PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 13 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ga Kyung terdiam melihat Hyun menarik tangan Ta Mi, teringat kembali yang dikatakan juniornya itu “Apa kau pikir, kau telah berubah? Aku khawatir inilah jati dirimu yang  sebenarnya selama ini.” Lalu menatap  "Formulir persetujuan  akses posel intranet" yang belum ditanda tangani oleh Ta Mi.
“Haruskah kau keluar seperti itu?” keluh Ta Mi akhirnya menarik tanganya.
“Aku tidak tahu. Kenapa aku melakukan itu? Lalu Kenapa kamu berdiri di sana dengan wajah menyedihkan itu? Aku tidak tahan dengan wajah menyedihkan. Kau menangis, bukan?” ucap Hyun malah memarahi Ta Mi.
“Tidak.” Kata Ta Mi. Hyun yakin kalau Ta Mi hampir menangis lalu mengeluh Ta Mi yang bisa melawan dirinya tanpa masalah.
“Tapi Kenapa kau berdiri di sana seperti selebaran basah?” keluh Hyun
“Kapan aku melakukan itu? Dan apa aku meminta bantuan? Apa Kau ikut campur dan kini menyalahkan aku?” ucap Ta Mi kesal
“Aku tidak suka saat orang lain mengancammu seperti itu. Hanya aku yang boleh menghajarmu. Jadi Bagaimana caraku membereskan ini?” kata Hyun merasa serba salah.
“Ini salahmu.” Ucap Hyun kesal. Ta Mi mengeluh karena Hyun malah menyalahkan dirinya. 


Tuan Oh memberitahu Sekertarisnya agar Jangan membuka ruang direktur sebanyak sebelumnya karean dia adalah pria yang sensitif, jadi menyuruh agar mengambilkan kursi yang nyaman. Sekertarisnya menganguk mengerti.
“Haruskah aku mengirim tiket VIP ke orang-orang yang Anda daftarkan?” tanya Seketarisnya.
“Ya. Sekadar untuk berjaga-jaga, sisihkan satu kursi lagi.” Kata Tuan Oh, Sekertarisnya menganguk mengerti.
“Dalam satu jam, Anda akan bertemu Kwon Dong Wook untuk makan. Aku sudah menyiapkan mobil Anda.” Ucap Sekertarisnya.
“Aku tidak bisa. Batalkan.’ Kata Tuan Oh setelah melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Sekertarisnya binggung karena diminta membatalkan.

Tuan Oh datang ke restoran melihat Ga Kyung duduk sendirian dan terlihat shock, akhirnya menghampiri lalu bertanya Apa yang diinginkan darinya. Ga Kyung dengan tatapan kosong meminta agar suaminya membawanya pergi sekarang.
Akhirnya Tuan Oh mengulurkan tanganya, Ga Kyung pun tak ragu meraihnya. Mereka pun keluar dari restoran dengan saling bergandengan tangan. Hyun melihat dari kejauhan seperti bisa merasa lega karena Ga Kyung pergi dengan suaminya. 

Keduanya duduk di bangku taman menikmati matahari terbenam. Ga Kyung mengaku Matanya sakit dan Melihat matahari terbenam membuatnya ingin mati. Tuan Oh merasa bersalah karena tak seharusnya membawa ke tempat ini.
“Matahari terbenam hanya alasan.”akui Ga Kyung dan teringat kembali yang dikatakan Hyun.
“Apa kau pikir kau telah berubah? Aku khawatir inilah jati dirimu yang sebenarnya selama ini.” Kata-kata Hyun terus teringat diotak Ga Kyung.
“Akulah yang ingin menghilang. Hal-hal yang kuhargai menghilang dari hidupku. Di mana semuanya menjadi salah?” kata Ga Kyung
“Menurutmu di mana awalnya?” kata Tuan Oh yang berbicara dengan tatapan kosong.
“Entahlah. Menurutku keberadaanku mungkin masalah utamanya dan itu membuatku takut.” Ucap Ga Kyung. Keduanya menikmati matahari terbenam dalam diam. 


Tuan Seo memukul bola golf dengan wajah bahagia mengaku  bisa bermain golf setelah sekain lama karena Nyonya Jang. Nyonya Jang tahu  Ini kali pertamak Tuan Seo setelah menjadi presiden, bahkan tidak bisa menikmati olahraga karena takut kritik publik.
“Pasti hanya ada segelintir hal untuk menghilangkan stres. Beri tahu aku kapan pun Anda merasa ingin bermain satu ronde. Aku akan mengosongkan tempat ini seperti yang kulakukan hari ini.” Kata Nyonya Jang
“Aku tidak bisa melakukan itu. Ini melobi.” Kata Tuan Seo. Nyonya Jang menyangkal kalau ini dianggap melobby
“Sesuatu harus berpindah tangan dan aku tidak memberi Anda apa pun. Aku tidak pernah mendapatkan artikel yang Anda inginkan di situs kami, alih-alih membuat orang-orang membicarkaan Perdana Menteri. Bagaimana mungkin aku melobi Anda jika aku hanya menyusahkan Anda?” kata Nyonya Jang
“Apakah Anda benar-benar ingin melobi?” ucap Tuan Seo memastikan.
“Siapa yang akan melakukan itu jika bukan aku?”balas Nyonya Jang membuka kacamatanya. 


Bong Gi memberitahu  Data mengonfirmasi bahwa menurunkan Rumah Mayaku dan Game akan menimbulkan kerugian terendah. Ta Mi pikir peringatkan kedua tim mengenai keputusan ini karean sudah mengubah desainnya jadi  paham perbedaan visualnya, tapi terus berpikir kita melewatkan satu poin.
Hyun teringat dengan yang dikatakan Brian “Kau bisa memilih apa yang akan segera dipilih pada masa kini. Dan sebaliknya, kamu bisa membuang apa yang akan segera dibuang pada masa kini. Pemilhan waktu yang tepat. Pemilihan waktu yang akhirnya menciptakan isu.”
“Mari singkirkan peringkat kata kunci waktu nyata.” Ucap Hyun mengikuti saran Brian.
“Aku mengerti apa tujuanmu, Scarlett, tapi pada kenyataannya, itu mustahil.” Kata Alex
“Itu terlalu dini. Para pengguna kita akan merasa tidak nyaman.” Ucap Jenny. Hyun tahu dugaan komentar akan seperti itu. 

Hyun pun pergi ke papan menyingkirkan bagian "Kata kunci waktu nyata populer" lalu menunjuk ke arah layar Barro. Mereka mengartikan kalau Hyun akan memutarnya. Hyun menganguk membenarkan. Menurutnya merkea akan memperlihatkan 10 kata kunci teratas setiap 2 detik.
“Seperti papan reklame kita.” Jelas Hyun. Mereka seperti tak yakin bisa melakukanya.
“Indeks kita akan jatuh jika kita menutup daftar itu.” Ucap Alex. Ah Ra tak mengerti  Apa itu indeks?
“Itu istilah internet yang sama dengan rating TV. Acara TV populer terjual lebih baik dan memikat lebih banyak iklan. Penjualan dan pangsa pasar portal web berindeks tinggi lebih tinggi. Meningkatkan indeks kita dengan hasil kata kunci bukan masa depan untuk portal web.” Jelas Ta mi
“Penjualan dan kenyamanan pengguna, singkirkan itu. Kita harus menyediakan pesan utama untuk para pengguna kita Karena itu kita memperbarui laman utama kita.” Kata Hyun dengan yakin. Ta Mi mendengarnya dengan wajah serius.
“Apa yang era kita dorong untuk kita hapus, maka kita akan menghapusnya terlebih dahulu. Itulah pembaruan. Sebaiknya kita tidak ragu.”Jelas Hyun.


Hyun mengetik keyword "Seol Ji Hwan" lalu melihat banyak artikel yang menulis tentang Ji Hwan "Seol Ji Hwan dalam 'Apa yang Salah dengan Ibu Mertuaku?'" Wajah Hyun tersenyum bahagia melihatnya lalu bertanya pada Jennie yang duduk disampingnya.
“Apa yang penggemar berikan pada selebritas belakangan ini?” tanya Hyun.
“Apa genrenya?” tanya Jennie. Hyun pikir kalau itu  Romansa. Jennie menegaskan bukan seperti itu.
“Aktor, boy band, musikal, bintang olahraga, band indie, animasi, genre seperti itu. Semua penggemar sama saja, tapi ada begitu banyak objek.” Jelas Jennie.
“Aktor. Saat aku masih muda, penggemar mengumpulkan uang untuk membelikan mereka kulkas atau mesin cuci.” Ucap Hyun
“Membeli perabotan rumah tangga itu memalukan dan kuno dan itu tidak diterima dengan baik. Skalanya telah meningkat sejak itu. Untuk meningkatkan posisi aktor mereka, mereka memberi staf makanan dan menyewa papan reklame untuk meningkatkan kesadaran.” Jelas Jennie.
“Mereka melakukan lebih dari agensi.” Ucap Hyun


Ji Hwan terlihat marah dengan istrinya yang selalu bicara omong kosong, lalu menegasan dirinya yang tidak punya sperma. Istrinya tak percaya mendengarnya.  Dong Joo terlihat terkesima dengan drama Ji Hwan.
“Kenapa kalian tidak memberitahuku tentang drama ini? Ini menyenangkan! Apa Kalian menonton ini dan tidak memberitahuku? Siapa aktor ini? Dia sangat menggemaskan.” Ungkap Dong Joo yang melakukan siaran langsung untuk fansnya.
“Seol Ji Hwan? Apa Itu namanya? Baik, aku akan langsung mencarinya.” Ucap Dong Joo dan mencari keyword dengan wajah bahagia. 

Brian menonton video Dong Joo dari ponselnya, Temanya mengeluh karena Brian membuat ikannya ketakutan dan menonton sesuatu untuk anak-anak. Brian pikir harus menonton ini untuk tahu apa yang dilakukan anak muda dan Apa kegiatan mereka.
“Dua pertiga staf Barro meneken petisi untuk mengizinkanmu kembali.” ucap temanya.
“Apakah tidak ada rahasia di dunia ini?”keluh Brian kesal
“Orang-orang mengatakan hanya tiga hal yang tidak ada di dunia ini. Hal-hal yang gratis, jawaban, dan rahasia.” Kata temanya. Brian menganguk mengerti. S
Brian menerima telp dari Justin bertanya ada apa,  lalu berkomentar tidak ada sesuatu yang harus diketahui saat ini. Wajahnya terlihat gugup memastikan Justirn bertemu dengan siapa. 


Mo Gun membersihkan rumah dengan vacum cleaner, Ta Mi berjalan pelahan dan langsung memeluk pacarnya dari belakang. Mo Gun kaget karena Ta Mi mengejutkanya. Ta Mi mengoda kalau memiliki peri rumah yang sangat besar.
“Kau harus mandi.” Ucap Mo Gun. Ta Mi mengeluh Mo Gun  selalu memintaku berbenah atau mandi.
“Apa Hanya itu yang kau pikirkan?” keluh Ta Mi. Mo Gun menegaskan dirinya itu peri rumahnya. 

“Biar kuselesaikan mengisap debunya.” Kata Mo Gun, Ta Mi menganguk mengerti tapi akhirnya langsung naik ke punggung Mo Gun.
“Aku tidak akan bisa sering-sering datang lagi. Aku menerima proyek lain.” Ucap Mo Gun. Ta Mi tak percaya mendengarnya.
“Tidak, kau tidak boleh pergi ke mana-mana. Kau peri rumahku.” Ucap Ta Mi memeluk erat Mo Gun.
“Karena itu aku membersihkan sebelum aku pergi. Kau tidak akan pernah membersihkan begitu aku pergi.” kata Mo Gun
“Tidak bisakah kau membawa materi pekerjaanmu dan datang ke rumahku? Mari tinggal bersama.” Kata Ta Mi. Mo Gun terdiam mendengarnay.
“Apa kau baru saja melamarku?” kata Mo Gun gugup. Ta Mi pikir hanya bilang harus tinggal bersama, bukan menikah.
“Kurasa kamu tidak cukup menyukaiku untuk menikah.” Komentar Mo Gun dengan wajah sedih menurunkan Ta Mi.
“Masalahnya bukan aku cukup menyukaimu untuk menikah atau tidak. Seperti yang kukatakan padamu, aku tidak berniat menikah.” Ucap Ta Mi
“Aku pikir mungkin kau akan berubah karena kau mulai sangat menyukaiku. Jadi Mari pergi ke pasar swalayan. Kulkasmu kosong. Kau harus makan walaupun aku pergi.” ucap Mo Gun 


Ta Mi akhirnya minum teh sementara Mo Gun makan es krim dengan wajah tersenyum. Ta Mi mengejek kalau rasa esnya pasti enak sekali. Mo Gun  mengoda Es krim terasa paling lezat saat memakannya di tengah alam selagi duduk di samping orang yang disukai.
“Begitu rupanya.” Ucap Ta Mi sambil menghela nafas panjang. Mo Gun mengejek Ta Mi yang menghelaan napas yang besar.
“Apa ada masalah?” tanya Mo Gun. Ta Mi pikir selalu ada masalah karena harus berbicara dengan Wakil Presdir mengenai laman utama besok.
“Tapi aku tidak tahu bagaimana cara meyakinkan dia. Dia sudah jelas akan menolak ideku. Aku tidak mau bekerja.” Ungkap Ta Mi.
Saat itu juga terlihat tiga anak kecil yang main “Batu, gunting,  kertas.” Lalu berjalan dengan wajah bahagia. Ta Mi bertanya apakah mereka baru saja pulang dari sekolah. Mo Gun ikut tersenyum melihatnya. Ta Mi pikir dulu juga sebagai seorang siswa.
“Dan kini, aku orang dewasa yang tidak ingin bekerja.” Ungkap Ta Mi yang ingin kembali seperti dulu.
“Tapi dunia masih layak ditinggali Karena suatu hari nanti, seorang pria muda dan tampan mungkin akan tiba-tiba mulai menggodamu.” Kata Mo Gun mulai mengoda.
“Tapi pria itu ingin menikah padahal aku tidak ingin. Tapi terlepas dari masalah besar yang kami miliki itu, kami masih sangat saling mencintai.”ucap Ta Mi
“Jadi Kapan kamu memutuskan untuk tidak menikah?” tanya Mo Gun penasaran.
“Saat aku menyadari pernikahan adalah satu-satunya hal yang tidak bisa kulakukan sendiri.” Ucap Ta Mi
“Kau juga tidak bisa melakukan ini sendiri.” Kata Mo Gun sambil memegang tangan Ta Mi. Ta Mi membenarkan. 


Di Set syuting, Ji Hwan sedang di make up tiba-tiba seorang pria memberitahu  Sebuah truk kopi baru saja datang untuk Ji Hwan. Managernya binggung karena tidak mendapat telepon tentang hal ini dan bertanya apakah Ji Hwan tahu.
Ji Hwan mengeleng lalu melihat tulisan di truk "Seorang aktor menakjubkan yang tampan dan pandai Kami mendukung bintang baru yang tengah naik daun, Ji Hwan, Dari klub penggemar Seol Ji Hwan" Sutradara berkomentar kalau Ji Hwan sekarang sudah sangat populer karenamemiliki klub penggemar. Ji Hwan masih binggung dan semua staf mengucapkan terimakasih sambil mengantri mengambil kopi. 

Ta Mi memperlihatkan layar utama dengan berita tentang Ji Hwan "Kata kunci waktu nyata populer, Seol Ji Hwan Menjadi Makin Populer Setiap Hari" Senior Ta Mi mengeluh kalau Ta Mi yang ingin agar menerima ini lalu memberitahu Tim Pencarian tidak bisa menerima ide ini dan Ini keterlaluan.
“Berapa lama menurutmu kata kunci waktu nyata akan populer? Generasi berikutnya tidak tertarik dengan kata kunci waktu nyata. Mereka sama sekali tidak memperdulikan apa yang menjadi ketertarikan orang lain.” Ucap Ta Mi
“Mereka hanya memedulikan ketertarikan mereka sendiri. Mereka melakukan keinginan mereka, menyukai apa yang mereka sukai, dan melihat apa yang ingin mereka lihat. Apa hanya aku yang tahu hal ini? .” Kata Ta Mi
“Kalian semua tahu bahwa era kata kunci waktu nyata perlahan-lahan berakhir. Kita harus mengurangi penekanan terhadap kata kunci waktu nyata.” kata Ta Mi
“Jika kita memutar kata kunci waktu nyata, indeks kita akan berkurang. Dan itu akan secara langsung mengurangi penjualan kita. Kau tidak apa-apa dengan itu, Kevin?” ucap Teman Kevin
“Seperti yang bisa kalian lihat, kita akan mendapat ruang ekstra di bawa tempat kata kunci waktu nyata. Kami akan menambahkan tautan belanja atau iklan di sana agar itu bisa secara langsung terhubung dengan penjualan kita. Itu yang aku tawarkan. Waktunya kau memutuskannya, Kevin.” Kata  Ta Mi
“Baik, mari kita lakukan itu.” Kata Kevin, temanya kaget dengan keputusan Kevin.
“Dan kita akan menyingkirkan Game dan Rumah Mayaku dari daftar kategori, bukan?” ucap Kevin.  Ta Mi membenarkan.
“Kau bisa melanjutkan dengan itu, dan mari kita hapus Rumah Mayaku untuk selamanya. Terlalu banyak orang bekerja untuk layanan yang tidak populer lagi.”kata Kevin
“ Kita tidak bisa menilai Rumah Mayaku berdasarkan popularitasnya. Itu warisan digital yang memiliki catatan era tertentu.” Ucap Ta Mi
“Tammy, aku bersedia menjadi orang yang jahat di sini. Sudah bertahun-tahun sejak kita membahas penghapusan Rumah Mayaku. Aku ingin kamu mengumumkan bahwa kita akan menghpuas layanan itu begitu laman utama diperbarui.” Kata Kevin. Ta Mi hanya bisa terdiam. 


Ah Ra tak percaya Mereka akan menghapus Rumah Mayaku sepenuhnya, Bahkan semua datanya. Bong Gi pikir punya begitu banyak hal dari masa ketika masih sekolah dulu, Jenny pikir Rumah Mayaku adalah sesuatu yang mewakili Barro.
“Akhirnya ini terjadi setelah kita punya dirut baru. Scarlett, kamu tidak apa-apa?” tanya Alex
“Kapan kita akan mengumumkan bahwa layanan itu akan dihapus?” tanya Hyun
“Pada hari Rabu. Kami memutuskan untuk memberi orang-orang sekitar dua bulan untuk menyimpan data mereka.” Kata Ta Mi
“Aku akan menulis pengumuman mengenai penghapusan itu.” Ucap Hyun hanya bisa terdiam. 

Jenny bertemu dengan Joon Soo memberitahu  Departemen Gim mampu menciptakan penjualannya sendiri jadi Itu tidak harus dimasukkan ke dalam daftar kategori karena itu sudah memiliki banyak pengguna. Joon Soo mengaku sudah tahu dengan tak menatap Jenny.
“Ya, aku sudah tahu bahwa kami akan dikecualikan dari daftar itu.”kata Joon Soo. Ta Mi pikir Joon Soo sedang jengkel sekarang.
“Itu bukan kata untuk seorang pria.” Kata Joon Soo, Jenny langsung mengumpat Joon Soo itu gila. Joon Soo tak percaya Jenny bisa mengumpat gila.
“Maaf. Aku cenderung bicara tanpa berpikir.” Kata Jenny tak tahan melihat tatapan mata Joon Soo yang marah
“Omong-omong, alih-alih menghapus Game dari daftar kategori laman teratas, itu akan ditambahkan di tengah bersama dengan Hobi dan Gaya Hidup agar para pengguna bisa langsung melihat games baru. Mengembangkan game adalah bisnis yang penting untuk Barro.” Jelas Ta Mi.
 “Tammy, kau benar-benar telah menjadi pemimpin yang hebat.” Puji  Joon Soo tak percaya mendengarnya
“Kapan kau akan menjadi seperti itu?” ejek Ta Mi yang tadi Joon Soo seperti marah. 


Jenny akhirnya berjalan di lorong bertanya apakah Ta Mi saling kenal dengan Joon Soo dan ingin tahu  Sejak kapan. Ta Mi pikir Rumah Mayaku akan menghilang, jadi meminta agar jangan membahas masa lalunya yang memalukan.
“Itu bukan kenangan yang indah.” Kata Ta Mi enggan membahas mantan pacarnya.
Tiba-tiba seorang wanita datang memanggil Jenny, Ta Mi ikut menengok dan kaget melihat sosok pria didepanya yaitu Mo Gun. Mo Gun terlihat santai melihat Ta Mi yang terkejut.  Jenny menyapa Cindy yang kembali setelah melahirkan.
“Dia Tammy, pemimpin Tim TF. Dan Dia Cindy. Dahulu kami bekerja sama.” Ucap Jenny memperkenalkan Ta Mi. Ta Mi pun menyapanya.
“Ini Direktur Park yang akan bertanggung jawab atas musik MMORPG kita.” Kata Cindy.
“Halo, namaku Park Mo Gun” kata Mo  Gun dengan senyuman. Ta Mi berakting seperti tak saling kenal mengaku senang bertemu dengannya.
“Tammy, aku akan mengobrol dengan Cindy sebentar. Pergilah dahulu.” Kata Jenny bertemu dengan teman lamanya. 


Ta Mi menganguk mengerti dan langsun bergegas pergi menghindari Mo Gun, Tapi Mo Gun malah langsung menariknya dan membawanya ke ruangan pantry.  Ta Mi panik bertanya apa yang dilakukan di sini dan memastikan kalau Mo Gun bekerja dengan Barro untuk proyek baru.
“Aku tidak berencana bertemu denganmu seperti ini. Sayang sekali. Aku ingin memberimu kejutan yang lebih besar lagi.” Ucap Mo Gun dengan senyuman
“Jadi, apa kau sengaja merahasiakannya? Tahukah kau betapa terkejutnya aku?” keluh Ta Mi kesal
“Matamu bahkan menari dari sisi ke sisi sekitar 3.000 kali. Dan Menurutku itu manis.” Kata Mo Gun mengoda lalu mendekat dan ingin mencium Ta Mi.
Tapi saat itu terdengar suara wanita yang akan masuk pantry, Ta Mi langsung bersembunyi. Tiga wanita melihat Mo Gun ada di pantry padahal berpikir sudah pergi. Mo Gun mengaku hanya ingin segelas air lebih dahulu. Ketiganya mengaku untuk mengambil kopi.
“Biar kusiapkan untuk kalian... Aku cukup mahir dan  akan mengantarkannya untuk kalian.” Kata Mo Gun menahan agar mereka tak masuk. Ta Mi terlihat panik.
“Apa kau menawarkan untuk membuatkan kami kopi? Wahh... Kami akan menantikannya.” Ucap si wanita dengan wajah bahagia.

Akhirnya Mo Gun dengan santai membuat kopi untuk tiga gelas, Ta Mi panik meminta Mo Gun agar tak sampai ketakutan dengan rekan kerjanya. Mesin kopi pun terdengar dan mulai mengeluarkan tetesan kopi. Mo Gun mendekati Ta  Mi dan langsung menciumnya. Ta Mi pun tak menolaknya.
“Pak Park, bagaimana menurutmu pendapatku untuk lagu kedua? Bukankah itu berlebihan?” ucap Pegawai wanita dari luar.
“Aku menyukainya... Aku sangat menyukainya.” Ucap  Mo Gun menatap Ta Mi karena menyatakan perasanya. Ta Mi hanya bisa terdiam. 



Hyun terlihat gugup di dalam mobil lalu mencoba mendengar  "Ceramah Premium oleh Elite, Buku Audio Terlaris" terdengar suara wanita yang membaca buku.
"'Keluar dari Labirin, Setelah menyadari hal itu, dia memutuskan untuk mencari keju baru seperti mereka. Kondisi sekitar, situasi terkadang berubah dan itu tidak pernah kembali seperti sebelumnya. Seperti itulah kita sekarang. Inti dari hidup adalah melangkah maju, jadi, kita juga harus melakukan itu, kata Haw. Lalu dia pergi.” 

Hyun tersenyum melihat nama  "Seol Ji Hwan" di ponselnya, Ji Hwan sambil berjalan memberitahu kalau  menikmati kopinya dan mengucapkan  Terima kasih. Hyun heran Ji Hwan bisa tahu kalau itu dirinya. Ji Hwan melihat terutlis, "Dari klub penggemar Seol Ji Hwan."
“Apa mungkin kau lebih dari satu orang?” ucap Ji Hwan. Hyun seperti tak membahasnya.
“Tidak, syuting berakhir lebih awal, jadi, aku bertemu teman-teman. Aku sedang menuju ke rumah.” Kata Ji Hwan. Hyun memastikan kalau Ji Hwan naik kereta bawah tanah.
“Benar, kereta bawah tanah... Di dekat Sangam... Bagaimana denganmu?” ucap Ji Hwan dan Hyun langsung mematikan ponselnya.
“Apa sambungan kami terputus?” ucap Ji Hwan binggung menatap ponselnya. 

Semua orang didalam kereta sibuk dengan ponselnya tapi Ji Hwan sibuk membawa buku. Saat itu digerbong belakang Hyun melihat Ji Hwan dengan senyuman bahagia. Ji Hwan menerima telp dari seseorang kalau  sedang di kereta bawah tanah dan menelpnya telepon jika sudah turun.
Hyun terus melihat Ji Hwan yang turun dari kereta, lalu berjalan ke penjual bunga dan membeli setangkai bunga. Ji Hwan akan menaiki tangga hanya bisa terdiam dan melonggo. Hyun melihta Ji Hwan yang terdiam dan wajahnya bahagia.
Ji Hwan terdiam melihat layar iklan di stasiun menjadi gambar wajahnya dan tertulis "Bintang sinetron yang bersinar di pagi hari, Kami mendoakan yang terbaik untuk aktor Seol Ji Hwan, Dari klub penggemar Seol Ji Hwan" Hyun pikir kalau Ji Hwan menangis.
Ji Hwan seperti tak percaya melihat kejutanya, akhirnya mencoba menelp Hyun tapi mendengar suara ponsel sangat dekat. Hyun panik tak bisa mengangkat telpnya dan Ji Hwan sudah melihat dirinya. Ji Hwan bertanya apa yang dilakukan Hyun disana.
“Penggemar seharusnya melihat dari jauh... Maaf. Aku mengikutimu untuk melihat reaksimu. Apa kau menyukainya?” tanya Hyun dengan wajah gugup.
“Bagaimana aku bisa membalasmu? Kau telah memberiku hadiah yang luar biasa, jadi, apa balasan yang bisa kuberikan?” ucap Ji Hwan dengan mata berkaca-kaca
“Mungkin Akting yang bagus?! Tapi Kurasa kau sudah melakukan itu.” Ucap Hyun tiba-tiba mendekat.
“Ini sudah lebih dari cukup.” Kata Hyun mengambil setangkai bunga dari tangan Ji Hwan. Ji Hwan dan Hyun hanya bisa saling menatap diam. 



Keduanya berjalan bersama, suasana terasa canggung dan tangan mereka hampir bersentuhan. Ta Mi akhirnya berjalan lebih dulu memberitahu kalau sudah sampai rumahnya.
“Hari ini, aku menjadi penggemar yang sukses. Selebritas favoritku memberiku bunga dan menemaniku pulang. Kau Silakan pergi. Aku akan masuk ke dalam. Terima kasih sudah menemaniku pulang.” Ucap Hyun senang menerima bunga dari Ji Hwan.
“Kau hanya seorang penggemar, kan?” kata Ji Hwan yang ingin meminta lebih tapi tak berani.
“Aku sudah menjadi penggemarmu sejak awal.” Kata Hyun seperti menutup hatinya lalu masuk ke dalam rumah dengan wajah gugup.
Ji hwan masih menunggu diluar rumah menatap ke arah jendela kamar Hyun yang masih gelap sampai akhirnya menyala, tanda Hyun sudah masuk kamarnya.
“Jika kau memikirkannya, kau akan keluar. Aku masih menunggu di sini.” Ucap Ji Hwan, tapi Hyun tak keluar juga. Akhirnya Ji Hwan memilih untuk pergi. 


Sun Woo sedang berbaira dengan seseorang berkomentar kalau sduah tahu sejak SMA bahwa jari-jarimu berbeda dari jari-jari mereka karena  Jari-jari temanya itu  jauh lebih panjang. Mo Gun pulang ke rumah kaget melihat Da In duduk bersama Sun Woo.
“Kenapa kamu mengabaikan pesan Da In? Seorang pianis mengundangmu menghadiri resitalnya, jadi, pikirmu siapa dirimu sampai mengabaikan dia?” keluh Sun Woo marah
“Dia benar. Memanganya Kau pikir kau siapa?” kata Da In, Mo Gun meminta maaf  karena lupa membalas pesannya.
“Kulihat kau sudah memilih tanggalnya. Aku mengundangnya untuk memperlihatkan studio kita dan untuk menerima undangannya.” Jelas Sun Woo
“Benar. Kau bilang akan mengizinkanku mendengar musikmu.” Kata Da In.
“Akan kumasukkan ke USB. Itu fail WAV, jadi, besar. Apa ada di laptopmu?” tanya Sun Woo penuh semangat. Mo Gun memberitahu ada di lantai atas.

Da In akhirnya duduk bersama dengan Mo Gun lalu bertanya Apa tidak ingin menikah, Mo Gun mengaku ingin menikah Tapi tidak bisa menikah hanya karena ingin melakukannya. Da In menganguk mengerti lalu memberikan tiket untuk Mo Gun.
“Datanglah jika bisa.. Tapi aku harap kau Datanglah meskipun kau tidak bisa.” Ucap Da In mengejek seperti layaknya teman.
“Ini Pasti sulit menyiapkannya... Kerja bagus.” Ucap Mo Gun melihat undangan yang diberikan Da In.
“Orang lainnya menyelamatiku. Kau menghiburku lebih dahulu. Kau selalu seperti itu, Bahkan di usia 15 tahun.” Ucap Da In bahagai.
“Benarkah? Wah.. Kau ingat waktu-waktu yang bahkan tidak kuingat.” Ucap Mo Gun. Da In akhirnya keluar dari ruangan dan akan pulang.
“Berhentilah berdebar sekencang ini.” Ungkap Da In memegang dadanya yang terus berdebar. 


Mo Gun mulai mencuci piring,  Sun Woo mengusulkan agar Mo Gun  meminta Da In memainkan lagu ini, Mo Gun ragu kalau Da In melakukannya jika cukup hebat untuk mengadakan resital. Sun Woo pikir Orang-orang yang kurang hebat membuat raut wajah aneh di ruang rekaman.
“Datanglah ke resitalnya agar kau bisa membahasnya nanti. Ini juga bisnis.” Saran Sun Woo 
“Apa Hanya aku? Bagaimana denganmu?” tanya Mo Gun. Sun Woo memberitahu Ibunya akan datang ke Seoul untuk bertemu dokter hari itu.
“Aku harus menjadi putra yang baik. Jadi Kau yang mengurus bisnis.” Ucap Sun Woo. 

Ta Mi membawa tumpukan kertas berisi  "Petisi Menentang Pengunduran Diri Min Hong Ju" Brian binggung bertanya apa itu,  Ta Mi memberitah kalau itu Tanda tangan dari kurang lebih 2.500 staf yang menginginkan Brian kembali.
“Tanda tanganku juga ada di sana, jadi kau bisa cari sendiri. “ ucap Ta Mi bangga
“Ini terlihat seperti tumpukan yang berat.”komentar Brian. Ta Mi setuju kalau memang berat.
“Semua orang menandatanganinya dengan hati yang berat. 2.500 dari 3.000 orang menandatanganinya. Dan Kau selalu mendengarkan staf.” Ucap Ta Mi
“Tammy... Mengundurkan diri adalah caraku bertanggung jawab, dan itu bukan soal suara mayoritas.” Jelas  Brian.
“Kenapa kau ingin bertemu denganku jika itu yang akan kau katakan? Aku berharap terlalu banyak. Apa kau minum di sini, bukan hanya di kedai jalanan?” keluh Ta Mi kesal.
“Tammy... Apa kau masih berhubungan dengan orang-orang di Unicon?” tanya Brian dengan wajah serius.
“Aku mengenal orang-orang di sana. Kenapa?” tanya Ta Mi dengan wajah santai.
“Kevin akan bertemu dengan Dirut Unicorn, Nona Na dan Pimpinan KU Group, Jang Hee Eun.” Ucap Brian.
Ta Mi bingung gabungan apa itu, Brian pikir juga ada yang ane menurutnya Jika Pimpinan KU Jang terlibat itu pasti berkaitan dengan pemerintah jadi itu mengusiknya. Ta Mi terdiam karena sebelumnya juga terpaksa diusir dari Unicorn gara-gara tingkah Nyonya Jang.
“Intinya, Apa kau kenal orang yang bisa menyelidiki soal rapat itu?” tanya Brian terlihat khawatir.
“Aku tahu seseorang yang bisa, tapi tidak yakin dia memihak ke mana.” Ucap Ta Mi. 



Akhirnya permberitahuan "Penghapusan layanan Rumah Mayaku" Michelle datang ke tempat Hyun bertanya apakah sudah melihat pengumumannya, dan tak bisa terima  mereka bisa menghapus Rumah Mayaku karena  Itu sangat berarti bagi Barro.
“Kita bekerja keras untuk itu.” Ucap Michelle. Hyun benar merasa sayang sekali dengan wajah datar.
“Kau bilang "Sayang sekali"? Apa Hanya itu? Aku akan berbicara dengan Kevin nanti. Ikutlah denganku. Aku tidak akan membiarkan Kevin menghapus layanan itu. Aku tidak bisa menerima ini.” Ucap Michelle.
“Rumah Mayaku tidak dihapus oleh Kevin. Era kita yang menghapusnya, Michelle.” Kata Hyun. Michelle terdiam mendengarnya.
“Sebuah buku audio yang kudengarkan beberapa hari yang lalu mengatakan terkadang waktu berubah dan karena itu kita tidak bisa kembali. Inilah waktunya. Hidup berlanjut dan kita pun harus melanjutkannya.” Jelas Hyun
“Kau menjadi Michelle dan aku menjadi Scarlett, dan banyak hal telah berubah sejak itu.” Ungkap Hyun
“Benarkah kau tidak keberatan kita menghapus Rumah Mayaku? Dahulu, kita bekerja dengan sangat antusias dan bersemangat. Kita mengerjakannya seperti orang gila. Kita mencurahkan masa muda kita untuk layanan itu. Itu menjungkirbalikkan Korea dan Kita melakukan itu. Harga diri, hasrat.” Ucap Michelle.
“Semuanya bagus. Tapi untuk mengingat masa-masa itu hanya seperti itu adalah kepalsuan. Masa-masa itu sangat berat bagiku. Aku ingin mati dan  menghancurkan kesehatanku. Itu bukan hanya sekadar kenangan indah. Banyak hal muncul dan menghilang setiap hari.” Kata Hyun.
“Rumah Mayaku adalah masa lalu Barro yang bersinar dan kejayaan yang terlupakan. Aku ingin kejayaanku berada di masa kini, Bukan di masa lalu.” Jelas Hyun.
**
Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar