PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 19 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Da In selesai memberikan penampilanya, Ta Mi melihat Mo Gun duduk dibangku depan lalu mengikutinya setelah acara selesai. Mo Gun sengaja datang ke ruangan make up menemui Da In. Ta Mi hanya bisa terdiam. Mo Gun mengaku sudah lama  tidak  menikmati sebuah resital.
“Ternyata Kau datang. Aku tidak tahu. Bagaimana penampilanku? Apakah bagus?” tanya Da In
“Kau hebat. Tidak ada satu kesalahan pun.” Ucap Mo Gun memuji. Mo Gun menawarkan diri untuk bekerja sama jika memintanya. Ta Mi hanya bisa terdiam didepan pintu ruangan make up. 

Flash Back
Ta Mi tersenyum bahagia melihat  Undangan ke resital Da In  akhirnya sudah siap lalu berpikir kalau merasa gugup. Da In mengaku tidak merasa gugup tentang resital itu, tapi merasa cinta pertamanya akan datang jadi merasa gugup.
Ta Mi terus melihat Da In dan Mo Gun saling menebar senyum. Da In memberitahu kalau Orang tuanya datang, jadi harus pergi saat itu temanya datang bertanya siapa pria itu dan berpikir pada Da In. Ta Mi seperti makin merasa sakit hati mendengarnya.

“Dia bukan pacarku... Tapi Dia cinta pertamaku.” Akui Da In. Mo Gun terlihat kaget mendengarnya.
“Cinta pertamamu terlalu tampan. Aku ragu itu akan berakhir seperti itu... Kau Kerjamu bagus hari ini. Istirahatlah.” Ucap Teman Da In.
“Baik, kerjamu juga bagus hari ini.” Ucap Da In. Lalu Teman Da In hanya pen pergi. Ta Mi hanya bisa terdiam melihat kedekatakan keduanya.
Mo Gun mengaku tidak tahu soal cinta pertama itu. Da In pun tak menyangkalnya lalu bertanya Apa kegiatannya hari ini. Mo Gun kaget Da In langsung mengajak bertemu. Da In pikir mengajak Mo Gun yang  bekerja dengannya jadi mereka harus rapat lebih dahulu.
“Tidakkah kau lelah?” ucap Mo Gun, Da In mengaku tak sama sekali. 



Mo Gun dan Da In bertemu di restoran, Mo Gun membahas kalau Da IN pasti tahu, perasaan sebuah lagu sangat berbeda tergantung siapa yang memainkannya. Tapi belum menemukan musisi yang memenuhi ekspektasinya.
“Tapi setelah aku melihat resitalmu, akhirnya aku menemukannya. Dari semua pujian yang kudengar hari ini, itu yang paling mengharukan. Terima kasih sudah menerima tawaranku.” Ucap Mo Gun
“Bagaimana aku bisa menolak jika dirutnya sendiri yang datang untuk memilihku? Kirimkan lagunya kepadaku.” kata Da In malu-malu
“Baik, itu tidak terlalu sulit. Berapa lama yang kamu butuhkan untuk berlatih?” tanya Mo Gun
“Aku cepat belajar... Tidak hanya mahir, aku juga cepat.” Ucap Da In bangga terlihat sedikit mengoda Mo Gun.
“Apa kau selalu seperti ini?” ejek Mo Gun. Da In merasa hatinya masih di atas panggung dan merasa tak percaya bisa makan dengan Mo Gunseperti ini.


Ta Mi menelp seseorang bertanya apakah bisa bertemu, lalu dengan nada sinis berpikir kalau waktunya tidak tepat. Akhirnya Ta Mi berjalan keluar gedung, menatap Mo Gun yang duduk menunggu terlihat sangat tampan dan muda, sangat mengoda. Ia teringat saat pertemuan mereka ditempat yang sama sebelumnya.
“Aku lebih suka tidak ada kesempatan lain. Usiaku 38 tahun. Aku sudah bukan di usia di mana aku memilih sesuatu yang akan berakhir. Aku tidak boleh gegabah, dan aku tahu bagaimana hal tertentu akan berakhir.” 

Akhirnya Mo Gun melihat Ta Mi yang datang lalu berjalan mendekatinya, saat itu berbeda saat sebelumnya Ta Mi yang mendekati Mo Gun. Ta Mi menatap Mo Gun langsung berkata kalau berpikir aku tahu segalanya tapi  terlalu arogan.
“Menurutmu bagaimana kita akan berakhir?” tanya Ta Mi. Mo Gun menjawab Menurutnya merekaakan berakhir saling mencintai.
“Apa Karena itukah kau tidak menghubungiku?” tanya Ta Mi. Mo Gun berpikir Ta Mi mungkin akan melarikan diri jika aku terlalu menekannya kali ini.
“Apakah kau sudah menenangkan pikiranmu?” tanya Mo Gun, Ta Mi meminta agar Mo Gun membelikan sepasang anting-anting.

“Pada hari pertama pertemuan kita, aku membeli sepasang anting-anting setelah bermalam denganmu. Tapi aku kehilangan anting-anting itu. Aku meminjamkannya kepada seseorang, tapi dia menghilangkannya. Itu sungguh menyebalkan dan Itu sangat menggangguku.” Akui Ta Mi. 

Mereka pergi ke toko perhiasan, Ta Mi memilih anting yang sama lalu memberitahu pegawai kalau akan membeli itu. Mo Gun meminta akan membeli kalungnya. Akhirnya pegawai datang membawa sepasang anting dan kalung.
“Aku ingin memakainya. Maukah kau memakaikannya untukku?” ucap Ta Mi. Mo Gun pun memakaikan anting ditelinga Ta Mi. 

Keduanya berjalan pulang, Mo Gun bertanya  Kepada siapa  Ta Mi meminjamkan anting-anting itu. Ta Mi menjawab pada guru pianonya. Mo Gun mengeluh guru itu orang yang jahat karena membuatnya kesal akibat menghilangkannya.
“Aku menyetir ke sini. Aku akan pergi sekarang. Terima kasih untuk anting-anting ini.” Ucap Ta Mi berhenti melangkah.
“Apa yang kau pikirkan? Apa yang ada di benakmu? Kenapa kau membuatku gelisah?” kata Mo Gun melihat tatapan Ta Mi
“Morgan... Apakah kau ingin aku melepaskanmu? Akankah kau pergi jika aku melepaskanmu?” ucap Ta Mi
“ Apakah kau ingin melepaskanku? Apa kau ingin melepaskanku sekarang?” tanya Mo Gun membalas
“Tidak, aku ingin mempertahankanmu. Aku menggunakan anting-anting sebagai alasan untuk mengajakmu pergi. Aku tahu kita bertengkar karena harga diri kita, tapi aku malah melupakan harga diriku karena aku ingin mempertahankanmu.” Akui Ta Mi
“Berhenti mengatakan sebaliknya dan katakan kamu mau mempertahankanku.” Kata Mo Gun
“Lantas kenapa jika aku ingin mempertahankanmu? Menurutmu apa yang akan terjadi jika aku memliih untuk mempertahankanmu? Aku tahu bahwa impianmu adalah membangun sebuah keluarga, dan aku bahkan tahu kisah pribadimu.” Jelas Ta Mi
“Sulit bagiku untuk mengabaikan itu. Rasanya tidak tahu malu memaksakanmu untuk memahami nilai-nilaiku padahal aku tahu betapa berartinya membangun sebuah keluarga bagimu. Impianmu adalah sesuatu yang harus kuhargai.” Ungkap Ta Mi
“Dan aku tidak bisa berhenti memikirkan bahwa itulah yang pada akhirnya akan membuatmu bahagia. Aku sangat yakin oleh itu. Aku sepuluh tahun lebih tua darimu. Jadi, aku merasa menghalangimu mendapatkan apa yang kamu inginkan dengan mempertahankanmu.” Kata Ta Mi
“Kau salah... Bukan kau yang mempertahankanku. Tapi Aku yang mempertahankanmu, memohonmu untuk tinggal. Apa Kau tahu kenapa? Karena jika tidak, aku tahu kau akan melepaskanku. Aku tahu akulah yang berusaha keras dalam hubungan ini.” Ucap Mo Gun
“Aku tahu ini akan berakhir begitu aku melepaskannya. Dan itu selalu melukaiku. Fakta bahwa kau tidak akan pernah sepenuhnya membuka diri kepadaku karena rasa bersalahmu itu. Sama seperti hari ini. Sangat mudah bagimu untuk mengatakan bahwa kau akan melepaskanku.” Ucap Mo Gun.
Ta Mi hanya bisa diam saja, Mo Gun pikir jika mudah bagi Ta Mi  mengatakan itu, lakukanlah dan lepaskan jadi  Berhentilah membuat alasan untuk menunjukkan bahwa Ta Mi tidak mencintainya, lalu pamit pergi walaupun menurutnya sulit untuk melihat Ta Mi sekarang. Ta Mi hanya diam saja melihat Mo Gun pergi. 


Nyonya Jang memperlihatkan surat yang sebelumnya diberikan Tuan Oh pada ayah Ga Kyung. Tuan Oh  menyindir kalau tidak tahu Ibunya punya cukup waktu untuk mencuri sesuatu seperti ini. Nyonya Jang heran anaknya berpikir mengambil ini dari mereka.
“Jin Woo, ayah mertuamu sendiri yang mengirimkan ini kepada ibu. Ini yang mereka inginkan. Mereka menolak semua uang ini agar mereka bisa membela ibu. Menurutmu kenapa mereka melakukan itu?”ucap Nyonya Jang
“ Apa Karena mereka takut kepada ibu? Itu karena mereka masih ingin mempertahankan kekuasaan mereka. Orang tua tidak akan memperdulikan anak demi memenuhi keinginan mereka.” Ucap Nyonya Jang
“Ya, Ibu benar. Begitu pula sebaliknya. Jadi, Ibu tunggu saja. Lihat apa yang bisa diubah oleh keinginanku dan Ga Kyung tanpa dukungan orang tua kami.” Kata Tuan Oh tak mau kalah. 


Pegawai pusat memberitahu Ga Kyung kalau mereka merasa positif tentang konferensi persnya jadi menyingkirkan pimpinan pesaingnya dan memperbaiki citra Unicon. Ga Kyung memberitahu kalau ia dihukum karena konferensi pers itu. Pegawai bingung kenapa Ga Kyung dihukum.
“Kudengar kamu akan datang ke Shanghai. Aku akan menemuimu di sana. Aku ingin membicarakan tentang bagaimana pengelolaan Unicon Korea.” Ucap Ga Kyung dengan wajah serius. 

Ga Kyung meberikan  "Formulir persetujuan untuk melihat isi surel intranet". In Kyung pikir Ga Kyung  tahu berapa nilai proyek ini dan Jika kesepakatan ini berantakan, maka Ga Kyung akan bertanggung jawab lalu ia akan menuntut atas kerugiannya.
“Itu tidak akan berhenti dengan tindakan disiplin. Kau harus menghadapi hukum.” Ucap In Kyung mengancam.
“Hukum? Apa kau yakin ingin melibatkan hukum?” kata Ga Kyung menyindir. In Kyung tak mengerti maksudnya.
 “Jangan membuang-buang energi dengan ancaman yang tidak berguna.” Balas Ga Kyung lalu berjalan pergi.
“Ibu Song... Benarkah kau akan bercerai?” tanya In Kyung dengan nada sinis.
“Bercerai atau tidak, aku akan mengikuti apa pun keputusan yang kubuat.” Tegas Ga Kyung. 

Ta Mi masuk lift, saat itu Eric datang meminta agar menahan pintu sebentar lalu keduanya dalam lift terlihat gugup karena sebelumnya bersitegang dalam lift.
“Kau pasti senang soal disetujuinya UI baru untuk peringkat kata kunci.” Ucap Eric
“Aku yakin itu akan menguntungkan Barro.” Komentar Ta Mi. Eric pikir akibat usulan Ta Mi membuat Timnya sangat tertekan.
“Aku tidak mendasarkan keputusanku atas keuntungan tim tertentu.”balas Ta Mi
“Saat kau muncul di persidangan sebagai karyawan Unicon aku mencarimu karena penasaran tentangmu. Aku pikir kau bersemangat dan gigih. Setelah kupikirkan, orang lain pasti telah dikorbankan agar kau bisa terlihat seperti itu.” Sindir Eric lalu keluar dari lift lebih dulu. Ta Mi hanya diam saja. 

Ta Mi melihat diagram 50,3 persen untuk Unicon, 46,7 persen untuk Barro. Saat ini selisihnya 3,6 persen. Bong Gi bertanya  Bisakah laman utama baru mendorong mereka. Ta Mi pikir  Tata letak baru tidak akan cukup untuk mengubah keadaan.
“Bagaimana jika kita mengadakan acara pada hari peluncurannya?” ucap Ta Mi
“Apa Maksudmu sesuatu seperti hadiah promosi?” kata Hyun. Ta Mi membenarkan.
“Aku ingin sesuatu yang bisa mengajak orang-orang untuk mendaftar masuk.” Ucap Ta Mi. Jenny pikir mereka juga harus menciptakan sebuah isu.
“Benar. Masing-masing dari kita akan memikirkan ide dan mendiskusikannya pada hari Senin. Jadi, siapa yang akan menghadiri rapat akhir pekan?” ucap Ta Mi
“Aku dan Joseph.” Kata Ah Ra. Ta Mi mengucapkan berterima kasih karena mereka mau bekerja di akhir pekan.
“Tidak masalah. Kami bisa menangani ini.” Kata Bong Gi dengan penuh semangat. Hyun melihat wajah Ta Mi terlihat tak penuh semangat. 


Ta Mi mencoba mengambil buku yang rak paling atas, Hyun dengan mudah mengambilkan buku sambil mengejeknya pendek.  Ta Mi pun mengucapkan Terima kasih lalu mulai membaca. Hyun langsung bertanya kenapa wajah Ta Mi yang murung, Apa ada sesuatu.
“Berhentilah bersikap seperti istriku.” Ucap Ta Mi. Hyun malah mengejek Andai saja bisa menjadi itu untuk seseorang.
“Ada apa? Apa kamu putus dengan pacarmu?Wahh... Akhirnya dia sadar!” ejek Hyun. Ta Mi melotot kesal
“Cerialah, Tammy. Tidak biasanya kau tertekan.” Goda Hyun lalu beranjak pergi. Ta Mi tak habis pikir dengan tingkah Ta Mi. 


Jin Hwan berbicara didepan kamera “Aku menantikan cinta dan dukungan kalian untukku dan karakterku Min Jae. Terima kasih.” Sutradara berteriak “Cut” lalu memuji Ji Hwan yang terlihat sangat bagus didepan camera. Ji Hwan pun mengucapkan terimakasih pada semua kru.
“Ganti bajumu dan temui aku di depan. Aku akan menyiapkan mobil.” Kata Manager
“Aku ingin naik kereta bawah tanah pulang hari ini.” Kata Ji Hwan. Manager mengejek Ji Hwan akan melihat posternya lagi. Ji Hwan membenarkan.
“Ji Hwan, kau masuk peringkat kata kunci waktu nyata.” Kata stylist melihat ponselnya. Ji Hwan binggung bertanya tentang apa itu lalu melihat di Barro "9. Seol Ji Hwan, 10. 'Ada Apa dengan Ibu Mertuaku?'"

Ji Hwan menelp Hyun bertanya apakah ia yang memasukkan namaku ke peringkat kata kunci waktu nyata, lalu mengeluh kalau tidak boleh memalsukan peringkat seperti ini. Hyun binggung bertanya  Peringkat kata kunci waktu nyata?
“Apa Namamu ada di daftar itu? Tidak, peringkat bukan sesuatu yang bisa kukendalikan. Aku akan memeriksanya.” Ucap Hyun binggung lalu melihat ponselnya.
Ia melihat berita “Seol Ji Hwan adalah nama seorang aktor dan namanya mulai menjadi terkenal setelah Yoon Dong Joo menyebutkannya di saluran daringnya.”

Sementara Dong Joo sedang melakukan siaran di depan poster Ji Hwan di stasiun bawah tanah.
“Akhirnya aku tiba di salah satu perhentian trip ziarah Seol Ji Hwan. Ini dia! Wah... Besar sekali... Tolong beri tahu aku kalian sudah mencari namanya di internet. Mari kita jadikan namanya kata kunci paling populer. Omong-omong, sulit kupercaya betapa tampannya dia. Kalian setuju, kan? Aku yakin Tidak mungkin tidak tertarik kepadanya.” Ucap Dong Joo dalam siarannya.
Hyun yang melihat siaran itu langsung bergegas pergi, Ah Ra yang melihatnya bingung bertanya Siapa itu Seol Ji Hwan dan kenapa dia bersikap seperti ini. 

Dong Joo melihat Hyun yang datang mengucapkan salam perpisahan dan mengucapkan Terima kasih sudah membantu namanya menempati posisi sembilan di daftar. Setelah Dong Joo mematikan ponselnya, Hyun langsung berteriak marah.
“Hei, kau. Kau pikir kamu siapa?” ucap Hyun marah. Dong Joo heran melihat Hyun yang sudah lama tidak bertemu dan mengeluh dengan sikapnya sekarang.
“Kenapa kau mendadak tergila-gila kepada Seol Ji Hwan? Aku yang pertama menyukai dia. Serta, akulah yang memasang iklan ini, jadi, enyahlah.” Ucap Hyun marah
“Kau bergurau, bukan? Jika kau ingin melihatnya sendiri, seharusnya kau memasangnya di rumah dan bukan untuk dilihat semua orang seperti ini. Dasar pencari perhatian pemalu.” Ejek Dong Joo. Hyun makin marah mendengarnya.
“Apa kau bersikap sok berkuasa karena aku penggemar baru? Siapa kau sehingga memilikinya untuk dirimu sendiri? Kita berdua hanya penggemarnya.” Ucap  Dong Joo
“Maksudku adalah...” ucap Hyun binggung, Dong Joo mengeluh Hyun terus menyukai pria yang disukai lebih dahulu. Hyun tak mengerti maksud ucapanya.
“Aku yang menyukai Pyo Joon Soo lebih dahulu. Kau wanita selingkuhannya.” Ucap Dong Joo. Hyun berteriak marah
“Serta, apa hakmu mengatakan aku tidak boleh menyukai Seol Ji Hwan? Apa hubungan kalian istimewa Ada apa? Apa kalian berpacaran?” ucap Dong Joo
“Tentu saja tidak... Aku hanya seorang penggemarnya.” Ucap Hyun. Dong Joo pun menyuruh Hyun  diam saja dan jadilah penggemarnya.
“Kau seharusnya senang dia sudah diakui, alih-alih mengklaim kepemilikan atas dirinya. Aku mempromosikan dia agar namanya masuk ke peringkat, jadi, kenapa kau bersikap posesif?” kata Dong Joo lalu melihat seseorang dibelakang Hyun.


Dong Joo tak percaya kalau Ji Hwan ada di sini sekarang dan menurutnya Ini pasti takdir. Ji Hwan dan Hyun saling menatap dan wajah mereka terlihat gugup, lalu Ji Hwan bertanya apa yang dilakukan Hyun di depan posternya.
“Tunggu... Benarkah kalian saling kenal? Jadi, kau benar-benar berusaha mendekatinya. Ji Hwan, jangan terlalu akrab dengan seorang penggemar. Itu hanya akan menghantuimu setelah kau terkenal.” Ucap Dong Joo. Hyun hanya bisa terdiam.
“Apa kamu melihat namamu di peringkat kata kunci waktu nyata? Itu karena tindakanku.” Ucap Dong Joo.
“Itu. Ya, aku melihat itu... Terima kasih, Nona Yoon.” Ucap Ji Hwan. Dong Joo tak percaya kalau sudah tahu namanya. Hyun memilih untuk pergi. 

Ji Hwan berlari mengejar Hyun, Hyun mengeluh kalau mereka mengikutinya. Ji Hwan pikir Hyun tampak marah. Hyun mengaku dirinya itu memang marah Tapi  tidak tahu kenapa. Ia tidak tahu kenapa bergegas stasiun atau kenapa melampiaskan kemarahannya kepada Dong Joo.
“Tapi semua perkataannya benar... Aku seorang penggemar. Mengikuti aku karena aku tampak marah, meneleponku saat kau punya kabar baik, membelikanku hadiah ucapan terima kasih dan mengantarku pulang. Seharusnya kau tidak melakukan itu pada seorang penggemar, Pak Seol. Ucap Hyun kesal
“Kau harus bersikap dengan benar.” Aku tidak akan meneleponmu lagi. Sebaiknya kamu juga tidak meneleponku. Aku harus pergi.” ucap Hyun lalu berjalan pergi. Ji Hwan hanya saja tak bisa membalasnya.
Hyun membalikan badan melihat Ji Hwan yang ikut pergi tanpa menghentikanya. 


Pegawai pusat mengatakan menerima laporan tentang pergantian personel di Divisi Pengembangan dan Divisi Strategi Layanan dan Kedua kantor memilih orang-orang yang paling memenuhi syarat, lalu bertanya Apa masalahnya dengan ini.
“Satu orang membocorkan teknologi dan orang satunya terlibat dalam penggelapan.” Ucap pegawai pusat
“Tentu saja, itu terjadi dalam pekerjaan mereka sebelumnya” kata Ga Kyung. Pegawai ingin tahu alasan mereka memilih orang-orang ini”
Satu orang kuliah di universitas yang sama dengan Nona Na, dan orang satunya adalah keponakan seorang anggota Majelis Nasional.” Cap Ga Kyung
“Apa Maksudmu ada pengaruh nepotisme dalam hal ini?” kata si pegawai
“Apa pendapat kantor pusat tentang kompetensi profesional Nona Na? Bukankah kau membutuhkan seorang pemimpin baru untuk Unicon Korea?” ucap Ga Kyung
“Bukankah kau bagian dari semua ini? Setahuku, kau orang yang paling terlibat dengan KU lebih dari siapa pun.” Kata Pegawai pusat. Ga Kyung hanya bisa diam saja. 


Sun Woo dkk melihat gamesnya kalau mereka memasuki Hutan Api. Ia lalu berteriak kalau Permainan mereka masuk daftar permainan paling populer. Keduanya  tak percaya ingin melihatnya,  lalu memberitahu Mo Gun kalau  masuk dalam peringkat. Mo Gun seperti tak peduli.

Ta Mi menelp Tuan Min bertanya Apa kegiatan pengangguran pada akhir pekan dan ada dimana. Tuan Min  sedang ada disebuah tempat. Ta Mi mengaku tidak ingin tinggal di rumah dan mmeinta izin agar bergabung dengan Tuan Min.
“Di sini? Aku bersama seorang pria yang kukenal. Aku tidak keberatan jadi Datanglah... Ya, aku akan mengirim alamatnya. Sampai jumpa.” Ucap Tuan Min lalu menutup telpnya.
“Apa Orang lain akan datang? Ada apa dengan semua orang?” tanya Tuan Jung pada temanya. Tuan Min semakin mengeluh.
“Entahlah. Semua orang ingin melarikan diri. Tidak ada tempat tujuan, jadi Menyenangkan bisa melarikan diri. Mari kita segera nyalakan apinya.” Ucap Tuan Min. 

Pegawa pusat mengaku tahu kalau tahu Unicon Korea dekat dengan KU dan meminta Ga Kyung itu bebas dari isu ini Ia tahu juga kalau Ga Kyung sangat kompeten Tapi kantor pusat tidak lagi menginginkan KU dan Unicon Korea terkait dengan satu sama lain.
“Kami tidak bisa membiarkan orang KU menjadi dirut.” Jelas Pegawai pusat.
“Apa Hanya itukah kekuranganku? Jika seperti itu keadaannya, jangan khawatir. Aku tidak terlibat dengan KU lagi.” Kata Ga Kyung
“Kau "Tidak terlibat lagi"?” ucap Pegawai pusat binggung. Ga Kyung menegaskan akan membuktikannya dengan menceraikannya.

In Kyung bertemu dengan Nyonya Jung dirumah, memberitahu  Kepala Departemen Pencarian sedang merevisi aturan pengecualian kata kunci waktu nyata untuk itu. Nyonya Jang pikir Setelah itu selesai, kapan itu akan berlaku
“Itu akan berlaku satu hari setelah aku memberikan tanda tangan dokumennya.” Jelas In Kyung.
“Pasti menyenangkan menjadi dirimu. Apa Kau bisa menyetujui peraturan yang kau buat? Ini Sulit kupercaya dan Ini sangat lucu.” Kata Nyonya Jung, In Kyung hanya bisa diam saja.

Hyun sedang memakai maskernya, lalu mendengar suara Ji Hwan dari Tv dan langsung menontonya.
“Hai, aku Seol Ji Hwan yang memerankan Min Hyuk dan Min Jae di "Ada Apa dengan Ibu Mertuaku?". Apakah kalian semua terkejut dengan transformasi Min Jae? Drama "Ada Apa dengan Ibu Mertuaku?" akan makin menarik. Kini kalian juga bisa menontonnya di saluran tvN drama. Aku menantikan cinta dan dukungan kalian untukku dan karakterku Min Jae. Terima kasih.” Sapa Ji Hwan.
Hyun yang melihat Ji Hwan terlihat kesal karena selalu gagal dalam kencan. 

Hyun pergi ke peramal, baru saja masuk satu langkah si peramal berkata  merasakan sisa-sisa seni bela diri dan berhenti berolahraga. Hyun membuka kacamatanya kaget dan tak percaya kalau bisa melihat itu. Si peramal pikir Hyun sudah memilih yang bagus.
“Lagi pula kau tidak akan bisa bertahan lama. Kamu dilahirkan untuk duduk di belakang meja selamanya. Kau sudah bertemu dengan penolong istimewamu.” Ucap Si peramal.
“Aku terus bertanya-tanya apa aku menghalanginya. Aku juga bertana-tanya apakah aku membuat keributan padahal dia tidak peduli tentangku. Aku tidak beruntung dengan pria. Tiap pria yang kukencani adalah pria mata duitan atau tukang selingkuh. Tidak seorang pun baik.” Ungkap Hyun mengebu-geub
“Tapi pria ini sama sekali tidak seperti pria-pria yang kau kencani selama ini. Dia memiliki jiwa yang polos dan murni. Dia pria yang sangat baik. Jangan khawatir.” Kata Peramal.
“Benarkan? Aku tahu itu tapi..” ucap Hyun senang tapi Peramal menahan sebentar.
“Dia pria yang baik, tapi dia akan segera pergi. Kalian berdua saling menyukai tapi harus berpisah. Sayang sekali.” ucap peramal. Hyun hanya bisa melonggo. 



Tuan Min menyuruh temanya agar  Letakkan dagingnya setelah apinya besar. Ta Mi pun datang, Tuan Min menyapa Ta Mi datang tepat waktu. Tuan Jung kaget melihat Ta Mi dan ternyata tamu yang ditunggungnya, Ta Mi hanya bisa tersenyum.
“Sulit kupercaya aku bertemu dengan orang seterkenal ini. Senang bertemu denganmu.” Ucap Tuan Jung. Tuan Min tak enak hati agar temanya tak menyinggung masalah itu.
“Ini Jung In Taek. Dahulu dia memiliki sebuah perusahaan gim. Katakan saja dia teman yang cukup baik untuk menemani pengangguran.” Kata Tuan Min lalu menyuruh Ta Mi duduk.
“Kami baru saja akan mulai.” Ucap Tuan Jung, Ta Mi bertanya apakah Apa menunggu orang lain
“Pria itu? Seorang juniorku menelepon dan bertanya apakah dia boleh bergabung, jadi, aku menyetujuinya. Mari sapa dia. Kau tahu Bae Ta Mi, bintang dari sidang itu, kan?” kata Tuan Jung.
Ta Mi dan Mo Gun kaget bertemu tanpa janjian, Tuan Min mengaku kalau keduanya saling kenal. Tuan Jung tak percaya mendenngarnya, Mo Gun pun dengan santai mengau saling kenal. Tuan Jung mengucapkan Terima kasih pada Mo Gun sudah membantunya, Ta Mi terdiam melihat Mo Gun. 


Tuan Min dkk mulai duduk bersama, Tuan Min berandai-andai jika punya vila di sini untuk dikunjungi setiap akhir pekan maka akan menanam selada. Tuan Jung pikir datang ke sini karena ini milik orang lain menurutnya memotong rumput dan berkebun tidak mudah.
“Kegiatan itulah yang harus dilakukan pengangguran untuk mengisi waktnya. Bukankah asyik memanggang daging dan menghibur teman yang datang?  Kau bisa melakukan semua itu.” Ucap Tuan Jung.
Ta Mi mulai minum dan sudah habis, Mo Gun langsung memberikan dari gelas miliknya. Ta Mi terlihat sedikit gugup dan mencoba tenang. Tuan Jung ingin tahu bagaimana mereka bisa saling kenal. Ta Mi langsung mengaku kalau Mo Gun sebagai pacarnya. Mo Gun langsunng tersedak.
“Aku mencoba berlatih. Aku harus melatih hal-hal seperti ini.”ungkap Ta Mi. Mo Gun masih sedikit tak percaya.
“Apa Kalian berpacaran?!! Morgan, kau selalu menyebutkan seorang wanita setiap kali kita bertemu. Apakah dia wanita itu? Lalu Kenapa kau tidak terkejut? Apa kau tahu?” ucap Tuan Jung
“Ya... Mereka terus bergandengan di bawah meja kali pertama kami bertemu.” Ucap Tuan Min.
“Apa Kau melihat itu?” tanya Ta Mi kaget, Tuan Min mengaku melihat semuanya. Ta Mi dan Mo Gun terlihat malu. 


Tuan Min duduk sendirian saat akan pergi kaget melihat Ta Mi sudah ada didepanya, lalu bertanya Kapan datang. Ta Mi mengaku menunggu sampai Tua Min selesai merokok. Tuan Min pikir Ta mI melakukan itu sebelumnya dan melihatnya dari belakang.
“Menyenangkan melihatmu dari belakang. Itu membuatku merasa tenang.” Ucap Ta Mi. Tuan Min tak percaya mendengarnya.
“Bagaimana rupaku dari belakang? Haruskah aku mendaftar merek dagang?” goda Tuan Mi. Ta Mi hanya bisa tersenyum
“Aku masih menunggu untuk mendengar tentang apa yang didiskusikan Kevin dan Nona Na dengan KU Group.” Ucap Ta Mi.
“Tapi jika kau masih belum mendengar darinya, bukankah itu berarti dia gagal mencari tahu atau tidak ingin memberitahumu?” kata Tuan Min
“Dia akan meneleponku. Itu sebuah kesepakatan, bukan permintaan. Entah dia memihak siapa, tapi dia tidak akan membatalkan kesepakatan.” Kata Ta Mi yakin
“Omong-omong, aku merasa ada sesuatu yang lebih mendesak daripada itu. Apa kalian berdua bertengkar?” kata Tuan Min penasaran.
“Kami tidak bertengkar. Tapi Kami melukai satu sama lain.”akui Ta Mi, Tuan Min menganguk mengerti.
“Aku datang jauh-jauh ke sini agar bisa menghindari masalah itu. Tapi masalahnya malah menungguku di sini.” Kata Ta Mi.
Tuan Min merasa itu sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ta Mi pun bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Tuan Min mengaku tak tahu dan aka berpura-pur tidak tahu mereka bergandengan tangan, jadi akan melakukan hal yang sama walaupun mereka bertengkar lalu berjalan pergi. 


Tuan Oh menunggu didepan pintu kedatangan, Ga Kyung kaget melihat Tuan Oh menjemputnya. Tuan Oh mengaku melihat Ga Kyung tidak membawa mobilmnya. Ga Kyun pikir bisa naik taksi.  Tuan Oh pikir Mobilnya tidak butuh uang lalu menarik koper istrinya. 

Ga Kyung bertanya Bagaimana Tuan Oh tahu kalau ia melakukan perjalanan bisnis. Tuan Oh mengaku memeriksa catatan imigrasi. Ga Kyung mengeluh kalau Tuan Oh yang menyelidiki tanpa sepengetahuannya. Tuan Oh pikir Ga Kyung memaksa melakukannya.
“Mulai sekarang, beri tahu aku sebelum kau pergi ke mana pun. Jangan membuatku mencarimu ke semua tempat di tengah malam.” Ucap Tuan Oh
“Aku pikir tidak perlu memberitahumu karena hanya sehari. Tapi kurasa aku tidak perhatian.” Kata Ga Kyung
“Aku pikir kamu menghilang.” Ucap Tuan Oh khawatir. Ga Kyung berjanji  akan memberitahu sebelum menghilang.
Suasana mereka seperti canggung, tapi seperti perasaan mereka sama karena merasa jadi alat dan tak mendapatkan kasih sayang dari orang tua.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar: