PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 22 Agustus 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 27

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Hyun Joo mengedor pintu rumah Ji Woo karea Ada yang ingin dikatakan dan  penting jadi meminta tolong agar bisa meluangkan waktu untuknya. Ji Woo terdiam ingin membuka pintu, Manager Jung terus merekam dari dalam mobilnya.
Saat itu Do Gyum datang mengajak Hyun Joo pergi. Hyun Joo mengaku kalau sudah menemukan bukti penting. Jadi harus menemui Pak Hwang. Do Gyum pikir nanti saja memberikan dan menariknya pergi masuk ke mobil. Hyun Joo bingung tapi akhirnya mengikuti Do Gyum. 


Mobil Manager Jung pun mengikuti Hyun Joo. Didalam rumah, Ji Woo yang menahan perasaanya pun menelp Sekretaris Nam agar bisa mepercepat rencana hari ini. Sementara didalam mobil, Do Gyum melihat ke belakang Manager Jung masih mengikutinya.
“Apa Ada yang mengikutiku?” tanya Hyun Joo kaget. Do Gyum mengaku melihatnya saat turun dari taksi.
“Aku melihat mobil itu di depan rumah Kim Hyun Su. Aku yakin Pimpinan Kim yang mempekerjakannya. Aku sudah bicara dengan adik Kim Hyun Su.” Ucap Do Gyum
“Apa Kau menemukan sesuatu?” tanya Hyun Joo. Do Gyum memberitahu kalau Tuan Kim pergi ke Australia kemarin.
“Dia tidak memberitahunya ke mana tujuannya, dan tidak mengatakan apa yang terjadi. Dia hanya memintanya memasarkan apartemennya.” Kata Do Gyum
“Aku tahu siapa yang mencuri kontrak dari kantorku.” Ucap Hyun Joo. Do Gyum kaget dan ingin tahu  Bagaimana caranya?
“Tidak ada yang mencurigakan pada rekaman CCTV.” Kata Do Gyum, saat itu Hyun Joo melihat Ji Wo yang menelpnya.
“Aku ingin bertemu denganmu sekarang.” Kata Ji Woo. Akhirnya mereka pun mempercepat laju mobil. 

Di belakang Manager Jung ada Sek Nam yang mengikuti mobil Hyun Joo. Mobil Hyun Joo sudah melewati lampu merah. Manager Jung ingin mengejarnya, tapi sebuah mobil menabraknya dari belakang. Manager Jung mengumpat kesal.
“Kenapa kau tiba-tiba berhenti? Hei.. Kau mau ke mana setelah menyebabkan kecelakaan? Hubungi perusahaan asuransimu dahulu.” Teriak seorng pria.
“Aku harus pergi!” ucap Manager Jung. Si pria menahan mnager Jung  dan menuduh kalau melakukan tabrak lari.  Diseberang jalan Sek Nam melihatnya dan menelp Ji Woo.
“Pak Hwang... Yang kamu minta sudah ditangani. Begitu perusahaan asuransi mendapatkan rekaman kotak hitam, Aku akan mengambil dan melihat videonya.”ucap Sek Nam
“Dia bekerja dengan Pimpinan Kim,. jadi, aku yakin dia yang menghubungi Kim Hyun Su atau tim audit. Kita hanya perlu berharap masih ada bukti yang tersisa. Berapa lama kau bisa menahannya?” tanya Ji Woo yang sedang mengemudikan mobilnya.
“Kurasa aku bisa menahannya selama sekitar 30 menit. Selain itu,bagaimana dengan rapat pemegang saham sementara?” ucap Sek Nam. Ji Woo menjawab kalau bisa melanjutkan sesuai rencana.


Nyonya Kim yang ada dirumah menerima laporan Manager Jung kalau  kehilangan Seo Hyun Joo. Ia pun terlihat marah dan meminta agar  tangani secepatnya dan pergilah ke rumah Seo Hyun Joo.
“Jika dia sampai di sana setelah kau,artinya dia melakukan sesuatu di antara waktu itu, jadi, segera laporkan kepadaku.” ucap Nyonya Kim. 

Ji Woo melihat video yang dimiliki Hyun Joo, dengan seorang pria yang  menukar berkas didalam ruanganya dan berpura-pura kalau baru saja menemukannya. Hyun Joo yakin Tim audit internal yang mengubah dokumennya.
“Tidak bisakah kita membuktikan bahwa kontrak ganda ternyata palsu dengan ini?Kita bahkan bisa membuktikan bahwa ini perbuatan Pimpinan Kim.” ucap Hyun Joo
“Aku akan mengungkap ini. Kau jangan terlibat lagi. Selain itu, kau tidak bisa mendatangiku seperti hari ini.” Kata Ji Wo khawatir
“Kenapa tidak? Apa Karena Pimpinan Kim mungkin tahu? Apa dia tidak boleh tahu? Aku akan bicara dengannya. Aku akan tanya kenapa dia melakukan ini kepada kita. Kita harus tahu alasannya, jadi, itu tidak membuat frustrasi.” Ucap Hyun Joo yang berani
“Kau harus kembali.” kata Ji Woo tak ingin membahasnya lagi. Di dekat mobil Do Gyum menunggu seperti berusaha untuk bersikap dewasa.
“Kim Su Jeong memiliki kotak musik yang kau berikan kepadaku. Aku menerima memo yang menyuruhku mengambil kotak musik, tapi pemilik toko bilang belum ada yang siap. Aku juga melihat Kim Su Jeong membayar pria yang memberiku memo itu.”cerita Hyun Joo
“Apa Kim Su Jeong mengirim memonya?” gumam Ji Woo kaget. Hyun Joo heran Ji Woo yang bisa mengetahuinya.
 “Aku kebetulan melihatnya di ruang duduk mahasiswa. Itu saja.” Ucap Ji Woo lalu melangkah pergi. Hyun Joo pun tak bisa berkata-kata. Saat Ji Woo melihat Do Gyum pun tak banyak berkata-kata dan langsung pergi. 



Manager Jung sampai dirumah Hyun Joo, lalu memberitahu Nyonya Kim kalau Hyun Joo ada di rumah sekarang. Nyonya Kim pun meminta agar Untuk berjaga-jaga, selidiki orang yang menyebabkan kecelakaan itu.
“Pastikan kau tidak mengalihkan pandangan dari Seo Hyeon Ju sampai semua ini berakhir.” Perintah Nyonya Kim. 

Di rumah, Hyun Joo melihat kotak musik yang bertuliskan "Kepada Min Ju, yang kucintai." Lalu berkata “Kim Su Jeong mengirim memo palsu untuk mengambil ini. Kenapa?”
Di rumah, Ji Woo mengingat ucapan Hyun Joo “Kim Su Jeong memiliki kotak musik yang kau belikan untukku. Aku menerima memo yang menyuruhku mengambil kotak musik, tapi pemilik toko bilang belum ada yang siap.”
Ji Woo bisa mengingat saat Jin Ho ditanggap karena membuat selembarang pemberontakan pada pemerintah.  Ia mengingat ucapan Hyun Joo “Aku juga melihat Kim Su Jeong membayar pria yang memberiku memo itu.”
“Pimpinan Kim adalah dalang di balik semuanya.” Gumam Ji Woo. Hyun Joo di rumah membaca pesan yan dikirimkan Ji Woo "Hyun Joo, aku minta maaf atas kejadian tadi"
“Pak Hwang, jika aku bertemu denganmu hari itu, apa keadaan kita akan berbeda?” tulis Hyun Joo tapi tak jadi dikirimkan pada Ji Woo.
Seo Yoon malam-malam pergi ke ruangan Hyun Joo dan memberanikan diri menaruh berkas yang dibuang ibunya diatas meja. Ia seperti sangat berharap agar bisa dibaca oleh Hyun Joo. 


Nyonya Jung menelp anaknya ingin tahu keberadanya apakah  mau berangkat kerja. Hyun Joo pun bertanya apakah ada  masalah pada ibunya karena menelp. Nyonya Jung mengaku Tidak ada masalah tapi hanya ingin tahu kabarnya.
“Apa Semua baik-baik saja?” tanya Nyonya Jung dengan nada khawatir. Hyun Joo mengaku Semuanya baik-baik saja. Jangan khawatir. Nyonya Jung pun meminta agar Hati-hati di jalan.
“Entah dia memberi tahu kita semuanya baik-baik saja karena seperti itu adanya atau karena dia tidak ingin kita khawatir.” Ucap Nyonya Jung 

Akan menyenangkan jika semuanya baik-baik saja, tapi kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Mari kita siapkan uang untuk membayar perusahaan di muka. Jika kita kembalikan uangnya, mereka tidak akan menuntut kita.” Ucap Tuan Seo
“Satu juta dolar. Apa kita punya uang sebanyak itu?” kata Nyonya Jung
“Kita tidak bisa menjual rumah kita, tapi meski menjual tanah yang kita miliki dan memakai tabungan kita, itu bahkan tidak sampai setengahnya.” Kata Tuan Seo
“Haruskah aku bekerja paruh waktu di pasar swalayan?” tanya Nyonya Jung. Tuan Seo pikir mereka coba mengumpulkan semua uang yang  punya lebih dahulu dan mencarinya.
“Kenapa repot-repot? Semua milik kita tidak akan cukup.” Keluh Nyonya Jung.
Tuan Seo sibuk mencari di tumpukan pot tananman, bahakan di tempat fermatasi kimchi dan juga membawa buku alkitab yang simpanya. Ia pun membawa keatas meja dengan bangga kalau itu dana darurat yang sudah disimpan selama 10 tahun lebih.
“Astaga... Berapa total semua ini? Kenapa kau bilang tidak punya uang waktu itu?” ucap Nyonya Seo tak percaya
“Kapan?” tanya Tuan Seo panik. Nyonya Seo menjawab Dua tahun lalu. Saat meminta memberinya uang untuk membayar perjalanan ke luar negeri,
“kau bilang kau sangat miskin hingga harus menjual pakaian dalam lamamu. Bukankah kau mengatakan itu?” ucap Nyonya Seo marah.  Tuan Seo mengaku tidak ingat.
“Kau bilang musim dingin lalu saat aku memintamu membelikanku mantel yang kusukai saat diskon. Kau memberiku pakaian dalam panjang yang kau pakai karena bangkrut.” Kata Nyonya Jung marah
“Jika kau bepergian dan membeli jaket itu, menurutmu kita akan punya uang ini?” balas Tuan Seo
“Apa itu yang penting sekarang? Yang penting di sini adalah kamu menyisihkan uang diam-diam dan berpura-pura tidak punya uang sepeser pun. Aku akan mengambil semua ini.” Ucap Nyonya Seo marah
“Tidak mungkin. Saat semua orang memakai pakaian bermerek desainer, aku menjahit lubang di kaus kakiku agar bisa menabung.” Kata Tuan eo
“Aku yang menjahit lubang di kaus kakimu. Jika kau menabung untuk dana darurat lagi dan aku tahu, maka aku akan mengusirmu hanya dengan memakai pakaian dalam berlubang. Apa Kau mengerti?” ancam Nyonya Jung marah membawa semua uang.
“Kau tahu apa yang kualami demi menghemat uang ini? Apa harga dirimu menjahit lubang di kaus kakiku semahal ini? Astaga, wanita itu. Aku tahu kamu akan seperti ini, jadi, aku meninggalkan satu amplop uang.” Ucap Tuan Seo bahagia menyimpan uang disaku celananya.
Saat itu sebuah centong sayur ada dibelakangnya, Nyonya Jung tahu meminta uang yang disembunyikan suaminya. 

Hyun Joo rapat dengan timnya memberitahu kalau  Waktu mereka tinggal 10 hari lagi sebelum peluncuran platformnya jadi harus menyerahkan 10 bab naskah tersimpan dalam pekan ini. Min Ok bertanya Apa menurut Hyun Joo tim mereka akan dibubarkan?
“Kudengar mereka mengadakan rapat pemegang saham sementara. Bagaimana jika CEO-nya ganti?” ucap Mi Ok khawatir.
“Mereka tidak akan menyingkirkan bisnis yang sudah sampai sejauh ini.” Kata Eun Jae.
“ Bisnis webtoon akan terus berjalan. Aku mengerti alasan kalian gugup, tapi kita harus saling percaya dan fokus pada pekerjaan kita di saat seperti ini” ucap Hyun Joo
“Aku percaya kepadamu, Bu Seo.” Kata Min Jung. Semua pun mengaku percaya pada Hyun Joo.
“Pak Kim terlambat hari ini. Dia tidak pernah terlambat bekerja karena takut dimarahi manajemen atas.” Ucap Mi Ok. Tiba-tiba Tuan Kim datang.
“Bu Seo. Kita dalam masalah.” Kata Tuan Kim. Mereka pun bertanya Apa terjadi sesuatu. Tuan Kim menangis ingin memberitahu  tentang Ji Woo.
“Berhenti bersikap berlebihan dan beri tahu kami. Ada apa dengan Pak Hwang?” tanya Mi Ok kesal melihat sikap Tuan Kim.
“Dia akan pergi ke cabang di Amerika. Dia pergi ke Los Angeles. LA.” Kata Tuan Kim menangis.
“Apa Kau yakin tidak salah?”tanya Mi Ok. Tuan Kim membenarkan kalau sudah dengar dari personalia. Hyun Joo yang mendengarnya hanya bisa terdiam. 


Hyun Joo hanya bisa terdiam dirunganya. Min Jung masuk ruangan bertanya Apa yang terjadi karena merasa bisa membersihkan namanya dengan bukti yang ditemukan. Hyun Joo pikir Itu mungkin saja. Min Jung pikir Maka tidak perlu mundur dari jabatannya sebagai CEO.
“Bagaimana dengan cabang Amerika? Telepon aku jika kamu membutuhkanku. Aku akan berada di luar.” Kata Min Jung akhirnya membiarkan Hyun Joo sendirian. 

Hyun Joo duduk di meja kerjanya dan melihat berkas diatas meja lalu mengeluarkan ternyata "Catatan Medis, Pasien, Hwang Ji Woo" Ia pn mulai membacanya tertulis "Pasien, Hwang Ji Woo"
Sementara Nyonya Kim sudah ada didalam mobil lalu menatap  spanduk "Pengumuman Rapat Pemegang Saham Sementara Farmasi Sunwoo" ketika turun dari mobil lalu berjalan masuk.

Hyun Joo membaca catatan saat konsultasi Ji Woo dengan dokter.
Flash Back
Dokter bertanya Apa yang paling mengganggu Ji Woo. Ji Woo menjawab Rasa bersalah membuat orang yang dicintai, tidak bahagia tiga kali. Ia memberitahwanita  menderita karena dirinya dan mati. Dan ia yakin tahu itu tidak bisa dihindari sebanyak tiga kali.

Nyonya Tim berjalan di lobby, menerima pesan di ponselnya dan melihat video anak buahnya yang menuka berkas lalu berpura-pura menemukan. Manager Jung terlihat memberikan kontrak  pada anak buah Tuan Kim dari black box mobil.
“Ini kontrak yang ditandatangani Seo Hyun Joo” ucap Tuan Kim. Manager Jung memastikan kalau sudah menyiapkan kontrak ganda.
“Ya. Aku juga meniru tanda tangannya.” Ucap Tuan Kim. Manager Jung pun memberikan tiket pada Tuan Kim kalau Penerbangannya pukul 9.00 besok pagi.
“Akan kuberikan uang yang kujanjikan di tempat parkir bandara.” Ucap Manager Jung. Nyonya Kim panik melihat sekeliling lobby seperti ada yang mengikutinya. 

Nyonya Kim melihat spanduk didepan ruangan "Rapat Pemegang Saham Sementara Farmasi Sunwoo 2020" lalu masuk ke ruangan ternyata kosong. Ia melihat sosok pria yang ada didalam kegelapan, Ji Woo membalikan badan seperti sengaja menjebaknya.
Hyun Joo membaca catatan Ji Woo, Dokter bertanya "Kenapa kau putus dengan Song Min Ju?" dan Ji Woo menjawab "Aku dipenjara lebih dari setahun karena demonstrasi siswa"
“Dia dipenjara lebih dari setahun karena demonstrasi siswa?” kata Hyun Joo kaget. 

Flash Back
Min Ju duduk di dalam ruangan dengan Woo Young. Tiga mahasis mambaha kalau Jin Ho adalah mata-mata polisi. Dua pria tak percaya karena kalau seperti itu mungkin Jin Ho itu bisa menangkap mereka karena ikut demo. Lalu si mahasiswa wanita memdengar rumor yang lainya.  
“Tidak, kudengar dia kuliah di luar negeri dengan seorang gadis. Seseorang di kelasku bilang mereka melihatnya masuk ke mobil bersama gadis cantik.” Ucap Si wanita. Min Ju yang mendengarnya mendengar dengan wajah sedih. Mereka tak sadar hanya berkomentar iri dengan Jin Ho. 

Ji Woo bertemu dengan Nyonya Kim berpikir kalau pasti sudah melihat video yang dikirimkan kepadanya. Ia dengan nada menyindir kalau Nyonya Kim akan segera diselidiki oleh polisi, jadi, harus mempersiapkan diri. Nyonya Kim marah merasa dijebak oleh Ji Woo.
“Beraninya kau membodohiku dan menusukku dari belakang?” ucap Nyonya Kim marah
“Apa Kau pikir kau berhak mengatakan itu sekarang? Bertahun-tahun berlalu dan kamu bahkan mengubah namamu, tapi tidak ada yang berubah. Kukira kau akan merenung atau menyesal.” Ucap Ji Woo marah
“Merenungkan diriku? Apa yang harus aku renungkan?” ucap Nyonya Kim merasa tak bersalah.
“Tidak ada masa lalu yang bisa kamu sembunyikan selamanya. Kau melaporkan Song Min Ju ke polisi, bukan? Rencanamu adalah memanggilnya dengan memo palsu dan menangkapnya, tapi Kang Jin Ho muncul dan mengacaukan semuanya.” Ucap Ji Woo
“Trik kotormu juga belum berubah. Apa lagi yang kau lakukan pada kedua orang itu?” kata Ji Woo. 


Flash Back
Ji Woo bercerita pada dokter kalau Petugas penyamaran memiliki selebaran yang dibuat Min Ju.  Jika Ia tidak mengaku,maka  Min Ju pasti sudah ditangkap. Ia pun tak boleh ragu karena Min Ju sedang menuju ke toko kotak musik.
Hyun Joo membaca tulisan "Apa Min Ju tidak tahu?" dengan mata berkaca-kaca.

Flash Back
Min Ju duduk sendirian dirumah seperti masih menunggu Jin Ho datang karena tak ada kabar. Ia menatap cincin yang dipakainya, saat itu terdengar bunyi ketukan pintu. Min Ju langsung berlari karena berpikir Jin Ho yang datang.
Tapi ternyata seorang petugas pos memberikan sebuah surat. Min Ju membuka surat dan melihat cincin yang jatuh dari amplop.  Jin Ho menulis "Jangan menungguku. Maafkan aku" Nyonya Kim mengintip dari dekat rumah memastikan Min Ju membaca surat. 


“Aku mencuri cincinmu dan mengirimkannya kepada Min Ju. Aku bahkan menulis surat menyuruhnya untuk tidak menunggu. Itu sebabnya Min Ju mendatangi Woo Young. Jika itu aku, aku akan menunggu Jin Ho sampai akhir.” Ucap Nyonya Kim
“Tapi kurasa dia tidak terlalu peduli kepadamu.” Kata Nyonya Kim mmasih tak merasa bersalah
“Kurasa begitu. Semua itu tidak penting lagi bagiku. Kau akan dihukum atas perbuatanmu ini. Tapi bagaimana kau akan dimaafkan atas perbuatanmu dahulu?” kata Ji Woo marah
“Apa salahnya melaporkan Song Min Ju ke polisi? Itu tidak salah. Tidak ada yang perlu dimaafkan.” Kata Nyonya Kim
“Kau membunuh mereka. Kau membunuh Kang Jin Ho, Min Ju, dan Woo Young.” kata Ji Woo marah. Nyonya Kim kaget mendengarnya.
“Kecemburuanmu adalah awal dari semua tragedi.” Kata Ji Woo marah


Flash Back
Jin  Ho akhirnya ditangkap polisi karena dianggap sebagai ketua pemberontakan. Nyonya Kim melihatnya merasa tak percaya ternyata Jin Ho mengantikan Min Ju. Setelah beberapa lama mendekam dipenjara Jin Ho dibebaskan.
Nyonya Kim menjemputnya, tapi Jin Ho keluar dengan kursi roda. Ia pun kaget. 

Jin Ho pun mulai sakit-sakitan efek dari penyikasan. Nyonya Kim mencoba merawatnya tapi Jin Ho terlihat sangat marah tak ingin Nyonya Kim menyentuhnya menyuruh pergi saja.
Woo Young datang menemui Min Ju dan akhirnya hanya dengan tatapan Min Ju tahu kalau Jin Ho itu meninggal. Min Ju pun langsung menangis. Keduanya pun pergi bersama lalu tertabrak saat kecelakan mobil. 

“Kang Jin Ho meninggal karena efek penyiksaan.” Kata Jin Wo marah. Nyonya Kim tak percaya mendengar ucapan Jin Woo.
“Dua orang lainnya tewas karena kecelakaan mobil. Jika Kang Jin Ho tidak ditangkap, semua itu tidak akan terjadi. Bukankah begitu? Kudengar mereka mengalami kecelakaan setelah mendengar tentang Jin Ho.”kata Jin Woo dengan nada tinggi.
“Tidak... Tidak... Kau membunuh mereka... Kau bunuh diri, begitu juga Min Ju dan Woo Young. Semuanya. Kau juga yang membuatku seperti ini. Jika kau tidak mengabaikanku sampai kamu mati, kita tidak akan bertemu seperti ini lagi. Semuanya adalah salahmu.”ucap Nyonya Kim menangis.
“Kurasa itu salahku. Jika aku tahu Kim Su Jeong orang yang lemah dan menyedihkan, maka aku akan memeluknya dan meminta maaf kepadanya agar dia tidak terluka.” Kata Jin Woo
“Aku menyedihkan? Jangan menipu diri sendiri. Aku akan membuatmu menyesali kata-kata itu. Kau belum menang.” Ucap Nyonya Kim sinis
“Kutarik kembali ucapanku tentang harapanku agar kamu bisa keluar dari masa lalumu. Kuharap kau menghabiskan sisa hidupmu terjebak dalam mimpi buruk masa lalumu.” Ucap Jin Woo lalu melangkah pergi
“Aku tidak membunuh mereka. Ini bukan salahku. Kenapa aku harus mendengar hal ini? Kenapa?.” Kata Nyonya Kim  menangis sendirian. 


Flash Back
“Apa Kau menyesali apa yang terjadi?” tanya Dokter. Jin Woo mengaku Tidak.
“Jika situasi serupa terjadi, aku tetap akan melindunginya.” Ucap Jin Woo. Hyun Joo terus membaca sambil menangis. 

Seo Yoon terdiam duduk ditaman, Do Gyum yang duduk disampinnya pun berpkir Seo yoon ingin menemuinya karena ingin mengatakan sesuatu. Seo Yoon membenarkan dengan wajah gugup. Do Gyum pikir Pasti sulit mengatakannya.
“Aku memberi Bu Seo catatan medis dari pengobatan psikologi Pak Hwang. Kupikir jika yang tertulis di halaman-halaman itu sangat penting bagi kedua orang itu, Bu Seo harus tahu isinya.” Ucap Seo Yoon. Do Gyum kaget mendengarnya.
“Entah kenapa mereka putus, tapi dia mungkin akan kembali kepadanya setelah melihat tulisannya.” Kata Seo Yoon. Do Gyum terdiam. 

Jin Woo keluar dari gedung terlihat gugup lalu masuk ke dalam mobil menenangkan diri.  Hyun Joo menelp, Jin Woo pun mengangkatnya. Hyun Joo yang menangis memanggil nama Jin Woo. Ji Woo mendengarnya bertanya Ada apa dengan suara Hyun Joo, apakah sakit. Hyun Joo menjawab tidak.
“Berkat bantuanmu, semuanya terselesaikan.” Kata Jin Woo. Hyun Joo membahas Jin Woo yang akan pergi ke cabang di Amerika.
“Ya...Itu benar” ucap Jin Woo. Hyun Joo pun meminta agar bisa meluangkan waktu.
“Kurasa sebaiknya kita tidak bertemu.” Ucap Jin Woo. Hyun Joo tak peduli karena Ada yang ingin dikatakan jadi akan menunggu.

“Aku berusaha melupakan perasaanku kepadamu, tapi aku tidak bisa melakukannya. Tidak ada yang bisa kulakukan jika kau membenciku, dan aku tidak bisa apa-apa jika kau mengkritikku, tapi...” ucap Seo Yoon merasa bersalah.
“Aku tidak berencana mengkritikmu. Aku akan melakukan hal yang sama jika menjadi kau, Nona Han. Jika takdirnya mereka berdua akan kembali bersama, mereka akan kembali meski bukan karena catatan medisnya. Jadi, jangan merasa terlalu bersalah.” Ucap Do Gyum lalu pamit pergi.
Do Gyum berjalan dengan menahan rasa sedihnya karena tak bisa mendapatkan hati Hyun Joo. Seo Yoon pun menatap sedih Do Gyum karena merasa melakukan kesalahan. 

Di "Klinik Obstetri dan Ginekologi Woori" Young Eun terlihat gugup bertemu dengan dokter. Dokter memberitahu angka Young Eun naik drastis dibandingkan tes sebelumnya bahkan Ukuran ovariumnya kembali normal.
“Kita juga bisa melihat banyak folikel ovarium.” Ucap Dokter. Young Eun tersenyum dan memberitahu kalau Menstruasinya dimulai lagi.
“Jadi, apa aku tidak perlu mengkhawatirkan menopause?” tanya Young Eun yang bisa tersenyum
“Ini belum terlalu serius.  Mari periksa tingkat hormonmu lima bulan lagi.” Kata Dokter. Young Eun menganguk mengerti.
“Apa Kau ingin segera menikah atau hamil?”tanya Dokter. Young Eun menjawab belum.
“Aku tahu ini tidak bisa dipaksakan. Tapi ovariummu dianggap tua, jadi, jika kau ingin punya anak, maka sebaiknya kau bergegas.” Ucap Dokter. Young Eun menganguk mengerti.

Min Jung menunggu di ruang tunggu terlihat gugup. Young Eun keluar dari ruangan dokter. Min Jung langsung menghampirinya bertanya apakah dapat hasil yang bagus. Young Eun memberitahu kalau Dokter bilang nomornya naik drastis.
“Syukurlah! Aku turut bahagia untukmu. Selamat.” Ucap Min Jung. Young Eun mengucpakan Terima kasih.
“Benar juga. Bagaimana dengan Hyun Joo?” tanya Young Eun. Min Jung menjawab Masalahnya juga sudah selesai.
“Aku senang sekali. Pertama, ayo kita makan malam.” Kata Min Jung dan Young Eun pun langsung menganguk setuju. Mereka pun berdua berjalan bersama.
Bersambung ke episode 28

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar