PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 03 Februari 2018

Sinopsis Black Knight Episode 18 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Ji Hee masuk ke dalam kantor Soo Ho menyapa semua karyawan, Chan Ki melihatnya langsung mengambil berkas dari tangan Ji Hee membantunya. Ji Hee dengan senyuman mengucapkan Terima kasih. Chan Ki berusaha untuk tak canggung mengajak ngobrol Ji Hee kalau cuaca di luar dingin. Ji Hee menganguk .
“Apa kau menginginkan sesuatu yang hangat untuk diminum?” ucap Chan Ki
“Aku akan membawakanmu, jadi Kalian berdua bisa bicara.” Kata Tuan Han melihat keduanya yang sedang PDKT. Chan Ki pun mengajak Ji Hee duduk disofa.
“Maukah kau menerima buket di pesta pernikahan?” kata Chan Ki. Ji Hee bingung Chan Ki membahas  Pernikahan?
“Pak Moon dan Nona Jung akan menikah akhir pekan depan.” Ucap Chan Ki. Ji Hee kaget mendengarnya.
“Tapi dia akan bekerja di kantor di Roma selama dua tahun. Dia tidak akan bisa menikmati fase bulan madunya saat itu.” Ucap Ji Hee. Saat itu Tuan Han mendengarnya juga seperti merasa kaget. 

Tuan Park memberikan keterangan pada Polisi menceritakan kalau ibu mertuanya menjual tanah pertanian dan memberikan uang itu padanya sebelum meninggal jadi menggunakan uang itu untuk membeli rumah. Dan ia pikir Tidak ada hubungan antara kebakaran di laboratorium karena membeli rumah itu.
“Apa kau punya bukti? Aku mendengar Jang Chul Doo diberi uang untuk membuat kebakaran seperti disebabkan oleh korsleting.” Ucap Tuan Park
“Pada saat kebakaran, Dia berada di rumah sakit untuk rehab alkohol.” Kata Polisi
“Kau tidak bisa percaya semua itu, pak... Ayolah.” Kata Tuan Park berusaha mengelak. Saat itu polisi menyuruh seseorang untuk masuk. 

Tuan Yoon masuk ruangan interogasi dengan wajah murka,  menunjuk TUan Park kalau Orang yang membakar lab dengan uang dan sengaja  mengancamnya, Jadi memberi rumah dan tanah. Tuan Park kaget melihat Tuan Yoon yang sudah ada di kantor polisi. 
“Uang itu pasti berasal dari perusahaan konstruksi.” Ucap Tuan Yoon. Detektif melirik dan Tuan Park seperti tak bisa berkata apa-apa lagi. 

Soo Ho dan Hae Ra makan siang bersama. Soo Ho bercerita kalau Investigasi berjalan dengan baik dan Tuan Park bertahan dengan cukup baik. Hae Ra pikir Baik kasus ayah Soo Ho dan Geumseong-dong akan memakan waktu.
“Tapi aku siap menunggu dengan sabar. Lalu Kenapa kau tidak memberi tahuku tentang pemindahanmu? Pasti akan menyenangkan jika kau memberi tahuku dulu.” Ucap Soo Ho sedikit menyindir
“Maaf, aku agak linglung.” Kata Hae Ra kaget karena Soo Ho sudah tahu lebih dulu
“Lagi pula, aku tidak ingin kau pergi. Aku tidak ingin kita dipisahkan. Dan juga, Roma berbahaya jika kau sendiri.” Kata Soo Ho melarangnya.

“Hal yang sama berlaku di mana saja. Tidak ada tempat yang aman dari terorisme.” Kata Hae Ra seperti ingin pergi
“Bukan hanya itu, Aku tidak ingin jauh darimu.” Tegas Soo Ho
“Haruskah aku menjawab telp dari kantor saja?” pikir Hae Ra.
“Kau mengajukan proposal dan mendapatkan pujian. Aku yakin peluang yang lebih baik akan datang.” Kata Soo Ho yakin.
“Bagaimana kau tahu itu? Aku ingin pergi ke kantor di Roma. Sudah kukatakan sejak pertama kali kita bertemu.” Ucap Hae Ra ingin tetap pergi.
“Aku tidak dalam hidupmu saat itu, Sekarang berbeda.” Kata Soo Ho
“Kau adalah orang yang paling penting dalam hidupku, Tapi hidupku juga penting. Jadi aku ingin pergi.” Kata Hae Ra bersikukuh
“Baiklah. Lakukan sesukamu. Aku akan menunggu. Kita bisa membatalkan pernikahan.” Ucap Soo Ho lalu pamit pergi karena ada rapat


Sharon merobek semua gambar designya, merasa kalau itu bukan yang sesuai dengan keinginanya. Seung Goo melihat banyak robekan kertas bertanya ada apa. Sharon merasa seperti kehilangan warna, jadi kesal dan tidak tahu apa itu.
“Ini mengerikan... Mengapa desainku begitu kekanak-kanakan? Haruskah aku bertemu dengan Moon Soo Ho? Jika aku mengingatnya, keterampilanku mungkin akan kembali.” Ucap Sharon.
“Aku... Kenapa kau tidak tidur saja di atasnya?”kata Seung Goo mulai panik karena lihat Sharon yang ingin mengingat Soo Ho.

Baek Hee melihat cincin ditanganya dan bisa mengetahui kalau Sharon membuat tipuan, karena Cincinnya palsu.
“Sharon... Ini bukan gayamu.” Komentar Baek Hee melihat pakaian yang dibuat Sharon.
“Apa aku kehilangan itu karena kembali begitu cepat, Aku tahu bukan ini. Aku merasa ada sesuatu yang hilang. Apa ada sesuatu yang tidak kuingat atau terlupakan?” ucap Sharon.
“Tidak ada yang seperti itu.” Tegas Baek Hee.  Sharon lalu bertanya pada Baek Hee Apa kdekat dengan Moon Soo Ho dan Siapa Moon Soo Ho
“Mereka bilang aku sangat menyukainya Dan dia mencintai orang lain.” Kata Sharon penasaran
“Tidak ada orang yang tidak menyukaimu. Seseorang pasti telah membuat lelucon padamu. Jangan percaya itu.” Kata Baek Hee. Soo Ho seperti mencoba mempercayainya. 

Tuan Han membahas proposal bisnis baru selain proyek Geumseong-dong dengan Soo Ho dan rekan kerja lainya.  Saat itu tiba-tiba Soo Ho merasakan dadanya yang sakit, dan tiba-tiba matanya melihat Hae Ra yan menangis sendirian memanggil namanya. Tuan Han seperti tak melihat Soo Hoo yang menahan kesakitan. 

Hae Ra menangis sendirian di ruangan tempat istirahat karyawan, saat itu Soo Ho mengirimkan pesan “Kau tidak menangis, kan? Aku minta maaf, aku salah.” Ia kaget karena Soo Ho seperti bisa tahu kalau dirinya sedang menangis.
Malam harinya, keduanya duduk di ruang tengah dengan Soo Ho memegang tangan Hae Ra seperti merasa bersalah. Soo Ho tahu kalau kalau Hanya dua tahun saja jadi akan sering mengunjungimu. Hae Ra meminta maaf dengan sikapnya.
“Bersenang-senanglah karena kau akan pergi juga. Kami akan ngobrol video setiap hari. Aku akan mengunjungimu setiap kali aku punya waktu.” Kata Soo Ho. Hae Ra seperti senang dengan keputusan Soo Ho dan akhirnya memeluknya. 

Beberapa tamu sudah datang ke rumah Soo Ho, Bibi Lee bersama dengan Gon dan juga Young Mi, berkomentar kalau keduanya yang  terlihat serasi dan measa bahagia Akhirnya, Hae Ra akan menika dan itu sebelum Young Mi.
“Kalian berdua harus segera menikah.” Ucap Bibi Lee berharap. Young Mi hanya tersenyum mengatakan kalau akan menikah juga. Bibi Lee ingin tahu kapan itu.
Di sisi lain, Chan Ki dan Ji Hee sibuk dengan ponselnya untuk selfie seperti mereka semaki dekat. Beberaa orang berkomentar kalau pernikahan kecil seperti ini bagus dan lainya juga berpikir kalau Semuanya baik asalkan mereka saling mencintai. Direktur berkumpul dengan, Ketua Tim, Soo Ho dan Tuan Han.
“Aku tidak bisa melakukan ini di rumahku.” Komentar Direktur. Ketua Tim pun memberikan selamat pada Soo Ho
“Rumahmu benar-benar hebat, Aku sangat cemburu karena kau mengadakan pernikahan di rumah. Aku akan melakukan hal yang sama jika aku punya rumah seperti ini.” Ucap Direktur.
“Ruang tunggu pengantin ada disana.” Kata Soo Ho menunjuk ke kamar Hae Ra. Soo Ho dan Tuan Han pun mengobrol lebih dulu. 


Ketua Tim dan Ji Hee masuk ke dalam kamar, melihat Hae Ra yang cantik dengan gaun putihnya. Ketua Tim mengatakan Ada persaingan yang ketat siapa yang akan menangkap buketnya. Ji Hee meminta agar  melemparkan dengan baik nanti agar  bisa menangkapnya. Hae Ra menganguk mengerti.
“Astaga, apa kau gugup?” tanya Ketua Tim. Hae Ra menganguk. Ketua Tim meminta agar Hae Ra jangan seperti itu.
“Hanya teman dekatmu disini, jadi tidak perlu gugup. Kau bisa melakukannya.” Ucap Ketau Tim
“Ji Hee, bisakah kau memberitahu Soo Ho untuk kemari?” kata Hae Ra. Ji Hee menganguk mengerti tapi saat itu Soo Ho membuka pintu kamar.
“Mungkin dia mendapat telepatimu. Kita akan pergi berkeliling keliling rumah.” Kata Ketua Tim meninggalkan keduanya dalam kamar. 

Soo Ho duduk disamping Hae Ra mengengam tanganya. Hae Ra kebingungan karena sangat gugup. Soo Ho mengengam tangan lebih erat, dan bertanya apakah Soo Ho merasa baik-baik saja sekarang. Hae Ra masih gugup. Soo Ho pun mengaku kalau sebenarnya juga gugup.
Tuan Han membuka pintu memberitahu kalau Pemimpin upcara pernikahan sudah tiba. Soo Ho memberitahu kalau mereka akan segera keluar.

Soo Ho dan Hae Ra berjalan bergandengan tangan masuk ke tempat perayaan. Bibi Lee merekamnya, semua yang melihatnya pengantin pria dan wanita yang tampak cantik dan juga terlihat tampan serta berharap agar bisa Berbahagialah. Baek Hee melihat keduanya berdiri didepanya pun ikut merasa bahagia.
“Hari ini adalah hari bahagia dan penuh syukur. Aku telah menunggu saat ini selama lebih dari 200 tahun.” Ucap Baek Hee. Direktur yang mendengarnya berkomentar kalautelah menunggu selama 330 tahun.
“Aku rasa lebih baik membuat komentar singkat. Tapi Aku ingin mengatakan satu hal saja. Semoga hidupmu bahagia selamanya.” Ucap Baek Hee. Soo Ho pun mengucapkan Terima kasih.
“Mempelai pria, tolong sampaikan sebuah kata untuk para tamu.” Ucap Baek Hee. Soo Ho dan Hae Ra pun membalikan badanya.
“Akhirnya aku menikah hari ini. Kalian adalah saksi pernikahan kami. Sampai aku mati, Aku hanya akan mencintai Hae Ra dan hidup hanya untuk Hae Ra. Terima kasih.” Ucap Soo Ho. Baek Hee pun meminta Hae Ra sebagai Mempelai wanita mengaatakan juga sebuah kata.
“Terima kasih telah hadir di acara pernikahan kami. Aku sangat bersyukur untuk cinta pertamaku, Soo Ho, lebih dari orang lain.” Ucap Hae Ra dengan mata berkaca-kaca. Ketua Tim meminta agar Hae Ra jangan menangis.
Hae Ra tak bisa menahan rasa haru karena bisa menikah dengan Soo Ho, cinta pertamanya lalu berkata kalau akan hidup dengan baik dan tekun. Direktur pun meminta agar mereka saling berciuman. Soo Ho hanya bisa tersipu malu, semua pun berteriak meminta meminta agar berciuman. Akhirnya Soo Ho mendekat dan memberikan ciuman. Semua menjerit bahagia melihat keduanya berciuman. 


Sharon masuk ke dalam rumah memanggil Baek Hee tapi tak ada dirumah, lalu bertanya-tanya kemana perginya.  Lalu melihat foto prewed Hae Ra dan Soo Ho mengetahui kalau wanita itu adalah pelanggan yang kemarin, setelah itu melihat mantel yang digantung.
“Mantel apa ini? Kapan aku membuatkan mantel Baek Hee ini?” ucap Sharon binggung melihat ada label Sharon dibajunya.
Sharon memegang mantel, lalu tiba-tiba seperti semua ingatanya kembali datang saat Hae Ra yang datang karena memesan mantel dan lupa mengambilnya saat masih kecil. Ia pun meminta agar menjari Hae Ra  jadi bisa mengubah hidup masing-masing.
“Sejak aku memakai mantel ini, Hal-hal aneh terus terjadi padaku. Aku berterima kasih untuk mantelnya, Tapi aku juga takut akan hal itu.” Ucap Hae Ra. Sharon seperti mengingat kembali semua ingatan tentang Soo Ho dan Hae Ra. 

Semua mulai foto bersama pengantin bergantian, Hae Ra dan Soo Ho tak habis memperlihatkan senyuman lebarnya. Sharon menatap foto Hae Ra dan Soo Ho dengan pakaian pengantin saat prewed dan bisa tahu kalau Sekrupnya yang hilang adalah Soo Ho.
Hae Ra dan Soo Ho tidur bersama sambil berpelukan, wajah keduanya terlihat sangat tenang. Baek Hee kembali ke rumah dan kaget melihat semua foto penikahan Soo Ho dan Hae Ra yang sudah dirobek-robek.

Sharon di tokonya menyambut Chul Min yang akhirnya datang. Tuan park juga senang kembali melihat Sharon kembali karena selama ini sangat merindukanya. Sharon pikir Lama tidak bertemu. Tuan Park pikir kalau hanya telpon iseng.
“Kudengar kau menjadi kaya.” Ucap Sharon dengan melihat sosok Tuan Park seperti saat masuk remaja.
“Aku menepati janjiku denganmu.” Kata Tuan Park. Sharon memujinya lalu berpikir kalau merea bisa saling berpelukan
“Aku merindukanmu, Noona.” Ucap Tuan Park seperti kembali menjadi remaja memeluk erat Sharon.
“Kau masih sama seperti saat masih muda. Kau masih imut.” Komentar Sharon lalu mengajak Chul Min agar duduk dan minum untuk membicarakan masa lalu. Tuan Park menolaknya. 


“Aku ingin tetap sadar dan melihat wajahmu yang belum menjadi tua sama sekali.” Ucap Tuan Park. Sharon mengaku kalau dirinya itu sudah tua.
“Seo Rin.. Apa rahasianya? Katakan bagaimana kau bisa tetap awet muda.” Kata Tuan Park penasaran. Sharon mengaku kalau Ini adalah perawatan wajah.
“Jangan mencoba membodohiku. Cinta murniku terhadapmu masih sama, Tapi aku bukan Chul Min muda yang naif lagi.” Kata Tuan Park
“Aku suka sikapmu. Sepertinya kita benar-benar bisa berbicara.” Kata Sharon. 

Soo Ho dan Hae Ra berada dalam mobil yang sudah dihias dan diberi tulisan “JUST MARRIED”. Hae Ra dengan wajah bahagia mengaku  belum pernah tur nasional sebelumnya jadi mengajak Soo Ho temukan restoran terbaik dan makan lima kali sehari. Soo Ho setuju dan mengemudikan mobilnya. 

Hae Ra masuk ke rumah tempatnya menginap, dan hanya bisa melonggo melihat sekeliling. Soo Ho bertanya Apa menyukainya. Hae Ra mengaku kalau semua  sanga mengagumkan dan benar-benar hebat, lalu masuk kamar melihat kelopak bunga yang sudah dibentuk dari kelopak bunga.
“Kapan kau mempersiapkan semua ini?” tanya Hae Ra yang mendapatkan pelukan hangat dari belakang oleh Soo Ho
“Orang-orang dikantorku melakukannya Apa kau Mau sampanye?” ucap Soo Ho. Hae Ra pikir Kedengarannya bagus.
Keduanya duduk di sofa dengan memegang segelas wine keduanya saling menyelamat sebagai istri dan suami.  Keduanya saling menatap dengan wajah bahagia. Hae Ra bertanya Apa yang harus mereka lakukan sekarang. Soo Ho mendekat lalu mencium Hae Ra lebih dulu. 

Sharon bertemu dengan Baek Hee seperti sangat marah karena sudah menipu dan membodohnya. Baek Hee memberitahu kalau Mereka mengadakan pernikahan yang sangat indah jadi Semuanya telah berakhir. Sharon mengatakan kalau akan membuat Baek Hee  membayar apa yang dilakukan.
“Sharon... Ini adalah... yang dapat kita lakukan.” Ucap Baek Hee menyadarkan diri.
“Aku tidak punya kepercayaan diri untuk berurusan denganmu. Selamat tinggal, Becky.” Kata Sharon sinis. Baek Hee pun pergi dengan melihat Sharon yang sudah mengunakan jaket merahnya. 

Seorang pria dengan masker melihat mobil Soo Ho langsung masuk dengan bantuan kunci lainya. Hae Ra dan Soo Ho melihat rencana mereka untuk makan malam di dua tempat dengan menghiting kalau memakan waktu sekitar 30 menit dengan mobil dan yang satunya membutuhkan waktu satu jam. Hae Ra melihat kalau tempat yang keduanya dalam perjalanan kita besok
“Lalu apa yang harus kita makan untuk makan malam?” ucap Hae Ra
“Apa kau ingin aku memasak untukmu?”tanya Soo Ho. Hae Ra ingin tahu apa yang akan dibuatnya.
“Aku melihat pasar ikan didekat sini. Apa kau mau sup ikan pedas? Bukankah kau menginginkan sesuatu yang pedas?” ucap Soo Ho. Hae Ra menganguk setuju dan akan akan pergi bersama.
“Istirahatlah. Aku akan melakukan semuanya untukmu” ucap Soo Ho. Hae Ra akhirnya memutuskan akan mencuci buah saja.
“Hae Ra.. Ini bukan mimpi, bukan?” kata Soo Ho menatap Hae Ra. Hae Ra memberikan ciuman dan mengatakan kalau ini bukan mimpi. Keduanya seperti hanya ingin bermesraan. 


Soo Ho akhirnya menuruni tangga masuk ke dalam mobilnya, Si pria yang sebelumnya masuk melihat dari atas seperti memastikan Soo Ho sudah pergi. Sementara Sharon kembali membuat bajunya, Seung Goo terlihat senang karena melihat Gaya chic Sharon yang sudah kembali.

Soo Ho melihat ada lampu merah didepanya, tapi remnya tak berfungsi. Hae Ra menyiapkan potongan buah untuk mereka makan malam. Soo Ho tak bisa menghentikan mobilnya akhirnya membanting stir dan melewati lampu merah.
Tuan Han dengan santai meminum tehnya, Soo Ho melihat sebuah truk lewat didepanya akhirnya lalu membanting stir kembali. Baek Hee dirumah seperti merasakan terjadi sesuatu pada Soo Ho. Akhirnya mobil Soo Ho terguling di atas ilalang yang kering. Hae Ra dirumah menunggu tanpa tahu yang terjadi pada Soo Ho.
Dua orang pelajar melihat mobil yang terbalik, dengan wajah panik mencoba menelp ambulance kalau ada kecelakaan. Salah satu orang mencoba meremam dengan ponselnya dengan perlahan menjalan mendekati mobil.  Tapi Saat itu Soo Ho bisa keluar tanpa cedera apapun, keduanya hanya melonggo kaget.
“Bolehkah aku meminjam teleponmu?” ucap Soo Ho seperti menahan amarahnya.
Bersambung episode 19


 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar