PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 18 Mei 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 6 Part 1

Do Kyung di ruangan kaget mendengar suara pecahan kaca, di rumah Hae Young duduk dilantai sambil berteriak “pulanglah lebih cepat! Aku bukannya memintamu untuk membalas  perasaanku. Aku cuma kesepian saja.
Si Cantik Hae Young sedang berjalan tiba-tiba kakinya terasa lemah dan sangat sakit, Do Kyung kembali merasakan bunyi pecahan tapi kali ini dalam pengelihatanya ada Hae Young yang menatap marah padanya. Si cantik Hae Young nampak masih menjerit kesakitan, seorang wanita yang melihatnya panik sambil menelp untuk meminta bantuan.

Hae Young duduk dengan wajah pucat dirumah sakit, tanganya sudah ditusuk oleh jarum infus. Dokter melihat catatan kesehatan, melihat kalau Sebelum Hae Young mengalami hiperventilasi, lalu bertanya apa yang terjadi. Hae Young nampak sedikit kebingungan.
Flash Back
Hae Young masih berdiri didepan toko barang-barang kuno, pandanganya tertuju pada sebuah mesin tik ukuran lama. Pikiranya melayang, Sebuah foto dirinya dengan Do Kyung berada diatas meja, terdengar bunyi suara mesin tik. Do Kyung dengan bahagia mengetik dengan mesin tik.

Bukankah suara ini sangat elegan?” ucap Do Kyung terus mengetik
Suara ini mengingatkanku padamu.” Kata Do Kyung dengan wajah tersenyum menengok ke arah Hae Young lalu mendekatinya.
Setiap kali aku memikirkannya...kepahitan terdalam yang tersembunyi dalam diriku tiba-tiba keluar begitu saja. Kepahitan yang tak bisa kuceritakan pada siapa pun. Aku ingin cerita semuanya pada dirinya. Menceritakan semuanya alas an aku mencampakkannya. Tapi sepertinya dia tidak tertarik mendengar alasanku.Gumam Hae Young
Hae Young sudah menyandarkan kepalanya diatas tempat tidur lalu terlihat gelisah melihat ponselnya karena tak mungkin menelp Do Kyung.


[Episode 6: Setengah Rasa Cinta,  Setengah Rasa Kasihan]

Ibu Hae Young nampak marak anaknya mau pergi kencan buta dengan pria seperti itu, dalam pikiranya anaknya itu terlalu tua jadi berkencan seperti tak ada yang ada dalam pikiranya.
Kita ini bukannya sengsara dan harus  menyerahkan anak kita ke seorang pria. Kau harusnya merobek mulut orang itu. Bagaimana kau langsung setuju? Kau bilang akan mendiskusikannya dengan Hae Young tentang hal itu? Dasar bajingan itu. Katakan padanya jangan khawatir! Hae Young kita tidak harus menikah. Dia bisa hidup sendiri.” Ucap Ibu Hae Young geram

Dia harus segera menikah.” Ucap suaminya, tapi Ibu Hae Young tak setuju, tapi Tuan Oh menegaskan anaknya harus menikah.
Kenapa? Untuk apa Hae Young menikah?” kata Ibu Hae Young menjerit kesal
Itulah bagaimana rasanya ketika  aku melihat kembali pada diriku sendiri. Jika aku tidak memilikimu dalam hidupku... maka aku tak akan punya apa-apa di dunia ini.” Ucap Tuan Oh, Ibu Hae Young langsung melepaskan sarung tangan untuk mencuci piring lalu keluar dari rumah.  Ia menaiki bus terlihat tenang tapi setelah menjauh dari rumah, tangisnya pun tak bisa ditahan. 


Hae Young berlari masuk ke dalam bus ketika datang, tanpa disadari ibunya turun dari pintu belakang. Hae Young duduk didepan pintu keluar tapi karena sedang sibuk memasukan ponselnya tak melihat ibunya berjalan diluar. Ibu Hae Young sudah sampai di rumah anaknya membereskan pakaian yang bergeletakan di lantai.
Jika aku bertemu kau hari ini, maka kau akan mati... Berantakan sekali rumahmu ini! Jika rumahmu masih seperti ini kalau aku datang lagi, aku akan membakarnya!” jerit Ibu Hae Young di telp sambil mengambil barang-barang yang berantakan di lantai.
“Haduh... Suamiku dan putriku menyedihkan sekali...” ucap Ibu Hae Young melihat kamar anaknya yang berantakan sambil menangis membereskanya. 

