Seung Goo
membantu Sharon memakaikan semir rambut merasa kalau aneh karan tiba-tiba punya banyak uban. Sharon
mengaku kalau Ini adalah sesuatu yang selalu harapkan Tapi merasa sama sekali
tidak bahagia. Seung Goo meminta Sharon agar tetap diam karena harus tetap
fokus.
Baek Hee
duduk di ruang tengah dengan Soo Ho yang tertunduk dan hae Ra yang terlihat binggung.
Ia akhirnya menceritakan mengalami hal yang sama sebelumnya, yaituSuatu hari,
Tiba-tiba menjadi sangat kuat. Dan Setelah menggunakan kekuatannya, maka akan
sangat mengantuk.
“Aku bisa
mengendalikan lampu seperti yang kuinginkan. Saat itu, Aku tidak tahu kalau aku
menjadi seseorang yang tidak menua atau mati.” Cerita Baek Hee. Hae Ra tak
mengerti maksud ucapan Baek Hee.
“Apa kau
mengatakan Soo Ho Oppa seperti itu sekarang?” kata Hae Ra.
“Aku
sangat berharap tidak perlu khawatir. Mengapa hal itu terjadi padaku? Aku tidak
melakukan kesalahan. Ini tidak masuk akal.” Ucap So Ho heran
“Tolong
jangan katakan itu. Kita akan tahu setelah 10 atau 20 tahun kau bertambah tua
atau tidak.” Kata Baek Hee.
“Kita
tidak bisa tahu dalam satu atau dua bulan. Aku tidak ingin menghabiskan 10
tahun memikirkan hal ini.” Ucap Soo Ho
“Seharusnya
aku tidak mengungkitnya pada pengantin baru yang cantik.” Kata Baek Hee merasa
tak enak hati. Keduanya pun hanya bisa diam saja.
Soo Ho
dan Hae Ra berbaring sambil saling menatap. Soo Ho pikir kalau mereka berpergian
saat cuaca mulai hangat. Hae Ra menganguk setuju dengan mengusulkan pergi ke provinsi selatan, Seperti Yeosu,
Mokpo, dan Gwangju. Soo Ho menyetujuinya walaupun wajahnya tak bisa menutupi
rasa khawatirnya.
“Ayo ke
sana, nikmati makanan enak, dan bersenang-senang.” Ucap Soo Ho penuh semangat.
Hae Ra akhirnya duduk menatap Soo Ho
“Soo
Ho... Buat aku melayang di udara... Ayolah. Lakukan sesuatu dan buat aku
melayang.” Kata Hae Ra penuh semangat.
“Aku tidak
berminat membuat lelucon.” Uca Soo Ho. Hae Ra mengartikan kalau Soo Ho tidak
bisa melakukannya.
“Tidak,
aku tidak bisa.” Ucap Soo Ho. Hae Ra mengucap syukur mendengarnya.
“Meskipun
kau bisa, tidak apa-apa... Tidak masalah, karena Hanya kau dan aku yang tahu. Meskipun
sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, pasti akan ada cara untuk mengatasinya.”
Ucap Hae Ra yakin
“Karena
aku selalu beruntung.” Ungkap Soo Ho. Hae Ra pun menyetujuinya.
“Jangan
khawatir. Aku disini.” Kata Hae Ra
menyakinkan. Soo Ho tersenyum meminta agar memeluknya. Hae Ra pun berbaring
memeluk suaminya dan tidur bersama.
Tuan Han
menelp Soo Ho memberitahu kalau Investor
Ketua Park menarik diri dari berpartisipasi dalam konsorsium, bahkan Bank-bank
telah membatalkan pinjamannya dan Bisnis pembangunan kembali Geumseong-dong jatuh
sepenuhnya.
“Orang
tidak memiliki pendapat yang baik dari Ketua Park. Kecelakaan mobilmu sangat
mengejutkan. Semua orang marah karena mereka tahu bahwa dia menerormu di
persidangan.” Cerita Tuan Park penuh semngat. Saat itu Tuan Park keluar dari
kantor polisi.
“Meski
surat perintah itu tidak dikeluarkan dalam 48 jam, dia akan ditangkap untuk hal
lain.” Kata Tuan Han yakin.
Tuan Park
berjalan keluar dengan anaknya merasa apa yang dikatakan benar, meminta Gon
untuk Jangan takut akan hal seperti
sekarang saat berbisnis. Gon memberitahu
kalau pengembangan kembali kota pohon
kesemek sudah selesai jadi ayahnya harus melepaskannya.
“Kau
sangat malu-malu... Kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.” Ucap Tuan
Park yang masih saja licik dan mengajak untuk minum sup pereda mabuk. Gon hanya
bisa menghela nafas melihat tingkah ayahnya.
Young Mi
melambaikan tangan saat Hae Ra datang ke restoran. Hae Ra pikir Young Mi sedang
sibuk. Young Mi membenarkan tapi ingin bertemu dengan Hae Ra dan ingin tahu
kabar suaminya, apakah baik-baik saja. Hae Ra pikir Young Mi akan bahagia kalau
tak baik-baik saja.
“Jangan
katakan seperti itu dan Gon juga merasa tidak enak. Karena itulah dia tidak
bisa datang kesini. Dia merasa sangat buruk.” Cerita Young Mi
“Dia
dibebaskan karena surat perintah untuk percobaan pembunuhan tidak dikeluarkan.
Tapi Dia akan segera ditangkap. Jadi bersiaplah.” Tegas Hae Ra
“Hae Ra.
Mari kita tidak membicarakan hal itu hari ini. Kita sedang makan siang sebagai
teman setelah pernikahan.” Ucap Young Mi. Hae Ra pun mengucapkan Terima kasih
telah datang ke pesta pernikahannya.
“Aku
cemburu karena kau terlihat sangat bahagia.” Cerita Young Mi.
Saat itu
Sharon datang melempar sebuah tas di kursi menyapa Hae Ra yang Lama tidak
bertemu. Hae Ra binggung melihat Sharon yang datang. Young Mi mengaku kalau
Sharon meneleponnya hari ini memberitahu kalau sedang makan siang dengan Hae Ra
lalu mengatakan kalau akan datang.
“Aku
ingin memberimu hadiah pernikahanmu... Selamat... Aku marah... karena kau tidak
mengundangku.” Ucap Sharon sinis
“Apa yang
kau coba lakukan kali ini?” balas Hae Ra juga terlihat sinis dan berani melawan
“Hae Ra,
kau sudah banyak berubah... Kudengar Moon Soo Ho menjadi monster. Hantu dunia
bawah seharusnya tidak mengatakan itu dan Aku kembali normal. Dia akan tetap
muda dan kesepian selamanya. Lalu Dia akan melihatmu menjadi tua dan mati.” Ucap
Sharon bahagia mendengarnya.
“Permisi...
Kami tidak tertarik lagi pada apa yang kau katakan... Tolong, hiduplah sampai
tua dengan anggun.” Ucap Hae Ra melangkah pergi. Young Mi binggung memanggil Hae
Ra.
“Kurasa...
sesuatu terjadi di antara kalian berdua. Dan Aku tidak tahu kau memiliki banyak
uban. Aku tidak menyadarinya sebelumnya.” Komentar Young Mi sinis lalu berlari
memanggil Hae Ra.
Baek Hee
datang ke tempat perhiasan, si kakek melihat Baek Hee merasa sudah lama sekali.
Baek Hee memberikan sebuah pisau yang pasti dibuat di toko itu. Si kakek
melihatnya dengan teliti pisau yang dibuat oleh Sharon.
“Ini sangat
sulit untuk dibuat... Seseorang pasti telah memberikannya kepadamu sebagai
hadiah. Rasanya tidak seperti pisau perak biasa. Dia membawa cincin tua, dan
memintaku meleburkannya untuk dijadikan pisau baru.” Ucap Si Kakek
“Apakah
cincinnya seperti ini?” tanya Baek Hee kaget lalu memperlihatkan cincin yang
dipakai Hae Ra.
“Iya...
Ini adalah tiruannya... Aku membuat di sini untuknya.” Ucap Si paman. Baek Hee
bisa tahu kalau semua adalah ulah Sharon.
Baek Hee
bertemu dengan Moon Soo di kantornya, menceritakan kalau Seo Rin pernah memberitahu,
bahwa dulu sekali bahwa Boon Yi berharap pada bulan purnama dan cincinnya.
“Saat
kalian berdua berada di pengasingan, Mungkin doa dicincin mengalir juga ke
pisau. Keinginannya tidak disebutkan dalam lukisan Jeom Bok atau surat doa.” Ucap
Baek Hee.
“Tidak, Karena
dia menginginkannya saat kami diasingkan, itu pasti tentang kembali ke rumah
dengan selamat atau tidak berpisah bahkan setelah kembali ke rumah.” Pikir Soo
Ho
“Kau
mungkin benar. Dia pasti sudah mendoakan kalian berdua agar tidak berpisah.” Ucap
Baek Hee. Soo Ho terdiam menatap pisau yang pernah menusuk di tubuhnya.
Hae Ra
berada di ruangan rapat dengan Direktur dan Ketua Tim tapi seperti sangat
gugup. Direktur meminta Hae Ra agar segera mengatakan. Hae Ra dengan sedikit
terbata-bata mengatakan tidak bisa pergi
ke kantor di Roma. Direktur kaget ingin tahu alasan Hae Ra tak bisa
melakukanya.
“Apa pak
Moon memintamu untuk tidak pergi?” tanya Direktur.
“Bukan
itu. Dia benar-benar mendorongku untuk pergi. Tapi Aku membuat keputusan ini
sendiri.” Ucap Hae Ra
“Kau
benar-benar ingin pergi ke kantor di luar negeri. Apa alasan sebenarnya?” tanya
Ketua Tim heran
“Aku
ingin bersama suamiku dan akan mencoba lagi lain kali.” Kata Hae Ra lalu keluar
ruangan.
“Apakah
itu masuk akal?” tanya Direktur heran. Ketua Tim pikir kalau Mereka adalah
pengantin baru.
Sharon
melihat rambutnya di cermin merasa kalau sudah mengecat rambutnya kemarin tapi
masih terlihat ada rambut putih yang terlihat. Seung Goo masuk ke dalam ruangan
dengan wajah panik memberitahu kalau Orang-orang memotret di luar dan tidak
terlihat seperti turis.
“Kurasa
mereka adalah reporter.” Ucap Seung Goo. Sharon panik kalau akan ada yang
mengambil gambarnya. Saat itu Tuan Park masuk ruangan menyapa Nuna yang paling
disayanginya.
Keduanya
duduk di ruang tengah, Tuan Park menceritakan sudah banyak menderita di penjara
Tapi sekarang dibebaskan. Sharon tak ingin berlama-lama ingin tahu tujuan Tuan
Park datang ke tempatnya.
“Bagaimana
aku bisa melakukannya? Kau memiliki banyak properti dan bangunan di kota itu.
Aku tahu kau bisa berpengaruh.” Ucap Tuan Park yang serakah
“Semuanya
sia-sia karena kau... Kau menjadi penipu yang tak tahu malu dan tercela.” Ucap Sharon
sinis
“Kau
memerintahkanku untuk membunuh Moon Soo Ho.” Kata Tuan Park. Sharon bertanya
Kapan menyuruhnya.
“Kau
menghasutku dengan mengatakan, "Aku ingin kau lebih kaya." Kau
menyuruhku untuk menyingkirkan segala sesuatu yang menghalangiku.” Uca Tuan
Park . Sharon merasa tidak pernah mengatakan itu.
“Aku membawa
empat juru kamera bersamaku. Mereka sedang menunggu di luar. Jika kau tidak
membantuku, maka aku akan mengungkapkan semuanya. Aku akan memberitahu mereka
bahwa Choi Seo Rin adalah abadi dan bahwa dia berada di balik kecelakaan ini.” Ucap
Tuan Park memberikan foto saat Sharon menjadi laki-laki.
“Silakan
menandatangani perjanjian pembangunan kembali dan Lakukan itu untukku, Seo Rin.
Jika kau tidak bisa melakukannya, maka ajari aku rahasiamu untuk tetap abadi. Banyak
hal yang harus kulakukan, tapi terkadang, aku merasa terlalu lemah dan tidak
sehat. Aku mohon bantuanmu.” Ucap Tuan Park
Soo Ho
merapihkan mangkuk setelah makan, Hae Ra memberitahu Soo Ho kalau sudah mengatakan
kepada perusahaan kalau tidak akan bekerja di kantor di Roma. Soo Ho kaget dan
ingin tahu alasan Hae Ra menolaknya. Hae
Ra mengatakan kalau tidak ingin berpisah dari suaminya. Soo Ho terlihat marah
mendengarnya.
“Kupikir
kau akan senang mendengarnya.” Komentar Hae Ra melihat wajah Soo Ho
“Kenapa
kau membuat keputusan seperti itu sendirian? Aku adalah suami mu. Jika itu
penting bagimu,maka penting juga bagiku.
Kenapa kau memutuskan sendiri Dan kenapa kau beritahu aku sekarang?” kata Soo
Ho dengan nada tinggi
“Kau
bilang memberitahu? Bagaimana kau bisa mengatakan itu? Aku tidak menyerah
karena menginginkannya” ucap Hae ra.
“Apa yang
merubah pikiranmu?” tanya Soo Ho. Hae Ra mengaku khawatir. Soo Ho ingin tahu
tentang apa itu.
“Bagaimana
aku tidak khawatir setelah melihat hal seperti itu kemarin?” kata Hae Ra.
Soo Ho
menegaskan kalau masih sama Dan tidak ada yang terjadi hari ini. Hae Ra
akhirnya mengaku kalau melakukannya karena
ingin tinggal bersama Soo Ho dengan menyindir kalau Soo Ho akan puas
dengan ucapanya lalu berjalan pergi.
Hae Ra
masuk kama dengan wajah kesal melihat foto pernikahanya, Soo Ho mengetuk pintu
dan Hae Ra hanya diam saja. Beberapa saat kemudian Akhirnya Hae Ra membuka
pintu kamar. Soo Ho langsung meminta maaf karena membuatnya khawatir. Hae Ra
pikir tak masalah.
“Aku
terlalu kekanak-kanakan berpikir bahwa kau akan menyukainya. Aku berharap kau
akan senang mendengar bahwa aku tidak akan pergi. Itulah sebabnya aku kesal.” Ucap
Hae Ra
“Tentu
saja aku bahagia Tapi aku juga menyesal.” Ungkap Soo Ho
“Sesuatu
yang tidak menyenangkan terjadi padaku hari ini. Aku bertemu Young Mi untuk
makan siang. Dan Sharon muncul, mengatakan bahwa dia menyiapkan hadiah pernikahan
untukku.” Cerita Hae Ra
Ia
menceritakan yang dikatakan Sharon “Kudengar Moon Soo Ho menjadi monster. Dia
akan tetap muda dan kesepian selamanya. Dia akan melihatmu menjadi tua dan mati.”
Soo Ho bertanya apakah Sharon bilang begitu didepan Young Mi. Hae Ra
membenarkan.
“Menurutku
Baek Hee tidak memberitahunya tentang hal itu. Dia pasti sudah melakukannya
setelah menonton videonya.” Ucap Hae Ra
“Lupakan...
Jika dia muncul lagi, maka aku akan melaporkannya ke polisi.” Kata Soo Ho lalu
pamit pada Hae Ra kalau akan keluar sebentar. Hae Ra binggung melihat Soo Ho
yang bergegas keluar.
Soo Ho
datang menemui Sharon di tokonya, dengan menatap sinis merasa kalu
memperingatkannya. Sharon mengaku tak lagi menyesal karena hanya ingin melihat
bagaimana Soo Ho akan menjadi monster. Soo Ho memperingatakan jika Sharon
muncul di depan Hae Ra lagi, maka tidak akan membiarkannya.
“Doa yang
dibawa dicincin membuatmu menyukainya. Dan kudengar kau diluar pintu saat itu.”
Ucap Sharon
“Hentikan.
Aku tidak datang ke sini untuk mendengarmu berbicara.” Kata Soo Ho sinis.
Sharon ingin memberitahu tentang Doa Boon Yi...
“Jika kau
muncul didepan Hae Ra sekali lagi, maka Aku akan mengungkapkan rahasiamu kepada
semua orang.” Tegas Soo Ho akan keluar dari toko. Sharon menahan sebelum Soo Ho
pergi
“Kau
lebih baik memikirkan itu, Ini sangat Mudah untuk mengangkat kutukan. Jika kau
putus dengan Hae Ra... Jika kau memutuskan hubungan, kau bisa lolos dari
kutukan itu.” Ucap Sharon
“Tidak
peduli apa yang terjadi, maka Aku tidak akan pernah putus dengannya. Aku akan
tinggal bersamanya sampai akhir.” Tegas Soo Ho
“Kau
tidak tahu betapa menyakitkannya hidup selamanya.” Kata Sharon menahan Soo Ho
pergi.
Soo Ho
melihat tangan Sharon yang memegangnya, saat itu tangan Sharon seperti
merasakan panas dan langsung melepaskany, saat itu terlihat tanganya yang
keriput. Soo Ho melihatnya sangat berharap Sharon menjadi tua perlahan seperti
itu dan memperingatakan kalau Jangan sampai bertemu lagi.
Hae Ra
terlihat khawatir menunggu Soo Ho pulang, Soo Ho mengeluh Hae Ra tak tidur. Hae
Ra ingin tahu kemana Soo Ho pergi dan Apa ada yang terjadi. Soo Ho memberitahu
kalau Choi Seo Rin tidak akan muncul lagi. Hae Ra makin dibuat binggung.
Di
ruangan, Sharon membuat ramuan dengan jeruk lemon dan bunga mencoba membasuhkan
pada tanganya yang keriput tapi tak juga hilang. Ia memasukan ramuan karena
melihat Baek Hee seperti dirinya, tapi tetap juga tak berubah.
Baek Hee
melihat pisau milik Sharon dan bisa merasakan sesuatu, Sementara Soo Ho dan Hae Ra tertidur pulas
dikamarnya. Baek Hee membuka penutup pisau dan memegangnya lalu mengatakan
berdoa mereka tidak akan meminta untuk minum racun lalu seperti bisa merasakan
yang ada didalam cincin.
“Ini
adalah cincin dengan keinginan terdalammu. Seharusnya menyentuh tubuhku.” Ucap Myung
Soo. Boon Yi meminta agar Jangan mati.
“Aku
tidak akan mati... Tak pernah... Tidak pernah.” Ucap Myung Soo.
Baek Hee
seperti merasakan sesuatu lalu merasakan sakit ditubuhnya. Hae Ra pun terbangun
dari tidurnya dengan wajah panik.
Baek Hee
berusaha mengangkat telp dengan menahan rasa sakit, Hae Ra dengan wajah panik
memberitahu Baek Hee kalau Baru saja bermimpi aneh Dan itu sangat aneh. Baek
Hee mengaku kalau melihat hal yang sama.
Hae Ra pun meminta izin untuk datang mampir sekarang.
Soo Ho
terbangun dari tidurnya tak melihat Hae Ra ada disampingnya, lalu membaca note “Aku
pergi ke tempat Ibu Jang.” Hae Ra akhirnya sampai ke rumah Baek Hee dan duduk
didepanya.
“Apa kau
juga melihat yang kulihat dalam mimpiku? Apa dia tidak terbunuh Karena harapan
dicincin Boon Yi? Jadi, apa dia akan hidup selamanya?” tanya Hae Ra.
“Tidak...
Ini bukanlah kesalahanmu.” Kata Baek Hee. Saat itu Sharon masuk ke ruangan Baek
Hee.
“Dia akan
kembali ke tempatnya setelah semua ikatan denganmu terputus. Jika kau
bersamanya, maka dia harus hidup seperti kita.” Ucap Sharon sinis. Baek Hee
langsung mengusir Sharon keluar.
“Kenapa
kau memilikinya? Berikan kembali padaku.” Ucap Sharon melihat pisau yang
dimiliki Baek Hee.
Baek Hee
menahan tangan Sharon lalu kaget melihat ada keriput dan bertanya Ada apa dengan tangannya. Sharon meminta agar
memperbaikinya karena tangan Baek Hee tak seperti dirinya dan kenapa ia harus
seperti itu.
“Kau
mendapatkan hukuman dan bertahan di usiamu.” Ucap Hae Ra Sinis. Sharon tak
terima mencekik leher Hae Ra kalau merasa kalau semua karenanya. Soo Ho
bergegas pergi dari rumahnya.
“Hentikan
saja dan Sudah waktunya berhenti. Lalu Akhirilah ini.” Kata Baek He menarik
tangan Sharon dan akhirnya Hae Ra jatuh tak sadarkan diri.
“Kenapa
tak seorangpun memihakku? Kenapa?” teriak Sharon marah mendorong Baek Hee dan
saat itu juga Baek Hee terlempar seperti tak punya kekuatan. Keduanya saling
mencekik satu sama lain.
“Kau
benar-benar... telah menjadi monster.” Ucap Baek Hee marah
“Kau
seharusnya membiarkanku hidup sebagai anak pengemis.” Balas Sharon.
“Bunuh
saja aku... Bunuh aku dan balaskan dendammu” kata Baek Hee membiarkan Sharon
mencekiknya.
Saat itu
tubuh Baek Hee melayang dan terlempar dengan kekuatan Sharon. Hae Ra tersadar
dan melhat Baek Hee yang tak sadarkan diri lalu mengambil pisau. Tapi kekuatan
Sharon malah membuat pisau itu berbalk kearahnya dan Sharon berkata membunuh
Hae Ra. Soo Ho datang berteriak marah dan langsung memegang tangan Sharon.
Sharon
merasakan kesakitan dan saat itu juga lampu diruangan berkedap kedip. Hae
Ra binggung dan saat terang terlihat
rambut dan kulit tangan Sharon berubah. Sharon pun kaget melihat tangan kananya
ikut keriput dan rambutnya berubah lalu memilih untuk bergegas pergi dengan
wajah ketakutan.
Soo Ho
mendekati Hae Ra memastikan kalau baik-baik saja, setelah itu keduanya melihat
keadaan Baek Hee yang tergeletak di lantai. Baek Hee seperti masih bisa menahan
rasa sakitnya dan sedikit bernafas sambil berkata pada keduanya.
“Segalanya
sudah selesai... Soo Ho... Aku ingin... kalian berdua... bahagia selamanya Tidak
peduli apa yang terjadi.” Ucap Baek Hee lalu menghembuskan nafas terakhir. Hae
Ra hanya bisa menangis begitu juga Soo Ho sangat sedih melihat Baek Hee yang
meninggal di pelukanya.
Bersambung
ke Episode 20
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Sangat menarik, ditunggu kelanjutanny
BalasHapusSangat menarik, ditunggu kelanjutanny
BalasHapusSeru, Ditunggu eps 20 nya ya...
BalasHapusJagganim..episode 20 nya hwaiting...
BalasHapus