Ji Hee
masuk ke dalam kantor Soo Ho menyapa semua karyawan, Chan Ki melihatnya
langsung mengambil berkas dari tangan Ji Hee membantunya. Ji Hee dengan
senyuman mengucapkan Terima kasih. Chan Ki berusaha untuk tak canggung mengajak
ngobrol Ji Hee kalau cuaca di luar dingin. Ji Hee menganguk .
“Apa kau
menginginkan sesuatu yang hangat untuk diminum?” ucap Chan Ki
“Aku akan
membawakanmu, jadi Kalian berdua bisa bicara.” Kata Tuan Han melihat keduanya
yang sedang PDKT. Chan Ki pun mengajak Ji Hee duduk disofa.
“Maukah
kau menerima buket di pesta pernikahan?” kata Chan Ki. Ji Hee bingung Chan Ki
membahas Pernikahan?
“Pak Moon
dan Nona Jung akan menikah akhir pekan depan.” Ucap Chan Ki. Ji Hee kaget
mendengarnya.
“Tapi dia
akan bekerja di kantor di Roma selama dua tahun. Dia tidak akan bisa menikmati
fase bulan madunya saat itu.” Ucap Ji Hee. Saat itu Tuan Han mendengarnya juga
seperti merasa kaget.
Tuan Park
memberikan keterangan pada Polisi menceritakan kalau ibu mertuanya menjual
tanah pertanian dan memberikan uang itu padanya sebelum meninggal jadi menggunakan
uang itu untuk membeli rumah. Dan ia pikir Tidak ada hubungan antara kebakaran di
laboratorium karena membeli rumah itu.
“Apa kau
punya bukti? Aku mendengar Jang Chul Doo diberi uang untuk membuat kebakaran
seperti disebabkan oleh korsleting.” Ucap Tuan Park
“Pada
saat kebakaran, Dia berada di rumah sakit untuk rehab alkohol.” Kata Polisi
“Kau
tidak bisa percaya semua itu, pak... Ayolah.” Kata Tuan Park berusaha mengelak.
Saat itu polisi menyuruh seseorang untuk masuk.
Tuan Yoon
masuk ruangan interogasi dengan wajah murka,
menunjuk TUan Park kalau Orang yang membakar lab dengan uang dan
sengaja mengancamnya, Jadi memberi rumah
dan tanah. Tuan Park kaget melihat Tuan Yoon yang sudah ada di kantor
polisi.
“Uang itu
pasti berasal dari perusahaan konstruksi.” Ucap Tuan Yoon. Detektif melirik dan
Tuan Park seperti tak bisa berkata apa-apa lagi.
Soo Ho
dan Hae Ra makan siang bersama. Soo Ho bercerita kalau Investigasi berjalan
dengan baik dan Tuan Park bertahan dengan cukup baik. Hae Ra pikir Baik kasus
ayah Soo Ho dan Geumseong-dong akan memakan waktu.
“Tapi aku
siap menunggu dengan sabar. Lalu Kenapa kau tidak memberi tahuku tentang
pemindahanmu? Pasti akan menyenangkan jika kau memberi tahuku dulu.” Ucap Soo
Ho sedikit menyindir
“Maaf,
aku agak linglung.” Kata Hae Ra kaget karena Soo Ho sudah tahu lebih dulu
“Lagi pula,
aku tidak ingin kau pergi. Aku tidak ingin kita dipisahkan. Dan juga, Roma
berbahaya jika kau sendiri.” Kata Soo Ho melarangnya.
“Hal yang
sama berlaku di mana saja. Tidak ada tempat yang aman dari terorisme.” Kata Hae
Ra seperti ingin pergi
“Bukan
hanya itu, Aku tidak ingin jauh darimu.” Tegas Soo Ho
“Haruskah
aku menjawab telp dari kantor saja?” pikir Hae Ra.
“Kau
mengajukan proposal dan mendapatkan pujian. Aku yakin peluang yang lebih baik
akan datang.” Kata Soo Ho yakin.
“Bagaimana
kau tahu itu? Aku ingin pergi ke kantor di Roma. Sudah kukatakan sejak pertama
kali kita bertemu.” Ucap Hae Ra ingin tetap pergi.
“Aku tidak
dalam hidupmu saat itu, Sekarang berbeda.” Kata Soo Ho
“Kau
adalah orang yang paling penting dalam hidupku, Tapi hidupku juga penting. Jadi
aku ingin pergi.” Kata Hae Ra bersikukuh
“Baiklah.
Lakukan sesukamu. Aku akan menunggu. Kita bisa membatalkan pernikahan.” Ucap
Soo Ho lalu pamit pergi karena ada rapat
Sharon
merobek semua gambar designya, merasa kalau itu bukan yang sesuai dengan
keinginanya. Seung Goo melihat banyak robekan kertas bertanya ada apa. Sharon merasa
seperti kehilangan warna, jadi kesal dan tidak tahu apa itu.
“Ini
mengerikan... Mengapa desainku begitu kekanak-kanakan? Haruskah aku bertemu
dengan Moon Soo Ho? Jika aku mengingatnya, keterampilanku mungkin akan
kembali.” Ucap Sharon.
“Aku... Kenapa
kau tidak tidur saja di atasnya?”kata Seung Goo mulai panik karena lihat Sharon
yang ingin mengingat Soo Ho.
Baek Hee
melihat cincin ditanganya dan bisa mengetahui kalau Sharon membuat tipuan,
karena Cincinnya palsu.
“Sharon...
Ini bukan gayamu.” Komentar Baek Hee melihat pakaian yang dibuat Sharon.
“Apa aku
kehilangan itu karena kembali begitu cepat, Aku tahu bukan ini. Aku merasa ada
sesuatu yang hilang. Apa ada sesuatu yang tidak kuingat atau terlupakan?” ucap
Sharon.
“Tidak
ada yang seperti itu.” Tegas Baek Hee.
Sharon lalu bertanya pada Baek Hee Apa kdekat dengan Moon Soo Ho dan Siapa
Moon Soo Ho
“Mereka
bilang aku sangat menyukainya Dan dia mencintai orang lain.” Kata Sharon
penasaran
“Tidak ada
orang yang tidak menyukaimu. Seseorang pasti telah membuat lelucon padamu.
Jangan percaya itu.” Kata Baek Hee. Soo Ho seperti mencoba mempercayainya.
Tuan Han
membahas proposal bisnis baru selain proyek Geumseong-dong dengan Soo Ho dan
rekan kerja lainya. Saat itu tiba-tiba
Soo Ho merasakan dadanya yang sakit, dan tiba-tiba matanya melihat Hae Ra yan
menangis sendirian memanggil namanya. Tuan Han seperti tak melihat Soo Hoo yang
menahan kesakitan.
Hae Ra
menangis sendirian di ruangan tempat istirahat karyawan, saat itu Soo Ho
mengirimkan pesan “Kau tidak menangis, kan? Aku minta maaf, aku salah.” Ia
kaget karena Soo Ho seperti bisa tahu kalau dirinya sedang menangis.
Malam
harinya, keduanya duduk di ruang tengah dengan Soo Ho memegang tangan Hae Ra
seperti merasa bersalah. Soo Ho tahu kalau kalau Hanya dua tahun saja jadi akan
sering mengunjungimu. Hae Ra meminta maaf dengan sikapnya.
“Bersenang-senanglah
karena kau akan pergi juga. Kami akan ngobrol video setiap hari. Aku akan
mengunjungimu setiap kali aku punya waktu.” Kata Soo Ho. Hae Ra seperti senang
dengan keputusan Soo Ho dan akhirnya memeluknya.
Beberapa
tamu sudah datang ke rumah Soo Ho, Bibi Lee bersama dengan Gon dan juga Young
Mi, berkomentar kalau keduanya yang terlihat
serasi dan measa bahagia Akhirnya, Hae Ra akan menika dan itu sebelum Young Mi.
“Kalian
berdua harus segera menikah.” Ucap Bibi Lee berharap. Young Mi hanya tersenyum
mengatakan kalau akan menikah juga. Bibi Lee ingin tahu kapan itu.
Di sisi
lain, Chan Ki dan Ji Hee sibuk dengan ponselnya untuk selfie seperti mereka
semaki dekat. Beberaa orang berkomentar kalau pernikahan kecil seperti ini
bagus dan lainya juga berpikir kalau Semuanya baik asalkan mereka saling
mencintai. Direktur berkumpul dengan, Ketua Tim, Soo Ho dan Tuan Han.
“Aku
tidak bisa melakukan ini di rumahku.” Komentar Direktur. Ketua Tim pun
memberikan selamat pada Soo Ho
“Rumahmu
benar-benar hebat, Aku sangat cemburu karena kau mengadakan pernikahan di rumah.
Aku akan melakukan hal yang sama jika aku punya rumah seperti ini.” Ucap
Direktur.
“Ruang
tunggu pengantin ada disana.” Kata Soo Ho menunjuk ke kamar Hae Ra. Soo Ho dan
Tuan Han pun mengobrol lebih dulu.
Ketua Tim
dan Ji Hee masuk ke dalam kamar, melihat Hae Ra yang cantik dengan gaun
putihnya. Ketua Tim mengatakan Ada persaingan yang ketat siapa yang akan
menangkap buketnya. Ji Hee meminta agar
melemparkan dengan baik nanti agar bisa menangkapnya. Hae Ra menganguk mengerti.
“Astaga,
apa kau gugup?” tanya Ketua Tim. Hae Ra menganguk. Ketua Tim meminta agar Hae
Ra jangan seperti itu.
“Hanya
teman dekatmu disini, jadi tidak perlu gugup. Kau bisa melakukannya.” Ucap
Ketau Tim
“Ji Hee,
bisakah kau memberitahu Soo Ho untuk kemari?” kata Hae Ra. Ji Hee menganguk
mengerti tapi saat itu Soo Ho membuka pintu kamar.
“Mungkin
dia mendapat telepatimu. Kita akan pergi berkeliling keliling rumah.” Kata
Ketua Tim meninggalkan keduanya dalam kamar.
Soo Ho
duduk disamping Hae Ra mengengam tanganya. Hae Ra kebingungan karena sangat
gugup. Soo Ho mengengam tangan lebih erat, dan bertanya apakah Soo Ho merasa
baik-baik saja sekarang. Hae Ra masih gugup. Soo Ho pun mengaku kalau
sebenarnya juga gugup.
Tuan Han
membuka pintu memberitahu kalau Pemimpin upcara pernikahan sudah tiba. Soo Ho
memberitahu kalau mereka akan segera keluar.
Soo Ho
dan Hae Ra berjalan bergandengan tangan masuk ke tempat perayaan. Bibi Lee
merekamnya, semua yang melihatnya pengantin pria dan wanita yang tampak cantik
dan juga terlihat tampan serta berharap agar bisa Berbahagialah. Baek Hee
melihat keduanya berdiri didepanya pun ikut merasa bahagia.
“Hari ini
adalah hari bahagia dan penuh syukur. Aku telah menunggu saat ini selama lebih
dari 200 tahun.” Ucap Baek Hee. Direktur yang mendengarnya berkomentar kalautelah
menunggu selama 330 tahun.
“Aku rasa
lebih baik membuat komentar singkat. Tapi Aku ingin mengatakan satu hal saja.
Semoga hidupmu bahagia selamanya.” Ucap Baek Hee. Soo Ho pun mengucapkan Terima
kasih.
“Mempelai
pria, tolong sampaikan sebuah kata untuk para tamu.” Ucap Baek Hee. Soo Ho dan
Hae Ra pun membalikan badanya.
“Akhirnya
aku menikah hari ini. Kalian adalah saksi pernikahan kami. Sampai aku mati, Aku
hanya akan mencintai Hae Ra dan hidup hanya untuk Hae Ra. Terima kasih.” Ucap
Soo Ho. Baek Hee pun meminta Hae Ra sebagai Mempelai wanita mengaatakan juga
sebuah kata.
“Terima
kasih telah hadir di acara pernikahan kami. Aku sangat bersyukur untuk cinta
pertamaku, Soo Ho, lebih dari orang lain.” Ucap Hae Ra dengan mata
berkaca-kaca. Ketua Tim meminta agar Hae Ra jangan menangis.
Hae Ra
tak bisa menahan rasa haru karena bisa menikah dengan Soo Ho, cinta pertamanya
lalu berkata kalau akan hidup dengan baik dan tekun. Direktur pun meminta agar
mereka saling berciuman. Soo Ho hanya bisa tersipu malu, semua pun berteriak
meminta meminta agar berciuman. Akhirnya Soo Ho mendekat dan memberikan ciuman.
Semua menjerit bahagia melihat keduanya berciuman.
Sharon
masuk ke dalam rumah memanggil Baek Hee tapi tak ada dirumah, lalu
bertanya-tanya kemana perginya. Lalu
melihat foto prewed Hae Ra dan Soo Ho mengetahui kalau wanita itu adalah
pelanggan yang kemarin, setelah itu melihat mantel yang digantung.
“Mantel
apa ini? Kapan aku membuatkan mantel Baek Hee ini?” ucap Sharon binggung
melihat ada label Sharon dibajunya.
Sharon
memegang mantel, lalu tiba-tiba seperti semua ingatanya kembali datang saat Hae
Ra yang datang karena memesan mantel dan lupa mengambilnya saat masih kecil. Ia
pun meminta agar menjari Hae Ra jadi
bisa mengubah hidup masing-masing.
“Sejak
aku memakai mantel ini, Hal-hal aneh terus terjadi padaku. Aku berterima kasih
untuk mantelnya, Tapi aku juga takut akan hal itu.” Ucap Hae Ra. Sharon seperti
mengingat kembali semua ingatan tentang Soo Ho dan Hae Ra.
Semua
mulai foto bersama pengantin bergantian, Hae Ra dan Soo Ho tak habis
memperlihatkan senyuman lebarnya. Sharon menatap foto Hae Ra dan Soo Ho dengan
pakaian pengantin saat prewed dan bisa tahu kalau Sekrupnya yang hilang adalah
Soo Ho.
Hae Ra
dan Soo Ho tidur bersama sambil berpelukan, wajah keduanya terlihat sangat
tenang. Baek Hee kembali ke rumah dan kaget melihat semua foto penikahan Soo Ho
dan Hae Ra yang sudah dirobek-robek.
Sharon di
tokonya menyambut Chul Min yang akhirnya datang. Tuan park juga senang kembali
melihat Sharon kembali karena selama ini sangat merindukanya. Sharon pikir Lama
tidak bertemu. Tuan Park pikir kalau hanya telpon iseng.
“Kudengar
kau menjadi kaya.” Ucap Sharon dengan melihat sosok Tuan Park seperti saat
masuk remaja.
“Aku
menepati janjiku denganmu.” Kata Tuan Park. Sharon memujinya lalu berpikir
kalau merea bisa saling berpelukan
“Aku
merindukanmu, Noona.” Ucap Tuan Park seperti kembali menjadi remaja memeluk
erat Sharon.
“Kau masih
sama seperti saat masih muda. Kau masih imut.” Komentar Sharon lalu mengajak
Chul Min agar duduk dan minum untuk membicarakan masa lalu. Tuan Park
menolaknya.
“Aku
ingin tetap sadar dan melihat wajahmu yang belum menjadi tua sama sekali.” Ucap
Tuan Park. Sharon mengaku kalau dirinya itu sudah tua.
“Seo
Rin.. Apa rahasianya? Katakan bagaimana kau bisa tetap awet muda.” Kata Tuan
Park penasaran. Sharon mengaku kalau Ini adalah perawatan wajah.
“Jangan
mencoba membodohiku. Cinta murniku terhadapmu masih sama, Tapi aku bukan Chul
Min muda yang naif lagi.” Kata Tuan Park
“Aku suka
sikapmu. Sepertinya kita benar-benar bisa berbicara.” Kata Sharon.
Soo Ho
dan Hae Ra berada dalam mobil yang sudah dihias dan diberi tulisan “JUST
MARRIED”. Hae Ra dengan wajah bahagia mengaku belum pernah tur nasional sebelumnya jadi
mengajak Soo Ho temukan restoran terbaik dan makan lima kali sehari. Soo Ho
setuju dan mengemudikan mobilnya.
Hae Ra
masuk ke rumah tempatnya menginap, dan hanya bisa melonggo melihat sekeliling.
Soo Ho bertanya Apa menyukainya. Hae Ra mengaku kalau semua sanga mengagumkan dan benar-benar hebat, lalu
masuk kamar melihat kelopak bunga yang sudah dibentuk dari kelopak bunga.
“Kapan
kau mempersiapkan semua ini?” tanya Hae Ra yang mendapatkan pelukan hangat dari
belakang oleh Soo Ho
“Orang-orang
dikantorku melakukannya Apa kau Mau sampanye?” ucap Soo Ho. Hae Ra pikir
Kedengarannya bagus.
Keduanya
duduk di sofa dengan memegang segelas wine keduanya saling menyelamat sebagai
istri dan suami. Keduanya saling menatap
dengan wajah bahagia. Hae Ra bertanya Apa yang harus mereka lakukan sekarang.
Soo Ho mendekat lalu mencium Hae Ra lebih dulu.
Sharon
bertemu dengan Baek Hee seperti sangat marah karena sudah menipu dan
membodohnya. Baek Hee memberitahu kalau Mereka mengadakan pernikahan yang
sangat indah jadi Semuanya telah berakhir. Sharon mengatakan kalau akan membuat
Baek Hee membayar apa yang dilakukan.
“Sharon...
Ini adalah... yang dapat kita lakukan.” Ucap Baek Hee menyadarkan diri.
“Aku
tidak punya kepercayaan diri untuk berurusan denganmu. Selamat tinggal, Becky.”
Kata Sharon sinis. Baek Hee pun pergi dengan melihat Sharon yang sudah
mengunakan jaket merahnya.
Seorang
pria dengan masker melihat mobil Soo Ho langsung masuk dengan bantuan kunci
lainya. Hae Ra dan Soo Ho melihat rencana mereka untuk makan malam di dua
tempat dengan menghiting kalau memakan waktu sekitar 30 menit dengan mobil dan
yang satunya membutuhkan waktu satu jam. Hae Ra melihat kalau tempat yang
keduanya dalam perjalanan kita besok
“Lalu apa
yang harus kita makan untuk makan malam?” ucap Hae Ra
“Apa kau
ingin aku memasak untukmu?”tanya Soo Ho. Hae Ra ingin tahu apa yang akan
dibuatnya.
“Aku melihat
pasar ikan didekat sini. Apa kau mau sup ikan pedas? Bukankah kau menginginkan
sesuatu yang pedas?” ucap Soo Ho. Hae Ra menganguk setuju dan akan akan pergi
bersama.
“Istirahatlah.
Aku akan melakukan semuanya untukmu” ucap Soo Ho. Hae Ra akhirnya memutuskan
akan mencuci buah saja.
“Hae Ra..
Ini bukan mimpi, bukan?” kata Soo Ho menatap Hae Ra. Hae Ra memberikan ciuman
dan mengatakan kalau ini bukan mimpi. Keduanya seperti hanya ingin bermesraan.
Soo Ho
akhirnya menuruni tangga masuk ke dalam mobilnya, Si pria yang sebelumnya masuk
melihat dari atas seperti memastikan Soo Ho sudah pergi. Sementara Sharon
kembali membuat bajunya, Seung Goo terlihat senang karena melihat Gaya chic
Sharon yang sudah kembali.
Soo Ho
melihat ada lampu merah didepanya, tapi remnya tak berfungsi. Hae Ra menyiapkan
potongan buah untuk mereka makan malam. Soo Ho tak bisa menghentikan mobilnya
akhirnya membanting stir dan melewati lampu merah.
Tuan Han
dengan santai meminum tehnya, Soo Ho melihat sebuah truk lewat didepanya
akhirnya lalu membanting stir kembali. Baek Hee dirumah seperti merasakan
terjadi sesuatu pada Soo Ho. Akhirnya mobil Soo Ho terguling di atas ilalang
yang kering. Hae Ra dirumah menunggu tanpa tahu yang terjadi pada Soo Ho.
Dua orang
pelajar melihat mobil yang terbalik, dengan wajah panik mencoba menelp
ambulance kalau ada kecelakaan. Salah satu orang mencoba meremam dengan
ponselnya dengan perlahan menjalan mendekati mobil. Tapi Saat itu Soo Ho bisa keluar tanpa cedera
apapun, keduanya hanya melonggo kaget.
“Bolehkah
aku meminjam teleponmu?” ucap Soo Ho seperti menahan amarahnya.
Bersambung
episode 19
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar