PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 18 Juli 2019

Sinopsis Perfume Episode 28

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Yi Do memeluk dari belakan Ye Rin meminta agar Jangan pergi. Meski Pekan Mode selesai, tetap meminta agar jangan pergi. Ia ingin Ye Rin Tetap bersamanya karena membutuhkannya. Ye Rin hanya bisa terdiam. Yi Do mengaku dirinya itu masih memiliki sifat pemarah
“Aku banyak memiliki fobia, serta aku orang lemah dengan berbagai penyakit yang aneh, tapi aku membaik sedikit demi sedikit. Tapi Kurasa tripofobiaku sudah sembuh. Semua itu karena kau.” Akui Yi Do
“Sungguh? Itu luar biasa.” Kata Ye Rin tak percaya. Yi Do berjanji  akan bekerja keras menjalani perawatannya.
“Aku akan menjadi seseorang yang bisa diandalkan dan dipercaya yang bisa kau andalkan. Tetaplah bersamaku seperti ini selamanya.” Ucap Yi Do memohon
“Aku ingin, tapi...” kata Ye Rin ragu, Yi Do tahu Ye Rin memiliki sebuah impian dan rencana, tapi tahu itu tidak mudah.
“Namun, tambahkan aku ke dalam rencanamu. Tolong pertimbangkan masa depan denganku di dalamnya. Pikirkanlah hal itu perlahan. Aku akan menunggu.”ucap Yi Do 

Ye Rin duduk di depan loker, bertanya-tanya pada dirinya “Masa depan di mana kau dan aku bersama? Apa yang harus aku lakukan untuk mewujudkan itu?” lalu mencoba mencari keyword  "Layanan Pengiriman Surga" tapi tak menemukannya. Jin Kyung datang melihat Ye Rin dengan wajah gugup.
“Kau datang lebih awal.”sapa Ye Rin dengan wajah sumringah melihat anaknya.
“Bagaimana lukamu? Apakah baik-baik saja?” tanya Jin Kyung merasa canggung.
“Tidak apa-apa. Itu tidak akan meninggalkan bekas luka. Tapi apakah ada masalah?” kata Ye Rin melihat tatapan anaknya.
“Bagaimana kau bisa berubah seperti ini?” kata Jin Kyung dengan nada perlahan. Ye Rin tak mendengarnya, Jin Kyung pun akhirnya mengaku Tidak apa-apa lalu bergegas pergi.

Sek Park tiba-tiba menelp menanyakan keberadan Ye Rin,  karean harus pergi ke suatu tempat sekarang. Mereka perg ke "Asosiasi Layanan Pengiriman Korea" salah seorang pria mencari sesuatu di tumpukan berkas lalu menemukan “Layanan Pengiriman Surga.”
“Kami harus ke mana? Kami tidak bisa menemukannya di internet.” Ucap Sek Par
“Perusahaan ini sudah lama tutup.” Kata Si pegawai. Keduanya melonggo kaget karena Sudah tutup.
“Ya. Karena perusahaan besar memasuki industri pengiriman barang pada awal tahun 2000-an, perusahan-perusahaan kecil bangkrut. Layanan Pengiriman Surga adalah salah satunya.” Jelas si pegawai
“Tidak mungkin.. Aku menerima sebuah paket beberapa bulan yang lalu, dan kurir itu mengenakan seragam Layanan Pengiriman Surga.” Kata Ye Rin
“Mungkin kau salah lihat.” Komentar si pegawai,  Sek Park akhirnya melihat alamat yang tertera "Pengiriman Surga, Choi Jang Tae, 55-21, Ssangmun-dong, Dobong-gu"
“Apakah menurutmu dia kurir yang kau temui?” tanya Sek Park menunjuk nama diberkas "Pengiriman Surga, Choi Jang Tae" Ye Rin hanya bisa terdiam. 

