun. Soo Ho pikir bisa
melakukan apa saja.
“Jika aku
harus memutuskan hubungan dengan ayahku,
itulah yang akan kulakukan... Atau biarkan aku, Ibu...” kata Soo Ho.
Saat itu
Tuan Lee langsung memberikan pukulan pada Soo Ho. Nyonya Nam tak suka
melihatnya langsung memberikan pada Suaminya. Soo Ho memilih untuk pergi saja
dari rumah, lalu saat di rumah seperti ragu untuk menelp Song Geu Rim karena
masih marah
Akhirnya
Soo Ho memilih untuk mendengarkan radio dan terdengar siaran Kim Dong Ju. Tuan
Kim duduk di meja siaran, “Seseorang pernah berkata jika kau ingin hidup tanpa
penyesalan, maka kuburlah masa lal .dan
fokus saja ke masa depan.”
“Jika
Anda sekalian ingin terlihat buruk, tunggulah hingga ada bisa melewati
rintangannya. Apa Anda semua seperti melewati sebuah terowongan gelap? Apa
salahnya tetap maju saja dan jangan tengok ke belakang? Anda akan segera
melihat setitik cahaya terang.” Ucap Tuan Kim , Tuan Lee sibuk mengambil foto
di ruang kontrol.
“Haruskah
aku mengunggahnya dan mengatakan bahwa JH yang memintanya?cPenggemar Soo Ho
pasti akan menggila. Aku akan menuliskan "Stasiun radio yang mengeluarkan
Ji Soo Ho namun memasukkan Kim Dong Ju." Bagaimana kalau fansnya mengamuk?”
ucap Tuan Lee
“Kudengar
sebelumya...Ahh.. Tidak. Ini 'kan tidak direkam... Tapi aku takut
memberitahukannya... Kim Dong... Haruskah aku beritahu kau? Tidak perlu, Apa yang harus kulakukan?” ucap Tuan Lee
terlihat binggung.
Tuan Kang
heran dengan sikap Tuan Lee. Ra Hee mengingatkan Tuan Lee kalau mereka sedang
siaran langsung sekarang. Saat itu Tuan Lee menerima telp dari Soo Ho, wajah
Tuan Lee dan Geu Rim langsung terlihat gugup.
Soo Ho
mengaku sengaja datang untuk menanyakan pendapat Tuan Kang tentang program
siarannya. Tuan Tak mengerti maksudnya. Soo Ho pikir Tuan Kang sudah tahu kalau
CEO JH adalah ibunya dan juga tahu kalau posisi Tuan Kang dan posisinya di
radio sangatlah berbeda.
“Aku
yakin Anda sudah dengar CEO Nam... membatalkan programnya karena pengaruh yang
dia miliki. Tapi, jika aku tetap melakukannya..., apa yang akan Anda lakukan? Aku
ingin tahu.” Kata Soo Ho
“Dengar,
Soo Ho.. Para atasan memutuskan...” ucap Tuan Kang merasa tak bisa berbuat
apa-apa
“Aku tak
menanyakan situasinya. Tapi Aku menanyakan pendapat Anda. Bagaimana menurut
Anda dengan melanjutkan siaran radionya?” ucap Soo Ho
“SeJujur
saja, aku ingin melakukan siarannya denganmu. Kerjamu sangat baik dan aku
sangat menantikannya.” Ucap Tuan Kang
“Baiklah.
Kalau begitu aku akan terus melakukannya. Aku akan membujuk CEO Nam jadi jangan
khawatir.” Kata Soo Ho.
Soo Ho
keluar dari ruangan. Tuan Lee mengajak Soo Ho harus bicara empat mata. Geu Rim
setuju dan mengajak untuk bicara saja. Soo Ho melirik Geu Rim berpikir kalau
lebih suka bicara berdua. Tuan Lee setuju lalu menyuruh Geu Rim pulang lebih
dulu dan akan menelpnya nanti setela berbicara dengan Soo Ho. Geu Rim pun tak
bisa melawanya.
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Dtunggu kelanjutannya
BalasHapus