PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 05 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Alex duduk dengan wajah gugup, Ta Mi berkomentar Alex  terlihat seperti siswa yang akan dimarahi dan bertanya Apa tak ada sesuatu untuk dikatakan, Alex mengaku sebenarnya ada sesuatu untuk dikatakan. Ta Mi pun mempersilahkan karena itu sebabnya mengatur ini.
“Unicon menawariku posisi beberapa hari yang lalu. Mereka bilang, akan pekerjakan aku sebagai direktur. Mereka bahkan menawari gaji besar.” Akui Alex
“Pertama-tama, aku harus memberi selamat. Sepertinya Unicon juga mendengar soal kompetennya kau berkerja. Lalu Bagaimana? Apa kau ingin bekerja di sana? Maksudku, aku merasa begitu karena mereka bahkan menawarkan kenaikan besar. “ucap Ta Mi mencoba tenang. Alex juga mengaku tak tahu.
“Aku sadar  akan sulit untuk bilang padaku dalam situasi seperti ini. Terima kasih sudah berbagi denganku. Kau harus pikirkan dan putuskan dengan hati-hati. Banyak orang beralih perusahaan di industri ini. Dan sangat wajar pergi jika mereka menawarkan kondisi yang lebih baik. Aku akan hormati keputusanmu.” Kata Ta Mi. Alex menganguk mengerti.
“Tolong jangan beri tahu yang lain untuk saat ini.” Pinta Alex. Ta Mi berjanji tak akan memberitahu. 


Ta Mi minum sendirian, Hyun datang berkomentar Ta Mi tak terlihat bisa minum. Ta Mi mengaku berbeda dari penampilannya dan Ta Mi akan segera sadar. Hyun hanya bisa mengalah, Ta Mi mengaku tak menduga kalau Hyun yang akan memintanya untuk minum.
“Aku bahkan tak banyak bicara, jadi akan membuang-buang waktu untuk makan bersama. Jadi, sepertinya kita harus minum dan habiskan waktu selama satu jam.” Ucap Hyun.
“Scarlett, apa kau pernah dapat tawaran dari perusahaan lain?” tanya Ta Mi. Hyun pernah mengaku pernah.
“Aku bahkan dapat tawaran baru-baru ini dari Unicon.” Kata Hyun bangga. Ta Mi ingin tahu alasan Hyun tak pergi?.
“Karena aku suka Barro... Sederhana saja. Aku akan bekerja di Barro sampai hari aku mati. Aku akan menjadi CEO dalam 10 tahun. Cha Hyun, CEO Barro.” Kata Hyun bangga
“Apa Itu rencanamu?” ucap Ta Mi tak percaya, Hyun yakin akan bisa mendapatkan dan meminta Ta Mi bisa melihatnya.
“Aku akan mengambil alih Barro.” Ucap Hyun. Ta Mi mengaku  cukup terkesan dan terus minum.
“Kau akan percuma jika mencoba mengikutiku. Berhentilah coba bersaing denganku seperti anak kecil. Minumlah sesuai kecepatanmu.” Kata Hyun melihat Ta Mi tak mau kalah. 


Ta Mi mengaku memang seperti itu cara minumnya, tapi Hyun yang mencoba mengikutinya. Akhirnya beberapa saat kemudian Ta Mi sudah mabuk tapi Hyun masih tetap sadar. Hyun menyuruh Ta Mi harus berhenti minum karena sudah benar-benar mabuk sekarang.
“Aku tak mabuk. Aku cukup minum untuk merasa bahagia. Dan Aku hanya sedikit mabuk.” kata Ta Mi
 “Aku tak ingin membopongmu pulang, jadi berhentilah minum.” Kata Hyun langsung mengambil gelas dari tangan Ta Mi lalu meminumnya.
“Ada orang yang akan menjemputku. Aku punya pacar. Bagaimana denganmu? Kau tak punya, 'kan?” ejek Ta Mi
“Apa yang kau bicarakan? Aku punya pacar juga.” Kata Hyun tak mau kalah. Ta Mi mengejek kalau itu Pyo Joon Soo.
Hyun berteriak marah, Ta Mi memintaa agar berhenti membentaknya karena jauh lebih tua darinya. Hyun pun meminta agar Ta Mi harus bersikap sesuai umurnya dengan menyebutkan Pyo Joon Soo lalu mengeluh karena Ta Mi pikir Joon Soo satu-satunya pria dalam hidupnya.
“Aku punya banyak pria.” Tegas Hyun. Ta Mi pun mengartikan Hyun punya pacar.
“Apa kau memukuli pacarmu?”ejek Ta Mi. Hyun terlihat kesal selalu diejek. Ta Mi pun menyuruh Ta Mi agar pacarnya datang kalaupun memang punya.
“Baik. Aku akan meneleponnya. Aku akan beri tahu dia untuk datang.” Ucap Hyun lalu mengirimkan pesan “ Ji Hwan, kau dimana? Kau berutang sedikit kepadaku, bukan? Aku tahu cara kau dapat membalasku. Apa kau tertarik?”


Mo Gun akhirnya datang melihat dari kejauhan Ta Mi sudah mabuk dan bertanya-tanya berapa banyak yang sudah diminumanya.  Ta Mi akhirnya melihat Mo Gun yang datang. Mo Gun mengeluh Ta Mi yang sangat mabuk. Ta Mi mengaku tak mabuk dan sangat gembira.
“Aku baik-baik saja... Dia Cha Hyun. Dia adalah rekan kerjaku.” Ucap Ta Mi. Mo Gun pun menyapa Hyun
“Senang bertemu denganmu. Apa kau pacarnya?” tanya Hyun. Mo Gun mengaku bukan tapi lebih seperti pemilik anjing. Hyun pun hanya bisa tertawa.
“Hei.... Sadarlah.” Pinta  Mo Gun. Ta Mi teringat dengan Hyun ingin tahu kapan pacarnya akan datang.
Hyun sempat gugup, sampai akhirnya Ji Hwan menelpnya dengan penuh semangat memberitahu Ta Mi pacarnya itu sudah datang. Ia langsung mengangkat telp dan memanggilnya “Sayang.” Dan akan keluar menjemputnya. Ta Mi masih tak percaya kalau Hyun memang benar-benar punya pacar karena Kedengarannya sudah berbohong.

Hyun terlihat gugup bertemu dengan Ji Hwan di luar restoran, lalu meminta maaf karena sudah membuatnya bingung dan berusaha menjelaskan alasan memanggilnya  "sayang". Ji Hwan menatap dengan senyuman.
“Itulah situasi yang sedang kuhadapi sekarang. Aku ingin kau menjadi pacarku.... Ya ampun, ini sangat memalukan. Bagaimana ini?” keluh Hyun kesal pada dirinya.
“Jadi, kau ingin aku berpura seperti aku pacarmu di depan temanmu?” kata Ji Hwan. Ta Mi membenarkan.
“Maaf karena memintamu untuk melakukan sesuatu seperti ini.” Kata Hyun. Ji Hwan pikir masalah karena Ta Mi sudah membantunya banyak hal.
“Aku rasa aku membayar padamu terlalu mudah. Jangan khawatir. Aku seorang aktor. Ayo kita bahas hal dasar sebelum kita masuk. Seperti bagaimana kita bertemu dan semacamnya.” Kata Ji Hwan.
“Kita bertemu satu sama lain melalui seorang kenalan di sebuah bar. Lalu Kita sudah saling kenal selama satu tahun. Dan katakanlah kita baru saja mulai berkencan sekitar sebulan yang lalu.” Ucap Hyun.
“Karena kita sudah saling kenal selama satu tahun penuh, jadi kita seharusnya tak menggunakan honorifik saat kita bicara ,Apa kita harus Panggil dengan nama?”ucap Ji Hwan. Hyun pikir seperti itu.
“Tapi kau benar-benar jatuh cinta padaku saat bertemu satu tahun lalu. Dan kau jatuh cinta padaku karena aku cantik.... Hanya cantik.” Kata Hyun. Ji Hwan tersenyum menatap Hyun yang terlihat malu-malu.
“Lalu Kapan ciuman pertama kita? Haruskah kita bilang kita belum ciuman?” tanya Ji Hwan seperti mengoda.
Hyun terlihat binggung dan gugup seperti dadanya berdebar kencang, akhirnya memutuskan tak jawab pertanyaan itu. Ji Hwan setuju lalu mengandeng tangan Hyun dan mengajak pergi. Hyun pun terlihat gugup tiba-tiba Ji Hwan memegang tanganya. 


Keduanya duduk dengan saling berpegangan erat. Ta Mi melihat masih tak percaya kalau Ji Hwan itu pacar Hyun. Ji Hwan  memastikan apakah pernah lihat Hyun  dengan pria lain dan kalau memang pernah untuk memberitahu karena bisa bersiap untuk mengikatnya. Hyun tersipu malu mendengarnya.
“Kapan kali pertama kalian bertemu?” tanya Ta Mi. Hyun ingin menjawab tapi Ji Hwan lebih dulu bicara.
“Ini sudah sekitar sebulan. Kami bertemu di jalan secara kebetulan.” Ucap Ji Hwan berkata jujur. Hyn panik, Ta Mi pun tak percaya bertemu dii jalan.
“Dia pikir... aku adalah seorang penjahat dan membuatku tersandung. Aku jatuh sangat keras ke aspal.” Cerita Ji Hwan.
“Coba Lihat? Dia bahkan memukuli pacarnya.” Ejek Ta Mi. Ji Hwan menceritakan akhirnya dirawat di rumah sakit.
“Tapi dia terus muncul dalam mimpiku. Kupikir itu karena aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Sesudah aku dirawat di rumah sakit, dia datang setiap pagi sebelum dia pergi bekerja dan merawatku.” Cerita Ji Hwan
“Dia mengunjungiku di rumah sakit saat tak ada orang lain yang melakukannya. Dan dia marah atas ketidakadilan yang kuterima seolah-olah itu terjadi padanya. Ketika aku terluka, dia juga merasakan sakitnya lebih keras. Bagaimana mungkin aku tak tertarik dengan orang seperti dia?” ungkap Ji Hwan.
Hyun terdiam seperti tak percaya mendengarnya, Mo Gun berkomentar itu cerita yang keren.
“Lalu, kapan kau mulai menyukainya?” tanya Ta Mi. Hyun  mengaku  tak tahu persis saat itu tiba.
“Aku hanya berpikir dia baik dari awal.” Kata Hyun. Ta Mi akhirnya bisa menerima Ji Hwan sebagai pacarnya. 



Mo Gun mengendong Ta Mi dan membaringkan diatas tempat tidurnya, Ta Mi membuka matanya bertanya apakah Mo Gun akan pergi. Mo Gun mengangguk dan bertanya kenapa Ta Mi bangun karena harus tidur akibat terlalu mabuk.
“Apa kau benar-benar akan pergi? Hidup sangat sulit akhir-akhir ini.” Ucap Ta Mi mulai membuka kancing bajunya.
“Bagaimana melakukan tidak saat kau mabuk?” ucap Mo Gun melepaskan tangan Ta Mi yang membuka kancingnya.
“Kenapa memegangku padahal kau akan pingsan 30 detik kemudian?” keluh Mo Gun. Ta Mi pun langsung membalikan badanya.
“Mo Gun, aku akan melindungimu.” Ucap Ta Mi. Mo Gun mengejek kalau bukan tubuhnya.
“Aku benar-benar serius. Siapa pun yang menyakitimu takkan hidup untuk menceritakan kisah itu.”kata Ta Mi. Mo Gun mengucapkan  Terima kasih dan menyuruhnya agar segera tidur.
“Kenapa? Apa kau menangis?” ucap Mo Gun melihat pundak Ta Mi sedang menangis.
“Kenapa kau tak katakan?” ucap Ta Mi kesal. Mo Gun bertanya balik mengenai apa.
“Kapan ulang tahunmu yang sebenarnya? Ulang tahunmu harus jadi hari perayaan, jadi kenapa kau harus dihibur? Kenapa kau tak katakan?” keluh Ta Mi sambil menangis.
“Karena...itu bisa jadi alasan kau menolakku.”ucap Mo Gun. Ta Mi mengeluh kalau itu tak masuk akal.
“Kenapa aku menolakmu karena hal seperti itu? Kau hanya katakan perkataan menyenangkan. Kau sembunyikan sisanya dan hanya membuatku tertawa. Seperti orang bodoh, aku hampir saja datang membawa kue dengan lilin menyala diatasnya. Pada hari kau butuh kenyamanan.” Kata Ta Mi menangis.
“Aku akan menyukai semuanya” ucap Mo Gun. Ta mi mengaku sangat menbencinya.
“Aku Tak tahu itu hari tak membahagiakan bagimu, aku membencinya.” Kata Ta Mi
“Hari itu... sebenarnya saat aku ditelantarkan. Itu saat aku ditemukan di luar panti asuhan.” Akui Mo Gun
“Aku merasa sangat tak enak padamu bahwa anggota tubuhku dapat merobek dalam kesedihan. Ini Sangat menyakitkan. Tapi, meskipun kau mungkin benci orang tua kandungmu, aku bersyukur.” Ucap Ta Mi
“Mereka melahirkanmu. Mereka membawamu padaku. Kau mungkin membenci mereka, tapi aku bersyukur. Tapi Aku menyesal bersyukur, Mo Gun.. Jadi, tolong jangan merasa sakit lagi.” Kata Ta Mi memegang tangan Mo Gun
“Aku akan menanggungnya sebagai gantinya. Aku akan melindungimu mulai sekarang... Aku akan melindungimu.” Kata Ta Mi dan Mo Gun memega erat tangan Ta Mi.
“Sebaiknya kau tepati janji itu. Jangan telantarkan aku.” Kata Mo Gun dan Ta Mi akhirnya tertidur lelap.




Alex bertemu dengan pegawai Unicon memberikan surat kontrak.  Pegawai Unicorn memberitahu kalau Semua ketentuan ditulis secara rinci juga jadi pasti akan puas. Alex mengatakan akan melihatnya dengan membawa amplop ditanganya.
“Dengan CEO Min pergi, suasana di Barro akan turun. Sudah waktunya gelembung akhirnya muncul. Jangan buang waktumu di kapal yang terbakar. Kami membutuhkanmu.” Kata Pegawai Unicon
“Apa kau pikir Barro butuh aku juga?” tanya Alex terlihat ragu. 

Ta Mi memberitahu anak buahnya kalau Tampilan teratas baru dijadwalkan untuk bulan depan sudah diputuskan untuk ditarik dua minggu. Hyun tak percaya kalau akan secepat itu. Ta Mi menjelaskan mereka perlu mengembalikan citra baik Barro.
“dan kita punya intel bahwa Unicon juga meluncurkan tampilan baru bulan depan. Kita harus selangkah lebih maju untuk menghindari rumor bahwa kita menyalinnya.” Ucap Ta Mi. Hyun menyetujuinya.
“Kita akan menangani proyek yang berarti kita butuh rencana. Pikirkan baik-baik. Kita akan kumpulkan gagasan pada hari Senin.” Kata Ta Mi. Semua menganguk mengerti.
“Siapa yang punya gagasan pemasaran untuk proyek Tim Shoping?” tanya Ta Mi. Alex dan Ah Ra mengangkat tangan.
“Aku memikirkannya. "Produk organik membuka harimu" atau "Organik saat fajar". Bagaimana?” kata Ah Ra
“Yang terakhir pendek dan sederhana. Ini bisa jadi slogan juga. Apa kau ingin menjalankannya?” ucap Ta Mi.
“Ya, aku ingin sekali!” ucap Ah Ra penuh semangat. Ta Mi pun menyuruh Alex untuk membantu Ah Ra. Alex terlihat sedih karena seperti tak dianggap. 

Ta Mi duduk direstoran sendirian, menelp Mo Gun memberitahu ada rapat tim pagi ini, dan sekarang akan makan lalu mengaku hanya bingung untuk beberapa alasan hari ini jadi segalanya terasa tak enak. Mo Gun pikir kalau Ta Mi sedang mabuk sekarang.
“Tidak, aku benar-benar sadar sekarang... Kaulah yang setengah tertidur.” Ejek Ta Mi
“Seseorang membuatku terjaga di malam hari, jadi aku tertidur di pagi hari.” Kata Mo Gun berbaring disofa.
“Kau bilang kepada aku untuk pergi saja saat aku memintamu tinggal bersamaku.” Kata Ta Mi. Mo Gun mengaku sangat menyesalinya.
“Aku seharusnya mendengarkanmu... Lain kali, akan melakukanya” ucap Mo Gun.
“Aku akan melakukan apa yang kau minta dan lebih banyak berbicara soal diriku. Aku akan ceritakan semuanya.” Ungkap Ta Mi
“19 November, Itu ulang tahunku yang sebenarnya. Aku ingin lilin di kue ulang tahun. Kau harus Rayakan hari itu untukku seperti yang kau rencanakan. Aku menginginkannya.” Kata Mo Gun seperti anak kecil.
“Baiklah. Aku akan membawa kue yang lebih besar. Lalu Apa yang kau lakukan minggu ini? Apa kau Ingin cari udara segar?” tanya Ta Mi
“Aku punya rencana pada hari Sabtu.” Ucap Mo Gun. Ta Mi ingin tahu rencana apa.
“Reuni SMP... Boleh aku menghadirinya?” kata Mo Gun. Ta Mi pikir kenapa harus bertanya padanya.
“Apa aku tak perlu bertanya?” goda Mo Gun, Ta Mi pikir itu urusan Mo Gun  jadi menyuruh agar bersenang-senanglah. Mo Gun mengerti. 


Ta Mi menutup telp dan melihat Hyun yang datang untuk makan siang. Akhirnya Hyun duduk bersama dengan Ta Mi sambil makan. Ta Mi mengoceh mengeluh Mo Gun yang malah bertanya tentang Reuni apakah bisa menghadirinya.
“Dia harus tahu lebih baik untuk tak pergi. Dia pergi ke sekolah SMP dan pasti kan ada gadis di sana. Kenapa dia harus hadir saat dia punya pacar? Itu salah, kan?” keluh Ta Mi kesal
“Lalu, katakan padanya untuk tak pergi.” kata Hyun santai dan terus makan.
“Bagaimana bisa aku... padahal seharusnya aku yang lebih dewasa dan lebih bijaksana?” keluh Ta Mi dengan nada tinggi.
“Kenapa kau berteriak padaku?” balas Hyun. Ta Mi mengaku  hanya berbicara sendiri dan  Hyun yang banyak menjawab.
“Pesan lebih banyak nasi. Apa dua mangkuk sudah cukup? Orang Mabuk membutuhkan makanan.” ejek Hyun.
“Aku tak minum banyak tadi malam.” Ucap Ta Mi meminum air dari botol. Hyun mengeluh kalau Ta Mi minum lebih banyak.
“Apa kau minum tak terlalu banyak?” kata Hyun. Ta Mi mengaku banyak minum karena terlalu banyak makan saat itu Alex menelp. 


Alex bertemu dengan Ta Mi dengan wajah gugup. Ta Mi mengaku  Tidak masalah. Keputusan apa pun yang dibuat Alex jadi bisa menghargainya. Alex ingin tahu pendapat Ta Mi jika ia bekerja di Unicon. Ta Mi bertanya balik apakah Alex akan pergi.
“Sepertinya aku harus melakukanya..   Kau putuskan kapan. Aku akan mentransfer tugasku. Jadi Aku akan kembali bekerja.”ucap Alex seperti pasrah karena Ta Mi ternyata merelakanya. 

Ga Kyung pulang ke rumah membawa barang belanjaan sambil menelp bertanya tentang orang Barro dihubungi, karena mereka hanya bermain-main. Ia menegaskan kalau tak ingin menghirenya tapi tujuanya untuk Mengguncang tim Ta Mi.
Setelah menutup telp,  Ga Kyung langsung mencari keyword “Sup rumput laut” lalu mulai meredam satu bungkus. Memasak nasi tanpa takaran, mencuci ikan karena masih bau amis, mencucinya dengan sabun. Setelah itu memanggang daging dengan panci.
Ga Kyung kaget melihat rumput laut ternyata sangat banyak setelah direndam. Ia lalu mengoreng ayam dan membuat sup dengan Kecap hitam. Wajah Ga Kyung bahagia melihat hasil makananya, saat mulai mencobanya rasanya tak sama dengan penampilanya.

Saat itu Tuan Oh datang memberitahu sudah membawa beberapa pakaian dan barang-barang pribadi Ga Kyung jadi mungkin bisa menghiburnya. Ga Kyung mengucapkan Terima kasih. Tuan Oh melihat Ga Kyung yang masak dan memperlihatkan kalau membawa makanan juga.
“Aku baru saja akan bersih-bersih.” Kata Ga Kyung berbohong. Tuan Oh pikir kalau  Ga Kyung baru saja mulai makan.
“Jangan duduk... Jangan makan...” teriak Ga Kyung. Tuan Oh tetap saja duduk dan mencoba makanan istrinya.
“Kenapa kau gunakan kecap hitam untuk sup?”ejek Tuan Oh dengan senyuman.
“Kecap hitam sedang populer.” Kata Ga Kyung. Tuan Oh pikir yang dimaksud "kecap asin untuk sup" Ga Kyung mengaku hanya diskon.
“Lalu, apa kecap untuk sup palsu? Tapi Nasinya enak. Lumayan” kata Tuan Oh lalu mengajak makan bersama. Ga Kyung mengajak mereka makan yang dibawa Tuan Oh saja. 

Ta Mi bertemu dengan Tuan Min menceritakan Alex mendapat tawaran dari Unicon dan itu pasti suruhan Ga Kyung. Tuan Min pikir Ga Kyung mendapatkan apa yang diinginkannya dan Ta Mi pasti khawatir, lalu bertanya Apa Alex akan pergi
“Sepertinya begitu.” Kata Ta Mi. Tuan Min tak mengerti dan berpikir Ta Mi mencoba menghentikannya.
“Apa hakku untuk melakukan itu? Dia akan punya jabatan dan gaji yang lebih baik daripada saat ini.” Ucap Ta Mi
“Apa kau butuh dia di timmu?” tanya Tuan Min. Ta Mi menganguk menurutnya Alex punya mata yang objektif.
“Dia membaca publik dengan baik Dan dia tak pernah ragu-ragu untuk menyuarakan pendapatnya. Jika dia kehilangan diskusi, maka dia menerimanya. Dia tak menyimpan dendam. Dia tak pernah membuat kesalahan. Dan saat dia punya tugas, maka dia tetap mengerjakannya sampai akhir.” Ucap Ta Mi. Tuan Min membenarkan
“Tapi bagaimana Alex tahu itu yang kau rasakan? Jika kau tak menghentikannya, dia akan berpikir dia tak dibutuhkan di tim. Pada hari aku bilang akan mengundurkan diri, kau membujukku untuk tetap tinggal.” Kata Tuan Min
“Aku akhirnya pergi juga, tapi kau mendapatkan bagaimana perasaanmu. Aku tak berpikir kau melakukan hal yang sama pada Alex. Bagaimana seseorang bisa tahu kecuali kau beri tahu mereka?” jelas Tuan Min. Ta Mi seperti ragu mendengarnya.


Alex keluar rumah kaget melihat Ta Mi yang datang dan bisa mencium kalau baru saja minum. Ta Mi membenarkan dan itu karena Alex. Alex bingung kenapa harus dirinya. Ta Mi meminta agar Alex tak pergi ke Unicon.
“Kau... anggota tim yang penting dan sangat dibutuhkan. Kau punya mata yang bagus, bahkan kau membaca publik dengan baik,kau dapat menyuarakan pendapat dan keberatanmu juga. Kau tak pernah membuat kesalahan dan sangat bertanggung jawab di tempat kerja.” Ucap Ta Mi.
“Kau juga... Kau pandai bergosip... Aku sangat suka. Ketika kali pertama bergabung dengan Barro, kau bilang kepada aku bahwa Scarlett punya catatan, lalu Jenny juga. Aku tak tahu apa yang dipikirkan orang lain, tapi aku menyukainya.” Ucap Ta Mi
“Namun, jika kau masih ingin pergi, tak ada yang bisa kulakukan. Tapi aku ingin kau tahu bahwa aku ingin kau tetap di sini. Aku ingin menyuarakan hatiku. Aku tak bilang ini karena aku mabuk. Tapi Aku butuh keberanian.” Kata Ta Mi
“Maaf karena aku seorang pemimpin tim yang membutuhkan alkohol untuk mengumpulkan keberanian untuk mengatkan ini.  Maaf mengganggu malammu... Sampai jumpa.” Kata Ta Mi akan pergi. Alex terdiam dengan mata berkaca-kaca.
“Aku akan tetap tinggal... Aku akan tinggal di Barro. Aku Pikir, aku adalah anggota tim yang tak diperlukan.” Kata Alex
“Tak mungkin.. Itu Tak benar.”ucap Ta Mi dengan senyuman sumringah



Keduanya akhirnya minum bersama, Alex pun ingin tahu alasan Ta Mi  menempatkanEllie bertanggung jawab atas pemasaran dan itu artinya harus mentransfer tugasnya.Ta Mi menegaskan itu Tidak benar.
“Dia bilang ingin belajar soal pemasaran, dan karena kau pandai, aku menyuruhnya belajar darimu.” Jelas Ta Mi.
Alex mengumpat kesal pada dirinya yang tak sadar dengan hal itu, padahal menangis di toilet pria hari itu dan mengaku sangat kesal dengan Ta Mi akan hal itu bahkan belum memberitahu soal tawaran pekerjaan itu, dan rasanya  Ta Mi memaksa untuk pergi.
“Itu salah aku. Ini kesalahanku.... Aku memang buruk... Aku pemimpin yang buruk.” Ucap Ta Mi
“Tidak... Kau harus memukulku.” Kata Alex menarik tangan Ta Mi dan memukul kepalanya sendiri. Ta Mi mengeluh kalau tanganya juga sakit.
“Apa yang kalian berdua lakukan?.. Itu tim kami.” Ucap Hyun datang dengan anggota tim lainya. Alex menyapa semua bertanya darimana mereka.
“Aku mengirim pesan kepada semua orang dan meminta mereka untuk datang.” Ucap Ta Mi. Bong Gi binggung untuk apa memanggil semuanya.
“Alex bilang dia akan meninggalkan tim. Dia bilang dia akan berhenti dan akan meninggalkan kita untuk Unicon.” Kata Ta Mi
Hyun tak percaya kalau Alex akan meninggalkan Barro, semua marah mengejek Alex ituPengkhianat.  Alex menegaskan itu salah karena akan tak pergi lalu menceritakan Orang dari Unicon bilang sekarang sesudah Brian pergi, Barro akan menurun, dan gelembung akan pecah. Dan membuatnya merasa sangat kesal lalu akan menghancurkan semua berandal Unicon.


Ta Mi mengajak mereka untuk datang dan bergabung saja, Hyun ingin tahu tawaran yang diberikan unicorn.  Alex memberitahu kalau Unicon menawarkan untuk menjadikan aku seorang direktur dan memberikanya gaji yang lebih tinggi.
“Sayang sekali, Direktur Al... Kenapa kau tak menerima tawaran itu?” ejek Bong Gi.
“Itu dia. Kau harus menerimanya.” Kata Ah Ra. Jenny mengejek kalau ini pesta perpisahanmnya.
“Aku takkan pergi... Aku akan tinggal di Barro. Apa yang salah dengan kalian semua?” ucap Alex dan mereka bersulang sambil mengejek Alex dengan memanggilnya Direktur. 
Hyun menemani Ta Mi yang muntah di kamar mandi sambil mengeluh kalau ia sampai minum dua malam berturut-turut. Ta Mi mengaku tak peduli karena Alex takkan pergi bakan sangat senang dan juga lega karena anak buahnya itu tak pergi.
“Akan sangat mudah jika minum adalah cara menyelesaikan masalah. Jika minum akan membuat Brian kembali, maka aku dengan senang hati akan jadi pecandu alkohol.” Ucap Ta Mi. Hyun hanya bisa mengelengkan kepala.


Ta Mi dan Ah Ra pulang bersama, Ah Ra menatap ke arah jendela taki mengaku ada yang diinginkanya. Ta Mi bertanya apa itu. Ah Ra meminta agar memanggil dengan nama aslinya saat mereka  di luar kantor, Persis seperti bagaimana memperlakukan Joseph.
“Haruskah aku melakukan itu, Ah Ra?” kata Ta Mi. Ah Ra senang mendengarnya.
‘Apa yang kau lihat?” tanya Ah Ra. Ta Mi menjawab Cahaya dan Ini jam 1 pagi Tapi ada begitu banyak mobil pada jam segini. Ah Ra piki benar juga.
“Menurutmu kemana tujuan mereka?” tanya Ah Ra. Ta Mi pikir Itu kadang menghiburnya.
“Itu membuatku berpikir bahwa aku bukan satu-satunya yang bangun pada jam segini. Aku bukan satu-satunya yang hidup begitu intens. Dan aku bukan satu-satunya yang mengalami kesulitan. Aku yakin aku juga membuat mereka merasakan hal yang sama, Orang-orang di kota ini terhibur oleh kemalangan orang lain..” Ucap Ta Mi
“Hal pasti sangat sulit bagimu hari ini.” Kata Ah Ra. Ta Mi mengaku Setiap kali mengalami kesulitan,
“Terkadang aku ingin pergi menemuimu. Ada saatnya aku ingin bersandar padamu anggota termuda dari tim kami. Tapi aku tak bisa melakukan itu. Karena impianmu adalah menjadi seperti aku. Jadi Itu sebabnya aku tak bisa pergi menemuimu. Aku tak ingin merusak impianmu.” Akui Ta Mi.
“Kau harus datang menemuiku... Aku akan menunggu.” Kata Ah Ra. Ta Mi menganguk setuju. 


Bong Gi pulang dengan bus mengirimkan pesan untuk pacarnya (Aku selalu sangat menyesal dan berterima kasih! Mimpi indah.) lalu membuka jendela bus dan wajahnya terlihat sedih. Jenny pulang dengan kereta api, sambil mendengarkan musik.
Sementara Alex berjalan kaki terlihat berjalan merangkak karena mabuk, lalu tersenyum bahagia karena masih dibutuhkan oleh Barro. Tuan Min berjalan pulang ke rumah dan masuk dengan suasana yang sepi, dan melihat grup chat Barro.
Ia melihat foto yang dikirimkan Alex bersama dengan Timnya, wajahnya mereka yang mabuk tapi bahagia. Sebelumnya sebelum pulang, seseorang mengambil gambar untuk mereka. Setelah itu Alex mengajak untuk selfie dan akhirnya mengirimkan gambar untuk Tuan Min.
Bersambung ke episode 11

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar:

  1. Baca sinopsis ini smbil dngerin ostnya yg part 3...sukkakkkk. Mksh kak udh Recapital sinopsisnya

    BalasHapus