PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sol Ah
bermain gambar bayangan dengan tangan membentuk anjing lalu memanggil Hong Jo
kalau akan memakannya. Hong Jo senang diajak bermain dengan Sol Ah. Sol Ah
teringat kalau kini bukan anjing lalu melihat dilayar komputernya [SERIAL
WEBTOON INI AKAN BERHENTI DITERBITKAN]
“Memalukan
sekali mengunggah pengumuman... Ah Lagi pula tak ada orang yang menunggu.” Ucap
Sol Ah dan mengeluh kalau Ingin makan
tteokbokki.
“Yang
dibuat dengan kue beras tebal.” Kata Sol Ah. Saat itu Hong Joo pergi ke lantai
atas.
“Apa kau
Mau pergi makan tteokbokki? Yang tebal.” Ucap Hong Joo. Sol Ah kaget melihat
Hong Joo yang luar biasa.
“Apa Kau
tahu cara membaca pikiran orang? Tapi kau tak lihat waktu. Aku harus bekerja.”
Ucap Sol Ah lalu bergegas pergi. Hong Jo
hanya bisa menatap sedih
“Terima
kasih untuk kemarin malam.” Kata Sol Ah dengan senyuman sebelum perg. Hong Jo
pun tersenyum.
Sol Ah
menatap cafe SONAMU saat keluar rumah. Jae Sun keluar dari cafe. Sol Ah pun
bersikap berpura-pura tak jadi apapun semalam menyapa Jae Sun berkomentar kalau
cuaca hari ini bagus sekali. Tapi saat itu tiba-tiba angin yang bertiup
kencang.
“Angin sepoi-sepoi
sangat menyegarkan.” Ungkap Sol Ah berpura-pura santai tapi makin lama angin
makin kencang dan menerbangkan daun besar ke wajahnya. Jae Sun hanya bisa
menatapnnya. Sol Ah pun memilih untuk pamit pergi.
[BUKAN MANUSIA YANG MEMILIH MEMELIHARA
KUCING, TAPI KUCINGLAH YANG MEMILIH DIPELIHARA MANUSIA --PAUL REIHAUJEN--]
Hong Joo
keluar dari rumah menatap ke depan cafe, Jae Sun datang bertanya apakah Hong
Joo tertarik. Hong Joo menatap ke selembaran [MENCARI PEKERJA] lalu dengan
sinis mengatakan kalau Tak butuh uang
dari Jae Sun lalu melangkah pergi. Jae Sun terdiam melihat Guk Bong yang sinis
padanya.
“Hei,
kenapa berhenti menerbitkan webtoon?” ucap Doo Sik datang ke tempat Sol Ah. Sol
Ah mengaku "Cinta Beodul" sudah usai.
“Kenapa?
Padahal sangat berarti bagimu.” Kata Doo Sik. Sol Ah mengaku sudah usai dengan Jae Sun juga. Doo Sik kaget
mendengarnya.
“Bisakah
aturkan kencan buta?” ucap Sol Ah. Doo Sik mengelu agar meminta Sol Ah jangan
mengatakan hal kuno
“Kenapa?
Itu umum. Menjumpai pria lain adalah cara terbaik untuk melupakan pria.” Kata
Sol Ah
“Bukan
itu. Kau bilang berkali-kali bahwa sudah usai dengan Jae Sun.” Kta Doo Sik
“Aku
sudah memastikannya. Aku bilang akan berhenti mengikutinya seperti anak anjing.
Aku muak menyukai pria yang seperti kucing.” Jelas Sol Ah
“Benar.
Cobalah mulai menjumpai seseorang... Kencan buta? Baiklah. Kau Mau pria yang
bagaimana?” tanya Doo Sik.
“Pria
yang seperti anjing.” Ucap Sol Ah. Doo Sik pikir itu pujian. Sol Ah ingin Pria
yang tak menyukai wanita lain.
“Pria
yang hanya peduli padaku, mengikutiku, dan selalu menungguku. Sekarang, aku
hanya akan berkencan dengan pria yang seperti anjing.” Kata Sol Ah. Doo Sik
mencoba memikirkanya.
Di depan
toko, Hong Jo melihat ayah Doo Sik yang sedang memanggang ikan. Ayah Doo Sik pun menyapa Hong Jo dengan Pemuda Ramah yang datang lagi. Hong Jo
akhirnya masuk ke dalam toko, Ibu Doo Sik pun menyapa dengan wajah sumringah.
“Hei, kau
orang yang datang ke sini dengan Dae Sung. Hari ini, kau datang sendiri. Kemarilah
duduk.”ucap Ibu Doo Sik dengan wajah bahagia. Hong Joo pun memberikan senyuman.
Beberapa
saat kemudian, Hong Jo makan sepuasnya tapi tak berlaku seperti kemarin. Ibu
Doo Sik marah karena ternyata Hong Jo yang tak punya uang lalu memberikan
ponselnya agar bisa menelp keluarganya.
Hong Jo hanya melongo bingung dengan ponsel karena tak tahu cara
mengunakanya.
“Astaga,
kupikir kau pemuda ramah. Kau terlihat sangat normal, tapi ini sangat tak
sopan.” Ucap Ibu Doo Sik marah
“Tampaknya
dia sungguh ingin makan di sini. Aku senang kau menikmatinya.” Kata Ayah Doo
Sik baik hati.
“Berhenti...
Jangan menyentuh apa pun. Biarkan seperti itu. Aku akan beri pelajaran dan
menjadikannya manusia yang baik.” Ucap Ibu Doo Sik
“Apa Dia akan menjadikanku manusia?” gumam
Hong Joo bahagia.
Di depan
restoran DEDIKASI GOGALBI-SII, beberapa orang keluar dari restoran memuji ada
pria yang sangat tampan. Doo Sik baru pulang terlihat bingung dan melihat Hong
Joo yang sedang membereskan meja, lalu teringat dengan kejadian sebelumnya
bertemu dirumah Sol Ah.
“Apa kau
juga dari klub seni SMA-ku?” tanya Doo Sik yakin. Hong Joo mengelengkan kepala.
“Anehnya,
kau tampak familiar.” Ucap Doo Sik. Ayah Doo Sik menyapa anaknya yang baru
pulang
“Apa kalian
merekrut paruh waktu?” tanya Doo Sik. Ayah Doo Sik mengaku inginnya begitu tapi
ini ulah dari ibunya.
“Ibu mengawasinya
agar tak melakukan sesuatu yang lucu.” Ucap Ibu Doo Sik sinis.
“Ibu, kau
benar-benar tak tahu apa-apa soal pemasaran...Lihatlah tempat ini. Restoran
Benar-benar penuh. Dia lumayan tampan untuk dijadikan jimat.” Ucap Doo Sik.
Ibunya pun melihat sekeliling.
“Syukurlah
ada banyak pelanggan hari ini... Astaga, tapi ibu belum istirahat hari ini. Biarkan
ibu duduk sebentar.. Ahhh.., ibu ingin dipijat.” Ucap Ibu Doo Sik. Hong Joo
yang melihatnya langsung memberikan pijatan.
“Astaga,
tak apa... Ada pelanggan di sini.” Ucap Ibu Doo Sik malu. Tapi Hong Joo tetap
melakukanya. Akhirnya Ibu Doo Sik merasakan kalau pijatanya enak dan sangat handal
“Maaf
membuatmu menunggu.” Ucap Ayah Doo Sik membawakan pesanan tapi tak sengaja
menjatukan ikan dimeja.
“Maaf.
Biarkan aku.. akan menggantnya dan harus membuang ini.” Ucap Ayah Doo Sik. Tapi
saat itu juga Hong Joo langsung mengambil ikan yang baru saja jatuh dengan
lahap.
“Dia
anjing... Dia pasti anjing.” Gumam Doo Sik bahagia melihat Hong Joo. Saat itu
Orang tua Doo Sik berkomentar kalau Hong Jo
sangat menyukai karena mereka yang sangat lezat.
Jae Sun
melayani pelanggan cafenya, Doo Sik tiba-tiba datang langsung meminta temanya
jujur apakah suka Sol Ah atau tidak dan akan mengajaknya kencan atau tidak. Jae
Sun bingung dan malu dengan pelangganya.
“Kau akan
berkencan dengannya atau tidak?” kata Doo Sik. Jae Sun bingung dengan tingkah
temanya.
“Jangan
bertingkah tak jelas.” Ucap Jae Sun akhirnya menarik Doo Sik ke counter
menjauhi pelanggan.
“Aku
menghormatimu, dan Sol Ah menahan-ku. Jadi Cukup sampai di sini saja. Kali ini,
saatnya kau perjelas. Jangan memberi Sol Ah harapan.” Tega Doo Sik.
“Aku tak
bermaksud memberinya harapan.” Balas Jae Sun. Doo Sik pikir itu bagus sambil
sedikit mengumpat.
“Aku akan
aturkan dia kencan buta.” Kata Doo Sik. Jae Sun kaget mendengarnya.
“Apa Tidak
boleh?” tanya Doo Sik seperti ingin mengetesnya. Jae Sun tak peduli menyuruh
untuk melakukan sesuka hatinya.
“Jangan
kau sesali.” Tegas Doo Sik. Jae Sun ingin tahu pria yang seperti apa untuk Sol
Ah.
Sol Ah
menelp Doo Sik memberitahu kalau sudah menunggu diatas tangga, jadi ingin tahu
kapan Pria yang seperti anjing itu tiba. Doo Sik mengaku sudah mengirimnya
dengan taksi, jadi akan lekas tiba. Saat itu Hong Joo datang menaiki tangga
memakai jas.
“Guk
Bong... Untuk apa kau ke sini?” tanya Sol Ah kaget. Hong Joo mengaku Untuk
kencan buta.
“Apa Kau
juga? Lihat kau berdandan... Baiklah, semoga beruntung.” Kata Sol Ah dengan
santai.
Akhirnya
keduanya menunggu ditempat yang berbeda. Sol Ah gelisah dan bertanya Guk Bong
itu bertemu kencan butanya di sini. Hong Joo menganguk. Sol Ah pikir itu tak
mungkin tapi akhirnya bertanya Apa Ko Doo Sik mengirimnya ke sini. Hong Joo
menganguk.
“Lalu,
apa kau anjing.. Maksudku, pekerja paruh
waktu? Apa Kau bekerja di Gogalbi? Betapa lamanya aku menginginkan kencan
buta.” Keluh Sol Ah
“Mari
bersamaku, kencan buta.” Ucap Hong Jo dengan senyuman bahagia. Sol Ah mengeluh
mendengar dianggap Kencan buta lalu mengajaknyapergi makan saja.
Sol Ah
berjalan lebh dulu dan Hong Joo mengikuti dari belakang. Sol Ah berhenti lalu
mengeluh karena Hong Joo yang mengikutinya dari belakang. Hong Joo akhirnya
berjalan lebih dulu. Sol Ah bingung apa yang dilakukan Hong Joo.
“Kau
bilang jangan di belakang.” Kata Hong Joo yang sudah berjalan didepan Hong Joo.
“Tidak,
maksudku ayo berjalan bersama.” Ucap Sol Ah akhirnya keduanya berjalan
berdampingan. Keduanya terlihat bahagia berjalan bersama.
Beberapa
pegawai memberikan selembaran karena baru membuka restoran sup kimchi dan
mereka bisa Berpartisipasi dalam acara tersebut, serta menangkan hadiah gratis. Sol Ah dan Doo Sik
pun berjalan ke sisi tempat games dimainkan.
Si pria
bermain dengan tiga gelas lalu mengacaknya dan
Sol Ah harus menebakanya. Ia mencoba menebaknya tapi tiga kali
kesempatan, Sol Ah terus salah. Hong Joo melihat dengan jeli dan bisa menembak
pertama kali saat Sol Ah mengajaknya pergi karena kesal.
Akhirnya
Sol Ah memberikan tahu kalau Hong Joo ingn menebak pertemainan. Hong Joo terus
bisa menebak dimana dadu yang tersembunyi, hadiah pun berturut-turut diberikan
pada mereka.
Sol Ah
dan Hong Joo akhirnya berjalan dengan membawa banyak barang. Sol Ah mengaku
benar-benar terkesan dengan Hong Joo karena bisa menebak semua dan mendapatkan
banyak hadiah. Hong Joo pun bertanya maua makan apa.
“Tteokbokki.”
Ucap Hong Joo. Sol Ah bingung Hong Joo
memilih "Tteokbokki"
“Ada
tempat langgananku. Haruskah kita makan yang pedas atau.. Tidak, hari ini ayo
makan yang manis “ucap Sol Ah melihat Hong Joo yang menatap ke arah sebuah
restoran.
“Hei,
katanya mau makan tteokbokki.” Keluh Sol Ah. Hong Joo mengatakan ingin akan
topoki tapi menunjuk ke arah restoran yang ada didepanya.
“Ada
restoran tteokbokki di pojok kanan. Mereka menggunakan kue beras yang baru
dibuat, sehingga sangat kenyal...” ucap Sol Ah.
Akhirnya
keduanya duduk di depan meja sushi yang berputar. Hong Joo pikir didepanya itu
toppoki. Sol Ah pun menyuruh agar Hong Joo bisa mulai makan. Hong Joo langsung
mengambil dari atas meja putar. Sol Ah panik langsung mengambil pingin yang
kosong.
“Kau
harus menaruhnya di depanmu terlebih dahulu.” Ucap Sol Ah dan mengambil sushi
yang lain.
“Meski
ini bukan seperti kencan buta, tapi aku bersenang-senang. Terima kasih... Aku
selalu iri pada teman-temanku yang memiliki kakak lelaki. Apa aku bisa
menganggapmu sebagai kakak-ku, ya?” ucap Sol Ah. Hong Jo tiba-tiba terlihat menangis.
“Apa Kau
tersentuh?” ucap Sol Ah. Hong Jo menunjuk sushi yang dimakan. Sol Ah tahu lalu
memisahkan wasabi lalu mengeluh kalau Hong Joo itu bukan kakaknya.
“Apa Kau
akan berhenti menggambar "Cinta Beodul"? Aku ingin terus melihat
gambarmu.” Ucap Hong Joo
“Aku tak
tahu harus menggambar apa lagi.” Kata Sol Ah. Hong Joo menyuruh Sol Ah
Gambarlah apa pun yang diinginkan.
“Tapi,
orang tak selalu menyukai apa yang aku suka. Masalah utamanya, aku tak tahu apa
yang ingin aku gambar. Tampaknya orang lain sudah mengerti. Mereka mendapatkan
ide segar dengan cepat. Tapi, aku tidak. Tampaknya, aku tak cukup baik.” Ucap
Sol Ah
“Coba
cari lagi. Aku yakin kau akan dapat menemukannya.” Kata Hong Joo menyakinkan.
“Entahlah...
Tapi, kapan kau berangkat?” ucap Sol Ah. Hong Joo bingung Berangkat
“Apa kau Tidak
akan ? Oh, begitu. Apa kau akan berangkat sesudah menghemat uang?” kata Sol Ah
“Kenapa
aku harus berangkat?” kata Hong Joo Bingung. Sol Ah pikr kalau impian Hong Joo
adalah menjadi penulis trip.
“Tidak,
bukan itu” ucap Hong Joo. Sol Ah ingin tahu apa impiannya lalu melihat Jae Sun
yan menelp tapi tak ingin mengangkatnya.
Jae Sun
mencoba menelp Sol Ah karena tak juga diangkat. Sol Ah memegang sebuah boneka
mengaku akan meletakkan intu di kamarknya akan meletakkan ini di mejanya. Hong
Joo pun bertanya Di mana harus
meletakkan semua boneka itu.
“Dari
mana kau?” tanya Jae Sun. Hong Joo langsung
menjawab Kencan buta.
“Ya.
Kencan. Aku ada kencan buta.” Ucap Sol Ah. Jae Sun mengaku meneleponnya. Sol Ah berpura-pura tak tahu.
“Aku Sudah
lama tak bersenang-senang, jadi tak sempat memeriksa ponselku. Kami makan sushi
dan aku mendapat ini sebagai hadiah.” Ucap Sol Ah bangga
“Apa
Hadiahmu adalah boneka kucing? Kau tak suka kucing.” Sindir Jae Sun. Sol Ah tak
bisa mengelak.
“Bagaimana
pun, Bang Guk Bong menggunakan ketajaman visual dinamis yang menakjubkan
untuk..” ucap Sol Ah bangga
“Tunggu...
Apa Kencan butamu dengan Bang Guk Bong-ssi?” tanya Jae Sun. Sol Ah membenarkan.
“Intinya,
aku makan dan hidup dengan baik. Seolah tak ada masalah. Semuanya baik.” Kata
Sol Ah lalu mengajak Hong Jo pergi.
“Ada yang
ingin kukatakan.” Ucap Jae Sun. Sol Ah dengan acuh mengaku tak ada dan ingin
bergegas pergi.
“Aku
menemukan orang yang akan merawat kucing.” Ucap Jae Sun. Keduanya langsung
berhenti melangkah.
“Hong Jo?
Lalu Siapa?” tanya Sol Ah panik. Jae Sun mengaku itu Seseorang yang suka kucing.
“Aku
seharusnya tak meninggalkannya bersamamu sejak awal. Terima kasih untuk sejauh
ini dan maaf. Mereka akan mengambilnya besok sore.” Ucap Jae Sun. Sol Ah kaget
harus berpisah dengan Hong Joo.
Sol Ah
masuk ke dalam rumah denga tatapan kosong. Hong Joo langsung bertanya apakah
Sol Ah benar-benar akan membiarkannya pergi. Sol Ah membenarkan dan harus
melakukanya karen ia statusnya hanya sementara jadi sadar kapan pun harus
membiarkannya pergi.
“Aku kira
kalian berdua sudah dekat.” Ucap Hong Joo menahan amarahnya.
“Apa Kau
tahu bagaimana Hong Jo datang kepadaku? Ada sejarah rumit yang terlibat dengan
Jae Sun. Ini untuk yang terbaik. Agar lebih baik. Aku harus membeli makanan
ringan kucing. Karena dia akan pergi besok.” Ucap Sol Ah. Hong Joo hanya diam
saja lalu naik ke lantai atas.
Hong Joo
menatap ke jendela sambil bergumam “Seseorang yang meninggalkan kucing.” Sambil
mengingat saat mantan Jae Sun yang mengembalikanya karena ibu mertuanya tak
suka dengan kucing. Ia juga mengingat dengan sikap Jae Sun yang memeluknya.
“Seseorang
yang tak membiarkan mereka tetap dekat.” Jae Sun terpaksa membawa Hong Joo karena
tak ada yang menampungnya walaupun harus terkena alergi.
“Seseorang
yang membawa kucing hanya untuk membiarkannya pergi.” gumam Hong Joo mengingat
Sol Ah yang membawanya pulang tapi membiarkanya pergi.
“Apa Kau
benar-benar akan membiarkannya pergi?” tanya Hong Joo. Sol Ah membenarkan kalau
harus melakuanya.
“Aku
bukan manusia... Aku adalah kucing.” Gumam Hong Joo sedih yang harus terus
berpindah-pindah tempat.
Dae Sung
mengeluh kucing anggora disampingnya menurutnya kucing ini cantik lalu bertanya
Apa pemiliknya hilang. Hong Joo mengatakan kalau Kucing tak memiliki pemilik.
Dae Sung tak mengerti maksudnya.
“Anjing
memiliki pemilik tapi kucing tidak. Kucing memilih dengan siapa mereka ingin
hidup bersama. Dan kucing ini memilihmu.” Ucap Hong Joo. Dae Sung tak percaya
mendengarnya.
“Lalu, bolehkah
aku membawanya pulang?” tanya Dae Sung. Hon Joo menyuruh agar membiarkan
tinggal di luar rumah.
“Ia akan
datang menjumpaimu.” Kata Hong Joo. Dae Sung pikir ingin membelikan camilan
lalu berteriak memanggil Neneknya.
Hong Joo
duduk sendirian lalu mengatakan kalau semua itu Bohong karena Manusialah yang
memilih dan Bukan kucing. Ia pun memanggil kucing itu nenek yang juga ditinggalkan
seperti dirinya.
“Aku akan
ditinggalkan sekali lagi. Seperti biasa, pilihan adalah milik manusia. Hanya
ada satu opsi. Menjadi manusia asli.” Ucap Hong Joo sedih
“Kucing,
makanlah ikan teri.”kata Dae Sun membawakan makanan. Hong Joo ingn tahu
Bagaimana cara menjadi manusia
“Manusia?
Nenekku pernah menceritakan dongeng.” Ucap Dae Sung.
Hong Joo
melihat banyak bawang putih mentah dalam mangkuk dan akhirnya langsungg
memasukan ke dalam mulutnya. Ia pun mencoba untuk bertahan sampai akhirnya terkapar
karena perutnya sakit dan ingin mencari mugwort
“Untuk
menjadi manusia, apa harus menunggu sampai musim semi?” ucap Hong Joo.
“Hong Jo,
aku membawakan makanan ringan.” Kata Sol Ah pulang dengan wajah bahagia dan
panik melihat kucingnya sudah muntah dan terkapar dilantai.
Hong Joo
berlari ke dokter hewan. Sang dokter pun bertanya apa yang sudah dimakan Hong
Joo. Sol Ah pikir Hong Joo makan bawang putih.
“Terakhir
kali adalah susu. Kali ini bawang putih. Kau terus memberi makanan aneh
kucingmu. Apa agar kau dapat menjumpaiku?” ucap si dokter. Sol Ah terlihat
bingung
“Aku
hanya bercanda... Kau terlihat sangat serius. Gejalanya tak terlalu buruk. Aku
akan memberinya obat. Jika ia masih tampak tak sehat,maka kau bawa kembali. Bermainlah
dengannya saat ada waktu. Ia bisa menyebabkan masalah hanya untuk mendapatkan
perhatianmu.” Ucap Dokter.
Dua orang
terus bersama mengambil botol dirak. Doo Sik pun meminta Maaf lalu kaget
ternyata Ji Eun yang akan mengambil minuman juga lalu bertanya apakah tinggal
di sekitar sini. Ji Eun menganguk dan bertanya balik Apa tinggal di sekitar
ini. Doo Sik menganguk.
“Silakan
ambil duluan.” Ucap Doo Sik. Ji Eun mempersilahkan Doo Sik saja yang lebih
dulu. Doo Sik pun langsung mengambilnya tanpa memperdulikanya.
Ji Eun
pun mencoba untuk bisa tenang setelah Doo Sik pergi lalu melihat botol
minumanya sudah habis padahal itu sedan diskon.
Akhirnya
Ji Eun keluar minimarket dengan wajah sedih, Doo Sik tiba-tiba sudah ada
didepan minimarket memberikan minuman untuk Ji Eun. Ji Eun kaget dan mencoba
untuk tetap tenang dan merasa tak perlu. Tapi Doo Sik memaksa memegang tangan
Ji Eun agar mengambilnya.
Ji Eun
akhirnya menerimanya dan mengucapkan Terima kasih lalu bergegas pamit pergi.
DooSIk pun memlambaikan tangan kalau mereka akan bertemu di tempat kerja. Ji
Eun melihat Doo Sik yang mengikutinya dari belakang dan langsung berhenti lalu
menatapnya.
“Aku
pulang lewat sini juga.” Kata Doo Sik. Ji Eun pikir Doo Sik yang tak harus
mengantarnya karena akan pulang sendiri.
“Baiklah.
Hati-hati.” Ucap Doo Sik dan kembali terus berjalan. Ji Eun mengeluh Doo Sik
yang terus mengikutinya. Doo Sik mengaku hanya mau pulang.
“Hanya
karena kau menyadari kita dari sekolah yang sama, bukan berarti kau mendadak
harus bersikap sangat baik. Apa terlalu berlebihan?” kata Ji Eun malu.
“Tapi aku
benar-benar pulang lewat sini... Astaga Tak boleh begini. Aku harus
menyusulnya.” Kata Doo Sik mencoba untuk berjalan lebih dulu.
Tapi Ji
Eun salah sangka karena berpikir Doo Sik sedang mengejar dan meminta agar
Jangan mengikutinya. Doo Sik hanya bisa
menatap Ji Eun yang berlari dengan cepat lalu bertanaya tanya apa yang
dipikirkan Ji Eun untuknya.
“Tampaknya
ada sesuatu lewat.” Ucap Ayah Doo Sik yang sedang melemaskan ototnya merasakan
ada seseorang yang berlari dengan cepat.
“Hai,
Ayah. Aku pulang.” Ucap Doo Sik dengan wajah tertunduk. Ayahya bingun Kenapa
Doo Sik melihat ke bawah
“Aku
pikir seseorang di tempat kerja membenciku.” Ucap Doo Sik sedih
Sementara
Ji Eun pulang ke rumah langsung berteriak gembira menerima botol minuma dari
Doo Sik. Ia pun langsung berguling-gulingan di tempat tidur.
Sol Ah
mencoba menyisih bulu Hong Joo,tapi Hong Joo seperti menolaknya. Sol Ah meminta
agar Hong Jo diam saja. Hong Joo tetap menolaknya. Sol Ah mengeluh karean ia
bahkan tak bisa menyikatnya dengan benar.
“Aku tak
pantas... Aku membuatmu sendirian sepanjang hari karena sibuk dengan pekerjaan.
Dan di malam hari, aku sibuk menggambar webtoon-ku. Ditambah lagi, aku selalu
membuatmu sakit. Kau harus bertemu seseorang yang benar-benar peduli padamu.
Aku terlalu ceroboh.” Ucap Sol Ah.
“Anak
baik, kau harus terlihat cantik dan menawan serta membuat kesan yang baik.”puji
Sol Ah pada Hong Joo
Hong Joo
menatap wajahnya dicermin dengan rambut yang dibelah tengah lalu mengeluh Sol
Ah itu Egois. Dengan wajah kesal memastikan kala akan baik-baik saja selama tak tertidur jadi
bisa tetap menjadi manusia.
Saat itu
Sol Ah masuk kamar memanggil Hong Joo lalu bertanya apakah Guk Bong melihat
Hong Jo. Hong Jo bingung karena sedang menjadi manusia. Sol Ah melihat Guk
Bong yang membuka jendela dengan wajah
panik berharap Hong Joo tak pergi
keluar.
“Aku tak
akan pergi.” ucap Hong Joo sebagai kucing. Sol Ah menegaskan bukan Guk Bong
tapi sedang membicarakan Hong Jo.
“Aku tak
akan pergi... Aku akan berada di sini.” Ucap Hong Joo. Sol Ah bingung dengan
yang dikatakan Guk Bong.
“Bagaimana
dengan impian menjadi penulis trip?” ucap Sol Ah.
“Impianku
adalah menjadi manusia. Manusia sesungguhnya.” Kata Hong Joo. Sol Ah pikir Hong
Joo Tampaknya juga kesulitan tidur jadi terus memikirkan
hal aneh.
Keduanya
akhirnya minum susu dimalam hari, Sol Ah pikir Susu adalah obat terbaik untuk
insomnia. Hong Joo tiba-tiba mengerak-gerak tanganya, Sol Ah bingung apa yang
dilakukanya. Hong Jo mengaku sedang Membuat bayangan.
“Oh,
anjing? Tapi Bukan begitu... Coba Tempelkan jari-jarimu.” Ucap Sol Ah memegang
tangan Hong Joo untuk mengajarkanya. Hong Jo tiba-tiba seperti merasakan
debaran yang kencang pada jantungnya.
“Kalau
kucing?” tanya Hong Joo. Sol Ah mengaku tak tahu dan berpikir intuk mengadopsi anjing sesudah meninggalkan kucing
Di kamar
Hong Joo mencoba untuk tak tidur karena tak ingin kembali menjadi kucing dan
ingin tetap bersama dengan Sol Ah tanpa mau diadopsi,
Bersambung ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar