PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Do Gyum
membaca berita dan terlihat tegang begitu juga Ji Woo berita dirinya "'CEO
Farmasi Sunwoo mengumumkan
pertunangan'" Di ruangan semua pegawai bingung merasa tak percaya
melihatnya. Seo Yoon pun melihat dari ponselnya, sangat kaget dan langsung melangkah
pergi.
“Selamat
pagi, Semuanya... Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Hyun Joo melihat semua
terlihat gugup.
Ia
akhirnya melihat berita ""CEO
Farmasi Sunwoo mengumumkan pertunangan, Dengan Han Seo Yoon, Putri Pimpinan
Yayasan Medis Sejong" wajah Hyun Joo yang sebelumnya bahagia terlihat
sangat kaget.
Di
ruangan Hyun Joo melihat berita "'CEO Farmasi Sunwoo mengumumkan
pertunangan'" lalu meminta Sek Nam Beri tahu Tim Humas untuk merilis
pengalihan Selain itu, agar bisa menghapus semua artikelnya.
Do Gyum
merasa kasihan menelp Hyun Joo tapi tak diangkat oleh. Hyun Joo terdiam dan
saat itu Ji Woo sudah ada depan ruangan meminta agar bisa bicara. Hyun Joo
menatap dengan mata berkaca-kaca akhirnya pergi berlalu, Sementara Do Gyum
khawatir karena Hyun Joo tak mengangkat telpnya.
Mi Ok
bersandar didinding ingin tahu Apa yang terjadi, karena mengeira Pak Hwang
menyukai Bu Seo. Da Eun berpikir begitu lalu Eun Jo berpikir Apa dia mencari
pernikahan yang dijodohkan. Tapi Ia merasa
dia bukan tipe yang menginginkan pernikahan itu.
“Tapi
bukankah Yayasan Medis Sejong yayasan medis terbesar di Korea? Astaga. Aku
tidak tahu Seo Yoon berasal dari keluarga kaya.” Kata Da Hee.
Tuan Kim
tiba-tiba berjalan mendekati Seo Yoon. Semua panik melihat Tuan Kim bertemu
dengan Seo Yoon dan meminta agar mengatakan yang sebenarnya sekarang. Semua
mengeluh kesal melihatnya.
“Karena
tidak mungkin ada dua matahari di langit, tidak boleh ada dua wanita di sisi
Pak Hwang. Aku tidak yakin siapa dari kalian yang harus kupanggil calon
istrinya.”ucap Tuan Kim menjilat.
“Bukan
aku.” Kata Seo Yoon. Tuan Kim pikir artikel berita mengatakan...
“Sudah
kubilang itu tidak benar.”kata Seo Yoon marah dan langsung berjalan pergi.
“Aku tidak
percaya ini. Dia membentakku?” kata Tuan Kim bingung. Mi Ok merasa Sepertinya
dia juga tidak tahu soal ini.
“Dia
pasti bingung. Jangan tersinggung.” Kata Min Ok. Tuan Kim mengeluh Bagaimana
bisa tidak tersinggung?
“Wanita
yang mungkin calon istri Pak Hwang marah kepadaku. Aku harus mencari cara untuk
meredakan amarahnya.” Kata Tuan Kim
Di
ruangan, Ji Woo meminta maaf karena membuatn mengalami ini dan Pimpinan Kim
menerbitkan artikelnya tanpa seizinku. Ia menegaskan tidak ada hubungannya
dengan Nona Han. Hyun Joo bertanya apa ini berkaitan dengan hari itu.
“Saat dia
mendatangiku dan memberitahuku tentang Min Ju.” Ucap Hyun Joo. Ji Woo
membenarkan.
“Pimpinan
Kim terobsesi dengan pernikahan ini demi dia, bukan untuk Nona Han.” Kata Hyun
Joo.
Nyonya
Kim melihat ponselnya dengan nada sini berkomenatr Sungguh mengejutkan karena
Biasanya Seo Yoon tidak menjawab telepon ibunya. Seo Yoon marah pada ibunya
yang tega melakukan ini kepadanya dan
sudah menegaskannya tidak akan menikahi Pak Hwang.
“Sudah
ibu bilang itu bukan keputusan yang bisa kau ambil.” Ucap Nyonya Kim tak peduli
“Apa pun
yang Ibu lakukan, Pak Hwang tidak akan menyetujui pernikahan ini.” Kata Seo
Yoon
“Itu
mungkin benar, tapi ibu tidak peduli.” Ucap Nyonya Kim. Seo Yoon benar-benar
tak pecaya dengan sikap ibunya.
“Jadi Sampai
kapan kamu akan menginap di hotel? Berhentilah bersikap seperti anak kecil Lalu
pulang.” Ucap Nyonya Kim. Seo Yoon hanya bisa diam saja.
Nyonya
Kim terdiam mengingat saat terakhir kali bertemu dengan Ji Woo
“Bagi
Kang Jin Ho, Kim Su Jeong tidak berarti apa pun karena dia tidak pernah menyukainya.
Tidak sedetik pun. Kuharap kamu akan melupakan masa lalumu.” Ucap Ji Woo
“Kaulah
yang membuat melupakan masa laluku menjadi mustahil.” Ucap Nyonya Kim akhirnya
meremes fotonya.
Di
ruangan, Hyun Joo menyebut nama Kim Su
Jeong dan mengaku Sejauh ini, tidak ingat apa pun tentangnya. Ji Woo
menenangkan Hyun Joo karena Tidak perlu memaksakan diri dan Ia yakin artikel
itu membuat Hyun Joo bingung serta kecewa kepadanya.
“Maafkan
aku. Akan kupastikan ini tidak terjadi lagi.” Ucap Hyun Joo. Ji Woo merasa tak
apa-apa
“Kau
sungguh baik-baik saja, bukan?” ucap Ji Wo memegang tangan Hyun Joo. Hyun Joo
menganguk. Saat itu Sek Nam masuk ruangan. Hyun Joo pun langsung pamit pergi
dan melepaskan tanganya.
“Pak, aku
memastikan artikel yang sudah direvisi di halaman depan bagian keuangan.”ucap
Sek Nam melapor.
“Kerja
bagus. Satu hal lagi. Aku harus menemui
Pimpinan Kim.” kata Ji Woo dengan wajah serius.
Min Jung
melihat ID Card "Tim Bisnis Webtun, Pemagang Kang Min Jung" wajahnya
sangat bahagia, lalu masuk ruangan dengan lantang menyapa “Halo. Mulai hari
ini, aku akan bekerja di sini sebagai asisten. Aku Kang Min Jung.” Tapi saat
berdiri tak melihat siapapun dalam ruangan.
“Apa? Ke
mana semua orang?” ucap Min Jung bingung. Saat itu Dae Eun keluar ruangan pun
bertanya siapa yang baru datang
“Aku
asisten barunya.”kata Min Jung. Dae Eun pun tahu kalau Nona Kang Min Jung
karena Bu Seo memberitahuku tentangnya.
“Kurasa
semua orang belum datang ke kantor.” Ucap Min Jung melihat ruangan yang kosong
“Tidak.
Bu Seo keluar kantor karena CEO ingin menemuinya. Apa Kau belum membaca
artikelnya?” kata Dae Eun. Min Jung bingung, apa Artikel itu.
Hyun Joo
berjalan di lobby akhirnya menelp Do Gyum
meminta maaf karena melewatkan panggilannya dan tahu kalau menelepon
karena artikel itu. Do Gyum membenarkan dan bertanya baik-baik saja. Hyun Joo
mengaku Bukan apa-apa dan meminta agar Jangan khawatir.
“Apa Bukan
apa-apa?” tanya Do Gyum memastikan. Hyun Joo memberitahu Keluarga wanita itu
menerbitkannya tanpa izinnya.
“Aku juga
sudah bicara dengan Pak Hwang.” Ucap Hyun Joo. Do Gyum ternyata ada dibalik
dinding kaca menatap Hyun Joo dengan wajah khawatir.
“Apa kau
tahu kedua keluarga membicarakan pernikahan ini untuk waktu lama?” tanya Do
Gyum. Hyun Joo mengaku sudah tahu.
“Hyun Joo, jika terjadi sesuatu, katakan saja
kepadaku. Jangan coba-coba memecahkan atau menanggung bebanmu sendiri.
Paham?”kata Do Gyum. Hyun Joo mengerti dan mengucapkan Terima kasih.
“Di mana
kau? Apa Kau di studiomu?” tanya Hyun Joo. Do Gyum membenarkan. Hyun Joo pikir
akan bicara lagi. Do Gyum melihat Hyun Joo dari kejauhan yang menghela nafas.
Min Jung
melihat temanya pun langsung menghampirinya.
Di rumah,
Tuan Seo berlari dengan wajah panik memanggil istrinya. Nyonya Jun bingung
melihat Tuan Seo yang jatuh bertanya ada apa dengannya. Tuan Seo meminta agar
meminta ponselnya lebih dulu. Nyonya
Jung bingung Apa yang terjadi.
“Astaga...
Apa ini?” ucap Nyonya Jung kaget melihat
berita "CEO Farmasi Sunwoo Mengumumkan Pertunangan"?
“Omong
kosong apa ini? Bedebah tidak berguna ini sudah memilih seorang gadis untuk
dinikahi, tapi dia masih mendekati Hyun Joo. Beraninya dia memperlakukan gadis
kesayanganku seperti selingkuhan? Dasar sampah.” Kata Nyonya Jung marah. Tuan Seo terlihat kaget dengan reaksi
istrinya.
“Kamu mau
ke mana?” kata Tuan Seo menahan istrinya pergi. Nyonya Jung meminta agar
melepaskan karna akan mencekik bajingan ini, Hwang Ji Woo, dan mengakhiri
hidupnya.
“Sayang,
tenanglah.” Kata Tuan Seo dan merasa Putrinya akan sedih dan merasa pasti sudah
gila.
“Aku
tidak percaya menerima dan menyetujui si penipu itu sebagai calon menantuku.
Apa yang harus kulakukan? Apa yang akan kulakukan? Aku terlalu marah untuk
membiarkan ini. Hwang Ji Woo, si berengsek itu.” Ucap Nyonya Jung mengambil
ponselnya.
“Hwang Ji
Woo.. Kau akan membayar untuk ini.” Kata Nyonya Jung sibuk mengambil ponselnya.
“Apa yang
kau lakukan?” tanya Tuan Seo. Nyonya Jung menjawab sedang mengutuknya. Tuan Seo pun meminta agar
bisa bergabung dengan Nyonya Jung yang menuliskan "Komentar"
“Buat
terdengar lebih kasar.”kata Tuan Seo merasa tak terima dengan artikel tentang
Ji Woo.
Di
ruangan, Nyonya Kim melihat artikel baru "'CEO Farmasi Sunwoo Menyangkal
Skandal'"CEO Farmasi Sunwoo bersikeras menolak Pertunangan dengan Nona Han
Seo Yoon." Dengan senyuman licik. Saat itu Ji Woo akhirnya datang dan
menatap sinis.
“Kenapa
Anda merilis siaran pers seperti itu?”ucap Ji Woo sinis akhirnay duduk
berhadapan dengan Nyonya Kim.
“Aku baru
memberi tahu para reporter tentang fakta bahwa Farmasi Sunwoo dan Yayasan Medis
Sejong telah membahas pernikahan secara resmi. Bukankah itu kebenarannya?” kata
Nyonya Kim
“Fakta
bahwa diskusi itu sudah lama berakhir adalah kebenaran.” Tegas Ji Woo
“Aku pasti
salah. Aku yakin kau akan mengencani Bu Seo, tapi kamu tidak akan pernah
menikahinya. Kau tidak berhak menikah untuk
alasan pribadi.” Kata Nyonya Kim
“Itu
bukan sesuatu yang harus kau cemaskan.” Ucap Ji Woo sinis. Nyonya Kim
lalubertanya apa pendapat Jii Woo tentang Park Do Gyum?
“Aku
sangat terkejut. Aku tidak ingin memercayainya, tapi ada orang yang sangat
mirip dengan Woo Young. Selain itu, dia dekat dengan Bu Seo. Apa menurutmu
kebetulan kalian bertiga... Tidak, kita berempat bertemu lagi?” ucap Nyonya
Kim.
Min Jung
bertanya apakah Hyun Joo yakin tidak ada apa-apa di antara mereka. Hyun Joo
mengaku yakin itu. Min Jung pun heran meliaht Hyun Joo tampak seolah dunia
sudah berakhir karena Mereka bahkan segera melepaskan pengalihan.
“Jika itu
aku, aku pasti sudah memberitahunya. Ini bukan diskusi biasa. Ini diskusi
formal tentang pernikahan. Jika tahu, aku tidak akan terkejut dengan artikel
itu. Aku merasa telah dibodohi.” Kata Hyun Joo
“Ini
masalah yang sulit. Tapi kurasa aku tidak akan mengatakan apa pun jika menjadi
dia.” Ucap Min Jung
“Kenapa
tidak?” tanya Hyun Joo. Min Jung pikir Ini
bukan topik yang akan membuatnya bahagia, dan Ji Woo yang sudah lama menolak
lamaran pernikahan itu.
“Aku
yakin dia tidak memberitahumu karena tidak ingin kau cemas.” Ucap Min Jung
menyakin temanya.
“Ayo... Kau harus menyapa rekan-rekanmu secara resmi,
dan mulai belajar apa yang harus dilakukan. Akan sangat sibuk.” Kata Hyun Joo.
Min Jung langsung berdiri. Hyun Joo pun menujuk ke arah depan bukan belakang.
Nyonya
Kim menjawab merasa orang yang akhirnya bersama Bu Seo adalah Park Do Gyum. Ia
merasa yakin Ji Woo yang ingat hubungan apa yang berkembang antara Min Ju dan Woo
Young saat Jin Ho tidak ada. Ji Woo merasa itu juga bukan urusan Nyonya Kim.
“Terlepas
dari apa yang terjadi di antara ketiga orang itu, Kim Su Jeong tidak bisa
mendapatkan apa pun.” Kata Ji Woo
“Benar..
Jin Ho kehilangan segalanya.” Ucap Nyonya Kim sambil meminum kopinya.
“ Alasan
aku memintamu menemuiku, aku harus menanyakan sesuatu. Server di rumah sakit
tempatku dirawat diretas, dan rekam medisku bocor. Aku yakin kau tahu hukuman
bagi yang mengungkap isi dari rekam medis yang diperoleh secara ilegal.” Kata
Ji Woo
“Sepertinya
kau mengatakan bahwa aku melakukan kejahatan.” Kata Nyonya Kim
“Itu akan
terungkap saat penyelidikan polisi dimulai. Aku tidak ingin bertemu denganmu
mengenai masalah pribadi lagi.” Kata Ji Woo lalu melangkah pergi.
“Aku juga
penasaran tentang sesuatu. Aku tahu alasanmu menjalani terapi psikologi, tapi
kenapa Seo Hyun Joo juga menjalani terapi? Kalian pergi ke rumah sakit sama dan
memiliki dokter yang sama. Apa ada kaitannya dengan Song Min Ju? Dengan kata
lain, apa itu berkaitan dengan kehidupan sebelumnya?” kata Nyonya Kim
menyindir.
“Kurasa
kau tidak mengerti peringatanku.” Ucap Ji Woo marah. Nyonya Kim pun meminta
maaf.
Mi Ok
bertemu dengan Hyun Joo mengaku menyusun
semua komentar bagus, seperti yang diminta dan bertanya Tapi apakah ini akan
berhasil. Hyun Joo menjawab kalau Banyak orang akan kecewa jika dia pensiun
jadi mereka bisa coba membujuknya dengan komentar ini,
“Jika itu
tidak berhasil, kita harus berlutut dan memohon kepadanya. Kerja bagus.” Ucap
Hyun Joo. Min Ok pun mengucapkan Terima kasih dan memberikan tanda cinta.
Hyun Joo
melihat nama "Pak Hwang" di ponselnya. Mi Ok melihat Hyun nama Ji Woo
akhirnya pamit pergi. Hyun Joo pun mengangkat telpnya,Ji Woo pikir Jika kasenggang
hari ini, mengajak untuk makan malam dengannya.
“Aku ada
rapat dengan You-Gyo-Girl, jadi, aku tidak bisa memberimu jawaban pasti.” Ucap
Hyun Joo. Ji Woo pun bisa mengerti
“Kalau
begitu, hubungi aku jika sudah selesai.” Ucap Hyun Joo. Ji Woo dengan wajah
kecewa meminta Sek Nam aagr mengantar ke kantor.
Di cafe,
Seo Yoon melihat ponselnya merasa penasaran apakah Pak Park melihat artikelnya
dan akan menyenangkan jika bisa menjelaskannya secara langsung. Ia pun membaca
artikel baru "'CEO Farmasi Sunwoo, Hwang Menyangkal Pernikahan'"
Akhirnya
ia menuliskan para forum "'Tolong Bantu Aku, Aku harus meluruskan kesalahpahaman
dengan orang yang kusukai, tapi aku tidak bisa menghubunginya mengenai masalah
itu.”
“Apa Maksudmu
kamu butuh alasan untuk bertemu dengannya?”tulis member lain. Seo Yoon
membenarkan.
“Bagaimana
jika kamu berpura-pura menelepon? Atau minta bantuannya.” Tulis member forum
“Aku
harus membalasnya. Haruskah aku minta informasi rekeningnya?” tulis Seo Yoon
“Astaga.
Apa yang harus kulakukan padamu? Kau harus membalasnya secara langsung. Katakan
soal pekerjaan dan hampiri dia. Dia mungkin bilang tidak akan menerima uangmu.Selain
itu, akan sempurna jika kau membeli ayam dan bir juga.” Saran member.
“Saat
keadaan canggung, KSP yang terbaik.” Tulis si member. Seo Yoon binggung apa itu
maksudnya.
"Keintiman
sebelum pertemuan". Balas si member. Seo Yoon pun bingung. Memikiran artinya.
“Aku
Hanya bercanda. Yang benar "Meminta pertemuan dadakan". Semoga
berhasil” tulis si member. Seo Yoon pun memikirkanya tentang KSP. Ayam dan bir.
Manager
Jung pkir Sudah bilang Seo Hyeon Ju menerima pengobatan hipnosis sebelumnya.
Nyonya Kim pikr harus tahu isi perawatannyak karena Mereka sering merekam
pengobatannya sebagai video. Manager Jung pikir itu berbahaya.
“Pak
Hwang tahu soal peretasan itu.” Kata manager Jung khawatir.
“Kita
harus mencari cara lain, bukan?” kata Nyonya Kim. Manager Jung mengerti.
Nyonya
Kim melihat isi social media Hyun Joo dengan gambar kecelaakaan dan menuliskan
caption "Jika bukan karena kecelakaan itu maka Jin Ho dan Min Ju mungkin
masih suami istri"
“Aku
yakin Seo Hyun Joo ingat kehidupan lampaunya, tapi kenapa dia salah?” kata
Nyonya Kim heran dan mengingat ucapanya pada Ji Woo
“Aku tahu
alasanmu menjalani terapi psikologi, tapi kenapa Seo Hyeon Ju juga menjalani
terapi? Kalian ke rumah sakit yang sama dan memiliki dokter yang sama. Apa ada
kaitannya dengan Song Min Ju? Dengan kata lain, apa itu berkaitan dengan
kehidupan sebelumnya?” kata Nyonya Kim
“Kurasa
kau tidak mengerti peringatanku.” Ucap Ji Woo marah.
“Bagaimana
jika dia tidak salah? Bagaimana jika dia membuatnya percaya hal semacam itu?”
kata Nyonya Kim bingung
Nona You
melihat berkasnya "Jika listrikmu mati, kenapa ragu? Tempatkan karya You-Gyo-Girl
di langit-langitmu 2.164.973 orang yang mencintai You-Gyo-Girl"? Ia tak
percaya kalau Ada lebih dari dua juta orang. Ibunya tak peduli hanya
memalingkan wajahnya.
“Jika
pekerjaanmu serendah dan sehina itu, maka orang-orang ini tidak akan suka
membaca karyam dan menunggu serialmu selanjutnya. Aku yakin mereka ada di
tingkat yang sama.” Ucap Hyun Joo menyakinkan.
“Apa Kau
pikir mereka yang pintar dan modern bisa membaca buku-buku vulgar ini tanpa
rasa malu?” sinis Ibu Nona Yoo. Hyun Joo terlihat bingung.
Saat itu
Ji Woo datang, Hyun Joo kaget melihat Ji Woo yang datang begitu juga Nona Yoo.
Ji Woo memperkanalkan diri sebagai CEO Farmasi Sunwoo, Hwang Ji Woo. Mereka pun duduk bersama membahas komik.
“Kudengar
kau rapat untuk membahas pembatalan kontrak. Aku ingin kau mempertimbangkan
kembali. Aku juga penggemar pekerjaanmu.” Ucap Ji Woo
“Apa Kau
membaca buku-buku vulgar ini? Kau bohong.” Ucap Ibu Nona You tak percaya.
“Aku
sangat terkesan dengan "Sayang, Kamu Membunuhku". Adegan saat Sung Ji
Eun akan membuka celana Kang Jung Mo di tangga darurat, tapi tiba-tiba putus
dengannya seperti penghormatan bagi "Madame Bovary" dari Gustave
Flaubert.” Ucap Ji Woo
“Apa Kau
benar-benar membaca karyaku?” tanya Nona Yoo tak percaya. Ji Woo membenarkan
“Aku
membaca karya terbarumu, "Kamu Harus Mandi Telanjang" hampir lima kali
sampai aku bisa menghafalnya.” Ucap Ji Woo
“Lalu apa
yang tertulis di halaman 27?” tanya Ibu Nona tak percaya. Ji Woo mencoba
mengingat. Hyun Joo terlihat gugup.
“Bukankah
tokoh utama pria, Sun Jae, melihat sikat gigi yang ditinggalkan mantan pacarnya
dan meneteskan air mata?” ucap Ji Woo. Ibu Nona Yoo memeriksanya dan terlihat
kaget karena memang sama.
"Madame
Bovary" dan "The Decameron" dikritik keras karena memiliki
depiksi mesum pada masanya. Namun, sekarang, keduanya dikenal sebagai sastra
klasik yang berharga. Dengan kata lain, karya You-Gyo-Girl suatu hari bisa
diakui sebagai sastra.” Ucap Ji Woo
“Sesuatu
yang dipelajari dan dibaca orang-orang pintar. Kami yakin itu mungkin.” Ucap
Hyun Joo
“Kurasa
Pak Hwang ada benarnya. Apa Kau akan menarik kembali keputusanmu membatalkan
kontrak?” tanya Hyun Joo memastikan.
“Jika itu
yang kau inginkan.”ucap Ibu Nona You. Nona Yoo langsung tersenyum bahaga
mengucapkanTerima kasih banyak pada keduanya.
“Apa Kau
sungguh membaca semuanya?” tanya Hyun Joo kelaur ruangan tak percaya.
“Masalah
dalam kontrak harus berakhir baik agar aku bisa makan malam dengan pacarku.”
Ucap Ji Woo mengoda.
“Sekarang
aku merasa lega. Aku tidak bisa fokus bekerja seharian. Aku tahu kau bilang
baik-baik saja, tapi kupikir kau marah.” Ucap JiWoo
“Sejujurnya,
aku lebih kesal karena kau tidak memberitahuku apa pun. Hal kecil bisa menyebabkan
kesalahpahaman besar, dan itu bisa berakhir dengan seseorang yang terluka. Kau
tahu hal seperti itu sering terjadi. Jadi, mulai sekarang, aku akan senang jika
kau dan aku tidak saling menyimpan apa pun.” Ucap Hyun Joo
“Aku
berjanji... Kita makan malam apa?” kata Ji Woo. Hyun Joo mengusulkan pasta.
“Kalau begitu,
akan kubuatkan untukmu. Kau menyukai pastaku saat aku membuatnya untukmu waktu
itu.” Ucap Ji Woo.
Hyun Joo
mengangat telp dari ibunya bertanya Ada
apa dengan suaranya apakah sakit. Ia
binggung kaau ibunya bertanya kalau Pak Hwang melakukan itu kepada ibunya dan
mencoba agar bisa lebih jelas.
“Saat ibu
melihat artikel tentang pertunangan Pak Hwang, ibu sangat marah hingga
memberikan komentar kejam. Ibu menulis, "Sepertinya dia akan punya 20.000
selir." "Sepertinya dia akan berselingkuh sehari setelah menikah. Satu
lagi yang penuh dengan umpatan yang ditujukan kepadanya.." Cerita Nyonya
Jung lemas
“Setelah
dia melihat berita penarikannya, maka dia berniat menghapus semuanya, tapi
komentarnya sudah dilaporkan. Pak Hwang melaporkan mereka, bukan? Kudengar
mereka membuat presentasi dan menuntut mereka.”kata Tuan Seo.
“Ini PDF,
bukan PPT. Aku yakin itu bukan Pak Hwang, jadi, Ayah bisa tenang.” Kata Hyun
Joo. Tuan Seo pun bisa sedikit lega mendengarnya.
Tuan Seo
pun bisa mengucap syukur dan mengeluh istrinya menulis komentar yang kejam.
Saat itu mendengar bunyi bel, Tuan Seo merasa mereka tidak menunggu siapa pun
lalu memeriksa interkom. Ia langsung
melonggo kaget, Nyonya Seo bertanya Ada apa.
“Dia
seorang polisi.” Ucap Tuan Seo panik. Polis menegkan bel bertanya “Ada orang di
rumah, karena dari Divisi Patroli Seongsu.
“Dia
mungkin di sini karena komentar kejam itu, bukan? Dia tidak akan menuntut
apanya. Bagaimana dia bisa tahu tentang alamat kita?” ucap Nyonya Jung panik
“Alamat
IP kita. Aku yakin mereka melacak alamat IP kita dan datang ke sini.” Kata Tuan
Seo. Nyonya Jung tak mengerti Alamat IP
“Ini seperti
alamat untuk internetmu.” Kata Tuan Seo. Nyonya Jung panik merasa tidak bisa
melakukan ini jadi ingin melarikan diri.
“Ini
tidak akan berhasil.”kata Tuan Seo. Di depan polisi memanggil bertanya apa Ada
orang di rumah?
“Kau
meninggalkan komentar kejam lewat itu. Selama kau punya itu, mereka bisa
melacak alamat IP-mu dan mengikutimu sampai ke ujung Bumi.” Ucap Tuan Seo
“Apa yang
harus kulakukan?” tanya Nyonya Jung bingung. Tuan Seo pikir istrinya harus
memilih.
“Apa Kau
akan menyerahkan ponselmu atau dituntut?” tanya Tuan Seo. Nyonya Jung yakin
akan menyerahkan ponselnya. Tuan Seo langsung membuang ponsel keluar dari
rumah.
“Sekarang,
orang yang menulis komentar kejam ada di luar.” Ucap Tuan Seo yakin dan
akhirnya Polisi sudah pergi.
“Astaga,
Sayang. Kau luar biasa. Kau yang terbaik.” Puji Nyonya Jung. Tuan Seo merendah
mengaku bukan apa-apa.
“Pengetahuan
adalah kekuatan.” Ucap Tuan Seo bangga. Saat itu di ponsel Nyonya Jung pesan
masuk “Divisi Patroli Seongsu memegang KTP-mu yang hilang.”
Do Gyum
di rumah terlihat gelisah di kamarnya, lalu mengingat saat menelp Hyun Joo “Hyun
Joo, jika terjadi sesuatu, katakan saja kepadaku. Jangan coba-coba memecahkan
atau menanggung bebanmu sendiri. Paham?”
Tapi Do
Gyum tak tahan dengan rasa penasaran, akhirnya mengirimkan pesan “Hyun Joo, jangan
makan malam dan tunggu aku. Aku akan membawakan tteokbokki pedas kesukaanmu.”
Sementara
di rumah, Ponsel Hyun Joo tertinggal dimeja tak melihat pesan Do Gyum.
Sementara Ji Woo mengeluarkan semua bahan. Hyun Joo keluar kamar setelah
berganti pakaian lalu bertanya Apa yang harus dilakukan lebih dahulu. Ji Woo
menjawab Duduk saja.
Sementara
di depan rumah, Seo Yoon datang menekan bel tapi tak ada yang keluar. Ia
berpikir Do Gyum tidak ada di studionya jadi akan menunggu saja.
Ji Woo
sibuk memotong semua bahan, Hyun Joo memuji Ji Woo yang sangat pandai memotong
basil karena Ini lebih sulit daripada kelihatannya. Ji Woo mengucapkan Terima
kasih atas pujianya dan dengan serius memotong, Sementara Hyun Joo seperti
ingin melakukan skin ship.
“Temanku
tetap bersamaku, tapi dia pulang kemarin.” Ucap Hyun Joo memberikan kode. Ji
Woo menganguk mengerti dan masih terus sibuk memotong.
“Aku
punya pertanyaan. Tadi kau bilang sangat terkesan dengan "Sayang, Kamu
Membunuhku". Kata Hyun Joo
“Ya. Aku
membacanya lima kali. Aku sudah menghafalnya.” Ucap Ji Woo bangga
“Kau ingat
apa yang ada di halaman 37?” ucap Hyun Joo. Ji Woo mengaku ingat lalu menatap
Hyun Joo agar bisa mencicipi sausnya.
Hyun Joo
mengeluarkan lidahnya agar bisa mencicipinya, Ji Woo langsung mengambil
kesempatan untuk mencium Hyun Joo. Hyun Joo pun mengalungkan tanganya dileher
Ji Woo seperti sangat menyukainya. Keduanya lalu saling menatap penuh cinta.
“Ini yang
terjadi di halaman 39.” Kata Hyun Joo mendorong Ji Woo dan akhirnya mencoba
adegan yang terjadi di halaman 37 dan mencium Ji Woo kembali.
“Ada apa?”
tanya Ji Woo melihat Hyun Joo yang berhenti menciumnya. Hyun Joomengaku tidak
mendapat penglihatan lagi saat mencium Hyun Joo.
“Menurutmu
kenapa? Tapi aku masih bermimpi.” Tanya Hyun Joo. Ji Woo pikir Itu pasti karena
Hyun Joo yang ingat wajahnya.
“Atau mungkin
karena ciuman kita terlalu singkat. Lalu kita bisa lakukan apa yang terjadi di halaman 45.” Kata Ji Woo
mengendong Hyun Joo dan didudukan di pantry. Keduanya pun berciuman sangat
dalam.
Bersambung
ke episode 22
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar