PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 07 Agustus 2020

Sinopsis Was it Love Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Nyonya Choi membuang sampah dan bingung melihat sebuah kotak karud dan bertanya Apa ini semua. Ia mengeluh Kenapa Ha Nee yang membuang barang-barang bagus ini dan tak tahu cara berhemat. Akhirnya Nyonya Choi menaruh barang-barang diatas meja.
Tapi karena kardus yang terlalu berat membuat semua barang diatas meja jatuh. Nyonya Choi melihat buku Ha Nee dan kaget membaca  DAFTAR KANDIDAT AYAH dan juag orang yang menyewa kamar atas. Ia pun kaget melihat wajah Ryu Jin di halaman pertama.
“Astaga. Kenapa fotonya ada di sini?” ucap Nyonya Choi kaget dan Ha Nee menuliskan AYAH: RYU JIN, IBU: NOH AE-JUNG, PUTRI: NOH HA-NEE
Nyonya Choi mengingat saat bertanya pada Ha Nee Apa dia pengajar tamu di kelas Ha-nee… Ha Nee mengau Pria lain yang menjadi pengajar tamu. Ia pun mengingat Ha Nee memberitahu “Kemarin dia bilang< cinta pertamanya adalah orang yang membuatnya ingin menjadi aktor.
“Nenek, apa yang kau lakukan di sini?” ucap Ha Nee saat akan masuk kamar. Nyonya Choi terdiam melihat Ha Nee yang datang. Ha Nee terlihat marah karena neneknya melihat buku diarynya. 


Ha Nee pun berjalan keluar dari rumah dengan wajah marah. Nyonya Choi mengejarnya ingin tahu Barang-barang di tas cucunya. Ha Nee marah merasa rumah mereka itu tak punya privasi dan neneknya melihat barangnya tanpa izin.
“Berhenti membantah dan jawab saja pertanyaanku. Apa maksud kau menulis itu?” kata Nyonya Choi
“Nenek pasti paham karena sudah baca. Aktor yang kau suka. Ryu Jin, aktor itu, adalah ayahku.” Kata Ha Nee
“Apa? Tunggu. Apa maksudmu sebenarnya? Kenapa dia ayahmu?” kata Nyonya Choi kaget
“Aku sudah memastikannya. Aku bahkan juga sudah menemuinya. Tapi Nenek, kau tak boleh menyukainya lagi. Dia pria jahat. Dia membuang Ibu dan aku agar sukses seperti sekarang.” Ucap Ha Nee menahan tangisnya.
“Astaga... Maafkan aku... Maaf karena tak mengerti perasaanmu... Maafkan aku.” Ucap Nyonya Choi langsung memeluk cucunya.
“Nenek... Jangan bilang kepada Ibu. Jika tahu, maka dia akan terluka. Jangan bilang Ibu bahwa aku tahu. Ya?” ucap Ha Nee memohon
“Jangan khawatir... Aku akan urus ini semua. Jangan khawatir.” Kata Nyonya Choi menyakinkan. 


Ae Jung sibuk menyusun di papan dan Hye Jin datang dengan wajah panik memberitahu Ae Jung kalau mendapat informasi penting. Ae Jung bertanya Apa lagi. Hye Jin mengaku dengar dari produser lain bahwa Ryu Jin meninggalkan Ssong Entertainment. Ae Jung melonggo kaget mendengarnya. 

Ryu Jin terdiam dengan tatapan kosong mendengar pelatihnya yang menjelaskan  Pertama, ambil kuda-kuda, lalu kibas pedang ke belakang. Tumpu badan dengan dengkul kanan saat turun, dan kibaskan lagi. Ryu Jin terdiam lalu matanya mengarah pada Dae Oh yang sibuk membaca naskah.
“Jika mau sebaliknya, tumpu badan dengan dengkul kanan, kibas ke belakang, dan kibaskan lagi secara diagonal.  Sama jika mau kibas dari bawah ke atas.” Ucap Pelatih.
Saat itu A Rin datang menyapa Dae Oh, tapi Dae Oh menyapa seperti tak peduli. A Rin pun langsung cemberut. Ryu Jin melihat wajah A Rin tahu kalau pasti menyukai Dae Oh, tapi Dae Oh seperti tak peduli. Mereka akhirnya akan mencoba Adegan 17.
Ryu Jin dan A Rin langsung berlatih pedang dan mata A Rin mengara pada Dae Oh.
“Ada rumor kau akan keluar dari Ssong Entertainment. Ternyata itu benar. Kenapa tiba-tiba?  Tapi Bu Song tak akan melepaskanmu begitu saja kecuali ada masalah wanita. Kurasa aku benar.” Ucap A Rin menyindir.
“Jangan ikut campur. Bukankah kau bilang kau menyukai pria lain? Apa pria itu pria yang kau perhatikan dari tadi?” kata Ryu Jin mengarah tatapanya pada Dae Oh. 
Saat itu Ae Jung datang menyapa Ryu Jin . Ryu Jin  membalas sapaan Ae Jung dan A Rin bisa melihat tatapan Dae Oh mengarah pada Ae Jung seperti berharap ingin bicara. Ryu Jin melihat tatapan A Rin yang sedih merasa  Ternyata perkataannya benar.
“Dan Apa itu tak berjalan lancar?” ucap Ryu Jin. A Rin hanya bisa diam saja. Ryu Jin pun meminta izin agar -istirahat sebentar.
“Ae Jung, kau datang?” kata Ryu Jin mendekati Ae Jung. Dae Oh terlihat cemburu karena Ae Jung malah dekat dengan Ryu Jin. 




Keduanya duduk diluar ruangan, Ae Jung bertanya pada Ryu Jin apakah tak ada masalah dengan agensinya karena mendengar rumor aneh Jadi datang karena khawatir.Ryu Jin tak percaya Karena itu Ae Jung langsung datang ke sin dan itu membuatnya senang.
“Aku takut kau terlibat masalah karenaku. Soal tawaran dari Hollywood…” ucap Ae Jung merasa tak enak hati.
“Tidak, bukan seperti itu. Aku akan urus masalahku. Kau fokus saja pada film kita.” Ucap Ryu Jin tak ingin Ae Jung ikut campur.
“Jika ada masalah, maka kau harus bicara kepadaku.” kata Ae Jung. Ryu Jin mengerti meminta agar Jangan khawatir.
“Aku tak akan biarkan urusan pribadi menghalangi. Entah itu filmmu, hidupmu, dan lainnya.”kata Ryu Jin dan saat itu Manager Myung datang.
“Lama tak bertemu, Pak Myeong. Apa Kau sehat?” sapa Ae jung, Manager Myung melihat Ae Jung ingin bicara dan terlihat kesal.
“Aku pergi lebih dahulu. Nanti kuhubungi. Ayo pergi.” kata Ryu Jin sambil menutup mulut Manager Myung dan menariknya pergi. 


Dae Oh ternyata diam-diam melihat keduanya bicara, lalu akan mendekat tapi saat itu A Rin memanggilnya. A Rin mengeluh kalau Waktu itu Dae Oh yang mengusirnya begitu saja jadi menurutnya Setidaknya bisa traktir. Ae Jung melihat keduanya dengan wajah kesal memilih untuk pergi.
“Soal itu…” kata Dae Oh dan menatap ke arah belakang ternyata Ae Jung sudah pergi. 

Di dalam kamar ganti, Manager Myung merapihkan baju Ryu Jin mengeluhAda apa dengan ini semua, karena mereka tak punya mobil, penata busana, dan agensi. Ryu Jin merasa tak masalah karena senang sepert ini jadi tak perlu mengkhawatirkan Bu Song.
“Memang benar.. Tapi Tetap saja, kau pantas punya staf sendiri, mengingat levelmu.” Ucap Manager Myung
“Tak apa-apa. Aku memang jadi begini, tapi tak berarti aku harus batalkan semua jadwalku. Aku harus bekerja.” Kata Ryu Jin
“Apa Ini semua karena wanita itu? Dia tak tahu salahnya, dan bisa menyapaku dengan ceria.” Ucap Manager Myung marah.
“Kwae-nam, ini bukan salah Ae Jung.” Tegas Ryu Jin marah. Manager Myung mengaku tahu ini tak seperti yang dipikirkan.
“Tapi aku tetap kesal.” Kata Manager Myung. Ryu Jin tiba-tiba mencari ponselnya.
“Aku tak tahu bagaimana, tapi sepertinya reporter tahu. Jadi, kumatikan ponselmu.” Kata Manager Myung. Ryu Jin memujinya dan melihat ponselnya lalu melotot kaget.  


Flash Back
2010
Diatas panggung, seorang pria sedang berdialog sendirian. Nyonya Song menonton dari bangku penonton yang kosong, setelah itu melihat sosok Ryun Jin yang ada diatas panggung. Ryu Jin pun menghampirinya dibelakang panggung.
“Aku Jennifer Song. Apa Kau mau menjadi yang terbaik di industri ini?” ucap Nyonya Song memberikan kartu namanya

Nyonya Choi sedang ada diruangan menerima pesan dari Ryu Jin “Mari bertemu sekarang.” Lalu melihat berkas laporan [PUSAT TES DNA] sepertinya Nyonya Choi penasaran dengan status Ha Nee dan memilih berkas untuk tas DNA. 

A Rin dan Dae Oh akhirnya makan bersama.  A Rin punbertanya apa yang dibicarakan dengan Nona Noh hari itu, karena Nona Noh berkata hal itu sangat penting dan mendesak. Dae Oh hanya terdiam. A Rin bertanya Apa itu rahasia.
“Bukan begitu. Hanya tentang pekerjaan.” Kata Dae Oh. A Rin seperti tak percaya kalau Tentang pekerjaan.
“Sungguh? Nona Noh sangat aneh.” Keluh A Rin. Dae Oh ta mengerti maksud ucapan A Rin.
“Dia bicara bahwa itu hal yang sangat mendesak. Suasananya menjadi aneh, aku juga diusir. Apa aku bukan bagian dari film ini? Seharusnya tak apa aku ada di sana. Kenapa seorang produser mengusir aktris utama?” kata A Rin marah
“Sebenarnya ada hal yang ingin kubicarakan denganmu.” Ucap Dae Oh. A Rin mempersilahkan
“Aku sudah berbuat kesalahan pada malam kau ke rumahku Seharusnya aku tak membiarkan aktris masuk ke rumahku. Semua akan kesusahan jika ada rumor aneh sebelum mulai syuting. Kau hampir terlibat masalah, 'kan?” kata Dae Oh. A Rin terdiam dan menahan amarahnya.
“Mulai sekarang, aku akan berhati-hati agar hal itu tak terjadi lagi.” Tega Dae Oh
“Aku pergi dan masuk ke rumahmu karena aku mau. Kenapa kau yang harus berhati-hati?” ucap A Rin. Dae Oh bingung mendengarnya.
“Hari itu perasaanku sangat buruk. Aku pergi ke sana karena mau dihibur olehmu. Aku bahkan mengesampingkan teman dan keluargaku karena aku menyukaimu.” Kata A Rin. Dae Oh tak percaya mendengarnya.
“Apa kau menolakku begini karena Nona Noh? Aku pergi lebih dahulu. Ini memalukan.” Kata A Rin marah. Dae Oh bingung mencoba menahan A Rin.
“Kenapa?.. Sebenarnya apa hubunganmu dengan Nona Noh? Dia siapa bagimu, dan kenapa dia membuatku merasa menyedihkan?” ucap A Rin marah. Dae Oh pun hanya bisa terdiam. 



Ae Jung duduk diruang kelas dan melihat agendanya bertuliskan [AYAH: RYU JIN, IBU: NOH AE-JEONG PUTRI: NOH HA-NEE] Ia pun mengeluh merasa sedikit sedih lalu dengan wajah kesal bertanya-tanay Sebenarnya di mana Dong-chan.
Saat itu Dong Chan melihat Ha Nee di tempat duduk, lalu bergegas mengambil buku dan keluar kelas. Ha Nee melonggo bingung dengan tingkah Ha Nee. Mereka pun berjalan dilorong terpisah. Setelah kelas selesai, Dong Chan langsung bergegas pergi. Ha Nee bingung dengan sikap Dong Chan yang menghindarinya. 

Dong Chan berdiri di luar sekolah, lalu mencoba membuat bagan cerita tentang keluarganya sambil bergumam “Aku Koo Dong-chan. Koo Pa-do ayahku. Ha-nee adalah putri Bu Noh Ae-jung. Jika Bu Noh ibuku, berarti Ha-nee dan aku…”
[SAUDARA KANDUNG: KOO DONG-CHAN, NOH HA-NEE]

Saat itu Ae Jung datang memanggil Dong-chan. Dong Chan langsung tersenyum bahagia langsung memangil Ae Jung seperti ibunya.  Ae Jung mendekati Dong Chan bertanya mau pulang dan ingin tahu Di mana Ha-nee. Dong Chan masih terkesiam dengan Ae Jung yang mungkin sebagai ibunya.
“Apa Kau tak pulang bersamanya? Astaga. Dasimu seperti ini dari tadi pagi? Kau harus berdandan dengan rapi. Bagaimana hari ini di sekolah?” ucap Ae Jung merapihkan baju Dong Chan dan Dong Chan bahagai seperti ada yang memperhatikanya. 

Ha Nee melihat ibunya dan langsung berlari menghampirinya.Ae Jung pun memeluk anaknya yang paling disayanginya. Ha Nee pun menatap sinis pada Dong Chan yang menghindarinya. Dong Chan hanya bisa tertunduk. Ae Jung bertanya apakah Hari ini  belajar dengan baik?
“Ya... Tapi kenapa Ibu datang ke sini?” tanya Ha Nee. Ae Jung mengaku Ada rapat komite.
“Ibu akan buat acara yang bisa membuatmu menjadi murid terkenal.” Kata Ae Jung
“Apa Nenek tak bicara apa-apa kepada Ibu?” tanya Ha Nee memastikan. Ae Jung mengaku tidak dan ingin tahu Apa ada masalah.
“Tidak ada apa-apa.” Kata Ha Nee bisa bernafas lega.  Ae Jung pun pamit pergi karena sudah terlambat lalu berpesan pada Dong Cahn agar beHati-hati di jalan. 

“Hei, Dong-chan! Kau melarikan diri saat membicarakan rencana kita. Kau juga tak mengajakku bicara seharian. Apa kau marah kepadaku? Apa aku berbuat salah?” tanya Ha Nee marah
“Bukan begitu.” Ucap Dong Chan tertunduk. Ha Nee pun percaya kalau memberitahu kalau Sebenarnya sudah ketahuan neneknya.
“Nenek sudah tahu aku mencari ayahku, dan ayahku adalah Ryu Jin. Ibuku juga akan segera tahu. Aku harus menemui Ryu Jin dan tes DNA…” ucap Ha Nee yang disela oleh Dong Chan.
“Tapi apa kau harus melakukan tes DNA itu?” tanya Dong Chan. Ha Nee terlihat bingung.
“Jujur saja. Itu tak akan mengubah apa pun. Dendammu juga tak akan hilang walaupun mendapat uang darinya. Bukankah lebih baik berhenti sampai di sini?” kata Dong Chan.
“Hei! Apa yang kau katakan? Kenapa kau membantuku jika akan menyerah secepat ini?” ucap Ha Nee marah
“Itu… Karena… aku merasa kasihan kepadamu. Tapi sekarang aku menjadi malas dan tak mau membantumu lagi.” Ucap Dong Chan mencari alasan
“Apa Kau menghindariku karena itu? Seharusnya kau bilang dari awal bahwa kau tak suka berteman denganku. Kenapa kau malah berkelit dan membuatku kesal?” ucap Ha Nee marah. Dong Chan memanggil menahan Ha Nee pergi
“Sudahlah... Aku juga tak mau berteman denganmu.” Ucap Ha Nee pergi.  Dong Chan memanggilnya tapi Ha Nee sangat marah.



Dong Chan melamun dirumahnya, mengingat yang dikatakan Ha Nee “Seharusnya kau bilang dari awal bahwa kau tak suka berteman denganku. Kenapa kau malah berkelit dan membuatku kesal?”
“Semuanya menjadi lebih rumit. Aku juga tak mungkin beri tahu bahwa kami adalah saudara.” ucap Dong Chan dengan helaan nafas
“Apa katamu?” kata Tuan Kim tiba-tiba datang. Dong Chan mengaku Bukan apa-apa dan akan pergi tapi akhirnya bertanya pada Tuan Kim.
“Omong-omong, apa Ayah pernah bercerita soal ibuku?” tanya Dong Chan. Tuan Kim menjawab tidak dan bertanya balik Memang ada apa?
“Tidak. Lupakan saja.” Kata Dong Chan bergegas pergi karena melihat ayahnya datang. Tuan Koo bingung menatap Dong Chan seperti sedang menghindarinya. 

Tuan Kim berbicara pada Tuan Koo kalau seharus beri tahu Dong-chan. Tuan Kim hanya terdiam mendengarnya mengingat kenangan dengan istrinya
Flash Back
Tuan Koo melihat Tan Zi Yi yang sudah bersimba darah mencoba menyadarkannya.  Nyonya Tan setengah sadar membisikan Tuan Koo meminta tolong agar bisa menjaga anaknya.
Tuan Koo melihat Nyonya Tan sudah tak sadarkan diri lalu melihat ke dalam lemari terlihat Dong Chan sedang tertidur.
Tuan Koo akhirnya duduk diruangan rahasianya, lalu melihat figura yang tertelungkup lalu merasa ada yang masuk ke dalam ruanganya. Ia pun melihat foto Nyonya Tan dengan Dong Chan dan yakin kalau anaknya sudah melihat foto itu. 


Yeon Woo datang menemui Nyonya Joo yang terbaring dirumah sakit. Dan bertanya Kali ini Ibunya sakit apa. Nyonay Joo mengakusudah melihat semuanya., kalau Noh Ae Jung dengan helaan nafasnya. Yeon Woo terlihat kaget ibunya sudah mengetahuinya.
“Ibu lihat kalian tinggal bersama. Kenapa kau diam saja? Kenapa tak menyangkalnya? Kenapa tak bilang bahwa ibu salah? Kenapa?” ucap Nyonya Joo marah. Yeon Woo hanya diam saja.
“Sebenarnya sejak kapan kau punya anak dan berumah tangga dengannya?” tanya Nyonya Joo. Yeon Woo terlihat kaget mendengar ucapan ibunya.
“Saat kau pergi 14 tahun lalu, kau bilang kepada ibu bahwa ada seorang wanita dan dia punya anak.” Ucap Nyonya Joo
“Memang benar dia wanita itu.  Namun, ini tak seperti yang Ibu pikirkan.” Ucap Yeon Woo
“Lantas? Lantas apa ini semua?” tanya Nyonya Joo. Yeon Woo menegaksan Jika Ae Jung tak keberatan, maka ia bahkan siap menjadi ayah.
“Apa kau… Apa kau sudah gila?” ucap Nyonya Joo marah 



Dae Oh sedang ada didalam mobil mengingat kembali yang dikatakan A Rin  “Sebenarnya apa hubunganmu dengan Nona Noh? Dia siapa bagimu?” Ia juga tak tahu karena mereka tak punya hubungan apa-apa dan tak mengerti mereka yang datang ke tempat biasanya Ae Jung datang.
Ha Nee berjalan dengan wajah bingung, Dae Oh melihat Ae Jung dan mengikutnya sampai ke bar. Ha Nee duduk sambil memakan es batu. Dae Oh melihat Ha Nee dan bertanya Situasi apa ini lalu duduk disampingnya. Ha Nee kaget melihat Dae Oh datang.
“Kau sangat berani. Bagaimana bisa anak di bawah umur ada di bar” Sadarlah...” kata Dae Oh.
“Ini kedai milik teman baik ibuku. Ini juga bukan bar.” Ucap Ha Nee. Dae Oh mengerti dan mengejek Ha Nee benar-benar aneh. Ha Nee hanya bisa menghela nafas.
“Kenapa anak 14 tahun menghela napas layaknya orang berumur 41 tahun?” ucap Dae Oh
“Ini semua karenamu.” Ucap Ha Nee. Dae Oh bingung kenapa harus dirinya.
“Aku bertengkar dengan temanku karena perkataan anehmu waktu itu.” Kata Ha Nee
"Teman"? Aku ingat. Pacarmu?” kata Dae Oh. Ha Nee menegaskan Dia bukan pacarnya.
“Kenapa kau sangat malu dan marah tiap aku berkata kata "pacar"? Karena itu kau menjadi begini. Sudahlah, tinggalkan dia.” Kata Dae Oh
“Apa kau bisa dengan mudah begitu?” keluh Ha Nee. Dae Oh bertanya  Kenapa tak bisa
“Dia satu-satunya temanku. Dia membantuku mencari ayahku.” Ucap Ha Nee. Dae Oh kaget memastikan Ha Nee sedang Mencari apa.
“Jika aku menemukan ayahku, aku mau minta uang tunjangan sebanyak mungkin, dan membayar utangku kepada Dong-chan.” Ucap Ha Nee.
“Apa Ayahmu masih hidup?” tanya Dong Chan kaget. Ha Nee mengeluh kalau mencarinya karena dia masih hidup.
“Seharusnya mati saja. Kenapa hanya dianggap mati? Kenapa dia menyusahkan hidup ibuku, dan merusak pertemananku dengan Dong-chan? Benar-benar… Menyebalkan.” Ucap Ha Nee menangis.
“Hei. Kenapa kau menangis? Jangan menangis lagi. Baiklah, aku akan bicara dengan pacarmu…” kata Dae Oh
“Dia bukan pacarku!” keluh Ha Nee. Dae Oh mengerti  dan mengeluh Sifatn Ha Nee sangat mirip ibunya


Ryu Jin marah dengan Nyonya Song dan bertanya  Apa maksud semua ini dan Apa maksud pesannya tadi. Nyonya Song merasa kalau  ini kelemahan Ryu Jin memperlihatkan hasil Tes DNA. Ryu Jin terlihat sangat marah. Nyonya Song merasa Ryu Jin berpikir kalau tak bisa menghancurkannya.
“Bu Song!” teriak Ryu Jin marah Nyonya Song merasa Ryu Jin  akan lebih tersiksa jika hancurkan wanita itu, bukan dirinya sendiri. 


Ryu Jin mencoba menelp Ae Jung tapi tak diangkat,  lalu meneluh karena Ae Jung yang tak menjawab telepon. Ia pun mengingat ancaman dari Nyonya Song “Apa yang akan terjadi dengan wanita itu dan putrinya jika dunia tahu ini semua?” Akhirnya ia menelp Manager Myung.
“Kwae-nam, Bu Song sudah berkomunikasi dengan reporter. Cepat cari tahu apa artikel dan rencananya. Itu harus dihentikan.” Ucap Ryu Jin pada Manager Myung. 

Dae Oh mengemudikan mobilnya, sambil mengingat yang dikatakan Ha Nee. “Aku mencarinya karena dia masih hidup. Seharusnya mati saja. Kenapa hanya dianggap mati?” Ia pun bertanya-tanya apa maksud ucapan Ha Nee yang menganggap ayahnya mati.
“Aku pilih meninggalkanmu karena aku tak boleh mati. Dan sejak saat itu, aku menganggapmu sudah mati.” Ucap Ae Jung saat menanyakan hubungan dengan Dae Oh
“Tentu saja. Tapi bukan suaminya. Karena dia tak punya.” Kata Dae Oh dan mengingat yang dikatakan Ae Jung
“Suamiku sudah meninggal. Jadi, kumohon teruslah mati di hatiku selamanya.” Ucap Ae Jung. Dae Oh merasa kalau ini Mustahil.

Nyonya Choi memotong bahan makanan tak beraturan sambil mengingat ucapan cucunya. “Tapi Nenek, kau tak boleh menyukainya lagi Dia membuang Ibu dan aku agar sukses seperti sekarang.” Ia lalu mengingat saat bertemu dengan Ryu Jin menagatakn Sebenarnya  mau berfoto dengan aktor itu.
“Aku pasti sudah gila... Astaga, aku sangat bodoh.” Ucap Nyonya Choi dan mengingat saat mengajak Ryu Jin minum teh tapi menolaknya.
“Aku… Aku bahkan tak sadar bahwa dia pria yang kejam.” Kata Nyonya Choi marah dan tiba-tiba mendengar suara seorang pria berteriak memanggil Ae Jung. 


Ryu Jin didepan rumah berteriak memanggil Ae Jung sambil terus menekan bel. Saat itu Ae Jung baru datang bingung melhat Ryu Jin sudah ada didepan rumahnya.  Ryu Jin mengeluh Ae Jung yang  tak menjawab teleponnya.
“Siapa yang baru kau temui? Apa Kau tak apa-apa?” tanya Ryu Jin panik. Ae Jung mengaku baik-baik saja dan bertanya Apa ada masalah.
“Katakan. Apa benar tak ada masalah?” kata Ryu Jin memegang tangan Ae Jung. Tiba-tiba Nyonya Choi keluar rumah.
“Lepaskan tanganmu!! Hari ini adalah hari kematianmu. Hari ini akan menjadi hari kematianmu.” Teriak Nyonya Choi memukul Ryu Jin dengan sampah plastik. Ae Jung menahan ibunya dan  melihat Ryu Jin mulai berlutut.
“Maafkan aku.. Ini semua salahku.” Kata Ryu Jin. Ae Jun bingung yang dikatakan Ryu Jin.
“Katanya, dia orangnya. Katanya dia ayah Ha-nee. Wanita bodoh!” ucap Nyonya Choi
“Pukuli saja aku. Pukul aku sampai kau puas.” Ucap Ryu Jin. Nyonya Choi mulai mengumpat dan akan memukul Ryu Jin. Ae Jung menahan ibunya agar tak melakukan kekerasan.
“Apa yang Ibu bicarakan? Itu tidak benar! Ibu, tunggu! Dan Tunggu! Jin, apa maksud perkataanmu?” ucap Ae Jung bingung
“Ae Jung... Empat belas tahun lalu pada hari hujan itu, kita…”kata Ryu Jin. Ae Jung menegasakan kalau Ryu Jin itu salah.
“Bukan kau ayahnya....Kau bukan ayahnya.” Tegas Ae Jung. Ryu Jin kaget begitu juga Nyonya Choi.
“Jika bukan dia, lantas siapa?” tanya Nyonya Choi. Ae Jung mencoba menjelaskan pada ibunya.
“Apa aku ayahnya? Apa Benar aku?” tanya Dae Oh datang. Yeon Woo juga  baru datang. Ae Jung hanya bisa menatap Dae Oh yang tiba-tiba datang.
Bersambung ke episode 11


Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar