PS : All images credit and content copyright : KBS
Bibi Lee
melihat Tuan Moon pulang dengan wajah khawatir, menanyakan keadaaannya karena
pulang lebih cepat. Tuan Moon mengaku baik-baik saja. Bibi Lee bertanya apa
yang terjadi. Soo Ho mengaku Rumah sakit
salah mendiagnosis
“Lalu Ada
apa dengan Hae Ra?” tanya Bibi Lee. Tuan Moon tak menjawab hanya meminta agar
Bibi Lee membuatkan secangkir teh panas
Akhirnya
Soo Ho mengantar Hae Ra ke dalam kamar, Hae Ra berharap agar wanita itu kalau
polisi menemukannya. Soo Ho menyuruh Hae Ra agar tidur saja. Hae Ra memastikan kalau tidak memimpikannya
dan berpikir kalau Soo Ho yang melihat.
Soo Ho Jangan memikirkannya dan Polisi akan menemukannya.
Semua
polisi berpatroli, mencari mayat yang ada di sungai. Beberapa polisi mengatakan
belum menemukannya dan akan terus mencari. Soo Ho menemui Baek Hee, kalau ingin Baek Hee menunjukkan dokumennya dan
surat doa kepada Hae Ra.
“Apa itu
tidak akan membuatnya bingung?” kata Baek Hee
“Terserah
dia untuk mempercayainya atau tidak.” Ucap Soo Ho. Baek Hee menganguk mengerti.
“Apa ada
sesuatu yang ingin kau sampaikan?” tanya Soo Ho dengan tatapan dingin
“Sharon
menikammu dengan pisau. Aku merasakan denyut nadimu, jadi aku menyembunyikan
pisaunya.” Jelas Baek Hee. Soo Ho ingin tahu alasanya. “Untuk melindungi kalian
bertiga. Selain itu Tidak ada hal baik yang akan terjadi, jika kisahnya
diketahui.” Jelas Baek Hee
“Jadi kau
mencoba untuk menghapus, apa yang terjadi dari ingatanku?” tanya Soo Ho
“Itu tidak
benar-benar berhasil padamu.” Ucap Baek
Hee. Soo Ho ingin tahu apakah Choi Seo Rin benar-benar mati
“Tidak...
Tapi... kau bisa menganggapnya mati. Karena dia tidak akan hadir diantara
kalian berdua lagi. Dia telah... melompat ke sungai dua kali sebelumnya.”
Ucap Baek Hee
“Setelah
30 tahun...” kata Baek Hee mengingat saat pertama kali Sharon yang melompat
pertama kali.
“Dan
setelah 50 tahun... Dia kembali” kata Baek Hee terakhir kali Sharon kembali
bunuh diri akhirnya bertemu dengan dia.
Soo Ho mendengarnya pun hanya bisa diam saja.
Soo Ho
memulai pemanasan dengan Ji Hoon diruangan, Ji Hoon bertanya apakah Soo Ho Akhir-akhir
ini kau sibuk. Soo Ho mengaku tidak karena
bisnisnya tidak berjalan baik, tapi mengaku kalau merasakan getaran yang
bagus jadi Semuanya akan berhasil.
“Karena
sudah lama, mari kita lakukan 10 dulu.” Ucap Ji Hoon memberikan barbel dan
menyuruh Soo Ho berbaring.
Soo Ho
mulai mengangkatnya, Ji Hoon hanya
melonggo kaget mengangkat sampai ke hitungan 96, dan akhirnya menghentikan
sampai hitungan 100. Soo Ho sendiri terlihat binggung dengan kekuatanya. Ji
Hoon pikir kalau oo Hoo makan makanan
sehat jadi kuat mengangkat barbel.
Tuan Han
dan juga Chan Ki tersenyum bahagia karena melihat nilai Saham yang menggila.
Akhirnya Tuan Han menyapa Soo Ho diruangan, meneritakan kalau ada sesuatu sangat
aneh. Soo Ho ingin tahu apa maksudnya.
“Stok Jinju
yang kau rekomendasikan telah meningkat selama empat hari berturut-turut Terima
kasih, Pak Moon..” Ucap Chan ki
“Apa kau
tahu Group A2 akan diambil alih?” tanya
Tuan Han.
“Tidak,
aku merekomendasikannya karena perusahaan sepertinya bisa diandalkan.” Kata Soo
Ho
“Hati-hati
karena bisa saja itu strategi. Selain itu, saham Red Techno yang kau suruh
jual, dan ternyata nilainya turun begitu aku menjualnya. Apa kau punya indra
keenam atau semacamnya?” kata Tuan Han tersenyum bahagia. Sementara Soo Ho
seperti merasa tenang tapi sedikit kebingungan.
Hae Ra
menemui klienya memberikan penjelasan kalau saat tiba di negara tujuan maka
sebaiknya beristirahat sebelum pergi makan malam untuk Bersantailah di kamar
hotel dan menganti pakaian dengan yang
bagus serta make up.
“Aku
membeli baju baru dan Kita harus memakai lipstik yang bagus.” Ucap Ahjumma
terlihat sangat bersemangat.
“Kami ada
55 orang, Tapi kau merencanakan jadwal perjalanan dengan sangat baik. Kurasa
kau yang terbaik di Korea.” Komenta salah satu ahjumma pada Hae Ra.
“Tidak,
kau yang terbaik di Asia.” Puji yang lainnya, tapi Ahjumma berpikir kalau Hae
Ra yang terbaik di dunia. Hae Ra hanya bisa tersipu malu mengucapkan Terima
kasih atas pujiannya.
Soo Ho
dan Hae Ra makan siang bersama, Soo Ho bertanya pada Hae apakah terlihat
berbeda. Hae Ra pikir tidak dan ingin tahu alasan Soo H menanyakan hal itu. Soo
Ho merasa kalau dirinya jadi lebih baik
dan mendapatkan lebih banyak otot. Hae Ra pikir itu bagus.
“Selain
itu...” kata Soo Ho tapi memilih untuk tak membahasnya. Hae Ra ingin tahu
apakah itu.
“Aku
merekomendasikan saham untuk karyawanku, dan itu menjadi jackpot.” Ucap Soo Ho
“Jangan
lakukan hal seperti itu. Itu berbahaya.” Kata Hae Ra khawatir
“Aku
menyuruh mereka untuk tidak melakukannya dan hanya berpikir itu menarik.” Jelas
Soo Ho
“Aku bertemu
dengan Ibu Jang malam ini dan Dia ingin makan malam denganku.” Kata Hae Ra. Soo
Ho pun mengucapkan Selamat bersenang-senang.
“Aku bisa
mempercayainya, kan?” kata Hae Ra ragu. Soo Ho mengaku kalau sangat mempercayainya.
Baek Hee
menemui Tuan Park tak ingin berlama-lama, ingin tahu alasan meminta agar
menemuinya. Tuan Park mengaku bermimpi. berada di atas sebuah bangunan
mengkilap dan melihat ke bawa di jalanan Seoul. Baek Hee pikir itu adalah mimpi
tentang kejatuhan jadi memintaa agar bisa berHati-hati.
“Biarkan
aku bertemu dengan Seo Rin.” Ucap Tuan Park
“Kalian
berdua sangat mirip dan Kau memiliki obsesi gila.” Kata Baek Hee sinis. Tuan
Park ingin tahu dimana Seo Rin. Baek Hee menjawab kalau Se Rin sudah meninggal.
“Seo Rin
tidak menjadi tua, dan dia tidak pernah mati.” Ucap Tuan Park. Baek Hee pun
menantang Tuan Park untuk menemukan kalau memang bisa karena ia juga merasa penasaran.
“Seo
Rin... Aku sangat mencintainya.” Ucap Tuan Park terlihat panik.
Tuan Han
menjelaskan kalau Bahkan jika Tuan Park
berhasil melarikan diri dari kasus kebakaran lab, tapi Ada banyak cara untuk
menyudutkannya... seperti pinjaman preferensial dan penggelapan uang jadi harus
memasukkannya ke dalam penjara karena kasus kebakaran.
“Jangan
khawatir. Semua akan berhasil dengan baik.” Kata Soo Ho yakin karena semua keberuntungan
kembali padanya. Tuan Han menganguk mengerti.
“Pak Yoon
tidak bisa dihubungi.” Ucap Chan Ki dengan wajah panik masuk ruangan. Soo Ho
terlihat gugup mendengarnya.
Gon
menerima telp kesal dengan Soo Ho yang mencurigai mereka setiap kali sesuatu
terjadi, lalu menegaskan kalau benar-benar
tidak tahu apa-apa dan akhirnya berjalan pergi.
Flash Back
Gon saat
bertemu dengan ayahnya dirumah, Tuan Park dengan mata melotot menyuruh anaknya
agar mengembalikan tanah Yoon Dal Hong.
Gon heran melihat sikap Ayah.
“Jangan
pernah menemuinya lagi. Jangan penasaran... tentang keberadaannya meskipun dia
menghilang.” Ucap Tuan Park.
Gon pergi
menemui Young Mi di toko, mengajak untuk
bicara. Young Mi akhirnya menyuruh Hye Young, pegawainya untuk membersihkan
lantai dua dulu. Setelah melihat Hye Young pergi Young Mi menyuruh Gon bicara.
Gon mengajak Young Mi duduk.
“Katakan
dengan jujur apa yang kau ketahui.” Ucap Gon penasaran. Young Mi berbohong
kalau tidak tahu apa apa.
“Kau
bilang ayahku menyulutkan api ke laboratorium. dan membunuh ayah Hae Ra. “ kata
Gon
“Kau
ingin putus denganku, Jadi aku mengarang cerita karena marah. Sudah kubilang
itu bohong.” Kata Young Mi menyakinan.
“Ayahku adalah
orang yang menyedihkan yang menjadi jahat karena dia tidak tahu apa-apa. Jadi Bantu
dia berhenti menjadi lebih jahat. Apa terjadi sesuatu? Katakan padaku.... Katakan
apa yang kau tahu.” Kata Gon memohon.
Flash Back
Young Mi
masih remaja berkumpul dengan teman-temanya, yang terlihat mabuk. Ia yakin
kalau Gon sudah tahu kalau sebelumnya sering bermain dengan anak nakal beberapa saat. Tapi Young Mi merasa tak nyaman meminta izin
untuk pergi ke toilet. Temannya menyuruh Young Mi melakukan didepanya saja,
“Hei, aku
wanita baik-baik.” Ucap Young Mi, tapi temanya malah mengejek kalau Young Mi
itu bukan wanita yang mulia. Young Mi tak peduli memilih untuk berjalan pergi.
Saat itu
ia melihat Tuan Park dan Tuan Jung
berbicara di pinggir jalan. Tuan Jung tahu kalau Tuan Park yang menyalakan api
di lab dan tak menyangka kalau bisa melakukan hal yang keji seperti itu. Tuan Park menegaska kalau Jangan menuduh
orang yang tidak bersalah.
“Ayo ke
polisi. Mari kita bicara di sana.” Ucap Tuan Jung
“Apa
kalian semua tidak bersalah? Kau mencuri berkas penelitian Doktor Moon Untuk
mendapatkan uang. Kau yang pertama akan dicurigai.” Ucap Tuan Park mengancam.
“Aku akan
bertanggung jawab untuk itu dan Aku sudah siap.” Kata Tuan Park
“Jadi kau
mendapatkan cukup uang, benarkah begitu?” kata Tuan Park
“ Aku
tidak bisa membiarkannya. Kau mungkin membunuhku juga nantinya.” Ucap Tuan Jung
“Benar...
Kalian berdua selalu memperlakukanku seperti anak nakal. Kau menggila karena
kompleks inferior.. Kau brengsek dan gila.” Ucap Tuan Park murka lalu mendorong
Tuan Jung .
Tuan Jung
terpelanting dan kepalanya membentur dinding lalu jatuh. Tuan Park kaget
melihat temanya tak sadarkan diri lalu mencoba membangukanya, tapi melihat
sudah ada banyak darah yang mengalir di salju. Young Mi melihat dari kejauhan
pun terlihat kaget
“Dan dia menggendong
ayah Hae Ra dipunggungnya lalu memasukkan ke mobil. Kupikir dia akan pergi ke
rumah sakit Tapi kemudian aku mendengar cerita yang berbeda.” Cerita Young Mi
“Kenapa
kau tidak memberi tahu orang lain?” tanya Gon dengan mata berkaca-kaca.
“Karena
Park Gon, ketua kelas Sekolah Menengah Hanguk.Aku terus diam karena kau. Keluargamu
pindah ke apartemen mahal lalu Kau punya mobil baru. Aku suka melihatmu
menjalani kehidupan yang lebih baik.” Kata Young Mi menyakinan. Gon seperti tak
menyangkan kalau Young Mi berbohong.
“Aku
berbohong kepada Hae Ra bahwa orang tuaku memeriksa bagaimana ayahnya meninggal
di rumah sakit. Sampai saat ini, kami tak ada masalah. Tidak ada yang tahu
tentang itu. Mari kita merahasiakannya antara aku dan kau.” Kata Young Mi memegang
tangan Gon.
Hae Ra
menemui Baek Hee dengan lembaran kertas surat doa Jae Bom, menurutnya kalau ini
mengejutkanbahwa cerita dari Baek Hee ditemukan di kuburan Tapi menurutnya ia
tidak percaya pada kehidupan lampau.
Baek Hee pikir Tidak masalah meski Hae Ra tidak mempercayainya.
“Tapi
memang benar hal seperti itu terjad di masa lalu.” Kata Baek Hee
“Jika
ceritamu benar, dan Choi Seo Rin adalah makhluk abadi, maka dia akan muncul
lagi” pikir Hae Ra
“ Mungkin
saat kalian berdua menjadi pasangan tua yang bahagia.” Komentar Baek Hee
“Jika dia
muncul di depan mataku lagi, Kurasa aku akan bisa mempercayai semua cerita
ini.” Kata Hae Ra
“Bila kau
kesal atau bingung, beritahu aku kapan saja.”kata Baek Hee
Hae Ra
ingin tahu Apa Sharon Tailor masih tutup. Baek Hee memberitahu kalau Seung Goo
bekerja keras untuk menjalankannya jadi Berkunjunglah sewaktu-waktu dan temani
di karena pasti kesepian. Hae Ra berjanji akan berkunjung kesana suatu hari
nanti.
Hae Ra
pulang ke rumah meihat foto-foto yang digantung berjejer, dimulai dari gambar
dirinya dan Soo Ho di masa lalu, saat ia mengunakan pakaian jas soo ho dan juga
saat remaja, gambar permainan bayangan antara ksatria dan putri, lalu pertemuan
mereka di skotlandia dan di foto yang terakhir terlihat sepasang kakek dan
nenek yang berjalan bersama.
Soo Ho
membuka pintu kamar dengan senyuman bahagia dan membentangkan tanganya dan Hae
Ra memeluknya dengan erat. Soo Ho
bertanya apakah Hae Ra berbicara
baik-baik dengannya. Hae Ra menganguk tapi menurutnya tidak percaya dengan
cerita masa lalu.
“Kalau
begitu jangan percaya” komentar Soo Ho. Tapi Hae Ra measa kalau memang
ditakdirkan bersama.
“Hae
Ra... Apa kau tahu impianku?” ucap Soo Ho. Hae Ra ingin tahu apa itu.
“Menjadi
tua denganmu seperti mereka.” Kata Soo Ho menatap bersama foto yang ada
dinding. Hae Ra bertanya apakah hanya itu saja. Soo Ho menganguk.
“Itu
Sederhana sekali. Mari kita membuat foto pernikahan. terlihat sangat hebat dan
indah.” Ucap Hae Ra. Soo Ho menganguk
“Mari
hidup bahagia dan sehat.” Kata Hae Ra. Soo Ho pun siap untuk melakukanya.
Polisi
kembali berpatroli dan melihat seusatu yang ada di sungai lalu memastikan pada
temanya, apakah melihat sesuatu yang bergerak. Ia akhirnya bertanya pada tim
yang ada dikantor Apa ada laporan bunuh diri lainnya. Temanya menjawab Tidak
ada lagi bunuh diri hari ini.
“Itu
aneh... Aku hanya melihat kepala wanita tepat di atas air.” Ucap Si polisi
“Hei..
Apa yang kau bicarakan? Sungai Han benar-benar beku hari ini.” Kata temanya
lalu mereka pun pergi meninggalkan tepi sungai.
Seung Goo
mulai mengambar gaun dari designya, lalu merasakan ada seseorang yang masuk
dari pintu dan berpikir kalau Sharon yang datang dan menyambutnya dengan wajah
berseri. Tapi ternyata yang datang adalah Baek Hee. Seung Goo terunduk mengaku
kalau sempat bingung sebentar.
“Kau
pasti sangat merindukannya.” Komentar Baek Hee. Seung Goo langsung
menyangkalnya.
“Aku akan
membual tentang desain baruku.” Ucap Seung Goo. Baek Hee memberitahu kalau Selama 30 tahun ke depan
atau mungkin 50 tahun,
“Bisakah
kau menjaga tempat ini sebaik hari ini?” ucap Baek Hee.
“Apakah
Sharon pergi untuk selamanya?” tanya Seung Goo sedih. Baek Hee mengaku tak
tahu.
“Tidak...
Kurasa aku tak bisa... Jika dia tidak kembali, maka aku akan merusak tempat ini
dan menjualnya.” Ucap Seung Goo menahan tangis lalu masuk ke ruangan.
“Sharon...
Kurasa... ada seseorang yang merindukanmu.” Gumam Baek Hee duduk diruangan.
Flash Back
Saat itu
seperti kembali melihat Seo Rin yang datang 30 tahun kemudian dengan wajah yang
kebinggungan berterika memanggil Ayah dan Ibu jadi meminta agar keluar dari
rumah. Tapi ayah dan ibunya sudah meninggal. Lalu Sharon juga kembali bunuh
diri dan datang 50 tahun kemudian dan bertemu dengan Baek Hee yang memiliki
nasib yang sama.
“Dulu ada
orang yang mencintaimu.”
Keduanya
pun pergi ke jepang, Baek Hee pikir setelah Sharon lulus dari sekolah menjahit, maka mereka bisa
kembali ke Joseon, karena yakin semua orang yang mengingat mereka sudah lama
pergi. Sharon ingin tahu berapa lama mereka akan hidup seperti ini.
“Suatu
hari, saat kau bertemu dengan Boon Yi, buatkan dia pakaian.” Kata Baek Hee.
“Bisakah
orang benar-benar dilahirkan kembali?” tanya Sharon polos
“Orang
yang menjalani kehidupan yang hebat atau kehidupan yang sangat jahat mungkin
tidak. Tapi mereka yang pergi dengan kesedihan dan penyesalan yang besar
mungkin mendapatkan satu lagi kesempatan oleh nasib.” Jelas Baek Hee
“Bagaimana
kau tahu?” tanya Sharon. Baek Hee pikir kalau memang tidak maka tak masalah.
“Aku tak
ingin membuat pakaian apapun.” Ucap Sharon menolak
“Dua hal
kepandaianmu adalah membuat dirimu terlihat cantik dan cemburu. Jadi Manfaatkan
itu.” Kata Baek Hee.
Sharon
malah mengajak Baek Hee untuk main mah-jong. Baek Hee menyuruh Sharon agar
pergi belajar. Sharon merengek kalau
hanya Hari ini saja.
“Aku
tidak tahu di mana kau berada, Tapi bertobatlah untuk semua yang kau lakukan
disana, dan jangan pernah kembali.” Gumam Baek Hee.s saat itu Baek Hee seperti
mendengar Sharon yang memanggilnya.
Soo Ho
menatap Hae Ra yang memasak tanpa berkedip, Hae Ra yang canggung meminta agar
Soo Ho memberikan garpu di meja. Saat itu bibi Lee masuk dapur mengoda kalau
mereka berdua menggelar pameran foto kemarin. Soo Ho mengaku yang memasangnya
jadi nanti akan menurunkannya.
“Foto itu
terlihat hebat. Biarkan saja berdiri. Jangan turunkan foto itu..” ucap Bibi Lee
“Apa kau
pergi ke lokasi konstruksi nanti?” tanya Hae Ra. Soo Ho menganguk setelah
mampir ke kantor.
“Kalau
begitu bisakah kau mengantarku ke stasiun kereta bawah tanah?” kata Hae Ra.
“Ini
akhir pekan. Apa Kau ingin datang?” kata Soo Ho. Hae Ra memikirkanya lalu akan
menelepon nanti.
Lalu Hae
Ra menawarkan susu untuk Soo Ho dengan berjalan ke kulkas, Soo Ho melihat botol
minum yang jatuh seperti bisa langsung menangkapnya, Hae Ra seperti tak
menyadarinya. Soo Ho melihat tanganya seperti tak yakin kalau bisa menangkap
sesuai dengan keinginanya.
Saat ada
di mobil, Hae Ra heran melihat banyak lampu lalu lintas yang berubah cepat dari
merah ke hijau lalu berpikir kalau lampunya berubah hanya untuk Soo Ho. Soo Ho
sempat binggung dengan canda merasa seperti itu, tapi dari wajahnya seperti
merasakan sesuatu yang aneh.
Seung Goo
melihat gaun yang dibuatnya, dengan bangga merasa kalau Sharon akan terkejut
melihatnya dan punya perasaan kalau akan
kembali pada bulan Mei dan tahu kalau sangat menyukai mawar. Saat itu Hae Ra
datang ke tempat Seung Goo untuk berkunjung, Seung Goo seperti senang
melihatnya. Hae Ra berkomentar kalau
Seung Gi sangat mengerikan.
“Aku
sudah lama tidak melihatmu.” Ucap Seung Goi. Hae Ra berjanji kalau akan sering
berkunjung dan merasa kalau Semuanya
terlihat sama.
“Aku akan
meninggalkannya seperti ini sampai Sharon kembali.” Ucap Seung Goo. Hae Ra
ingin tahu Kapan Sharon akan kembali
“Baek Hee
berkata... dia akan kembali dalam 30 atau 50 tahun. Tapi siapa yang tahu?” ucap
Seung Goo yakin
“Aku
datang untuk mengembalikan ini.” Kata Hae Ra. Seung Goo dibuat binggung
menerimanya.
Keduanya akhirnya
melihat mantel merah yang dibuat saat Hae Ra masih remaja. Hae Ra menceritakan Setelah memakai jaket itu mengalami serangkaian
kejadian aneh dan menurutnya Itu adalah titik balik dalam hidupnya ,
“Bagaimanapun,
aku menjadi bahagia. Ini adalah mantel yang sangat istimewa, jadi aku ingin
mengembalikannya.” Ucap Hae Ra
“Benarkah?
Apakah hidupmu berubah setelah kau memakai ini?” tanya Seung Go. Hae Ra
membenarkan.
“Aku
berterimakasih untuk mantelnya, tapi aku juga takut akan hal itu.” Ucap Hae Ra.
Saat itu
Sharon dengan tubuh yang masih terihat baik-baik saja masuk ke dalam tokonya.
Seung Goo berada di kantor Sharon menerima telp pesanan jahitan. Hae Ra masuk
ruangan ingin pamit pergi. Seung Gi berbisik agar Hae Ra. Minumlah secangkir
teh sebelum pergi.
“Kalau
begitu aku akan memberitahu Soo Ho untuk datang kesini. Kapan-kapan kita
berkumpul disuatu tempat.” Ucap Hae Ra. Seung Goo piir ikut bagus.
Hae Ra
keluar ruangan melihat sosok wanita dengan sepatu yang kotor dan juga pakaian
yang lusuh, dan itu adalah Sharon. Saat Sharon melihat Hae Ra malah bertanya “Kau
siapa?” Hae Ra pun terkejut karena Sharon tak mengenalinya.
Bersambung
ke episode 18
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Episode 18 dong mbak.... Gak sabar
BalasHapusTrims mbak sudah dibuatkan sinopsisnya... semoga yang episode 18 segera selesai...
BalasHapus