PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sol Ah
ketakutan melihat pria yang menganggapnya si Idiot yang mengikutinya seharian
dan tak bisa percaya kalau mengikutinya sampai rumah dan bersembunyi dibalik
badan Jae Sun. Jae Sun pun marah melihat Hong Jo ada didalam rumah.
“Keluar.”
Ucap Hong Jo marah. Sol Ah kesal karena pria aneh ini ada didalam rumah malah
menyuruh Jae Sun pergi.
“Kau
bertingkah seolah yang punya rumah.” Ucap Sol Ah marah dan saat itu BangSil
menelp.
“ Halo?
Sekarang sedikit.. Di rumah. “ ucap Sol Ah tapi Bang Sil bertanya apa anaknya sudah pulang. Sol Ah kaget
mendengarnya lalu menatap kearah Hong Jo.
“Dia
mengirim email. Lalu Dia mengirimi foto Uyuni Salt Flat di Bolivia... dan
menulis "menuju rumah" tepat di bawahnya. Itu Puitis, bukan? Dia
datang dan pergi semaunya tanpa bilang apa-apa. Dan dia masuk lewat balkon
bukannya pintu depan.” Ucap Bang Sil
“Jadi
Jangan terkejut. Dan tak sepertiku, dia berkulit putih, dan benar-benar gagah.
Mungkin kau bisa terkejut. Pokoknya, karena dia tak punya ponsel, tolong
hubungi jika sudah datang.” Kata Bang Sil. Sol Ah menatap Hong Jo dari atas ke
bawah.
“Tampaknya
sudah datang.” Ucap Sol Ah merasa bersalah lalu memberikan ponselnya pada Hong
Jo. Hong Jo bingung.
“Terimalah,
ini ibumu.. Dia mengkhawatirkanmu, jadi tak boleh menghindarinya.” Kata Sol Ah.
Hong Jo masih bingung
“Halo..
Apa kau Guk Bong?.. Itu, Sangat sulit melihatmu, Nak... Kau sehat-sehat saja,
'kan? Coba kirimkan foto wajahmu selama trip.” Ucap Bang Sil penuh semangat.
Hong Jo hanya membenarkan saja.
“Oh Ya...
Ibu mengirimkan filefish kering tanpa tulang. Makanlah dengan Sol Ah... Jawablah.
Kenapa tak bilang apa-apa? Kau suka filefish kering tanpa tulang.” Ucap Bang
Sil. Hong Jo hanya menjawab Ya.
“Biar aku
kenalkan... Apa Kau sudah menyapa Sol Ah?” ucap Bang Sil. Sol Ah bingung akan
memanggil apa pada anak Bang Sil
“Seperti
yang ibu katakan sebelumnya, kalian mungkin seumuran, tapi kau lahir duluan”
ucap Bang Sil. Sol Ah bingung kalau harus memanggilnya "Oppa"
[KOMET
SEPERTI KUCING - PUNYA EKOR DAN BERTINGKAH SESUKA HATI -- DEIBIDEU REBI ---]
Jae Sun
akhirnya keluar rumah menatap ke arah Sol Ah yang harus tinggal dengan kakak
tirinya. Sementara Sol Ah pun tahu kalau naman pria itu Guk Bong, dan mendengar
kalau menggunakan marga ibunya berarti namanya jadi Bang Guk Bong dengan
menahan tawa.
Hong Jo
menyangkal bukan itu namanya. Sol Ah
pikir anka Bang Sil itu tak suka namanya yaitu Bang Guk Bong.
“Jangan
panggil aku seperti itu.” Ucap Hong Jo marah. Sol Ah heran Guk Bong yang
menggunakan bahasa kasual
“Bisakah
kau beretika? Sudah banyak kecanggungan antara kita. Kau diam-diam
memperhatikanku bahkan tanpa mengatakan siapa kau. Ini Tak lucu sama sekali. Aku
pindah ke sini bukan keinginanku dan membayar sewa meski mungkin sedikit.” ucap
Sol Ah
“Jadi, kau
tak boleh muncul begitu saja dan mengusir temanku seperti itu.” Kata Sol Ah.
Hong Jao tak percaya kalau Jae Sun dianggap "Teman"
“Ya...
Dia adalah temanku.” Kata Sol Ah. Jae. Hong Jo menegaskan kalau mereka itu bukan
teman.
“Apa Kau
pikir aku adalah adikmu dan kau adalah kakakku? Kau terus bicara padaku tanpa
etika... Baiklah. Ayo bicara kasual jika itu yang kau inginkan... Bang Guk
Bong.” Ucap Sol Ah lalu teringat dengan Hong Jo.
“Aku meninggalkannya
di luar balkon...Apa kau melihatnya? Hei...Apa kau membiarkan pintu terbuka?”
ucap Sol Ah melihat pintu yang terbuka dan bergegas akan mencari ke luar rumah.
Tapi saat
itu seperti ada suara petir dan akhirnya Hong Jo kembali menjadi kucing. Sol Ah
bingung melihat Hong Jo sudah ada didalam rumah lalu memeluk Hong Joo bertanya
Dari mana saja lalu bingung karena Guk Bong tak ada didepanya dan berpikir
kalau sudah naik ke atas.
“Rumah ini, aku punya firasat buruk. Bagaimana
pun manusia itu adalah kucing.” Ucap Hong Joo bercerita. Doo Sik bingung Soo Al
membahas tentang "Kucing"
“Untuk
beberapa alasan, begitu banyak orang di sekitarku seperti kucing.” Ungkpa Hong
Joo
“Apa Kau
tumpahkan apa dijaketmu? Kau sedikit bau.” Ucap Doo Sik mencium baju temanya
yang mau menyengat.
Flash Back
Sol Ah
menyentrika bajunya lalu Hong Joo ikut menyentrika ikan yang diberikan ibunya
agar bisa menghangatkanya. Ia akan merapihkan rambut dengan catokan, saat itu
Hong Joo juga memakai catokan untuk ikannya tanpa rasa bersalah.
“Jika
lapar, ayo sarapan. Apa kau Bisa buat roti panggang?”ucap Sol Ah menahan
emosinya dengan tingkah kakak tirinya.
Sol Ah
mengeluarkan selai dari kulkas tapi Hong Joo sudah memasukan ikan dalam
panggangan roti. Ia pun membanting dengan wajah kesal. Hong Joo sampai
terlonjak kaget.
Doo Sik
pikir Hong Joo itu Berandal yang menarik. Sol Ah pikir Hong Joo itu seperti
bocah dan tampaknya harus merawatnya. Doo Sik pikir Sol Ah lebih baik Jangan
pedulikan karena Sol Ah itu selalu merawat ayahnya. Dan sekarang menurutnya Sol
Ah tak perlu merawat putra pacar ayahnya.
“Itu
sebabnya kau selalu berkecimplung dengan orang yang butuh perawatan dan tak ada
orang yang merawatmu.” Kata Doo Sik
“ Bawalah.”
Ucap Jae Sun tiba-tiba memberikan payung. Sol Ah bingung. Jae Sun menenjelaskaan Orang yang disebut
"Oppa" meninggalkannya di sini.
“Ini? Ini
payungku. Kenapa dia menggunakan barang-barangku? Coba Lihat? Guk Bong
benar-benar sesuka hati. Apa harus pergi saja dan cari rumah baru?” ucap Sol Ah
“Kenapa
pindah? Sudahlah. Biar kulihat berandal macam apa dia. Jae Sun, malam ini bagaimana?
Dia mungkin benar-benar aneh.” Ucap Doo Sik. Jae Sun pikir bisa tutup lebih
awal. Doo Sik bahagai mendengarnya.
“Kami
akan pergi ke sana dan menghabisi berandal itu.” Ucap Doo Sik. Sol Ah tak
percaya kalau temennya akan datang ke rumahnya.
Hong Joo
menatap ruangan anak nyonya Bang Sil, lalu melihat cermin menatap wajahnya
mengatakan kalau bukan Bang Guk Bong. Sol Ah tiba-tiba masuk kamar melihat Guk
Bong memberitahukalau Teman-temannya akan datang malam ini.
“Apa kau
baik-baik saja?” tanya Sol Ah. Hong Joo bingung mendengar nama "Teman" dan menyakin kalau yang
dimaksud itu adalah Pria itu
“Itu
sebabnya aku bersih-bersih. Mari bantu aku buang sampah. Aku juga harus Berbelanja
juga.” Ucap Sol Ah penuh semangat. Hong Jo terlihat bingung.
Sol Ah
pergi ke luar rumah mengajarkan agar menginjak
botol plastik dan kaleng sampai kira-kira tak memakan banyak ruang Kemudian,
tinggal buang ke kardus lalu kardusnya.. Tapi saat itu Hong Joo malah duduk
didalam kardus layaknya anak kecil.
“Kau Sedang
apa?” ucap Sol Ah heran lalu bergegas karena
akan pergi ke supermarket. Hong Jo langsung berdiri.
“Kenapa?
Apa Ada sesuatu yang kau butuhkan? Apa kau Mau ikut denganku?” ucap Sol Ah
melihat Hong Joo.
Akhirnya
Hong Jo dan Sol Ah pergi ke minimarket bersama, Hong Joo penuh semangat melhat
ada ikan segar dalam akuarium, dan langsun mengangkatnya. Sol Ah panik dan
langsung berteriak marah. Hong Joo langsun menaruh ikan didalam trolly.
“Apa-apaan
kau? Cepat, ambil!” teriak Sol Ah. Hong Joo mengaku kalau kucing yang dirumah suka
ikan.
“Apa Kau
serius? Ada apa denganmu?” ucap Sol Ah marah dan langsung meminta maaf pada
pegawai supermarket.
“Apa
Akalmu sudah hilang? Ambillah yang itu.” Ucap Sol Ah menunjuk ikan yang sudah
dalam kemasaan. Hong Joo langsung penuh semangat mengambi semua ikan.
“Kenapa
beli banyak?” tanya Sol Ah. Hong Joo mengatakan kalau kucing di rumah suka
salmon.
“Bagaimana
kau tahu apa yang dia sukai?” keluh Sol Ah heran melihat tingkah Guk Bong.
Sesampai
dikasir, Sol Ah memberikan batas megatakan kalau itu belanjaan miliknya jadi
menyuruh Guk Bong untuk membayarnya sendiri karena pasti punya uang. Hong Joo
langsung mengelengkan kepala. Sol Ah tak percaya kalau Hong Joo itu Tak punya
uang.
“Apa yang
harus kulakukan?” keluh Hong Joo akhirnya
akan membayarnya juga dan kembali mengeluh karena harus menanggung
semuanya.
Sol Ah mendengar
bunyi bel rumahnya lalu membuka pintu dengan wajah sumringah karena Jae Sun
yang lebih dulu datang. Jae Sun bertanya Di mana Guk Bong. Sol Ah pikir Tampaknya dia pergi tanpa bilang apa-apa. Jae
Sun pikir hanya akan berdiri saja dan langsung bersin.
Ternyata
Hong Joo menatap Jae Sun dengan wajah polosnya. Sol h merasa tak enak hati. Jae
Sun mengeluh Hong Joo mengak membawakan hadiah. Sol Ah pikir Jae Sun akan
terkena alergi. Jae Sun mengaku sudah minum obat.
“Inilah
yang disebut cinta sejati. Kalian berdua berjuangdengan cinta.” Keluh Sol Ah.
Jae Sun
tak mendengarnya. Sol Ah terlihat bingung tapi saat itu suara bel berbunyi dan
buru-buru membukanya karena pasti Doo Sik yang datang.
“Hei. Di
mana dia?” teriak Doo Sik. Sol Ah heran dengan tingkah temanya yang seperti
preman.
“Aku
seperti ini Untuk menghabisi dia.... Guk Bong-ssi.. Salam kenal. Apa Kau bisa
keluar?” teriak Doo Sik
“Dia tak
ada di rumah sekarang.” Ucap Sol Ah menahan senyuman melihat tingkah temanya.
Doo Sik terlihat malu dan berpikir kalau Dia pasti tak lalu mengeluarkan isi
jaketnya yaitu handuk karena panas sekali.
Akhirnya
mereka makan dan minum bersama, Sol Ah pun langsung membahas Doo Sik yang pingsan sesudah naik kapal bajak laut bahkkan
pingsan tepat di sebelahnya bahkan sudah mengatakan apa yang perlu di lakukan untuk
tak takut. Diam-diam Hong Joo mengumping dari dekat tangga.
“Aku
tahu, tapi aku masih takut..Hei.. Jae Seon, kau masih memakai cincin itu?” ucap
Doo Sik melihat Jae Sun memakain cincin. Jae Sun menganguk.
“Ini
adalah cincin klub seni... Aku masih memilikinya.” Kata Sol Ah. Doo Sik yakin
Sol Ah pasti memilikinya.
“Kau
menghargainya lebih dari hidupmu sendiri... Apa kau ingat?” ucap Doo Sik. Jae
Sun menebak kalau itu Tempat ski.
“Benar...
Dia jatuh saat ski dan jarinya patah. Jarinya membiru karena sangat bengkak.
Tapi saat mencoba memotong cincin itu, dia bilang potong jarinya saja.”ejek Doo
Sik. Sol Ah mengeluh Doo Sik membahasnya.
“Bahkan
bukan cincin pasangan. Itu hanya cincin pertemanan.” Ejek Doo Si. Sol Ah
meminta agar berhenti membahasnya.
“Lakukanlah
sesuka hatimu.” Kata Doo Sik lalu melangkah pergi. Sol Ah bingung mau kemana
temanya itu karena sudah mabuk.
“Mari
melihat-lihat rumah.” Ucap Doo Sik lalu berjalan naik ke lantai atas. Hong Joo
pun buru-buru menaiki tangga.
“Apa ini
kamar mandinya?” kata Doo Sik melihat pintu didepanya lalu masuk.
Tapi Hong
Joo ada didalam kamar menatap Doo Sik. Doo Sik yang mabuk akhirnya meminta maaf
dan menutup pintu lembali
“Tunggu
sebentar. Apa itu dia?.. Hei, kau ada. Kenapa kau tidak..” ucap Doo Sik membuka
pintu dan ternyata hanya melihat Hong Joo.
“Apa yang
salah dengan rumah ini?” ucap Doo Sik bingung dan bergegas pergi karena ingin
pipis.
Sol Ah
duduk dengan Jae Sun duduk bersama, lalu berkomentar kalau sudah lama tak
lihat Jae Sun itu tertawa. Jae Sun
seperti tak menyadarinya. Sol Ah pikir Tidak
ada orang lain selain mereka yang dapat membuat Jae Sun tertawa seperti itu.
Jae Sun pikir seperti itu.
“Akhirnya,
semua kembali normal.” Ucap Sol Ah. Jae Sun pun membenarkan.
“Akhirnya
kau kembali. Jadi Kenapa kau kabur? Kau benar-benar pandai memasang wajah
polos. Aku yakin kau ingat apa yang terjadi di antara kita.” Ucap Sol Ah
Flash Back
Jae Sun
berani mencium Sol Ah ditaman menyatakan perasaanya. Keduanay terlihat malu.
Jae Sun berdiri berpikir Sol Ah itu harus bekerja. Sol Ah berkomentar Tampaknya
baru saja terjadi "masalah".
“Masalah
apa?” tanya Jae Sun. Sol Ah malu-malu mengaku kalau semua Terjadi masalah.
“Kau
kembali bekerja...Sampai jumpa malam ini. Aku akan menjemputmu.” Ucap Jae Sun.
Sol Ah kaget mendengarnya.
“Tampaknya
ini kebohongan.”ucap Sol Ah tersenyum tak percaya. Jae Sun pikir seperti itu
dan menurutnya ini masalah besar.
Keduanya
akhirnya berjalan bersama dan tampak bahagia. Tapi malah harinya. Sol Ah
menunggu ditaman ditengah hujan salju lalu mengirimkan pesan [Di mana kau? Apa ada masalah?]
“Malam
itu sangat dingin. Flu muncul alih-alih pria yang aku tunggu.” Ucap Sol Ah kesal. Jae Sun langsung meminta maaf.
“Kau
meminta maaf dengan wajah masa bodoh. Apa Kau ingin merasa masa bodoh? Dan membiarkan
kau bisa terus melarikan diri?Lalu memBiarkan tak ada yang akan terjadi dalam
hidupmu? Kau kabur ke wanita lain dan kabur juga darinya.” Ucap Sol Ah. Jae Sun
hanya menatapnya.
“Ahh...Benar
rupanya... Kau kabur darinya.. Ini Sudah kuduga. Kau juga. kabur dari rumah.
Tapi Meski begitu, terima kasih. Karena kembali kepadaku. Akankah terjadi masalah
lagi, Antara kau dan aku?” tanya Sol Ah.
“Aku
sudah bilang... Bagiku, kau... Kim Sol Ah.” Ucap Jae Sun.Sol Ah mengeluh Jae Su
mengatakan hal itu lagi
“Itu sudah
cukup baik.” Ucap Jae Sun dan saat itu Hong Joo mendengar didekat tangga
mengingat saat menguping pembicaraan keduanya.
Flash Back
“Apa arti
Sol Ah bagimu?” tanya Doo Sik. Jae Sun menjawab Sol Ah adalah Kim Sol Ah. Doo
Sik mengeluh dengan ucapan Jae Sun.
“Itu sama
sekali tak ada artinya.” Keluh Doo Sik.
Jae Sun
pun bertanya pada Sol Ah apakah perlu mengatakan hal yang lainya. Ia pikir
istilah seperti Teman, kekasih, menurutnya istilah seperti itu bisa digunakan
untuk orang lain.
“Hanya kau
yang bisa menjadi Kim Sol Ah... Hanya ada satu.” Ucap Jae Sun. Sol Ah menatap
tak percaya.
Sol Ah
mengantar Jae Sun dan Doo Sik keluar rumah, Doo Sik terlihat mabuk berat
dipapah oleh Jae Sun. Sol Ah pun
melambaikan tangan minta agar bisa berhati-hati. Sementara Hong Joo melihat
dari lantai atas ketiganya.
“Bahasa
manusia membantu pemahaman interaksi mereka. Tapi, bisa membawa kesalahpahaman
juga.” Gumam Hong Joo.
**
Sementara
Sol Ah membereskan meja dan mengartikan ucapan Jae Sun tak percaya kalau
dianggap hanya satu dan Tidak ada orang lain untuk Jae Sun hanya dia seorang
saja. Hong Joo bergumam “Maksudnya kau tak bisa menjadi orang lain baginya.”
“Benar.
Kim Sol Ah adalah kata benda yang tepat... Hanya ada satu. Aku tak
tergantikan... Aku adalah kata benda yang tepat.” Ucap Sol Ah bangga dan kaget
melihat Guk Bong sudah ada didekatnya.
“Sejak
kapan kau di situ?” tanya Sol Ah. Hong Joo menjawab sejak tadi.
“Aku
harap kau bilang sesuatu saat kau datang dan pergi.” keluh Sol Ah lalu melihat
Guk Bong menaiki tangga dan menyuruh untuk tidur nyenyak saja.
Sol Ah
menatap komputernya [KAU AKAN MENGUNGGAH EPISODE 1 "CINTA BEODUL YANG TAK
TERGANTIKAN"?] lalu terlihat ragu apakah harus menyetujuinya atau batal.
Ia pun mengambil sesuatu dalam kotak lalu memberitahu Hong Joo.
“Ini
cincin keberuntunganku. Aku menang kontes menggambar saat memakai cincin ini.”
Ucap Sol Ah lalu akhirnya menekan klik menyetujuinya.
“ Apa Jae
Sun akan melihatnya juga?” ucap Sol Ah penasaran dan terliha konfirmasi [EPISODE "CINTA
BEODUL YANG TAK TERGANTIKAN" SELESAI DIUNGGAH.]
“ Tapi Kau
jangan baca ini, Lee Jae Sun... Tidak. Aku ingin semua orang yang aku kenal tak
membacanya” ucap Sol Ah
Tapi pagi
hari Doo Sik mengaku membacanya. Sol Ah bingung. Doo Sik menjawab tentang "Cinta
Beodul yang Tak Tergantikan" dan itu punya Sol Ah. Sol Ah kaget kalau Doo
Sik bisa tahu. Doo Sik pikir sudah pasti tahu Judulnya "Cinta Beodul yang
Tak Tergantikan". Mana mungkin julukan itu lupa.
“Kenapa
kau membacanya?” keluh Sol Ah. Doo Sik pikir harus membacanya.
“Orang tuaku,
ketiga kakak perempuanku, dan suami mereka membacanya juga. Untuk meningkatkan
viewersmu.” Ucap Doo Sik bangga. Sol Ah berteriak kesal. Doo Sik pun berpikir
kalau Sol Ah mengucapkan terimakasih dan membalasnya.
Kedua
masuk ke dalam kantor, semua pegawai langsung berkomentar sudah membaca
"Cinta Beodul yang Tak Tergantikan". Sol Ah pagi. Bahkan Song Kwon
menyapa Sol Ah dengan sebutan penulis Kim lalu meminta tanda tangannya.
Sol Ah
melihat layar komputer semua membaca webtoonya [CINTA BEODUL, BUKA PINTU, TAK
BISAKAH AKU IKUT?] lalu akhirnya menarik Doo Sik ke lantai atas.
“Apa Kau
hilang akal? Apa Kau beri tahu mereka?” ucap Sol Ah marah. Doo Sik pikir Itu
untuk membantu Sol Ah.
“Bagaimana
jika wakil direktur tahu dan berpikir aku ingin berhenti bekerja?” ucap Sol Ah.
Doo Sik pikir itu Tidak mungkin.
“Kau menjengkelkan.”
Keluh Sol Ah lalu meihat Ji Eun yang ikut membaca webtoonya. Keduanya pun
panik, Ji Eun hanya bisa menatap dari tempat duduknya.
“Selamat
pagi... Ji Eun... Bagaimana kalau minum kopi sebelum mulai bekerja?” ucap Wakil
Direktur. Ji Eun pun menganguk setuju. Keduanya langsung panik.
Sol Ah
dan Doo Sik melihat dari atas tangga, bertanya-tanya pada Sol Ah apakah wakil
akan tahu. Sol Ah mengaku Tak terdengar dari sini lalu bertanyaap apakah Doo
Sik pikir Ji Eun akan mengatakannya sekarang. Doo Sik pikir seperti itu. Akhirnya Wakil presdir pun pergi.
Akhirnya
Sol Ah dan Doo Sik mendekati Ji Eun. Doo Sik langsung bertanya Apa yang Ji Eun katakan pada wakil direktur.
Ji Eun hanya tertunduk seperti sangat gugup. Sol Ah pikir barangkali Ji Eun salah paham. Soal webtoonnya.
“Aku
mengerjakannya di malam hari sesudah bekerja atau di akhir pekan. Agar tak
menghalangi, aku selalu mengutamakan pekerjaanku. Apa kau...memberitahu wakil
direktur?” tanya Sol Ah.
“Kenapa
aku harus membertahu dia? Apa? Karena... Karena aku punya koneksi? Apa Kau
berpikir begitu?” ucap Ji Eun terlihat marah. Keduanya pun hanya bisa diam
saja.
Keduanya
akhirnya duduk berjalan keluar kantor. Sol Ah pikir kalau Ji Eun sangat sulit
dibaca. Doo Sik membenarkan dan ingin memastikan Artinya Ji Eun menggunakan koneksinya,
Sol Ah pikir kalau itu sebaliknya karena Ji Eun
kesal mereka berpikiran begitu karena itu tak benar.
“Tidak,
artinya dia dapat pekerjaan menggunakan koneksinya tapi bukan pengadu.” Ucap
Doo Sik
“Bahasa
kucing sangat sulit... Semuanya karena kau memberitahu semua orang soal... Hei,
tunggu... Apa kau memberitahu Jae Sun juga?” ucap Sol Ah panik.
“Mungkin
dia melihatnya.. atau belum.” Ucap Doo Sik. Sol Ah kesal memint agar Doo Sik
menjawab dengan benar.
“Aku
sudah mengirim tautan, tapi dia tak membalas... Mungkin dia sibuk. Pasti
sibuk.”ucap Doo Sik.
Sol Ah
pergi ke cafe tersenyum melihat Jae Sun yang sedang melayani tamu lalu
menghampirinya. Ia pun menyapa bertanya apakah Jae Sun sibuk,
Jae Sun membenarkan tapi masih bisa berbicara. Sol Ah pkir kalau sibuk
bisa nanti saja. Jae Sun pikir tak masalah.
“Barangkali,
apa kau membaca webtoon-ku?” tanya Sol Ah tapi tatapa Jae Sun melihat ke arah
yang lain.
“Apa Kau
membiarkan jendela terbuka?” ucap Jae Sun marah. Sol Ah bingung dan kaget
melihat Hong Jo sudah ada didalam cafe.
“Apakah
dia datang untuk menjemputku?” ucap Sol Ah bingung. Jae Sun mengeluh agar Sol
Ah bisa berhati-hati. Itu berbahaya. Sol Ah pun hanya bisa meminta maaf.
Sol Ah
ingin bicara tapi Jae Sun sudah sibuk melayani pelanggan lainya.
Sol Ah
duduk didepan laptopnya mencoba memikirkan kelanjutan cerita “Kenapa dia
tiba-tiba menutup pintunya?” lalu meminta agar Hong Jo mengatakan pendapatnya.
“Menurutmu
kenapa Cinta Beodul tiba-tiba menutup pintu? Hei, ayolah... Kau adalah pembaca
pertamaku.. Kau yang melihat semuanya paling dekat.”ucap Sol Ah bingung.
“Astaga...
Mungkin aku seharusnya tak mengunggah ini.” Ucap Sol Ah. Tapi Hong Joo hanya
terus mengengong.
Hong Jo
menatap gambar webtoon Sol Ah [KENAPA DIA TAK MAU MEMBUKA PINTU? AKU PENASARAN
APA DIA KEDINGINAN.] Tapi tak bisa mengerti apa artinya.
Bersambung
ke episode 6
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar