Soo Ho
sibuk membaca skrip dan menuliskan catatan “Sun bertemu dengan Dan Hwi dan harus
menipunya.”. Jason memanggil Soo Ho si pasian agar makan. Soo Ho tetap tak
bergeming. Akhirnya Jason mengambil naskah di tangan Soo Ho dan berjalan
mundur. Soo Ho meminta agar mengembalikanya.
“Ayolah...
Kau tidak bisa tidur tadi malam... dan terus terbangun, bukan begitu, pasien
depresiku? Aku menyiapkan makanan yang membantumu tertidur.” Ucap Jason dengan
menu makanan lengkap diatas meja.
“Berikan
aku pil tidur.” Kata Soo Ho. Jason menolaknya karena akan mencari penawar,
bukan obat lalu menyuruh duduk.
“Dok...
Jika aku begadang semalaman lagi karena kau tidak memberiku obat, jadi apa yang
harus aku lakukan saat syuting besok?” ucap Soo Ho. Jason pikir itu akan sangat
bagus.
“Aku
ingin melihatmu mengantuk.” Komenta Jason. Soo Ho ingn tahu apa nanti akhirnya
ia lakukan untuk terus berakting tanpa meminum obat
“Pertama,
makan ini. Dan... katakan padaku bagaimana perasaanmu. Kita lewati tahap satu
perawatanmu. Bagaimana perasaanku?” tanya Jason
“Katanya
tanpa aku katakan, maka kau akan mengerti.Makanya, aku memanggilmu disini, membayar
5x lipat gajimu.” Ucap Soo Ho
“Aku
hanya bercanda. Bagaimana aku bisa tahu jika kau tidak bilang? Aku bukan
penciptamu.” Tegas Jason, Soo Ho tak peduli memilih untuk melangkah pergi.
“Hei, aku
menghabiskan banyak waktu untuk memasak ini. Wahh...Aku gagal lagi... Hari ini
gagal...” kata Jason akhirnya mencoba sup buatanya walaupun terasa asin.
Tuan Ji
makan bersama istrinya bertanya kenapa
menelepon sebanyak tujuh kali. Nyonya Nam mengeluh suaminya yang tak
mengangkatnya padahal mengetahui kalau sudah menelp sebanyak tujuh kali. Tuan
Ji pikir Itulah sebabnya datang.
“Tapi kau
sudah menua. Make-up tidak sesuai dengan usiamu.” Komentar Tuan Ji pada
istrinya
“Itu
bukan urusanmu Apa penata rambutmu melakukan pekerjaannya dengan benar? Aku
tidak akan mengeluh soal dirimu yang suka main-main dengan aktris, tapi tolong
jauh-jauh dari staf-ku.” Ucap Nyonya Nam sinis. Tuan Ji pun tak membalasnya.
“Jadi apa
yang membuat suasana hatimu jadi buruk, sampai memanggilku kesini?” tanya Tuan
Ji
“Anakmu...
Apa kau tahu dia aneh?” kata Nyonya Nam. Tuan Nam pikir memang tak heran kalau
anaknya memang aneh.
“Aku
tidak sedang bercanda... Ini adalah bisnis. Kita harus menghentikannya sebelum
dia menjadi aneh. Jika ingin melanjutkan hidup seperti yang kau lakukan
sekarang, maka Aku yakin kau tahu apa yang aku maksud.” Jelas Nyonya Nam
“Pindahlah
kerumah sebentar. Kau boleh membawa kekasih mudamu, kalau mau” tegas Nyonya Nam
lalu meninggalkan meja makan. Tuan Ji hanya bisa diam saja.
Soo Ho
masuk ke dalam mobil dan Jason ikut masuk. Soo Ho menyruuh Jason keluar karena
ada kerjaan. Jason menolak karena menurutnya seorang manager harus pergi dengan
artisnya. Soo Ho tetap menyuruh keluar karena
harus syuting. Jason mengatakan kalau ia akan pergi kesana.
“Aku
bilang aku akan mengikutimu 24 jam sehari. Ayo pergi.” Ucap Jason. Soo Ho pun
tak menolak mengemudikan mobilnya.
Soo Ho
berada di lokasi syuting, teringat kembali kata-kata Geu Rim sebelum
meninggalkan rumah “Jadi, Aku harus terus mengikutimu kemanapun. Baiklah kalau
begitu. Aku akan menemuimu besok dan besoknya lagi.”
Saat itu
lawan main Soo Ho datang kalau sudah mendengar
syuting kemarin luar biasa dengan mengejek kalau saat tak dirinya maka
terjadi suatu dan ingin tahu siapa gadis
itu. Soo Ho diam saja, Si aktor sudah mendengar kalau wanita seorang penulis.
“Apa Kau
sudah setuju? Hei.. Lakukanlah untuknya. Apa Kau tidak kasihan? Dia seorang
penuli dan Rumornya sudah menyebar.”ucap Aktor. Soo Ho heran rumor apa
maksudnya.
“Song Geu
Rim. Lady Kamikaze. [Penerbang berani mati] Penulis yang akan melakukan apapun
demi merekrutmu.” Ucap Aktor. Soo Ho kaget ingin tahu siapa yang mengatakan hal
itu.
“Itu yang
dikatakan seluruh kru hari ini. Aku jadi kasihan pada gadis itu. Kalau Aku pasti
akan setuju, jika dia memintaku dan Kita harus memanggil Lady Kamikaze malam
ini. Coba kita lihat apa dia jago juga menangani alkohol.” Ucap Aktor. Soo Ho
pun hanya bisa diam saja.
Geu Rim
terdiam mengingat perkataan Soo Ho saat meninggalkan rumahnya “Berhenti muncul
di hadapanku... Tolong... Aku tidak akan pernah ikut ke radio bodoh itu.” Lalu
bertanya pada ibunya apakah tahu Ji Soo Ho. Ibunya bertanya Siapa itu.
“Coba
Lihat.. Dia tidak begitu terkenal. Mengapa sikapnya sombong sekali? Dia bahkan
bukan artis yang terkenal.” Keluh Geu Rim kesal. Ibunya ingin tahu apa yang
terjadi.
“Ibu.
Segalanya selalu dilakukan tiga kali percobaan, kan?” kata Geu Rim
“Benar.
Kau harus selalu mencoba tiga kali. Kau tidak bisa berhenti setelah mencoba
sekali saja. Aku tidak membesarkan anak perempuanku untuk menjadi seperti itu.”
Ucap Ibu Geu Rim memberikan semangat
“Bagaimana
jika aku tidak berhasil setelah tiga kali coba?” tanya Geu Rim
“Maka,
ubahlah prinsipmu.” Kata Ibu Geu Rim. Geu Rim ingin tahu caranya. Ibu Soo Ho mengatakan pepatah "Ada
sembilan babak dalam sebuah permainan."
“Bagaimana
jika aku gagal bahkan setelah sembilan kali mencoba?” kata Geu Rim
“Kalau
begitu... "Jika pada awalnya kau tidak berhasil, coba, dan coba
lagi." Kau harus mencoba lagi dengan rencana jangka panjang.” Ucap Ibu Geu
Rim. Geu Rim seperti tak yakin. Ibu Geu Rim menyakinkan.
“Ibu. Aku
anaknya siapa? Beginilah baiknya saat aku diajarkan di rumah.” Kata Geu Rim
bangga. Nyonya Jo pikir Itu tidak perlu
dikatakan lagi.
“Maka, aku
akan makan dengan lahap dan melakukan percobaan ketigaku.” Kata Geu Rim penuh
semangat. Nyonya Jo pun berharap anaknya untuk berhasil dan bisa melakukannya.
Soo Ho
melihat hasil adeganya dari layar monitor berpikir kalau bisa mendapatkan hasil
yang lebih baik. Tapi merasa kalau Ini sudah cukup sempurna bahkaan mereka
sudah take sebanyak 7x seperti tak berpikir kalau Soo Ho akan melakukan lagi.
“Coba
Lihatlah betapa manisnya itu. Makanya, kita undang Lady Kamikaze ke pesta
penutupan kita. Dia keren Kita lihat apa dia jago juga minum alkohol. Aku
merasa bosan belakangan ini. Itu pasti menyenangkan.” Komentar sutradara
“Siapa
yang punya nomor teleponnya?” tanya Aktor. Ass Sutradara mengatakan punya jadi
akan menelponnya.
“Persiapkan
dirimu. Kita akan minum dan Pasti sangat menyenangkan.” Ucap Aktor terlihat
bahagia.
Geu Rim
menerima telp dari Ass Sutradara Jo,
dengan penuh semangat merasa tak percaya kala Soo Ho yang akan datang.
Ass Sutradara Jo pikir mungkin saja datang karena Ada banyak penggemar Lady
Kamikaze. Geu Rim pun menyetujuinya meminta agar memberikan alamat saja.
Soo Ho
menyapa semua pemain mengucapkan terimakasih, Jason melihat dari kejauhan,
Manager Kim melihat Jason ingin tahu siapa itu sebenarnya karena mengikuti Soo
Ho sampai ke lokasi syuting.
“Kenapa
galak begitu... Kita saling memperkenalkan diri secara formal dulu.Aku manajer
Ji Soo Ho. Dan kau?” ucap Jason
“Aku
manajer Ji Soo Ho.” Tegas Manager Kim. Jason terkejut karena Manager Kim adalah
manager sesungguhnya.
“Maka, kalau
begitu aku teman SMA nya Soo Ho atau seseorang dengan hubungan rahasia dengannya.
Jadi Ayo. Kita berjabat tangan.” Ucap Jason santai. Tapi Manager Kim engga
menjabat tangan.
Soo Ho
akan pergi mengucapkan terimakasih pada semua kru. Ass Sutradara menyapa
bertanya apakah sungguh tidak akan datang ke pesta penutupan. Soo Ho mengatakan
punya rencana besok, jadi harus pergi lebih awal. Ass Sutradar pun tak memaksa
“Ayolah,
Soo Ho. Pergi bersama kami, Penulis itu juga ikut Kita bermain dengan Lady Kamikaze.
Kau harus datang untuk bersenang-senang.” Ucap Aktor merayu tapi Soo Ho hanya
diam dan memilih untuk pergi.
Geu Rim
pergi ke mini market membeli satu keranjang soju dan juga bir sampai si kasir
binggung. Semua sudah berkumpul dalam restoran, Geu Rim datang dan semua orang
menyambutnya dengan panggilan Lady Kamikaze. Sutradara bahkan memuji Geu Rim
yang terlihat sangat cantik.
“Halo,
Pak Sutradara... Kau terlihat keren seperti biasa.” Komentar Geu Rim.
“Pemeran
penggantiku datang.” Kata Dae Seul menyapa Geu Rim dengan ramah
“Aku
membawa ini untukmu, Da Seul,, Katanya, kau ingin sekali makanan ini dan mencari-cari
ke toko permen seluruh kota.” Ucap Geu Rim. Dae Seul melihat permen mengucapkan
terima kasih dengan memujinya super keren.
“Tentu
saja. Aku wanita yang sangat keren.” Kata Geu Rim bangga
“Kau pasti
si Lady Kamikaze. Kudengar, kau kesulitan karena Soo Ho.” Komentar si aktor.
“Aku
tidak merasa kesulitan... Tapi Aku merasa sangat sangat kesulitan.” Kata Geu
Rim bercanda. Si aktor terlihat senang karena menyukai candaan Geu Rim.
“Izinkan
aku menuangkan minuman untukmu. Tapi Omong-omong, kapan Ji Soo Ho datang?” kata
Geu Rim. Ass Sutradara mengaku tak tahu.
“Dia
pemeran utama, jadi dia mungkin akan datang nanti.”kata Ass Jo. Geu Rim pun seperti
pasrah.
“Apa
kalian sungguh akan meminum minuman yang membosankan itu?” kata Geu Rim melihat
semuanya.
Soo Ho
pulang bersama dengan Jason dengan mobil van yang cukup besar dan ada Tvnya.
Jason ingin tahu Siapa Lady Kamikaze, karena membuat Soo Ho yang tidak
berbicara sepatah katapun sejak tahu wanita itu akan datang ke pesta itu. Soo
Ho hanya diam saja
“Siapa
Lady Kamikaze? Tn. Kim. Apa kau tahu?” ucap Jason. Manager Kim yang ada di kemudi tak menjawab. Jason yang
kesal hanya bisa berteriak frustasi.
“Keheningan
ini membunuhku!” teriak Jason marah. Soo Ho hanya diam saja menatap ke arah
jendela seperti kehilangan arah hidupnya.
Geu Rim
dengan name tag yang dipakainya mulai mencampur bir dan soju mengunakan
keahilanya. Semua tim berteriak “Kamikaze” dan Ass Jo pun membagikan minuma
yang dbuat oleh Geu Rim. Setelah itu Geu Rim membuat campuran lagi dengan gelas
yang lainya.
“Jika aku
mengisi penuh semua gelas ini tanpa meluap, seluruh aktor dan aktris yang ada
disini hari ini akan datang di acaraku sebagai tamu, jika aku meminta.
Mengerti?” teriak Geu Rim. Semua menyetujuinya dan Geu Rim pun membuat campuran
minuman lainya.
Mereka
lalu mulai bersulang, Aktor duduk bersama Geu Rim berkomentar kalau jago minum
juga. Geu Rim dengan setengah mabuk mengatakan biasanya bisa minum lebih banyak
dari ini lalu bertanya Kapan Ji Soo Ho datang. Si aktor mengataakn akan segera
datang dan memberikan minuman pada Geu Rim kembali. Geu Rim berjalan di lorong
tapi padanganya mulai bergoyang.
“Hei..
Song Geu Rim... Kau tidak selemah ini.
Jangan biarkan alkohol mengalahkanmu hanya karena Ji Soo Ho mengalahkanmu. Hei.
Dari segala hal, soju bom tidak boleh mengalahkanku, tapi Harga diriku bisa
hancur. Ayo pergi.” Ucap Geu Rim akhirnya malah jatuh tak berdaya karena
pengaruh alkohol
Esok
paginya
Geu Rim
sudah terbangun dari tempat tidur yang cukup luas dan bertanya-tanya Tempat
aneh macam apa ini dan merasa heran karena tempat tidur nya sama seperti yang
dilihat di TV. Geu Rim pikir kalau yang dilihat hanya mimpi, lalu kembali
tertidur dan sudah lama tidak bermimpi.
“Nn. Song,
mau pergi bersamaku? Bangunlah. Kenapa kau minum banyak sekali?” ucap si aktor
mengajak Geu Rim pergi.
Geu Rim
mengingat wajahnya, dan mencoba agar mengingatnya dan mengartkan kalau Tadi malam Oh Jin Soo
membantunya dan berjalan kemudian seseorang muncul di depannya.
Saat itu
Soo Ho sudah ada didepanya membuat Geu Rim berteriak kaget. Soo Ho mengeluh Geu
Rim agar Jangan berisik. Geu Rim ingin
tahu Apa yang terjadi disini, karena mengingat saat Oh Jin Soo membantunya
berjalan semalam, tapi tidak ingat apa-apa setelah itu.
“Mengapa aku
disini? Apa yang terjadi? Mengapa aku terbangun di sini? Apa kau datang
terlambat ke pesta penutupan?” ucap Geu Rim mengikuti Soo Ho
“Apa kau Ingin
masuk bersamaku?” tanya Soo Ho membuka pintu. Geu Rim dibuat binggung.
“Aku mau
mandi. Kau mau ikut apa tidak?” tanya Soo Ho. Geu Rim pun melangkah mundur.
Geu Rim
mengingat kejadian semalam mengingat kalau mabuk berat semalam dan pingsan di
lorong, lalu Oh Jin Soo membantu dan ingin mengantar pulang, tapi... dengan
berpikir kalau Soo Ho datang menolongnya.
“Soo Ho..
Mengapa aku ada disini? Tolong keluarlah.” Kata Geu Rim. Saat itu juga Soo Ho
membuka pintu mengunakan jubah mandinya.
“Maksudku...
Setidaknya kau harus memakai pakaian dulu...” komentar Geu Rim. Soo Ho
mengulang kalau Geu Rim tadi yang meminta agar segera keluar.
“Tapi
tetap saja Keringkan dulu rambutmu.” Kata Geu Rim. Soo Ho malah bertanya apakah
Geu Rim akan mandi. Geu Rim terlihat gugup.
Soo Ho
menunjuk ada banyak bercak di baju Geu Rim. Geu Rim kaget melihat bajunya yang
kotor lalu seperti teringat tadi malam sempat muntah di jaketnya Soo Ho.
“Jika
tidak mau mandi, ganti bajumu. Aku akan mengantarmu pulang” ucap Soo Ho. Geu
Rim kebingungan masih memikirkan yang terjadi.
“Nn.
Song... Haruskah aku ke acara radio?” ucap Soo Ho. Geu Rim dibuat binggung
untuk kedua kalinya, Soo Ho pikir Geu Rim bisa melakukan sesuatu untuknya. Saat
itu bel rumah Soo Ho berbunyi dan wajah Soo Ho langsung berubah melihat yang
datang.
Nyonya
Nam berjalan masuk memberitahu kalau ayah Soo Ho yang sudah menyetujuinya jadi
akan syuting film mulai bulan depan. Ia pun berpikir Ada beberapa hal yang harus
dibicarakan dan diberitahukan pada anak tirinya.
“Jadi kau
harus pindah ke rumah kita untuk sementara waktu. Disini dingin. Kita bicara di
dalam.” Ucap Nyonya Nam akan masuk rumah
“Aku
yakin, aku sudah mengatakannya sambil tersenyum, "Aku tidak mau."” Kata
Soo Ho tetap menolak.
“Tentu...
Dan aku tersenyum dan berkata kalau kau akan setuju. Jadi Ayo masuk ke dalam.” Kata
Nyonya Nam
“Kau
menyuruh untuk tetap bersikap misterius dan melarangku melakukan aktivitas
lain, tapi aku harus melakukan apapun yang menghasilkan uang. Apa kekasihnya
Ayah juga berada di film dokumenter itu?"Kata Soo Ho. Nyonya Nam tak
banyak komentar.
“Presdir...
Aku sedang mempertimbangkan untuk jadi DJ acara radio. Yang aku punya hanyalah iklan
demi iklan dan film dokumenter kehidupan keseharianku. Tidak ada project yang
menarik perhatianku. Sejujurnya, aku bertemu dengan seorang penulis radio.” Ucap
Soo Ho. Nyonya Nam memilih untuk masuk
rumah.
Geu Rim
melihat Nyonya Nam menyapa lebih dulu. Nyonya Nam melihat kamar Soo Ho yang
berantakan dan ada pakaian Geu Rim dan meminta agar dijelaskan. Soo Ho
memberitahu Geu Rim adalah seorang penulis radio. Nyonya Nam mengatakan butuh
penjelasan lebih.
“Aku akan
menandatangani kontrak. Makanya, aku tidak bisa ikut serta ke film dokumenter yang
kau sebutkan.” Ucap Soo Ho
“Berapa
lama? Berapa lama kau akan bermain radio, dan berapa lama kau akan bermain dengan
gadis itu?”kata Nyonya Nam. Soo Ho mengaku tak tahu melirik pada Geu Rim.
“Kau
pandai sekali merekrut selebriti. Meskipun aku tidak tahu dengan cara apa.” Ucap
Nyonya Nam lalu meninggalkan rumah anaknya.
Geu Rim
tak bisa menerima yang dikatakan Nyonya Nam "Bermain" dan ingin tahu Apa
yang baru saja Ibunya katakan... Soo Ho menyuruh Geu Rim pergi saja dan akan bicara
nanti. Geu Rim tetap ingin tahu apa maksud ucapan Ibu Soo Ho.
“Dan apa
yang Ibumu katakan sebelum dia pergi? Aku tidak mengerti, jadi tolong jelaskan.”
Ucap Geu Rim
“Apa Kau
tidak ingin aku ikut acara itu? Jadi Penjelasan apa lagi yang kau butuhkan? Jika tidak ingin, lebih baik pergi.” Ucap Soo
Ho
“Kau
bilang Jangan lakukan, jika tidak ingin? Apa Kau mengancamku?” kata Geu Rim marah.
Soo Ho mengaku bukan seperti itu.
“Soo
Ho... Di perdebatanmu tadi demi melawan
Ibumu, Presdir, atau apa, tapi kau membuatku terlihat seperti wanita gampangan,
dan menggunakan acaraku untuk mengancamku.” Ucap Geu Rim tak terima
“Kalau
begitu, jangan lakukan. Batalkan aku karena aku tidak rugi. Jika kedengarannya seperti
ancaman, maka aku tidak akan ikut serta. Masalah terpecahkan. Dan juga, ini
bukan ancaman.” Ucap Soo Ho.
“Aku
sedang berbicara serius.” Kata Geu Rim marah. Soo Ho meminta agar Geu Rim pergi
“Soo Ho..
Mengapa kau terus tersenyum? Ini tidak lucu. Mengapa kau terus tersenyum palsu
padaku? Ini membuatku marah” kata Geu Rim kesal
“Maka,
aku akan bicara tanpa tersenyum. Jadi Pergilah. Tolong.” Kata Soo Ho. Geu Rim
pun pergi dengan membawa jaketnya.
Soo Ho
menatap dari jendela saat Geu Rim pergi
meninggalkan rumah. Jason ikut melihatnya bisa menebaknya kalau pasti Song
GeuRim, Lady Kamikaze. Soo Ho menatap sinis. Jason mengaku tidak menguping tapi
Suara mereka yang terlalu keras.
“Pasien...
Ikut acara radionya... Melihatmu seperti ini... membuatku sangat bahagia
Ayoo... Jangan bergerak.” Komentar Jason mencoba mengambil gambar saat Soo Ho
seperti merasakan sesuatu.
Soo Ho
duduk diam dalam kamarnya melihat kartu pos yang terlihat di tas Geu Rim lalu
membacanya “ Tn. Moon Sung Woo, namaku Song Geu Rim.” Lalu mencoba menonton
video yang ada didalam tab Geu Rim.
“Halo,
Soo Ho... Aku adalah Song Geu Rim, seorang penulis radio, penulis yang ingin
menulis kata-kata hangat yang pernah ada Aku mempersiapkan video ini untuk
memperkenalkan radio, hal yang aku sangat cintai.” Jelas Geu Rim
“ Ini
Kartu pos yang aku kirim saat aku masuk SMP dan SMA masih ada disini. Aku
menyukai radio dan mendengarkan nya setiap hari.” Ucap Geu Rim berdiri di depan
papan
“Ruangan
ini milik sang legenda KBC Radio, seorang DJ 30 tahun. Dan Ini adalah kantor dimana aku menulis naskahku.
Yah.. Mungkin terlihat seperti gudang, tapi disanalah tempatku menulis. Dan Apa
kau melihat semua naskah yang aku harapkan bisa kau baca? Maukah kau
menyimpannya?” ucap Geu Rim didepan ruangan yang memperkenalkan pada Soo Ho.
“Inilah
tempat yang paling aku cintai yaitu Tempat persembunyianku” ucap Geu Rim
memperlihatkan pemandangan dari atas gedung di malam hari.
“Soo Ho..
Aku bukan penulis yang cekatan, dan sekarangpun juga aku tidak dapat melakukan
apapun dengan baik. Tapi jika kau ingin ikut serta ke acara radio denganku, dan
kata-kata yang aku tulis dibacakan ke dunia dengan suaramu, aku mungkin akan
tunduk hormat padamu hari itu juga.” Ucap Geu Rim berpikir kalau kata-kata terdengar seperti ancaman
“Meskipun
begitu, aku harap kau akan mengetuk pintu ini. Ayo lakukan acara radio bersama.”
Ucap Geu Rim. Soo Ho menonton video Geu Rim sempat berpikir lalu keluar dari
rumahnya.
Geu Rim
masuk ke dalam ruangan siaran melihat Tuan Moon sedang siaran walaupun ada di
waktu senjanya. Tuan Moon melihat Geu Rim memberikan senyuman. Geu Rim menatap
Tuan Moon hanya bisa menangis karena gagal mendapatkan Soo Ho.
Saat itu
ponselnya berdering, Tuan Kang menyuruh Geu Rim untuk naik ke lantai atas.
Geu Rim akan
masuk ruangan, terdengar teriakan Tuan Kang yang tak percaya kalau Tuan Lee
ingin Song Geu Rim akan menjadi penulis utamanya, menurutnya Song Geu Rim juga
masalahnya dan bertanya apakah Geu Rim akan melakukannya dan setuju akan
menjadi penulis utama. Saat itu Geu Rim pun masuk ruangan memberanikan dirinya
“Geu Rim.
Apa kau benar-benar akan menjadi penulis utam seperti yang tertulis dalam
proposal?” ucap Tuan Kang marah
“Tn.
Kang. Anda setuju bahwa aku boleh mencari staf...” kata Tuan Lee. Tuan Kang
menyuruh Tuan Lee yang gila Jangan bicara
“Aku
mencoba untuk menyelamatkan stasiun radio ini dan memohon sampai tanganku
berdarah untuk menyelamatkanmu. Apa maksudmu, kita harus mati bersama?
Bagaimana bisa kau menjadikannya penulis utama? Dia tidak bisa menulis naskah
selembarpun dengan benar.” Ucap Tuan Kang sinis
Tuan Lee
ingin bicara, tapi Tuan Kang memperingatkan agar Tuan Lee Jangan mengucapkan
sepatah kata pun dan meminta Geu Rim agar bisa ingin tahu Apa benar-benar bisa
menjadi penulis utama, karena Tertulis di proposal "Penulis utama, Song
Geu Rim."
“Apa kau
bisa membuat acara dan menulis naskah dengan benar?” tanya Tuan Kang dengan
nada meremehkan. Geu Rim hanya terdiam
“Kau tahu
Nn. Ra, kan? Bekerjalah dengannya. Jika kau sangat ingin bekerja dengan Geu
Rim, maka kau bisa menggunakan dia sebagai asisten penulis... Nn. Ra. Tak apa
kan?” ucap Tuan Kang melihat Ra Hee hanya diam itu tandanya setuju.
“Aku akan
bekerja dengan Geu Rim.” Ucap Tuan Lee menolaknya.
“Seperti
yang tertulis dalam proposal ini, jika Ji Soo Ho setuju untuk melakukannya, maka
kau bisa jadi penulis utama dan akan dapat... segel persetujuan dariku. Jadi
Apa dia setuju untuk melakukannya? Apa kau bisa membuatnya setuju? Itu Tidak
bisa, kan? Dia menolak, kan?” ucap Tuan Kang meremehkan Geu Rim
“Meskipun
tanpa Ji Soo Ho, aku tetap bekerja dengan Geu Rim.” Kata Tuan Lee lalu
melangkah pergi. Tuan Kang tak habis pikir dengan Tuan Lee yang pergi begitu
saja.
“Jangan
lagi bekerja! Lupakan semuanya, berandal!” teriak Tuan Kang lalu meminta maaf pada Ra He dengan memastikan kalau Tuan Kee akan berubah pikiran. Ra Hee mengaku bisa
mengerti dengan hal itu.
Ra Hee
memanggil Geu Rim, bertanya apakah sungguh berpikir adi bisa membuat Ji Soo Ho
bergabung maka bisa jadi penulis utama. Geu Rim hanya bisa terdiam. Ra Hee
menyuruh Geu Rim agar sadar, karena
menurutnya Meskipun Geu Rim pintar menarik tamu dan merayu-rayu orang.
“Tapi jika
kau tidak bisa menulis, kau akan On Air dan mempermalukan diri sendiri. Kau
tahu keterbatasanmu, kan?” ucap Ra Hee. Geu Rim hanya tertunduk diam tak
melawan seniornya
“Aku
tidak tahu bagaimana caramu sampai Tuan Lee memilihmu menjadi penulis utama,
tapi Ji Soo Ho... Apa Pikirmu itu akan memungkinkan? Makanya kau berada disini,
Apa Kau pikir itu bisa terjadi? Mana mungkin Ji Soo Ho mau menjadi DJ acara
radio.” Ucap Ra Hee sinis. Ga Moon dan temanya melihat Ra Hee mengomel pada Geu
Rim.
“Geu Rim.
Aku mengatakan ini karena aku khawatir padamu... Sadarkan dirimu dengan benar! Kemungkinan
dia menjadi DJ radio jauh lebih kecil dibandingkan kau jadi penulis utama. Mengerti?”
ucap Ra Hee mengejek. Saat itu terdengar suara dari kejauhan.
“Aku akan
ikut acara radio.” Ucap Soo Ho. Geu Rim kaget melihat Soo Ho yang datang. Semua
pegawai pun juga kaget.
“Kita isi
acara radio bersama.” Kata Soo Ho lalu menarik Geu Rim pergi. Geu Rim hanya
menatap binggung karena untuk kesekian kalinya Soo Ho menariknya pergi.
Bersambung ke episode 3
Aaaah,,, seru2.... ditunggu sll bak dyah...
BalasHapus