Yi Do memberitahu wartawan kalau Pakaian yang akan diperlihatkan di Pekan Mode Dunia sedang disiapkan dan ini  akan menjadi jamuan keindahan yang merangsang dunia kembali. Wartawan ingin tahu  Tantangan baru apakah yang diambil kali ini.
“Aku berasumsi semua orang akan penasaran, jadi, aku berpikir untuk memperlihatkanmu sebuah konsep yang baru saja ditambahkan.” Ucap Yi Do menunjuk baju design barunya polkadot.
“Setahuku kau menderita tripofobia... Bagaimana...” kata wartawan binggung melihat design baju Yi Do.
“Mendengarmu mengatakan itu membuatku sentimental. Karena semuanya sudah menjadi bagian dari masa lalu sekarang. Karya seni abadi yang membuat umat manusia terharu dilahirkan melalui penderitaan dan kesulitan seniman...Industri mode...” ucap Yi Do yang disela oleh wartawan.
“Apa rahasiamu dalam mengatasi penyakit jangka panjangmu itu?” tanya wartawan.
“Entahlah... Mungkin cinta. Cinta adalah keajaiban sejati yang menyelamatkan orang, bukankah begitu?” ucap Yi Do dengan wajah sumringah. Ji Na yang ada di ruangan terlihat menahan perasaan sedihnya.


Yi Do menelp Ye Rin menanyakan keberadanya,  Ye Rin memberitahu sedang keluar bersama Pak Park untuk melakukan tugas. Yi Do pikir itu tidak penting lalu bertanya Ye Rin mau makan apa. Ye Rin langsung menjawab Pasta dengan cepat.
“Aku juga sedang menginginkan itu... Baik. Selesaikan tugasmu dan santai saja.” Ucap Yi Do dengan penuh semangat. Ji Na yang ada diruangan seolah-olah tak ada. 
Yi Do mencari keyword "Pasta" lalu mulai melihat "Resep pasta dan Bahan-bahan" wajahnya terus tersenyum. Ji Na langsung menyindir Yi Do yang  sangat gembira dan bahagia. Yi Do binggung bertanya soal apa maksudnya. Ji N ingin memastikan Yi Do mengatasi fobianya lewat kekuatan cinta.
“Karena itu satu-satunya penjelasan yang masuk akal... Ji Na... Kurasa aku tidak bisa menepati janjiku kepadamu. Aku bahkan tidak mau membayangkan kehidupan tanpa Ye Rin. Aku tidak bisa hidup tanpa Ye Rin.” Ucap Yi Do menatap Ji Na.
“Apakah Ye Rin mengatakan dia akan tinggal bersamamu? Bahkan setelah Pekan Mode?” tanya Ji Na
“Aku akan memaksanya. Jika harus, aku akan memberikan segala milikku untuk menghentikan dia.” Kata Yi Do
“Bukankah kau bersikap terlalu kejam kepadaku?”ucap Ji Na marah. Yi Do mengaku dirinya terlalu kejam.
“Karena itu aku akan memberimu pilihan... Satu. Siram aku dengan air... Dua. Tampar aku... Tiga. Makilah aku sesukamu. Kau pilihlah” ucap Yi Do memberikan gelas minum diatas meja sebagai pilihan.  
“Ah... Tidak... Aku akan menerimanya bahkan jika kamu memilih melakukan ketiganya.” Kata Yi Do siap memberikan wajah agar Ji Na bisa melampiaskan amarahnya. Ji Na sudah memegang gelas tapi akhirnya memilih untuk keluar dengan wajah kesal. 


Sek Park melihat alamat sesuai dengan yang diberkas dan Ye Rin mengikuti dari belakang. Ia menemukan sebuah rumah dengan nama "Choi Jang Tae" dibagian depan, lalu Ye Rin melihat sosok pria tau sedang menyiram tanaman.
Ye Rin mengingat saat kakek datang ke rumahnya dengan tali dibalkon, dan wajahnya sama seperti dengan kakek yang ditemui sekarang. Akhirnya mereka masuk rumah, Ye Rin pikir kakek itu masih mengingatnya dengan menceritakan.
“Kita bertemu lima bulan yang lalu di apartemen di Daechi-dong.” Ucap Ye Rin. Si kakek mengaku mengingatnya.
“Apa kamu juga ingat mengirim paketmu dengan menuruni tali dari luar?” kata Ye Rin
“Aku memang menggunakan tali.”kata Si kakek. Ye Rin dan Sek Park langsung berteriak gembira karena akhirnya berhasil.
“Omong kosong. Bagaimana mungkin seorang pria tua yang menderita Alzheime menuruni tali?” ucap si nenek datang membawakan minum.
Ye Rin dan Yi Do hanya bisa melonggo tenyata si kakek  "Alzheimer". Si nenek menceritakan  20 tahun yang lalu, bisnis suaminya bangkrut, jadi tak sadar diri karena syok dan mengalami amnesia selama lebih dari 10 tahun sejak itu.
“Bagaimana mungkin dia bisa mengirim sebuah paket? Itu tidak benar.” Ucap si nenek
“Aku baru saja melihat truk dari Layanan Pengiriman Surga.” Kata Sek Park yakin karena terekam CCTV
“Hei Pria muda, kau juga harus mengunjungi rumah sakit. Karena bangkrut, dia bahkan tidak bisa mengirim pesanan yang dia terima. Kami membakar semuanya selagi membersihkan gudangnya.” Ucap si kakek.
“Membakar? Itu mustahil!” kata Sek Park kaget, tapi akhirnya mereka keluar sambil meminta maaf. 



Sek Park pikir mereka  bisa menemukan petunjuk begitu menemukan kurir itu, tapi harapannya sirna. Ia pikir Ini tidak masuk akal dan tak percaya  ini bisa terjadi. Ye Rin langsung jatuh lemas sambil berjongkok.
“Pikiran orang bekerja dengan aneh... Lagi pula aku tidak punya hari esok. Aku pikir tidak akan memiliki penyesalan jika aku bisa menjalani kehidupan yang baik selama beberapa bulan. Lalu Kenapa aku ingin terus hidup?” ungkap Ye Rin sedih
“ Semua ini salahku... Itu karena aku menumpahkan separuh parfum itu. Maaf.” Ucap Sek Park merasa bersalah.
“Jangan berkata begitu. Berkat pertolonganmu, aku memiliki momen paling membahagiakan dalam hidupku. Seharusnya aku tidak meminta lebih banyak.” Kata Ye Rin 

Ye Rin berjalan di tepi jalan korea sambil bergumam “Namun... Pria itu membuatku ingin hidup.” Yi Do dirumah terlihat bahagia melihat menu  pasta diatas meja, Ye Rin datang dengan wajah sedih. Yi Do dengan senyuman bahagia menyuruh Ye Rin untuk duduk.
“Aku membuat ini, jadi Cobalah.” Ucap Yi Do. Ye Rin pun mengucapkan  Terima kasih.
“Orang-orang tidak hidup untuk bahagia. Mereka berkembang untuk merasakan kebahagiaan guna bertahan. Jadi, otak kita merasa paling senang saat kita makan makanan lezat dengan orang yang kita sukai.” Ucap Yi Do penuh semangat.
“Sekarang kau bisa memasak... Kurasa kau akan bisa hidup sendiri.” Kata Ye Rin
“Aku tidak bisa hidup tanpamu. Setelah kupikirkan, aku menyadari memaksamu agar tidak pergi akan egois. Jadi, aku memikirkan kemungkinan lain untuk masa depan kita. Kau ingin bertemu keluargamu kembali dan bekerja di New York, kan?” kata Yi Do
“Kalau begitu, aku bisa mengikutimu ke sana. Lagi pula aku berpikir untuk meluncurkan merekku di New York tahun depan. Aku bisa melakukan itu lebih cepat dari rencanaku.” Ucap Yi Do yakin
“Akankah itu memungkinkan? Kenapa kau melakukan begitu banyak hanya untukku?” ucap Ye Rin
“Itu karena aku mencintaimu.” Ucap Yi Do. Ye Rin bergumam binggung yang akan dilakukan.
“Aku tidak... Aku tidak bisa membiarkan Seo Yi Do mengusai masa depanku.” Gumam Ye Rin.
“Kurasa aku tidak mencintaimu sebesar itu.” Akui Ye Rin. Yi Do binggung bertanya Ada apa dan Apa terjadi sesuatu
“Tidak... Aku banyak memikirkannya sampai sekarang. Saat aku pergi, aku ingin melupakan semuanya di sini dan mulai dari awal lagi.” Ucap Ye Rin.
Yi Do tak percaya Ye Rin ingin melupakannya. Ye Rin membenarkan menurutnya Hidup ini panjang, jadi memiliki banyak hari untuk dijalani. Ia pikir harus memulai hidup baru sebagai pacar Yi Do terlalu berlebihan baginya dan mengaku hanya tidak memiliki tempat untuk Yi Do dalam rencananya.
“Jangan membohongiku... Apa kau pikir aku akan memercayai itu?”ucap Yi Do, Ye Rin pikir Untuk apa berbohong.
“Aku tidak punya alasan untuk berbohong.” Ucap Ye Rin mencoba menyakinkan Yi Do
“Lalu kenapa kau mendampingiku sampai sekarang? Apa yang kita lakukan bersama sampai sekarang? Apakah semua ini lelucon bagimu?” ucap Yi Do marah
“Kau ingat itu, bukan? Kau menyuruhku menginjakmu dan memastikan aku berhasil. Karena itu aku melakukan itu.” Kata Ye Rin. Yi Do meminta Ye Rin tak membahasnya
“Aku ingin berhasil, jadi, aku memanfaatkanmu.” Ucap Ye Rin, Yi Do meminta untuk mengentikanya dan tak membahasnya. 


Beberapa saat kemudian, Yi Do sudah membawa koper terlihat gugup lalu mengetup pintu kamar Ye Rin memberitahu kalau akan menginap di hoteljadi tidak perlu mengurus pekerjaan rumah tangga. Ye Rin hanya bisa diam saja.
“Dan kau bisa tinggal di sini hingga Pekan Mode berakhir.jadi Berbuatlah sesukamu.” Ucap Yi Do lalu berjalan pergi. Ye Rin terdiam di balik pintu lalu menangis setelah Yi Do pergi. 


Yi Do berbaring di sofa sambil menengarkan musik klasik, Ji Na datang berkunjung. Yi Do dengan tatapan kosong bertanya-tanya “Kenapa Beethoven membuat musik sedih seperti ini pada momen paling membahagiakan dalam hidupnya?”
“Tampaknya mempertahankan dan menggenggam erat akhirnya tidak berhasil. Itu mungkin karena sukacita dan kesedihan berdiri berdekatan. Jika aku tidak bisa merasakan sukacita, tidak akan ada kesedihan. Kenapa manusia menciptakan emosi sebodoh ini?” ucap Yi Do sambil menangis. Ji Na sedih melihat Yi Do.
“Aku sudah lama menyadari bahwa kebahagiaan tidak akan menjadi milikku.  Kenapa aku bodoh sekali?” ucap Yi Do frustasi.
“Aku tidak akan pergi. Jika aku tinggal bersamamu, hidupku akan penuh dengan peristiwa menyebalkan, memalukan, dan mengherankan, tapi aku tidak akan pergi.” kata Ji Na.
“Kenapa?” tanya Yi Do, Ji Na mengaku tak tahu alasanya,  menurutnya dirinya sudah gila bahkan menjadi gila.
“Masa lalumu, masa kinimu, dan masa depanmu. Bawalah semuanya kepadaku.” ucap Ji Na menyakinkan. 


Ye Rin melihat Yi Do digedung, mencoba untuk menghindar. Sementara Yi Do menatap foto-foto Ye Rin diponselnya, kenanganya selama ini yang membuatnya tersenyum. Akhirnya Ia menghapus semua foto dan video sampai "Tidak ada foto atau video"
Ye Rin berjalan bersama dengan model lainya, Ji Na memberitahu kalau Misi terakhir akan diadakan Senin depan jdai dilarang minum miras sampai saat itu sekalipun sudah dewasa dan memperingatkan Jika ketahuan minum,maka  akan tersingkir. Semu menganguk mengerti.
Saat itu Ye Rin melihat Yi Do datang dan mencoba menyapa, tapi Yi Do tak mengubrisnya. Ji Na bertanya Apa Yi Do punya waktu luang malam ini. Yi Do menjawab itu pasti punya waktu. Ye Rin menatap sedih dengan sikap Yi Do yang tak mengubrisnya.
“Apa kau ingat koki dari restoran favorit kita di New York? Raymond... Dia membuka restoran di Seoul. Dia bilang ingin bertemu denganmu.” Ucap Ji Na. Yi Do setuju untuk pergi bersama. 



Ye Rin berlatih jalan di ruangan latihan, Min Suk menatap dari ruangan dengan tatapan sedih karena merasa tak percaya. Ye Rin melihat Min Suk datang terlihat sedikit senyum. Min Suk meminta maaf Karena syuting  jadi tidak bisa mengunjungimu saat Ye Rin terluka.
“Bagaimana lukamu?” tanya Min Suk. Ye Rin mengaku sudah lebih baik dan sembuh.
“Kau tahu, aku mengalami banyak kesulitan tentang kau, dan aku telah membuat keputusan. Kurasa kau terinfeksi virus yang tidak kau sadari. Itu sebabnya kau terus berubah menjadi wanita tua secara mendadak. Itu alasannya, kan?”ucap Min Suk. Ye Rin terlihat bingung.
“Maaf aku menjauhimu ketika kau sakit. Pasti sangat berat menghadapinya sendiri... Aku akan membantumu.” Ucap Min Suk.
“Bagaimana caramu membantuku?” tanya Ye Rin. Min Suk yakin  Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan zaman sekarang.
“Kau bisa sembuh. Mari bertemu banyak dokter dan meminta ilmuwan memeriksamu.” Kata Min Suk.
“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Berhentilah mengkhawatirkan aku. Dan aku meninggalkan klub penggemarmu.Aku bukan penggemarmu lagi. Aku muak dihubungkan denganmu.” Kata Ye Rin.
Min Suk kaget dengan sikap Ye Rin seperti ini, Ye Rin meminta Min Suk agar Berhenti menghalanginya, dan pergi karena harus latihan berjalan lalu berjalan keluar ruangan, Min Suk seperti masih tak percaya dengan sikap Ye Rin.



Ye Rin sedang ada di loker, Tuan Kim tiba-tiba datang mengatakan  membawakan sushi salmon favoritmnya jadi mengucapakan Selamat berhasil mencapai misi terakhir dan sudah tahu pasti akan berhasil. Ye Rin tak memperdulikanya terus sibuk dengan merapihkan lokernya.
“Aku melarangmu melarikan diri saat aku berbicara denganmu.”ucap Tuan Kim memegang lengan Ye Rin.
“Lepaskan, orang gila.” Ucap Ye Rin marah. Tuan Kim pikir kalau Jae Hee. menyangkalinya selama ini.
“Apa kau memperlihatkan jati dirimu sekarang? Bagus. Kau harus melawan. Itu istriku.” Ejek Tuan Kim
“Baik. Aku Min Jae Hee. Apa yang akan kau lakukan tentang itu? Kamu bilang aku bahkan tidak terlihat seperti manusia, kan? Seluruh keberadaanmu menjijikkan bagiku. Hidupku yang kuhabiskan untuk melayanimu karena kamu suamiku membuatku ingin muntah. Semuak itulah aku karena kau.”ucap Ye Rin marah
“Dasar berandal... Apa yang kau miliki? Apa yang kau miliki yang bisa membuat aku dipenjara? Berikan kepadaku. Berikan!” ucap Tuan Kim
“Untuk apa aku memberikan itu kepadamu? Kau Bermimpi sajalah. Aku akan memperlihatkan pada dunia betapa menjijikkannya dirimu yang sebenarnya.” Ucap Ye Rin.
Tuan Kim tak bisa menahan amarah langsung mendorong Ye Rin dan membentur loker. Ye Rin langsung jatuh tak sadarkan diri,Tuan Kim binggung melihat Jae Hee yang tak sadarkan diri dan mencoba membangunkanya.
Jin Kyung baru saja keluar dari gedung melihat Soo Yeon langsung bertanya  Kenapa ada di sini kali ini dan berpikir datang untuk merundung Ye Rin dengan nada sinis. Soo Yeon mengaku bukan seperti itu tapi datang untuk berbaikan.
“Kau tahu aku merenungkan hidupku belakangan ini. Aku melihat semua hal gila yang kulakukan sebagai penggemar, dan bertanya-tanya apa yang telah kulakukan.” Ucap Soo Yeon.
Saat itu mata Jin Kyung melihat mobil yang lewat dan melhat Ye Rin ada didalamnya. Soo Yeon langsung bersemangat mendengar nama Ye Rin,  bertanya Di mana. Jin Kyung melihat plat mobil yang dibawa dan yakin kalau itu mobil ayahnya.
Akhirnya Jin Kyung menghentikan taksi dan meminta agar mengikuti mobil putih yang ada didepanya. Soo Yeon ikut masuk bertanya  Apa yang terjadi, Jin Kyung menyuruh Soo Yeon agar Keluar. Soo Yeon melihat  Pengejaran mobil mendadak dan ingin tahu  yang terjadi.
Jin Kyung terlihat kesal, Sopir taksi bertanya apakah mereka akan pergi atau tidak. Jin Kyung meminta mereka agar segera pergi saja.  Soo Yeon bertanya Apa Min Ye Rin ada di mobil itu. Jin Kyung tak mengubrisnya mencoba menelp ayahnya.
Tuan Kim sedang mengemudi melihat nama di ponselnya "Siswa Terbaik" lalu mengeluh karena anaknya yang terus meneleponnya. Jin Kyung binggung karena Ye Rin ada di dalam mobil ayahnya. 

Yi Do baru saja turun dari mobil dengan Ji Na, menerima telp dari nomor yang tak dikenal. Jin Kyung memberitahu kalau ia yang menelp meminta tolong karena ayahnya itu menculik Ye Rin. Yi Do kaget bertanya dimana keberadaan Jin Kyung sekaran dan akan segera ke sana.
“Ada apa? Kenapa Jin Kyung meneleponmu?” tanya Ji Na
“Kurasa aku tidak bisa makan malam denganmu. Maaf.” Ucap Yi Do begegas pergi meninggalkan Ji Na. 

Sek Park pergi ke ruang loker dan melihat ada bekas darah lalu menelp Yi Do memberitahu mereka ada masalah besar karena terjadi sesuatu kepada Ye Rin. Yi Do memberitahu sedang dalam perjalan untuk mencari Ye Rin sekarang jadi Sek Park juga harus ke sana.
Tuan Kim mengendong Ye Rin masuk ke sebuah gedung, Jin Kyung lebih dulu sampai melihat mobil ayahnya berusaha masuk tapi pintu terkunci. Saat itu Yi Do datang, bertanya Apa mereka ada di sini. Jin Kyung pikir seperti itu karena Ada aula promosi perusahaannya.
Tuan Kim sudah membawa Ye Rin ke ruangan istirahat, Yi Do akhirnya memecahkan kaca pintu dengan kursi setelah itu akan masuk. Jin Kyung akan ikut tapi Yi Do meminta agar Jin Kyung menunggu saja diluar
Jin Kyung akan ikut masuk karena khawatir tapi Yi Do meminta Jin Kyung untuk mendengarkan ucapanya. Jin Kyung akhirnya menganguk mengerti. 

Tuan Kim terus  menatap Ye Rin yang terbaring tak sadarkan diri, dengan wajah mesum mengatakan kalau sekuat apa pun Jae Hee melawan, mereka masih pasangan suami istri dan masih menjadi miliknya bahkan tidak bisa lari darinya.
Yi Do tiba-tiba masuk langsung memukul kepala Tuan Kim sebelum menyentuh Ye Rin. Tuan Kim langsung jatuh, Yi Do pikir Tuan Kim harus mati saja dan siap memukulnya. Sek Park datang menahan Yi Do agar berhenti.
“Kau akan membunuh seseorang jika begini!” ucap Sek Park. Yi Do menatap Ye Rin mencoba membangungkan Ye Rin. 
Jin Kyung menunggu diluar gedung dengan wajah khawatir. Soo Yeon akan masuk, Jin Kyung menahanya agar Soo Yoon pergi karena ini urusan keluarganya. Soo Yeon tetap ingin tahu apa yang terjadi. Jin Kyung berteriak marah menyuruh Soo Yeon pergi.

Yi Do mencoba mengendong Ye Rin ke luar gedung, lalu tiba-tiba merasakan kakinya makin lemah, tanpa sadartubuh Ye Rin mulai berubah. Akhirnya Yi Do tak kuat dan jatuh karena terlalu berat, lalu tersadar kalau Ye Rin sudah berubah.
“Apa yang baru saja terjadi? Min Jae Hee?” ucap Yi Do dengan tangan yang bergetar melihat Ye Rin berubah menjadi Jae Hee.
Bersambung ke episode 29

 Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar