Soo Ho
kembali ke rumah merasa tak percaya kalau bisa menangis di pelukan Geu Rim. Lalu
dikagetkan dengan ibunya sedang berbaring di sofa lalu terbangun. Ia bertanya
Bagaimana ibunya bisa masuk.
“Aku
memang selalu bisa, tapi selama ini aku hanya tidak mau. Dengan mengetahui kode sandi rumahmu tidaklah
sulit.” Komentar Nyonya Nam
“Lama
tidak melihatmu seperti ini. Lalu Bagaimana dengan Ayah?” tanya Soo Ho. Nyonya
Nam juga tak tahu.
“Aneh
sekali. Setiap kali ada masalah yang menimpa keluarga kita, selalu hanya ada
kita berdua yang ada disini.” Ungkap Soo Ho
“Apa kau
tadi dengan Geu Rim...” kata Nyonya Nam dan langsung disela oleh Soo Ho untuk
ibunya stirahatlah sebelum pergi.
Soo Ho
masuk ke dalam kamar menelp Geu Rim. Sementara Geu Rim menatap ponselnya,
seperti sempat ragu tapi setelah itu mengangkatnya. Keduanya sama-sama mengatakan “Sebelumnya...”
lalu mereka saling menyuruh yang lebih dulu bicara.
“Aku
memikirkannya dalam perjalanan pulang ke rumah. Sepertinya, yang jadi masalah
adalah tanganku.” Kata Geu Rim. Soo Ho binggung apa maksudnya.
“Saat
kita berada disekolah juga begitu, tadi juga seperti itu. Mengapa aku melakukan itu? Ada apa dengan
tanganku?” kata Geu Rim seperti tak mengerti bisa memeluk Soo Ho lebih dulu.
“Kau juga
seperti itu 12 tahun yang lalu. Mengapa kau terus memelukku?” tanya Soo Ho
“Bukannya
aku terus memelukmu...” kata Geu Rim. Soo Ho mengingat kaalu Ini sudah ketiga
kalinya dan ingin tahu alasan Geu Rim yang terus melakukannya.
“Itu...
Jika ada anak anjing yang menggigil, kau ingin memeluknya, kan? Yah.. Sesuatu
seperti itu.” Kata Geu Rim memberikan alasan
“Apa aku
seperti anak anjing bagimu?” ucap Soo Ho sedikit kesal. Geu Rim menjelaskan
bukan seperti itu.
“Aku
tidak memanggilmu seekor anjing. Hanya saja... Aku baru saja melakukannya.”
Ucap Geu Rim
“Aku
hanya ingin mengatakan... Terima kasih untuk itu. Terima kasih untuk hari
ini...Kau harus tidur... Jangan memikirkan apapun untuk malam ini.” Kata Soo
Ho. Geu Rim pun menganguk mengerti.
Keduanya
menutup telp. Soo Ho dan Geu Rim saling menanyaan sikap mereka yang aneh. Soo
Ho heran dengan sikapnya yang lema didepan Geu Rim dan juga Geu Rim heran
karena terus memeluk Soo Ho.
Esok pagi
Nyonya
Nam memberitahu kalau akan menarik semua
artis kami dari acara KBC. Semua kaget mendengarnya karena sangat mendadak.
Presdir Kang pun juga kaget mengetahuinya. Nyonya Nam mengaku kalau akan
berubah pikiran jika mengeluarkan Ji Soo Ho dari acara radio itu.
“Anda
tidak akan mengalami banyak kerugian meskipun ia keluar dari acara radionya,
tapi situasinya berbeda untuk kita. Selama sebulan, saya membiarkan dia
bertindak sesuka hati dan memiliki jadwal di acara radio. Perusahaan harus
menghadapi banyak kerugian.” Kata Nyonya Nam
“Saya
mengerti, tapi jika mengganti dia secara mendadak...” ucap Presdir Kang
“Penyiar
Kim Dong Ju milik agensi kami. bagaimana menurut Anda?” kata Nyonya Nam, semua
kaget mendengar nama Kim Dong Ju
“Apa dia
akan menjadi DJ radio? Tapi acara radio Soo Ho... telah menjadi berita utama. Mungkin
kami bisa menyetujui, jika Anda tidak ingin siaran langsung.” Kata Presdir Kang
“Dengan
adanya jadwal drama yang akan ia bintangi, tidak akan memungkinkan jika ia
melakukan keduanya sekaligus. Jika Anda mengeluarkan Soo Ho, maka Anda akan
diberikan beberapa bintang lain. Saya akan terus mendukung Anda dengan bintang
di agensi kami. Dan Juga, mari merahasiakan ini sampai kita sudah memutuskan
semuanya.” Kata Nyonya Nam yang membuat Presdir Kang terdiam.
Nyonya
Nam menemui Ra Hee di ruang siaran,
mengingatkan kalau Sudah hampir sebulan, tapi belum memberikan laporan
tentang Geu Rim. Ra Hee pikir kalau mereka masih punya banyak waktu, lalu
membahas kalau Jay tidak muncul, jadi
acara mereka berada dalam masalah.
“Kami
harus bagaimana dengan acara hari ini?” kata Ra Hee menahan amarah
“Penulis
La, apa kau seseorang yang terlalu telat berpikir? Apa yang telah kau lakukan sebagai imbalan
atas dukunganku? Aku meminta kau untuk bertanggung jawab.” Kata Nyonya Nam
memperingati
“Sejujurnya,
aku sudah mencoba yang terbaik...” kata Ra Hee membela diri
“Aku
ingin melihat hasilnya dan Pastikan Geu Rim harus keluar.” Tegas Nyonya Nam
lalu keluar ruangan. Ra Hee hanya bisa menghela nafas panjang.
Soo Ho
sibuk memasak telur gulung dan duduk bersama dengan Jason di meja makan. Jason
bertanya apakah ia harus menjadi dokter atau temannya. Soo Ho menyuruh Jason
makan walaupun menu yang dibuatnya tak banyak. Jason berkomentar kalau Memang tidak banyak mencoba
telur buatan Soo Ho.
“Hei, kau
tahu... Apa kau ingat apa yang kau katakan sebelumnya?” ucap Soo Ho. Jason
binggung perkataan apa.
“Meskipun
aku menangis karena aku bahagia, atau marah, atau kesal, maka aku ingin
memberitahu, kalau aku menangis” kata Soo Ho
“Apa Kau
menangis?” tanya Jason penuh bersemangat. Soo Ho malah balik bertanya kalau
"Menangis." itu seperti apa
“Apa
maksudnya itu? Jadi Kau menangis di hadapan siapa? Itu dapat mengubah artinya.
Siapa pun itu, orang itu sangat memahamimu.” Ucap Jason. Soo Ho hanya bisa
terdiam
“Kurasa...
kau akan sangat sibuk mulai sekarang.” Komentar Jason tersenyum bahagia melihat
Soo Ho yang sudah mulai berubah.
Geu Rim
keluar dari rumah kaget melihat Soo Ho, bertanya kenapa sudah ada di depan
rumahnya pagi sekali. Soo Ho bertanya apakah Geu Rim mau mengantarnya. Geu Rim
dibuat binggung dengan pertanyaan Soo Ho.
“Aku
harus pergi ke stasiun radio, Cepat.” Kata Soo Ho. Akhirnya Geu Rim pun masuk
ke dalam mobil
“Tapi...
Stasiun radio kita lebih dekat dari rumahmu. Mengapa kau datang ke rumahku dan
memintaku untuk menyetir?” kata Geu Rim heran sambil mengemudikan mobil Soo Ho
“Selagi
kita membicarakannya, bisa antar aku pulang dulu?” kata Soo Ho. Geu Rim makin
heran dengan permintaan Soo Ho.
“Karena
letaknya dekat dengan stasiun radio, turunkan aku di rumah dulu.” Kata Soo Ho
“Katanya,
kau harus ke stasiun radio, tapi malah memintaku mengantarmu ke rumah... Soo
Ho. Apa kau sudah gila? Aku terlambat sekarang.” Keluh Geu Rim turun dari mobil
“Bawa mobil
ini. Kau bisa. gunakan ini untuk sementara atau selamanya.” Ucap Soo Ho sebelum
masuk ke dalam rumah
“Soo Ho!
Kenapa kau memberiku mobil ini?” tanya Geu Rim heran
“Kau
boleh mengambil hadiah yang ada di jok belakang.” Kata Soo Ho lalu masuk ke
dalam rumah. Geu Rim makin binggung dengan sikap Soo Ho berpikir kalau sedang
syuting drama lalu melihat ada banyak tas belanjaan di kursi belakang.
Geu Rim
sampai di parkiran menelp Soo Ho kalau mengendarai mobil karena tidak bisa mengembalikan
kuncinya, jadi meminta agar segera bawa
kembali mobilnya. Soo Ho mengaku tak bisa
karena sibuk jadi meminta Geu Rim agar mengunakanlah untuk sementara
waktu.
Geu Rim
heran dengan sikap Soo Ho langsung menutup telp, merasa kalau cinta pertamanya
itu mencoba untuk membuatny terkesan. Tuan Lee baru saja datang melihat Geu Rim
berpikir kalau punya mobil baru dan berkomentar Mobilnya terlihat lebih bagus
dari mobil miliknya.
“Tidak,
itu bukan milikku.” Ucap Geu Rim gugup tak bisa menjelaskankalau itu milik Soo
Ho
“Apa Kau
selesai menulis yang aku katakan?” tanya Tuan Lee lalu bergegas pergi.
Di ruangan,
Geu Rim memberikan naskahnya. Tuan Lee berkomentar Soo Ho yang menolak menulis
segmennya, dan naskah yang dituliskan berbau busuk jadi meminta agar memberikan
alasan. Geu Rim hanya bisa terdiam
seperti pikiran sedang tak bisa fokus.
“Berhenti
membuat kutipan... Kau sudah seperti itu di acara sebelumnya, dan kau
melakukannya lagi kali ini. Apa kau hanya bisa mengambil kutipan dari buku
saja? Sudah kukatakan untuk menulis naskah dengan pemikiranmu sendiri.” Ucap
Tuan Lee marah
“Maafkan
aku... Aku tidak fokus kemarin.” Kata Geu Rim
“Kau
bilang "Aku melakukan yang terbaik sebisaku"? "Aku tidak punya
waktu." "Ini tidak terlalu buruk." "Sebelum aku ada juga
yang melakukan ini." Apa Kau berencana untuk membuat janji-janji seperti
itu juga?” kata Tuan Lee. Geu Rim hanya bisa terdiam.
“Menurutmu
apa yang aku lakukan setiap kali melihat seorang penulis yang tidak melakukan pekerjaan
mereka dengan benar dan selalu mencari-cari alasan?” tanya Tuan Lee. Geu Rim
hanya bisa diam.
“Aku
tidak bisa memukul mereka, jadi aku memberhentikan mereka. Aku tidak bisa
bekerja dengan orang-orang yang suka obral janji. Jika kau membuat alasan dan
membesarkannya, lalu membuat janji-janji, maka karirmu akan tamat.” Tegas Tuan
Lee.
“Aku akan
mengulangnya lagi.” Kata Geu Rim. Tuan Lee mengatakan aklau akan memberikan
waktu lima jam.
“Hei..
Geu Rim... Aku mulai memanggilmu "Penulis"... Mengerti?” ucap Tuan
Lee pada Geu Rim yang akan keluar dari ruangan.
Hoon Jung
mengeluh di telp kalau seseorang memintanya
mengatur rekaman dan video selama tiga tahun lamanya dan Selagi
melakukan itu, Ia juga diminta menemukan video masa lalu memalukan orang gila
itu, lalu ingin temanya itu melihatnya juga.
“Orang
gila mana... yang kau maksud dan sering kau keluhkan itu? Aku sibuk.” Ucap temannya.
“Hei. Apa
Kau tahu bagaimana perasaanku? Inilah satu-satunya cara agar aku bisa merasa
lebih baik. Mengerti kau? Orang gila itu dan Ji Soo Ho... .” ucap Hoon Jung
lalu terdiam karena melihat Soo Ho masuk ke dalam ruangan.
“...sama-sama
sangat menyebalkan dan brengsek. Aku mengerti Jangan kirimkan aku video orang
gila itu.” Kata temanya yang terdengar karena mengunakan speaker.
“Hei...
Apa yang baru saja kau katakan tentang Soo Ho kami? Hei. Kau bukan temanku. Selamat
tinggal!” ucap Hoon Jung menutup telpnya sambil mengeluh pada Soo Ho yang
selalu datang kemari setiap sedang menelpon.
“Aku
bukanlah orang yang sangat dan menyebalkan dan brengsek. Tapi, video orang gila
apa yang kau maksud?” tanya Soo Ho. Hoon Jung balik bertanya apakah Soo Ho
ingin melihatnya.
Soo Ho
melihat video dengan wajah fokus di layar laptop. Geu Rim yang sedang mabuk
menceritakan Radio menggambarkan tentang ibuku dan dirinya jadi sangat menyukai
radio. Tuan Lee merekam video membuat Geu Rim kesal dan meminta agar menyingkirkanya.
“Jenis
acara radio apa yang ingin kau buat? Aku memanggilmu kesini untuk bertanya.”
Ucap Tuan Lee
“Aku
tidak ingin melakukan acara radio soal selebriti. Aku ingin melakukan acara
radio dimana pendengarnya adalah bintang utamanya.” Ucap Geu Rim. Tuan Lee
memuji Geu Rim yang terlihat sangat manis.
“Aku akan
membiarkanmu melakukan itu.” Kata Tuan Lee. Geu Rim pikir seniornya itu hanya Janji
kosong.
“Tidak.
Kami akan merekam video ini sebagai bukti. Aku, Lee Kang, akan membuat Song Geu
Rim menjadi penulis utamaku dan memproduksi acara itu untuknya.” Ucap Tuan Lee
akhirnya muncul wajahnya di layar dengan sedikit mabuk.
Soo Ho
panik karena videonya terhenti dan ingin tahu
Apa yang terjadi selanjutnya. Hoon Jung heran karena Soo Ho malah
bertanya padanya. Soo Ho ingin tahu Apa yang Lee Kang bisikkan di telinga Geu
Rim. Hong Jung mengaku kalau tidak tahu. Saat itu Geu Rim dan Tuan Lee masuk
ruangan binggung dengan Soo Ho ada di dalam dengan tatapan berbeda.
Keduanya
berada di ruang make up, Geu Rim heran dengan Soo Ho yang jadi punya banyak waktu luang padahal
dulu hanya akan muncul sebelum mereka siaran dan ingin tahu alasan Soo Ho yang
sering datang ke stasiun radio sekarang.
“Aku
sedang menjalani perkataanmu, kalau DJ dan penulis harus kompak, bahkan ketika
bernafas. Apa kau Sudah makan?” ucap Soo Ho
“Belum.
Aku tidak punya waktu untuk makan. Aku harus menulis ulang naskahku. Jadi Aku
tak punya waktu banyak...” kata Geu Rim
“Hei...
Aku melihat video tadi. Kau dan Lee Kang mabuk dan mengatakan sesuatu. Apa yang
kau katakan?” tanya Soo Ho. Geu Rim binggung vidao apa yang dimasuk.
Soo Ho
memegang tangan Geu Rim seperti ingin memastikan kalau yang dikatakan serius.
Geu Rim meminta agar Soo Ho melepaskanya karena nanti akan ada orang yang
melihat.
Saat itu
seorang PD membuka pintu melihat keduanya dan langsung kembali menutupnya. Geu
Rim langsung menarik tanganya karena tak ingin ada gossip yang menyebar.
“Kalau
begitu, kita bicara di luar stasiun radio.” Ucap Soo Ho. Geu Rim menolak karena
harus menulis naskahnya.
“Kau dan
naskahmu.. Apa hanya radio saja yang kau pedulikan?” kata Soo H kesal
“Ini
Serius. Kau terus bermunculan di mana-mana dan menggangguku dan Bawa ini.” Kata
Geu Rim lalu memberikan kunci mobilnya lalu keluar dari ruangan.
Tuan Lee
melihat berita didepan laptopnya (Seorang
Remaja Meninggal Karena Kecelakaan Mobil di Luar Studio KBC) Hoon Jung pikir
kHaters nya Soo Ho yang mengarang berita itu tapi ternyata memang benar
terjadi.
“Tunggu.
Apa Soo Ho benar-benar terlibat? Mungkin JH menyembunyikan sesuatu atau Mungkin
mereka memanipulasi media.” Ucap Hoon Jung menduga-duga
“Kita
harus mencari tahu yang sebenarnya. Cari komentar menyenangkan yang dikirim
oleh pendengar.” Kata Tuan Lee lalu mencoba menelpManajer Ji Soo Ho.
Nyonya
Nam kembali bertemu dengan Tae Ri mengetahui kalau Ada banyak rumor, tapi tidak
ada bukti dan Banyak postingan jahat, tapi tidak ada kebenarannya dengan
mengejek kalau Tae Ri itu lucu.
“Anda
tidak bisa mendapatkan apapun dariku, jadi Anda tidak tahu bagaimana cara
membalasnya. Jadi Anda sangat kesal, kan? Kehidupan pribadiku sangat bersih.
Apa yang telah Anda lakukan padaku sampai sekarang?” ejek Tae Ri
“Anda
bilang jika akan memulai rumor bahwa Soo Ho... dan aku berkencan, tapi dia
tidak muncul... saat reporter ada di sana, dan mempermalukanku. Lalu Anda bilang
akan membuatku ikut serta dalam dramanya, tapi sampai sekarang tak ada kemajuan
apapun.” Kata Tae Ri kesal
“Soo Ho
akan melakukan drama... Semuanya sedang dalam proses.” Kata Nyonya Nam. Tae Ri
kaget mendengarnya.
“Soo Ho
bilang dia tidak mau.” Kata Tae Ri heran.
“Tapi... dia
bilang tidak akan pernah melakukannya denganmu. Makanya, aku
memperingatkanmu... untuk jangan bertindak seperti itu padaku, dan lakukan
bagianmu dengan benar. Apa yang kau lakukan sampai Soo Ho menolak untuk
melakukan apapun denganmu?” kata Nyonya Nam sinis. Tae Ri akhirnya pergi keluar
ruangan dengan wajah kesal.
Ia
mencoba menelp Soo Ho tapi tak diangkat,
lalu mencoba menelp Manager Kim dan tetap juga tak diangkat seperti
sebelumnya. Tae Ri kesal sendiri dengan sikap dua pria yang ditelpnya tapi tak
ada yang mengangkatnya.
Manager
Kim sedang bertemu dengan Tuan Lee di cafe melihat Tae Ri yang menelp memilih
untuk membiarkanya. Tuan Lee heran melihat Manager Kim yang tidak mengangkat
teleponnya. Manager Kim hanya terdiam seperti tak mau membahasnya.
“Kudengar,
kau manajernya sejak dia masih sangat kecil. Jadi sudah berapa lama? Apa Sudah
mulai jadi manajer sebelum 2006?” ucap Tuan Lee penasaran.
“Mengapa
kau ingin tahu?” ucap Manager Kim balik bertanya. Tuan Lee mengaku sedang
memeriksa sesuatu tentang Soo Ho
“Omong-omong,
kau tahu 'kan, dia mulai syuting drama?”ucap Manager Kim. Tuan Lee mengaku belum mendengar apapun darinya
“Akan
terlalu sulit untuk melakukan radio juga. Aku berhenti menjadi manajer, jadi
aku tidak dapat membantu. Aku khawatir. Apa kau bisa membantunya mengurus acara
radio itu?” ucap Manager Kim
“Tunggu...
Apa maksudmu, semuanya sudah ditentukan? Apa Soo Ho bilang begitu sendiri?”
tanya Tuan Lee kaget.
Soo Ho
menemui Tuan Moon di ruangan mengaku punya pertanyaan soal acara radio. Ia
ingin tahu Bagaimana caranya agar bisa melakukannya dengan baik. Tuan Lee tak
mengerti maksud kalimat "dengan baik” Soo Ho mengaku ingin belajar bagaimana menjadi DJ dari Tuan
Moon.
“Bukannya
kau kesini untuk bertanya tentang Geu Rim?” kata Tuan Moon. Soo Ho terdiam
karena Tuan Moon yang bisa menebaknya.
“Bagiku,
sepertinya kau mengejarnya karena kau menyukainya.” Ucap Tuan Moon. Soo Ho
binggung Tuan Moon bisa mengetahuinya.
“Kau
ingin memenangkan hatinya. Makanya, kau ingin belajar tentang radio. Apa aku
benar?” kata Tuan Moon. Soo Ho terdiam karena tak bisa menyangkalnya.
“Radio
dan kehidupan nyata saling mirip. Saat kau melakukan radio, maa menunjukkan
segalanya, dan percaya pada mereka. Dan juga, memeluk mereka. Kemudian, semua
orang yang mendengarkan melalui speaker itu juga akan menunjukkan sesuatu juga.
Mereka juga akan mempercayaimu. Dan sebelum kau menyadarinya, mereka akan
memelukmu.” Jelas Tuan Moon.
Soo Ho
hanya bisa terdiam, Tuan Moon meminta Soo Ho mengantarkan berkasnya,
karena Geu Ri akan terpikat dengan Soo
Ho dengan berkas ditanganya. Soo Ho kembali bertanya apakah semua radio sama saja, Tuan Moo
binggung maksud pertanyaan Soo Ho.
“Apa
normal bagi seorang penulis untuk bekerja 24 jam bersama atasannya, untuk
menulis?” tanya Soo Ho
“Jika
mereka selalu bersama, hal seperti itu bisa terjadi. Sebenarnya, cukup sering. Istriku
juga seorang penulis. Aku melihatnya setiap saat selama radio, dan akhirnya
kami menikah.” Cerita Tuan Moon
“Anda
adalah seorang DJ dan Aku seorang DJ juga. Apa Seorang DJ dan seorang penulis?”
ucap Soo Ho. Tuan Moon menganguk seperti mendukungnya. Soo Ho seperti bisa
tersenyum lega.
Soo Ho
keluar dari ruangan langsung bertemu dengan Tuan Lee terlihat serius. Tuan Lee
meminta izin agar bisa menayakan satu hal kalau mereka ada di tim yang sama,
jadi akan memberi tahukanya. Soo Ho binggung dengan Tuan Lee yang terlihat
sangat serius.
“Apa kau
akan tetap berada di acara radio?” tanya Tuan Lee. Soo Ho terdiam karena
terlihat binggung
“Biarkan
aku ulang kata-kata itu. Apa kau ingin berhenti dari radio untuk drama?” tanya
Tuan Lee. Soo Ho menjawab Tidak.
“Seperti
yang selalu kita lakukan, kita akan jalani semuanya dengan perkataanmu.” Ucap
Tuan Lee lalu berjalan pergi.
Tae Ri
menelp dari mobil dan kesal sendiri karena Manager Kim yang mengabaikan panggilannya. Saat itu Manager
Kim keluar dari apartement dan akan masuk mobil. Tae Ri tiba-tiba sudah ada
didepan mobil dengan wajah kesal, Manager Kim kaget dan langsung keluar dari
mobil.
“Sedang
apa disini?” tanya Manager Kim heran.
“Ini
salahmu karena mengabaikanku!” teriak Tae Ri marah
Keduanya
duduk di cafe sambil minum bersama, Tae Ri memohon pada Manager Kim agar bisa
sekali ini saja, karena pasti tahu betapa sulitnya untuk sampai ditempatnya sekarang. Manager
Kim bertanya apakah Presdir Nam tidak mau mengikutsertakan Tae Ri ke drama yang
Soo Ho mainkan.
“Sudah
kukatakan jangan macam-macam. Aku tahu ini akan terjadi. Aku sudah
memperingatkanmu. Kalau beberapa foto itu tidak ada apa-apanya untuk seseorang
seperti dia.” Ucap Manager Kim serius.
“Apa yang
bisa aku lakukan? Aku butuh sponsor demi menjadi populer. Aku masih ingin berakting
dan tetap populer, jadi Tidak ada jalan lain.” Kata Tae Ri memohon
“Aku juga
tidak bisa membantumu dan Aku tidak akan membiarkanmu sampai sejauh ini jika
aku bisa membantu.” Tegas Manager Kim
“Kau
memiliki rekaman!.. Kau memiliki rekaman Soo Ho yang mengatakan bahwa Presdir Nam
bukan ibu kandungnya. Aku tahu kau punya.” Kata Tae Ri. Manager Kim hanya bisa
terdiam
Soo Ho
mencoba menelp Geu Rim lalu mengeluh karena
tidak pernah mendengarkannya, bahkan tidak di angkat. Geu Rim bertemu
kembali dengan Tuan Lee di restoran. Tuan Lee pun membaca naskah yang
dituliskan Geu Rim.
“Saat menonton drama, ada adegan
pertemuan pertama... yang sangat penting. Mereka menunjukkan alasan mengapa
drama harus ada. Namun, melainkan para bintang drama itu siapa yang bisa
mengadakan pertemuan pertama yang begitu signifikan ini?”
“Apa yang
ingin kau katakan?” tanya Tuan Lee setelah membaca naskah yang dituliskan Geu
Rim
“Kita
bertemu dan berpisah dengan orang-orang. Hidup kita seperti drama. Itu
sebabnya, Aku pikir akan lebih baik untuk menjelaskan tentang arti pertemuan
dalam hidup kita...” ucap Geu Rim seperti sedikit melantur.
“Aku
benar-benar tidak mengerti apa yang kau katakan Apa Kau bisa? Apa naskah ini
terdengar sedang bicara denganmu?” ucap Tuan Lee. Geu Rim hanya terdiam.
“Bagaimana
DJ bisa membacakan naskah, yang penulisnya sendiri saja tidak mengerti? Lalu
Bagaimana pendengar bisa mengerti? Hei... Penulis Song. Kau tahu mengapa aku
mempekerjakanmu?” kata Tuan Lee.
Flash Back
Geu Rim
berbaring di kursi menatap kearah langit sambil menelp ibunya memberitahu Awan
terlihat sangat menakjubkan saat ini dengan Warna biru, yaitu biru muda, dan
warna putih terlihat seperti. cat pada palet mengambang di udara. Tuan Lee
sedang tertidur terbangun dengan ucapan Geu Rim.
“Itulah
sebabnya hatiku terasa tenang saat melihat langit. Apa yang harus aku lakukan?
Aku harus menelpon Ibu, kan? Ibu sendiri bilang begitu. Aku harus menikmati
suatu hal dalam sehari yang tidak bisa dibeli dengan uang. Itulah sebabnya aku
melihat keatas dan langit begitu indah. Aku ingin membaginya dengan Ibu.” Ucap
Geu Rim pada ibuya.
Tuan Lee
menegaskan kalau ingin merasa tersentuh oleh tulisan Geu Rim dan juga percaya
bahwa Geu Rim mampu. Ia meminta Geu Rim menulis dengan bakat yang dimilikinya
sendiri dengan berpesan agar Berbicara dan menulis seolah-olah sedang melukis.
“Bagaimana
dengan menulis emosi seperti itu? Apa kau bisa menulis sesuatu seperti itu
besok?” ucap Tuan Lee. Geu Rim menganguk dan Tuan Lee pun memujinya.
Geu Rim
menyandarkan saat berada di bus mencoba menuliskan “Mengapa aku memeluknya?”
teringat kembali saat terakhir kali memeluk Soo Ho. Ia pun duduk di meja kerjanya mencoba
mengetik naskah “Apa artinya memeluk seseorang?”
“Aku
tidak ingin dia bersedih... Aku ingin dia berhenti menangis”
Ia
terhenti memikirkan alasan Mengapa memeluknya, lalu menelp Soo Ho untuk bertemu
selama beberapa menit.
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar