PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 15 Februari 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Tuan Lee menarik Geu Rim ke mobilnya karena akan berbaik hati dan menunjukkan tempat persembunyiannya hari ini jadi memintanya untuk masuk.  Geu Rim menolak karena berpikir hari ini pulang sendiri saja. Tuan Lee tetap menyuruh Geu Rim masuk dan jangan banyak bicara.
Geu Rim akan masuk tapi saat itu juga Soo Ho datang langsung menutup pintu mobil.  Tuan Lee kaget melihat Soo Ho dan langsung menghampirinya, bertanya ada apa.
“Aku harus bicara pada Penulis Geu Rim.” Ucap Soo Ho. Tuan Lee menyindir apa yang harus dibicarakan Soo Ho.
“Kenapa kau tak mau bicara padaku, padahal kau DJ kami?” kata Tuan Lee
“Aku hanya mau bicara dengannya.” Ucap Soo Ho. Geu Rim mengalah akanakan bicara denga Soo Ho.  Tuan Lee malah memperingatkan agar  Geu Rim Jangan ikut campur. Geu Rim akhirnya meminta Soo Ho untuk bicara
“Aku akan siaran seperti isi kontrak kita dan aku akan melakukannya lagi. Apa aku harus terus mengikuti kemauan kalian? Aku akan melakukannya dengan caraku, jika kalian seperti ini lagi kalian kehilangan kepercayaanku sebagai partner bisnis.” Kata Soo Ho menatap sinis pada Tuan Lee.
“Maaf, Soo Ho.. “kata Geu Rim ingin mendekat tapi Tuan Lee malah mendorong Geu Rim untuk pulang saja. Geu Rim tak bisa mengimbangi tubuhnya akhirnya terjatuh.
Keduanya melihat Geu Rim jatuh langsung mengulurkan tangan untuk membantu. Tapi Geu Rim yang kesal memilih untuk pergi saja karena melihat keduanya yang terus adu mulut dan meminta agar segera menyelesaikan masalah mereka.
“Sialan itu... Kapan aku bisa hidup tenang? Yang harusnya marah itu aku.” Keluh Geu Rim berjalan pergi sambil mengomel. 


Soo Ho dan Tuan Lee masih berdiri di parkiran, beberapa orang dari kejauhan menyadari kehadiran Soo Ho dan mengambil gambar dengan ponselnya.  Soo Ho merasa tak menyaman mengajak tuan Lee untuk bicara di tempat lain.
“Kau selalu takut kalau orang memperhatikanmu. Dimana lagi kau bisa menyumpahiku? Apa Kau mau kita ke rumahku atau ke Myeongdong? Apa ke Hongdae?” ucap Tuan Lee mengejek
“Ke rumahku saja... Kau Ikuti mobilku.” Kata Soo Ho dengan nada angkuh lalu masuk ke dalam mobil. 

Soo Ho mengemudikan mobilnya lebih dulu dan Tuan Lee pun mengikutinya, tapi karena tak mau seperti diatur Ia melajukan mobilnya lebih dulu. Soo H tak mau malah begitu saja, mulai mengijak gas dan menyalip agar Tuan Lee tak berada didepanya.
Keduanya saling mengemudi dengan kecepatan tinggi sampai akhirnya berhenti di lampu merah. Tuan Lee menatap sinis pada Soo Ho yang berada disamping mobilnya, begitu juga Soo Ho seperti musuh bebuyutan. 

Geu Rim menghangatkan sup di kompor sambil melamun saat itu ibunya bertanya Jadi, kapan jadwal siaran radio anaknya. Geu Rim tersadar dari lamunanya menjawab Tiga hari lagi lalu menceritakan kalau Pihak Soo Ho tidak pakai naskah yang ditulis.
“Jadi Jangan kaget saat mendengarnya” cerita Geu Rim tak ingin membuta ibunya kecewa
“Pembukaannya bagus sekali... Kau ada masalah kan ?” ucap Ibu Geu Rim seperti biasa merasakan. Geu Rim hanya bisa diam saja.
“Kau sudah janji takkan melakukan hal seperti itu. Kau sudah Janji kalau takkan berpura-pura  semuanya baik-baik saja... Ibu ini bisa lihat semuanya.” Kata Ibu Geu Rim yang memang buta tapi bisa merasakan.
“Sebenarnya...,naskah yang kutulis tak digunakan sama sekali.” Akui Geu Rim. Ibunya pikir tak ada masalah dengan hal seperti itu.
“Saat kau bertumbuh dewasa, maka kau harus merasakan rasa perihnya sakit. Saat menjadi Dewasa bukan hanya harus menerima pujian saja.” Nasehat ibu Geu Rim. Geu Rim pikir itu benar.
“Tapi, Ibu... aku ingin membunuh Ji Soo Ho dan Lee Kang... Mereka berdua membuatku gila... Takkan terjadi apa-apa dengan mereka, 'kan?” ucap Geu Rim memikirkan nasib dua pria yang ditinggalkan olehnya. 


Tuan Lee akhirnya masuk ke rumah Soo Ho dan duduk dengan santai disofa sambil membahas tentan siaran hari ini yang menurutnya membosankan dan merasa kalau Soo Ho berpikir itu menyenangkan. Soo Ho balik menyindri Tuan Lee kalau hanya melakukan siaranuntuk senang-senang.
“Apa kita melakukan siaran radio visual atau apa?” kata Soo Ho
“Kita tak ada rencana mau radio visual. Apa Kau tak yakin dengan cuma suara saja?” ejek Tuan Lee. 

Seung Goo berjalan dengan Ra Hee tak percaya kalau Soo Ho hanya Menang karena suara menurutnya radio visual lebih menarik dan juga Tim Tuan Lee tidak disponsori. Ra Hee hanya terdiam dan Seung Goo masih mengoceh tentang "Nilai-Nilai Radio" karena menurutnya Itu cara berpikir kuno.
“Selalu saja orang yang bodoh yang bertingkah seperti orang tak pernah bersekolah.” Keluh Ra Hee lalu menanyaan Bintang tamunya bagaimana. Seung Goo memilih kabur. Ra Hee mengejarnya ingin tahu Siapa bintang tamunya

Soo Ho meminta daftar bintang tamunya, karena butuh waktu untuk meninjau kembali daftarnya dengan timnya. Tuan Lee pikir mereka takkan mengundang siapapun untuk siaran Karena sudah punya bintang bernama Ji Soo Ho.
“Jangan suka mengada-ada dan spontan. Kirimkan aku proposalnya...” ucap Soo Ho. Tuan Lee mengeluh Proposal apa yang diminta.
“Dengar, Ji Soo Ho.. Radio itu laykanya kamera kamera... Mengada-ada. Spontan...Apa itu yang kalian bicarakan dalam timmu? Aku ingin dengar pendapatmu sendiri.” Jelas Tuan Lee. 

Seung Goo duduk bersama dengan Ra Hee meminta agar memikirkan  sebelum bicara menurutnya apakah  semuanya akan berhasil karena JH Entertainment dan memikirkan apkaha Ra Hee akan memenuhi permintaan mereka setelah mendapatkan sponsor.
“Apa kau sudah lupa bagaimana kita memohon agar bisa dapat sponsor? Kau bahkan tak bisa menyutradarai siaran.” Keluh Ra Hee. Seung Goo tak ingin membahasnya.
“Mana daftar tamunya... Berikan padaku!”ucap Ra Hee kesal. Seung Goo memilih untuk pergi. 

Tuan Lee berkomentar Penulis Tim Soo Ho benar-benar kacau balau dan ingin tahu kenapa hanya menolak punya Geu Rim. Soo Ho mengeluh Tuan Lee yang mulai bicara informal padanya. Tuan Lee pikir kalau memang Soo Ho tak suka maka bisa balas bicara informal juga padanya.
“Tapi, aku menghapusnya... Rekaman pertama. Kalau kemauanmu terus-terusan dituruti..., maka aku punya hak dan akan terus menghapusnya. Karena itu tugasku, 'kan?” tegas Tuan Lee lalu merasakan haus dan mengeluarkan Soju dari tasnya dan menawarkan pada Soo Ho seperti menahan amarahnya. 

Geu Rim gelisah dalam kamar tak bisa menghubungi Tuan Lee, lalu menuliskan pesan pada temanya karena takut sekali dan Tuan Lee yang pergi bersama Ji Soo Ho. Moon Soo  mengirimkan sebuah video agar Geu Rim bisa melihatnya.
Flash Back
Seorang penyiar terlihat marah membanting earphone dalam ruangan dan Tuan Lee akhirnya masuk ke ruangan dan beberapa saat kemudian sudah mengikat tangan dan mulut penyiar dengan sengaja memaikan kakinya. Si penyiar panik meminta maaf dan berteriak agar meminta hubungi polisi!
“Apa Kau mau buang headphonemu lagi? Aku akan membunuhmu.” Ucap Tuan Lee. Si penyiar pun meminta maaf. 

“DJ-nya lantas terserang panic disorder setelah itu. Dan Dia langsung berhenti saat itu juga.” Tulis Mon Soon lalu meminta agar melihat video lain juga kalau itu cara mencari
DJ pada saat itu. Geu Rim menatap tak percaya melihat kegilaan PDnya.
Flash Back
Tuan Lee berjalan kedepan mobil dan langsung membaringkan tubuhnya di jalan.  Ia menyuruh penyiarnya untuk menabraknya saja kalau tak mau siaran radio lagi. Si pria berteriak menyuruh Tuan Lee agar Minggir.
“Kita bisa bekerjasama, atau kau tabrak saja aku.” Teriak Tuan Lee
Geu Rim makin khawatir merasa tak mungkin Tuan Lee melakukan itu, bahkan takkan ada apapun yang terjadi.

Soo Ho masih tetap diam, Tuan Lee memotong apel dan kembali menawarkan pada Soo Ho tapi tak tanggapinya. Akhirnya Tuan Lee makan sendiri mengetahui kalau Soo Ho tak mengancam untuk berhenti siaran. Soo Ho mengaku bukan tipe orang yang berhenti atau keluar begitu saja. Tuan Lee mengaku kalau seperti itu juga
“Aku tak pernah kalah sekalipun dalam hidupku.” Ucap Soo Ho. Tuan Lee mengaku juga seperti itu. 
“Tapi, aku tak bisa bekerja denganmu. Jadi Aku atau kau yang harus berhenti. Ada banyak PD lainnya. Jadi Untuk apa aku bekerja dengan seseorang yang mengancamku?” kata Tuan Lee. Soo Ho pikir itu benar.
“Kontrakmu dengan Geu Rim benar-benar tak masuk akal.” Komentar Tuan Lee.
“Kontrak itu didasarkankan kepercayaan bersama. Dokumen yang berisi kesepakatan. Apa Kau tak tahu?” sindir Soo  Ho
“Kalau begitu..., kau selalu mengikuti apa yang kau inginkan, 'kan? Kau pikir kepercayaan bersama itu yang penting.” Ucap Tuan Lee. Soo Ho membenarkan.
“Apa Kau mau bohong lagi dan bilang tak bisa minum?” ucap Tuan Lee memberikan gelas sojunya sambil mengejek karena itu pasti membosankan.

Ra Hee keluar dari gedung merasa kalau Seumur hidupnya tak pernah kalah dan akan melakukan apapun dengan kuasa yang dimilikinya serta  mengalahkan Song Geu Rim. Seung Goo pikir Ra Hee  tak sendiri karena mereka akan melakukannya bersama-sama. Ra Hee seperti tak peduli memilih untuk pergi. 

Tuan Lee dan Soo Ho mulai mabuk, Tuan Lee memberitahu kalau ada banyak DJ yang keluar karena dirinya. Soo Ho tak mau kalau kalau ada banyak juga PD yang berhenti karenanya. Tuan Lee berkomentar TimSoo Ho sangatlah kacau.
“Mereka tak tahu apapun soal radio” ucap Tuan Lee sambil memakan apelnya.
“Proposalmu juga kacau. Aku tak tahu banyak mengenai radio..., tapi aku bisa tahu kalau proposalmu itu sangat buruk.” Ejek Soo Ho
“Jika proposal kami selanjutnya juga tak memenuhi kriteria..., maka aku akan berhenti.” Kata Tuan Lee
“Semoga saja kau serius bilang begitu.”balas Soo Ho. Tuan Lee menegaskan kalau tak pernah kalah sekali pun.
“Dan apa kau pikir aku pernah kalah?” tegas Soo Ho kembali meminum Soju. Tuan Lee menegaskan namanya Lee Kang. Soo Ho pun juga dengan bangga menyebut namanya Ji Soo Ho.
Keduanya tertawa bersama lalu kembali sinis, akhirnya meminum habis-habisan Soju sampai sangat sangat mabuk. 


Esok harinya
Geu Rim menceritakan tak bisa menghubungi Lee Gang PD dari kemarin dan bertanya apakah keduanya sempat mendengar kabarnya. Hoon Jung  pikir Tuan Lee pasti lagi duduk di pojokkan dan berkata, "Namaste." Geu Rim tak banyak bicara melihat email yang masuk pada  Ji Soo Ho's Radio Romance.
Ia menemukan sebuah email dengan Subject [Kelulusan terakhir] “Halo, aku guru di SD Dongil Kota Inje. Ini Hanya sisa beberapa hari lagi sebelum upacara kelulusan. Itulah sebabnya aku menulis disini.”
“Bagaimana dengan pesan kelulusan? Bisakah kita jadikan sebuah segmen?” tanya Geu Rim pada Hoon Jung.
“Kenapa kau niat sekali kerjanya? Tak peduli apa yang kita lakukan... staffnya Ji Soo Ho  pasti akan menolaknya. Tak usah banting tulang kerja keras.” Ucap Hoon Jung 
“Aku senang mereka punya tim perencanaan. Jadi Kita jadi tak terlalu  berat kerjanya.” Komentar pegawai wanita. 

Saat itu Tuan Lee yang mendengar didepan pintu langsung masuk dan mulai mengomel. Hong Jung dan pegawai wanita ketakutan,  Tuan Lee mnegulang perkataan Hoon Jung "Tak peduli apa yang kita lakukan staffnya Ji Soo Ho  pasti akan menolaknya" Hoon Jung hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Tulislah pembukaan, bridge, dan closingnya dalam waktu satu jam.” Ucap Tuan Lee. Geu Rim kaget karena diminta melakukanya dalam Satu jam
“Kenapa? Jangan bilang kau tak bisa.” Ucap Tuan Lee menyindir. Geu Rim pun menyanggupinya.
“Dan Kau.. Tutup mulutmu dan buatlah daftar lagu baru.” Kata Tuan Lee pada Hoon Jung. Hoon Jung menganguk mengerti mengaku kalau  sudah menutup mulutnya.
“Penulusuranmu hanyalah sampah jadi Makanya tulisanmu payah sekali. Apa kau menyarankan postingan kartu pos? Kerjalah yang benar!” kata Tuan Lee pada pegawai wanita yang terakhir di pilihnya.
“Takkan ada yang pulang hari ini. Jika kalian menghasilkan hasil yang akan ditolak oleh Ji Soo Ho..., maka kubunuh kalian semua.” Ucap Tuan Lee pada tiga pegawainya. 


Hoon Jung dkk makan snack di kantin. Hoon Jung merasa kepribadian Tuan Lee berubah setelah libur panjangnya dan Semuanya hanya bohongan, Geu Rim pikir bahkan Kegilaannya kumat lagi dan Kepribadian baiknya hanya bertahan sebulan saja.
“Aku ingin berhenti.. Ini Terlalu berat bagiku.” Ucap Pegawai wanita ketakutan.
“Jangan begitu... Setelah 3 minggu, nanti jadi 3 bulan.. Kalau kau bisa bertahan selama 3 bulan, maka jadi 3 tahun.” Ucap Geu Rim menyakinkan lalu mengeluh sendiri dan ingin tahu Apa yang terjadi pada Soo Ho kemarin. 

Soo Ho terbangun dari tidurnya karena bunyi bel lalu melihat Manager Kim yang datang lalu membukanya. Tapi Manager Kim datang dengan ibu tirinya. Nyonya Nam membahas Siaran radio pertama Soo Ho akan tayang hari ini dan ingin tahu hasil rekamannya lalu dikagetkan dengan banyak botol soju diatas meja.
“Ji Soo Ho... Sejauh apa kau akan terus berubah?” ucap Nyonya Nam sinis
“Memangnya minum itu berdampak besar sekali? Dan Kenapa Ibu kemari?” balas Soo Ho sinis
“Kau yang memaksa diri untuk melakukannya. Jadi Ibu kemari untuk memberitahukan hal itu. Kalau kau mau melakukannya, maka lakukanlah dengan baik. Apa Kau bisa melakukannya?” ucap Nyonya Nam
“Tentu saja.. Jadi Silahkan pergi. Aku juga harus pergi ke sebuah acara.” Kata Soo Ho dingin lalu masuk kamar.
“Silahkan antar dia dan Apa kau sudah bicara dengan Pak Kepala mengenai Jin Tae Ri?” ucap Nyonya Nam pada Manager Kim
“Ya, sudah. Dia bilang sudah paham.” Ucap Manager Kim seperti akan melakukan sesuatu. 

Ra Hee memanggil Jay si penyiar memperlihatkan semua artikel mengenai mereka dengan judul "Transformasi idol Jay menjadi seorang DJ radio." Lalu memuji penyiarnya yang terlihat bagus karena baru mengecat rambutnya. Seung Goo melihat tingkah Ra Hee hanya bisa menghela nafas.
Direktur Kang masuk ruang dengan Tae Ri meminta agar mereka berkumpul. Semua pun menyapa Direktur Kang dengan ramah. Direktur Kang memperkenalkan Ra Hee pada Tae Ri sebagai penulis dan Seung Goo sebagai PD-nya serta Jay sebagai DJ-nya. Ra Hee bertanya siapa Tae Ri.
“Dia Bintang tamu kita.” Ucap Direktur Park, semua kaget kalau Tae Ri akan menjadi bintang tamu. Direktur Park meminta Tae Ri agar mengucapkan salam
“Hai. Aku Jin Tae Ri. Anda tahu aku, 'kan?” ucap Tae Ri dengan gaya angkuhnya.
“Kenapa kita mengundang seorang pecundang?” keluh Ra Hee dengan suara bisik.
“Hei, Ahjumma... Aku ada disini dan dengar semuanya.” Keluh Tae Ri. Ra Hee akhirnya menarik Direktur Kang ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi.
“CEO JH sendiri yang menyuruhku dan JH-lah alasan kita bisa memulai semuanya. Jadi Kita terpaksa melakukannya.” Ucap Direktur Kang. Ra Hee pikir kalau Tae Ri terlihat keras kepala.


Akhirnya Ra Hee mencoba untuk ramah menyapa Tae Ri,  dengan memperkenalkan namanya. Tae Ri mengaku kalau ingin bergabung di siaran Ji Soo Ho dan bertanya-tanya Apa Ahjumma ini kerjanya bagus. Ra Her kesal di panggil Ahjumma oleh Tae Ri. Seung Goo menahan tawa mengaku kalau "Ahjumma" didepanya itu lumayan. 

Tae Ri mengajak Jay berbicara di luar ruangan bertanya apakah tak mengenalnya, dengan memberitahu kalau pernah menang penghargaan aktor cilik terbaik tahun '98. Jay mengaku kalau lahir tahun 1999.
“Sepertinya banyak yang harus kuajarkan padamu. Coba Lihat...” ucap Tae Ri lalu mengajak Jay selfie semaunya. Jay terlihat hanya menatap binggung ke Kamera.
Tae Ri pun menuliskan caption “Selfie bersama Jay.. Wah.. Wajahku lebih tirus... Semuanya, aku mau siaran radio.” Saat itu Geu Rim kelur ruangan berbicara di telp, Tae Ri pun menatapnya seperti mengenalinya. 

Geu Rim menelp guru  dari Dongchon yang mengunggah sebuah cerita di website dengan meminta izin agar bisa mewawancarainya. Sang guru mengatakan sedang mempersiapkan upacara kelulusan, jadi meminta agar bisa bicara nanti. Geu Rim pun setuju kalau akan menghubunginya.
Saat itu Geu Rim melihat sosok Tae Ri seperti terkejut dan langsung menghampirinya dengan penuh semangat.  Tae Ri sempat menatap sinis. Tapi Geu Rim tahu kalau Tae Ri aktris cilik drama "Love is An Emergency Landing". Tae Ri berubah senang karena ada orang yang mengenalinya lalu bertanya Siapa Geu Rim.
“Kau memenangkan penghargaan di tahun '98. Benar, 'kan? Aku sudah lama tak melihatmu. Senang sekali bertemu denganmu disini. Apa Boleh kita foto?” ucap Geu Rim seperti menyukai Tae Ri. Tae Ri pun memperbolehkanya.  Keduanya foto selfie bersama.
“Aku penggemarmu sejak kau masih jadi aktris cilik. Saat kau menangis, aku juga ikut menangis..., meskipun aku tak punya TV dan tak banyak menonton TV.” Cerita Geu Rim.
“Apa Kau mau tandatanganku? Apa Nomor ponselku, mau juga?” ucap Tae Ri. Geu Rim tak percaya kalau Tae Ri akan memberikan semuanya
Tapi saat itu ada telp dari Tuan Lee kalau Ji Soo Ho sudah sampa jadi akan segera menjemputnya. Geu Rim pun pamit pergi pada Tae Ri, sementara Tae Ri mendengar Ji Soo Ho seperti memikirkan sesuatu. 

Soo Ho dan Tuan Lee bertemu didepan ruang siaran, keduanya saling berjalan tangan dan saling menatap. Keduanya seperti mengingat kejadian semalam saat minum bersama.
Flash Back
“Jika siaranku tidak sukses, maka aku akan berhenti.” Ucap Tuan Lee. Soo Ho pun berharap kalau yang dikatakan Tuan Lee itu serius.
“Aku tak pernah kalah sekali pun.” Gumam Tuan Lee meremas tangan Soo Ho. Soo Ho dengan tatapan matanya menegaskan kalau dirinya juga tak pernah kalah.
“Kenapa kalian masih diluar? 10 menit lagi mulai.” Ucap Geu Rim melihat keduanya lalu mendorong untuk pergi.
Ketiganya berjalan di lorong, Geu Rim menahan Soo Ho  karena ingin membahas meengenai siaran hari ini. Saat itu Tuan Lee menatap Geu Rim memperingatkan kalau akan membunuhnya. Akhirnya Geu Rim hanya berkata “Semoga berhasil.” Dan mengajaknya segera masuk ruang siaran. 


Soo Ho sudah ada di ruang siaran, Geu Rim memberikan naskah yang sudah dibuat merasa yakin kalau Soo Ho  melakukannya sesuai dengan persiapan, semuanya pasti akan berjalan lancar dan memberikan semangat.
Lagu selesai di putar, Tuan Lee memberikan kode agar Soo Ho mulai bicara. Soo Ho pun dengan santai berbicara “Request dari 0827. "Pacarku selalu menyuruhku untuk bepergian jauh tapi aku tak tahu bagaimana caranya meminta izin pada orang tuaku.Ayahku sangat disiplin dan takkan membiarkanku pergi semalaman."
“Hallo, 0827... Kami akan menghubungi Anda dalam 10 detik. Orang yang menulisnya sedang menunggu. Jadi kami akan menghubunginya setelah lagu selesai.” Ucap Soo Ho dan lagu pun mulai diputar.
Setelah lagu di putar Soo Ho menerima telp dari 0827. Sorang wanita mengaku bernama Kim Byul dari Busan. Soo Ho mengucapkanTerima kasih atas postingan mengetahui pasti pasti bingung memilih antara pacar atau ayahnya. Kim Byul pun bertanya apa yang harus dilakukanya.
“Pacarku akan memutuskanku kalau aku tak pergi.” Cerita Kim Byul
“Ya, komunikasi itu penting dalam setiap hubungan, karena Anda juga sudah dewasa jadi bagaimana dengan mendiskusikannya dengan Ayah Anda?” saran Soo Ho, saat itu terdengar suara dari ayah Kim Byul.
“Sialan. Siapa kau? Kenapa kau terus menghubungiku puteriku?” teriak Tuan Kim marah. Manager Kim yang mendengarnya berpikir kalau mereka lebih baik mematikan saja. Tapi Tuan Lee seperti membiarkan ingin tahu reaksi Soo Ho.
“Kenapa kau menelepon seorang remaja puteri dan menggodanya?” teriak Tuan Kim. Soo Ho kebingungan, Geu Rim akhirnya mengirimkan pesan dari komputernya.
Soo Ho membaca tulisan Geu Rim “Tenanglah. Jelaskan kalau ini dari siaran radio.” Lalu memberitahu kalau ia seorang DJ. Tuan Kim malah makin mara karena Soo Ho memanggilnya “ayah” dan mengacam kalau sampai menghubungi anaknya lagi.

Di ruangan lain, Ra Hee dan Seung Goo mendengar siaran Soo Ho seperti tak percaya dan tersenyum bahagia. Tuan Lee mendengar siaran Soo Ho pun tertawa bahagia. Semua yang mendengarkan siaran dari salon, lab terlihat kebingungan. Ibu Geu Rim pun tertawa mendengar siaran anaknya.
“Tuan PD.. Kenapa kita tak matikan saja? Kita harus mengulangnya lagi.... Matikan saja dan ulang lagi.” Ucap Soo Ho sengaja bicara pada Tuan Lee. Direktur Park yang mendengarnya panik, begitu Nyonya Nam yang ada didalam mobil.
Geu Rim menuliskan pesan kembali “Kita ini siaran langsung, jadi Tenang saja dan ikuti naskahnya.” Soo Ho kaget dan akhirnya memutuksan untuk memutar musik lebih dulu.  Setelah itu melonggo dari pintu bertanya apa sebenarnya itu tadi.
Tuan Lee menyuruh Soo Ho duduk saja karena Lagu ini tak panjang. Hoon Jung pun meminta Soo Ho agar Lanjutkan siaran langsungnya. Soo H masuk ruangan berusaha untuk tenang tapi seperti pandangan mulai kabur.
Setelah lagu selesai, Soo Ho hanya diam saja. Geu Rim meminta agar Soo Ho bisa mengatakan sesuatu. Ra Hee tak percaya mendengarnya lalu mulai menghitung berpikir kalau lewat dari tujuh detik, maka kecelakaan siaran bisa terjadi. Tepat di detik ke 6, Tuan Lee langsung memutar musik kembali.
Direktur Park masuk ruangan dan langsung berteriak dan menunjuk pda Geu Rim untuk keluar bersamanya. Tuan Lee seperti tak peduli meminta agar mereka Tutup pintunya.
Beberapa orang mulai melihat artikel [Apa Ji Soo Ho Tak Sadar Dia Sedang Siaran Langsung?] Soo Ho keluar dari ruangan sangat marah dengan kejadian tadi karena sudah mengatakan tak ada siaran langsung dan sudah lupa dengan hal itu.
“Aku hanya mengikuti kontrak.” Ucap Tuan Lee memperlihatkan surat kontrak kalau Soo  Ho yang setuju melakukan siara langsung.
“Apa Kau tak ingat kemarin malam?” kata Tuan Lee melihat wajah Soo Ho kaget. 


Direktur Kang berbicara dengan Geu Rim kaget karena mereka melakukan siaran langsung tanpa sepengetahuan Soo Ho, padahal sebelumnya merkea sudah mendiskusikannya jadi harus membicarakannya.
“Apa ini yang dinamakan "kediktatoran"?” kata Direktu Kang marah. Geu Rim hanya bisa meminta maaf.
“Baik... Aku yakin ini bukan salahmu. Si Gang Gila itu yang melakukannya, 'kan? Lalu Akankah Ji Soo Ho memaafkanmu?” ucap Direktur Kang mulai panik. 

Soo Ho memperlihatkan video yang direkamnya saat Soo Ho memberikan persetujuan kalau menyetujui untuk siaran langsung dan terlihat mabuk.  Tuan Lee pikir Soo Ho yang tak mau kasih tahu strategi yang digunakan maka ia juga melakukan hal yang sama, menurtnya Mata ganti mata.
“Apa Kau pikir ini masuk akal?” ucap Soo Ho marah
"Kontrak berdasarkan kepercayaan bersama. Dokumen yang menyatakan persetujuan." Ucap Tuan Lee. Soo Ho terdiam karena ucapan itu sama yang dikatakan sebelumnya.
“Apa Kau tak tahu? Ayo lakukan yang terbaik sesuai dengan kontrak yang berlaku. DJ..., aku akan memperingatkanmu. Jika kau ikut campur dalam siaranku..., maka aku tak segan untuk membunuhmu.” Ucap Tuan Lee
“PD-nim, aku juga akan memperingatimu. Jika sampai kau menghancurkan karirku karena kau keras kepala..., maka akulah yang akan membunuhmu.” Balas Soo Ho. 


Manager Kim melihat Soo Ho pergi lebih dulu mengajak Tuan Lee untuk bicara.  Keduanya bicara di luar ruangan, Manager Kim pikir kalau Tuan Lee sengaja mempermalukan Soo Ho. Tuan Lee pikir kalau ini  hal yang mereka sepakati.
“Kau bilang Sepakati?” ucap Manager Kim tak terima. Tuan Lee menganguk.
“Sepertinya kau harus menemukan kesepakatan baru. Apa aku harus membuang ponsel ini atau videonya saja?” kata Manager Kim mengambil ponsel dari Tuan Lee.
“Aku yang akan menghapusnya.” Kata Tuan Lee lalu dengan cepat menghapusnya. Manager Kim pun beranjak pergi.
“Lagipula aku bisa memulihkan datanya nanti” ucap Tuan Lee santai lalu masuk kembali ke ruanganya.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar:

  1. Lagu yang di putar tuan Lee di detik ke-6/? itu, judulnya apa ya? Ada yang tau? Kayaknya aku pernah dengar tapi lupa -_,-

    BalasHapus