Do Kyung baru pulang ke rumah, lalu mematikan alat perekamnya dan mendengar bunyi suara yang berisik ditelinganya. Lalu gambaran pecahan kaca terdengar kembali dan wajah kemarahan dari Hae Young setelah itu pergi dari tatapanya.
Suara seorang bersenandung semakin kencang, Do Kyung mengetuk pintu kamar Hae Young tapi tak ada sahutan, akhirnya Do Kyung masuk kamar melihat Hae Young yang sedang berbaring dengan mengunakan masker diatas tempat tidur sambil mendengarkan lagu.
Kau sudah nyanyi-nyanyi pagi-pagi begini, Apa Kau tidak berangkat kerja? Aku ingin istirahat. Bisakah kau jangan berisik?” tegas Do Kyung, Ibu Hae Young terlihat kaget dan tubuhnya langsung kaku hanya bisa menganggukkan kepala.

Do Kyung pun kembali ke kamar dengan menutup pintu, Ibu Hae Young masih shock duduk diatas tempat tidurnya. Tiba-tiba Do Kyung kembali masuk dan ibu Hae Young langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
jangan masuk ke rumahku tanpa ijin selagi aku tidak di rumah.” Perintah Do Kyung, Ibu Hae Young pun mengangguk-angguk dari balik selimutnya. Do Kyung kembali menutup pintu kembali ke kamarnya.
Ibu Hae Young bisa mendengar Do Kyung yang mengeser rak untuk menutupi jalan, lalu membuka maskernya tak percaya kalau sampai anaknya bisa seperti itu 


Beberapa saat kemudian ibu Hae Young sudah ada di kantor pemasaran, Si Nona Kim mulai mengoceh kalau pemilik dan Do Kyung harus bertengkar soal siapa yang harus pindah.
Rumah itu memang dulunya satu unit. tapi sang pemilik menyewakan lantai pertama dan lantai kedua rumah itu secara terpisah. Dia juga menyewakan ruang penyimpanan di lantai dua secara terpisah. Tapi dia hanya menghalangi pintunya dengan  triplek. Seharusnya rumah itu dikonstruksiKudengar mereka mengganjalnya dengan batu bata.” Cerita Nona Kim, Ibu Hae Young nampak terdiam,
“Lalu Kenapa? Apa Anakmu mau pindah lagi?” tanya Nona Kim

Tidak. Bukan itu maksudku. Aku hanya ingin tahu orang macam apa yang tinggal bersamanya. Semoga tetangganya itu baik.” Kata Ibu Hae Young
Mereka memang baik, Adiknya yang tinggal di lantai pertama seorang direktur perusahaan besar dan orang yang tinggal di lantai dua adalah CEO beberapa perusahaan juga. Pria itu dulu tinggal di rumah itu sejak dia masih kecil. Jadi semua orang di daerah ini tahu kelakuan mereka sangat baik” cerita Nona Kim sangat lancar, Ibu Hae Young melonggo mendengarnya.
Ibu mereka memang sedikit aneh, tapi anak-anaknya sangat ramah. Maksudku mereka berusaha membeli kembali rumah itu, setelah Ibunya menggadaikannya... dan mereka tinggal disana, jadi anak-anaknya tumbuh dengan baik.” Cerita Si Nona Kim, 

Ibu Hae Young duduk diam dengan tatapan kosong,  berbicara dengan suaminya kalau Mengusir Hae Young adalah hal terbaik yang bisa mereka  lakukan. Suaminya nampak binggung menatap istrinya yang bisa berkomentar seperti itu. 

Jin Sang kaget dua Oh Hae Young bertemu di tempat yang sama, Do Kyung nampak asik makan mie ramennya. Jin Sang merasa tubuhnya mulai merinding dan cemas seperti kemarin dan tiba-tiba ingin  buang air kecil, tapi akhirnya kembali duduk berbicara dengan temannya.
Hei, kau harus pindah ke negara lain. Tidak ada jalan keluar. Kau tidak bias pindah rumah lagi, Tidak akan berhasil. Lalu Oh Hae Young berkata apa? Kenapa dia menghilang?” tanya Jin Sang penasaran
Aku tidak tahu dan tidak bertanya.” Kata Do Kyung sambil makan ramennya.
Bukankah dia ingin bertemu untuk menjelaskan alasannya?” ucap Jin Sang
Kami tidak punya waktu untuk berbicara tentang hal itu. Aku meninggalkannya disana.” Jelas Do Kyung

Jin Sang kesal sendiri karena harusnya Do Kyung bertanya padanya. Do Kyung pikir untuk apa harus bertanya hal seperti itu. Jin Sang menegaskan itu karena Penasaran dan sangat yakin temanya itu pasti penasaran juga, Menurutnya Kecuali kalau kepalanya ditembak, tidak ada alasan baginya, mendadak menghilang hilang begitu saja di hari pernikahan.
Lagipula, Apa yang ada di pikiran Oh Hae Young sebelah? Dia itu ceroboh. Kenapa dia mendadak pura-pura jadi pacarmu? Mereka berdua memang gila. Apa semua Oh Hae Young seperti itu?  Mungkin ada aura buruk dari nama itu. Jika mereka bersekongkol, aku yakin mereka mendiskusikan tentang segala sesuatu.” Keluh Jin Sang
“Lalu bagaimana jika Oh Hae Young sebelah tahu apa yang telah kau perbuat? Ah... Park Soo Kyung-lah yang gila. Kenapa dia memperkerjakan Oh Hae Young, mantan pacarmu?” kata Jin Sang heran
Aku yakin itu diputuskan oleh jajaran direksi. Bukan kakakku.” Kata Do Kyung
Dia harusnya menghentikannya. Apa pun yang terjadi!” tegas Jin Sang 

 Soo Kyung masuk ke dalam rumah dengan mabuk, Jin Sang yang melihat kakak temanya itu memang panjang umur,  Do Kyung memperingatkan temanya untuk menutup mulutnya. Jin Sang berkomentar Soo Kyung sangat hebat bisa pulang  dengan keadaan mabuk, berpikir seperti Soo Kyung  punya GPS tertanam di tubuhnya. Soo Kyung pun  ke dapur dan langsung mengambil sebotol air.
Penampilanmu sempurna untuk acara sirkus.” Komentar Jin Sang melihat cara Soo Kyung minum dengan menunggikan botolnya dan dihitungan ketiga Soo Kyung menurunkan botol air minumnya.
Aku mau bertanya.” Kata Soo Kyung, Jin Sang menyuruh Soo Kyung segera masuk ke kamar dan tidur.
Apa menurutmu alien akan datang Atau tidak?” ucap Soo Kyung, Do Kyung lewat dibelakang meminta agar temanya tetap diam, Jin Sang pun langsung pergi begitu saja.
Soo Kyung langsung mengejar Jin Sang berteriak kalau ia sedang bertanya, dan kembali bertanya Apa menurutnya alien akan datang atau tidak dengan mengunakan cekikan dileher. Jin Sang akhirnya menjawab kalau Mereka akan datang untuk menjemputnya. Soo Kyung kembali bertanya kapan alien anak datang sambil mengangkat rambut yang menutup rambutnya.
Maaf, Noona. Aku tidak punya teman alien. Jadi aku akan menanyakannya kalau aku melihat alien.” Ucap Jin Sang
Jika kau bertemu dengan mereka, minta mereka untuk menghancurkan bumi ini. Aku ingin menghadapi kematianku!” kata Soo Kyung menahan agar Jin Sang pergi.
Tidak bisakah Noona mati sendiri saja? Jangan ajak aku.” Pinta Jin Sang
“Aku tidak mau sendirian!!! Ayo kita semua menghadapi kematian ini bersama-sama. Jadi tidak ada satu orang  yang tersisa! Semuanya!” teriak Soo Kyung naik ke atas sofa, Jin Sang hanya bisa melonggo melihat tingkah kakak temanya semakin aneh.
Jin Sang, aku hanya ingin minum bareng alien.” Kata Soo Kyung, Jin Sang merasa kalau Soo Kyung memang sudah gila.

Soo Kyung duduk diam disofa dengan rambut masih acak-acakan. Pikirannya melayang pada dirinya yang minum wine sendirian di restoran.
Sejak kau pergi meninggalkanku... aku selalu minum setiap hari. Duduk sendiri di restoran langganan kita... aku menunggumu
Soo Kyung dengan bahasa prancis, mengucapkan selamat malam dan mengungkapkan perasaanya “Aku mencintaimu.
Meskipun aku sangat merindukanmu.... aku terlalu takut untuk menunjukkan keanehan diriku... aku membiarkan rambutku terurai dan menyembunyikan wajahku.
Soo Kyung langsung menutupi wajahnya dengan rambutnya, sambil berkata  Aku merindukanmu. Dengan mengintip dua pria disampingnya. Tapi aku tidak merindukanmu. Kembali menyembunyikan wajahnya di balik dinding.
Dengan pola pikirku yang gila... aku duduk di kursi ini setiap hari. Aku ingin tahu keberadaanmu dan apa yang kau lakukan.  Apa kau juga memikirkanku?
Soo Kyung mencoba minum kembali tapi malah membuatnya tersedak dan memuntahkan minumnya. 

Air mata Soo Kyung terkena diujung matanya, pikirnya seperti kembali melayang, terlihat sebuah kegaduhan dengan orang yang berlari kesana kemari dan asap-asap berhamburan seperti ada sebuah terjadi gempa. Di sudut tempat lain, seperti sebuah gudang Soo Kyung melompat-lompat kegirangan diatas tempat tidur.
Alien telah menyerang bumi.... Ini kiamat.” Kata Soo Kyung berbisik pada kamera dan terlihat seorang pria duduk diatas tempat tidur.
Aku tidak lagi harus kesakitan karena ada kau. Yang aku butuhkan  hanyalah mati. Aku akan mati dan Kau akan mati.” Kata Soo Kyung sambil mengajak pria itu untuk berdiri.
Sebelum kita mati, mari kita lakukan ini terakhir kali. Sekali saja.” Ucap Soo Kyung melihat membuka baju si pria dan langsung menidurkan, lalu ia pun buru-buru membuka jubah tidurnya dan menjatuhkan tubuhnya ke atas tubuh pria.
Soo Kyung membanting tubuhnya ke atas tempat tidur, lalu menangis tersedu-sedu. Alien harus datang.... Bumi harus dihancurkan. Dibelakang foto nampak Soo Kyung masih muda terlihat sangat cantik. 

Ibu Hae Young dan suaminya seperti menunggu sesuatu, dengan membawa banyak barang ditanganya. Terdengar bunyi sebuah pintu terbuka, keduanya langsung berlari. Do Kyung berjalan keluar dari rumahnya. Ibu Hae Young dan suaminya berjalan ke depan pintu rumah. Setelah itu keduanya berpura-pura baru datang dan tak sengaja berpapasan dengan Do Kyung.
Halo... Kurasa kita pernah bertemu sebelumnya. Kusen jendela...” kata Ibu Hae Young pertama kali menyapa, Do Kyung mengingatanya.
Terima kasih sudah memasangnya.” Ucap Ibu Hae Young ramah, Do Kyung pun mengangguk
Hari ini adalah hari ulang tahun putri kami. Dia sekarang berusia 32 tahun dan tidak ada teman yang merayakannya. Jadi aku setidaknya harus merayakannya dengan dia sebagai ibunya.” Ucap Ibunya dengan memperlihatkan termos berisi sup dan suaminya membawa banyak makanan.
Ia pun pamit pergi permisi lebih dulu, Ayah Hae Young melihat dari atas kebawah penampilan dari Do Kyung, sang istri langsung menarik suaminya untuk cepat pergi. Do Kyung pun berjalan  keluar dari rumah. 

Semua menu makanan lengkap tersedia diatas meja, ada ayam pedas, japchae, kimchi dan tak lupa sup rumput laut untuk orang yang berulang tahun. Ibu Hae Young membagikan nasi ke dalam mangkuk untuk makan bersama.
Hae Young baru selesai mandi berkomentar Banyak sekali makanannya hanya untuk sarapan. Ibu Hae Young mengatakan kalau hari ini adalah ulang tahun anaknya jadi menurutnya menunya tak terlalu banyak dan menyuruh agar segera duduk bersama. Hae Young sibuk memasukan barang-barangnya ke tasnya.
Tuan Oh menatap pintu yang bisa tembus ke kamar sebelah seperti bisa membayangkan Do Kyung datang ke kamar anaknya lewat pintu. Ibu Hae Young melihat tatapan suaminya dan langsung menegurnya agar tak membuat anak mereka curiga tapi tatapan kembali tertuju pada pintu yang masih tertutup. 

Hae Young bertemu dengan temanya Hee Ran disebuah cafe. Hee Ran meminta maaf karena ada kerjaan mendadak sambil mengumpat atasannya yang memberitahunya secara tiba-tiba.  Hae Young pikir tak perlu di permasalahkan karena menurutanya sudah terlalu tua untuk rewel tentang ulang tahunya.
“Apa Park Do Kyung tahu  hari ini hari ulang tahunmu?” tanya Hee Ran, Hae Young pikir tahu dari mana Do Kyung bisa tahu ulang tahunya.
Haruskah aku kasih petunjuk hadiah apa yang kau sukai?” kata Hee Ran, Hae Young mengatakan tak perlu, Hee Ran hanya bisa menghela nafas.
Aku serius kau tak boleh memberitahukanya! Aku harusnya tidak bicara tentangnya padamu. Kau juga tak perlu khawatir. Aku akan mengakhiri hubungan ini.” kata Hae Young
Hee Ran berkomentar Hae Young itu tak serius, Hae Young menegaskan kalau dirinya itu serius. Hee Ran heran kenapa Hae Young harus mengakhirinya, Hae Young sempat diam memikirkanya lalu memberitahu alasanya adalah Karena dulu pacar Do Kyung itu adalah  si cantik Oh Hae Young.
Terus kenapa? Siapa yang belum  pernah jatuh cinta sebelumnya?” kata Hee Ran menurutnya tak ada yang salah
Tidak, aku tidak mau menjalani hubungan dengan mantannya Oh Hae Young.” Tegas Hae Young 

Do Kyung berjalan di trotoar telihat binggung dengan menatap  ponselnya nampak ragu untuk menelp “Tetangga Sebelah” Sementara Hae Young sedang memakan sup rumput laut dan makanan yang sudah dibawakan ibunya. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu rumahnya, Hae Young sempat bertanya siapa yang datang. Ketika membuka pintu ternyata Do Kyung sudah ada didepan rumahnya memberikan sekantung makanan.
Kudengar ini ulang tahunmu, Ayo kita minum dan merayakannya, Siapkan mejanya. Aku akan ke tempatmu.” Kata Do Kyung menaruh kantung belanjaan ditangan Hae Young dan langsung kembali berjalan kerumahnya.
Hae Young sempat melonggo tapi wajahnya tersenyum karena Do Kyung bisa mengetahui ulang tahunya, lalu melihat mejanya yang sudah penuh dengan makanan, akhirnya buru-buru membereskanya. Setelah itu merapihkan tempat tidurnya, menyemportkan prafum agar kamarnya wangi.
Ia juga melepaskan kacamatanya dan memastikan tak ada tanda ceplakan di sekitar matanya, setelah selesai buru-buru mengeluarkan isi makanan ke atas meja. 

Do Kyung masuk ke dalam kamarnya, suasana nampak terasa berbeda. Hae Young nampak tak bisa menutupi rasa bahagia ketika Do Kyung masuk ke kamarnya dari pintu rahasia. Do Kyung juga nampak sedikit canggung saat masuk ke kamar Hae Young, tapi berusaha untuk tenang.  
Tahu darimana hari ini ultahku? Apa Hee Ran yang memberitahumu?” tanya Hae Young saat Do Kyung duduk di depanya.
Aku melihat Ibumu tadi pagi.” Kata Do Kyung
“Ini Konyol sekali. Kenapa dia mengumbar-umbar ulang tahun putrinya?” keluh Hae Young lalu melihat sekotak pie yang diberikan Do Kyung.
Hae Young tahu Do Kyung itu tak enak hati jadi membelikan snack berbentuk kue dan minuman lalu memujinya yang perhatian. Do Kyung nampak tak bisa menatap Hae Young hanya mengalihkan pada pandangan yang lain sambil membuka kaleng birnya. Hae Young pun mengeluarkan semua makanan diatas meja.

Do Kyung tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari celananya dan menaruh diatas meja, Hae Young binggung. Do Kyung mengaku sudah lama memiliki benda itu , Hae Young terlihat tersentuh mendapatkan hadiah. Do Kyung menjelaskan sengaja memberikan agar Hae Young berhenti mendengarkan  boneka yang tertawa aneh itu,lalu kembali minum untuk menutup rasa gugupnya. Hae Young terus menatapnya dengan senyuman, Do Kyung mengatakan hadiah sebagai gantinya karena membuatkan sup antimabuk.
Kau takut, aku akan salah paham mengenai hadiah ini. Aku tahu ini Sesuatu yang kau punya.” Ucap Hae Young lalu mulai memutar boneka kelinci yang dibelikan Do Kyung. 


Terdengar bunyi suara yang sangat romantis, seperti kotak musik yang bisa diberikan sebagai hadiah, Hae Young terus menatapnya mengatakan suaranya cantik sekali. Do Kyung sempat meliriknya lalu ponsel Hae Young tiba-tiba bergetar cukup keras.
Sepertinya Hee Ran menelpnya, Hae Young mengaku sudah makan lalu terlihat agak gugup mengaku hanya sendirian dirumah dan masuk ke dalam kamar mandi untuk bisa berbicar dengan bebas. Ponsel Do Kyung juga bergetar di kamarnya, adiknya menelp.
Park Hoon seperti ingin meminjam mobil. Do Kyung menanyakan untuk apa sambil memutar kembali kaset rekamanya, setelah itu seperti percaya dengan yang dikataka adiknya dan menyuruh untuk menunggu dibawah karena akan memberikan kuncinya. 

Park Hoon sudah menunggu dibawah menyuruh kakaknya segera melemparkan kunci mobilnya. Do Kyung langsung melemparkanya, Park Hoon pun mengucapkan terimakasih karena sudah mau meminjamkan mobil untuknya. Tiba-tiba An Na muncul dengan mengandang lengan pacarnya mengatakan hanya ingin jalan-jalan dan berjanji tak melakukan hal yang aneh.
Do Kyung sempat kaget, An Na dan Park Hoon melambaikan tangan bahagia karena bisa mengelabuhinya lalu berlari keluar rumah untuk segera pergi dengan mobil kakaknya. 

Do Kyung kembali ke kamarnya , terdengar suara Hae young yang terekam pada kasetnya terdengar sangat marah Berapa lama lagi kau akan menghalangi pintu ini? Apa Kau takut aku ambil keuntungan darimu? lalu suara Hae Young terdengar sedih. Do Kyung pun terdiam mendengarkan suara Hae Young tanpa sengaja direkam.
Menyukai tetangga sebelah  ada untungnya juga. Aku jadi pulang lebih cepat. Dulu aku biasa belum pulang sebelum aku mabuk.  Demi Tuhan, puanglah lebih cepat! Aku bukannya memintamu membalas perasaanku. Aku cuma bosan! Ini bahkan belum malam. Apa yang akan kulakukan?” 
Do Kyung terdiam mendengarnya suara Hae Young yang menangis, lalu tersadar Hae Young sudah ada didepan pintu bisa mendengarkan rekaman juga. Suasana nampak terdiam sejenak, Hae Young lalu masuk ruangan dan mencoba mematikan rekaman suaranya, tapi tak juga berhenti. Do Kyung pun berjalan untuk mematikan alat rekamanya.

Apa kau merekam untuk memata-mataiku Selama ini?” tuduh Hae Young
Ini kebiasaanku. Produser sound film merekam semuanya. Untuk melihat jenis suara yang dihasilkan di rumah kami kalau kami sedang di luar... banyak produser sound film menyalakan perekamnya sebelum berangkat kerja. Aku tidak punya maksud tertentu.” Jelas Do Kyung
Kau harusnya tidak perlu melakukan itu lagi karena aku tinggal di sebelah.” Kata Hae Young marah
Kebanyakan aku menghapusnya dan tidak mendengar suaranya. Bagaimana bisa aku mendengarkan rekaman selama 12 jam? Sejak kau pindah, aku tak pernah mendengar rekaman.” Tegas Do Kyung

Suasana kembali berubah hening, keduanya tanpa bisa saling menatap.
Aku hanya mengatakan itu karena aku mabuk. Ketika aku mabuk, aku memang begitu terhadap semua pria. Aku berkata seperti itu tanpa alasan.” Akui Hae Young
Berhentilah minum dan jangan seperti itu pada laki-laki. Dan Jangan juga kau dekati pria seperti aku. Bangun dan sadarlah. Berhenti menyakiti dirimu sendiri seperti orang bodoh.” Kata Do Kyung sinis membalikan badannya.
Hae Young akhirnya mengejar Do Kyung tak terima karena malah yang marah-marah. Dengan berdiri di depan Do Kyung menegaskan Do Kyung bukanlah satu-satunya pria yang ingin didekati karena Setidaknya ada lima orang rekan kerjanya yang ingi didekati dan tak perlu khawatir dan marah karena Do Kyung itu berhasil membuat merasa seperti sampah.
Do Kyung menatap Hae Young seperti berbicara dengan menahan tangisnya, terdengar bunyi bel rumahnya. Hae Young melihat dilayar ada si cantik Hae Young yang datang kerumah lalu menatap Do Kyung akhirnya memilih untuk kembali ke rumahnya. Do Kyung terlihat tak bisa berbuat apa-apa lagi. 

Hae Young sudah berjalan keluar rumah terlihat menangis, si cantik Hae Young sudah ada didalam rumah sambil melihat deretan kaset rekam yang tersusun rapih dalam rak.
Aku suka mendengar rekaman suara kamarmu... di sore hari. Dari suara penjual sayur sampai suara orang bertengkar... suara itu memang bukan sesuatu yang istimewa. Tapi aku sungguh menyukai suara itu. Rasanya seperti kita kembali ke waktu yang dulu. Aku juga mulai merekam di rumah...” cerita Hae Young lalu terhenti dengan perkataakn Do Kyung
Katakan padaku kenapa kau datang kemari lalu pergi dari sini.” Kata Do Kyung
Kalau begitu aku harus menginap malam ini.” ucap Hae Young seperti mengoda. 

Flash Back
Satu tahun lalu, Do Kyung mengantar Hae Young sampai di pinggir jalan, terlihat Hae Young yang termenung melihat ke jendela. Do Kyung melihat pacarnya itu kelihatan lelah. Hae Young mengaku memang sedikit lelah karena Banyak urusan.
Do Kyung mengatakan akan menjemputnya besok pagi. Hae Young pikir tak perlu karena bisa datang sendiri jadi mereka bertemu di salon saja. Do Kyung pun mengucapkan selamat malam dan bisa mimpi indah. Hae Young membalas supaya pacarnya bisa mimpi dengan indah lalu menuruni mobilnya. Do Kyung pun turun dari mobil melihat punggung Hae Young yang semakin menjauh.
Saat itu adalah saat terakhir kita. Aku terus memikirkan kenapa kau melakukan sesuatu seperti itu. Kenapa?

Aku tidak tahu kenapa kau bertindak seperti itu...tapi ada satu alas an yang bisa membuatku memaafkanmu. Yaitu kalau kau terkena penyakit parah dan berusaha membuatku menjauh darimu. Kupikir aku bisa memaafkanmu jika alasannya seperti itu. Dengan begitu aku bisa memberitahu yang lain tentang dirimu.” Kata Do Kyung berbicara dengan membalikan tubuhnya, Hae Young nampak duduk disofa menahan rasa sedihnya.
“Aku selalu berkata dalam hati "Dia sudah mati. Karena penyakit yang parah." Dengan begitu aku bisa memulihkan harga diriku dan juga memperingati kematianmu. Katakan padaku. Apa karena penyakit? Apa kau sudah pulih dari penyakitmu dan memutuskan kembali kesini?” ucap Do Kyung membalikan badanya.

Hae Young mengatakan tidak karena penyakit, Do Kyung dengan sinis menyuruh Hae Young harusnya mati saja. Hae Young seperti tersenyum sambil tertunduk. Do Kyung menegaskan ketiak melihat mantan pacarnya  kembali dengan wajah bahagia membuatnya begitu marah. Hae Young tetap tersenyum, Do Kyung menyuruh Hae Young menyuruh tak boleh tersenyum.
Kau tahu betul itu kebiasaanku. Tersenyum sekali pun aku sedang menangis. Kau bilang benci wanita yang menangis. Aku tidak ingin kau membenciku. Jadi aku tersenyum sekali pun aku sedang menangis. Bukankah kau tahu itu?” jelas Hae Young dengan menahan tangis.
Kau masih saja menyalahkan orang lain. Jangan pernah datang kemari lagi. Itu membuatku malah lebih membencimu” tegas Do Kyung murka

Kenapa harus dia? Kenapa Hae Young? Apa kau tertarik padanya karena dia dan aku punya nama yang sama?” kata Hae Young
Do Kyung menegaskan agar Hae Young tak perlu membahasnya, Hae Young tetap membahas nama dan sekolah yang sama, menurutnya  Terlalu banyak kebetulan. Do Kyung mengartikan dirinya itu sengata berkencan dengan nama yang sama karena tidak bisa melupakannya. Hae Young pikir  Selalu terjadi seperti itu dulu, Banyak  pria berusaha mendekatinya melalui diri Hae Young. Do Kyung berteriak marah.
Hae Young yakin Do Kyung itu orang yang jahat pada temannya, tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca yang dilemparkan. Do Kyung berlari ke kaca jendela yang pecah dan terlihat wajah Hae Young di lantai bawah menatap marah ke arahnya sambil menangis. Si cantik Hae Young nampak benar-benar kaget melihat kaca jendela yang pecah. Do Kyung pun melihat Hae Young yang pergi meninggalkan rumahnya.

Hae Young mengendarai sepedanya keluar dari rumah sambil menangis, menyusuri pinggir jalan raya cukup ramai. Si cantik Hae Young pun keluar dari rumah Do Kyung dan pergi ke masuk ke dalam mobilnya. Do Kyung masih terdiam dalam kamarnya, menatap kaca yang bolong karena dilempar oleh Hae Young. Ia lalu merapihkan pecahan kaca di lantai dan melihat batu yang dilemparkan Hae Young ke dalam kamarnya. 

Akhirnya Hae Young sampai di rumah Hee Ran dan meneka bel beberapa kali, Hee Ran nampak kaget melihat temanya datang ke rumahnya malam-malam terlihat seorang pria yang baru selesai mandi.. Hae Young meminta maaf karena tak menelpnya lebih dulu, lalu memilih untuk pergi saja.
Hee Ran menahan Hae Young tak perlu pergi dan memintanya agar menunggu sebentar. Beberapa saat kemudian pria itu nampak keluar luar ruangan Hee Ran dengan wajah kesal. Hae Young berjongkok didepan rumah menunggunya. 

Hee Ran membuatkan secangkir teh mengejek temanya itu seperti anak kecil yang harus Memecahkan jendela, lalu memarahi  karena Hae Young yang lari dari rumah bahkan menjauhi keduanya.
Jika aku jadi kau, aku akan berkata... "Kami memang seperti ini. Memangnya kenapa?" Kau itu memang tidak tahu caranya berkelahi!” komentar Hee Ran kesal sendiri
Kau tahu sendiri, aku tidak berkuasa di hadapannya.” Kata Hae Young
Lupakan itu! Itu karena waktu itu kau masih SMA. Sekarang kau berusia 32 tahun. Apa yang perlu ditakutkan? Apa dia akan memakanmu hidup-hidup?” keluh Hee Ran geram
Dan jujur saja, kau sekarang sudah menang melawan dia. Apa Kau pikir dia bisa menang melawanmu? Kau tinggal sebelahan dengan pria itu!” tegas Hee Ran
Hae Young mengatakan akan pindah, Hee Ran merasa Hae Young itu sudah membuatnya frustasi dan menyuruh agar langsung tidur saja karena mereka tingga bersebelahan.
Dia sudah tahu kalau aku menyukainya!” ucap Hae Young yang membuat Hee Ran berhenti mengoceh dan membuatnya melonggo.
Dia merekamnya. Dia punya kebiasaan merekam kamarnya ketika dia sedang keluar. Dengan cerobohnya... aku berkata, "Kapan kau pulang? Kenapa kau belum pulang juga? Aku bosan. Aku menyukaimu." Seperti orang bodoh, aku terus mengoceh.”cerita Hae Young menahan malu, Hee Ran merasa sudah menduga ocehan mulut temanya  akan membawa masalah.
Menyukai seseorang itu hal yang sangat memalukan dan . Menjengkelkan.” Keluh Hae Young dengan menahan tangisnya. 
bersambung ke part 2  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


2 komentar: