PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 08 Agustus 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 20

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Do Gyum. memberikan kunci kamar hotel pada Seo Yoon. Seo Yoon membungkuk mengucapkan terimakasih dan meminta maaf lalu berjanji Saat sudah gajian akan membayarmu kembali. Do Gyu menganguk setuju. Seo Yoon merasa Do Gyum  berpikir kalau ia sangat menyedihkan.
“Aku kabur dari rumah di usiaku ini.” Kata Seo Yoon merasa tak enak hati memperlihatkan sikapnya saat ini.
“Tidak. Semua orang punya alasan untuk melakukan sesuatu.” Ucap Do Gyum
“Apa Kau pernah kabur dari rumah juga?” tanya Seo Yoon. Do Gyum pikir itu pasti.
“Saat itu aku kelas 3 SMA dan tidak mau kuliah, tapi Hyun Joo langsung menyeretku pulang. Orang lain menggunakan kata-kata, tapi dia menggunakan tinjunya.” Ucap Do Gyum tersenyum
“Kurasa aku mengerti kenapa kamu menyukai Bu Seo. Bahkan menurutku dia sangat keren. Dia juga baik. Tapi yang tidak kupahami adalah kenapa Bu Seo mengencani Pak Hwang. Bagiku, kamu jauh lebih tampan, lebih manis, dan lebih baik. Serta...” ucap Seo Yoo memuji
“Apa Kau mencoba menghiburku?” keluh Do Gyum. Seo Yoon mengaku bukan speerti itu tapi ucapanya serius.
“Bukan karena aku menyukaimu... Maksudku... Aku minta maaf soal malam itu. Aku terlalu gegabah dengan kata-kataku.”kata Seo Yoon merasa tak enak hati
“Jangan mengkhawatirkan itu. Lagi pula, aku pasti akan tahu. Kau pasti lelah. Istirahatlah.” Kata Do Gyum lalu pamit pergi. 



Do Gyum pulang dan melihat Ji Woo baru saja turun dari mobil, keduanya saling menatap dingin. Akhirnya Keduanya minum bersama dimeja makan. Ji Woo berkomentar Do Gyum tidak menyukainya sejak awal, Do Gyum membenarkan dan masih seperti itu.
“Jika kau bilang tidak akan menyerahkan Nona Seo...” ucap Ji Woo disela
“Tidak peduli apa pun niatku. Yang penting adalah fakta bahwa Hyun Joo memilihmu. Pasti ada alasan baginya untuk menyukaimu. Jadi, aku akan meragukanmu. Jangan pernah menipu atau membuat dia menderita lagi. Jika kau melakukannya, aku akan lebih dari sekadar melihat.” Tegas Do Gyum mengancam. 


Hyun Joo melihat kotak masuk dan memutarnya, lalu mulai mengambar kotak musik pemberian dari Ji Woo. Ji Woo sedang duduk sambil minum wine dan melihat foto Hyun Joo yang diupdate di media socialnya, sebuah kotak musik dan mengingat yang dikatakan Hyun Joo saat terapi
“Seorang mahasiswi duduk. Dia memakai anting-anting. Kotak musik.” Ucap Hyun Joo.
Flash Back
Jin Ho berbicara dengan seseorang. Nyonya Kim yang masih muda kaget Jin Ho membahas Kotak musik. Jin Ho bertanya Bagaimana kotak musik untuk hadiah ulang tahun karena tidak tahu apa yang disukai wanita.
“Itu pasti menyenangkan. Ini cantik. Tapi kenapa kau bertanya? Apa Sebentar lagi ada yang ulang tahun?” tanya Nyonya Kim dengan senyuman penuh arti.
“Ya. Dalam dua bulan... Aku ingin membuatnya dari awal.” Kata Jin Ho.
“Orang yang tahu tentang kotak musik... Dan anting-anting itu.. Kim Su Jeong.” Ucap Ji Woo yakin. 



Min Ju menaiki mobil dengan air mata yang tergenang dimatanya, hanya menatap ke arah luar jendela. Tiba-tiba seseorang yang mengemudikan mobilnya bingung karena rem tidak berfungsi. Min Ju panik dan akhirnya terjadi kecelakan.
Hyun Joo terbangun dari tidurnya dan bingung karena mimpi  buruk. 

Nyonya Jung berjalan dan melihat ke arah belakang seprti ada orang yang mengikutinya. Ia pun berlari dan pria itu terus mengejarnya, samapi akhirnya Nyonya Jung mengeluaran pistol gas air mata, tapi tak keluar.  Tuan Seo pun akhirnya membuka penutup kepalanya.
“Astaga, ini pasti produk cacat. Untung kita memeriksanya sebelum mengirimnya ke Hyeon Ju. Bagaimana jika dia memakainya pada orang mesum? Akan mengerikan jika tidak berhasil.” Ucap Nyonya Jung
“Itu aneh... Aku membeli pistol gas termahal. Apa moncongnya macet?” kata Tuan Seo memeriksanya, tiba-tiba cairan langsung kelaur dari mengenai matanya. Nyonya Jung pun panik melihat suaminya yang kesakitan. 

Hyun Joo yang terbangun mengambil minum. Nyonya Jun menelp anaknyde dengan nada pani memberitahu kalau ada masalah. Hyun Joo bertanya Apa yang terjadi. Nyonya Jung memberitahu kalau Ayah Hyun Joo tertembak. Hyun Joo tak percaya mendengarnya.
“Kenapa dia tertembak? Memang dia di Amerika?” keluh Hyun Joo. Nyonya Jung mengeluh anaknya masih saja bercanda.
“Amerika apanya! Dia di rumah. Dia pingsan.” Kata Nyonya Jung. Hyun Joo bingung Kenapa ayahnya bisa tertembak di rumah dan akan segera ke rumah. 

Nyonya Jung merasa kasihan melihat suaminya yang mengompres matanya dan meminta agar bisa membuka matanya. Tuan Jung mencoba membuka walaupun terasa perih. Nyonya Jung meminta agar pelahan Tuan Jung membuka matanya.
“Ayah! Ayah baik-baik saja? Ayah terluka parah? Haruskah kami membawa Ayah ke rumah sakit?” ucap Hyun Joo datang dengan wajah panik
“Astaga, ayah baik-baik saja. Bukan apa-apa. Ibumu melebih-lebihkan.” Kata Tuan Seo mencoba untuk dudk.
“Tidak, ini serius. Kamu kesakitan selama 10 menit.” Kata Nyonya Jung. Hyun Joo pun mengeluh Ayahnya yang tiba-tiba membawa pistol gas.
“Ibu menonton beberapa video di internet. Gadis yang tinggal sendirian harus punya satu untuk perlindungan diri.” Ucap Tuan Seo. Hyun Joo hanya bisa melongo mendenagrnya.
“Kau harus membawa ini. Masukkan ke tasmu. Saat kamu pulang terlambat, pegang pistolnya. Akan menyenangkan jika kau bisa mendapatkan pacar yang bisa mendatangimu saat kau dalam bahaya.” Kata Tuan Seo. Hyun Joo hanya bisa mengeluh mendengarnya. 


Nyonya Kim menelp anaknya tapi Seo Yoon mematikan ponselnya.  Akhirnya "Manajer Jung" mengirimkan pesan “Ibu, ada sesuatu yang harus diperiksa.” Dengan memberikan link. Nyonya Kim kaget melihat postingan gambar Hyun Joo sebuah kotak musik.
“Kenapa Seo Hyeon Ju memiliki ini?” ucap Nyonya Kim kaget karena itu sebelumnya ditaruh ditempat Jin Ho
“Ya, Sekretaris Nam... Tidak. Biar aku saja.” Kata Ji Woo sedang memakai  dasinya menerima telp dari Sek Nam.

Nyonya Kim pergi ke tempat Jin Ho dan kaget melihat kotak musiknya sudah tak ada, karena sebelumya yakin melihat ada didalamnya. Saat itu Ji Woo datang bertanya “Kenapa kau kemari, Pimpinan Kim?” dengan nada menyindir. Nyonya Kim kaget melihat Ji Woo datang.
“Aku tidak tahu kau merawat ceruk kolumbarium Kang Jin Ho.” Ucap Ji Woo duduk bersama dengan Nyonya Kim 

“Dia tidak punya keluarga yang bisa mengadakan pemakaman untuknya.” Kata Nyonya Kim memberikan alasan
“Boleh aku tanya kenapa kamu membayar layanan itu tanpa nama?” tanya Ji Woo
“Entahlah. Karena kejadiannya sudah lama, aku tidak ingat kenapa aku melakukan hal itu.” Kata Nyonya Kim
“Kalau begitu, aku hanya bisa berasumsi kamu tidak ingat kotak musik yang ada di ceruk itu.” Ucap Ji Woo
"Kotak musik"? Kurasa aku tidak mengerti.” Kata Nyonya Kim pura-pura tak tahu.
“Kotak musik buatan tangan yang dipesan Kang Jin Ho untuk diberikan kepada Song Min Ju. Itu hilang.” Kata Ji Woo
“Aku baru dengar soal itu. Apa Maksudmu aku mencurinya? Untuk apa?” kata Nyonya Kim menyindir.
“Itu yang ingin kuketahui.” Ucap Ji Woo. Nyonya Kim menyindir kalautidak punya jawabannya untuk Ji Woo. 

Flash Back
Nyonya Kim datang ke toko, bertemu dengan paman mengaku hendak mengambil kotak musik yang dipesan Kang Jin Ho. Seperti ia sengaja mengambilnya karena tak ingin diberikan pada Min Joo.
“Tidakkah menurutmu Jin Ho yang memesan kotak musik atau Min Ju mengambilnya?” ucap Nyonya Kim
“Kang Jin Ho tidak bisa. Aku yakin kamu tahu kenapa dia tidak bisa mengambilnya.” Kata Ji Woo
“Setahuku, Jin Ho dijebak untuk menjadi pemimpin pengunjuk rasa, ditangkap, dan dipenjara selama setahun. Tapi itu membuatku bertanya-tanya kenapa kau tertarik tentang hal ini. Bagaimana kau tahu tentang kotak musik itu? Aku tidak mengerti.” Kata Nyonya Kim
“Entahlah. Seperti rumor itu, mungkin karena kehidupan masa laluku. Atau mungkin karena masa lalumu.” Ucap Ji Woo
“Bagaimana dengan masa laluku? Maksudmu hubunganku dengan Jin Ho...” kata Nyonya Kim
“Kurasa mereka tidak punya sesuatu yang bisa disebut hubungan.” Ucap Ji Woo. Keduanya saling menatap dengan wajah tegang, Nyonya Kim pura-pura tak mengerti Apa maksudnya.
“Bagi Kang Jin Ho, Kim Su Jeong tidak berarti apa pun karena dia tidak pernah menyukainya. Tidak sedetik pun. Tolong jangan bilang kau tidak tahu. Kuharap kau akan melupakan masa lalumu. Kecuali kau menghentikan obsesimu, aku tidak punya pilihan selain tertarik pada Kim Su Jeong.” Tegas Ji Woo sambil berdiri
“Apa itu ancaman?” tanya Nyonya Kim. Ji Woo menegaskan  Bukan ancaman tapi itu nasihat.
“Satu lagi nasihat untukmu. Akan bijaksana bagimu jika tidak mendekati Nona Seo lagi. Aku yakin kau tahu alasannya.” Kata Ji Woo lalu beralan pergi.
“Aku orangnya! Orang yang merawatmu saat kau sakit dan tetap bersamamu sampai saat terakhir bukan Song Min Ju. Itu aku!” teriak Nyonya Kim sambil menangis. Ji Woo tak peduli dan langsung pergi. 




Hyun Joo pamit pergi pada Min Jung karena harus berangkat kerja. Min Jung menyuruh Hyun Joo agar bisa mengHasilkan banyak uang menggantikannya. Hyun Joo bingung dengan tingkah Min Jung yang lemah disofa.
“Kau mengomeliku untuk memberikan detail tentang kencanku.” Ucap Hyun Joo
“Aku tidak berhak mengkhawatirkan kehidupan cintamu. Aku dapat pesan, aku tidak lolos babak pertama. Aku harus bekerja paruh waktu. Dengan begitu, aku bisa pulang dengan bangga.” Ucap Min Jung
“Sulit dapat pekerjaan usai tinggal di rumah untuk membesarkan anak. Itu sebabnya ada istilah baru untuk wanita yang cuti berkarier.” Ucap Hyun Joo
“Benar. Pihak yang bertanggung jawab karena menghancurkan bakat wanita bukanlah perang atau penyakit, tapi pernikahan.Bukankah ini kebenaran yang kejam? Terlalu kejam sampai tulangku sakit.” Kata Min Jung mengeluh
“Hei, Apa kau mau mengambil posisi asisten?” tanya Hyun Joo. Min Jung bertanya Di mana? Perusahaan mana yang mencari asisten?
“Timku.”kata Hyun Joo. Min Jung langsung memegang tangan Hyun Joo memberikan hormat pada ketua tim agar bisa mengasihinya.
“Hei. Aku tahu kamu putus asa, tapi kamu tetap harus tahu syarat dan gaji tahunan kami.” Ucap Hyun Joo
“Tentu saja. Apa aku harus diwawancara juga?” tanya Min Jung. Tapi saat itu Hyun Joo harus menerima telp
“Apa? You-Gyo-Girl dan ibunya datang ke kantor? Kenapa? Apa? Aku akan segera ke sana!” ucap Hyun Joo panik dan langsung bergegas pergi. Min Jung berteriak Semoga harimu menyenangkan!


Di ruang rapat, Si anak You-Gyo-Girl menangis disamping ibunya yang menatap sinis. Min Ok melihat ibu Nona You pun meminta maaf berulang kali dan mengeluh karena tidak percaya melakukan ini. Hyun Joo akhirnya datang dengan panik langsung meminta maaf.
“Namaku Seo Hyeon Ju. Aku ketua tim Webtoon Sunwoo.” Kata Hyun Joo memperkenalkan diri lebih dulu. Ibu Nona You melihat kartu nama "Tim Bisnis Webtoon Sunwoo"
“Aku menelepon beberapa kali untuk batalkan kontrak perusahaanmu. Tapi aku tidak pernah dengar, jadi, kami datang langsung.” Kata Ibu Nona You dingin. Hyun Joo pun menganguk mengerti.
“Aku mendengar dari Nona Jo. Aku juga mengerti alasan Anda khawatir.”ucap Hyun Joo berusaha untuk tetap tenang.
“Jika kau mengerti, tolong batalkan kontraknya. Aku tidak tahu putriku membuat karya sevulgar itu. Jika tahu, sudah kupatahkan tangannya dan hentikan dia” kata Ibu Nona You melirik ke arah Min Ok
“Bukan vulgar. Itu hanya untuk dewasa.” Kata Nona You membela diri. Ibunya tak peduli menyuruh anaknya agar diam saja.
“Ibu membesarkanmu dengan segenap kemampuan ibu. Astaga, sulit dipercaya.”kata Ibu Nona You kesal
“Bu, dia salah bekerja sebagai seniman webtoon tanpa sepengetahuan Anda. Tapi banyak orang menyukai webtoonnya. Webtoonnya tidak seperti yang Anda pikirkan. Tidak vulgar.” Kata Hyun Joo mencoba menjelaskan
“Aku tidak perlu mendengarnya. Batalkan kontraknya pada akhir pekan ini.” Kata Ibu Nyonya You dan menarik anaknya pergi. Hyun Joo bingung tak bisa menahan keduanya dan hanya bisa meminta maaf. 


Hyun Joo mengeluh pada Min Ok kalau sudah bilang Nona You ingin identitasnya dirahasiakan jadi tidak pernah diwawancarai. Min Ok mengaku hanya berasumsi ibunya akan tahu Dan Nona You itu seusia putrinya, lalu Dia bilang adegan seksi itu berasal dari pengalamannya.
“Astaga. Bukankah aku terlalu banyak bicara?”kata Min Ok merasa bersalah. Hyun Joo mencoba mengatur emosinya.
“Dengar. Bahkan jika seniman webtoon itu masih muda, kau tidak bisa memperlakukan dia seperti putrimu. Seorang seniman webtoon dan seorang produser webtoon adalah rekan kerja.” Tegas Hyun Joo. Min Ok menganguk mengerti.
“Akankah You-Gyo-Girl membatalkan kontrak dengan kita dan mengunggah karyanya di platform lain?” tanya Tuan Kim akhirnya masuk ruangan.
“Dia bilang akan pensiun.” Ucap Hyun Joo. Tuan Kim langsung menangis mendengarnya.
“Tidak mungkin! Aku menunggu karya berikutnya! Bu Seo. Kumohon, Bu Seo. Tolong lakukan sesuatu!” pinta Tuan Kim.
“Aku akan mencari cara.” Kata Hyun Joo dan saat itu Ji Woo menelp dan mengatakan akan segera datang.
“Setelah aku bertemu Pak Hwang, kita rapat untuk perbaiki ini.” Kata Hyun Joo. Min Ok pun membungkuk meminta maaf.  Tuan Kim merengek meminta Min Ok agar bisa Bekerjalah lebih baik. 


Hyun Joo datang bertanya apakah Ji Woo ingin menemuinya. Ji Woo menyuruh Hyun Joo agar duduk. Hyun Joo mengoda Ji Woo itu tidak menelepon karena merindukannya. Ji Woo tersenyum mengakuSebagian begitu.
“Ada yang ingin kusampaikan juga. Aku akan mengantarmu pulang untuk sementara. Aku ingin lebih sering bersamamu.” Kata Ji Woo. Hyun Joo tersenyum dan menganguk mengerti.
“Apa Kau sedang rapat?” tanya Ji Woo. Hyun Joo mengaku tidak tapi Seorang seniman webtoon datang dan minta membatalkan kontraknya.
“Siapa seniman itu?” tanya Ji Woo. Hyun Joo memberitahu mereka menekennya pekan lalu. Nama penanya adalah You-Gyo-Girl.
“Ibunya sangat menentangnya, jadi, dia juga mempertimbangkan untuk pensiun.” Cerita Hyun Jooo. Ji Woo yakin Hyun Joo pasti kecewa.
“Ya. Dia sangat cocok dengan platform kita.” Kata Hyun Joo. Ji Woo menyarankan Hyun Joo membujuk sedikit lagi.
“Aku juga akan mencari cara.” Kata Ji Woo. Hyun Joo menganguk mengerti.Keduanya saling menatap dengan wajah bahagia. 


Do Gyum keluar dari rumah, saat itu Nyonya Kim datang memanggil Park Do Gyum. Do Gyum menoleh dan hanya terdiam. Nyonya Kim menatap Do Gyum dan terkejut melihat wajahnya mirip dengan temanya di masa lalu. Do Gyum bingung bertanya Dengan siapa bicara
“Aku pimpinan Yayasan Medis Sejong. Namaku Kim Sun Hee. Aku punya beberapa pertanyaan. Bisa luangkan waktumu?” ucap Nyonya Kim berjalan mendekat. Do Gyum bingung tiba-tiba ada yang mengajaknya bertemu
“Han Seo Yoon, produser webtun, adalah putriku.” Kata Nyonya Kim mencoba menyakinkan. 

Nyonya Kim pun baru tahu kalau tidak ada apa-apa di antara Do Gyum dengan anaknya.  Do Gyum membenarkan kalau hanya bertemu beberapa kali saat bekerja bersama. Nyonya Kim langsung mengucap syukur dan me meminta maaf lebih dulu.
“Maaf jika kau menganggap sikapku kasar. Namun dia sudah bertunangan dan akan menikah. Tolong pahami kenapa aku sensitif mengenai masalah ini.” Kata Nyonya Kim
“Bertunangan dan akan menikah?” ucap Do Gyum kaget. Nyonya Kim berbohong mengaku Pak Hwang Ji Woo adalah tunangannya.
“Apa Kau tidak tahu? Mereka berdua harus hati-hati karena status mereka, jadi, Pak Hwang pasti merahasiakannya.” Ucap Nyonya Kim. Do Gyum terdiam seperti kaget karena Ji Woo seperti memainkan perasaan Hyun Joo. 


Do Gyum pergi menemui Seo Yoon di hotel. Seo Yoon baru datang bertemu di hotel ingin tahu alasanya datang. Keduanya akhirnya bertemu di restoran hotel. Seo Yoon meminta maaf lebih dulu karena tidak tahu Ibunya  akan mendatangi Do Gyum.
“Tidak apa-apa... Tapi apakah perkataan ibumu benar? Bahwa kamu bertunangan..” kata Do Gyum memastikan
“Tidak akan pernah! Aku tidak berniat menikahi Pak Hwang.  Sejujurnya, itulah alasanku bertengkar dengan ibuku dan meninggalkan rumah.” Ucap Seo  Yoon
“Dia bilang kedua keluarga sudah menyetujuinya.” Ucap Do Gyum seperti tak begitu percaya.
“Tapi kurasa Pak Hwang tidak akan melakukan pernikahan ini.” Kata Seo Yoon.
“Apa Nona Seo tahu soal ini?” tanya Do Gyum. Seo Yoon juga tak tahu dengan hal itu. 


Ji Woo sedang membaca webtoon di tabnya,  Hyun Joo masuk ruangan karena Ji Woo bilang masih di ruangannya. Ji Woo memberitah membaca webtoon You-Gyo-Girl. Hyun Joo tak percaya Ji Woo yang membaca webtoonnya.
“Kau pasti tahu lebih banyak tentang seorang seniman guna mencari cara untuk membujuknya.” Kata Ji Woo
“Webtoon apa itu?” tanya Hyun Joo. Ji Woo memperlihatkan Webtoon berjudul "Sayang, Kamu Menyiksaku".
“Omong-omong, apa wanita menyukai cerita semacam ini?” tanya Ji Woo heran. Hyun Joo membenarkan.
“Aku menunggu setiap hari untuk membaca webtoon itu.” Ucap Hyun Joo. Ji Woo melihat webtoon "Sayang, kamu menyiksaku." Bisa mengerti.
“Apa kau Bisa beri tahu aku bagian mana yang menurutmu menghibur?” tanya Ji Woo
“Aku suka episode saat karakter utama pria mencoba merayu karakter utama wanita dari kantor ke ranjangnya.” Kata Hyun Joo menunjuk ke episode "Tersimpan di Penanda"
Wajahnya Ji Woo langsung memerah melihat gambar Webtoon dan langsung mengesernya. Hyun Joo bingung Ji Woo yang menyimpannya di penanda. Ji Woo mengaku akan meninjaunya. Hyu Joo mengerti dan mengoda Ji Woo kalau akan mencoba trik serupa kepadanya.
“Apa pemanasnya menyala? Kenapa wajahmu merah sekali?” ucap Hyun Joo melihat wajah Ji Woo memerah.
“Sama sekali tidak merah. Aku bukan tipe yang merayu wanita ke ranjangku. Jangan khawatir.” Kata Ji Woo gugup. Hyun Joo seperti tak percaya mendengarnya.
“Apa kau Tidak pernah?” ucap Hyun Joo mengoda. Ji Woo pun langsung berpikir bolehkan melakukanya. Hyun Joo pikir Nanti dan bisa lihat saja.
“Aku akan mengingatnya.” Kata Ji Woo. Hyun Joo bertanya menahan dan melakukannya.
“Tidak, aku akan mengingatnya.” Ucap Ji Woo gugup. Hyun Joo mengerti kalau Ji Woo akan mengingatnya.
Mereka lalu membaca komentar di webtoon "You-Gyo-Girl, jantungku berdebar kencang karena karyamu" Ji Woo pun bertanya apa webtun lain dapat banyak komentar seperti Nona You. Hyun Joo menjawab tidak
“You-Gyo-Girl punya basis penggemar yang solid.” Kata Hyun Joo. Ji Woo pikirjika dia pensiun, banyak pembaca akan kecewa.
Hyun Joo terdiam dan langsung mengingat Tuan Kim yang menangis “Astaga! Tidak mungkin! Aku menunggu karya berikutnya! You-Gyo-Girl! Ia pun pun langsung merasa menemukan cara untuk membujuknya berkat Ji Woo. 




Ji Woo mengantar Hyun Joo sampai rumah dan melihat tertidur di sampingnya. Akhirnya Ji Woo menunggu Hyun Joo diluar dan beberapa saat kemudian Hyun Joo terbangun setelah kepalanya terbentur. Hyun Joo tersadar dan langsun turun.
“Kau sudah bangun.” sapan Ji Woo melihat Hyun Joo turun dari mobilnya. Hyun Joo tak enak hati pasti tertidur.
“Kau pasti lelah.” Kata Ji Woo. Hyun Joo membenarkan karena kurang tidur semalam dan bermimpi buruk lagi.
“Mimpi macam apa itu?” tanya Ji Woo. Hyun Joo menceritakan mengalami kecelakaan mobil.
“Ada orang di sebelahku di mobil. Mungkin kau, bukan? Apa itu kali terakhir kita bersama?” tanya Hyun Joo
“Kau pasti lelah. Masuk dan beristirahatlah.” Ucap Ji Woo tak membahasnya. Hyun Joo pun masuk rumah sambil melambaikan tangan.
Ji Woo terdiam mengingat ucapan Hyun Joo saat membaca "Suara Rakyat" di masa lalu. Ia melihat berita  "'Kecelakaan Truk di Jalan Tol Menewaskan Dua Orang'" dengan nama Song Min Ju, Jung Woo Young"

Ia hanya bisa terdiam karena Min Ju meninggal kecelakan dengan Woo Young bukan dengan dirinya


Pagi hari
Hyun Joo menunggu lift dan melihat Ji Woo sudah naik berdiri dibagian belakang. Tapi Ji Woo seperti menahan diri karena sedang banyak pegawai kantor. Hyun Joo pun menahan diri untuk tak mendekati Ji Woo. Keduanya berdiri berjauhan.
Beberapa orang pun bergantian keluar dari lift, Hyun Joo hanya berani melirik karena mereka tak mungkin membuat gossip di kantor sebagai pasangan. Akhirnya pria terakhir keluar dari lift dan membuat hanya mereka berdua di dalam lift.
“Romansa kantor rahasia adalah pekerjaan berat. Telapak tanganku berkeringat.” Ucap Hyun Joo mengeluh. Ji Woo pun langsun memegang tangan Ji Woo. Hyun Joo langsung tersenyum bahagia. 

Nyonya Kim mengeluarkan catatan "Kehidupan masa lalu ketiganya dari tahun 70-an. Nama Kang Jin Ho. Dia bertemu dengan gadis bernama Song Min Ju di dewan siswa" dan langsung menghancurkan seperti tak ingin menjadi bukti.
Di ruangan terjadi keriuhan. Tiba-tiba Da Eun berteriak setelah menatap komputernya. Semua mengeluh kaget dan ingin tahu ada apa, lalu berkumpul didepan komputer Da Eun. Sek Nam masuk ruangan dengan wajah panik memberikan tab pada Ji Woo.
Di rumah, Do Gyum melihat berita di ponselnya hanya bisa terdiam.  Nyonya Kim menghancurkan "Rekam Medis, Pasien, Hwang Ji Woo" Hyun Joo masuk ruangan dengan wajah cerita menyapa semua pegawai, tapi semua terlihat kebingungan.
“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Hyun Joo bingung. Seo Yoon yang sudah melihat beritanya langsung keluar ruangan.
Hyun Joo bingung lalu mendekati meja Da Eun , lalu terkejut melihat berita berjudul  "'CEO Farmasi Sunwoo  Mengumumkan Pertunangannya, Dengan Han Seo Yoon, Putri  dari Pimpinan Yayasan Medis Sejong'" Foto Ji Woo dan Seo Yoon bersebelahan. 


"Epilog"
Hyun Joo di masalalu sedang berjalan dengan Young Eun. Young Eun melihat pria yang turun dari trem itu suami Hyun Joo. Hyun Joo melihat pria berjalan dengan dua wanita lalu memanggilnya. Ji Woo terlihat mabuk seperti tak peduli dengan Hyun Joo.
Bersambung ke episode 21

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar